Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Kelompok : E-7 Tgl. Praktikum : 2 April 2014 Nama : 1. Nur Arofati Arbaiyah Hari praktikum : Rabu Dikumpulkan tgl : 17 April 2014 Kelas : E Yogyakarta, 17 April 2014 Asisten (Harifah Haryani W) Asisten : DM-38 Kriteria penilaian Format laporan : (maks. 10) Isi : (maks. 50) Analisa : (maks. 40) Total :
77

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Feb 28, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING

MODUL 1

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Kelompok : E-7 Tgl. Praktikum :  2 April 2014

Nama :

1. Nur

Arofati

Arbaiyah

Hari praktikum :  Rabu

Dikumpulkan tgl:

 17 April 2014Kelas : E Yogyakarta, 17 April 2014

Asisten

(Harifah Haryani W)

Asisten : DM-38Kriteria penilaianFormat

laporan:

(maks. 10)Isi : (maks. 50)Analisa : (maks. 40)Total :

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

LABORATORIUM DATA MINING

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Permasalahan

Dewasa ini dunia industri tumbuh dengan pesat.

Pertumbuhan didunia industri tidak hanya terjadi pada

industri berskala besar saja, namun industri-industri

kecil juga mengalami peningkatan yang cukup pesat,

contohnya adalah UKM (usaha kecil menegah). Menurut

Keppres  RI No. 99 tahun 1998, UKM merupakan kegiatan

ekonomi rakyat berskala kecil dimana tipe bidang usahanya

bersifat heterogen serta perlu dilindungi oleh pemerintah

untuk mencegah persaingan yang tidak sehat. UKM adalah

salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara

maupun daerah, begitu juga dengan negara Indonesia UKM

ini sangat memiliki peranan penting dalam meningkatkan

laju perekonomian masyarakat.

Dengan semakin banyaknya UKM yang ada saat ini

menimbulkan peningkatan persaingan antar unit usaha.

Unit-unit usaha ini saling mempertahankan maupun

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

meningkatkan pangsa pasar agar mampu memberikan yang

terbaik bagi konsumen. Jumlah pesaing yang semakin banyak

bermain di Industri sejenis memberikan kesempatan lebih

luas kepada konsumen untuk memilih produk yang mampu

memenuhi harapan konsumen. Perusahaan yang selalu

berusaha untuk dapat memenuhi keinginan konsumen bisanya

selalu memproduksi produk tepat waktu, mengeluarkan biaya

rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan produk dan

mengelola secara cermat, dan fleksibel.

Untuk dapat memberikan yang terbaik kepada konsumen

maka unit-unit usaha harus mempertimbangkan keinginan

dari konsumen Costumer need. Ada banyak sekali pertimbangan

yang dimiliki oleh Konsumen ketika akan membeli sebuah

produk, salah satu yang menjadi pertimbangan adalah

mengenai kualitas produk. Setiap konsumen pasti

menginginkan produk yang dibeli memiliki kualitas yang

baik. Pada masa sekarang ini yang menjadi parameter

penentu berkualitas atau tidaknya produk yang dihasilkan

bukanlah lagi produsen namun konsumen. Konsumen merupakan

end user yang memiliki suara yang bebas untuk mengatakan

barang yang diproduksi itu berkualitas atau tidak. Tentu

saja penilaian ini bukan hanya sekedar omong kosong

belaka namun pendapat ini berasal dari pengalaman

konsumen ketika menggunakan produk yang dibeli. Pandangan

konsumen mengenai kualitas produk selalu berubah-ubah,

oleh karena itu produsen harus jeli dalam membaca

keinginan konsumen dari waktu ke waktu, sehingga ketika

tejadi perubahan perusahaan dapat segera menyesuaikan.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Ada banyak faktor yang dapat menentukan nantinya

produk yang diproduksi oleh perusahaan itu berkualitas

atau tidak, salah satunya adalah bahan baku yang

digunakan. Jika berbicara mengenai bahan baku maka erat

kaitannya dengan Supplier/pemasok. bisa dibilang bahwa

supplier menduduki posisi pertama yang menentukan kualitas

barang yang akan diproduksi, sebab supplier merupakan suatu

unit usaha yang meyediakan sumber daya yang dibutuhkan

oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang

dan jasa tertentu. Supplier juga memegang pearanan sangat

penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang

dibutuhkan oleh konsumen. Dalam dunia industri biasanya

terdapat lebih dari satu supplier yang menyediakan bahan

baku kepada setiap unti usaha. Oleh karena itu sangatlah

penting bagi setiap unit usaha untuk dapat memilih supplier

yang tepat sebagai penyedia bahan baku untuk kegiatan

produksi, karena jika unit usaha salah memilih supplier

maka akan sangat berdampak sekali terhadap

keberlangsungan kegiatan produksi yang dilakukan. Ketika

unit usaha salah memilih supplier maka akan ada banyak

masalah yang timbul, seperti terganggunya jadwal

produksi, inventory yang menumpuk, idle time karyawan, dan

masih banyak masalah lainnya.

Fanri Collection merupakan usaha kecil menengah

yang bergerak dibidang produksi kerajinan dari kulit ikan

pari. Produk yang dihasilkan berupa tas, ikat pinggang,

dompet alas meja, dan lain sebagainya. Bahan baku yang

digunakan adalah kulit ikan pari. Saat ini Fanri

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Collection memiliki 3 Supplier yang menyediakan bahan baku,

yaitu supplier dari Bantul, Pekalongan dan Jepara. Sampai

saat ini Fanri Collection belum memiliki supplier utama

sebagai pemasok utama penyedia bahan baku. Oleh karena

itu perlu dilakukan analisa untuk menentukan supplier mana

yang tepat untuk dipilih sebagai penyedia bahan baku

utama untuk fanri collection. Pemilihan supplier penting

untuk dilakukan karena supplier merupakan penyedia bahan

bahan baku menjadi salah satu faktor penentu dalam

mendukung aktifitas produksi di Fanri Collection. Selain

untuk menunjang kegiatan produksi bahan baku juga berguna

untuk dapat memenuhi permintaan produk oleh konsumen.

Sistem penentuan Supplier yang sampai saat ini

digunakan oleh Fanri Collection adalah dengan cara

menghubungi ketiga Supplier yang ada dan menanyakan siapa

saja supplier yang memiliki bahan baku dengan jumlah yang

sesuai dengan yang diinginkan oleh Fanri Collection.

sebenarnya ada banyak kriteria yang perlu dilakukan oleh

Fanri Collection dalam memilih supplier seperti kualitas,

jarak, pelayanan, performance history, harga barang, dan

pengiriman barang. Oleh karena itu perlu dilakukan

analisa untuk memilih supplier yang tepat untuk Fanri

Collection. pemilihan supplier ini dapat dilakukan dengan

menggunakan metode AHP sehingga bisa didapatkan

alternatif supplier terbaik.

Metode analytical hierarchy process (AHP) yaitu suatu

metode yang digunakan untuk memodelkan pengambilan

keputusan yang dapat menguraikan suatu masalah baik

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

masalah yang memiliki banyak krtiteria (multikriteria)

atau masalah yang memiliki banyak factor (multifaktor)

menjadi suatu hirarki. Thomas L.Saaty. dengan

mengklasifikasikan kriteria-kriteria yang memiliki sub

kriteria dan kriteria yang berhubungan langsung terhadap

supplier kita dapat melakukan perbandingan atau

pertimbangan penilaian (comparative judgments) kemudian kita

dapat memprioritaskan kriteria-kriteria terhadap supplier

yang memiliki nilai (value) terbesar, sehingga kita dapat

menentukan supplier sebagai alternatif terbaik.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apa sajakah kriteria, sub-kriteria dan alternatif

solusi yang mempengaruhi pengambilan keputusan

pada Pemilihan Supplier bahan baku Kulit Ikan Pari

di Fanri Collection?

2. Bagaimana hasil analisis dan rekomendasi solusi

permasalahan menggunakan metode AHP?

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Deduktif

Permasalahan dalam hal pemilihan supplier bahan baku

kulit ikan pari di Fanri Collection maka dapat dilakukan

dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

Dengan menggunkan metode ini maka harus dapat diketahui

apa saja kriteria dan subkriteria yang dibutuhkan dan

juga alternatif solusi apa saja yang digunakan dalam

pemilihan supplier kulit ikan pari. Untuk dapat menentukan

kriteria, sub-kriteria dan alternatif solusi maka

dilakukan wawancara terhadap sumber ahli dan memberikan

kuisioner untuk pembobotan antar kriteria ataupun sub-

kriteria. Data yang didapatkan akan diolah dengan metode

AHP.

AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Beliau

adalah professor matematika University of Pittsburgh kelahiran

Irak (Thomas L. Saaty, 2001). AHP adalah sebuah metode

yang digunakan dalam memecahkan masalah yang

kompleks/rumit dalam situasi yang tidak terstruktur

menjadi bagian-bagian komponen atau variabel yang

tersusun menjadi susunan hirarki. AHP juga dapat

diartikan sebagai suatu model pengambilan keputusan yang

dapat masalah multi faktor ataupun masalah multi kriteria

yang komples menjadi suatu susunan hirarki, menurut Saaty

(1993). AHP menggabungkan menggabungkan pertimbangan dan

penilaian pribadi dengan cara yang logis dan dipengaruhi

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

imajinasi, pengalaman dan pengetahuan untuk menyusun

hirarki dari suatu masalah yang berdasarkan logika,

instuisi dan juga pengalaman untuk memberikan

pertimbangan.

