PENGARUH PENYERTAAN TAYANGAN HUMOR TERHADAP PENINGKATAN MEMORI
PADA MAHASISWA PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
ANDALAS ANGKATAN 2011
OLEH KELOMPOK 3AISYAH RAHMAYANI NASUTION SISKA OKTARIIKHWANUL
IHSANSAMURYA RAHMADHONYUMMUL KHAIRATTIKA SILVANI
PRODI PSIKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ANDALAS2012BAB
IPENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Memori memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup manusia. Seluruh aktivitas yang kita kerjakan dalam kehidupan
sehari-hari merupakan fungsi dari memori. Jika kita lakukan
aktivitas berpikir maupun menalar, maka sebahagian besar kita
menggunakan fakta dari memori atau ingatan kitaKita hidup di dunia
ini tidak akan pernah bisa lepas dari memori. Jika seorang dari
kita mengalami keadaan tanpa ingatan, maka ia tidak akan bisa
berbuat apa-apa. Ia tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain
karena tak mampu mengingat kata-kata. Ia tidak mengenali anggota
keluarganya sendiri, teman, kolega, tetangga, karena ia tidak
memiliki ingatan mengenai semuanya. Bahkan yang terparah, ia tidak
mengenali dirinya sendiri, siapa, apa, mau kemana dan sebagainya.
Maka, setiap aktivitas yang manusia lakukan akan selalu melibatkan
memori yang dimiliki, baik dalam proses berfikir, memahami, dan
bertindak.Kehidupan kita juga selalu diwarnai oleh proses belajar
dan proses belajar tersebut tidak akan dapat berlangsung tanpa
adanya memori. Jika kita tidak dapat mengingat pengalaman yang
terjadi dalam kehidupan kita, maka kita tidak akan dapat melakukan
proses belajar. Bahkan dalam melakukan komunikasi sosial individu
juga menggunakan memori karena kata-kata yang digunakan dalam
komunikasi tersimpan di dalam memori. Kita memilki memori yang
kemampuan dan kapasitasnya sangat besar, sehingga tak terhitungkan
besarnya. Akan tetapi tidak semua dari kita memanfaatkan kapasitas
tersebut seoptimal mungkin dan lebih banyak lagi yang memanfaatkan
memori ini sekedarnya saja, sehingga banyak ruang-ruang dalam
memori seseorang yang tidak terisi bahkan tidak diisi serta tidak
diperlakukan dengan lebih baik karena berbagai faktor.Mahasiswa
merupakan salah satu aset yang sangat penting dalam pengembangan
negara dan para mahasiswa dituntut untuk lebih mandiri dalam proses
belajar daripada siswa-siswa menengah atas. Mahasiwa mengalami masa
transisi yang mana mereka dihadapkan pada suatu lingkungan
pendidikan baru yang sangat jauh berbeda dengan lingkungan
sebelumnya. Kemajuan zaman menuntut mahasiswa untuk menguasai
banyak informasi, sehingga mahasiswa harus merencanakan proses
belajar yang tepat, termasuk untuk meningkatkan kemampuan
memori.Selain memori, humor juga perlu bahkan penting untuk hidup.
Begitu pentingnya, humor bisa disamakan dengan kebutuhan oksigen
bagi paru-paru manusia. Humor merupakan ala sosial yang menyediakan
cara yang efektif untuk mengurangi tekanan psikologis berkomunikasi
berbagai perasaan da gagasan, dan meningkatkan hubungan, humor
melindungi hubungan sosial ketika berkomunikasi informasi negatif (
Baldwin dalam Sitanggang, 2007). Humor yang baik adalah humor yang
bisa membuat kita tersenyum tanpa membuat orang lain sakithati.
Semakin tinggi selera dan sensitifitas humor kita, maka kita akan
semakin diterima oleh lingkungan sekitar. Intinya, waktu kapan kita
tertawa dan kapan kita tidak tertawa itu tak kalah pentingnya.Humor
juga memiliki banyak pengaruh baik pada diri kita, diantaranya
dapat mengurangi kecemasan pada diri seseorang, menjadi obat ketika
seseorang sedang kecewa, sarana menyatakan gagasan, sarana
kritik/protes sosial, media informasi dan media hiburan, serta
menghilangkan stres karena tekanan jiwa/batin. Karena hal inilah
kemungkinan humor juga berpengaruh terhadap memori, sehingga
peneliti mengganggap penting untuk mengadakan penelitian tentang
pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori. Berdasarkan
penelitian sebelumnya, fenomena tentang dampak humor terhadap
memori dalam dunia pendidikan juga dirasakan oleh beberapa
mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi Psikologi Universitas
Andalas. Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran Program
Studi Psikologi Universitas Andalas.
Banyak dosen yang tidak bisa membangun suasana dengan
menyelipkan humor dalam perkuliahan, dosen hanya membacakan slide
saja, ini yang membuat kami jadi ngantuk dan pelajaran itu nggak
masuk.M.A (tanggal 9 April 2012)
Kami maunya diperkuliahan itu diselipkan humor supaya tidak
bosan dan lebih cepat nangkapD. P (tanggal 9 April 2012)
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi memori, salah satunya
adalah emosi. Hal-hal yang membangkitkan emosi dapat menstimulasi
keluarnya hormon yang akan meningkatkan kadar glukosa pada otak
yang akan berdampak pada peningkatan memori.Berdasarkan uraian di
atas, peneliti menganggap penting untuk mengadakan penelitian
tentang pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori.
Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental. Penelitian
eksperimen ini menggunakan dua kelompok. Kelompok pertama merupakan
kelompok yang mendapatkan perlakuan berupa menonton tayangan humor
sedangkan kelompok kedua merupakan kelompok yang tidak mendapatkan
perlakuan. Tayangan humor pada penelitian ini hanya akan disajikan
satu kali saja.
2. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Apakah tayangan humor berpengaruh terhadap peningkatan memori .
3. Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk melihat
pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori.
4. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat praktis maupun teoritis.
1. Manfaat TeoretisSecara teoretis, penelitian ini diharapkan
dapat menambah khasanah keilmuan yang bermanfaat untuk pengembangan
ilmu psikologi khususnya Psikologi Eksperimen.2. Manfaat Praktisa)
Memberikan informasi tentang pengaruh tayangan humor terhadap
peningkatan memori.b) Memberikan informasi agar mahasiswa dapat
mempelajari dan mengenali strategi belajar dan mengingat yang
tepat. c) Memberikan informasi pada pengajar, mengenai cara
mengajar yg tepat. d) Subjek penelitian dapat mengetahui tingkat
kemampuan mengingat (memori) mereka sehingga dapat menjadi dasar
untuk pengembangan kemampuan mengingat. e) Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau referensi untuk
penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan memori ataupun
tayangan humor.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
1. MemoriMemori (Passer & Smith dalam Sitanggang, 2009)
diartikan sebagai proses yang memungkinkan kita untuk melakukan
perekaman (encode), penyimpanan (storage), dan pada akhirnya
menggunakan atau mengeluarkan kembali pengalaman dan informasi
(retrieval). Dalam proses berpikir, memori memiliki tiga komponen
yaitu sensory register, yang mendeteksi dan dengan segera menahan
(menyimpan) informasi; working memory (short-term memory) yang
berfungsi memproses informasi tertentu yang diterima dari sensory
register dan informasi yang dikeluarkan kembali dari long-term
memory atau memori yang menyimpan secara sementara waktu dan dalam
jumlah yang terbatas dari informasi; dan long-term memory yang
berfungsi sebagai penyimpan informasi dalam jangan waktu yang
lama.Sedangkan Fieldman (dalam Sitanggang, 2009), mendefinisikan
memori sebagai the process by which we encode, store, and retrieve
information. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa memori adalah sistem kognitif manusia yang
mempunyai fungsi menyimpan informasi atau pengetahuan, dimana
melibatkan proses encode, storage, dan retrieval.
1.1 Teori-teori MemoriTeori yang paling banyak di terima oleh
para ahli adalah teori tentang tiga proses memori,yaitu :1. Proses
encodingEncoding adalah pengkodean terhadap apa yang dipersepsi
dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang
listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada
organisme. Jadi encoding merupakan suatu proses mengubahsifat suatu
informsi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori
organism. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi
disimpan dalam memori. Proses pengubahan informasi ini dapat
terjadi dengan dua cara, yaitu : Tidak sengaja, yaitu apabila
hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengantidak sengaja
kedalam ingatannya. Sengaja. Yaitu apabila individu dengan sengaja
memasukkan pengalaman dan pengetahuan kedalam
ingatannya.Berdasarkan beberapa penelitian, ternyata ada perbedaan
kemampuan pada individu yang satu dengan individu yang lain dalam
memasukkan informasi yang diterimanya. Hal ini berkaitan dengan
memori span (kemampuan memori) dari masing-masing individu.2.
Proses storage.Storage adalah proses penyimpanan terhadap apa yang
telah diproses dalam encoding. Proses storage ini disebut juga
dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya
dalam suatu tempat tertentu sesuai dengan kategorinya. Sistem
penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori (sensori memori,
memori jangka pendek, dan memori jangka panjang).Setiap proses
belajar akan meninggalkan jejak-jejak (traces) dalam diri seseorang
dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatannya yang pada
suatu waktu dapat ditimbulkan kembali. Jejak-jejak ingatan disebut
trace memory.Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada
satu hal penting yang harus dicatat, yaitu mengenal interval atau
jarak waktu antara memasukkan danmenimbulkan kembali. Masalah
interval dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval.3.
Proses retrievalRetrieval adalah proses pemulihan kembali atau
mengingat kembali apa yang telah disimpansebelumnya. Hilgard (dalam
Sitanggang, 2009) menyebutkan tiga jenis proses mengingat yaitu:
Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajarinya
di masa lalutanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme.
Recognition, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah
dipelajari melaluisuatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme.
Redintetegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan
berbagai informasi menjadi suatu konsep atau suatu cerita yang
cukup kompleks.
1.2 Tahapan MemoriAtkinson dan Shiffrin (dalam Solso, Maclin,
& Maclin, 2007) memperkenalkan model memori yang disusun
berdasarkan gagasan bahwa struktur struktur memori bersifat stabil
dan proses proses kontrol. Dalam model Atkinson dan Shiffrin,
memori memiliki tiga area penyimpanan : (1) register sensorik, (2)
penyimpanan jangka pendek, dan (3) penyimpanan jangka panjang.
Penyangga pengulangan (rehearsal buffer)Penyimpanan jangka
pendekArea penyimpanan memori yang memudar dengan cepatInput
stimulusOutput ResponPenghasil responPenghasil responPenyimpanan
Jangka PanjangArea penyimpanan memori yang dapat diakses secara
mandiri dan tidak akan memudar
Sensory register merupakan tahap pertama dari memori yang
berfungsi untuk menangkap semua pengalaman sesori (berupa visual,
auditori, dan sentuhan) hingga akhir diproses. Proses encoding pada
sensory register berlangsung pada saat informasi diubah dalam
bentuk impuls-impuls yang dapat diproses otak. Pada proses
penyimpangan, informasi yang berada dalam sensory register tidak
bertahan lama hanya sepersekian detik.Sejumlah informasi yang telah
diseleksi dan sensory register akan dikirim ke tahap selanjutnya,
yaitu memori jangka pendek. Memori jangka pendek merupakan tempat
penyimpanan sementara bagi informasi. Pada umumnya, dengan memberi
perhatian yang cukup terhadap informasi maka informasi tersebut
akan segera dikirim ke memori jangka pendek. Proses encoding pada
memori jangka pendek terjadi saat informasi dan sensory register
diubah ke dalam bentuk yang dapat diproses lebih lanjut (Lahey
dalam Sitanggang, 2009). Menurut Lahey (dalam Sitanggang, 2009),
coding merupakan bentuk informasi yang disimpan dalam memori.2.
