LAPORAN PRAKTIKUMINDUSTRI TERNAK UNGGASKUNJUNGAN PERUSAHAAN
Disusun oleh :Adam Gemilang12/331527/PT/06219Sinar Permata
Poultry FarmAsisten Pendamping : Dyah Wahyuningsih
LABORATORIUM ILMU TERNAK UNGGASBAGIAN PRODUKSI TERNAKFAKULTAS
PETERNAKANUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2014
BAB IPENDAHULUANDewasa ini kebutuhan telur masyarakat semakin
meningkat dan untuk memenuhi permintaan telur tersebut di butuhkan
pemeliharaan ayam yang intensif. Manajemen pemeliharaan ayam
petelur merupakan kegiatan untuk mengetahui pemeliharaan ayam
petelur mulai dari penyampuran pakan, pemberian pakan, pengobatan
dan penyeleksian telur sehingga dapat mengetahui manajemen
pemeliharaan ayam tersebut baik atau tidak.Perkembangan ternak
unggas berkembang sangat pesat dibandingkan dengan ternak yang
lainnya dan salah satunya adalah ayam petelur. Produksi utamanya
adalah telur. Telur merupakan hasil ternak unggas yang mempunyai
nilai gizi yang tinggi, lengkap dan mudah di cerna. Telur merupakan
sumber protein hewani di samping daging, ikan dan susu (Sudaryani
dan Santoso, 1996).Ayam ras petelur merupakan hasil persilangan
berbagai perkawinan silang dan seleksi yang sangat rumit dan
diikuti dengan upaya perbaikan manajemen pemeliharaan secara terus
menerus. Akibatnya ayam ras petelur bisa di sebut hewan ternak yang
cengeng kesalahan dari segi pemeliharaan akan mengakibatkan
kerugian yang tidak sedikit (Abidin, 2004).Menurut Rasyaf (2005),
di Indonesia sendiri perkembangan ayam petelur ini mengalami
tantangan dan melangkah dengan hati-hati walaupun demikian,
pekembangan selama ini tetap mengembirakan. Awal kehadiran telur
ayam ras kurang di minati konsumen, tapi kini telur ayam ras hadir
dalam kehidupan seharihari.
BAB IIPROFIL PERUSAHAAN
Perusahaan Sinar Permata Poultry Farm merupakan perusahaan
peternakan ayam petelur mulai dari pullet sampai layer. Sinar
Permata Farm merupakan perusahaan milik perorangan didirikan pada
tahun 1980 oleh bapak Yudi. Peternakan Sinar Permata Poultry Farm
terletak di Dukuh Gondang, Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan
Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Daerah ini merupakan
daerah yang strategis untuk peternakan ayam karena terletak di
lereng gunung merapi dengan suhu udara rendah yang sesuai untuk
peternakan ayam petelur, ketersediaan air melimpah dan tidak di
tengah pemukiman penduduk.Awal usaha bapak Yudi memelihara ayam
4.000 ekor yang dipelihara dalam 2 kandang dengan strain Lohman
dengan disiplin yang tinggi dan keuletan dalam usahanya peternakan
ini mengalami peningkatan yang cukup baik tiap tahunnya, hingga
saat ini memiliki 2 lokasi peternakan dengan jumlah total ayam
petelur yang dipelihara 92.000 ekor. Lokasi pertama atau induk
perusahaan terletak di Gondang, luas area 2 Ha dengan populasi ayam
sebanyak 60.000 ekor. Lokasi kedua di Weron, Kelurahan Umbulharjo
dengan populasi ayam yang dipelihara sebanyak 32.000 ekor ayam
petelur.
BAB IIIPEMBAHASAN
MANAJEMEN PEMELIHARAANBibit yang digunakanBibit yang digunakan
oleh perusahaan Sinar Permata Poultry Farm yaitu dari strain Lohman
yang diperoleh dari multi breeder. Alasan pemilihan strain tersebut
karena pengalaman bahwa kedua strain tersebut dapat menyesuaikan
dengan kondisi lingkungan, pertimbangan yang lain adalah efisiensi
produksi yang cukup tinggi dan menghasilkan telur relatif baik.
