Page 1
LAPORAN PROGRAM P2M DANA DIPA
PELATIHAN AKUNTANSI
BERBANTUAN KAMUS ”CHART OF ACCOUNTS”
BAGI PRAKTISI AKUNTANSI PERHOTELAN
DI KABUPATEN BADUNG
TIM PENGUSUL :
I Putu Gede Diatmika, SE, M.Si, Ak (0015087003)
Gede Adi Yuniarta, SE, M.Si, Ak (0016067903)
Drs. I Wayan Cipta, MM (0001125903)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
Dengan SPK Nomor : 73/UN48.15/LPM/2014
Tanggal 13 Februari 2014
JURUSAN AKUNTASI DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014
Page 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat
dan Rahmat-nya, maka kegiatan pengandian pada masyarakat ini dapat terlaksana tepat waktu.
Dalam kegiatan ini banyak pihak yang sudah membantu, untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan di
dalam pelaksanaan kegiatan ini. Terutama pihak Pihak Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat
Undiksha Singaraja, Para praktisi akuntansi perhotelan yang berpartisipasi dalam kegaiatan
ini, Rekan Dosen Sejawat dan narasumber, serta pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Kami menyadari kegiatan ini jauh dari sempurna, untuk itu berbagai masukan sangat
kami harapkan untuk kegiatan berikutnya. Akhir kata semoga kegiatan ini dapat bermanfaat
dan laporan ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Singaraja, September 2014
Tim Pelaksana P2M
Page 4
DAFTAR ISI
Prakata............ ………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………..………………………………… ii
Bab I Pendahuluan ……......................................................……………………… 1
1.1. Pendahuluan ... ………………………………………………….............. 1
1.2. Analisis Situasi ………………………………………………….............. 2
1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah ......................……………………… 3
1.4 Tujuan Kegiatan .......................................................................................... 4
1.5 Manfaat kegiatan... ....................................................................................... 4
1.6 Kebermanfaatan sasaran strategi ................................................................... 4
Bab II Tinjauan Pustaka ....................................................................................... ... 5
2.1. Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran ..…………………………………. 5
2.2 Hakekat simulasi akuntansi ……. ……………………………. ............... 5
Bab III Materi dan metode Pelaksanaan ................................................................ 8
3.1 Kerangka pemecahan Masalah...................................………………………8
3.2 Metode yang digunakan ............. ................................... ............................. 9
3.3. Rancangan Evaluasi ......... ........................................................................ 10
Bab IV Hasil dan Pembahasan ..................................................................................... 11
4.1 Hasil Kegiatan dan Pembahasan ...………………………………………....11
Bab V Penutup ………..…………........................................................................... 20
5.1 Simpulan ………………………………………………………………. 20
5.2 Saran ……………………………………………………………………... 20
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 21
Lampiran...........................................................................................................................22
Page 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan
adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut (Soemarso, 1999:5). Sedangkan definisi akuntansi yang dikeluarkan oleh
American Institute Of Certified Public Accountants ( AICPA) akuntansi merupakan suatu
kegiatan jasa yang fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang
mempunyai sifat keuangan dari satu kesatuan ekonomi yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan – keputusan ekonomi dalam memilih alternatif – alternatif dari
suatu keadaan (Zaki Baridwan:1990:1) Dari penjelasan ini maka pengertian akuntansi
tersebut bila dikaitkan dengan implementasi di dunia perhotelan maka dapat dilihat dari dua
sudut yaitu : (1) dari sudut pemakai akuntansi perhotelan merupakan suatu disiplin yang
menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan- kegiatan perhotelan yang digunakan untuk membuat perencanaan
yang efektif, pengawasan, pengambilan keputusan oleh manajemen dan
pertanggungjawaban pengelolaan pada investor, kreditur, badan pemerintah, donatur dan
sebagainya, (2) dari sudut proses kegiatan: akuntansi perhotelan merupakan suatu proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu
organisasi perhotelan.
Produk akhir dari akuntansi perhotelan adalah laporan keuangan hotel yang
dimanfaatkan; (1) untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber – sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu hotel, (2) untuk memberikan
informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber – sumber ekonomi yang
timbul akibat aktivitas yang dilakukan., (3) untuk memberikan informasi keuangan yang
membantu para pemakai laporan keuangan untuk mengestimasi potensi hotel dalam
menghasilkan keuntungan, (4) untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai. Sedangkan
Page 6
2
yang menggunakan informasi akuntansi tersebut adalah; (1) Manajemen dalam hal ini
manajemen hotel menggunakan laporan keuangan untuk menyusun program kerja,
mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam mencapai tujuan, melakukan tindakan tindakan
koreksi yang diperlukan dan sebagai salah satu sarana pertanggungjawaban, (2) Karyawan
Hotel memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui keadaan keuangan hotel,
mengetahui kinerja organisasi serta untuk menyikapi pertanggungjawaban pengelola. (3)
Pemilik Hotel memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui kinerja hotel, digunakan
sebagai dasar perencanaan investasi berikutnya, (4) Pemerintah memerlukan informasi
keuangan terutama untuk control dan kebijakan berikutnya, (5) Calon debitur dan debitur
memerlukan informasi keuangan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit dan
mengevaluasi kredit yang sudah diberikan, dan (6) masyarakat umum lainnya yang dapat
digunakan untuk kepentingan penelitian, komparatif dan perkembangan perekonomian.
