LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIK TEKNIK DATA EKSPERIMENTAL Oleh: Kelompok 3 Anggota : 1. Nur Avianti A1H013003 2. Alfin Ramdhani A1H013019 3. Irma Alfiati N. A1H013060 4. Deariesta Rizky K. A1H009038 5. Yasrul Khoiruddin A1H013066 6. Rizal A1H013052 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
STATISTIK TEKNIK
DATA EKSPERIMENTAL
Oleh: Kelompok 3
Anggota :
1. Nur Avianti A1H013003
2. Alfin Ramdhani A1H013019
3. Irma Alfiati N. A1H013060
4. Deariesta Rizky K. A1H009038
5. Yasrul Khoiruddin A1H013066
6. Rizal A1H013052
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan statistik sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara -
negara Babilon, Mesir, dan Roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia, jenis
kelamin, pekerjaan, dan jumlah anggota keluarga. Kemudian pada tahun 1500,
pemerintahan Inggris mengeluarkan catatan mingguan tentang kematian dan
tahun1662 dikembangkan catatan tentang kelahiran dan kematian. Baru pada tahun
1772-1791, G. Anchenwall menggunakan istilah statistika sebagai kumpulan data
tentang negara. Tahun 1981-1985 R. Fisher mengenalkan analisan varians dalam
literatur statistinya. (Pujiati, 2004)
Statistika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang membahas tentang
pengambilan data, data ekperimental sampai kesimpulan yang diperoleh
dari perhitungan dan pengolahan data tadi, serta membuat keputusan yang
dapat diterima berdasarkan analisis. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita
temui permasalahan yang dapat diformulasikan ke dalam persamaan
matematis. Hubungannya dengan statistika yaitu statistika digunakan untuk
menyatakan data atau bilangan yang diperoleh dari data, misalnya rata-rata dari
data tersebut.
Permasalahan yang umum dihadapi oleh peneliti atau insinyur adalah
menyangkut cara pengambilan keputusan berdasarkan data mengenai suatu
sistem ilmu. Dalam tiap kasus, peneliti membuat dugaan mengenai suatu sistem.
Sebagai tambahan tiap kasus harus melibatkan penggunaan data percobaan
dan pengambilan keputusan berdasarkan data tadi. Secara resmi dalam tiap
kasus dugaan mengenai dugaan dapat dirumuskan dalam bentuk hipotesis
statistik.
Keunikan statistik yaitu kemampuannya untuk menghitung ketidak
pastian dengan tepat. Dengan kemampuan itu para ahli statistik dapat
membuat suatu pernyataan yang tegas, lengkap dengan jaminan ketidakpastian.
Didalam statistik ada tiga hal penting yang mendasar yaitu analisa data yang
membahas tentang pengumpulan, penyajian dan mengintisarikan data. Kedua
adalah probabilitas yaitu membahas tentang hukum peluang dan yang terakhir
adalah kesimpulan statistik yaitu tentang ilmu penarikan kesimpulan statistik
dari data tertentu .
B.Tujuan
1. Mahasiswa di harapkan mampu memahami teknik pengambilan data dan
mengnginterprestasikannya.
2. Melakukan analisis data secara desktiptif , asosiasi dan komparatif dari
data yang di peroleh.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Data adalah kumpulan keterangan atau fakta mengenai suatu persoalan,
yang dapat berbentuk kategori atau pun berbentuk angka/bilangan. Data merupakan
bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat
melahirkan berbagai informasi. Dengan informasi tersebut, dapat diambil suatu
keputusan.
Pengolahan data adalah proses untuk memperoleh data atau angka ringkasan
berdasarkan suatu kelompok data mentah, dengan menggunakan rumus tertentu,
seperti menghitung jumlah, rata-rata, proporsi/ persentase.
