Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH SAWAH Oleh : Golongan / Kelompok : A/ 6 Efia Alfionita (131510501099) Fitri Lailatul Q. (131510501088) Yoko Simbolon (131510501090) Hamzah Arif (131510501093) Erviana Dwi C. (131510501103)
24

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

Jan 21, 2023

Download

Documents

Keep Smile
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGOLAHAN TANAH SAWAH

Oleh :

Golongan / Kelompok : A/ 6

Efia Alfionita (131510501099)

Fitri Lailatul Q. (131510501088)

Yoko Simbolon (131510501090)

Hamzah Arif (131510501093)

Erviana Dwi C. (131510501103)

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia berhasil menjadi negara swasembada pangan

pada tahu 1984-1989. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai

kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah yang

merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin

meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, serta harga gabah

dikontrol pemerintah. Revolusi hijau bertumpu pada

penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia

secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan tingkat

serangan organisme pengganggu, penggunaan varietas unggul

berdaya hasil tinggi, monokultur padi ganda untuk

meningkatkan hasil panen tahunan, dan berbagai bentuk

dukungan sektor publik sebagai perangsang petani (kredit

lunak, subsidi besar, dukungan harga, penyediaan prasarana

mahal). Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini,

terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan

memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi

pada tempat-tempat tertentu, suatu hal yang sebelumnya tidak

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

mungkin terjadi, tetapi tanpa disadari, hal ini justru

menurunkan kesuburan tanah dan membuat hama menjadi resisten

terhadap pestisida kimia tersebut. Oleh karena itu, kini di

Indonesia mulai diterapkan sistem pertanian organik baik

untuk tanaman pangan maupun tanaman holtikultura.

Sistem sawah , merupakan teknik budidaya yang tinggi,

terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga

tercapai stabilitas biologi yang tinggi, dan kesuburan tanah

dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang

sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah merupakan

potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun

palawija. Di beberapa daerah, pertanian  tebu dan tembakau

menggunakan sistem sawah namun yang paling banyak di temui

adalah sistem sawah untuk tanaman padi.

Memasuki era teknologi tinggi penggunaan alat-alat

pertanian dengan mesin-mesin modern membantu percepatan

proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu alat yang

umum dan paling sering digunakan adalah Traktor . Traktor

merupakan sebuah alat bermesin yang memiliki kemampuan untuk

mengolah tanah. Fungsi traktor sekrang telah mengantikan

fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan

tanah. Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak

dari implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan

digunakan untuk mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

tangan ini merupakan mesin yang serba guna, karena dapat

digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain,

seperti : pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.

Untuk meningkatkan kualitas pertanian haruslah

dibarengi dengan perbaikan dalam berbagai sektor yang turut

mendukung dalam bidang tersebut. Salah satu yang perlu

mendapatkan perhatian adalah produktivitas lahan yang

semakin hari semakin menurun. Perlu di lakukan perbaikan agar

tanah pertanian dapat berproduksi dengan optimal baik dengan

penggunaan pupuk organik, penggunaan alsintan secara tepat

maupun tenaga pengolah yang harus memperhatikan etika

lingkungan.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui kondisi tanah sebelum dan sesuadah

dilakukan pengolahan tanah

2. Untuk mengetahui perbedaan pengolahan tanah tradisional

dan modern

3. Untuk mengetahui macam-macam jenis olah tanah serta

tahapan dalam mengolah tanah

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Bersama dengan tanah liat, humuslah menjadi sebab utama

dari daya adsorpsi tanah, sehingga tanah dapat mengikat

unsur-unsur makanan yang mutlak diperlukan oleh tanaman dan

lebih memperbesar daya tukar unsur. Karena humus sendiri

merupakan sumber dari garam-garam mineral. Humus mengandung

Nsekitar 5 %. Humus dapat meningkatkan pemakaian P dan

mencegah kemunduran K. Humus dapat mempertahankan sumber PH

tanah sekitar netral, jadi pada tanah pasir akan menjadi lebih

masam, dan pada tanah masam akan menjadi lebih alkalis karena

pengaruh humus (Aak, 2007).