Untuk dapat mencapai tujuan akuntansi perhotelan diatas maka diperlukan suatu
pemahaman Sistem Akuntansi Perhotelan. Sistem akuntansi perhotelan merupakan
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkaan
pengelolaan hotel. Komponen utama dari sistem akuntansi perhotelan adalah Chart of
Accounts akuntansi perhotelan yang merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan dan
istilah dari akuntansi perhotelan yang saling terkait dalam pembentukan suatu sistem
akuntansi perhotelan. Untuk dapat memahami akuntansi perhotelan jelaslah harus dapat
memahami Chart of Accounts akuntansi perhotelan.
Dari uraian diatas maka nampak jelas bahwa untuk dapat memahami akuntansi
perhotelan haruslah terlebih dahulu memahami Chart of Accounts akuntansi perhotelan.
Pemahaman akuntansi perhotelan dapat dilihat dari sisi pelaksanaan di dunia kerja para
praktisi perhotelan juga memerlukan pemahaman dan informasi yang relevan dalam
menyusun laporan keuangan sehingga juga sangat memerlukan litaratur yang dapat
memberikan informasi yang tepat dan aplikatif.
Saat ini literatur pendukung terutama literatur yang mampu memberikan informasi
spesifik mengenai implementasi Akuntansi dalam kondisi riil di dalam usaha perhotelan
termasuk litaratur mengenai chart of Accounts akuntansi perhotelan masih sangat minim.
Sedangkan kalangan praktisi perhotelan juga memerlukan literatur yang dapat memberikan
Page 7
3
informasi yang relevan di dalam memenuhi tujuan akuntansi yaitu menyusun laporan
keuangan yang dapat memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
sumber – sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu organisasi yang timbul akibat
aktivitas yang dilakukan, (Diatmika dan Adi, 2011). Dalam penelitian yang dilakukan di
tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 mengenai akuntansi perhotelan menunjukkan bahwa
manajer akuntansi pada hotel-hotel berbintang di Kabupaten Badung menyatakan walaupun
mereka praktisi yang sudah lama berkecimpung di dunia akuntansi masih saja
mengharapkan adanya suatu literatur praktis yang dapat membantu pekerjaan mereka.
Pekerjaan mereka selain memastikan terwujudnya laporan keuangan yang handal juga
melakukan supervisi kepada bawahan mereka untuk memastikan pekerjaan staf akuntansi
juga dapat menghasilkan informasi keuangan yang handal. Dalam kapasitas tersebut praktisi
akuntansi perhotelan sangat memerlukan literatur yang tepat dan praktis dalam menunjang
pekerjaannya ( Diatmika dan Adi Yuniarta, 2011).
1.2 ANALISIS SITUASI
Tidak dapat kita pungkiri bahwa Pulau Bali sangat identik dengan pariwisata
international. Berbagai aktivitas ekonomi masyarakat sebagaian besar bermuara untuk
menunjang sektor pariwisata. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Bali sangat
bergantung dari sektor pariwisata. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan bahkan
untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Bali. Berbagai sarana fisik
pariwisata tumbuh dengan subur di wilayah ini, mulai dari hotel kecil, villa, bungalow
sampai dengan hotel berbintang lima. Usaha lain pun juga semakin digencarkan seperti
promosi wisata, penyiapan paket-paket wisata termasuk juga penyiapan tenaga terampil di
bidang pariwisata.
Hotel merupakan usaha jasa pelayanan atau disebut ”hospitality service” yang seluruh
atau sebagian bangunan digunakan untuk pelayanan kamar, makanan, minuman serta
rekreasi yang dikelola dengan tujuan komersial. Untuk itu hotel sebagai penjual jasa harus
dapat menyediakan tiga hal yaitu; fasilitas yang memadai, sumberdaya manusia yang
terampil untuk melayani dan pengelolaan yang profesional. Untuk memenuhi hal tersebut
dengan sendirinya hotel membutuhkan biaya yang cukup besar dan mahal, baik biaya untuk
menyediakan fasilitas maupun biaya untuk pengadaan sumber daya manusia yang melayani
Page 8
4
berupa gaji yang memadai dan pelatihan-pelatihan yang lebih baik. Semua perhitungan
untuk pembiayaan seperti gaji pegawai, transportasi, pemasaran, pembelian semua barang
kebutuhan, sampai sekecil-kecilnya harus diperhitungkan secara cermat. Dan untuk
mendapatkan data yang cukup akurat serta mengurusi dan mendata keluar masuknya uang
maka diperusahaan hotel diperlukan satu departemen khusus yang biasa disebut Accounting
Departement atau Departemen Akuntansi. Akuntansi Perhotelan merupakan syarat mutlak
yang harus dikuasai oleh pegawai yang bekerja di Accounting Departement.
Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di propinsi Bali,.
Ibu kotanya berada di Mengwi, dahulu berada di Denpasar. Secara Geografi Kabupaten
Badung terletak membujur dari Utara ke Selatan, hampir di tengah tengah Pulau Bali.
Adapun luas wilayahnya seluas 418,52 km2. Secara administratif Kabupaten Badung di
bagi menjadi 6 kecamatan, yaitu: Kecamatan Petang, Mengwi, Abiansemal, Kuta, Kuta
Utara dan Kuta Selatan. Diantara kabupaten di Propinsi Bali, Badung merupakan daerah
tujuan wisata terpopuler. Objek wisata yang dimiliki sangat banyak dan ditunjang oleh
sarana dan prasana yang sangat memadai termasuk sarana perhotelan. Sangat banyak hotel
yang ada di Kabupaten Badung dari hotel kecil sampai dengan hotel berbintang.
Kelengkapan sarana akomodasi ini sangat membantu Kabupaten Badung dalam menarik
minat wisatawan.
