i | Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence LAPORAN PROYEK PERUBAHAN OPTIMALISASI PERAN BADAN INTELIJEN NEGARA DALAM RANGKA DETEKSI DINI DAN PERINGATAN DINI TERHADAP ANCAMAN BIOLOGIS (BIO-THREAT) MELALUI PEMBENTUKAN SENTRA INTELIJEN MEDIKA (MEDICAL INTELLIGENCE CENTER) OLEH: NAMA : YAYAT POPON RUHIAT, S.H., S.IK. NRP : 72040515 INSTANSI : BADAN INTELIJEN NEGARA DIKLAT KEPEMIMPINAN TK I TAHUN 2020 BADAN INTELIJEN NEGARA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
LA
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
OPTIMALISASI PERAN BADAN INTELIJEN NEGARA
DALAM RANGKA
DETEKSI DINI DAN PERINGATAN DINI
TERHADAP ANCAMAN BIOLOGIS (BIO-THREAT)
MELALUI PEMBENTUKAN SENTRA INTELIJEN MEDIKA
(MEDICAL INTELLIGENCE CENTER)
OLEH: NAMA : YAYAT POPON RUHIAT, S.H., S.IK. NRP : 72040515 INSTANSI : BADAN INTELIJEN NEGARA
DIKLAT KEPEMIMPINAN TK I TAHUN 2020
BADAN INTELIJEN NEGARA
i |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
LEMBAR PENGESAHAN
OPTIMALISASI PERAN BADAN INTELIJEN NEGARA DALAM RANGKA
DETEKSI DINI DAN PERINGATAN DINI TERHADAP ANCAMAN BIOLOGIS
(BIO-THREAT) MELALUI PEMBENTUKAN SENTRA INTELIJEN MEDIKA
(MEDICAL INTELLIGENCE CENTER)
Disusun oleh:
Nama : YAYAT POPON RUHIAT, S.I.K.
NRP : 72040515
Mentor,
Gede Agung Patra Wicaksana, S.H., M.H. 196602251993021001
Coach,
Ir. Setia Budhy Algamar, MURP. 195310221981121001
Penguji/Narasumber,
Prof. Dr. Ir. Winarni Monoarfa, MS
Jakarta, Juni 2020
Sekretaris Utama BIN,
Drs. Bambang Sunarwibowo, S.H., M.Hum. Komisaris Jenderal Polisi
ii |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala karena atas nikmat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan rancangan
aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Peran Badan Intelijen Negara
Dalam Rangka Deteksi Dini Dan Peringatan Dini Terhadap Ancaman
Biologis (Bio-Threat) Melalui Pembentukan Sentra Intelijen Medika
(Medical Intelligence Center)”. Penulisan Laporan Proyek Perubahan ini
merupakan syarat untuk menyelesaikan pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat I.
Dalam menyelesaikan penulisan Laporan Proyek Perubahan, penulis
tidak lepas dari bantuan beberapa pihak dan berbagai bentuk dukungan
sehingga penulis dapat terus semangat untuk menyelesaikan Laporan Proyek
Perubahan ini dengan baik. Untuk itu, dalam kesempatan ini, penulis
ucapkan terimakasih kepada:
1. Jenderal Polisi (P) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., selaku Kepala
Badan Intelijen Negara, yang telah memberikan dukungan dan
kesempatan sebesar-besarnya kepada penulis untuk mengikuti dan
menyelesaikan tugas dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Nasional
Tingkat I (PKN I) yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara
2. Komjen Pol Drs. Bambang Sunarwibowo, M.Hum., selaku Sekretaris
Utama Badan Intelijen Negara, yang telah memberikan dukungan kepada
penulis untuk menyelesaikan Laporan Proyek Perubahan ini.
3. Bapak Gede Agung Patra Wicaksana, S.H., M.H. selaku mentor rancangan
aktualisasi yang telah memberikan kritik dan saran terhadap penulisan
Proyek Perubahan ini sehingga penulis dapat memperbaiki Laporan
(Medical Intelligence Center) baik dari segi material maupun imaterial
agar Sentra Intelijen Medika dapat beroperasi secara efektif.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan
tugas Sentra Intelijen Medika untuk meningkatkan sarana dan
prasarana Sentra Intelijen Medika guna optimalisasi peran Badan
Intelijen Negara dalam rangka deteksi dini dan cegah dini terhadap
ancaman biologis.
