LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF “Strategi Penyaluran Dana ZIS Melalui Program SKSS (Satu Keluarga Satu Sarjana) Baznas Kabupaten Tulungagung” Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh: Fashihatul Khotbiyah NIM. 12404173016 Dosen Pembimbing Lapangan Elok Fitriani Rafikasari, M.Si JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG 2020
54
Embed
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/sites/114/2020/... · 6. Bapak H. Zainul Fuad, S.E, M.Pd selaku dosen pembimbing
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
“Strategi Penyaluran Dana ZIS Melalui Program SKSS (Satu Keluarga Satu
Sarjana) Baznas Kabupaten Tulungagung”
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Manajemen Zakat dan Wakaf
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung
Oleh:
Fashihatul Khotbiyah
NIM. 12404173016
Dosen Pembimbing Lapangan Elok Fitriani Rafikasari, M.Si
JURUSAN MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Manajemen Zakat dan Wakaf
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan
disahkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 25 Februari 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan :“Strategi Penyaluran Dana ZIS Melalui Program SKSS
(Satu Keluarga Satu Sarjana) Baznas Kabupaten
Tulungagung”
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
(Elok Fitriani Rafikasari, M.Si)
NIP. 198909212018012001
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
( SISWAHYUDIANTO, M.M.)
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Atas rahmat dan rahim-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) selama kurang lebih 35 hari yakni mulai tanggal 07
januari sampai 08 februari 2020 dengan lancar.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang
terang benderang yaitu Agama Islam.
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu bentuk implementasi
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang profesional.
Melalui laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftuhin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Diyah Pravitasari,.S.E.,MSA. selaku ketua jurusan Manajemen Zakat dan
Wakaf.
4. Ibu Elok Fitriani Rafikasari, M.Si selaku Dosen Pembimbig Lapangan yang
telah memberi arahan dan koreksi sehingga saya mampu menyelesaikan laporan
ini.
5. Bapak Drs. H. Muhammad Fathurrouf, M.Pd.I. selaku pimpinan BAZNAS
Kabupaten Tulungagung.
6. Bapak H. Zainul Fuad, S.E, M.Pd selaku dosen pembimbing lapangan dari
BAZNAS Tulungagung.
7. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendoakan dan mendukung kami.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Penyusun
mengucapkan banyak terima kasih.
iv
Segenap mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar besarnya kepada
semua pihak apabila dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan
banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penyusun berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 24 Februari
(Fashihatul khotbiyah)
NIM. 12404173016
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................. 1
B. Tujuan Pembahasan ........................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik ........................................................................... 9
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................. 10
D. Tanggapan dari Pihak Baznas Tulungagung ...................................... 11
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ....................................................................................... 12
B. Analisis Permasalahan ....................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................. 16
DAFTAR RUJUKAN................................................................................... 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Presensi harian individual
2. Presensi kehadiran Kolektif
3. Bukti Bimbingan
4. Berita acara Individual
5. Dokumentasi kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Zakat secara bahasa bermakna “menyucikan”, “tumbuh” atau
”berkembang”. menurut istilah syara’, zakat bermakna mengeluarkan
sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya (mustahiq) sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh
syariat Islam.1 Zakat terbagi dua jenis, yaitu zakat jiwa (zakah al-fithr) dan
zakat harta (zakah al-mal).
Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan sendi
pokok agama yang sangat penting, karena zakat merupakan kewajiban
utama kepada Allah SWT yang wajib untuk ditunaikan, selain itu zakat juga
mengandung aspek strategis dalam pembangunan kekuatan ekonomi
masyarakat Islam. Optimisme kita sebagai umat Islam semakin menjadi
nyata, setelah pada akhir-akhir ini ada geliat-geliat kebangkitan zakat.
Ditandai dengan berdirinya Lembaga-lembaga yang menangani
pengelolaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) di berbagai
negara termasuk di Indonesia.
Zakat adalah satu-satunya ibadah yang memiliki petugas khusus
untuk mengelolanya, sebagaimana dinyatakan secara eksplisit dalam QS At-
Taubah ayat 60. Pengelolaan zakat melalui institusi amil memiliki beberapa
keuntungan, yaitu : (i) lebih sesuai dengan tuntunan syariah, shirah
nabawiyyah dan shirah para sahabat serta generasi sesudahnya, (ii)
menjamin kepastian dan disiplin pembayar zakat, (iii) untuk menghindari
perasaan rendah diri dari para mustahik apabila mereka berhubungan
langsung dengan muzakki, (iv) untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
pengelolaan dan pendayagunaan zakat, dan (v) sebagai syiar Islam dalam
semangat pemerintahan yang Islami.