Dalam penelitian yang dilakukan Diatmika dan Adi di tahun 2009 sampai dengan
tahun 2011 mengenai akuntansi perhotelan menunjukkan bahwa manajer akuntansi pada
hotel-hotel berbintang di Kabupaten Badung menyatakan bahwa walaupun mereka praktisi
yang sudah lama berkecimpung di dunia akuntansi masih saja mengharapkan adanya suatu
literatur praktis yang dapat membantu pekerjaan mereka. Pekerjaan mereka selain
memastikan terwujudnya laporan keuangan yang handal juga melakukan supervisi kepada
bawahan mereka untuk memastikan pekerjaan staf akuntansi juga dapat menghasilkan
informasi keuangan yang handal. Dalam kapasitas tersebut praktisi akuntansi perhotelan
sangat memerlukan literatur yang tepat dan praktis dalam menunjang pekerjaannya
(Diatmika dan Adi Yuniarta, 2011). Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka sudah
selayaknya ditindaklanjuti dalam bentuk pengabdian pada masayarakat. Apalagi produk
hasil penelitian berupa kamus Chart of accounts untuk akuntansi perhotelan telah terwujud
Page 9
5
dan sudah diujicobakan di kelas dalam pembelajaran dan terbukti berhasil meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar.
.
1.3. IDENTIFIKASI DAN PERMUSAN MASALAH
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa sesuai dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa praktisi akuntansi perhotelan di Hotel berbintang di
Kabupaten Badung masih memerlukan literatur yang tepat dan paktis dalam menunjang
pekerjaan mereka. Pekerjaan mereka selain memastikan terwujudnya laporan keuangan
yang handal juga melakukan supervisi kepada bawahan mereka untuk memastikan
pekerjaan staf akuntansi juga dapat menghasilkan informasi keuangan yang handal. Dalam
kapasitas tersebut praktisi akuntansi perhotelan sangat memerlukan literatur yang tepat dan
praktis dalam menunjang pekerjaannya. Untuk itu diperlukan suatu pelatihan mengenai
akuntansi perhotelan dengan memanfaatkan suatu literatur yang tepat berupa kamus Chart
of accounts untuk akuntansi perhotelan yang merupakan produk penelitian yang sudah
diujicobakan di perkuliahan di kelas.
1.4. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan program pengabdian dari masyarakat ini adalah untuk
membantu praktisi akuntansi perhotelan di Kabupaten Badung dalam mengatasi permasalahan
akuntansi yang selama ini mereka hadapi dengan memberikan kontribusi pemanfaatan produk
hasil penelitian berupa kamus chart of accounts untuk akuntansi perhotelan. Pelatihan dan
pemanfaatan kamus ini diharapkan lebih dapat meningkatkan profesionalisme praktisi dalam
melaksanakan pekerjaan mereka disamping itu sebagi saran promosi penyebarluasan produk
penelitian yang dihasilkan oleh perguruan tinggi.
1.5. MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan manfaat
maksimal baik bagi praktisi akuntansi dan juga kepada Universitas Pendidikan Ganesha. Lebih
jelasnya lagi manfaat kegiatan ini mencakup :
(a) Kontribusi bagi masyarakat umum dan industri Perhotelan
Page 10
6
Dalam implementasi Akuntansi Perhotelan di dunia kerja para praktisi perhotelan
juga memerlukan pemahaman dan informasi yang relevan dalam menyusun laporan
keuangan sehingga juga sangat memerlukan litaratur yang dapat memberikan informasi
yang tepat dan aplikatif. Kegiatan pengabdian pada masayarakat ini diharapkan akan
memberikan kontribusi positif bagi kalangan praktisi perhotelan sehingga kalangan praktisi
akan dapat menyusun laporan keuangan yang dapat memenuhi kriteria dan memberikan
manfaat maksimal bagi pengguna laporan keuangan hotel. Sehingga dari aspek ekonomi
juga dapat memberikan damapk efisiensi dalam operasional perusahaan/hotel.
(b) Kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan terlaksananya kegiatan pengabdian pada masayarakat ini akan memberikan
kontribusi positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyebarluasan
produk hasil penelitian yang berupa berupa kamus Chart of Accounts Akuntansi Perhotelan
akan dapat menunjukkan peranan aktif di dalam mengikuti dan menyebarluaskan
perkembangan ilmu pengetahuan yang demikian pesatnya. Kegiatan pengabdian pada
masayarakat akan dapat menjadi referensi secara luas bagi masyarakat pengguna terutama
kalangan akademisi, mahasiswa dan praktisi perhotelan yang memerlukan informasi
mengenai akuntansi perhotelan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi di dalam
mengatasi kelangkaaan literatur mengenai Akuntansi Perhotelan.
1.6. KHALAYAK SASARAN STARTEGIS
Dalam kegiatan pengabdian pada masayarakat yang dijadikan khalayak sasaran adalah
praktisi akuntansi perhotelan di Kabupaten Badung. Pemilihan sasaran ini berdasarkan
pertimbangan bahwa sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa praktisi
akuntansi perhotelan di Hotel berbintang di Kabupaten Badung masih memerlukan literatur
yang tepat dan paktis dalam menunjang pekerjaan mereka. Pekerjaan mereka selain
memastikan terwujudnya laporan keuangan yang handal juga melakukan supervisi kepada
bawahan mereka untuk memastikan pekerjaan staf akuntansi juga dapat menghasilkan
informasi keuangan yang handal. Selain itu Kabupaten Badung sebagai sentra pariwisata di
Bali sudah pasti juga menjadi sarana percontohan oleh Kabupaten yang lain sehingga
dengan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Kabupaten Badung khususnya pekerjaan
Page 11
7
profesional di bidang akuntansi perhotelan diharapkan menjadi salah satu percontohan
pemanfaatan produk penelitian perguruan tinggi. Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan
efektivitas dari kegiatan yang dilakukan maka akan dipilih 25 hotel terlebih dahulu.
