8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
1/27
LAPORAN PRATIKUM UJI BENEDICT - dicoret.com
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belaka!
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi.Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan
maltosa.
Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika, Stanley ossiter Benedict(!" #aret !$$%&'! esember !*+). Benedict lahir di incinnati dan studi di Uni-ersity o
incinnati. Setahun kemudian dia pergi ke /ale Uni-ersity untuk mendalami 0hysiology dan
metabolisme di epartment o 0hysiological hemistry.
0ada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalamgugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. 1leh karena itu, meskipun ruktosa bukanlah gula
pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka ruktosa akan berubah
menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positi dengan pereaksi benedict.
Satu liter pereaksi Benedict dapat dibuat dengan menimbang sebanyak !22 gram sodium
carbonate anhydrous, !"* gram sodium citrate, dan !".* gram copper (33) sulphate pentahydrate,kemudian dilarutkan dengan akuadest sebanyak ! liter.
Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample
makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict. ipanaskan dalam4aterbath selamaa %&!2 menit. Selama proses ini larutan akan berubah 4arna menjadi biru (tanpa
adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosatinggi).
Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Sukrosa mengandung duamonosakrida (ruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa
sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak
bersiat pereduksi.
B. R"m"#a Ma#ala$
#enguji bahan untuk mengetahui kandungan yang terdapat didalamnya
C. T"%"a
#elakukan uji karbohidrat pada segar sari dengan uji benedict.
BAB II
TEORI DA&AR
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
2/27
5arbohidrat adalah golongan senya4a yang terdiri dari unsur&unsur , 6, dan 1.
5arbohidrat memiliki rumus umum n(6'1)m. 6arga n dan m boleh sama boleh juga berbeda,
tetapi jumlah atom 6 harus dua kali jumlah atom 1.
Siat&siat kimia karbohidrat antara lain 7
a. Banyaknya isomer ruang suatu karbohidrat adalah 'n dengan n menyatakan jumlah atom simetri.
b. 5arbohidrat dapat mereduksi hidroksida&hidrosksida logam dan karbohidrat itu sendiri akan
teroksidasi.
c. 1ksidasi pada karbohidrat menghasilkan asam.
d. 5arbohidrat umumnya dapat diragikan menjadi etanol dan 1' (gas).
Siat&siat isik karbohidrat ada yang berupa 8at padat pada suhu kamar, ada yang berupa
hablur, tidak ber4arna (missal7 sukrosa dan glukosa ), 8at padat amor atau pati dan basa
serat9selulosa. Sebagian besar karbohidrat mempunyai siat dapat memutar bidang polarisasicahaya. Sebagai patokan, dapat dilihat gugus 16 pada atom kedua sebelum terakhir. Apabila
16 terletak disebelah kanan berarti memutar bidang polarisasi ke kanan dan diberi a4alan d
(dekstro) dan apabila 16 ke kiri diberi a4alan l (:e-o) berarti memutar bidang polarisasi ke kiri.
5arbohidrat adalah polihidroksil aldehida atau keton yang disusun oleh dua sampai delapan
monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. alam tumbuh&tumbuhan, karbohidrat
dihasilkan dari otosintesis dan mencakup selulosa serta pati. 0ada jaringan he4an, karbohidrat
berbentuk glukosa dan glikogen. ;ungsi karbohidratyaitu untuk sumber energi, pemanis pada
makanan, penghemat protein, pengatur metabolism lemak, pena4ar racun, baik untuk yang
terkena konstipasi (sembelit), dan masih banyak manaat lainnya.0ada umumnya karbohidrat merupakan 8at padat ber4arna putih yang sukar larut dalam
pelarut organic tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida). 5arbohidrat dibagi dalam *
golongan, yaitu7
a. #onosakarida7 glukosa, galaktosa, ruktosa, manosa, dan ribose.
b. 1ligosakarida7 maltosa, laktosa, dan sukrosa.
c. 0olisakarida7 glikogen dan amilum (pati).
0ercobaan benedict kali ini bertujuan untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula
pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua
buah monosakarida. 5arakteristiknya tidak bisa larut atau bereaksi langsung dengan benedict,
contohnya semua golongan monosakarida, sedangakn gula nonpereduksi strukturnya berbentuk
siklik yang berarti hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada pada kesetimbangannya, contohnya
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
3/27
ruktosa dan sukrosa. engan prinsip berdasarkan reduksi u'. ak tabung
!. :arutan segar sari'. Urin
*. eagent Benedict ?u(N1*)'@
B. ara kerja
!. Ambil ' tabung reaksi masing&masing& tabung 3 berisi larutan urine ' ml
& tabung 33 berisi larutan segar sari ' ml
'. =ambahkan preaksi benedict ' ml
*. 0anaskan pada bunsen selama > menit9sebelum mendidih
%. ika (
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
4/27
B. Pem(a$a#a
Uji benedict yang dilakukan untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti
laktosa dan maltosa. 0ereaksi benedict mengandung uS1%, Na'1*, dan Na.Sitrat. 0ada
percobaan dilakukan dengan ' ml larutan uji yaitu larutan segar sari. /ang dimasukan ' ml pereaksi benedict ke dalam tabung reaksi dan campurkan dengan baik setelah itu dipanaskan
pada bunsen delama > menit. Setelah dirasa cukup dipanaskan lalu setelah dingin perlahan&
lahan akan terjadi perubahan 4arna dan endapan yang terbentuk. Setelah diamati terjadi perubahan 4arna dan endapan itu membuktikan adanya gula pereduksi. 0ada uji benedict, teori
yang mendarsarinya adalah gula yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas akan
mereduksi ion u'< dalam suasana alkalis, menjadi u
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
5/27
PERCOBAAN III
KARBOHIDRAT
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari dan memahami reaksi-reaksi uji pada
karbohidrat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan
glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada
hewan dan jamur).
Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus molekul C m(H2O)n.
Namun, kata karbohidrat umumnya digunakan dalam pengertian lebih terbatas untuk
menunjukkan zat yang terdiri atas polihidroksi aldehid dan keton serta turunannya (Pine, 1988).
Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O misalnya, rumus molekul glukosa ialah
C6H12O6 (enam kali CH2O). Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari karbon” sehingga disebut
karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa gagasan “hidrat dari karbon” merupakan
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
6/27
gagasan yang salah dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau
turunan mereka (Fessenden & Fessenden, 1986).
Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksi atau senyawa
turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks (misal gliko protein dan gliko lipid). Pada sel-
sel binatang karbohidrat mempunyai peranan spesifik yang penting, misalnya ribosa sebagai
penyusun nukleoprotein sel, galaktosa sebagai penyusun lipid-lipid tertentu dan laktosa sebagai
komponen air susu (Girinda, 1986). Karbohidrat sangat beraneka ragam sifatnya. Misalnya
sukrosa (gula pasir) dan kapas keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan utama antara
berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut gula
sederhana) adalah satuan karbohidrat yang sederhana mereka tidak dapat dihidrolisis menjadi
molekul karbohidrat lebih kecil. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida (aldosa) atau
polihidroksi keton (ketosa) (Respati, 1990).
Baik aldosa maupun ketosa dapat direduksi oleh zat pereduksi karbonil, seperti hidrogen
dan katalis atau suatu hidrida logam, menjadi polialkohol yang disebut alditol. Akhiran untuk
nama dari salah satu polialkohol ini ialah itol. Kitosan merupakan senyawa golongan karbohidrat
yang dihasilkan dari limbah hasil laut, khususnya golongan udang, kepiting, ketam dan kerang.
Kitosan dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti mencegah pengerutan dalam industri
kertas, pulp dan tekstil, untuk memurnikan air minum serta banyak manfaat lainnya (Arsyad,
2001).
Karbohidrat dapat dibagi beberapa golongan:
1. Monosakarida yang terdapat di alam umumnya mempunyai 5 atom C atau 6 atom C. Golongan
ini dibagi menjadi dua, yaitu aldosa, ketosa.
2. Disakarida (disusun oleh dua molekul monosakarida). Contoh : sukrosa.
3. Polisakarida (disusun oleh banyak sekali molekul-molekul monosakarida). Contoh : amilum,
dekstrin, selulosa, insulin (Riawan, 1990).
Monosakarida yang banyak terdapat di alam adalah monosakarida dengan konfigurasi D
(dekstro), sedangkan bentuk L (levo) jarang sekali kecuali L-fruktosa.
O
C H CH2OH
H OH O
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
7/27
HO H HO H
H OH H OH
H OH H OH
CH2OH CH2OH
D-Glukosa D-Fruktosa
(Pine, 1988).
Karbohidrat yang terdiri atas dua satuan monosakarida atau lebih yang tergabung melalui
ikatan glikosida digolongkan ke dalam oligosakarida dan polisakarida. Oligosakarida
mempunyai 2 – 10 satuan monosakarida meskipun yang penting dan menarik biasanya adalah di-
atau trisakarida. Kebanyakan polisakarida penting memiliki beratus-ratus satuan monosakarida
(Pine, 1988).
Karbohidrat yang terdiri atas dua satuan monosakarida atau lebih yang tergabung melalui
ikatan glikosida digolongkan ke dalam oligosakarida dan polisakarida. Oligosakarida
mempunyai 2 – 10 satuan monosakarida meskipun yang penting dan menarik biasanya adalah di-
atau trisakarida. Kebanyakan polisakarida penting memiliki beratus-ratus satuan monosakarida
(Pine, 1988).
Polisakarida adalah polimer yang terbentuk dari pengulangan unit monosakarida terikat
bersama oleh ikatan glikosidik. Amilum dan glikogen terbentuk dari mata rantai molekul
glukosa, dan selulosa terbentuk dari mata rantai glukosa (Fessenden & Fessenden, 1997).
Polisakarida memenuhi tiga maksud dalam sistem kehidupan: sebagai bahan bangunan
(architectural), bahan makanan (nutritional), dan sebagai zat spesifik. Polisakarida arsitektural
misalnya selulosa, yang memberikan kekuatan pada pokok kayu dan dahan bagi tumbuhan, dan
kitin (chitin), komponen struktur dari kerangka-luar serangga. Polisakarida nutrisi yang lazim
adalah pati (starch, yang terdapat dalam padi dan kentang) dan glikogen, karbohidrat yang siap
dipakai dalam tubuh hewan. Heparin, suatu contoh zat spesifik, adalah suatu polisakarida yang
mencegah koagulasi darah. Polisakarida dapat juga terikat pada tipe molekul lainnya, seperti
dalam glikoprotein atau bisa disebut (kompleks polisakarida-protein), dan glikolipid (kompleks
polisakarida-lipid) (Fessenden & Fussenden, 1986).
Polisakarida adalah polimer yang terbentuk dari pengulangan unit monosakarida terikat
bersama oleh ikatan glikosidik. Amilum dan glikogen terbentuk dari mata rantai molekul
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
8/27
glukosa, dan selulosa terbentuk dari mata rantai glukosa (Fessenden & Fessenden, 1997). Suatu
polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak satuan
monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glukosida. Hidrolisis lengkap akan mengubah
suatu polisakarida menjadi monosakarida. Seluosa merupakan senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Diperkirakan sekitar 1011 ton selulosa dibiosintesis tiap tahun, dam selulosa
mencakup sekitar 50% dari karbon tak bebas di bumi. Daun kering mengandung 10-205
selulosa, kayu 50% dan kapas 90%. Sumber selulosa murni yang paling gampang di
laboratorium alah kertas saring. Gula pereduksi memberikan uji positif dengan pereaksi Benedict
dan Tollens. Gula nonpereduksi adalah yang tidak memberikan uji positif. Uji positif diperoleh
jika gula yang bentuk hemiasetal dan hemiaketalnya berada dalam kesetimbangan dengan bentuk
terbukanya. Gula tidak memberikan uji positif dengan pereaksi Benedict dan Tollens jika bentuk
siklik dan aldehida tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehida (Arsyad, 2001).
Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Beras sebagai
bahan makanan mengandung nilai gizi yang cukup tinggi yaitu kandungan karbohidrat sebesar
360 kalori, protein sebesar 6.8 gr dan kandungan mineral seperti Ca dan Fe masingmasing 6 dan
0.8 mg. Beras dalam proses pemasakkannya menjadi masi menghasilkan sisa air rebusan yang
berlebih dan oleh masyarakat air rebusan ini sering dimanfaatkan untuk dikonsumsi oleh anak-
anak. Polisakarida memenuhi tiga maksud dalam sistem kehidupan: sebagai bahan bangunan
(architectural), bahan makanan (nutritional), dan sebagai zat spesifik. Mereka beranggapan
bahwa air rebusan beras ini memiliki kandungan gizi yang cukup baik untuk kesehatan sehingga
dengan alasan tersebut masyarakat yang tingkat ekonominya rendah menganggap air rebusan
beras ini dapat dimanfaatkan sebagai minuman alternative pengganti susu yang harganya relative
mahal. Kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi air rebusan beras telah berlangsung dalam
jangka waktu yang lama. tanpa mereka mengetahui seberapa besar manfaatnya bagi kesehatan
tubuh, karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein
dan mineral yang terkandung di dalam air rebusan beras (Barus, 2011).
