Top Banner
LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 11 PARIGI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN MUNA MELALUI METODE INTEGRATED DALAM PEMBELAJARAN IPA Oleh NAMA : SRI MARYATI NIM : 822166015 POKJAR : C RAHA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ – KENDARI 2014 1
70

Laporan pkp sri maryati

Jun 30, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan pkp sri maryati

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN

11 PARIGI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN MUNA MELALUI

METODE INTEGRATED DALAM PEMBELAJARAN IPA

Oleh

NAMA : SRI MARYATI

NIM : 822166015

POKJAR : C RAHA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ – KENDARI2014

1

Page 2: Laporan pkp sri maryati

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN

PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : Sri Maryati

NIM : 822166015

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SD Negeri 11 Parigi

Jumlah Siklus Pembelajaran : 2

Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1,

Pertemuan 1 Hari Selasa, Tanggal 29 April

2014

Pertemuan 2 Hari Senin, Tanggal 5 Mei 2014

Siklus 2,

Pertemuan 1 Hari Kamis, Tanggal 8 Mei

2014

Pertemuan 2 Hari Senin, Tanggal 12 Mei

2014

Masalah yang merupakan focus perbaikan:

1. Rendahnya hasil belajar IPA kelas V SDN 11 Parigi pada materi jenis-jenis

tanah

2. Penerapan pembelajaran integrated untuk meningkatkan hasil belajar IPA

pokok bahasan mendeskripsikan jenis – jenis tanah yang ada disekitar

Raha, …Mei 2014MenyetujuiSupervisor 1, Mahasiswa

Drs.H.Ld.Rafiudin R,M.Pd Sri MaryatiNIP. 19550902 1984031001 NIM. 822166015

2

Page 3: Laporan pkp sri maryati

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek

Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) yang saya susun sebagai syarat

untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas

Terbuka ( UT ) seluruhnya merupakan karya saya sendiri.

Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya

kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai

dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini

bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian – bagian

tertentu, saya bersedia menerima sanksi. Termasuk pencabutan gelar akademik

yang saya sandang sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku.

Raha, Mei 2014

Yang membuat pernyataan,

materai

SRI MARYATI NIM : 822166015

3

Page 4: Laporan pkp sri maryati

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah

menganugrahkan rahmat, kesehatan, kekuatan, dan kemudahan sehingga saya

dapat menyelesaikan penulisan laporan PKP dengan judul “Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi

kabupaten Muna Melalui Metode Integrated Dalam Pembelajaran IPA”

Rampungnya penulisan laporan PKP ini dengan baik atas arahan,

bimbingan serta dukungan moril dari dosen pembimbing, maka dengan segala

hormat yang dilandasi keikhlasan dan ketulusan penulis ucapkan terima kasih

kepada Drs. H. Ld. Rafiudin R,M.Pd. selaku

pembimbing I dan Dr. La Syawali S.Pd M.Kes selaku pembimbing II. Beliau

berdua telah banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan memberikan

bimbingan kepada penulis.

Lembaran kecil ini tidak dapat memuat rasa penghargaan dan ucapan

terima kasih yang setinggi- tingginya, penulis persembahkan khusus kepada

ayahanda tercinta Drs. Hasyim Tuake Siharis, M.Pd dan ibunda tercinta

Karniati atas segala pengorbanannya dan doa yang tulus sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan ini pada waktu yang tepat, hanyalah doa yang penulis

panjatkan agar segala kebajikannya bernilai ibadah dan diridhoi oleh Allah Swt.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

4

Page 5: Laporan pkp sri maryati

1. Rekan-rekan mahasiswa Universitas terbuka khususnya mahasiswa

Pendidikan S1- PGSD angkatan 2007 yang tidak dapat disebutkan namanya

satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan berupa motivasi dan

partisipasinya selama menjalani proses penulisan skripsi, semoga Allah Swt

membalas semua kebaikan kalian.

2. Ponakan-ponakanku “ Obet, Oval, Olif, terimakasih, dengar suara kalian

semua saya selalu termotivasi untuk dapat menyelesaikan laporan PKP ini.

3. Sahabat-sahabatku Ayu Abbas, La Uli, Zalmi,dll terimah kasih atas semua

saran dan motivasinya selama penulisan laporan ini

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari sempurna

yang tidak layaknya seperti buku teks lainnya. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan dan perbaikan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan terutama bagi diri pribadi penulis.

Raha, Mei 2014

Sri Mayati

5

Page 6: Laporan pkp sri maryati

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ..............................................................................................................

i

Lembar Pengesahan........................................................................................................

ii

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat .................................................................................

iii

Kata Pengantar ..............................................................................................................

iv

Daftar Isi .......................................................................................................................

vi

Daftar Tabel ...................................................................................................................

viii

Daftar Gambar ...............................................................................................................

ix

Daftar Lampiran ............................................................................................................

x

Abstrak ...........................................................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................

1

6

Page 7: Laporan pkp sri maryati

A. Latar Belakang ..........................................................................................

1

1. Identifikasi Masalah ..............................................................................

1

2. Analisis Masalah ...................................................................................

2

B. Rumusan Masalah ......................................................................................

3

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................................

3

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...............................................

3

BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................

5

A. Deskripsi Konsep Pembelajaran ...............................................................

5

1. Hakekat Pembelajaran ............................................................................

5

2. Pembelajaran Integrated .........................................................................

6

B. Pengertian Prestasi Belajar .........................................................................

14

7

Page 8: Laporan pkp sri maryati

C. Model Pembelajaran ...................................................................................

15

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN............

18

A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu .................

18

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran....................................................

18

C. Analisis Data ...............................................................................................

20

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................

22

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................................

22

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................

31

BAB. V. PENUTUP.....................................................................................................

33

A. Kesimpulan..................................................................................................

33

B. Saran dan Tindak Lanjut..............................................................................

33

8

Page 9: Laporan pkp sri maryati

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: Laporan pkp sri maryati

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 3.1. Aktivitas Guru Pada Siklus I..........................................................

23

2. Tabel 3.2 Aktivitas Siswa Pada Siklus I..........................................................

24

3. Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Siklus I....................................................................