Hirarki itu sendiri didefinisikan sebagai suatu

representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam

suatu struktur multi level dimana level pertama adalah

tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria

dan seterusnya kebawah hingga level terakhir dari

alternatif. Dengan hierarki, suatu masalah yang kompleks

dapat diuraikan kedalam kelompok-kelompoknya yang

kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga

permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis

(Modul AHP praktikum datamining, 2014).

AHP banyak digunakan untuk pengambilan keputusan

dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam hal

perencanaan, penentuan alternatif, penyusunan prioritas,

pemilihan kebijakan, alokasi sumber daya, penentuan

kebutuhan, peramalan hasil, perencanaan hasil,

perencanaan sistem, pengukuran performansi, optimasi dan

pemecahan konflik (Aditya, W, 2005).

Menurut (Adtya, W, 2005) Prosedur dalam menggunakan

metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang

diinginkan.

Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang

akan kita pecahkan secara jelas, detail dan mudah

dipahami. Dari masalah yang ada kita coba tentukan

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi

dari masalah mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi

tersebut nantinya kita kembangkan lebih lanjut dalam

tahap berikutnya.

2. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.

Penyusunan hirarki yaitu dengan menentukan tujuan yang

merupakan sasaran system secara keseluruhan pada level

teratas. Level berikutnya terdiri dari kriteria-

kriteria untuk menilai atau mempertimbangkan

alternatif-alternatif yang ada dan menentukan

alternatif-alternatif tersebut. Setiap kriteria dapat

memiliki subkriteria dibawahnya dan setiap kriteria

dapat memiliki nilai intensitas masing-masing.

3. Menentukan prioritas elemen.

a. Membuat perbandingan berpasangan

Yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai

kriteria yang diberikan. Untuk perbandingan

berpasangan digunakan bentuk matriks. Matriks

bersifat sederhana, berkedudukan kuat yang

menawarkan kerangka untuk memeriksa kosistensi,

memperoleh informasi tambahan dengan membuat semua

perbandingan yang mungkin dengan menganalisis

kepekaan prioritas secara keseluruhan untuk merubah

pertimbangan. Untuk memulai proses perbandingan

berpasangan, dimulai dari level paling atas hirarki

untuk memilih kriteria. Miasalnya C, kemudian dari

level dibawahnya diambil elemen-elemen yang akan

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

dibandingkan, misalnya A1,A2,A3,A4, maka susunan

elemen pada sebuah matrik seperti dibawah ini:

Tabel 2.1 matrik perbandingan berpasangan

C A1 A2 A3 A4A1 1A2 1A3 1A4 1

b. Mengisi matrik perbandingan berpasangan

Untuk mengisi matrik perbandingan berpasangan yaitu

dengan menggunakan bilangan untuk merepresentsikan

kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap

elemen lainya yang dimaksud dalam bentuk skala dari

1 sampai 9. Skala ini didefinisikan dan menjelaskan

nilai satu sampai 9 untuk pertimbangan dalam

perbandingan berpasangan elemen pada setiap level

hirarki terhadap suatu kriteria di level yang lebih

tinggi. Menurut Saaty (1988), skala perbandingan

berpasangan dibawah ini :

Tabel 2.2 skala penilaian perbandingan berpasangan

Intensitas

kepentinganKeterangan

1 Kedua elemen sama penting

3

Elemen yang satu sedikit

lebih penting dari pada

elemen lainya5 Elemen yang satu lebih

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Intensitas

kepentinganKeterangan

penting dari pada lainya

7

Satu elemen jelas lebih

mutlak penting dari pada

elemen lainya.

9Satu elemen mutlak penting

dari pada elemen lainya.

2,4,6,8

Nilai-nilai antara kedua

nilai pertimbangan-

pertimbangan yang

berdekatan

kebalikan

Jika elemen i mendapat satu

angka dibandingkan elemen

j, maka j mempunyai nilai

kebalikanya dibanding

dengan I ().

Dalam AHP ini, penilaian alternatif perlu dilakukan

dengan metode langsung (direct), yaitu metode yang

digunakan untuk memasukan data kuantitatif. Biasanya

nilai-nilai ini berasal dari sebuah analisis

sebelumnya atau dari pengalaman dan pengertian yang

detail dari masalah keputusan tersebut. Jika

pengambil keputusan memiliki pengalaman atau

pemahaman yang besar mengenai masalah keputusan yang

dihadapi, maka dia dapat langsung memasukan

pembobotan dari setiap alternatif.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

c. Sintesis

Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan

berpasangan disitesis untuk memperoleh keseluruhan

prioritas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada

matriks.

2) Membagi setiap nilai dari kolom dengan total

kolom yang bersangkutan untuk memperoleh

normalisasi matriks.

3) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap matriks

dan membaginya dengan jumlah elemen untuk

mendapatkan nilai rata-rata.

4) Mengukur konsistensi

Dalam pembuatan keputusan, penting untuk

mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada,

karena kita tidak ingin keputusan berdasarkan

pertimbangan dengan konsistensi yang rendah.

Karena dengan konsistensi yang rendah,

pertimbangan akan tampak sebagai suatu yang acak

dan tidak akurat. Konsistensi penting untuk

mendapatkan hasil yang valid dalam dunia nyata.

d. Kosistensi logis

Suatu elemen dikelompokan secara logis dan

diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu

kriteria yang logis.

Matriks bobot yang diperoleh dari hasil perbandingan

secara berpasangan tersebut harus mempunyai hubungan

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

cardinal dan ordinal. Hubungan tersebut dapat

ditunjukan sebagai berikut (Suryadi & Ramdhani,

1998):

Hubungan kardinal : Aij . Ajk = Aik

Hubungan ordinal : Ai>Aj, Aj>Ak maka Ai>Ak

Hubungan diatas dapat dilihat dari dua hal sebagai

berikut:

1.Dengan melihat preferensi multipikatif, misalnya

bila anggur lebih enak empat kali dari mangga dan

mangga lebih enak dua kali dari pisang maka anggur

lebih enak delapan kali dari pisang.

2.Dengan melihat perferensi transitif, misalnya anggur

lebih enak dari mangga dan mangga lebih enak dari

pisang maka anggur lebih enak dari pisang.

Pada keadaan sebenarnya akan terjadi beberapa

penyimpangan dari hubungan tersebut, sehingga

matriks tersebut tidak konsisten sempurna. Hal ini

terjadi karena ketidakkonsistenan dalam preferensi

seseorang.

Menurut (Aditya, W, 2005) Perhitungan konsistensi logis

dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut :

1) Mengalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas

relatif elemen pertama, nilai kolom kedua dengan

prioritas relatif kedua, dan seterusnya.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

2) Menjumlahkan hasil perkalian setiap baris.

3) Hasil dari perhitungan baris dibagikan dengan elemen

prioritas relatif yang bersangkutan dan hasilnya

dijumlahkan.

4) Membagi hasil diatas dengan banyak elemen yang ada,

hasilnya disebut eigen value (λmaks)

5) Menhitung indeks kosistensi (consistency index) dengan

rumus CI = (λmaks)/(n-1)

Diamana

CI : consistency index

λmaks : eigen value

n : banyak elemen

6) Menghitung konsistensi ratio (CR) dengan rumus :

CR = CI/RC

Dimana:

CR : consistency ratio

CI : consistency index

RC : random consistency

Matriks random dengan skala penilaian 1 sampai 9

beserta kebalikanya sebagai random consistency (RC).

Berdasarkan perhitungan Saaty dengan menggunakan 500

sampel, jika 1/9, 1/8, ….1. 2, …, 9 akan diperoleh

rata-rata konsistensi untuk matriks yang berbeda

seperti pada table dibawah ini :

Tabel 2.3 Nilai Indeks Random

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10RI 0 0 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

2.2 Kajian Induktif

2.2.1. Analisis Pemilihan Supplier Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP)

Pada jurnal ini peneliti yaitu Winda

Sulistiana dan Evi Yuliawati melakukan analisis

terhadap pemilihan supplier di PT. Mitra Mandiri

Perkasa. Pemilihan supplier penting untuk dilakukan

karena PT. Mitra Mandiri Perkasa merupakan perusahaan

yang seluruh output produksinya di ekspor ke Amerika.

Oleh karena itu peran supplier akan turut menentukan

keberhasilan perusahaan karena apabila bahan baku yang

disediakan oleh supplier berkualiatas buruk maka akan

berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan,

selain itu apabila supplier tidak bisa menyediakan

bahan baku sesuai kebutuhan maka dapat dipastikan bahwa

jadwal produksi akan terganggu. Terdapat 5 kriteria

yang digunakan digunakan dalam menentukan supplier PT.