Kondisi tanah bisa juga diperbaikai dengan pengolahan

yang berpengaruh terhadap struktur tanah, kemampuan menahan

air, erosi tanah, kemampuan infiltrasi, dan suhu. Pengolahan

tanah akan mengurangi pembentukan poros dan memecahkan

saluran kapiler-kapiler dalam tanah.lapisan yang diolah akan

mengering dengan cepat, tetapi kelembaban dibawah dapat

terkonservasi dengan baik. Pengolahan tanah dapat

menciptakan kondisi yang mendukung perkecambahan benih dan

mungkin diperlukan untuk memerangi gulma dan hama tanaman

yang lain atau untuk membantu mengendalikan erosi. Pengolahan

tanah membutuhkan unsur energi yang tinggi. Unsur ini dapat

dihasilkan dari dalam suatu usaha tani ataupun berasal dari

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

luar lahan. Pengolahan tanah bisa mengakibatkan efek negatif

atas kehidupan tanah dan meningkatkan mineralisasi bahan

organik. Jika tidak dikerjakan dengan baik, pengolahan tanah

bisa juga meningkatkan erosi (Reijtjes, 2011).

Penggunaan mesin-mesin berat di bidang pertanian telah

menimbulkan masalah tersendiri berkaitan dengan tingkat

kesuburan tanah. Pemadatan struktur tanah dan rusaknya

saluran air akan menurunkan daya serap tanah dan meningkatkan

erosi. Pemadatan struktur tanah menyebabkan tanak sulit

dibajak atau dicangkul dan menghambat proses perembesan air

serta mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan sistem

perakaran tanaman (Slikin, 2003).

Selain pengolahan tanah yang efektif, perlu dicermati

faktor ketersedian air bagi tanaman yaitu dengan

memperhatikan teknik pemberian air dalam proses pemeliharaan

tanamn tersebut. Pada kondisi kapasitas lapang, akar dapat

dengan mudah mengabsorbsi air. Air yang dekat dengan akar akan

bergerak dengan berlahan searah dengan akar. Titik layu

permanen adalah jumlah air didalam tanah pada akar-akar

didalam tanah tiadak mapu lagi menyerap air dari tanah. Air

tersedia adalah selisih antara kadar air pada kapasitas

lapang dengan kadar air pada titik layu permanen. Melalui akar

setiap tanaman mencoba mengabsorbsi air secukupnya dari tanah

untuk pertumbuhan dan perkembangannya yang erpenting adalah

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

bahwa air itu dalam keadaan yang mudah di adsorbsi oleh tanaman

(Intara, 2011).

Beberapa cara persiapan tanam yang baru diperkenalkan

dan sudah memenuhi kriteria pengolahan tanah konservasi yaitu

pengolahan tanah minimum (minimum tillage), tanpa pengolahan

tanah (zero tillage) dan penanaman secara tugal. Pengaruh

beberapa sistem pengolahan tanah tersebut terhadap erosi dan

aliran per-mukaan sudah banyak diteliti. Sinukaban (1981) dan

Johnson et al. (1979) menyim-pulkan bahwa pengolahan tanah

konser-vasi sangat efektif dalam menekan erosi dan aliran

permukaan. Keefektifan peng-olahan tanah konservasi menekan

erosi pada dasarnya terletak pada pengaruhnya terhadap peubah

kondisi permukaan tanah, antara lain persentase permu-kaaan

tanah yang tertutup, kekasaran permukaan dan guludan-guludan

kecil yang terbentuk, sisa tanaman dan gulma yang terbentuk,

dan erodibilitas (Mu’minah, 2009).