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
9/27
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi dan raknya, pipet tetes,
penangas air dan botol semprot.B. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan laktosa, larutan fruktosa, larutan
maltosa, larutan glukosa, larutan sukrosa, air beras, air jagung, air singkong, H 2SO4 pekat, reagen
Benedict, - nafthol dan akuades.
IV. PROSEDUR KERJA
1. Uji Tollens
1. AgNO3 dimasukkan 1 mL, tambahkan 2 tetes NaOh 10% .
2. Amonia encer ditambahkantetes demi tetes secukupnya sampai terjadi reaksin dan diaduk kuat-
kuat hingga tercampur sempurna.
3. Sampel 1 mL ditambahkan, kocoklah dan biarkan selama 5 menit dan dipanaskan dalam
waterbath suhu 40°C, jika tidak ada reaksi yang terjadi.
2. Uji Benedict
1. Sampel 1 mL dimasukkan, kemudian dicampur dengan 2 ml larutan benedict ke dalam tabung
rekasi yang bersih dan kering.
2. Sampel diikocok dan dididihkan selama 2 menit atau dimasukkan ke dalam air yang mendidih
selama 5 menit.
3. Warna reaksi diamatai.
3. Uji Fehling
1. Tabung reaksi 1 mL diisikan masing-masing larutan reagen Fehling A dan 1 mL larutan reagen
Fehling B.
2. Sampel ditambahkan 1 mL dan panaskan selam 5 menit dan diamati perubahan yang terjadi.
4. Hidrolisis Sukrosa
1. 2 tabung reaksi disiapkan dan isi dengan 1 mL sukrosa.
2. H2SO4 0,5 M ditambahkan 1 mL pada tabung 1 dan dipanaskan selama 5 menit lalu dinginkan
3. NaOH 0,5 M ditambahkan 5 tetes dan kocok
4. Larutan tabung 1 dan tabung 2 diilakukan uji fehling dan dibandingkan
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
10/27
hasil reaksinya.
7. Percobaan laktosa dan amylum diulangi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
a. Uji Tollens ( uji cermin perak)
No Sampel Warna Awal Warna Akhir
1. Laktosa Abu-abu ada endapan Perak tidak ada endapan
2. Sukrosa Bening ada endapan Perak tidak ada endapan
3. Glukosa Perak Tidak ada perubahan
b. Uji Benedict
No Sampel Warna Awal Warna Akhir
1. Laktosa Biru muda Coklat endapan merah bata
2. Sukrosa Biru muda Tiak ada perubahan
3. Glukosa Biru muda Coklat endapan merah bata
c. Uji Fehling
No. Sampel Warna Awal Warna Akhir
1. Laktosa Biru tua Tidak terjadi perubahan
2. Sukrosa Biru tua Coklat endapan merah bata
3. Glukosa Biru tua Coklat endapan merah muda
d. Hidrolisis Sukrosa
No
.
Sampel Warna Awal Warna Akhir
1. Tabung I Biru muda Biru muda terjadi endapan
2. Tabung II Putih bening Tidak terjadi perubahan
B. PEMBAHASAN
Karbohidrat atau sakarida terdapat gugus hidroksil (-OH), gugus aldehid atau gugus keton.
Maka dapat didefinisikan bahwa karbohidrat sebagai senyawa polihidroksialdehida atau
polihidroksiketon, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Karbohidrat dapat digolongkan
berdasarkan jumlah monomer penyusunnya. Ada 3 jenis karbohidrat berdasarkan penggolongan
ini, yaitu, Monosakarida, Disakarida (Oligosakarida) dan Polisakarida
1. Monosakarida
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
11/27
Monosakarida merupakan senyawa karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis lagi. Umumnya senyawa ini adalah aldehid atau keton yang mempunyai 2 atau lebih
gugus hidroksil. Beberapa molekul karbohidrat ada yang mengandung unsur nitrogen dan sulfur.
Rumus empiris karbohidrat adalah (CH2O)n. Jika gugus karbonil pada ujung rantai
monosakarida adalah turunan aldehid maka monosakarida ini disebut aldosa. Jika gugus karbonil
pada ujung rantai monosakarida adalah turunan keton maka monosakarida ini disebut ketosa.
Monosakarida yang paling kecil n = 3 adalah gliseraldehid dan dihidroksiaseton.
2. Disakarida (Oligosakarida)
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari 2 sampai 10 monosakarida.
Yang termasuk kelompok ini adalah disakarida, trisakarida, Dan seterusnya. Disakarida terdiri
dari 2 monosakarida yang terikat dengan O-Glikosidik. 3 senyawa disakarida utama yang
penting dan melimpah ruah di alam yaitu sukrosa, laktosa dan maltosa. Ketiga senyawa ini
memiliki rumus molekul yang sama (C12H22O11) tetapi struktur molekul berbeda. Sukrosa atau
gula pasir dibuat dari tetes tebu. Sikropsa lebih manis dari glukosa, tetapi kurang manis
dibandingkan dengan fruktosa, sangat mudah larut dalam air. Gula ini dipakai untuk membuat
sirup, gula – gula dan pemanis makanan. Jika senyawa ini dihidrolisis akan dihasilkan satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Laktosa disebut gula susu karena terdapat banyak
dalam air susu. Biasanya diperoleh dari air susu. Gula ini merupakan gula yang paling suka larut
dalam air dan paling tidak manis. Enzim dalam bakteri tertentu akan mengubah laktosa menjadi
asam laktat, hal ini terjadi bila susu berubah menjadi masam. Laktosa dipakai untuk membuat
makanan bayi dan diet spesial. Jika dihidrolisis akan dihasilkan 1 molekul glukosa dan 1 molekul
galaktosa. Maltosa disebut sebagai gula mout, banyak terdapat pada jelai yang sedang
berkecambah. Senyawa ini merupakan hasil hidrolisis parsial dari pati. Dibandingkan dngan
sukrosa zat ini lebih sukar larut dan kurang manis. Senyawa ini dipergunakan untuk penyusun
makanan bayi, susu bubuk, dan bahan makanan lainnya. Jika dihidrolisis akan dihasilkan 2
molekul glukosa.