Tipe ayam petelur ada dua, yaitu tipe ringan dan tipe sedang. Ayam
tipe ringan khusus di kembangkan untuk bertelur saja. Ciri ayam
tersebut badan ramping, kecil, mata bersinar, dan bercengger merah
darah. Ayam tipe ini di pelihara untuk di ambil telurnya sehingga
bentuk ayam ini relatif kecil apabila di bandingkan dengan ayam
tipe medium. Ayam tipe medium dikembangkan untuk produksi telur dan
di ambil dagingnya sehingga ayam ini memiliki bobot badan lebih
berat dari pada ayam tipe ringan (Rasyaf, 2005).Ayam petelur
memiliki sifat nervous (mudah terkejut ), bentuk tubuhramping,
cuping telinga berwarna putih, produksi telur tinggi (200
butir/ekor/tahun), efisien dalam pengunaan ransum untuk membentuk
telur, tidak memiliki sifat mengengram (Sudarmono, 2003).
Berdasarkan praktikum dengan literatur hal tersebut sesuai dengan
lteratur.PopulasiPopulasi ayam petelur yang dimiliki oleh
perusahaan Sinar Permata Poultry Farm sebanyak 92.000 ekor,
masing-masing terbagi dalam 2 lokasi yang berbeda. Lokasi pertama
bertempat di Gondang dengan populasi ayam sebanyak 60.000 ekor.
Lokasi kedua bertempat di Weron dengan populasi ayam sebanyak
32.000 ekor.Bobot telur per hariBobot telur yang dihasilkan setiap
hari oleh ayam yang ada di perusahaan rata-rata 68 sampai 70 gram.
Umur 19 minggu atau pertama kali bertelur bobot telur ayam di
perusahaan sekitar 48 gram, sedangkan mendekati afkir pada umur 90
minggu bobot telur 78 gram. Menurut Yuwanta (2010), bobot telur
rata-rata berkisar 60 gram, sedangkan Tugiyanti (2012) menjelaskan
bahwa bobot telur berkisar antara 54,03 sampai 58,55 gram.
Berdasarkan hasil praktikum diketahui bobot telur di perusahaan
lebih tinggi dibanding dengan literatur. Menurut Mampioper (2008),
menjelaskan bahwa kualitas pakan yang baik dalam hal ini kandungan
protein, asam amino dan asam linoleat akan mempengaruhi bobot
telur, karena pakan dengan kualitas yang baik akan menghasilkan
telur yang besar.Pengambilan telur dilakukan secara manual oleh
pekerja kandang dengan menggunakan eggs tray. Telur yang terkumpul
di samping kandang lalu diangkat untuk dibawa ke gudang telur.
Telur yang sudah sampai di gudang lalu di timbang dan di seleksi.
Penyeleksian telur berdasarkan besar, kecil, tebal, tipis kerabang
dan warna telur. Setelah penyeleksian telur selesai, telur di
tempatkan di peti dan di eggs tray, ditimbang kembali dan siap
untuk dipasarkan.Telur ayam pada awal bertelur kelihatan kecilkecil
atau telur abnormal. Kegiatan bertelur ini akan wajar dan berjalan
rutin beberapa hari kemudian. Pencatatan hen day dimulai apabila
produksi telur sudah mencapai 5% maka itulah masa pertama
reproduksi. Grafik pertambahan persentasi produksi telur akan
selalu naik sampai pada masa puncak dan akan turun lagi setelah
mencapai masa puncak produksi (Sumarno, 2009).Menurut Rasyaf
(2005), masa istirahat ayam petelur tidak lama antara 1 sampai 3
hari. Ayam bertelur tidak akan bisa serempak hal ini dikarenakan
ayam tidak mempunyai masa dewasa kelamin yang sama dan masa
istirahat ayam bertelur tidak sama. Pengambilan telur merupakan
fungsi dari produksi telur, artinya semakin tinggi produksi telur
maka telur akan sering di ambil (Rasyaf, 2005). Menurut Suprijatno
dan Atmomarsono (2005), hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan telur yaitu kondisi kandang dan system lantai yang
digunakan. Cage yang kotor atau sruktur kurang baik maka
pengambilan telur harus dipertinggi.Total produksi telur per
hariTotal produksi telur per hari untuk 92000 ekor ayam di
perusahaan Sinar Permata Poultry Farm sebanyak 4 ton telur. Ayam
petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan
(petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari
260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe
ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan
dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya
sedikit.Produktivitas telurProduktivitas ayam petelur dapat diukur
dengan produksi harian dan bulanan. Tujuan pengukuran produksi
telur adalah untuk mengetahui jumlah telur yang dihasilkan oleh
sekelompok ayam pada umur tertentu (Nurcholis, 2009). Produksi
telur harian atau Hen Day rata-rata pada Sinar Permata Poultry Farm
yaitu 64%. Menurut Tugiyanti (2012), HDA ayam petelur berkisar
antara 41,67 sampai 63,06%. Menurut Sumarno (2009), Hen day adalah
suatu ukuran efisiensi teknis produksi telur yang membandingkan
produksi hari itu dengan jumlah ayam yang hidup pada hari tersebut.