Dalam stastistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik
tentang parameter populasi. Dengan kata lain hipotesis adalah taksiran terhadap
parameter populasi, melalui data-data sampel (Sugiyono,2005). Istilah hipotesis
sebenarnya berasal dari kata majemuk terdiri dari kata-kata hipo dan tesa. Hipo,
berasal dari bahasa Yunani yang berarti di bawah, kurang atau lemah. Sedangkan
tesa yang berarti teori atau proporsi yang disajikan sebagai bukti. Jadi, hipotesis
adalah pernyataan yang masih kebenarannya dan masih perlu dibuktikan
kenyataannya. Jika suatu hipotesis telah dibuktikan kebenarannya, namanya bukan
lagi hipotesis. (Kerlinger, 1979) 1. Jenis Hipotesis Jenis hipotesis berdasarkan
perumusannya terdiri dari dua jenis yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol adalah hipotesis/dugaan yang menyatakan tidaknya ada hubungan
atau perbedaan antara variable X dan variable Y. Sementara, hipotesis alternatif
adalah hipotesis/dugaan yang menyatakan adanya hubungan atau perbedaan antara
variable X dan variable Y. Berdasarkan perumusan masalahnya, hipotesis dibagi
menjadi tiga jenis yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis
asosiatif. Hipotesis deskriptif adalah dugaan yang menjadi jawaban sementara
terhadap rumusan masalah deskriptif (menggambarkan). Hipotesis komparatif
adalah dugaan yang menjadi jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif (membandingkan). Pada rumusan ini, variabelnya sama tapi berbeda
pada populasi dan sampel atau kejadian itu terjadi pada waktu yang berbeda.
Terakhir, hipotesis asosiatif adalah dugaan yang menjadi jawaban sementara
terhadap rmusan masalah asosiatif yang menanyakan adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih (Data Non Eksperemintal)
III. METODOLOGI
A. Alat dan bahan
1. Gabah kering giling
2. Alat tumbuk mekanis (alat yang akan dianalisis)
3. Alat ukur : timbangan
4. Alat tulis: ballpoint, kertas
5. Alat hitung: kalkulator
B. Prosedur kerja
1. Menyiapkan alat tumbuk mekanis
2. Masing-masing kelompok mengambil gabah sebanyak 50 gram
3. Melakukan penumbukan gabah dalam 3 perlakuan yaitu dengan lama
penumbukan 5, 10 dan 15 menit
4. Menghitung bobot gabah yang telah ditumbuk sempurna menjadi beras
5. Menggabungkan data yang diperoleh diatas dengan hasil data kelompok
lain
6. Membuat table data yang diperoleh
Tabel 1. Data penumbukan gabah sebanyak 50 g dengan alat mekanis
Waktu (menit) Gabah (gram) Beras (gram)
0
5
10
15
C. Prosedur analisis data
1. Analisis deskriptif
a. Untuk menentukan kapasitas kerja mesin penumbuk perlu dilakukan
analisis deksriptif
1) Masing-masing kelompok menetapkan hipotesis jumlah persen
bobot gabah yang sudah tertumbuk menjadi beras atau belum,
selama 5 menit dan 10 menit
2) Bandingkan dengan hasil persen yang diperoleh kelompok
tersebut dengan uji chi square dengan rumus :
β Xc2 =
(|π β β π0 | β 12)
β π0 (1 β β )0
2
untuk mengetahui apakah hipotesis jumlah persen bobot gabah
benar.
3) Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak, maka nilai X2 hitung
dibandingkan dengan nilai X2 tabel dengan taraf kesalahan (Ξ±) =
5%
4) Tuliskan kesimpulan dan saran.
Tabel 2. Data hasil penumbukan selama 5 menit/10 menit
Gabah Beras Jumlah
Fob
Fex
XcΚ2
Catatan: kapasitas mesin yang diharapkan adalah dapat menumbuk 50 g
gabah menjadi beras dalam waktu 10 menit.
2. Analisis komparatif
Untuk membandingkan apakah ada kenaikan hasil tumbukan
(bobot beras) dari hasil tumbukan selama 10 menit dengan alat mekanis
dapat menggunakan analisis uji T terhadap hasil tumbukan selama
waktu tersebut.
Tabel 3. Pengujian kenaikan hasil tumbukan
sampel Beras
kepala
5β
Beras
kepala
10β
D Di-
D(di)
di2 (Beras
kepala
5β)2
(Beras
kepala
10β)2
1
2
3
9
10
β
X
SSD= βd2
MSD= π π π
ππ
SD=βπ π π
π(π β 1)
Tc= π·
ππ·
3. Analisis asosiatif
Untuk mengetahui apakah waktu yang digunakan dalam
proses analisis hasil tumbukan dengan menggunakan alat tumbuk
mekanis berpengaruh terhadap hasil tumbukan maka dapat dilakukan
analisis uji F.
Tabel 4. Pengujian pengaruh waktu dengan hasil tumbukan