Humor2.1 Sejarah HumorHumor mungkin sudah ada sejak manusia
mengenal bahasa, atau bahkan lebih tua. Humor sebagai salah satu
sumber rasa gembira, mungkin sudah menyatu dengan kelahiran manusia
sendiri. Jika dilacak asalusulnya, humor berasal dari kata Latin
"umor" yang berarti cairan. Sejak 400 SM, orang Yunani kuno
beranggapan bahwa suasana hati manusia ditentukan oleh empat macam
cairan di dalam tubuh, yaitu: darah (sanguis), lendir (phlegm),
empedu kuning (choler), dan empedu hitam (melancholy). Teori
mengenai cairan ini merupakan upaya pertama untuk menjelaskan
tentang sesuatu yang disebut humor. Namun demikian, ajaran yang
disusun oleh Plato ini tampaknya sudah tidak ada hubungannya dengan
pengertian umum di zaman sekarang ini. Dalam perkembangan
selanjutnya, selama berabad-abad, lahirlah segala macam teori yang
berupaya untuk mendefinisikan humor, yang mengacu pada artian humor
seperti yang sekarang lazim dimaksudkan, yang ada hubungannya
dengan segala sesuatu yang membuat orang menjadi tertawa gembira
(Setiawan dalam Sitanggang, 2009).Perkembangan humor di Inggris
sudah terlembaga sejak abad ke 16. Pada masa tersebut terdapat
penulis dan pemain teater humor yang sering disebut dengan pemain
komedi. Komedian yang terltenal yaitu Ben Johnson, yang satu
karyanya berjudul "Man Out of His Humor". Karya tersebut
memperlihatkan dua bentuk humor yang berbeda dalarn kehidupan,
yaitu humor dalam kata-kata dan humor dalam tingkah laku. Abad ke
17 merupakan zaman yang sangat pesat bagi perkembangan humor di
Inggris, terutama dalam ha1 teater komedi dan naskah humor. Teater
komedi akhirnya menjadi tradisi masa selanjutnya.Pertengahan abad
ke 18, teater humor bermetamorfosa menjadi satire. Sampai akhir
abad ke 18, bentuk teater ini menjadi mode di seluruh daratan
Eropa. Abad ke 19, humor di Eropa menentukan bentuk baru dalam
wujud komik. Abad itu ditandai dengan munculnya berbagai macam
komik humor dari Jeman, yang kemudian menjadi kegemaran seluruh
daratan Eropa bahkan sampai ke daratan Amerika dan Asia. Di daratan
Eropa dan sebagian Amerika, humor sudah dianggap menjadi bagian
dari kehidupan (Gauter dalam Sitanggang, 2009). Bahkan dianggap
sebagai suatu seni yang setara dengan seni lainnya. Setelah peranan
humor meningltat, terutama dalam ltomik dan komedi, setara satire,
pada awal abad ke 20; humor memasuki era baru. Di awal abad itu
humor sangat dominan dalam teater komedi dan film. Sampai saat itu
media massa film masih merupakan ladang subur bagi kehidupan humor.
Humor menjadi salah satu objek penelitian semenjak awal abad ke 20.
Berbagai tulisan mengenai humor telah diterbitkan para ilmuwan dari
berbagai cabang ilmu sosial, terutama dari perspektif psikologi
(Hendarto dalam Sitanggang, 1990).Di Indonesia, secara informal,
humor juga sudah menjadi bagian dari lcesenian rakyat, seperti
ludruk, ketoprak, lenong, wayang kulit, wayang golek, dan
sebagainya. Unsur humor di dalam kelompok kesenian menjadi unsur
penunjang, bahkan menjadi unsur penentu daya tarik. Humor yang
dalam istilah lainnya sering disebut dengan lawak, banyolan,
dagelan dan sebagainya, menjadi lebih terlembaga setelah Indonesia
merdeka, seperti munculnya grup-grup lawak Atmonadi Cs, Kwartet
Jaya, Loka Ria, Srimulat, Surya Grup, dan lain-lain.
2.2 Pengertian HumorDi dalam kamus Encyclopedoa Britannica,
humor adalah suatu stimulus yang cendrung mengundang refleks
tertawa (Leung dalam Sitanggang, 2009). Mungkin saja dikatakan
bahwa sesuatu itu mengandung humor, meskipun tak seorangpun tertawa
pada saat itu dan dapat juga terjadi dimana orang-orang tertawa
pada saat itu dan dapat juga terjadi dimana orang-orang tertawa,
tetapi seseorang dapat mengatakan bahwa hal itu tidak lucu (Ross
dalam Sitanggang, 2009).Arwah Setiawan , "Humor itu adalah rasa
atau gejala yang merangsang kita untuk tertawa atau cenderung
tertawa secara mental, ia bisa berupa rasa, atau kesadaran, di
dalam diri kita (sense of humor); bisa berupa suatu gejala atau
hasil cipta dari dalam maupun dari luar diri kita. Bila dihadapkan
pada humor, kita bisa langsung tertawa lepas atau cenderung tertawa
saja; misalnya tersenyum atau merasa tergelitik- di dalam batin
saja. Rangsangan yang ditimbulkan haruslah rangsangan mental untuk
tertawa, bukan rangsangan fisik seperti dikili-kili yang
mendatangkan rasa geli namun bukan akibat humor".Jadi dapat
disimpulkan bahwa humor itu adalah suatu stimulus yang dapat
menyebabkan/ memancing tertawa.
