Top Banner
i LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN XI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENINGKATAN PELAYANAN MAHASISWA PPL Disusun Oleh: Nama Peserta : Jhoni Eppendi, M.Pd Jabatan : Dosen Asisten Ahli Unit Kerja : Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan, Kalimantan Utara Core Isu : Belum Optimalnya Performa Mahasiswa dalam Pelaksanaan PPL di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakuktas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan Coach : Veronika Hanna Naibaho, SS., M.Sc., MAP. Mentor : Nofvia De Vega, M.Pd KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2020
90

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

Nov 17, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

i

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

ANGKATAN XI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PENINGKATAN PELAYANAN MAHASISWA PPL

Disusun Oleh:

Nama Peserta : Jhoni Eppendi, M.Pd

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Unit Kerja : Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan

Bahasa Inggris, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan,

Kalimantan Utara

Core Isu : Belum Optimalnya Performa Mahasiswa dalam Pelaksanaan

PPL di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakuktas

Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan

Coach : Veronika Hanna Naibaho, SS., M.Sc., MAP.

Mentor : Nofvia De Vega, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA

2020

Page 2: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

PUSLATBANG KDOD SAMARINDA

TAHUN 2020

Nama Peserta : Jhoni Eppendi, M.Pd

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Unit Kerja : Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan

Bahasa Inggris, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan,

Kalimantan Utara

Core Isu : Belum Optimalnya Performa Mahasiswa dalam Pelaksanaan

PPL di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakuktas

Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan

Menyetujui,

Mentor

Nofvia De Vega, M.Pd

NIP 198711192015042003

Page 3: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

PUSLATBANG KDOD SAMARINDA

TAHUN 2020

Nama Peserta : Jhoni Eppendi, M.Pd

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Unit Kerja : Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan

Bahasa Inggris, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan,

Kalimantan Utara

Core Isu : Belum Optimalnya Performa Mahasiswa dalam Pelaksanaan

PPL di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakuktas

Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan

Menyetujui,

Coach

Veronika Hanna Naibaho

NIP 198009262006042004

Page 4: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

iv

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III

PUSLATBANG KDOD SAMARINDA

TAHUN 2020

Nama Peserta : Jhoni Eppendi, M.Pd

Jabatan : Dosen Asisten Ahli

Unit Kerja : Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan

Bahasa Inggris, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan,

Kalimantan Utara

Core Isu : Belum Optimalnya Performa Mahasiswa dalam Pelaksanaan

PPL di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakuktas

Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan

Mengetahui,

Coach

Veronika Hanna Naibaho

NIP 198009262006042004

Penguji

Windra Mariani, SH., MH.

NIP 19820305 2005012 001

Page 5: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan rancangan aktualisasi pelatihan

dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Rancangan aktualisasi ini merupakan proses evaluasi pelatihan dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

serta habituasi kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi) di unit kerja sesuai dengan

profesi masing-masing ASN.

Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis banyak menghadapi kendala

dan kesulitan. Berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak, laporan rancangan ini

dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada yang terhormat :

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Lembaga

Administrasi Negara (LAN) yang telah menggagas pelatihan dasar CPNS

PUSLATBANG KDOD Samarinda

2. Bapak Dr. Mariman Darmanto, M.Si selaku kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan

(PUSLATBANG) dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (KDOD) Samarinda

3. Bapak Nofvia De Vega, M.Pd selaku Rektor Universitas Borneo Tarakan sekaligus

mentor yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan motivasi.

4. Ibu Veronika Hanna Naibaho selaku coach yang dengan sabar dan penuh perhatian

memberikan bimbingan serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan laporan

rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS.

5. Ibu Windra Mariani, SH., MH selaku penguji yang banyak memberi masukan dan

arahan kepada penulis dalam melaksanakan rancangan aktualisasi

6. Ibu Nofvia De Vega, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang telah

memberikan izin dan masukan kepada penulis dalam melaksanakan rancangan

aktualisasi.

7. Segenap Widyaiswara dan MoT yang telah membagikan ilmunya yang berharga kepada

para peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.

8. Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS PUSLATBANG KDOD tahun 2020

khususnya Golongan III Angkatan XI yang telah bersama-sama melewati masa

Page 6: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

vi

pelatihan dasar. Terima kasih untuk rasa senang, kerja sama dan persahabatan yang

terjalin selama kita disini.

Penulis meyakini dalam laporan rancangan ini masih terdapat banyak kekurangan.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga

laporan rancangan aktualisasi ini dapat terus ditingkatkan dan mengalami perbaikan.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada masa

yang akan datang untuk kemajuan bangsa dan negara.

Tarakan, 10 Agustus 2020

Penulis

Jhoni Eppendi, M.Pd

NIP 198406042019031011

Page 7: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

vii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................. i

Lembar Persetujun .............................................................................................................. ii

Lembar Pengesahan ............................................................................................................ iv

Kata Pengantar .................................................................................................................... v

Daftar Isi ............................................................................................................................. vi

Daftar Gambar .................................................................................................................. viii

Daftar Tabel ........................................................................................................................ x

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Tujuan ...................................................................................................................... 3

C. Gambaran Umum Unit Kerja .................................................................................. 3

D. Struktur Organisasi .................................................................................................. 7

E. Tupoksi dan Uraian Tugas ....................................................................................... 7

F. Ruang Lingkup ...................................................................................................... 10

BAB II Nilai – Nilai Dasar PNS

A. Akuntabilitas .......................................................................................................... 12

B. Nasionalisme ......................................................................................................... 16

C. Etika Publik ........................................................................................................... 19

D. Komitmen Mutu .................................................................................................... 21

E. Anti Korupsi .......................................................................................................... 22

BAB III Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

A. Manajemen ASN ................................................................................................... 25

B. Whole of Government ........................................................................................... 29

C. Pelayanan Publik ................................................................................................... 32

BAB IV Rancangan Aktualisasi

A. Identifikasi Isu ....................................................................................................... 35

B. Rumusan Isu .......................................................................................................... 36

C. Uraian Kegiatan Pemecahan Isu ............................................................................ 37

D. Tabel Kegiatan ....................................................................................................... 41

E. Jadwal Kegiatan ..................................................................................................... 46

F. Capaian Aktualisasi ............................................................................................... 47

BAB V Penutup

Page 8: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

viii

A. Akuntabilitas .......................................................................................................... 74

B. Nasionalisme ......................................................................................................... 74

C. Etika Publik ........................................................................................................... 75

D. Komitmen Mutu .................................................................................................... 75

E. Anti Korupsi .......................................................................................................... 75

F. Peran dan Kedudukan ASN ................................................................................... 76

BAB VI Penutup

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 77

B. Saran ...................................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 79

LAMPIRAN KEGIATAN

A. Dokumentasi Kegiatan .......................................................................................... 80

B. Hasil Evaluasi Kegiatan......................................................................................... 94

C. Produk Habituasi Kegiatan .................................................................................. 102

Page 9: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi ................................................................................................ 7

Gambar 2 Tingkat Akuntabilitas .......................................................................................... 13

Gambar 3 Langkah – Langkah Framework Akuntabilitas ................................................... 14

Gambar 4 Koordinasi Ketua Prodi ....................................................................................... 47

Gambar 5 Desain Kontrak dan Penilaian Perkuliahan ......................................................... 48

Gambar 6 Pengembangan Kontrak dan Penilaian Perkuliahan ............................................ 49

Gambar 7 Angket Evaluasi Kontrak dan Penilaian Perkuliahan .......................................... 50

Gambar 8 Koordinasi dan Persetujuan Penelitian Ketua Prodi ............................................ 52

Gambar 9 Proposal dan Instrument Penelitian .................................................................... 53

Gambar 10 Desain Intrumen Penelitian Menggunakan Google Form ................................. 53

Gambar 11 Penelitian Menggunakan Google Form ............................................................ 54

Gambar 12 Hasil Penelitian dalam Bentuk Artikel Ilmiah ................................................... 55

Gambar 13 Brosur International Conference dan Pendaftaran ............................................ 55

Gambar 14 Submit Artikel pada International Conference ................................................. 56

Gambar 15 Koordinasi Ketua dan Penanggungjawab PPL Website PPL ........................... 58

Gambar 16 Menemukan Rekan IT dan Berdiskusi ............................................................. 59

Gambar 17 Desain Website PPL .......................................................................................... 60

Gambar 18 Finalisasi Desain Website PPL .......................................................................... 60

Gambar 19 Website PPL ...................................................................................................... 61

Gambar 20 Evaluasi Website PPL........................................................................................ 62

Gambar 21 Hasil Evaluasi Website PPL ............................................................................. 63

Gambar 22 Koordinasi Ketua dan Penanggungjawab PPL Webinar PLP ........................... 65

Gambar 23 Rapat Persiapan Webinar ................................................................................... 66

Gambar 24 Brosur Webinar .................................................................................................. 67

Gambar 25 E-Sertifikat Webinar .......................................................................................... 68

Gambar 26 Penyebaran Informasi Webinar ........................................................................ 68

Gambar 27 Pendaftaran Webinar ......................................................................................... 69

Gambar 28 Peraturan dan Rundown Webinar ...................................................................... 70

Gambar 29 Proses Pembukaan Webinar .............................................................................. 70

Gambar 30 Proses Pelaksanaan Webinar ............................................................................. 70

Page 10: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Analisis USG ........................................................................................................... 37

Tabel 2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ............................................................................. 41

Tabel 3 Keterkitan Peran dan Kedudukan ASN ................................................................... 44

Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .............................................................................. 46

Page 11: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, tujuan, gambaran unit kerja, struktur organisasi,

tupoksi dan uraian tugas, dan ruang lingkup

A. Latar Belakang

Usaha menciptakan bangsa Indonesia dengan masyarakat yang menaati peraturan dan

hukum, maju, kontemporer, demokratis, sejahtera, adil, dan berkarakter maka Aparatur Sipil

Negara menjadi kunci utama dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan

merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan

Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang

dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

Aparatur Sipil Negara atau yang biasa disingkat dengan ASN berdasarkan Undang-

Undang Nomor 5 Tahun 2015 merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina kepegawaian dan

diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdaraskan peraturan perundang-undangan. Sebagai pegawai pemerintah ASN memiliki tugas

melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengn

ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan

berkualitas, dan menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan

tugas ini ASN menjadi kepanjangan tangan antara masyarakat dan pemerintah itu sendiri.

Selaras dengan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, seorang ASN dituntut untuk dapat

memberikan contoh yang baik terutama dalam berperilaku dilingkungan kerja maupun sekitar.

ASN memiliki fungsi, tugas dan peran untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh

pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, oleh karena itu

ASN harus memprioritaskan kepentingan publik dan masyarakat luas, memberikan pelayanan

publik yang professional dan berkualitas, taat kepada peraturan dalam menjalankan fungsi dan

tugasnya tersebut di atas kepentingan pribadinya.

Dasar penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS mengacu pada UU Nomor 5 tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara, PP No. 11 tahun 2017, dan peraturan Lembaga Administrasi

Negara No. 25 tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS

Golongan III.

Page 12: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

2

Pengembangan kompetensi seorang ASN dirasa perlu dilaksanakan dengan pembinaan

melalui jalur pelatihan yang sejalan dengan telah ditetapkannya UU ASN pasal 63 ayat (3) dan

(4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat

terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi

nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan

memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Kegiatan yang dapat diikuti yaitu

Pelatihan Dasar bagi Calon PNS sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis pasca UU

ASN dalam rangka pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan

bertindak professional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan

menggunakan perspektif Whole of Government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan

kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pada setiap pelaksanaan

tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat. Dalam pelatihan dasar CPNS ini, peserta akan

menjalani pelatihan dasar.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III angkatan XI tahun

2020 dilaksanakan secara virtual oleh Lembaga Administrasi Negara Samarinda dengan pola

terintegrasi dimana rangkaian kegiatan tersebut terdiri atas dua tahap. Tahap pertama; On

Campus yang dilaksanakan mulai tanggal 11 Juni 2020 hingga 29 Juni 2020 bertujuan untuk

memberikan pemahaman dan menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, Peran dan

kedudukan PNS kepada CPNS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Salah satu rangkaian kegiatan On Campus adalah setiap peserta diwajibkan untuk

mengidentifikasi permasalahan yang ada di unit kerja masing-masing dan merancang kegiatan

pemecahan isu tersebut serta merumuskan kegiatan dan nilai-nilai apa yang akan

diaktualisasikan di dalamnya. Tahap selanjutnya adalah kegiatan Off Campus yang dimulai dari

tanggal 1 Juli 2020 hingga 6 Agustus 2020 bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai

ANEKA, Peran dan kedudukan PNS dalam melaksanakan rancangan kegiatan pemecahan isu.

Melalui proses diklat pelatihan dasar, CPNS mendapatkan penjelasan, pendalaman,

penghayatan, dan penguasaan kompetensi. Selayaknya proses belajar yang baik, suatu konsep

akan dapat dikuasai secara penuh setelah diterapkan dalam proses keseharian. Penerapan nilai-

nilai inilah yang membutuhkan rangkaian proses perencanaan yang dimulai dengan pengenalan

unit kerja, penetapan masalah dan pemecahan isu untuk kemudian merujuk kepada penerapan

nilai-nilai dasar dalam kegiatan tersebut. Proses ini dikenal dengan istilah aktualisasi.

Page 13: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

3

B. Tujuan

Tujuan Umum:

Setelah mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar (latsar) CPNS diharapkan peserta latsar

mampu mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS dan peran serta kedudukan PNS dalam

NKRI yang dipelajari peserta pelatihan dasar

Tujuan Khusus:

Menyelesaikan permasalahan yang ditemukan pada unit kerja, dalam hal ini pemecahan isu

yang akan dilakukan yaitu Peningkatan Pelayanan Mahasiswa PPL/PLP

di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Borneo Tarakan.

C. Gambaran Umum Unit Kerja

1. Sejarah dan Perkembangan

Universitas Borneo Tarakan adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang

berkedudukan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Kampus utama Universitas Borneo,

terletak di Jl. Amal Lama No.1 Tarakan. Universitas Borneo didirikan oleh Yayasan

Pinekindi pada tanggal 09 Oktober 1999 dan ditetapkan pada tanggal 30 Maret 2000

berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pinekindi Nomor: 011/YP/TRK/III/2000.

Universitas Borneo secara resmi mulai menyelenggarakan proses pendidikan pada

tanggal 06 Juni 2001, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.

37/D/O/2001. Saat ini Universitas Borneo menyelenggarakan Pendidikan Strata 1 (S-1)

yang dilakukan oleh 6 (enam) Fakultas dengan 14 program studi. Rektor Universitas Borneo

saat ini adalah Prof. Dr. Drs Adri Patton, M.Si

Universitas Borneo Tarakan diubah statusnya menjadi negeri oleh Peraturan Presiden

RI No. 19 yang dituangkan ke dalam Peraturan Presiden RI No. 65 Tahun 2010 Tentang

Pendirian Universitas Bangka Belitung, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas

Musamus yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 November 2010.

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris adalah salah satu prodi yang ada di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan. Program studi ini pertama kali

secara resmi menyelenggakan proses pendidikan pada 5 Juni 2001, sesuai dengan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 37/D/O/2001. Saat ini Prodi Pendidikan Bahasa

Inggris menyandang status akreditasi “B”.

Page 14: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

4

2. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Nilai – Nilai, dan Motto

a. Visi

Menjadi Program Studi unggulan dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan

Bahasa Inggris yang profesional, berkarakter, dan menguasai teknologi informasi di

wilayah perbatasan tahun 2020

b. Misi

1) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan guru Bahasa

Inggris yang mampu mengembangkan diri dalam profesinya dan profesi lain

yang relevan.

2) Melaksanakan penelitian secara profesional dengan mengutamakan asas

kekinian, perkembangan ilmu pengetahuan, relevansi dan kebutuhan

masyarakat perbatasan.

3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan IPTEKS di

wilayah perbatasan.

