Top Banner
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI PROSES PEMBUATAN MOLDING PADA MESIN SLONDOK DI UD REKAYASA WANGDI W Cambahan RT.02/RW.25 Nogotirto, Gamping, Sleman Yogyakarta Disusun Oleh : FITRIYANTO NIM. 10503244011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012
68

Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

Dec 14, 2014

Download

Documents

David Meyers

contoh laporan Praktik Industri oleh fitriyanto mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNY
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PROSES PEMBUATAN MOLDING

PADA MESIN SLONDOK

DI UD REKAYASA WANGDI W

Cambahan RT.02/RW.25 Nogotirto, Gamping, Sleman

Yogyakarta

Disusun Oleh :

FITRIYANTO

NIM. 10503244011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY
Page 3: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan kegiatan

Praktek Industri. Penulisan laporan Praktik Industri ini disusun berdasarkan

pertanggungjawaban pelaksanaan Praktek Industri di UD Rekayasa Wangdi W

yang telah berlangsung pada 2 JULI 2012 s/d 31 Agustus 2012.

Penulis dalam menyelesaikan laporan Praktik Industri tentunya tidak

dilakukan secara individu. Proses pembuatan Laporan Industri tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, terutama pihak UD. Rekayasa Wangdi W. Penulis juga

berusaha dan berdoa,dan mendapatkan dorongan semangat, masukan yang

bermanfaat, serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulis merasa ringan

dan di mudahkan dalam pengerjaan laporan industri. Atas terselesaikannya

laporan praktik industri tersebut, penulis hendaknya mengucapkan terimakasih

kepada berbagai pihak :

1. Bapak Dr. Sunaryo Soenarto, M.Pd. selaku wakil Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Bapak Wagiran, MT. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Bapak H. Putut Hargiyanto, M.Pd. selaku Koordinator Praktik Industri

Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Bapak Heri Wibowo, MT. selaku Koordinator Praktik Industri Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta.

5. Bapak Mujiyono, W.Eng. selaku Pembimbing Industri Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta.

6. Bapak dan Ibu penulis yang selalu memberi semangat dan doa.

7. Bapak Mujari selaku Pembimbing Praktik Industri di UD Rekasaya

Wangdi W.

8. Bapak H. Wangdi Wusono, selaku Pemilik Bengkel Rekayasa Wangdi W.

Page 4: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

iv

9. Ibu Heni Siwi Gunarti S.TP. selaku Pembimbing dan Pimpinan UD

Rekayasa Wangdi W, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

data dan petunjuk yang diperlukan guna memenuhi penyusunan laporan

Praktik Industri.

10. Rekan-rekan karyawan di Bengkel UD Rekayasa Wangdi W.

11. Rekan-rekan mahasiswa yang ikut andil dalam membantu penyusunan

laporan Praktik Industri.

Dalam penyusunan Laporan Praktik Industri tentunya tidak terlepas dari

segala kekurangan dan kelemahan yang ada. Ibarat “tiada gading yang tak retak”,

maka tidak ada sesuatu pun yang berada di dunia ini yang sempurna. Dengan

harapan akan menjadikan penulis menjadi penulis yang lebih baik lagi, maka

dengan senang hati penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun

dari segala pihak untuk penulisan yang lebih baik dalam penulisan selanjutnya.

Semoga apa yang telah dilakukan penulis dalam penyusunan laporan ini, dapat

diterima dari segala pihak. Dan segala kekurangan yang dilakukan penulis bisa di

maafkan bagi pihak-pihak yang terkait. Semoga penyusunan laporan industri ini

dapat memberi manfaat dan evaluasi bagi penulis maupun pembaca.

Yogyakarta, 6 September 2012

Penulis

Page 5: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………. iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………. .. v

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………. . vii

DAFTAR TABEL……………………………………………….…….. viii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……… ................................................................ 1

B. Tujuan Praktek Industri……………………………….……. ..... 2

C. Manfaat Praktek Industri……………………………… ............. 3

BAB II. PROFIL INDUSTRI

A. Sejarah Singkat Berdirinya UD Rekayasa Wangdi W…. ........... 5

B. Visi, misi, dan Logo Perusahaa ................................................... 5

C. Hukum ……………………………………… ............................ 6

D. Struktur Organisasi Perusahaan………………………..… ........ 7

E. Tenaga Kerja UD Rekayasa Wangdi W…………… .................. 7

F. Proses Produksi Pasca Panen…………………………..… ........ 9

G. Pengawaan Mutu…………………………………………… ..... 10

H. Pemasaran Hasil Produksi……………………………….… ...... 10

I. Tata Laksana UD Rekayasa Wangdi W…………........ .............. 12

J. Inventaris alat ……………….………………………………… 14

K. Keselamatan dan kesehatan kerja ………………………… ....... 21

L. Prosuk-produk UD Rekayasa Wangdi ……..…………… ......... 22

BAB III. KEGIATAN KEAHLIAN

A. Kegiatan Umum Industri………………………………..…. ...... 24

B. Kegiatan Khusus

Proses Pembuatan Molding pada Mesin Slondok……….…… .. 32

Page 6: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

vi

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan…………………………………………………….. 46

Saran …………………………………………………… ........... 46

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… ........ 49

Page 7: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi UD Rekayasa Wangdi W…..… ........... 7

Gambar 2. Skema Kerja UD Rekayasa Wangdi W……….……..… ...... 13

Gambar 3.Mesin Genset…………………………………………… ...... 14

Gambar 4. Mesin Bending Hidrolik…………………………... ............. 14

Gambar 5. Meisn Potong Plat……………………………………… ..... 15

Gambar 5. Mesin Skrap…………………………………………… ....... 15

Gambar 6. Mesin Bubut Besar …………………………………… ....... 16

Gambar 7. Mesin Bubut Kecil …………………………………… ....... 17

Gambar 8. Mesin Frais………………………………………………… 17

Gambar 9. Mesin Las Listrik…………………………………………... 18

Gambar 10. Mesin Gerinda Tool……………………………………..... 18

Gambar 11. Gerinda Potong ………………………………………… ... 19

Gambar 12. Mesin Las Argon…………………………………… ......... 19

Gambar 13. Mesin Roll Plat………………………………………… .... 20

Page 8: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bentuk Perijinan di UD Rekayasa Wangdi W… ...................... 6

Tabel 2. Kapasitas Produksi per bulan

UD Rekayasa Wangdi W……………… .......................................... 23

Page 9: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Piagam lulus pembekalan praktik industri

Lampiran 2. Surat pengantar praktik industri

Lampiran 3. Surat jawaban industri

Lampiran 4. Surat ijin/ surat tugas industri

Lampiran 5. Profil perusahaan UD Rekayasa Wangdi W

Lampiran 6. Layout bengkel UD Rekayasa Wangdi W

Lampiran 7. Data Hasil Produksi UD Rekayasa Wangdi W

Lampiran 8. Catatan Harian Praktik Industri

Lampiran 9. Surat keterangan selesai melaksanakan

praktik industri

Lampiran 10. Ucapan terimakasih dari fakultas kepada industri

Page 10: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebijakan sistem pendidikan nasional hendaknya diprioritaskan pada

aspek pemberdayaan potensi sumber daya manusia, mengingat perlunya

pemenuhan tenaga kerja terampil dan ahli untuk menghadapi era global di masa

mendatang. Arus globalisasi menuntut setiap individu untuk siap berkompetisi

dengan bangsa asing di dunia industri. Salah satu langkah untuk menghadapi

globalisasi tersebut adalah dengan konsep pendidikan link and match, di mana

pendidikan didesain untuk selalu berhubungan dengan pihak industri sebagai

pengguna output pendidikan. Dengan langkah ini diharapkan kesenjangan antara

dunia pendidikan dengan dunia industri dapat diminimalisir dan dihasilkan calon-

calon tenaga kerja terampil dan ahli yang siap kerja.

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) mempunyai

satu program untuk mendekatkan dunia kampus dengan dunia industri yaitu

dengan mata kuliah Praktik Industri (PI). Praktik Industri bertujuan sebagai

kegiatan untuk memperoleh pengalaman kerja secara langsung, yang nantinya

dijadikan sebagai acuan dunia kerja yang nyata pada lapangan. Praktek Industri

merupakan satuan mata kuliah yang memiliki bobot 3 SKS yang setara dengan 6

minggu (1,5 bulan) atau 256 jam praktek dan wajib ditempuh oleh mahasiswa

yang sudah menempuh Mata Kuliah Bidang Studi ( MKBS ) minimal 90 SKS dan

tidak sedang mengambil kegiatan didalam kampus / sedang kuliah. Mata kuliah

ini merupakan program kurikuler yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa

FT UNY.

Selama kegiatan PI berlangsung, mahasiswa akan belajar menyesuaikan

diri dengan situasi dan kondisi industri yang sebenarnya. Hal ini berguna untuk

melengkapi pengetahuan dan pengalaman yang berharga, sekaligus menerapkan

teori yang didapatkan di perguruan tinggi malalui aplikasi nyata dan aktual di

dunia industri. Selain itu, dengan adanya kegiatan PI akan diperoleh gambaran

Page 11: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

2

yang jelas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai permasalahan

yang ada di dunia industri.

UD. REKAYASA WANGDI W, merupakan perusahaan yang bergerak

dalam bidang produksi alat-alat keteknikan yang pada umumnya dibutuhkan oleh

masyarakat kecil, menengah, bahkan untuk industri besar. Dalam menjalankan

proses produksinya juga tidak lepas dari adanya proses perancangan, permesinan,

dan fabrikasi. Dari alasan inilah, maka UD. REKAYASA WANGDI W. tepat

untuk dijadikan mitra guna memperoleh tambahan ilmu di bidang perindustrian

serta menimba pengalaman secara nyata di lapangan industri. Dalam hal ini tentu

saja UD. REKAYASA WANGDI W, memiliki keterkaitan yang erat dengan

jurusan yang ditempuh oleh pemohon yaitu Jurusan Teknik Mesin. Sehingga

sangat tepat untuk dijadikan tempat sebagai pelaksanaan Prakteik Industri.

B. Tujuan Praktik Industri

1. Tujuan Umum

Tujuan yang ingin dicapai setelah melaksanakan PI di UD.

