Fotosintesis Virida Martogi Hasiholan, 230110140029, Perikanan A, Kelompok 11 ABSTRAK Fotosintesis atau asimilasi zat karbon merupakan suatu proses dimana zat-zat anorganik H 2 O dan CO 2 diubah menjadi zat organik karbohidrat oleh klorofil dengan pertolongan sinar matahari. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbondioksida). Pada tahap reaksi terang, yang berlangsung dalam membran fotosintesis, energi cahaya dikonversi menjadi energi kimia yang terdiri dari NADPH 2 dan ATP. Kemudian pada tahap reaksi gelap, yang berlangsung dalam stroma, NADPH 2 dan ATP dimanfaatkan sebagai reduktor biokimia untuk mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat. Tumbuhan air melepaskan oksigen ke dalam air. Oksigen yang dilepaskan tersebut akan larut dalam air dan membentuk oksigen terlarut ( Dissolved Oxygen). Hasil pengamatan menunjukan bahwa tumbuhan air yang paling banyak mensuplai oksigen adalahAmazonberturut-turut diikuti olehHydrilla, CabombadanKontrol. Perbedaan sampel berpengaruh terhadap produksi oksigen, selain itu waktu pengamatan dan cuaca mempengaruhi fotosintesis sehingga berdampak pada produksi oksigen. Faktor utama yang menentukan laju fotosintesis adalah intensitas cahaya. Kata kunci:Fotosintesis, Tumbuhan Air, Reaksi Terang , Reaksi GelapPENDAHULUAN Fotosintesis atau asimilasi zat karbon dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana zat-zat anorganik H 2 O dan CO 2 diubah menjadi zat organik karbohidrat oleh klorofil dengan pertolongan sinar (Dwijoseputro 1980). Proses fotosintesis merupakan proses kimiawi yang terjadi dalam semua tumbuhan tingkat tinggi dan tidak terkecuali tumbuhan air (hidrofit). Persamaan reaksi fotosintesis secara umum digambarkan sebagai berikut: Tumbuhan air melepaskan oksigen ke dalam air. Oksigen yang dilepaskan tersebut akan larut dalam air dan membentuk oksigen terlarut ( Dissolved Oxygen). Air memiliki kapasitas terbatas dalam mengikat oksigen, ketika konsentrasi oksigen terlarut telah mencapai kapasitas maksimum air (konsentrasi saturasi), oksigen yang berlebih akan berdifusi ke udara. Pada suatu percobaan terdahulu disebutkan bahwa peningkatan CO 2 ternyata mampu meningkatkan laju fotosintesis tanaman air. Namun, sebetulnya masih ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi laju fotosintesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian guna mengetahui kondisi-kondisi apa saja yang dapat mengoptimumkan laju fotosintesis pada tumbuhan hidrofit. Cahaya/Klorofil 6 CO 2 + 6 H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Fotosintesis atau asimilasi zat karbon merupakan suatu proses dimana zat-zat anorganik H2O
dan CO2 diubah menjadi zat organik karbohidrat oleh klorofil dengan pertolongan sinar
matahari. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbondioksida). Pada tahap reaksi terang, yang berlangsung dalam
membran fotosintesis, energi cahaya dikonversi menjadi energi kimia yang terdiri dari
NADPH2 dan ATP. Kemudian pada tahap reaksi gelap, yang berlangsung dalam stroma,
NADPH2 dan ATP dimanfaatkan sebagai reduktor biokimia untuk mengubah karbondioksida
menjadi karbohidrat. Tumbuhan air melepaskan oksigen ke dalam air. Oksigen yang
dilepaskan tersebut akan larut dalam air dan membentuk oksigen terlarut ( Dissolved Oxygen).Hasil pengamatan menunjukan bahwa tumbuhan air yang paling banyak mensuplai oksigen
adalah Amazon berturut-turut diikuti oleh Hydrilla, Cabomba dan Kontrol . Perbedaan sampel
berpengaruh terhadap produksi oksigen, selain itu waktu pengamatan dan cuaca
mempengaruhi fotosintesis sehingga berdampak pada produksi oksigen. Faktor utama yang
menentukan laju fotosintesis adalah intensitas cahaya.
Kata kunci: Fotosintesis, Tumbuhan Air, Reaksi Terang, Reaksi Gelap
PENDAHULUAN
Fotosintesis atau asimilasi zat karbon dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana zat-zat anorganik H2O dan CO2 diubah menjadi zat organik karbohidrat oleh klorofil
dengan pertolongan sinar (Dwijoseputro 1980). Proses fotosintesis merupakan proses
kimiawi yang terjadi dalam semua tumbuhan tingkat tinggi dan tidak terkecuali tumbuhan air
(hidrofit). Persamaan reaksi fotosintesis secara umum digambarkan sebagai berikut:
Tumbuhan air melepaskan oksigen ke dalam air. Oksigen yang dilepaskan tersebut
akan larut dalam air dan membentuk oksigen terlarut ( Dissolved Oxygen). Air memiliki
kapasitas terbatas dalam mengikat oksigen, ketika konsentrasi oksigen terlarut telah mencapai
kapasitas maksimum air (konsentrasi saturasi), oksigen yang berlebih akan berdifusi ke
udara. Pada suatu percobaan terdahulu disebutkan bahwa peningkatan CO2 ternyata mampu
meningkatkan laju fotosintesis tanaman air. Namun, sebetulnya masih ada berbagai macam
faktor yang dapat mempengaruhi laju fotosintesis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
guna mengetahui kondisi-kondisi apa saja yang dapat mengoptimumkan laju fotosintesis pada
Praktikum fotosintesis dilaksanakan pada hari Selasa, 17 November 2015, pukul
12.30 – 14.10 WIB di Laboratorium FHA, Gedung Dekanat Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran.
Peralatan yang digunakan dalam praktikum fotosintesis meliputi botol gelap
digunakan sebagai wadah untuk mengamati sampel, botol terang atau botol bening digunakan
sebagai wadah untuk mengamati sampel, kantong plastik berwarna untuk membungkus botol
dan DO meter digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam botol.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum fotosintesis meliputi 3 jenis tanaman
air yang akan digunakan sebagai sampel dan air bersih sebagai perantara sampel.
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Penentuan kadar oksigen awal
B. Penentuan kadar oksigen akhir
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dikencangkan tutup botol dan diletakan dibawah sinar matahari selama 20, 30, 40 menit.Dicatat waktu peletakan botol.
Diukur kadar oksigen awal (DO awal) dengan menggunakan DO meter dan dicatat waktu peletakan botol.
Ditutup botol dan bolak-balikan botol untuk menghomogenkan air.
Dimasukkan tanaman air kedalam botol sesuai perlakuan. Untuk kelompok kontrol tidak perlu memasukkan apapun ke dalam botol.
Dipotong tanaman air sepanjang 10 cm.
Diisi botol dengan air yang telah disaring.
Disiapkan 3 botol yang akan digunakan yang terdiri dari botol gelap, botol bening dan botol bening yang dibungkus kantong plastik.
Untuk nilai yang dapat dikoreksi dengan menggunakan nilai Δ DO kontrol (Δ DO - Δ DOkontrol).
Dihitung perubahan nilai kadar oksigen (Δ DO) dengan cara mengurangi DO akhir - DOawal. Untuk kontrol juga dilakukan hal yang sama, nilainya adalah Δ DO kontrol.
Setelah satu jam (dicatat waktu akhir pengamatan), diukur kembali kadar oksigen akhir(DO akhir) dengan menggunakan DO meter dan dicatat dalam tabel pengamatan.