LAPORAN PTK PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE NUMBER HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 MARGAJAYA KECAMATAN METRO KIBANG LAMPUNG TIMUR DI SUSUN OLEH Nama : HARIYONO, S.PD.SD N I P : 19871010 200903 1 001 Unit Kerja : SDN 5 MARGAJAYA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR LAMPUNG 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PTK
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE TIPE NUMBER HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 MARGAJAYA KECAMATAN METRO
KIBANG LAMPUNG TIMUR
DI SUSUN OLEH
Nama : HARIYONO, S.PD.SDN I P : 19871010 200903 1 001Unit Kerja : SDN 5 MARGAJAYA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGAKABUPATEN LAMPUNG TIMUR
LAMPUNG2013
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKANPEMBELAJARAN MATEMATIKA
Nama : HARIYONO, S.PD.SD
NIM : 19871010 200903 1 001
Tempat Mengajar : SDN 5 Marga Jaya
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Rabu, 11 September 2013
Siklus 2, Rabu, 18 September 2013
Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan: Rendahnya aktivitas dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika kelas V SD N 5 Marga Jaya Kecamatan
4. Penekanan pada kompetensi kelompok, bukan kompetensi individu
5. Spasialisasi tugas tiap anggota kelompok
6. Menjembati adaptasi kebutuhan individu
Selain memiliki ciri–ciri tersebut, hasil penelitian Lundgred dalam
Ibrahim (2000:18) pembelajaran model kooperatif juga mempunyai manfaat.
Manfaat cooperative learning antara lain.
1. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas
2. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
3. Memperbaiki sikap terhadap materi, guru dan sekolah
4. Memperbaiki kehadiran
5. Angka putus sekolah semakin rendah
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar
12
7. Prilaku menggangu menjadi lebih kecil
8. Menggurangi konflik antara pribadi
9. Mengurangi sifat apatis
10. Pemahaman yang lebih mendalam
11. Meningkatkan motivasi
12. Hasil belajar menjadi lebih tinggi
Menurut Sidharta (2004 : 12) langkah–langkah pembelajaran cooperative
memiliki 6 fase yang terjadi di bawah ini, antara lain :
Fase 1 Menyediakan objek
pengamatan
Guru mengemukakan tujuan memotivasi siswa
untuk belajar menyediakan objek dan pembuat
perangkat pembelajaran
Fase 2 Menyajikan
informasi
Guru menyediakan informasi kepada siswa
secara persentasi verbal maupun dengan tulisan
Fase 3 Mengorganisasikan
siswa dalam belajar
kelompok
Guru mnjelaskan kepada siswa bagaimana
siswa membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar mampu
melakukan diskusi secara efisien
Fase 4 Membimbing dan
bekerja
Guru membimbing kelompok belajar saat
mereka mengerjakan hasil kerjanya
Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar atau masing–
masing kelompok menyajikan hasil kerjanya
Fase 6 Mengenali presentasi Guru mencari cara–cara untuk mengenali usaha
dan prestasi individu juga kelompoknya dan
memberikan penghargaan terhadap usaha
kelompok maupun individu
E. Aktivitas Belajar
Belajar menurut Sardiman ( 2000 : 95 ) bahwa “ pada prinsipnya belajar
adalah berbuat “ berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan
kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.
Dari pendapat tersebut belajar dapat dipandang sebagai proses perubahan
tingkah laku pada diri siswa seperti perubahan pengetahuan, pemahaman,
13
sikap dan kemampuan mewujudkan proses yang khas untuk mendorong dan
mengorganisasikan aktivitasnya. Dengan demikian belajar merupakan
bagian dari aktivitas.
Pendapat serupa dinyatakan oleh Juhri ( 2006 : 81 ) “ Belajar adalah
suatu proses yang memerlukan aktivitas, artinya orang yang belajar harus
ikut serta dalam prosees peembelajaran yang di lakukan secara aktif. Orang
yang belajar itu mempelajari apa saja yang di lakukanya, apa saja yang
dipikirkanya dan apa saja yang dirasakannya.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar
adalah kegiatan yang dilakukan siswa berupa keaktifan dan
keterlibatanlangsung dalam proses belajar untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada prinsipnya
adalah keterkaitan dengan keaktifan siswa yang di lakukan dalam proses
pembelajaran.
Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian
disekolah merupakan area untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis
aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa disekolah. Aktivitas siswa tidak
cukup hanya mendengar dan mencatat. Seperti lazim terdapat disekoloh-
sekolah tradisional.