Tipe penggunaan lahan sangat peting bagi semua jenis

tanah untuk menjaga kesuburann tanah. Tanah sawah berbeda

dengan tanah lahan kering. Ciri utama tanah sawah adalah

identik dengan genangan air dalam waktu yang lama. Perubahan

kimia yang disebabkan oleh penggenangan tanah sawah sangat

mempengaruhi dinamika dan ketersediaan hara padi. Pada kebun

campuran, kandungan C-organik lebih tinggi (2,17 %) apabila

dibandingkan dengan lahan alang-alang (2,10 %) dan tegalan

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

(1,92 %) disebabkan juga oleh keragaman vegetasi pada kebun

campuran lebih banyak, sedangkan untuk lahan tegalan yang

ditanami tanaman semusim yakni jagung, kedelai, dan ubi kayu

hampir semua bagian tanaman terbawa panen, sehingga bahan

organik yang dikembalikan ke tanah sangat sedikit serta

ditambah dari efek pengolahan tanah yang intensif (Saridevi,

2013). Penggenangan tanah untuk lahan persawahan dapat

menyebabkan perubahan permanen pada sifat-sifat tanah asal yang

selanjutnya dapat menyebabkan perubahan tingkat perkembangan

profil tanah dan klasifikasi tanah. Perkembangan tanah

dicirikan oleh terjadinya diferensiasi horizon sebagai wakil

proses pedogen baik fisik, kimia dan biologi yang oleh reaksi

dalam profil tanah terjadi penambahan bahan organik dan mineral

berupa bahan padatan, cair atau gas, menghilangnya bahan diatas

tanah, alih tempat bahan dari satu bagian ke bagian lain dalam

tubuh tanah, alih rupa senyawa mineral dan bahan organik di dalam

tubuh tanah (Rajamuddin, 2009).

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

produktivitas dan pendapatan petani jagung adalah

meningkatkan nilai tambah hasil usaha tani dengan mengolah

hasil panen menjadi bahan baku setengah jadi atau bahan jadi,

seperti pembuatan beras dan tepung jagung serta pembuatan

pakan ternak dari jagung maupun brangkasan. Pembuatan pakan

ternak dari brangkasan jagung tidak hanya meningkatkan

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

produktivitas dan pendapatan usaha tani jagung, tetapi juga

dapat mendorong terciptanya produk baru seperti biogas dengan

cara melakukan pengandangan ternak secara tetap karena

tersedia pakan secara kontinu. Pembuatan biogas dari kotoran

ternak sapi dapat memberikan pendapatan tambahan bagi petani

dan mengurangi penggunaan minyak tanah ( Syafruddin, 2010).

Menurut Adeniran dan Babatunde (2010), masalah traksi

pada tanah lahan basah telah menjadi keterbatasan utama untuk

adaptasi praktek mekanisasi untuk mengolah tanah. Air Sumber

Konsultan Proyek Pembangunan Pertanian menunjukkan bahwa

sekitar 3,5 juta hektar daratan Nigeria adalah tanah Fadama

dari yang hanya 2 juta hektar dapat diletakkan di bawah

irigasi skala kecil. Pengembangan perencanaan yang efektif

dan praktek lapangan Fadama akan meningkatkan produksi

tanaman seperti seperti beras, produk vegetatif (tomat,

merica dan lain-lain) sehingga membuat musim tanam tersedia

untuk lebih dari satu kali dalam satu tahun (musim kemarau),

menyebabkan peningkatan produksi pangan. Adeniran dalam Gee-

Clough et al., (2010) melaporkan bahwa ini adalah bahwa

kekhawatiran di sebagian besar negara-negara Asia di mana

beras merupakan salah satu tanaman pokok yang dibudidayakan

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum matakuliah Pengantar teknologi pertanian

tentang “ Pengolahan Tanah ” yang dilaksanakan UPT

Agroteknopark Jubung Universitas Jember pada hari jumat 28

Maret 2014 pukul 07.00 - selesai

3.2 Alat dan Bahan

1. Traktor

2. Cangkul

3. Alat tulis

4. Modul praktikum

5. Sawah lahan basah

3.2 Cara Kerja

1. Kunjungi areal sawah yang telah selesai panen dan telah

siap untuk dibersihkan dari rumput dan jerami padi

2. Operasikan traktor untuk membersikan dan membalik tanah

dimulai dari bagian tepi sawah dan selesai di tengah atau

sebaliknya

3. Gunakan cangkul untuk membersihkan bagian tepi serta

dapat membantu membersihkan saluran drainase

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

4. Tuliskan cara kerja dari alat dan mesin pertanian

tersebut

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

PEKERJAAN PENGOLAHAN TANAH1 Pembersihan Petak Sawah1.