2.3 Jenis HumorJenis humor menurut Arwah Setiawan (dalam
Sitanggang, 2009) dapat dibedakan menurut kriterium "bentuk
ekspresi". Sebagai bentuk ekspresi dalam kehidupan kita, humor
dibagi menjadi tiga jenis: (1) Humor PersonalHumor personal yaitu
kecenderungan tertawa pada diri kita, misalnya bila kita melihat
sebatang pohon yang bentuknya mirip orang sedang buang air besar(2)
Humor Dalam Pergaulansenda gurau di antara teman, kelucuan yang
diselipkan dalam pidato atau ceramah dimuka umum.(3) Humor dalam
Kesenian, atau Seni Humor. Humor dalam kesenian, atau seni humor,
humor dalam kesenian dibagi menjadi: Humor lakuan, misalnya: lawak,
tari humor, pantomim lucu. Humor grafis, misalnya: kartun,
karikatur, foto jenaka, patung lucu. Humor literature, misalnya:
cerpen lucu,esei satiris, sajak jenaka dan stand up comedy.
2.3 Fungsi Humor
Menurut Sujoko (dalam Sitanggang, 2009) humor dapat berfungsi
untuk:a. untuk melaksanakan segala keinginan dan segala tujuan
gagasan atau pesanb. humor dapat menyadarkan orang bahwa dirinya
tidak selalu benarc. humor dapat mengajar orang melihat persoalan
dari berbagai sudutd. humor dapat menghibure. humor dapat
melancarkan pikiranf. humor dapat membuat orang mentolerir
sesuatug. humor dapat membuat orang memahami soal pelik.
3. MahasiswaWinkel (dala Sitanggang, 2009) menyatakan bahwa masa
mahasiswa meliputi rentang usia dari 18-19 tahun sampai 24-25
tahun. Rentang usia mahasiswa dapat dibagi-bagi atas periode 18-19
tahun sampai 20-21 tahun, yaitu mahasiswa dari semester I sampai
semester IV; dalam periode waktu 21-22 tahun sampai 24-25 tahun,
yaitu mahasiswa dari semester V sampai semester VIII.Menurut
Papalia (2003), mahasiswa termasuk dalam tahap pencapaian
(achieving stage), yaitu tahap di mana individu menggunakan
pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai kemandirian dan
kompetensi, misalnya dalam hal karir dan keluarga. Masa di kampus
merupakan masa penggalian secara intelektual dan perkembangan
individu. Kampus merupakan tempat di mana mahasiswa dapat
mengembangkan rasa ingin tahu secara intelektual, meningkatkan
kemampuan dalam bekerja, dan meningkatkan kesempatan untuk
memperoleh pekerjaan. Memilih untuk kuliah merupakan suatu gambaran
untuk memperoleh karir di masa depan dan hal ini akan cenderung
mempengaruhi pola berpikir individu.Pada masa mahasiswa terjadi
peningkatan dalam hal penalaran dan cara berpikir. Perry (dalam
Papalia, 2003) menyatakan bahwa terjadi perubahan pola berpikir
pada masa transisi dari sekolah menengah menuju kampus, yaitu pola
berpikir yang awalnya kaku berubah menjadi fleksibel dan dapat
memilih sesuatu dengan bebas namun penuh dengan komitmen. Mahasiswa
juga telah dapat mengenali bahwa pada masyarakat dan individu yang
berbeda, masing-masing memiliki sistem nilai tersendiri. Selain
itu, mahasiswa juga mampu untuk mencapai komitmen yang bersifat
relatif, yaitu mereka dapat membuat pertimbangan sendiri dan
memilih nilai serta kepercayaan yang benar menurutnya. Menurut
Piaget (dalam Papalia, 2003) mahasiswa termasuk dalam tahap
berpikir postformal, yaitu pola pikir yang matang dan didasarkan
pada pengalaman dan intuisi subjektif namun tetap berlandaskan pada
logika dan dapat digunakan untuk mengatasi ketidakpastian,
ketidakkonsistenan, pertentangan, dan lain-lain.Mahasiswa berada
pada tahap perkembangan emosi di mana mereka mencari suatu hubungan
yang dekat baik secara emosional dan fisik. Mahasiswa mampu
menyampaikan keadaan emosi yang ada pada dirinya dan telah memiliki
empati. Emosi pada manusia cenderung bersifat konsisten dan tidak
mengalami banyak perubahan. Pada masa dewasa individu akan semakin
tidak emosional dan cemas, individu pada usia dua puluhan (dewasa
awal) akan lebih emosional dibandingkan dengan individu pada
usia-usia yang lebih tua.
4. Kerangka Pengaruh Penyertaan Tayangan Humor terhadap
Peningkatan Memori
Diberikan tayangan humorberupa informasi,kalimat, kata-kata
Tes Ingatan Sederhana : Urutan huruf acakTidak diberikan
tayangan humor
PerhatianSensory register
Perhatian
Memori Jangka Pendek
Emosi positif
Ingat
Arousal
Sistem Endokrin mengeluarkan hormonKadar Glukosa
meningkatPeningkatan Memori
Pada penelitian ini, humor akan disajikan dalarn bentuk tayangan
audiovisual. Saper (dalam Sitanggang, 2009) rnengartikan humor
sebagai aspek kognitif, afektif, dan estetik pada. individu,
stimulus, ataupun peristiwa yang dapat mernbangkitkan rasa senang.
Humor dapat membangkitkan emosi positif, baik secara langsung
maupun tidak langsung (Kelly, dalam Sitanggang, 2009). Arousal yang
ditimbulkan oleh ernosi positif akan memicu sistem endokrin untuk
mengeluarkan hormon (Clayton dalam Sitanggang, 2005). Pengeluaran
hormon pada otak akan menyebabkan meningkatnya kadar glukosa pada
otak yang berperan penting dalam peningkatan rnemori (Morris &
Maisto dalam Sitanggang, 2005). Hormon yang dikeluarkaan ini
bekerja dengan cepat dan efeknya bertahan cukup lama (Santrock
dalam Sitanggang, 1991).Menurut Passer dan Smith (dalam Sitanggang,
2007), tayangan humor yang merupakan input sensori akan rnasuk ke
dalam talamus yang berfungsi untuk mengirimkan input sensori menuju
serebral koiteks. Pada saat ini emosi sebenarnya telah aktif, namun
belum ada proses kognitif sehingga individu tidak menyadarinya.
