LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Nama : Rizti Febrining Tyas Npm : 09110114 Jurusan : Ilmu Pendidikan Program Study : Bimbingan dan Konseling SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP-PGRI BANDAR LAMPUNG
70
Embed
LAPORAN PPL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG OLEH RIZTI FEBRINING TYAS (STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013)
LAPORAN PPL YANG DILAKUKAN DI SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG PADA SAAT PPL
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PELAKSANAAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh
Nama: Rizti Febrining Tyas
Npm : 09110114
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program Study : Bimbingan dan Konseling
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP-PGRI BANDAR LAMPUNG
2012
ABSTRAK
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN(PPL)
DI SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG
Oleh :
Rizti Febrining Tyas
Pendidikan di Indonesia bertujuan mentransfer ilmu dan meningkatnkan kualitas manusia sehingga
menjadi manusia yang aktif, terampil serta profesional. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut
Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia ( STKIP-PGRI )
khususnya pencetak calon-calon guru, melaksanakan PPL, dengan tujuan agar lulusan STIKP-PGRI
kelak menjalankan tugas sebagai seorang pengajar dan pendidik yang profesional dalam bidang
masing-masing.
Program Pengalaman Lapangan (PPL), dilaksanakn untuk membina kualitas mental dan keterampilan
yang harus dimiliki oleh calon guru/pendidik yang meliputi kepribadian yang baik, sikap dan pola
prilaku bagi sifat profesional sebagai guru tenaga kependidikan yang selalu menjaga kode etik guru.
Karena sasaran PPL adalah pribadi calon guru agar memiliki seperangkat keterampilan pengetahuan,
sikap, dan tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya serta mampu dan tepat penggunaanya dalam
penyelenggaraan baik disekolah maupun diluar sekolah.
Dalam pelaksanaan PPL, praktikan dibimbing oleh seorang pamong pada program studinya masing-
masing. Peran guru pamong sangat berarti bagi praktikan, dikarenakan guru pamong mempunyai
tugas-tugas membimbing, memperbaiki, menempatkan dan memberi umpan balik terhadap praktikan.
Praktikan diberi tugas untuk memberikan materi pelajaran ( mengajar-mendidik ) beberapa kelas
sesuai dengan bidang studinya. Saya sebagai praktikan PPL Program Studi Bimbingan Konseling,
diberi tugas mengajar oleh guru pamong saya yaitu Dra. Murni Serapa untuk mengajar Bimbingan
Konseling kelas X 3 dan X 4.
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN PPL
Yang bertanda tangan dibawah ini menjelaskan bahwa :
Nama : Rizti Febrining Tyas
NPM : 09110114
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Prog. Study : Bimbingan Konseling
Telah melaksanakan PPL di SMA Negeri 3 Bandar Lampung selama lima puluh satu (51) hari, dari
tanggal 26 september 2012 sampai dengan 17 november 2012.
Demikian surat keterangan ini dibuat sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, 17 November 2012
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Dra. Rifnida, M.Pd. Dra. Murni Serapa
NIP. 1963821 199011 2 003 NIP. 195506131982032002
Mengetahui :
Kepala SMA Negeri 3 Bandar Lampung
Dra. Hj. ROSPARDEWI, M.MPd
NIP. 916011151989012001
MENGESAHKAN
Nama : Rizti Febrining Tyas
NPM : 09110114
Jurusan : Ilmu pendidikan
Ilmu Pendidikan : Bimbingan Konseling
Bandar Lampung, 17 November 2012
Dosen Pembimbing Lapangan, Koordinator Pamong,
Dra. Rifnida, M.Pd. N
NIP. 1963821 199011 2 003 NIP.
A.n. Ketua STKIP_PGRI Bandar Lampung Kepala SMA Negeri 3 BandarLampung
Kepala LPPM,
Dra. Rifnida, M.Pd. Dra. Hj. ROSPARDEWI, M.MPd
NIP. 1963821 199011 2 003 NIP. 916011151989012001
KATA PENGANTAR
Assalamu’ alaikum Wr.Wb
Alhamdulilahiraobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesakan laporan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
ini dalam bentuk yang sederhana.
Sebagai mahasiswa Program S1 pendidikan Bimbingan Konseling, diwajibkan untuk mengambil dan
menyelesaikan mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini. Oleh karena itu untuk
memenuhi persyaratan, penulis mengikuti Progran pengalaman Lapangan di SMP Negeri 7 Bandar
Lampung yang telah ditetapkan oleh Fakulttas.
Selama menyusun dan menyelesaikan laporan, penulis banyak mendapatkan bantuan baik berupa
petunjuk atau bimbingan dan saran serta bantuan moral dari berbagia pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Tim pengelola Program Pengalaman Lapangan (PPL) STKIP-PGRI Bandar Lampung.
2. selaku Kepala bagian LPPM STKIP-PGRI Bandar Lampung.
3. Ibu Dra. Rifnida, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
4. Ibu Dra.Hj. Rospardewi. M.MPd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Bandar Lampung.
Beserta jajaran Wakil Kepala Sekolah : Bidang Kurikulum, Bina Prestasi dan Sarana-
Prasarana.
5. selaku Koordinator PPL SMA Negeri 3 Bandar Lampung.
6. Ibu Dra. Murni Serapa selaku guru pamong bidang studi Bimbingan Konseling yang telah
memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran.
7. Bapak/ibu pamong bidang studi yang lain yang telah membimbing kami dari Staf TU serta
Karyawan SMA Negeri 3 Bandar lampung.
8. Kedua Orang Tua ku, Adik-adik ku beserta Keluarga Besar ku yang tampa henti
memberikanku semangat dan selalu mendo’akan ku.
9. Seseorang yang selalu mendukung dan memberi semangat.
10. Teman- teman Sejawat
11. Teman seperjuangan ( Shinta Aria Listia ) yang telah memberi masukan, nasehat dan
Semangat.
12. Seluruh siswa-siswi SMA Negeri 3 Bandar lampung.
13. Dan semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
menyelesaikan penulisan laporan ini.
Semoga Allah SWT memberikan berkat, rahmat dan hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan
pengorbanan bagi kita semua. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan
pembaca umumnya, Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bandar lampung. 17 Movember 2012
Penulis,
Rizti Febrining Tyas
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PENGESAHAN
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN PPL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup Materi dan Kegiatan
1.4 Tahap Observasi
BAB II PROGRAM LAYANAN KONSELING DALAM SATU SEMESTER
2.1 Penyusunan Program
2.2 Materi Program
2.3 Penjabaran Program
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH PESERTA DIDIK
3.1 Identifikasi Melalui Aplikasi Instrument
BAB IV KEGIATAN LAYANAN KONSELING
4.1 Layanan Orientasi
4.2 Layanan Informasi
4.3 Layanan Penempatan dan Penyaluran
4.4 Layanan Penguasaan Konten
4.5 Layanan Konseling Perorangan
BAB V KEGIATAN KHUSUS
5.1 Bimbingan Teman Sebaya
BAB VI KEGIATAN PENDUKUNG
6.1 Himpunan Data
6.2 Konferensi Kasus
6.3 Kunjungan Rumah
6.4 Alih Tangan Kasus
BAB VII MANAJEMEN PELAYANAN KONSELING DI SEKOLAH
7.1 Pola Manajemen Yang Ada
7.2 Kompetensi Personal Layanan Konseling
7.3 Fasilitas Pendukung Konseling
7.4 Kepengawasan
BAB VIII PENUTUP
8.1. Gambaran Tentang Keberhasilan Layanan Bimbingan Dan Konseling
8.2. Faktor Penunjang, Penghambat, dan Upaya Mengatasinya
8.3. Kesimpulan
8.4 Saran
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, artinya tidak mungkin
dijumpai sesuatu kehidupan masyarakat tanpa adanya kegiatan pendidikan. Sejlan dengan itu, STKIP
sebagai salah satu lembaga yang mendidik calon-calon pembimbing dan pendidikan yang baik dan
profesional, untuk mewujudkan hal itu perlu mempunyai pengalaman nyata yaitu dengan diadakanya
program pengalaman lapangan (PPL) yang harus dilaksanakan mahasiswa para calon pembimbing
memiliki keterampilan dan kecakapan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga setelah menyelesaikan
pendidikan mereka telah siap menjadi pembimbing yang berkompetensi, profesional. Berdedikasi
tinggi dan berkepribadian yang mantap.
