BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar BelakangSifat fisik dan mekanika tanah akan berhubungan
dengan kekuatan material, baik tanah ataupun batuan, yang akan
sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
berhubungan dengan stabilitas dari massa dan material tersebut.
Kehadiran gaya-gaya yang bekerja pada suatu massa material geologi
akan mengakibatkan timbulnya suatu ketidakstabilan pada daerah di
mana massa material geologi tersebut berada. Melalui hasil uji
ketahanan batuan, akan tergambarkan tingkat kemudahan suatu
material geologi untuk mengalami pelapukan.
1.2Tujuan Umuma. Mengetahui sifat (indeks) tanah berdasarkan
pengujian korelasi data berat yang didapat dalam kondisi kering dan
basah, untuk mendapatkan kadar air (alami), porositas, berat isi
kering (oven dan matahari), dan berat isi jenuhb. Mengetahui
kemampuan tanah untuk berdeformasi pada volume tetap melalui
pengujian batas cair dan batas plastis untuk mengetahui sifat
plastisitas tanahc. Mengetahui hubungan antara batas indeks
plastisitas dan batas cair dari tanah yang didapat dari penentuan
klasifikasi tanah sebelumnyad. Menentukan sifat mekanik tanah
melalui uji geser langsung (direct shear test)
1.3Sampling1.3.1 Waktu Pengambilan SampelPraktikum Geologi
Teknik Pengenalan Beberapa Sifat Fisik dan Mekanika Tanah2014
6
Hari, tanggal: Rabu, 5 Maret 2014Waktu: 16.46 18.00 WIBCuaca:
Sedikit hujanLokasi: Konstruksi perumahan di komplek SISKoordinat:
S6o5420,2 dan E107o3644,9Elevasi : 931 meterKondisi: keringHorizon:
O, A, dan B
1.3.2DeskripsiDeskripsi singkapanSingkapan tanah berada di
lokasi pembuatan bangunan di SIS dago. Singkapan terdiri dari
horizon O, A, dan B. Sampling dilakukan pada horizon B.
Deskripsi sampelTanah pasir-lempungan, coklat kemerahan terang,
berukuran pasir sedang hingga lempung, membundar tanggung menyudut
tanggung, tersortasi buruk, tersusun atas fragmen klasik(35%),
dijumpai sedikit akar tumbuhan, agak basah, lepas-lepas,
permeabilitas sedang tinggi, kekerasan sedang.
Klarifikasi HorizonPada lokasi pengamatan terdapat beberapa
horizon, yaitu horizon O, horizon A, dan horizon B, yang terlihat
dari perbedaan kenampakan, warna, dan ukuran butirnya.Pada horizon
O yang umumnya berwarna hitam, bagian atas tanah berbatasan
langsung dengan vegetasi. Vegetasi yang berhubungan pada daerah
singkapan adalah vegetasi persawahan yang bersifat basah. Sedangkan
pada horizon A, warna tanah berubah lebih terang, lebih kompak, dan
masih ada sedikit sisa vegetasi. Pada horizon B, warna menerang
dengan vegetasi yang sedikit dengan ukuran butir yang semakin
kasar. Sampel tanah yang diambil didapat merupakan horizon B,
dikarenakan banyaknya fragmen klastik, kasarnya sampel, dan warna
merah yang menunjukan proses oksidasi yang cukup intens disana
Gambar 1. Kenampakan horizon tanah
Gambar 2. Tahap pengambilan sampel di lapangan
1.4MetodeMetode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
terbagi menjadi dua tahap, yaitu:a. Tahap pengambilan sampel,
mencakup deskripsi profil tanah dan pengambilan sampel tanahb.
