ABDUL HAMDI MUSTAPA 17630/2010 1 PRAKTIKUM MESIN-MESIN LISTRIK PRAKTIKUM I POLARARITAS TRANSFORMATOR A . Tujuan 1.Menentukan arah vector belitan primer dan belitan sekunder serta diagram phasornya 2.Menentukan polaritas transformator satu fasa penjumlahan dan pengurangan 3.Menentukan perbandingan transformasi satu fasa B. Teori Suatu transformator satu fasa memiliki dua sisi kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada sisi kumparan primer diberikan tegangan sumber, baik yang mempunyai tegangan tinggi maupun tegangan masing –masing ujung primer dari suatu transformator satu fasa polaritasnya selalu bergantian pada waktu bekerja. Hal yang juga sama juga terjadi pada kumparan sekunde r Polaritas yang dimaksud adalah polaritas sesaat, perlu diketahui yaitu untuk membuat sambungan –sambungan pada transformator sehingga akan diketahui bagian –bagian primer, sekunder serta sisi tegangan tinggi dan rendah transformator Menurut ASA pada sisi tegangan tinggi diberi tanda H1,H2,H3 dst. Dimana H1 terletak disebelah kiri pembaca, h2 disebelah kanan pembaca. Sedangkan pada kumparan tegangan rendah ujung–ujungnya diberi nama X1,X2,X3 dan seterusnya. Untuk polaritas pengurang letak X1 Gambar Berdekatan dengan H1 polaritas suatu transformator sangat tergantung arah belitan primer dan belitan sekunder, langkah yang diperlukan untuk menentukan polaritas, terminal H diberi tanda x atau titik. Hubungkan terminal H2 yang tidak tidak ditandai dengan salah satu terminal tegangna rendah X2 (sisi sekunder) lihat gambar2 ukur tegangan terminal H1 dan X1 dinyatakn beda tegangan dari kedua titik tersebut VX bila tegangan Vx > Vt. Berarti polaritas penjumlahan, dimana terminal X1arah belitan sama dengan arah belitan tegangan tinggi H1, maka diterminal X2 mempunyai tanda yang sama pada gambar Ia. Bila tegangan Vx < Vt beharti polaritas pengurangan diman terminal X2 Berlawanan arah belitan tegangna tinggi H1maka terminal X2 Mempunyai tanda yang berbeda H1, maka diterminal mempunyai tanda yang berbeda pad agambar 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
1. Menentukan arah vector belitan primer dan belitan sekunder serta diagram phasornya
2. Menentukan polaritas transformator satu fasa penjumlahan dan pengurangan
3. Menentukan perbandingan transformasi satu fasa
B. Teori
Suatu transformator satu fasa memiliki dua sisi kumparan yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder. Pada sisi kumparan primer diberikan tegangan sumber, baik yang
mempunyai tegangan tinggi maupun tegangan masing – masing ujung primer dari suatu
transformator satu fasa polaritasnya selalu bergantian pada waktu bekerja. Hal yang juga sama
juga terjadi pada kumparan sekunder
Polaritas yang dimaksud adalah polaritas sesaat, perlu diketahui yaitu untuk membuat
sambungan – sambungan pada transformator sehingga akan diketahui bagian – bagian primer,
sekunder serta sisi tegangan tinggi dan rendah transformator
Menurut ASA pada sisi tegangan tinggi diberi tanda H1,H2,H3 dst. Dimana H1 terletakdisebelah kiri pembaca, h2 disebelah kanan pembaca. Sedangkan pada kumparan tegangan
rendah ujung – ujungnya diberi nama X1,X2,X3 dan seterusnya. Untuk polaritas pengurang letak
X1 Gambar Berdekatan dengan H1 polaritas suatu transformator sangat tergantung arah belitan
primer dan belitan sekunder, langkah yang diperlukan untuk menentukan polaritas, terminal H
diberi tanda x atau titik. Hubungkan terminal H2 yang tidak tidak ditandai dengan salah satu
terminal tegangna rendah X2 (sisi sekunder) lihat gambar2 ukur tegangan terminal H1 dan X1
dinyatakn beda tegangan dari kedua titik tersebut VX bila tegangan Vx > Vt. Berarti polaritas
penjumlahan, dimana terminal X1arah belitan sama dengan arah belitan tegangan tinggi H1,
maka diterminal X2 mempunyai tanda yang sama pada gambar Ia. Bila tegangan Vx < Vt beharti
polaritas pengurangan diman terminal X2 Berlawanan arah belitan tegangna tinggi H1maka
terminal X2 Mempunyai tanda yang berbeda H1, maka diterminal mempunyai tanda yang
1. Menentukan konstanta transformator tahanan magnetisasi dan reaktansi medan bocor
2. Menentukan rugi-rugi inti transformator satu fasa
3. Membuat karakteristik tanpa beban V0 = f (I0) dan W0 = f (V0)
4. Menentukan perbandingan (ratio) transformasi dari transformator satu fasa
5. Besaran transformator seperti impedansi pengganti Zac, Rac, dan Xac
6. Rugi-rugi tembaga primer dan tembaga skunder
7. Membuat karakteristik Iac = f (Vac) dan Wac = f (Vac)
B. Teori Singkat
Trafo adalah alat yang berfungsi untuk mengkonversi suatu arus atau tegangan bolak-balik
dari nilai tertentu menjadi nilai yang lain. Jika trafo menerima energi pada tegangan rendah dan
mengubahnya menjadi tegangan tinggi disebut trafo step up. Dan jika trafo diberi tegangan
tinggi dan mengubahnya menjadi tegangan rendah disebut trafo step down.
