LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN SYARIAH ANALISIS KERJASAMA PENYALURAN DANA ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH PADA YAYASAN DI BAITUL MAAL WAT TANWIL SAHARA KAUMAN TULUNGAGUNG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh: FITRIANI NIM. 12401173127 Dosen Pembimbing Lapangan: LANTIP SUSILOWATI, S. Pd., M.M. NIP.197711122006042002 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG 2020
53
Embed
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/.../Laporan-PPL-Fix_reduce.pdfmemberikan pengarahan dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan PPL. 9. Kedua orang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
ANALISIS KERJASAMA PENYALURAN DANA ZAKAT, INFAQ,
SHODAQOH PADA YAYASAN DI BAITUL MAAL WAT TANWIL
SAHARA KAUMAN TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
FITRIANI
NIM. 12401173127
Dosen Pembimbing Lapangan:
LANTIP SUSILOWATI, S. Pd., M.M.
NIP.197711122006042002
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui
dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal : Februari 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan :Analisis Kerjasama penyaluran Dana Zakat, Infaq,
Shadaqoh Pada Yayasan Di Baitul Maal Wat Tanwil Sahara
KaumanTulungagung
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
MAMIK MUYANTI, S.P. LANTIP SUSILOWATI, S.Pd, M.M.
NIP.197711122006042002
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, tuhan yang maha pengasih
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik pengalaman lapangan (PPL) di Koperasi Syariah
Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Sahara Kauman Tulungagung dengan tepat waktu.
Dan tak lupa sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada kita Nabi
Muhammad SAW, yang kami harapkan syafaatnya di hari akhir kelak.
Laporan PPL yang berjudul “Analisis Kerjasama Penyaluran Dana Zakat,
Infaq, Shodaqah Pada Yayasan di Baitul Maal Wa Tamwil Sahara Kauman”
Dilaporkan oleh penulis dengan tujuan untuk mengetahui proses proses kerjasama
penyaluran dana Zakat, infaq, Shodaqah pada yayasan tersebut.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari beberapa
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Muhamad Aqim Adlan, M.E.I., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
IAIN Tulungagung.
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Ketua Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam.
5. Lantip susilowati, S.Pd., M.M., selaku Dosen Pembimbing Lapangan Di
Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung.
6. H. Mustofa, S.E., M.M., selaku Manager Utama Kopsyah BMT Sahara
Kauman Tulungagung yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
PPL.
7. Mamik Muyanti, S.P., selaku Dosen Pamong Kopsyah BMT Sahara
Kauman Tulungagung yang telah memberikan bimbingan selama masa
PPL sampai terselesaikan laporan ini.
8. Seluruh karyawan Kopsyah BMT Sahara Kauman yang berperan dalam
memberikan pengarahan dan bimbingan selama pelaksanaan kegiatan PPL.
9. Kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dan dukungan baik moril
maupun materil atas terselesaikanya laporan ini.
10. Teman-teman yang baik secara langsung atau tidak langsung ikut
mendukung terselesaikanya laporan ini.
Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan
umunnya, untuk pengembangan dimasa yang akan datang, penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan pada laporan ini, oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas
yang akan datang.
Tulungagung, Februari 2020
Fitriani
NIM. 12401173127
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .......................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................. 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................. 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ............................................................................................ 4
B. Pelaksanaan Praktik ................................................................................... 10
C. Permasalahan di Lapangan ........................................................................ 10
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ...................................... 11
E. Tanggapan dari Pihak Yayasan BMT Sahara ............................................ 12
BAB III PEMBAHASAN
A. Kajian Teori ............................................................................................... 13
B. Penerapan pada Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung ................ 18
C. Analisa Temuan Studi ............................................................................... 20
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 26
B. Saran .......................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Berdirinya lembaga keuangan syariah yang terus mengalami
perkembangan pesat membawa andil yang sangat baik dalam tatanan sistem
keuangan. Peran ini tentu saja sebagai upaya untuk mewujudkan sistem
keuangan yang adil. Oleh karenanya keberadaannya perlu mendapat
dukungan dari segenap lapisan masyarakat muslim. Baitul Mal Wat Tamwil
(BMT) adalah lembaga keuangan non bank yang dananya bersumber dari
masyarakat yang akan di salurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk
pembiayaan atau pinjaman dengan sistem bagi hasil.
BMT ini adalah menggunakan perinsip syari’ah. Sehingga dalam
pengoprasiannya menggunakan sistem bagi hasil dan berbagai produk yang
telah dibuat sesuai dengan syari’at Islam. BMT berfungsi sebagai lembaga
intermediasi atau sebagai jembatan atau perantara antara masyarakat yang
kelebihan dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana. Baitul Mal
Wat Tamwil (BMT) mempunyai dua aktivitas yaitu aktivitas keuangan yang
bersifat sosial atau nirlaba (baitul mal) dan aktivitas profit oriented.
BMT selain berfungsi sebagai profit oriented Kopsyah BMT Sahara
juga berfungsi sebagai social yaitu menggalang titipan dana social, seperti
zakat, infaq dan shodaqah serta menyalurkanya kepada fakir miskin, anak
yatim serta kaum dhuafa yang lainya dalam bentuk modal yang di telah
ditentukan. Maka pemberdayaan dana masyarakat, dengan jalan menjalin
mitra kerjasama antara pihak pengelola BMT dengan masyarakat. Yakni
dengan menghimpun dana masyarakat kemudian didistribusikan kembali
kepada masyarakat (anggota) yang bergerak dalam sektor usaha produktif
dan membutuhkan.
Bedasarkan uraian diatas penulis melihat bahwasanya didalam
laoran keuanagn BMT Sahara Kauman sendiri dicantumkan adanya dana
ZIS yang sudah terkumpulkan dan didapatkan dari semua nasabah di BMT
Sahara. Sehingga penulis tertarik untuk menggali apakah dana yang
disalurkan tersebut tepat sasaran, untuk itu penulis melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Kerjasama Penyaluran Dana Zakat, Infaq,
Shodaqah Pada Yayasan di Baitul Maal Wa Tamwil Sahara Kauman”
B. Rumusan Masalah
Pelaksaan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan pelatihan
latihan langsung sehingga penulis dapat mengamati proses kerja secara
nyata di lapangan, selain itu penulis juga dapat mengetahui secara langsung
kegiatan sehari-hari dalam bekerja khususnya mengenai proses bagaimana
memasarkan produk-produk BMT dan juga melihat sistem operasional yang
terkait di lembaga BMT Sahara Kauman.