1. Tahap pekerjaan :1. Membersihkan Petak sawah dari gulma dan tanamanpengganggu

2. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan sabit, cangkul serta traktor. Alat

ini dapat memepermudah dalam pembersihan rumput2. Hasil Pekerjaan :

1. Pemembersihan petak sawah dari batang padi dapat dilakukan lebih cepat

2. Tanah siap untuk dibajak3. Tanah bersih dari tanaman pengganggu

3. Keterangan : Penggunaan alat sabit dan cangkul dapat mempermudah pekerjaan

2

.

Perbaikan Saluran Dan Galengan

1. Tahap Pekerjaan : Perbaikan saluran dan galengan dilakukukan dengan

menggunakan cangkul. Yang pertama harus dilakukan adalah

1. Saluran dibersihkan dari rumput atau sumbatan yang lain

2. Cangkul saluran dan galengan begitu seterusnya sampai selesai

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

2. Hasil Pekerjaan : Saluran air sudah bersih dari rumput

Galengan sudah berundak dan tidak terganggu darirumput

3. Keterangan : Penggunaan alatnya adalah cangkul, cara kerjanya

seperti dalam proses pencangkulan3

.

Pencangkulan

1. Tahapan Pekerjaan : Pencangkulan merupakan cara pengolahan tanah

secara tradisional, berikut tahap pekerjaannya :1. Pegang gagang cangkul dengan kedua tangan2. Angkat cangkul sampai kira-kira tangan

setinggi bahu3. Ayunkan ketanah dan lakukan sampai beberapa

kali sampai tanah terbalik dan bercampur menjadisatu

4. Lakukan pencangkulan mulai dari bagian pinggir sawah hingga ketengah dan berakhir dipinggir lagi

2. Hasil Pekerjaan : Pengolahan tanah dengan menggunakan cangkul membutuhkan waktu yang cukup lama karena pekerjaan keseleruhan mengandalkan tenaga manusia. Perataan

tanah dengan menggunakan cangkul hasilnya akan lebih baik karena tanah yang terbalik lebih tercampur dan

galiannya lebih rata.3. Keterangan :

Cangkul terbuat dari bahan yang efisien untuk digunakan. Gagang cangkul terbuat dai kayu mata

cangkul terbuat dari besi . mata cangkul berfungsi

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

untuk membalikkan tanah.4.

Pembajakan

1. Tahap Pekerjaana. Nyalakan mesin traktorb. Tarik tus penyala yang ada dibagian atas dekat

dengan setirc. Pegang setir dengan kedua tangan sambil

menjalankan traktord. Jika ingin memutar kearah kanan maka tarik rem

sebelah kanan dan begitu pula sebaliknya jika ingin berputar kekiri

e. Tahap pekerjaan dilakukan dari pinggir dan selesai di bagian tengah

2. Pengamatan Hasil- Tanah yang dibajak akan menjadi gembur dan berubah

menjadi lumpur sehingga tidak ada lagi lapisantanah

- Tujuan dari pembajakan adalah untuk membalikkan tanah dan mencampur menjadi satu ingga menjadi

lumpur, hal ini memudahkan proses penanaman3. Keterangan

Bagian dari traktor adalah rem, tuas, mesin, setir untuk menjalankan mesin, serta bajak yang

adadibagian bawah untuk mebalikkan tanah5

.

Penggaruan

1. Tahap Pekerjaan- Mengganti bajak dengan alat garu yang ada dibagianbawahya

- Alat garu ini rata sehingga dapat meratakan

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

ketebalan tanah yang berlumpur- Penggaruan dilakukan berulang kali, seperti

pembajakan dari pinggir sampai ketengah2. Pengamatan Hasil

- Tanah menjadi bersih dan rata serta bersih dari batang-batang padi yang tertinggal di sawah

- Ketebalan tanah rata sehingga tanah siap dan baik untuk tanaman. Hal ini untuk

mempermudahdistribusi airdalam sawah 3. Keterangan

Alat garu dan bajak berbeda tapi proses pengerjaan/pengolahannya sama

4.2 Pembahasan

Sebelum melakukan penanaman lahan sawah harus

dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa rumput dan jerami

yang masih tertinggal di sawah. Rumput dan jerami yang telah

terkumpul sebaiknya tidak dibakar karena akan merusak unsur

hara yang ada disawah. Lebih baik rumput dan jerami di olah

untuk menjadi pupuk. Kemudian tanah digenangi dengan air agar

tanah menjadi lunak, rumput-rumput yang tumbuh menjadi mati,

dan memusnahkan bermacam-macam serangga yang dapat merusak

bibit saat di semaikan.