Program pengalaman lapangan (PPL) adalah salah satu kegiatan instrakulikuler yang dilaksanakan
oleh setiap mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan yang mencakup seluruh latihan
mengajar dan tugas-tugas kependidikan lainnya yang dibimbing secara intensif dan dengan harapan
dapat memenuhi profesi pengajar. PPl bagi mahasiswa STKIP merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu program semester dalam kurikulum, yang merupakan
program pelatihan mahasiswa untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
tidak dapat selamanya mengikuti perkuliahan serta pengalaman Lapangan pribadi kepada bidang
tugas kependidikan yang sesungguhnya.
Program pengalaman lapangan (PPL) terdiri atas dua kegiatan yaitu observasi disekolah yang
bertujuan agar mahasiswa mengenal dan memahami lingkungan sekolah, organisasi sekolah dan
program sekolah. Kegiatn kedua berupa praktik melaksanakan pengajaran, administrasi sekolah dan
ekstrakulikuler.
Yang menjadi dasar program pengalaman lapangan (PPL) adalah surat keputusan menteri pendidikan
dan kebudayaan nomor 039/1980 dan surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor
013/1980 yang mengarah kepada :
1. Terbuat rencana dan proses pelaksanaan kurikulum lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK) diatas satu wawasan kependidikan yang berarti terpadunya teori dan praktek dalam
mengatur tenaga kependidikan profesional.
2. Terkoordinasinya dengan mantap kegiatan-kegiatan pembinaan tenaga kependidikan, pejabat,
pengangkatan, penempatan,latihan dalam jabatan dan pengembangan karir.
1.2. Pengertian PPL
Program pengalaman lapangan (PPL) adalah suatu program yang dimaksudkan untuk memberikan
pengalaman praktik lapangan kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP-PGRI) agar menjadi guru profesional, berpotensi dan berdedikasi tinggi serta berkepribadian
yang manntap. Untuk mengikuti program ini, bagi mahasiswa s-1 harus memenuhi minimal 100 SKS
dan telah LULUS mata kuliah yang disyaratkan
1.3. Maksud dan Tujuan PPL
Maksud dan Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah :
1. Menerapkan dan mempraktikan teori-teori yang telah didapat oleh mahasiswa dibangku
kuliah secara langsung kepada anak didik disekolah.
2. Untuk membentuk profesionalisme guru dan enaga pendidik menjalankan tugas-tugasnya
disekolah.
3. Untuk membentuk tenaga kerja terdidik yang memiliki seperangkat pengetahuan,
keterampilan, nilai, sikap dan pola tingkah laku, serta menggunakan dalam menyelenggarakan
praktik tersebut baik di dalam maupun diluar sekolah.
1.4. Sasaran PPL
Adapun sasaran yang hendak dicapai Praktek Pengalaman Lapangan adalah agar pribadi calon guru
atau calon pendidik memiliki seperangkat pengetahuan,keterampilan, nilai serta mampu
menggunakannya didalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran disekolah ataupun diluar
sekolah.
1.5.Status PPL
Program Praktik pengalaman Lapangan wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa STKIP-PGRI yang
akan menyelesaikan pendidikannya, selain itu status PPl ini juga merupakn bagian integral dari
keseluruhan kurikulum pendidikan guru berdasarkan KTSP yang dimiliki bobot 4 sks dengan masa
praktek yang lebih kurang tiga bulan.
1.6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan PPL ini bertempat di SMA Negeri 3 Bandar ampung yang berlokasi di Jalan Khairil
Anwar No. 30 Durian Payung. PPL ini dilaksanakan dari tanggal 26 September 2012 sampai dengan
17 November 2012
1.7. Ruang lingkup PPL
1. Pelaksanaan Proses belajar mengajar2. Pengelolaan kelas3. Adminstrasi kelas4. Pengorganisasian kurikulum5. Pengorganisasian komponen pendidikan lainnya
1.8 Tahap Observasi
1.8.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 3 Bandar Lampung
SMAN 3 Bandar Lampung berdiri pada tahun pelajaran 1977 – 1978, sementara gedung di Jalan Khairil Anwar No. 30 Durian Payung Tanjungkarang Pusat masih dalam proses pembangunan, proses belajar mengajar pada tahun tsb masih bergabung dengan SMAN 2 Tanjung Karang.
Pada tahun 1978, pembangunan gedung SMAN 3 Bandar Lampung selesai, maka proses KBM mulai menempati gedung baru.
Pejabat Kepala Sekolah SMAN 3 Bandar Lampung sbb:
1. Drs. Rusli 1977 – 1978 pjs
2. A. Djoni Selekap, BA 1978 – 1979 definitif
3. Drs. Dharma Setiawan 1979 – 1981 definitif
4. M. Iskak, BA 1981 – 1990 definitif
5. Hi. M. Said Ilyas, BA 1990 – 1997 definitif
6. Dra. Hj. Lensiana R. 1997 – 1999 definitif
7. Drs. H. Mujiyono DA, MM. 1999 – 2003 definitif
8. Sudarto, SE, S. Pd. 2003 - 2006 definitif
9. Drs. Hi. Ahyauddin 2006 - 2007 defimitif
10. Drs. Hernadi 2007 - 2011 definitif
11. Drs. Mahlil, M. Pd. I 2011 PLT
12. Dra. Hj. Rospardewi, MM. Pd 2011 – sekarang definitif
1.8.2 VISI dan MISI
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti : perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi;globalisasi yang sangat cepat;era informasi; dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Negeri 3 Bandar Lampung memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam visi sekolah berikut:
1.8.2.1 VISI
Unggul dalam prestasi akademik, ekstrakulikuler berwawasan global berlandaskan keimanan dan ketaqwaan untuk mewujudkannya, sekolah meneentukan langkah – langkah strategis yang dinyatakan dalam misi berikut:
1.8.2.2 MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan berbasis kompetensi;
2. Melaksanakann model pembelajaran yang efektif dan efisien;
3.Mendorong dan membantu siswa dalam mewujudkan cita – cita;
4. Meraih prestasi dalam bidang ekstrakulikuler
5. Menerapkan kedisiplinan dalam menegakkan tata tertib sekolah
6. Membentuk warga sekolah yang beriman dan bertaqwa
7. Meningkatkan peran serta orang tua dan masyarakat dalam pendidikan
8. Melengkapi saranan dan prasarana, dan fasilitas pembelajaran
9. Menumbuhkan wawasan tentang tekhnologi informasi kepada seluruh warga sekolah
1.8.3 Letak Geografis SMAN 3 Bandar Lampung
SMAN 3 Bandar Lampung terletak di jalan Khairil Anwar No. 30 Durian Payung Tanjungkarang Pusat. SMAN 3 Bandar Lampung dibangun di atas tanah seluas 6266 m2, dengan alokasi pemanfaatan sbb:
3577 m2 bangunan gedung
2689 m2 berupa pekarangan, halaman dan taman yang merupakan satu kesatuan kompleks pekarangan SMAN 3 Bandar Lampung.
Batas – batas posisi SMAN 3 Bandar Lampung
Sebelah Barat berbatasan dengan : perumahan penduduk
Sebelah Timur berbatasan dengan : Jalan
Sebelah Utara berbatasan dengan : Jalan
Sebelah Selatan berbatasan dengan : perumahan penduduk
1.8.4 Keadaan Sekolah1.8.4.1 Sarana dan Prasarana.
a. Tanah dan Halaman
Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas areal seluruhnya 6266 m2. Sekitar sekolah dikelilingi oleh pagar
Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 3 Bandar Lampung
Status : Milik Negara
Luas Tanah : 6266 m2
Luas Bangunan : 3577 m2
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.
Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 3 Bandar Lampung
No Uraian Jumlah Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang Wakil Kepala Sekolah
Ruang Belajar
Ruang Tata Usaha
Ruang BP/BK
Ruang Perpustakaan
Ruang Lab Fisika
Ruang Lab Kimia
Ruang Lab Biologi
Ruang Lab Komputer
Ruang UKS
Ruang Sekretatiat OSIS
Ruang KIR
Ruang PMR
Ruang Koperasi
Ruang Gudang
Kantin
Mushola
Pos Satpam
Rumah Penjaga
WC Siswa
WC Guru
WC Kepala Sekolah
1
1
1
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
8
2
1
1.8.4.2 Anggaran Sekolah.
Anggaran sekolah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari orang tua peserta didik.
