BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas pokok madrasah adalah menyelenggarakan pendidikan pada madrasah dengan hasil yang sesuai sebagaimana diharapkan masyarakat. Masyarakat menghendaki lulusan madrasah yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, bisa diterima di perguruan tinggi negeri yang baik dan bagi yang ingin bekerja bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Untuk itu, siswa madrasah di berikan semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah umum dan dengan menambah pelajaran Agama Islam yang lebih banyak. Ada sejumlah madrasah yang telah mampu memenuhi harapan masyarakat dan mengungguli mutu yang dicapai sekolah umum. Namun, secara jujur disadari bahwa sebagian besar madrasah belum bisa memenuhi harapan masyarakat dan mutu pelajaran umum masih tertinggal dari sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan adanya kesenjangan antara harapan masyarakat dengan hasil yang dilahirkan madrasah serta kesenjangan antara mutu madrasah dan sekolah. Salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya kompetensi guru di bidang materi yang diajarkan kepada siswa di madrasah. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tugas pokok madrasah adalah menyelenggarakan pendidikan pada
madrasah dengan hasil yang sesuai sebagaimana diharapkan masyarakat. Masyarakat
menghendaki lulusan madrasah yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi, bisa diterima di perguruan tinggi negeri yang baik dan bagi yang ingin bekerja
bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Untuk itu, siswa madrasah di berikan semua
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah umum dan dengan menambah pelajaran
Agama Islam yang lebih banyak.
Ada sejumlah madrasah yang telah mampu memenuhi harapan masyarakat
dan mengungguli mutu yang dicapai sekolah umum. Namun, secara jujur disadari
bahwa sebagian besar madrasah belum bisa memenuhi harapan masyarakat dan mutu
pelajaran umum masih tertinggal dari sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan
adanya kesenjangan antara harapan masyarakat dengan hasil yang dilahirkan
madrasah serta kesenjangan antara mutu madrasah dan sekolah. Salah satu penyebab
utamanya adalah rendahnya kompetensi guru di bidang materi yang diajarkan kepada
siswa di madrasah.
Agar madrasah secara bertahap mampu memenuhi harapan masyarakat dan
mengurangi kesenjangan antara mutu pendidikan madrasah dengan sekolah umum.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kompetensi guru di
bidang substansi materi yang diajarkan.
Salah satu perkembangan umum yang memprihatinkan di masyarakat Islam
Indonesia belakangan ini adalah makin kuatnya kecenderungan meninggalkan akhlak
ketika menghadapi perbedaan dalam paham keagamaan.
Masalah aqidah adalah masalah yang paling penting dalam kehidupan
seorang muslim. Ia merupakan asas atau tapak bagi pembangunan Islam. Dewasa ini
kita lihat banyak penyelewengan terjadi dari segi pemikiran, perkataan maupun
1
tingkah laku. Kesemuanya bermula dari minimnya pemahaman aqidah Islam secara
mendalam.
Islam merupakan agama yang menghendaki kebersihan lahiriah sekaligus
batiniah. Hal ini tampak misalnya melalui keterkaitan erat antara niat (aspek esoterik)
dengan beragam praktek peribadatan seperti wudhu, shalat dan ritual lainnya (aspek
eksoterik). Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang
memusatkan perhatiannya pada upaya pembersihan aspek batiniah manusia yang
dapat menghidupkan kegairahan akhlak yang mulia. Pentingnya pemahaman yang
benar dan tidak menyimpang tentang tasawuf dengan sendirinya akan membentuk
pribadi sebagai insan kamil dengan akidah yang teguh
Fungsi madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diharapkan
dapat memberikan bekal pada peserta didik untuk mencapai taraf pendidikan luqman
atau pendidikan yang menyeluruh dan lengkap meliputi asas-asas aqidah, ibadat,
akhlak dan dakwah.
Untuk memenuhi tuntutan yang mendasar dan begitu penting dalam
kehidupan khususnya pembentukan moral peserta didik sebagai generasi penerus
dimasa depan seorang guru Madrasah khususnya bidang studi Aqidah Akhlak tidak
hanya dituntut menguasai materi pembelajaran saja namun juga bertanggungjawab
secara moral dengan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi teladan bagi
peserta didik. Dan siswa sebagai peserta didik juga dituntut untuk menguasai dan
memahami dengan baik setiap materi pembelajaran yang diberikan di madrasah.
Dalam penelitian ini peneliti memilih judul ”Memahami Pengertian
Tasawuf dengan Menggunakan Metode Scramble pada Siswa Kelas XI IPS 2 MAN
Baturaja” untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemilihan metode pembelajaran
yang digunakan dengan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu
1. Bagaimana pengaruh penguasaan materi terhadap pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas?
2
2. Apakah pemilihan metode pembelajaran mempengaruhi tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang diberikan?