Pertimbangan ini untuk memaksimalkan kegiatan mengingat implementasi ini memerlukan
supervisi/pendampingan yang maksimal sehingga kebermanfaatan kamus dapat benar-benar
dirasakan oleh praktisi.
Page 12
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KONSEP BELAJAR MENGAJAR DAN SUMBER BELAJAR
Strategi merupakan suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam kegiatam belajar mengajar, strategi berarti
pola umum kegiatan guru - anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah digariskan ( Djamarah, 2002:5). Berkaitan dengan
pengertian tersebut, terdapat empat startegi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-
hal sebagai berikut : (1) Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan, (2)
memilih system pendekatan belajar mengajar, (3) memilih dan menetapkan prosedur,
metode, dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, (4) Menetapkan
norma dan batas minimal keberhasilan.
Menurut Tabrani dalam Djamarah, (2002: 8) klasifikasi strategi belajar mengajar
sebagai berikut; 1) konsep dasar strategi belajar mengajar, 2) sasaran kegiatan belajar
mengajar, 3) belajar mengajar sebagai suatu system, 4) hakikat proses belajar mengajar, 5)
entering behavior siswa, 6) pola-pola belajar siswa, 7) memilih system belajar mengajar, 8)
pengorganisasian kelompok belajar, 9) pengelolaan atau implementasi proses belajar
mengajar. Dari klasifikasi tersebut, kemampuan guru dalam memahami proses belajar
mengajar dan teori belajar sangat diperlukan. Disamping itu peran penting sumber belajar
dalam hal ini literatur yang tepat sangat diperlukan dalam proses belajar. Literatur yang
tepat akan dapat memberikan stimulus bagi siswa untuk dapat lebih memahami materi
pembelajaran yang sedang ditekuninya.
2.2 GAMBARAN UMUM AKUNTANSI, SISTEM AKUNTANSI, DAN CHART OF
ACCOUNTS AKUNTANSI PERHOTELAN
Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut
(Soemarso, 1999:5). Sedangkan definisi akuntansi yang dikeluarkan oleh American Institute
Page 13
9
Of Certified Public Accountants ( AICPA) akuntansi merupakan suatu kegiatan jasa yang
fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan
dari satu kesatuan ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan –
keputusan ekonomi dalam memilih alternatif – alternatif dari suatu keadaan (Zaki
Baridwan:1990:1) Dari penjelasan ini maka pengertian akuntansi tersebut bila dikaitkan
dengan implementasi di dunia perhotelan maka dapat dilihat dari dua sudut yaitu : (1) dari
sudut pemakai akuntansi perhotelan merupakan suatu disiplin yang menyediakan informasi
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-
kegiatan perhotelan yang digunakan untuk membuat perencanaan yang efektif, pengawasan,
pengambilan keputusan oleh manajemen dan pertanggungjawaban pengelolaan pada
investor, kreditur, badan pemerintah, donatur dan sebagainya, (2) dari sudut proses kegiatan:
akuntansi perhotelan merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi perhotelan. Produk akhir dari
akuntansi perhotelan adalah laporan keuangan hotel yang dimanfaatkan; (1) untuk
memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber – sumber ekonomi
dan kewajiban serta modal suatu hotel, (2) untuk memberikan informasi yang dapat
dipercaya mengenai perubahan dalam sumber – sumber ekonomi yang timbul akibat
aktivitas yang dilakukan., (3) untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan keuangan untuk mengestimasi potensi hotel dalam menghasilkan
keuntungan, (4) untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai. Sedangkan yang
menggunakan informasi akuntansi tersebut adalah; (1) Manajemen dalam hal ini manajemen
hotel menggunakan laporan keuangan untuk menyusun program kerja, mengevaluasi
kemajuan yang dicapai dalam mencapai tujuan, melakukan tindakan tindakan koreksi yang
diperlukan dan sebagai salah satu sarana pertanggungjawaban, (2) Karyawan Hotel
memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui keadaan keuangan hotel, mengetahui
kinerja organisasi serta untuk menyikapi pertanggungjawaban pengelola. (3) Pemilik Hotel
memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui kinerja hotel, digunakan sebagai dasar
perencanaan investasi berikutnya, (4) Pemerintah memerlukan informasi keuangan terutama
untuk control dan kebijakan berikutnya, (5) Calon debitur dan debitur memerlukan
informasi keuangan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit dan mengevaluasi kredit
Page 14
10
yang sudah diberikan, dan (6) masyarakat umum lainnya yang dapat digunakan untuk
kepentingan penelitian, komparatif dan perkembangan perekonomian.
Mulyadi (2001: 3) mengatakan bahwa sistem akuntansi adalah” organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang di koordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Sedangkan Samsiyah Siti (1981: 4) mengatakan bahwa sistem akuntansi adalah “ suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, menganalisa, dan
mengkomunisasikan informasi keuangan yang relevan untuk mengambil keputusan kepada
pihak-pihak ekstern maupun pihak-pihak intern”. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem
akuntansi adalah suatu sistem untuk mengolah data keuangan dalam perusahaan atau
organisasi baik organisasi sosial atau profit dengan tujuan menghasilkan informasi
keuangan yang diperlukan oleh perusahaan, organisasi serta pihak- pihak yang
berkepentingan lainnya.
Ada beberapa faktor- faktor yang di pertimbangkan dalam penyusunan sistem
akuntansi yaitu:
1) Sistem akuntansi harus memenuhi unsur cepat yaitu suatu sistem akuntansi harus
mampu menyediakan informasi yang di perlukan pada waktunya, dapat memenuhi
kebutuhan dan kualitas yang sesuai.
2) Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yaitu bahwa sistem
akuntansi harus dapat membantu serta menjaga keamanan harta milik perusahaan.
3) sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yaitu bahwa biaya
untuk penyelenggaraan sistem akuntansi dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal.
Mulyadi (2001: 3) mengatakan bahwa sistem adalah “suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
sedangkan W. Gerald Cole dalam Zaki Baridwan (1998: 3) mengatakan sistem adalah “
kerangka kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan disusun dengan skema yang
menyeluruh untuk melaksaksanakan suatu kegiatan perusahaan”. Dari kedua pendapat diatas
dapat di simpulkan bahwa sistem terdiri dari jaringan prosedur yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (2001: 3) menyebutkan bahwa elemen- elemen pembentuk sistem
yaitu :
Page 15
11
1) Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokuman, karena dengan formulir ini
peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas.
Formulir sering juga disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk
mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi kedalam catatan. Dengan formulir ini, data
yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan
dalam catatan. Contoh formulir adalah : faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek. Dengan
faktur penjualan misalnya, direkam data mengenai nama pembeli, alamat pembeli, jenis dan
kuantitas barang yang dijual, harga barang, tanda tangan otorisasi, dan sebagainya. Dengan
demikian faktur penjualan digunakan untuk mendokumentasikan transaksi penjualan.
Informasi yang tercamtum dalam faktur penjualan tersebut kemudian dicatat dalam jurnal
penjualan dan buku pembantu piutang. Dengan demikian faktur penjualan tersebut
merupakan media pencatatan kedalam jurnal dan media posting kedalam buku pembantu
piutang. Dalam sistem akuntansi secara manual , media yang digunakan merekam prtama
kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam
sistem akuntansi dengan komputer (computerized system) digunakan berbagai macam media
untuk mamasukkan data kedalam sistem pengolahan data seperti : papan ketik (keyboard),
optical and magnetic character and code, mice, voice, touch sensors, and cats.
2) Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti telah disebutkan
diatas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data
keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan
informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat
kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya (berupa jumlah rupiah transaksi
tertentu) kemudian di-posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Contoh
jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.
3) Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening- rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening- rekening
Page 16
12
dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur- unsur informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu pihak dapat dipandang sebagai
wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai
sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
4) Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih
lanjut, dapat dibentuk buku besar (subsidiary ledger). Buku pembantu ini terdiri dari
rekening- rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening
tertentu dalam buku besar. Sebagai contoh, jika rekening piutang dagang yamg tercantum
dalam neraca perlu dirinci lebih lanjut menurut nama debitur yang jumlahnya 60 orang,
dapat dibentuk buku pembantu piutang yang berisi rekening- rekening pembantu piutang
kepada tiap- tiap debitur tersebut. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan
akuntansi akhir (book of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi
sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku
pembantu. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga
karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses akuntansi
selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi kedalam catatan
akuntansi.
5) Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca,
laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang di tahan, laporan harga pokok produksi,
laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang
yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi
informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.
Untuk dapat mencapai tujuan akuntansi perhotelan diatas maka diperlukan suatu
pemahaman Sistem Akuntansi Perhotelan. Sistem akuntansi perhotelan merupakan
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkaan
pengelolaan hotel. Komponen utama dari sistem akuntansi perhotelan adalah Chart of
Accounts akuntansi perhotelan yang merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan dan
istilah dari akuntansi perhotelan yang saling terkait dalam pembentukan suatu sistem
Page 17
13
akuntansi perhotelan. Untuk dapat memahami akuntansi perhotelan jelaslah harus dapat
memahami Chart of Accounts akuntansi perhotelan.
Page 18
14
BAB III
METODA PELAKSANAAN
3.1 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Implementasi akuntansi di dunia perhotelan dapat dilihat dari dua sudut yaitu : (1)
dari sudut pemakai akuntansi perhotelan merupakan suatu disiplin yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
kegiatan- kegiatan perhotelan yang digunakan untuk membuat perencanaan yang efektif,
pengawasan, pengambilan keputusan oleh manajemen dan pertanggungjawaban pengelolaan
pada investor, kreditur, badan pemerintah, donatur dan sebagainya, (2) dari sudut proses
kegiatan: akuntansi perhotelan merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi perhotelan.
Sedangkan yang menggunakan informasi akuntansi adalah; (1) Manajemen, (2) Karyawan
Hotel, (3) Pemilik Hotel, (4) Pemerintah, (5) Calon debitur dan debitur, (6) masyarakat
umum lainnya. Untuk dapat mencapai tujuan akuntansi perhotelan diatas maka diperlukan
suatu pemahaman Sistem Akuntansi Perhotelan. Sistem akuntansi perhotelan merupakan
organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkaan
pengelolaan hotel. Komponen utama dari sistem akuntansi perhotelan adalah Chart of
Accounts akuntansi perhotelan yang merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan dan
istilah dari akuntansi perhotelan yang saling terkait dalam pembentukan suatu sistem
akuntansi perhotelan. Untuk dapat memahami akuntansi perhotelan jelaslah harus dapat
memahami Chart of Accounts akuntansi perhotelan.
Dari uraian diatas maka nampak jelas bahwa untuk dapat memahami akuntansi
perhotelan haruslah terlebih dahulu memahami Chart of Accounts akuntansi perhotelan.
Pemahaman akuntansi perhotelan dapat dilihat dari sisi pelaksanaan di dunia kerja para
praktisi perhotelan juga memerlukan pemahaman dan informasi yang relevan dalam
menyusun laporan keuangan sehingga juga sangat memerlukan litaratur yang dapat
memberikan informasi yang tepat dan aplikatif. Dengan ketersediaan litaratur yang tepat dan
menggambar kondisi riil di dunia perhotelan maka diharapkan menghasilkan pemahaman
baik bagi kalangan praktisi dapat dicapai dengan hasil yang maksimal.
