Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi PENGARUH TUMPANG SARI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatus Sturt.) DAN KACANG TANAH (Arachis Hypogea) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS DISUSUN OLEH: Prekdi S. Berutu NIM : 160301034 M. Fajar Zikri NIM : 160301037 Abdul Muis NIM : 160301011 Hamida Aulia Adhari Margis NIM : 160301008 Arianti Lubis NIM : 160301007 Juanda Saputra NIM : 160301035 Mata Kuliah : Praktikum Dasar-Dasar Agronomi Dosen Pengampu : Ir. Adnan, MP Dan Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAMUDRA 2017
27
Embed
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi PENGARUH TUMPANG ... · Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi PENGARUH TUMPANG SARI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatus Sturt.) DAN KACANG TANAH
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi
PENGARUH TUMPANG SARI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatus Sturt.)
DAN KACANG TANAH (Arachis Hypogea) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
Pada praktikum Budidaya Tanaman Pangan Jagung (Zea mays) dan Kacang
tanah (Arachis hipogea) secara tumpang sari ini ada ditemukan beberapa kendala
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Dimulai dari
perkecambahan sampai masa panen. Dimulai dari proses perkecambahan setelah
pembibitan. Pada awal penanaman kami menggunakan benih kacang tanah
(Arachis hipogeA) dan Jagung (Zea mays). Benih ditanaman pada lubang yang telah
disediakan dengan dua benih pada tiap lubang tanam. Untuk jagung berjumlah 15
14
lubang tanam pada bedeng I dan 15 lubang tanam pada bedeng II dan kacang tanah
10 lubang tanam pada bedeng I saja. Pada umur 1 MST dan 2 MST diketahui bahwa
benih jagung maupun kacang tanah tersebut ada yang tidak tumbuh atau tidak
berkecambah. Dari 30 lubang tanam jagung manis keseluruhan berkecambah
dengan jumlah 56 tanaman jagung yang tumbuh dari 60 benih yang ditanam.
Sedangakan untuk tanaman kacang tanah dari 10 lubang tanam keseluruhannya
berkecambah dari 20 benih yang ditanam. Dari seluruh tanaman jagung dan kacang
tanah yang tumbuh salah satu per lobang tanam digunting dan dibiarkan hanya satu
tanaman yang tumbuh untuk setiap lobang tanam.
Berikut ini dihitung daya tumbuh benih jagung dan kacang tanah:
Daya Tumbuh jagung ⹀ Jumlah benih yang tumbuh x 100%
Jumlah total benih yang ditanam
Daya Tumbuh jagung ⹀ 56 x 100%
60
꞊ 93,33%
Daya Kacang Tanah ⹀ Jumlah benih yang tumbuh x 100%
Jumlah total benih yang ditanam
Daya Tumbuh jagung ⹀ 20 x 100%
20
꞊ 100%
Pada pertumbuhan tanaman, bila kondisi lingkungan sesuai, beberapa biji
segera mengalami perkembangan sehingga memungkinkan untuk berkecambah.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya mada dormansi pada biji.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air kedalam biji yang
disebut dengan imbibisi yang terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam
kotiledon menyebabkan volumenya bertambah, akibatnya kotiledon membengkak.
Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Air dalam jumlah yang cukup didalam biji akan mengaktifkan enzim dan
hormon di dalam kotiledon atau endosperma. Enzim amylase segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk
15
membuat molekul protein baru bagi membran sel dan sitoplasma. Timbunan pati
akan diuraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan
diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang
baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dari asam amino akan nerdifusi ke
embrio. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah, dan
radikula memanjang menjadi akar.
Pada proses perkecambahan,ada kecambah yang tidak tumbuh, dikarenakan
mungkin adanya beberapa teknik perawatan yang salah. Beberapa bibit mengalami
pembusukan, hal ini dikarenakan terlalu banyaknya air yang diserap oleh biji. Air
yang terlalu berlebihan akan mengganggu pengaktifan enzim dan hormon di dalam
kotiledon tersebut. Pembusukan tersebut bisa juga terjadi karena adanya jamur yang
terkandung dalam pupuk kompos yang dicampurkan pada tanah ketika pengolahan
lahan, sehingga menyebabkan pembusukan pada benih tersebut. Selain
pembusukan terdapat pula beberapa bibit yang berlubang dan hilang yang
disebabkan oleh semut. Beberapa bibit dimakan oleh semut dan berlubang sehingga
bibit tidak bisa tumbuh, dan beberapa bibit hilang dibawa oleh semut tersebut. Hal
ini dikarenakan biji kacang tanah dan jagung tersebut mengandung glukosa yang
mengundang semut tersebut datang dan juga belum diberikannya furadan pada
lahan untuk mencegah datangnya semut tersebut.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkecambahan tersebut yaitu
sebagai berikut:
1. Faktor internal berupa gen, hormon, dan cadangan makanan, kemurnian
benih, kandungan air benih, dansifat/jenisbenih.