Sumber Dana Pendidikan SMA Negeri 3 Bandar Lampung
Tahun
Pelajaran
Pemerintah
(Rupiah)
Komite Sekolah
(Rupiah)
Jumlah
(Rupiah)
2009/2010 1.522.152.000 721.362.000 2.243.514.000
2010/2011 1.674.254.000 956.340.000 2.630.594.000
Alokasi dana terutama diperuntukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, dan juga untuk memenuhi kelengkapan sarana belajar peserta didik.
1.8.5 Personil Sekolah
1. Guru
No Nama Mata Pelajaran Keterangan
1 Dra. Hj. Rospardewi, MM. Pd Kepala Sekolah PNS
2 Drs. Budiono Pribadi Bhs. Indonesia PNS
3 Dra. Yunaida Djalinas Bhs. Indonesia PNS
4 Rismawaty Rusdy, S.Pd Bhs. Indonesia PNS
5 Z u l k i f l i, S.Pd Bhs. Indonesia PNS
6 Rulisa Deltriana, S. Pd Bhs. Indonesia PNS
7 Kornelius Ginting,S.Pd Biologi PNS
8 Djoko Priyanto, S.Pd Biologi PNS
9 Yohanes DN, S.Pd Biologi PNS
10 Amrina, S. Pd Biologi PNS
11 Drs. Dasmin BP / BK PNS
12 Dra. Maryati Rusli BP / BK PNS
13 Dra. Murni Serapa BP / BK PNS
14 Dra. Hestuti Utami BP / BK PNS
15 Dra. Sumiati Ekonomi PNS
16 Dra. Hartini Ekonomi PNS
17 Endra Lely. S.Pd Ekonomi PNS
18 Susilowati, S.Pd Ekonomi PNS
19 Dra. Damriani Fisika PNS
20 Dra. Sartinem Fisika PNS
21 Arif Santoso, S. Pd. Fisika PNS
No Nama Mata Pelajaran Keterangan
22 Euis Waliah, S.Pd Fisika PNS
23 Zainal Abidin, S.Pd Fisika PNS
24 Fera Novrizawati, S.Pd Fisika PNS
25 Drs. Amir Syarifuddin Geografi PNS
26 Dra. Yenni. AR Geografi PNS
27 Dra. Melyana Geografi PNS
28 Drs. Edwar Hidayat Bhs. Inggris PNS
29 Siti Noercholies, S.Pd Bhs. Inggris PNS
30 Temuningsih, S.Pd Bhs. Inggris PNS
31 Drs.M.Umar Efendi.S Bhs. Inggris PNS
32 Dra. Pentasti Bintari Kimia PNS
33 Dra. Hj. Budiwati Sani Kimia PNS
34 Endah Winarni, S.Pd Kimia PNS
35 Dra. Hj. Dewi Dalena Kimia PNS
36 Devi Perdinasari, S. Pd. Kimia PNS
37 Antara Sirait, S.Pd Matematika PNS
38 Drs. Hi. Maksum Matematika PNS
39 Sri Sukaesih, S.Pd Matematika PNS
40 I Wayan Gatru, S.Pd Matematika PNS
41 Iyan Ibrani, S.Pd Matematika PNS
42 S u w a n t i, Spd Matematika PNS
43 Parida Sinambela, S.Pd Matematika PNS
44 Dra. Hj. Nurbaiti PPKn PNS
45 Dra. Hendrawati PPKn PNS
46 Dra.Hj. Marhamah Asnawi PPKn PNS
47 Dra. Yuniati PPKn PNS
48 H o d i j a h, BA PAI PNS
49 Drs. M a h l i l PAI PNS
No Nama Mata Pelajaran Keterangan
50 Upik Rahmani, S.Pd.I PAI PNS
51 Drs. Syaffiuddin Penjaskes PNS
52 Juliono, S.Pd Penjaskes PNS
53 Dra. Suryatini Sejarah PNS
54 Dra. Rumyani Sejarah PNS
55 Dra. Indhiyati Sejarah PNS
56 Triaswatiningsih, S.Pd Sejarah PNS
57 Drs. Sardjiyo Sosiologi PNS
58 Dra. Muslicha Sosiologi PNS
59 Wiwin Wiati, S.Pd Sosiologi PNS
60 Diana Ruswandari, S.Pd Sosiologi PNS
61 Zamhani, S.Ag Bhs. Arab PNS
62 Novi Hidayati, M. Kom TIK PNS
63 Darmayanti, S. Kom TIK PNS
64 Ajis Sarwazi, SE TIK Honorer
65 Sari Putra Penjaskes Honorer
66 Riswan Efani Penjaskes Honorer
67 I Wayan Paryati, S.Pd Hindu Honorer
68 Margaretha Suryani, S.Pd Katolik Honorer
69 Drs.Dahyono Budha Honorer
70 Tjik Kuang Kristen Honorer
71 Abdulah Qurbi Pend. Seni Honorer
72 Toni Khaerul P, S.Pd Pend. Seni Honorer
73 Edy Prayitno Bahasa Jepang Honorer
74 Dwi Rachmawati, S. Pd. Kimia/Laboran Honorer
75 Suhada, S.Pd Mulok Honorer
a.Rekapitulasi Keadaan Guru
No Uraian Jumlah Ketengan
1
2
3
Guru Tetap
Guru Bantu
Guru Tidak Tetap
63
-
12
Jumlah 75
b. Guru dan Kebutuhan Guru menurut status Kepegawaian tiap mata pelajaran yang diajarakan
NO Mata Pelajaran KebutuhanYang Ada
Kekurangan KelebihanGT GTT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Kepala Sekolah
Pend. Kewarganegaraan
Pend. Agama Islam
Pend. Agama Kristen
Pend. Agama Katholik
Pend. Agama Budha
Pend. Agama Hindu
Bahasa dan Sastra Indonesia
Bahasa Inggris
Sejarah Nasional dan Umum
Pend. Jasmani
Matemátika
I P A
Físika
Biologi
Kimia
I P S
Ekonomi
Sosiologi
Geografi
Sejarah Budaya
1
2
2
1
1
1
1
4
4
2
2
5
3
3
3
2
2
2
-
1
4
3
-
-
-
-
5
4
4
2
6
6
3
5
4
4
3
-
-
-
-
1
1
1
1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
1
-
-
-
-
1
-
2
-
1
3
-
3
2
2
1
-
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Tata Negara
Antropologi
Teknologi Informatika Komputer
Pendidikan Seni Suara
Pendidikan Seni Tari
Pendidikan Seni Rupa
Bahasa Asing Lain
Bimbingan dan Penyuluhan
Muatan Lokal
Bahasa Arab
Jumlah
-
-
2
2
-
-
2
3
1
1
51
-
-
1
-
-
-
-
4
-
1
60
-
-
2
1
-
-
2
-
-
-
10
-
-
1
2
-
-
2
-
1
-
10
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
19
c. Karyawan Tata Usaha dan Pegawai Honorer
No Uraian Jumlah Ketengan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Karyawan TU tetap
Karyawan TU Honor
Satpam
Pemelihara Taman
Laboran
Perpustakaan
Pemelihara Kebersihan
UKS
Penjaga Malam
7
2
2
1
1
1
2
1
1
PNS
Honor
Honor
Honor
Honor
Honor
Honor
Honor
Honor
Jumlah 18
d.. Keadaan Peserta Didik
1. Jumlah peserta didik
Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2010/2011
Kelas Jumlah Kelas Jumlah JumlahLaki-laki Wanita
X 7 108 151 259
XI-IPA 5 69 119 188
XI-IPS 3 66 45 111
XII-IPA 5 65 111 176
XII-IPS 2 41 34 75
JUMLAH 22 349 460 809
1. Prestasi Akademik TP. 2010/2011
NO NAMA PERGURUAN TINGGI JUMLAH KET
1
2
3
4
5
6
7
8
POLINELA
STT TELKOM
I P B
UNIBRAW
U N I L A
U N I L A
UNIVERSITAS INDONESIA
U G M
JUMLAH
17
3
8
4
70
47
4
3
156
PMKA
Tes Seleksi
PMKA
PMKA
PMKA
UMPTN
PMKA
UM-UGM
(56,72 %)
2. Prestasi Non Akademik
NO JENIS KEGIATAN PRESTASI TAHUN KETERANGAN
1
2
3
4
Lomb. Presentasi Bhs Ind/Inggris
Lomb. PBB Diknas Propinsi
Lomb. Soft Ball
Lomb. Bola Basket
Juara I dan II
Juara Harapan II
Juara I Putri
Juara III Putri
2004
2004
2004
2004
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Kota/Kab.