F. Dasar Hukum
Dalam menyusun Proyek Perubahan ini, penulis tetap berpedoman pada
Peraturan Perundang-Undangan yang terkait dengan Intelijen Medika.
Adapun Peraturan Perundang-Undangan tersebut antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaga
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 105,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5249);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 20l4 tentang Keperawatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 20l4 Nomor 307, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
14 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3447);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 173, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6391);
9. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2012 tentang Badan Intelijen
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 220)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 73 tahun
2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 168);
10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411/MENKES/PER/2010 tentang
Laboratorium Klinik; dan
12. Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara Nomor 10 Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Intelijen Negara, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara Nomor 04
Tahun 2019.
15 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
A. Rencana Tahapan
Proyek Perubahan ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu Jangka
Pendek, Jangka Menengah dan Jangka Panjang. Adapun rencana tahapan
tersebut tergambar pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Rencana Tahapan Jangka Pendek
JANGKA PENDEK NO TAHAPAN OUTPUT
1. Menggalang dukungan dan komitmen atasan.
Surat dukungan penuh pimpinan/ atasan.
2. Pembentukan, penyusunan Rencana Kerja dan pembagian tugas tim efektif.
Surat Perintah dan rencana kerja
tim efektif.
3.
Pengumpulan data dan
informasi terkait skema
pembentukan Sentra
Intelijen Medika, melalui
Forum Group Discusion
melibatkan stakeholders
internal dan eksternal
Data informasi tentang
permasalahan dan skema
pembentukan Sentra Intelijen
Medika, dalam bentuk dokumen,
kegiatan, data dan draft MoU
4.
Perumusan strategi
pendirian Sentra Intelijen
Medika pada Badan Intelijen
Negara melalui Focus Group
Discussion (FGD) melibatkan
stakeholders internal dan
eksternal.
Rumusan strategi pendirian Sentra
Intelijen Medik, didukung Laporan
kegiatan FGD
5.
Workshop atau FGD
melibatkan stakeholders
terkait peningkatan
kompetensi SDM di bidang
bio-scientific.
Meningkatnya kemampuan SDM
BIN di bidang bio-scientific.
16 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
JANGKA PENDEK NO TAHAPAN OUTPUT
6.
Penyusunan konsep dasar
atau blueprint Sentra Intelijen
Medika melalui Rapat Pokja.
Draft awal tentang Sentra Intelijen
Medika.
7.
Penyusunan draft awal
Peraturan Kepala Badan
Intelijen Negara tentang
Sentra Intelijen Medika
melalui rapat Tim Pokja Biro
Hukum dan Ortala, DAS, Staf
Ahli Kumham dan Stafsus.
Dokumen/data
masukan/petunjuk/arahan
pimpinan.
8.
Pengusulan draft awal
Peraturan Kepala Badan
Intelijen Negara dan
menerima feedback dari
Pimpinan
Mendapatkan feedeback/masukan
dari Pimpinan terkait Draft awal
Peraturan Kepala BIN tentang Sentra
Intelijen Medika
9.
Penyusunan draft akhir Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika BIN oleh Pokja Biro Hukum Ortala dan stakeholders terkait.
Dokumen Revisi draft Peraturan
kepala BIN tentang Sentra Intelijen
Medika BIN.
10.
Finalisasi draft Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara dan mengupayakan pengesahan draft menjadi Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika.
Draft akhir Peraturan Kepala BIN
tentang Sentra Intelijen Medika
Tabel 2.2 Rencana Tahapan Jangka Menengah
JANGKA MENENGAH NO TAHAPAN OUTPUT
1.
Pengesahan draft menjadi Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika
Dokumen Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika
2. Penyusunan rencana kebutuhan dan
Dokumen Rencana pelaksanaan rekruitmen dan pendidikan sumber
17 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
JANGKA MENENGAH NO TAHAPAN OUTPUT
pengembangan kompetensi sumber daya manusia serta rencana pengadaan fasilitas laboratorium Sentra Intelijen Medika
daya manusia Sentra Intelijen Medika
Tabel 2.3 Rencana Tahapan Jangka Panjang
JANGKA PANJANG NO TAHAPAN OUTPUT
1.
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran dengan memasukkan program kegiatan Sentra Intelijen Medika.
Dokumen Rencana Kerja dan
Anggaran yang mengindikasikan
kegiatan dan dukungan anggaran
Sentra Intelijen Medika
2.