Dalam hal ini penulis menemukan topik yang ingin dibahas
mendalam mengenai implementasi pengelolaan dana ZIS sehingga pokok
permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk kerjasama penyaluran dana ZIS pada Yayasan di
Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung?
2. Bagaimana hambatan penyaluran dana ZIS pada Yayasan di Kopsyah
BMT Sahara Kauman Tulungagung?
3. Bagaimana solusi yang diberikan untuk mengatasi hambatan-hambatan
yang terdapat pada penyaluran dana pada Yayasan di Kopsyah BMT
Sahara Kauman Tulungagung?
C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan penelitian yang dilaksanakan di Kopsyah BMT Sahara Kauman
Tulungagung adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bentuk bentuk kerjasama penyaluran dana ZIS
pada Yayasan di Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung?
b. Untuk mengetahui hambatan yang terdapat penyaluran dana yang
terdapat di Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung?
c. Untuk mengetahui solusi guna mengatasi hambatan-hambatan yang
terdapat dalam penyaluran dana di Kopsyah BMT Sahara Kauman
Tulungagung?
2. Kegunaan penelitian ini antara lain:
a. Secara teoritis
Selain untuk menambah referensi, penelitian ini diharapkan
mampu menambah pengetahuan dan pengembangan bagi
mahasiswa, terlebih mengenai dana ZIS yang terdapat pada lembaga
keuangan syariah. Terutama supaya dapat memberikan informasi
terkait penyaluran dana ZIS yang terdapat pada Kopsyah BMT
Sahara kauman Tulungagung.
b. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana perbaikan
dan peningkatan kualitas dalam mengolah dana ZIS agar bisa
membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkanya dan tepat
sasaran.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) gelombang 1 tahun
2020 oleh mahasiswa jurusan Perbankan Syariah IAIN Tulungagung,
dilaksanakan sesuai dengan jadwal sebagai berikut:
Tanggal : 07 Januari – 07 Februari
Waktu : Pukul 08.00 – 14.30 (Senin-Kamis)
Pukul 08.00 – 11.30 (Jum’at)
Pukul 08.00 – 13.00 (Sabtu)
Hari minggu libur
Tempat : Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung
Alamat : Ruko Kembang Sore No.2A Desa Bolorejo Kec.
Kauman, Kab. Tulungagung
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah berdirinya Kopsyah BMT Sahara
BMT merupakan sebuah lembaga keuangan yang beroperasi
menggunakan prinsip syariah, selain itu BMT dalam operasionalnya
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai bait al-maal (lembaga sosial) dan bait
at-tamwil (lembaga usaha bisnis). Dalam menjalankan kegiatan sosialnya
fungsi BMT diantaranya menghimpun dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah
serta mendistribusikanya dengan menggunakan prinsip pemberdayaan
masyarakat yang sesuai dengan peraturan.
BMT Sahara berdiri pada tanggal 10 Maret 1999 yang beroperasi
secara legal dengan sertifikat operasi yang dikeluarkan oleh pusat inkubasi
usaha kecil (PINBUK) nomor: 10115/SO/Pinbuk/III/1999 sebagai
kelompok swadaya masyarakat (KSM) BMT binaan PINBUK bedasarkan
naskah kerjasama Bank Indonesia (BI) dengan PINBUK nomor:
003/MOU/PH.BK.PINBUK/XI-95 tanggal 27 September 1995. Kemudian
BMT Sahara diperkuat dengan Badan Hukum dari Kementerian Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah yang disahkan oleh Kantor
Koperasi dan UMKM melalui Surat Keputusan Nomor:
188.2/164/BH/XVI.29/304/XII/2006.
Kopsyah BMT Sahara merupakan lembaga keuangan alternatif yang
didirika oleh, dari dan untuk msyarakat karena perputaran dananya
semaksimal mungkin digunakan oleh masyarakat yang mempunyai harapan
baru bagi pengembangan ekonomi masyarakat bawah. Dengan adanya
BMT maka tidak ada lagi penimbunan uang, karena perputaran dananya
semaksimal mungkin dipergunakan untuk masyarakat sendiri. Sehingga
dapat meningkatkan usaha mikro di kalangan masyarakat dengan ekonomi
menengah kebawah yang berdampak pada meningkatkan taraf hidup
mekanisme kerjasama dan bisnis.
Adapun kantor BMT Kopsyah BMT Sahara adalah sebagai berikut:
b) Simpanan mudharabah berjangka (deposito) atau simpanan
berjangka adalah simpanana anggota Kopsyah BMT Sahara dengan
jumlah diatas satu juta rupiah dengan jangka waktu jatuh tempo yang
ditentukan oleh pihak Kopsyah BMT mulai dari jangka waktu 1,3,
6,12, 24 bulan sesuai dengan kesepakatan diawal. Kemudian apabila
sebelum jatuh tempo sudah diambil akan dikenakan denda penalty.
c) Investasi wadiah yad amanah merupakan titipan murni (uang) dari
pemilik dana (anggota) kepada pengguna titipa dana (Kopsyah BMT
Sahara) dimana harta tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak
pengguna titipan dana sesuai dengan izin pemilik dana
2) Produk Pembiayaan
a) Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan adalah pembiayaan
dengan menggunakan akad kerja sama antar dua atau lebih pemilik
modal, yang mempercayakan sejumlah modal dengan kontribusi
seratus persen modal dari pemilik modal kepada pengelola modal.
Resiko kerugian ditanggung oleh kedua belah pihak, kecuali
kerugian yang disebabkan oleh kecerobohan atau kesalahan dari
pengelola modal. Dan untuk pembagian keuntungan sesuai dengan
nisbah yang telah disepakati oleh kedua belah pihak diawal.
b) Pembiayaan Murabahah yaitu pembiayaan dengan sistem akad jual
beli, dimana anggota yang membutuhkan barang berupa alat sarana
usaha maka Kopsyah BMT Sahara akan menyediakan barang
tersebut. Dengan demikian Kopsyah BMT Sahara akan bertindak
sebagai penjual dan anggota bertindak sebagai pembeli. Selain itu
pembayaran, bagi hasil dan jangka waktu akan ditentukan
berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak.
c) Qardhul Hasan, merupakan pembiayaan yang diberikan Kopsyah
adalah arisan anggota Kopsyah BMT Sahara yang dilakukan setiap
satu bulan sekali dan akan berputar selama 3 tahun sekali yang
nantinya akan diundi serta mendapatkan doorprize. Dan kegiatan
tersebut adalah sebagai bentuk penggalangan permodalan BMT
Sahara Kauman.