Berdasarkan literatur diketahui HDA ayam yang ada di perusahaan
berada pada kisaran normal.Kualitas telurTelur yang diproduksi
perusahaan Sinar Permata Poultry Farm memiliki kualitas yang baik,
dilihat dari warna kerabang coklat, bobot telur dalam kisaran
normal, kerabang telur kuat. Menurut Tugiyanti (2012), kualitas
telur adalah istilah umum yang mengacu pada beberapa standar yang
menentukan baik kualitas internal dan eksternal. Kualitas eksternal
difokuskan pada kebersihan kulit, tekstur, bentuk, warna kulit,
tekstur permukaan, kulit, dan keutuhan telur. Kualitas internal
mengacu pada putih telur (albumen) kebersihan dan viskositas,
ukuran sel udara, bentuk kuning telur dan kekuatan kuning telur.
Penurunan kualitas interior dapat diketahui dengan menimbang bobot
telur atau meneropong ruang udara (air cell) dan dapat juga dengan
memecah telur untuk diperiksa kondisi kuning telur, putih telur
kekentalan putih telur, warna kuning telur, posisi kuning telur,
haugh unit (HU) dan ada tidaknya noda-noda bintik darah.Komposisi
fisik dan kualitas telur dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya bangsa ayam, umur, musim, penyakit dan lingkungan,
pakan yang diberikan serta system pemeliharaan (Gary et. al.,
2009). Kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan sangat
menentukan terhadap produksi dan kualitas telur baik secara fisik
atau ekternal maupun secara kimiawi atau internal. Produksi dan
kualitas telur akan tercapai secara maksimal apabila kualitas pakan
yang diberikan mencukupi sesuai umur dan tata laksana pemeliharaan,
dan akan tercapai secara efisien apabila tersediap pakan murah
dengan kandungan nutrient yang dapat memenuhi kebutuhan ayam
(Tugiyanti, 2012).
Manajemen KandangModel KandangModel kandang yang ada di
peternakan Sinar Permata Poultry Farm yaitu battery. Bahan bangunan
atap terbuat dari asbes, tiang dari kayu dan battery dari anyaman
besi. Konstruksi lantai tiap battery miring agar telur dapat dengan
mudah diambil oleh pekerja. Menurut Nurcholis (2009), kandang
pemeliharaan menggunakan sistem battery, yaitu kandang berbentuk
sangkar yang disusun berderet, setiap ruangan kandang hanya dapat
menampung satu sampai dua ekor ayam. Nurcholis (2009), menjelaskan
lebih lanjut bahwa keuntungan kandang sistem battery ini yaitu
tingkat produksi individual dan kesehatan masing-masing ayam dapat
dikontrol, memudahkan pengontrolan pakan ayam kanibalisme ayam
dapat dihindari dan penyakit tidak mudah menjalar dari satu ayam ke
ayam yang lainnya. Model atap yang dibuat di peternakan Sinar
Permata Poultry Farm yaitu semi monitor. Menurut Sudarmono (2003),
bentuk atap mempengaruhi sirkulasi udara dari luar kandang ke dalam
kandang, dan sebaliknya. Oleh karena itu atap harus sesuai dengan
penggunaan kandang dan fase pemeliharaan ayam.