REKAYASA WANGDI W adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

proses dan operasi produksi secara langsung sehingga dapat diketahui

situasi dan kondisi sebenarnya di industri yang akhirnya dapat menambah

wawasan dan pengetahuan teknologi baru, yang belum pernah didapatkan

di bangku kuliah. Disamping itu, mahasiswa dapat menambah wawasan

ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan kerja lapangan di

industri sesuai bidang keahliannya.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Praktik Industri (PI)

adalah agar praktikan mampu :

a. Menjelaskan menajemen Industri dan kompetensi tenaga kerja yang

dipersyaratkan Industri.

b. Mengetahui proses produksi dan kerja mesin yang belum pernah diketahui

sebelumnya.

Page 12: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

3

c. Menemukan suatu kasus dan dapat dianalisis secara mendalam yang

dituangkan dalam laporannya dan apabila memungkinkan dapat diangkat

menjadi Proyek Akhir (PA).

C. Manfaat Praktik Industri

Ada banyak manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan PI, diantara nya :

1. Bagi mahasiswa :

a. Memperoleh pengetahuan yang nyata tentang kondisi suatu

perusahaan baik dari segi manajemen yang diterapkan, kondisi

fisik, teknologi yang digunakan, kinerja para karyawan, serta

proses-proses industri.

b. Memperoleh pengalaman nyata yang berguna untuk meningkatkan

ketrampilan teknik yang relevan sesuai jurusan yang ditekuni.

c. Mengetahui perkembangan ilmu dan teknologi sesuai dengan

tuntunan perkembangan industri.

d. Dapat membina hubungan yang baik dengan industri sehingga

memungkinkan untuk dapat bekerja di industri tempat pelaksanaan

PI tersebut setelah lulus dari kuliah.

2. Bagi lembaga pendidikan

a. Terjalinnya hubungan baik antara FT-UNY dengan UD.

REKAYASA WANGDI W, sehingga memungkinkan kerjasama

dalam ketenagakerjaan dan kerjasama lainnya.

b. Terjalin hubungan umpan balik untuk meningkatkan kualitas

pendidikan sehingga selalu sesuai dengan perkembangan dunia

industri.

3. Bagi perusahaan

a. Memperoleh masukan baru dari lembaga pendidikan melalui

mahasiswa yang sedang melaksanakan PI.

Page 13: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

4

b. Dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan lembaga

pendidikan khususnya FT UNY.

c. Perusahaan semakin dikenal oleh lembaga pendidikan sebagai

pemasok tenaga kerja dan masyarakat sebagai konsumen.

Page 14: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

5

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya UD Rekayasa Wangdi W

UD Rekayasa Wangdi W berlokasi di dusun Cambahan RT. 02 / RW. 25

Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55292. Telp (0274) 621065. UD

Rekayasa Wangdi W berdiri pada tanggal 20 September 1996 dengan nama

Bengkel Labora. Awal mulanya bengkel ini hanya digunakan sebagai tempat

penelitian para dosen-dosen perguruan tinggi, produk-produk yang dihasilkan pun

hanya digunakan untuk penelitian saja.

Karena banyaknya order dan pemesanan alat-alat dari perguruan tinggi

untuk penelitian, pada tahun 2002 Bengkel Labora diganti namanya menjadi

Bengkel Rekayasa Wangdi W. Namun karena setiap tahun pemesanan alat untuk

penelitian selalu meningkat, maka pada tahun 2005 Bengkel Rekasaya Wangdi W

berganti nama menjadi UD Rekayasa Wangdi W, yang sekaligus telah

mendapatkan akta dari notaris.

UD Rekayasa Wangdi W, merupakan bengkel yang bergerak di bidang

pengembangan dan penerapan teknologi secara terpadu. Bengkel ini mendukung

pengembangan serta pemanfaatan teknologi guna mencapai sasaran

pembangunan. Jenis usaha yang diberikan oleh bengkel ini yaitu pembuatan

peralatan pengolahan pasca panen baik di bidang pertanian, perkebunan,

peternakan dan perikanan. Dalam perkembangannya, bengkel ini bekerja sama

dengan lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah untuk meluaskan ruang

lingkupnya dalam bidang teknologi tepat guna.

B. Visi, Misi dan Logo

a. Visi

Page 15: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

6

Visi UD Rekayasa Wangdi W ini adalah sumber daya manusia (SDM)

yang takwa, kreatif, inovatif dan berkualitas sehingga membawa perusahaan

menuju Go Nasional maupun Internasional.

b. Misi

Misi UD Rekayasa Wangdi W ini adalah sebagai bengkel alternative yang

mampu bersaing dengan produk mesin dari dalam maupun luar negeri.

c. Logo

Arti lambang atau logo dari UD Rekayasa Wangdi W adalah bentuk Roda

dan Labu Elemeyer, dengan maksud dan tujuan : Roda mempunyai konotasi

bergerak secara continue sedangkan Labu Elemeyer mempunyai konotasi alat

penelitian, jadi jika dijabarkan UD Rekayasa WAngdi W yang berbentuk Usaha

Dagang ini selalu bergerak atau inovatif dengan dasar realita yang ada di

lapangan.

C. Hukum

Tabel dibawah ini disajikan segala bentuk perijinan yang sudah ada pada UD

Rekayasa Wangdi W.

Tabel 1. Bengkel perijinan di UD Rekayasa Wangdi W

No Nama Perjanjian Yang Mengeluarkan

1. Akte Pendirian UD. Rekayasa Wangdi W Kantor Notaris Sutarna, SH

2. Ijin Gangguan (HO) Pemerintah Kabupaten

Sleman

3. NPWP (Perusahaan dan Pribadi) Direktorat Jenderal Pajak

4. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Dinas perdagangan,

perindustrian dan penanaman

Modal Kabupaten Sleman

5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Dinas perdagangan,

perindustrian dan penanaman

Modal Kabupaten Sleman

Page 16: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

7

D. Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini susunan struktur organisasi di UD Rekayasa Wangdi W :

Gambar 2.1. Struktur organisasi

E. Tenaga Kerja UD Rekayasa Wangdi W

Jumlah tenaga kerja UD Rekayasa Wangdi W seluruhnya berjumlah 58

orang yang terbagi dalam beberapa bidang kerja. Dalam dunia perbengkelan,

secara teoritis bidang kerja yang diperlukan adalah perancangan, tenaga kerja

bidang pemesinan dan tenaga kerja bidang fabrikasi. Tugas dari seorang

Staf Ahli

Rujito

Staf Ahli

Agus Subekti

Pimpinan

Heni Siwi Gunarti, S.TP

Administrasi

Diana Susanti

Ari Widiartanti

Manager Teknis

Wangdi Wusono

Quality Control

Suryono

Hermawan Sulistyo

Koordinator

Elektrik&Elektronik

Yusuf Santoso

Koordinator

Bubut

Mujari

Koordinator

Las

Triyono

Staf Ahli

Kumara Ari Y

Koordinator

Kerja Plat

Supriyanto

Staf Ahli

Purwanto

Page 17: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

8

perancang adalah mendesain suatu rancangan alat atau membuat konsep alat yang

akan dikerjakan. Sedangkan tenaga kerja bidang pemesinan atau fabrikasi

bertugas untuk merealitakan atau membuat gambar kerja dari sang perancang

menjadi bentuk yang nyata. Disini kenaikan tingkat ditinjau berdasarkan prestasi

kerja yang ditetapkan UD Rekayasa Wangdi W itu sendiri.

Pelaksanaan kerja UD Rekayasa Wangdi W dilakukan pada hari Senin

sampai dengan hari Sabtu dan dibagi menjadi dua tahap seperti dibawah :

Senin sampai Kamis dan hari Sabtu :

Tahap I : 08.00 – 11.30 wib

Tahap II : 12.30 – 11.30 wib

Jumat :

Tahap I : 08.00 – 11.30 wib

Tahap II : 13.00 – 16.00 wib

Sebelum pelaksanaan kerja, diadakan briefing pagi jam 07.50 yang berisi

menyanyikan lagu Indonesia Raya, pengarahan kerja dan koreksi pekerjaan.

Kerja lembur dilaksanakan dengan satuan per jam. Seberapa banyak kerja

lembur yang dilaksanakan tergantung dari banyaknya staf, kerumitan pengerjaan

dan target waktu pengerjaan. Seperti pada umumnya, gaji karyawan diberikan

setiap hari sabtu berdasarkan pertimbangan input-output perusahaan, lama

kerjanya karyawan dan tingkat pendidikan karyawan. Kenaikan gaji berdasarkan

pada prestasi kerja dan seberapa lama karyawan bekerja pada perusahaan tersebut.

UD Rekayasa Wangdi W memperhatikan kesejahteraan para karyawan,

hal ini dibuktikan dengan tersedianya fasilitas-fasilitas dibawah ini :

1. Karyawan diberi bonus tunjangan hari raya, hal ini bisa dengan uang tunai

maupun bahan makanan.

2. Setiap beberapa tahun (periode tahun) karyawan diberi tambahan gaji.

3. Tunjangan kecelakaan kerja ketika terjadi kecelakaan kerja di dalam

bengkel.

Page 18: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

9

F. Proses Produksi Peralatan Pasca Panen

Proses pembuatan peralatan pengolahan pasca panen merupakan proses

yang memerlukan pemikiran, ketelitian serta ketepatan sejak mulai pemilihan

bahan, pemotongan, pengelasan, pembubutan, pengerjaan plat, dan pemasangan

secara mekanik maupun elektrik. Sehingga alat yang dihasilkan akan berkualiatas

sesuai dengan pemesanan konsumen.

Adapun proses operasional di UD Rekayasa Wangdi W dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Pemilihan Bahan

Bahan logam yang digunakan merupakan jenis logam yang dibeli

dari toko besi di kota Yogyakarta, Solo, Semarang maupun Jakarta.

Begitu juga dengan komponen elektrik maupun elektronik.

Bahan yang di persiapkan sesuai dengan pemesanan. Produk yang

kontak langsung dengan bahan makanan manusia kami anjurkan

menggunakan stainless stell, sedangkan untuk produk yang tidak

berhubungan dengan pangan biasanya menggunakan besi cor atau

aluminium.

2. Pemotongan

Pemotongan merupakan tahap awal dari pembentukan suatu

produk yang berhubungan dengan dimensi dari alat yang akan dibuat.

