LAPORAN PRAKTEK KONSELING INDIVIDUAL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Konseling
IndividualDosen Pengampu: Drs. Sukoco KW, M.Pd
Oleh :
Afif Nurul Iman1110500007Kelas: 4 F
BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKANUNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL2012
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKepercayaan diri merupakan
suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pada dirinya
sendiri dengan menerima secara apa adanya baik positif maupun
negatif yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar dengan
tujuan untuk kebahagiaan dirinya.Percaya diri adalah modal dasar
seorang manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri.
Seseorang mempunyai kebutuhan untuk kebebasan berfikir dan
berperasaan sehingga seseorang yang mempunyai kebebasan berfikir
dan berperasaan akan tumbuh menjadi manusia dengan rasa percaya
diri. Salah satu langkah pertama dan utama dalam membangun rasa
percaya diri dengan memahami dan meyakini bahwa setiap manusia
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada
didalam diri seseorang harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar
menjadi produktif dan berguna bagi orang lain (Hakim,
2002).Seseorang yang percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang sesuai dengan tahapan perkembangan dengan baik,
merasa berharga, mempunyai keberanian, dan kemampuan untuk
meningkatkan prestasinya, mempertimbangkan berbagai pilihan, serta
membuat keputusan sendiri merupakan perilaku yang mencerminkan
percaya diri (Lie, 2003).Percaya diri merupakan dasar dari motivasi
diri untuk berhasil. Seseorang yang mendapatkan ketenangan dan
kepercayaan diri haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya.
Banyak orang yang mengalami kekurangan tetapi bangkit melampaui
kekurangan sehingga benar benar mengalahkan kemalangan dengan
mempunyai kepercayaan diri dan motivasi untuk terus tumbuh serta
mengubah masalah menjadi tantangan. Kepercayaan diri dan kebesaran
hati membuatnya bersikap, bergaul, bersama orang lain dengan penuh
percaya diri dan kemampuan menghadapi segala kesulitan dengan
kepercayaan diri yang besar. Terutama bagi siswa dalam pergaulannya
dilingkungan sekolah. Dengan kepercayaan diri tersebut siswa dapat
mencapai perkembangannya secara optimal, dan bisa mencapai
kematangan pribadi secara baik.
BAB IIPERMASALAHANKepercayaan diri dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal:a) Faktor internal, meliputi:1.
Konsep diri. Terbentuknya keperayaan diri pada seseorang diawali
dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan
suatu kelompok. Menurut Centi (1995), konsep diri merupakan gagasan
tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri
biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang
mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.2.
Harga diri. Meadow (dalam Kusuma, 2005 ) Harga diri yaitu penilaian
yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga
diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi
dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain.Orang
yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai
individu yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang
lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang
mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri
dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam
pergaulan.3. Kondisi fisik. Perubahan kondisi fisik juga
berpengaruh pada kepercayaan diri. Anthony (1992) mengatakan
penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan
percaya diri seseorang. Lauster (1997) juga berpendapat bahwa
ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri yang
kentara.4. Pengalaman hidup. Lauster (1997) mengatakan bahwa
kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan adalah
paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri. Lebih
lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang
kasih sayang dan kurang perhatian.b) Faktor eksternal meliputi:1.
Pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang.
Anthony (1992) lebih lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan
yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan
yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih
tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung
pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan
hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan
situasi dari sudut kenyataan.2. Pekerjaan. Rogers (dalam
Kusuma,2005) mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan
kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan
pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga
di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri.3. Lingkungan
dan Pengalaman hidup. Lingkungan disini merupakan lingkungan
keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang diterima dari
lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang saling
berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri
yang tinggi. Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa
memenuhi norma dan diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar
harga diri berkembang (Centi, 1995). Sedangkan pembentukan
kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman pribadi yang
dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan
psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama
perjalanan yang buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan
individu kurang percaya diri (Drajat, 1995).Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi
rasa percaya diri pada individu, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri, harga diri dan
keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan,
lingkungan dan pengalaman hidup.
BAB IIIPEMBAHASANa. Topik Permasalahan: merasa malu dalam
bergaul dilingkungan sekolah karena merasa kurang percaya diri.b.