Hasil dari pengolahan tanah dapat membuat tanah menjadi

gembur, membunuh gulma yang merugikan, menurunkan laju erosi,

meratakan tanah, mencampur tanah dengan pupuk dan pengolahan

tanah untuk ditanami padi bertujuan untuk melumpurkan tanah

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

agar pada saat ditanami menjadi lebih mudah. Pada jenis tanah

tertentu akan mendapatkan hasil yang tidak sama karena

perlakuan yang diberikan pada saat pengolahan tidak sama.

Misalnya pada lahan yang berada di kelerengan tertentu akan

mendapat perlakuan tersendiri dari proses pembersihan dan

alat yang digunakan untuk mengolah tanah. Alat yang digunakan

untuk mengolah tanah adalah alat ringan dan tidak cocok

digunakan alat berat. Berbeda pada lahan yang datar,

pengolahan tanah dapat dilakukan secara lebih optimal karena

alat yang digunakan untuk mengolah lahan lebih modern dan

pengerjaannya lebih cepat.

Pengolahan lahan dengan menggunakan traktor akan lebih

efisien dari pada meggunakan alat lain seperti bajak sapi.

Tahap pekerjaannya dimulai dari bagian tepi atau dapat juga

dari bagian tengah sawah. Namun dari hasil pengamatan, arah

putaran traktor dari bagian tengah baru kemudian kebagian

tepi. Traktor yang terlalu lama berputar ditempat akan

membuat tanah menjadi hancur dan tidak bertekstur. Tujuan

dari pembajakan adalah membuat tanah menjadi lumpur oleh

karena itu harus dilakukan pembajakan 2 kali.

Pengolahan lahan sawah dapat dilakukan dengan cara

tradisional dan modern. Pengolahan tanah secara tradisional

merupakan pengolahan tanah sawah dengan alat-alat sederhana

seperti sabit, cangkul, bajak, dan garu yang semuanya

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

dilakukan oleh manusia atau dibantu oleh tenaga hewan.

Sedangkan pengolahan tanah secara modern merupakan

pengolahan tanah sawah yang dilakukan dengan mesin traktor

dan peralatan pengolahan tanah yang dilakukan dengan mesin

traktor dan peralatan pengolahan tanah yang lain. Kelebihan

pengolahan tanah secara tradisional yaitu hasilnya akan lebih

optimal karena pekerjaannya dilakukan secara teliti denagn

tenaga manusia, sedangkan kekurangannya yaitu kurang

efisiensi dalam masalah waktu, tenaga kerja maupun modal yang

dikeluarkan. Pengolahan tanah secara modern dapat merusak

kelestarian lingkungan, merusak tekstur tanah serta

mengurangi tenaga kerja. Namun hasil pengolahan dari alat-

alat modern ini lebih cepat, menghemat pengeluaran serta

menekan kerugian.

Ttraktor tangan dikendalikan oleh seorang operator

sebagai pengatur arah gerakan traktor. Tuas kemudi dibagian

atas digunakan untuk menjalankan dan menghentikan traktor.

Arah gerakan traktor dikendalikan oleh kopling yang ada

dibagian setir. Jika ingin belok kearah kanan maka tarik

kopling dibagian kanan dan jika ingin belok kearah kiri maka

tarik kopling di bagian kiri. Pembajakan dilakukan dari tepi

sawah dan selesai di tengah, dapat pula dimulai dari tengah dan

diselesaikan di tengah. Dalam menjalankan traktor tidak

membuhkan keahlian khusus karena traktor relatif mudah ntuk

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

di kendalikan, prinsip yang digunakan seperti mengendalikan

sepeda.

