MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELALUI PENGGUNAAN KIT IPA DALAM
PROSES PEMBELAJARAN
Disusun sebagai laporan akhir kegiatan On The Job Learning pada
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Periode : September
s/d November 2014
Nama: Ona Siwu, S.Pd.SDUnit Kerja: SD INPRES 3 TATURANIP:
19651021 198803 2 001
PLOTING PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAHDINAS PENDIDIKAN
PEMUDA DAN OLAHRAGAKOTA PALUPROVINSI SULAWESI TENGAHTAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam
dan segala isinya, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat
dan taslim senantiasa tercurah atas junjungan Nabiyyullah Muhammad
SAW. Berkat curahan rahmat dan kasih sayang Allah SWT jualah,
sehingga laporan akhir kegiatan On The Job Learning (OJL) pada
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang berjudul
Meningkatkan kompetensi guru melalui penggunaan KIT IPA dalam
proses pembelajaran ini dapat diselesaikan dengan baik.Dalam proses
penyusunan hingga penyelesaian laporan ini, merupakan suatu
pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Walau
diakui terasa sangat melelahkan, namun berkat bantuan, bimbingan,
dan dorongan dari berbagai pihak, khususnya Bapak dan Ibu
pendamping Diklat, Alhamdulillah akhirnya laporan kegiatan OJL ini
selesai juga. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang tulus kepada :1. Bapak Abu Hasan M.Pd beserta tim selaku
pembimbing dalam pelaksanaan On The Job Learning (OJL).2. Bapak
Kepala Sekolah SD Inpres 3 Tatura Ahmad Hariyoto, S.Pdi dan Bapak
Kepala Sekolah SD Inpres Palupi Husain Ismail, S.PD.SD yang turut
andil dalam pembuatan tulisan ini3. Semua guru dan karyawan SD
Inpres 3 Tatura dan SD Inpres Palupi yang turut memberikan bantuan
moril dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis,
maka penulis hanya dapat mendoakan semoga mendapatkan balasan yang
terbaik dari Allah SWT atas amal amal kebaikannya. Akhirnya, saran
dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan
laporan berikutnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
bimbingan, kemudahan, kelancaran dan keberuntungan serta berkah
bagi kita semua, Amiin.
Palu, 19 Oktober 2012Penulis,
Ona Siwu, S.Pd.SD
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSekolah sebagai tempat
pembelajaran perlu dikelola dengan baik dan benar. Keberhasilan
pengelolaan sekolah sangat bergantung pada model pengelolaan atau
manajerial sumber daya sekolah, baik tenaga kerja maupun fasilitas.
Sumber daya sekolah yang baik tidak menjamin keberhasilan dalam
pencapaian tujuan sekolah, diperlukan pimpinan yang paham akan
tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Kepala sekolah memiliki dua
peran strategis sebagai leader dan manajer di sekolah. Kepala
sekolah dituntut mampu mengidentifikasi dan mengembangkan
jenis-jenis input sekolah; mengembangkan proses sekolah (proses
belajar mengajar, pengkoordinasian, pengambilan keputusan,
pemberdayaan, pemotivasian, pemantauan, pensupervisian,
pengevaluasian dan pengakreditasian). Oleh sebab itu, kepala
sekolah perlu dibekali pengetahuan, pelatihan dan pembinaan dalam
upaya melahirkan pemimpin sekolah yang berkualitas yang diharapkan
mampu mengelola sekolah dan meningkatkan mutu pendidikan. Dalam
Peraturan menteri pendidikan nasional (permendikas) Republik
Indonesia nomor 28 tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala
sekolah, dijelaskan bahwa seorang guru yang telah dinyatakan lulus
seleksi calon kepala sekolah diharuskan mengikuti pendidikan dan
pelatihan sebagai kegiatan pemberian pengalaman pembelajaran
teoretik maupun praktik yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan pada dimensi-dimensi kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan
sosial.Berdasarkan permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang Standar
Kompetensi Kepala Sekolah menetapkan kompetensi manajerial kepala
sekolah merupakan dimensi kompetensi kepribadian, kewirausahaan,
supervisi dan sosial. Tingkat kemampuan kepala sekolah dalam
mengarahkan, memberdayakan, menggerakkan, dan mengembangakan sumber
daya sekolah dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
sangat bergantung kepada kompetensi manajerial seorang kepala
sekolah. SD Inpres 3 Tatura sebagai sekolah tempat mengajar penulis
misalnya, memiliki 18 tenaga pendidik yang sesungguhnya tidak ideal
dibandingkan dengan beban kerja sekolah yang memiliki 13 rombongan
belajar. Hal ini juga diperparah dengan sarana dan prasarana
sekolah yang masih perlu banyak peningkatan.Pendidikan dan
pelatihan yang dijalani calon kepala sekolah dalam kegiatan tatap
muka (in servis-1) dalam kurun waktu 70 jam merupakan modal awal
untuk menjalani praktek lapangan on the job learning (OJL) selama
kurang lebih 3 bulan. Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat
untuk mempraktekkan kompetensi yang telah dipelajari selama
kegiatan tatap muka. Dalam OJL dipraktekkan bagaimana mengkaji
pengelolaan kurikulum sekolah, RKAS/RKJM, pengelolaan keuangan,
produksi dan jasa, pembinaan tenaga administrasi sekolah,
pengelolaan peserta didik, sarana dan prasarana, pengelolaan
pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK, monitoring dan
evaluasi serta program supervisi akademik.Sehubungan dengan hasil
penilaian analisis kebutuhan pengembangan keprofesian (AKPK)
penulis sebagai peserta diklat calon kepala sekolah yang menemukan
kelemahan terbanyak pada dimensi kompetensi, maka penulis
mengangkat tema tulisan dengan judul Meningkatkan Kemampuan Guru
Melalui Penggunaan KIT IPA dalam Proses Pembelajaran
B. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan tema yang
diangkat dalam tulisan ini adalah :1. Meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui penggunaan KIT IPA dalam proses pembelajaran2.