Spesifikasi Kegiatan: c. Bidang Bimbingan: Pribadi Sosial1. Jenis
Layanan: Konseling Individu2. Fungsi Layanan: Pengentasan3. Sasaran
Layanan: M.Misbahudin / kelas VIII A.d. Pelaksanaan Layanan1.
Hari/tanggal : Selasa, 17 April 20122. Waktu : Pukul 09.00
Selesai3. Tempat : Ruang BK SMP NU MaArif Dukuhwaru Kab. Tegal4.
Deskripsi dan komentar mengenai pelaksanaan layanan:Setelah
melakukan pendekatan dan wawancara dengan konseli, dapat diperoleh
identifikasi masalah, dari tahap tersebut diketahui beberapa hal
tentang konseli beserta permasalahan yang dihadapinya, uraiannya
adalah sebagai berikut:IDENTIFIKASI MASALAHKonseli merupakan salah
satu siswa yang sekarang bersekolah di SMP NU MaArif Dukuhwaru.
Konseli mengalami masalah dalam hubungan pribadi dan sosialnya
dilingkungan sekolah. Konseli merasa kurang percaya diri dalam
bergaul.Masalah tersebut sangat mengganggu aktivitasnya dikelas.
Hingga suatu ketika konseli disuruh maju didepan kelas untuk
membaca pidato. Dan konseli hanya bersuara pelan, kepalanya pun
tertunduk malu. Sehingga teman-temannya menertawainya, dan konseli
pun terdiam sambil kembali duduk. Selain itu konseli merasa malu
karena terkadang konseli merasa pakaiannya tidak rapi. Dan Konseli
juga merasa malu apabila berhubungan dengan laawan jenis.
ANALISIS MASALAHPercaya diri merupakan salah satu aspek
kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang
percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki
pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak
terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Namun sebaliknya, apabila kepercayaan diri konseli runtuh maka akan
sangat berpengaruh pada pribadi konseli dan juga dalam hubungan
sosial konseli akan terhambat.Krisis kepercayaan diri yang dialami
konseli sangat membuatnya kesulitan dalam bergaul dilingkup
sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar pun konseli terhambat,
konseli merasa gugup setiap maju didepan kelas sampai-sampai
ditertawai oleh teman-temannya. Selain itu konseli juga minder
ketika bergaul dengan teman perempuan. Dan ketika berdiskusi
didalam kelas konseli tidak pernah mengeluarkan pendapat. Dengan
keadaan yang dialami konseli tersebut, konseli merasa tidak tahu
harus berbuat apa lagi. Konseli merasakan kebingungan dan sedih,
bagaimana harus menentukan sikap dan bagaimana agar dirinya bisa
bangkit serta menjadi lebih percaya diri dalam hubungan sosialnya
di sekolah.Masalah yang dialami konseli tersebut termasuk masalah
yang sering terjadi di kalangan siswa. Terutama bagi mereka yang
sedang dalam masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Namun tingkat
kesulitan dari sebuah masalah tersebut tergantung dari individu itu
sendiri. Permasalahan-permasalahan seperti ini bisa dipecahkan
melalui kegiatan konseling.DIAGNOSIS MASALAH1. Esensi
masalahBerdasrkan data yang telah praktikan dapat, maka dapat
dinyatakan bahwa permasalahan yang konseli alami adalah malu dalam
bergaul disekolah karena kurang percaya diri. Dimana konseli merasa
minder saat bergaul dengan teman-temannya sehingga hubungan
sosialnya terhambat.2. Sebab-Sebab Timbulnya Masalaha) Faktor
InternalFaktor internal yang menyebabkan konseli kurang percaya
diri yaitu konseli terlalu merasa rendah diri dan pesimis dalam
pergaulannya dikelas, sehingga konseli sulit dalam bergaul dalam
lingkup sekolah.b) Faktor EksternalFaktor eksternal yang
menyebabkan konseli tidak percaya diri yaitu teman-temannya yang
sering menertawakan konseli ketika konseli maju didepan kelas.3.