Mitra Mandiri Perkasa.

Dalam jurnal ini Winda melakukan objek

penelitiannya di PT. Mitra Mandiri, metode yang

digunkan FAHP, kriteria yang digunakan ada 5 kriteria

yaitu kualitas barang, harga barang, pengiriman

barang, garansi dan layanan pengaduan, serta kapasitas

dan fasilitas produksi. Sedangkan penelitian mengenai

permasalahan pemilihan supplier yang kami lakukan

mengambil objek penelitian di Fanri Collection, dengan

metode AHP, dan kriteria yang digunakan adalah kualitas

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

barang, pelayanan, harga barang, pengiriman barang,

jarak dan performance history.

2.2.2 Pengambilan Keputusan untuk pemilihan supplierbahan baku dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process diPR Pahala Sidooarjo.

Dalam jurnal ini peneliti yaitu Miftakhul Jannah,Muhammad Fakhry dan Rakhmawati mendefinisikan bahwadengan memilih supplier berati juga memilih menentukankualitas produk yang akan dihasilkan. Penelitian inimenggunakan beberapa pendekatan yang digunakan untukmemilih supplier yaitu dengan melihat bahan baku,mengevaluasi sistem dan model yang digunakan olehsupplier. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untukmengevaluasi dan mengembangkan pemilihan supplier bahanbaku di PR Pahala. PR Pahala merupakan perusahaan yangbergerak pada industri rokok. Sehingga pemilihansupplier sangat penting untuk dilakukan karena jikasalah memilih supplier bahan baku maka akan berdampakpada penurunan produktifitas perisahaan. Adapunkriteria yang digunakan dalam pemilihan supplier di PRPahala adalah kualitas, responsiveness, pengiriman barang,dan flexibility.

2.2.3 Aplikasi Metode Analytical Hierarchy Process DalamMenentukan Kriteria Penilaian Supplier

Pada jurnal ini juga mengangkat tema menentukan

kriteria dengan metode AHP tetapi dengan objek utama

yang berbeda, yaitu membahas tentang penilaian

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

performansi supplier yang memperngaruhi performansi

perusahaan yang terjadi peada perusahaan. Pada jurnal

tersebut penulis mengatakan Supplier merupakan salah satu

mitra bisnis yang memegang peranan sangat penting dalam

menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan

oleh perusahaan. Sebuah perusahaan yang sehat dan

efisien tidak akan banyak berarti apabila supplier-

suppliernya tidak mampu menghasilkan bahan baku yang

berkualitas atau tidak mampu memenuhi pengiriman tepat

waktu. Oleh karena itu perusahaan perlu menilai supplier

secara cermat dan kontinu. Penilaian supplier membutuhkan

berbagai kriteria yang dapat menggambarkan performansi

supplier secara keseluruhan. Kriteria tersebut terdiri

dari kriteria yang dapat menambah value saat ini (current

value) dan kriteria yang dapat menambah value pada masa

yang akan datang (future value).

2.2.4 Pemilihan Supplier Bahan Baku Tinta denganMenggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)(Studi Kasus di PT. INFIGO)

Dalam jurnal ini peneliti yaitu Bilal Muslim danYani Iriani melakukanpenelitian tentang pemilihansupplier tinta di PT. INFIGO. INFIGO merupakanperusahaan yang bergerak dibidang digital printingsehingga pemilihan supplier dinilai sebagai sumber dayayang harus dipelihara dengan baik karena supplier akan

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

menentukan kualitas produk dari perusahaan dan prosesproduksi. Masalah yang dihadapi oleh PT. INFIGO adalahmasih banyaknya produk cacat yang disebabkan karenakualitas warna yang tidak sesuai dengan standarkualitas produk. Tujuan penelitian yang dilakukanadalah untuk mengevaluasi dan mengembangkan pemilihansupplier bahan baku di PT. INFOGO berdasarkan performanceindicator yang berkerangka kriteria kualitas, biaya,flexibility, delivery, responsiveness

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian pengambilan keputusan dengan metode

Analytical Hierarchy Proces (AHP) ini dilakukan di UKM Fanri

Collection di Jalan Kaliurang Km 13, Sleman

Yogyakarta. UKM ini bergerak dalam bidang produksi

kerajinan dari kulit ikan pari, seperti kerajinan

Tas, ikat pinggang, dompet, dan berbagai jenis

kerajinan lainnya yang berasal dari kulit ikan pari.

Objek utama yang diteliti adalah Pemilihan Supplier

bahan baku kulit ikan pari untuk Fanri Collection.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menentukan supplier bahan baku kulit ikan pari dengan

metode AHP ini adalah dengan metode referensi jurnal,

observasi, wawancara dan kuistioner terhadap orang

yang expert dibidang jenis usaha ini yaitu pemilik

Fanri Collection, Bapak Sulaiman. Wawancara dan

kuisioner ini dilakukan untuk mendapatkan

data/informasi mengenai kriteria, sub kriteria dan

alternatif solusi yang nanti akan dianalisa dengan

menggunakan metode AHP untuk menentukan supplier

terbaik. Sedangkan referansi jurnal digunakan untuk

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

membantu penetapan kriteria dan sub-kriteria

berdasarkan penelitian sejenis atau dengan metode

sejenis yang digunakan dalam penelitian ini.

3.3 Jenis Data

3.3.1 Data Primer

Data primer pada penelitian ini didapatkan dari

observasi langsung dengan cara wawancara dan

pengajuan kuistioner terhadap pemilik usaha Fanri

Collection.

3.3.2 Data Sekunder

Data skunder didapatkan dari literature-literatur

seperti jurnal, artikel, ungkapan-ungkapan para ahli

(expert) dalam menentukan pembobotan perbandingan

berpasangan.

3.4 Alur Penelitian

Berikut ini merupakan alur penelitian pemilihan

supplier dengan metode AHP:

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Gambar 3.1 Alur

Penelitian

Penjelasan Alur Penelitian :

a. Mulai

Penelitian dimulai dengan observasi ke Fanri

Collection untuk mengetahui permasalahan yang bisa

diselesaikan dengan metode AHP.

b. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data berdasarkan permasalahan yang

dihadapi oleh Fanri Collection, yaitu berupa factor-

faktor yang melibatkan permasalahan seperti

kriteria, sub-kriteria dan alternatif.

c. Decompotion

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Mengidentifikasikan permasalahan yang ada di Fanri

Collection yaitu pemilihan supplier bahan baku kulit

ikan pari

d. Perbandingan berpasangan

Dari kriteria, sub kriteria, dan aletrnatif

dilakukan penilaian melalui perbandingan

berpasangan. Perbandingan dilakukan dengan menilai

tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen

lainnya. Nilai perbandingan tersebut kemudian

diperoleh untuk menentukan peringkat antara

alternatif satu dengan alternatif yang lainnya.

e. Sintesis Prioritas

Menetukan prioritas antar kriteria, sub-kriteria dan

alternatif berdasarkan skala kepentingannya

berdasarkan skala yang telah ditentukan dalam metode

AHP.

f. Uji Konsistensi

Uji konsistensi pada setiap matriks perbandingan

berpasangan.Dalam uji konsistensi dihitung nilai CI

dan CR dengan rumus,

CI = (λmaks−n)(n−1)

CR = CIRIRI adalah indeks random konsistensi. Jika

CR≤10% maka matriks tersebut konsisten. Jika

terdapat matriks perbandingan berpasangan yang tidak

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

konsisten maka dilakukan pengulangan perbaikan

perbandingan berpasangan.

g. Perhitungan alternative weight

Menghitung alternative weight dengan penjumlahan

seluruh perkalian antar kriteria, sub-kriteria dan

alternatif.

h. Keputusan terbaik

Mengambil keputusan tentang pemilihan supplier

bahan baku kulit ikan pari di Fanri Collection yang

didasarkan pada perhitungan perbandingan bobot antar

alternative terhadap sub kriteria, didapatkan dari

nilai tertinggi pada perhitungan alternative weight.

i. Selesai

Penelitian selesai dan permasalahan teratasi

dengan pemberian keputusan tentang pemilihan

supplier berdasarkan metode AHP.

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1 Kriteria Dan Sub-Kriteria Model AHP

Berdasarkan Dickson’s Vendor Selection Criteria, terdapat 23

kriteria yang bisa digunakan untuk pengambilan

keputusan. Kemudian kriteria-kriteria tersebut

divalidasi sesuai dengan kebutuhan pihak perusahaan.

Terdapat 6 kriteria yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu Kualitas Barang, Harga Barang, Pengiriman

Barang, Pelayanan, Jarak dan Performance History.

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Penetapan kriteria yang digunakan tidak hanya

berdasarkan Dickson’s Vendor Selection Criteria tapi juga

didapatkan dari proses brainstorming dengan pihak UKM

melalui diskusi bersama dengan orang yang ahli dan

berpengalaman dalam masalah pasokan bahan baku kulit

ikan pari di Fanri Collection, yaitu bapak Sulaiman

selaku pemilik dari UKM Fanri Collection.