3. Polisakarida
Polisakarida tersusun oleh monosakarida yang tergabung dengan ikatan glukosida. Pati
merupakan salah satu contoh polisakarida yang tersusun oleh glukosa. Dipandang dari
strukturnya, butir –butir pati terdiri atas 2 bagian yaitu: Bagian amilosa yang merupakan rantai
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
12/27
lurus polimer glukosa, dan bagian amilopektin yang trdiri atas rantai bercabang polimer glukosa
jika dihidrolisis sempurna akan dihasilkan molekul – molekul glukosa. Identifikasi monosakarida
dilakukan berdasarkan sifat kemampuannya mereduksi, yang dilakukan menggunakan uji
Benedict. Uji Molicsch dipergunakan untuk mengenal karbohidrat yang mudah mengalami
dehidrasi membentuk furfural maupun dihidrosifurfural yang lebih lanjut berkondensasi dengan
resorsinol, orsinol ataupun a-naftol. Reagen Seliwanof dipergunakan untuk mengenal adanya
karbohidrat yang mengandung gugus fungsional aldehid seperti fruktosa dan sukrosa. Pereaksi
barfoed digunakan secara umum untuk mengenal adanya monosakarida. Uji iodin secara khusus
dipergunakan untuk mengidentifikasi adanya polisakarida amilum.
Beberapa pengujian terhadap karbohidrat, yaitu :
a. Reaksi Mollish
Karbohidrat dapat dihidrolisis secara kualitatif maupun kuantitatif. Karbohidrat dengan zat
tertentu akan menghasilkan warna tertentu yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif. Pada
uji ini, senyawa furfural atau furfural tersubstitusi akan terbentuk jika hasil reaksi antara - nafthol
dengan sampel karbohidrat adalah positif. Jika pada reaksi ini positif maka akan dapat diketahui
dengan perubahan warna yaitu terbentuk cincin cokelat saat larutan hasil reaksi ditambahkan
beberapa tetes asam sulfat pekat.
Contoh reaksi yang terjadi pada sampel :
Penambahan asam sulfat pekat digunakan untuk memberikan suasana asam pada reaksi dan
sekaligus untuk mengkatalis reaksi sehingga reaksi berlangsung dengan cepat. Setelah
penambahan asam sulfat pekat ke semua sampel, kecuali air terbentuk cincin. Warna cokelat
yang ditimbulkan ini menunjukkan bahwa semua sampel yaitu larutan gula, yaitu laktosa,
fruktosa, sukrosa, maltosa, glukosa, air beras, air jagung, dan air singkong dapat dihidrolisis oleh
asam sulfat menjadi senyawa furfural atau furufural tersubstitusi karena semua sampel
mempunyai satuan-satuan monosakarida dengan atom karbon sejumlah enam atom.
Warna yang terjadi merupakan kondensasi dari senyawa furfural dengan alfa naftol yang
ada dalam alkohol (pereaksi Molish) menghasilkan senyawa berikut :
Alfa naftol + hidroksi metil furfural H2SO4 senyawa kompleks cokelat.
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
13/27
Namun, pada percobaan ini, sampel karbohidrat seperti fruktosa, laktosa, sukrosa, glukosa, dan
maltosa tidak membentuk cincin coklat setelah ditambahkan dengan asam sulfat. Hal ini karena
larutan-larutan karbohidrat ini tidak dalam keadaan tertutup di dalam tabung reaksi sementara
akan ditetesi dengan asam sulfat. Sehingga larutan dalam keadaan teroksidasi. Sedangkan sampel
lain seperti air jagung, air beras dan air singkong langsung ditambahkan dengan asam sulfat
pekat, tanpa menunggu atau pun dalam keadaan terbuka dalam jangka waktu yang terhitung
lama.
b. Uji Benedict
Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gugus aldehid atau gugus keto bebas
dalam sampel. Uji ini berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ pada proses reduksi cupri dalam
suasana alkalis. Biasanya ditambahkan zat seperti sitrat pada larutan Benedict untuk mencegah
pengendapan CuCO3 dalam larutan NaOH. Uji ini positif jika larutan terbentuk larutan yang
berwarna biru kehijauan sampai merah bata (tergantung kadar gula reduksi yang tersedia).
Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh bahwa semua sampel bereaksi positif.
O O
R – C – H + 2Cu2+ + 2OH- R – C – O- + Cu2O + H2O
Reaksi yang terjadi antara sampel dengan reagen benedict adalah sebagai berikut:
c. Uji tollens
Uji tollens merupakan salah satu uji yang digunakan untuk membedakan senyawa aldehid
dan senyawa keton. Dalam percobaan ini yang pertama dilakukan adalah membuat Pereaksi
tollens yaitu dengan Mencampurkan 1 ml AgNO3 kemudian 2 tetes NaOH 10 % ( tetes demi
tetes) sehingga menghasilkan pengoksidasi ringan yaitu larutan basa dari perak nitrat. Untuk
mencegah pengendapan ion perak sebagai oksida pada suhu tinggi, maka ditambahkan beberapa
tetes larutan amonia, amonia membentuk kompleks larut air dengan ion perak. Pada praktikum
ini menggunakan delapan jenis sampel yang diuji apakah dia termasuk ke dalam senyawa
aldehid atau senyawa keton. Sampel-sampel tersebut antara lain Larutan Glukosa, Larutan
Fruktosa, Larutan Maltosa, Larutan Laktosa, Larutan Amilum, Larutan Gula, Larutan Madu, dan
Larutan Susu. Pada percobaan terhadap Larutan gula, larutan maltosa, larutan fruktosa, larutan
laktosa, larutan glukosa dan madu pada saat ditambahkan dengan pereaksi tollens terjadi
perubahan warna larutan menjadi coklat keruh dan tebentuk endapan berwarna hitam. Kemudian
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
14/27
dipanaskan terjadi lagi perubahan yaitu warna larutan abu-abu keruh dan terbentuknya endapan
cermin perak pada dinding tabung reaksi dan endapan berwarna kehitaman, setelah larutan di
dinginkan warna larutan berubah lagi menjadi bening kehijauan dan endapannya berwarna hitam.
Dari pengamatan ini dapat dinyatakan bahwa keenam larutan ini merupakan senyawa aldehid,
karena pada dasar tabung reaksi mengkilat yang menunjukkan adanya endapan cermin
perak.Endapan cermin perak ini berasal dari Gugus aktif pada pereksi tollens yaitu Ag2O yang
bila tereduksi akan menghasilkan endapan perak. Endapan perak ini akan menempel pada
dinding tabung reaksi yang akan menjadi cermin perak. Aldehid dioksidasi menjadi anion
karboksilat . ion Ag+ dalam reagensia tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positif ditandai
dengan terbentuknya cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi . reaksi dengan pereaksi
tollens mampu meng ubah ikatan C-H pada aldehid menjadi ikatan C-O.