Penyusunan Indikator
Kinerja Utama Sentra
Intelijen Medika.
Indikator Kinerja Utama Sentra
Intelijen Medika
3.
Membangung jejaring guna
mengoptimalkan kinerja
Sentra Intelijen Medika.
Jejaring dan optimalnya peran BIN
dalam rangka deteksi dini dan
peringatan dini terhadap ancaman
biologis (bio-threat) melalui
pembentukan Sentra Intelijen
Medika (Medical Intelligence Center).
B. Struktur Organisasi Proyek Perubahan
Dalam melaksanakan Proyek Perubahan, Project Leader didukung oleh
Tim Efektif dalam mempercepat Perwujudan Sentra Intelijen Medika. Adapun
susunan Tim Efektif sebagai berikut:
1. Sponsor : Komjen Pol Drs. Bambang Sunarwibowo,
M.Hum. (Sekretaris Utama BIN)
2. Mentor : Gede Agung Patra Wicaksana, S.H., M.H.
(Karo Hukum, Organisasi dan Tata laksana)
3. Coach : Ir. Setia Budhy Algamar, MURP.
4. Project Leader : Yayat Popon Ruhiat, S.I.K.
18 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
5. Tim Kelompok Kerja :
a) Tim Penyusun Naskah
b) Tim Penyiapan dan Pengumpulan Evidence
Berdasarkan pembagian peran di atas, maka dapat diuraikan tugas
masing-masing personel adalah sebagai berikut:
1. Sponsor bertugas memberikan dukungan kepada Project Leader dalam
pelaksanaan Proyek Perubahan.
2. Mentor ialah atasan langsung dari Project Leader memberikan bimbingan
atau arahan kepada Project Leader dalam pelaksanaan Proyek
Perubahan.
3. Coach adalah widyaiswara/pegawai lainnya yang memiliki kompetensi
dalam menggali potensi peserta untuk melaksanakan proyek perubahan.
4. Project Leader: Kepala Seksi Tata Operasional, bertugas dalam
mengkoordinir dan mengarahkan pelaksanaan proyek perubahan kepada
seluruh tim;
5. Tim kelompok Kerja merupakan seluruh staf lingkup Biro Hukum,
Organisasi dan Tata laksana yang dilibatkan dalam Tim Efektif serta
bertugas mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dan evidence
dalam pelaksanaan kegiatan Proyek Perubahan.
Selanjutnya, mekanisme kerja Tim Efektif berupa hubungan kerja
berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing. Secara berkala tim melakukan
evaluasi pada ketepatan prosedur kecepatan dan kepastian pelayanan
pengujian, jadwal serta tugas yang telah ditetapkan dibawah pemantauan
Project Leader, Mentor dan Coach. Dalam rangka kelancaran pelaksanaan
Proyek Perubahan maka perlu diatur mekanisme kerja Tim Efektif sebagai
berikut:
1. Mekanisme kerja tim diatur oleh Project Leader sesuai dengan pembagian
tugasnya dan harus saling berkoordinasi antara tim satu dengan tim
lainnya serta melaksanakan tugas berdasarkan tahapan pekerjaan sesuai
kepentingannya, dan
2. Masa kerja tim efektif adalah sampai selesainya pelaksanaan Proyek
Perubahan dan dapat diperpanjang untuk mencapai tujuan jangka
menengah dan jangka panjang.
19 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
C. Sumber Daya
1. Sumber Pembiayaan
Pelaksanaan kegiatan Proyek Perubahan dibiayai oleh APB melalui
DIPA Badan Intelijen Negara Tahun 2020. Rencana Anggaran Biaya
pelaksanaan Proyek Perubahan dapat tergambar pada tabel berikut.
Tabel 2.4 Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan Proyek Perubahan
NO. URAIAN KEGIATAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
1. Biaya Rapat/ Pembahasan dan Konsumsi
40 Orang Rp2.000.000 Rp80.000.000
2. Biaya Pelatihan 30 Orang Rp2.500.000 Rp75.000.000
Dokumen dan dokumentasi kegiatan FGD tentang permasalahan dan skema pembentukan Sentra Intelijen Medika
Tim Efektif Memimpin diskusi dalam menginvetarisasi permasalahan dan skema pembentukan Sentra Intelijen Medika