Page 19
15
3.2 METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan selama satu tahun. Bentuk
kegiatan berupa pelatihan akuntansi perhotelan berbantuan kamus produk penelitian berupa
kamus chart of accounts untuk akuntansi perhotelan. Kegiatan tidak sebatas pelatihan saja
tetapi juga difokuskan pada pendampingan pemanfaatan kamus di hotel. Untuk efisiensi
kegiatan maka kegiatan ini dibagi menjadi 4 tahapan kegiatan yang meliputi : (1) tahap
persiapan, dalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan penunjang kegiatan
berupa penyiapan administrasi, dan penyiapan materi pelatihan dan kamus. (2) tahap
pelaksanaan (pelatihan dan pendampingan), dalam kegiatan ini difokuskan pada pelatihan
akuntansi perhotelan dan pemanfaatan kamus di masing-masing hotel, kegiatan dilanjutkan
dengan pendampingan / supervisi terhadap pemanfatan kamus. (3) tahap evaluasi, pada
tahap ini dilakukan evaluasi terhadap kebermanfaatan program melalui penyebaran
kuisioner mengenai kebermanfaatan program kegiatan termasuk juga kebermanfaatan
kamus dalam menunjang pekerjaan praktisi. (4) tahap penyusunan laporan, dalam tahapan
ini dilakukan penyusunan laporan kegiatan dan penyusunan artikel publikasi.
3.3. RANCANGAN EVALUASI
Dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat kegiatan tidak sebatas pelatihan saja,
namun juga dilakukan evaluasi terhadap kebermanfaatan kegiatan P2M. Untuk itu maka
akan dilakukan evaluasi terhadap kebermanfaatan program kegiatan. Evaluasi tersebut
dilakukan dengan dua metode yaitu : (1) observasi, berupa pengamatan langsung yang
dinilai dari antusias praktisi dalam mengikuti kegiatan baik pelatihan maupun pemanfaatan
kamus, (2) kuisioner kepada praktisi mengenai kebermanfaatan kamus bagi praktisi
akuntansi perhotelan. Kebermanfaatan akan diujikan dalam pertanyaan yang dikelompokkan
kedalam 4 dimensi yaitu : (a)Bukti langsung (tangible) (b) keandalan (reability), (c) daya
tanggap (responsiveness), dan (d) jaminan (assurance).
Page 20
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hotel merupakan usaha jasa pelayanan atau disebut ”hospitality service” yang seluruh
atau sebagian bangunan digunakan untuk pelayanan kamar, makanan, minuman serta
rekreasi yang dikelola dengan tujuan komersial. Untuk itu hotel sebagai penjual jasa harus
dapat menyediakan tiga hal yaitu; fasilitas yang memadai, sumberdaya manusia yang
terampil untuk melayani dan pengelolaan yang profesional. Untuk memenuhi hal tersebut
dengan sendirinya hotel membutuhkan biaya yang cukup besar dan mahal, baik biaya untuk
menyediakan fasilitas maupun biaya untuk pengadaan sumber daya manusia yang melayani
berupa gaji yang memadai dan pelatihan-pelatihan yang lebih baik. Semua perhitungan
untuk pembiayaan seperti gaji pegawai, transportasi, pemasaran, pembelian semua barang
kebutuhan, sampai sekecil-kecilnya harus diperhitungkan secara cermat. Dan untuk
mendapatkan data yang cukup akurat serta mengurusi dan mendata keluar masuknya uang
maka diperusahaan hotel diperlukan satu departemen khusus yang biasa disebut Accounting
Departement atau Departemen Akuntansi. Akuntansi Perhotelan merupakan syarat mutlak
yang harus dikuasai oleh pegawai yang bekerja di Accounting Departement.
Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di propinsi Bali,.
Ibu kotanya berada di Mengwi, dahulu berada di Denpasar. Secara Geografi Kabupaten
Badung terletak membujur dari Utara ke Selatan, hampir di tengah tengah Pulau Bali.
Adapun luas wilayahnya seluas 418,52 km2. Secara administratif Kabupaten Badung di
bagi menjadi 6 kecamatan, yaitu: Kecamatan Petang, Mengwi, Abiansemal, Kuta, Kuta
Utara dan Kuta Selatan. Diantara kabupaten di Propinsi Bali, Badung merupakan daerah
tujuan wisata terpopuler. Objek wisata yang dimiliki sangat banyak dan ditunjang oleh
sarana dan prasana yang sangat memadai termasuk sarana perhotelan. Sangat banyak hotel
yang ada di Kabupaten Badung dari hotel kecil sampai dengan hotel berbintang.
Kelengkapan sarana akomodasi ini sangat membantu Kabupaten Badung dalam menarik
minat wisatawan.
Seperti yang telah diuraikan menunjukkan bahwa praktisi akuntansi perhotelan di
Hotel berbintang di Kabupaten Badung masih memerlukan literatur yang tepat dan paktis
dalam menunjang pekerjaan mereka. Pekerjaan mereka selain memastikan terwujudnya
Page 21
17
laporan keuangan yang handal juga melakukan supervisi kepada bawahan mereka untuk
memastikan pekerjaan staf akuntansi juga dapat menghasilkan informasi keuangan yang
handal. Dalam kapasitas tersebut praktisi akuntansi perhotelan sangat memerlukan literatur
yang tepat dan praktis dalam menunjang pekerjaannya. Untuk itu diperlukan suatu pelatihan
mengenai akuntansi perhotelan dengan memanfaatkan suatu literatur yang tepat berupa
kamus Chart of accounts untuk akuntansi perhotelan yang merupakan produk penelitian
yang sudah diujicobakan di perkuliahan di kelas. Adapun tujuan dari pelaksanaan program
pengabdian dari masyarakat ini adalah untuk membantu praktisi akuntansi perhotelan di
Kabupaten Badung dalam mengatasi permasalahan akuntansi yang selama ini mereka hadapi
dengan memberikan kontribusi pemanfaatan produk hasil penelitian berupa kamus chart of
accounts untuk akuntansi perhotelan.