Gambar 1. Model atap kandangSecara makro kandang befungsi
sebagai tempat tinggal ternak agar terhindar dari pengaruh cuaca
buruk (hujan, panas dan angin), hewan buas dan pencurian. Secara
mikro kandang berfungsi sebagai tempat untuk menyediakan lingkungan
yang nyaman agar terhindar dari stress sehingga kesehatan ternak
dapat terjaga dan produksi dapat maksimal (Suprijatno dan
Atmomarsono, 2005).Prinsip dasar pembuatan kandang ayam petelur
harus diperhatikan untuk menghadapi beberapa perubahan lingkungan
di lapangan. Beberapa prinsip dasar tersebut antara lain sirkulasi
udara di peternakan, kandang cukup sinar matahari pagi dan jangan
sampai terkena sinar matahari sepanjang masa, permukaan lahan
peternakan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar
hembusan angin dapat memberikan kesegaran di dalam kandang (Rasyaf,
2005).Sistem pemeliharaanPakan yang diberikan untuk ayam di
peternakan Sinar Permata Poultry Farm berupa konsentrat dengan
berat 123 gram per ekor. Menurut Nurcholis (2009), bahwa konsumsi
pakan untuk ayam petelur, yang sedang berproduksi konsumsi pakan
berkisar 100 sampai 120 gram/ekor/hari, faktor yang dapat
mempengaruhi konsumsi ransum dan kebutuhan protein pada ayam
petelur, diantaranya faktor tersebut adalah besar dan bangsa, suhu
lingkungan, fase produksi, sistem perkandangan (sistem battery atau
lantai), ruang tempat makan perekor, dipotong tidaknya paruh,
kepadatan ayam, tersediannya air minum, kesehatan dan kandungan
energi dalam ransum. Jumlah pakan yang diberikan pada peternakan
Sinar Permata Poultry Farm sesuai dengan literatur.Air diberikan
secara adlibitum yaitu penyediaan air minum dilakukan secara tidak
terbatas dengan tujuan untuk menjaga agar ayam tidak mengalami
kekurangan air. Menurut Nurcholis (2009), air minum harus selalu
tersedia, sebab mereka setiap saat 15 sampai 20 menit sekali akan
minum, apabila mereka kekurangan air produksi telur akan menurun.
Sedangkan menurut Abidin (2004), bahwa air minum sangat vital bagi
ayam petelur, karena sebagian besar tubuhnya terdiri dari air untuk
mengurangi stress sebelum dan sesudah vaksinasi. Menurut Mulyantono
dan Isman (2008), air merupakan zat vital bagi ayam. Jika ayam
kekurangan air hingga 10% dari berat badannya maka kondisi tubuhnya
akan sangat lemah. Apabila ayam kekurangan air hingga 20% maka
dapat menyebabkan kematian. Pemberian air minum untuk ayam yang ada
di peternakan sudah sesuai dengan literatur.Tempat pakan di
peternakan terbuat dari kayu dan minum disediakan dalam pralon yang
telah dibelah dua bagian. Menurut Nurcholis (2009), bentuk tempat
pakan akan mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pakan oleh
karena itu tempat pakan yang tidak baik akan menyebabkan banyak
ransum yang tumpah. Tempat pakan yang digunakan di Populer Farm
adalah bentuk feeder through tipe memanjang terbuat dari pipa
paralon PVC (Polyvinil Clorida) yang dibelah menjadi dua secara
memanjang sama dengan panjang kandang dan diletakkan di depan
kandang batteray. Tempat minum adalah drinker through tipe
memanjang juga terbuat dari pipa PVC.Peternakan Sinar Permata
Poultry Farm yang berlokasi di lereng gunung bertujuan untuk
menyesuaikan suhu lingkungan yang nyaman untuk ternak. Menurut
Nurcholis (2009), suhu untuk ayam petelur berkisar antara 21 sampai
27C. Kelembaban optimal untuk ayam petelur bekisar antara 60%.
Kemudian dijelaskan kembali suhu dan kelembapan yang tinggi sangat
berpengaruh pada kepekaannya terhadap penyakit pernapasan. Menurut
Anggarayono (2008), peternakan di daerah dataran tinggi yang suhu
lingkungannya termasuk kisaran nyaman, berapapun porsi yang
diberikan selama kadar nutriennya sesuai dengan kebutuhan ayam,
maka tidak akan berpengaruh terhadap proses-proses fisiologis dalam
tubuh. Proses pencernaan yang berlangsung pada suhu lingkungan yang
lebih tinggi dari suhu nyaman ayam akan menurunkan nilai kecernaan.
Menurut Miles (2001), cekaman panas akan menghambat suplai nutrien
ke jaringan tubuh terutama untuk pembentukan telur.Luas kandangLuas
kandang di peternakan Sinar Permata Poultry Farm yaitu 3m x 20m,
satu kandang diisi 2000 ekor ayam.Jumlah ayam per kandangJumlah
ayam per kandang di peternakan Sinar Permata Poultry Farm yaitu
2.000 ekor.Jumlah kandangPeternakan Sinar Permata Poultry Farm yang
berlokasi di desa Gondang memiliki 31 kandang, sedangkan yang
berlokasi di desa Weron memiliki 16 kandang.Jarak antar
kandangJarak antar kandang yang ada di peternakan Sinar Permata
Poultry Farm yaitu 2,5 meter.Luas area peternakanLuas area
peternakan Sinar Permata Poultry Farm di desa Gondang yaitu 2
hektar.