1 Yusuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia, (Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP, 2015), hal.1.
2
Instrumen lain selain zakat yang dapat dikembangkan untuk
mengatasi masalah kemiskinan adalah infaq dan shodaqoh yang sifatnya
lebih luas dari zakat, karena tidak ada kewajiban untuk mengeluarkannya
melainkan hanya berupa anjuran. Infaq memiliki sifat yang lebih umum,
karena dalam pengertianny infaq berarti membelanjakan harta baik untuk
kepentingan sendiri maupun kepentingan umat. Selain hal tersebut infaq
tidak terikat oleh batasan jumlah dan waktu mengeluarkannya namun
kerelaan dari masing-masing orang yang berinfaq itu sendiri.
Shodaqoh memiliki sifat yang lebih luas lagi dibandingkan dengan
zakat dan infaq, karena shodaqoh adalah pemberian untuk orang atau pihak
lain yang dapat berbentuk materi atau non materi eperti tenaga pikiran dan
perbuatan. Berbeda dengan infaq yang hanya ditujukan pada hal-hal
yang berifat material seperti uang atau benda-benda lain yang berharga dan
bermanfaat demikian pula pada zakat yang besarnya telah ditentukan
berikut juga penerimanya.
Sebagai organisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh pemerintah
non-struktural seuai dengan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001,
BAZNAS memiliki tugas dan fungsi untuk menghimpun dan menyalurkan
dana zakat, infaq, dan shodaqah (ZIS) pada tingkat nasional.2 hal ini juga
didukung dengan adanya peraturan zakat baik pada LAZ maupun BAZNAS
yang telah tertera pada Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang
pengelolaan zakat yang menyatakan “Dalam rangka pelaksanaan
pengelolaan zakat pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk
BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota”3 Dengan adanya
peraturan tersebut kabupaten/kota berhak membentuk BAZNAS untuk
melaksanakan pengelolaan zakat di wilayahnya, tidak terkecuali di
Kabupaten Tulungagung.
2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011, Tentang Pengelolaan
Zakat, Pasal 5, 5. 3 ibid, Pasal 15 ayat 1, 8.
3
Dalam hal pengelolaan dana tersebut kegiatan yang dilakukan oleh
BAZNAS memiliki keterkaitan satu sama lain yang harus dilaksanakan
secara optimal baik dari sisi penghimpunan maupun dalam
pendistribusiannya. Untuk itu pemerintah berwewenang memberikan
kewenangan pada tiap-tiap BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota untuk
membentuk sebuah unit badan guna membantu BAZNAS mengumpulkan
dana zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS), yang ditindaklanjuti dengan
membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) pada setiap instansi Pemerintah,
Badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, kantor pada tingkat
Kecamatan, Desa, dan bahkan Masjid dan Mushola. Dengan terbentuknya
Unit Pengumpul Zakat (UPZ) diharapkan dapat mempermudah atau
membantu BAZNAS Kabupaten Tulungagung dalam menghimpun dan
mengelola dana zakat, infaq, shodaqoh (ZIS) per wilayah di Kabupaten
Tulungagung. Selain itu ada pula program BAZNAS selain pembetukan
UPZ yakni program SKSS yang mana adanya program ini guna membantu
remaja-remaja yang baru lulus SMA dan memiliki keinginan untuk
melanjutkan studinya namun terhalang karena factor biaya, maka dari itu
BAZNAS membuat program yang dinamakan SKSS ( Satu Keluarga Satu
Sarjana).
B. Tujuan dan kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan praktik pengalaman lapangan (PPL)
ini yakni adalah:
1. Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan agar mahasiswa
programa studi Manajemen Zakat dan wakaf fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung mendapatkan pengalaman praktis
tentang aplikasi dan konsep-konsep BAZNAS kabupaten Tulungagung
diberbagai bidang luar maupun dalam guna mempersiapkam diri
sebagai tenaga yang terampil, professional, serta dapat mengemban
tugas yang berkaitan erat dengan prospek program studi Manajemen
Zakat dan Wakaf , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ke depannya.