Penjabaran-penjabaran di atas menunjukan bahwa aktivitas belajar di
sekolah cukup kompleks dan bervariasi serta merupakan unsur yang sangat
penting dalam kegiatan belajar.kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah
kegiatan yang dapat mendukung pencapaian hasil belajar. Kegiatan belajar
ini ditentukan bagaimana interaksi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
tesebut. Semakin aktif siswa dalam proses pembelajaran maka semakin
terhadap materi pembelajaran, karena pada pfinsipnya belajar yang paling
baik adalah siswa itu belajar, mempelajari apa saja yang dilakukannya,
dirasakanya dan dipikirkannya.
14
Menurut Sudirman (2006 : 10) Aktifitas dapat digolongkan menjadi
beberapa macam antara lain :
1. Visual activities, yang termasuk didalamnya adalah membaca,
memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan dan pekerjaan orang lain.
2. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interaksi.
3. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan, uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
4. Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
5. Drawing activities, misalnya: menggambarkan, membuat grafik, peta,
diagram.
6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun dan
beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh menggapai, mengingat, memecahkan
soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8. Emotional activities, seperti: menurut minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.
F. Hasil belajar
Perubahan yang terjadi setelah seseorang melakukan usaha belajar
dinamakan hasil belajar , hasil belajar disekolah pada dasarnya merupakan
prestasikan belajar siswa yang dapat menjadi undikasi dan hasil proses
pembelajaran di sekolah.
Menurut Surakhman (1980:22) bahwa ”hasil belajar adalah suatu angka,
indeks yang menentukan berhasi tidaknya seseorang dalam belajar”.
Sedangkan menurut Damyati dan Mudjimo (1994:4) menyatakan bahwa:
“Hasil belajar merupakan hasil dari suatu tindak interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar dapat di bagi menjadi 2 yaitu dampak pengajaran dan
dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur,
seperti tertuang dalam rapor, angka dalam ijazah dampak pengiring adalah
15
terapan pengetahuan ijazah dampak pengiring adalah terapan pengetahuan
dan kemampuan di bidang lain suatu transper belajar”.
Pendapat di atas menunjukkan bahwa hasil belajar adalah nilai yang di
peroleh dari suatu tindak belajar pada akhir proses pembelajaran berupa
suatu angka yang menentukan hal yang sangat penting untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan materi yang di capai siswa. Adapun manfaat bagi
guru adalah sebagai cara mengajar metode yang di gunakan pengelolaan
kelas dan aktivitas guru.
Menurut Arikunto ( 2003 : 4 ) bahwa “ pembelajaran bukanlah satu –
satunya faktor yang menentukan hasil belajar karena hasil belajar
merupakan hasil kerja yang sangat kompleks “ faktor – faktor yang
mempengaruhi hasil belajar meliputi :
1. Faktor internal yaitu fakttor yang tibul dari siswa itu sendiri, yang
sifatnya :
a) Psikologi, sifat : intergrasi, kemauan, minat, sikap, dan perhatian
b) Biologis yaitu keadaan leleh, cacat badan, kurang pendengaran dan
lain–lain.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar dari anak seperti berasal
dari :
a) Faktor lingkungan sekitar yaitu meliputi interaksi guru dengan murid,
cara penyajian bahan pelajaran, kurikulum, pelaksanaan disiplin,
metode mengajar, tugas pokok.
b) Faktor lingkungan keluarga yaitu meliputi cara mendidik anak,
suasana keluarga, perhatian orang tua, keadaan sosial ekonomi, latar
belakang kebudayaan dan lain–lain.
c) Faktor lingkungan masyarakat yang meliputi media masa, teman
bergaul, cara hidup lingkungan.
16
G. Pembelajaran Matematika SD
Terkait dengan pembelajaran matematika, banyak kecenderungan baru
yang tumbuh dan berkembang di banyak Negara sebagai inovasi dan
reformasi model pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan tantangan
sekarang dan mendatang. Beberapa diantaranya adalah model-model
contextual learning, cooperative learning, problem solving, consep dan writing
in mathematics.
Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain
abstrak, deduktif, konsisten dan logis. Soejadi (1999:22) menyatakan bahwa
keabstrakan matematika karena obyek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep,
operasi dan prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang
tidak sederhana, menyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari dan
pada akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap matematika (masih
lebih baik daripada membenci atau “alergi” terhadap matematika). Ini berarti
perlu ada “jembatan” yang dapat menghubungkan keilmuan matematika tetap
terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami.