Impuls sensori masuk ke dalam serebral koneks yang berfungsi untuk
menerima dan memproses input sensori dan proses kognitif lainnya.
Serebral korteks berhubungan dengan hipotalamus dan amygdala.
Impuls sensori akan masuk ke dalam amygdala yang berfungsi unluk
membentuk pengalaman emosional. Pada saat ini emosi yang aktif
telah disadari karena telah melalui proses kognitif. Tayangan humor
akan membangkitkan pengalaman emosional positif Arousal yang
diakibatkan oleh emosi positif akan menstimulasi hipotalamus untuk
mengontrol sistem endokrin yang bertugas untuk mengeluarkan hormon.
Penelitian ini menggunakan dua buah kelompok subjek penelitian
Kelompok pertama merupakan kelompok yang tidak mendapatkan
perlakuan berupa menonton tayangan humor sedangkan kelompok kedua
merupakan kelompok yang mendapatkan perlakuan, yaitu menonton
tayangan humor. Kelompok pertama diberi tes ingatan sederhana.
Setelah kelompok kedua selesai menonton tayangan humor maka diberi
tes ingatan. Tes ingatan yang diberikan berupa urutan huruf acak
yang harus dituliskan kembali.Proses encoding pada sensory register
terjadi saat informasi diubah ke dalam bentuk yang dapat diproses
oleh otak. Proses penyimpanan terjadi hanya sepersekian detik di
dalam sensory register, jika. subjek penelitian memberikan
perllatian yang cukup maka informasi tersebut akan dikirim menuju
memori jangka pendek. Proses encoding pada memori jangka pendek
terjadi ketika infonnasi dari sensory register diubah ke dalam
bentuk yang dapat diproses lebih lanjut, pada memori jangka pendek
bentuk informasi yang dominan adalah kode akustik, yaitu berupa
uruan kata-kata dan angka Serta kata-kata yang tidak memiliki
makna. Proses penyimpanan dalam memori jangka pendek hanya
berlangsung selama tiga puluh detik. Sebelummya, kelompok kedua,
telah mendapatkan perlakuan berupa menonton tayangan humor yang
bertujuan untuk membangkitkan emosi positif. Pada kelompok kedua
telah terjadi peningkatan kadar gula pada otak yang diakibatkan
oleh emosi positif. Peneliti mengaharapkan dengan terjadinya
peningkatan kadar gula pada otak maka jumlah soal yang dapat
dijawab dengan benar oleh kelompok kedua, lebih banyak dibandingkan
dengan kelompok pertama.
5. Hipotesis PenelitianAda pengaruh penyertaan tayangan humor
terhadap memori peningkatan memori pada mahasiswa Prodi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2011.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Populasi penelitian ini mahasiswa prodi psikologi fakultas
kedokteran universitas andalas angkatan 2011. Subjek dipilih karena
merupakan angkatan baru yang masih dalam masa transisi antara
Sekolah Menengah Atas ke Universitas. Selain itu juga untuk
meminimalisir ekstranus variabel dengan menghindari bias karena
subjek mengetahui tujuan penelitian. Sampel adalah sejumlah kecil
individu yang diambil dari populasi (Bordens & Abott dalam
Sitanggang, 2005). Sampel diambil dengan teknik simple random
sampling. Subjek dipilih secara acak dari populasi. Setiap anggota
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.Subjek
penelitian akan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan
kelompok yang dipilih secara randomisasi kemudian diberi perlakuan
sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok yang dipilih dengan
cara randomisasi dan tidak mendapat perlakuan. Subjek penelitian
untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing masing
terdiri dari lima belas orang. Peraturan umum menyatakan bahwa lima
belas orang subjek penelitian untuk masing-masing kelompok telah
memenuhi kriteria eksperimen yang sesungguhnya (Myers & Hansen
dalam Sitanggang, 2006). Pembagian subjek ke dalam kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen dilakukan secara randomisasi. Randomisasi
dilakukan agar pada suatu kelompok tidak terdiri dari subjek-subjek
yang memiliki variabel pengganggu yang sama . Dengan dilakukannya
randomisasi, maka secara statistik dapat diasumsikan bahwa sebelum
manipulasi, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setara dalam
variabel-variabel skunder yang ingin dikontrol (Seniati, Yulianto,
& Setiadi, 2006). Randomisasi dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara pengundian atau yang biasa disebut dengan sistem lotre
( Mitchell & Jolley dalam Sitanggang, 2004).
2. Instrumen/Alat Ukur yang DigunakanInstrumen dan alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :a. Peralatan
audiovisual seperti laptop, loudspeaker, proyektor.b. Video
tayangan humor.c. Alat tulis dan kertasd. Stopwatche. Reward yang
akan diberikan kepada subjek.f. Alat ukur, yaitu tes ingatan IST
subtes ME. AdministrasiTester akan menyampaikan intruksi Akan
ditampilkan slide yang berisi sepuluh soal kepada Anda. Soalnya
berupa huruf huruf acak, yang tingkat kesulitannya akan meningkat.
Tugas Anda adalah mengingat urutan huruf dan kemudian menuliskannya
kembali pada kertas yang tersedia di meja Anda. Isi sesuai dengan
urutan. Batas waktu mengerjakan tidak diberitahukan sebelumnya,
hanya mengikuti aba-aba berhenti dari saya, Ketika tes sedang
dilaksanakan, pertanyaan yang Anda ajukan tidak akan dijawab .
Apakah ada pertanyaan? Sudah siap? Baik, kita mulai, satu, dua,
tiga, mulai!Huruf ditampilkan di slide, interval dari satu huruf ke
huruf berikutnya 3 detik. Jarak dari soal satu ke soal berikutnya
tidak diberitahukan. Setelah selesai, pengawas akan mengambil
kertas tersebut. Pemberian Skor (Scoring)Setiap jawaban yang benar
diberi skor satu dan setiap jawaban yang salah diberi skor nol.