Sebelum dilakukan proses pemotongan, dimensi alat diukur terlebih

dahulu dan setelah itu dilakukan cutting plan.

3. Pengelasan

Pengelasan adalah proses penyambungan dua logam lebih secara

permanen dengan cara memanaskan logam dengan busur listrik sampai

meleleh disertai atau tanpa disertai bahan/kawat tambah. Pengelasan ini

bertujuan untuk mempersatukan antara logam yang sudah dipotong sesuai

kebutuhan atau ukuran yang dikehendaki hingga membentuk alat atau

konstruksi yang dibuat.

Page 19: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

10

4. Pembubutan

Proses pembubutan dilakukan jika produk yang dibuat

membutuhkan komponen tambahan alat yang memerlukan proses

pembubutan untuk menyempurnakan hasil produk.

5. Pengerjaan plat

Pengerjaan plat berfungsi untuk menutup kerangka, menutup

bagian yang tajam, menutup bagian transmisi, maupun sebagai

komponen pokok dalam pembuatan alat.

6. Pemasangan Elektrik

Pemasangan elektrik dilakukan merupakan tahap akhir setelah

adanya finishing. Pemasangan ini biasanya dalam bentuk automatic

thermocontrol, timer, inverter atau pemasangan saklar.

G. Pengawasan Mutu

Pengawasan mutu yang dilakukan UD Rekayasa Wangdi W ini bertujuan

untuk menjaga kualitas produk agar produk yang dihasilkan selalu konstan dan

berkualitas tinggi. Pengawasan mutu ini dilakukan mulai dari pemulihan bahan,

cara pengerjaan, pemasangan komponen elektrik/elektronik maupun mekanik dan

finishing. Untuk itu produk-produk yang dikeluarkan oleh UD Rekayasa Wangdi

W bergaransi 6 bulan. Apabila ada alat yang rusak tapi masih bergaransi, pihak

bengkel akan memperbaikinya dengan datang ke lokasi atau alat dibawa ke

bengkel.

H. Pemasaran Hasil Produksi Di UD Rekayasa Wangdi W

1. Konsumen

Konsumen atau pengguna peralatan pengolahan pasca panen dari

UD Rekayasa Wangdi W meliputi:

a. Perusahaan Swasta

b. Perusahaan Rumah Tangga

c. Perorangan

d. Dinas Pendidikan

Page 20: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

11

e. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan

f. Balai Penelitian

2. Pemasaran

Pemasaran produk UD Rekayasa Wangdi W bermula dari instansi

pendidikan terutama dari Universitas, selain itu kontak person dan agen

bagian dari pemasaran produk.

Produk yang beraneka ragam ini diproduksi berdasarkan

pemesanan. Pemesanan meliputi wilayah Indonesia. Adapun pelanggan

yang sering memesan atau membeli produk dari UD Rekayasa Wangdi W

sebagai berikut:

1. PT. Archi Gama

2. PT. Gama Teknik Mandiri

3. PT. Chana Dera

4. PT. Optimed

5. PT. Nauvalindo

6. PT. Permata Alam

7. PT. Retrifieed

8. PT. Permata Hati

9. PT. Tiga Pilar

10. PT. Indo Acidatama

11. Toko Bandung

12. UD. Buana Teknik

13. UD. Budi Mukti

14. PT. Westa Pustaka Kusuna

15. TP UGM

16. Peternakan UGM

17. Farmasi UGM

18. Perikanan UGM

19. Kehutanan UGM

20. TP UNSUD

Page 21: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

12

21.TP UNDIP

22. Tek. Kimia UNDIP

23. Politeknik Semarang

24. PT. Bhinangkit Eka Sarana Tria

25. Departemen Pertanian dan Peternakan DIY

26. Departemen Pertanian dan Peternakan Sleman

27. Departemen Pertanian dan Peternakan Wonosari

28. Departemen Pertanian dan Peternakan Kulonprogo

I. Tata Laksana UD Rekayasa Wangdi W

Di dalam mendirikan sebuah industri perlu mempertimbangkan beberapa

aspek yang mempengaruhi perkembangan industri/perusahaan tersebut dan salah

satunya adalah tata letak bengkel. Hal ini dimaksudkan untuk mengefektifkan

sistem kerja. Pengaturan ini perlu mempertimbangkan ruang yang ada, jumlah

mesin, keselamatan kerja, ventilasi udara dan penerangan. Hal ini dimaksudkan

sebagai usaha-usaha pembenahan bengkel untuk mendapatkan efisiensi yang

tinggi serta koordinasi bagian-bagian manajemennya dapat dilakukan dengan

mudah. Oleh karena itu dalam kegiatan ini tata laksana bengkel dapat digolongkan

menjadi :

1. Pembagian bengkel

Berdasarkan jenis pekerjaan yang ada, maka UD Rekayasa Wangdi

W dibagi menurut jenis pekerjaannya :

a. Pengerjaan Mesin

Bagian ini mengerjakan produksi yang memerlukan pekerjaan pemesinan

seperti: sekrap, bubut, frais, bor, dan sebagainya.

b. Pengerjaan Kerja Bangku

Pekerjaan yang dilakukan di bagian ini meliputi :

a) Pekerjaan mengikir.

b) Pekerjaan membuat ulir dengan menggunakan tap dan sney.

c) Mencekam benda yang akan digergaji dan dilakukan peniitikan.

d) Membengkokkan benda kerja yang dicekam dengan ragum

Page 22: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

13

e) menggerinda tangan.

c. Pengerjaan Las

Pekerjaan ini meliputi jenis-jenis pekerjaan :

a) Mengelas listrik (SMAW)

b) Mengelas Oxy Acetylene yang biasanya dgunakan untuk

pengerjaan penyambungan plat, pemotongan plat,

pembrasingan pahat widya, dan sebagainya.

d. Pengerjaan Pelat

Pada bagian ini meliputi jenis-jenis pekerjaan pelat, antara lain :

a) Penggambaran dan perhitungan bahan (cutting plan).

b) Pemotongan bahan pelat.

c) Penekukan pelat.

d) Pengerjaan assembly.

e. Pengerjaan Pengecatan (painting)

Bagian ini meliputi pekerjaan-pekerjaan finishing yaitu pekerjaan

pengecatan produk-produk yang telah selesai dibuat dan telah di

assembling, sehingga menjadikan produk menjadi barang jadi dan siap

dikirimkan kepada konsumen.

2. Tata Letak UD Rekayasa Wangdi W

Hal ini dimaksudkan untuk mengefektifkan sistem kerja.

Pengaturan ini perlu mempertimbangkan ruangan yang ada, jumlah

mesin, keselamatan kerja, ventilasi udara dan penerangan. Tata letak

mesin di UD Rekayasa Wangdi W adalah seperti gambar (terlampir di

lampiran).

Page 23: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

14

3. Iventaris Mesin Dan Alat

a. Inventaris Mesin

Mesin perkakas yang dimiliki UD rekayasa Wangdi W adalah

sebagai berikut :

1) Genset ( 3 unit )

Gambar 2.1 Genset

2) Mesin Bending Hidrolik

Gambar 2.2 Mesin Bending Hidrolik

Spesifikasinya :

Merek : Perkins

Type : GF3 – 50 KVA

380 V – 50 Hz

Spesifikasi :

Merk : Wu-Yang

Kapasitas Pelat Stainless

Steel : max 5 mm x 3000 mm

Kapasitas pelat besi :

max 6 mm x 3000 mm

Page 24: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

15

3) Mesin Potong Plat

Gambar 2.3 Mesin Potong Plat.

4) Mesin Sekrap

Gambar 2.4. Mesin Skrap

Spesifikasinya :

Merk : Wu-Yang

Kapasitas plat stainless steel

: max 5 mm x 3000 mm

Kapasitas plat besi : max 6

mmx 3000 mm

300 V 8,15 KVA

6A 50 HZ

Spesifikasinya :

Max. Shaping Panjang : 500 mm

Max. Distance dari tepi bawah ram

kemeja : 370 mm

Frekuensi ram stroke :

15,24,37,51,64,80,102,126,158 kali /

menit

Motor : 3 KW 1420 r/min

Dimensi : 1943 x 1160 x 1533

mm

Berat : 1800 kgs

Page 25: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

16

5) Mesin Bubut Besar

Gambar 2.5 Mesin Bubut Besar

Spesifikasinya :

Model : TAL 1500

Merk : Takisawa GAP Bed Lathe

Swing over bed ways : 18-1/2”

Swing in removable gap : 26”

Swing atas slide silang : 9-13/16”

Jarak antara pusat : 60”

Lubang spindle : 2-1/4

Bed width : 14-9/16

Speed spindle range : 25-1600 Rpm

Range feed longitudinal : 0,06”-0,0195”

Berat : 5750 LBS

Made in Taiwan

Page 26: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

17

6) Mesin Bubut Kecil

Gambar 2.6. Mesin Bubut Kecil

7) Mesin Frais

Gambar 2.7 Mesin Frais

Spesifikasinya :

Type : CQ 6230

Pusat jarak 750/914 mm

Spindle bore :38 mm

Spindle kecepatan :65-1400rpm

(65-1810rpm

oposional)

Motor : 1.1 KW/1.5 Kw

Berat : 550 kgs

Spesifikasinya : Type : 9321

Page 27: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

18

8) Mesin Las Listrik

Gambar 2.8 Mesin Las Listrik

9) Mesin Gerinda Tool

Gambar 2.9 Mesin Gerinda Tool

Spesifikasinya :

Merk : General C arc-

welder

Model : B X1-250-A

Spesifikasinya :

Merk : Grind Force

8000

Type : TDS-200

Bench Grinder : 200 mm

375 watt, 1,8 A

220 V-50Hz

2800 Rpm

Page 28: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

19

10) Mesin Gerinda Potong

Gambar 2.10 Gerinda Potong

11) Mesin Las Argon

Gambar 2.12 Mesin Las Argon

Spessifikasinya :

Merk : Hitachi

Type : CC 14SF

Daya listrik :2000 watt

Kecepatan :3800 rpm

Diameter batu potong :355 mm/14”

Kapasitas potong besi : 65 – 130

(mm)

Dimensi :603x318x603

(mm)

Spesifikasinya :

Merk : Maestro Arc Inverter

Model : WSM-160

220 V

Page 29: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

20

12) Mesin Roll Plat

Gambar 2.16 Mesin Rool Plat

b. Inventaris Alat-alat

Alat-alat pengerjaan tangan atau kerja bangku di bengkel ditangani

langsung oleh petugas gudang alat. Alat tersebut dapat digunakan atau

berstatus pinjaman, tetapi memiliki hak pakai artinya alat tersebut dapat

digunakan sebagaimana mestinya. Apabila alat tersebut rusak maka

pemakai menunjukkan alat tersebut kepada seksi peralatan untuk segera

minta ganti.