Tahap analisis dan pengolahan data, mencakup percobaan di
laboratorium, pengolahan, perhitungan data, serta diskusi
BAB IIPENGENALAN SIFAT DASAR
2.1TujuanMemperkenalkan beberapa sifat dasar dari materi
geologi, antara lain: kadar air, porositas, berat isi (densitas),
berat jenis, specific gravity, serta skala kekerasan batuan, yang
dapat diukur secara langsung dengan mempergunakan peralatan
sederhana di laboratorium.2.2Dasar TeoriMaterial geologi, termasuk
tanah memiliki sifat fisik dan mekanik yang dapat diukur besarnya
di laboratorium dengan menggunakan peralatan. Sifat fisik dan
mekanik yang dapat diukur diantaranya adalah kadar air, berat isi,
berat jenis, dan porositas. Sifat-sifat tersebut mencerminkan
kondisi internal material tersebut seperti litologi dan struktur,
yang dimana diperlukan suatu analisis kuantitatif mengenai material
geologi tersebut.
2.3Alat & Bahan1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram1.
Oven, tempat contoh (cawan), aluminium foil atau desikator1. Bak
air untuk merendam, kain lap atau kertas tissue1. Kertas grafik dan
alat tulis lainnya1. Caliper atau penggaris, dan gergaji besi1.
Sampel tanah
2.4Prosedur PengujianPercobaan ini bertujuan untuk mengukur
suatu material geologi yaitu tanah. Sebelumnya, timbang tanah dalam
bentuk bongkah. Lalu dengan menggunakan beker gelas yang sudah
terisi air, dapat dihitung volume tanah dengan memasukkan tanah ke
beker gelas tersebut dan dicatat perubahannya. Lalu, densitas dapat
diukur.Lalu, tanah tersebut dimasukkan ke dalam air hingga akhirnya
tanah mencapai suatu kondisi jenuh. Lalu, ditimbang tanah jenuh
tersebut dan dibagi dengan volume awal untuk mendapatkan densitas
jenuh.Kemudian, tanah dimasukkan ke oven selama 12 jam. Lalu,
timbang berat tanah tersebut dan dibagi dengan volume awal untuk
mendapatkan densitas kering.
2.5Langkah KerjaDensitas Alami
Densitas Jenuh
Densitas Kering
2.6Flowchart Perhitungan
2.7Waktu PengujianTabel 1. Waktu percobaan Uji Fisik BatuanHari,
tanggalWaktuLokasiKegiatanAsisten
Jumat, 7 Maret 201413.00-15.00Laboratorium Geologi
TeknikPenimbangan dan pengeringan sampelSaad
Sabtu, 8 Maret 201411.00-12.30Pengambilan sampel dari oven,
pendinginan, penimbangan, dan perendamanEsa
2.8 Foto-Foto Saat Praktikum
Gambar 3. Proses penimbangan dan pengovenan untuk uji densitas
alami, kering, dan basah sampel tanah
2.9Data Hasil Percobaan
Tabel 2. Data hasil percobaan Uji Fisik BatuanKeteranganSampel
Tanah
Volume61.1 cm3
Bn (berat alami)110,4 gram
Bo (berat kering oven)86 gram
Bw (berat jenuh air)119,56 gram
2.10Perhitungan dan AnalisisTabel 3. Nilai kadar
airKeteranganRumusHasil perhitungan
Sampel Tanah
Kadar air alami (berat kering oven)28.37%
Kadar air jenuh (berat kering oven)39%
Tabel 4. Nilai porositasKeteranganRumusHasil perhitungan
Sampel Tanah
Volume pori (berat kering oven)33.56 cm3
Porositas0.549
Angka pori (void ratio)1.21
Tabel 5. Nilai berat isi (densitas) dan berat jenis (specific
gravity)KeteranganRumusHasil perhitungan
Sampel Tanah
Densitas alami1,806 gr/cm3
Densitas kering (pengeringan oven)1,407 gr/cm3
Densitas basah (jenuh air)1,956 gr/cm3
Volume solid (padatan)27,54 cm3
Berat jenis3,12
Saturasi air0,73
Kandungan udara (saturasi udara)0,15
2.11PembahasanBerdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data
di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel tanah memiliki kadar air
alami dan jenuh yang cukup besar, terutama jika dibandingkan dengan
kadar air alami dan jenuh pada batuan yang telah dilakukan pada
praktikum sebelumnya. Hal tersebut karena tanah memiliki jumlah
volume pori dan porositas yang cenderung besar jika dibandingkan
dengan sampel batuan yang telah dilakukan pada praktikum
sebelumnya.