4) Menyelenggarakan program studi yang efektif, efisien, transparan, akuntabel

dan mandiri untuk mewujudkan tata kelola yang baik.

5) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga atau instansi terkait (stakeholder)

untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan secara

berkelanjutan.

c. Tujuan

1) Menghasilkan guru Bahasa Inggris yang berkompetensi dan mampu

mengembangkan diri dalam profesinya dan profesi lain yang relevan.

2) Menghasilkan penelitian yang berlandaskan asas kekinian, perkembangan ilmu

pengetahuan, relevansi dan kebutuhan masyarakat perbatasan.

3) Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan IPTEKS di

wilayah perbatasan.

4) Melaksanakan manajemen yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan

mandiri untuk mewujudkan tata kelola yang baik.

5) Mewujudkan kerja sama dengan berbagai lembaga atau instansi terkait

(stakeholder) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan

secara berkelanjutan.

d. Sasaran

Sasaran Strategis 2016-2020:

Page 15: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

5

Tujuan 1: Menghasilkan guru Bahasa Inggris yang berkompetensi dan mampu

mengembangkan diri dalam profesinya dan profesi lain yang relevan.

Sasaran strategisnya adalah:

1) Persentase lulusan yang mampu bersaing di instansi/sekolah bertaraf

internasional sebanyak 20%.

2) Program studi terakreditasi A

3) Dosen lulusan doktor sebanyak 50%

Strategi Pencapaian:

1) Pengembangan kurikulum yang berbasis KKNI

2) Peningkatan kompetensi dosen

3) Penguatan aktivitas ekstrakurikuler untuk menunjang softskill.

4) Mendorong dosen untuk studi lanjut

Tujuan 2: Menghasilkan penelitian yang berlandaskan asas kekinian,

perkembangan ilmu pengetahuan, relevansi dan kebutuhan masyarakat perbatasan.

Sasaran strategisnya adalah:

1) Publikasi jurnal internasional sebanyak 3 pertahun

2) Partisipasi dalam seminar internasional sebanyak 15 makalah per tahun

3) Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian sebanyak 40 mahasiswa pertahun

Strategi Pencapaian:

1) Peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian

2) Mendorong dosen melakukan penelitian melalui program hibah.

Ristekdikti, pendanaan DIPA UBT dan APBD Pemkot dan Pemprov.

3) Menjalin kerjasama institusional dalam bidang penelitian.

4) Memfasilitasi dosen untuk mendapatkan dukungan sumber daya eksternal.

5) Integrasi kurikulum dengan penelitian

Tujuan 3: Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan

IPTEKS di wilayah perbatasan.

Sasaran strategisnya adalah:

1) Partisipasi dalam pemecahan masalah dalam masyarakat melalui bantuan

teknis ataupun edukatif sebanyak 5 kegiatan pertahun

2) Meningkatkan pemanfaatan hasil pengabdian pada masyarakat

Strategi Pencapaian:

1) Peningkatan kapasitas dosen dalam Pengabdian pada masyarakat

Page 16: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

6

2) Mendorong dosen melakukan pengabdian yang berkualitas yang memberi

solusi bagi masyarakat, terutama dikawasan perbatasan.

3) Menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan

4) Memfasilitasi dosen untuk mendapatkan dukungan sumberdaya eksternal.

Tujuan 4: Melaksanakan manajemen yang efektif, efisien, transparan, akuntabel

dan mandiri untuk mewujudkan tata kelola yang baik.

Sasaran strategisnya adalah:

1) Terbentuknya struktur organisasi yang efektif dan produktif.

2) Terwujudnya fungsi managemen yang efektif, efisien, transparan, akuntabel

dan mandiri.

3) Penguatan organisasi melalui implementasi sistem penjaminan mutu

Strategi Pencapaian:

1) Melaksanakan managemen sesuai job description yang telah ditetapkan.

2) Melakukan monitoring dan evaluasi tata kelola prodi per semester

3) Meningkatkan kinerja organisasi dengan melibatkan seluruh tenaga

pengajar pada program studi pendidikan Bahasa Inggris.

4) Pengembangan dan implementasi manual prosedur

Tujuan 5: Mewujudkan kerja sama dengan berbagai lembaga atau instansi terkait

(stakeholder) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan secara

berkelanjutan.

Sasaran strategisnya adalah:

1) Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengabdian dengan berbagai pihak

terutama di wilayah perbatasan.

2) Penyerapan lulusan saat PPL di 5 Kabupaten/Kota semakin meningkat tiap

tahunnya.

Strategi Pencapaian:

1) Membina kerjasama yang baik dengan pemerintah provinsi, dan

Kabupaten/Kota, sekolah dan instansi terkait di wilayah perbatasan.

2) Penempatan mahasiswa di sekolah-sekolah untuk

magang/pendampingan/penelitian secara berkala

3) Peningkatan kerjasama di bidang Praktek Pengalaman Lapangan di 5

Kabupaten/Kota di Kaltara

Page 17: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

7

e. Nilai – Nilai

Sebagai salah satu institusi Pendidikan Tinggi yang berada di Kalimantan Utara,

maka Universitas Borneo Tarakan menilai nilai – nilai yang menggambarkan

karakter segenap civitas akademika yaitu:

1. Asas ideologi UBT adalah Pancasila

2. Landasan konstitusional UBT adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

3. Landasan operasional UBT adalah tata nilai yang meliputi:

a. Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Berwawasan akademik, mandiri, profesional, serta tanggung-jawab;

c. Kualitas, inovatif, dinamis dan efisien; dan

d. Terbuka dan berwawasan kebangsaan serta berwawasan global.

f. Motto

Centre of Excellence

D. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1. Struktur Organisasi Universitas Borneo Tarakan

E. Tupoksi dan Uraian Tugas

1. Rektor memiliki tugas menjalankan fungsi penetapan kebijakan non-akademik dan

pengelolaan UBT untuk dan atas nama Menteri. Rektor mempunyai tugas dan wewenang:

a) menyusun Statuta beserta perubahannya untuk diusulkan kepada Menteri setelah

mendapat persetujuan organ UBT;

Page 18: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

8

b) menyusun dan/atau mengubah rencana pengembangan jangka panjang 25 (dua puluh

lima) tahun UBT;

c) menyusun dan/atau mengubah rencana strategis 5 (lima) tahun UBT;

d) menyusun dan/atau mengubah rencana kerja dan anggaran tahunan (rencana

operasional) UBT;

e) mengelola pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan

rencana kerja dan anggaran tahunan UBT;

f) mengangkat dan/atau memberhentikan pimpinan unit kerja di bawah Rektor

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g) menjatuhkan sanksi kepada Sivitas Akademika yang melakukan pelanggaran terhadap

norma, etika, dan/atau peraturan akademik berdasarkan rekomendasi Senat;

h) menjatuhkan sanksi kepada Dosen dan Tenaga Kependidikan yang melakukan

pelanggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

i) membina dan mengembangkan kompetensi dosen dan Tenaga Kependidikan;

j) menerima, membina, mengembangkan, dan memberhentikan mahasiswa sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

k) mengelola anggaran dan aset UBT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

l) menyelenggarakan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi dan

komunikasi yang handal untuk mendukung pengelolaan tridharma perguruan tinggi,

akuntansi dan keuangan, kepersonaliaan, kemahasiswaan, dan kealumnian;

m) menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan

tridharma perguruan tinggi kepada Menteri;

n) mengusulkan pengangkatan profesor kepada Menteri setelah mendapat pertimbangan

Senat;

o) membina dan mengembangkan hubungan dengan alumni, pemerintah pusat,

pemerintah daerah, pengguna hasil kegiatan tridharma perguruan tinggi, dan

masyarakat; dan

p) memelihara keamanan, keselamatan, kesehatan, dan ketertiban kampus serta

kenyamanan kerja untuk menjamin kelancaran kegiatan tridharma perguruan tinggi.

2. Senat

Senat merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan

pelaksanaan kebijakan akademik.

a. Senat mempunyai tugas dan wewenang:

Page 19: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

9

1) menetapkan kebijakan, norma, dan kode etik akademik;

2) melakukan pengawasan terhadap:

a. penerapan norma akademik dan kode etik Sivitas

b. Akademika;

c. penerapan ketentuan akademik;

d. pelaksanaan penjaminan mutu perguruan tinggi paling rendah mengacu pada

standar nasional pendidikan tinggi; pelaksanaan kebebasan akademik,

kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;

e. pelaksanaan tata tertib akademik;

f. pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja dosen; dan

g. pelaksanaan proses pembelajaran, penelitian, dan

h. pengabdian kepada masyarakat.

3) memberikan pertimbangan dan usul perbaikan proses pembelajaran, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat kepada Rektor;

4) memberikan pertimbangan kepada pemimpin perguruan tinggi dalam pembukaan

dan penutupan program studi;

5) memberikan pertimbangan terhadap pemberian atau pencabutan gelar dan

penghargaan akademik;

6) memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam pengusulan profesor; dan

7) memberikan pertimbangan dalam penjatuhan sanksi terhadap pelanggaran norma,

etika, dan peraturan akademik oleh Sivitas Akademika kepada Rektor.

3. Satuan Pengawasan

merupakan organ yang menjalankan fungsi pengawasan di bidang non-

akademik untuk dan atas nama Rektor. Satuan Pengawasan mempunyai tugas dan

wewenang:

a. penetapan kebijakan program pengawasan internal bidang non-akademik;

b. pengawasan internal terhadap pengelolaan pendidikan bidang non-akademik;

c. penyusunan laporan hasil pengawasan internal; dan

d. pemberian saran dan/atau pertimbangan mengenai perbaikan pengelolaan kegiatan

non-akademik kepada Rektor atas dasar hasil pengawasan internal.

4. Dewan Pertimbangan Universitas

merupakan organ yang menjalankan fungsi pertimbangan di bidang nonakademik

dan pengembangan UBT. Dewan Pertimbangan Universitas memiliki tugas dan

wewenang:

Page 20: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

10

a. memberikan pertimbangan terhadap kebijakan Rektor di bidang non-akademik;

b. merumuskan saran dan pendapat terhadap kebijakan Rektor di bidang non-akademik;

c. memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam mengelola UBT; dan

d. membantu memberikan pertimbangan dalam pengembangan UBT.

5. Tenaga Fungsional

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang

Guru dan Dosen. Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam Undang-Undang ini juga terdapat kedudukan, fungsi, dan tujuan yaitu dosen

mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan tinggi

yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dosen berfungsi untuk

meningkatkan martabat, dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional. Kedudukan, tugas pokok, rumpun jabatan dan

jenjang jabatan, pangkat serta golongan ruang juga terdapat di Permenpan dan RB

Nomor 17 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah dengan Permenpan dan RB Republik

Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka

Kreditnya pada pasal 3 yaitu Tugas Pokok jabatan akademik dosen adalah

melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

F. Ruang Lingkup

Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Lembaga Administrasi Negara Golongan III

angkatan XI diselenggarakan selama 67 hari kerja dari tanggal 11 Juni 2020 hingga 11

Agustus 2020 yang terdiri dari 3 tahap:

1. Tanggal 11 Juni – 29 Juni 2020 on campus (virtual) melalui aplikasi ZOOM

2. Tanggal 1 Juli – 6 Agustus 2020 off campus untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi

di unit kerja masing-masing.

3. Tanggal 10 – 11 Agustus 2020 evaluasi aktualisasi dan penutupan kegiatan (tentaitif) di

Lembaga Adminitrasi Negara Samarinda atau Virtual (Zoom).

Meliputi empat agenda diklat, yaitu agenda I: bela negara dan wawasan kebangsaan, agenda

II: ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi), agenda III: peran dan kedudukan PNS dan agenda IV: Habituasi. Agenda

Habituasi dilaksanakan di satuan kerja peserta dengan lingkup rancangan kegiatan

Page 21: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

11

aktualisasi yaitu penyelesaian isu yang ada di satuan kerja. Core isu yang diselesaikan yaitu

“Optimalisasi Performa Pelaksanaan PPL Mahasiswa di Program Studi Pendidikan

Bahasa Inggris, Universitas Borneo Tarakan”. Penyelesaian isu ini dilakukan dengan

cara peningkatan kedisiplinan dan pemahaman tentang dunia sekolah.

Page 22: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

12

BAB II

NILAI – NILAI DASAR ASN

Pada bab dua ini membahas akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,

dan anti korupsi.

A. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas

adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab

yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam akuntabilitas yang harus dimiliki

Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk diterapkan di unit kerja yaitu, kepemimpinan, transparansi,

integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.

Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik tersebut antara lain:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,

antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan dan pribadi.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan ASN

dalam politik praktis.

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik.

d. Menujukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara

pemerintahan.

Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut:

1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)

Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi

dengan negara dan masyarakat.

2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)

Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang

bertanggungjawab, adil dan inovatif.

3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting)

Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan kinerja

berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh

individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses

yang telah dilakukan.

Page 23: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

13

4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without

consequences)

Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggungjawab, dan

tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa

penghargaan atau sanksi.

5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)

Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah

hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak

awal, penempatan sumber daya yang tepat dan evaluasi kinerja

Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,

akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas

stakeholder.

Gambar 2. Tingkat akuntabilitas

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menciptakan framework akuntabilitas

diantaranya adalah

1) Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus dilakukan.

2) Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Cara ini

dapat dilakukan melalui identifikasi program atau kebijakan yang perlu dilakukan, siapa

yang bertanggungjawab, kapan akan dilaksanakannya dan biaya yang dibutuhkan.

3) Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai. Hal tersebut

penting dilakukan untuk mengetahui hambatan dari impelementasi kebijakan atau

program yang telah dilakukan.

4) Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu.

Page 24: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

14

5) Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk memperbaiki

kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat korektif.

Gambar 3. Langkah-langkah framework akuntabilitas

Nilai-Nilai akuntabilitas yaitu:

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan

peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan

lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain

(lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga

memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-

aspek yang dapat menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun

keterbatasan sumber daya, sehingga dengan adanya saran dan penilaian yang adil dan

bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.

b. Transparansi

Tujuan dari adanya transparansi adalah

Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan

eksternal;

Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam

pengambilan keputusan;

Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;

Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan.

c. Integritas

Page 25: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

15

Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan

mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan

yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan

keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.

d. Tanggungjawab (Responsibilitas)

Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi

setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah

dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah

dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas

institusi. Responsibiltas Perseorangan: Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah

diputuskan dan tindakan yang telah dilakukan, adanya pengakuan terhadap etika dalam

pengambilan keputusan, adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam keputusan.

Responsibilitas Institusi: Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya, adanya

pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan, adanya

penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan kompetensinya, adanya

kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan fungsinya untuk melindungi sumber

daya organisasi

e. Keadilan

Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan

dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan

harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang

mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan

melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari

hal-hal yang tidak dapat dipercaya.

g. Keseimbangan

Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap

individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk

meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan

kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan dalam

mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber

daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.

Page 26: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

16

h. Kejelasan

Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan mempertahankan

akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung

jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan

dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah

mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang

diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

i. Konsistensi

Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan,

prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja

yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.

B. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,

sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas

menceraiberaikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut

chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta

yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia

terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip

nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa

Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa

dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela

berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah

air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan

kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai

sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

Setiap Pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam

menjalankan Fungsi dan tugasnya.Jiwa Nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan

mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan Negara. Untuk itu

setiap PNS sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan Nilai-nilai Pancasila

dan mengaktualisasikannya dengan semangat Nasionalisme yang kuat menjalankan tugasnya

sebagai oelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu bangsa.