Adapun alat-alat yang terdapat di UD Rekayasa Wangdi W adalah

sebagai berikut :

1) Inside caliper (jangka kaki)

2) Out Cide Point (jangka bengkok)

3) Devide (jangka tusuk)

4) Steel rule (mistar baja)

5) Scribe (pena gores)

6) Tree square (penyiku)

7) Benc-vice (ragum)

8) File (kikir)

9) Center punch (pinitik)

10) Chisel (pahat)

Spesifikasinya :

Motor : 3 HP

Kapasitas tebal plat : 0.8 – 3

mm

Maksimal panjang plat :

3000 mm

Page 30: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

21

11) Hamer (palu)

12) Scissor (gunting)

13) Vee Blok (blok V)

14) Marking tool (plat datar)

15) TAP (ulir datar)

16) Hand vice (ragum tangan)

17) Vernier caliper (jangka sorong)

18) Drill hand (bor tangan)

19) Wrench (kunci pas)

20) Hand grinder (gerinda tangan)

21) Work piece (benda kerja)

22) Hacksaw (gergaji tangan)

23) Jig saw (gergaji mesin), dll.

Untuk lebih memperlancar kegiatan perusahaan khususnya di bengkel,

disediakan beberapa upaya dan fasilitas antara lain :

1. Area parkir kendaraan bermotor karyawan dan gedung perkantoran yang

terletak di area paling depan sehingga tidak terganggu oleh aktivitas

bagian bengkel produksi.

2. Ruang produksi dan pergudangan serta musholla yang terletak di samping

gedung perkantoran.

3. Tersedianya koperasi simpan pinjam untuk membantu memenuhi

kebutuhan karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

karyawan.

J. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan kerja mutlak harus diutamakan dalam suatu

perusahaan untuk mencegah terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh

kecelakaan kerja, kebakaran, kerusakan lingkungan akibat proses produksi

serta bahaya-bahaya lainnya. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja

di UD Rekayasa Wangdi W sebagai upaya perlindungan terhadap aset

Page 31: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

22

perusahaan, sumber daya manusia maupun faktor produksinya.

Keselamatan dan kesehatan kerja sudah terintegrasi didalam semua fungsi

perusahaan, baik fungsi perencanaan, produksi maupun bengkel.

Tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung

jawab seluruh karyawan.

Keberhasilan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja

tergantung dari kebijakan yang di ambil oleh pimpinan perusahaan, antara

lain :

1. Komitmen pemilik perusahaan.

2. Kepemimpinan yang tegas dan bijaksana.

3. Tanggung jawab karyawan untuk melaksanakan keselamatan dan

kesehatan kerja.

4. Terlaksananya keselamatan dan kesehatan kerja pada semua fungsi

perusahaan.

Sasaran dari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja adalah

terciptanya kondisi yang aman, kondusif, dan tidak terjadinya kecelakaan

yang menyebabkan kerugian perusahaan, baik sumber daya manusia

maupun faktor produksi.

K. Produk UD Rekayasa Wangdi W

UD Rekayasa Wangdi W merupakan bengkel yang

mengembangkan teknologi tepat guna dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat umumnya. Produk

yang dihasilkan dari bengkel ini meliputi peralatan pasca panen di bidang

pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, laboratorium equipment dan

alat alat lain yang di proses oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan

selalu mempunyai orientasi ke konsumen sehingga produk yang dihasilkan

sederhana dalam penggunaan dan tepat sesuai yang dikehendaki konsumen

atau pemesan. Adapun produk-produk yang telah berhasil dibuat dan

Page 32: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

23

dikembangkan oleh UD Rekayasa Wangdi W adalah sebagaimana

terlampir.

Sedangkan kapasitas produksi yang dihasilkan UD Rekayasa

Wangdi W setiap bulannya berubah-ubah tergantung pesanan. Untuk bulan

Agustus 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.1 Kapasitas produksi bulan Agustus 2012 UD Rekayasa Wangdi W.

NO Produk Kapasitas

1 Mesin Pengolahan hasil Pertanian 17 unit

2 Mesin Pengolahan hasil Perternakan 4 unit

3 Mesin Pengolahan hasil Perikanan 1 unit

4 Mesin Pengolahan hasil Perkebunan 1 unit

5 Peralatan Laboratorium 2 unit

6 Lain-lain (rambu-rambu, meja, talang dsb) 11 unit

Page 33: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

24

BAB III

KEGIATAN KEAHLIAN

A. Kegiatan Umum di Industri

Proses produksi di UD Rekayasa Wangdi W memiliki beberapa aspek

kegiatan, yaitu:

1. Kegiatan Bagian Perencanaan

Bagian perencanaan di UD Rekayasa Wangdi W ditangani langsung oleh

manager produksi yang dibantu oleh petugas atau karyawan yang menguasai

bidang perencanaan dari suatu produk yang akan dibuat, mulai dari perencanaan

bahan, kebutuhan bahan, proses produksi lainya, dan perhitungan biaya

keseluruhan yang akan dikeluarkan untuk memproduksi barang atau konstruksi

yang akan dibuat. Setelah perencanaan itu jadi maka proses selanjutnya adalah

langsung diserahkan pada bagian produksi. Di bawah ini akan digambarkan secara

sederhana skema kerja mulai pesanan barang sampai barang dikirim kembali ke

konsumen.

Gambar 3.1 Skema Kerja UD Rekayasa W

KONSUMEN

Pesanan Barang

BAGIAN GUDANG

Ada atau tidaknya

ketersediaan bahan, jika

tidak ada membeli di

toko

PERENCANA

merencanakan :

Gambar kerja

Perhitungan

bahan/material

Perhitungan

biaya total

Perhitungan

waktu/tenaga

PRODUKSI

Pengerjaan

Page 34: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

25

Untuk menghasilkan perencanaan yang baik dan dengan resiko kegagalan

yang sekecil-kecilnya maka dibutuhkan tenaga perencanaan yang betul-betul

menguasai bidang ini. Dengan demikian syarat seorang perencana yang baik harus

terpenuhi yaitu:

a. Memahami analisis dan menguasai perhitungan-perhitungan kekuatan

bahan, kebutuhan bahan, dan perencanaan biaya yang dibutuhkan dalam

pembuatan suatu produk.

b. Perencana dapat membuat gambar kerja secara keseluruhan dari produk

yang akan dibuat. Gambar kerja (gambar teknik) harus dibuat jelas dan

menurut ketentuan yang berlaku.

c. Perencana menguasai proses pengerjaan dari gambar supaya sinkron antara

gambar kerja dengan mesin yang ada dan ketersedian bahan di bengkel

maupun dipasaran. Maka dari itu perencana harus melihat ke bengkel

apakah yang digambar itu bisa dikerjakan dengan mesin yang ada atau

tidak.

2. Kegiatan Bagian Gudang

Kegiatan bagian gudang ini secara khusus ada yang mengurusi dan

membawahi sendiri. Namun secara operasional dibawah tanggung jawab manager

produksi. Kegiatan bagian gudang ini bertugas menjaga, mengawasi, membeli,

dan mengeluarkan komponen sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Menurut diagram proses perencana produksi, maka kegiatan bagian

gudang adalah menerima perencanaan kebutuhan bahan dan jenis bahan dari

perencanaan. Adapun prosesnya adalah bahan dikeluarkan dari gudang seizin

bagian gudang, tetapi jika bahan yang akan digunakan tidak ada dan jumlahnya

tidak mencukupi maka bahan harus dibeli lewat toko, namun harus dilaporkan

terlebih dahulu pada bagian perencana ataupun manager produksi bengkel.

Bahan-bahan yang ada di UD Rekayasa Wangdi W ini meliputi besi

batangan, besi profil, plat-plat lembaran, pipa besi atau jenis logam lainnya seperti

stainless stel, alumunium, tembaga, dan sebagainya. Kebutuhan bahan dari

bengkel UD Rekayasa Wangdi W biasa dibeli dari toko-toko besi di sekitar

Yogyakarta.

Page 35: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

26

3. Kegiatan Bidang Produksi

Kegiatan pada bidang produksi di UD Rekayasa Wangdi W merupakan kegiatan

utama dari berlangsungnya proses produksi. Kegiatan bidang ini sebenarnya

mencakup hal yang luas. Namun dalam laporan ini akan dilaporkan mengenai

kegiatan bidang produksi yang dilihat selama praktikan melaksanakan kegiatan

praktik industri di UD Rekayasa Wangdi W. Adapun kegiatan bidang produksi di

UD Rekayasa Wangdi W adalah sebagai berikut:

a. Pengerjaan Plat

Pengerjaan plat di UD Rekayasa Wangdi W merupakan pekerjaan

yang paling dominan. Dengan melihat hasil produksi yang dihasilkan,

pengerjaan plat di bengkel mempunyai prosentase pengerjaan paling

banyak. Adapun pengerjaan plat di UD Rekayasa Wangdi W dapat

dibagi menjadi beberapa pengerjaan antara lain:

1) Pemotongan Plat

Pemotongan plat di bagian produksi ini adalah merupakan bagian

penting dalam pengerjaan plat. Karena selain digunakan untuk

produksi sendiri, bagian pemotongan plat ini juga menerima jasa

pemotongan plat dari bengkel-bengkel luar. Pemotongan bahan di UD

Rekayasa Wangdi W adalah menggunakan mesin potong merk Wu-

Yang dengan kapasitas tebal plat maksimal untuk stainlesstel 5 mm x

3000 mm, sedangkan untuk plat besi maksimal tebal plat 6 mm x 3000

mm. Bila pemotongan bahan plat yang mempunyai ketebalan lebih dari

ukuran tersebut dan bentuk pemotongan simetris serta tidak lurus maka

pemotongannya dapat menggunakan alat potong jig saw untuk

ketebalan dibawah 10 mm, jika ketebalannya lebih dari 10 mm

pemotongannya menggunakan las potong oxy asetylene.