Mengetahui efektifitas KIT IPA dalam proses pembelajaran
C. Kompetensi SasaranBerdasarkan hasil analisis AKPK, penulis
menyimpulkan kelemahan terbesar pada dimensi kompetensi, maka
sasaran yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah peningkatan
kompetensi guru melalui penggunaan KIT IPA dalam proses
pembelajaran.
BAB IIKONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG
A. Deskripsi Singkat SD Inpres 3 TaturaSD Inpres 3 Tatura
beralamat di Jl. I Gusti Ngurah Rai No.10 Kota Palu Provinsi
Sulawesi Tengah. Sekolah ini dibangun diatas tanah pemerintah
seluas 2800 m2 atas intrsuksi presiden Suharto pada tahun 1977.
Pada awal berdirinya, sekolah ini hanya memiliki 8 ruangan, yakni 6
ruang kelas, 1 kantor guru dan 1 ruangan yang terdiri atas 4
toilet. Seiring berjalannya waktu, sekolah ini beberapa kali
mendapat bantuan dari pemerintah pusat berupa penambahan 3 ruang
kelas lengkap dengan mobiler, 1 gedung perpustakaan lengkap dengan
6 rak buku dan satu set meja kursi petugas perpustakaan, dan
bantuan dana kolektif dari orang tua murid yang digunakan untuk
pembangunan masjid. Pada tahun ajaran 2014/2015 ini, SD Inpres 3
Tatura membina 419 siswa yang terbagi dalam 13 rombongan belajar
dengan 11 kelas. Setiap kelas rata-rata terdiri atas 32 siswa.
Sekolah ini kini memiliki guru sebagai tenaga pendidik yang memadai
yakni 18 orang dengan rincian 15 guru PNS sertifikasi, 1 kepala
sekolah PNS sertifikasi, 2 guru PNS non sertifikasi dan 1 tenaga
administrasi. Sekolah ini memiliki sarana prasarana yaitu 1 gedung
perpustakaan yang didalamnya terdapat 6 rak buku dan satu set meja
kursi untuk petugas perputakaan, 1 masjid yang aktif digunakan
setiap hari, memiliki 6 karpet sajadah dan soundsystem yang lengkap
dan dalam kondisi baik. Sekolah ini memiliki 11 ruang kelas, 1
ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 toilet guru, 4 toilet siswa
dan 1 kantin sekolah.Kurikulum sekolah memuat 10 mata pelajaran dan
1 muatan lokal. Alokasi waktu belajar untuk kelas IV, V dan VI,
Pendidikan agama 4 jam pelajaran, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 4 jam pelajaran, Bahasa Indonesia 7 jam pelajaran,
Matematika 6 jam pelajaran, IPA 3 jam pelajaran, IPS 3 jam
pelajaran, Seni Budaya dan Prakarya 3 jam pelajaran, Penjaskes 4
jam pelajaran, Bahasa Inggris 2 jam pelajaran dan Bahasa Daerah
Kaili 2 jam pelajaran yang totalnya 37 jam pelajaran dalam 1
minggu. Untuk kelas I 30 jam pelajaran tiap minggu, kelas II 32 jam
pelajaran dan kelas III 34 jam pelajaran.
B. Deskripsi Singkat SD Inpres PalupiSekolah ini beralamat di
Kompleks BTN Palupi Permai Blok.C. Berdiri pada tahun 1998 di atas
sebidang tanah seluas 369 m2. SD Inpres Palupi kini dipimpin oleh
Bapak Husain Ismail, S.Pd yang baru menjalankan kepemimpinannya
selama 3 bulan. Sebelumnya sekolah ini dipimpin oleh Ibu Dra. Nunuk
L.Lailati Husna, M.Pd yang menjabat selama 13 tahun.Pada tahun
ajaran 2014/2015 ini, SD Inpres Palupi membina 510 siswa yang
dibagi dalam 15 rombel. Kelas I, III dan IV terdiri atas 3 rombel
sedangkan kelas II, V dan VI terdiri atas 2 rombel. Setiap rombel
rata-rata terdiri dari 34 siswa. Sekolah ini kini memiliki 20 guru
PNS dan 7 guru honor dengan rincian 15 guru kelas, 2 guru Agama
Islam, 1 guru Agama Kristen, 3 guru Penjaskes .Sekolah ini memiliki
sarana prasarana berupa 1 gedung berlantai 2 dan 1 gedung berlantai
1. 1 kantor guru yang berukuran 7 x 12 m, didalamnya terdapat ruang
kepala sekolah yang berukuran 3 x 3 m, 10 ruang kelas, 2 toilet
guru, 2 toilet siswa dan 1 kantin sekolah. Karena jumlah kelas
tidak berimbang dengan dengan jumlah rombel, maka pembelajaran
dibagi dalam 2 shift , shift pagi dan shift siang. Kelas III dan IV
memulai proses pembelajaran pada shift siang ketika kelas I pulang.