BAB IIIPLASTISITAS DAN KLASIFIKASI TANAH
2.1Tujuan Mengetahui deskripsi tanah Mengetahui jenis
plastisitas tanah Mengetahui klasifikasi tanah
2.2Dasar TeoriKarakteristik tanah maupun massa tanah dapat
diperoleh dari contoh tanah tak terganggu dan contoh tanah
terganggu. Karakteristik material utama tanah adalah distribusi
dari ukuran partikel dan plastisitas, yang digunakan sebagai
pedoman penamaan. Sedangkan karakteristik material yang menunjang
adalah warna tanah, tekstur, dan komposisi partikel tanah. Pada
tahap lebih lanjut, tanah tersebut dapat dikelompokkan menggunakan
suatu sistem pengelompokkan dari berbagai tanah yang memiliki
kesamaan sifat suatu kelompok berdasarkan batasan-batasan
tertentu.Ada dua macam pengklasifikasian tanah, yaitu klasifikasi
tekstural (analisis besar butir) dan klasifikasi untuk keperluan
teknik. Klasifikasi sistem unified memperhatikan besar butir,
keseragaman butir, dan gradasi butir. Semakin besar koefisien
keseragaman butir dan koefisien gradasi butir akan menunjukkan
semakin baik gradasi atau semakin buruk pemilahan dari tanah
tersebut. Untuk tanah berbutir halus maka pengelompokannya
didasarkan pada sifat plastisitasnya, yang merupakan hubungan
antara indeks plastisitas dan batas cair dari tanah.2.3Alat &
Bahan Alat batas cari standar Alat pembuat alur (grooving tool)
Sendok dempul Cawan pengaduk atau pelat kaca 45 x 45 x 0,9 cm
Neraca dengan ketelitian 0,01 gram Cawan kadar air minimal 4 buah
Spatula dengan panjang 12,5 cm Botol tempat air suling Air suling
Oven suhu 110o C Batang pembanding dengan diameter 3 mm dan panjang
10 cm Sampel tanah Alat granulometri Kertas semilog2.4Prosedur
Pengujian2.4.1Plastisitas TanahBatas cair:a) Letakkan 100 gram
benda uji yang sudah disiapkan di dalam cawan pengadukb) Aduk benda
uji tersebut dengan menambahkan air suling sedikit demi sedikit
sampai homogenc) Ambil sebagian benda uji yang telah homogen,
letakkan di atas mangkuk alat batas cair, ratakan permukaannya
sehingga sejajar dengan dasar alat (bagian paling tebal maksimal 1
cm)d) Buat alur dengan cara membagi dua benda uji dalam mangkuk
dengan menggunakan alat pembuat alur melalui garis tengah mangkuk
dan simetris. Pada saat membuat alur, posisi alat pembuat alur
harus tegak lurus permukaan mangkuke) Putar alat dengan kecepatan 2
putaran per detik. Pemutaran dilakukan secara menerus hingga dasar
alur benda bersinggungan sepanjang 1, 25 cm dan catat jumlah
pukulannyaf) Ulangi prosedur (c) hingga (e) beberapa kali hingga
diperoleh jumlah pukulan yang sama. Apabila ternyata pada
pengulangan ketiga telah didapat jumlah pukulan yang sama, maka
ambil benda uji dan masukkan ke dalam cawan yang telah disiapkan
untuk diperiksa kadar airnyag) Kembalikan benda uji ke atas cawan
pengaduk. Aduk kembali benda uji sebanyak minimal 3 kali
berturut-turut dengan variasi kadar air yang berbeda, sehingga
diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8-10 pukulanh) Oven
benda uji selama 24 jam untuk mengetahui berat keringBatas
