i LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH STRATEGI MANAJEMEN KEUANGAN PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) ARTA LESTARI DESA BOGORAN KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh : ANIS WATUR ROFIAH NIM. 12406173041 Dosen Pembimbing Lapangan Hj. Amalia Nuril H.,SE, M.Sy NIP. 198407132014032002 JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG 2020
42
Embed
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/...DESA (BUMDES) ARTA LESTARI DESA BOGORAN KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK Diajukan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
STRATEGI MANAJEMEN KEUANGAN PADA BADAN USAHA MILIK
DESA (BUMDES) ARTA LESTARI DESA BOGORAN KECAMATAN
KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
ANIS WATUR ROFIAH
NIM. 12406173041
Dosen Pembimbing Lapangan
Hj. Amalia Nuril H.,SE, M.Sy
NIP. 198407132014032002
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Insitut Agama Islam Negeri
Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul : Strategi Manajemen Keuangan Pada Badan Usaha Milik Desa
Arta Lestari Desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten
Trenggalek
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Hj. Amalia Nuril H.,SE, M.Sy
NIP. 198407132014032002
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, S.Pd.I,.M.M.
NIDN:2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur bagi Allah SWT. yang telah memberikan
kenikmatan yang tiada terkira, sehingga atas izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan akhir dengan judul “Strategi Manajemen Keuangan
Pada Badan Usaha Milik Desa Arta Lestari Desa Bogoran Kecamatan
Kampak Kabupaten Trenggalek’’ yang dianjurkan untuk memenuhi tugas akhir
Praktik Pengalaman Lapangan .
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan bentuk pelatihan akademik
sebagai upaya penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam bangku
perkuliahan ke praktik yang sebenarnya, yaitu lingkungan lembaga atau instansi
tempat praktik yang terkait. Selain itu, juga sebagai wadah untuk mengadakan
penelitian mengenai kendala yang ada di lembaga atau instasi tempat praktik,
serta sebagai tempat pengabdian kepada lembaga, yaitu dengan melakukan
kegiatan di luar kampus guna menyampaikan program dan eksistensi kepada
pihak-pihak atau masyarakat, khususnya kepada lembaga tempat praktik.
Melalui laporan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman,M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy. Selaku ketua jurusan manajemen
keuangan syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung.
4. Siswahyudianto, S.Pd.I,.M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
Lampiran 1 Berita Acara Harian............................................................................30
Lampiran 2 Berita Acara Konsultasi......................................................................34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pengoptimalan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah desa perlu didukung oleh
pembiayaan dari sumber-sumber pendapatan yang terdiri dari Pendapatan Asli Desa
(PADes) bagi hasil dari pajak dan retribusi daerah, bantuan dari pemerintah dan
pemerintah daerah serta hibah dan sumbangan dari pihak ketiga. Salah satu
pendapatan desa yang dapat ditingkatkan adalah pendapatan asli desa, yaitu berupa
lembaga usaha desa. Lembaga usaha desa yang di maksud adalah Badan Usaha Milik
Desa.
Menurut peraturan menteri desa, PDTT Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2015 Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUMDesa, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek
Nomor 7 Tahun 2017 yang dimaksud Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya
disingkat BUMDesa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.1
Peraturan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa BUMDesa adalah
Lembaga Usaha Desa yang sah dengan modal sebagian atau seluruhnya milik
pemerintah desa yang dipisahkan, dikelola untuk kegiatan perekonomian dengan
tujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam pengembangan dan pengelolaan
BUMDesa saat ini belum berjalan dengan maksimal dikarenakan adanya beberapa
faktor salah satunya ialah bagaimana pengelolaan potensi desa yang bisa menjadi ikon
desa dan bahkan bisa meningkatkan dan manambah pendapatan asli desa. Seperti
adanya sektor pariwisata yang ada namun belum ada kreatifitas dalam mengelola
1 Hidayat, Akhmad Bagus dan Eva Hany Fanida. “Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDEs) dalam Upaya Pengembangan BUMDesa Surya Sejahtera Desa Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten
Sidoarjo”. 2016. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Vol. 4 nomor 9. Hlm.45
2
potensi desa tersebut. Untuk saat ini desa Bogoran yang masih sangat asri dan belum
ada yang bisa meningkatkan kreatifitas pengembangan potensi desa, karena wilayah
desa Bogoran berada di sebagian dataran tinggi.
Pengalokasian Dana Desa merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
pemerintah desa dalam sistem penganggaran. Desa sebagai salah satu unit organisasi
pemerintah yang berhadapan langsung dengan masyarakat dengan masyarakat dengan
segala latar belakang kepentingan dan kebutuhannya mempunyai peranan yang sangat
strategis. Khususnya dalam pelaksanaan tugas di bidang pelayanan publik.