Sedangkan yang lainnya memulai pembelajaran pada shift pagi. SD
Inpres Palupi belum memiliki ruang perpustakaan dan mushollah
sekolah, sehingga pada jam sholat siswa beribadah di mesjid
kompleks yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Sedangkan media dan
buku-buku sekolah dititipkan di rumah dinas sekolah. Kurikulum
sekolah memuat 10 mata pelajaran dan 2 muatan lokal. Alokasi waktu
belajar untuk kelas IV, V dan VI, Pendidikan agama 4 jam pelajaran,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 4 jam pelajaran, Bahasa
Indonesia 7 jam pelajaran, Matematika 6 jam pelajaran, IPA 3 jam
pelajaran, IPS 3 jam pelajaran, Seni Budaya dan Prakarya 3 jam
pelajaran, Penjaskes 4 jam pelajaran, Bahasa Inggris 2 jam
pelajaran dan Bahasa Daerah Kaili 2 jam jam pelajaran yang totalnya
37 jam pelajaran dalam 1 minggu. Untuk kelas I 30 jam pelajaran
tiap minggu, kelas II 32 jam pelajaran dan kelas III 34 jam
pelajaran.
C. Permasalahan yang Ditemukan di LapanganPelaksanaan kegiatan
on the job learning bagi peserta diklat calon kepala sekolah di
sekolah-sekolah magang merupakan pembelajaran dan arena latihan
dalam melakoni sebagian peran dan fungsi seorang kepala sekolah.
Penulis sudah berusaha beradaptasi dengan warga sekolah tempat
magang tetapi ternyata melakoni peran kepala sekolah bukanlah hal
mudah. Tak jarang kami menemukan beberapa
permasalahan.Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah kurang
tersedianya data-data atau informasi yang penulis butuhkan untuk
memenuhi tagihan-tagihan OJL. Masalah lainnya adalah pelaksanaan
OJL di sekolah lain yang kadang mengganggu proses belajar mengajar
di sekolah sendiri karena meninggalkan tugas mengajar di sekolah.
Keadaan ini sulit dihindari karena tidak adanya guru pengganti di
sekolah sendiri.
BAB IIIPELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)A. Pelaksanaan
Rencana Tindak Kepemimpinan A. Tempat PelaksanaanSupervisi akademik
terhadap guru yunior dilaksanakan di sekolah magang SD Inpres 3
Tatura.B. Teknik SupervisiTeknik supervisi yang digunakan adalah
teknik supervisi individual yaitu melaksanakan supervisi
perseorangan terhadap guru yunior. Supervisor hanya berhadapan
dengan seorang guru. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan dengan
cara supervisor datang ke kelas untuk mengobservasi guru
yunior.Tahapan pelaksanaan supervisi terdiri dari tiga tahap,
yaitu:1. Tahap perencanaan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan
waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.2.
Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya
proses pembelajaran berlangsung.3. Tahap refleksi dan tindak
lanjut. Pada tahap ini, supervisor bersama guru yunior merefleksi
pelaksanaan pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan
kekurangan. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.C. Hasil Supervisi1. Perencanaan
SupervisiPada awal tahap perencaan, supervisor menyiapkan sejumlah
instrumen yang akan digunakan pada pelaksanaan observasi
diantaranya : (1) instrumen perencaan kegiatan pembelajaran, (2)
instrumen observasi kelas, (3) daftar pertanyaan setelah observasi,
dan (4) format tindak lanjut hasil supervisi. Selanjutnya,
melakukan pertemuan dengan guru yunior yang akan diobservasi. Pada
pertemuan pertama supervisor meminta kesediaan guru yunior untuk
diobservasi proses pembelajarannya. Setelah guru yunior menyatakan
bersedia, berikutnya disepakati penentuan waktu pelaksanaan
observasi, konsep atau materi yang akan dibahas (mengikuti jadwal
materi guru yunior) dan menginformasikan bahan-bahan yang perlu
dipersiapkan oleh guru yunior dalam pelaksanaan observasi
diantaranya silabus, RPP, bahan ajar, KIT IPA dan penilaian yang
akan digunakan. Diakhir pertemuan disepakati jadwal pertemuan
berikutnya yang dilaksanakan sebelum kegiatan observasi yang
bertujuan untuk mendiskusikan bahan-bahan yang telah dipersiapkan
guru yunior. Pada pertemuan ini supervisor memeriksa silabus, RPP,
bahan ajar, alat peraga atau media dan penilaian kemudian
mendiskusikan hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.