3) Dan jasa lainya yang terdapat pada BMT Sahara Kauman adalah arisan
anggota Kopsyah BMT Sahara yang dilakukan setiap satu bulan sekali
dan akan berputar selama 3 tahun sekali yang nantinya akan diundi.
4. Struktur dan Susunan Organisasi BMT Sahara
BMT Sahara sudah memiliki unit-unit sendiri yang sudah
terstruktur sesuai dengan tanggung jawab, wewenang, serta tugasnya
masing-masing demi mencapai visi dan tujuan. Berikut ini merupakan
jumlah anggota, perkembangan anggota, perkembangan anggota
pembiayaan menurut jenisnya, susunan pengawas, pengurus dan pengelola
BMT Sahara:
a. Perkembangan Anggota Tahun 2018 dan 2017
No. Tahun Anggota Calon Anggota Jumlah
1 2017 3.719 196 3.915
2 2018 4.028 104 4.132
Sumber: Buku Rapat Tahunan Tahun 2018
b. Perkembangan Anggota Pembiayaan menurut jenisnya
No. Jenis Usaha Jumlah Orang
2018 2017
1 Pertanian 394 385
2 Peternakan 153 142
3 Perdagangan 504 532
4 Jasa 242 231
5 Konveksi 115 112
6 Konsumtif 302 292
7 Sektor lain 337 328
Jumlah 2.047 2.002
c. Susunan Pengawas
No. Nama Alamat Jabatan
1 K.H Hadi Mahfudz Kauman,
Tulungagung
Pengawas Syariah
2 H. Nyadin, MAP Bago,
Tulungagung
Pengawas
Manajemen
3 H. Rohmad Shidiq Bandung,
Tulungagung
Pengawas Keuangan
d. Susunan Pengurus
No. Nama Alamat Jabatan 1 H. Moch. Subchan Kauman,
Tulungagung
Ketua
2 H. Abdul Aziz Purwanto Kedungwaru,
Tulungagung
Wakil Ketua
3 Drs. Zulkomen Ahmad Kedungwaru,
Tulungagung
Sekretaris
4 Bambang El Faruq Kedungwaru,
Tulungagung
Bendahara
e. Susunan Pengelola dan Karyawan
No. Nama Alamat Jabatan
1 H. Mustofa, SE.,MM Kedungwaru,
Tulungagung
Manager Umum
2 Mamik Muyanti, SP Tertek,
Tulungagung
Kasir/ZIS
3 Vidha Ariyani, S.sos Gondang,
Tulungagung
Pembukuan, Teller
4 Erni Susanti, S.Pd Gondang,
Tulungagung
Tabungan/ Teller
5 Ropingi Gondang,
Tulungagung
Pembiayaan
6 Susilo, A.Ma Bandung,
Tulungagung
Manager cabang
7 Nunuk Mahanani,
S.Kom
Gandusari,
Trenggalek
Kasir Kancab
8 Ramadhan Pagerwojo,
Tulungagung
Kanbag
Pembiayaan
9 Ahmad Rifqi S, S.SEI Bandung,
Tulungagung
Marketing
10 M. Ivan Wahyudi, S.Pd.I Boyolangu,
Tulungagung
Pembiayaan
11 Mochammad Alifi, SE Pucanglaban,
Tulungagung
Administrasi
12 Saiful Anwar Sumbergempol,
Tulungagung
Pembiayaan
13 Grecia Nova Sari Pucanglaban,
Tulungagung
Kasir Kancab
Sumber: Buku Rapat Tahunan Tahun 2018
B. Pelaksanaan Praktik
Kegiatan operasional Kopsyah BMT Sahara memuat hal-hal yang
diselenggarakan oleh lembaga keuangan, baik yang menyangkut aktivitas
meliputi teller, customer service, dan layanan tambahan lainya seperti bagian
pembiayaan, administrasi, survey, dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa
kegiatan yang saya lakukan selama PPL di Kopsyah BMT Sahara Kauman
Tulungagung, antara lain:
1. Ikut serta dalam mengamati setiap proses pelaksanaan dan kegiatan
operasional di lokasi praktik yang meliputi pelayanan anggota yang
melakuakan transaksi baik berupa penyetoran, penarikan, dan proses
pengajuan pembiayaan hingga pendanaan pembiayaan maupun proses
pembayaran angsuran oleh anggota Kopsyah BMT Sahara Kauman.
2. Mempraktekkan cara melayani anggota, cara membubuhkan stempel slip
penarikan atau bukti transaksi lainya, cara mengisi slip setoran, penarikan,
dan penerimaan angsuran pembiayaan dengan baik.
3. Ikut serta dalam membuat laporan kas harian guna mengetahui pendapatan
dan pengeluaran serta saldo kas setiap harinya.
4. Menginput data pembiayaan yang sudah tercatat dalam buku pembiayaan
ke dalam komputer.
5. Menyalin slip angsuran anggota ke dalam buku angsuran anggota dan
menuliskan angsuran anggota dalam kartu angsuran anggota.
6. Menuliskan transaksi pembiayaan ke dalam buku pembiayaan beserta
jaminanya.
7. Menuliskan angsuran arisan kedalam kartu anggota dan buku rekap arisan.
8. Memfoto copykan berkas syarat-syarat dalam pengajuan pembiayaan.
9. Mengarsipkan data akad pembiayaan anggota.
C. Permasalahan di Lapangan
1. Bagaimana bentuk kerjasama penyaluran dana ZIS pada Yayasan di
Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung?
2. Bagaimana hambatan penyaluran dana ZIS pada Yayasan di Kopsyah BMT
Sahara Kauman Tulungagung?
3. Bagaimana solusi yang diberikan untuk mengatasi hambatan-hambatan
yang terdapat pada penyaluran dana pada Yayasan di Kopsyah BMT Sahara
Kauman Tulungagung?
D. Tanggapan dari Pihak Kopsyah BMT Sahara
Tanggapan dari bapak H. Mustofa, S.E., M.M selaku manager utama BMT
Sahara mengatakan bahwa untuk kerjasama BMT bekerjasama dengan yayasan
untuk penyaluran dana ZIS, dan dana tersebut digunakan untuk menghidupi anak
yatim dan fakir miskin.
