LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA, DAN TEKNIK ISOLASI Disusun oleh : 1. Erlin Aprilia 13312241004 2. Wahyu Marliyani 13312241005 3. Endah Setyorini 13312241010 4. Sopa Saniah 13312241011 5. Lutfi Rahmawati Nurhadi 13312241028 6. Imamah 13312241040 Kelas: IPA A 2013 Kelompok V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
54
Embed
Laporan Praktikum Pengenalan Alat Dan Teknik Sterilisasi, Pembuatan Media, Dan Teknik Isolasi.docx
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II
PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK STERILISASI,
PEMBUATAN MEDIA, DAN TEKNIK ISOLASI
Disusun oleh :
1. Erlin Aprilia 13312241004
2. Wahyu Marliyani 13312241005
3. Endah Setyorini 13312241010
4. Sopa Saniah 13312241011
5. Lutfi Rahmawati Nurhadi 13312241028
6. Imamah 13312241040
Kelas: IPA A 2013
Kelompok V
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN
MEDIA, DAN TEKNIK ISOLASI
A. Tujuan
Sesudah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa agar dapat:
1. Mengenalkan alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, dan
teknik sterilisasi.
2. Mengenalkkan cara isolasi mikroba.
3. Mengamati perbedaan morfologi bakteri dan jamur.
B. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba yang meliputi
bakteri, jamur benang, khamir, ganggang biru, protozoa, virus, mikoplasma, dan
pleuropneumonia (PPO), yang menyerupai Pleuropneumonia Like Organism
(PLO).
Mikrobiologi yang banyak diketahui orang memiliki dua arti, yaitu sebagai
ilmu dasar dan ilmu aplikasi. Sebagai ilmu dasar yaitu sebagai alat peneliitian,
mempelajari proses hidup (sel mikroba memiliki kesamaan karakter biokimia
dengan multisel). Sebagai ilmu aplikasi yaitu berperan pada bidang sains,
kedokteran, pertanian dan industri.
Flora mikroba di lingkungan mana saja pada umumnya terdapat dalam
populasi campuran. Dapat dikatakan sangat jarang apabila mikroba dijumpai
sebagai suatu spesies tunggal di alam. Semua metode mikrobiologi yang
digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk
penelaah ciri-ciri kultural, morfologis, maupun serologis, memerlukan suatu
populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Pengenalan alat dan sterilisasi merupakan hal mendasar yang harus kita
ketahui karena penting dalam melaksanakan kegiatan mikrobiologi selanjutnya,
seperti teknik isolasi. Pengetahuan dari pengenalan alat sampai isolasi mikroba
sangat penting sehingga melalui percobaan ini praktikan melakukan percobaan
pengenalan alat dan teknik sterilisasi, pembuatan media dan teknik isolasi.
2
C. Dasar Teori
Alat-Alat Pada Percobaan Mikroorganisme
1. Alat-alat gelas/kaca
a. Gelas soda, alat-alat ini bersifat lunak sehingga sering dinamakan soft glass.
b. Tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan berbagai macam reaksi kimia,
namun dalam mikrobiologi digunakan untuk membuat biakan (kultur)
organisme.
c. Erlenmeyer, berfungsi untuk titrasi analisis kimia.
d. Labu ukur, berfungsi untuk membuat larutan baku.
e. Autoclave, merupakan salah satu jenis bejana tekan yang banyak digunakan
dalam bidang kimia dan alat-alat kedokteran. Dalam bidang kimia dan
piranti kedokteran, autoclave berfungsi untuk mensterilkan piranti dari
kuman / bakteri dengan menggunakan panas dan tekanan uap air dan
temperatur sterilisasi mencapai 121 0C (Neil A. Campbell, 2003 : 291).
f. Laminar air flow,digunakan untuk mensterilisasi udara dari pengganggu saat
memasukkan bakteri ke dalam media.
g. Inkubator, berfungsi untuk menginkubasi bakteri pada suhu tertentu.
h. Water bath, berfungsi untuk masa inkubasi saat reaksi aglutinnasi dan
menjaga media agar tetap cair sebelum dituang.
i. Sentrifuge, berfungsi untuk mengendapkan atau memekatkan sel
mikroorganisme sehingga dapat dipisahkan antara medium dan selnya yang
mengendap.
j. Thermal cycler, berfungsi untuk memperbanyak DNA
k. Mikroskop, merupakan alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang
ukurannya tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
l. Freezer, untuk menyimpan bahan yang mudah rusak apabila diletakkan di
suhu ruangan.
m. Mikro pipet, digunakan untuk memindahkan cairan atau sampel dengan
volume yang sangat kecil.
n. Cawan petri, berfungsi sebagai tempat media perkembangbiakan bakteri
sehingga media (agar) dapat diletakkan dalam wadah ini juga.