Page 27: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

17

Indikator nilai nasionalisme diambil dari kelima sila dalam Pancasila. Nilai – nilai tersebut

adalah:

1. Nilai sila pertama Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Beriman, menghormati dan bekerja sama antar umat beragama dan tidak memaksakan

agama kepada orang lain.

b. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanuasiaan yang adil dan beradap

c. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradab

d. Saling menghormati dan kebebasan menjalankan ibadah sesuai agama dan

kepercayaannya

e. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain

2. Nilai sila kedua Pancasila: Kemanusiaan Adil yang Beradab

a. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama

manusia;

b. Saling mencintai sesama manusia;

c. Mengembangkan sikap tenggang rasa;

d. Tidak semena-mena terhadap orang lain;

e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;

f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;

g. Berani membela kebenaran dan keadilan;

h. Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional

dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan

bekerjasama dengan bangsa lain

3. Nilai sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia

a. Kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan

b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan megara

c. Cinta tanah air dan bangsa

d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia

e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal

ika

4. Nilai sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan oleh

permusyawaratan perwakilan

a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

Page 28: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

18

b. Mengutamakan masyarakat dan mengambil keputusan untuk kepentingan Bersama

c. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai hati nurani

d. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada

Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan nilai-nilai

kebenaran dan keadilan

5. Nilai sila kelima: Keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia

a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan gotong-royong

b. Bersikap adil

c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

d. Menghormati hak-hak orang lain

e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain

f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain

g. Tidak bersikap boros

h. Tidak bergaya hidup mewah

i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum

j. Suka bekerja keras

k. Menghargai karya orang lain

Fungsi nasionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah:

1. Nilai ASN sebagai pelaksana kebijakan publik:

a. Mementingkan kepentingan publik bangsa dan Negara

b. Pegawai ASN tidak berpikir sectoral

c. Customer driven government

d. Berintegritas tinggi

e. Adil dan tidak diskriminatif

2. Nilai ASN sebagai pelayan publik

a. Profesional

b. Melayani publik

c. Memberikan kemudahan dalam pelayanan

d. Memberikan pelayanan yang wajar

e. Tidak diskriminatif

f. Memberikan pelayanan yang wajar

g. Tidak diskriminatif

h. Memberikan pelayanan yang jujur dan terus terang

Page 29: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

19

i. Memberikan pelayanan yang bermutu

3. Nilai ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa

a. ASN dalam menjalankan tugasnya mengutamakan dan mementingkan persatuan dan

kesatuan bangsa

b. Menjaga kondisi damai

c. Bersikap netral dan adil

d. Tidak berperilaku diskriminatif

e. Obyektif, jujur dan transparan

C. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan

atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban

untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan

pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik

dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok

khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-

ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/ etika

suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang

diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan Undang-

Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh

tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika

pemerintahan.

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan

efisien.

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

Page 30: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

20

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang

memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya

untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang

lain.

11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.

Sedangkan nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

ASN, yakni sebagai berikut:

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

1945.

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya

guna, berhasil guna, dan santun.

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem

karir.

15. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia

Lingkup Etika Publik:

1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.

2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan

sarana kebijakan publik dan alat evaluasi

3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Dimensi Etika Publik:

Page 31: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

21

1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik

2. Dimensi Modalitas

3. Dimensi Tindakan Integritas Publik

D. Komitmen Mutu

Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam pelayanan

publik. Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk mengukur penilaian

tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol

dengan baik.

Karakteristik nilai dasar orientasi mutu terbagi atas 6 karakter. Karakteristik pertama nilai

dasar orientasi mutu layanan publik adalah komitmen bagi kepuasan masyarakat. Hal ini dapat

dirumuskan dalam slogan-slogan khusus untuk meyakinkan publik terkait bagaimana layanan

yang akan mereka dapatkan dari institusi yang sedang dikunjungi. Karakteristik kedua, adalah

pemberian layanan yang cepat, tepat, dan dengan senyuman ramah. Hal ini dimaksudkan untuk

memberkan kenyamanan dan kepuasan bagi masyarakat yang dilayani, sehingga mereka tidak

merasa kapok. Karakteristik ketiga, adalah pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa

cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan, sehingga walaupun fasilitas seadanya,

masyarakat yang dilayani tetap dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan. Karakteristik

keempat, adalah pemberian layanan yang dapat memberi perlindungan kepada publik, terutama

ketika terjadi perubahan, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/

clients, perkembangan teknologi, maupun sebagai konsekuensi dari lahirnya kebijakan baru.

Karakteristik kelima, berkaitan dengan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan

masalah dan pengambilan keputusan. Karakteristik keenam, upaya perbaikan secara

berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide

kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

Komitmen mutu merupakan hasil dari proses yang melibatkan beberapa hal. Berikut

adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain:

1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu.

2. Inovatif.

3. Selalu melakukan perbaikan mutu.

4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.

5. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran.

6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal.

Page 32: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

22

7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste), sejak

memulai setiap pekerjaan.

8. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien dalam bekerja.

E. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan

kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa,

salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik

dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas, Kerusakan

tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara

jangka Panjang.

ASN sebagai aparatur pemerintah yang diberi amanah untuk mengelola pemerintahan

harus memiliki jiwa anti korupsi. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan

untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan

tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara maupun masyarakat baik secara

langsung maupun tidak langsung. Kesadaran diri anti korupsi dibangun melalui pendekatan

spiritual, dengan selalu mengingt akan tujuan keberadaan manusia di muka bumi. Tanggung

jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk

memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses

atau usah terbaik dan mendapatkan hasil terbaik, agar dapat dipertanggungjawabkan secara

publik. Kesadaran anti korupsi dapat menghindarkan ASN dari perilaku dan tindak pidana

korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga yang menangani tindak pidana

korupsi bersama para pakar anti korupsi telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi

sebagai berikut:

1. Jujur

Jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa

kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk dalam

kehidupan sosial.

2. Peduli

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap

kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk

melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi disekitar kita.

3. Mandiri

Page 33: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

23

Mandiri memiliki arti tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang

pemimpin, karena tanpa kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.

4. Disiplin

Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya untuk mengatur

kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari disiplin ialah seseorang

dapat mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien. Kedisiplinan memiliki dampak

yang sama dengan nilai-nilai antikorupsi lainnya yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan

dari orang lain dalam berbagai hal.

5. Tanggung jawab

Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan masyarakat

disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk tidak hidup boros,

tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga

dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.

6. Kerja keras

Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terkandung teka,

ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian, ketabahan, keteguhan dan

pantang mundur. Bekerja keras merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang

sesuai dengan target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa

adanya pengetahuan.

7. Sederhana

Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan masyarakat

disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk tidak hidup boros,

tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga

dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.

8. Berani

Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran,

berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya. Keberanian sangat

diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian akan semakin matang jika diiringi

dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.

9. Adil

Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas

dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan adalah

penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya,

Page 34: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

24

yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat

dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan

kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral

tetapi meliputi ideologi. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam

kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

Page 35: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

25

BAB III

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

Bab ini menyampaikan manajemen ASN, whole of government, pelayanan public.

A. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang

profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi

pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang

unggul selaras dengan perkembangan zaman.

Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b)

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan sebagai

aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi

pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a)

Pelaksana kebijakan publik; b) Pelayan publik; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa. Agar

dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik dapat meningkatkan

produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak.

Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan

tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode

etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode

etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam

penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

1. Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban serta Kode Etik ASN

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan

yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan

intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut,

maka Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan

perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya ASN bertugas:

a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas

Page 36: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

26

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Selain kedudukan, tugas dan fungsi, ASN juga mempunyai hak dan kewajiban Agar dapat

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas,

menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak sesuai dengan

UU ASN sebagai berikut:

PNS berhak memperoleh:

a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas

b. Cuti

c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua

d. Perlindungan

e. Pengembangan kompetensi

Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa :

a. Jaminan kesehatan

b. Jaminan kecelakaan kerja

c. Jaminan kematian

d. Bantuan hukum

Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

a. Gaji dan tunjangan

b. Cuti

c. Perlindungan

d. Pengembangan kompetensi

Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa :

a. Jaminan kesehatan

b. Jaminan kecelakaan kerja

c. Jaminan kematian

d. Bantuan hukum

Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan

tanggungjawabnya berdasarkan UU ASN sebagai berikut:

1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, NKRI dan Pemerintah yang sah

2. Menjaga Persatuan dan kesatuan bangsa

3. Melaksanakan kebijan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang

4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

Page 37: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

27

5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,kejujuran, kesadaran, dan

tanggungjawwab

6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan

kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan

7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan

8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik

dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan

kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan

bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

2. Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN

Pengelolaan ASN harus mendukung misi utama pemerintahan. Pengelolaan ASN

dilakukan untuk memotivasi dan juga meningkatkan produktivitas pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi. Untuk mendapatkan pegawai yang produktif, efektif dan efisien tersebut

diperlukan sebuah sistem pengelolaan SDM yang baik. SIstem merit berdasarkan pada

objektifitas dalan pengelolaan ASN menjadi pilihan bagi berbagai organisasi untuk

mengelola SDMnya.

Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan

juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik

dari sisi perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian

kepasa masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi sehingga

instansi pemerintah mendapatkan pegaway yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi

dan misinya.

Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus

mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada

prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai.

Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan

lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan

dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana

kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.

Page 38: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

28

3. Mekanisme Pengelolaan ASN

Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan praktek dalam

mengelola aspek sumber daya manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini adalah

pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan, penilaian dan penghargaan.

Manajemen ASN terdiri dari Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen

PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,

pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan

tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan

perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian

kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan;

disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan.

Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,

kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan

secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi,

kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta

persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua)

tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi

tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi

syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya

sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan

Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun.

Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian

memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan pengawasan

pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri. Pegawai ASN dapat menjadi pejabat

Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan

sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS. Pegawai ASN

berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia. Korps profesi

Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar

pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.

Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam

Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN

Page 39: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

29

diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar Instansi Pemerintah. Sengketa

Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari

keberatan dan banding administratif.

B. Whole of Government

ASN sebagai aparatur penyelenggara Negara sudah seharusnya menjadi motor penggerak

persatuan dan kesatuan dari keberagaman tersebut serta menjadi contoh yang baik bagi warga

bangsa. ASN harus memiliki fondasi dan nilai fundamental mengenai pentingnya merumuskan

tujuan bersama, menyiapkan upaya-upaya bersama (kolaborasi lintas sektor) dalam mencapai

tujuan umum serta menciptakan perekat kebangsaan yang kuat. Hal tersebut dapat tercapai

apabila ASN menerapkan dengan baik konsep whole of government.

Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang

menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang

lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,

manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya dikenal sebagai pendekatan

interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan

urusan-urusan yang relevan.

WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementrian atau lembaga pemerintah

dalam mencapai tujuan-tujuan bersama dalam bentuk kerjasama antar seluruh elemen

pemerintahan. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip

kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari

seluruh sektor dalam pemerintahan. Karakteristik WoG tersebut dirumuskan dalam prinsip

KISS yaitu koordinasi, integrasi (kolaborasi atau kerjasama), sinergitasi dan simplikasi.

Berdasarkan karakteristik WoG, maka dapat dipraktekkan dalam kontinum koordinasi merger,

dimana pelaksanaan WoG mulai dari koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat dalam

pendekatan WoG tidak mengalami perubahan struktur organisasi. Pada kategori integrasi,

kelembagaan mulai cair untuk terlibat dan terdapat penyamaan perencanaan jangka panjang

serta kerjasama. Adapun dalam kategori sinkronisasi dan simplikasi, kelembagaan menyatukan

diri dalam wadah yang relatif lebih permanen.

Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan

institusi formal maupun informal.

1. Penguatan koordinasi antar lembaga

Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan

masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali

Page 40: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

30

yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah

lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan

jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.

2. Membentuk lembaga koordinasi khusus

Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan

sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini

biasanya diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara

dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya.

3. Membentuk gugus tugas

Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur

formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah

satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari

lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.

4. Koalisi sosial

Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau

lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.

Praktek WoG dalam pelayanan publik adalah:

1. Pelayanan yang bersifat administratif

Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan

warga masyarakat seperti KTP, SIUP, ijin trayek, ijin usaha, sertifikat tanah dan lain

sebagainya. Praktek WoG dalam jenis pelayanan adminstratif dapat dilihat dalam praktek

penyatuan penyelenggaraan izin dalam satu pintu seperti PTSP atau Samsat.

2. Pelayanan jasa

Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk jasa seperti pendidikan, kesehatan,

perhubungan, ketenagakerjaan dan lain sebagainya.

3. Pelayanan barang

Pelayanan yang menghasilkan dalam bentuk barang seperti jalan, perumahaan, jaringan

telpon, listrik dan seterusnya.

4. Pelayanan regulatif

Pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan perundang-undangan maupun

kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.

Berdasarkan pola pelayanan publik, terdapat 5 macam pola pelayanan yaitu:

Page 41: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

31

1. Pola pelayanan teknis fungsional

Suatu pola pelayanan yang diberikan oleh instasi pemerintah sesuai dengan bidang tugas,

fungsi dan kewenangnnya. WoG dapat dilakukan pada pola pelayanan ini jika mempunyai

karakter yang sama atau keterkaitan antar sektor yang satu dengan yang lain.

2. Pola pelayanan satu atap

Pola ini memudahkan masyarakat penguna izin untuk mengurus permohonan izinnya

walaupun belum mengurangi jumlah rantai birokrasi.

3. Pola pelayanan satu pintu

Pola pelayanan secara tunggal oleh satu unit kerja pemerintah. Bentuk WoG yang lebih

utuh dimana pelayanan publik disatukan dalam satu unit layanan saja dan rantai izin sudah

dipangkas jadi satu unit saja.

4. Pola pelayanan terpusat

Pola ini mirip dengan pelayanan satu atap dan satu pintu. Yang membedakan tergantung

pada sejauhmana kewenangan koordinasi yang diberikan kepada koordinator.

5. Pola pelayanan Elektronik

Pola pelayanan menggunakan teknolgi informasi dan komunikasi yang bersifat on-line

sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas pengguna.

Indikator dari Whole Of Government adalah:

1. Koordinasi

Koordinasi adalah pengaturan suatu organisasi atau kegiatan sehingga peraturan dan

tindakan yang akan dilaksanakan tidak saling bertentangan. Proses penyepakatan bersama

yang mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda sedemikian rupa, sehingga

di sisi yang satu semua kegiatan atau unsur tersebut terarah pada pencapaian suatu tujuan

yang telah ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan kegiatan yang satu tidak merusak

keberhasilan kegiatan yang lain.

2. Integrasi

Integrasi merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam

kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki

keserasian fungsi.

3. Sinergitas

Sinergitas adalah kerjasama unsur atau bagian atau fungsi atau instansi atau lembaga yang

menghasilkan suatu tujuan lebih baik dan lebih besar daripada dikerjakan sendiri.

4. Simplikasi

Page 42: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

32

Simplikasi adalah penyederhanaan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi suatu kegiatan.

Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan membuat program-program yang realistik,

sederhana dan dapat dikerjakan. Misalnya tujuan umum dibuat disederhanakan menjadi

tujuan khusus dengan sasaran lebih jelas atau tujuan dibuat lebih rasional

C. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa

pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi

penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau

organisasi yang berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima

layanan (pelanggan).

Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau

masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai

dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan

kepada penerima pelayanan. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu

a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;

b. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang

berkepentingan;

c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

1) Partisipatif

Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi hasilnya.

2) Transparan

Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal

terkait pelayanan publik yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus diberi akses untuk

mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak puas terhadap

pelayanan publik pemerintah.

3) Responsif

Page 43: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

33

Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara. Birokrasi

wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai

agen pelayanan Publik

4) Tidak diskriminatif

Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar perbedaan identitas

warga negara.

5) Mudah dan murah

Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah

untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau oleh seluruh warga

negara.

6) Efektif dan efisien

Efektif adalah mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk melaksanakan

mandat konstitusi dan mencapai tujuan strategis negara dalam jangka panjang). Efisien

adalah cara mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang

sedikit, dan biaya yang murah.