NO JENIS KEGIATAN PRESTASI TAHUN KETERANGAN
5
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Lomb. K I R
Lomb. Modern Dance
Turnamen Pencak Silat
Olimpiade Komputer
LCT Bhs. Inggris
Turnamen Pencak Silat MP
Pekan Konservasi SDA FMIPA
Lomb. Lagu Pop Daerah
Perkemahan Ilmiah cari data
Lomb. Bhs. Inggris FE Unila
Lomb. Bhs. Inggris Unv. Malahayati
LCT Bhs. Inggris Ganesa Operation
LCT Matematika
Quick and Smart Presenting Idea
Modern Dance Competion
Festifal Band Pelajar
Cerpen Lampung Islamic Book Fair
Karya Ilmiah Biologi
Quiz Contest HMJ
Modern Dance Softex Libalatri
Cheerleader Contest tkt. SMA
Kejuaraan antar klp Merpati Putih
Lomb. Pertlongan Pertama (PMR)
Lomb. Mading tkt. SMA
Festifal Band Aniversary
Juara I
Juara II
Juara I
Juara II
Juara II
Juara Umum
Juara II
Juara III
Juara I
Juara II
Juara I dan II
Juara II
Juara II
Juara I dan II
Juara II
Juara I
Juara I
Juara I
Juara I dan II
Juara II
Juara harapan II
Juara Umum
Juara I dan III
Juara III
Juara I
2004
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Propinsi
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Nasional
Tkt. Kota/Kab.
Tkt. Kota/Kab.
PRESTASI NON AKADEMIK/EKSKUL SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2008/2009-2009/20010
NO JENIS KEGIATAN PRESTASI TAHUN KETERANGAN
1. English Speech Contest Juara 1 2009 Tk.Propinsi
2. Lomba Mading Juara 1 2009 Tk. Propinsi
3. English Speech Contest Juara 2 2009 Tk. Propinsi
4. Lomba Mading Juara 1 2009 Tk.Propinsi
5. Lomba Mading Juara 1 2009 Tk.Propinsi
6. Lomba Mading Juara 1 2009 Tk. Propinsi
7. Quick and Smart Contest JUara 1 2009 Tk. Propinsi
8. Lomba Mading Juara 1 2009 Tk. Kodya
9. English Speech Contest Juara 2 2009 Tk.Propinsi
10. Lomba Mading Juara 1 2009 Tk. Propinsi
11. Lomba Mading Juara 1 2009 Tk. Propinsi
12. Juara Mading Juara 1 2009 Tk. Propinsi
13. English Wall Magazine Juara 1 2009 Tk. Propinsi
14. Quick and Smart contest Juara 1 2009 Tk. Propinsi
15. Lomba Tandu Darurat Juara 1 2009 Tk. Propinsi
16. Lomba Tennis Meja Juara 1 2009 Tk. Kodya
17. Lomba PMR Tingakat Wira Juara2 2009 Tk. Propinsi
18. Lomba Drama Extravaganza Juara 2 2009 Tk. Kodya
19. Kabaret Competition Juara 2 2009 Tk. Kodya
20. Lomba PMR Tingkat WIra Juara 1 2010 Tk. Propinsi
22. Lomba Tandu Darurat Juara 1 2010 Tk. Propinsi
23. Lomba Tandu Darurat Putra Juara 1 2010 Tk. Propinsi
24. Lomba PMR Tingkat Wira Juara Umum 2010 Tk.Propinsi
25. Lomba BasketBall Putra Juara2 2010 Kodya
26. LOmba PMR Tk.Wira Putra Juara 2 2010 Kodya
27. Lomba liga Softball Pelajar Juara 1 2010 Tk. Propinsi
28. Lomba PERBASI Juara 3 2010 Tk.propinsi
29. Wall Magazine Competition Juara 2 2010 Tk. Propinsi
30. LOmba Bela Diri Merpati Putih Juara 1 2010 Tk. Kodya
31. Mathematics English Comp. Juara 1 2010 Tk. Propinsi
32. Mading Contest Juara 1 2010 Tk. Kodya
33. Kabaret Competition Juara 2 2010 Tk. Kodya
34. Lomba Beladiri Merpati Putih Juara 2 2010 Tk. Propinsi
35. Wall Magazine Competition Juara 2 2010 Tk. Propinsi
Jumlah kelas terdiri dari 19 kelas. Kelas X terdiri dari 7 kelas yang baru menerapkan
kurikulum Rintisan Sekolah Standar Nasional, kelas XI IPA sebanyak 3 kelas, kelas XI IPS
ada 3 kelas, kelas XII IPA sebanyak 3 kelas, dan kelas XII IPS ada 3 kelas.
Keadaan Siswa-siswi di SMA Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2009/2010.
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
X.1 13 19 32
X.2
X.3
X.4
X.5
X.6
X.7
12
15
12
16
17
15
22
19
22
19
18
20
34
34
34
35
35
35
Jumlah 100 139 239
XI. IPA1
XI. IPA2
XI. IPA3
XI. IPS1
XI. IPS2
XI. IPS3
XI. IPS4
9
8
7
16
18
15
14
31
32
26
17
13
17
17
30
20
34
33
31
32
31
Jumlah 87 153 240
XII. IPA1
XII. IPA2
XII. IPA3
XII. IPA4
XII. IPS1
XII.IPS2
XII.IPS3
9
11
10
9
17
21
18
21
20
20
24
15
15
18
30
31
30
33
32
36
36
Jumlah 95 133 228
Jumlah Total 282 425 707
BAB II
PROGRAM LAYANAN KONSELING DALAM SATU SEMESTER
2.1 Penyusunan Program
Ada beberapa program kegiatan yang perlu disusun oleh guru pembimbing, yaitu program kegiatan tahunan, semesteran, bulanan atau minggua. Serta program satuan layanan kegiatan pendukung. Guru
pembimbing pertama- tama dan paling utama dituntut untuk mampu menyusun dan menyelenggarakan dengan sebaik- baiknya program –program yang tertuang di dalam satuan layanan (SATLAN) dan satuan kegiatan pendukung (SATKUNG).
Program – program satuan layanan atau pendukung inilah yang disatu segi merupakan wujud nyata dari kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik serta dari segi lain merupakan dasar perhitungan angka kredit bagi jabatan fungsional guru pembimbing. Kegiatan bimbingan dan konseling disekolah sehari – hari, sepanjang semester dan bahkan sepanjang tahun diwarnai sepenuhnya oleh diselenggarakannya program – program satuan layanan dan kegiatan pendukung itu.
Sebagai wujud pelayanan nyata, maka program kegiatan yang dikemas dalam satuan layanan dan kegiatan pendukung itu harus benar – benar disesuaikan atau lebih tepat bertitik tolak dari kebutuhan siswa – siswa yang dilayani. Terlebih lagi, karena layana bimbingan dann konseling berorientasipada permasalahan dan perkembangan siswa secara individual, maka program satuan layanan dan pendukung itu hendaklah meletakkan aspek – aspek individual siswa sebagai fokus kegiatan. Pendekatan kelompok ataupun klasikal pada dasarnya bukanlah untuk kepentingan kelompok atau kelas itu, melainkan untuk kepentingan – kepentingan individu siswa yang berbeda didalam kelompok atau kels tersebut.
Demikian juga, dimasukkannya tuntutan atau kondisi sekolah lingkungan dan masyarakat yang lebih luas kedalam program – program bimbingan dan konseling sebagai isi layanan bukan untuk kepentingan sekolah , atau lingkungan/masyarakat, melainkan untuk kepentingan individu – individu siswa agarmemahami, bersikap, bertindak secara positif didalam dan terhadap sekolah, lingkungan dan masyarakat.semua hal itu tidak lain adalah untuk mendorong perkembangan siswa dan mencegah/mengatasi berbagai masalah yang mungkin timbul pada diri siswa.
Penyusunan kegiatan tahunan, semesteran,bulanan, atau mingguan perlu dilakukan namun proses penyusunannya dan isinya tidakboleh menghambat pelaksanaaan atau memperkecil arti p rogram – program satuan layanan/pendukung. Fungsi program – program tahunan dansebagainya itu hanyalah sebagai pola umum atau rambu – rambu bagi dikembangkannya program – program satuan layanan/pendukung. Oleh karena itu, program – program tahunan ( yang kemudian diturunkan/diabarkan menjadi program semesteran, bulanan atau mingguan), itu harus secara mantap meletakkan bidang – bidang bimbingan, jenis layanan, dan kegiatan pendukung sebagai unsur – unsur utama program tersebut.