3
o. Jarum inokulasi, igunakan untuk pemindahan bakteri dari satu media ke
media lain.
p. Pembakar bunsen.
Teknik Sterilisasi
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau
substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi
dalam usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan
setempat (in situ) oleh panas (kalor), gas – gas seperti formaldehide, etilenoksida,
atau betapriolakton oleh bermacam – macam larutan kimia, oleh sinar lembayung
ultra atau sinar gamma (Koes Irianto, 2007 : 83).
Bahan apapun peralatan yang dipergunakan di dalam bidang mikrobiologi
harus dalam keadaan steril. Artinya pada bahan atau peralatan tersebut tidak
didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang akan
mengganggu/merusak media ataupun mengganggu kehidupan dan proses yang
sedang dikerjakan (Unus Suriawiria, 1986 : 65).
Steril akan didapatkan melalui sterilisasi, sedang cara strerilisasi yang
umum dilakukan adalah :
1. Sterilisasi Secara Fisik
Sterilisasi secara fisik, misal dengan pemanasan, penggunaan sinar
bergelombang pendek seperti sinar – x, sinar gamma, sinar ultra – violet, dan
sebagainya (Unus Suriawiria, 1986 : 65).
Sterilisasi secara fisik dengan menggunakan udara panas atau uap air
panas dengan tekanan tinggi, misalnya dengan penggunaan autoclave dengan
temperatur 121o C dengan tekanan 15 lbs. Waktu yang diperlukan tergantung
banyak sedikitnya bahan atau medium yang distreilkan, umumnya berkisar antara
15 sampai 20 menit (Ni Putu Ristiati, 2000: 104).
Sterilisasi secara fisik pada intinya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
secara kering dan secara basah. Sterilisasi secara kering dapat secara langsung
pemanasan dengan mempergunakan udara panas. Yang mempergunakan udara
panas alatnya disebut hot air sterilizer, dipergunakan untuk menyeterilkan alat-alat
4
yang tahan panas, misalnya alat-alat dari gelas, pipet, dan lain-lain. Dengan alat
ini, temperatur digunakan bersuhu 110o – 180o C, lamanya 2 jam (Jeneng Tarigan,
1988: 305).
a. Sterilisasi Kering
Sterilisasi kering dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut,
1) Pemijaran, diterapkan pada ose ujung-ujung pinset, dan sudip (spatula)
logam.
2) Jilatan Api (Flaming), diterapkan terhadap skalpel, jarum, mulut tabung
biakan, kaca objek, dan kaca penutup. Benda-benda ini dijilatkan pada api
bunzen tanpa membiarkannya memijar. Dapat juga dilakukan dengan
mencelupkannya ke dalam spiritus bakar, kemudian dibakar. Tetapi cara
ini tidak menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk sterilisasi. Cara ini
sering diterapkan terhadap permukaan baskom dan mortir.
3) Tanur Uap Panas (Hot-Air Oven), digunakan suhu 160o- 165o selama 1
jam. Cara ini baik dilakukan terhadap alat-alat kering terbuat dari kaca
seperti tabung reaksi, pinggan petri, labu, pipet, pinset, skalpel, gunting,
kapas hapus tenggorok,, alat suntik dari kaca. Juga diterapkan terhadap
bahan-bahan kering dalam tempat-tempat tertutup, bahan serbuk (talk,
dermatol), lemak minyak. Penyusupan panas ke dalam bahan-bahan ini
berjalan lambat sekali karena itu harus disterikan dalam jumlah sedikit dan
dalam lapisan tipis tidak lebih dari 0,5 cm dalam pinggan petri. Kadang-
kadang dilakukan sterilisasi pada suhu 170oC selama 2 jam (Koes Irianto,
2007: 86).
b. Sterilisasi Basah
Sterilisasi basah ada 2 macam yaitu yang menggunakan tekanan lebih
besar dan yang tidak menggunakan tekanan. Yang menggunakan tekanan alatnya
disebut autoclave dan alat-alat yang disterilkan dengan autoclave ialah media-
media, alat-alat, dari gelas dan untuk cairan yang tahan pada temperatur tinggi.