Dalam memproduksi kerajinan dari kulit ikan pari

maka kualitas dijadikan sebagai kriteria dalam

pemilihan supplier bahan baku karena dengan kualitas

bahan baku kulit ikan pari yang baik maka perusahaan

dapat memproduksi barang dengan kualitas yang baik

pula. Harga barang dijadikan sebagai kriteria dalam

pemilihan supplier karena harga bahan baku akan sangat

mempengaruhi tingkat besar atau kecilnya biaya

produksi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.

Pengiriman barang juga dijadikan sebagai kriteria

dalam pemilihan supplier bahan baku kulit ikan pari

karena pengiriman barang juga memegang peranan yang

sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan produksi

di Fanri Collection, jika pengiriman barang mengalami

permasalahan maka kegiatan produksi bisa terganggu

baik itu karena tidak adanya bahan baku ataupun

kurangnya jumlah bahan baku yang dikirim oleh

supplier. Pelayanan dijadikan sebagai kriteria dalam

pemilihan supplier karena pelayanan juga memegang

peranan penting dalam kegiatan produksi, pelayanan

yang baik akan mampu meningkatkan kegiatan produksi

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

yang ada dan jika pelayanan terganggu maka akan

menyebabkan permasalah dan bisa mengganggu kegiatan

produksi yang ada. Jarak dijadikan sebagai kriteria

dalam pemilihan supplier karena jarak akan

mempengaruhi besar atau kecilnya biaya yang akan

dikeluarkan oleh perusahaan. Performance history

dijadikan kriteria untuk melihat bagaimana catatan

sejarah tentang supplier apakah supplier ada mengalami

permasalahan atau tidak hal ini penting untuk

diperhatikan sebagai penilaian terhadap performace dari

supplier kedepannya ketika akan menjadi supplier bahan

baku yang terpilih.

Setelah menentukan kriteria apa saja yang akan

digunakan dalam penelitian ini, maka selanjutnya

adalah menentukan subkriteria dari masing-masing

kriteria. Subkriteria dapat menjelaskan secara lebih

detail mengenai hal-hal apa saja yang harus

dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Sama

halnya dengan penentuan kriteria, penentuan

subkriteria juga dilakukan melalui litaratur jurnal,

Sulistiana Winda, Yuliawati Evi. (2011). “Analisis

Pemilihan Supplier Bahan Baku dengan Menggunkan Metode

Fuzzy Analitical Hierarchy Process”. Teknik Ibdustri Adhi Tama

Surabaya. Selain itu juga berasal dari brainstorming

dengan para ahli dari pihak perusahaan. Tidak terdapat

acuan khusus yang dapat digunakan dalam menentukan

subkriteria ini, sehingga penentuan subkriteria pada

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

penelitian ini berdasarkan pengalaman dari ahli yang

disesuaikan dengan kebutuhan di Fanri Collection.

Terdapat 4 kriteria yang mempunyai sub kriteria

yaitu Kriteria kualitas mempunyai sub-kriteria tingkat

kekeringan, kekuatan sobek, dan kelemasan. Selanjutnya

Kriteria pelayanan mempunyai sub-kriteria kemudahan

dihubungi, kecepatan menanggapi keinginan konsumen,

dan garansi barang yang dibeli. Kemudian kriteria

harga barang mempunyai sub-kriteria kesesuaian harga,

persentase diskon dan ketentuan pembayaran. Untuk

kriteria pengiriman barang mempunyai sub-kriteria

kontinuitas pengiriman, ketepatan waktu pengiriman,

dan ketepatan jumlah pengiriman.

4.2 Alternatif Solusi

Berdasarkan hasil wawancara dan pemberian kuisioner

kepada sumber ahli yaitu bapak Sulaiman, didapatkan

informasi mengenai 3 alternatif dalam pemilihan

supplier bahan baku kulit ikan pari yaitu supplier dari

Bantul, Jepara dan supplier dari Pekalongan. Dimana

ketiga alternatif solusi akan dinilai berdasarkan

kriteria dan sub-kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya.

4.3 Model Struktur AHP

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Hierarki Pemilihan Supplier Di Fanri

Collection

Gambar 4.1 Struktur Hierarki AHP Pemilihan

Supplier

4.4 Perbandingan Berpasangan

Perbandingan berpasangan adalah perbandingan bobot

antar kriteria, sub kriteria dan alternatif dari

kriteria dan sub kriteria tersebut. Pembobotan

kriteria, sub kriteria dan alternative dari kriteria dan

sub kriteria didapat dari hasil kuesioner yang

diberikan kepada pemilik Fanri Collection yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4. 1 perbandingan berpasangan untuk kriteria

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

kriteri

a

kual

itas

Jar

ak

Pelaya

nan

Perform

ace

History

Harg

a

bara

ng

Pengiri

man

barang

kualita

s 1,00

6,0

0 3,00 7,00 3,00 3,00

Jarak0,17

1,0

0 1,00 4,00 2,00 5,00Pelayan

an 0,33

1,0

0 1,00 6,00 3,00 1,00Perform

ace

History 0,14

0,2

5 0,17 1,00 0,33 0,50Harga

barang 0,33

0,5

0 0,33 3,00 1,00 0,50Pengiri

man

barang 0,33

0,2

0 1,00 2,00 2,00 1,00

total 2,318,9

56,50 23,00

11,3

311,00

Pada tabel perbandingan berpasangan diatas

dilakukan perbandingan berpasangan untuk setiap kriteria

yang ada. Hasil dari perbandingan berpasangan untuk

kriteria ini adalah memberikan informasi mengenai urutan

tingkat kepentingan yang harus diperhatikan ketika akan

memilih konsumen. Kriteria yang harus diperhatikan

pertama ketika akan menentukan supplier adalah kualitas,

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

karena kualitas akan mempengaruhi produk yang akan

dihasilkan. Kriteria kedua yang harus diperhatikan adalah

kriteria Pelayanan, selanjutnya adalah kriteria

pengiriman barang, harga barang, Jarak dan terakhir

adalah kriteria Performance history.

Tabel 4.2 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria

Kualitas

Kualita

s

Tingkat

kekering

an

Kekuatan

sobek

Kelemasa

n

Tingkat

kekerin

gan

1,00 0,13 0,25

Kekuata

n sobek

6,00 1,00 0,50

kelemas

an

4,00 2,00 1,00

Jumlah 11,00 3,13 1,75

Pada tabel perbandingan berpasangan diatas

dilakukan perbandingan berpasangan untuk setiap sub-

kriteria kualitas yang ada. Hasil dari perbandingan

berpasangan untuk setiap sub-kriteria kualitas ini

adalah memberikan informasi mengenai urutan tingkat

kepentingan yang harus diperhatikan ketika akan

memilih konsumen. setiap sub-kriteria kualitas yang

harus diperhatikan pertama adalah kekuatan sobek,

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

kemudian kelemasan dan terakhir adalah tingkat

kekeringan.

Tabel 4.3 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria

Pelayanan

Pelayan

an

Kemudaha

n

dihubung

i

Kecepata

n

menangga

pi

keingina

n

konsumen

Garansi

Kemudah

an

dihubun

gi

1 1/2 4

Kecepat

an

menangg

api

keingin

an

konsume

n

2 1 5

Garansi 1/4 1/5 1jumlah 3,25 1,7 10,00

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Pada tabel perbandingan berpasangan diatas

dilakukan perbandingan berpasangan untuk setiap sub-

kriteria Pelayanan yang ada. Hasil dari perbandingan

berpasangan untuk setiap sub-kriteria Pelayanan ini

adalah memberikan informasi mengenai urutan tingkat

kepentingan yang harus diperhatikan ketika akan

memilih konsumen. setiap sub-kriteria Pelayanan yang

harus diperhatikan pertama adalah kecepatan

menanggapi keinginan konsumen, kemudahan dihubungi

dan terakhir adalah garansi.

Tabel 4.4 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria

Harga Barang

Harga

Barang

Kesesua

ian

harga

Persent

ase

diskon

Ketentua

n

Pembayar

anKesesua

ian

harga

1,00 3,00 2,00

Persent

ase

Diskon

0,33 1,00 2,00

Ketentu

an

Pembaya

ran

0,50 0,50 1,00

Jumlah 1,83 4,50 5,00

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Pada tabel perbandingan berpasangan diatas

dilakukan perbandingan berpasangan untuk setiap sub-

kriteria Kesesuaian harga yang ada. Hasil dari

perbandingan berpasangan untuk setiap sub-kriteria

Kesesuaian harga ini adalah memberikan informasi

mengenai urutan tingkat kepentingan yang harus

diperhatikan ketika akan memilih konsumen. setiap

sub-kriteria Kesesuaian harga yang harus

diperhatikan pertama adalah kesesuaian harga,

ketentuan pembayaran, dan terakhir adalah persentase

diskon.