25

4. Tabel 3.4 Aktivitas Guru Pada Siklus II..........................................................

27

5. Tabel 3.5. Aktivitas Siswa Pada Siklus II.......................................................

28

6. Tabel 3.6. Hasil Evaluasi Siklus II..................................................................

29

10

Page 11: Laporan pkp sri maryati

DAFTAR GAMBARHalaman

Gambar 3.1. Prosedur PenelitianTindakan Kelas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

25

11

Page 12: Laporan pkp sri maryati

ABSTRAK

Model pembelajaran Integrated merupakan model pembelajaran yang

memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk memecahkan masalahnya

sendiri berdasarkan konsep dan keterampilan yang dimiliki sehingga siswa

menjadi pembelajar yang mandiri. Dalam pembelajaran integrated siswa dilatih

untuk belajar disekolah dasar umumnya sehingga siswa diharapakn dapat

meningkatkan prestasi hasil belajar siswa

Mata pelajaran IPA adalah merupakan salah satu jenis pelajaran yang

bermula dari pemahaman konsep. Apabila penanaman konsepnya kurang

memuaskan maka sudah jelas siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar IPA.

Sehingga banyak sekali kita menemukan siswa kurang menguasai pembelajaran

IPA. Olehnya itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa

sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan terutama pada materi

mendekripsikan jenis – jenis tanah. Upaya perbaikan pembelajaran dalam bentuk

penelitian dengan menggunakan menggunakan model Integrated dan metode

Tanya jawab, merupakan salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada topic mendeskripsikan jenis – jenis tanah Hasilnya dapat

ditunjukan sebagai berikut: pada pra siklus dari 17 siswa yang mengikuti proses

12

Page 13: Laporan pkp sri maryati

pembelajaran hanya 9 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, siklus I

mengalami peningkatan menjadi 11 siswa dari 17 siswa dan disiklus II meningkat

menjadi 15 siswa dari 17siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran Integrated dan Metode Tanya

Jawab berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 11 Parigi

Kabupaten Muna.

Kata Kunci: Mata Pelajaran IPA Model Pembelajaran Integrated dan Metode

Tanya Jawab

13

Page 14: Laporan pkp sri maryati

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Identifikasi Masalah

Era globalisasi banyak diwarnai oleh kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi ( IPTEK ) yang memungkinkan adanya perubahan dalam

proses pembelajaran yang terwujud melalui perbaiakan teknik an metode

penyajian pembelajaran. Penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan

berhadapan dengan berbagai tantangan yang sangat komplit sehingga

pendidikan dituntut untuk menghasilkan Sumber Daya Alam ( SDM )

yang berkualitas

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan nasional menyatakan bahwa pendididk adalah

tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

tertuama bagi pendidik pada Perguruan Tinggi. Dalam Undang - undang

sistem pendidikan nasional telah dinyatakan bahwa pendidikan nasional

adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Nilai – nilai maka pembelajaran

14

Page 15: Laporan pkp sri maryati

Salah satu kesulitan siswa dalam belajar adalah memahami konsep

– konsep pembelajaran yang abstrak dan materi yang disajikan guru hanya

dalam bentuk member tahu denganc ara mengajar konvesional. Guru yang

terbiasa menyajikan materi hanya dengan metode ceramah saja membuat

siswa kurang mampu memahami apa yang disajikan oleh guru

Model pembelajaran Integrated merupakan model pembelajaran

yang memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk memecahkan

masalahnya sendiri berdasarkan konsep dan keterampilan yang dimiliki

sehingga siswa menjadi pembelajar yang mandiri. Dalam pembelajaran

integrated siswa dilatih untuk belajar disekolah dasar umumnya sehingga

siswa diharapakn dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

Berdasrkan petunjuk diatas maka penulis dapta mengidentifkasi masalah

sebagai berikut :

a. Rendahnya Rendahnya minat belajar siswa kelas V SDN 11 Parigi

Kabupaten Muna untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPA.

b. Rendahnya perolehan hasil belajar siswa kelas V SDN 11 Parigi

Kabupaten Muna pada mata pelajaran IPA

c. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang membangkitkan

siswa untuk berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah.

2. Analisis Masalah

Dalam proses belajar mengajar pada pembelajaran IPA dengan

evaluasi ternyata hasil belum mencapai standar ketuntasan belajar.

Berdasarkan data tersebut saya selaku guru/peneliti meminta teman

sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang

dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan teman sejawat dan supervisor

terungkap beberapa masalah.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka saya sebagai

guru di kelas V melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menganalisis daftar hadir siswa

15

Page 16: Laporan pkp sri maryati

b. Menganalisis daftar nilai siswa

c. Melakukan refleksi terhadap perilaku mengajar saya di kelas.

Dari analisis tersebut ditemukan faktor penyebab rendahnya nilai

siswa dan kurangnya motivasi siswa adalah sebagai berikut:

a. Hanya menggunakan satu metode / metode yang monoton.

b. Pemilihan media yang kurang sesuai dengan materi

c. Kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran

Siswa tidak diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum

dimengerti tentang materi yang diajarkan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan berkaitan dengan

penerapan model integrated dalam pembelajara IPA dan PKn siswa kelas

V dan III SDN 11 Parigi serta hasil diskusi dengan teman sejawat maka

yang menjadi salah satu penyebab rendahnya minat dan motivasi belajar

yang berdampak pada rendahnya perolehan nilai hasil belajar siswa adalah

model pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak dapat

membangkitkan aktifitas dan motivasi siswa pada saat kegiatan proses

pembelajaran.

Sesuai dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang

telah dikemukakan pada bagian pendahuluan, maka penulisan mener dapat

merumuskan permasalahan yaitu “ Apakah dengan menerapkan model

integrated dalam pembelajaran IPA kelas V dapat meningkatkan

hasil belajar siswa SDN 11 Parigi “

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam Kegiatan pembelajaran

bertujuan untuk :

1. Meningkatkan perolehan nilai hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 11

Parigi

16

Page 17: Laporan pkp sri maryati

2. Mengetahui pengaruh penerapan model integrated dalam pembelajaran

terhadap peningkatan hasil belajar IPA dan PKn siswa kelas V SDN 11

Parigi

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Penelitian tindakan pwerbaikan pembelajaran diharapkan dapat

memberikan manfaat untuk kemajuan pendidikan terutama kepada :

1. Guru

Manfaat penelitian bagi guru sebagai masukan untuk memperbaiki

pelaksanaan pembelajaran dikelas yang berpengaruh terhadap

peningkatan prestasi siswa

2. Siswa

Dapat meningkatkan minat dan motivsi dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran, meningkatkan keterampilan berfikir, keterampilan

memecah masalah, membantu siswa untuk belajar mandiri.