Supervisor dapat memberikan masukan yang sifatnya melengkapi jika
terdapat kekurangan dari bahan-bahan tersebut. Setelah melakukan
perbaikan-perbaikan, supervisor meminta kopian RPP satu rangkap
kemudian memberikan penilaian dengan mengisi instrumen perencaan
kegiatan pembelajaran, yang selanjutnya akan digunakan sebagai
bahan kontrol pada saat observasi nantinya.Untuk menghindari
kemungkinan munculnya kekakuan dan ketegangan guru yunior pada
pelaksanaan observasi nantinya, maka diinformasikan pula tujuan
observasi yang akan dilakukan. Observasi guru yunior adalah salah
satu tugas peserta diklat calon kepala sekolah pada kegiatan on the
job learning dan tidak ada hubungannya dengan penilaian kinerja
guru di sekolah. Observasi ini juga dapat membantu guru yunior
memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajarannya.2. Pelaksanaan Siklus-1Pada tahap ini, supervisor
melakukan obsercasi langsung ke kelas IV tempat guru yunior
melangsungkan proses belajar-mengajar sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati yaitu 23 September 2014. Supervisor melakukan
pengamatan langsung pelaksanaan pembelajaran mulai dari kegiatan
awal sampai pada kegiatan penutup.Obyek pengamatan adalah aktivitas
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan
belajar-mengajar pada siklus ini merupakan praktikum perpindahan
panas secara konveksi, konduksi dan radiasi. Dengan mengacu pada
RPP yang telah disusun, guru membahas materi: (i) sifat perpindahan
panas secara konveksi (ii) sifat perpindahan panas secara konduksi
dan (iii) sifat perpindahan panas secara radiasiPada kegiatan awal,
ketua kelas menyiapkan teman-temannya untuk belajar dan mengucapkan
salam yang dibalas oleh guru dengan salam pula. Dengan menggunakan
model pembelajaran langsung, guru mengawali pembelajaran dengan
menanyakan kesiapan siswa untuk belajar. Berikutnya guru melakukan
apersepsi dengan mengajukan pertanyaan Apa yang kalian rasakan
ketika berjalan di terik mataharai? kemudian dilanjutkan dengan
menjelaskan kegiatan pembelajaran serta tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.Selanjutnya, pada kegiatan inti guru menjelaskan
percobaan yang akan dilakukan. Terlebih dahulu siswa dibagi dalam
beberapa kelompok karena jumlah siswa yang begitu banyak tidak
berimbang dengan media KIT yang tersedia. Pembagian kelompok ini
juga bertujuan memudahkan guru dalam mengajar. Setelah itu guru
memberitahu jenis-jenis media KIT yang akan digunakan beserta
kegunaannya. Berikutnya, guru mencontohkan praktikum pada
ketua-ketua kelompok, masing-masing ketua kelompok kemudian
mempraktikannya. Setelah itu ketua-ketua kelompok menjelaskan
kembali praktikum yang dilakukannya kepada anggota
kelompok.Berikutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa
menanyakan hal-hal yang mereka belum mengerti. Guru kemudian
mempersilahkan masing-masing kelompok untuk berdiskusi menjawab
lembar kerja siswa yang diberikan. Setelah waktu habis, ketua-ketua
kelompok mengumpulkan jawaban kepada guru. Pada bagian penutup,
guru meminta siswa memberikan kesimpulan pelajaran hari itu.
Beberapa siswa bersamaan berteriak memberikan simpulan pelajaran.
Guru kemudian mengulangi dan melengkapi simpulan siswa. Untuk
mengakhiri pembelajaran, guru meminta ketua kelas untuk memimpin
doa.Pada siklus ini, manajemen guru dalam mengelola kelas masih
kurang maksimal. Terlihat dari masih banyak siswa yang kurang
memperhatikan daripada siswa yang benar-benar memperhatikan.
Pemahaman guru dalam penggunaan KIT juga masih kurang, sehingga
pelaksanaan praktikum tidak berjalan efektif. 3. Refleksi dan
tindak lanjut siklus 1 Untuk merefleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan, guru yunior dan supervisor sepakat bertemu pada jam
istirahat pada hari yang sama. Sebelum membahas hasil pelaksanaan
pembelajaran, terlebih dahulu supervisor meminta kesediaan guru
yunior untuk menjawab beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan.
Pada tahap refleksi, supervisor mengomentari sisi-sisi yang
dianggap sudah bagus, misalnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menyediakan media. Berikutnya, supervisor mulai
menyinggung sisi-sisi yang dianggap masih kurang atau lemah dan
perlu diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Misalnya
pada saat praktikum, guru masih kurang memahami cara penggunaan KIT
IPA, sehingga pembelajaran masih belum dikatakan dapat berjalan
maksimal. Media KIT yang tersedia juga tidak lengkap sehingga
praktikum tidak berjalan efektif. Sisi lemah lainnya adalah
keaktifan siswa yang tidak merata. Hanya siswa tertentu yang selalu
aktif sementara lebih banyak siswa yang lainnya kurang
aktif.Supervisor mengangkat pada pembahasan (refleksi) semua
catatan-catatan kejadian pada pelaksanaan pembelajaran. Berikutnya
guru yunior dipersilahkan berkomentar mengenai pelaksanaan
pembelajarannya. Apa kesulitan, kesan yang diperoleh serta pesan
untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran berikutnya. Pada akhir
refleksi disimpulkan bagian-bagian pembelajaran yang perlu
dipertahankan dan bagian-bagian yang perlu mendapat perhatian untuk
diperbaiki. Selanjutnya disepakati waktu pelaksanaan observasi yang
kedua. Guru yunior kembali mempersiapkan RPP, bahan ajar, alat
peraga dan penilaian yang akan digunakan pada pertemuan kedua.
Supervisor kemudian meminta RPP yang sudah final untuk digandakan
sebagai bahan kontrol pada observasi pertemuan kedua.4. Pelaksanaan
siklus 2Pada pertemuan kedua, guru yunior melaksanakan pembelajaran
sama dengan tahapan pembelajaran yang dilaksanakan pada pertemuan
pertama. Pertemuan ini dilakukan pada tanggal 27 September 2014 .