Pada percobaan terhadap larutan susu dan amilum pada saat ditambahkan pereaksi tollens
terjadi perubahan warna pada susu yang awalnya berwarna putih susu berubah menjadi coklat
dan terbentuk endapan abu – abu sedangkan pada amilum yang awalnya bening berubah menjadi
warna putih susu dan terbentuk endapan abu –abu, kemudian pada saat dipanaskan warna larutan
berubah lagi warna larutan dan endapan hitam sedangkan pada larutan amilum larutan menjadi
bening dan endapan ungu. Pada kedua larutan ini tidak tebentuk endapan cermin perak yang
terbentuk hanya endapan berwarna hitam pada susu dan ungu pada amilum. Dari pengamatan ini
dapat dinyatakan bahwa kedua larutan ini termasuk kedalam senyawa keton karena tidak
menghasilkan endapan cermin perak. Susu dan amilum tidak dapat membentuk cermin perak
karena tidak mempunyai atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonnya. Kedua tangan gugus
karbonnya sudah mengikat dua gugus alkil sehingga aseton tidak mengalami oksidasi ketika
ditambah pereaksi tollens dan dipanaskan.
d. Uji Amylum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan
untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan
dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua
macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa
memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
15/27
memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan
untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun 1829,
merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter Prancis
JGA Lugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk
desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di laboratorium rutin dan tes
medis. Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida kalium
murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih disukai untuk
tujuan ini. Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur
dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan
kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air
melalui pembentukan triiodida (I-3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi
yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol.
solusi Lugol mengandung alkohol. Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium
iodide); Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. Lugol diperoleh
dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi.
Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes
indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah
dark-blue/black. Dalam praktikum uji amilum digunakan lugol. Lugol digunakan untuk menguji
apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Kebutuhan pokok makanan orang
Asia tenggara umumnya adalah kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu antara 70 – 80
%. Bahan makanan tersebut dapat diperoleh dari butir padi padian, umbi, akar dan sebagainya.
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai penghasil energi, di dalam hati digunakan sebagai
detoksifikasi, disamping itu dapat juga membantu dalam metabolisme lemak dan protein
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Pada Glukosa Uji Tollens didapat tidak terjadi perubahan warna dari warna perak menjadi tetap
warna perak,. pada sukrosa didapat perubahan warna dari warna bening ada endapan menjadi
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
16/27
warna perak, dan pada laktosa didapat perubahan warna dari warna abu-abu ada endapan
menjadi warna perak.
2. Pada Glukosa Uji Benidict didapat perubahan warna dari warna biru muda menjadi coklat terjadi
endapan merah bata, pada sukrosa didapat tidak ada terjadi perubajan dan pada laktosa didapat
perubahan warna dari warna biru muda menjadi coklat terjadi endapan merah bata.
3. Pada Glukosa Uji Fehling didapat perubahan warna dari warna biru tua menjadi coklat terjadi
endapan merah muda, pada sukrosa didapat perubahan warna dari warna biru tua menjadi coklat
terjadi endapan merah bata dan pada laktosa didapat tidak terjadi perubahan warna.
4. Pada Tabung I Uji Hidrolisisis sukrosa didapat perubahan warna dari warna biru muda menjadi
biru muda terjadi endapan merah bata dan pada Tabung II didapat tidak terjadi endapan.
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
17/27
DAFTAR PUSTAKA
Ariyadi, T. H. Anggraini. 2010. Penetapan Kadar Karbohidrat Pada Nasi Aking Yang Dikonsumsu
Masyarajat Desa Singorojo Kabupaten Tegal. ISBN : 978.979.704.883.9. Prosiding Seminar
Nasional UNIMUS 2010. Hal 36 .
Arsyad, M. Natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia, Jakarta.
Barus, Pina. 2011. Studi Penentuan Kandungan Karbohidrat, Protein dan Mineral dalam Air Rebusan
Beras sebagai Minuman Pengganti Susu. Universitas Sumatra Utara, Medan.
Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Fessenden danFessenden. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik . Binarupa Aksara, Jakarta.
Girinda, Aisyah. 1986. Biokimia . Gramedia, Jakarta.
Pine, Stanley H. dkk. 1988. Kimia Organik 2. ITB Press, Bandung.
Respati. 1990. Pengantar Kimia Organik Jilid 1. Aksara Baru, Jakarta.Riawan, S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Binarupa Aksara, Jakarta.
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
18/27