Skor total diperoleh berdasarkan penjumlahan seluruh jawaban yang
benar. Skor tertinggi 12. Semakin tinggi skor, semakin bagus daya
ingat.
3. Prosedur PenelitianAdapun prosedur penelitian ini adalah :a.
Mencari informasi tentang jumlah mahasiswa Psikologi Universitas
Andalas angkatan 2011 dari bagian akademik Prodi Psikologi Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Kemudian peneliti memilih subjek
secara acak. Setelah subjek penelitian dipilih, maka prosedur
selanjutnya adalah informed consent. Kemudian, dengan sistem lotre
membagi subjek ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.b.
Memilih tayangan humor yang akan ditampilkan.c. Menyiapkan
instrumen dan alat ukur yang dibutuhkan.d. Melaksanakan
penelitian.
4. Metode AnalisisDesain penelitian ini adalah randomized two
group design (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2006) .
Untuk analisis statistik digunakan uji-t (Seniati, Yulianto,
& Setiadi, 2006). Analisis yang digunakan adalah uncorrelated
data/indpendent sample t-tes. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 15.00 for WindowsSebelum analisis data
dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi normalitas untuk
mengetahui apakah ditribusi data penelitian mengikuti distribusi
normal dan uji homogenitas untuk mengetahui apakah sampel
penelitian adalah homogen. Uji normalitas dilakukan dengan one
sample Kolmogrov-Smirnov dan uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan Levene Test. 5. Pelaksanaan PenelitianPenelitian
dilaksanakan di Aula 1 Gedung Perkuliahan Psikologi Universitas
Andalas. Langkah-langkah yang harus dikerjakan :a. Mempersiapkan
ruangan yang bersih, nyaman, dan AC dinyalakan.b. Posisi kursi
diatur agar subjek dapat melihat dengan jelas tayangan humor.c.
Menyalakan laptop, loudspeaker, menghubungkan ke proyektor,
kemudian dipantulkan ke whitescreen atau ke dinding. d. Subjek
kelompok eksperimen diminta memasuki ruangan.e. Tayangan humor
diputar. Selama pemutaran tayangan humor, pencahayaan dimatikan.f.
Setelah tayangan humor selesai, tes ingatan dilaksanakan.g. Setelah
tes ingatan selesai, subjek diberikan reward yang sudah disiapkan
sebelumnya dan dipersilahkan meninggalkan ruangan.h. Ruangan
dirapikan, laptop dan peralatan lain disimpan. Kondisi ruangan,
susunan kursi, suhu, pencahayaan dikondisikan sama antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.i. Subjek kelompok kontrol
dipersilahkan masukj. Dilaksanakan tes ingatan.k. Subjek diberi
reward dan dipersilahkan meninggalkan ruangan.l. Ruangan
dibersihkan dan dirapikan.
BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Data1.1 Gambaran Subjek PenelitianSubjek penelitian
ini adalah mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Angkatan 2011 dan semuanya berjenis kelamin
perempuan. Total subjek 30 orang, subjek berjenis kelamin perempuan
berjumlah 30 orang (100%).Tabel 1.Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis
KelaminJenis KelaminJumlah RespondenPersentase (%)
Perempuan30100
Laki - Laki00
Subjek adalah mahasiswa, yang menurut teori berusia 18/19 -
24/25 tahun. Tabel dibawah ini merupakan gambaran subjek
berdasarkan usia. Usia subjek bervariasi dari 18-20 tahun. Tabel
2.Gambaran Subjek Berdasarkan UsiaUsiaKelompok KontrolKelompok
EksperimenTotalPersentase (%)
18-3310
1913122583,3
202-26,67
Subjek berusia 18 tahun sebanyak 3 orang (10%). Subjek
penelitian yang berusia 19 tahun 25 orang (83,3%). Subjek
penelitian yang berusia 20 tahun berjumlah 2 orang (6,67%).Gambaran
hasil skor tes ingatan sederhana subjek penelitian dapat dilihat di
tabel 3 dan tabel 4 dibawah ini.Tabel 3.Gambaran Skor Tes Ingatan
Sederhana Subjek kelompok KontrolNONAMA (Inisial)SKOR
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.WFRFMRRSCMSHSLPACSWKAAKAPSDYRRZSRNAF685656533455566
Tabel 4.Gambaran Skor Tes Ingatan Subjek Penelitian Kelompok
EksperimenNONAMASKOR
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.RPRAMHDPHZUSROODCRIPESFFMFFPGRDSCF546986534568654
1.2 Hasil Utama Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah
unuk mengetahui pengaruh tayangan humor terhadap peningkatan memori
pada mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas Angakatan 2011. Metode analisis data yang digunakan
independent sample t-test (Seniati, Yulianto, & Setiadi, 2005).
Sebelum hasil utama penelitian dianalisis dengan independet sample
t-test maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi penelitian
yang mencakup uji normalitas dan uji homogenitas varians.
a. Uji Asumsi Uji NormalitasUji Normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah disribusi data mengikuti distribusi normal. Uji
normalitas dilakukan dengan menggunakan metode one sample
Kolmogorov-Smirnov. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka distribusi
data normal, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 (p < 0,05) maka distribusi data tidak normal. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5.One Sample Kolmogrov-Smirnov TestVariabelKolmogrov
Smirnov ZSig.
Skor tes memori1,0540,217
Pada penelitian ini, nilai signifikasi uji normalitas untuk skor
es memori diperoleh sebesar 0,217. Ini berarti nilai p lebih besar
daripada 0,05, artinya, data skor tes memori menyebar secara normal
(disribusi normal).