3. Sekolah dan instansi terkait

Hasil penelitian tindakan kelas dapat memberikan informasi untuk

memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.

17

Page 18: Laporan pkp sri maryati

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konsep Pembelajaran

1. Hakekat Pembelajaran

Pembelajaran kata dasarnya belajar merupakan proses perubahan

yang terjadi pada diri sendiri melalui pengamatan (reinforcement),

sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persinsten pada

dirinya sebagai hasil pengalaman (learning is a change of behavior as a

result of experience), demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli

pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach.

Perubahan yang dihasilkan proses belajar bersifat progresif dan

akumulatif, mengarah kepad kesempurnaan, dari tadak mampu menjad

mampu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, baik mencakup aspek

pengetahuan (cognitive domain), aspek afektif ( afektif domain ), maupun

aspek psokomotorik (psychomotoric domain). Belajar merupakan suatu

proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan

kebermaknaan belajar siswa di sekolah. Konsep – konsep dalam

pembelajaran hendaknya saling terkait dengan hal – hal yang sudah

diketahui siswa dan berhubungan dengan masa depan siswa. Belajar akan

18

Page 19: Laporan pkp sri maryati

menjadi efektif apabila kegiatan pembelajaran pembelajaran sesuai

dengan intelektual peserta didik (Serniawan, 1992;3). Dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran guru perlu mengenal setiap peserta didik termasik

bekal yanh dimiliki siswa agar guru dapat memberikan pendidikan yang

dibutuhkan oleh siswa untuk dapat mengembangkan bakatnya secara

opoptimal sesuaidengan tujuan pendidikan.pembelajaran di sekolah dasar

harus diusahakan dalam suasana yang menyenangkan.

19

Page 20: Laporan pkp sri maryati

2. Pembelajaran integrated

Pembelajaran integrated sebagai suatu konsep merupakan

pendekatan dalam proses pembelajaran untuk memberikan pengalaman

yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam

pembelajaran integrated siswa diajak untuk memahami konsep –

konsep yang siswa pelajari melalui pengalaman langsung dan

menghubungkan dengan konsep lain yang sudah dipelajari.

Menurut Fogarty (1991;74) mengatakan bahwa pembelajaran

model integrated merupakan pembelajaran yang memadukan beberapa

mata pelajaran dengan memprioritaskan konep – konsep, keterampilan

– keterampilan dan sikap yang dapat dipadukan dari masing- masing

mata pelajaran. Hakekat pembelajaran integrated merupakan suatu

system pembelajaran yang memungkinka siswa baik secara individu

maupun kelompok aktif mencari, menggali dan menemukan konsep

peserta keilmuan secara holistic, bermakna, dan autentik.

Berdasarkan deskripsi konsep model pembelajaran integrated di

atas dapat didefenisikan bahwa pembelajaran integrated merupakan

konsekuensi logis dari pengintegrasian materi pembelajaran dan

keterpaduan penyajian materi pembelajaran yang dilakukan oleh guru

sehingga hasil belajar siswa terbentuk dari akumulasi total, hasil

belajar siswa dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari.

A. Belajar dan mengajar

1.   Belajar

a)   Pengertian belajar

Di sekolah dilakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh

guru. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagian hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perubahan – perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah

laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:

20

Page 21: Laporan pkp sri maryati

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya,” Slameto (2010:2).

Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik

sifat maupun j enisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam

diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ciri – ciri

perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar:

1.   Perubahan terjadi secara sadar

2.   Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

3.   Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

4.   Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

5.   Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

6.   Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

b)  Jenis – jenis belajar

Dalam belajar memiliki beberapa jenis adapun jenis – jenisnya

menurut Slameto (2010 : 5-8):

1. Belajar bagian (part learning, fractioned learning)

Memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian – bagian yang satu

sama lain berdiri sendiri.

2. Belajar dengan wawasan (learning by insight)

Teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola – pola

tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada

hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan.

3. Belajar diskriminatif (discriminative learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih

beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian menjadikannya

sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

4. Belajar globali keseluruhan (global whole learning)

Belajar secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya.

21

Page 22: Laporan pkp sri maryati

5. Belajar insidental (incidental learning)

Belajar insidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan

pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak.

6. Belajar instrumental (instrumental learning)

Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang

diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah

siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.

7. Belajar intensional (intentional learning)

Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental.

8. Belajar laten (latent learning)

Belajar laten, perubahan – perubahan tingkah laku yang terlihat tidak

terjadi secara segera.

9. Belajar mental (mental learning)

Belajar dengan cara melakukan observasi tingkah laku orang lain

membayangkan gerakan – gerakan orang lain.

10. Belajar produktif (productive learning)

belajar adalah mewngatur kemungkinan untuk mlakukan transfer

tingkah laku dari satu situasi ke situasi yang lain.

11. Belajar verbal (verbal learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui

latihan dan ingatan.

c)   Teori – teori belajar

1. Teori Gestalt

Teori dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, sekarang

menjadi tenar di seluruh dunia.hukum yang berlaku dalam belajar

dalam belajar yaitu:

Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi jumlah unsur-unsurnya.

Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya.

Jadi dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian

pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk

22

Page 23: Laporan pkp sri maryati

memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan

mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau

memperoleh insight. Sifat-sifat belajar dengan insight ialah:

Insight tergantung dari kemampuan dasar

Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan

Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa

sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati.

Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit

Belajar dengan insight dapat diulangi

Insight sekali didapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi

yang baru.

2. Teori Belajar menurut J.Burner

Kata Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku sseorang

tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa

sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.

3. Teori Belajar dari Piaget

Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak

– anak adalah sebagai berikut:

a. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang

dewasa.

b. Perkembangan mental pada anak melalui tahap – tahap

tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.

c. Walaupun berlangsungnya tahap – tahap perkembangan itu

melaui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih

dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada

setiap anak.

d. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh faktor

kemasakan, pengalamn, interaksi sosial, equilibration (proses

23

Page 24: Laporan pkp sri maryati

dari ketiga faktor di atas bersama – sama untuk membangun

dan memperbaik struktur mental).

e. Tahap perkembangan

4.    Teori dari R. Gagne

Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu:

a. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

b. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

diperoleh dari instruksi.

Mulai masa bayi manusia mengadakan interaksi dengan

lingkungan, tetapi baru bentuk”sensori-motor coordination”.