plastis:a) Letakkan 20 gram benda uji dalam cawan pengaduk,
kemudian aduk hingga kadar airnya meratab) Setelah kadar air
merata, buat bola-bola tanah seberat 8 gram, kemudian giling di
atas pelat kaca menggunakan telapak tangan dengan kecepatan 80-90
gilingan per menitc) Penggilingan dilakukan menerus hinga benda uji
membentuk batang berdiameter 3 mm. Apabila saat penggilingan benda
uji retak sebelum mencapai diameter 3 mm, maka benda uji disatukan
kembali, ditambah sedikit air dan diaduk hingga merata. Jika yang
terjadi sebaliknya, maka benda uji perlu dibiarkan beberapa saat
agar kadar airnya berkurangd) Pengadukan dan penggilingan diulangi
hingga retakan-retakan terjadi tepat pada saat gilingan mempunyai
diameter 3 mme) Batang (d) dibagi 3 sama panjang. Periksa kadar air
tiap batang tanah tersebutf) Oven benda uji selama 24 jam untuk
mengetahui berat kering
2.4.2Klasifikasi Tanaha) Keringkan contoh tanah di oven,
kemudian tumbuk dengan hati-hati, dan haluskan dengan tanganb)
Timbang 100 gram contoh kemudian ayak dengan menggunakan susunan
saringan no. 10 hingga 200, lalu timbang tanah yang tertinggal
dalam setiap saringan dan yang lolos dari saringan no. 200c) Hitung
persentasi masing-masing besar butir terhadap berat total sampel
tanahd) Buat grafik antara persentasi terhadap diameter besar butir
dalam mm pada kertas semiloge) Tentukan koefisien keseragaman butir
dan koefisien gradasi butirf) Lakukan klasifikasi dengan unified
systemg) Lakukan perhitungan untuk menentukan indeks aktivitash)
Tentukan perkiraan batas retak dari tanah tersebut
2.5Langkah Kerja2.5.1Plastisitas TanahBatas cair:
Batas plastis:
2.5.2Klasifikasi Tanah
2.6Flowchart Perhitungan2.6.1Plastisitas Tanah
2.6.2Klasifikasi Tanah
2.7Waktu PengujianTabel 6. Waktu percobaan deskripsi dan
klasifikasi tanahHari, tanggalWaktuLokasiKegiatanAsisten
Kamis, 6 Maret 201411.00 12.30Laboratorium Geologi
TeknikPenimbangan sampel dan pengeringan (oven)Saad
Jumat, 7 Maret 201405.03 17.30Granulometri, uji batas cair, uji
batas plastis, uji klasifikasi tanah, Penimbangan akhir sampel yang
sudah dikeringkan.
2.8Foto-foto Saat Praktikum
Gambar 4. Penimbangan sampel tanah
Gambar 5. Pengeringan sampel dalam oven
Gambar 6. GranulometriGambar 7. Hasil granulometri
Gambar 8. Peninbangan 100 gr sampel batas cair
Gambar 9. Uji coba batas cair (pengadukan)
Gambar 10. Uji coba batas cair (dalam mangkuk alat)
Gambar 11. Penimbangan untuk uji batas plastis
Gambar 12. Penggilingan benda uji (batas plastis)
Gambar 13. Penggilingan benda uji (batas plastis)
Gambar 14. Hasil penggilingan uji batas plastis
2.9Data Hasil Percobaan2.9.1 Plastisitas TanahBatas cairJumlah
Air(x semprotan)PercobaanJumlah PukulanRata-rata jumlah
pukulanBerat AwalBerat AkhirKadar air (%)
63013029,337947,939,37
228
330
64012019,3356,733,141,62
218
320
65011212,3350,611,577,27
213
312
Jumlah158,26
Rata-rata52,75
Grafik 1. Jumlah pukulan terhadap kadar air pada uji batas
cair
Berdasarkan grafik, didapatkan nilai persamaan logaritma:y =