7) Aksesibel

Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam

arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah ditemukan, dan lain – lain)

dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang

harus dipenuhi.

8) Akuntabel

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka

kepada masyarakat melalui media publik baik secara cetak maupun elektronik.

9) Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat pelindung kelompok

rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan

dengan kelompok kuat.

Pelayanan publik yang prima dapat dicapai dengan melakukan pelayanan sesuai dengan

etiket pelayanan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan oleh ASN terhadap pengguna jasa

pada umumnya adalah sikap/perilaku, ekspresi wajah, penampilan, cara berpakaian, cara

berbicara, cara mendengarkan, cara bertanya. Beberapa etiket dasar yang seharusnya dilakukan

oleh ASN antara lain:

1. Politeness (sikap sopan);

Page 44: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

34

2. Respectful (sikap menghormati dan menghargai pihak lain);

3. Attentive (sikap penuh perhatian);

4. Cooperative (sikap suka menolong);

5. Tolerance (sikap tenggang rasa);

6. Informality (sikap ramah);

7. Self-Control (sikap menguasai diri dan mengendalikan emosi).

Page 45: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

35

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

Bab ini membahas identifikasi isu, rumusan isu, uraian kegiatan, dan jadwal kegiatan.

A. Identifikasi Isu

Agar mampu menginternalisasi nilai – nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas sebagai

seorang ASN maka CPNS diwajibkan untuk melakukan habituasi berupa aktualisasi nilai-nilai

dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan pemecahan isu terkait isu permasalahan di instansi

kerja.

Sebagai seorang dosen dan koordinator PPL selama menjadi CPNS di jurusan Pendidikan

Bahasa Inggris ada beberapa isu permasalahan terkait penerapan pelaksanaan di Jurusan

Pendidikan Bahasa Inggris yang seharusnya dapat terlaksana dengan baik diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Belum Optimalnya Performa Pelaksanaan PPL Mahasiswa di Program Studi

Pendidikan Bahasa Inggris Fakuktas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo

Tarakan. Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan tahapan penting bagi

mahasiswa FKIP. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa calon guru untuk

mengenal dunia keguruan secara nyata sebelum mereka benar-benar terjun didalamnya.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dituntut untuk memiliki jiwa disiplin dalam

melaksankan program PPL karena disiplin merupakan salah satu aspek penilaian dan

persyaratan ujian PPL yang dapat menetukan kelulusan pada praktikum ini. Selain itu,

disiplin menggambarkan pribadi yang bertanggung jawab dalam profesinya dinama ini

menjadi jati diri alumni. Namun, hasil pelaksanaan menunjukkan beberapa mahasiswa tidak

dapat menyelesaikan PPL atau tidak dapat melaksanakan ujian PPL karena alasan

kedipsiplinan seperti tidak melakukan pengajaran dikelas, dan sering terlambat datang

kesekolah. Oleh sebab itu, peningkatan kedisiplinan dalam pelaksanaan PPL bagi mahasiswa

perlu dilakukan tidak hanya untuk dapat melakukan ujian PPL tetapi juga menjadi jati diri

individu yang bertanggung jawab. Sehingga, belum optimalnya performa mahasiswa dalam

pelaksanaan PPL yang dapat menghambat kelulusan pada praktikum PPL dan kelulusan

(wisuda) di Universitas Borneo Tarakan.

2. Belum optimalnya pemanfaatan program belajar bahasa inggris berbasis daring (e-

learning) di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, UBT. Borneo E-Learning (BeL)

merupakan sarana pendukung pembelajaran Bauran di Universitas Borneo Tarakan. Dalam

Page 46: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

36

pengembangan dan pengelolaannya, Pusat Pembelajaran dan Kurikulum (LP3M)

bekerjasama dengan Unit Pusat Sistem Informasi. Harapannya, BeL dapat membantu proses

belajar mengajar di UBT berjalan maksimal dan dapat mendukung Blended Learning dan

Merdeka Belajar di Perguruan Tinggi. Namun, belum semua dosen dan mahasiswa siap

dalam pemanfaatan B-El ini dikarenakan persiapan materi untuk diupload dan kuota internet

bagi mahasiswa.

3. Rendahnya partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PKM di Prodi

Pendidikan Bahasa Inggris, UBT. PKM merupakan suatu wadah yang dibentuk oleh

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki

mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan

teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. PKM

memberikan mahasiswa tidak hanya kesempatan untuk mengasah kreativitas, menulis dalam

menuangkan ide, dan mendapat pengalaman, serta kenalan atau koneksi tetapi juga

membangun Indonesia atau daerah setempat melalui ide-ide kreatif yang dimiliki akan

sangat bermanfaat bagi masyarakat luas serta mengangkat kearifan lokal. Walaupun,

manfaat yang luar biasa ditawarkan oleh PKM belum mampu merarik minat mahasiswa

Pendidikan Bahasa Inggris untuk ikut berpartisipasi didalam kegiatan PKM.

B. Rumusan Isu

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses

analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat diperoleh sebuah

solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu

yakni berupa USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Analisis USG (Urgency, Seriousness,

dan Growth) mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap

variabel dengan skor 1 - 5.

a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah

tersebut diselesaikan.

b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas

kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.

c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian

rupa sehingga sulit dicegah.

Page 47: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

37

Tabel 1. Analisis USG

No Identifikasi Isu Urg

ency

Serio

usnes

s

Growth Total

Nilai

Rang

king

1 Belum optimalnya performa

mahasiswa dalam melaksanakan

PPL di Pendidikan Bahasa Inggris

UBT

4 5 2 11 1

2 Belum optimalnya pemanfaatan

program belajar bahasa inggris

berbasis daring (e-learning) di Prodi

Pendidikan Bahasa Inggris, UBT

3 2 2 7 2

3 Rendahnya partisipasi mahasiswa

dalam mengikuti kegiatan PKM di

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris,

UBT

2 1 2 5 3

Berdasarkan analisis USG seperti tercantum pada tabel 1.1. menunjukkan bahwa isu paling

prioritas adalah “Belum optimalnya performa mahasiswa dalam melaksanakan PPL di

Pendidikan Bahasa Inggris UBT” dengan skor 11. Apabila isu ini tidak diselesaikan akan

menghambat mahasiswa dalam memenuhi kewajiban dan proses kelulusan. Oleh sebab itu

Peningkatan Pelayanan Mahasiswa PPL/PLP di Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris perlu dilakukan untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan praktikum ini yang

dituangkan dalam beberapa kegiatan.

C. Uraian Kegiatan

Dalam penanganan isu terkait optimalisasi performa mahasiswa dalam melaksanakan

PPL di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris terbagi menjadi beberapa kegiatan dimana saya

melakukan koordinasi dan kolaborasi (WOG) dengan pihak terkait untuk mengembang

kompetensi mahasiswa (MASN) sebagai bentuk pelayanan (layanan publik) saya sebagai

dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Adapun kegiatan tersebut terlampir sebagai

berikut;

Page 48: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

38

a. Internalisasi Afektif A5 melalui Kontrak Perkuliahan

Pengembangan penilaian afektif A5 (higher level) dalam kontrak perkuliahan dilakukan

untuk meningkatkan dan membudayakan kedisiplinan bagi mahasiswa. Dalam kontrak

perkuliahan pada umumnya di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yakni adanya

kombensasi keterlambatan 15 menit dari jadwal perkuliahan, misalkan jadwal mata

kuliah dimulai pukul 08.00 berarti mahasiswa masih di izinkan masuk paling lambat

08.15 setelah perkuliahan dimulai. Sehinnga kombensasi ini dimanfaatkan beberapa

mahasiswa untuk datang terlambat yang berpotensi membangun kebiasaan tidak disiplin

yang dapat terbawa ketika pelaksanaan PPL. Kondisi ini juga tidak berpengaruh terhadap

penilaian yang mengakibatkan kesenjangan sosial/ketidakadilan bagi mahasiswa yang

datang tepat waktu. Kondisi ini juga menunjukkan mahasiswa yang datang terlambat

tidak memiliki tanggung jawab. Apalagi pola penilaian yang berfokus pada kognitif saja

yakni 30% nilai tugas, 30% nilai mid, dan 40% nilai akhir. Padahal fakta dilapangan juga

menunjukkan bahwa sering kali didapati mahasiswa yang memiliki afektif yang baik

tidak dibarengi kognitif yang mumpuni begitu juga sebaliknya mahasiswa yang memiliki

afektif yang kurang memiliki kognitif yang mumpuni sehingga kondisi seperti ini

menambah potret kesenjangan. Karena potensi besarnya kontribusi terhadap kedisiplinan

dan sikap mahasiswa pada saat PPL, Pengembangan Kontrak perkulihan perlu dilakukan

dengan menambahkan beberapa peraturan dengan menambahkan pelinaian afektif. ada

perbedaan penilaian dimana nilai tugas menjadi 20% dan 10% nilai kedisiplinan baik

kedatangan maupun pada saat pengumpulan tugas, nilai mid 20% dan 10% nilai keaktifan

mahasiswa pada saat pembelajaran, 25% nilai akhir dan 15% nilai sikap mahasiswa

dimana sikap ini berpatokan bagaimana mereka bersikap, sosial, berpakaian dan

berinteraksi baik sesama mahasiswa maupun dengan dosen lain. Perubahan pola penilaian

ini juga memberikan mahasiswa sebuah pilihan dengan konskuensi sehingga membuat

mereka lebih bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan. Kontrka perkuliahan

dan pola penilaian ini akan diimplementasikan pada semua mata kuliah yang ada

dijurusan. Sehingga tujuan internalisasi afektif A5 pada kontrak dan penilaian

perkuliahan dapat memberikan kontribusi besar pada terciptanya iklim kedisiplinan dan

bertanggung jawab mahasiswa yang menjadi kebiasaan dan terbawa Ketika mereka

melakukan PPL disekolah. Dampak positif ini juga tertunya mendukung misi jurusan dan

nilai-nilai UBT yang telah lama digaungkan. Setelah kontrak perkuliahan rampung.

Kontrak perkuliahan ini disampaikan kepada mahasiswa diawal perkuliahan.

Page 49: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

39

b. Melakukan penelitian yang berjudul “The voice of students’ with negative and

positive attitudes towards EFL classroom in North Borneo: Experience &

Expectation”.

Pelaksanaan PPL bagi beberapa mahasiswa sebuah momok yang berakibat pada motivasi

mereka untuk menuntaskan PPL karena kondisi peserta didik tidak sesuai yang

diharapkan berpotensi membuat mahasiswa mengalami Culture shock. Hasil penelitian

ini diharapkan dapat menjadi landasan dasar bagi mahasiswa sebelum mereka

melaksanakan PPL dari sisi peserta didik. Penelitian ini akan memuat pengalaman peserta

didik dikelas Bahasa Inggris dan harapan mereka pada kelas Bahasa Inggris baik dari

peserta didik yang suka dengan Bahasa Inggris maupun yang tidak suka Bahasa Inggris.

Hasil penelitian ini juga akan dituangkan dalam artikel ilmiah yang kan dipublikasikan

dalam journal ataupun proceeding. Sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi landasan

dasar tidak hanya bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri, materi, media, dan strategi

yang akan dipakai dalam melaksanakan pembelajaran dikelas dengan materi yang

terdapat dalam silabus saat memprogramkan prakktikum PPL tetapi juga memberikan

informasi kepada guru-guru terkait perasaan dan harapan siswa dalam kelas Bahasa

Inggris secara murni tanpa beban moral sehingga guru juga mempunyai kesempatan

mewujudkan keinginan peserta didik demi tercapaianya capaian pembalajaran yang ada

didalam silabus. Karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa Ketika siswa belajar

sesuai dengan cara belajar mereka maka potensi terciptanya iklim kelas yang kondusif

dan memungkinkan tercapaianya tujuan pembelajaran tersebut.

c. Membuat Website PPL (E-PPL)

FKIP memiliki 6 jurusan yang masing-masing jurusan memiliki koordinator yang

menjadi perpanjangan tangan jurusan terkait PPL. Tugas utama koordinator adalah

melayani pendaftaran mahasiswa PPL dan memverifikasi data mahasiswa untuk

diinformasikan kepada jurusan mahasiswa yang dapat melaksanakan PPL secara manual.

Keadaan ini menyebabkan penumpukan berkas dan kerusakan berkas mahasiswa, apalagi

berkas mahasiswa tidak jarang tercecer. Selain itu, tidak adanya catatan hasil kegiatan

PPL memungkinkan permasalahan (mahasiswa yang lulus atau belum lulus) informasi

yang kurang akurat Ketika terjadi kesalahpahaman bahwa kenapa nilai PPL beberapa

mahasiswa tidak ada. Setelah ditelusuri, beberapa mahasiswa melakukan ujian PPL

susulan dan tidak menuntaskan PPL karena ketidakdisiplinan mereka. Pada era

digitalisasi ini, pelayanan PPL dapat dilakukan melalui online yakni dengan membuat

Website E-PPL dimana website ini akan memuat segala informasi terkait PPL dan

Page 50: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

40

mahasiswa dapat melakukan pendaftaran PPL melalui online. Website ini juga akan

memuat record hasil pelaksanaan. Website ini diharapkan memudahkan bahasiswa untuk

mendapatkan informasi dan mendaftar PPL dari mana saja dan kapan saja sebelum batas

akhir pendaftaran. Penumpukan berkas pendaftaran dapat diminimalisir sehingga ruang

kerja lebih kondusif serta memudahkan coordinator untuk melakukan verifikasi berkas.

Dalam pebuatan website ini, saya akan mendesain dan berkolborasi dengan

dosen/mahasiswa yang memiliki kemampuan IT.

d. Menyelenggarakan webinar “Switching PPL to PLP”

Sesuai dengan PERMENRISTEKDIKTI No. 44 Tahun 2015 tentang pengimplemtasian

Kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). KKNI merupakan

kerangka perjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan,

mengintegrasikan, sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam rangka

pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor

yang bertujuan ada penyetaraan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah PPL yang

dirubah menjadi PLP dimana terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya. Universitas

Borneo Tarakan menerapkan kurikulum berbasis KKNI mulai dari mahasiswa Angkatan

2018. Karena perubahan ini, mahasiswa Angkatan 2018 atau sekarang semester 4 dimana

PLP 1 akan dilakukan pada semester 5 meresa kebingungan seperti apa pola PLP karena

mereka Angkatan pertama yang akan memprogramkan PLP. Sehingga penyamaan

persepsi terkait PLP dikalangan mahasiswa perlu dilakukan melalui seminar. Namun,

karena sekarang masa Pandemik. Seminar dirubah menjadi webinar (virtual seminar)

melalui aplikasi zoom. Setelah webinar ini diharapkan mahasiswa memiliki persepsi yang

sama terkait hak dan tanggung jawab mereka saat melaksanakan PPL. Selama persiapan

pelaksanaan webinar brosur akan disebar melalui sosial media jurusan sehingga tujuan

webinar ini dapat mencapai kesuksesannya. Bagi mahasiswa yang mengikuti webinar ini

akan diberikan privilege yakni e-certifikat yang dapat menjadi nilai tambah dalam mata

kuliah micro teaching pada semester 5 ini. Dalam pelaksanaan webinar ini, saya

berkolaborasi dengan salah satu dosen Pendidikan Bahasa Inggris dan Bimbingan

Konseling bertindak sebagai pemateri dalam webinar ini. Dimana focus materi masing-

masing pemateri berbeda-beda. Saya berfokus pada pola pelaksanaan PLP, dosen Bahasa

inggris akan menyampaikan terkait pelaksanaan pembelajaran dikelas. Sedangkan dosen

BK berfokus pada sisi mental siswa dalam melaaksanakan program PLP.