Kemudian ia mulai belajar berbicara dan menggunakan bahasa.

Kesanggupan untuk menggunakan bahasa ini penting

untuk belajar. Tugas pertama yang dilakukan anak ialah

meneruskan “soialisasi” dengan anak lain, atau orang dewasa,

tanpa pertentangan bahkan untuk membantumemenuhi

kebutuhan – kebutuhan keranahan dan konsiderasi pada anak

itu. Tugas kedua ialah belajar menggunakan simbol-simbol yang

menyatakan keadaan sekelilingnya seperti :gambar,huruf, angka,

diagram dan sebagainya

5.  Purposeful Learning

Merupakan belajar yang dilakukan dengan sadar untuk mencapai

tujuan dan yang akan:

a. Dilakukan siswa sendiri tanpa perintah atau bimbingan orang lain.

b. Dilakukan siswa dengan bimbingan orang lain di dalam situasi

belajar mengajar di sekolah.

24

Page 25: Laporan pkp sri maryati

d)  Prinsip – prinsip belajar

1.   Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar.

2.   Sesuai hakikat belajar.

3.   Sesuai matri/bahan yang harus dipelajari.

4.   Syarat keberhasilan belajar.

e)   Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar

1.   Faktor intern

Merupakan faktor yang terdapat di dalam diri manusia. terdiri atas

tiga faktor yaitu:

a. Faktor jasmaniah

1)  Faktor kesehatan

Kesehatan sesorang berpengaruh terhadap belajarnya.

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan

seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat, kurang

bersemangat, mudah pusing, mengantuk

jika badannya lemah kurang darah ataupun gangguan –

gangguan kelainan – kelainan fungsi alat indera serta

tubuhnya.

2)    Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.

b. Faktor psikologis

Ada tujuh faktor psikologis yang mempengaruhi belajar

sebagai berikut:

1)   Intelegensi

Menurut J.P.Chaplin (dalam Slameto, 2010 : 55-59),

intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi,

menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,

25

Page 26: Laporan pkp sri maryati

mengetahui menggunakan konsep – konsep yang abstrak secara

efektif.

2)   Perhatian

Menurut Ghazali (dalam Slameto, 2010 :56) perhatian

adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-

mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan

objek.

3)   Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

4)   Bakat

Menurut Hilgard (dalam Slameto, 2010 : 57) bakat adalah

kemampuan untuk belajar dimana kempuan tersebut terealisasi

menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar dan berlatih.

5)   Motif

Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai

dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak akan tetapi

untuk mencapai tujuan tersebut perlu berbuat sedangkan

penyebab berbuat adalah motif sebagai daya penggerak.

6)   Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk

melaksanakan kecakapan baru.

7)   Kesiapan

Menurut James Drever (dalam Slameto, 2010 : 59),

kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi.

c.   Faktor kelelahan

rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan

lemah lunglainya tubuh dari timbul kencenderungan untuk

membaringkan badan. Terjadi karena substansi sisa di dalam tubuh

26

Page 27: Laporan pkp sri maryati

sehingga darah kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.

Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan

dan kebosanan,sehingga minat dan doronganuntuk menghasilkan

sesuatu hilang.

2.      Faktor ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dibedakan

menjadi 3 faktor yaitu:

a. Faktor keluarga

Siswa menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua

mendidik, relasi antara anggota keluarga suasana rumah tangga,

keadaan ekonomi keluarga.

b. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, pelajaran, dan waktu sekolah.

c. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan kaktor ekstern yang juga berpengaruh

terhadap belajarsiswa. Pengaruh terjadi karena keberadaan siswa di

masyarakat.

2.   Mengajar

a.   Teori-teori mengajar

Teori – teori yang dimaksud dikaitkan dengan apa mengajar itu.

1) Definisi lama:mengajar ialah penyerahan kebudayaan berupa

pengalaman – pengalaman dan kecakapan kepada anak didik kita.

2) Definisi dari DeQueliy dan Ghazali : mengajar adalah

menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling

singkat dan tepat.

3) Definisi yang modern dari Negara-negara yang sudah

maju:”teaching is the guidance of learning”. Mengajar adalah

bimbingan kepada siswa dalam proses belajar.

27

Page 28: Laporan pkp sri maryati

4) Kilpatrik menunjukkan definisi mengajar yang tegas, dengan dasar

pemikiran pada gambaran perjuangan hidup umat manusia.

5) Alvin W.Howard

Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing,

seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude,

ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge.

c. Prinsip – prinsip mengajar

1) Perhatian

2) Aktivitas

3) Apersepsi

4) Peragaan

5) Repetis

6) Korelasi

7) Konsentrasi

8) Sosialisasi

9) Individualistis

10) Evaluasi

B. Pengertian prestasi belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan

keberhasilansiswa dalam memperolah prestasi. Dan untuk mengetahui

berhasil tidaknya seseorang dalam belajar, maka perlu dilakukan evaluasi.

Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas

belajar yang telah dilakukan.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar pada

umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar

meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Zaenal Arifin (2009:12)

menyebutkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu masalah yang

bersifat perenial dalam kehidupan manusia, karena sepanjang rentang

28

Page 29: Laporan pkp sri maryati

kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuan masing–masing.

Menurut Lanawati (dalam Reni Akbar-Hawadi, 2006:168), Prestasi

belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil

belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi

pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa.

Berdasarkan kedua pendapat diatas tentang prestasi belajar maka

dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar merupakan kecakapan atau hasil

konkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Dan prestasi

dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses

pembelajaran, dalam bentuk nilai tes yang diberikan oleh pendidik. Nilai

tersebut terutama dilihat dari aspek kognitifnya, Karena aspek ini yang

sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan pengetahuan dan

keterampilan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Miranda,

Winkel, dan Santrock (dalam Reni Akbar Hawadi, 2006:168) menyatakan

bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh faktor-faktor yang ada pada

siswa, pada lingkungan keluarga, pada lingkungan sekolah dan pada

lingkungan sosial yang lebih luas.

Menurut Kartini Kartono (dalam Tulus, 2004:80) ada beberapa

faktor penghambat prestasi belajar, yaitu: Pertama, penghambat dari dalam

meliputi faktor kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Kedua,

penghambat dari luar meliputi faktor keluarga, sekolah, disiplin sekolah,

masyarakat, lingkungan tetangga dan faktor aktifitas organisasi.

Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka jika seseorang gagal

dalam studi atau kurang baik prestasinya, belum tentu karena tidak pandai.

Kegagalan atau kurang baiknya prestasi siswa dapat terjadi karena faktor-

faktor tersebut.

C. Model pembelajaran

Model pembelajaran adalah prosedur sistematis saat

mengorganisasikan pengalaman belajar buat meraih tujuan belajar. Dapat

29

Page 30: Laporan pkp sri maryati

juga diartikan satu pendekatan yang dipakai didalam aktivitas

pembelajaran.

Jadi, sesungguhnya model pembelajaran mempunyai makna yang

sama juga dengan pendekatan, kiat atau metode pembelajaran. Sekarang

ini sudah banyak dikembangkan beraneka macam model pembelajaran,

dari yang simpel sampai model yang agak kompleks dan rumit sebab

membutuhkan banyak alat bantu didalam penerapannya.

Ciri-ciri model pembelajaran:

1. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

2. Landasan pemikiran perihal apa dan bagaimana siswa belajar.

3. Perilaku mengajar yang diperlukanagar model tersebut bisa

dilaksanakan dengan berhasil.

4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat

terwujud.

Pilih model pembelajaran yang baik. Jadi seorang guru mesti dapat

pilih model pembelajaran yang sesuai untuk peserta didik. Sebab itu saat

memilih model pembelajaran, guru mesti memperhatikan kondisi atau

keadaan siswa, bahan pelajaran dan sumber-sumber belajar yang ada

supaya penggunaan model pembelajaran bisa diterapkan dengan efektif

dan mendukung kesuksesan belajar siswa.

Seorang guru diinginkan mempunyai semangat dan motivasi

pembaharuan didalam proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut

Sardiman a. M. ( 2004 : 165 ), guru yang kompeten adalah guru yang

dapat mengelola program belajar-mengajar. Mengelola disini mempunyai

makna yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru dapat

menguasai keterampilan dasar mengajar, layaknya membuka dan menutup

pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, ajukan pertanyaan, mengasih

penguatan, dan seterusnya, juga bagaimana guru menerapkan kiat, teori

belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

30

Page 31: Laporan pkp sri maryati

Pendapat sama dikemukakan oleh Colin Marsh ( 1996 : 10 ) yang

menyebutkan bahwa guru mesti mempunyai kompetensi mengajar,

menyemangati peserta didik, buat model instruksional, mengelola kelas,

berkomunikasi, berencana pembelajaran, dan mengevaluasi. Semua

kompetensi tersebut mendukung kesuksesan guru saat mengajar.

Tiap-tiap guru mesti mempunyai kompetensi adaptif terhadap tiap-tiap

perubahan ilmu dan pengetahuan dan kemajuan di bidang pendidikan, baik

yang menyangkut perbaikan mutu pembelajaran ataupun semua perihal

yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar peserta didiknya.

31

Page 32: Laporan pkp sri maryati

BAB 3

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu

1. Subyek

Subyek Penelitian dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 4

Katobu, yang aktif dan terdaftar pada semester genab tahun 2014/2015

yang berjumlah 17orang, 10 orang laki-laki dan 7 orang perempuan..

2. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada SDN 11 Parigi pada semester

genapl Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2013/2014

4. Pihak yang Membantu

Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini dibantu

oleh teman sejawat sebagai observer.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Rencana tindakan mengganbarkan prosedur pengembangan

penelitian tindakan kelas yang meliputi: (1) perencanaan (2) pelaksanaan

tindakan (3) observasi dan evaluasi, serta (4) refleksi.

Adapun jenis kegiatan setiap tindakan adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Kegiatan ini diawali dengan orientasi, yaitu studi pendahuluan

sebelum tin-dakan penelitian dilakukan. Dalam hal ini dilakukan bersama

oleh guru dan peneliti terhadap praktek pembelajaran yang dilakukan oleh

guru di dalam kelas.

32

Page 33: Laporan pkp sri maryati

Berdasarkan hal tersebut di atas maka disusunlah rencana tindakan

yang hendak dilaksanakan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) selama proses pelaksanaan pembelajaran IPA dengan

menggunakan model pembe-lajaran koperatif tipe TGT. Selain itu, pada

tahap perencanaan ini peneliti juga, mengkomuni-kasikan lembar

observasi yang akan digunakan oleh observer pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan

Yaitu praktek pembelajaran yang nyata berdasarkan rencana

tindakan yang telah disusun bersama sebelumnya. Tindakan ini ditujukan

untuk memperbaiki ke-adaan atau proses pembelajaran.

3. Observasi dan Evaluasi

Yaitu pendokumentasian terhadap proses tindakan. Pada tahap ini

observer mengobservasi segala tindakan atau aktivitas yang dilakukan

oleh guru dengan menggunakan lembar observasi dalam proses

pembelajaran ketika mengguna-kan model pembelajaran koperatif tipe

TGT dalam pembelajaran IPS. Pada se-tiap akhir tindakan dilakukan tes

tindakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setiap siklus

tindakan yang dilakukan oleh guru.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menemukan, mengkaji dan merenungkan

kembali tindakan yang telah dilakukan. Dan refleksi ini dilakukan pada

setiap akhir pelaksanaan suatu tindakan. Refleksi dilakukan secara

kolaboratif antara peneliti dengan observer, dimaksudkan untuk

menemukan dan merekonstruksi makna situasi sosial, serta untuk

mendapatkan dasar bagi perbaikan rencana tindakan selanjutnya.

Keempat tahap tersbut di atas dapat digambarkan dalam bagan seperti

berikut

33

Page 34: Laporan pkp sri maryati

:

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan PTK (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999: 27)

C. Analisis Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari data kualitaif dan data

kuantitatif. Data kualitatif dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang

proses pelaksanaan pembelajaran ketika guru menggunakan model

pembelajaran integrated dalam proses pembelajaran IPA. Data kualitatif

ini diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi.

Sedangkan data kuantitatif dimaksudkan untuk memperoleh data

tentang hasil belajar siswa ketika guru menggunakan model pembelajaran

integated dalam pembelajaran IPA. Data kuantitatif ini diperoleh melalui

hasil tes pada setiap siklus tindakan.