Pelaksanaan proses pemotongan cukup sederhana dengan aturan

bahwa pertama-tama bahan plat harus diukur terlebih dahulu dan

kemudian ditandai dengan digaris dengan penggores. Setelah proses

penggambaran selesai maka plat tersebut diletakkan di landasan mesin

Page 36: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

27

potong dan garis penandaan ditepatkan dengan sisi bagian tajam pisau

potong. Setelah itu tombol on ditekan dan ditunggu hingga mesin atau

motor mesin berputar stabil, baru pedal potong ditekan atau diinjak.

Karena mesin potong ini sudah agak lama dan konstruksinya kurang

aman, maka diharapkan dalam pemakaian mesin ini harus hati-hati.

2) Penekukan Plat

Mesin penekuk (Bending Machine) plat juga merupakan mesin

yang penting dalam proses pengerjaan plat. Biasanya mesin ini

digunakan setelah melalui proses pemotongan plat. Selain itu

penekukan plat ini juga menerima jasa penekukan plat dari bengkel-

bengkel luar. Adapun mesin bending di UD Rekayasa Wangdi W

berukuran cukup besar. Mesin ini cara kerjanya menggunakan sistem

hidrolis dan diesnya menggunakan bantalan V yang dapat di setting

sesuai ketebalan plat yang akan ditekuk. Seperti dalam sistem

pemotongan, maka penekukan plat ini juga harus diukur terlebih

dahulu kemudian gambar atau ditandai dengan penggores. Setelah

proses itu selesai maka garis penanda diletakkan tepat ditengah garis

tekukan mesin atau tepat di bawah sisi tekuk dies. Sebelum dimulai

penekukan, terlebih dahulu setting kedalaman penekukan plat dengan

menekan tombol pengukur kedalaman penekukan, kemudian tombol

on dihidupkan. Proses penekukan dapat dilaksanakan dengan menekan

atau menginjak pedal penekukan. Mesin yang digunakan adalah merk

Wu-Yang dengan kapasitas tebal plat maksimal yang dapat ditekuk

untuk plat stainlessteel adalah 5 mm x 3000 mm, sedang untuk plat

besi 6 mm x 3000 mm.

3) Pemolesan Plat

Pemolesan plat di UD Rekayasa Wangdi W dilaksanakan setelah

konstruksi plat selesai dibuat. Adapun tujuan dari pemolesan adalah

untuk mendapatkan permukaan plat yang halus dan mengkilap.

Biasanya proses pemolesan ini dilaksanakan untuk plat dari jenis

stainless steel yang memerlukan permukaan plat yang halus dan

Page 37: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

28

mengkilap setelah proses pengelasan. Proses pengkilapannya

menggunakan peralatan gerinda tangan yang batu gerindanya diganti

dengan menggunakan kertas amplas halus dan dengan menggunakan

batu hijau sebagai batu penghalusnya.

4) Pengecatan

Pengecatan ini dilakukan pada pengerjaan yang sudah jadi atau

konstruksi alat yang sudah dirakit dan bukan dari bahan jenis stainless

steel. Pengecatan di UD Rekayasa Wangdi W ini menggunakan

pengecatan dengan menggunakan kuas maupun menggunakan sistem

semprot dengan peralatan kompresor dan alat semprot (sprayer).

b. Pengerjaan Pengelasan

Pengerjaan pengelasan yang dilaksanakan di UD Rekayasa Wangdi

W adalah pengerjaan penyambungan dan pemotongan. Pengelasan di

bengkel ini ada tiga macam pengelasan yaitu las busur (SMAW), las Oxy-

Acetylene,dan GTAW.

1) Pengelasan Las Busur Listrik (SMAW)

Penggunaaan las busur di bengkel ini sangat berperan

penting dalam berlangsungnya proses produksi. Hampir dari semua

kegiatan produksi di bengkel ini menggunakan las busur. Pengelasan

las busur di bengkel ini digunakan untuk penyambungan pembuatan

rangka mesin, atau penambalan dengan menggunakan elektroda.

Adapun pengerjaan las busur di bengkel ini dibedakan menjadi 2,

yaitu pengelasan untuk bahan besi atau baja dan pengelasan untuk

bahan dari stainless steel. Untuk pembuatan konstruksi dari bahan

besi atau baja digunakan dengan elektroda baja biasa, sedangkan

untuk pembuatan konstruksi dari bahan stainless steel, maka

pengelasannya harus menggunakan elektroda batangan jenis stainless

steel.

2) Pengelasan Las Oxy-Acetylene

Page 38: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

29

Pengelasan las Oxy-Acetylene dikhusukan untuk pengelasan atau

penyambungan plat-plat yang tipis. Las OAW juga bisa digunakan

untuk pembrasingan, terutama digunakan saat membrasing pahat

widya dengan pemegangnya. Untuk proses pemotongan besi plat yang

tebal maka dipergunakan las Oxy Acetylene yang dikhususkan unutk

pemotongan plat tebal.

3) Pengelasan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)

Penegelasan jenis GTAW juga sangat diperlukan untuk

penyambungan logam plat. Untuk jenis plat dari stainless stell yang

tipis biasanya menggunakan las GTAW. Pengelasan dengan GTAW

menjamin las logam plat yang akan disambung agar tidak berlubang.

Dalam melakukan pengelasan maka factor safety harus benar-benar

diperhatikan, seperti memakai topeng las, jaket apron, selongsong

kaki dan tangan, serta sepatu bengkel.

c. Pengerjaan Pemesinan

Pengelasan pemesinan di UD Rekayasa Wangdi W merupakan

pekerjaan pendukung dari proses produksi atau komponen yang saling

terkait dengan pengerjaan fabrikasi (perakitan). Pengerjaan pemesinan ini

karena berada dalam satu bengkel maka tidak dapat dipisahkan komponen

satu sama lain, jadi semua komponen yang ada di bengkel merupakan

komponen yang saling terkait satu sama lain, tidak dapat dipisah-pisahkan

dan semuanya saling menunjang. Adapun proses pemesinan di bengkel

ini pada umumnya adalah sama, namun disini akan dijelaskan secara garis

besarnya saja, yaitu:

1) Pengerjaan Membubut

Pekerjaan membubut di bengkel ini merupakan komponen penting

karena sebenarnya semua komponen pengerjaan pemesinan

memerlukan pengerjaan bubut. Seperti yang dilihat setiap harinya

pekerjaan pembubutan disini berlangsung terus-menerus bahkan dapat

dikatakan tidak pernah berhenti. Mesin bubut yang digunakan di

Page 39: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

30

bengkel ini ada 5 mesin. Mesin-mesin tersebut dikategorikan 2 mesin

bubut besar dan 3 mesin bubut kecil. Mesin bubut besar ini digunakan

untuk pembuatan poros atau komponen-komponen yang besar atau

yang tidak mampu dibuat oleh mesin bubut kecil. Sedangkan mesin

bubut kecil hanya untuk pengerjaan komponen-komponen kecil,

seperti: pembuatan poros, perbaikan komponen-komponen mesin

yang memerlukan pengerjaan bubut, pembuatan puly, pembuatan

busing, pembuatan ulir, dan sebagainya.

2) Pengerjaan Menyekrap

Pengerjaan sekrap mempunyai fungsi utama nomor dua setelah

pengerjaan mesin bubut. Karena untuk pengerjaan mesin ini juga

dapat dikatakan tidak pernah berhenti, namun apabila dibandingkan

dengan pengerjaan membubut, mesin bubut lebih besar prosentase

penggunaannya. Mesin sekrap ini digunakan untuk menghilangkan

sebagian permukaan menjadi rata dan pembuatan alur pasak dengan

jalan pemakaiannya dengan menggunakan pahat HSS.

3) Pengerjaan Mengefrais

Pekerjaan mengefrais di UD Rekayasa Wangdi W prosentasenya

lebih sedikit daripada dengan penggunaan mesin bubut, tapi hampir

selalu dipergunakan setiap harinya. Mesin frais ini biasanya

digunakan untuk mengebor benda yang menggunakan mata bor

berdiameter besar, pembuatan alur, pembuatan roda gigi, dan

sebagainya. Mesin Frais dilengkapi dengan kepala pembagi yang

berfungsi untuk membagi lingkaran dengan beberapa bagian yang

sama. Mesin frais yang dimiliki UD Rekayasa Wangdi W adalah

mesin frais universal, sehingga mampu untuk ditrasnformasikan

menjadi mesin frais horizontal maupun secara vertikal.

4) Pengerjaan Mengebor

Pengerjaan mengebor merupakan pekerjaan yang paling sering

dilaksanakan di dalam suatu bengkel bagian permesinan. Pengerjaan

Mengebor dilakukan untuk membuat lubang pada bagian-bagian

Page 40: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

31

benda tertentu. Mesin bor yang dipakai tergolong mesin bor meja

karena bentuknya yang kecil. Prinsip mesin bor ini adalah putaran

dari sebuah motor dipindahkan dengan transmisi sabuk atau v-belt,

yang ditambah konstruksi mekanik, sehingga dapat untuk melubangi

suatu bahan tertentu dengan cara menyayat permukaan secara

berputar dengan menggunakan mata bor. Jumlah mesin bor yang ada

di UD Rekayasa Wangdi W ada satu. Untuk melakukan pengeboran

biasanya tergatung dari benda logam yang akan dibor. Jika bendanya

tipis maka dipergunakan mesin bor tangan,jika bendanya tebal bisa

digunkan mesin bor meja, atau juga bisa dengan mengebor pada

mesin frais vertical.

Berdasarkan jenis pekerjaan yang ada, kegiatan kerja yang dilaksanakan di

UD Rekayasa Wangdi W dapat dikelompokkan dengan maksud agar proses

pembuatan produk menjadi lebih mudah, cepat dan memiliki kualitas yang baik.

Dapat disimpulkan pekerjaan rutin yang dilakukan di UD Rekayasa

Wangdi W antara lain :

1. Pekerjaan Pemesinan

Pada bagian ini mengerjakan produk yang memerlukan pengerjaan seperti:

a. Proses bubut.

b. Proses sekrap.

c. Proses frais.

d. Proses bor.