Manajemen PakanPakan yang digunakanPakan yang diberikan pada
ayam petelur periode layer di perusahaan peternakan Sinar Permata
Poultry Farm merupakan pakan mencampur sendiri yang didasarkan atas
kandungan protein. Campuran pakan terdiri dari konsentrat, bekatul
dan jagung giling. Menurut Abidin (2004), pada fase layer ayam
cukup mendapatkan pakan berkadar protein 17% sampai 19%. Tujuan
utama pemberian pada fase ini adalah menjamin pertumbuhan dan
produksi telur. Pemberian jagung yang banyak pada pakan ayam layer
berfungsi sebagai sumber karbohidrat untuk energi. Menurut
Suprijatno dan Atmomarsono (2005), ayam mengkonsumsi pakan untuk
kebutuhan energi dengan berlangsungnya prosesproses biologis di
dalam tubuh secara normal sehingga proses pertumbuhan dan produksi
telur berlangsung optimal. Ransum dengan energi tinggi lebih
ekonomis dengan ransum yang berenergi rendah yang umumnya
berkualitas rendah. Ayam yang berumur 12 sampai 16 minggu pakan
diberikan dalam bentuk crumble, untuk ayam yang berumur 17 minggu
ke atas dalam bentuk butiran. Menurut Sudaryani dan Santoso (2000),
sebaiknya pakanayam petelur diberikan dalam bentuk mash dan
bahanbahan digiling halus agar pakan termakan ayam. Bentuk pakan
ayam yang diberikan oleh peternakan Sinar Permata Poultry Farm
tidak sesuai dengan literatur karena pakan yang diberikan dalam
bentuk butiran.Metode pemberian pakanPemberian pakan di peternakan
Sinar Permata Poultry Farm dilakukan 2 kali dalam sehari, yaitu
pagi hari pada pukul 06.30 dan siang hari pukul 12.30 dengan
perbandingan pagi dan sore yaitu 40% : 60%. Menurut Sudarmono
(2003), jatah pakan yang di berikan 2 kali sehari itu lebih
menguntungkan dari pada diberikan langsung sekali. Sebab hal ini
akan menguranggi pemborosan ransum yang tercecer dan dapat menambah
nafsu makan. Nurcholis (2009) menambahkan bahwa untuk menghindari
pakan tumpah, pemberian pakan diatur sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan dan dapat dilakukan 2 sampai 3 kali sehari. Pemberian
pakan 2 kali sehari yang ada di peternakan sudah sesuai dengan
literatur.Jumlah pemberianJumlah pemberian pakan untuk fase layer
di peternakan Sinar Permata Poultry Farm yaitu antara 120 sampai
125 gram/ekor/hari, atau rata-rata 123 gram/ekor/hari. Menurut
Nurcholis (2009), bahwa konsumsi pakan untuk ayam petelur, yang
sedang berproduksi konsumsi pakan berkisar 100 sampai 120
gram/ekor/hari, faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi ransum dan
kebutuhan protein pada ayam petelur, diantaranya faktor tersebut
adalah besar dan bangsa, suhu lingkungan, fase produksi, sistem
perkandangan (sistem battery atau lantai), ruang tempat makan
perekor, dipotong tidaknya paruh, kepadatan ayam, tersediannya air
minum, kesehatan dan kandungan energi dalam ransum. Jumlah pakan
yang diberikan pada peternakan Sinar Permata Poultry Farm sesuai
dengan literatur.