Materi pelajaran adalah praktikum Menentukan Ciri-ciri Benda-benda
Magnetis dan Nonmagnetis. Berdasarkan RPP, guru membahas contoh
benda yang dapat ditarik oleh magnet misalnya sendok dan baut serta
contoh benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet (nonmagnetis)
misalnya aluminium, kain, kayu, paku payung, peniti, cermin,
plastik dan karet penghapus. Secara umum, pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan lebih baik dibanding pertemuan sebelumnya. Guru
sudah memperbaiki sisi-sisi lemahnya dan mempertahankan
bagian-bagian yang sudah bagus. Misalnya guru menyediakan media
alternatif karena ketidak-lengkapan media KIT yang ada di sekolah.
Hal ini memperlancar proses pembelajaran karena setiap kelompok
diberi masing-masing media praktikum. Alhasil, seluruh siswa aktif
karena mendapat kesempatan untuk melakukan praktikum. Guru juga
lebih memahami pemanfaatan media-media KIT yang ada dengan membaca
literatur-literatur mengenai praktikum yang dilakukan. Akhirnya
guru menutup pembelajaran dengan terlebih dahulu bersama-sama siswa
menyimpulkan pelajaran pertemuan kedua dan meminta ketua kelas
memimpin doa.5. Refleksi dan tindak-lanjut siklus 2Sama dengan
refleksi pada siklus 1, supervisor memuji pembelajaran yang telah
dilaksanakan guru yunior. Ada peningkatan dalam pengelolaan
pembelajaran yaitu peningkatan kreatifitas guru dengan menyediakan
media praktikum alternatif dan peningkatan pemahaman guru dalam
penggunaan media KIT IPA. Berikutnya dikomentari bagian-bagian
pembelajaran yang berhasil dipertahankan misalnya penjelasan materi
dengan baik. Terakhir disimpulkan bagian-bagian pembelajaran yang
perlu dipertahankan dan bagian-bagian yang masih perlu mendapat
perhatian untuk diperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Supervisor
berpesan agar pelaksanaan pembelajaran berikutnya lebih
ditingkatkan lagi walaupun sudah tidak diobservasi oleh supervisor
(peserta diklat cakep), pengawas atau kepala sekolah.
Silabus Kelas: IVTema 2 : Selalu Berhemat EnergiSubtema 2:
Pemanfaatan EnergiMata PelajaranKompetensi DasarMateri
PembelajaranKegiatan PembelajaranPenilaianAlokasi WaktuSumber
Belajar
Ilmu Pengetahuan Alam3.4 Membedakan berbagai bentuk energi
melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hariBentuk-bentuk energi dan pemanfaatannya dalam
kehidupanMenanya: Tanya jawab jenis-jenis sumber energi dan energi
yang dihasilkannya. Saling bertanya tentang perubahan energi Saling
bertanya tentang kegunaan kincir Saling bertanya tentang kenampakan
alam Saling bertanya tentang sumber energi dan perubahannya Tanya
jawab tentang energi alternatif Tanya jawab tentang gaya gesek
Tanya jawab tentang gaya otot Tanya jawab tentang sumber energi dan
benda yang memanfaatkannya serta kegunaannya bagi manusia. Tanya
jawab tentang fungsi makanan bagi manusia Tanya jawab perlunya
menjaga kelestarian budaya dan manfaat bersatu dalam keragaman
Tanya jawab tentang fungsi makanan bagi manusia Tanya jawab
berkaitan dengan pola gerak lokomotor, non lokomotor dan
manipulatif Tanya jawab tentang berdiri dengan tangan, kayang dan
meroda Tanya jawab tentang renang gaya dada
Mengumpulkan Informasi: Bereksperimen tentang menyalakan dan
mematikan lampu Menjawab pertanyaan tentang manfaat perubahan
energi Menuliskan contoh perubahan energi
4.6 Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dan
pemanfaatannya oleh masyarakat (KD Buku dan Silabus)
Pembelajaran Siklus 1RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan
Pendidikan : SD Inpres 3 TaturaKelas/Semester: IV/ITema: 2. Selalu
Berhemat EnergiSub Tema : 2. Pemanfaatan EnergiPembelajaran: 6
(enam)Alokasi Waktu: 1 x pertemuan (6 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI Menerima , menghargai dan menjalankan ajaran
Agama yang dianutnya Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, tetangga, dan guru Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya yang estetis
dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B.KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIANIPAKompetensi
Dasar:1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi2.2 Menghargai kerja
individu dan kelompok dalam aktivitas seharihari sebagai wujud
implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri
maupun berkelompok3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui
pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan
pemanfaatannya oleh masyarakatIndikator: Membedakan sifat
perpindahan panasIPSKompetensi Dasar:1.1 Menerima karunia Tuhan YME
yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya2.3 Menunjukkan
perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi
sosial dengan lingkungan dan teman sebaya3.5 Memahami manusia dalam
dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomiIndikator: Menjelaskan
pengalaman bekerja sama dengan teman
C. TUJUAN PEMBELAJARANIPA, IPS, dan Evaluasi1. Setelah melakukan
percobaan, siswa mampu membedakan sifat perpindahan panas
(konveksi, konduksi dan radiasi) dengan benar.2. Setelah melakukan
kegiatan bekerja sama dalam melakukan percobaan, siswa menuliskan
pengalamannya dan hal-hal yang telah dipelajari dari kegiatan
tersebut dengan detail dan benar. D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Sifat
perpindahan panas
E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN1. Media/Alat:
Bejana/panci kaca 1 buah, serbuk gergaji, tripot 1 buah, besi,
spiritus, stopwatch, lilin, penggaris, mentega, 2 potong kertas
kardus2. Sumber Belajar: Buku guru dengan sub tema Pemanfaatan
Energi hal 64
F.PENDEKATAN & METODEModel: Pembelajaran Berbasis
MasalahPendekatan : ScientificStrategi: Cooperative Learning
Metode: Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, dan eksperimen
G.KEGIATAN PEMBELAJARANKegiatanDeskripsi
KegiatanAlokasiWaktu
Pendahuluan1. Mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)2.
Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa3. Guru menanyakan
kabar siswa serta memberi motivasi.4. Guru melakukan apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan Apa yang kalian rasakan ketika
berjalan di terik mataharai? kemudian menjelaskan kegiatan
pembelajaran serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai.5.
Menginformasikan tema Selalu Berhemat Energi dengan sub tema
Pemanfaatan Energi yang akan dibelajarkan .10 menit
Inti1. Siswa mengamati gambar dan berdiskusi tentang konduksi,
konveksi, dan radiasi. (mengamati)2. Siswa melakukan percobaan
tentang konduksi, konveksi, dan radiasi dan membuat kesimpulan
hasil percobaan. (Penilaian no. 2) (eksperimen)3. Siswa membuat
refleksi sikap saat melakukan percobaan. (Penilaian no. 3)
(mengkomunikasikan))4. Siswa mengerjakan evaluasi. (menalar)
Penutup1. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan
dari kegiatan hari ini.2. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
perenungan yang ada pada buku siswa sebagai refleksi. 3. Guru dapat
menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman
150.4. Guru meminta kepada salah seorang siswa untuk meminpin ,
doa.
I. PENILAIAN1. Tehnik Penilaiana. Penilaian Pengetahuan : daftar
pertanyaanb. Penilaian Ketrampilan : Kerja ilmiahc.Penilaian Sikap
: rasa ingin tahu, objektif, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
bertangung jawab, menghargai2.Bentuk Instrumen Penilaian1) Evaluasi
dinilai dengan angka2) Daftar Periksa IPANoKriteria
PenilaianKeterangan
SudahBelum
1Siswa dapat membuat kesimpulan tentang radiasi dengan benar
2Siswa dapat membuat kesimpulan tentang konduksi dengan
benar
3Siswa dapat membuat kesimpulan tentangkonveksi dengan benar
3. Lembar Penilaian Sikap NoNama Peserta DidikRasa Ingin
TahuObjektifTelitiBertanggung jawabKeterangan
BTMTMBMBTMTMBMBTMTMBMBTMTMBM
1Adhi Bimantara
2Alya Divanisa
3Ayu Pratiwi
4Alifia Afdila
5Aisyah Soleha
6Chairullah Fajar
7Ceysa Maleaci
8Dharma Ryfki
9Dwi Prayuda
10Fara Atika
11Fadiyah Syaika
12Febrian Jasmara
13F. Rizky Fahrezy
14Gray Qamilla
15Gushadi
16Hadi Jaya
17Hidayat Hasbi
18Izzah Mutia
19I Komang Arief
20Indah Evrillia
21Jonathan Immanuel
22Markshal J
23Marcelino T
24Marshanda F
25Muh. Syahrul
26Muh. Rivano
27Muh. Rifansyah
28Muhammad Rafi
29Muh. Algifari
30Munifah Ayu
31Naima Alvi
32Nasywa Andini
33Nabila AZ
34Naftari
35Putri Ramadhani
36Puti Naila
37Reni Novianti
38Salshadilla Auliyah
Berilah tanda centang (v) pada kolom yang tersediaKeterangan :BT
: Belum terlihatMT : Mulai terlihatMB: Mulai BerkembangM:
Membudaya
MengetahuiKepala Sekolah
Ahmad Hariyoto, S.PdiNIP 19570717 19880 3 006
Palu, 11 Agustus 2014
Guru Kelas IV
Janiha Jalihu, S.Pd.SDNIP. 19710630 200312 2 001
Latihan pemahaman :1. Perpindahan panas tanpa perantara disebut
..........2. Perpindahan panas melalui zat padat disebut
.........3. Perpindahan panas melalui zat cair disebut .........4.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan konduksi dan berikan satu contoh
!5. Berikan contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari
!