4. FGD terkait perumusan strategi pendirian Sentra Intelijen Medika pada Badan Intelijen Negara
Dokumentasi dan rumusan strategi pendirian Intelijen Medik
Tim Efektif, perwakilan Kemenkes dan KemenPan-RB
Memimpin FGD terkait strategi Pendirian Intelijen Medik
26 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
JANGKA PENDEK TA. 2020
NO. KEGIATAN BULAN
OUTPUT PIHAK YANG TERLIBAT
PERAN PROJECT LEADER
Juni Juli Agustus September III IV I II III IV I II III IV I II
5. Pelatihan, Workshop/FGD melibatkan stakeholders dlm rangka peningkatan kompetensi SDM di bidang bio-scientific.
Dokumentsi kegiatan Workshop atau FGD terkait bio-scientific.
Tim Efektif, perwakilan Eijkman Institute, perwakilan Pusdiklat, STIN dan Puslitbang BIN
Memastikan ketersediaan narasumber yang berkompeten di bidang bio-scientific.
6. Penyusunan konsep dasar Sentra Intelijen Medika melalui Rapat Pokja.
Draft awal tentang Sentra Intelijen Medika
Tim Efektif dan Pokja pembentukan Sentra Intelijen Medika
Memimpin penyusunan konsep pembentukan Sentra Intelijen Medika
7. Penyusunan draft awal Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
Draft awal Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika dan Notulensi
Tim Efektif dan Pokja Penyusunan Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara Sentra Intelijen Medika
Memimpin penyusunan draft Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
8. Pengusulan draft awal Peraturan Kepala Badan
Saran dan masukan dari Pimpinan
Tim Efektif dan Pokja Penyusunan
Mengusulkan draft awal Peraturan
27 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
JANGKA PENDEK TA. 2020
NO. KEGIATAN BULAN
OUTPUT PIHAK YANG TERLIBAT
PERAN PROJECT LEADER
Juni Juli Agustus September III IV I II III IV I II III IV I II
Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara Sentra Intelijen Medika
Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
9. Penyusunan Draft akhir Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika
Dokumen revisi dan notulensi terkait penyusunan draft akhir Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
Tim Efektif dan Pokja Penyusunan Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara Sentra Intelijen Medika
Memimpin penyusunan draft Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
10. Finalisasi draft Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara dan mengupayakan pengesahan draft menjadi Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika
Draft akhir Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika dan Notulensi
Tim Efektif, Pokja Penyusunan Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara Sentra Intelijen
Memimpin harmonisasi Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika dan mengupayakan pengesahan
28 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
JANGKA PENDEK TA. 2020
NO. KEGIATAN BULAN
OUTPUT PIHAK YANG TERLIBAT
PERAN PROJECT LEADER
Juni Juli Agustus September III IV I II III IV I II III IV I II
Medika dan Tim harmonisasi Kemenkumham
Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tersebut.
Tabel 2.6 Rincian Rencana dan Jadwal Kegiatan Jangka Menengah JANGKA MENENGAH TA. 2020
NO. KEGIATAN BULAN
OUTPUT PIHAK YANG TERLIBAT
PERAN PROJECT LEADER September Oktober November Desember
1. Pengesahan draft menjadi Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika
Dokumen Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika
Sponsor dan Kepala BIN
Mengajukan rancangan Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
29 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
JANGKA MENENGAH TA. 2020
NO. KEGIATAN BULAN
OUTPUT PIHAK YANG TERLIBAT
PERAN PROJECT LEADER September Oktober November Desember
2. Penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Dokumen Rencana pelaksanaan rekruitmen dan pendidikan sumber daya manusia Sentra Intelijen Medika
Tim Efektif, Tim Pokja Rekrutmen SDM Sentra Intelijen Medika, Pusdiklat BIN dan STIN
Memimpin penyususnan rencana kebutuhan dan pengembangan kompetensi SDM untuk Sentra Intelijen Medika
Dokumen dan dokumentasi kegiatan FGD tentang permasalahan dan skema pembentukan Sentra Intelijen Medika
Notulen dan dokumentasi
4 FGD terkait strategi pendirian Sentra Intelijen Medika pada Badan Intelijen Negara
Minggu I – II
Bulan Juli 2020
26 Juni 2020
Dokumentasi dan rumusan strategi pendirian Intelijen Medik
Notulen dan dokumentasi
5 Penyusunan konsep dasar Sentra Intelijen Medika melalui Rapat Pokja.
Minggu III - IV Bulan Juli 2020
9 Juli 2020 Draft awal tentang Sentra Intelijen Medika
Notulen dan dokumentasi
Pada 01 s.d. 03 Juli 2020 telah diselenggarakan Kegitan Pelatihan Perancangan Perundang-undangan yang diinisiasi oleh Penulis.