Satu unsur lain yang merupakan “tambahan” dalam tugas pokok guru pembimbing yaitu “membimbing siswa dalam kegiatan ekstra-kurikuler”, perlu dicantumkan dalam program tahunan.
Hal penting yang perlu dicatat ialah program tahunan itu disusun sedemikian rupa sehingga memberikan arah yang tepat bagi penjabarannya menjadi program – program yang lebih kecil dan akhirnya memberikan kemudahan bagi disusun dan diselenggarakannya program – program satuan layanan dan kegiatan pendukung yang secara langsung diperuntukkan bagi para siswa.
Dalam penyusunan program bimbingan konseling menggunakan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Dengan melakukan survey untuk melakukan inventarisasi tujuan, kebutuhan – kebutuhan dan kemampuan sekolah akan program bimbingan konseling beserta kesiapan sekolah akan program bimbingan konseling
2. Pertemuan – pertemuan awal/ permulaan
Pertemuan antar personal yang tertarik dan mempunyai kemampuan dalam bidang bimbingan konseling.
3. Pembentukan Panitia Sementara
Dilakukan dengan maksud untuk merumuskan program bimbingan konseling. Tugas panitia sementara adalah :
a. Menentukan tujuan program bimbingan konseling
b. Mempersiapkan bagan organisasi program bimbingan konseling
c. Membuat kerangka dasar dari program bimbingan konseling
4. Pembentukan Panitia penyelenggara program
Panitia penyelenggara program memiliki tugas :
a. Mempersiapkan program tes
b. Mempersiapkan dan melaksanaakan sistem pencatatan
c. Mempersiapkan dan melaksanakan latihan bagi pelaksana program bimbingan konseling
berikut beberapa hal yang melandasi penyusunan program pelaksanaan bimbingan konseling :
a. Landasan Formal
landasan formal yang menjadi acuan pelaksanaan bimbingan dan konseling ialah:
1. UU No. 2 tahun 1989 tentang pendidkan menengah adalah sebagai berikut:
Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
2.Peratuaran Pemerintah RI No. 29 Th. 1990 Bab X Pasal 27 ayat 1
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan pribadinya serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar peserta didik mengenal secara objektif lingkungan sosial maupun lingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula. Pengenalan lingkungan itu yang meliputi lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat juga meliputi lingkungan sekitar. Lingkungan yang lebih luas diharapkan dapat menunjang proses penyesuaian peserta didik dengan lingkungan yang dimaksud serta dapat memanfaatkan sebesar – besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan berkelanjutan.
Bimbingan dalam merancanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik yang menyangkut pendidikan, karir maupun budaya, keluarga dan masyarakat.
Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing, adapun yang berhak menjadi guru pembimbing adalah bagi mereka yang telah memiliki ijazah sarjana BK, sarjana pendidikan atau guru – guru yang telah mengikuti penataran khusus BK sampai memiliki sertifikat penataran tersebut sehingga memiliki kelayakan untuk menjadi guru BK.
b. Landasan Konseptual
1. Landasan Filosofi
2. Landasan Agama
3. Landasan social Budaya
4. Landasan Ilmiah dan Tekhnologi
5. Landasan Psikologis
6.Landasan Paedagogik
c. Tujuan Bimbingan Konseling
Tujuan umum dari pelayanan bimbingan konseling sama dengan tujuan pendidkan nasional, seperti yang diuraikan dalam UU No. 2 sistem pendidkikan Nasional, yaitu terwujudnya manusia indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian mantap dan mandiri, serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa
Tujuan khusus pelayanan bimbingan adalah untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan – tujuan perkembangan yang meliputi aspek sosial pribadi, belajar dan karir.
d. Fungsi Bimbingan Konseling
berdasarkan pengertian dan tujuan yang ingin dicapai, maka layanan bimbingan dapat berfungsi sebagai berikut:
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa. Pemahaman itu meliputi pemahaman tentang diri siswa serta lingkungannya.
2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya siswa dari berbagai masalah yang dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan – kesulitan dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai masalah yang dialami siswa
e. Layanan Bimbingan Konseling
1. Layanan Orientasi
2. Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
4. Layanan Pembelajaran
5. Layanan Konseling Perorangan
6. Layanan Konseling Kelompok
7. Layanan Bimbingan Kelompok
f. Kegiatan Pendukung
1. Instrumentasi Bimbingan
2. Himpuanan Data
3. Konferensi Kasus
4. Kunjungan Rumah
5. Alih Tangan Kasus
g. Prioritas Layanan
1. Siswa yang memiliki prestasi belajar kurang, diberi perhatian khusus serta diusahakan untuk diketahui faktor penyebab kegagalannya sehingga siswa dapat memperbaiki prestasi belajarnya seoptimal mungkin.
2. Siswa lain yang harus diberi perhatian khusus adalah siswa siswi yang memiliki masalah dalam kehadiran, pematuhan tata tertib, hubungan dengan anggota sekolah ( baik dengan guru, sesama siswa ataupun staf tata usaha), hubungan dengan anggota keluarga, pengendalian emosi, pergaulan, keagamaan, lanjutan studi dan pilihan program, karir ( pekerjaan dan jabatan), penyalahgunaan napza dan lain – lain.
3. Membantu proses penerimaan beasiswa.
4. Membantu proses pencalonan siswa teladan
5. Memberikan bimbingan pada siswa pindahan
2.2 Materi Program
Materi program bimbingan dan konseling didasarkan pada tujuh bidang layanan yang akan berkaitan dengan empat bidang bimbingan.
1. Layanan Orientasi
Materi umum layanan orientasi :
a. Orientasi Umum sekolah yang baru dimasuki
b. Orientasi kelas baru semester baru
c. Orientasi kelas terakhir dan semester terakhir
2. Layanan Informasi
Materi umum layanan informasi :
a. informasi pengembangan pribadi
b. informasi kurikulum dan proses pembelajaran
c. informasi pendidikan tinggi dan lanjutan ( dunia pendidikan )
d. informasi jabatan (dunia kerja)
e. informasi kehidupan keluarga, sosial, kemasyarakatan, keberagamaan, sosial budaya dan lingkungan
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Materi umum layanan penempatan dan penyaluran :
a. Penempatan di dalam kelas berdasarkan kondidi dan ciri pribdi dan hubungan sosial peserta didik serta asas pemerataan
b. Penempatan/ penyaluran kedalam kelompok belajar berdasarkan kemampua dan kelompok “campuran”
c. Penempatan / penyaluran kedalam program yang lebih luas
4. Layanan Penguasaan Konten
Materi umum layanan penguasaan konten:
a. pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang kemampuan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar
b. Pengembangan keterampilan belajar, membaca, mencatat, bertanya, menjawab dan menulis
c. Pengajaran Perbaikan
d. Program Pengayaan
5. Layanan Konseling Perorangan
Materi pada layanan konseling perorangan ada berbagai macam dan tidak terbatas. Setiap peserta didik secara perorangan dapat membawa masalah yang dialaminya kepada konselor. Konselor akan melayani semua peserta didik dengan berbagai permasalahannya
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Melalui dinamika dalam bimbingan kelompok materi yang dapat dibahas yaitu berbagai hal yang amat beragam dan idak terbatas yang berguna bagi peserta didik.
7. Layanan Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan konseling yang diselenggarakan dalam kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok yang terjadi didalam kelompok itu. Masalah – maslah yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul didalam kelompok
2.3 Penjabaran Program
Progam bimbingan konseling adalah satuan rencana keseluruhan kegiataingan konseling yang akan dilaksanakan pada periode tertentu seperti pada periode bulanan, semesteran dan tahunan dengan demikian ada program tahunan bimbingan konseling, program semester bimbingan konseling yang selanjutnya dijabarkan dalam program bulanan, mingguan, dan harian. Program tersebut mengandung unsur – unsur yang terdapat di dalam berbagai ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan konseling dan berorientasikan kepada pencapaian tujuan kegiatan bimbingan konseling disekolah.
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH PESERTA DIDIK
3.1 Identifikasi Melaui Aplikasi Instrumentasi
Instrumentasi dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan melalui 2 cara, yaitu :
1. Instrumentasi tekhnik tes
Tes merupakan prosedur dalam mengungkap tingkah laku seseorang dan menggambarkannya dalam bentuk skala angka dan klasifikasi tertentu dalam bentuknya yang nyata tes meliputi serangkaian
pertanyaan tertentu (tulisan/lisan) atau tugas yang harus dijawab atau dikerjakan oleh yang di tes, jawaban atas pengerjaan atas pertanyaan atau tugas tersebut di jadikan dasar untuk menentukan tingkat keterampilan, sikap, kemampuan atau kualifikasi orang yang bersangkutan, ada beberapa macam teknik te, diantaranya adalah tes intelegens, tes diagnostic, tes bakat, tes kepribadian, tes hasil belajar. Tetapi dalam pelaksanaannya di SMA Negeri 3 Bandar Lampung belum terlaksana.