Model pembelajaran matematika yang berkembang didasarkan pada
teori-teori belajar. Hakikat dari teori-teori belajar yang sesuai dengan
pembelajaran matematika perlu dipahami sungguh-sungguh sehingga tidak
keliru dalam menerapkannya. Teori-teori belajar itu menjadi tidak berguna
jika maka dari konsep-konsep yang dikembangkan tidak dipahami dengan
baik. Jika suatu teori belajar ternyata efektif untuk untuk membantu menolong
guru menjadi lebih professional, yaitu meningkatkan kesadaran guru bahwa
mereka wajib menolong siswa mengintegrasikan konsep baru dengan konsep
yang sudah ada maka teori itu berharga dan patut dipertimbangkan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN 5 Margajaya
Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur yang berjumlah 22
Siswa. Terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat Pelaksanaan Perbaikan ini adalah :
Nama Sekolah : SD Negeri 5 Marga Jaya
Kelas / Semester : V (Lima) / I (Satu)
Kecamatan : Metro Kibang
3. Waktu Penelitian
Waktu Pelaksanaan adalah dari tanggal 11 September 2013 – 18
September 2013 dengan rincian sebagai berikut:
No Hari / Tanggal WaktuMata
PelajaranKeterangan
1. 04 September 2012 07.30-08.40 Matematika Pembelajaran orieantasi
2. 11 September 2013 07.30-08.40 Matematika RPP 1
3. 18 September 2013 07.30-08.40 Matematika RPP 2
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Kegiatan perbaikan pembelajaran Matematika dengan model
pembelajaran cooperative di laksanakan dalam dua siklus pembelajaran yang
meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap
siklus perbaikan penulis dibantu oleh Teman Sejawat.
18
ORIENTASI
SIKLUS ke-1 SIKLUS ke-2
KESIMPULAN/
HASIL AKHIRRencana Siklus ke-1 Refleksi ke-2
Pelaksanaan ke-1Pengumpulan Data ke-
2
Pengumpulan Data ke-
1Pelaksanaan ke-2
Refleksi ke-1 Rencana Siklus ke-2
Gambar 1. Diagram prosedur perbaikan pembelajaran
Berikut deskripsi dari prosedur kegiatan tiap siklus :
1. Siklus I
Perencanaan
Berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada pembelajaran pra
siklus guru dengan bantuan rekan sejawat dan supervisor yang selanjutnya
disebut tim peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Membuat desain pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan
belajar mengajar yaitu model pembelajaran cooperative learning.
b. Menentukan pokok bahasan
c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan pendekatan
belajar yang di maksud.
e. Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen
pengumpulan data.
f. Menyusun lembar observasi guru dan siswa.
19
Pelaksanaan / Tindakan
Pada tahap ini di laksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative tipe NHT, di awali oleh guru kelas. Adapun
langkah – langkahnya yaitu:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai dalam proses
pembelajaran.
b. Memberi gambaran materi apa yang akan dipelajari.
c. Memberi tes awal.
d. Menjelaskan materi secara umum sesuai dengan rencana pembelajaran.
e. Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5–6 orang anak
perkelompok, setiap kelompok mendapat nomor 1-6 atau sebanyak
jumlah anak perkelompok.
f. Guru memberikan tugas yang dikerjakan siswa secara berkelompok.
g. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap benar dan memastikan
tiap kelompok dapat mengerjakannya.
h. Guru mengambil salah satu nomor secara acak, siswa dengan nomor
yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
i. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor lain.
j. Kesimpulan.
k. Melakukan post-test pada di akhir pembelajaran.
Pengamatan
Pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan bersama
dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru mitra sebagai obsever
dengan menggunakan lembar pengamatan seperti mengamati aktivitas siswa
terhadap penetapan model cooperative. Aktivitas siswa yang di amati yaitu :
a. Mengajukan pertanyaan
b. Bekerja dalam kelompok
c. Bekerja mandiri
d. Menunjukkan inisiatif
e. Melakukan dengan semangat
20
f. Menunjukan kemampuan
g. Meminta penjelasan ketika perlu
h. Menjawab pertanyaan
i. Senang melakukan kegiatan
j. Lebih banyak diam/ pasif
Refleksi
Refleksi adalah kegiatan analisis, memahami dan membuat perbaikan
berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Dalam tahap refleksi ini
dilakukan analisis data mengenai proses masalah, dan hambatan yang di
jumpai dalam pembelajaran dan memperbaiki kelemahan untuk siklus
berikutnya.
2. Siklus II
Perencanaan
Berdasarkan pengamatan dan refleksi dari siklus I maka peneliti akan
melakukan kegiatan sebagai berikut pada siklus II:
a. Menetapkan Hal – hal yang akan di perbaiki
b. Menyusun rencana pembelajaran siklus II
c. menetapkan alat evaluasi
d. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( LKS )
e. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran II
f. Mengambil data kegiatan II dan menganalisa data tersebut.
g. Menyusun lembar observasi guru dan siswa.