Disease Control dan Manajemen LingkunganVaksinasiManajemen
kesehatan ayam layer yang di lakukan setiap hari yaitu selalu
mengadakan kontrol terhadap kandang. Pengontrolan kandang dilakukan
dengan mengecek feses ayam, feses yang encer dan berwarna kehijauan
diberi antibiotik dengan dosis pengobatan. Vaksinasi untuk mencegah
penyakit yang disebabkan oleh virus juga dilakukan di peternakan
Sinar Permata Poultry Farm secara teratur. Vaksinasi yang dilakukan
yaitu ND 1 ke ND Lasota dengan jarak 30 hari, kemudian jarak dari
ND lasota ke IB 10 hari. Menurut Sumarno (2003), vaksinasi adalah
suatu kegiatan memasukkan bibit penyakit tertentu yang telah
dilemahkan ke dalam tubuh ternak dalam rangka menumbuhkan kekebalan
tubuh terhadap bibit penyakit tertentu. Vaksin adalah suatu produk
yang mengandung mikroorganisme yang telah mati dan hidup. Vaksinasi
yang dilakukan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus
di peternakan sudah tepat sesuai literatur.Menurut Prihatman
(2000), vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu vaksin aktif dan vaksin
inaktif. Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup,
kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin
inaktif atau pasif. Vaksin inaktif adalah vaksin yang mengandung
virus yang telah dilemahkan atau dimatikan tanpa merubah struktur
antigenik, hingga mampu membentuk zat kebal, kekebalan yang
ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang
diduga sakit. Macam-macam vaksin yaitu vaksin NCD virus Lasota,
vaksin NCD virus Komarov (vaksin inaktif), vaksin NCD HB-1/Pestos,
vaksin Cacar/pox virus Diftose, vaksin anti CRD, vaksin Lyomarex
untuk Marek. Persyaratan dalam vaksinasi adalah ayam yang
divaksinasi harus sehat, dosis dan kemasan vaksin harus tepat serta
sterilisasi alat-alat.SanitasiSanitasi yang dilakukan untuk menjaga
kebersihan lingkungan kandang yaitu dengan membersihkan kandang
serta lingkungan sekitarnya setiap hari. Menurut Rasyaf (2005),
sanitasi adalah berbagai kegiatan yang meliputi penjagaan dan
pemeliharaan kebersihan kandang dan sekitarnya, peralatan,
perlengkapan kandang, pengelolaan kandang, serta orang dan
kendaraan yang keluar masuk komplek perkandangan. Kegiatan itu
merupakan kegiatan yang paling mudah dan murah untuk mencegah
penyakit. Program sanitasi secara intensif selalu dilakukan di
peternakan Sinar Permata Poultry Farm untuk menjaga kesehatan
ternak sehingga dapat menjaga produktivitas
ternak.BiosecurityBiosecurity juga dilakukan sebagai salah satu
upaya untuk mencegah penyebaran penyakit di lingkungan peternakan.
Biosecurity pada peternakan Sinar Permata Poultry Farm yaitu dengan
menyemprotkan desinfektan pada ban kendaraan pengunjung yang
datang. Pembersihan kandang juga dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit, serta ayam yang sakit atau mati segera
dipisahkan dari ayam yang lain. Menurut Hadi (2000), biosecurity
merupakan suatu sistem untuk mencegah penyakit baik klinis maupun
subklinis, yang berarti sistem untuk mengoptimalkan produksi unggas
secara keseluruhan, dan merupakan bagian untuk mensejahterakan
hewan (animal welfare). Pelaksanaan program biosecurity dilakukan
dengan kontrol lalu lintas, vaksinasi, pencatatan riwayat flok,
pencucian kandang ayam, kontrol terhadap pakan, kontrol air,
kontrol limbah produksi dan ayam yang mati. Pelaksanaan biosecurity
di peternakan Sinar Permata Poultry Farm sudah dilakukan tetapi
masih menggunakan metode yang sederhana.Penanganan kotoranKotoran
yang dihasilkan dari peternakan ditampung, kemudian dijual dan
dibawa ke Wonosobo. 120 karung kotoran yang sudah kering dijual
dengan harga 1,5 juta rupiah.
PemasaranProduksi dari perusahaan peternakan Sinar Permata
Poultry Farm berupa telur dan ayam afkir. Pemasaran telur
perusahaan kea rah barat yaitu daerah Kebumen, Gombong, Kutoarjo,
dan Sumpyuh. Telur yang dipasarkan disortir terlebih dahulu
berdasarkan ukurannya supaya seragam. Harga telur di Sinar Permata
Poultry Farm bulan Maret Rp 13.500,00/kg. Pengangkutan telur untuk
dipasarkan menggunakan truk dengan bobot sekali kirim 4 ton. Tidak
hanya dalam jumlah ton, Sinar Permata Poultry Farm juga melayani
pembelian dalam jumlah kilogram.