Untuk alat ini biasa digunakan tekanan 2 atmosfer dengan suhu 121,6o selama 25-
30 menit. Alat sterilisasi basah yang tidak menggunakan tekanan adalah Arnold
5
Steam Sterilizer digunakan untuk sterilisasi media-media atau cairan yang tidak
tahan panas (Jeneng Tarigan, 1988: 305-306).
Gambar 1. Autoclave
Sumber: http://www. slamsmart.blogdetik.com
2. Sterilisasi secara Kemis (Kimiawi)
Banyak bahan untuk pembuatan media biakan terlalu peka terhadap panas
untuk disterilisasi di dalam autoclave. Untuk bahan demikian, metode sterilisasi
kimiawi yang dapat diandalkan akan bermanfaat sekali. Syarat utama sebagai
bahan untuk sterilisasi ialah bahwa zat kimia itu harus mudah menguap dan
bersifat racun, sehingga dapat segera dihilangkan dari benda yang akan
disterilisasi setelah perlakuan (Roger Y. Strainer, 1982: 44).
Senyawa kimia yang banyak digunakan adalah larutan CuSO4, AgNO3,
HgCl2, dan ZnO serta alkohol dengan kadar antara 50-75% karena cepat
menyebabkan koagulasi protein mikroba. Larutan garam seperti NaCl (9%), KCl
(11%), dan KNO3 (10%) dapat dipergunakan karena tekanan osmotiknya yaitu
dehidrasi protein pada substrat. Sedang asam kuat dan basa kuat dapat digunakan
karena dapat menghidrolisis isi sel mikroba. Larutan KMnO4 (10%) dan HCl
(1,1%) dapat mengoksidasi substrat. Sedang larutan CuSO4 digunakan untuk
algisida. Khlor dan senyawa khlor digunakan sebagai desinfektan terutama pada
tempat penyimpanan air. Juga larutan formalin atau formaldehida dengan kadar
1. Substrat, yaitu merupakan sumber nutrient utama. Nutrient-nutrien baru dapat
dimanfaatkan sesudah mereka mengekskresikan enzim-enzim ektra seluler
yang dapat mengurai senyawa-senyawa konplek menjadi senyawa yang lebih
sederhana.
2. Kelembaban, factor ini penting untuk pentumbuhan mikrobia karena pada
umumnya mikrobia hidup pada lingkungan dengan kelembapah yang rendah.
3. Suhu, factor ini sangat penting untuk pertumbuhan mikrobia karena biasanya
pada suhu tinggi bakteri dan jamur akan sulit tumbuh karena enzim-enzim di
dalam tubuhnya mengalami kerusakan. Sehingga umumnya mereka hidup
pada suhu yang rendah.
4. Derajat keasaman lingkungan (pH), untuk mikrobia bakteri dan jamur biasa
tumbuh pada pH yang rendah, umumnya jamur dan bakteri tumbuh dengan
baik pada pH di bawah 7.
17
D. Alat dan Bahan
Alat
1. Autoclave
2. Petridish
3. Tabung reaksi
4. Erlenmeyer
5. Ose
6. Drigalisky
7. Pembakar bunsen
8. Tisu
9. Mikroskop
10. Object glass dan cover glass
11. Pipet tetes
12. Kamera
13. Bekerglass
Bahan-bahan :
1. Alkohol
2. Mikroba di tempat sampah
3. Media agar
4. Glukosa
5. MSG
E. Langkah Kerja
1. Pembuatan Media
Mensterilisasikan dengan autoklaf.
Setelah media memadat, menyimpan media dalam keadaan terbalik
Menuangkan media dalam petridis
Memasukkan air 1000 ml ke dalam panci dan menambahkan agar serta glukosa, kemudian dipanaskan dan diaduk sampai homogen
18
2. Teknik Sterilisasi
19
3. Teknik Isolasi dengan Mikroba Biakan
Membuka baut-baut dan mengeluarkan isi autoclave.
Menunggu sampai jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol, jika alarm tanda selesai berbunyi yang berarti menunjukkan bahwa tekanan dalam kompartemen turun hingga sama
dengan tekanan udara di lingkungan.
Menutup klep pengaman.
Menunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Menyalakan autoclave dan mengatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121˚C.
Menutup autoclave dengan rapat lalu mengencangkan baut pengaman dengan cara memutar baut yang berada di atas autoclave tersebut secara bersamaan pada masing-masing sisi agar
tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave.
Meletakkan petridish berisi media pada posisi terbalik yaitu sisi petridish yang ada medianya berada di atas.
Memasukkan alat-alat dan media kultur jaringan tumbuhan yang akan disterilkan ke dalam bejana autoclave
Memasukkan ansang ke dalam autoclave.