Page 51: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

41

D. Tabel Kegiatan

Tabel 2. Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Nilai Aneka

Kontribusi

terhadap visi misi

organisasi

Penguatan nilai

organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Internalisasi

afektif A5

melalui

kontrak

perkuliahan

1. Pertemuan

dengan ketua

Program Studi,

untuk

berkoordinasi

terkait

pengembang

kontrak

perkuliahan dan

penilaian

2. Menelaah dan

mendesain

kontrak

perkuliahan dan

penilaian

3. Mengembangkan

kontrak

perkuliahan dan

penilaian

4. Menyebarkan

angket melalui

1. Foto

2. Hasil

desain

3. Kont

rak dan

penialain

perkuliaha

n yang

baru

4. Hasil

feedback

dari dosen

dan

mahasisw

a

1. Saya akan berkoordinasi terlebih dahulu

dengan ketua Program Studi pendidikan

bahasa Inggris untuk meminta persetujuan

(etika public) dalam rangka

mengembangkan kontrak perkuliahan dan

penilaian

2. Saya akan menelaah kontrak perkuliahan

dan penilaian yang ada dan mendesain

(komitmen mutu) kontrak perkuliahan

dengan berorientasi pada kognitif dan

afektif dimana sesuai dengan kurikulum

berbasis KKNI (nasionalisme)

3. Setelah mendesain kontrak dan penilaian

perkuliahan, saya membuat kontrak

perkuliahan yang baru (komitmen mutu)

dengan mengintegrasikan kognitif dan

apektif sehingga terciptanya iklim keadilan

dan lebih bertanggung jawab mahasiswa

selama perkuliahan (reward/sanksi)

(akuntabilitas)

Mengembangkan

kontrak perkulihan

dan penilaian

merubakan bentuk

kontribusi terhadap

misi organisasi

“Menyelenggarakan

program studi yang

efektif, efisien,

transparan, akuntabel

dan mandiri untuk

mewujudkan tata

kelola yang baik”

Pengembangan

kontrak dan

pelinaian

perkuliahan

dapat

menciptakan

susasna kelas

yang kondusip

dan mahasiswa

lebih

bertanggung

jawab sehingga

memberikan

penguatan pada

nilai-nilai

organisasi UBT

yaitu

bertanggung

jawab dan

berkwalitas

Page 52: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

42

google form

kepada dosen dan

mahasiswa

Bahasa INggris

4. Saya akan menyebar angket melalui google

form (nasionalisme) untuk mendapatkan

feedback dari dosen dan mahasiswa dimana

hasilnya (Anti Korupsi) akan menjadi tolak

ukur seberapa baik kontrak perkulihan. Jika

hasilnya menunjukkan butuh perbaikan

maka saya saka melakukan perbaikan.

Sehingga pengembangan kontrak dan

penilaian perkuliahan dapat dipakai pada

perkuliahan untuk membangun kebudayaan

disiplin yang baru dikalangan mahasiswa

(etika public)

2 Melakukan

penelitian yang

berjudul “The

voice of

students’ with

negative and

positive

attitudes

towards EFL

classroom in

North Borneo:

Experience &

Expectation”

1. Membuat

proposal

penelitian dan

instrument

penelitian

2. Melakukan

penelitian

dengan

menyebar angket

melalui google

form

3. Menganalisis

hasil penelitian

1.Proposal

2.Foto

3.Artikel

ilmiah

1. Berangkat dari pengalaman mahasiswa saat

melakukan PPL, saya merancang proposal

dan instrument penelitian yang berjudul

“The voice of students’ with negative and

positive attitudes towards EFL classroom

in North Borneo: Experience &

Expectation” (akuntabilitas)

2. Masa pandemic tidak memungkinkan

melakukan penelitian langsung sehingga

penelitian dilakukan dengan menyebar

angktet melalui online (Nasionalisme)

terkait pengalaman dan harapan siswa dari

5 kabupaten di Kalimantan Utara dalam

kelas Bahasa Inggris

3. Hasil dari penelitian ini akan dianalisis dan

dituangkan dalam bentuk artikel ilmiah

sesuai dengan hasil penelitian (anti

korupsi). Artikel ini nantinya akan

dipublikasikan (komitmen mutu) pada

Penelitian dan hasil

akhir penelitian ini

sejalan dengan misi

organisasi yaitu

“Melaksanakan

penelitian secara

profesional dengan

mengutamakan asas

kekinian,

perkembangan ilmu

pengetahuan,

relevansi dan

kebutuhan

masyarakat

perbatasan dan

Melaksanakan

pendidikan dan

pengajaran untuk

menghasilkan guru

Penelitian ini

dilakukan tidak

hanya untuk

membantu para

mahasiswa

maupun guru

tapi juga

berkontribusi

pada nilai-nilai

UBT yang

berwawasan

akademik, dan

bertanggung

jawab

Page 53: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

43

jurnal/seminar sehingga tidak hanya

menjadi landasan dasar bagi mahasiswa

yang akan melaksanakan PPL juga

memberikan para guru-guru Bahasa Inggris

informasi dari siswa yang tidak menyukai

dan menyukai Bahasa Inggris (etika

publik)

Bahasa Inggris yang

mampu

mengembangkan diri

dalam profesinya dan

profesi lain yang

relevan”

3 Pembuatan

website E-PPL

1. Berkoordinasi

dengan ketua

UPT PPL terkait

pembuatan E-

PPL

2. Menemukan

teman kolaborasi

yang ahli

dibidang IT

3. MendesainPPL/P

LP

4. Membuat E-

PPL/PLP

5. Evaluasi website

E-PPL/PLP

1. Foto

2. Foto

3. Des

ain E-PPL

4. Web

site E-

PPL/PLP

(Foto dan,

Video)

5. Hasi

l feedback

dari

pengguna

(dosen/ma

hasiswa)

1. Saya akan berkoordinasi dengan kepala dan

penaggung jawab UPT PPL terkiat

pembuatan E-PPL

2. Setelah menemukan rekan kolaborasi yang

hali dibidang IT, saya akan berdiskusi

(Nasionalisme) terkait pembuatan website

E-PPL

3. Saya akan membuat design E-PPL dengan

teliti (komitmen mutu) untuk menunjang

pendaftaran PPL/PLP yang lebih mudah

(etika publik) dan informasi terkait

pelaksanaan PPL/PLP dengan jelas

(Akuntabilitas).

4. Setelah mendesain E-PPL/PLP, saya

selanjutnya akan berkolaborasi dengan

dosen lain yang mempunyai kemampuan IT

dalam pembuatan website E-PPL untuk

menunjang pendaftaran PPL/PLP yang lebih

efisien (komitmen mutu) dan informasi

terkait pelaksanaan PPL/PLP dengan (etika

public) jelas.

5. Website E-PPL/PLP, saya akan evaluasi

efektifitas (Komitmen Mutu) dengan

meminta respon (anti korupsi) dari dosen

Membuat website E-

PPL/PLP dimana

memuat informasi

dan pendaftaran

PPL/PLP adalah

bentuk kontribusi

terhadap misi

organisasi yaitu

“Menyelenggarakan

program studi yang

efektif, efisien,

transparan,

akuntabel, dan

mandiri untuk

menunjukkan tata

kelola yang baik dan

melaksanakan

pengabdian

masyarakat dengan

penerapan IPTEKS

diwilayah

perbatasan”

Membuat

website E-

PPL/PLP selaras

dengan nilai

UBT inovatif,

dan efisien

Page 54: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

44

dan mahasiswa pendidikan bahasa Inggris

melalui angket evaluasi E-PPl/PLP

4 Menyelenggar

akan webinar

“Switching

PPL to PLP”

1. Berkoordinasi

dengan kepala

UPT PPL terkait

pelaksanaan

webinar

2. Berdiskusi

dengan dosen

yang terlibat

dalam

pelaksanaan

webinar

3. Membuat e-

brosure dan e-

sertifikat

4. Melaksanakan

webinar

1. Foto

2. Foto

3. Brosur

webinar

4. Video dan

hasil

webinar

1. Saya akan berkoordinasi dengan kepala

UPT PPL untuk membahas pelaksanaan

webinar pengenalan PLP dengan tujuan

memberikan informasi lebih awal kepada

mahasiswa (akuntabilitas)

2. Demi mendukung kelancaran webinar dan

pelaksanaan PLP, saya akan berdiskusi

(nasionalisme) dengan dosen yang terlibat

dalam webinar untuk menentukan tanggal,

waktu, materi dan desain brosur serta

penyebaran informasi webinar sehingga

tujuan webinar dapat tercapai (komitmen

mutu) 3. Saya akan membuat e-brosur dan e-

sertifikat sehingga informasi terkait

webinar jelas (akuntabilitas) bagi

mahasiswa dan setiap mahasiswa yang

mengikuti webinar mendapatkan e-

certifikat

4. Pelaksanaan webinar Program PLP untuk

mahasiswa Angkatan 2018 melalui webinar

(zoom) sebagai wujud tugas saya (etika

publik) sehingga mahasiswa mendapatkan

mendapatkan informasi terkait PLP dengan

jelas (anti korupsi)

Kesepakatan untuk

bersama sama

mengoptimalkan

performa

mahasiswa dalam

pelaksanaan PPL

merupakan

kontribusi terhadap

misi yaitu “Menjalin

kerjasama dengan

berbagai lembaga

atau instansi terkait

(stakeholder) untuk

meningkatkan

kwalitas pendidikan

diwilayah perbatasan

secara

berkelanjutan”.

Penyelenggaraan

webinar

memberikan

informasi kepada

mahasiswa

terkait PLP

sejalan dengan

niali UBT yang

menguatamkan

kejujuran dan

bertanggung

jawab

Page 55: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

45

Tabel 3. Keterkaitan Peran dan Kedudukan ASN

Whole of Government Pelayanan Publik Manajemen ASN

Pelaksanaan aktualisasi ini melibatkan beberapa pihak terkait

seperti Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris untuk

berkoordinasi dan mendapatkan persetujuan terkait kegiatan,

Ketua UPT PPL untuk berkoordinasi dan meminta masukan

serta persetujuan untuk membuat Website E-PPL dan

menyelenggarakan Webinar dalam mengenalkan kepada

mahasiswa pola program PLP, dosen lain untuk berkolaborasi

dan berdiskusi terkait pembuatan website E-PPL dan

pelaksanaan webinar pengenalan PLP, mahasiswa Jurusan

Pendidikan Bahasa Inggris untuk mendapatkan respon terkait

kontrak dan penilaian perkuliahan, website E-PPL, dan menjadi

peserta webinar, dan siswa-siswi alumni SMA di Kalimantan

Utara (30 alumni dari masing-masing 5 kabupaten yang ada di

Kalimantan Utara untuk menjadi responden dalam penelitian

yang akan dilakukan dalam kegiatan ini. Sehingga dengan melibatkat semua pihat terkait PPL dapat menuntun kegiatan

aktualisasi dalam isu permasalahan PPL dapat teratasi dengan

baik

Upaya yang

dilakukan dalam

menanggulangi isu

yang terdapat di

jurusan Bahasa

Inggris yang

direalisasikan

dalam beberapa

kegiatan nyata

merupakan bentuk

pelayanan publik.

Isu yang menghambat, performa pelaksanaan PPL, kelancaran

untuk mewujudkan visi dan misi organisasi dalam mencetak

alumni yang professional merupakan tanggung seorang ASN.

Pengembangan kontrak dan penialian perkuliahan menuntun

mahasiswa untuk membudayakan jiwa disiplin dan

bertanggung jawab, pengenalan program PLP memeberikan

mahasiswa informasi terkkait pola pelaksanaan PLP, hasil

penelitian menyampaikan informasi awal tentang pendapat dan

harapan siswa dalam kelas Bahasa Inggris sehingga mahasiswa

berkesempatan untuk mempersiapkan diri, materi, media, dan

strategi dalam pelaksanaan PPL, pembuatan website E-PPL

memudahkan mahahsiswa untuk mengkases informarsi terkait

PPL dan mendaftar PPL dari manapun dan kapanpun selama

tidak melawati batas pendaftaran. Mengembangankan

kompetensi dan mempermudah mahasiswa dalam prkatikum sebelum pelaksanaan PPL tanpa mengabaikan etika pelayan

merupakan suatu keharusan bagi saya sebagai dosen dalam

menginternalisasikan kewajibannya.

Page 56: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

46

D. Jadwal Kegiatan

Aktualisasi dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang direncanakan pada tanggal 1 Juli hingga

6 Agustus 2020 dengan rincian jadwal pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

No. Kegiatan

Bulan/Minggu Ke-

Bukti Kelengkapan Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mengembangkan Kontrak Perkuliahan dan Penilaian Dokumentasi dan kontrak &

penilaian terbaru serta feedback

2

Melakukan penelitian yang berjudul “The voice of

students’ with negative and positive attitudes towards

EFL classroom in North Borneo: Experience &

Expectation”.

Proposal dan artikel ilmiah

3 Membuat Website PPL (E-PPL) Dokumentasi dan Website E-PPL

4 Menyelenggarakan webinar “Switching PPL to PLP” Dokumentasi, dan Brosure

Page 57: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

47

F. Capaian Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi di unit kerja Universitas Borneo Tarakan merupakan pelaksanaan

rancangan aktualisasi dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III di Puslatbang KDOD

Samarinda. Pelaksanaan habituasi dimulai pada tanggal 1 Juli – 6 Agustus 2020 dengan

rangkaian kegiatan yang telah dilakukan sebagai berikut:

1. Internalisasi afektif A5 melalui kontrak perkuliahan

Hari/Tanggal : Rabu, 1 Juli 2020

Tempat : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Hasil Kegiatan (terlampir) :

Foto

Hasil desain

Kontrak perkuliahan yang baru

Hasil feedback dari dosen dan mahasiswa

Keterangan : 100% Tercapai

a. Tahapan Kegiatan

1. Koordinasi dengan Ketua Program Studi

WOG, Pelayanan Publik, Etika Publik,

Saya akan berkoordinasi (WOG) terlebih dahulu dengan ketua Program Studi

pendidikan bahasa Inggris untuk meminta persetujuan (etika public) dalam rangka

mengembangkan kontrak perkuliahan dan penilaian dengan menginternalisasi afektif

A5 (pelayan public)

Dokumentasi:

Gambar 4. Koordinasi dengan Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Page 58: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

48

Analisis Dampak:

Jika saya tidak berkoordinasi dengan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris,

maka saya akan mengalami kesulitan dalam merealisasikan internalisasi afektif A5

dalam kontrak perkuliahan dan penilaian dimana harus persetujuan ketua Program studi

untuk mewujudkan tujuan kegiatan ini. Di samping itu, sebagai bawahan maka

sebaiknya harus berkonsultasi dengan atasan langsung agar setiap kegiatan yang saya

lakukan mendapat dukungan dan sepengatahuan beliau dan lebih memudahkan untuk

selanjutnya berkoordinasi dengan dosen Pendidikan Bahasa Inggris dan mahasiswa

2. Menelaah dan Mendesain kontrak perkuliahan dan penilaian

Akuntabilitas, Komitmen mutu, dan Nasionalisme

Saya akan menelaah kontrak perkuliahan dan penilaian yang ada dan mendesain

dengan teliti (komitmen mutu) kontrak perkuliahan dengan berorientasi pada

kognitif dan afektif dimana sesuai dengan kurikulum berbasis KKNI

(nasionalisme) dengan cermat (komitmen mutu) dan jelas (akuntabilitas).

Dokumentasi:

Gambar 5. Desain Kontrak dan Penilaian Perkuliahan

Page 59: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

49

Analisis Dampak:

Jika saya tidak mendesain kontrak dan penilaian perkuliahan dengan cermat, teliti,

dan jelas maka tujuan menginternalisasikan afektif A5 dalam kontrak dan penilaian

perkulihan tidak akan pernah terrealisasi dengan optimal.

3. Mengembangkan kontrak perkuliahan dan penilaian

Akuntabilitas, Komitmen Mutu

Setelah mendesain kontrak dan penilaian perkuliahan, saya membuat kontrak

perkuliahan yang baru (komitmen mutu) dengan mengintegrasikan kognitif dan

apektif sehingga terciptanya iklim keadilan dan lebih bertanggung jawab mahasiswa

selama perkuliahan (reward/sanksi) (akuntabilitas).