BMT bekerjasama dengan yayasan untuk menyalurkan dana ZIS, dimana
dana tersebut digunakan untuk membayar gaji guru di yayasan, menghidupi anak
yatim, fakir miskin, dan dhuafa agar mereka dapat memenuhi kebutuhanya
dengan baik. Dan dana yang telah disalurkan tersebut diserahkan penuh
pengelolaanya kepada pihak yayasan
Adapun untuk dana ZIS yang disalurkan oleh BMT sendiri yaitu dengan
kegiatan operasional seperti permintaan dari masyarakat, kelompok masyarakat,
kelompok jamaah, dan kelompok organisasi keagamaan yang terkadang juga
mengajukan permohonan infaq dan shodaqoh untuk acara mereka maka
kemudian dana tersebut langsung disalurkan dengan mekanisme yang sudah
ditentukan. Kemudian dana yang disalurkan pada yayasan sudah di di
distribusikan oleh pengurus diperuntukkan bagi anak yatim untuk biaya sekolah
dan orang fakir miskin seperti janda-janda yang sudah lanjut usia untuk
memenuhi kebutuhanya dan berobat, Dan dana tersebut juga dialokasikan untu
membayar gaji guru MTQ dan TPQ diyayasan. Biasanya penyaluran juga
dilakukan setiap menjelang Idul Fitri dan bulan Ramadhan diadakan buka
bersama dengan kaum dhuafa.
Hambatan-Hambatan dalam penyaluran ZIS tidak ada, karena pihak
penyalur membutuhkan target untuk menyalurkan dan mengalokasikan dana
tersebut. Tetapi ada hambatan lain yang pertama, yaitu dimana BMT belum
maksimal dalam menghimpun sehingga dana yang disalurkan relative sedikit
karena keterbatasan. Karena kurangnya dana operasional mengakibatkan belum
optimalnya pelaksanaan kegiatan, sehingga belum terealisasikan dengan baik.
Dan kemudian dari segi funding, pengumpulan dana ataupun bentuk
penarikanya sedikit karena mayoritas anggota belum serta menitipkan harta
terkait dengan dana ZIS kepada pihak BMT. Kedua, terkadang penyaluran dana
kepada anak yatim tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya oleh penerima
karena terkadang mereka setelah mendapatkan santunan dan tabungan tersebut
langsung mengambilnya untuk keperluan yang lain bahkan untuk menafkahi
keluarga, padahal dana tersebut diberikan untuk penerima agar digunakan dan
dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Solusi yang harus diciptakan guna mengatasi hambatan-hambatan yang
ada pada Kopsyah BMT Sahara yang pertama, adalah memberikan edukasi serta
sosialisasi terkait dengan prinsip-prinsip syariah. Selanjutnya menjelaskan
tentang manfaat dan keuntungan yang didapat karena Kopsyah BMT Sahara
sistem operasionalnya menganut prinsip syariah yang dimana menjauhi hal-hal
yang dilarang agama. Kemudian yang ketiga, meningkatkan rasa kepercayaan
nasabah dengan memberikan kepuasan terhadap pelayanan dan produk yang
tawarkan sehingga apabila anggota sudah percaya dan puas maka BMT dalam
menghimpun dana cukup mudah dan maksimal. Serta memberikan pengarahan
kepada penerima santunan yaitu anak yatim agar memanfaatkan tabungan
tersebut dengan baik sebagaimana mestinya dengan kebutuhan mereka seperti
contoh untuk biaya sekolah.
E. Tanggapan dari Pihak Yayasan BMT Sahara Kauman
Tanggapan dari Bapak H. Subchan yang merupakan ketua dan salah satu
pihak pengurus yayasan Sahara, untuk penyaluran dana dari BMT Sahara dana
social tersebut digunakan untuk menghidupi anak yatim seperti tabungan untuk
memenuhi kebutuhan dan peralatan sekolah dan uang saku, sedangkan untuk
fakir miskin seperti janda yang sudah tua dan lanjut usia maka dana ini diberikan
untuk memenuhi kebutuhanya dan berobat apabila sakit.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Kerjasama
Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial. Menurut
Abdulsyani, kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana
didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas
masing-masing.3
Kerjasama juga diartikan sebagai kegiatan yang di lakukan secara
bersama-sama dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Prinsip-prinsip kerjasama antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Berorientasi pada tercapainya tujuan yang baik
b) Memperhatikan kepentingan bersama
c) Prinsip saling menguntungkan4
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kerjasama
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama, dan biasanya kerjasama melibatkan pembagian tugas yang
dimana setiap orang yang diberi tugas atau mempunyai wewenang dalam
tugas tersebut dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama
dalam penyelesaian dan memecahkan suatu permasalahan.
2. Penyaluran Dana
Penyaluran dana dalam istilah Perbankan syariah biasa disebut
dengan pembiayaan, sedangkan dalam koperasi disebt dengan pinjaman.
Pinjaman merupakan kegiatan USP/KSP Syariah yang sangat penting
dan menjadi penunjang kelangsungan hidup USP/KSP Syariah, jika
dikelola dengan baik. Dana yang dimiliki USP/KSP Syariah baik yang
3 Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 156 4 W.J.S. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), hlm.
492
berasal dari simpanan, tabunga, maupun modal selayaknya disalurkan
untuk keperluan yang produktif yaitu dalam bentuk pembiayaan.5
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara bank dengan pihak yang lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Untuk memperoleh keyakinan mengenai kelayakan penyaluran dana
maka pihak Shohibul Maal:
a) Harus mempunyai keyakinan atas “kemauan” dan “kemapuan” calon
nasabah penerima fasilitas untuk melunasi seluruh kewajiban pada
waktunya, sebelum menyalurkan dana kepada penerima fasilitas.
“kemauan” berkaitan dengan i’tikad baik dari penerima fasilitas untuk
membayar kembali penggunaan dana yang disalurkan. “kemampuan”
berkaitan dengan keadaan/ asset penerima fasilitas sehingga mampu
membayar kembli penggunaan dana yang disalurkan oleh bank
syariah.
b) Wajib melakukan penilaian yang seksama terhadap watak (character),
kemampuan (capacity), modal (capital), agunan (collateral), dan
prospek usah (condition of economic) dari calon nasabah penerima
fasilitas. Penilaian watak calon nasabah penerima fasilitas terutama di
dasarkan kepada hubungan yang telah terjalin antara bank syariah dan
nasabah atau calon nasabah yang bersangkutan atau informasi yng
diperoleh dari pihak lain yang dapat dipercaya dapat menyimpulkan
bahwa calon penerima fasilitas yang bersangkutan jujur, bari’itikad
baik,dan tidak menyulitkan di kemudian hari.6
Jadi dapat disimpulkan dari pengertian di atas bahwa penyaluran
dana adalah suatu proses melemparkan kembali dana yang diperoleh
lewat simpanan, tabungan, dan deposito ke masyarakat dalam bentuk
pinjaman atau pembiayaan bagi yang berdasarkan prinsip syari’ah dan
5 M.Sholahudin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, (Surakarta: Muhammadiyah University
Dari keseluruhan dana yang telah berhasil dihimpun dari masyarakat
tersebut, dikembalikan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan.