2. Pekerjaan Kerja Bangku

Pekerjaan kerja bangku meliputi:

a. Proses mengikir.

b. Proses membuat ulir dengan menggunakan tap dan sney.

c. Proses menggergaji benda kerja.

d. Proses menekuk benda kerja.

e. Proses menggerinda benda kerja dengan gerinda tangan.

3. Pekerjaan Pengelasan

Page 41: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

32

Pekerjaan ini meliputi jenis-jenis pekerjaan:

a. Pengelasan dengan las busur listrik (SMAW)

b. Mengelas dengan las oxy-acetylene yang biasanya digunakan untuk

pekerjaan menyambung, memotong, brasing, dan sebagainya.

c. Las GMAW

4. Pekerjaan Plat

Pekerjaan yang dilakukan dibidang ini antara lain:

a. Pembuatan pola dan mengukur plat.

b. Memotong (cutting) plat.

c. Menekuk (bending) plat.

d. Mengerol plat.

5. Pekerjaan Perakitan (Assembly)

Pekerjaan bagian perakitan adalah merangkai atau merakit dari part

atau komponen yang telah dibuat pada bagian pemesinan atau bagian

lainnya. pada pengerjaan perakitan, alat tidak mampu berfungsi sesuai

harapan, maka alat tersebut akan di evaluasi ulang dan membenahi bagian

mana yang harus dirombak ulang.

Setelah alat perakitan selesai selanjutnya alat/ mesin tersebut

dibawa ke bagian finishing.

6. Pekerjaan Pengecatan

Pengecatan merupakan pekerjaan dalam katagori finishing.

Pengecatan dilakukan pada alat yang telah dirakit sehingga akan member

tampilan yang menarik pada suatu alat. Fungsi lain dari plat yaitu untuk

mencegah karat menempel pada rangka atau bagian yang terbuat dari

besi dalam suatu alat/mesin.

B. Kegiatan Khusus Proses Pembuatan Molding pada Mesin

Slondok Otomatis

Pada bagian ini akan dibahas mengenai cara pembuatan molding pada

mesin pembuat slondok di UD Rekayasa Wangdi W. Proses pembuatan molding

Page 42: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

33

mesin pencetak slondok otomatis ini dimulai dari tahapan perencanaan bentuk,

pemilihan bahan, proses pengerjaan, dan proses perakitan.

1. Perencanaan bentuk molding mesin slondok otomatis

Dalam pembentukan kontruksi mesin akan sangat berpengaruh

terhadap kinerja dari mesin/alat itu sendiri. Maka untuk mencari solusi ini

harus mempertimbangkan berbagai syarat diantaranya:

a. Apakah bentuk rangka sesuai dengan fungsi mesin yang akan dibuat?

b. Dari bahan apakah rangka ini akan dibuat?

c. Apa keunggulan dari bentuk yang telah dipilih dibanding dengan

bentuk alternatife yang lain?

d. Apakah bentuk ini ikut dipertimbangkan dalam tampilan sebuah alat

supaya kelihatan menarik?

Dari macam pertimbanagn yang ada, maka dipilihlah bentuk

molding dengan bentuk melingkar (bulat). Bentuk molding slondok ini

dipilih karena mempunyai bentuk yang sederhana dan tidak begitu sulit

untuk pengerjaan lebih lanjut.

2. Material

Pemilihan bahan merupakan hal yang sangat utama dari suatu

perencanaan untuk pembuatan suatu alat. Bahan yang akan dipergunakan

merupakan base dari bentuk akhir molding ini. Pemilihan jenis bahan

memperhatikan berbagai factor seperti kekuatan (strenght), kekakuan,

daya tahan, ketahanan korosi, dan kekerasaan. Sebagai pertimbangan lain

penentuan jenis material juga memperhatikan dari aspek ekonomi sosial

seperti berapa harga material tersebut? Apakah material tersebut akan

menimbulkan pencemaran bagi lingkungan? dan tujuan dari penggunaan

jenis material ini (misal yang berhubungan dengan bahan makanan).

Dalam pembuatan molding pada mesin slondok otomatis,

dipergunakan material dari bahan stainless stell. Pemilihan ini

berdasarkan alasan karena molding akan selalu berhubungan dengan bahan

makanan, sehingga untuk menjaga makanan agar tidak terkontaminasi

Page 43: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

34

dengan bahan logam atau terjadi karat maka dipiilh stainless stell yang

anti korosi.

3. Alat yang digunakan

Alat-alat yang dipergunakan dalam proses pembuatan molding

mesin slondok adalah

a. Gerinda tangan

Mesin gerinda tangan yang dipergunakan di UD Rekayasa Wangdi

W.

Gambar 3.1 Gerinda tangan

Memiliki spesifiksasi :

merk : Hitachi

tipe : G10SS

daya listrik : 580 Watt

kecepatan tanpa beban: 1100 RPM

diameter batu gerinda : 100 mm/4’’

ukuran spindle : M 10x1.5

Page 44: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

35

Cara mengoperasikan gerinda potong yaitu pastikan dahulu mata

gerinda terpasang dengan kuat. Pegang gerinda dengan kuat dengan

tangan kanan dan tekan tombol on/off pada bagian atas gerinda.

Namun ada juga tombol on/off yang berada di belakang geinda. Setelah

batu gerinda potong berputar, kemudian gesekkan dengan benda kerja

dengan cara menggesek-gesekan dan menekannya. Apabila batu

gerinda habis, cara penggantiannya yaitu, pertama pastikan gerinda

tidak terhubung dengan listrik. Tekan dan tahan pengunci putaran

gerinda yang berada di bagian depan atas. Kendorkan mata gerida

dengan kunci gerinda. Lalu lepas mata gerinda yang telah habis tadi

dan ganti yang baru. Kemudian kencangkan batu gerinda dengan kunci

gerinda hingga benar-benar kuat.

a. Mesin las

Mesin las yang digunakan di UD Rekayasa Wangdi W. ini

memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Merk : General C arc Welding

Model : B XI-250-A

Arus Max : 250 A

Gambar 3.2 Mesin las GTAW

Page 45: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

36

Cara menggunakan mesin las ini yaitu pertama tentukan dahulu

besar arus yang dipakai. Arus pengelasan ditentukan oleh beberapa

faktor yaitu diameter elektrode, tebal bahan, dan jenis bahan. Arus las

yang dipakai dapat di lihat pada skala arus mesin las. Sebelum

pengelasan dilakukan persiapkan dahulu segala alat yang dibutuhkan.

Jepitlah logam yang akan di las dengan tang. Lalu pada bagian ujung

electrode yang tidak bersalut di jepit dengan tang yang satunya.

Kemudian electrode dinyalakana. Proses penyalaan electrode ada dua,

yaitu dengan cara tapping (hentakan) dan streching (gesekan/goresan).

Untuk metode tapping, elektroda diturunkan sampai menyentuh benda

kerja dan angsung diangkat dengan cepat sampai jarak sekitar diameter

electrode. Kemudian diturunkan lagi sampai berjarak kira-kira 0,8 x

diameter electrode. Untuk metode yang ke dua yaitu metode streching

yaitu dengan menggoreskan. Setelah terjadi nyala busur listrik, jarak

antara ujung electrode dengan bahan dipertahankan sekitar 0,8 x

diameter electrode. Arah penggoresan dapat dari arah kiri ke kanan

maupun sebaliknya. Untuk menjaga agar hasil pengelsan tetap baik

maka perpendekan electrode harus diikuti dengan pergerakan tangan.

digunakan unutk pengelasan bahan yang berbahan stainless stell.

b. Jig Saw

Jig Saw adalah mesin gergaji yang portable, bisa dibawa kemana-

mana dan bentuknya yang kecil cocok untuk dipergunakan dalam

pemotongan plat tipis.

Gambar 3.3 Jig Saw

Page 46: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

37

Mesin jig saw yang berada di Ud Rekayasa Wangdi W memiliki

spesifikasi sebagai berikut :

Power input : 390 watt

Panjang stroke : 26 mm

Kapasitas potong kayu ketebalan : 55 mm

Kapasitas potong dalam baja pada ketebalan : 6 mm

Stroke Per menit : 0-3.100

Panjang keseluruhan : 225 mm

Berat : 2.5 kg

Cara mengoperasikannya jig saw yaitu pertama pasang terlebih

dahulu mata gergajinya pada tempat dudukan mata gergaji di mesin jig

saw. Kemudian letakkan benda yang akan di potong di meja atau

tempat yang datar yang telah digambar sebelumnya. Letakkan mesin

jig saw di atas bahan yang akan dipotong dengan ujung mata gergaji

tegak lurus dengan garis potong. Tekan mesin jig saw dan tekan

tombol on nya sehingga mata gergaji bergerak naik turun. Kemudian

mesin dijalankan pelan-pelan mengikuti garis gambar yang telah dibuat

sebelumnya. Pakailah kacamata untuk menghindari bram atau tatal

akibat bergeseknya mata gergaji dengan bahan yang akan dipotong.

c. Amplas halus

Amplas merupakan bahan penghalus permukaan. Cara

menggunakan amplas dengan menggesek-gesekkan amplas pada

bagian permukaan logam. Pengamplasan dimulai dari amplas yang

kasar hingga ke amplas yang halus. Untuk bagian finishing maka

diperlukan amplas yang halus, agar permukaan logam lebih soft.

d. Palu

Meski hal yang dianggap kecil, keberadaan palu akan sangat

dibutuhkan dalam dunia bengkel. Bahkan di luar dunia

perbengkelanpun peran palu juga dominan. Palu sebagai alat pemukul

Page 47: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

38

benda atau pemberi gaya tekan secara mendadak pada benda kerja,

akan membuat benda menjadi tertekan ke bawah secara kuat.

e. Ragum

Ragum digunakan untuk mencekam benda kerja agar tidak goyah

saat benda itu dikenai suatu pekerjaan. Ragum hampir selalu

dipergunakan dalam dunia perbengkelan, untuk mendapatkan

pencekaman yang baik maka ragum harus terikat kuat dengan meja

ataupun landasan lainnya, dan benda kerja yang di jepit harus

dikencangkan dengan kuat.

f. Penitik

Memberi tanda (mark) pada logam dengan sebuah tanda titik,

sehingga akan memberi kemudahan dalam melakukan penggambaran

pada logam maupun penunjukan dimana suatu pekerjaan harus dikukan

pada benda tersebut. Cara menggunakan penitik yaitu dengan

menempelkan ujung penitik dengan bagian benda yang akan di titik,

lalu bagian atas penitik dipukul dengan palu sampai ujung penitik

menimbulkan bekas pada permukaan logam.

g. Busur

Busur sebagai instrument bantu untuk pengukuran sudut. Busur

bisa terdiri dari bevel, bevel protactor, alat bantu sinus, dan lain

sebagainya. Tapi untuk membantu proses pengerjan pembuatan

molding mesin slondok, cukup dengan busur biasa atau juga bisa

dengan bevel protactor.