Pelaksanaan / Tindakan
Pada tahap ini di laksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative tipe NHT, berdasarkan refleksi pada siklus I.
Berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada siklus
I, maka dilakukan perbaikan dan pengembangan tindakan pada siklus II
dengan tahap-tahap yang sama dengan siklus I.
21
Pengamatan
Pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan bersama
dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru mitra sebagai obsever
dengan menggunakan lembar pengamatan seperti mengamati aktivitas siswa
terhadap penetapan model cooperative. Aktivitas siswa yang di amati pada
siklus II sama dengan aktivitas yang diamati pada siklus I yaitu :
a. Mengajukan pertanyaan
b. Bekerja dalam kelompok
c. Bekerja mandiri
d. Menunjukkan inisiatif
e. Melakukan dengan semangat
f. Menunjukan kemampuan
g. Meminta penjelasan ketika perlu
h. Menjawab pertanyaan
i. Senang melakukan kegiatan
j. Lebih banyak diam/ pasif
Refleksi
Refleksi adalah kegiatan analisis, memahami dan membuat perbaikan
berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan. Dalam tahap refleksi pada
siklus II dilakukan analisis data mengenai proses masalah, dan hambatan
yang di jumpai dalam pembelajaran dan akan disimpulkan dan ditindak
lanjuti.
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif. Dalam penelitian ada beberapa data kuantitatif
namun analisisnya menggunakan statistik deskriptif dengan penyimpulan
lebih mendasarkan diri pada nilai rata-rata amatan atau persentase amatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
a. Dari temuan data yang diperoleh penulis dan berdasarkan diskusi dengan
Teman Sejawat, bahwa selama pembelajaran perbaikan dilaksanakan dua
siklus, baik pembelajaran pra siklus, pembelajaran perbaikan siklus I dan
pembelajaran perbaikan siklus II terdapat kemajuan.
b. Pada pembelajaran pra siklus dilaksanakan pencapaian harapan
berdasarkan prestasi yang ada sebagai titik awal untuk mengetahui ada
atau tidaknya kemajuan minat, kreatifitas, motivasi belajar siswa serta
hasil belar siswa. Berikut ini adalah data hasil observasi pada tahap pra
siklus :
Tabel 1. Aktivitas siswa pada tahap pra siklus.
No Aktivitas yang diamati Frekuensi1. Mengajukan pertanyaan 12. Bekerja dalam kelompok 153. Bekerja mandiri 124. Menunjukkan inisiatif 85. Melakukan dengan semangat 126. Menunjukan kemampuan 137. Meminta penjelasan ketika perlu 58. Menjawab pertanyaan 79. Senang melakukan kegiatan 1410. Lebih banyak diam/ pasif 7
Tabel 2. Hasil belajar siswa pada tahap pra siklus.
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 91-100 0 0
2. 81-90 2 11,1
3. 71-80 3 16,7
4. 61-70 9 50,0
5. 51-60 3 16,7
6. 41-50 1 5,6
Total 18 100
23
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Nilai
Persen
tase
Gambar 2. Diagram nilai pra siklus
c. Pada siklus I dilaksanakan boleh dikatakan bahwa proses perbaikan
pembelajaran berhasil dengan baik, disebabkan pada waktu proses
perbaikan pembelajaran guru menggunakan metode cooperative learning
tipe number heads together. Berikut ini adalah data hasil observasi pada
tahap siklus I:
Tabel 3. Aktivitas siswa pada tahap siklus I.
No Aktivitas yang diamati Frekuensi
1. Mengajukan pertanyaan 4
2. Bekerja dalam kelompok 18
3. Bekerja mandiri 16
4. Menunjukkan inisiatif 12
5. Melakukan dengan semangat 16
6. Menunjukan kemampuan 15
7. Meminta penjelasan ketika perlu 6
8. Menjawab pertanyaan 11
9. Senang melakukan kegiatan 18
10. Lebih banyak diam/ pasif 6
24
Tabel 4. Hasil belajar siswa pada tahap siklus I.