Tabel 4.5 Perbandingan Berpasangan Sub-Kriteria

Pengiriman Barang

Pengiri

man

Barang

Kontinui

tas

Pengirim

an

Ketepat

an

waktu

pengiri

man

Ketepat

an

jumlah

pengiri

manKontinu

itas

Pengiri

man

1 1/3 1

Ketepat

an

waktu

pengiri

3 1 2

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

manKetepat

an

jumlah

pengiri

man

1 1/2 1

Jumlah 5 1,83 4,00

Pada tabel perbandingan berpasangan diatas

dilakukan perbandingan berpasangan untuk setiap sub-

kriteria Pengiriman Barang yang ada. Hasil dari

perbandingan berpasangan untuk setiap sub-kriteria

Pengiriman Barang ini adalah memberikan informasi

mengenai urutan tingkat kepentingan yang harus

diperhatikan ketika akan memilih konsumen. setiap

sub-kriteria Kesesuaian harga yang harus

diperhatikan pertama adalah ketepatan waktu

pengiriman, ketepatan jumlah dan terakhir adalah

kontinuitas pengiriman.

Tabel 4.6 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Kriteria Jarak

JarakSupplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anSupplier

Bantul1,00 4,00 3,00

Supplier 1/4 1,00 0,50

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

JarakSupplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anJeparaSupplier

Pekalong

an

0,33 2,00 1,00

Jumlah 1,58 7,00 4,50

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah jarak. Semakin

jauh jarak supplier maka biaya kirim bahan baku akan

semakin mahal. Adapun urutan perbandingan berpasangan

untuk pemilihan supplier berdasarkan kriteria jarak,

maka didapatkan hasil supplier bantul menempati

urutan pertama dari segi jarak karena bantul terletak

cukup dekat dengan lokasi UKM Fanri Collection,

diurutan kedua ada supplier dari Pekalingan dan

diurutan terkahir ada supplier Jepara.

Tabel 4.7 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Kriteria Performance History

Performan

ce

History

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anSupplier

Bantul

1,00 0,50 2,00

Supplier 2,00 1,00 3,00

Page 35: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Performan

ce

History

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anJeparaSupplier

Pekalonga

n

0,50 0,33 1,00

Jumlah 3,50 1,83 6,00

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah kriteria

performance history. Performance history penting untuk

melihat catatan bisnis masa lalu dari setiap supplier

yang ada, agar ketika kita melakukan kerjasama

kedepannya tidak akan ada masalah. Dari perbandingan

berpasangan untuk alternatif berdasarkan kriteria

performance historymaka didapatkan urutan supplier

Pekalongan diurutan pertama, diikuti dengan supplier

Bantul dan terakhir adalah supplier Jepara.

Tabel 4.8 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Tingkat kekeringan

Tingkat

Kekering

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anSupplier

Bantul

1,00 1,00 2,00

Supplier 1,00 1,00 2,00

Page 36: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Tingkat

Kekering

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anJeparaSupplier

Pekalong

an

0,50 0,50 1,00

Jumlah 2,50 2,50 5,00

Dalam memilih alternatif supplier berdasarkan

tingkat kekeringan maka didapatkan urutan tingkat

kekringan yang dihasilkan dari masing-masing

supplier adalah supplier Bantul, supplier Jepara dan

terakhir adalah supplier Pekalongan.

Tabel 4.9 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Kekuatan Sobek

Kekuatan

Sobek

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anSupplier

Bantul

1,00 0,33 1,00

Supplier

Jepara

3,00 1,00 4,00

Supplier

Pekalong

1,00 0,25 1,00

Page 37: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Kekuatan

Sobek

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

ananJumlah 5,00 1,58 6,00

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah bberdasarkan

kekuatan sobek. Kekuatan sobek penting untuk

dipertimbangakan karena jika kulit yang ada gampang

sobek maka untuk mengubah bahan baku kulit tersebut

akan sulit. Berdasarkan tabel perbandingan diatas

didapatkan informasi bahwa supplier yang menyediakan

kulit ikan pari dengan kekuatan sobek yang bagus

adalah Supplier jepara, kemudian supplier Bantul dan

terakhir adalah supplier Pekalongan.

Tabel 4.10 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Kelemasan

kelemasa

n

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anSupplier

Bantul1,00 1,00 1,00

Supplier

Jepara1,00 1,00 4,00

Supplier

Pekalong

1,00 0,25 1,00

Page 38: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

kelemasa

n

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

ananJumlah 3,00 2,25 6,00

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah berdasarkan

kelemasan. kelemasan penting untuk diperhatikan

karena jika kulit yang ada tingkat kelemasannya tidak

bagus maka untuk sulit untuk membetuk pola produk

yang diinginkan akan sulit. Berdasarkan tabel

perbandingan diatas didapatkan informasi bahwa

supplier yang menyediakan kulit ikan pari dengan

kelemasan yang bagus adalah Supplier jepara, kemudian

supplier Bantul dan supplier Pekalongan.

Tabel 4.11 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Kemudahan dihubungi

Kemudaha

n

dihubung

i

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Supplier

Bantul

1,00 0,50 1,00

Supplier

Jepara

2,00 1,00 1,00

Supplier 1,00 1,00 1,00

Page 39: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Pekalong

anJumlah 4,00 2,50 3,00

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah berdasarkan

kemudahan dihubungi. Kemudahan dihubungi penting

untuk diperhatikan karena jika supplier tidak mudak

dihubungi maka akan terjadi kesulitan komunikasi yang

akan menyebabkan banyak permasalahan yang timbul

seperti berhentinya produksi karena barang terlambat

dipesan karena supplier sulit dihubungi, dan lain

sebagainya. Berdasarkan tabel perbandingan diatas

didapatkan informasi bahwa supplier yang mudah

dihubungi adalah Supplier jepara, kemudian supplier

Pekalongan, dan supplier Bantul.

Tabel 4.12 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Kecepatan Menanggapi Konsumen

Page 40: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Kecepata

n

menangga

pi

keingina

n

konsumen

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Supplier

Bantul1,00 0,33 0,20

Supplier

Jepara3,00 1,00 0,25

Supplier

Pekalong

an

5,00 4,00 1,00

Jumlah 9,00 5,33 1,45

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah berdasarkan

kecepatan menanggapi keinginan konsumen. Kecepatan

menanggapi keinginan konsumen penting untuk

diperhatikan karena jika supplier tidak cepat

menanggapi keinginan konsumen maka akan terjadi UKM

akan kesulitan mengembangkan kegiatan produksinya

karena keterbatasan dari lemahnya respon supplier.

Berdasarkan tabel perbandingan diatas didapatkan

informasi bahwa supplier yang mudah dihubungi adalah

supplier Pekalongan, supplier Jepara dan supplier

Bantul.

Page 41: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Tabel 4.13 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Garansi

Garansi Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anSupplie

r

Bantul

1,00 2,00 0,13

Supplie

r

Jepara

0,50 1,00 0,14

Supplie

r

Pekalon

gan

8,00 7,00 1,00

Jumlah 9,50 10,00 1,27

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah berdasarkan

Garansi yang ditawarkan oleh suplier. Garansi penting

untuk diperhatikan karena dengan adanya garansi maka

setiap tempat produksi tidak perlu khawatir jika

bahan baku yang sudah dibeli dari supplier ternyata

ada masalah maka supplier akan bertanggung jawab dan

hal ini tentu saja dapat mengurangi biaya yang

dikeluarkan. Berdasarkan tabel perbandingan diatas

didapatkan informasi bahwa supplier yang memberikan

Page 42: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

garansi yang baik adalah supplier Pekalongan,

supplier Bantul dan supplier Jepara.

Tabel 4.14 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Kesesuaian Harga

Kesesuai

an harga

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anSupplier

Bantul

1,00 1,00 1,00

Supplier

Jepara

1,00 1,00 2,00

Supplier

Pekalong

an

1,00 0,50 1,00

Jumlah 3,00 2,50 4,00

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah berdasarkan

Kesesuaian Harga ditawarkan oleh suplier. Kesesuaian

Harga penting untuk diperhatikan karena apabila

apabila ternyata supplier menawarkan harga jauh

diatar rata-rata harga yang ditawarkan oleh supplier

yang lain maka hal ini akan meningkatkan biaya

pembelian bahan baku yang harus dikeluarkan.

Berdasarkan tabel perbandingan diatas didapatkan

informasi bahwa supplier yang menawarkan kesesuaian

harga yang baik adalah supplier Jepara, supplier

Page 43: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bantul, supplier Pekalongan. Namun sebenarnya

kesesuaian harga yang ditawarkan oleh masing-masing

supplier rata-rata adalah sama.

Tabel 4.15 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Persentase Diskon

Persenta

se

diskon

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

anSupplier

Bantul1,00 1,00 0,50

Supplier

Jepara1,00 1,00 1,00

Supplier

Pekalong

an

2,00 1,00 1,00

Jumlah 4,00 3,00 2,50

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah berdasarkan

Persentase Diskon ditawarkan oleh suplier. Persentase

Diskon penting untuk diperhatikan karena apabila

apabila ternyata supplier menawarkan diskon yang

besar maka hal ini tentu saja akan dapat mengurangi

biaya yang produksi yang harus dikeluarkan.