Untuk mencari besar sudut maka busur sangatlah digunakan dalam

pekerjaan ini.

h. Penggores

Penggores digunakan unutk memberi tanda / menggambar pada

pada benda plat/logam sehingga mudah dilihat dan tidak hilang.

i. Gerinda Potong

Page 48: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

39

Gerinda potong adalah alat bantu dalam pemesinan untuk

memotong benda logam. Pemotongan logam dengan gerinda potong

dikhususkan untuk benda logam yang tidak begitu tebal.

Gambar 3.4 Gerinda Potong

Spesifikasi:

Merk : Hitachi

Tipe : CC 14 SF

Daya listrik : 2000 watt

Kecepatan : 3800 rpm

Diameter batu potong : 355mm/4”

Kapasitas potong besi : 65-130

Dimensi : 603 x 318 x 603

Cara mengoperasikan alat yaitu, pertama pastikan bahwa batu

gerinda terpasang dengan kuat. Pegang alat dengan kuat dan tekan

tombol on pada bagian atas alat. Namun unutk mesin gerinda tangn

yang lain, ada juga yang tombol on/off nya dibagian belakang alat.

Setelah batu gerinda berputar, kemudian gesekkan dengan benda yang

akan di gerinda dengan cara menekan dan menggeser-gesernya.

Apabila batu gerinda habis, cara menggantinya yaitu, pertama pastikan

alat tidak terhubung dengan sumber listrik. Tekan dan tahan kunci

penahan pada alat yang berada di bagian depan alat. Kendorkan kunci

Page 49: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

40

penahan batu gerinda dengan kunci khusus unutk batu gerinda. Lepas

batu gerinda dan ganti dengan yang baru, kemudian kencangkan lagi

batu gerinda hingga benar-benar kencang.

j. Mesin bubut

Mesin bubut adalah mesin perkakas yang sifat kerjanya menyayat,

dimana benda kerja bergerak secara rotasi dan pahat bergerak secara

translasi. Mesin bubut khususnya hanya digunakan untuk menyayat

benda yang berbentuk silindris. Peran mesin bubut dalam suatu

pekerjaan pemesinan sangat vital karena hampir semua pekerjaan

perbengkelan membutuhkan mesin bubut.

Gambar 3.5 Mesin bubut

Spesifikasinya :

Type : CQ 6230

Pusat jarak : 750/914 mm

Spindle bore : 38 mm

Spindle kecepatan : 65-1400rpm (65-1810 rpm proposional)

Motor : 1.1 KW/1.5 Kw

Berat : 550kgs

Page 50: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

41

k. Jangka

Jangka merupakan alat bantu untuk membuat garis secara

melingkar. Jangka yang digunakan untuk menggambar pada plat harus

berujung seperti penggores, sehingga tanda yang ditimbulkan oleh

ujung jangka akan terbekas pada permukaan logam.

b. Proses Pembuatan

1) Proses Penggambaran dengan penitik

Membuat gambar bukaan kerucut pada lembaran plat stainless stell

dengan menggunakan penggores, busur, penitik, jangka dan palu.

Tahapan langkah yang harus dilakukan yaitu menggambar bentuk

bukaan kerucut seperti gambar kerja pada plat stainless stell yang telah

disiapkan. Untuk menandai hasil gambar pada plat maka digunakan

penggores. Pada bagian yang berbentuk melingkar, maka diperlukan

sebuah jangka untuk penggambarannya. Jangka yang digunakan disini

bukan jangka yang ujungnya dari pencil, ,elainkan yang ujungnya dari

logam. Jadi kegunaannya seperti penggores, hanya saja mampu unutk

memberi tanda garis gambar secara melingkar. Jika ada bagian yang

bersudut maka harus menggunakan busur sehingga sudut dapat sama

persis dengan gambar.

2) Proses Pemotongan Bahan

Hasil dari penggambaran plat stainless tadi maka plat dibawa ke

bagian pemotongan agar dipotong sesuai gambar. Pemotongan plat

stainless stell ini menggunakan jig saw, karena ada alur melingkar

sehingga akan lebih efektif jika menggunakan jig saw.

3) Proses Pembuatan Bentuk Kerucut terpancung

Bagian plat yang telah terpotong tadi selanjutnya diubah bentuknya

agar menjadi bentuk kerucut. Untuk pembuatan bentuk kerucut ini

dilakukan secara manual, yaitu dengan dipukul menggunakan palu

sehingga akan membentuk bentuk kerucut.

Page 51: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

42

4) Proses Pembuatan Ring

Proses pembuatan ring ini tidak begitu berbeda dengan proses

pembuatan bentuk moncong kerucut tadi. Pembuatan ring diawali

dengan proses penggambaran, lau pemotongan dengan jig saw.

5) Proses Pembuatan Pipa

Pipa yang digunakan terbuat dari logam stainless stell. Untuk

pembuatan pipa cukup mudah, pipa stainless stell yang berdiameter 1”

yang panjang diukur dengan menggunakan mistar lalu diberi tanda

dengan penggores. Selanjutnya pipa dipotong dengan menggunakan

gerinda potong. Untuk penghalusan kedua ujungnya, pipa dibawa ke

mesin bubut dan di facing sehingga akan lebih halus.

6) Proses Penyambungan dengan Las Titik

Proses las titik digunakan saat penyambungan sementara antara

bagian yang kerucut dengan bagian pipanya. Las titik ini berasal dari

las SMAW dengan menggunakan electrode stainless stell. Las titik ini

dimaksudkan untuk menahan kedua logam (bagian kerucut dengan

bagian pipa) agar tidak goyah/bergerak ketika dilakukan pengelasan

lanjut dengan las GTAW. Penggunaan las titik sebaiknya dalam

pengaturan besar arus pengelasan memperhatikan tebal dari logam

yang akan dilas dan memperhatikan jenis logam apa yang akan di las.

7) Proses Pengelasan dengan Las GTAW

Las GTAW adalah jenis las yang menggunakan bahan tungsten

yang menggunakan bahan tungsten sebagai electrode tidak

terkonsumsi. Electroda ini hanya digunakan untuk menghasilkan busur

nyala listrik. Bahan penambah berupa batang las (Rod), yang dicairkan

oleh busur nyala tersebut, berfungsi untuk mengisi kampuh tersebut.

Untuk mencegah oksidasi digunakan gas mulia seperti Argon, helium ,

Freon, dan CO2 sebgai gas lindung. Pengelasan dengan menggunakan

jenis las ini dapat dengan bahan penambah ataupun tanpa bahan

penambah.

Page 52: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

43

Variabel utama pda GTAW adalah tegangan busur (arc lenght),

arus pengelasan, kecepatan gerak pengelasan (travel speed), dan gas

lindung Jumlah energi yang dihasilkan sebanding dengan arus dan

tegangan, sedangkan jumlah bahan las yang dideposisikan per satuan

panjang berbanding terbalik dengan kecepatan gerak pengelasan (traverl

speed). Variabel-variabel ini sangat berkaitan sehingga akan sulit jika

dilakukan secara terpisah.

8) Proses perakitan

Perakitan atau assembly adalah proses menggabungkan komponen-

komponen menjadi satu kesatuan unit sehingga akan terbentuk suatu

alat yang berdiri-sendiri. Dalam proses perakitan molding pada mesin

slondok otomatis tidak lepas dari kegiatan pengelasan. Pertama-tama

bagian kerucut dilas dengan bagian ring. Pengelasan ini diawali dengan

pengelasan titik (tack weld), yang dimaksudkan agar kedua komponen

tersebut tidak bergerak ketika di las, tapi masih bisa dibenarkan ketika

sambungannya keliru. Pengelasan titik ini bisa menggunakan las listrik

dengan electrode stainless stell. Untuk mengelas titik baiknya hanya

dilakukan sedikit saja, tapi memungkinkan agar benda tidak bergerak-

gerak. Setelah pengelasan titik dilakukan pada bagian kerucut dengan

bagian ring, selanjutnya pada bagian ujung kerucut dilas titk dengan

pipa stainless yang telah dipersiapkan. Seperti pengelasan sebelumnya,

sebaiknya untuk pengelasan titik dilakukan sedikit mungkin, tapi benda

yang di tack weld diusahan jangan bergerak.

Bentuk molding yang telah di las titik selanjutnya dibersihkan

terak-teraknya dengan menggunakan wire brush. Terak ini bisa sangat

mengganggu untuk pengelasan selanjutnya karena akan menimbulkan

porosity. Untuk tahapan pengelasan selanjutnya, sebaiknya menggunkan

las argon karena mengingat bahan yang dilas adalah stainless stell yang

tebalnya 1 mm.

Page 53: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

44

Dalam melakukan pengelasan GTAW harus memperhatikan aspek

keselamatan bagi pengelas. Alat keselamatan dan keamanan yang

harus dipersiapkan antara lain, kaca mata las, selongsong tangan dan

kaki, helm, sepatu bengkel dan jaket apron. Untuk menghindari asap

gas yang beracun, maka pengelasan harus dilakukan ditempatkan pada

ruangan terbuka atau yang sirkulasi udaranya baik.

Gambar 3.6 Hasil pengelasan dengan GTAW

Setelah pengelasan selesai dilakukan, dinginkan benda lasan

dengan mencelupnya pada air. Lalu molding mesin slondok

dibersihkan teraknya dengan menggunakan wire brush dan untuk

menghaluskan bekas lasan, bisa menggunakan amplas. Agar molding

mesin slondok lebih mengkilap bisa dilakukan lapping. Lapping ini

menggunakan kertas dari sack semen yang dibuat secara melingkar dan

dibuat secara bertumpuk-tumpuk, lalu di pasangkan pada gerinda

tangan. Proses lapping ini disertai dengan pemakaian batu hijau yang

mampu member efek mengkilap pada permukaan logam. Cara lapping

dengan menghidupkan mesin gerinda tangan dan menggesek-gesekkan

pada permukaan molding dan dilakukan secara bertahap dan perlahan.

Page 54: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

45

Gambar 3.7 Molding Mesin Slondok Otomatis

Page 55: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

46

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Setelah melaksanakan Praktik Industri dan menyelesaikan Praktik Industri

dapat diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan Praktik Industri merupakan sarana

yang tepat untuk menambah wawasan mahasisiswa tentang dunia kerja. Kegiatan

Praktik Industri ini juga bermanfaat dalam menerapkan kemampuan mahasiswa

yang telah didapat dari kegiatan perkuliahan. Sehingga mahasiswa siap untuk

memasuki dunia kerja secara matang dan mantap.

Sedangkan dari kegiatan khusus yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa,

dapat diambil kesimpulan :

a. Selama pelaksanaan kegiatan Praktik Industri, praktikan mendapat

tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan teknologi yang berguna di dunia

industri.

b. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dari kegiatan

perkuliahan di lapangan secara nyata.

c. Dari setiap kegiatan produksi suatu alat atau mesin tidak terlepas dari

proses perencanaan material sampai perkiraan biaya produksi.

d. Praktikan dapat menambah skill /kemampuan dalam mengoperasikan

suatu alat kerja.

SARAN

1. Bagi Industri

a. Mengharapkan hubungan yang baik antara perusahaan ataupun instansi

lain, sehingga akan mampu meningkatkan produktivitas dari kegiatan

industri itu sendiri.

Page 56: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

47

b. Disiplin dalam menerapkan undang-undang tentang keselamatan kerja

demi kelancaran suatu kegiatan produksi.

c. Melakukan maintenance mesin secara berkala, mengingat kondisi mesin

yang sudah tua.

Dalam rangka ikut membangun dan meningkatkan kemampuan

lulusan dari perguruan tinggi maupun dari lulusan SMK, maka diharapkan

pihak industri memberi kesempatan kepada mahasiswa maupun siswa

untuk melaksanakan kerja praktik di industtri terkait.

Diharapkan industri mampu memberikan pengarahan yang lebih

mendalam kepada para praktikan yang sedang melaksanakan Kerja Praktik

di Industri terkait, sehingga praktikan mampu menyerap ilmu di dunia

kerja.

2. Bagi Universitas

Demi meningkatkan lulusan mahasiswa teknik mesin UNY,

hendaknya Fakultas Teknik tetap melaksanakan praktik Indusri secara

berkala. Dengan adanya mata kuliah ini, maka mahasiawa akan memiliki

nilai tambah dan wawasan yang luas tentang dunia kerja atau dunia

industri yang nantinya dapat dijadikan bekal untuk memasuki dunia kerja.

Dalam proses pengurusan proposal dan surat-surat hendaknya

pihak Fakultas lebih mempermudah mahasiswa, sehingga pengurusan akan

lebih.

3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Industri hendaknya

telah memiliki bekal ilmu yang cukup, sehingga mahasiswa memiliki

gambaran tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan di Industri.

Page 57: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

48

Dalam pelaksanaan Praktik Industri, mahasiswa harus mampu

menerapkan ilmu yang telah di dapat di kampus. Sehingga ilmu yang

didapat mampu diaplikasikan secara nyata.

Mahasiswa harus mampu untuk menyerap ilmu yang berada di

lapangan yang mungkin tidak diajarkan di kampus.

Page 58: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

49

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Dendi. 2008. Teknik Pengelasan. Di akses dari http://indonesia-

mekanikal.blogspot.com/2008/05/teknik-pengelasan-welding-bag-1.html

Bandasco, Z.S. 2011.jenis-jenis Mesin Las Busur Listrik. Diakses dari

http://zwingly.wordpress.com/2011/03/25/jenis-jenis-mesin-las-busur-listrik/

Joko. 2009. Macam-macam Mesin Perkakas. Diakses dari

http://jokomhs.blogspot.com/2011/03macam-macam-mesin-perkakas.html

Tim Praktik Industri. 2012, Pedoman Praktik Industri Mahasiswa Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta: Fakultas teknik UNiversitas Negeri Yogyakarta

Page 59: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 2 -7 Juli 2012

Lama Pelaksanaan : 32 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Pengenalan lingkungan industri baik

2 Pembagian penempatan kerja di industri baik

3 Pengefraisan benda silinder dengan mesin frais,

dibantu dengan kepala pembagi

baik

4 Menyekrap benda silinder baik

5 Membongkar piston hidrolik baik

6 Menggerinda hasil lasan, setting benda kerja

dengan mesin bubut 4 rahang

baik

7 Mengebor dengan mesin bor meja, membuat ulir

dengan tap

baik

Mengetahui,

Pimpinan Industri. Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP. Fitriyanto

Page 60: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 9-14 Juli 2012

Lama Pelaksanaan : 32 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Membuat garis pada pipa dan melakukan

penitikan untuk kepentingan pengeboran (pada

alat pemanggang oven)

baik

2 Mengebor dengan bor tangan baik

3 Mengebor logam stainless stell dengan bor meja baik

4 Cutting ass stainless stell dengan gerinda potong baik

5 Memotong plat dengan bentu radius dengan

mesin potong plat

baik

6 Melakukan pembersihan pemanggang oven

dengan HCL

baik

7 Membuat ulir pada rangka dengan menggunakan

tap

baik

Mengetahui,

Pimpinan Industri Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP. Fitriyanto

Page 61: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin- Sabtu

Tanggal : 16-21 Juli 2012

Lama Pelaksanaan : 32 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Memasang sistem kelistrikan pada motor listrik baik

2 Sketsa rangka mesin yang terbuat dari plat siku baik

3 Menggambar sketsa dengan progam inventor baik

4 Mengecat rangka mesin yang telah korosi baik

5 Membuat ulir dengan tap baik

6 Melakuka penggantian hower pada mesin bor baik

7 Membuat baut penahan untuk ragum mesin frais baik

Mengetahui,

Pimpinan Industri Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP. Fitriyanto

Page 62: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 23-28 Juli 2012

Lama Pelaksanaan : 32 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Menggerinda plat stainless stell yang berbentuk

radius

baik

2 Mengebor stainless stell dengan mesin frais baik

3 Membuat ulir dengan menggunakan tap baik

4 Melakukan penandaan logam dengan

menggunaknna penitik

baik

5 Pengikiran halus pada logam baik

Mengetahui,

Pimpinan Industri Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP Fitriyanto

Page 63: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 30 Juli - 4 Agustus 2012

Lama Pelaksanaan : 40 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Sketsa motor listrik dan menggambarnya dengan

program inventor

baik

2 Menggambar kerangka konveyor dengan inventor baik

3 Menggambar roll dengan inventor baik

4 Menggambar bearing baik

Mengetahui,

Pimpinan Industri Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP Fitriyanto

Page 64: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 6-11 Agustus 2012

Lama Pelaksanaan : 24 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Menggambar rangka konveyor dengan program

inventor

baik

2 Membubut facing baik

3 Mengikir, menggerinda sisi plat yang tajam baik

4 Membuat ring dengan plat stainless stell, dengan

alat bantu jigsaw

baik

5 Menitik dan menggerinda bagian tepi plat yang

tajam

baik

Mengetahui,

Pimpinan Industri Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP. Fitriyanto

Page 65: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 13-18 Agustus 2012

Lama Pelaksanaan : 24 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Membuat ring dengan bahan stainless stell,

dengan menggunkana jigsaw

baik

2 Mengecat rangka mesin sebagai finishing baik

3 Membuat tutup untuk mesin slondok otomatis baik

4 Rolling plat baik

5 Mengebor stainless stell dengan bor tangan baik

6 Membuat tedeng untuk mesin slondok otomatis baik

7 Menggerinda baik

Mengetahui,

Pimipinan Industri Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP. Fitriyanto

Page 66: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 20-25 Agustus 2012

Lama Pelaksanaan : 24 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Membuat as untuk mesin slondok otomatis baik

2 Las tack weld pada komponen as mesin slondok

otomatis

baik

3 Lapping tedeng mesin slondok yang berbahan

stainless stell

baik

4 Membubut facing as baik

5 Mengebor pada tedeng penutup transmisi pulley-

belt

baik

6 Membubut sisi plat ring baik

7 Las tack weld pada molding mesin slondok baik

Mengetahui,

Pimpinan Industri Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP. Fitriyanto

Page 67: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/64-00

27 Februari 2009

Hari : Senin-Sabtu

Tanggal : 26-31Agustus 2012

Lama Pelaksanaan : 24 jam

No Uraian

Kegiatan

Hasil Keterangan

1 Mengikir halus molding mesin slondok otomatis baik

2 Menggerinda dengan batu gerinda permen pada

molding mesin slondok

baik

3 Riveting tedeng mesin slondok baik

4 Penyusunan laporan praktik industri di UD

Rekayasa Wangdi W

baik

Mengetahui,

Pimpinan Industri Praktikan

Heni Siwi Gunarti, S.TP. Fitriyanto

Page 68: Laporan Pi Fitriyanto PT.mesin UNY

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK Alamat :KampusKarangmalang, Yogyakarta, 55281

Telp.(0274) 586168 psw.276,289,292 (0274) 586734 Fax. (0274) 586734 Website :http://ft.uny.ac.id e-mail: [email protected] ; [email protected]

Certificate No. QSC 00592

JADWAL RENCANA KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI

FRM/TKF/63-00

27 Februari 2009

Industri : UD REKAYASA WANGDI W

Alamat : Cambahan 2/25 Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta

Nama Mahasiswa : Fitriyanto

NIM : 10503244011

No Pokok Kegiatan Minggu ke Keterangan

1 Pengenalan lingkungan industri I baik

2 Pengenalan manajemen industri II Baik

3 Praktik (relevan dengan bidang studi) III Baik

4 Pengambilan data IV Baik

5 Penyusunan laporan V Baik

6 Penyempurnaan laporan VI Baik

Yogyakarta, 2 Juli 2012

Pimpinan Industri

Heni Siwi Gunarti, S.TP