Uji HomogenitasUji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah
populasi dari sampel penelitian adalah homogen. Kaidah yang
digunakan adalah jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p
< 0,05) maka populasi penelitian tidak homogen, sebaliknya jika
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p >0,05) maka populasi
penelitian homogen.Tabel 6.Levene TestStatistik
Levenedf1df2Signifikansi
1,3971281,087
Dari tabel 6. diatas terlihat bahwa nilai signifikansi uji
homogenitas sebesar 1,087 (p > 0,05), hal ini menunjukkan bahwa
populasi penelitian bersifat homogen.
b. Uji Analisis DataUji analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini adalah independet sample t-test. Berdasarkan nilai
rata rata yang diperoleh melaluites ingatan maka nilai rata rata
pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan rata rata nilai
kelompok kontrol. Nilai rata rata kelompok eksperimen, yaitu 5,53
lebih besar dibandingkan rata-rata kelompok kontrol yaitu 5,20.
Tabel 7.Deskripsi Nilai Rata Rata Hasil Tes
IngatanKelompokNMeanStandar Deviasi
Kelompok Kontrol155,201,265
Kelompok Eksperimen155,531,552
Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh tayangan humor
terhadap peningkatan memori pada mahasiswa Prodi Psikologi Fakulas
Kedokteran Universitas Andalas. Hipotesis ini diterima jika nilai
signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05 (p,0,05). Tabel 8.Hasil
Uji tVariabelTSignifikansi
Memori-0,6450,468
Berdasarkan tabel 8. dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada
uji t adalah sebesar 0,468, nilai ini lebih besar dibandingkan
0,05, maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian ini ditolak.
Artinya, tidak ada pengaruh tayangan memori terhadap peningkatan
memori mahasiswa Prodi Psikologi fakultas Kedokteran Universitas
Andalas Angkatan 2011.
2. PembahasanHasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa
Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh penyertaan tayangan humor terhadap
peningkatan memori. Hal ini terlihat dari tipisnya perbedaan skor
tes ingatan sederhana kelompok eksperimen dan kelompk kontrol. Skor
kelompok eksperimen hanya 0,33 lebih tinggi dari skor kelompok
kontrol. Setelah dilakukan uji t, hasilnya menunjukkan tidak adanya
perbedaan yang signifikan skor tes ingatan kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.Tidak adanya peningkatan memori pada kelompok
yang menonton tayangan humor kemungkinan disebabkan oleh tidak
bangkitnya. emosi positif karena kurangnya atensi subjek terhadap
tayangan humor. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh para ahli dari Universitas Marquette Wisconsin,
mereka menyatakan bahwa menonton tayangan humor dapat meningkatkan
memori karena humor dapat menimbulkan arousal yang berdampak
terhadap peningkatan memori (dalam Sitanggang, 2009). Powless dan
Nielson (dalam Sitanggang, 2009) juga. menyatakan bahwa stimulus
positif seperti humor dapat memicu memori dan meningkatkan
kemampuan untuk memanggil kembali informasi.Penelitian Sitanggang
(2009) juga menyatakan adanya pengaruh tayangan humor terhadap
peningkatan memori, subjek penelitiannya adalah mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara. Pada penelitian ini, subjek
kelompok eksperimen yang diberikan tayangan humor kurang memberikan
atensi terhadap tayangan humor sehingga emosi positif yang
diharapkan tidak muncul. Setelah penelitian selesai, peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa subjek penelitian mengenai
keadaan mereka pada saat pelaksanaan tes ingatan Berdasarkan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa mereka tidak dapat berkonsentrasi
dan memusatkan perhatian pada saat pelaksanaan penelitian sehingga
berdampak pada tidak optimalnya hasil tes ingatan yang mereka
peroleh.Subjek mengalami kelelahan karena baru saja menyelesaikan
kuliah dan kejenuhan ketika belajar terbawa ketika penelitian
berlangsung. Subjek tidak fokus dengan penelitian, karena keinginan
untuk segera pulang ke rumah. Instruksi tes ingatan sederhana
sempat disalahpahami sehingga instruksi diulang kembali. Pada saat
video tayangan humor ditayangkan tiba-tiba infocus sempat
bermasalah, dan sound nya kurang jelas sehingga memecah konsentrasi
subjek kelompok eksperimen. Beberapa subjek juga mengatakan bahwa
mereka tidak terlalu berkonsentrasi dengan tayangannya karena
kualitas videonya kurang bagus dan suaranya yang kurang
jelas.Gunawan (dalam Sitanggang, 2009) mengemukakan beberapa faktor
yang rnempengaruhi rnernori, yailu inforrnasi yang tidak relevan
dan tidak penting akan mempengaruhi perhatian seseorang, adanya
gangguan, tidak fokus, emosi, keadaan fisik yang lelah, dan
pengaruh zat-zat kmlia tertentu (alkohol dan obat-obatan terlarang
yang dikonsumesi dalarn jumlah yang banyak dan secara konsisten).
Penelitian dilakukan pada jam 11.30 WIB setelah subjek pulang
kuliah. Keadaan fisik yang lelah dan ingin cepat cepat pulang
membuat subjek tidak fokus terhadap tayangan humor dan tes yang
diberikan. Menurut Kelly (dalam Sitanggang, 2009), humor dapat
membangkitkan emosi positif, baik secara. Langsung maupun tidak
langsung. Arousal yang ditimbulkan oleh emosi positif akan memicu
sistem endokrin untuk mengeluarkan hormon (dalam Sitanggang, 2009).
Pengeluaran hormon pada otak akan menyebabkan meningkatnya kadar
glukosa pada otak yang berperan penting dalam peningkatan memori
(dalam Sitanggang, 2009). Karena tidak adanya perhatian terhadap
tayangan humor, maka tidak muncul emosi positif yang memunculkan
arousal yang akan memicu sistem endokrin untuk mengeluarkan hormon
yang dapat meningkatkan kadar glukosa otak yang berperan penting
dalam peningkatan memori. Emosi positif tidak muncul, arousal tidak
muncul, kemudia tidak ada peningkatan kadar glukosa otak sehingga
tidak terjadi peningkatan memori.Tayangan humor pada penelitian ini
dianggap efektif dalarn peningkatan memori karena beberapa hal
yaitu tayangan humor pada penelitian ini disajikan secara
audiovisual, menggunakan bahasa indonesia sehingga mudah dipahami,
jenis komedi yang dipilih juga berupakan komedi yang saat ini
populer di indonesia. Humor pada penelitian ini disajikan dalam
bentuk tayangan visual. Ross (Sitanggang, 2009) menyatakan bahwa
humor dalam bentuk tayangan visual memiliki efek yang lebih kuat
dibandingkan dengan bentuk yang lainnya. Durasi tayangan humor juga
tidak terlalu lama.Hal-hal yang dianggap peneliti berdampak negatif
terhadap penelitian adalah kurang terkontrolnya beberapa variabel
lingkungan dan pelaksanaan penelitian yang dilakukan tepat setelah
subjek selesai kuliah. Penelitian ini sangat sensitif dengan
kemunculan extraneous variable yang dapat mengancam validitas
penelitian. Beberapa variabel sekunder yang muncul adalah faktor
kelelahan pada subjek, yang jarak antara berakhirnya perkuliahan
dan mulainya penelitian hanya sekitar 10 menit. Peneliti telah
berusaha mengontrol variabel-variabel lingkungan yang dapat
rnempengaruhi memori, seperti kebisingan, pencahayaan yang kurang,
dan adanya gangguan. Walaupun usaha peneliti sudah optimal, namun
rnasih ada beberapa gangguan, seperti kebisingan yang diakibatkan
oleh orang-orang berjalan dan berbicara di luar ruangan di daerah
sekitar tempat penelitian. Variabel-variabel lingkungan ini sangat
berdarnpak terhadap rnemori karena jika variabel-variabel
lingkungan pada penelitian ini mengganggu maka para subjek
penelitian tidak akan fokus dan konsentrasi sehingga mengakibatkan
kemarnpuan rnemori rnereka yang sebenarnya tidak dapat diukur.
Perhatian dan konsentrasi merupakan hal-hal yang sangat penting
dalam proses penyimpanan informasi di dalam memori (Lahey, dalam
Sitanggang 2003).Perhatian dan konsentrasi merupakan hal yang
sangat penting dalam proses penyimpanan informasi di dalam memori.
Setiap informasi akan masuk ke dalam memori jangka. pendek jika
rnendapat perhatian yang cukup. Para subjek penelitian yang tidak
mampu menjawab soal-soal dengan benar kemungkinan besar terjadi
akibat kurangnya Gunawan (dalam Sitanggang, 2009) menyatakan bahwa
pikiran dan tubuh saling mempengaruhi. Keadaan fisik para subjek
penelitian yang lelah akan mengakibatkan proses penyimpanan
informasi tidak optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada siang
pukul 11.30 WIB karena keterbatasan peneliti. Kelompok eksperimen
masuk ruangan setelah kelompok kontrol selesai, sekitar pukul 11.50
WIB sehingga menunggu diluar membuat semakin lelah dan juga mungkin
memperburuk suasana hati.
BAB VPENUTUP1. KesimpulanBerdasarkan penelitian ini maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh tayangan humor terhadap
peningkatan memori pada mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas
Kedokteran Univeritas Andalas. Skor tes ingatan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol hanya berbeda 0,33. Melalui uji t-tes diperleh
kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signidikan kemampuan
memori kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian
ini berbeda dengan beberapa penelitian dengan topik yang sama.
Beberapa hal yang menyebabkannya karena kurangnya kontrol terhadap
variabel lingkungan, waktu yang tidak tepat sehingga ada kelelahan
pada subjek, loudspeaker dan infocus yang sempat tidak berkerja
dengan baik ketika penelitian. Hal ini menyebabkan kurangnya atensi
terhadap tayangan humor dan tes ingatan sehingga hasil tes ingatan
tidak optimal. Kurangnya atensi terhadap tayangan humor menyebabkan
tidak munculnya emosi positif yang diharapkan mampu meningkatkan
memori.
2. SaranSaran saran yang dapat diberikan setelah penelitian yang
didapatkan adalah sebagai berikut :a. Bagi mahasiswa, tayangan
humor menjadi pilihan yang menarik untuk meningkatkan memori.
Menonton tayangan humor sebelum belajar dapat memicu munculnya
emosi positif dan suasana hati yang baik sehingga pelajaran lebih
mudah diingat. Sebaiknya, durasi tayangan tidak terlalu lama agar
tidak menggangu waktu belajar.b. Bagi tenaga pengajar, tayangan
humor atau strategi lain yang dapat menimbulkan emosi positif bisa
dijadikan alternatif untuk menarik perhatian anak didik dan
meningkatkan memori.c. Bagi peneliti selanjutnya, beberapa saran
untuk peneliti selanjutnya antara lain : Penelitian sebaiknya
dilakukan pada pagi hari sehingga subjek penelitian berada dalam
kondisi fisik yang lebih baik, sehingga hasil penelitian juga akan
lebih optimal. Pada saat penelitian harus lebih mengontrol variabel
lingkungan seperti kebisingan, kenyamanan ruangan, pencahayaan,
suhu, dan gangguan lainnya. Alat dan instrumen yang diperlukan
dipastikan terlebih dahulu dapat berfungsi dengan baik sehingga
tidak mengganggu ketika penelitian. Peneliti selanjutnya dapa
menggunakan rancangan penelitian randomize match two group design,
sehingga beberapa variabel seperti intelegensi dapat dikontrol.
Peneliti selanjutnya dapat melakukan pada subjek yang berbeda
seperti anak-anak dan orangtua. Kemampuan memori mahasiswa, anak
anak , dan orangtua berbeda. Selain itu, kemampuan mahasiswa dengan
anak anak dalam mempersepsikan sesuatu yang dianggap humor juga
berbeda.
21