Desentralisasi kewenangan – kewenangan yang lebih besar disertai dengan
pembiayaan dan bantuan sarana prasarana yang memadai mutlak diperlukan guna
penguatan otonomi desa menuju kemandirian desa. Oleh sebab itu pemerintah
pengeluaran kebijakan yaitu Alokasi Dana Desa (ADD) untuk menunjang segala
sector di masyarakat, baik dalam pengalokasian dana Subak, Pengalokasian dana
Suka-Duka, Pengalokasian dana Pembinaan Kesejahtraan Keluarga (PKK), dan
pengalokasian dana Badan Usaha Milik Negara (BUMDES), serta pengalokasian dana
lainnya dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa yang dapat
memaksimalkan pembangunan desa.
Manajemen keuangan memainkan peranan penting dalam perkembangan
sebuah lembaga perekonomian khususnya didaerah pedesaan. Dalam penerapannya
keuangan tidak dapat berdiri sendiri. Manajemen keuangan selalu berkaitan erat
dengan berbagai disiplin ilmu yang lain seperti akuntansi, ilmu ekonomi mikro, ilmu
ekonomi makro, manajemen pemasaran, manajemen produksi dan manajemen sumber
daya manusia. Dalam Badan Usaha Milik Desa manager keuangan memiliki
kewenangan dan memegang peranan yang sangat penting seiring dengn
perkembangannya tugas dalam mengelola keuangan. Tugas manager keuangan tidak
hanya mencatat, membuat laporan keuangan, mengendalikan posisi keuangan,
membayar tagihan dan mencari dana tambahan.
Banyak upaya yang dapat dilakukan pemerintah desa untuk meningkatkan
perekonomian desa untuk kemakmuran masyarakat desa. Salah satu upaya tersebut
adalah dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sejalan dengan
tujuan pembentukan BUMDes yang tercantum dalam Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi nomor 4 tahun 2015 adalah untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). BUMDes didirikan atas prakarsa
pemerintah dan masyarakat desa yang didasarkan pada potensi khas desa. Potensi
3
tersebut dapat dikembangkan dengan menggunakan sumber daya lokal baik alam
maupun manusia. Sehingga pendirian BUMDes bukan mandatori dari pemerintah
pusat, melainkan lahir atas inisiatif pemerintah dan masyarakat desa untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka juga. Namun dalam prakteknya, beberapa
BUMDes hanya sepatas papan nama dan belum berjalan dengan baik agar dapat
menyokong pendapatan desa.2 Salah satu permasalahan yang menyebabkan BUMDes
belum dapat meningkatkan ekonomi desa adalah penentuan bentuk badan hukum
yang tepat.
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di Badan Usaha Milik Desa
Arta Lestari Desa Bogoran, terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam
mengatur dan mengelola sistem keuangan Badan Usaha Milik Desa Arta Lestari Desa
Bogoran. Dalam penulisan laporan ini, penulis akan menggunakan dua indikator yaitu
manajemen pengelolaan dan strategi peningkatan. Sehingga judul yang dipilih dalam
penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan yaitu “Strategi Manajemen
Keuangan Badan Usaha Milik Desa Bogoran Arta Lestari Desa Bogoran
Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek”
B. Tujuan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan
1. Untuk mengetahui Manajemen pengelolaan keuangan dan perkembangan Badan
Usaha Milik Desa Bogoran
2. Untuk mengetahui Strategi peningkatan potensi desa yang menambah pendapatan
Badan Usaha Milik Desa Bogoran
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Instansi Lembaga Perekonomian
a. Sebagai bentuk kepedulian lembaga terhadap generasi muda serta
menunjukkan keterbukaan lembaga kepada masyarakat.
b. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama antara pihak lembaga
dengan Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung khususnya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
2Ramadana, Coristya Berlian, Heru Ribawanto. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sebagai
Penguatan Ekonomi Desa (Studi di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang)dan Suwondo.
2013.. Jurnal Administrasi Publik. Vol. 1 No. 6. Hal 1068-1076
4
c. Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan karakter
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh lembaga, dilihat dari segi sumber daya
manusia yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi.
2. Bagi Fakultas
a. Mencetak tenaga kerja yang terampil dan kompeten.
b. Sebagai sarana untuk memperkenalkan lulusan Perguruan Tinggi Insitut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungaggung Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Jurusan Manajemen Keuangan Syariah kepada lembaga perusahaan
yang membutuhkan tenaga kerja.
c. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Insitut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungaggung dengan lembaga.