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Penelitian dimaksudkan untuk membantu peningkatan kualitas sumberdaya
guru sebagai tenaga kependidikan dalam rangka pengembangan mutu
madrasah guna menghasilkan siswa terdidik yang berakhlak.
2. Tujuan
1. Meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru bidang studi;
2. Mengurangi angka mismatch dan un-qualified guru madrasah;
3. Meningkatkan rasa percaya diri dan kapabilitas guru sebagai pendidik;
4. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang terbaik dan bermutu bagi
peserta didik dan masyarakat luas;
5. Meningkatkan kesejahteraan guru dalam rangka pengembangan peran
sosial guru pada masyarakat global.
D. Manfaat Penelitian
Terhadap studi yang dilakukan, peneliti mengharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan manfaat bagi:
1. Peningkatan pengetahuan siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak dengan
menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan efektif.
2. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi
sekolah, dunia pendidikan, dan guru bidang studi Akidah Akhlak.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Islam dan Tuntutan Islam dalam Kehidupan Manusia
1. Pengertian Islam
Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik
dalam hal ‘aqidah, syari’at, ibadah, muamalah dan lainnya. Allah Allah Azza wa
Jalla menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke agama fitrah. Allah
Allah Azza wa Jalla berfirman. "“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang Dia telah menciptakan manusia
menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama
yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali
dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang men-jadikannya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi". Tidak mungkin, Allah Allah Azza wa Jalla yang telah
menciptakan manusia, kemudian Allah Allah Azza wa Jalla memberikan beban
kepada hamba-hamba-Nya apa yang mereka tidak sanggup lakukan.
Islam adalah mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan berserah
diri kepada Allah Azza wa Jalla atas semua yang telah di-tentukan dan
ditakdirkan.
Islam adalah agama yang memiliki banyak keutamaan yang agung dan
membuahkan hal-hal yang terpuji dan hasil-hasil yang mulia. Di antara
keutamaan dan keindahan Islam adalah. Apabila seseorang masuk Islam
kemudian baik ke-Islamannya, maka ia tidak disiksa atas perbuatannya pada
waktu dia masih kafir, bahkan Allah Azza wa Jalla akan melipatgandakan pahala
amal-amal kebaikan yang pernah dilakukannya. (Prinsip Dasar Islam dalam
Almanhaj.or.id, 08/04/2009:16.10)
4
2. Tuntutan Islam dalam Kehidupan Kita sebagai Manusia dalam Aqidah,
Ibadah dan Akhlak
Diantara tuntutan-tuntutan Islam terhadap kita sebagai manusia
(najahudin.8m.com/akidah.html, 08/04/2009:13.10)
a. Tuntutan Islam dalam Aqidah Kita
1) Aqidah yang benar dan sah adalah menjadi syarat pertama kepada
pengakuan seseorang yang telah menerima Islam sebagai agama yang
mengatur hidupnya.
2) Untuk menjadikan aqidah kita aqidah yang benar-benar diiktiraf
sebagai aqidah seorang muslim, perlulah kita meyakini pencipta alam
sejagat ini ialah Allah Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui dan
tidak memerlukan pertolongan orang lain.
3) Kita harus yakin bahwa penciptaan dan mengatur ketentuan atau
undang-undang-Nya adalah hak mutlak Allah dan ini berarti kita
sebagai manusia tidak boleh melewati dan melanggar undang-
undangNya atau dalam arti kata yang lain membuat dan mengatur
undang-undang yang berdasarkan akal fikiran kita sendiri dalam hal
yang tidak diizin oleh Allah.
4) Kita hendaknya mengabdikan diri hanya kepada Allah dan tidak
menyekutukanNya dengan sesuatu yang lain. Hendaklah kita merasa
takut semata-mata kepada Allah dan tidak takut kepada yang selain
daripadaNya.
5) Untuk memperoleh aqidah yang benar, kita hendaklah sentiasa
bermuqarabah (mendekatkan diri) terhadap Allah dan merasakan
Allah melihat, mendengar dan mengetahui apa yang kita lakukan,
sama ada dalam keadaan terang atau pun tersembunyi.
5
b. Tuntutan Islam dalam Ibadah Kita
1) Ibadah dalam Islam adalah merupakan kepatuhan seorang hamba
kepada Allah.
2) Sesungguhnya Islam menuntut seluruh kehidupan ini hendaklah
berjalan di dalam rangka ibadat dan pengabdian hanya kepada Allah
dan bukan kepada manusia.