BAB IVKESIMPULAN
Peternakan ayam petelur Sinar Permata Poultry Farm adalah
peternakan yang memelihara ayam petelur dengan kapasitas total
92.000 ekor pada 2 lokasi yang berbeda. Strain ayam yang dipelihara
adalah Lohman. Bangunan kandang pemeliharaan ayam ras petelur di
Sinar Permata Poultry Farm menggunakan model kandang battery dan
model atap semi monitor. Pakan yang diberikan pada ayam petelur
periode layer merupakan pakan yang mencampur sendiri berdasarkan
kandungan protein sesuai kebutuhan ayam. Pemberian air minum
diberikan secara ad libitum. Bentuk tempat pakan adalah feeder
through tipe memanjang dan tempat minum adalah drinker through tipe
memanjang yang terbuat dari pipa paralon PVC. Produktivitas telur
di Sinar Permata Poultry Farm sudah memenuhi nilai standart yaitu
sebesar 64%. Pelaksanaan biosecurity untuk menjaga sanitasi kandang
guna mencegah penyeberan penyakit juga sudah dilakukan dengan
baik.
KRITIK DAN SARAN
Kebersihan lingkungan sekitar kandang maupun gudang penyimpanan
telur dan gudang pakan hendaknya lebih diperhatikan, terutama saat
musim lalat harus lebih ditingkatkan lagi agar larva lalat yang
banyak membawa bibit penyakit tidak menjangkit ternak.
DAFTAR PUSTAKAAbidin, Z. 2004. Meningkatkan Produksi Ayam Ras
Petelur. Agromedia Pustaka.Jakarta.Anggarayono., H. I. Wahyuni dan
Tristiarti. 2008. Energi Metabolisme dan Kecernaan Protein Akibat
Perbedaan Porsi Pemberian Ransum pada Ayam Peteur. Universitas
Diponegoro. Semarang.Gary D, Butcher DVM, dan Richard Miles. 2009.
Ilmu Unggas, Jasa Ekstensi Koperasi, Lembaga Ilmu Pangan dan
Pertanian Universitas Florida. Gainesville.Hadi, Upik Kesumawati.
2000. Pelaksanaan Biosekuritas pada Peternakan Ayam. Departemen
Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner IPB.
Bogor.Mampioper, Albert. 2008. Kualitas Telur Ayam Petelur yang
Mendapat Ransum Perlakuan Substitusi Jagung dengan Tepung Singkong.
FPPK UNIPA. Papua.Miles, D. 2001. Understanding heat stress in
poultry and strategies to improve production through good
management and maintaining nutrient and energy intake. Proceedings
of The ASA Poultry. Lance Course, Costa Rica.Mulyantono dan Isman,
2008. Bertahan Dalam Krisis. Penebar Swadaya. Jakarta.Nurcholis.,
Dewi Hastuti dan Barep Setiono. 2009. Tata Laksana Pemeliharaan
Ayam Ras Petelur Periode Layer di Populer Farm Desa Kuncen Mijen
Kota Semarang. Mediagro. Semarang.Rasyaf. 2005. Beternak Ayam
Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.Prihatman, Kemal. 2000. Budidaya
Ayam Petelur. Bappenas. JakartaSudarmono, A. S., 2003. Pedoman
Pemeliharaan Ayam Petelur. Kanisius. Yogyakarta.Sudaryani dan
Santoso, 2000. Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Di Kandang Baterai.
Penebar Swadaya. Jakarta.Sumarno. 2009. Manajemen Pemeliharaan Ayam
Petelur di Peternakan PT. Sari Unggas Farm di Kabupaten Sragen.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.Suprijatno dan Atmomarsono,
2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.Tugiyanti,
E dan N. Iriyanti. 2012. Kualitas Eksternal Telur Ayam Petelur yang
Mendapat Ransum dengan Penambahan Tepung Ikan Fermentasi
Menggunakan Isolat Prosedur Antihistamin. Fakultas Peternakan
Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.Yuwanta, T. 2010. Telur
dan Kualitas Telur. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
LAMPIRAN
keterangan: Gambar 1. Lokasi peternakanGambar 2. Model atap semi
monitorGambar 3. Model kandang batteryGambar 4. Gudang penyimpanan
telurGambar 5. Gudang pakan ayamGambar 6. Pengangkutan pakanGambar
7. Bahan ransum ayamGambar 8. Bahan ransum ayamGambar 9. Bahan
ransum ayamGambar 10. Bahan ransum ayamGambar 11. Bahan ransum
ayamGambar 12. Bahan ransum ayam