Disinilah arti penting BMT sebagai lembaga keuangan intermediasi,
yaitu menjembatani masyarakat yang mempunyai potensi tabungan dan
menyalurkannya kepada masyarakat yang memerlukan.
3. Teori ZIS
a) Zakat
Secara Bahasa, zakat berasal dari bahasa Arab “Zaka” yang
berarti berkah, tumbuh bersih, baik dan bertambah.7 Adapun dari segi
istilah fiqih, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan
Allah di serahkan kepada orang-orang yang berhak menerimannya
dengan persyaratan tertentu.8 Dan macam-macam zakat diantaranya,
zakat fitrah, zakat maal, zakat profesi atau pendapatan, zakat uang
simpanan (tabungan).
b) Infaq
Infaq secara bahasa berasal dari kata anfaqa yang berarti
mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan sesuatu. Sementara menurut
istilah syari'at, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau
pendapatan atau penghasilan untuk suatu kepentingan yang
diperintahkan agama Islam.Jika zakat ada nisabnya, maka infaq dan
shodaqoh terbebas dari nisab.Infaq bisa dilakukan oleh siapapun baik
yang berpenghasilan rendah maupun sempit.9 Infaq dapat diartika
mendermakan atau memberikan rizki (karunia allah) atau
menafkahkan sesuatu kepada orang lain berdasarkan rasa ikhlas dan
karena allah semata.atau dapat diartikan pengeluaran derma setiap kali
seorang muslim menerima rezki (karunia) dari Allah sejumlah yang
dikehendaki dan direlakannya.10
7 Umrotul Khasanah, Manajemen Zakat Modern Instrumen Pemberdaya Ekonomi Umat, (Malang:
UIN MALIKI PRESS, 2010), hlm. 34 8 Huda.Nurul, Heykal, Manajemen Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktik,
(Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 293 9 Muhammad Sanusi, The Power of Sedekah, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), hlm. 12 10 Cholid Padulullah, Mengenal Hukum ZIS (Zakat Infaq dan Shadaqah ) dan Pengamalannya di
DKI Jakarta, (Jakarta: Badan Amil Zakat,Infaq/shadaqah DKI Jakarta), hlm. 5-7
c) Shodaqah
Istilah sedekah berasal dari bahasa arabshadaqa. Di dalam Al
Munjid kata shadaqah diartikan yang niattnya mendapatkan pahala
dari allah, bukan sebagai pengohrmatan. Secara umum dapat
diartikan bahwa, sedekah adalah pemberian dari seorang muslim
secara suksrela tanpa dibatasi waktu dan jumlah (haul dan nisbah)
sebagai kebaikan dengan mengharap ridho allah.11Selain itu
shadaqoh juga berarti mendermakan sesuatu kepada orang lain.
Shadaqoh berasal dari kata shadaqah yang berarti benar,maksudnya
shadaqah merupakan wujud dari ketaqwaan sesorang, bahwa orang
yang bersedekah adalah orag yang membenarkan pengakuan sebagai
orang yang bertaqwa melalui amal perbuatan positif kepada
sesamannya baik berupa amal atau yang lainnya pemberian benda,
uang, tenaga atau jasa, menahan diri tidak berbuat kejahatan,
mengucap takbir, tahmid bahkan yang paling sederhana adalah
tersenyum kepada orang lain dengan ikhlas.12
d) Tujuan dan Manfaat ZIS
Tujuan ZIS adalah sebagai perwujudan keimanan kepada Allah
SWT, mensyukuri nikmatNya, menumbuhkan akhlaq mulia dengan
menciptakan rasa kemanusiaan untuk saling tolong-menolong
diatanara sesama, serta menjauhkan dari sifat kikir, bakhil, serta
rakus. Dan juga menumbuhkan ketenangan hidup, dan
mengembangkan harta yang dimiliki. Manfaat dari ZIS adalah
menolong, membantu, serta membina kaum dhuafa maupun
mustahiq lainnya ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih
sejahtera. Serta dapat membantu mereka untuk beribadah kepada
Allah dengan baik sehingga mengindarkan mereka dari kekufuran
nikmatNya.13
11 M. Irfan el-Firdausy, Dahsyatnya Sedekah Meraih Berkah Dari Sedekah, (Yogyakarta:
Cemerlang Publishing, 2009), hlm. 14 12 Budiman, Good Governance Pada Lembaga ZISWAF (Implementasi Pelibatan Pemangku
Kepentingan dalam Pengelolaan ZISWAF ), (Semarang: Lembaga Penelitian IAIN Walisongo
B. Penerapan pada Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung
1. Kerjasama dengan Yayasan
Mengenai kerjasama dengan Yayasan, penulis langsung
mewawancarai pihak Kosyah BMT Sahara Kauman tulungagung:
Hasil wawancara kepada Bapak H. Mustofa, S.E.,M.M, beliau
berpendapat. “Jadi awal berdirinya yayasan berawal dari donatur yang
mana dana tersebut dibuat santuan pada anak yatim dan fakir miskin,
waktu uang disumbangkan masih ada sisa, kalo misal dihabiskan bisa
habis maka yayasan mengusulkan untuk dibuat badan ekonomi dan
akhirnya sepakat mendirikan BMT dengan modal Rp.12.000.000 tapi
juga masih di tambahi oleh pengurus berupa saham Rp. 100 ribu.
Yayasan ini untuk menghidupi anak yatim dan fakir miskin dan sekarang
berkembang agar bermanfaat maka yayasan mendirikan TK Islam
Sahara. Jadi yayasan merupapakan notabene berdirinya BMT, dan
bentuk kerjasama BMT dengan yayasan yaitu untuk meyalurkan dana
ZIS kepada orang fakir miskin, anak yatim, beasiswa dhuafa, untuk
membayar gaji guru di yayasan dan orang yang membutuhkan lainya.