Dokumentasi:

Gambar 6. Pengembangan Kontrak dan Penilaian Perkuliahan

Analisis Dampak:

Jika saya tidak menginternalisasikan afektif A5 dalam kontrak dan penilaian

perkulihan maka potensi ketidakdisiplinan mahasiswa semakin meningkat yang akan

membangun kebudayaan tidak bertanggung jawab dari diri mahasiswa. Sehingga

pelaksanaan PPL tidak akan optimal karena mereka akan membawa

kebudayan/kebiasaan mereka ketika di sekolah dan akan berdampak pada jalinan

Page 60: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

50

jurusan dengan stakeholder. Selain itu keadaan ini tidak akan berkontribusi pada misi

jurusan yakni dan nilai organisasi “bertanggung jawab dan berkwalitas”.

4. Evaluasi hasil pengembangan dari dosen dan mahasiswa

Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti Korupsi

Saya akan menyebar angket melalui google form (nasionalisme) untuk mendapatkan

feedback dari dosen dan mahasiswa dimana hasilnya (Anti Korupsi) akan menjadi

tolak ukur seberapa baik kontrak perkulihan. Jika hasilnya menunjukkan butuh

perbaikan maka saya saka melakukan perbaikan. Sehingga pengembangan kontrak

dan penilaian perkuliahan dapat dipakai pada perkuliahan untuk membangun

kebudayaan disiplin yang baru dikalangan mahasiswa (etika public)

Dokumentasi:

Gambar 7. Angket Evaluasi Kontrak dan Penilaian Perkuliahan

Analisis Dampak:

Jika saya tidak meminta pendapat dosen dan mahasiswa terkait pengembangan

kontrak dan penialian perkuliahan maka saya tidak dapat melihat persepsi dari

masing-masing pengguna baik dari sisi dosen maupun mahasiswa sehingga membuat

efektifitas dari kontrak dan penilain perkuliahan ini secara sepihak. Pengembahan

kontrak dan penilaian perkuliahan ini tidak dapat diimplementasikan dalam semua

mata Kuliah di Jurusan Bahasa Inggris.

b. Kendala

Dalam pengembangan kontrak dan penialain perkuliahan ini, kendala yang dihadapi

rendahnya berinteraksi secara langsung dan melakukan beberapa kali revisi. Dalam

mengatasi kendala tersebut saya selalu berkoordinasi dengan ketua Program Studi dan

Page 61: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

51

mentor untuk meminta pendapat dan masukan demi terciptanya optimalisasi tujuan

pengembangan kontrak dan penilaian perkuliahan ini.

c. Penguatan Nilai organisasi

Mengembangkan kontrak perkulihan dan penilaian merubakan bentuk kontribusi

terhadap misi organisasi “Menyelenggarakan program studi yang efektif, efisien,

transparan, akuntabel dan mandiri untuk mewujudkan tata kelola yang baik” dan

memberikan penguatan pada nilai-nilai organisasi UBT yaitu bertanggung jawab dan

berkwalitas

d. Analisis Manfaat

Kontrak dan Penilaian Perkuliahan dikembangkan dan dirancang untuk menciptakan

kebudayaan disiplin dan bertanggungjawab dikalangan mahasiswa maupun dosen.

Terutama terciptanya lingkungan berkeadilan dimana selama ini kombensasi

keterlambatan 15 menit dari jadwal perkuliahan membuat kesenjangan antara

mahasiswa yang disiplin dan tidak disiplin karena tidak berpengaruh terhadap nilai.

Sehingga mahasiswa mendapatkan konsekwensi (penilaian) sesuai dengan apa yang

telah mereka lakukan dan memotivasi mahasiswa untuk lebih aktif dalam perkuliahan.

2. Melakukan penelitian yang berjudul “The voice of alumni with negative and positive

attitudes towards EFL classroom in North Borneo: Experience & Expectation”

Hari/Tanggal : Rabu, 1 Juli 2020

Tempat : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Hasil Kegiatan (terlampir) :

Proposal

Foto

Artikel ilmiah

Keterangan : 100% Tercapai

a. Tahapan Kegiatan

1. Koordinasi dengan Ketua Program Studi

WOG, Pelayanan Publik, Etika Publik,

Saya akan berkoordinasi (WOG) terlebih dahulu dengan ketua Program Studi

pendidikan bahasa Inggris untuk meminta persetujuan (etika public) dalam rangka

melakukan penelitian dengan judul “The voice of alumni with negative and positive

attitude towards EFL classroom in North Borneo: Experience and Expectation”

(pelayan public)

Dokumentasi:

Page 62: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

52

Gambar 8. Koordinadi dan Persetujuan Penelitian

Analisis Dampak:

Jika saya tidak berkoordinasi dengan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa

Inggris, maka saya akan mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian dimana

harus persetujuan ketua Program studi untuk mewujudkan tujuan penelitian ini. Di

samping itu, sebagai bawahan maka sebaiknya harus berkonsultasi dengan atasan

langsung agar setiap kegiatan yang saya lakukan mendapat dukungan dan

sepengatahuan beliau dan penelitian ini dapat terdeteksi oleh jurusan untuk

digunakan sebagai salah satu Tri Dharma Pendidikan Tinggi yang mewajibkan

dosen melakukan penelitian. Sehingga dapat berkontribusi untuk meningkatkan

administrasi akademi jurusan.

2. Membuat proposal dan instrument penelitian

Akuntabilitas, Komitmen Mutu, Manajemen ASN, dan Nasionalisme

Saya merancang proposal dan instrument penelitian dengan cermat (Komitmen

mutu) yang berjudul “The voice of alumni with negative and positive attitudes

towards EFL classroom in North Borneo: Experience & Expectation”

(Manajemen ASN dan Akuntabilitas) dan mendesain instrumen penelitian pada

google form (nasionalisme)

Dokumentasi:

Page 63: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

53

Gambar 9. Proposal dan Instrumen Penelitian

Gambar 10. Desain Instrumen Penelitian Menggunakan Google Form

Analisis Dampak:

Jika saya tidak membuat proposal dan desain instrumen penelitian dengan cermat

dan teliti maka tujuan dari penelitian ini tidak dapat ditemukan dengan maksimal

dan potensi kegagalan terbuka lebar. Dimasa pandemic sekarang, jika penelitian

dilakukan dengan cara convensional maka akan mendukung potensi penyebaran

covid-19 dan sulit menjangkau para responden dimana penelitian ini tidak berpusat

di Tarakan saja tetapi juga di 5 kabupaten Kalimantan Utara. Apalagi tampilan

instrument penelitian pada google form jika tidak di desain dengan baik maka

memungkinkan responden untuk tidak maksimal dalam menanggapi

angket/pertanyaan sehingga hasil penelitian dapat menjadi tidak valid.

3. Melaksanakan Penelitian

Page 64: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

54

Nasionalisme, Komitmen Mutu,

Saya melakukan penelitian menggunakan google form tidak hanya mendukung

program pemerintah yakni melaksanakan PSPB dimasa pandemic (Nasionalisme),

tetapi memudahkan saya untuk menjangkau alumni dari 5 kabupaten di Kalimantan

Utara dalam kelas Bahasa Inggris (Komitmen Mutu).

Dokumentasi:

Gambar 11. Penelitian melalui google form (online)

Analisis Dampak:

Jika saya melakukan penelitian secara convensional maka potensi penyebaran

covid-19 lebih besar dan menyulitkan saya untuk mengakses alumni di 5 kabupaten

yang ada di Kalimantan Utara. Disisi lain, penelitian ini tidak akan pernah tuntas

karena membutuhkan waktu yang lama sedangkan kegiatan aktualisasi ini singkat.

4. Analisis Hasil Penelitian

Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, dan Manajemen ASN

Dalam menganalisis hasil dari penelitian ini akan dianalisis dan dituangkan dalam

bentuk artikel ilmiah sesuai dengan hasil penelitian (anti korupsi). Artikel ini

nantinya akan dipublikasikan (komitmen mutu) pada International Conference

sehingga tidak hanya menjadi landasan dasar bagi mahasiswa yang akan

melaksanakan PPL juga memberikan para guru-guru Bahasa Inggris informasi dari

siswa yang tidak menyukai dan menyukai Bahasa Inggris (etika public &

Manajemen ASN)

Dokumentasi:

Page 65: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

55

Gambar 12. Hasil Penelitian dalam bentuk artikel ilmiah

Gambar 13. Brosur International Conference dan Pendaftaran

Page 66: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

56

Gambar 14. Submit Artikel Ilmiah pada International Conference

Analisis Dampak:

Jika saya hanya menganalisis hasil penelitian ini dan tidak mempublikasikan hasil

di forum atau jurnal maka hasil penelitian ini hanya akan menjadi seonggok sampah

yang tak ternilai. Hasil penelitian ini tidak akan memberikan kontribusi apapun

kepada para penggiat Pendidikan padahal tujuan diadakannya penelitian untuk

menjadi sumber informasi maupun refernsi bagi mahasiswa yang akan

melaksanakan PPL dan juga tenaga pendidik dalam menyelengkarakan

pembelajaran dikelas sehingga tujuan pelaksanaan pembelajaran dapat tercapai dan

membangun generasi muda (siswa) yang lebih bersemangat (termotivasi) untuk

aktif dalam proses pembelajaran

b. Kendala

Dalam proses penelitian saya tidak hanya terkendala dalam persiapan yakni proposal

dan instrument penelitian dimana membutuhkan waktu yang tidak sedikit tetapi juga

menganalisis hasil penelitian. Namun, saya meminta salah satu mahasiswa semester

empat ikut andil dalam penelitian diamana dia telah mengikuti mata kuliah paper

writing, sehingga dia berkesempatan untuk mengaplikasikan dan memantapkan

pemahamannya terkait penelitian.

c. Penguatan Nilai Organisasi

Penelitian dan hasil akhir penelitian ini sejalan dengan misi organisasi yaitu

“Melaksanakan penelitian secara profesional dengan mengutamakan asas kekinian,

perkembangan ilmu pengetahuan, relevansi dan kebutuhan masyarakat perbatasan dan

Page 67: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

57

Melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan guru Bahasa Inggris

yang mampu mengembangkan diri dalam profesinya dan profesi lain yang relevan” dan

berkontribusi pada nilai-nilai UBT yang berwawasan akademik, dan bertanggung

jawab

d. Analisi Manfaat

Hasil penelitian ini yang dituangkan dalam artikel ilmiah yang akan dipublikasikan

dalam proceeding (seminar) atau jurnal Pendidikan dapat mejadi landasan dasar

mahasiswa kami dalam mempersiapkan diri dan atribut pembelajaran sebelum mereka

melaksanakan PPL. Juga, penelitian ini dapat memberikan informasi yang kepada

pendidik khususnya Bahasa Inggris terkait pendapat dalam pengalaman dan harapan

mereka kepada pendidik, sehingga pendidik dapat memperbaiki scenario pembelajaran.

Dengan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan keinginan siswa tentunya

dapat berkontribusi dalam atmosfir kelas dan dapat mewujudkan cita-cita kurikulum

yang tertuang dalam capaian pembelajaran setiap materi. Kolaborasi dengan

mahasiswa (semester 4) memberikan dia pengalaman dan pemahaman terkait

persiapan, pelaksanaan dan analisi penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai

pengetahuan dasar dalam perkuliahan penelitian atau tugas akhir (mahasiswa). Hal ini

juga membantu saya merampungkan penelitian ini tepat waktu sesuai dengan estimasi

awal.

3. Pembuatan website E-PPL

Hari/Tanggal : Kamin dan Jumat, 2 dan 3 Juli 2020

Tempat : UPT PPL dan Ruang Wakil Dekan II

Hasil Kegiatan (terlampir):

Foto

Desain E-PPL

Website E-PPL (http://fkip.ubt.ac.id/)

Hasil feedback dari pengguna (dosen/mahasiswa)

Keterangan : 100% Tercapai

a. Tahapan Kegiatan

1. Berkoordinasi dengan Ketua dan Penanggunga Jawab UPT PPL

Etika Publik, Komitmen Mutu, WOG, dan Manajemen ASN

Saya akan berkoordinasi (WOG) dengan kepala dan penaggung jawab UPT PPL

untuk mendapatkan ijin dan persetujuan (Etika publik & Manajemen ASN)

Page 68: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

58

terkiat pembuatan website E-PPL. Disamping itu, saya meminta berkas dalam

bentuk soft-file untuk dimuat dalam website. (Komitmen Mutu)

Dokumentasi:

Gambar 15. Koordinadi Website E-PPL

Analisis Dampak:

Jika saya hanya berkoordinasi dengan Ketua Prodi Pendidikan Bahasa

Inggris, maka saya akan melangkahi hak dan wewenang Kepala dan Penanggung

jawab UPT PPL dimana mereka mempunyai kapasitas untuk mengakses infromasi

dalam peningkatan dan kemajukan UPT PPL dan saya juga mengalami kesulitan

dalam melakukan pembuatan website karena saya butuh data-data terkait PPL

dimana akan dimuat pada alam tersebu. Jika tidak dapat memuat data-data yang

valid maka pembuatan website ini akan sia-sia karena tidak dapat menjadi rujukan

bagi mahasiswa dalam mengakses informasi.

2. Menemukan teman kolaborasi yang ahli dibidang IT

Komitmen Mutu, Nasionalisme, WOG

Saya berkoordinasi (WOG) dengan ketua UPT PSI (bagian IT) untuk menemukan

rekan kolaborasi (WOG) yang ahli dibidang IT (Komitmen Mutu), saya akan

berdiskusi (Nasionalisme) terkait pembuatan website E-PPL.

Dokumentasi:

Page 69: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

59

Gambar 16. Menemukan Rekan IT dan Berdiskusi

Analisis Dampak:

Jika saya tidak berkoordinasi dan menemukan rekan yang mempunyai keahliah IT

maka hasil pembuatan website E-PPL tidak akan maksimal mengingat saya

memiliki minim pengetahuan dibidang IT. Melalui koordinasi dan diskusi dengan

ahlinya dapat menciptakan tujuan dari kegiatan ini.

3. Mendesain Website E-PPL/PLP

Akuntabilitas, Etika Publik, dan Komitmen Mutu

Saya akan membuat design E-PPL dengan teliti (Komitmen Mutu) untuk

menunjang pendaftaran PPL/PLP yang lebih mudah (Etika Publik) dan informasi

terkait pelaksanaan PPL/PLP dengan jelas (Akuntabilitas).

Dokumentasi:

Page 70: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

60

Gambar 17. Desain Website E-PPL

Gambar 18. Finalisasi Desain Website E-PPL

Analisis Dampak:

Jika saya tidak mendeasin terlebih dahulu display website E-PPL maka akan

menghambat dan tidak akan terwujud tujuan pembuatan website itu sendiri serta

potensi perdebatan dengan IT akan terjadi sehingga tidak terwujud Kerjasama yang

baik dalam tim.