Memasukkan aquadest ke dalam bejana autoclave sampai batas yang ditentukan (tanda batas terdapat di dalam bejana autoclave).
Membungkus petridish yang berisi media dengan kertas payung. Untuk media miring dalam tabung reaksi, tabung reaksi yang berisi media sudah ditutup dengan kapas dan dibungkus
dengan kertas payung, kemudian beberapa tabung media ini diikat dijadikan satu.
Membungkus alat yang akan disterilisasi dengan kertas payung (petridish, tabung reaksi, scalpel, erlenmeyer). Untuk erlenmeyer bagian tutupnya dibungkus dengan alumunium foil
dan tabung reaksi dengan kapas.
20
4. Teknik Isolasi dengan Mikroba Alami
Setelah lebih dari 24 jam, mengeluarkan petridis dan mengamati hasilnya.
Menginkubasi secara terbalik pada suhu optimum selama 24-48 jam
Menutup petridis dengan cepat
Menempelkan dapat menggunakan teknik T streak, dan continous streak
Menempelkan jarum ose pada jamur lalu dengan cepat memasukkan pada petridis yang berisi media dan menempelkan jarum ose pada media tersebut
Membuka petridis yang berisi biakan mikroba
Membakar jarum ose hingga membara kemudian mendiamkan selama 30 detik
Meletakkan petridis, pembakar spiritus, dan petridis yang berisi biakan mikroba
Mensterilkan tempat yang akan digunakan untuk penanaman dengan alkohol, termasuk tangan praktikan
Menyiapkan petridis yang berisi media yang sudah disterilkan
Mengamati bakteri dan jamur yang tumbuh secara makroskopis
Menyimpan pada meja praktikum, melakukan pengamatan pertumbuhan bakteri dan jamur pada praktikum selanjutnya
Menginkubasikan secara terbalik pada temperatur optimum selama 24-48 jam
Meletakkan petridish di tempat sampah dan membukanya 15 menit lalu menutup kembali
Mengambil media dalam petridish yang telah dibuat
21
F. Data Hasil Pengamatan
No. Nama Alat Gambar Literatur Gambar Hasil
Pengamatan
Ini tabel hasil pengamatannya terserah kamu bentuknya
gimana....aku bingung
G. Pembahasan
Paraktikum pada percobaan yang berjudul “Pengenalan Alat dan Teknik
Sterilisasi, Pembuatan Media, dan Teknik Isolasi” yang telah dilakukan pada
tanggal 17 April 2014 sampai 26 April 2014, di Laboratorium Biologi Dasar
FMIPA UNY, memiliki tujuan agar setelah melakukan percobaan mahasiswa
dapat mengenalkan alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi,
dan teknik sterilisasi., mengenalkkan cara isolasi mikroba serta mengamati
perbedaan morfologi bakteri dan jamur.
1. Pengenalan Alat dan Teknik sterilisasi
Pada percobaan tentang pengenalan alat-alat dalam laboratorium
mikrobiologi dan teknik sterilisasi. Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari kehidupan makhluk yang bersifat mikroskopik. Yang disebut
mikroorganisme atau jasad renik, yaitu makhluk yang mempunyai ukuran sel
sangat kecil dimana setiap selnya hanya dapat dilihat dengan pertolongan
mikroskop.
Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan ini pun harus
disterilisasikan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada
mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut,
sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan
dalam media tersebut.
Alat-alat sterilisasi yang dikenalkan meliputi Autoclave, oven, petridisc,
bekerglass, tabung reaksi, erlenmeyer, ose, drigalsky, pipet tetes, dan lampu
22
spritus. Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan udara panas kering,
dimana oven berfungsi mensterilisasi alat-alat gelas yang tidak bersekala. Prinsip
dari oven ini sendiri adalah menghancurkan lisis mikroba menggunakan udara
panas kering. Namun pada percobaan ini yang praktikan gunakan hanya autoclave
saja.
a. Autoclave
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan
suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda
adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi
yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. Autoclave berfungsi
mensterilisasikan alat-alat bersekala menggunakan uap air panas. Dimana uap air
panas akan merusak protein mikroba hingga mengalami koogulasi, pada saat itu
protein akan mengendap (denaturasi) dan menyebabkan kematian pada mikroba.
Saat penggunaan autoclave penutupan harus benar-benar rapat agar uap air yang
bertekanan tinggi masuk kedalam atau bereduksi ke alat.
Bagian-bagian dari autoclave adalah sebagai berikut :