2. Instrumentasi Teknik Non Tes
Untuk teknis non tes meliputi berbagai prosedur seperti pengamatan, wawancara, catatan anekdot, angket, sosiometri,inventori yang dilakukan. Agar diperoleh hasil yang terandalkan, pengamatan, dan wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman pengamatan atau pedoman wawancara. Dalam pelaksanaan instrumentasi dengan teknik non tes di SMA Negeri 3 Bandar Lampung dilakukan melalui pengamatan dan wawancara
Pemahaman tentang diri klieen, tentang masalah klien, dan tentang lingkungan yang lebihluas dapat dicapai dengan berbagai car. Berbagai instrumen dapat membantu melengkapi dan mendalami pemahaman tentang klien dan masalahnya itu, instrumentasi bimbingan konseling merupakan salah satu sarana yang perlu dikembangkan agar pelayanan bimbingan dan konseling terlaksana secara lebih ermat dn berdasarkan data empirik.
Selama praktikan berada di SMA 3 Bandar Lampung praktikan menggunakan sosiometri dan daftar cek masalah sebagai alat instrumentasi untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa.
a. Sosiometri
Tujuan utama penggunaan sosiometri adalah untuk menilai hubungan antar individu yang dipercaya menjadi fungsi kepribadian. Barclay mendefinisikan sosiometri sebagai metode untuk menemukan model analisa persahabatan dalam seting kelompok.
b. Daftar Cek Masalah
Identifikasi melalui Analisis himpunan data
Secara harfiah himpunan data merupakan berbagai jenis data yang dihimpun untuk keperluan tertentu, digolong – golongkan dan dikemas dalam bentuk tertentu, dimana dengan pemberian DCM tersebut konselor sekolah/guru pembimbing dapat mengetahui permasalahan – permasalahan dan kebutuhan – kebutuhan yang dialami oleh siswa, seluruh data tersebut dihimpun dan disusun menurut sistem yang jelas sehingga pemasukan dan pengeluarannya dapt dilakukan dengan mudah dan tetap terpelihara .himpunan data pribadi tersebut disebut dengan cumulativ rerecord.
BAB IV
KEGIATAN LAYANAN KONSELING
Kegiatan layanan konseling ini didalamnya termasuk materi – materi yang praktikan sampaikan saat melakukan program layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Bandar Lampung
4.1 Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.
Layanan orientasi yang praktikan lakukan selama mellaksanakan PPL adalah berupa informasi di dalam kelas secara klasikal ataupun ketika sedang melakukan konseling berupa informasi mengenai fasilitas yang ada disekolah, struktur organisasi sekolah, mengenalkan personel sekolah, informasi visi misi sekolah, denah sekolah dan tata tertib yang ada di SMA Negeri 3 Bandar Lampung.
Kegiatan layanan konseling ini di dalamnya termasuk materi-materi yang praktikan sampaikan saat melakukan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah SMA Negeri 3 Bandar Lampung.
Topik Kegiatan : Mengenal kegiatan sekolah
Kompetensi Dasar : Memiliki kematangan gambaran tentang aspek-aspek sosial dalam kehidupan mandiri secara emosional sosial, intelektual, dan ekonomi
Tujuan Layanan : Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi.
4.2 Layanan Informasi
Secara umum layanan informasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki
Layanan informasi yang praktikan lakukan selama melaksanakan PPLdilaksanakan secara klasikal di dalam kelas yang praktikan pegang ketika jam pelajaran kososng atau ketika melaksanakan konseling. Materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan setiap kelas
Topik Kegiatan :Memahami Perkembangan Fisik yang Sehat
Kompetensi Dasar :Memiliki pemahaman tentang kondisi jasmani yang sehat sesuai dengan jenis kelaminnya sebagai pria dan wanita
Tujuan Layanan :Mencapai kemaatangan pertumbuhan jasmani yang sehat
4.3 Layanan Penempatan dan Penyaluran
Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan sehingga tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan dan minat dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik maka untuk dapat menyalurkannya diadakannya layanan penempatan dan penyaluran, penempatan dan penyaluran siswa dapat berupa penempatan siswa di dalam kelas, penempatan dan penyaluran kedalam kelompok-kelompok belajar ke dalam kegiatan ke/ekstra kurikuler dan kedalam jurusan atau program studi yang sesuai
4.4 Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan salah satu bentuk layanan yang penting diselenggarakan disekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Layanan penguasaan konten
dilaksanakan melalui tahap pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar, pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan pemberian bantuan pengentasan masalah belajar
Topik Kegiatan :Pengaruh Kegiatan Waktu Luang Terhadap Kesehatan Fisik
Kompetensi Dasar :Mencapai Pertumbuhan Jasmani yang Sehat
Tujuan Layanan :Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani yang sehat
4.5 Layanan Konseling Perorangan
Pada layanan konseling perorangan dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien. Layanan konseling perorangan yang dilaksanakan praktikan selama PPL berupa hubungan tatap muka antara praktikan dan peserta didik. Setiap peserta didik yang ingin mengungkapkan masalahnya akan datang menemui praktikan atau praktikan melakukan upaya jemput bola memanggil siswa yang sekiranya perlu mendapat konseling, dan akan praktikan layani dengan membantu peserta didik memecahkan masalahnya secara bersama-sama.
BAB V
KEGIATAN KHUSUS
5.1 Bimbingan Teman Sebaya
Ada beberapa pengertian konseling teman sebaya:
1.kegiatan saling bantu dan saling dukung dalam menghadapi persoalan hidup ke arah pengentasan persoalan mereka
2.pada dasarnya merupakan suatu wahanabelajar bagaimana saling memperhatikan dan membantu orang lain.
3.Secara kuat menempatkan keterampilan-keterampilan komunikasi untuk memfasilitasi eksplorasi diri dan pembuatan keputusan.
4.memiliki multi playing impact pada berbagai aspek kehidupan anak-anak.
Kelemahan konseling ini adalah:
1. saran yang diberikan tidak terlalu bonafit
2.Klien kurang menerima saran dan tenaga profesional
3.Ditakutkan terjadi salah pengertian dan mereka tidak bisa menyelesaikan
4.Klien kurang menghargai saran ddari temannya
5.Pemecahan masalah yang terjadi didaam konseling tidak optimal
6.Fungsi tenaga profesional kurang berkenan
BAB VI
KEGIATAN PENDUKUNG
6.1 Himpunan Data
Secara harfiah himpunan data merupakan berbagai jenis data yang dihimpun untuk keperluan tertentu digolong-golongkan dan dikemas dalam bentuk tertentu.
6.2 Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan forum terbatas yang diupayakan oleh konselor untuk membahas suatu kasus dan arah-arah penanggulangannya. Konferensi kasus direncanakan dan dipimpin oleh konselor
dan dihadiri oleh pihak-pihak tertentu yang sangat terkait dalam penanggulangan kasus tersebut. Pihak-pihak yang terkait itu diharapkan memiliki komitmen yang cukup tinggi demi tertanganinya kasus dengan baik dan tuntas.
6.3 Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah merupakan upaya untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak atau individu yang menjadi tanggung jawab konselor dalam pelaksanaan konseling. Dengan kunjungan rumah akan diperolehberbagai informasi atau data yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan layanan konseling.lebih dari itu dengan kunjungan rumah konselor dapat mendorong partisipasi orang tua (dan anggota keluarga lainnya) untuk sebesar-besarnya memenuhi kebutuhan anak atau individu tersebut.
6.4 Alih Tangan Kasus
Kegiatan alih tangan kasus diselenggarakan oleh konselor tidak lain bermaksud agar klien memperoleh pelayanan yang optimal oleh ahli pelayanan profesi yang benar-benar handal.
Alih tangan kasus yang dilakukan praktikan selama PPL adalah kasus-kasus siswa yang tidak bisa praktikan tangani sendiri untu itu praktikan mengalih tangankan kasus peserta didik tersebut kepada guru pamong yaitu orang yang berwenang untuk mengambil keputusan dari kasus siswa tersebut.