34

Pelaksanaan TindakanTindakan IPermasalahan Alternatif Pemecahan

(Rencana Tindakan)

SiklusI

Terselesaikan

Refleksi I

Analisis Data I(Evaluasi)

Observasi I(Monitoring

PelaksanaanTindakan II

Alternatif Pemecahan(Rencana Tindakan)

BelumTerselesaikan

SiklusII

Analisis Data II(Evaluasi)

Observasi II(Monitoring)

Refleksi IITerselesaikan

SUDAH TERSELESAIKAN

Page 35: Laporan pkp sri maryati

Berdasarkan perolehan data tersebut, maka selanjutnya dilakukan

analisis. Data kualitaif dianalisis secara deskriptif kualitatif, berdasarkan

hasil observasi dari observer. Sedangkan data kuantitatif dianalisis secara

deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus:

Jumlah jawaban yang benar X 100%

Tingkat Pengguasaan = Jumlah Soal maksimal

A. Mames dalam Rustam (2010: 53)

Persentase (%) ketuntasan:

Jumlah Siswa Yang Tuntas X 100%Jumlah Siswa

35

Page 36: Laporan pkp sri maryati

BAB IV

Hasil Dan Pembahasan

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Siklus 1

a. Perencanaan Siklus I

Dengan mempertimbangkan masalah yang terjadi

sebelumnya lalu pada tahapan siklus I ini peneliti bersama dengan

observer/teman sejawat melakukan diskusi tentang hal-hal yang akan

dilakukan dalam upaya perbaikan siklus I sebelum kegiatan

penelitian dilaksanakan, adapun yang menjadi hasil perencanaan

siklus I dilakukan sebagai berikut :

1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang

sudah dirancang berdasarkan perbaikan atas masalah yang ada

2. Menyiapkan alat observasi proses pembelajaran dalam hal ini

Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi

Aktivitas Siswa

3. Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran siklus I

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Setelah semuanya dipersiapkan pada saat bersamaan dengan

waktu yang sudah disiapkan maka dilakukan pelaksanaan proses

pembelajaran siklus I untuk mata pelajaran IPS pada materi

pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sebanyak 1 kali pertemuan dimuali dari membuka pembelajaran,

melaksanakan kegiatan inti melalui penggunaan metode bervariasi,

memberi kesempatan siswa berdiskusi melakukan presentasi, tanya

jawab, merangkum lalu mengakhiri pembelajaran. Pelaksanaan

proses pembelajaran siklus I dilakukan diobservasi oleh teman

sejawat atas nama Hartina, S.Pd.SD.

36

Page 37: Laporan pkp sri maryati

c. Observasi dan Evaluasi Siklus I

Observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran

dan dilaksanakan berupa observasi terhadap aktivitas guru dan

observasi terhadap aktivitas siswa. Lalu setelah proses pembelajaran

diadakan evaluasi siklus I, yang seluruhnya hasilnya sebagai berikut:

1. Observasi Aktivitas Guru

Aktivitas guru pada proses pembelajaran IPS Kelas IV dan diuraikan

seperti tabel berikut

Tabel 3.1. Aktivitas Guru Pada Siklus I

No. Aktivitas Guru Yang Diamati

Pelaksanaan

Pembelajaran

Ada Tidak

1. Melakukan pekerjaan rutin pembelajaran

2. Memberi motivasi pembelajaran

3. Menyiapkan tujuan pembelajaran

4. Mengaitkan pembelajaran dengan

pembelajaran sebelumnya

5. Menyiapkan materi singkat

6. Membagi kelompok

7. Memberi penguatan atas jawaban siswa

8. Memberi kesempatan bertanya dan menjawab

9. Memberi penghargaan atas jawaban siswa

10. Melakukan evaluasi

11. Membantu murid menyimpulkan materi

12. Menutup pelajaran

Jumlah masing-masing 6 6

Persentase 50%

Observasi terhadap aktivitas guru siklus I menghasilkan aktivitas

pengamatan terhadap pembelajaran IPS kelas IV masih jauh dari

37

Page 38: Laporan pkp sri maryati

pencapaian target, sebab baru mencapai persentase ketuntasan 50%.

Ini masih jauh dari batasan ketuntasan persentase sebesar 80%.

2. Observasi Aktivitas Siswa

Pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran IPS Kelas IV

dan diuraikan seperti tabel berikut :

Tabel 3.2 Aktivitas Siswa Pada Siklus I

No. Aktivitas Guru Yang Diamati

Pelaksanaan

Pembelajaran

Ada Tidak

1. Aktif dan terlihat siap menerima pembelajaran

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Menanggapi dan merespons informasi guru

4. Mengungkapkan masalah yang tidak dipahami

pada saat guru memberi penjelasan materi

pelajaran

5. Menunjukkan semangat/kegairahan dalam

pembelajaran

6. Aktif berinteraksi sesama teman dalam proses

belajar

7. Memberi tanggapan atas pertanyaan siswa

8. Melakukan kegiatan merangkum materi

pembelajaran

9. Mencatat penugasan yang diberikan guru

Jumlah masing-masing 6 3

Persentase 66,66%

Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh aktivitas siswa belajar IPS di

Kelas IV baru 66,66%, jauh dari yang diharapkan. Hampir

seluruhnya target belum tercapai.

38

Page 39: Laporan pkp sri maryati

3. Hasil Belajar Siswa Siklus I

Setelah proses pembelajaran dilaksanakan pada siklus I maka

dilakukan evaluasi terhadap siswa mata pelajaran IPS di Kelas IV SD

Negeri 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Hasil evaluasi

tersebut diperoleh data sebagai berikut

Tabel 3.3 Hasil Evaluasi Siklus I

IPA Kelas IV (KKM = 60)

No. Nama Siswa NilaiKeterangan

Tuntas Tidak

1. Deo Hikman 50

2. Eka Surya Yanuardi. D 60

3. Fauzan 60

4. Kardi 55

5. Karman 50

6. Risky Alafatama 50

7. Rizki Alfadila 70

8. Rian Saputra 75

9. Sukriadi Saputra 50

10. Yulman 75

11. Yulfin 50

12. Calista Aurelia Putri. D 60

13. Dewi Mustika 50

14. Fanti 40

15. Fatma Wati 75

16. Hasni 70

17. Wiwin 50

Jumlah 990 8 9

Rata-rata 58,2

Persentase Tuntas 47%

39

Page 40: Laporan pkp sri maryati

Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus I, untuk IPA Kelas

V dengan model penggunaan metode integrated dari 17 siswa yang

diteliti baru memperoleh rata-rata hasil belajarnya 58,2 dengan

ketuntasan klasikal 47 %. Artinya hasil belajar IPA tersebut masih

jauh dari pencapaian ketuntasan penilaian.