Firman Allah,
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdikan diri (kepadaKu)”(51:56)
3) Kita melakukan ibadah kepada Allah seolah-olah kita melihatNya dan
kalau kita tidak melihatNya, kita yakin bahwa Allah melihat apa yang
kita perbuat.
4) Ibadah kita hendaklah benar-benar khusyuk sehingga kita dapat
merasakan berhubungan dengan Allah dan merasakan kenikmatan
dalam ibadah yang kita kerjakan.
c. Tuntutan Islam dari Sudut Akhlak dan Kepribadian
1) Akhlak yang mulia adalah merupakan matlamat asasi bagi risalah
Islam. Sabda Rasulullah, yang artinya:
“Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”
2) Akhlak yang mulia juga merupakan tanda daripada iman yang
sebenar. Tidak ada nilai bagi iman yang tidak disertai oleh akhlak
yang mulia.
3) Akhlak juga merupakan amal yang paling berat yang akan diletakkan
dalam neraca hamba pada hari kiamat kelak.
6
4) Antara akhlak yang terpuji dan mulia itu ialah bersifat wara’, sentiasa
menundukkan pandangan dari perkara-perkara yang haram,
memelihara lidah daripada berkata-kata tentang perkara-perkara yang
tidak berfaedah, bersifat malu sekiranya tidak melaksanakan perintah
Allah bukan kepada manusia malah yang lebih utama untuk rasa malu
ialah kepada Allah, lemah-lembut dan penyabar, bersifat benar,
amanah dan jujur, tawaduk (merendah diri), bersifat pemurah dan
lain-lain lagi.
Islam memerintahkan kita agar bertauhid secara murni (beribadah hanya
kepada Allah Azza wa Jalla saja, tidak kepada yang selain-Nya), ber‘aqidah yang
benar sesuai dengan pemahaman para Shahabat karena yang demikian itu dapat
membawa kepada ketentraman hati. ‘Aqidah yang diajarkan Islam dapat
menjadikan mulia, menampakkan harga diri dan memberikan kelezatan iman.
Islam memerintahkan agar berbakti kepada kedua orang tua, menghubungkan
silaturahmi dan menghormati tetangga. Islam mengajarkan agar berbuat dan
berupaya untuk memenuhi dan membantu kebutuhan-kebutuhan kaum Muslimin
dan meringankan beban kesengsaraan mereka. Islam menganjurkan terlebih
dahulu memberi ucapan salam kepada setiap muslim yang kita jumpai dan
menolong kaum Muslimin. (Prinsip Dasar Islam dalam Almanhaj.or.id,
08/04/2009:16.10)
Islam sebagai agama tidak hanya berwajah lahiriah, tapi juga bernuasa
rohani. Dalam kajian ushuluddin (pokok-pokok ajaran Islam), ilmu yang
mempelajari aspek lahiriah disebut syariah atau fiqh. Sedangkan aspek ruhani
disebut ilmu tasawuf atau spiritualitas Islam. (Sahidin dalam
lateralbandung.wordpress.com, 08/04/2009:18.08)
7
B. Pengertian Tasawuf
Menurut Idris (ringinsemar.net, 8/4/9:14:15) pengertian tasawuf merujuk
pada dua hal: (1) penyucian jiwa (tazkiyatun-nafs) dan (2) pendekatan diri
(muraqabah) kepada Allah.
Tasawuf secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk
menyucikan jiwa sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan
sehingga kehadiran-Nya senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan.
(Tanjung, 2004:39).
Menurut bahasa (etimologi) terdapat sejumlah kata atau istilah yang
dhubungkan oleh para ahli untuk menjelaskan kata tasawuf diantaranya ahl al
suffah yaitu orang-orang yang ikut pindah dengan Rasulullah saw dari Mekah ke
Madinah mereka berhati dan berakhlak mulia yang merupakan sebagian dari sifat
kaum sufi (orang-orang yang hati dan jiwanya suci bersih dan disinari cahaya
hikmah, tauhid dan kesatuan dengan Allah SWT), saf (barisan), shafa’ (suci
bersih) yakni orang-orang yang menyucikan hati dan jiwanya karena Allah,
Sophos (kebijaksanaan). (Idris dalam ringinsemar.net, 8/4/9:14:15)
Dengan demikian dapat dipahami bahwa Tasawuf adalah sikap mental
yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban
untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. (Rohman, 2008:75)
C. Fungsi dan Penerapan Tasawuf dalam Kehidupan Modern serta Hukum
Mempelajarinya
Fungsi ilmu Tasawuf adalah untuk mensucikan batin agar dalam
bermusyahadah kepada Allah semakin kuat, maka kedudukan ilmu tasawuf
diantara ajaran Islam merupakan induk dari semua ilmu. (Tanjung, 2004:55)