BAB VII
MANAJEMEN PELAYANAN KONSELING DI SEKOLAH
7.1 Pola Manajemen Yang Ada
Kegiatan bimbingan dan konseling yang terdiri dari berbagai materi kegiatan dan sumber, serta dilaksanakan oleh petugas yang berbeda perlu dikelola dengan baik, agar pelayanan bimbingan dan konseling itu dapat terlaksana dengan lancar dan hasilnya optimal. Disamping itu pula diupayakan agar kegiatan bimbingan dan konseling menyatu kedalam keseluruhan kegiatan sekolah dan mampu mengembangkan secara optimal pencapaian tujuan pendidikan sekolah.
7.1.1 Personil Pelaksana
Dalam pengorganisasiannya setiap personil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
1.Kepala Sekolah
a. Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah sehingga pelayanan pengajaran, latihan dan bimbingan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
b. Menyediakan prasarana, tenaga, sarana, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya layanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling
d. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan bimbingan dan konseling kepada sekolah kepada kanwil atau kandep yang menjadi atasannya
e. Kepala sekolah yang berasal dari guru pembimbing wajib menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling untuk 40 orang siswa asuh
2. Wakil Kepala Sekolah
a. Sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah
b. Wakil kepala sekolah yang berasal dari guru pembimbing wajib menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling untuk 75 orang siswa asuh
3. Koordinator Bimbingan dan Konseling
a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam melaksanakan tugas pokoknya
b. Mengusulkan kepada kepala sekolah bagi terpenuhinya tenaga, prasarana dan sarana, alat dan peralatan bimbingan dan konseling
c. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah
4. Guru Pembimbing
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b. Merencanakan program bimbingan dan konseling
c. Melaksanakan segenap program SATLAN dan SATKUNG
d. Menilai proses hasil pelaksanaan SATLAN dan SATKUNG
e. Menganalisis hasil penilaian SATLAN dan SATKUNG
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian SATLAN dan SATKUNG
g. Mengadministrasikan kegiatan SATLAN dan SATKUNG
h. Menyusun program semesteran dan tahunan bimbingan dan konseling
i. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingandan konseling secara menyeluruh kepada koordinator bimbingan dan konseling serta kepala sekolah.
5. Guru Mata Pelajaran dan Guru Praktek
a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b. Membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa siswi yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa siswi tersebut
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.
6. Wali Kelas
a. Membantu memasyarakatkan bimbingandan konseling
b. Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya
c. Membantu guru mata pelajaran dan guru praktek melaksanakan perananya dalam pelayanan bimbingan dan konselingkhususnya dikelas yang menjadi tanggung jwabanya.
d. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa khususnya dikelas yang menjadi tanggung jawabnya
e. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling seperti konferensi kasus
f. Mengalih tanagnkan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
7. Tugas guru mata pelajaran dalam bimbingan
a. Guru mata pelajaran memberikan data siswa kepada guru pembimbin yang dapat dijadikan bahan untuk pengembangan sikap dan kebiasaan belajar siswa. Data ini antara lain:
1. Nilai nilai dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
2. Informasi tentang masalah siswa berkenaan dengan mata pelajaran atau praktik dan masalah-masalah siswa lainnya.
b. Guru mata pelajaran mendorong dan memberikan kesempatan kepada siswa yang memerlukan bimbingan untuk bertemu dan mendapatkan layanan dari guru pembimbing.c. Dalam konferensi kasus guru mata pelajaran membantu guru pembimbing memberikan informasi dan kemungkinan cara pemecahan kasus yang dibicarakan
d. Guru mata pelajaran ikut merahasiakan kasus atau datatentang siswa yang tidak layak diketahui oleh orang lain.
8. Tugas Guru Pembimbing Dalam Proses Pembelajaran
a. Guru pembimbing mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik sehingga setiap siswa dapat sepenuhnya aktif dan memperoleh hasil yangsetinggi-tingginya dalam setiap mata pelajaran.
b. Guru pembimbing mendorong dan melatih siswa untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan tekhnis belajar seperi keterampilan mencatat materi yang sedang diuraikan oleh guru, bertanya dan menjawab pertanyaan guru, mengerjakan pekerjaan rumah, meringkas bahan tertulis dan membuat makalah, mempersiapkan ulangan dan ujian
c. Guru pembimbing membantu guru mata pelajaran dalam merencanakan, menyiapkan dan menyelenggarakan pengajaran, perbiakn dan program pengajaran untuk siswa.
d. Guru pembimbing membantuguru mata pelajaran dengan cara-cara yang dapat dilakukan didalam kelas untuk meningkatkan kegiatan siswa mengikuti pelajaran.
7.1.2 Siswa Asuh
Siswa asuh adalah sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawab seorang guru pembimbing untuk mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling
1. Jumlah siswa asuh
a. Jumlah siswa asuh minimal 150 orang untuk setiap guru pembimbing
b. Apabila kurangnya guru pembimbing maka dapat membimbing lebih dari 150 siswa
c. Apabila siswa yang diasuh kurang maka dapat diambil dari sekolah lain untuk menambah kekurangan tersebut dengan peraturan yang berlaku.
2. Format untuk siswa asuh
Format ini untk menanggung jawabi pelayanan bimbingandan konselingg yang dibuat daftar selengkapnya untuk siswa asuh yang beumlah 150 orang
3. Pelayanan Terhadap siswa asuh
a. Guru pembimbing wajib menyelenggarakan pelayanan dan bimbingan dan konseling untuk sebanyaksiswa asuhnya untuk menjaditanggungjawabnya dalam keempat bidang bimbingan, ketujuh jenis layanan dan kelima kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
b. Materi dan jeis layanan serta kegitan pendukung bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh guru pembimbing disesuaikan dengan kebutuhan nyata siswa asuh baik dilihat secara perorangan maupun kelompok siswa
c. Pelayanan bimbingan dan konseling terhadap siswa asuh harus mengacu kepada tugas perkembangan siswa, tujuan dan kurikulum sekolah serta kebijaksanaan sekolah
Beban tugas guru pembimbing ialah memberikan layanan bimbingandan konseling secara intensif dan menyeluruh terhadap semua siswa asuh yang menjadi tanggung jawabnya dalam keempat bidang bimbingan melalui tujuh jenis layanan dan lima kegiatan pendukung bimbingan
Program bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Bandar Lampung hendaknya disusun atas dasar permasalahan siswa berdasarkan pengamatan dan data-data yang ada bahwa para siswa SMA Negeri 3 Bandar Lampung menunjukkan kecendrungan masalah sebagai berikut:
1. Prestasi Belajar
2. Absen atau kehadiran siswa di sekolah
3. Hubungan dengan guru, staf sekolah serta dengan lingkungannya
4.Masalah Pergaulan Remaja
5. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
6. Masalah Keluarga
7. Pengendaliaan Emosi
8. Kelanjutan Studi
Tujuan Bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Bandar Lampung ada dua yakni :
1. Tujuan Umum:
Secara umum tujuan bimbingan konseling SMA Negeri 3 Bandar Lampung adalah membantu siswa
untuk:
a. Mengembangkan pengertian pemahaman diri dalam kemajuan belajar disekolah
b. Mengembangkan kemampuan untuk memilih dan mempertemukan pengetahuan tentang
dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang ada secara tepat dan bertanggung jawab
c. Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain
d. Memperoleh informasi dan pengarahan yang diperlukan untuk memilih bidang akademis
atau melanjutkan ke Perguruan Tinggi
e. Mengembangkan pengetahuan tentang Dunia Kerja, kesempatan kerja tertentu sesuai
dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya
2. Tujuan Khusus
Secara khusus bimbingan konseling di SMA Negeri 3 Bandar Lampung berkaitan dengan upaya
membantu siswa dalam:
a. Mengatasi kesulitan dan memahami dirinya sendiri
b. Mengatasi kesulitan dan memahami lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat
c. Mengatasi kesulitan dan meyakinkan kemampuan minat dan bakatnya dalam bidang
pendidikan yang sesuai dengan program jurusan (IPA, IPS) yang disajikan sesuai dengan
kurikulum dan kemungkinan karir atau pekerjaan yang disajikan sesuai dengan kurikulum
dan kemungkinan karir atau pekerjaan yang tepat
Secara keseluruhan penanggung jawaban bimbingandan konseling di sekolah SMA Negeri 3 Bandar
Lampung adalah kepala sekolah. Secara operasional pelaksanaan bimbingan dikoordinasikan oleh
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, wali kelas dan guru mata pelajaran dan personal lainnya
dalam mengatasi masalah siswa. Ketika dalam hasil pengamatan dan data-data ditemukan ada
masalah pada siswa maka oihak pertama yang menanganinya adalah wali kelas tidak langsung kepada
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan jika tidak terjadi perubahan kepada siswa maka wali kelas
akan berkoordinasi kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam usaha menyelesaikan
masalah siswa tersebut. Begitu wakil kepala sekolah bidang kesiswaan akan berkoordinasi dengan
pihak-pihak lain yang terkait dalam upaya penyelesaian masalah siswa tersebut.