6 Workshop atau FGD melibatkan stakeholders terkait peningkatan
Minggu I – II
Agustus 2020
23 Juli 2020
Dokumentsi kegiatan Workshop atau FGD terkait bio-scientific.
Notulen dan dokumentasi
Selain FGD/workshop terkait bio-scientific, penulis juga mengusulkan untuk membentuk
40 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
JANGKA PENDEK TA.2020 DATA PENDUKUNG KETERANGAN NO KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN OUTPUT RENCANA REALISASI
kompetensi SDM di bidang bio-scientific.
Program Studi Strata 2 Intelijen Medik di STIN
7 Penyusunan draft awal Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
Minggu III Agustus 2020
03 Agustus 2020
Draft awal Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika dan Notulensi
Draft awal
8 Pembahasan draft awal Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara tentang Sentra Intelijen Medika
Minggu IV Agustus 2020
11 Agustus 2020
Saran dan masukan dari Pimpinan
Notulen dan dokumentasi
Menyepakati mengubah judul peraturan menjadi “Organisasi dan Tata Kerja Pusat Intelijen Medik”.
9 Penyusunan Draft akhir Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika
Minggu I
September 2020
Penyunan Naskah Urgensi Restrukturisasi Organisasi BIN
Naskah Urgensi penyusunan
Notulen dan dokumentasi
Dengan lahirnya Perpres 79 Tahun 2020 tentang BIN, maka OTK Pusat Intelijen Medik akan dicantumkan dalam Perbin tentang Strukur OTK BIN, tidak lagi diakomodasi dalam Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara.
10 Finalisasi draft Peraturan Kepala Badan Intelijen Negara dan mengupayakan pengesahan draft menjadi Peraturan Kepala BIN tentang Sentra Intelijen Medika
Minggu II September 2020
Penyusunan draft awal Struktur OTK BIN baru sesuai dengan Perpres 79 Tahun 2020 tentang BIN
Draft awal Struktur OTK BIN baru sesuai dengan Perpres 79 Tahun 2020 tentang BIN
Draft awal
41 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
Tabel 3.2 Prosedur Pembahasan Draft Peraturan Kepala BIN (SOP 008/KA/SOP/IX/2019)
NO. Kegiatan Pelaksana Mutu Buku
Keterangan Sesma Karo-03 Tim Penyusun
SA Hukum dan HAM Kelengkapan Waktu Output
1. Memerintahkan Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Tata Laksana untuk mengagendakan rapat Tim Penyusunan Peraturan Kepala BIN untuk membahas rancangan peraturan Kepala BIN.
Disposisi, Sprint Tim
15 menit Laporan
2. Melakukan koordinasi dengan Tim Penyusun Pembentukan Peraturan Kepala BIN dalam rangka penyelenggaraan rapat penyusunan draft Peraturan Kepala BIN.
Sprint Tim, Laporan 1 hari Laporan
3. Menyelenggarakan rapat pembahasan draft Peraturan Kepala BIN.
Sprint Tim, Konsep Perka
BIN Tentatif Draft
Perka BIN
4. Membuat notulensi hasil rapat dan pembahasan draft Peraturan Kepala BIN yang diparaf oleh Tim Penyusun.
Sprint Tim, Konsep Perka
BIN 5 Jam
Draft Perka BIN,
notulen rapat
5. Menyampaikan draft Peraturan Kepala BIN kepada staf ahli Kumham.
Draft Perka BIN
15 menit
Draft Perka BIN
6. Memberi masukan terkait draft Peraturan Kepala BIN dan menyampaikan kepada Biro
Draft Perka BIN 2 hari
Masukan Draft
Perka BIN
42 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
Hukum, Organisasi dan Tata laksana
7. Melaporkan hasil rapat final draft Peraturan Kepala BIN kepada sekretaris utama.
Draft Final Perka BIN
30 menit
Draft Final Perka BIN
38 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
B. Peta Stakeholders
Stakeholders didefinisikan sebagai perorangan maupun kelompok-
kelompok yang tertarik, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
organisasi, yang berpengaruh maupun terpengaruh oleh tujuan-tujuan dan
tindakan-tindakan sebuah Tim. Hubungan kerja dengan stakeholders
internal lainnya adalah berupa koordinasi). Alur hubungan kerja antara
Project Leader dengan stakeholders eksternal mayoritas bersifat koordinasi
baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui mentor). Proyek
Perubahan ini disusun dan dilaksanakan secara bersama dan menyeluruh
antar stakeholders. Sinergi dan kolaborasi yang efisien menjadi faktor kunci
suksesnya Proyek Perubahan ini.