Dinamika Psikis Konselia) Dinamika psikis positifKonseli sangat
terbuka dalam mengutarakan permasalahannya, dan konseli pun sangat
berusaha untuk bisa terbebas dari permasalahannya tersebut. Selama
proses konseling pun konseli mengikuti dengan baik. Selain itu
konseli menerima masukan-masukan yang diterima dari praktikan. b)
Dinamika psikis negativeKonseli masih sering merasa bingung akan
keadaanya sekarang, sehingga konseli merasa ragu-ragu dalam
mengambil keputusan.PROGNOSISBerdasarkan analisis dan diagnosis
diatas, maka permasalahan tersebut masih bisa dientaskan melalui
kegiatan konseling ini. Akan tetapi bila permasalahan tersebut
tidak segera dibantu dan diselasaikan maka akan memberikan dampak
yang merugikan diri konseli, seperti:a. Tidak memiliki sesuatu
(keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh
sungguh.b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive
(ngambang)c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah
atau kesulitand. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau
setengah-setengahe. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas
atau tanggung jawab (tidak optimal)f. Canggung dalam menghadapi
orang, terutama teman-teman dikelasnyag. Tidak bisa
mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan
yang meyakinkanh. Sering memiliki harapan yang tidak realistisi.
Terlalu perfeksionisj. Terlalu sensitif (perasa)Guna mengatasi
masalah-masalah tersebut, maka berdasarkan analisis dan diagnosis
dapat ditentukan alternative-alternatif bantuan yang dapat
diberikan kepada konseli, yaitu:1. Menyambut konseli dengan terbuka
dan penuh keakraban2. Mengerti dan berusaha memahami apa yang
dirasakan konseli3. Membantu konseli dalam pengambilan keputusan
atas perilaku-perilaku yang akan dilakukan4. Memberikan
gambaran-gambaran baik gambaran positif maupun negatif mengenai
perilaku yang diambil5. Memberi pemahaman untuk menjadi diri
sendiri dalam kehidupannya, sehingga konseli lebih optimis dan
semangat dalam menjalani aktivitasnya6. Membantu konseli untuk
selalu berusaha berfikir secara positif dalam menjalani
aktivitasnya sebagai siswa7. Memberi pemahaman tentang bagaimana
cara mencintai diri sendiri, sehingga konseli bisa meningkatkan
kepercayaan dirinyaTREATMENTTreatment yang digunakan dalam membantu
menyelesaikan masalah konseli adalah Pendekatan CCT (Clien Centered
Therapy). Pendekatan ini berpusat pada klien karena dalam proses
konseling, konselor memberikan kesempatan luas kepada klien untuk
membuat keputusan. CCT mendasarkan pandangannya pada sifat dan
hakekat manusia. Klien diberi tanggung jawab dalam pengambilan
keputusan lewat konseling, memberikan kebebasan kepada klien untuk
mengekspresikan dirinya dan menentukan cara menyelesaikan
maslahnya. Dasar dari pendekatan CCT adalah bahwa ada
kekuatan-kekuatan atau kemampuan-kemampuan tertentu dalam diri
individu untuk tumbuh dan berkembang, menyesuaikan diri dan
memiliki dorongan yang kuat ke arah kedewasaan dan
kemampuan-kemampuan tersebut harus dihargai.1. Konsep DasarCCT
didasari oleh suatu teori kepribadian yang disebut self theory yang
menjelaskan bahwa kepribadian manusia ada 3, yaitu:a. organisme,
merupakan keseluruhan dan kesatuan individub. lapangan fenomenal,
merupakan keseluruhan pengalaman individu yang sifatnya sadr dan
tidak sadarc. self, merupakan bagian yang berdiferensiasi dari
lapangan fenomenal yang terdiri atas pola-pola pengmatan yang sadar
serta nilai-nilai dari aku sebagai subyek dan obyek2. TujuanSesuai
dengan konsep dasar CCT, maka tujuan konseling adalah:a. Memberi
kesempatan dan kebebasan kepada konseli untuk mengekspresikn
perasaan-perasaannya, berkembang dan terealisasi potensinya.b.
Membantu konseli untuk makin sanggup berdiri sendiri dalam
mengadakan integrasi dengan lingkuannnya dan bukan pada penyembuhan
tingkah laku itu sendiri.c. Membantu individu dalam mengadakan
perubahan dan pertumbuhan.3. Teknik yang dipakai yaitu teknik
wawancara, dimana didalam wawancara terdapat teknik:a. acceptance
(peneriman)b. respect (rasa hormat)c. understanding (mengerti,
memahami)d. reassurance (menentramkan hati, meyakinkan)e.
encouragement (dorongan)f. limited questioning (pertanyaan
terbatas)g. reflection (memantulkan pertanyaan dan perasaan)4.