Berdasarkan tabel perbandingan diatas didapatkan

informasi bahwa supplier yang menawarkan Persentase

Diskon yang baik adalah supplier Pekalongan,

Page 44: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

supplier Bantul, supplier Jepara. Namun sebenarnya

Persentase Diskon yang ditawarkan oleh masing-masing

supplier rata-rata adalah sama.

Tabel 4.16 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Ketentuan Pembayaran

Ketentua

n

Pembayar

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Supplier

Bantul

1,00 0,33 4,00

Supplier

Jepara

3,00 1,00 6,00

Supplier

Pekalong

an

0,25 0,17 1,00

Jumlah 4,25 1,50 11,00

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah berdasarkan

Ketentuan Pembayaran yang ditetapkan oleh suplier.

Ketentuan Pembayaran penting untuk diperhatikan

karena dapat mempengaruhi kegiatan produksi karena

berhubungan dengan keuangan. Adapun urutan pemilihan

supplier berdasarkan ketentuan pembayaran adalah

supplier Jepara, supplier Bantul dan supplier

Pekalongan.

Page 45: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Tabel 4.17 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Kontinuitas Pengiriman

Kontinui

tas

Pengirim

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Supplier

Bantul

1,00 0,50 0,33

Supplier

Jepara

2,00 1,00 1,00

Supplier

Pekalong

an

3,00 1,00 1,00

Jumlah 6,00 2,50 2,33

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah Kontinuitas

Pengiriman Kontinuitas Pengiriman penting untuk

diperhatikan karena jika ada masalah maka hal ini

dapat mempengaruhi kegiatan produksi karena tidak

adanya bahan baku yang harus diproses. Adapun urutan

pemilihan supplier berdasarkan Kontinuitas Pengiriman

adalah supplier Pekalongan, supplier Jepara, dan

supplier Bantul.

Tabel 4.18 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Ketepatan Waktu Pengiriman

Page 46: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Ketepata

n waktu

pengirim

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Supplier

Bantul

1,00 0,20 1,00

Supplier

Jepara

5,00 1,00 3,00

Supplier

Pekalong

an

1,00 0,33 1,00

Jumlah 7,00 1,53 5,00

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah Ketepatan Waktu

Pengiriman. Ketepatan Waktu Pengiriman penting untuk

diperhatikan karena jika supplier mengirim bahan baku

tidak tepat waktu maka hal ini dapat mempengaruhi

kegiatan produksi karena keterlambatan bahan baku

yang harus diproses. Adapun urutan pemilihan

supplier berdasarkan Kontinuitas Pengiriman adalah

supplier Jepara, supplier Bantul, dan supplier

Pekalongan.

Tabel 4.19 Perbandingan Berpasangan untuk Alternatif

berdasarkan Ketepatan Jumlah Pengiriman

Page 47: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Ketepata

n jumlah

pengirim

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Supplier

Bantul

1,00 0,33 2,00

Supplier

Jepara

3,00 1,00 3,00

Supplier

Pekalong

an

0,50 0,33 1,00

Jumlah 4,50 1,67 6,00

Dalam memilih alternatif supplier yang ada maka

hal yang perlu diperhatikan adalah Ketepatan Jumlah

Pengiriman. Ketepatan Jumlah Pengiriman penting untuk

diperhatikan karena jika supplier mengirim bahan baku

tidak sesuai dengan yang dipesan, jika barang ymaka

hal ini dapat mempengaruhi kegiatan produksi karena

keterlambatan bahan baku yang harus diproses. Adapun

urutan pemilihan supplier berdasarkan Kontinuitas ng

dipesan berlebih maka akan menimbulkan biaya

inventory, biaya perawatan dan juga resiko barang

rusak karena tidak langsung diproses atau jika barang

yang dikirim oleh supplier kurang maka dapat

menimbulkan terhentinya kegiatan produksi karena

tidak ada bahan baku yang akan diproses. Adapun

urutan pemilihan supplier berdasarkan Ketepatan

Page 48: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Jumlah Pengiriman adalah supplier Jepara, supplier

Bantul dan supplier Pekalongan.

4.5 Uji Konsistensi

Sebelum melakukan uji konsistensi, terlebih dahulu

dilakukan normalisasi agar semua data yang ada

sama/normal. Setelah dinomalisasi maka dilakukan uji

konsistensi untuk melihat apakah data yang didapatkan

itu konsisten atau tidak dilakukan perhitungan

matriks untuk Kriteria dan Sub-Kriteria guna

mendapatkan harga bobot untuk Kriteria dan Sub-

Kriteria.. Berikut ini adalah langkah-langkah

perhitungan yang perlu dilakukan :

1. Mencari perkalian vektor dengan perkalian matriks

pada nilai selisih kepentingan dengan eigen

vektornya.

2. Mencari eigen value dengan membagi masing-masing

nilai pada perkalian vektor dengan masing-masing

nilai pada eigen vektor.

3. Mencari λ maks dengan menjumlahkan seluruh nilai

pada eigen value, kemudian membaginya dengan jumlah

data yang sudah dibandingkan.

4. Menghitung konsistensi Index dengan mengurangi λ

maks dengan jumlah data yang sudah dibandingkan (n)

dan kemudian dibagi jumlah data yang dibandingkan

dikurangi satu (n-1).

5. Menentukan random index sesuai dengan jumlah data

yang dibandingkan.

Page 49: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

6. Kemudian membagi konsistensi index dengan random

index dan akan akan

dihasilkan consistensi ratio.

Berikut ini adalah hasil perhitungannya :

Tabel 4.20 Normalisasi Kriteria Pemilihan Supplier

kriteri

a

kuali

tas

Jar

ak

Pelayan

an

Performa

ce

History

Harg

a

bara

ng

Pengiri

man

barang

Tota

l

Bobot

(eige

n

vecto

r)kualita

s

0,54 0,6

7

0,63 0,27 0,38 0,43

2,91 0,49

Jarak0,09 0,1

1

0,11 0,18 0,15 0,36

1,00 0,17Pelayan

an

0,09 0,1

1

0,11 0,27 0,23 0,07

0,88 0,15Perform

ace

History

0,09 0,0

3

0,02 0,05 0,03 0,04

0,24 0,04Harga

barang

0,11 0,0

6

0,04 0,14 0,08 0,04

0,45 0,07Pengiri

man

barang

0,09 0,0

2

0,11 0,09 0,15 0,07

0,53 0,09

total1,00 1,0

0

1,00 1,00 1,00 1,00 6,00 1,00

Page 50: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Tabel 4.21 Uji Konsistensi Kriteria Pemilihan Supplier

Bobo

t

(eige

n

vecto

r)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an eigen

Vector

Lamd

a CI IR CI/IR

Konsis

ten

≤ 0,1

0,40 2,92 7,29

6,640,

131,24 0,10

0,19 1,32 6,920,17 1,10 6,430,04 0,26 6,600,09 0,55 6,340,11 0,71 6,271,00 6,85 39,86

Uji konsistensi dilakukan untuk melihat apakah hasil

perhitungan yang telah kita lakukan benar atau tidak.

Tabel 4.22 Normalisasi Sub Kriteria untuk Kualitas

Kualita

s

Tingkat

kekering

an

Kekuatan

sobek

Kelemasa

n

Total Bobot

Tingkat

kekerin

gan 0,09 0,04 0,14 0,27 0,09Kekuata

n sobek 0,55 0,32 0,29 1,15 0,38kelemas

an 0,36 0,64 0,57 1,58 0,53

Page 51: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Kualita

s

Tingkat

kekering

an

Kekuatan

sobek

Kelemasa

n

Total Bobot

Jumlah 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.23 Uji Konsistensi Sub Kriteria untuk Kualitas

Bobot

(Euge

n

Vecto

r)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an

eigen

Vector

Lamda CI IRCI/

IRKonsist

en

≤ 0,10,09 0,27 2,96

3,080,

04

0,

580,07

0,38 1,19 3,110,53 1,66 3,161,00 3,12 9,23

Tabel 4.24 Normalisasi Sub Kriteria untuk Pelayanan

Page 52: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Pelayana

n

Kemudaha

n

dihubung

i

Kecepata

n

menangga

pi

keingina

n

konsumen

Garansi Total

Bobot

(euge

n

vecto

r)

Kemudaha

n

dihubung

i

0,31 0,29 0,40 1,00 0,33

Kecepata

n

menangga

pi

keingina

n

konsumen

0,62 0,59 0,50 1,70 0,57

Garansi 0,08 0,12 0,10 0,29 0,10

Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.25 Uji Konsistensi Sub Kriteria untuk Pelayanan

Bobot

(eugen

vector)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an eigen

Vector

Lamd

aCI IR

CI/

IR

Konsis

ten

≤ 0,1

0,33 1,01 3,03 3,02 0,0 0,5 0,0

Page 53: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

1 8 20,57 1,73 3,040,10 0,30 3,011 3,03 9,07

Tabel 4.26 Normalisasi Sub Kriteria untuk Harga Barang

Harga

Barang

Kesesua

ian

harga

Persent

ase

diskon

Ketentua

n

Pembayar

an

Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Kesesua

ian

harga 0,55 0,67 0,40 1,61 0,54Persent

ase

diskon 0,18 0,22 0,40 0,80 0,27Ketentu

an

Pembaya

ran 0,27 0,11 0,20 0,58 0,19Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.27 Uji Konsistensi Sub Kriteria untuk Pelayanan