4. Membuat E-PPL/PLP

Page 71: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

61

Etika Publik, Komitmen Mutu, dan WOG

Setelah mendesain E-PPL/PLP, saya selanjutnya berkolaborasi (WOG) dengan

rekan lain yang mempunyai kemampuan IT dalam pembuatan website E-PPL untuk

menunjang pendaftaran PPL/PLP yang lebih efisien (Komitmen Mutu) dan

informasi terkait pelaksanaan PPL/PLP dengan (Etika Public) jelas. Website PPL

dapat diakses melalui http://fkip.ubt.ac.id/

Dokumentasi:

Gambar 19. Website PPL

http://fkip.ubt.ac.id/

Page 72: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

62

Analisis Dampak:

Jika saya hanya memberikan desain kepada rekan saya dan saya tidak pada saat

pembuatan website maka pembuatan website akan membutuhkan waktu yang lama

dan tentunya akan terjadi perbaikan berulang-ulang yang membuat harmonisasi

kerjasama akan terbengkalai dan tujuan pembuatan website ini tidak dapat terwujud

sesuai dengan estiasi waktu

5. Evaluasi website E-PPL/PLP

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi

Setelah pembuatan website E-PPL/PLP selesai, saya akan mengevaluasi efektifitas

(Komitmen Mutu) dengan meminta respon (anti korupsi) dari dosen dan

mahasiswa pendidikan bahasa Inggris melalui angket evaluasi E-PPl/PLP dimana

akan menunjang performa pelayanan administrative PPL (Manajemen ASN &

Pealayan Publik)

Dokumentasi:

Gambar 20. Eavlausi website E-PPL

Page 73: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

63

Gambar 21. Hasil evaluasi website PPL

Analisis Dampak:

Jika tidak melakukan evaluasi terhadap website E-PPL maka potensi performa

kurang maksimal akan terjadi dan sekaligus memperkenalkan kepada pengguna

dalam pengaplikasikan dengan baik. Sehingga meminimalisir kesalahan pengguna

dalam menafsirkan data display pada saat melakukan akses dan pendaftaran PPL.

Hasil evaluasi juga menunjukan ada masukan dari responden terkait kurang

jelasnya pada submenu syarat yaitu kurang jelasnya file mana yang butuh diupload

Page 74: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

64

dan tidak diupload. Sehingga saya dapat melakukan perbaiakn dan tujuan website

ini dapat terwujud dengan optimal. Kegiatan ini juga menginisiasi Fakultas untuk

mengoptimalkan website FKIP dalam waktu dekat. Sehingga website dapat

dijadikan rujukan bagi setiap pengguna untuk mencari informasi yang mereka

butuhkan sekaligus terwujudnya fungsi dari website itu sendiri.

b. Kendala

Sebenarnya website FKIP telah dibuat dari tahun 2018 dan salah satu submenu tersedia

UPT PPL. Namun website tersebut tidak terdapat artikel apapun sehingga saya tidak

perlu membuat dari awal. Dalam proses pengembangan tidak ada kendala yang berarti,

sehingga realisasi pembuatan website E-PPl dapat terlaksana dengan baik, hanya

proses desain dan pembuatan website membutuhkan waktu yang lebih dan website ini

hanya dapat diakses/menambahkan informasi dilingkungan Universitas dengan

menggunakan wifi UBT baik bagi admin maupun pengguna lainnya.

c. Penguatan Nilai Organisasi

Membuat website E-PPL/PLP dimana memuat informasi dan pendaftaran PPL/PLP

adalah bentuk kontribusi terhadap misi organisasi yaitu “Menyelenggarakan program

studi yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan mandiri untuk menunjukkan tata

kelola yang baik dan melaksanakan pengabdian masyarakat dengan penerapan IPTEKS

diwilayah perbatasan” dan selaras dengan nilai UBT inovatif, dan efisien

d. Analisi Manfaat

Biasanya mahasiswa harus print-out berkas-berkas pendaftaran ataupun informasi

secara manual yang mengharuskan datang kekampus. Kadang kala, ketika mahasiswa

sudah dikampus dosen yang bersangkutan sedang tidak berada ditempat. Namun

dengan tersedianya website ini menfasilitasi mahasiswa dalam mengakses informasi

secara akurat dan mendaftrakan diri dalam program PPL serta mengurus berkas secara

online dari manapun dan kapanpun. Sehingga proses pelayanan PPL dengan

menggunakan website ini leabih efisien, praktis, dan mudah. Apalagi dimusim

pandemic ini dimana tidak semua mahasiswa berdomisili di Tarakan. Kebanyakan

mahasiswa berada diwilayah mereka. Sehingga, walau mereka berada diluar Tarakan

mereka masih bisa mengakses informasi dan melakukan pendaftaran secara online

tidak mengharuskan mereka ke kampus. Secara otomatis akan mendukung program

pemerintah untuk menghalangi penyebaran covid-19 secara masal.

4. Menyelenggarakan webinar “Switching PPL to PLP”

Hari/Tanggal : Rabu, 1 Juli 2020

Page 75: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

65

Tempat : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Hasil Kegiatan (terlampir) :

Foto

Video webinar pada laman youtube

https://www.youtube.com/watch?v=r4gClaNj-

hY&t=3756s

Materi webinar

Keterangan : 100% Tercapai

a. Tahapan Kegiatan

1. Berkoordinasi dengan kepala UPT PPL

Akuntabilitas, Etika Publik, WOG, dan Manajemen ASN

Saya akan berkoordinasi (WOG) dengan kepala dan penanggung jawab UPT PPL

untuk membahas and meminta ijin (Etika Publik) pelaksanaan webinar pengenalan

PLP dengan tujuan memberikan informasi lebih awal kepada mahasiswa

(akuntabilitas &Manajemen ASN).

Dokumentasi:

Gambar 22. Koordinasi Webinar PLP

Analisis Dampak:

Jika saya tidak berkoordinasi dan meminta izin kepada Kepala dan

Penanggung jawab UPT PPL maka saya akan melangkahi hak dan wewenang

Page 76: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

66

Kepala dan Penanggung jawab UPT PPL dimana mereka mempunyai kapasitas

dalam pelayanan UPT PPL dan saya juga mengalami kesulitan dalam

melaksanakan webinar ini karena saya butuh data-data terkait PPL sebagai materi

untuk dipersentasikan dalam webinar dan tanda tangan pada sertifikat peserta

maupun pemateri dalam webinar. Serta, saya berkesempatan untuk meminta ketua

UPT PPL untuk membuka webinar.

2. Berdiskusi dengan dosen yang terlibat dalam pelaksanaan webinar

Nasionalisme, Komitmen Mutu, dan WOG

Demi mendukung kelancaran webinar dan pelaksanaan PLP, saya akan berdiskusi

(Nasionalisme & WOG) dengan mentor dan dosen yang terlibat dalam webinar

untuk menentukan tanggal, waktu, materi dan desain brosur, e-sertifikat serta

penyebaran informasi webinar sehingga tujuan webinar dapat tercapai (Komitmen

Mutu). Rapat terjadi secara tatap muka dan whatsapp group.

Dokumentasi:

Gambar 23. Rapat Persiapan Webinar

Analisis Dampak:

Jika kami tidak melakukan rapat persiapa webinar maka potensi kemungkinan

terhambatnya atau tidak maksimalnya pelaksanaan webinar akan terjadi dimana

menyamakan persepsi melalui rapat/diskusi merupakan tumpuan utama dalam

mewujudkan tujuan Bersama. Masing panitia/pelaksana webinar yang terlibat

memiliki masing-masing ide, waktu, dan pemahaman walaupun tujuannya sama.

Page 77: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

67

Melalui rapat ini Bersama-sama menyatukan ide, waktu, dan persepsi sehingga

tujuan weninar dapat tercapai dengan maksimal

3. Membuat e-brosure, e-sertifikat, dan penyebaran informasi

Akuntabilitas, Komitmen mutu, dan Anti Korupsi

Hasil rapat persiapan membagi tupoksi (Akuntabilitas) masing-masing dosen yang

terlibat dan mentor. Saya membuat e-brosur dan e-sertifikat sehingga informasi

terkait webinar jelas (akuntabilitas & Anti Korupsi) bagi mahasiswa dan setiap

mahasiswa yang mengikuti webinar mendapatkan e-certifikat dimana e-sertifikat

ini dapat menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dalam mata kuliah micro teaching

pada semester selanjutnya (Komitmen Mutu). Saya juga mempersiapkan materi

terkait perbedaan pola pelaksanaan PPL dan PLP yang akan saya persentasikan

dalam webinar.

Dokumentasi:

Gambar 24. Brosur Webinar

Page 78: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

68

Gambar 25. E-sertifikat

Gambar 26. Penyebaran Informasi Webianr Melalui Sosmed

Page 79: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

69

Gambar 27. Pendaftaran Webinar

Analisis Dampak:

Jika desain brosur/flyer webinar tidak dapat memuat informasi dengan jelas dan

baik maka kesalahpahaman antara penyelenggara dan calon peserta yang dapat

menghambat terlaksananya webinar. Privilege yang diberikan bagi peserta sebagai

apresiasi atas pengorbanan yang peserta lakukan. Jika pendaftaran peserta secara

convensional maka sulit bagi mahasiswa utnuk mendaftar dimana rata-rata calon

peserta berada diluar Tarakan. Jika tidak ada group diskusi (telegram) maka calon

peserta tidak akan dapat info teranyar terkait webinar, ini juga memfasilitasi calon

peserta mendapatkan instruksi dari penyelenggara.

4. Melaksanakan webinar

Etika Publik, dan Anti Korupsi

Pelaksanaan webinar Program PLP untuk mahasiswa Angkatan 2018 melalui

webinar (zoom) sebagai wujud tugas saya (Etika Publik) sehingga mahasiswa

mendapatkan mendapatkan informasi terkait PLP dengan jelas (Anti Korupsi)

sebelum mereka melakukan PLP dimana mereka merupakan Angkatan pertama

program PLP.

Dokumentasi:

Page 80: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

70

Gambar 28. Peraturan dan Rundown Webinar

Gambar 29. Proses Pembukaan PPL

Gambar 30. Proses Pelaksanaan Webinar

Analisis Dampak:

Jika pengenalan informasi melalui webinar ini tidak dilakukan maka performa

mahasiswa dalam melaksanakan program PLP tidak dapat maksimal karena

mahasiswa Angkatan 2018 merupakan Angkatan pertama program PLP. Program

PPL yang sudah lebih dari satu dekade saja masih terdapat kesalahpahaman pada

mahasiswa yang melaksanakan PPL apalagi program baru PLP. Performa yang

tidak maksimal ini dapat mempengaruhi citra jurusan dimata stakeholder sehingga

Page 81: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

71

berimbas pada tidak terwujudnya misi jurusan dan tujuan PLP itu sendiri. Video

webinar ini juga tersedia di youtube dengan mengakses link

https://www.youtube.com/watch?v=r4gClaNj-hY&t=3756s sehingga siapapun

dapat mengakses kembali jika ada yang belum jelas.

b. Kendala

Dalam pelaksanaannya webinar tidak ada kendala yang berarti. Hanya saja, koneksi

internet yang tidak stabil membuat kelancaran webinar sempat terhambat dan saya

harus mengulang penjelasan kembali pada materi yang sempat terputus-putus apalagi

peserta webinar rata-rata sedang berlokasi diwilayah mereka masing dimana beberapa

daerah jaringan internet yang kadang tidak mendukung.

c. Penguatan Nilai Organisasi

Kesepakatan untuk bersama sama mengoptimalkan performa mahasiswa dalam

pelaksanaan PPL merupakan kontribusi terhadap misi yaitu “Menjalin kerjasama

dengan berbagai lembaga atau instansi terkait (stakeholder) untuk meningkatkan

kwalitas pendidikan diwilayah perbatasan secara berkelanjutan” dan sejalan dengan

niali UBT yang menguatamkan kejujuran dan bertanggung jawab

d. Analisi Manfaat

Pelaksanaan webinar pengenalan program PLP memberikan mahasiswa informasi

lebih awal terkait pola pelaksanaan PLP. Kegiatan ini juga menginisiasi Ketua UPT

PPL untuk melakukan hal yang sama kepada mahasiswa jurusan lain sehingga

informasi PLP tersebar luas ke seluruh mahasiswa FKIP. Yang lebih menakjubkan,

mahasiswa memberikan saran untuk mengadakan kegiatan serupa dalam topik yang

berbeda, seperti pelatihan Bahasa Inggris, dan kegiatan akademik lainya. Webinar live

streaming dan secara otomatis terupload dilaman Youtube dapat menjadi rujukan bagi

mahasiswa yang kemungkinan belum mendapatkan informasi yang jelas terkait

Program PLP. Penyediaan e-certificate bagi peserta webinar yang diberikan pada akhir

webinar dengan mengisi biodata dan respond terkait pelasanaan webinar ini dapat

menjadi nilai tambah pada mata kuliah microteaching tentunya atas persetujuan ketua

Program Studi. Sehingga peserta webinar tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan

tentang program PLP tetapi juga point plus pada mata kuliah yang akan diambil pada

semester selanjutnya. Karena privilege yang ditawarkan e-certificate, setiap sertifikat

dibubuhi scan QR untuk menghindari duplikasi sertifikat. Sehingga hanya mahasiswa

yang benar-benar mengikuti kegiatan mendapatkan reward/manfaat. Ada beberapa

mahasiswa meresa menyesal tidak ikut berpatisipasi dalam kegiatan ini.

Page 82: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

72

G. Role Model

Role model merupakan seseorang yang menjadi contoh dan panutan di unit kerja bagi

pegawai lainnya dimana role model ini senantiasa mendefinisikan pribadi seorang ASN pada

keseharianya dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dan peran ASN dilingkungan kerja

maupun di diluar lingkungan kerja. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris memiliki seorang role

model bagi penulis maupun rekan seprofesi lainnya.

Nama : Nofvia De Vega, M.Pd

NIP : 198711192015042003

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Jabatan : Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Unit Kerja : Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Borneo Tarakan

Beliau merupakan seorang pemimpin yang bijaksana dimana dia selalu

mendenganarkan dan menerima aspirasi dan pendapat para staff dan dosen bawahannya. Setiap

pengambilan keputusan dia tidak pernah memutuskan sepihak tetapi selalu meminta pendapat

kepada para bawahan tanpa diskriminasi. Seseorang yang solutif setiap ada perbedaan pendapat

diantara rekan dosen lain. Dia akan dating dengan solusi dengan memaparkan beberapa

peraturan pemerintah atau universitas sehingga berbagai bentuk solusi yang ditawarkan selalu

dapat diterima oleh dosen lain karena reference yang akurat dimiliki beliau.

Keadilan merupakan tujuan utama beliau dalam sebuah unit kerja. Diskriminasi

merupakan hal yang pantang bagi beliau. Jika dia menemukan ketidakadilan baik dikalangan

staff dosen, staf kependidikan, maupun mahasiswa, maka dia gugus terdepan yang akan

mengulas dan memastikan semua jabatan mendapatkan proforsi yang sesuai dengan peraturan

dan jabatannya.

Dia memiliki kepribadian yang tenang, santai, namun tetap serius sehingga ia dapat

menjadi sosok rekan kerja sekaligus pemimpin. Salah satu contoh, dia adalah mentor bagi kami

pada habituasi kegiatan rancangan aktualisasi peserta latsar CPNS. Dia tidak hanya

memberikan bimbingan ataupun saran tetapi juga dia ikut andil dalam beberapa kegiatan

terutama pada bidang administratif dan dia juga menjadi polisi dalam kegiatan habituasi, tidak

bosan-bosan beliau selalu mengingatkan dan meberikan solusi yang terbaik bagi kami sehingga

kegiatan kami dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang dijadwalkan.

Performa beliau dalam menjalankan tugas dan kegiatannya seantiasa dilandasi oleh

kedisiplinan yang optimal. Sehingga beliau senantiasa menjadi mampu menyelesaikan

tanggung jawab sesuai waktu yang ditentukan malahan lebih awal dari jadwal. Terutama

Page 83: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

73

kegiatan rapat, beliau selalu datang lebih awal dan mempersiapkan, justru kami yang sering

terlambat. Padahal kami peserta rapat dalam rapat jurusan.

Respon yang luar biasa dimiliki oleh beliau. Beliau senantiasa merespon baik

chat/telpon dari staff dosen, akademik, maupun mahasiswa tanpa memandang waktu dak

tempat. Ketika beliau mempunyai waktu pasti akan merespon secepatnya. Terutama ketika

beliau sudah diluar jam kantor beliau selalu merespon dengan baik, apalagi masalah unit kerja

tidak sungkan-sungkan beliau menelpon balik demi memastikan dia memberikan solusi terbaik.