Sebelum ditanami lebih baik tanah dibiarkan/diberokan

lebih dahulu dengan tujuan untuk mengistirahatkan tanah.

Tanaman diberokan untuk memperbaiki kondisi lahan dapat

berfungsi secara optimal dan saat ditanami dapat berproduksi

dengan baik. Pada saat diberokan taah dialiri dengan air yang

bertujuan agar tanah menjadi lunak, rumput-rumput yang tumbuh

menjadi mati dan membusukkan jerami yang tertinggal. Dengan

demikian asupan oksigen dalam tanah lebih melimpah,

dekomposer serta mikroorganisme yang ada dalam tanah lebih

subur.

Tanaman sisa yang ada di sawah sebaiknya dikumpulkan dan

diolah untuk menjadi kompos dan selanjutnya dapat digunakan

untuk memupuk tanaman padi yang telah disemaikan. Selain itu

pembersihan tanah dari tanaman sisa bertujuan untuk

memudahkan dalam proses penanaman selanjutnya. Tanaman yang

tertinggal di sawah bisa jadi membawa bibit penyakit yang

selanjutnya dapat merusak bibit yang telah ditanam dan ikut

terbawa sampai panen. Hal ini dapat merusak kualitas dan

kuantitas padi. Ganengan berfungsi untuk menahan lajua air

agar tidak merembes keluar. Perawatan galengan harus

dilakukan secara berkala, pembersihan galengan juga

bertujuan untuk memberantas bibit gulma yang ikut terbawa

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

bersama dengan air. Saluran irigasi harus dibersihkan agar

proses pengairan terbebas dari gangguan gulma yang merugikan.

Sebelum dilakukan penanaman tanah harus diolah terlebih

dahulu untuk memperbaiki saluran irigasi serta sifat fisik,

biologi seta kimia tanah. Tanah harus diolah sedemikian rupa

sehingga siap untuk ditanami. Untuk pengolahan lahan basah

tanah harus di airi terlebih dahulu untuk mematikan rumput dan

membusukkan sisa jerami yang masih tertinggal. Pengolahan

tanah berfungsi untuk mengembalikan unsur hara yang sebelumya

telah larut bersama dengan air. Unsur hara sangat penting

peranannya bagi pertumbuhan tanaman. Dengan pengolahan tanah

yang benar maka proses selanjutnya dalam pertanian akan

lancar pula karena pengolahantanah adalah tahap awal dalam

bercocok tanam.

Pengolahan tanah dapat dilakukan secara tradisional dan

modern. Pengolahan tanah secara tradisional yaitu pengolahan

tanah sawah dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti

sabit, cangkul, bajak dan garu, yang semuanya dilakukan oleh

manusia dan dibantu oleh hewan seperti kerbau dan sapi.

Sedangkan pengolahan tanah secara modern, yaitu pengolahan

tanah sawah yang dilakukan dengan mesin traktor dan

pengolahan tanah yang lain.

Tahapan dalam menolah tanah meliputi pembersihan,

pebaikan saluran dan galengan, pencangkulan, pembajakan, dan

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

penggaruan. Pembersihan dilakukan sebelum tanah dicangkul

atau dibajak dan harus dibersihkan terlebi dahulu dari sisa

jerami dan rumput dan dikumpulkan untuk diubah menjadi

kompos. Pebaikan saluran dan galengan bertujuan untuk menahan

air dengan baik. Perbaikan saluran dan galengan bertujuan

untuk mencegah kehilangan air pengairan dan mengurangi

terbawanya biji gulma kedalam petak-petak sawah.

Pencangkulan sawah bertujuan untuk membuat tanah menjadi

lunak dan rumput-rumputnya menjadi membusuk. Pencangkulan

dilakukan setelah pembajakan aar tanah yang belum terbajak

dapat terbalik secara rata dengan menggunakan cangkul.

Sebelum pembajakan tanah harus dialiri air terlebih dahulu

sampai kondisi jenuh namun jangan sampai menggenang.