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 91-100 1 4,5
2. 81-90 6 27,3
3. 71-80 6 27,3
4. 61-70 8 36,4
5. 51-60 1 4,5
6. 41-50 0 0,0
Total 22 100
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai
Persen
tase
Gambar 3. Diagram nilai siklus I
d. Pada siklus II, untuk mata pelajaran Matematika penulis
membandingkan dengan data perolehan pada siklus Pra siklus dan siklus
I. Dengan melihat persentase keberhasilan siswa dari nilai tes formatif
ternyata terdapat kemajuan yang cukup baik. Dari hasil perbaikan
pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan harapan dan tujuan meskipun
dari kedua siklus tidak satupun dapat mencapai 100% keberhasilan.
Karena sudah dijelaskan di atas bahwa tingkat intelegensi siswa kelas V
di SD Negeri 5 Margajaya berbeda-beda. Disamping itu bahwa dalam
proses pembelajaran banyak hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berikut ini adalah data hasil observasi pada tahap siklus II:
25
Tabel 5. Aktivitas siswa pada tahap siklus II.
No Aktivitas yang diamati Frekuensi
1. Mengajukan pertanyaan 8
2. Bekerja dalam kelompok 20
3. Bekerja mandiri 16
4. Menunjukkan inisiatif 12
5. Melakukan dengan semangat 16
6. Menunjukan kemampuan 15
7. Meminta penjelasan ketika perlu 9
8. Menjawab pertanyaan 15
9. Senang melakukan kegiatan 20
10. Lebih banyak diam/ pasif 2
Tabel 6. Hasil belajar siswa pada tahap siklus II.
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 91-100 2 9,1
2. 81-90 8 36,4
3. 71-80 8 36,4
4. 61-70 4 18,2
5. 51-60 0 0,0
6. 41-50 0 0,0
Total 22 100
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Nilai
Persen
tase
Gambar 4. Diagram nilai siklus II
26
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pada pembelajaran pra siklus langkah yang di tempuh adalah melakukan
pembelajaran secara umum, pada proses ini melakukan tatap muka sebagai
dasar untuk mengetahui sejauh mana tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran. Setelah di dapat data mengenai hasil pembelajaran maka
siklus I merupakan pembelajaran perbaikan dari tahap pra siklus. Perbaikan
pada siklus II merupakan perbaikan pembelajaran hasil pembelajaran dari
siklus I.
Berikut adalah data keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran pra
siklus, siklus I dan Siklus II.
Tabel 7. Aktivitas belajar siswa tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II
No Kriteria KeaktifanPra Siklus Siklus I Siklus II
Frek.
% Frek. % Frek. %
1. Mengajukan pertanyaan 1 4,8 4 18,2 8 36,4
2. Bekerja dalam kelompok 15 71,4 18 81,8 20 90,9
3. Bekerja mandiri 12 57,1 16 72,7 16 72,7
4. Menunjukkan inisiatif 8 38,1 12 54,5 12 54,5
5. Melakukan dengan semangat 12 57,1 16 72,7 16 72,7
6. Menunjukan kemampuan 13 61,9 15 68,2 15 68,2
7. Meminta penjelasan ketika perlu 5 23,8 6 27,3 9 40,9
8. Menjawab pertanyaan 7 33,3 11 50,0 15 68,2
9. Senang melakukan kegiatan 14 66,7 18 81,8 20 90,9
10. Lebih banyak diam/ pasif 7 33,3 6 27,3 2 9,1
Dari tabel di atas terlihat jelas peningkatan aktivitas siswa dari tahap pra siklus,
siklus I, dan siklus II, serta terjadi penurunan jumlah siswa yang pasif.
27
Tabel 8. Hasil belajar siswa tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II
No NilaiPra Siklus Siklus I Siklus II
Frek. % Frek. % Frek. %
1. 91-100 0 0,0 1 4,5 2 9,1
2. 81-90 2 9,5 6 27,3 8 36,4
3. 71-80 4 19,0 6 27,3 8 36,4
4. 61-70 10 47,6 8 36,4 4 18,2
5. 51-60 4 19,0 1 4,5 0 0,0
6. 41-50 1 4,8 0 0,0 0 0,0
Total 21 21 100 22 100 22
Dari tabel di atas terlihat terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari tahap pra
siklus, siklus I, dan siklus II.
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra siklusSiklus ISiklus II
Nilai
Persen
tase
Gambar 5. Diagram nilai pra siklus, siklus I, dan siklus II
Keterangan : a. Jumlah Siswa : 22 siswa
b. Siswa hadir pada tahap pra siklus : 21 siswa
c. Siswa hadir pada tahap siklus I : 22 siswa
d. Siswa hadir pada tahap siklus II : 22 siswa
e. Frek. : Frekuensi
28
Dengan melihat data perolehan dan refleksi maka aktivitas dan hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning
tipe Number Heads Together meningkat, hal ini dapat dilihat pada siklus II
dalam pelaksanaan perbaikan II. Penulis dalam menulis menitik beratkan pada
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran melalui
metode pembelajaran cooperative.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian perbaikan pembelajaran ini
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Penggunaan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung
Timur.