Laporan Kimia Organik - ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT
Diposkan oleh VeLa Humaira i !"#$%#!!
Kirimkan Ini le&a' (mail BlogThis) Ber*agi ke T&i''er Ber*agi ke Fa+e*ook
BAB III
ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT
TUJUAN ,
• enge'ahui prinsip asar u.i kuali'a'i/ kar*ohira'
• enge'ahui per*eaan prinsip ari masing-masing me'oe
A. Pre-lab
$# Se*u'kan an .elaskan .enis-.enis kar*ohira' an *eri +on'oh masing-masing 0 1
$# onosakariaSe*agian *esar monosakaria ikenal se*agai heksosa2 karena 'eriri a'as 3 ran'ai
a'au +in+in kar*on# A'om-a'om hirogen an oksigen 'erika' paa ran'ai a'au +in+in
ini se+ara 'erpisah a'au se*agai gugus hiroksil 4OH5# onosakaria 6ang 'erapa'
i alam paa umumn6a 'erapa' alam *en'uk isomer eks'ro 4D5# 7on'ohn6a
glukosa2 /ruk'osa2 an galak'osa# onosakaria 6ang mempun6ai lima a'om kar*on
ise*u' pen'osa2 seper'i ri*osa an ara*inosa 4Amalia2 8!!95#8# Oligosakaria
Oligosakaria aalah polimer ari 8-$! monosakaria an *iasan6a *ersi/a' laru'
alam air# Oligosakaria apa' iperoleh ari hasil hirolisis polisakaria engan
*an'uan en:im 'er'en'u # ;enis-.enis Oligosakaria i*eakan paa .umlah polimer
an .enis monosakaria 6ang men.ai pen6usunn6a# olisakaria
http://velahumaira.blogspot.co.id/2014/04/laporan-kimia-organik-analisis.htmlhttp://velahumaira.blogspot.co.id/2014/04/laporan-kimia-organik-analisis.htmlhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=987139548276503560&postID=6492993977705805878&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=987139548276503560&postID=6492993977705805878&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=987139548276503560&postID=6492993977705805878&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=987139548276503560&postID=6492993977705805878&target=facebookhttp://velahumaira.blogspot.co.id/2014/04/laporan-kimia-organik-analisis.htmlhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=987139548276503560&postID=6492993977705805878&target=emailhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=987139548276503560&postID=6492993977705805878&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=987139548276503560&postID=6492993977705805878&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=987139548276503560&postID=6492993977705805878&target=facebookhttp://velahumaira.blogspot.co.id/2014/04/laporan-kimia-organik-analisis.html
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
19/27
>olisakaria aalah golongan kar*ohira' kompleks 6ang merupakan polimer ari
molekul-molekul monosakaria 6ang sanga' *an6ak 6ang mem*en'uk ran'ai
pan.ang lurus a'au *er+a*ang an apa' ihirolisis men.ai kar*ohira' 6ang le*ih
seerhana seper'i oligosakaria# 7on'ohn6a aalah pa'i2 glikogen2 selulosa2
hemiselulosa2 lignin an pek'in 4Amalia2 8!!95#
8# Bagaimana prinsip analisis kar*ohira' menggunakan u.i olis+h1
U.i olish engan prinsip kar*ohira' ireaksikan engan a-na/'ol alam alkohol
kemuian i'am*ah engan asam sul/a' peka' melalui ining 'a*ung2 u.i posi'i/
apa*ila 'er*en'uk +in+in ungu 4Sa&hne62 8!!?5#
0# Bagaimanakah reaksi 6ang 'er.ai an'ara laru'an 6oium engan sampel1
Kar*ohira' golongan polisakaria akan mem*erikan reaksi engan laru'an ioin
an mem*erikan &arna spesi=k *ergan'ung paa .enis kar*ohira'n6a# Amilosa
engan ioin akan *er&arna *iru# Amilopek'in engan ioin akan *er&arna merah
@iole'# likogen maupun eks'rin engan ioin akan *er&arna merah +okla'
4Suarma.i2 8!!35#
9# Apa /ungsi ari u.i *enei+' an sampel apa sa.a 6ang *ereaksi posi'i/ 'erhaap
reagen *enei+'1U.i *enei+' aalah u.i kimia un'uk menge'ahui kanungan gula 4kar*ohira'5
pereuksi# ula pereuksi melipu'i semua .enis monosakaria an *e*erapa
isakaria2 seper'i lak'osa an mal'osa# ;ai 6ang apa' *ereaksi posi'i/ aalah
sampel 6ang memiliki gula pereuksi seper'i monosakaria an *e*erapa
isakaria seper'i lak'osa an mal'osa# U.i posi'i/n6a 'er*en'uk &arna kuning2 hi.au2
a'au merah 4Suarma.i2 8!!35#
?# ;elaskan prinsip ari u.i *ar/oe)
U.i Bar/oe memiliki prinsip *erupa mekanisme 7u8 ari pereaksi *ar/oe alam
suasana asam akan ireuksi le*ih +epa' oleh gula reuksi monosakaria ari paa
isakaria 4*iru5 an menghasilkan 7u8O 4kupro oksia5 *er&arna merah *a'a
4Krause2 8!!35#
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
20/27
2. Tinjauan Pustaka
8#$ Tin.auan *ahana# Reagen ollish
Reagen molis+h 'eriri ari a-na/'ol ?C an e'hanol %?C# Dapa' menim*ulkan iri'asima'a an kuli'2 men6e*a*kan gangguan perna/asan# 7airan ini .uga muah
'er*akar# Termasuk prouk 6ang s'a*il an apa' *eraksi engan panas2 n6ala api
an asam kloria 4Soenoro2 8!!?5#*# H8SO9
erupakan reagen un'uk analisa# erupakan prouk 6ang s'a*il imana 'eriri ari
asam sul/a' %?C# >rouk ini apa' men6e*a*kan iri'asi ma'a2 iri'asi kuli'2 gangguan
inera penge+ap an gangguan perna/asan# >rouk ini apa' mengalami peruraian
*ila kena panas2mengeluarkan gas SO8# Asam en+er *ereaksi engan logam
menghasilkan gas hirogen 6ang eksplosi/ .ika kena api a'au panas an *ereaksi
he*a' .ika kena air 4Sa&hne62 8!!?5#+# Lau'an
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
21/27
i# al'osa4Amalia2 8!!95#
.# >a'i4Amalia2 8!!95#
k# likogen
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
22/27
4Amalia2 8!!95#
C. Hasil Per!"aan Dan Pen#a$atan %
&. Uji '!lis(
a# Tuliskan a'a hasil u.i olis+h
Sen)a*a Hasil Uji Keteran#an