Konstruksi dasar trafo adalah terdiri dari 2 kumparan yang dililitkan pada inti besi tertutup.Energi disatukan pada satu lilitan yang disebut lilitan primer dan diberikan pada beban lainnya
yang disebut lilitan sekunder.
1. Pengukuran Beban Nol
Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V1
yang sinusoidal (tegangan AC), maka akan mengalir arus primer I0 yang berbentuk sinusoidal
dengan menggangap belitan N1 sebagai reaktif murni dan I0 lagging 900
terhadap V1. Arus
primer I0 ini menimbulkan fluks yang sephasa dan juga berbentuk sinusoidal.
Pada beban nol, tidak ada arus pada lilitan sekunder, tapi ada pada lilitan primer.
Secara keseluruhan daya yang di hasilkan tidak dikonsumsi pada lilitan primer melainkan
akan dikembalikan lagi (diserap) oleh sumber tegangan. Sehingga pada umumnya
transformator dinyatakan dalam VA ,bukan dalam Watt. Pada tarnsformator tanpa beban,
tidak ada daya yang didisipasi dan tegangan serta arus tetap ada.
bintang (Y), dan kuparan sekunder hubungan zig-zag (Z) suatu transfor 3 fasa.
2. Menentukan pergeseran sudut +30o
antara garis netral dan kumparan primerhubungan
bintang (Y), dan kuparan sekunder hubungan zig-zag (Z) suatu transfor 3 fasa.
B. Teori Singkat
Transformator 3 fasa pada dasarnya merupakan Transformator 1 fase yang disusun menjadi
3 buah dan mempunyai 2 belitan, yaitu belitan primer dan belitan sekunder. Ada dua metode
utama untuk menghubungkan belitan primer yaitu hubungan segitiga dan bintang (delta dan
wye). Sedangkan pada belitan sekundernya dapat dihubungkan secara segitiga, bintang dan zig-
zag (Delta, Wye dan Zig-zag).
Supaya dapat bekerja dengan baik, maka salah satu syarat yang diperlukan adalah setiap
fasa hendaknya bebanya sama, akan tetapi hal ini seringkali sukar dipenuhi. Untuk itu lilitan
sekunder dibuat dalam hubungan interconnected star (zig-zag).
Transformator zig-zag merupakan transformator dengan tujuan khusus. Salah satuaplikasinya adalah menyediakan titik netral untuk sistem listrik yang tidak memiliki titik netral.
Pada transformator zig-zag masing-masing elemen lilitan tiga fasa dibagi menjadi dua bagian dan
masing-masing dihubungkan pada kaki yang berlainan.
Pada aplikasinya, hubungan star/ zig-zag lebih banyak digunakan daripada hubungan
delta/star. Hal tersebut dikarenakan hubungan star/zig-zag dapat mengatasi masalah dari beban
tidak seimbang.
Titik netral dari earthing transformer dapat terhubung ke tanah secara langsung atau
melebih current limiting impedance, sedangkan bagian terminal terhubung ke jalur tiga fasa.
Earthing transfomer dirancang untuk dua kondisi yaitu ketika sistem berjalan dengan normal dan