2. Penggunaan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads
Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung
Timur.
B. SARAN DAN TINDAK LANJUT
Pada kesempatan ini, penulis memberikan saran dan tindak lanjut sebagai
berikut:
1. Siswa sebaiknya menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai
(menyiapkan peralatan kerja kelompok yang dibutuhkan).
2. Guru hendaknya melatih diri sehingga terampil dan terbiasa memberikan
penguatan serta mencari variasi baru dalam memberikan penguatan di
samping keterampilan mengajar yang lain.
3. Pihak sekolah hendaknya mendukung segala bentuk inovasi dari guru
dengan cara memberikan fasilitas-fasilitas pembelajaran termasuk alat
Arikunto, Suharsimi dan Supardi. 2003. Dasar – dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Dimyanti, dan Mujiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Ibrahim, Muslimin. 2002. Pembelajaran Cooperative. Surabaya : Unesa Universitas Press.
Jaskarti, Etty. 2004. Model Pembelajaran Cooperative. Bandung : Depdiknas P3G.
Juhri, A. M. 2006. Landasan dan wawasan Pendidikan Suatu Pendekatan Kompetensi Guru. Metro : Lembaga Penelitian UM Metro Press.
Lie, Anita. 2004. Coomperative Learning : Memperhatikan Coomperative Learning di Ruang – Ruang Kelas. Jakarta : PT. Gramedia.
Sardiman, A. M. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Pt. Raja Grafindo Persada.
Sidharta, Arief. 2004. Pembelajaran Cooperative. Bandung : Depdiknas P3G Matematik
LAMPIRAN-LAMPIRAN
31
Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
Fakta/Data pembelajaran yang terjadi di kelas
Aktivitas dan hasil belajar yang masih rendah pada pembelajaran Matematika kelas V SDN 5 Marga Jaya Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur.
Identifikasi Masalah a. Rendahnya hasil belajar siswa.b. Kurangnya minat siswa mengikuti proses
pembelajaran.c. Penyajian materi kurang menarik.d. Kurangnya metode pembelajaran yang digunakan
oleh guru dalam penyampaian materi.
Analisis Masalah Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Penjelasan guru pada waktu mengajar sulit dimengerti oleh siswa karena terlalu abstrak dan membingungkan.
b. Guru dalam mengajar jarang menggunakan alat peraga yang relevan.
c. Guru dalam mengajar cenderung monoton dan kurang variatif.
d. MiNIMnya minat siswa belajar mata pelajaran Matematika.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Dari masalah di atas, masalah yang difokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Kelas V SD Negeri 5 Margajaya dengan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT).
Rumusan Masalah a. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur?
b. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran cooperative tipe Number Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika kelas V SD Negeri 5 Marga Jaya Lampung Timur?
Keterangan Aspek yang diobservasi:A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuanB = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perluC = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaanD = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatanE = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif
Teman Sejawat
NGATINAH, S.Pd.SD NIP. 19591014 198203 2 005
37
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I
Berilah tanda ceklis (P) sesuai kegiatan yang dilakukan siswa
Keterangan Aspek yang diobservasi:A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuanB = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perluC = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaanD = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatanE = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif
Teman Sejawat
NGATINAH, S.Pd.SD NIP. 19591014 198203 2 005
38
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
Berilah tanda ceklis (P) sesuai kegiatan yang dilakukan siswa
Keterangan Aspek yang diobservasi:A = Mengajukan pertanyaan F = Menunjukkan kemampuanB = Bekerja dalam kelompok G = Meminta penjelasan ketika perluC = Bekerja mandiri H = Menjawab pertanyaanD = Menunjukkan inisiatif I = Senang melakukan kegiatanE = Melakukan dengan semangat J = Lebih banyak diam/ pasif
Teman Sejawat
NGATINAH, S.Pd.SDNIP. 19591014 198203 2 005
39
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( RPP ) I
Sekolah : SD N 5 MARGAJAYA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V/ 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
6. Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Menjelaskan simetri lipat dan cara mencari simetri lipat
Menjelaskan simetri putar dan cara mencari simetri putar
Menyebutkan bangun yang memiliki simetri lipat dan putar
D. Tujuan Perbaikan
Melalui pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe number heads
together ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis,
Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi
E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Kesebanguan dan Simetri pada bangun Datar
Menunjukkan kesebangun antarbangun datar
Menentukan simetri lipat dan simetri putar
F. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab, cooperative learning tipe number heads together.