3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan pengetahuan teoritas yang diperoleh di program pendidikan
dalam berbagai kasus riil didunia kerja maupun dunia usaha
b. Dapat meningkatkan kecerdasan intelektual dan emosional
c. Menumbuh kembangkan rasa percaya diri dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan praktik pengalaman lapangan mahasiswa fakultas
ekonomi dan bisnis islam jurusan Manajemen Keuangan Syariah Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2020
sampai dengan 31 Agustus 2020. Berlangsung selama 30 hari dengan jadwal
efektif setiap hari kerja, yaitu pada tanggal 1 sampai tanggal 31 dari pukul
08.00 WIB sampai 15.00 WIB.
2 Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan praktik pengalaman lapangan di kantor
pemerintahan desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek
Indonesia yang beralamat di jalan Mliwis Putih No. 27, Kampak, Trenggalek
dengan jumlah peserta satu orang mahasiswa jurusan Manajemen Keuangan
Syariah . Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri
Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi oleh pihak perusahaan.13 Manajemen adalah
fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-
usaha induvidu untuk mencapai tujuan bersama.14Manajemen keuangan adalah
meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, laporan keuangan, dan
pertanggung jawaban penggunaan dana sesuai dengan yang direncanakan. Adapun
unsur-unsur manajemen keuangan meliputi perencanaan, penggunaan, pencatatan
data, laporan keuangan, dan pertanggung jawaban.
C. Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa yang disingkat menjadi BUMDes merupakan suatu
lembaga/usaha yang dikelola pemerintah dan masyarakat desa yang bertujuan untuk
memperkuat perekonomian desa. BUMDes adalah lembaga usaha desa yang dikelola
oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa
dan membangun kerekatan sosial masyarakat yang dibentuk berdasarkan kebutuhan
dan potensi desa. Jadi BUMDes merupakan suatu usaha/lembaga yang memiliki
fungsi untuk membangun perekonomian desa melalui usaha yang dikembangkan
dalam rangka memperoleh suatu hasil (keuntungan atau laba). Konsep pemerintahan
desa bahwa landasan pemikiran dalam peraturan mengenai desa adalah
keanekaragaman, partisispasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat.15
BUMDes merupakan suatu lembaga yang dipercaya sebagai badan usaha
yang mampu membantu pemerintah dan masyarakat desa untuk mengembangkan
sekaligus memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjadi peluang usaha, menambah
wawasan masyarakat desa baik dengan cara mengembangkan potensi desa maupun
memanfaatkan sumber daya alam desa. BUMDes dapat menjadi pertimbangan untuk
menyalurkan inisiatif masyarakat desa, potensi desa, mengelola dan memanfaatkan
potensi Sumber Daya Alam (SDA) desa serta mengoptimalkan Sumber Daya Manusia
(Warga Desa). Perlu juga adanya peningkatan SDM masyarakat agar mampu
mengelola potensi desa yang bisa meningkatkan pendapatan asli desa.
13M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal , 3 14Haiman dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,3 15Ateng syafrudin, Kapita Selekta: Hakikat Otonomi dan Desentralisasi dalam Pembangunan Daerah
(Yogyakarta: Citra Media, 2006), hlm 48
20
Keberadaan BUMDes secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan
kemandirian desa serta untuk memperkuat perekonomian desa, demi mewujudkan
kesejahteraan masyarakat desa. Mengingat dengan adanya BUMDes, desa diberikan
hak penuh untuk mengelola dan mengembangkan potensi desa tanpa intruksi dari
pemerintah dan kelompok tertentu. Oleh sebab itu pemerintah dan masyarakat desa
dituntut untuk mandiri. Dalam hal ini untuk menopang sifat kemandirian dari
pemerintah dan masyarakat desa maka diperlukan prinsip-prinsip kooperatif,
partisipatif dan emansipatif, transparansi, serta sustainable agar BUMDes dapat
dijalankan dengan baik dan optimal, selain itu harus didasarkan oleh kemauan
(kesepakatan) masyarakat banyak serta kemampuan setiap anggota untuk lebih
mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, baik untuk kepentingan produksi dan
konsumen.
Terciptanya Badan Usaha Milik Desa dikarenakan, sudah dititik beratkan
bahwa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah, desa dapat
mendirikan Badan Usaha Milik Desa. Sebagai lembaga komersial dengan institusi
sosial ekonomi BUMDes harus mampu berkompetensi ke luar desa serta harus
berpihak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat baik dari segi prokduktif maupun
konsumtif dengan pelayanan distribusi penyediaan barang dan jasa, yakni hal ini
mampu diwujudkan dalam pengadaan kebutuhan masyarakat yang tidak memberatkan
seperti harga yang lebih murah dan mudah didapatkan dan lebih menguntungkan,
tetapi dalam hal ini BUMDes harus tetap memperhatikan efisiensi serta efektifitas
dalam kegiatan sektor riil dan lembaga keuangan yang berlaku sebagai lembaga
keuangan mikro.
Adapun maksud dan tujuan dari pembentukan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) yakni maksud pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah :
1. Menumbuhkembangkan perekonomian desa
2. Meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan jasa bagi