+luk!sa Ungu sanga' Sukr!sa Ungu peka'
Pati Ungu
*# Bahas an *aningkan a'a-a'a hasil u.i olis+h ari *e*erapa sampel alam
per+o*aan ini)
>rinsip ari u.i molis+h ini aalah reaksi ehirasi kar*ohira' oleh asam
sul/a' an al/a na/'ol 6ang akan mem*en'uk sen6a&a kompleks *er&arna ungu#
Dimana asam sul/a' *er/ungsi se*agai pem*en'ukan sen6a&a /ur/ural anse*agai agen konensasi# U.i posi'i/ ari u.i ini aalah 'er*en'ukn6a +in+in
*er&arna ungu# U.i molis+h ini seniri aalah un'uk mengu.i kanungan
kar*ohira' paa sua'u sampel2 .ai semua sampel 6ang menganung
kar*ohira' hasil u.in6a posi'i/ 4Soenoro2 8!!?5#ekanisme ari reaksi ini aalah kar*ohira' ihirolisis men.ai
monosakaria2 selan.u'n6a monosakaria .enis pen'osa akan mengalami
ehirasi engan asam 'erse*u' men.ai /ur/ural2 semen'ara golongan heksosa
men.ai hiroksi-mul'i/ur/ural menggunakan asam organik peka'# >ereaksi
olis+h 6ang 'eriri ari E-na/'ol alam alkohol akan *ereaksi engan /ur/ural
'erse*u' mem*en'uk sen6a&a kompleks *er&arna ungu# Dimana monosakaria
akan *ereaksi le*ih +epa' aripaa isakaria an polisakaria karena paamonosakaria langsung *isa mengalami ehirasi engan asam sul/a'
mem*en'uk /ur/ural2 semen'ara paa isakaria harus iu*ah ahulu men.ai
monosakaria *aru *isa ihirolisis oleh asam sul/a' mem*en'uk /ur/ural
4Soenoro2 8!!?5#Reaksi 6ang 'er.ai aalah
Dari a'a hasil per+o*aan 6ang 'elah ilakukan apa' isimpulkan *ah&a
ke'iga sampel 6ai'u glukosa2 sukrosa an pa'i *ereaksi posi'i/ 'erhaap u.i
molis+h ini# Hal ini suah sesuai engan li'era'ur 6ang men6a'akan *ah&a
sukrosa2 glukosa an pa'i merupakan sua'u kar*ohira' sehingga apa' *ereaksiposi'i/ paa u.i molis+h 4Krause2 8!!35# ula-mula sampel 6ang *erupa glukosa2
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
23/27
sukrosa an pa'i imasukkan paa masing-masing 'a*ung reaksi se*an6ak $ ml#
Selan.u'n6a paa masing-masing 'a*ung reaksi i'am*ah reagen molis+h 8
'e'es2 kemuian i'am*ahkan H8SO9 2 penam*ahan H8SO9 ini *er'u.uan se*agai
konensing agen' an pem*en'uk sen6a&a mul'i/ur/ural# Kemuian apa' iliha'
hasiln6a2 paa semua sampel 6ai'u glukosa2 sukrosa an pa'i *ereaksi posi'i/
engan i'anai 'er*en'ukn6a &arna ungu# Semakin peka' &arna ungu makasemakin penek ran'ai kar*onn6a# Dari a'a hasil 'erse*u' &arna ungu paa
glukosa le*ih peka' aripaa sukrosa an pa'i ini *erar'i ran'ai kar*on paa
glukosa le*ih penek ari sukrosa an pa'i# arna ungu 6ang 'er*en'uk paa
sukrosa le*ih peka' ari &arna ungu 6ang 'er*en'uk paa pa'i an le*ih puar
ari &arna ungu 6ang 'er*en'uk paa glukosa2 .ai a'om kar*on 6ang aa paa
sukrosa le*ih penek ari a'om kar*on 6ang aa paa pa'i an le*ih pan.ang
ari a'om kar*on 6ang 'erapa' paa glukosa# arna ungu 6ang 'er*en'uk paa
sampel pa'i 'iak 'erlalu peka' i*aning sukrosa an glukosa2 .ai a'om kar*on
6ang aa paa pa'i le*ih pan.ang aripaa a'om kar*on 6ang aa paa sukrosa
an glukosa# arna ungu 6ang 'er*en'uk paa ke'iga sampel 'erse*u'
ise*a*kan oleh reaksi ehirasi kar*ohira' oleh asam sul/a' 4H8SO95#H8SO9 peka' *er/ungsi un'uk menghirolisis ika'an paa sakaria un'uk
menghasilkan /ur/ural# Fur/ural ini kemuian *ereaksi engan reagen' olis+h2 E-
naph'hol mem*en'uk +in+in 6ang *er&arna ungu#
2. Uji ,!-iu$
a# Tuliskan a'a hasil u.i rinsip ari u.i 6oium ini aalah laru'an 6oium alam *en'uk'riioia akan masuk paa s'ruk'ur helikal pa'i sehingga akan 'er*en'uk &arna
*iru peka'# arna *i'u peka' 'er*e*u' merupakan sua'u &arna kompleks 6ang
ihasilkan karena 6oium pun6a amilosa an &arna kompleks 6ang ihasilkan
*ergan'ung paa s'ruk'ur polisakaria an umur 6oium# Semakin lama umur
6oium maka &arna 6ang ihasilkan semakin puar# >a'i engan 6oium
mengahasilkan &arna *iru2 eks'rin menghasilkan &arna ungu2 seangkan
monosakaria an isakaria 'iak *er&arna 4Soenoro2 8!!?5#ekanisme 6ang 'er.ai paa u.i ioin ini aalah KI akan mem*en'uk
kompleks 'riioia alam air 6ang kemuian masuk kealam helikal pa'i an
mem*en'uk &arna *iru peka' 4Soenoro2 8!!?5# Reaksi 6ang 'er.ai paa u.i
ioin ini aalah
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
24/27
H8O84aG5 0 I-4aG5 8 H I0- 8 H8O
I0-4aG5 8 S8O08-4aG5 0 I-4aG5 S9O38-4aG5
>aa per+o*aan ini sampel i'e'eskan paa pla'e se*an6ak sa'u 'e'es2kemuian i'am*ahkan sa'u 'e'es reagen 6oium kemuian iauk# Selan.u'n6ai*akar un'uk memper+epa' reaksi2 kemuian iperoleh hasil# Dari a'a hasilper+o*aan ia'as apa' isimpulkan *ah&a hasil u.i eks'rin an pa'i aalahposi'i/2 semen'ara hasil u.i glukosa an mal'osa aalah nega'i/# Dalam li'era'urmen6e*u'kan *ah&a Deks'rin 6ang iu.i se+ara kuali'a'i/ engan u.i 6oiumsehingga ihasilkan &arna merah ke+okla'an2 seangkan pa'i engan u.i ioinmenghasilkan &arna *iru2 paa mal'osa an glukosa engan penam*ahan6oium mem*erikan &arna ke+okla'an 4Amalia2 8!!95# Sehingga per+o*aan 6angilakukan suah sesuai engan li'era'ur#
/. Uji Bar0!e-
a# Tuliskan a'a hasil Bar/oe 'es')
Sen)a*aHasil Uji Keteran#a
nSe"elu$ Setela(
+luk!sa Biru (napan merah
Frukt!sa Biru (napan merah
'alt!sa Biru (napan merah Sukr!sa Biru Hi.au -
*# Bahas an *aningkan a'a-a'a hasil u.i Bar/oe ari *e*erapa sampel alam
per+o*aan ini)
U.i *ar/oe aalah u.i un'uk menge'ahui memisahkan an'ara
monosakaria an isakaria pereuksi alam suasana asam# >rinsip ari u.i
*ar/oe ini aalah sampel i+ampurkan engan +upri ase'a' an asam ase'a'
paa laru'an *ar/oe 6ang mem*erikan keaaan asam# Kemuian ihasilkan