d. Refleksi Siklus I

Proses pembelajaran siklus I sudah dilakukan berdasarkan

perbaikan atas identifikasi masalah pembelajaran sebelumnya. Hasil

capaian pembelajaran siklus I diuraikan berikut :

Pengamatan pembelajaran IPA di Kelas V 11 Parigi melalui

pemberian tugas berkoreksi, terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa

dan hasil belajar siklus I dengan melakukan beberapa perbaikan

diantaranya :

1. Guru harus memberikan motivasi lebih banyak lagi

2. Guru harus memberikan kesempatan umpan balik pada siswa

3. Memberi kesempatan berinteraksi

4. Pembagian kelompok harus mewakili heterogenitas siswa dalam

kelas

5. Guru memantau kerja kelompok.

1. Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka proses

pembelajaran dilanjutkan ke siklus II dengan merancang perbaikan yang

lebih menekankan pada hal-hal yang belum terlaksana di siklus I, adapun

yang menjadi hasil perencanaan pada siklus II disiapkan sebagai berikut :

1. Menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang sudah

memuat perbaikan

40

Page 41: Laporan pkp sri maryati

2. Menyiapkan alat observasi proses pembelajaran dalam hal ini

Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Lembar Observasi Aktivitas

Siswa

3. Menyiapkan alat evaluasi pembelajaran siklus II

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Setelah semuanya dipersiapkan pada saat bersamaan dengan

waktu yang sudah disiapkan maka dilakukan pelaksanaan proses

pembelajaran siklus II untuk mata pelajaran IPA sebanyak 1 kali

pertemuan dimulai dari membuka pembelajaran, melaksanakan kegiatan

inti melalui penggunaan metode bervariasi, memberi kesempatan siswa

berdiskusi melakukan presentasi, tanya jawab, merangkum lalu

mengakhiri pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran siklus II

diobservasi masih oleh teman sejawat atas nama Wa Ode Mushija, S.Pd.

c. Observasi dan Evaluasi Siklus II

Observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran

dan dilaksanakan berupa observasi terhadap aktivitas guru dan observasi

terhadap aktivitas siswa. Lalu setelah proses pembelajaran diadakan

evaluasi siklus II, yang seluruhnya hasilnya sebagai berikut :

1. Observasi Aktivitas Guru

Pengamatan aktivitas guru pada proses pembelajaran IPA Kelas V

SDN 11 Parigi, diuraikan seperti tabel berikut :

Tabel 3.4 Aktivitas Guru Pada Siklus II

No. Aktivitas Guru Yang Diamati

Pelaksanaan

Pembelajaran

Ada Tidak

1. Melakukan pekerjaan rutin pembelajaran

2. Memberi motivasi pembelajaran

3. Menyiapkan tujuan pembelajaran

41

Page 42: Laporan pkp sri maryati

4. Mengaitkan pembelajaran dengan

pembelajaran sebelumnya

5. Menyiapkan materi singkat

6. Membagi kelompok

7. Memberi penguatan atas jawaban siswa

8. Memberi kesempatan bertanya dan menjawab

9. Memberi penghargaan atas jawaban siswa

10. Melakukan evaluasi

11. Membantu murid menyimpulkan materi

12. Menutup pelajaran

Jumlah masing-masing 7 5

Persentase 58,33%

Observasi terhadap aktivitas guru siklus II menghasilkan aktivitas

pengamatan terhadap pembelajaran IPA kelas IV baru mencapai

persentase ketuntasan 58,33% belum tercapai dari apa yang

diharapkan dalam penelitian ini dan masih jauh dibawah batasan

ketuntasan penelitian sebesar 80%.

2. Observasi Aktivitas Siswa

Pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran IPA Kelas V

dan diuraikan seperti tabel berikut :

Tabel 3.5. Aktivitas Siswa Pada Siklus II

No. Aktivitas Guru Yang Diamati

Pelaksanaan

Pembelajaran

Ada Tidak

1. Aktif dan terlihat siap menerima pembelajaran

2. Memperhatikan penjelasan guru

3. Menanggapi dan merespons informasi guru

4. Mengungkapkan masalah yang tidak dipahami

42

Page 43: Laporan pkp sri maryati

pada saat guru memberi penjelasan materi

pelajaran

5. Menunjukkan semangat/kegairahan dalam

pembelajaran

6. Aktif berinteraksi sesama teman dalam proses

belajar

7. Memberi tanggapan atas pertanyaan siswa

8. Melakukan kegiatan merangkum materi

pembelajaran

9. Mencatat penugasan yang diberikan guru

Jumlah masing-masing 7 2

Persentase 77,77%

Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh aktivitas siswa belajar IPAdi

Kelas V baru 77,77%, belum sesuai dengan yang diharapkan. Akan

tetapi berhubung belum tercapai, maka aktivitas tetap merekomendasi

untuk melanjutkan penelitian.

3. Hasil Belajar Siswa Siklus II

Setelah proses pembelajaran siklus II dilaksanakan, maka dilakukan

evaluasi terhadap siswa mata pelajaran IPA di Kelas V SDN 11

Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Hasil evaluasi tersebut

diperoleh datanya sebagai berikut :

Tabel 3.6. Hasil Evaluasi Siklus II

IPAKelas V (KKM = 60)

No. Nama Siswa NilaiKeterangan

Tuntas Tidak

1. Deo Hikman 55

2. Eka Surya Yanuardi. D 65

3. Fauzan 60

43

Page 44: Laporan pkp sri maryati

4. Kardi 60

5. Karman 60

6. Risky Alafatama 55

7. Rizki Alfadila 70

8. Rian Saputra 75

9. Sukriadi Saputra 55

10. Yulman 75

11. Yulfin 60

12. Calista Aurelia Putri. D 60

13. Dewi Mustika 55

14. Fanti 50

15. Fatma Wati 75

16. Hasni 70

17. Wiwin 50

Jumlah 1050 11 6

Rata-rata 61,77

Persentase Tuntas 64,70%

Berdasarkan tabel hasil belajar siswa pada siklus II, untuk IPA Kelas

V dengan model penggunaan metode bervariasi dari 17 siswa yang

diteliti baru memperoleh rata-rata hasil belajarnya 61,77 dengan

ketuntasan klasikal baru 64,70%. Artinya hasil belajar IPS tersebut

masih dibawah pencapaian ketuntasan penelitian.