4
2. Kegunaan
a. Dengan mengamati dan melaksanakan aktivitas dalam lembaga
BAZNAS Tulungagung dimana mahasiswa melakukan Praktik
pengalaman Lapangan (PPL) diharapkan Mahasiswa dapat menarik
benang merah antara teori yang di terima di bangku kuliah dengan
praktik di lapangan dan memperoleh pengalaman dini sebelum
masuk dalam dunia kerja sesungguhnya.
b. Di harapkan juga dengan adanya Praktik Pengalaman lapangan
(PPL) seperti ini diarapkan mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman empirik yang penuh dengan masa problem riil yang
membutuhkan skill mengambil keputusan atau penyelesaian segera,
sehingga setelah mereka lulus dan bekerja di kemudian hari
mahasiswa tidak merasa asing dengan pekerjaannya.
c. Mengetahui segala seusatu yang ada di dalam BAZNAS Kabupaten
Tulungagung misalnya prosedur manajemen keuangan zakat dan
operasional pegelolaan zakat dan lain sebagainya.
C. Waktu dan tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Manajemen Zakat dan wakaf
dilaksanakan dalam kurun waktu 35 hari terhitung mulai tanggal 07 januari
2020 sampai dengan 08 Februari 2020 yang berlangsung pada hari Senin
sampai Jum’at. Dimulai dari jam 08.00 sampai dengan jam 15.00 WIB.
Sesuai dengan ketentuan penempatan dari PPL, kegiatan PPL yang
telah dilaksanakam bertempat di BAZNAS Tulungagung yaitu:
Nama : Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Alamat : Jl. Mayor Sujadi No. 172
Kelurahan : Jepun
Kabupaten : Tulungagung
Provinsi : Jawa Timur
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Berdirinya Badan Ami Zakat Nasional Kabupaten
Tulungangug
Pada awalnya pemungutan dan pengelolaan zakat di Kabupaten
Tulungagung dilakukan secara sederhana dan diprakarsai oleh kyai dan
masyarakat. Sebelum lahirnya Undang-Undang No. 38 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Zakat, lembaga pengelolaan zakat Kabupaten
Tulungagung lebih dikenal dengan sebutan Badan Amil Zakat Infaq dan
Shadaqoh (BAZIS). Tugas pokok lembaga ini adalah melaksanakan
pemungutan dan distribusi zakat, terutama zakat fitrah, dan seluruh
infaq serta shadaqoh di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Sesuai dengan tuntunan Undang-Undang No. 38 Tahun 1999
tentang Pengelolaan Zakat, baik tingkat nasional maupun tingkat
daerah. Pemerintah tidak melakukan pengelolaan zakat, tetapi berfungsi
sebagai fasilitator, koordinator, motivator dan regulator bagi
pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat.
Pembentukan Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota disahkan dengan
Keputusan Bupati/Wali kota disusun oleh Kepala Kantor Kementrian
Agama Kabupaten/Kota c.q. seksi yang mengenai masalah zakat setelah
melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Membentuk Tim Penyeleksi yang terdiri atas unsur Kementrian
Agama, unsur masyarakat dan unsur terkait.
b) Menyusun kriteria calon pengurus Badan Amil Zakat
Kabupaten/Kota.
c) Mempublikasikan rencana pembentukan Badan Amil Zakat
Kabupaten/Kota.
d) Melakukan penyeleksian terhadap calon pengurus Badan Amil
Zakat Kabupaten/Kota.
6
Susunan organisasi Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota terdiri atas
unsur pertimbangan, unsur pengawas, dan unsur pelaksana. Anggota
pengurus Badan Amil Zakat kabupaten/kota terdiri atas unsur masyarakat
dan pemerintah. Unsur masyarakat terdiri dari ulama, cendekiawan,
tokoh masyarakat dan kalangan professional. Sedang unsur pemerintah
terdiri dari Kementrian Agama dan instansi terkait.
Penyusunan personalia Pengurus Badan Amil Zakat
Kabupaten/Kota, baik yang akan duduk dalam Dewan Pertimbangan,
Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana, dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
a) Mengadakan koordinasi dengan instansi/lembaga dan unsur terkait
tingkat Kabupaten/Kota.
b) Mengadakan rapat dengan mengundang para pemimpin ormas islam,
ulama, cendekiawan, tokoh masyarakat dan instansi/lembaga terkait.
c) Menyusun konsep Keptusan Bupati/Wali kota tentang Pembentukan
Badan Amil Zakat Kabupaten/Kota.
d) Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupten/Kota menyampaikan
konsep Keputusan Bupati/Wali kota tersebut kepada Bupati/Wali kota
untuk mendapatkan persetujuan.
Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Tulungagung yang telah
ditetapkan dengan SK Bupati Tulungagung No. 406 Tahun 2001, tanggal
04 Juli 2001 dan dikukuhkan pada hari Jum’at tanggal 19 Oktober 2001
telah mempunyai kedudukan yang kuat. Selain telah dikukuhkan oleh
Bupati Tulungagung, pembentukan Badan Amil Zakat tersebut sudah
melalui prosedur yang berlaku yang ditetapkan dalam Undang-Undang
No. 38 Tahun 1999, namun Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 masih
ada kekurangan karena masih ada batasan dalam kepengurusan BAZ.
Namun setelah adanya penyempurnaan Undang-Undang No. 23 Tahun
2011, maka yang dulunya Badan Amil Zakat sekarang berubah menjadi
Badan Amil Zakat Nasional. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Tulungagung yang baru dengan Nomor : 188.45/183/013/2014 Tentang
7
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung. Masa
bhakti susunan kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten
Tulungagung berlaku sampai dengan adanya kepengurusan yang baru
berdasarkan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat.
Dengan berlakunya keputusan ini, maka keputusan Bupati Tulungagung
No. 188.45/197/031/2011 tentang badan pelaksana Badan Amil Zakat
Kabupaten Tulungagung masa bakti 2011-2014 di cabut dan dinyatakan
tidak berlaku. Untuk BAZNAS Kabupaten Tulungagung didirikan untuk
mengurus dana zakat yaitu mengumpulkan dana zakat kemudian
menyalurkannya kepada mustahik. BAZNAS Kabupaten Tulungagung
menjalankan kegiatanya dengan dana operasional yang dibantu oleh
anggaran APBD Kabupaten Tulungagung.
Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten
Tulungagung tersebut telah melalui beberapa fase yaitu :
a) Kementrian Agama Kabupaten Tulungagung, sebagai leading sektor
pembinaan zakat membentuk tim calon Pengurus Badan Amil Zakat
Nasional Kabupaten Tulungagung yang terdiri dari para Ulama,
Cendekia, Tenaga Profesional, Praktisi Pengelolaan Zakat dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
b) Tim penyeleksi yang telah dibentuk oleh Kementrian Agama tersebut
mengadakan rapat untuk menyeleksi personalia yang akan
berkedudukan dalam kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional
Kabupaten Tulungagung.
c) Kementrian Agama melaporkan kepada Bupati Tulungagung hasil
kerja tim penyeleksi, sekaligus mengajukan permohonan untuk
mendapatkan persetujuan dan pengesahan tentang kepengurusan
Badan Amil Zakat Nasional.
8
d) Bupati Tulungagung menetapkan dan mengkukuhkan kepengurusan
Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Tulungagung, sesuai dengan
permohonan dari Kementrian Agama Kabupaten Tulungagung. 4
2. Struktur organisasi
Susunan kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
kabupaten Tulungagung berdasarkan sutar keputusan Bupati
Tulungagung Nomor : 188.45/44/013/2016 tentang Badan Zakat Amil
Nasinal (BAZNAS) kabupaten Tulungagung sebagai berikut :
Susunan Kepanitiaan BAZNAS Tulungagung periode 2016-2021 :
Ketua : Drs. H. Muhammad Fathurro’uf,M.Pd.I
Wakil Ketua I : Drs. H. Budianto, M.M
Wakil Ketua II : Bagus Ahmadi, S.pd.I,.M.Sy,.M.Pd.I
Wakil Ketua III : Zainul Fuad, SE
Wakil Ketua IV : Drs. Mashuri
Pimpnan BAZNAS Kab.Tulungagung sebagaimana maksud di atas
mempunyai tugas sebaga berikut :
a) Ketua, memimpin pelaksanaan tugas BAZNAS Kab.Tulungagung
dalam rangka melaksanakan pengelolaan zakat ditingkat Kabupaten
Tulungagung
b) Wakil Ketua I, memimpin pengumpulan yang mempunyai tugas
melaksankan pengelolaan pengumpulan zakat.
c) Wakil ketua II, memimpin bidang pendistribusian dan
pendayagunaan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
perencanaan, keunangan dan pelaporan.
d) Wakil ketua III, memimpin bidang perencanaan, keuangan dan
pelaporan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
perencanaan, keunagn pelaporan.
e) Wakil ketua IV, memimpin bidang administrasi, sumber daya
manusia dan umum yang mempunyai tugas melaksanakan