Proses KonselingKegiatan konseling diawali oleh praktikan dengan
memberikan penjelasan tentang maksud dari konseling, serta
menjelaskan asas-asas yang ada dalam konseling sehingga konseli
lebih percaya kepada praktikan dan konseli mau secara terbuka
menceritakan masalahnya.Konseli pun menceritakan semua permasalahan
yang sedang dialaminya. Mulai dari latar belakang permasalahan,
faktor permasalahan sampai bagaimana keadaan emosi konseli saat
masalah tersebut muncul. Pada saat konseli menceritakan masalahnya,
praktikan pun memposisikan diri dengan baik menggunakan
teknik-teknik komunikasi konseling yang ada. Sehingga konseli lebih
terbuka mengenai masalahnya tersebut. Dalam hal ini praktikan
menggunakan kemampuan attending dan empatinya.Guna mengatasi maslah
krisis kepercayaan diri yang dialami konseli, praktikan member
penjelasan-penjelasan mengenai kepercayaan diri. Selain itu
praktikan mendorong konseli untuk lebih positif dalam berpikir dan
lebih optimis dalam menjani kehidupannya terutama kehidupan sosial
disekolah. Praktikan pun memberikan gambaran-gambaran positif dan
negative mengenai keoercayaan diri, sehingga konseli nantinya
diharapkan mampu memutuskan perilaku apa yang akan diambil. Dimana
konseli nantinya bertanggungjawab atas keputusannya tersebut.5.
Evaluasi TreatmenSetelah pemberian treatment selesai, maka
praktikan melanjutkan kegiatan ke kegiatan evaluasi. Evaluasi
tersebut diantaranya:1. Konseli sudah bisa menentukan perilaku yang
nantinya akan dilakukan tanpa adanya paksaan ari praktikan.2.
Konseli mampu menjelaskan alas an atas dasar apa konseli dalam
menentukan perilaku yang akan dilakukannya.3. Konseli mampu
berfikir secara positif dan menjadi lebih optimis dalam menjalani
kehidupan sosialnya disekolah.4. Konseli menjadi lebih percaya diri
untuk bergaul dengan teman-temannya.
BAB IVPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan pelaksanaan konseling
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kasus yang dihadapi oleh
konseli adalah krisis kepercayaan diri. Seperti contoh, konseli
merasa malu setiap bergaul dengan teman perempuan, konseli malu
ketika maju didepan kelas, dan konseli hamper tidak pernah
berpendapat ketika berdiskusi dikelas.Dengan masalah yang dihadapi
tersebut, konseli merasa kesulitan dalam bergaul dilingkungan
sekolahnya. Konseli terkadang merasa selalu kesepian karena konseli
terlalu rendah diri kepada teman-temannya.
B. SaranBagi konseli, sebaiknya konseli lebih berpikir secara
positif, selain itu konseli harus lebih optimis dalam menjalani
kehidupannya. Konseli hendaknya lebih berpandangan pada kekuatannya
sendiri, dan menjadi diri sendiri serta berusaha melatih skill
percakapan. Dimana dengan kesemuanya itu konseli akan lebih percaya
dir dalam bergaul dengan teman-temannya.
DAFTAR PUSTAKAHartinah, Sitti. 2010. Konsep Dasar Bimbingan
Konseling Belajar. Tegal: Universitas
Pancasakti.http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepercayaan-diri/http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.htmlPujosuwarno,
Sayekti. 1993. Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Yogyakarta:
Menara Mas Offset.Supriyo dan Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar
Konseling. Semarang: UNNES.
LAMPIRAN1. Hasil Wawancara Dengan Konseli2. Surat Pengantar Dari
Universita Pancasakti Tegal
HASIL WAWANCARATokohDialogKeteranganKeterampilan
KonseliTok tok.assalamualaikum..
PraktikanWaalaikummussalam silahkan masuk masPraktikan bergegas
berdiri dan mempersilahkan konseli masukMembuka percakapan
KonseliTerimakasih pakKonseli menganggukkan kepala
PraktikanSilahkan duduk masPraktikan menawarkan klien untuk
duduk
KonseliMenganggukkan kepala dan langsung duduk
PraktikanBagaimana kabarnya mas? Sehat?
KonseliAlhamdulillah sehat..
PraktikanOh ya! Perkenalkan nama saya Afif Nurul Iman. Tapi, mas
bisa sapa saya dengan panggilan Afif aja.