d. Refleksi Siklus II

Proses pembelajaran siklus II sudah dilakukan berdasarkan perbaikan

atas identifikasi masalah pembelajaran sebelumnya. Hasil capaian

pembelajaran siklus II diuraikan berikut :

Pengamatan pembelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 11 Parigi

melalui penggunaan metode bervariasi, terhadap aktivitas guru siklus

44

Page 45: Laporan pkp sri maryati

II dan aktivitas siswa siklus II serta hasil belajar siklus II harus

memperbaiki kekurangan dan kelemahannya diantaranya :

1. Guru harus menekankan dalam diskusi kelompok dan tanya

jawab

2. Guru menegaskan dengan mengungkapkan masalah yang belum

jelas

3. Guru harus melakukan evaluasi

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil studi pendahuluan dokumen hasil belajar siswa kelas V SDN

11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna pada tanggal 5 Mei 2014

diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada

kompetensi dasar pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat hanya mencapai 50 % dari 17 siswa. Salah satu penyebab

menurunnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA penggunaan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA penggunaan metode yang kurang

akurat dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar perlu memperhatikan

metode yang benar-benar digunakan secara optimal dalam proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN 11

Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna.

Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,

penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan

kelas. Disamping untuk memperbaiki pembelajaran pelaksanaan perbaikan

pembelajaran ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas sebagai syarat dalam

mata kuliah pemantapan kemampuan profesional (PKP).

Seorang guru harus memiliki kemampuan mengajar, karena tugas

guru yang paling utama adalah mengajar. Dengan demikian untuk mencapai

keberhasilan dalam mengajar, guru harus memiliki kemampuan dasar dalam

melaksanakan tugasnya. Disamping itu guru memilki banyak peranan yang

45

Page 46: Laporan pkp sri maryati

diperlukan diri guru sebagai pendidik diantaranya sebagai korektor,

inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator, fasilitator,

pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor dan sebagai

evaluator.

Belajar merupakan suatu proses aktivitas sehingga terjadi perubahan

yang positif dan tetap dalam tingkah laku yang diwujudkan dalam

kepribadian seseorang. Belajar juga dapat dikatakan sebagai tersebut

merupakan proses modifikasi diri ahli tentang belajar. Belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman. Individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotor.

Hasil belajar adalah penelitian tentang kemajuan dan perkembangan

siswa, yang berkenaan dengan penugasan yang disajikan kepada siswa serta

memiliki nilai-nilai dalam kurikulum. Hasil belajar adalah

pemeriksaan/penilaian pekerjaan dapat diartikan bermacam-macam oleh

karena itu penafsiran tentang belajar tergantung daya nalar orang yang

mendeskripsikan.

Berdasarkan hasil penelitian proses pembelajaran yang berlangsung

sebanyak 3 (tiga) siklus, maka akan diuraikan pembahasan untuk masing-

masing hasil perbaikan yang dilakukan pada dua pembelajaran sebagai

berikut :

- Pembahasan perbaikan pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi

Kecamatan Parigi Kabupaten Muna melalui penggunaan metode

bervariasi.

Hasil observasi terhadap aktivitas guru siklus I sebesar 50%

meningkat menjadi 58,33% siklus II, namun belum mencapai target. Kegiatan

dilanjutkan ke siklus III dan telah mencapai 91,66%. Artinya aktivitas guru

pada pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten

Muna dapat ditingkatkan melalui model penggunaan metode

integratedervariasi.

46

Page 47: Laporan pkp sri maryati

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa siklus I sebesar 60%

meningkat 66,66% menjadi 77,77% siklus II, namun belum mencapai target,

kegiatan dilanjutkan ke siklus III dan telah mencapai ketuntasan 88,88%.

Artinya aktivitas guru pada pembelajaran IPA kelas V SDN 11 Parigi

Kecamatan Parigi Kabupaten Muna dapat ditingkatkan melalui penggunaan

metode integrated

Dengan meningkatnya aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPA Kelas V berdampak positif terhadap hasil belajarnya

terlihat siklus I baru mencapai rata-rata 58,2 dengan ketuntasan klasikal

47,0% meningkat di siklus II dengan rata-rata 61,77 secara klasikal 64,70%,

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sesuai dengan pembahasan hasil penelitian tindakan dan

refleksianalisis data hasil perbaiakan pembelajaran IPA maka dapat

penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Dalam pembelajaran integrated guru hendaknya memperhatikan

kecenderungan – kecenderungan yang sedang di alami oleh siswa yang

beranjak dari hal – hal konkrit, serta memandang sesuatu yang dipelajari

sebagai kebutuhan dapat meningkatkan motivasi, semangat dan minat

siswa kelas V SDN 11 Parigi terhadap pembelajaran IPA

1. Penerapan model integrated dalam pembelajaran IPA dapat

meningkatkan perolehan siswa kelas V SDN 11 Parigi terhadap

pembelajaran IPA

2. Keberhasilan pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPA secara individu

maupun klasikal dikategorikan tuntas setelah pelaksanaan tindakan

perbaikan pembelajaran pada siklus II

B. SARAN

47

Page 48: Laporan pkp sri maryati

1. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dan

PKn pada siswa kelas V SDN 11 Parigi khususnya dan semua SD di

wilayah Kabupaten Muna agar pembahasan konsep materi bahan ajar

dapat menerapkan pembelajaran integrated.

2. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) agar dilakukan terus

menerus oleh setiap guru mata pelajaran untuk mengetahui berbagai

kekurangan dan kelemahan sebagai langkah untuk memperbaiki

kegiatan pembelajaran sekaligus untuk meningkatkan kualitas

pendidkan pada masa mendatang.

3. Mata kuliah PKP sebaiknya diintegrasikan pada mata kuliah TAP

karena kedua mata kuliah tersebut memiliki kesamaan.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk (2008) Materi Pokok PDGK4501 Pemantapan Kemampuan

Profesional (panduan)

Anonym, 2003 Majalah Faslitator, Wahana Informasi dan Komunikasi

Pendidikan, Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional.

Fogarty, R,1991. How To Integrate the Curricula. Palatine Illionis; Skylight

Publishing.

Mc.Neil,JD. 1997.curiculum A Comprehensive Introduction,Boston.Liitle Brown

and co.

Serniawan,C,dkk.1992. pendekatan Keerampilan Proses. Jakarta.PT.Gramedia

Undang – Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta: Sekneg

48