40
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
- Apresepsi/ Motivasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas
mengenai sifat-sifatnya.
- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
lalu diberi lembar kerja siswa.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.1.Guru menunjukan beberapa bangun datar dan siswa diminta
menyebutkan nama dan sifat-sifatnya.
1.2.Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.3. Guru menjelaskan tentang kesebangunan antar bangun datar dan
menentukan simetri lipat dan simetri putar.
1.4. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dengan masing-masing
anggota terdiri dari 4 atau 5 anggota.
1.5. Guru membagi Peralatan dan bahan, serta Lembar kerja kepada
masing-masing kelompok.
1.6. Sebelum masing-masing kelompok mulai bekerja, Guru
memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti setiap
anggota kelompok harus bisa bekerja sama dalam kelompoknya,
lakukan aktivitas sesuai Lembar Kerja, sebelum melakukan aktivitas
pahami benar petunjuk/pernyataan/pertanyaan yang ada pada
Lembar Kerja. Lakukan aktivitas dengan cermat, teliti, dan rapi.
1.7. Peserta mulai mengerjakan Lembar Kerja.
1.8. Pada saat masing-masing kelompok mengerjakan Lembar Kerja,
guru berkeliling melakukan pengamatan terhadap masing-masing
41
kelompok, bahkan anggota kelompok. Guru memotivasi, memberi
pembelajaran individul/kelompok, bila ada yang membutuhkannya.
Bila ditemukan rata-rata semua kelompok membutuhkan petunjuk
tertentu, maka guru dapat memberi petunjuk secara klasikal.
Selanjutnya masing-masing kelompok melanjutkan aktivitas
kelompoknya.
1.9. Sebelum peserta didik mengerjakan Lembar Kerja, guru
menginformasikan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya.
1.10. Setelah waktu tiba, masing-masing kelompok menempelkan hasil
pekerjaan Lembar Kerja (cukup satu) dan menyajikan hasilnya
(kesimpulannya) kepada kelas. Selanjutnya guru menekankan
kembali kesimpulan yang tepat.
1.11.Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam
soal-soal latihan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :
1.12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
1.13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1.14. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun
datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan
pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
42
Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.
I. Penilaian
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
o Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
o Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
o Kreaif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
o Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
o Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
o Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
o Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
1. Menunjukkan sifat-sifat kesebangun antarbangun
2. Menunjukkan dan menentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar
4. Jelaskanlah dan Tentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar ?
43
dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
o Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Instrumen/Soal
1.
3 cm 2 cm
5 cm 2,5 cm
apakah kedua bangun diatas sebangun!
2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah……..
a. b.
c. d.
Format Kriteria Penilaian
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
4
3
2
1
44
* semua salah
PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Pengetahuan
Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama SiswaPerforman
ProdukJumlah Skor
NilaiPengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Metro Kibang, 11 September 2013Teman Sejawat, Penulis
6. Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Menjelaskan simetri lipat dan cara mencari simetri lipat
Menjelaskan simetri putar dan cara mencari simetri putar
Menyebutkan bangun yang memiliki simetri lipat dan putar
D. Tujuan Perbaikan
Melalui pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe number heads
together ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Karakter siswa yang diharapkan :
Rasa ingin tahu , Mandiri, Kreatif, Kerja keras, Disiplin, Demokratis,
Tanggung-jawab , Menghargai Prestasi
E. Materi Ajar
Sifat-sifat Bangun Kesebanguan dan Simetri pada bangun Datar
Menunjukkan kesebangun antarbangun datar
Menentukan simetri lipat dan simetri putar
F. Metode Pembelajaran
Tanya Jawab, cooperative learning tipe number heads together.
47
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
- Apresepsi/ Motivasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas
mengenai sifat-sifatnya.
- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
lalu diberi lembar kerja siswa.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.1. Guru menunjukan beberapa bangun datar dan siswa diminta
menyebutkan nama dan sifat-sifatnya.
1.2. Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan
simetri
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.3. Guru menjelaskan tentang kesebangunan antar bangun datar dan
menentukan simetri lipat dan simetri putar.
1.4. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok dengan masing-masing
anggota terdiri dari 4 atau 5 anggota.
1.5. Guru membagi Peralatan dan bahan, serta Lembar kerja kepada
masing-masing kelompok.
1.6. Sebelum masing-masing kelompok mulai bekerja, Guru
memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti setiap
anggota kelompok harus bisa bekerja sama dalam kelompoknya,
lakukan aktivitas sesuai Lembar Kerja, sebelum melakukan aktivitas
pahami benar petunjuk/pernyataan/pertanyaan yang ada pada
Lembar Kerja. Lakukan aktivitas dengan cermat, teliti, dan rapi.