Bobot

(Eugen

Vector)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an eigen

Vector

Lamd

aCI IR

CI/

IR

Konsis

ten

≤ 0,1

0,54 1,73 3,22 3,10 0, 0, 0,00,27 0,88 3,27

Page 54: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

05 58 90,19 0,55 2,82

1,00 3,16 9,31

Tabel 4.28 Normalisasi Sub Kriteria untuk Pengiriman

Barang

Pengirim

an

Barang

Kontinui

tas

Pengirim

an

Ketepat

an

waktu

pengiri

man

Ketepat

an

jumlah

pengiri

man

Total

Bobot

(Eugen

Vactor)

Kontinui

tas

Pengirim

an

0,20 0,18 0,25 0,63 0,21

Ketepata

n waktu

pengirim

an

0,60 0,55 0,50 1,65 0,55

Ketepata

n jumlah

pengirim

an

0,20 0,27 0,25 0,72 0,24

Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.29 Uji Konsistensi Sub Kriteria untuk Pengiriman

Barang

Page 55: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Vactor)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagia

n eigen

Vector

Lamda CI IRCI/

IRKonsist

en

≤ 0,10,21 0,62 2,95

3,050,0

2

0,

580,04

0,55 1,77 3,220,24 0,72 2,971,00 3,10 9,14

Tabel 4.30 Normalisasi Alternatif berdasarkan Jarak

JarakSupplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Total

Bobot

(Eugen

Vactor)

Supplier

Bantul0,63 0,57 0,67 1,87 0,62

Supplier

Jepara0,16 0,14 0,11 0,41 0,14

Supplier

Pekalong

an

0,21 0,29 0,22 0,72 0,24

Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.31 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan Jarak

Bobot

(Eugen

Vactor

)

Perkali

an

Matriks

Pembagia

n Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,10,623 1,891 3,034 3,018 0,00 0,58 0,02

Page 56: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Vactor

)

Perkali

an

Matriks

Pembagia

n Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,19 0

0,137 0,413 3,0070,239 0,722 3,0141,000 3,025 9,055

Tabel 4.32 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Performance History

Performan

ce History

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Supplier

Bantul 0,29 0,27 0,33 0,89 0,30Supplier

Jepara 0,57 0,55 0,50 1,62 0,54Supplier

Pekalong

an 0,14 0,18 0,17 0,49 0,16Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.33 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Performance History

Bobot

(Eugen

Perkal

ian

Pembagi

an EugenLamda CI IR CR Konsist

Page 57: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Vector)Matrik

sVector

en

≤ 0,1

0,30 0,89 3,01

3,01 0,00 0,58 0,010,54 1,62 3,01

0,16 0,49 3,00

1,00 3,01 9,03

Tabel 4.34 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Tingkat Kekeringan

Tingkat

Kekering

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Supplier

Bantul 0,40 0,40 0,40 1,20 0,40Supplier

Jepara 0,40 0,40 0,40 1,20 0,40Supplier

Pekalong

an 0,20 0,20 0,20 0,60 0,20Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.35 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan Tingkat

Kekeringan

Bobo

t

(Euge

n

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an

Eugen

Vector

Lamd

a

CI IR CR Konsis

ten

≤ 0,1

Page 58: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Vecto

r)

0,40 1,20 3,00

3,070,

03

0,

58

0,

060,40 1,24 3,100,20 0,62 3,101,00 3,06 9,20

Tabel 4.36 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Kekuatan Sobek

Kekuatan

Sobek

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Supplier

Bantul 0,20 0,21 0,17 0,58 0,19Supplier

Jepara 0,60 0,63 0,67 1,90 0,63Supplier

Pekalong

an 0,20 0,16 0,17 0,52 0,17Jumlah 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Page 59: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Tabel 4.37 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Kekuatan Sobek

Bobot

(Eugen

Vector)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,10,19 0,58 3,01

3,01 0,00 0,58 0,01

0,63 1,91 3,02

0,17 0,53 3,01

1,00 3,01 9,03

Tabel 4.38 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Kelemasan

kelemasa

n

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Total

Bobot

(Eugen

Value)

Supplier

Bantul 0,33 0,44 0,17 0,94 0,31Supplier

Jepara 0,33 0,44 0,67 1,44 0,48Supplier

Pekalong

an 0,33 0,11 0,17 0,61 0,20Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.39 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Kelemasan

Page 60: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Value)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CRKonsist

en

≤ 0,10,31 1,00 3,18

3,12 0,06 0,58 0,100,48 1,61 3,350,20 0,58 2,831,00 3,19 9,36

Tabel 4.40 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Kemudahan dihubungi

Kemudaha

n

dihubung

i

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Supplier

Bantul0,25 0,20 0,33 0,78 0,26

Supplier

Jepara0,50 0,40 0,33 1,23 0,41

Supplier

Pekalong

an

0,25 0,40 0,33 0,98 0,33

Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.41 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Kemudahan dihubungi

Page 61: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Vector)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,10,261 0,794 3,043

3,05 0,03 0,58 0,050,411 1,261 3,068

0,328 1,000 3,051

1,000 3,056 9,161

Tabel 4.42 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Kecepatan menanggapi keinginan konsumen

Kecepata

n

menangga

pi

keingina

n

konsumen

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Supplier

Bantul 0,11 0,06 0,14 0,31 0,10Supplier

Jepara 0,33 0,19 0,17 0,69 0,23Supplier

Pekalong

an 0,56 0,75 0,69 2,00 0,67Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Page 62: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Tabel 4.43 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Kemudahan dihubungi

Bobot

(Eugen

Vector)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,10,10 0,31 3,02

3,09 0,04 0,58 0,070,23 0,71 3,07

0,67 2,11 3,17

1,00 3,13 9,26

Tabel 4.44 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Garansi

GaransiSupplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalonga

n

Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Supplier

Bantul 0,11 0,20 0,10 0,40 0,13Supplier

Jepara 0,05 0,10 0,11 0,27 0,09Supplier

Pekalong

an 0,84 0,70 0,79 2,33 0,78Jumlah 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Page 63: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Tabel 4.45 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Garansi

Bobot

(Eugen

Vector)

Perkalia

n

Matriks

Pembagian

Eugen

Vector

Lamda CI

Konsist

en

≤ 0,1

0,13 0,41 3,04

3,08 0,040,09 0,27 3,02

0,78 2,47 3,18

1,00 3,15 9,23

Tabel 4.46 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Kesesuaian harga

Kesesuai

an harga

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalonga

n Total

Bobot

(Eugen

Value)

Supplier

Bantul0,33 0,40 0,25 0,98 0,33

Supplier

Jepara0,33 0,40 0,50 1,23 0,41

Supplier

Pekalong

an

0,33 0,20 0,25 0,78 0,26

Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.47 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Kesesuaian harga

Page 64: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Value)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,10,33 1,00 3,05

3,05 0,03 0,58 0,050,41 1,26 3,07

0,26 0,79 3,04

1,00 3,06 9,16Tabel 4.48 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Persentase diskon

Persenta

se

diskon

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalonga

n

Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Supplier

Bantul0,25 0,33 0,20 0,78 0,26

Supplier

Jepara0,25 0,33 0,40 0,98 0,33

Supplier

Pekalong

an

0,50 0,33 0,40 1,23 0,41

Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.49 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Persentase diskon

Page 65: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Vector)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CRKonsist

en

≤ 0,10,26 0,79 3,04

3,05 0,03 0,58 0,050,33 1,00 3,050,41 1,26 3,071,00 3,06 9,16

Tabel 4.50 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Ketentuan Pembayaran

Ketentuan

Pembayara

n

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalonga

n

Total

Bobot

(Eugen

Vector)

Supplier

Bantul0,24 0,22 0,36 0,82 0,27

Supplier

Jepara0,71 0,67 0,55 1,92 0,64

Supplier

Pekalonga

n

0,06 0,11 0,09 0,26 0,09

Jumlah 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.51 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Ketentuan Pembayaran

Page 66: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Vector)

Perkal

ian

Matrik

s

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,10,27 0,83 3,05

3,05 0,03 0,58 0,050,64 1,98 3,10

0,09 0,26 3,01

1,00 3,08 9,16

Tabel 4.52 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Kontinuitas Pengiriman

Kontinui

tas

Pengirim

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalonga

n

Total

Bobot

(Eugen

Value)

Supplier

Bantul0,167 0,200 0,143 0,510 0,170

Supplier

Jepara0,333 0,400 0,429 1,162 0,387

Supplier

Pekalong

an

0,500 0,400 0,429 1,329 0,443

Total 1,000 1,000 1,000 3,000 1,000

Tabel 4.53 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Kontinuitas Pengiriman

Page 67: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Value)

Perkali

an

Matriks

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,1

0,17 0,51 3,01

3,02 0,01 0,58 0,020,39 1,17 3,02

0,44 1,34 3,03

1,00 3,02 9,05

Tabel 4.54 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Ketepatan waktu pengiriman