-19,45 ln(x) + 96,504Jadi, nilai kadar air bila pukulan sejumlah 25
adalah:= 39,5 %Jadi, didapatkan harga LL adalah sebesar 39,5 %Batas
Plastis Tabel 7. Data berat batangBatangW-pipih (gram)Wo-pipih
(gram)
12.62
22.82.2
32.62
Tabel 8.Data hasil percobaan batas plastisBatangW-pipih
(gram)Wo-pipih (gram)SelisihKadar Air (%)
12.620.630
22.82.20.627,273
32.620.630
Jumlah87.273
Rata-rata29.091
Batas plastis (PL): 29.091%
2.9.2Klasifikasi TanahTabel 9. Data hasil percobaan klasifikasi
tanahMeshDiameter (mm)Berat Butir (gram)Persentase (%)%
Kumulatif
Pan0,037520934,1434,14
2000,075315,0639,2
1000,1534,95,6944,89
800,188814,3659,25
600,25619,9669,21
400,425161,3526,3495,55
20227,34,45100
Jumlah612,55100
CATATAN :
Berat awal: 614 - (0,5*7) = 610,5 gram Berat akhir: 612,55- (0,5
*7) = 609,05 gram Butir yang hilang: 1,45 gram % Butir yang
hilang:0,02
Klasifikasi dengan Unified Soil Clasification System (USCS)
Dari percobaan diperoleh data sebagai berikut:
Kurang dari 50% tanah berukuran halus melewati mesh 200,
sehingga sekitar lebih dari 50% tanah tidak melewati mesh 200.
Lebih dari 50 %, tanah melewati mesh 4 dan mesh 10. Tanah
mengandung lebih dari 30% fraksi halus. Sehingga berdasarkan
klasifikasi Unified System Classification merupakan grup pasir
lempungan atau clayey sand (SC).Huruf KeduaDefinisi
PPoorly graded
WWell-graded
HHigh plasticity
LLow plasticity
SimbolDefinisi
GGravel
MSand
SSilt
CClay
OOrganic
Gambar 15. Unified Soil Classification System
(matrix.vtrc.virginia.edu/DATA/GINT/vdotusc.PDF)Menurut Unified
Soil Classification System, sampel uji tanah yang telah
digranulometri tergolong dalam klasifikasi tanah SC atau tanah
pasir lempungan.
.
Grafik 2. Grafik persen kumulatif (ordinat) terhadap diameter
mesh (absis) pada uji klasifikasi tanah
2.10Perhitungan dan Analisis2.10.1 Plastisitas Tanahw
keseluruhan sampel : 1000 gramwo keseluruhan sampel : 612,55
gramkadar air sampel: Perhitungan Plastisitas
TanahParameterRumusHasil Perhitungan
Indeks Plastisitas (PI)PI = LL PLPI = 55% - 29,091% =
25,909%
Indeks Kecairan (LI)LI = LI =
Nilai Indeks Aktivitas (A)A = A =
2.10.2 Klasifikasi TanahDari grafik didapat persamaan regresi y
= 10,045ln(x) + 80,699 , x =e(y 80,699) / (10,045) sehingga nilai =
0,127 = 0,006427 = 0,0008776Perhitungan klasifikasi
tanahKeteranganRumusHasil perhitungan
Koefisien keseragaman (Cu) 144,7
Koefisien gradasi (Cc)
Perhitungan Shrinkage Limit atau Batas Retak
Dengan memasukkan nilai LL = 55% dan PI = 25,909% ke dalam
diagram plastisitas, dilanjutkan dengan menarik titik temu garis U
dan A dengan titik temu LI PP, maka akan didapat nilai shrinkage
limit sebesar:
2.11PembahasanRentang kadar air (PI) yang didapat dari pengujian
plastisitas sebesar 25,909% yang berada pada rentang 29,091-55%,
Indeks Kecairan (LI) bernilai 0,015 dan Nilai Indeks Aktivitas (A)
bernilai 0,76. Sifat material tersebut mengindikasikan bahwa
plastisitas sampel uji yang berupa tanah pasir lempungan tersebut
baik,
Koefisien keseragaman butir (Cu) yang dimiliki oleh sampel tanah