Pelatihan akuntansi perhotelan berbantuan kamus produk penelitian berupa kamus
chart of accounts untuk akuntansi perhotelan. Kegiatan tidak sebatas pelatihan saja tetapi
juga difokuskan pada pendampingan pemanfaatan kamus di hotel. Untuk efisiensi kegiatan
maka kegiatan ini dibagi menjadi 4 tahapan kegiatan yang meliputi : (1) tahap persiapan,
dalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan penunjang kegiatan berupa
penyiapan administrasi, dan penyiapan materi pelatihan dan kamus. (2) tahap pelaksanaan
(pelatihan dan pendampingan), dalam kegiatan ini difokuskan pada pelatihan akuntansi
perhotelan dan pemanfaatan kamus di masing-masing hotel, kegiatan dilanjutkan dengan
pendampingan / supervisi terhadap pemanfatan kamus. (3) tahap evaluasi, pada tahap ini
dilakukan evaluasi terhadap kebermanfaatan program melalui penyebaran kuisioner
mengenai kebermanfaatan program kegiatan termasuk juga kebermanfaatan kamus dalam
menunjang pekerjaan praktisi. (4) tahap penyusunan laporan, dalam tahapan ini dilakukan
penyusunan laporan kegiatan dan penyusunan artikel publikasi.
Dalam implementasi kegiatan pengabdian pada masayarakat yang dijadikan
khalayak sasaran adalah praktisi akuntansi perhotelan di Kabupaten Badung. Pemilihan
sasaran ini berdasarkan pertimbangan bahwa sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa praktisi akuntansi perhotelan di Hotel berbintang di Kabupaten Badung
masih memerlukan literatur yang tepat dan paktis dalam menunjang pekerjaan mereka.
Pekerjaan mereka selain memastikan terwujudnya laporan keuangan yang handal juga
melakukan supervisi kepada bawahan mereka untuk memastikan pekerjaan staf akuntansi
Page 22
18
juga dapat menghasilkan informasi keuangan yang handal. Selain itu Kabupaten Badung
sebagai sentra pariwisata di Bali sudah pasti juga menjadi sarana percontohan oleh
Kabupaten yang lain sehingga dengan kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Kabupaten
Badung khususnya pekerjaan profesional di bidang akuntansi perhotelan diharapkan
menjadi salah satu percontohan pemanfaatan produk penelitian perguruan tinggi.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan maka
peserta kegiatan meliputi 25 hotel yang masing-masing hotel melibatkan 2 orang praktisi
akuntansinya sehingga total peserta kegiatan adalah sebanyak 50 orang.
Materi yang diberikan adalah berupa gambaran umum kamus Chart of Accounts
Akuntansi Perhotelan. Adapun gambaran umum kamus tersebut secara garis besar adalah
sebagai berikut :dari segi format disusun berbeda dengan kamus lain dalam hal ini kalau
kamus-kamus kebanyakan seperti kamus Indonesia – Inggris ataupun kamus lain biasanya
format dibuat dua sejajar antara satu bahasa dengan terjemahannya. Sedangkan dalam
kamus Chart of Accounts Akuntansi Perhotelan ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
yaitu dapat digunakan secara maksimal oleh pengguna maka dibuat format dalam bentuk
tiga berbaris yang meliputi description, account dan department. Kolom description
berisikan diskripsi dari bagan perkiraan, kolom account berisikan nama-nama perkiraan dan
kolom department berisikan dimana bagan perkiraan tersebut berada dalam departemen-
departemen akuntansi.
Kegitan berikutnya adalah implementasi pemanfatan kamus oleh praktisi di hotel
masing-masing. Kegiatan implementasi ini diiringi degan kegiatan pendampingan dan
monitoring. Kegiatan pendampingan dilakukan berupa memberikan konsultasi baik dengan
mendatangi langsung lokasi ataupun melalui komunikasi dengan telepon. Setelah itu
dilakukan kegiatan monitoring dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi kebermanfaatan
kegiatan P2M. Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kusioner terkait kebermanfaatan
kegiatan P2M. Hasil kusioner kemudian diolah untuk mengetahui bagaimana kepuasan
praktisi terkait implementasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Hasil kusioner
menunjukkan perhitungan sebagai berikut : Indeks Kepuasan dihitung dengan langkah
sebagai berikut :
1. Menghitung nilai/skor rata-rata dari masing-masing dimensi kepuasan praktisi akan
kegiatan yang sudah dilakukan :
Page 23
19
X = Q Xn
Xi ..................................................................................................... (1)
Keterangan :
X = nilai skor rata-rata
Xi = jumlah skor
n = jumlah sampel
Q = jumlah pertanyaan
Hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut :
No Dimensi Kepentingan Skor rata – rata
1 Bukti Langsung ( tangiable) 90
2 Keandalan ( reliability ) 86
3 Daya tanggap (responsibility ) 80
4 Kepastian /Jaminan (assurance) 88
2. Menghitung bobot atau tingkat kepentingan tiap-tiap dimensi berdasarkan penilaian
para praktisi dengan cara mencari nilai rata-ratanya dapat dilihat pada tabel berikut :
No Dimensi Kepentingan Skor rata – rata
1 Bukti Langsung ( tangiable) 90
2 Keandalan ( reliability ) 90
3 Daya tanggap (responsibility ) 90
4 Kepastian /Jaminan (assurance) 90
Rata - rata 90
Menghitung Indeks Kepuasan dapat dilihat pada table berikut :
No Dimensi Kepentingan Skor rata – rata
1 Bukti Langsung ( tangiable) 90
2 Keandalan ( reliability ) 86
3 Daya tanggap (responsibility ) 80
4 Kepastian /Jaminan (assurance) 88
IKP 86
Page 24
20
3. Menentukan kriteria penilaian
a. Menentukan nilai tertinggi dan nilai terendah yang mungkin dicapai :
Misalnya : Nilai tertinggi yang mungkin dicapai = a = 100
Nilai terendah yang mungkin dicapai = b = 25
b. Menentukan besarnya interval nilai berdasarkan perbandingan antara daerah nilai
dengan jumlah kriteria penilaian yang diperlukan. Dalam hal ini jumlah kriteria
penilaian adalah lima yaitu sangat layak, layak, cukup layak, tidak layak, dan
sangat tidak layak sehingga formulasinya sebagai berikut :
Interval nilai ( c ) = a - b
5
= 100 – 25
5
= 15
Menentukan rentang nilai IKP senilai 86 berada pada rentang
b + 4c IKP < a
25 + 4 x 15 IKP < 100
85 IKP < 100
IKP berada pada interval ini berarti para praktisi sangat puas akan kegiatan P2M
yang telah dilaksanakan.