Pembajakan dimulai dari bagian tepi dan dapat pula dari bagian

tengah petakan. Proses penggaruan tidak memerlukan banyak

air, oleh karena itu tanah yang akan digaru lebih baik

dikurangi genangan airnya. Penggaruan dilakukan berulang-

ulang dengan arah memanjang dan melintang. Setelah penggaruan

tanah digenangi air kembali selama 7-10 hari sebelum

penanaman. Pekerjaan pengolahan tanah mulai dari proses

pembajakan pertama sampai pekerjaan penggaruan untuk

perataan dan pelumpuran memerlukan waktu kurang lebih 25

hari, yaitu kira-kira sama dengan umur bibit dipersemaian.

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Sebelum melakukan pengolahan lahan untuk penanaman padi

lebih baik tanah dibersihkan dari gangguan gulma dan jerani

yang masih tertinggal kemudian diairi dengan air agar tanah

menjadi gembur dan berubah menjadi lumpur, hal ini akan

mempermudah dalam proses penanaman.

2. Pengolahan tanah dapat dilakukan secara tradisional dan

modern, secara tradisonal pengolahan tanah kurang efektif

karena sepenuhnya menggunakan tenaga menusia, modal yang

dikeluarkan juga lebih banyak. Secara modern pengolahan

tanah lebih cepat dari segi waktu, tidak terlalu banyak

menggunakan tenaga manusia, serta lebih hemat dalam

pengeluaran. Namun pengolahan tanah secara moden dapat

merusak tekstrur dari tanah.

3. Pengolahan tanah terdiri dari proses pembersihan dari

sisa-sisa rumput dan jerami, perbaikan saluran irigasi

serta galengan yang bertujuan untuk mempermudah proses

pengairan, pencangkulan untuk memperbaiki galengan agar

air tidak merembes keluar, pembajakan untuk membalikkan

tanah dan mencampurkan tanah dengan pupuk serta penggaruan

yang berfungsi untuk meratakan tanah dan membuat bedengan.

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

5.2 Saran

Sebaiknya pada saat praktikum alat, mesin dan lahan yang

digunakan lebih banyak agar semua praktikan dapat merasakan

cara pengolahan tanah yang benar. Meskipun hanya pengenalan

akan lebih baik jika semua praktikan dapat menjalankan

traktor dengan baik dan benar.

Sebaiknya praktikan mempunyai kesadaran untuk tertib

dalam mengantri menjalankan traktor dan praktikan yang telah

mencoba tidak boleh menjaankannya lagi agar semuanya kebagian

untuk mengendalikan teraktor serta mencangkul.

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 2007. Dasar-Dasar Bercocok Tanam . Yogyakarta : Kanisius

Adeniran, K.A. dan Babatunde, O.O. 2010. Investigation ofWetland Soil Properties affecting Optimum SoilCultivation . Engineering Science and Technology Review 3 (1)

(2010) 23-26

Reijntjes, Coen., dkk. 2011. Pertanian Masa Depan . Yogyakarta :Kanisius

Intara, Yazid Ismi. 2011. Mempelajari Pengaruh Pengolahan Tanah Dan Cara Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan

Tanaman Cabai ( Capsicum annuum L.). Embryo Vol 8 No. 1

Mu’minah. 2009. Pengaruh Pengolahan Tanah Dan Pemberian Mulsa Jerami Terhadap Produksi Tanaman Jagung, Kacang Tanah

Dan Erosi Tanah. Agrisistem Vol. 5 No. 1.

Rajamuddin, Ulfiyah A. 2009. Kajian Tingkat Perkembangan Tanah Pada Lahan Persawahan Di Desa Kaluku Tinggu

Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Agroland 16 (1) : 45 – 52, Maret 2009.

Salikin, Karwan A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta : Kanisius

Saridevi, Gusti A. 2013. Perbedaan Sifat Biologi Tanah pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan di Tanah Andisol,

Inceptisol, dan Vertisol. Agroekoteknologi Tropika Vol. 2, No. 4, Oktober 2013.

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN TANAH

Syafruddin. 2010. Modifikasi Sistem Pertanaman Jagung Dan Pengolahan Brangkasan Untuk Meningkatkan Pendapatan

Petani Di Lahan Kering. Litbang Pertanian, 30(1), 2011.