Silabus Kelas: IV Tema 2: Selalu Berhemat EnergiSubtema 3: Gaya
dan GerakMata PelajaranKompetensi DasarMateri PembelajaranKegiatan
PembelajaranPenilaianAlokasi WaktuSumber Belajar
Ilmu Pengetahuan Alam3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak,
dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerap-annya
dalam kehidupan sehari-hari (KD Buku dan Silabus)
Bentuk-bentuk energi dan pemanfaatannya dalam kehidupanMenanya:
Tanya jawab jenis-jenis sumber energi dan energi yang
dihasilkannya. Saling bertanya tentang perubahan energi Saling
bertanya tentang kegunaan kincir Saling bertanya tentang kenampakan
alam Saling bertanya tentang sumber energi dan perubahannya Tanya
jawab tentang energi alternatif Tanya jawab tentang gaya gesek
Tanya jawab tentang gaya otot Tanya jawab tentang sumber energi dan
benda yang memanfaatkannya serta kegunaannya bagi manusia. Tanya
jawab tentang fungsi makanan bagi manusia Tanya jawab perlunya
menjaga kelestarian budaya dan manfaat bersatu dalam keragaman
Tanya jawab tentang fungsi makanan bagi manusia Tanya jawab
berkaitan dengan pola gerak lokomotor, non lokomotor dan
manipulatif Tanya jawab tentang berdiri dengan tangan, kayang dan
meroda Tanya jawab tentang renang gaya dada
3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan
mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari (KD Buku
dan Silabus)
Bentuk-bentuk energi dan pemanfaatannya dalam kehidupan
4.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak
menggunakan tabel dan grafik (KD Buku dan Silabus)
Pembelajaran Siklus 2RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANSatuan
Pendidikan: SD INPRES 3 TATURAKelas/Semester: IV/ITema: 2. Selalu
Berhemat EnergiSub Tema: 3. Gaya dan GerakPembelajaran: 6
(enam)Alokasi Waktu: 1 x pertemuan (6x35 menit)A. KOMETENSI INTI
Menerima, menghargai dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
Emiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarganya, teman,
tetangga da guru Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa inging
tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, logis dan
sistematis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berahlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN IPAKompetensi
Dasar:1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya2.1 Mewujudkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu, obyektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
bertanggung jawab, terbuka dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
inkuiri ilmiah dan berdiskusi2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun
berkelompok3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi
melalui pengamatan serta mendeskripsikan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari4.3 Menyajikan kaporan hasil percobaan gaya
dan gerak menggunakan tabel dan grafikIndikator : Membedakan benda
magnetis dan tidak magnetis dari kegiatan percobaan yang dilakukan
Membuat kesimpulan dari hasil percobaan dalam bentuk
tabelIPSKompetensi Dasar:1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah
menciptakan manusia dan lingkungannya2.3 Menunjukan perilaku
santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial dengan
lingkungan dan teman sebaya3.5 Memahami manusia dalam dinamika
interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi4.5
Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
alam, sosial, budaya dan ekonomiIndikator : Membuat refleksi sikap
saat berinteraksi dan bekerja sama
C. TUJUAN PEMBELAJARANIPA, PPKn dan Evaluasi1. Dengan melakukan
percobaan siswa dapat menentukan ciri-ciri benda-benda magnetis dan
nonmagnetis2. Dengan kegiatan bekerja sama siswa dapat membuat
refleksi sikap bekerja sama dalam belajarD. MATERI PEMBELAJARAN1.
Gaya magnet
E. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN1. Media/alat: magnet
batang (2 batang), uang logam, peniti, potongan kain, paku payung,
potongan kertas, karet penghapus, cermin, pensil2. Sumber belajar:
buku guru dengan sub tema Gaya dan Gerak hal 126-128 dan buku siswa
hal 99-100
F. PENDEKATAN & METODEModel: Pembelajaran berbasis
masalahPedekatan: ScientificStrategi: Cooperative LearningMetode:
Penugasan, tanya jawab, diskusi dan eksperimen
G. KEGIATAN PEMBELAJARANKegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi
Waktu
Pendahuluan1. Mengajak semua siswa berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)2.
Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa3. Guru menanyakan
kabar siswa serta memberi motivasi4. Guru melakukan apersepsi
dengna memperlihatkan tempat pensil yang ada magnetnya dengan
tertutup sendiri dan mengajukan pertanyaan Apa yang terjadi?
kemudian menjelaskan kegiatan pembelajaran serta tujuan
pembelajaran yang akan dicapai5. Menginformasikan tema Selalu
Berhemat Energi dengan sub tema Gaya dan Gerak yang akan
dibelajarkan.....menit
Inti1. Siswa membaca teks tentang gaya magnet (mengumpulkan
informasi)2. Setelah kegiatan membaca, guru mengadakan diskusi
untuk menggali seberapa jauh siswa telah mengenal magnet dalam
kehidupan sehari-hari (menalar)3. Guru dapat memberikan
pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa yang kalian ketahui lagi tentang
gaya magnet? Di mana kalian dapat menemukukan penggunaan gaya
magnet dalam kehidupan sehari-hari? (menalar)4. Siswa melakukan
percobaan untuk membuktikan benda magnetis dan nonmagnetis
(eksperimen)5. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
melakukan percobaan (eksperimen)6. Siswa juga dapat bereksplorasi
untuk mencari benda-benda lain yang ingin dicobanya (penilaian
no.1)(mengasosiasi)7. Siswa mengamati tabel percobaan dan menjawab
pertanyaan yang ada (menalar)8. Siswa membandingkan sifat bahan
dari benda-benda yang tertarik magnet dan tidak tertarik magnet
(menalar)9. Siswa menyimpulkan percobaan dengan cara mendiskusikan
secara berkelompok (mengkomunikasikan)10. Siswa membuat refleksi
saat berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-teman di kelas
(penilaian no.2) (mengkomunikasikan)11. Siswa mengerjakan evaluasi
(penilaian no.2) (menalar)......menit
Penutup1. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan
dari kegiatan hari ini2. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
perenungan yang ada pada buku siswa sebagai refleksi3. Guru dapat
menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman
1504. Guru meminta kepada salah seorang siswa untuk memimpin
doa.......menit
H. PENILAIAN1. Teknik Penilaiana. Penilaian pengetahuan: daftar
pertanyaanb. Penilaian keterampilan: analisis dan menyimpulkanc.
Penilaian sikap: rasa ingin tahu, kerja sama, tekun dan teliti2.