Dan dana yang telah disalurkan tersebut diserahkan penuh
pengelolaanya kepada pihak yayasan”.15
2. Penyaluran Dana ZIS
Tanggapan atas hasil wawancara yang diberikan mengenai
penyaluran dana ZIS oleh Bapak H. Mustofa, S.E.,M.M, beliau
berpendapat, “ Pendistribusian itu sudah kita atur, Jadi dana ZIS bisa kita
salurkan langsung lewat BMT dengan kegiatan operasional seperti
permintaan dari masyarakat, kelompok jamaah, kelompok organisasi
keagamaan yang mengajukan permohonan infaq dan shodaqah maka
kemudian kita langsung distribusikan sesuai dengan mekanisme yang
sudah kita tentukan. Kemudian melalui yayasan social dan BMT
mempunyai yayasan social yang notabenya sebagai lembaga dulu yang
mendirikan BMT.
Dan yayasan ini juga mengelola anak yatim dan mengelola lembaga
pendidikan kaum dhuafa, jadi BMT yang mensubsidi jadi pengalokasian
dana ZIS untuk yayasan itu kita alokasikan adapun pendistribusianya
sudah dilakukan oleh pengurus yayasan kepada guru dan siswa yang
diprioritaskan untuk diberi yaitu siswa yang tidak mampu. Dan
mekanisme pendampingan secara intensif dilakukan oleh yayasan, jadi
yayasan selain memberikan bantuan beasiswa juga ada siswa-siswa
yang dikelola yayasan juga dikumpulkan setiap 2 minggu sekali untuk
dilakukan pembinaan dengan cara hafalan surat pendek, hafalan asmaul
husna dan lain sebagianya. Selain itu juga dilakukan pembinaan tentang
penggunaan dana beasiswa jangan sampai disalah gunakan. Selain itu
juga, ketika ada acara rapat dan setiap bulan Ramadhan juga diadakan
acara buka bersama dengan fakir miskin dan anak yatim yang dimana
15 Wawancara dengan Bapak H. Mustofa, S.E., M.M, tanggal 06, Februari 2020 di Kantor BMT Sahara Kauman Tulungagung
biaya dari acara tersebut di tanggung bersama yaitu dengan cara
sebagian oleh BMT Sahara dan sebagian dari yayasan.
Di samping itu penyaluran dana di berikan juga pada masyarakat
yang tidak mampu untuk pengembangan usahanya, karena fakir miskin
tetapi ingin usaha maka kita berikan pembiayaan pinjaman tetapi
pinjaman yang Qardul Hasan yang dimana pengembalianya bisa di
angsur atau bisa di bayar sekaligus. Dan pola pendampinganya sesekali
kita kunjungi usahanya dan melihat perkembanganya, apabila bagus
maka kita memberi pengarahan apabila nanti sudah lunas dan ingin
pinjam lagi tidak lagi pembiayaan qardhul hasan tetapi pembiayaan
yang profit”.16
3. Hambatan Dan Solusi
Adanya hambatan dalam kerjasama penyaluran dana ZIS pasti
mengakibatkan kurang maksimalnya dana yang disalurkan secara
merata. Dan untuk itu penulis mewawancarai pihak Kopsyah BMT
Sahara Kauman Tulungagung.
Tanggapan yang diberikan mengenai hambatan kerjasama dalam
penyaluran dana ZIS di sampaikan Bapak H. Mustofa, S.E.,M.M., beliau
berpendapat,”Kalo kaitan dengan hambatan penyaluran dana itu tidak
ada, karna rata-rata lembaga menyalurkan butuh dana untuk
disalurkan, tetapi kadang hambatan yang lain yaitu bagaimana kita
dapat menghimpun dana dengan maksimal, hambatan tersebut
diantaranya kita belum bisa maksimal dalam memberikan dana untuk
disaluran karna dana itu relative sedikit karena keterbatasan. Terkadang
dalam penyaluran dana santunan kepada anak yatim tidak dimanfaatkan
sebagaimana mestinya oleh penerima dan digunakan untuk keperluan
lainya”.
Tanggapan yang diberikan mengenai harapan atau solusi dari Bapak
H. Mustofa, S.E., M.M., beliau berpendapat, “kita berharap dapat
maksimal dalam menghimpun dana dan memeratakan penyaluran dana,
dan juga kita menyarankan bagi anggota untuk berinfaq untuk
pembiayaan kita bersama yaitu dana Qardh diperuntukkan bagi anggota
yang tidak mampu agar dapat mengembangkan usahanya. Untuk anak
yatim kita juga memberikan pengarahan agar santunan yang kita
berikan dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan
sekolah misalnya”.17
16 Wawancara dengan Bapak H. Mustofa, S.E., M.M, tanggal 06, Februari 2020 di Kantor BMT Sahara Kauman Tulungagung 17 Wawancara dengan Bapak H. Mustofa, S.E., M.M, tanggal 06, Februari 2020 di Kantor BMT Sahara Kauman Tulungagung
C. Analisis Data
1. Kerjasama Penyaluran dana ZIS pada Kopsyah BMT Sahara Kauman
dengan Yayasan
Dalam mekanisme kerjasama Kopsyah BMT Sahara menyerahkan
sebagian penyaluran dananya kepada yayasan. Bentuk kerjasama BMT
Sahara dengan yayasan yaitu untyk meyalurkan dana ZIS kepada orang
fakir miskin, anak yatim, beasiswa dhuafa, untuk membayar gaji guru di
yayasan. Selain itu, ketika ada acara rapat dan setiap bulan Ramadhan
juga diadakan buka bersama dengan fakir miskin dan santunan anak
yatim yang dimana biaya dari acara tersebut di tanggung bersama yaitu
dengan cara sebagian oleh BMT Sahara dan sebagian dari yayasan. Serta
memberikan pembinaan dan pengarahan bagi penenerima.