7.2 Kompetensi Personal Layanan Konseling
Guru pembimbing di SMA Negeri 3 Bandar Lampung berjumlah 4 orang dan memiliki latar belakang
pendidikan bimbingan dan konseling, adapun nama guru pembimbing beserta kompetensi yang
dimiliki oleh masing-masing guru pembimbing di SMA Negeri 3 BandarLampung
7.3 Kepengawasan
Dalam semua kegiatannya bimbingan dan konseling diawasi langsung oleh kepala sekolah selain
sebagai pengawas, kepalasekolah juga berfungsi sebagai penanggung jawabutama, kepengawasan
dalam bimbingan dan konseling meliputi
1. Kegiatan Pokok Bimbingan dan Konseling
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kegiatan pokok bimbingan mencakup kegiatan:
Kegiatan pemahaman siswa mencakup:
-Pengumpulan data tes maupun non tes
- Analisis data siswa
2. Kegiatan Pemberian Layanan bantuan yang mencakup
-Bimbingan Karir
-Bimbingan Belajar
-Bimbingan Pribadi
-Konseling individual/kelompok
-Penetapan (dalam kelas, kelompok belajar, pilihan program studi pemilihan program
ekstrakurikuler)
3. Kegiatan evaluasi dan tindak lanjut
Sejalan dengankegiatan pokok bimbingan dan konseling diatas secara operasional bimbingan ini dapat
dijabarkan dengan:
1) Pemahaman siswa dilakukan dengan jalan:
a. Menelaah dan melihat latar belakang kehidupan siswa
b. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dialami siswa
c. Mengidentifikasi cita-cita dan harapan orang tua siswa
d. Mengidentifikasi kecendrungan perilaku bermasalah dan menyimpangpara siswa
e. Menelaah prestasi belajar siswa pada setiap bidang studi dan setiap kali tes semester
f. Mengidentifikasi kemampuan/potensi untuk siswa x dan xi
g. Menelaah absensi siswa seara terus menerus
2) Pemberian bantuan (baik bersifat pengembangan maupun yang bersifat pemecahan masalah) dalam
bentuk kegiatan :
Bimbingan karir yang menyangkut kegiatan :
-jurusan, program studi di SMA beserta syarat-syaratnya
-mengembangkan cara belajar dan kebiasaan belajar
-kelanjutan sosial dalam pekerjaan
-kehidupan sosial dan nilai-nilai
-tata tertib dan kehidupan sekolah
-keadaan diri sendiri
BAB VIII
PENUTUP
8.1. Gambaran Tentang Keberhasilan Layanan Bimbingan Dan Konseling
Dalam melaksanakan proses konselingtentunya harus bermuara pada keberhasilan di dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak tentunya untuk membantu keberhasilan proses konseling di SMA Negeri 3 Bandar Lampung selain pihak sekolah, seperti guru, wali kelas, kepala sekolah, siswa itu sendiri, dan wali murid. Selama praktikan
melaksanakan PPL di SMA Negeri 3 Bandar Lampung semua pihak yang terkait sudah sangat membantu sekali dalam menyelesaikan masalah yang sedang dialami siswa.
Upaya mengatasi hambatan dalam mencapai keberhasilan layanan bimbingan dan konseling, yaitu:
1. karena ketidaknyamanan siswa melakukan konseling diruang konseling maka dalam melaksanakan konseling terutama konseling individual dilaksanakan praktikan ditempat yang dirasa siswa nyaman, misalnya halaman sekolah, perpustakaan dan tempat-tempat lainnya
2.setelah beberapa lama melaksanakan praktek bimbingan klasikal di dalam kelas, praktikan telah terbiasa menghadapi siswa dalam suasana yang cukup beragam sehingga dapat mengelola kelas dengan baik.
3. Dibutuhkannya guru pembimbing yang profesional yang dapat secara khusus menangani siswa secara mendalam
4. Pemanfaatan waktu yang ada digunakan dengansemaksimal mungkin
5. Merubah persepsi siswa tentang bimbingan dan konseling dengan melakukan pendekatan terhadap siswa sehingga terlihat bimbingandan konseling bukan hanya diperuntukkan bagi siswa yang bermasalah saja
6. Pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah ada dengan semaksimal mungkin
8.2. Faktor Penunjang, Penghambat, dan Upaya Mengatasinya
1. Faktor penunjang/pendukung terlaksanya program layanan bimbingan
Keberhasilan layanan bimbingandan konseling di SMA Negeri 3 Bandar Lampung ditunjang oleh berbagai faktor yang saling kait mengkait dan menjadi satu unsur yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang praktikan lakukan berikut beberapa faktor yang menunjang terlaksananya layanan konseling di SMA Negeri 3 Bandar Lampung
1.1 Kompetensi Guru Bimbingandan Koneling
Ada beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan program layanan BK di SMA Negeri 3 Bandar Lampung antara lain:
a. adanya dukungan pelaksanaan BK dari kepala sekolahdan wakil kepala sekolah serta seluruh guru SMA Negeri 3 Bandar Lampung
b. Adanya kerjasama antara guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kepeala sekolah dalam menangani siswa yang bermasalah maupun yang berprestasi
2. Faktor Penghambat/Kendala Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan
Ada beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan program layanan BK di SMA Negeri 3 Bandar Lampung antara lain:
a. tidak tersedianya ruangan khusus untuk mengadakan konseling
b. siswa masih kurang mengetahui apa sesungguhnya makna dan tugas BK sehingga belum dapat memanfaatkan layanan BK dengan efektif.
3. Upaya Mengatasinya
Supaya pelaksanaanBK dapat berjalan dengan baik dan semestinya ada beberapa cara dan upaya mengatasi hal-hal tersebut:
a. dibutuhkannya tenaga ahli BK yang dapat khusus menangani siswa secara langsung agar dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan prosedur bimbingan dan konseling
b. Adanya pengenalan arti penting BK yang sebenarnya kepada siswa sehingga dapat berjalan dengan baik
c. Adanya jam khusus BK untuk masuk kelas agar materi bimbingan dapat terealisasi sepenuhnya
d. Mengajukan proposal kepada kepala sekolah untuk memenuhi dan membuat ruangan khusus BK dan melengkapi Fasilitasnya Yang berkaitan tentang BK yang ada.
8.3. Kesimpulan
KegiatAN PPL yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung tahun ajaran 2012-2013 sudah berjalan dengan baik dan lancar namun masih ada hal-hal yang harus diperbaiki pada saat yang akan datang. Semua ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang terkait.
Dari pengalaman seama mengikuti PPL di SMA Negeri 3 Bandar Lampung selama 51 hari, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Program ini adalah wadah yang baik bagi para calon guru untuk memperoleh pengalaman mengenai lingkungan kerja seorang guru
b. PPL sangat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya bagi praktikan karena merupakan wadah untuk melatih diri serta ilmu yangs sudah didapat dibangku kuliah dapat diterapkan disekolah, dimana praktikan mengajajar
c. Pemahaman guru terhadap siswanya sangat berperan untuk menunjang keberhasilan KBM serta terjalinnya hubungan yang erat antar perangkat sekolah.
d. PPL memberikan kontribusi dan manfaat yang benar bagi pembentukan pribadi calon pendidik karena potensialissme dan keterampilan
8.4. Saran
Untuk meningkatkan serta memantapkan mutu dari pelaksanaan PPL bagi mahasiswa yang akan
datang, penulis mempunyai saran sebagai berikut :
a. Adanya kerja sama yang koordinatif antara pengelola PPL dengan sekolah yang akan
dijadikan tempat PPL
b. Pendalaman materi yang berhubungan dengan PPL hendaknya dituntaskan sebelum
pelaksanaan PPL
c. Kedisplinan guru dan siswa henaknya dipertahankan
d. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki sekolah hendaknya dimanfaatkan secara maksimal oleh guru
dan siswa sehingga da[at mengembangkan minat maupun bakat.