Gambar 3.1 Peta Stakeholders
39 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
Dalam menempatkan masing-masing stakeholders ke dalam analisis
kuadran, dilakukan dengan mempertimbangkan ciri-ciri keempat kelompok
stakeholders sebagai berikut:
1. Promoters memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga
kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau
menggagalkannya).
2. Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan
dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk
mempengaruhi kegiatan.
3. Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam
kegiatan, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi program
jika mereka menjadi tertarik.
4. Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan
mungkin tidak mengetahui adanya kegiatan.
C. Kendala dalam Pelaksanaan Proyek Perubahan
Dalam melaksanakan sebuah Proyek Perubahan tentu saja tidak akan
lepas dari kendala yang terjadi baik kendala internal mapun eksternal.
Kendala-kendala tersebut dapat berpotensi menghambat pelaksanaan,
namun kendala yang terjadi tersebut dapat diantisipasi dan ditanggulangi
dengan baik oleh Tim Efektif sehingga tidak berdampak signifikan pada
pelaksanaan Proyek Perubahan. Adapun kendala yang terjadi antara lain
sebagai berikut:
1. Kendala Internal
a) Masih terbatasnya personel BIN yang berkompetensi di bidang bio-
scientifik khususnya bio-threat.
b) Masih minimnya pemahaman beberapa stakeholders internal
mengenai pengertian dan urgensi dari bio-threat dalam mengancam
keamanan nasional.
2. Kendala Eksternal
a) Masih kurangnya narasumber yang berkompetensi di bidang bio-
scientifik khususnya bio-threat.
40 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
b) Biasnya batas kewenangan Sentra Intelijen Medika dengan
kementerian Kesehatan dan Lembaga lainnya di bidang Medik.
c) Adanya conflict of interest antar Lembaga dalam menyikapi
permasalahan bio-threat dan bio-terrorism.
D. Upaya Mengatasi Kendala
Telah disebutkan di atas bahwa setiap kendala yang terjadi Proyek
Perubahan dapat diantisipasi dan ditanggulangi dengan baik oleh Tim Efektif
sehingga tidak berdampak signifikan pada pelaksanaan Proyek Perubahan.
Hal ini disebabkan karena kendala-kendala tersebut di atas telah diprediksi
sebelumnya sehingga Tim Efektif telah mempersiapkan upaya-upaya untuk
menanggulangi kendala-kendala tersebut. Adapun beberapa upaya yang
telah dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi sebagai berikut:
1. Upaya Untuk Mengatasi Kendala Internal
a) Merekrut Tim ahli di bidang bio-threat serta mengadakan workshop
atau seminar terkait bio-scientifik khususnya bio-threat.
b) Menyelenggarakan forum group discussion antar stakeholders internal
tentang urgensi dari bio-threat dalam mengancam keamanan
nasional.
c) Membuat jurnal kajian tentang bio-threat yang diterbitkan oleh
Puslitbang BIN.
2. Upaya Untuk Mengatasi Kendala Eksternal
a) Mencari narasumber baik dari kalangan praktisi atau akademisi yang
berkompetensi di bidang bio-scientifik khususnya bio-threat untuk
menjadi narasumber dalam kegiatan seminar maupun forum group
discussion.
b) Menyelenggarakan forum group discussion antar stakeholders ekternal
terkait peran Kementerian/Lembaga dalam menghadi ancaman yang
ditimbulkan oleh bio-threat dan bio-terrorism.
41 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
BAB IV
PENUTUP
B. Kesimpulan
Proyek Perubahan ini bermaksud agar Badan Intelijen Negara memiliki
unit khusus yang siap terhadap segala bentuk ancaman biologis sehingga
Badan Intelijen Negara dapat lebih optimal dalam melaksanakan deteksi dan
peringatan dini terhadap ancaman biologis yang berpotensi mengancam
keselamatan.