Bentuk Instrumen Penilaian1) Daftar Periksa IPA dan IPSNoKriteria
PenilaianKeterangan
SudahBelum
1Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang dapat tertarik
magnet
2Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang tidak dapat
tertarik magnet
3Siswa dapat menyimpulkan tentang gaya magnet
4Siswa dapat merefleksikan sikap saat bekerja sama dalam
belajar
5Siswa dapat menuliskan cara-cara perbaikan sikap saat bekerja
sama dalam belajar
2) Evaluasi dinilai dengan angka3) Lembar penilaian sikapNoNama
Peserta DidikRasa Ingin TahuKerja samaTekunTelitiKeterangan
BTMTMBMBTMTMBMBTMTMBMBTMTMBM
1Adhi Bimantara
2Alya Divanisa
3Ayu Pratiwi
4Alifia Afdila
5Aisyah Soleha
6Chairullah Fajar
7Ceysa Maleaci
8Dharma Ryfki
9Dwi Prayuda
10Fara Atika
11Fadiyah Syaika
12Febrian Jasmara
13F. Rizky Fahrezy
14Gray Qamilla
15Gushadi
16Hadi Jaya
17Hidayat Hasbi
18Izzah Mutia
19I Komang Arief
20Indah Evrillia
21Jonathan Immanuel
22Markshal J
23Marcelino T
24Marshanda F
25Muh. Syahrul
26Muh. Rivano
27Muh. Rifansyah
28Muhammad Rafi
29Muh. Algifari
30Munifah Ayu
31Naima Alvi
32Nasywa Andini
33Nabila AZ
34Naftari
35Putri Ramadhani
36Puti Naila
37Reni Novianti
38Salshadilla Auliyah
Berilah tanda centang () pada kolom yang tersediaKeterangan:BT:
Belum terlihatMB: Mulai berkembangMT: Mulai terlihatM:
Membudaya
MengetahuiKepala Sekolah
Ahmad Hariyoto, S.PdiNIP 19570717 19880 3 006
Palu, 11 Agustus 2014
Guru Kelas IV
Janiha Jalihu, S.Pd.SDNIP. 19710630 200312 2 001
Mengisi hasil pengamatan pada tabelBendaMagnetisNonmagnetis
Aluminium
Baut
Sendok
Kain
Kayu
Paku payung
Peniti
Cermin
Plastik
Karet penghapus
FORMAT RENCANA TINDAKAN KEPEMIMPINANNama Calon Kepala Sekolah:
Ona Siwu, S.Pd.SDUnit Kerja: SD Inpres 3 TaturaKab/Kota PRP:
PaluJudul: Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Penggunaan KIT IPA
dalam Proses PembelajaranNo.TujuanIndikator KeberhasilanProgram
Kegiatan OJLSkenario KegiatanSumber DayaMetode Pengumpulan
DataKegiatan Refleksi
1Meningkatkan kualitas pembelajaran
1. Tercapainya tujuan pembelajaran minimal 80%2. Ketuntasan
siswa secara individu minimal 753. 75% siswa mencapai ketuntasan
80%
Guru memiliki kemampuan :1. Mengidentifikasi media pembelajaran
yang terdapat pada KIT IPA2. Menggunakan media-media yang ada dalam
KIT IPA3. Memanfaatkan media KIT IPA dalam pembelajaran di
kelas
1. Mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan
pemeliharaan dan pemanfaatan KIT IPA2. Mengkomunikasikan masalah
dengan kepala sekolah untuk dapat ditindaklanjuti dengan
membahasnya dalam rapat dewan guru 3. Menyusun agenda rapat dewan
guru4. Memfasilitasi rapat Dewan Guru5. Memantau implementasi hasil
rapat6. Memfasilitasi kegiatan tutor sebaya pemanfaatan KIT IPA 7.
Mengidentifikasi masalah yang muncul selama pelaksanaan tindakan8.
Mengkomunikasi tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah kepada kepala sekolah9. Melaksanakan tindakan kepemimpinan
siklus 2Kepala sekolah, guru-guru dan media-media KIT IPAWawancara
dengan kepala sekolah dan guru-guru yang sudah menguasai KIT IPA1.
Cermati masukan kepala sekolah dan pengawas pada setiap langka
langkah kegiatan2. Buat perbaikan pada langkah langkah tersebut3.
Diskusikan dengan pembimbing4. Buat langkah langkah sesuai
perbaikan pembimbing
No.TujuanIndikator KeberhasilanProgram Kegiatan OJLSkenario
KegiatanSumber DayaMetode Pengumpulan DataKegiatan Refleksi
2Mengetahui efektifitas penggunaan KIT IPA
1. Adanya ketercapaian ketuntasan pembelajaran melalui
penggunaan KIT IPA2. Adanya hubungan pencapaian tujuan pembelajaran
dengan penggunaan KIT IPA
1. Analisis hubungan ketercapaian ketuntasan pembelajaran dengan
penggunaan media KIT IPA2. Menganalisis hubungan ketercapaian
tujuan pembelajaran melalui KIT IPA
1. Rekap pencapain tujuan pembelajaran dan ketuntasan
pembelajaran melalui KIT IPA2. Buat laporan hasil analisis
Kepala sekolah, guru-guru dan media-media KIT IPAWawancara
dengan kepala sekolah dan guru-guru yang sudah menguasai KIT IPA1.
Rekap masukan/perbaikan dari pembimbing2. Buat perbaikan pada
rencana pelaksanaan supervisi dari hasil observasi pembimbing3.
Konsultasikan hasil perbaikan dengan pembimbing4. Buat rencana
hasil perbaikan
Palu, 01 Oktober 2014Mengetahui:Koordinator Diklat,Peserta,
Abu Hasan, M.PdOna Siwu, S.Pd.SDNIP 19570611 197801 2 003NIP.
19651021 198803 2 011