Dalam mekanisme penyaluran ZIS kopsyah BMT Sahara bekerja
sama dengan yayasan untuk menyalurkan dana tersebut kepada orang
yang membutuhkan yaitu:
a) Kaum Dhuafa, penyaluran kepada kaum dhuafa adalah pada saat
bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri yang rutin
dilakukan setiap setiap satu tahun kemarin.
b) Fakir dan Miskin, seperti janda-janda yang sudah lanjut usia dan
memang benar-benar tidak mampu.
c) Membayar gaji guru di yayasan, dana yang disalurkan langsung oleh
pihak yayasan untuk membayar gaji guru.
d) Beasiswa Dhuafa, yaitu pengelolaan disalurkan langsung pada pihak
yayasan berupa sarana pendidikan yang digunakan untuk penambahan
biaya sekolah bagi anak yatim BMT yang mensubsidi jadi
pengalokasian dana ZIS untuk yayasan itu kita alokasikan adapun
pendistribusianya sudah dilakukan oleh pengurus yayasan kepada
guru dan siswa yang diprioritaskan untuk diberi yaitu siswa yang tidak
mampu. Di samping itu penyaluran dana di berikan juga pada
masyarakat yang tidak mampu untuk pengembangan usahanya,
karena fakir miskin tetapi ingin usaha maka kita berikan pembiayaan
pinjaman tetapi pinjaman yang Qardul Hasan yang dimana
pengembalianya bisa di angsur atau bisa di bayar sekaligus.
Disamping itu BMT juga menyalurkan dana tersebut sendiri dengan
memberikan pembiayaan kepada masyarakat yang tidak mampu untuk
pengembangan usahanya apabila mereka ingin megembangkan usahanya
dapat pinjaman Qardhul Hasan yang mana pengembalianya bisa
diangsur. Dan pendampingan pihak BMT Sahara juga sering
mengunjungi usaha anggota guna untuk melihat perkembangan usaha
tersebut, apabila berkembang dengan baik maka setelah lunas
pembiayaanya bisa melakukan pembiayaan yang profit
Data Pengelolaan ZIS Di BMT Sahara Kauman Tahun 2017-2019
Dari data yang dipaparkan diatas mengenai dana ZIS pada tahun
2017-2019 dapat disimpulkan bahwa dana ZIS yang didistribusikan pada
anggota masih menurun dan peningkatan, sehingga dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1) Bidang sosial, meliputi bantuan fasilitas umum, santunan anak-anak yatim
dan fakir miskin, serta untuk pengemis harian pada tahun 2017 adalah
sebesar Rp.17.119.000. Kemudian pada tahun 2018 mengalami penurunan
menjadi Rp. 6.785.900. Dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan
yang tinggi sebesar Rp. 49.651.350. Dana ini di prioritaskan untuk
santunan anak yatim dan fakir miskin.
2) Bidang Pendidikan, meliputi beasiswa dan bantuan pada kegiatan
pendidikan. Total dana yang dikeluarkan pada tahun 2017 Rp.16.000.000.
Selanjutnya pada tahun 2018 mengalami penurunan Rp.13.950.000
kemudian pada tahun 2019 mengalami penurunan lagi menjadi
Rp.11.073.000. Dana ini dikeluarkan ketika ada proposal masuk kepada
lembaga untuk kebutuhan biaya pendidikan dan sebagian dialokasikan
kepada yayasan untuk gaji bagi guru yang mengajar di TPQ dan MTQ di
yayasan.
Pemberian infaq berupa beasiswa Dhuafa pada Baitul Maal BMT
Sahara juga merupakan bentuk penyaluran dana kepada oaring-orang
miskin, sebab orang-orang miskin belum dapat ataupun belum cukup
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan dana ini diambil dari persediaan
infaq sedekah, berupa pemberian bantuan kepada organisasi atau yayasan
dalam bidang pendidikan dimana uang pengolahanya diserahkan
sepenuhnya kepada pengurus berupa sarana pendidikan yang mendesak
atau secara rutin. Dan penambahan biaya sekolah diberikan rutin setiap
bulan bagi anak-anak tertentu dan berhak menerimanya yang sifatnya tetap
dalam bentuk beasiswa kepada peserta didik.
3) Bantuan pinjaman atau pembiayaan, meliputi bantuan qardhul hasan yaitu
pada tahun 2017 sebesar Rp.31.500.000, kemudian pada 2018 mengalami
penurunan menjadi Rp. 20.000.000 dan selanjutnya pada tahun 2019 tidak
ada.
Dana ini digunakan untuk pinjaman modal pada pihak dhuafa untuk
kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dana inimerupakan dana berputar
untuk dipinjamkan kepada masyarakat dengan harapan dengan piutang
bergilir tersebut dapat dikembalikan lagi kepada pihak BMT untuk
disalurkan kembali kepada anggota lain yang membutuhkan. Dana ini
diprioritaskan untuk orang miskin yang memang berhak menerima infaq
karena mereka tidak memiliki harta untuk menopang kehidupanya akan
tetapi memiliki kemampuan untuk berwiraswasta, oarng yang menirima
penyaluran dana piutang bergilir merupakan orang yang yang memiliki
keahlian akan tetapi penghasilan mereka belum dapat mencukupi
kebutuhanya.
4) Pada tahun 2017 dana lain-lain yang dikeluarkan sebesar Rp. 56.772.000,
pada tahun 2018 dana tersebut bertambah menjadi Rp. 69.459.087, dan
pada tahun 2019 mengalami penurunan yaitu Rp. 41.340.000. yang
termasuk dalam bantuan lain-lain yaitu, biaya-biaya yang meliputi bidang
kebutuhan dasar, bidang dakwah, serta yayasan pribadi sahara.
a) Bidang kebutuhan dasar, meliputi kebutuhan sembako, bantuan
pakaian, serta santunan hari raya saat menjelang Idul Fitri. Santunan ini
biasanya diadakan satu tahun sekali dengan mengundang anak yatim.
b) Bidang dakwah, meliputi fasilitas ibadah dan bantuan keagamaan
lainya.
c) Dana pribadi dari sahara yang dialokasikan pada yayasan sahara.