Adapun kesimpulan penting yang dapat ditarik dalam pelaksanaan
proyek perubahan tersebut, di antaranya adalah:
1. Perlu dibentuknya sebuah unit baru untuk mengakomodasi kegiatan
Medical Intelligence berupa Sentra Intelijen Medika dimana dalam rapat
pembahasan kelembagaan, nomenklaturnya diubah menjadi “Pusat
Intelijen Medik yang dibagi dalam 3 (tiga) bidang, yakni Bidang
Perencanaan, Bidang Surveillance Penyakit dan Bidang Kesehatan
Masyarakat.
2. Target jangka pendek dan jangka menengah dari Proyek Perubahan ini
telah terpenuhi yang dibuktikan dengan masuknya Pusat Intelijen Medik
yang awalnya Sentra Intelijen Medika ke dalam struktur organisasi dan
tata laksana BIN yang baru.
3. Dasar hukum pembentukan Pusat Intelijen Medik bukan lagi Peraturan
Kepala BIN, namun Peraturan Badan Intelijen Negara memiliki hierarki
yang lebih tinggi dibanding Peraturan Kepala Badan untuk selanjutnya
pengaturan mengenai Pusat Intelijen Medik dimasukkan pada Peraturan
Badan Intelijen Negara tentang Struktur Organisasi dan Tata Laksana
Badan Intelijen Negara.
4. Pembentukan Program Studi Strata 2 Intelijen Medik di STIN yang
merupakan inisisasi dari Penulis merupakan salah satu upaya dalam
rangka menyediakan sumber daya manusia BIN yang memiliki
kompetensi di bidang intelijen medik.
42 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
5. Perlu menginventarisasi kebutuhan Pusat Intelijen Medik baik dari segi
material maupun imaterial agar Pusat Intelijen Medik dapat beroperasi
secara efektif.
C. Tindak Lanjut
Secara keseluruhan proses pelaksanaan proyek perubahan dapat
berjalan dengan baik dengan beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan
dan dilakukan tindak lanjut agar hasilnya dapat lebih maksimal, di
antaranya adalah:
1. Evaluasi perlu segera dilakukan terhadap keseluruhan proses
pelaksanaan proyek perubahan pada jangka pendek baik yang terkait
dengan substansi teknis maupun hal-hal yang bersifat administratif.
2. Persiapan untuk pelaksanaan proyek perubahan untuk periode jangka
menengah dan jangka panjang perlu segera dilakukan.
3. Melaksanakan koordinasi dan komunikasi yang efektif dengan seluruh
stakeholders guna membangun komitmen bersama untuk dapat
bersinergi dalam pembentukan dan pembinaan Sentra Intelijen Medika
sehingga dapat mengoptimalkan peran Badan Intelijen Negara sebagai lini
terdepan dalam sistem keamanan nasional.
4. Melaksankan kegiatan workshop dan seminar terkait dengan bio-
scientifik, bio-threat, dan bio-terrorism bagi personel Badan Intelijen
Negara.
5. Membentuk Program Studi Strata 2 Intelijen Medik STIN.
6. Koordinasi dengan Bagian Hukum dan Organisasi Tata Laksana, untuk
menyusun regulasi Peraturan Badan Intelijen Negara terkait pengaturan
Pusat Intelijen Medik.
D. Lesson Learned
Beberapa hal yang dapat diambil sebagai pelajaran dalam pelaksanaan
proyek perubahan adalah sebagai berikut:
1. Pentingnya hubungan baik dalam rangka koordinasi dan sinergitas antar
Kementerian/Lembaga dalam menyuseskan Proyek Perubahan ini.
43 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence
2. Pentingnya pengetahuan tentang bio-scientifik dan bio-threat dalam
rangka pembentukan Sentra Intelijen Medika.
3. Perlunya transfer of knowledge dan transfer of technology antar
Kementerian/Lembaga di bidang bio-scientifik dan bio-threat.
4. Kemampuan dalam bekerja dalam tim dan memimpin sebuah tim dalam
hal ini tim efektif sehingga terjadi koordinasi dan kolaborasi yang baik
dan pada akhirnya proyek perubahan dapat diselesaikan dengan baik
dan sesuai dengan tujuan akhir yang ingin dicapai.
5. Kesamaan visi antar stakeholders merupakan faktor kunci keberhasilan
dalam suksesnya Proyek Perubahan ini.
44 |
Proyek Perubahan PKN I Angkatan 45 Yayat Popon Ruhiat, S.I.K (NDH: 34) World Class Intelligence