Page 84: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

74

BAB V

RENCANA AKSI AKTUALISASI

Pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III

memiliki tujuan supaya CPNS mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara

(ASN) dalam betugas di lingkungan kerja masing-masing. Mata pelatihan dari nilia-nilai dasar

ASN antara lain adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi yang lebih sering disebut ANEKA. Tidak hanya mendapatkan pembekalan tentang

nilai-nilai ANEKA, CPNS juga dibekali dengan materi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI

yaitu Manajemen ASN, Whole of Government (WoG) dan Pelayanan Publik. Rencana aksi

aktualisasi merupakan komitmen peserta untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN, dan

pengetahuan tentang kedudukan dan peran ASN dalam NKRI di unit kerja masing-masing.

A. Akuntabilitas

Saya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN di Universitas Borneo Tarakan yaitu yang

pertama nilai akuntabilitas yang akan saya terapkan adalah memberikan contoh teladan yang

baik bagi mahasiswa, dosen dan masyarakat dalam bersikap, berperilaku, berkata dan bekerja.

Dalam menjalankan tugas utama sebagai dosen, yang pertama adalah pengajaran. Saya akan

menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum, mentransfer pengetahuan

kepada mahasiswa melalui materi, memulai perkuliahan dengan disiplin dan tepat waktu,

mengajar sesuai jadwal dan sesuai rencana, memberikan penilaian secara berkala dan objektif

kepada mahasiswa, mengumumkan hasil ujian atau nilai mahasiswa, meneliti dengan

memenuhi kaidah penulisan karya ilmiah yang benar. Saya juga akan senantiasa melakukan hal

terbaik untuk menciptakan rasa keadilan dikalahan mahasiswa, seperti mengembangkan

kontrak perkuliahan yang selama ini hanya berfokus pada kognitif dengan internalisasi afektif

sesuai dengan amanah kurikulum.

B. Nasionalisme

Nilai kedua adalah nilai nasionalisme di mana saya akan ikut serta dan berkontribusi

terhadap tim dosen maupun kegiatan lain yang memerlukan kepanitiaan. Menghadiri upacara

dan apel di setiap hari-hari nasional. Menghadiri dan berkontribusi dalam rapat baik dalam

lingkup Fakultas maupun Universitas, mengeluarkan pendapat dan menghargai pendapat orang

lain dalam rapat. Saya akan bertindak adil kepada setiap mahasiswa, tanpa ada diskriminasi

antar mahasiswa, salah satunya dengan memberikan penilaian yang objektif tanpa memandang

suku, etnik, agama atau unsur lainnya. Serta, menyebarkan informasi hasil penelitian dengan

mensubmit dalam proceeding maupun jurnal sehingga hasil penelitian dapat menjadi salah satu

Page 85: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

75

rujukan bagi penggiat Pendidikan. Menerima masukan dari semua pihak terkait sebagai wacana

perbaikan dan pengoptimalan performa tanpa memandang status kedudukan.

C. Etika Publik

Nilai yang ketiga adalah etika publik yaitu saya lakukan adalah melayani mahasiswa dalam

segala keperluan akademik yang memerlukan peran saya, saya juga akan memberikan

kesempatan mahasiswa secara terbuka untuk berkonsultasi baik mengenai akademik, hal-hal

terkait kegiatan perkuliahan maupun tugas akhir setiap saat melalui berbagai media komunikasi

yang mudah seperti telepon seluler, surel atau whatshapp dan media lainnya. Ketika mengajar

saya akan menggunakan bahasa yang santun dan mudah dipahami, saya akan menggunakan

teknik pengajaran yang kreatif sehingga bermakna bagi mahasiswa. Pemberiaan informasi

terkait proses perkuliahan dan program praktikum lainnya dapat diakses melalui kelas virtual

dan website sehingga dapat diakses oleh semua mahasiswa.

D. Komitmen Mutu

Nilai berikutnya adalah komitmen mutu, sebagai dosen saya akan terus selalu melakukan

perencanaan, pelaksanaan dan perbaikan dalam menjaga kualitas perkuliahan dengan meminta

evaluasi dari berbagai pihak terkait seperti mahasiswa, dosen, atau teman sejawat lainya. Dalam

mengajar saya akan memastikan seluruh informasi yang saya sampaikan adalah yang terbaik

dan termutakhir sehingga mahasiswa mendapat kualitas materi yang baik. Saya juga telah

bergabung sebagai coordinator juursan untuk PPL di mana tugas tambahan ini menuntut untuk

senantiasa memberikan performa yang optimal demi menjaga hubungan baik, baik

dilingkungan kampus maupun dengan stakeholder yakni sekolah. Pemeriksaan tugas

mahasiswa harus menggunakan rubric penilaian agar dapat mendukung penilaian secara

objektif sehingga saya dapat mengevaluasi mahasiswa sejauh mana kemampuannya menguasai

dan memahami materi perkuliahan yang diberikan. Saya akan terus berusaha untuk

mengembangkan kapasitas diri dengan mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi terkait

pengajaran, penelitian maupun pengabdian masyarakat agar saya dapat menjadi dosen amanah

dan berorientasi pada mutu. Selain itu, evaluasi akan dilakukan terhadap sesuatu yang baru

demi terciptanya gagasan yang optimal.

E. Anti Korupsi

Nilai Terakhir adalah anti korupsi, saya akan selalu menyampaiakan hal-hal yang benar dan

jujur dalam berkomunikasi dengan seluruh civitas akademika di Universitas Borneo Tarakan.

Saya akan melaporkan seluruh anggaran sesuai dengan yang saya gunakan dalam penelitian

atau pengabdian masyarakat. Ketika saya mendapatkan perjalanan dinas maka saya akan

berangkat dan pulang tepat waktu sesuai dengan surat tugas. Dalam menjalankan tugas, saya

Page 86: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

76

tidak akan menerima segala bentuk gratifikasi baik dari mahasiswa maupun orang-orang yang

berkepentingan dengan saya. Disisi lain juga, saya akan menjelaskan kontrak perkuliahan dan

scoring guide dalam kelas saya dengan detail dan jelas kepada mahasiswa diawal perkuliahan

sehingga dapat meminimalisir misunderstanding. Saya akan memberikan informasi yang valid

terkait terbangunnya kemajuan baik dari mahasiswa maupun rekan dosen.

F. Peran dan Kedudukan ASN

Peran dan kedudukan seorang ASN terdiri atas Manajemen ASN, Whole of Government

(WoG) dan Pelayanan Publik. Saya akan menaati peraturan terkait kepegawaian dalam

menajalankan peran sebagai ASN. Manajemen ASN, memberikan pengetahuan terhadap ASN

tentang bagaimana melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, disiplin, cermat dan

sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. Sebagai dosen, saya akan melaksanakan

tugas sesuai dengan peraturan perundangundangan. Saya akan mengajar sesuai kualifikasi

pendidikan saya. Saya juga akan melakukan seluruh kewajiban saya sebagai dosen.

Peran dan kedudukan ASN berikutnya adalah Whole of Government (WoG). Sebagai

seorang dosen, saya akan terus berusaha dalam menghasilkan karya melalui kerjasama dengan

pihak lain demi memberikan pelayanan terbaik. Dalam bekerjasama diperlukan koordinasi yang

baik sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi, dengan demikian maka

kolaborasi antar pihak dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga hal tersebut dapat

membantu tercapainya visi dan misi masing-masing pihak secara optimal. Sebagai dosen, saya

juga perlu menerapkan pelayanan publik. Dalam pelayanan publik, hal yang harus diterapkan

adalah bagaimana etika dan etiket melayani mahasiswa atau masyarakat umum agar pelayanan

yang diberikan responsif, mudah dan murah, efektif dan efisien, transparansi serta tidak

diskriminatif. Jika semua ASN dapat melakukan pelayanan publik dengan baik maka pelanggan

atau masyarakat akan melihat ASN sebagai seorang yang profesional dan berintegritas. Juga,

dalam kegiatan peningkatan kwalitas dengan menciptakan sesuatu yang baru saya perlu

mengevalusi produk/strategy terlebih dahulu dengan meminta respond dan saran dari setiap

pengguna yang terkait baik itu rekan dosen maupun mahasiswa. Sehingga, tujuan dari

pemutakhiranj tersebut dapat tercapai dengan optimal.

Page 87: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

77

BAB VI

PENUTUP

1. Kesimpulan

Laporan Aktualisasi ini merupakan deskripsi dari bentuk aktualisasi nilai-nilai dasar

profesi PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi), Whole of Government (WoG), Pelayanan Publik, Manajemen ASN yang telah

dilaksanakan selama 30 hari kerja mulai dari 1 Juli sampai dengan 6 Agustus 2020 di

Universitas Borneo Tarakan. Kegiatan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pelayanan

Mahasiswa PPL” dengan melaksanakan empat kegiatan yang diaktualisasikan oleh penulis.

Adapun kesimpulan dari laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:

a) Pengembangan kontrak dan penilaian perkuliahan dengan internalisasi afektif A5 dapat

membimbing mahasiswa untuk membudayakan kedisiplinan sehingga dapat terbawa Ketika

mereka melaksanakan PPL dimana menuntut kedisiplinan dan komitmen dalam

melaksanakan program ini. Disisi lain, penilaian berorientasi tidak hanya pada konitif tetapi

juga afektif memungkinkan mahasiswa untuk mengontrol sikap dan perilaku mereka dalam

mengikuti perkuliahan. Hal ini juga dapat membangun kepribadian yang bertanggung jawab

sehingga yang menuntun mereka untuk berorientasi pada oiptimalisasi performa Ketika

melakukan sebuah kegiatan.

b) Hasil penelitian “The Voice of English as a Foreign Language Students towards English as

a Foreign Language Class Performance: experience and expectation memberikan informasi

awal kepada mahasiswa sebelum melakukan PPL dan memberikan kesempatan bagi mereka

untuk mempersiapkan diri dan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan sesuai dengan

harapan siswa. Sehingga hasil penelitian ini juga berkontribusi untuk menghindari dan

mengatasi permasalah-permasalahan yang selama ini menjadi momok bagi mereka. Juga,

penelitian ini memberikan informasi kepada tenaga pendidik Bahasa Inggris karena hasil

penelitian ini berkesempatan untuk dipersentasikan di International Conference dan akan

dipublikasikan pada proceeding/journal bereputasi. Sehingga hasil penelitian ini tidak hanya

menjadi rujukan dilingkungan Kalimantan Utara tetapi nasional bahkan international.

c) Website E-PPL berkontribusi dalam optimalisasi pelayan PPL kepada mahasiswa yang lebih

efisien dan efektif. Juga memudahakan dosen panitia PPL dalam melakukan pelayanan dan

mengkases data kapanpun dan dimanapun. Sehingga pelayan PPL dapat menjawab visi dan

misi fakultas maupun universitas.

d) Webinar pengenalan Program PLP “Switching PPL to PLP” memberikan mahasiswa

Angkatan pertama pelaksana informasi lebih awal terkait pola pelaksanaan dan penilaian

sehingga memmunkinkan mahasiswa untuk mempersiakan diri sebelum pelaksanaan. Video

live streaming yang terupload pada laman YouTube ini juga dapat menjadi rujukan tidak

hanya bagi mahasiswa Angkatan pertama atau peserta webinar tetapi juga untuk mahasiswa

angkat setelahnya.

Dengan adanya peracangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, ANEKA dan peran dan

kedudukan ASN, hasil kegiatan dan respon pengguna menunjukkan bahwa keempat rangkaian

kegiatan mampu menjawab atau berkontribusi dalam peningkatan pelayanan mahasiswa PPL

Page 88: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

78

sebagai perwujudan visi dan misi jurusan maupun universitas. Walaupun dalam

pelaksanaannya, jadwal kegiatan aktualisasi tidak sesuai yang direncanakan karena

menyesuaikan keadaan dilapangan tetapi semua rancangan aktualisasi dapat terrealisasi dengan

optimal.

2. Tindak Lanjut Kegiatan

Hasil kegiatan rancangan aktualisasi bekontribusi dalam masing-masing proporsi

kegiatan tidak hanya dilingkungan jurusan tetapi juga dilingkungan FKIP. Tindak lanjut

habituasi kegiatan digambarkan seperti dibawah ini:

a. Internalisasi afektif dalam kontrak dan penilaian perkuliahan

Melihat hasil respon dan manfaat pengembangan kontrak dan penilaian perkuliahan,

kontrak dan penilaian perkuliahan akan dioptimalisasikan sebagai kontrak dan penilaian

jurusan yang diimplementasikan disetiap mata kuliah yang akan sangat mendukung

terwujudnya visi misi jurusan. Selain itu, penembangan perkuliahan ini akan merangsang

jurusan lain untuk melakukan hal serupa dan menjadikan kontrak dan perkuliahan ini

sebagai referensi dalam mengoptimalkan performa mahasiswa baik dari segi kognitif

maupun afektif.

b. Penelitian “The Voice of EFL Alumni: Experience and Expectation”

Hasil penelitian ini tidak hanya akan menjadi rujukan bagi mahasiswa jurusan

pendidikan Bahasa Inggris Universitas Borneo Tarakan tetapi seluruh mahasiswa

jurusan pendidikan Bahasa Inggrsi di Indonesia sebagai informasi awal sebelum

melaksanakan program agar tujuan PPL dapat tercapai dengan optimal. Tenaga pendidik

Bahasa Inggris juga mendapat informasi yang valid dalam mengelola pembelajaran

disekolah. Bahkan UPT PPL akan menjadikan referensi bagi pemateri dalam setiap

pelaksanaan pembekalan PPL disetiap semesternya dimana pembekalan dilakukan

sebelum pelaksanaan PPL. Saya juga akan senantiasa memberikan kesempatan kepda

mahasiswa untuk berkolaborasi dalam kegiatan penelitin dan pengambdin masyarakat.

c. Website UPT PPL

Website PPL Bahasa Inggris ini menginisiasi Fakultas dalam mengoptimalkan fungsi

website Fakultas. Dalam waktu dekat, saya diminta untuk melengkapi dan mengisi data

website Fakultas supaya manfaat dan fungsi website Fakultas dapat terwujud. Serta saya

dipercaya oleh UPT PPL untuk mengelola website UPT PPL.

d. Webinar Pengenalan PLP

Recorded dan uploaded video pada laman YouTube dapat menjadi referensi untuk tidak

hanya mahasiswa angkatan pertama program di jurusan Bahasa Inggris tetapi juga

jurusan lain yang belum berkesempatan mengikuti webinar.

Page 89: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

79

3. Saran

Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi di atas, dosen sebagai ASN diharapkan:

dapat memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dengan

menerapkan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) di dilingkungan fakultas keguruan dan

ilmu pendidikan pada khususnya dan Universitas Borneo Tarakan pada umumnya

sehingga dapat mendorong tercapainya visi Universitas Borneo Tarakan yaitu menjadi

pusat penyelenggara pendidikan tinggi berbasis riset untuk mendukung pembangunan

dan pengembangan potensi kawasan perbatasan dan sumberdaya laut tropis yang

berkelanjutan.

memiliki pribadi yang terbuka dalam menerima saran dari pihak terkait dengan profesi

diri tanpa memandang status. Dengan demikian, tidak hanya kerjasama yang terjalin

dengan baik tetapi juga kemajuan diri pribadi dalam profesi dan performa pelayanan

yang optimal. Juga menerima hal-hal baru yang dapat menunjang kemajuan dan

pengoptimalan performa dalam menyelenggarakan profesi, sehingga mendukung

terwujudnya visi jurusan pendidikan Bahasa Inggris yaitu Menjadi Program Studi

unggulan dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan Bahasa Inggris yang profesional,

berkarakter, dan menguasai teknologi informasi di wilayah perbatasan tahun 2020.

Page 90: LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR …

80

Daftar Pustaka

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. 2016. Profil Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Aktualisasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Manajemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan

III: Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Universitas Borneo Tarakan. 2017. Pedoman Pendidikan Sarjana Universita Borneo Tarakan.

Tarakan