Konseli..Terdiam dan menganggukkan kepala
PraktikanMas sendiri lebih suka dengan panggilan apa ya?
KonseliMisbah aja pak!
PraktikanBaiklah mas Misbah! Mas Misbah baru dari mana nih.
KonseliSaya dari kelas pak
PraktikanOhhmas Misbah sudah kelas 8 ya?Reinforcment
Konseliiya pak! saya kelas 8..
PraktikanBagaimana kegiatan hari ini?Konfrontasi
KonseliYa begitulah pak!menunjukkan wajah melasnya
PraktikanMaksud mas Misbah?
KonseliIya pak! Saya merasakan kesepian.
PraktikanKenapa bisa seperti itu?Limited quetioning
KonseliKarena saya merasa tidak percaya diri..
PraktikanOh begitu ya, kenapa anda tidak pede? Alasannya
apa?Reflection
KonseliBegini pak! Saya pemalu, saya merasa malu kalau lagi main
sama teman perempuan saya..Saya juga selalu merasa gugup saat maju
didepan kelas.. dan akhirnya ditertawai oleh teman..Klien
mengutarakan dengan nada lemas
PraktikanOwh.. berarti anda merasa malu saat bergaul dikelas..
Gitu ya?Understanding
Konseli.Terdiam sambil mencoba memahami keadaan
PraktikanApakah mas Misbah pernah membicarakan hal ini dengan
orang tua atau teman dekat?Respect
KonseliBelum pak!Menggelengkan kepala
PraktikanKenapa?Limited quetioning
KonseliSaya merasa malu pak! Bila nantinya orang tua saya
tahu
PraktikanMalu kenapa?
Konseli.Terdiam sesaat
PraktikanBegini.. apakah dengan berdiam diri maka masalah anda
akan hilang begitu saja?Konfrontasi
KonseliKembali termenung
PraktikanSaya mengerti apa yang anda alami saat ini. Dimana mas
Misbah sebenarnya mas Misbah ingin bisa bergaul layaknya teman
lain, tetapi anda merasa rendah diri dan malu kepada teman
anda..Membuat ringkasan
KonseliBenar pak!
PraktikanMas Misbah sudah pernah berusaha untuk memberanikan
diri berinteraksi dengan teman anda? Terutama teman perempuan..
KonseliLumayan sering pak!Tapi ya itu, saya masih gugup dan
minder.. karena saya kurang pede.. terkadang pakaian saya kurang
rapi..Menganggukkan kepala
PraktikanOwh.. begitu..Melihat masalah yang dihadapi mas misbah,
seharusnya anda brpikir secara positif dan optimis, setiap manusia
pasti punya kekurangan dan juga kelebihan.. begitu juga anda, jadi
janganlah malu akan keadaan diri anda.. beranikanlah diri anda dan
berkonsentrasilah pada kelebihan anda.. ya..Memberikan dorongan
KonseliDiam dan termenung
PraktikanSaya merasa mas misbah sudah mengerti apa yang saya
bicarakan.
KonseliIya pak! saya akan memberanikan diri untuk bergaul, dan
lebih berpikir positif dan menghilangkan rasa malu itu..Menunjukkan
tanda-tanda optimis
PraktikanNah.. gitu donk..Itu baru lelaki..
Konseli.Tersipu malu
PraktikanOh ya bagaimana hubungan mas misbah dengan
guru-guru..Menutup percakapan
KonseliAlhamdulillah baik pak.
PraktikanApakah ada yang ingin mas misbah ungkapkan lagi?
KonseliTidak pak! terimakasih ya pak atas diskusi kita kali
iniMenganggukkan kepala
PraktikanSaya juga terimakasih karena mas misbah bersedia
berdiskusi dengan saya
KonseliIya pak..menganggukkan kepala
PraktikanGimana, mas misbah masih ada pelajaran lagi?
KonseliOh ya ada pak! Sebentar lagi masuk pak..
Praktikan.Terdiam sambil tersenyum
KonseliSaya permisi dulu pak!Bergegas untuk bangkit dari tempat
duduk
PraktikanOh ya! Mari mas. Tapi, kalau nantinya mas memerlukan
saya lagi ya jangan sungkan-sungkan untk menghubungi saya lagi
KonseliPermisi pak!Assalamualaikum?Mengulurkan tangan
PraktikanWaalaikummussalam, hati-hati ya mas, dan semoga
berhasilMenyambut tangan klien