adalah sebesar 144,7. Angka yang tinggi ini menunjukkan buruknya
gradasi dari tanah tersebut. Sementara itu, koefisien gradasi butir
(Cc) adalah sebesar 0,37 menunjukkan gradasi dari sampel tanah
tersebut buruk pemilahannya. Nilai batas retak adalah 20%
BAB IVUJI KUAT GESER LANGSUNG
3.1Tujuan Mengetahui kekuatan tanah terhadap gaya horizontal
Menentukan parameter kohesi serta sudut geser tanah
3.2Dasar TeoriPengetahuan tentang kekuatan material tanah sangat
diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan
dengan stabilitas massa dari material tersebut. Adanya gaya-gaya
yang bekerja pada suatu material geologi akan mengubah
ketidakstabilan pada daerah di mana material tersebut berada. Oleh
karena itu, uji geser langsung dibutuhkan untuk mengestimasi
kondisi keseimbangan batas keamanan rata-rata sepanjang permukaan
runtuh suatu material geologi.3.3Alat & Bahan Alat uji geser
langsung (setang penekan dan pemberi beban, alat penggeser lengkap
dengan cincin penguji dan 2 buah arloji geser, cincin pemeriksaan
yang terbagi dua dengan pengunci, beban-beban, serta batu pori)
Alat pengeluar contoh dan pisau pemotong Cincin cetak benda uji
Benda uji tanah Benda uji lainnya
3.4Prosedur Pengujiana) Masukkan benda uji ke dalam cincin
pemeriksaan yang telah terkunci menjadi satu dan pasang batu pori
pada bagian atas dan bawah benda ujib) Setang penekan dipasang
vertikal untuk memberi beban normal pada benda uji dan diatur
sehingga beban yang diterima oleh benda uji sama dengan beban yang
diberikan pada setang tersebutc) Penggeser benda uji dipasang pada
arah mendatar untuk memberi beban mendatar pada bagian atas cincin
pemeriksaan. Atur pembacaan arloji geser sehingga menunjukkan angka
nol, kemudian buka kunci cincin pemeriksaand) Berikan beban normal
pertama sesuai dengan beban yang diperlukan. Segera setelah
pembebanan diberikan, isi kotak cincin pemeriksaan dengan air
sampai penuh di atas pemukaan benda uji, jaga permukaan air agar
selalu tetap selama pemeriksaane) Diamkan benda uji, lakukan proses
konsolidasi hingga selesai. Catat proses konsolidasi tersebut
(bacaan arloji geser)f) Berikan beban normal pada benda uji kedua
sebesar dua kali beban normal yang pertama dan lakukan
langkah-langkah seperti prosedur (d) hingga (e)g) Berikan beban
normal pada benda uji ketiga sebesar tiga kali beban normal yang
pertama dan lakukan langkah-langkah seperti prosedur (d) hingga
(e)
3.5Langkah Kerja
3.6Flowchart Perhitungan
3.7Waktu PengujianTabel 10. Waktu percobaan uji kuat geser
langsungHari, tanggalWaktuLokasiKegiatanAsisten
Kamis, 6 Maret 201417.0 23.00 WIBLaboratorium Geologi TeknikUji
kuat geser langsungSaad
Jumat 7 Maret 201404.00 09.00 WIBEsa
Praktikum Geologi Teknik Pengenalan Beberapa Sifat Fisik dan
Mekanika Tanah2014
20
3.8Foto-foto Saat Praktikum
Gambar 16. Pemotongan sampel tanah dengan cincin
Gambar 17. Sampel dikeluarkan dari dalam cincin
Gambar 18. Pengetesan alatGambar 19. Pemberian air di alat
uji
Gambar 20. Alat uji diberi bebanGambar 21. Uji geser langsung
sampel tanah