1.7. Peserta mulai mengerjakan Lembar Kerja.
48
1.8. Pada saat masing-masing kelompok mengerjakan Lembar Kerja,
guru berkeliling melakukan pengamatan terhadap masing-masing
kelompok, bahkan anggota kelompok. Guru memotivasi, memberi
pembelajaran individul/kelompok, bila ada yang membutuhkannya.
Bila ditemukan rata-rata semua kelompok membutuhkan petunjuk
tertentu, maka guru dapat memberi petunjuk secara klasikal.
Selanjutnya masing-masing kelompok melanjutkan aktivitas
kelompoknya.
1.9. Sebelum peserta didik mengerjakan Lembar Kerja, guru
menginformasikan waktu yang diberikan untuk menyelesaikannya.
1.10. Setelah waktu tiba, masing-masing kelompok menempelkan hasil
pekerjaan Lembar Kerja (cukup satu) dan menyajikan hasilnya
(kesimpulannya) kepada kelas. Selanjutnya guru menekankan
kembali kesimpulan yang tepat.
1.11.Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam
soal-soal latihan.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :
1.12. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
1.13. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1.14. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun
datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan
pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.
49
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.
I. Penilaian
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
o Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
o Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
o Kreaif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
o Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
o Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
o Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
o Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
1. Menunjukkan sifat-sifat kesebangun antarbangun
2. Menunjukkan dan menentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar
2. Jelaskanlah dan Tentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar ?
50
yang seharusnya dia lakukan,terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
o Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Instrumen/Soal
1.
3 cm 2 cm
5 cm 2,5 cm
apakah kedua bangun diatas sebangun!
2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah……..
a. b.
c. d.
Format Kriteria Penilaian
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar 4
51
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
3
2
1
PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Pengetahuan
Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama SiswaPerforman
ProdukJumlah Skor
NilaiPengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
- Mengulang kembali mengenai bangun-bangun datar juga sekilas
mengenai sifat-sifatnya.
- Menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilakukan pada
pertemuan sekarang ini. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
lalu diberi lembar kerja siswa.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1.1. Peserta didik dapat menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1.2. Bersama-sama mendiskusikan masalah kesebangunan dengan
bantuan arahan guru mencari syarat-syarat kesebangunan.
1.3. Setelah kesimpulan di dapat guru mengadakan tanya jawab pada
siswa mengenai kesebangunan bangun datar.
1.4. Memberikan suatu permasalahan mengenai kesebangunan yang
kemudian masalah tersebut dipecahkan bersama-sama.
1.5. Melakukan praktek membuat macam-macam bangun datar dengan
kertas lipat atau karton, kemudian siswa mengisi lembar kerja yang
telah disediakan untuk mencari simetri lipat dan membuat bingkai
dari masing-masing bangun datar tersebut untuk mencari simetri
putar.
1.6. Menguji keterampilan, kemampuan dan pemahaman siswa dalam
soal-soal latihan.
Konfirmasi
55
Dalam kegiatan konfirmasi,Siswa :
1.7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
1.8. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1.9. Guru mengulang kembali syarat-syarat kesebangunan pada bangun
datar, simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar memberikan
pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan berikutnya.
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar
Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 5 .
Sumber buku lain yang menunjang pembelajaraan.
I. Penilaian
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrume
n
Instrumen/ Soal
o Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
o Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
o Kreaif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
o Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
o Disiplin : Tindakan yang
1. Menunjukkan sifat-sifat kesebangun antarbangun
2. Menunjukkan dan menentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar
2. Jelaskanlah dan Tentukan sifat-sifat simetri lipat dan simetri putar ?
56
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
o Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
o Tanggung-jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
o Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
Instrumen/Soal
1.
3 cm 2 cm
5 cm 2,5 cm
apakah kedua bangun diatas sebangun!
2. Banyaknya simetri lipat dan putar pada bangun di bawah ini adalah……..
a. b.
c. d.
57
Format Kriteria Penilaian
PRODUK ( HASIL DISKUSI )
No. Aspek Kriteria Skor
1. Konsep * semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
4
3
2
1
PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1.
2.
Pengetahuan
Sikap
* Pengetahuan
* kadang-kadang Pengetahuan
* tidak Pengetahuan
* Sikap
* kadang-kadang Sikap
* tidak Sikap
4
2
1
4
2
1
Lembar Penilaian
No Nama SiswaPerforman
ProdukJumlah Skor
NilaiPengetahuan Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.