2. Faktor eksternal berupa :
Air, berperan dalam melunakkan kulit biji, memfasilitasi masuknya O2,
pengeceran protoplasma untuk aktivasi fungsi dan alat transportasi
makanan.
O2, cahaya, dan Suhu
Selain permasalahan benih yang ditanam bukan merupakan benih yang
berkualitas sehingga menyebabkan banyak benih yang tidak tumbuh terdapat juga
masalah pengelolaan hama pada budidaya ini. Pada 5 MST bisa dilihat bahwa
terdapat lubang-lubang pada daun tanaman baik daun kacang tanah maupun jagung,
16
lubang ini disebabkan oleh belalang daun yang memakan daun untuk pertumbuhan
dan perkembangannya. Selain masalah hama belalang daun, terjadi juga masalah
penyakit layu pada tanaman jagung pada umur 6 MST seperti yang terlihat dalam
gambar berikut:
Gambar Pencabutan jagung yang terkena penyakit layu
Dari hasil data pengamatan yang diperoleh dapat kita lihat perbandingan
antara tanaman tumpang sari dan tanaman tanpa tumpang sari pertama kita lihat
dari tinggi tanaman jagung, pada bedeng ke 2 tanaman jagung lebih tinggi dari pada
tanaman jagung pada bedeng I. Hal ini dikarenakan jagung dan kacang tanah
memungkinkan untuk ditanam secara tumpng sari karena kacang tanah termasuk
tanaman C3 sedangkan jagung tergolong C4 sehingga sangat serasi dan mampu
beradaptasi dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan dan produksi.
Selain tinggi tanaman bisa juga dilihat jumlah daun. Pada bedeng II tanaman
jagung lebih banyak daunnya dari pada tanaman jagung bedeng I. Pada sistem
tumpang sari pada tanaman kacang tanah menyediakan unsur Nitrogen (N),
sehingga unsur N yang diperlukan oleh tanaman jagung akan diserap untuk proses
17
pertumbuhan. Jadi keuntungan sistem tumpang sari ini tidak hanya menyediakan
unsur N saja tetapi juga memberikan hasil produksi 2 jenis tanaman yaitu jagung
dan kacang tanah dan juga menghemat biaya. Untuk produksi yang bagus bukan
hanya dari kacang tanah saja tetapi ada juga pengaruh dari pemupukan yang
dilakukan pada 4 MST dan pupuk yang diberikan tersebut adalah Urea, Sp-36, dan
HCL dengan perbandingan untuk perbedeng sebanyak 28,5 gram/bedeng. Dan cara
pemberian pupuknya dengan cara “Garis”. Pemberian air yang cukup juga
mempengaruhi tanaman. Dari sistem tumpang sari ini bisa dilihat juga diameter
batang tanaman jagung. Pada tanaman yang di bedeng ke 2 lebih besar dari pada
tanaman di bedeng I. Ada faktor lain yang mengganggu proses tumbuh tanaman
antara lain hama dan gulma serta suhu yang sangat tinggi.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat kita buat kesimpulan, yaitu:
1. Tanaman tumpang sari dapat meningkatkan atau membantu proses
pertumbuhan seperti tanaman jagung dengan kacang tanah. Karena kacang
tanah menyediakan unsur Nitrogen (N) yang dibutuhkan ole tanaman
jagung.
2. Tanaman tumpang sari juga memberikan keuntungan lebih yaitu dari satu
bedeng bisa menghasilkan atau memproduksi 2 jenis tanaman sekaligus.
3. Pemupukan juga mempengaruhi proses pertumbuhan seperti Urea, Sp-36,
dan HCL
4. Faktor yang bisa mempengaruhi proses pertumbuhan ini adalah potensi
hama dan gulma yang tinggi dan suhu yang begitu tinggi atau panas.
5.2 Saran
Saran dari praktikum ini untuk praktikan adalah datang tepat waktu pada
saat praktikum dan pemeliharaan tanaman harus dilakukan secara rutin agar
tanaman tidak terkena hama, sehingga pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan
baik untuk mendapatkan produksi yang maksimum.
19
DAFTAR PUSTAKA
Bahua, M. I., Nurmi. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas JagungManis (Zea mays saccharata Sturt) pada Sistem Jarak Tanam JajarLegowo yang Berbeda. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.
Purwono, M. dan R. Hartono. 2007. Bertanam Jagung Manis. Penebar Swadaya.Bogor. Hal. 68.
Salisbury, F. B. and C. W. Ross. 1992. Plant Physiology. California. WadsworthPubl. Co. 4th Edition.
Sarono, S., Sa’ud, and C. Tsai. 2001. Corn Production in Indonesia. In: Park K,editor. Corn Production in Asia. Taipei: FFTC-ASPAC. Hal. 35-53.
Sudirman dan Imran. 2007. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press.Yogyakarta.
Syafruddin, Nurhayati, dan R. Wati. 2012. Pengaruh jenis pupuk terhadappertumbuhan dan hasil beberapa varietas jagung manis. Jurnal Floratek.7:107- 114.