5) Dan pada tahun 2019 ini BMT mengeluarkan bantuan biaya untuk
kesehatan sebesar Rp.500.000
Jadi, kerjasama penyaluran dana ZIS di BMT Sahara dan Yayasan
sudah sesuai dengan teori Abdulsyani yang menjelaskan bahwa kerjasama
merupakan suatu bentuk proses sosial, dimana didalamnya terdapat
aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan
saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing. Dan teori
W.J.S Purwadarminta menjelaskan bahwa Kerjasama juga diartikan sebagai
kegiatan yang di lakukan secara bersama-sama dari berbagai pihak untuk
mencapai tujuan bersama.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kerjasama merupakan bentuk
interaksi social yang didalamnya terdapat aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan bersama, dan kerjasama melibatkan 2 orang atau lebih
biasanya kerja sama ini juga memberikan pembagian tugas yang dimana
setiap orang yang diberikan tugas tersebut bertanggung jawab dengan
tugasnya. Jadi disini BMT Sahara sebagai pihak Penyalur dan pihak
pengelola yayasan yang dimana dana ZIS yang disalurkan harus disalurkan
atau diberikan kepada pihak yang membutuhkan seperti fakir, miskin,
dhuafa dan anak yatim untuk digunakan sebagaimana mestinya dan
memenuhi kebutuhan penerima. Selain itu pengelolaan dari yayasan juga
sangat bagus karena yayasan tidak hanya menyalurkan saja tetapi anak-
anak yatim juga diberikan pembinaan dan pengarahan tentang ilmu
keagamaan. Disamping itu kerjasama penyaluran dana tidak hanya untuk
menghidupi anak yatim dan kaum dhuafa tetapi juga untuk membayar gaji
guru MTQ dan TPQ di yayasan yang membina anak-anak yatim tersebut.
Dan disisi lain dari dana yang disalurkan sendiri oleh BMT Sahara
juga sesuai dengan teori, karena dana yang di berikan merupakan dana
Qard ataupun Qardhul hasan sangat bermanfaat bagi orang yang tidak
mampu tapi mau mengembangkan usahanya sehingga mereka sangat
terbantu dan dapat mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan
pembiaayaan Qard tersebut karena dapat diangsur sehingga mereka tidak
merasa terbebani dalam mengembalikanya. Darisinilah jika penyaluran
dana ZIS disalurkan tepat pada sasaran maka dapat mensejahterakan orang
yang kurang mampu karena mereka merasa terbantu.
2. Hambatan dalam Penyaluran dana ZIS di BMT Sahara Kauman
Dalam penyaluran dana ZIS tidak ada hambatan karena pihak penyalur
membutuhkan target untuk menyalurkan dana tersebut, tetapi sisi lain ada
hambatan yang lain yaitu hambatan bagaimana BMT dapat menghimpun dana
dengan maksimal, dan hambatan tersebut diantaranya BMT Sahara belum bisa
maksimal dalam memberikan dana untuk disaluran karna dana itu relatif sedikit.
Kurangnya dana operasional mengakibatkan belum optimalnya pelaksanaan
kegiatan, sehingga belum terealisasikan dengan baik.Terkadang penyaluran
dana kepada anak yatim tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya oleh
penerima karena terkadang mereka setelah mendapatkan santunan dan tabungan
tersebut langsung mengambilnya untuk keperluan yang lain bahkan untuk
menafkahi keluarga, padahal dana tersebut diberikan untuk penerima agar
digunakan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya
3. Solusi
Solusi yang harus diciptakan guna mengatasi hambatan-hambatan yang ada
pada Kopsyah BMT Sahara yang pertama, adalah memberikan edukasi serta
sosialisasi terkait dengan prinsip-prinsip syariah. Selanjutnya menjelaskan
tentang manfaat dan keuntungan yang didapat karena Kopsyah BMT Sahara
sistem operasionalnya menganut prinsip syariah yang dimana menjauhai hal-hal
yang dilarang agama. Kemudian yang ketiga, meningkatkan rasa kepercayaan
nasabah dengan memberikan kepuasan terhadap pelayanan dan produk yang
tawarkan sehingga apabila anggota sudah percaya dan puas maka BMT dalam
menghimpun dana cukup mudah dan maksimal. Dan untuk penerima santunan
juga diberikan pengarahan agar santunan yang diberikan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
BAB IV
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang didapat oleh penelitian yang bedasarkan teori dan
hasil analisis dari penelitian pada Kopsyah BMT Sahara Kauman
Tulungagung, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kerjasama Penyaluran dana ZIS pada Yayasan
BMT bekerjasama dengan yayasan untuk menyalurkan dana ZIS,
dimana dana tersebut digunakan untuk membayar gaji guru di yayasan,
menghidupi anak yatim, fakir miskin, dan dhuafa agar mereka dapat
memenuhi kebutuhanya dengan baik. Dan dana yang telah disalurkan
tersebut diserahkan penuh pengelolaanya kepada pihak yayasan.
2. Hambatan-hambatan
Dalam penyaluran ZIS tidak ada hambatan, Tetapi ada hambatan lain
yaitu BMT belum maksimal dalam menghimpun sehingga dana yang
disalurkan relative sedikit karena keterbatasan dan mengakibatkan belum
optimalnya pelaksanaan kegiatan, sehingga rencana-rencana belum
terealisasikan dengan baik. Dan kemudian dari segi funding, pengumpulan
dana ataupun bentuk penarikanya sedikit.
3. Solusi
Solusi yang harus diciptakan guna mengatasi hambatan-hambatan
yang ada pada Kopsyah BMT Sahara yang adalah memberikan edukasi serta
sosialisasi terkait dengan prinsip-prinsip syariah. Selanjutnya menjelaskan
tentang manfaat dan keuntungan yang didapat karena Kopsyah BMT Sahara
sistem operasionalnya menganut prinsip syariah. Kemudian meningkatkan
rasa kepercayaan anggota. Serta memberikan pengarahan kepada penerima
santunan yaitu anak yatim agar memanfaatkan tabungan tersebut dengan
baik sebagaimana mestinya dengan kebutuhan mereka seperti contoh untuk
biaya sekolah.
B. SARAN
1. Untuk Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
Sebaiknya dari pihak dari fakultas memberikan tambahan waktu dalam
kegiatan PPL untuk menambah ilmu dan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk meningkatkan kualitas kegiatan PPL menjadi lebih baik
dan lebih efektif dalam melakukan praktik.
2. Untuk Kopsyah BMT Sahara Kauman Tulungagung
Untuk penyaluran dana ZIS kepada yayasan sudah baik, tetapi alangkah
baiknya BMT dapat mengatasi hambatan-hambatan yang ada untuk
meningkatkan penghimpunan dana sehingga rencana-rencana yang optimal
dapat direalisasikan dengan baik.
3. Untuk Mahasiswa Praktik
Sebaiknya para mahasiswa yang sedang Praktik Pengalaman Lapangan
mampu mengambil ilmu dengan baik dari kegiatan ini dan dapat diterapkan
dimasyarakat serta dapat bermanfaat bagi penulis skipsi yang akan di
tempuh setelah PPL.
DAFTAR PUSTAKA
Ridwan Muhammad, 2004. Manajemen Baitul Maal Wal Tawmil. Yogyakarta: UII