3.9Data Hasil PercobaanData Hasil Percobaan
Tabel 11. Hasil uji kuat geser langsungBeban (kg)Data Arloji
Geser (kgf)Konversi (kgf-Newton)Kalibrasi alatGaya Geser
(Newton)Luas (cm2)
2,48139.810,207643726124,63
4,9727,59.810,207643756
13,59549.810,2076437110
Perhitungan dan Analisis
Tabel 12. Hasil perhitungan uji kuat geser langsungBeban
(kg)Luas (cm2)Berat (Newton)Gaya Geser (Newton) (N/cm2)n
(N/cm2)
2,48124,6332.536260,208661750,26106074
4,9765.072560,449330,52212148
13,5997.6081100,88261250,783182219
Grafik 3. Grafik tegangan geser maksimum terhadap tegangan
normal pada uji klasifikasi tanah
Melalui grafik didapat: = 1.2909x - 0.1605c = 0.1605Tan = 1.2909
= 52.23o
PembahasanDari pengujian diperoleh : Tegangan geser maksimum ()
dan tegangan normal (n) yang kemudian dibuat plot grafik. Tegangan
geser sebagai sumbu vertical () dan tegangan normal sebagai sumbu
horizontal (n) . Persamaan Couloumb Failure dari grafik adalah =
1.2909x - 0.1605 Dari hasil plot grafik tersebut, dapat diketahui
bahwa sampel tanah yang diuji memiliki harga kohesi sebesar 0.1605
dan sudut geser dalam tanah sebesar 52.23o. Nilai kohesi pada tanah
menunjukkan kandungan lempung yang terdapat pada tanah yang
menunjukkan bearing capacity. Jika nilai sudut geser dalam dan
kohesi yang dimiliki tanah tinggi, maka semakin baik daya dukung
konstruksi tanah tersebut.
BAB VKESIMPULAN4.1 Pengenalan Sifat Dasar dari TanahSampel tanah
memiliki kadar air alami dan jenuh yang cukup besar,terutama jika
dibandingkan dengan kadar air alami dan jenuh pada batuan yang
telah dilakukan pada praktikum sebelumnya. Hal tersebut karena
tanah memiliki jumlah volume pori dan porositas yang cenderung
besar jika dibandingkan dengan sampel batuan yang telah dilakukan
pada praktikum sebelumnya. 4.2 Plastisitas dan Klasifikasi
TanahRentang kadar air (PI) yang didapat dari pengujian plastisitas
sebesar 25,909% yang berada pada rentang 29,091-55%, Indeks
Kecairan (LI) bernilai 0,015 dan Nilai Indeks Aktivitas (A)
bernilai 0,76. Sifat material tersebut mengindikasikan bahwa
plastisitas sampel uji yang berupa tanah pasir lempungan tersebut
baik. Koefisien keseragaman butir (Cu) yang dimiliki oleh sampel
tanah adalah sebesar 144,7. Angka yang tinggi ini menunjukkan
buruknya gradasi dari tanah tersebut. Sementara itu, koefisien
gradasi butir (Cc) adalah sebesar 0,37 menunjukkan gradasi dari
sampel tanah tersebut buruk pemilahannya. Nilai batas retak adalah
20%4.3Uji Kuat Geser LangsungPersamaan Couloumb Failure dari grafik
adalah = 1.2909x - 0.1605. Dari hasil plot grafik tersebut, dapat
diketahui bahwa sampel tanah yang diuji memiliki harga kohesi
sebesar 0.1605 dan sudut geser dalam tanah sebesar 52.23o.
DAFTAR PUSTAKA
Price, D. G., 2009, Engineering Geology: Principles and
Practice, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 460p.Selley, R. C.,
Cocks, L. R. M., Plimer, I. R., 2005, Encyclopedia of Geology,
Elsevier Ltd., 758p.Waltham, T., 2009, Foundations of Engineering
Geology3rd Edition, Spon Press, 105p.