Ketepata

n waktu

pengirim

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalong

an

Total

Bobot

(Eugen

Value)

Supplier

Bantul0,14 0,13 0,20 0,47 0,16

Supplier

Jepara0,71 0,65 0,60 1,97 0,66

Supplier

Pekalong

an

0,14 0,22 0,20 0,56 0,19

Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.55 Uji Konsistensi Alternatif Ketepatan

waktu pengiriman

Page 68: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot

(Eugen

Value)

Perkali

an

Matriks

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CR

Konsist

en

≤ 0,1

0,16 0,48 3,01

3,03 0,01 0,58 0,030,66 2,00 3,06

0,19 0,56 3,01

1,00 3,04 9,09Tabel 4.56 Normalisasi Alternatif berdasarkan

Ketepatan jumlah pengiriman

Ketepata

n jumlah

pengirim

an

Supplier

Bantul

Supplier

Jepara

Supplier

Pekalonga

n

Total Bobot

(Eugen

Value)

Supplier

Bantul

0,22 0,20 0,33 0,76 0,25

Supplier

Jepara

0,67 0,60 0,50 1,77 0,59

Supplier

Pekalong

an

0,11 0,20 0,17 0,48 0,16

Total 1,00 1,00 1,00 3,00 1,00

Tabel 4.57 Uji Konsistensi Alternatif berdasarkan

Ketepatan jumlah pengiriman

Bobot

(Eugen

Value)

Perkali

an

Matriks

Pembagi

an Eugen

Vector

Lamda CI IR CR Konsist

en

≤ 0,1

Page 69: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

0,25 0,77 3,04

3,05 0,03 0,58 0,050,59 1,82 3,09

0,16 0,48 3,02

1,00 3,07 9,16

Page 70: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

4.6 Analisis Hasil

Tabel 4.58 Keputusan

Atribute

Alt.WeightJar

ak

Kualitas Pelayanan Harga Barang PengirimanBarang Perform

anceHistory

0,401 0,171 0,086 0,112TK KS K KD KMKK G KH PD KP KnP KWP KJP

Atribute

Weight0,190

0,091

0,384

0,525

0,334 0,568 0,0

980,537

0,268

0,195

0,211

0,548

0,241 0,039

Alterna

tifSupplie

r

Bantul

0,632

0,400

0,200

0,333

0,250 0,111 0,1

050,333

0,250

0,235

0,167

0,143

0,222 0,286 0,318

Supplie

r

Jepara

0,158

0,400

0,600

0,333

0,500 0,333 0,0

530,333

0,250

0,706

0,333

0,714

0,667 0,571 0,394

Supplie 0,2 0,2 0,2 0,3 0,2 0,556 0,8 0,3 0,5 0,0 0,5 0,1 0,1 0,143 0,288

Page 71: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

r

Pekalon

gan11 00 00 33 50 42 33 00 59 00 43 11

Keterangan :

TK: Tingkat Kekeringan KS: Kekuatan Sobek K: Kelemasan KnP:

Kontinuitas Pengiriman

KD: Kemudahan Dihubungi G: Garansi KWP: Kontinuitas Pengiriman KJP: Ketepatan Jumlah

Pengiriman

KH: Kesesuaian Harga PD: Persentase Diskon KP: Ketentuan Pembayaran KMKK:

Kecepatan menanggapi keinginan konsumen

Page 72: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Pada tabel analisis keputusan diatas bobot dari

setiap kriteria dan sub-kriteria dapat dijelaskan pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.59 Keterangan Bobot

Bobot keterangan

0,190Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi kriteria Jarak

0,401Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi kriteria Kualitas

0,171Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi kriteria pelayanan

0,086Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi kriteria Harga Barang

0,112Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi kriteria Pengiriman Barang

0,039Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi kriteriaPerformance History

0,091

Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Tingkat

Kekeringan

0,384Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Kekuatan Sobek

0,525Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Kelemasan

0,334

Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Kemudahan

Dihubungi

0,568 Bobot ini didapatkan dari hasil

Page 73: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Bobot keterangannormalisasi sub-kriteria Kecepatan

Menanggapi Keinginan Konsumen

0,098Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Garansi

0,537

Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Kesesuaian

Harga

0,268

Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Persentase

Diskon

0,195

Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Ketentuan

Pembayaran

0,211

Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Kontinuitas

Pengiriman

0,548

Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Ketepatan Waktu

Pengiriman

0,241

Bobot ini didapatkan dari hasil

normalisasi sub-kriteria Ketepatan

Jumlah Pengiriman

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Analytical

Hierarchi Process (AHP) dimana kedalam perhitungan tersebut

dimasukkan nilai eigen vector dari tiap-tiap uji konsistensi

atau hasil dari normalisasi tiap-tiap kriteria, sub

Page 74: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

kriteria dan alternative dari kriteria atau sub kriteria

didapatkan nilai Alt.Weight Evaluation pada alternative Supplier

Bantul sebesar 0,318; alternative supplier Jepara sebesar

0,394 dan supplier Pekalongan sebesar 0,288. Hal tersebut

menunjukkan bahwa supplier yang dapat dijadikan alternative

dari solusi pemilihan supplyer untuk kebutuhan bahan baku

sayur bahan baku untuk Fanri Collection adalah Supplier

Jepara karena memiliki Alt.Weight Evaluation paling besar.

Supplier Jepara merupakan pilihan yang tepat, hal

tersebut karena supplier Jepara memiliki kualitas yang

baik, pelayanan yang baik, harga barang yang baik,

pengiriman barang yang baik dan performance history yang baik

juga. Oleh karena itu supplier Jepara merupakan alternatif

pilihan terbaik dibandingkan supplier Bantul dan supplier

Pekalongan

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Page 75: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan pada pemilihan supplier bahan baku kulit

ikan pari di Fanri Collection adalah kriteria

kualitas, pelayanan, pengiriman barang, harga

barang, jarak dan performance History. Adapun sub-

kriteria dari kualitas adalah kekuatan sobek,

kelamasan, dan tingkat kekeringa. Sub-kriteria dari

pelayanan adalah kecepatan menanggapi keinginan

konsumen, kemudahan dihubungi, dan garansi. Sub-

kriteria dari pengiriman barang adalah ketepatan

waktu pengiriman, ketepatan jumlah pengiriman, dan

kontinuitas pengiriman. Sub-kriteria dari harga

barang adalah kesesuaian harga, ketentuan

pembayaran, dan diskon.

b.Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode AHP,

pengambilan keputusan yang tepat dan terbaik dalam

hal pemilihan supplier di Fanri Collection adalah

Supplier Jepara dengan nilai perhitungan alternative

weight tertinggi yaitu sebesar 0,394. Hasil ini dapat

digunakan sebagai alternatif terbaik karena memenuhi

kriteria dan sub kriteria diatas yaitu kualitas yang

baik, pelayanan yang baik, pengiriman barang yang

baik, harga barang yang baik, dan performance

historyyang dibandingkan dengan alternatif lain.

5.2 Rekomendasi

a. Dalam menentukan supplier

pemilik Fanri Collection harus berdasarkan kriteria

Page 76: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

yang diharapkan oleh pemilik karena keputusan

pemilihan supplier akan mempengaruhi produk yang

akan diproduksi. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan maka direkomendasikan kepada pemilik Fanri

Collection untuk memilih supplier Jepara sebagai

pilihan supplier terbaik berdasarkan analisis dengan

menggunakan metode AHP.

b. Untuk peneliti yang akan

memilih supplyer bahan baku kulit ikan pari dengan

metode Analytical Hierarchi Process (AHP) diharapkan dapat

memilih supplyer dengan kriteria-kriteria yang lebih

banyak sehingga dapat dipilih alternatif solusi yang

lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Sevkli, Mehmet, (2008), ”Hybrid analytical hierarchy process modelfor supplier selection”, Industrial Management& Data System,Emerald Group.

Marimin (2004). “Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan KriteriaMajemuk”. Jakarta: PT Grasindo

Muslim, Bilal, Yani Iriani, (2010). “Pemilihan Supplier BahanBaku Tinta dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP) (Studi Kasus di PT. INFIGO)”. Design and Application ofTechnology.

Suryadi, Kadarsah dan Ramdani, M. Ali, (1998),“SistemPendukung Keputusan”, edisi pertama, PT. RemajaResdakarya, Bandung.

Page 77: LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

Gallego Virseda, G, (2011). Review Of Existing Methodes, Modelsand Tools For Supplier Evaluation, Department of managementand engineering.

Harsono Ambar, Hendro Prassetyo dan Naufal Arqom.(2009). “Metode Pemilihan Pemasok Sayuran di Supermarketdengan Metode AHP dan PROMETHEE”. Itenas Rekayasa 13:184-195

Aditya, W. (2005). “Sistem Pendukung Keputusan DenganMenggunakan metode AHP untuk pembelian barang”. Yogyakarta,Skripsi Ilkom FMIPA UGM.

Sulistiana Winda, Yuliawati Evi. (2011). “Analisis PemilihanSupplier Bahan Baku dengan Menggunkan Metode Fuzzy AnaliticalHierarchy Process”. Teknik Industri Adhi Tama Surabaya.