enapan +upro oksia *er&arna merah *a'a 6ang men.ai inikasi hasil u.i
posi'i/n6a 4Soenoro2 8!!?5##
ekanisme ari u.i *ar/oe ini aalah 7u8 ari pereaksi Bar/oe alam
suasana asam akan ireuksi le*ih +epa' oleh gula reuksi monosakaria
aripaa isakaria an menghasilkan 7u8O 4kupro oksia5 *er&arna merah
*a'a# Seangkan ehirasi /ruk'osa oleh H7L peka' menghasilkan
hiroksime'il/ur/ural engan penam*ahan resorsinol akan megalami konensasi
mem*en'uk sen6a&a kompleks *er&arna merah# Reaksi paa monosakaria
le*ih +epa' aripaa sen6a&a isakaria karena paa sen6a&a isakaria harusiu*ah men.ai monosakaria 4Soenoro2 8!!?5#
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
25/27
Reaksi 6ang 'er.ai aalah
Dari a'a hasil per+o*aan 6ang iperoleh apa' isimpulkan *ah&a
glukosa2 /ruk'osa an mal'osa *ereaksi posi'i/ 6ang i'anai engan aan6a
enapan merah *a'a se'elah ipanaskan# Seangkan paa sukrosa *ereaksi
nega'i/ karena sukrosa 'ersusun a'as glukosa an /ruk'osa 6ang *erika'an
sehingga 'iak lagi 'erapa' gugus alehi a'au ke'on 6ang *ermu'asi men.ai
ran'ai 'er*uka ser'a 'iak .uga memiliki gugus pereuksi 4Sa&hne62 8!!?5#
Dalam li'era'ur men6a'akan *ah&a monosakaria pereuksi le*ih op'imal
aripaa isakaria pereuksi2 *iasan6a .ika irekasikan engan reagen Bar/oe
mem*en'uk enapan kuprooksia merah ke+okla'an a'au merah *a'a
4Suarma.i2 8!!35# Sehingga paa per+o*aan engan sampel glukosa2 /ruk'osa
an mal'osa suah sesuai engan li'era'ur#
. Uji Bene-it
a# Tuliskan a'a hasil Benei+' 'es')
Sen)a*
a
Hasil Uji
Keteran#an Keteran#an
Se"elu$ Setela(
+luk!sa Biru erah *a'a
Frukt!s Biru erah *a'a
Sukr!sa Biru erah *a'a
*# Bahas an *aningkan a'a-a'a hasil u.i Benei+' ari *e*erapa sampel alam
per+o*aan ini)
>rinsip ari u.i *enei+' aalah laru'an 7uSO9 alam suasana alkali akan
ireaksikan engan gula pereuksi sehingga 7uO 'ereuksi men.ai 7u8O
*er&arna merah *a'a# Tu.uan ari U.i Benei+' aalah un'uk mengien'i=kasi
gula pereuksi# ugus pereuksi ini *erupa alehi an ke'on 4Soenoro2 8!!?5#ekanisme ari u.i *enei+' ini aalah reagen *enei+' 6ang 'ersusun a'as
'em*aga sul/a' an laru'an na'rium kar*o*a' an na'rium si'ra'2 mula-mula
glukosa ioksiasi men.ai garam asam glukorana' 6ang kemuian mampu
mereuksi 7uO men.ai 7u8O men.ai merah *a'a 4Soenoro2 8!!?5#
Reaksi 6ang 'er.ai aalah
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
26/27
Dari a'a hasil per+o*aan 6ang iperoleh apa' isimpulkan *ah&a
glukosa2 sukrosa an /ruk'osa *ereaksi posi'i/ 'erhaap u.i ini 6ang i'anai
engan 'er*en'ukn6a &arna merah *a'a se'elah ipanaskan# Dalam li'era'ur
glukosa an /ruk'osa memiliki gugus pereuksi *e*as sehingga apa' *ereaksiposi'i/ alam u.i *enei+'2 seangkan sukrosa 'iak memiliki gugus pereuksi
*e*as karena sukrosa 'eriri ari glukosa an /ruk'osa 6ang *erika'an sehingga
'iak lagi memiliki gugus pereuksi *e*as 6ang *ermu'aro'asi men.airan'ai
'er*uka 4Sa&hne62 8!!?5# Fruk'osa merupakan gugus ke'on2 seangkan glukosa
merupakan gugus alehi# ugus ke'on akan le*ih muah *ereaksi aripaa
gugus alehi karena gugus ke'on langsung *isa iehirasi men.ai /ur/ural#
Seangkan alehi harus iu*ah men.ai ke'on ulu *aru kemuian iehirasi
men.ai /ur/ural# ;ai /ruk'osa le*ih +epa' *ereaksi aripaa glukosa# Dalam hal
ini 'er.ai kesalahan paa sampel sukrosa2 hal ini imungkinkan karena sampel
sukrosa seniri 6ang suah lama isimpan sehingga mungkin 'er.ai oksiasi#
P3RTAN,AAN
$# Bagaimana mem*eakan monosakaria an isakaria engan menggunakan
Bar/oe 'es'1
Ja*a" %
Un'uk mem*eakan monosakaria engan isakaria menggunakan u.i *ar/oe
6ai'u sampel imasukkan ke alam 'a*ung reaksi se*an6ak lima 'e'es2 kemuiani'am*ahkan $ ml reagen *ar/oe# Selan.u'n6a ipanaskan engan +ara i=ksasi
an iama'i peru*ahann6a# U.i posi'i/ i'anai engan 'er*en'ukn6a enapan
merah *a'a# Dalam suasana asam2 golongan isakaria *ereaksi lam*a'
seangkan golongan monosakaria *ereaksi +epa'# Si/a' pereuksin6a apa'
ike'ahui ari aan6a gugus OH *e*as 6ang reak'i/# Ini ikarenakan paa
monosakria s'ruk'urn6a le*ih seerhana ari paa isakaria 4Amalia2 8!!95#
8# Bagaimana mengien'i=kasi gula pereuksi sampel paa u.i Benei+'1
Ja*a"%Un'uk mengien'i=kasi gula pereuksi paa u.i *enei+' 6ai'u sampel
imasukkan ke alam 'a*ung reaksi se*an6ak ua 'e'es2 kemuian i'am*ah
reagen *enei+' se*an6ak $ ml kemuian i*akar ia'as *unsen an iama'i
peru*ahann6a# Hasil u.i posi'i/ i'anai engan aan6a peru*ahan &arna se'elah
pemanasan men.ai merah *a'a# Dengan sampel 6ang hasil u.in6a posi'i/ *erar'i
ialam sampel 'erse*u' 'erapa' gugus pereuksi 4Amalia2 8!!95#
K3SI'PULAN
8/18/2019 Laporan Pratikum Uji Benedict
27/27
>rinsip ari u.i olis+h aalah reaksi ehirasi kar*ohira' oleh asamsul/a' peka' an E-na/'ol 6ang akan mem*en'uk &arna kompleks ungu paapermukaan laru'an# Hasil u.i posi'i/ i'un.ukkan engan aan6a &arna kompleksungu# >rinsip ari u.i aa u.i 6oium2
eks'rin an pa'i posi'i/2 seangkan mal'osa an glukosa nega'i/# Ar'in6aeks'rin an pa'i menganung pa'i2 seangkan mal'osa an glukosa 'iak
menganung pa'i# >aa u.i *ar/oe2 glukosa /ruk'osa an mal'osa *ereaksi
posi'i/2 seangkan sukrosa *ereaksi nega'i/# >aa u.i *enei+'2 glukosa2 sukrosa
an /ruk'oa *ereaksi posi'i/# Namun alam li'era'ur seharusn6a 6ang *ereaksi
posi'i/ aalah glukosa an /ruk'osa karena memiliki gugus pereuksi *e*as2
seangkan sukrosa 'iak memiliki gugus pereuksi *e*as#