Page 25
21
BAB V
PENUTUP
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu praktisi
akuntansi perhotelan di Kabupaten Badung dalam mengatasi permasalahan akuntansi yang
selama ini mereka hadapi dengan memberikan kontribusi pemanfaatan produk hasil penelitian
berupa kamus chart of accounts untuk akuntansi perhotelan. Dalam implementasi kegiatan
pengabdian pada masayarakat yang dijadikan khalayak sasaran adalah praktisi akuntansi
perhotelan di Kabupaten Badung. Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan efektivitas dari
kegiatan yang dilakukan maka peserta kegiatan meliputi 25 hotel yang masing-masing hotel
melibatkan 2 orang praktisi akuntansinya sehingga total peserta kegiatan adalah sebanyak 50
orang. Kegiatan meliputi kegiatan pelatihan, implementasi, pendampingan dan monitoring
dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan penyebaran kuisioner,
hasil penyebaran kusioner menunjukkan IKP senilai 86 berada pada interval yang
menunjukkan para praktisi akuntansi perhotelan sangat puas akan kegiatan P2M yang telah
dilaksanakan.
Page 26
22
DAFTAR PUSTAKA
AL. Haryono Jusup.(2001) Dasar – dasar Akuntansi. Jilid 1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan
STIE YKPN.
AL. Haryono Jusup.(2001). Dasar – dasar Akuntansi, Jilid 2. Yogyakarta: Bagian
Penerbitan STIE YKPN.
Anis Chariri, Imam Ghozali. (2003). Teori Akuntansi. Edisi Revisi, Semarang : Badan
penerbit Universitas Diponegoro
Arens, Alvin A, Randal J. Elder and Mark S. Beasley. (2003). Auditing and Assurance
Service an Integrated Approach. Ninth Edition. New Jersey: Person Education Inc.
Arens, Alvin A dan James K. Loebbecke. (1994). Auditing Pendekatan Terpadu. [Adaptasi:
Amir Abadi Jusuf]. Jakarta: Salemba Empat.
Arnyana, (2006), Model- model Pengembangan Perangkat Pembelajaran, Makalah yang
disampaikan dalam Lokakaraya Model-model pembelajaran Unit P3AI IKIP Negeri
Singaraja
Dahar, Ratna Wilis. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Diatmika, Adi Yuniarta (2010). Pengembangan Kamus Chart of Accounts untuk Mata
kuliah Akuntansi Perhotelan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan
Humaniora. Volume 4 No 3
Diatmika, Adi (2011) Pengembangan Kamus Chart of Accounts untuk Mata kuliah
Akuntansi Perhotelan. Laporan penelitian : Lemlit Undiksha
Gagne, R M.; Briggs, Leslie J.; dan Wager, Walter W. (1988). Principles of Instructional
Design. 3rd. Edition, New York: Holt Rinehart and Winston, Inc..
Hansen, Mowen. (2004). Management Accounting. Jakarta: Salemba Empat
Hendriksen, Eldon. S. (Marianus Sinaga, Editor). (1996). Teori Akuntansi. Edisi ke- 4.
Jakarta : Erlangga.
Hendriksen, Van Breda. (2000). Teori Akunting. Edisi Kelima. Batam: Penerbit Interaksa
Ibrahim, M. (2001). Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Kemp &
Thiagarajan. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya
Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Page 27
23
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. (2006). Profil Jurusan Akuntansi
Imam Ghozali, John Castellan. (2002). Statistik Non Parametrik. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Kam, Vernon. (1990). Accounting Theory. Second Edition. John Wiley and Sons Inc.
Keiso, Donald E dan Weygad, Jerry J. (1995). Intermediate Accounting. Edisi ke-10 Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Knirk, F.G and Gustafon, K.L. (1986). Instructional Technology : A Systematic Approach
To Education. New York : CBS College Publishing
Kusnadi, Lukman Syamsuddin, Kertahadi. (2001). Teori Akuntansi. Malang : Universitas
Brawijaya
Mulyadi. (1997). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: BPFE
Soemarso S.R (1999) Akuntansi Suatu Pengantar , Buku satu. Jakarta: Rineka Cipta.
Soemarso S.R. (1999). Akuntansi Suatu Pengantar. Buku dua. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono, Eri Wibowo. (2004). Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta