PT.PERTAMINA (Persero) A nalisis Bahan Bakar Minyak (BBM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang prakerin Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Berbagai penemuan, resolusi industri, inovasi ilmu merupakan salah satu aspek pemicu berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia. Oleh karena itu, SMK KIMIA PGRI Serang sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan memiliki visi, misi dan tujuan, yaitu : a. Visi sekolah menengah kejuruan - Era globalisasi yang mempunyai ciri persaingan dan kerja sama. - Era IPTEK yang menuntut perlunya penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan. - Era informasi dan keterbukaan yang disebut juga era transparasi. - Era industrialisasi atau modernisasi, yaitu suatu era dimana kita harus siap berpikir secara rasional, sebab dalam era ini dituntut kemampuan menalar. b. Misi sekolah menengah kejuruan - Menghasilkan siswa yang mandiri. Fauziah , 07081043 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar belakang prakerin
Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Berbagai penemuan, resolusi industri, inovasi ilmu
merupakan salah satu aspek pemicu berkembangnya ilmu pengetahuan di
dunia. Oleh karena itu, SMK KIMIA PGRI Serang sebagai salah satu sekolah
menengah kejuruan memiliki visi, misi dan tujuan, yaitu :
a. Visi sekolah menengah kejuruan
- Era globalisasi yang mempunyai ciri persaingan dan kerja sama.
- Era IPTEK yang menuntut perlunya penguasaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan.
- Era informasi dan keterbukaan yang disebut juga era transparasi.
- Era industrialisasi atau modernisasi, yaitu suatu era dimana kita harus
siap berpikir secara rasional, sebab dalam era ini dituntut kemampuan
menalar.
b. Misi sekolah menengah kejuruan
- Menghasilkan siswa yang mandiri.
- Menghasilkan siswa yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
- Memberikan bekal kepada siswa sehingga mampu mengembangkan
kualitas secara berkelanjutan.
c. Tujuan sekolah menengah kejuruan
- Menyiapkan siswa agar menjadi warga Negara yang produktif dan
kreatif.
- Menyiapakan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
mengembangkan sikap professional
Fauziah , 07081043 1
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
Dengan memperhatikan visi, misi dan tujuan diatas maka seluruh
sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia wajib mengadakan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) sesuai dengan program studi sekolah masing-
masing.
1.2 Tujuan prakerin
Tujuan prakerin diantaranya adalah :
1. Mengembangkan dan memantapkan profesionalisme yang diperlukan
siswa untuk terjun ke dunia kerja.
2. Memberikan kesempatan siswa untuk memasyarakatkan diri pada dunia
kerja.
3. Memperluas pengetahuan teknologi industri.
4. Meningkatkan, meluaskan, dan memantapkan keterampilan siswa untuk
terjun kedunia industri sesuai dengan bidangnya.
5. Sebagai salah satu syarat kelulusan di SMK Kimia PGRI Serang.
1.3 Tempat dan waktu prakerin
Prakerin dimulai dan dilaksanakan pada tanggal 03 Mei sampai dengan
03Juni 2010, dilakukan di laboratorium pengujian BBM.
Fauziah , 07081043 2
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
BAB IITINJAUAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Prolog Masa 1871 - 1885
(Masa Awal Pencarian dan Penemuan Minyak di Indonesia)
Industri minyak Indonesia mulai di awal abad 19:
12 tahun setelah pemboran minyak pertama di Titusville, Pensylvania,
AS 1859
Reering 1871 - Zilker 1885 masa pencarian dan penemuan minyak
(mulai pemboran 1883 di Telaga Tiga)
Prolog Masa 1885 - 1945
(Masa Eksploitasi Minyak oleh Penjajah)
Pasca 1885 Berdiri Royal Dutch Company di Pangkalan Berandan
(Sumatera Utara)
1887 - Pencarian minyak di Jawa Timur (Surabaya)
1888 - Konsesi Sultan Kutai dengan JH Meeten di Sanga-Sanga
1890 - Pendirian kilang Wonokromo & Cepu
1892 - Pembangunan kilang minyak di Pangkalan Berandan
1894 - Pendirian kilang Balikpapan oleh Shell Transport and Trading
1899 - UU Pertambangan Pemerintah Hindia Belanda (Indische
Mijnwet) yang mengatur kegiatan pencarian minyak bumi di
Indonesia
Fauziah , 07081043 3
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
AS dan Belanda
AS berusaha masuk ke Indonesia tapi dicegah pemerintah Belanda.
Namun karena tekanan AS kepada Den Haag, akhirnya muncul
perusahaan patungan AS dan Belanda yakni SHELL dan NIAM (Jambi,
Bunyu, dan Sumatera Utara)
Standard Oil masuk dan dipecah menjadi Standard Oil of New Jersey
(membentuk Anak
Perusahaan American petroleum Co) dan Nederlandsche Koloniale
Petroleum Maatschappij (NKPM).
NKPM menemukan lapangan Talang Akar (Sumsel) yang merupakan
lapangan terbesar di Hindia Belanda
Mendirikan Kilang Sungai Gerong di seberang Kilang Plaju milik Shell
1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan
Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard
Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di
dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang
bernama Mobil Oil. Penggabungan ini diubah statusnya menjadi PT
Standard Vacuum Petroleum (Stanvac) pada1947.
1922 Standard Oil of California masuk ke Kalimantan dan Irian Jaya
1928 Gulf Oil (AS) masuk ke Sumatera Utara
1929 Standard Oil of California masuk ke Sumatera Utara
1933 Standard Oil of New Jersey yang mendapat konsesi Jawa dan
Madura menggabungkan seluruh usahanya ke dalam Standard
Vacuum Petroleum Maatschappij (SVPM) dalam bentuk patungan. Di
dalamnya ada bagian pemasaran Standard Oil of New York sekarang
bernama Mobil Oil.
Fauziah , 07081043 4
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
1947 Penggabungan SVPM diubah statusnya menjadi PT Standard
Vacum Petroleum (Stanvac).
Catatan:
Di zaman Jepang, usaha yang dilakukan umumnya adalah merehabilitasi
lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pengeboman.
Prolog Masa 1945 - 1957
(Masa Perjuangan Minyak Pra-Pertamina)
Selama perang kemerdekaan kegiatan pencarian minyak berhenti.
Perjuangan Pangkalan Berandan, Sumatera Utara, dan Aceh Timur
Muncul "Laskar Minyak" mensuplai keperluan pesawat terbang dan
kendaraan lain
Berdiri perusahaan minyak pribumi:
o 1945 didirikan PTMSU
o 1945 didirikan PTMN Cepu di lokasi ex SHELL (Lap. Nglobo,
Semanggi Ledok dan Wonokromo)
o 1950 PTMN Cepu berubah menjadi PTMNRI Cepu
o 1950 PTMN Sumatera Utara berubah menjadi PTMRI Sumatera
Utara
o 1954 PTMNRI Sumatera Utara berubah menjadi TMSU
o 22 Juli 1957 TMSU ditetapkan menjadi PT ETMSU (eksploitasi)
Agustus 1951 Mosi Mohammad Hasan
o Gubernur Sumatera Mr. Teuku H. Moh. Hasan mengajukan
sebuah mosi yang memperjuangkan pertambangan minyak dan
disokong oleh kabinet secara bulat pada 2 Agustus 1951 dan
dibentuk sebuah komisi.
o Perjuangandi parlemen salah satunya adalah merintis UU
pertambangan yang mengganti Indische Mijnwet
Fauziah , 07081043 5
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
24 Oktober 1956 PP No. 24/1956
o Diputuskan tambang minyak Sumatera Utara tidak dikembalikan
kepada SHELL
1957
Juli 1957 Jend. AH. Nasution mendapatkan pelimpahan tugas
tambang minyak Sumut. Rehabilitasi lapangan dan ekspor hasil untuk
pembangunan. 1957 Pemerintah RI mengambil alih semua
perusahaan Belanda di Indonesia. (Kecuali SHELL karena
kepemilikannya bersifat internasional)
Perubahan nuansa kedaerahan menjadi nasional (AH Nasution, 1957)
10 Desember 1957 berdirinya PT Permina sebagai perusahaan minyak
pertama bersifat nasional
Pasca 1957
1959 berdiri NV NIAM (NV Nederlands Indische Aardolie
Maatschappij)
o Perusahaan patungan AS dan Belanda
o 31 Des 1959 50% saham diambil alih pemerintah RI dan NV NIAM
berubah jadi PT Permindo
1961 PT Permindo dikukuhkan menjadi PN Permigan
Tahun 1961 : PT. PERMINA menjadi PN. PERMINA dan PTMN menjadi
PN. PERMIGAN
4 Jan 1966 Permigan dilikuidasi karena peristiwa G30S/PKI (Perbum)
o Aset Permigan diberikan kepada PN Pertamin dan PN Permina
1968 PN Pertamin dan PN Permina merger menjadi PN Pertamina
1971 diterbitkan UU No. 8 tahun 1971 yang mengukuhkan PN
Pertamina menjadi Pertamina
Fauziah , 07081043 6
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
2001 diterbitkan UU Migas No 22 tahun 2001 yang akhirnya
mengantar Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero)
2003 Pertamina berubah status menjadi PT Pertamina (Persero)
o Perubahan mendasar ada pada peran regulator menjadi player
Era Persero
Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang telah berubah
bentuk menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi,
petrokimia dan usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina, baik di
dalam maupun di luar negeri yang berorientasi pada mekanisme
pasar.
Modal Setor PT. Pertamina (Persero) :
o PT. Pertamina (Persero) merupakan BUMN yang 100% sahamnya
dimiliki oleh Negara.
o Modal Disetor (Penanaman Modal Negara/PMN) PT. Pertamina
(Persero) pada saat pendirian adalah Rp. 100 Trilyun.
o Nilai Rp. 100 Trilyun tersebut diperoleh dari :
"Seluruh Kekayaan Negara yang selama ini tertanam pada Pertamina,
yang meliputi Aktiva Pertamina beserta seluruh Anak Perusahaan,
termasuk Aktiva Tetap yang telah direvaluasi oleh Perusahaan Penilai
Independen, dikurangi dengan semua Kewajiban (Hutang)
Pertamina".
2.2 Profil perusahaan
Terminal Transit Tanjung Gerem terletak di desa Gerem, kecamatan
pulomerak kota Cilegon-Banten. Secara geografis berada diantara 05o 15’15”-
05o 58’35” lintang selatan dan 05o 59’55” bujur timur. Kawasan ini
Fauziah , 07081043 7
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
merupakan transisi pantai dan darat dengan ketinggian 0.00-2,50 m dari
permukaan air laut (DPL) di kawasan selat sunda.
Terminal Transit Tanjung Gerem dibangun diatas lahan seluas 10,6 Ha
dan diresmikan pada tahun 1994. Keberadaan Terminal Transit Tanjung
Gerem adalah untuk mengantisipasi beban yang dialami depot pelumpang
dengan ditiadakannya Depot merak.
Asal Pasokan BBM :
Ex import, Ex kilang dalam negeri dan Ex Ship to Ship melalui tanker.
Pelayanan Konsumen :
Melayani produk BBM setiap hari rata-rata 700 KL premium, 650 KL
minyak tanah, 2500 KL minyak solar, 600 KL minyak diesel (MDF) dan 600 KL
minyak bakar (MFO) dengan armada tanki 259 buah dan tongkang 7 buah
untuk konsumen SPBU/I/a, industri dan agen minyak tanah di wilayah
provinsi banten dan sekitarnya serta sebagian Kabupaten Tangerang dan
kegiatan Bunker Service.
Terminal transit Tanjung Gerem juga berfungsi sebagai Supply Point bagi
beberapa depot BBM diluar wilayah kerja pertamina UPms III serta kegiatan
penunjang lainnya.
Data umum perusahaan :
Nama perusahaan : PT PERTAMINA (PERSERO) Unit pemasaran
III Terminal Transit Tanjung Gerem
Alamat : Jl. Laks. RE Martadinata Merak Banten
Telepon : 0254-571815
Fax : 0254-571812 Fauziah , 07081043 8
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
Bidang/jenis usaha : Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan
pelumas
Produk : Premium, Kerosine (Minyak tanah),
Minyak Solar, Minyak Diesel (MDF), Minyak
bakar (MFO), Pelumas.
Kapasitas penimbunan : Premium : 22 hari
: MDF : 21 hari
: MFO : 22 hari
: Solar : 19 hari
: Kerosene : 20 hari
Proses utama : Penerimaan, penimbunan, penyaluran
BBM dan Pelumas.
Daerah Pemasaran : Provinsi Banten dan sebagian wilayah
kabupaten Tangerang.
2.3 Tujuan Perusahaan
Pedoman system Management keselamatan, Kesehatan kerja dan
lindungan lingkungan ISO 14001:1996 dan OHSAS 18001:1999 ini disusun
dengan tujuan untuk :
1. Memberikan arah dan tujuan terhadap penerapan system
management keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan
ISO 14001 : 1996 dan OHSAS 18001 : 1999 di pertamina unit
pemasaran III terminal transit tanjung gerem.
Fauziah , 07081043 9
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
2. Menjelaskan ruang lingkup penerapan system management
keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan ISO 14001 :
1996 dan OHSAS 18001 : 1999 di terminal transit tanjung gerem.
3. Menjadi acuan dalam penyusunan dokumen-dokumen lainnya untuk
memenuhi persyaratan ISO 14001 : 1996 dan OHSAS 18001 : 1999
4. Menjadi acuan dalam penyusunan dokumen-dokumen lainnya untuk
memenuhi persyaratan ISO 14001 : 1996 dan OHSAS 18001 : 1999
2.4 Ruang lingkup
PT. PERTAMINA (Persero) tg.Gerem merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang pendistribusian BBM (Bahan Bakar Minyak). Adapun
jenis produk BBM yang didistribusikan adalah premium, minyak tanah
(kerosene), solar, minyak diesel, dan minyak bakar.
Penerapan system management keselamatan, kesehatan kerja dan
lindungan lingkungan ISO 14001 : 1996 dan OHSAS 18001 : 1999 di terminal
transit tanjung gerem.
2.5 Pengertian – pengertian umum perusahaan
- Penyempurnaan berkelanjut adalah proses peningkatan system
management lingkungan dan K3 untuk mencapai penyempurnaan kinerja
secara keseluruhan dari keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan
secara sejalan dengan kebijakan lingkungan dan K3 organisasi.
- lingkungan adalah keadaan sekeliling tempat organisasi beroperasi
termasuk udara, tanah, Air, SDA, Flora, Fauna, Manusia dan
keterkaitannya.
Fauziah , 07081043 10
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
- Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan produk atau jasa dari
organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
- Dampak lingkungan adalah setiap perubahan pada lingkungan, apakah
merugikan atau menguntungkan, seluruhnya atau sebagian yang dihasilkan
dari kegiatan produk atau jasa dari organisasi
- Resiko adalah gabungan dari kemungkinan dan konsekuensi dari bahay
yabg telah ditentukan bila terjadi.
- Penilaian resiko adalah proses mengukur besaran resiko secara
menyuluruh dan memutuskan apakah resiko dapat diterima atau tidak
- Keselamatan adalah bebas dari resiko atau bahaya yantg tidak dapat
diterima (ISO guide 2).
- Tujuan lingkungan adalah cita – cita lingkungan secara menyeluruh, yang
timbul dari kebijakan lingkungan, yang telah ditentukan oleh organisasi itu
sendiri untuk dicapai dan yang dikuantifikasikan bila memungkinkan.
- Kinerja lingkungan adalah hasil-hasil system management lingkungan yang
dapat diukur, yang berkaitan dengan pengendalian organisasi terhadap
aspek lingkungan, didasarkan pada kebijakan, tujuan dan sasaran
lingkungan.
- Sasaran lingkungan adalah persyaratan kinerja secara rinci,
dikuantifikasikan bila dimungkinkan, berlaku untuk organisasi atau
bagiannya, yang diturunkan dari tujuan lingkungan dan yang perlu
ditentukan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan lingkingan.
- Kebijakan lingkungan adalah persyaratan oleh organisasi tentang
keinginan dan prinsip-prinsipnya dengan kinerja lingkungan secara
keseluruhan yang memberikan kerangka untuk tindakan dan untuk
penentuan tujuan dan sasaran lingkungannya
Fauziah , 07081043 11
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
- Sasaran K3 adalah target di bidang peri kerja K3 yang ditetapkan oleh
perusahaan untuk dicapai.
- Pihak terkait adalah perorangan atau kelompok yang berkepentingan
dengan atau dipengaruhi oleh kinerja lingkungan organisasi.
- Pihak yang berkepentingan adalah kelompok atau perorangan yuang
memperhatikan atau menerima dampak dari peri kerja K3 perusahaan.
- Perusahaan adalah PT PERTAMINA (PERSERO) UPms III Terminal Transit
Tanjung Gerem.
- Program pengelolaan lingkungan adalah rangkaian kegiatan, waktu
pelaksanaan dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran
lingkungan.
- Pencegahan pencemaran adalah pengguanaan proses, praktek bahan atau
produk yang mencegah, mengurangi atau mengendalikan pencemaran
yang dapat mencakup daur ulang, pengelolaan perubahan proses,
mekanisme pengendalian, pengguanaan Sumber daya secara Efisien dan
penggantian bahan.
- Bahaya adalah keadaan atau situasi yang berpotensi menimbulkan
kerugian seperti luka, sakit, kerusakan harta benda, kerusdakan lingkungan
kerja, atau gabungan dari keadaan-keadaan tersebut.
- Identifikasi bahaya adalah proses mengenali bahaya-bahaya yang ada dan
menetapkan sifat-sifatnya
- Wakil management (Management Representative) adalah orang atau
jabatan yang ditunjuk oleh pimpinan atau manager suatu perusahaan yang
bertanggung jawab untuk mengorganisir suatu tim dalam melaksanakan
system management lingkungan dan K3.
Fauziah , 07081043 12
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
- Limbah B3 adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya atau
beracun Karena sifatnya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat merudak dan mencemarkan lingkungan hidup serta
dapat membahayakan kehidupan manusia, Flora dan Fauna.
- Ketidaksesuaian adalah segala penyimpanan dari standar kerja, tuntunan,
prosedur, peraturan, peri kerja system management kerja dll, yang dapat
secara langsung atau tidak langsung dapat menyebabkan luka atau sakit ,
kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan kerja.
- Peri kerja adalah hasil yang dapat diukur dari system management OHSAS
yang berhubungan dengan pengendalian organisasi terhadap resiko K3,
didasarkan pada kebijakan dan sasaran yang telah ditentukan
- Sistem tata kerja (STK) adalah sistem terstruktur yang mengatur
penyelenggaraan kegiatan tertentu dari perusahaan terdiri dari kebijakan,
prosedur, instruksi dan hasil dari pelaksanaannya.
- Sistem tata kerja pertamina (STKP) adalah kumpulan dari STK-STK yang
saling berinteraksi dan dijadikan acuan, arahan baku yang ditetapkan oleh
management pertamina dalam menopang pencapaian visi dan misi
perusahaan.
- Pedoman adalah salah satu bentuk STKP, berisi kebijakan yang dijadikan
acuan dan arah dalam penetapan tujuan, sasaran, strategi, dan rencana
sertapelaksanaan kegiatan PT PERTAMINA (PERSERO)
- Tata kerja organisai (TKO) adalah salah satu bentuk STKP merupakan
penjabaran dari pedoman yang menggambarkan prosedur dari
pelaksanaan proses tertentu yang mengikutsertakan beberapa unit kerja,
satuan kegiatan dan pekerja.
Fauziah , 07081043 13
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
- Tata kerja individu (TKI) adalah salah satu bentuk STKP, merupakan
penjabaran dari pedoman atau TKO yang menggambarkan instruksi kerja
mengenai pelaksanaan suatu aktifitas yang dilakukan oleh satu orang
(individu) atau lebih.
- Tata kerja penggunaan alat (TKPA) adalah salah satu bentuk STKP,
merupakan penjabaran dari pedoman atau TKO yang menggambarkan
petunjuk operasi menganai pelaksanaan kegiatan untuk mengoperasikan
suatu alat, mesin, instalasi dan sebagainya.
- Dokumen terkendali adalah dokumen yang diterbitkan, pembagian dan
perubahannya dikendalikan, daftar pemegang yang di bagi dokumen
ditetapkan, di catat pada daftar distribusi / tanda terima. Bila ada bagian
dokumen yang dirubah dengan terbitan baru, kepada pemegang yang
bersangkutan dan terbitan yang digantikan ditarik atau dimusnahkan.
BAB IIITINJAUAN PUSTAKA
3.1 MINYAK BUMI
Minyak mentah atau crude oil adalah cairan coklat kehijauan sampai
hitam yang terutama terdiri dari karbon dan hidrogen. Teori yang paling
umum digunakan untuk menjelaskan asal-usul minyak bumi adalah “organic
source materials“. Teori ini menyatakan bahwa minyak bumi merupakan
produk perubahan secara alami dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa
tumbuhan dan hewan yang mengendap selama ribuan sampai jutaan tahun.
Fauziah , 07081043 14
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
Akibat dari pengaruh tekanan, temperatur, kehadiran senyawa logam dan
mineral serta letak geologis selama proses perubahan tersebut, maka minyak
bumi akan mempunyai komposisi yang berbeda di tempat yang berbeda.
Minyak bumi memiliki campuran senyawa hidrokarbon sebanyak 50-
98% berat, sisanya terdiri atas zat-zat organik yang mengandung belerang,
oksigen, dan nitrogen serta senyawa-senyawa anorganik seperti vanadium,
nikel, natrium, besi, aluminium, kalsium, dan magnesium. Secara umum,
komposisi minyak bumi dapat dilihat pada tabel berikut:
Table 1.1 Komposisi Elmental Minyak Bumi
Sifat-sifat minyak bumi bisa di bedakan atas sifat fisika dan kimia.
3.1.1 Sifat Fisika
1. Berat Jenis ( Density, Spesific gravity atau API gravity).
Berat jenis atau spesific gravity atau API gravity sering menunjukan
secara kasar kualitas minyak bumi tersebut. Makin kecil berat jenis atau SG
minyak tersebut, mekin besar APInya, makin bagus kualitasnya, maka minyak
tersebut semakin banyak mengandung fraksi ringan sehingga harga jualnya
akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya jika SG rendah maka akan
semakin buruk kualitas minyak bumi tersebut.
2. Titik tuang
Fauziah , 07081043 15
Komposisi Persentase
Hydrogen (H) 11-14
Sulfur (S) 0-3
Nitrogen (N) 0-1
Oksigen (O) 0-2
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
Titik tuang (Pour Point) adalah suhu terendah dimana minyak bumi
masih bisa di tuangkan atau suhu terendah dimana minyak bumi masih bisa
mengalir oleh beratnya sendiri. Dengan mengetahui titik tuang dari minyak
bumi tersebut kita dapat menghitug pada suhu berapa minyak bumi tersebut
masih bisa di pompa, atau tidak bisa di pompa, bisa di hitung berapa jumlah
uap air (steam) yang di butuhkan sebagai pemanas untuk menjaga agar
minyak tetap dapat di pompa.
3. Kekentalan (Viskositas)
Viskositas adalah daya hambatan yang di lakukan oleh cairan untuk
mengalir pada suhu tertentu. Yaitu berupa bilangan yang menujukan mudah
tidaknya suatu fluida mengalir pada suhu tertentu. Viskositas merupakan
sifat yang sangat penting karna untuk menentukan perhitungan aliran dalam
transportasi minyak dan sebagai pelumasan. Semakin tinggi suhu maka
minyak akan semakin encer, begitu pula sebaliknya.
4. Titik nyala (Flash point)
Titik nyala adalah suhu terendah dimana minyak bumi apabila di
panaskan, sudah memberikan uapnya yang cukup campurannya dengan
udara sehingga akan menyala sekejap apabila diberi sumber nyala api. Flash
point perlu di perhatikan untuk keamanan transportasi dan penimbunan
minyak dan gas bumi. Makin tinggi °Apinya makin ringan minyak tersebut
maka makin rendah flash pointnya atau titik nyalanya/makin mudah
terbakar.
5. Warna
Warna pada minyak bumi pada umumnya brhubungan dengan berat
jenisnya. Jika berat jenisnya tinggi maka warna minyak yaitu hijau kehitam-
hitaman, sedangkan jika ringan berat jenisnya maka warnanya coklat kehitam-
hitaman. Warna pada minyak bumi di sebabkan karena adanya pengotoran,
Fauziah , 07081043 16
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
misalnya oksidasi senyawa hidrokarbon, karena hidrokarbon sendiri tidak
memperlihatkan warna tertentu.
6. Flouresensi
Sifat flouresensi yaitu jika tekena sinar ultra-violet akan
memperlihatkan warna yang lain dari warna biasa. Warna flouresensi minyak
bumi yaitu kuning sampai kuning keemasan dan kelihatan sangat hidup. Sifat
flouresensi bermanfaat untuk identifikasi, sedikit saja minyak bumi terdapat
pada kepingan batuan atau lumpur pemboran akan mudah terdetekksi
dengan sinar lampu ultra-violet.
7. Indeks Refraksi
Minyak bumi memperlihatkan berbagai macam indeks refraksi dari 1,3
sampai 1,4. Perbedaan indeks refraksi tergantung dari derajat APInya atau
berat jenis. Makin tinggi berat jenis atau makin rendah APInya akan semakin
tinggi pula indeks refraksinya.
8. Bau
Minyak bumi ada yang berbau sedap ada pula yang tidak, yang biasanya
sebabkan oleh pengaruh melekul aromat. Minyak bumi yang berbau tidak
sedap biasanya di sebabkan karena mengandung senyawa nitrogen ataupun
belerang. Golongan parafin dan naften biasanya memberikan bau yang
sedap.
9. Nilai Kalori
Nilai kalori minyak bumi adalah jumlah panas yang di timbulkan oleh
satu gram minyak bumi, yaiitu dengan meningkatkan temperatur satu gram
air dari 3,5 derajat celsius sampai 4,5 derjat celsius, dan satuannya adalah
kalori atau Btu atau MJ (mega juole).
10. Kandungan Belerang
Fauziah , 07081043 17
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
Kandungan belerang biasanya dinyatakan dalam persen berat,harganya
berkisar antara 0,05-5,5% berat. Minyak mentah yang berkadar belerang di
atas 0,5 % biasanya disebut “sour crude”, minyak jenis ini harganya murah
karena di perlukan biaya lingkungan, agar tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan minyak tersebut harus dihilangkan belerangnya pada proses
pengilangan.
11. Kadar Garam
Kadar garam minyak mentah dinyatakan dengan banyaknya garam
dapur (NaCL) yang terkandung di dalamnya. Garam ini bisa menimbulkan
persoalan korosi berat pada proses di kilang minyak. Proses penghilangan
garam biasanya di laksanakan pada peralatan desalter yang prinsip kerjanya
berdasarkan alat elektrolis dengan memanfaatkan tenaga listrik.
12. Kandungan Karbon
Karbon sisa setelah pirolisa minyak mentah biasanya ditentukan dengan
metode Ramsbottom (RCR) atau Conradson (CCR).RCR/CCR ini hubungannya
dengan kandunga bahan asphaltis (Asphaltene content) dan Lube oil
Recovery. Semakin rendah harganya biasanya semakin bagus lube oil
recoverinya.
13. Kadar Nitrogen
Nitrogen biassanya tidak dikehendaki dalam minyak mentah, karna
senyawa nitrogen bisa meracuni beberapa jenis katalis. Biasanya jika kadar
nitrogen lebih dari 0.25% akan dilakukan proses penghilangannya.
14. Sifat Distilasi
Sifat distilasi dari minyak mentah sangat penting bagi perencana proses
di kilang. Distilasi yang biasa dilakukan untuk evaluasi minyak bumi adalah
Fauziah , 07081043 18
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
distilasi TBP (True Boiling Point), distilasi Hempel, dan Oldershow. Untuk
evaluasi long residu di pakai distilasi vacum.
3.1.2 Sifat Kimia
Sifat kimia berkaitan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada
minyak bumi yaitu :
1) Reaksi-reaksi pada Alkana
Alkana adalah zat yang sukar bereaksi sehingga disebut paraffin, artinya
memiliki afinitas kecil. Pada alkana reaksi-reaksi penting yang terjadi adalah:
a. Pembakaran
Alkana akan mengalami pembakaran menjadi CO2 dan H2O jika terjadi
pembakaran sempurna. Jika pembakarannya tidak sempurna dihasilkan CO,
partikel karbon dan H2O .
b. Substitusi
Substitusi adalah reaksi penggantian atom H dengan atom gugus lain.
Salah satu reaksi substitusi yang biasa terjadi adalah halogenasi yakni
pergantian atom H oleh atom-atom halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2.
Contoh
Klorinasi (penggantian H dengan Klorin) pada metana.
c. Perengkahan atau cracking
Reaksi perengkahan adalah pemotongan rantai karbon menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil.
Fauziah , 07081043 19
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
2) Reaksi-reaksi Alkena
Alkena dapat mengalami reaksi-reaksi sebagai berikut :
a. Pembakaran
Sama dengan alkana, alkena juga dapat mengalami pembakaran yang
menghasilkan CO2 dan H2O (jika merupakan pembakaran sempurna).
b. Adisi
Adisi menghasilkan rekasi penjenuhan ikatan rangkap.
c. Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan molekul sderhana (monomer)
menjadi molekul besar (polimer).
d. Substitusi
Pada alkena reaksi substitusi yang diperkenalkan adalah halogenasi
yakni penggantian atom H dengan atom Halogen seperti F, Cl, Br, dan I.
3) Reaksi-reaksi Alkuna
Alkuna mengalami reaksi-reaksi seperti halnya alkena. Salah satu yang
terpentingadalah adisi.
3.2 PRODUK MINYAK BUMI
Produk-produk minyak bumi sangat bermacam-macam antara lain yang
berupa cair maupun gas. Minyak dan gas hasil pengolahan di dapat dari
rentetan proses pengolahan pencampuran (Blending) untuk mendapat
produk minyak sesuai yang di inginkan.
Fauziah , 07081043 20
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
3.2.1 Produk BBM ( Bahan Bakar Minyak )
Premium
Premium (RON 88) : Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat
berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat
pewarna tambahan (dye).
Minyak Tanah ( Kerosene )
Minyak tanah (bahasa Inggris: kerosene atau paraffin), adalah cairan
hidrokarbon yang tak berwarna dan mudah terbakar. Nama kerosene
diturunkan dari bahasa Yunani keros (κερωσ, malam). Dia diperoleh dengan
cara distilasi fraksional dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon
dari C12 sampai C15).
Solar
Minyak solar adalah bahan bakar jenis distilat berwarna kuning
kecoklatan yang jernih. Minyak solar ini biasa disebut juga Gas Oil,
Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel.
Minyak Diesel
Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam
yang berbentuk cair pada temperatur rendah.
Minyak Bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi
belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya
warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar
Fauziah , 07081043 21
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel. Minyak bakar juga sering
dikenal dengan istilah fuel oil.
3.2.2 Produk BBK ( Bahan Bakar Khusus )
Avgas
Avgas adalah bahan bakar yang di gunakan untuk pembakaran pesawat
udara jenis Spark Ignition atau Internal Combotion Engine Piston Type yang
dinyalakan dengan busi. Fungsi bahan bakar disini adalah untuk
menghasilkan tenaga mekanik dari tenaga kimia hasil pembakaran yang di
hasilkan dari/oleh adanya suatu tekanan yang di hubungkan dengan suatu
poros untuk menggerakan roda. Avgas merupakan hasil pengolahan minyak
bumi dari fraksi gasolin yang paling rumit dalam proses penyediaannya dan
harus memenuhi standar yang ketat.
Avtur
AVTUR adalah bahan bakar dari fraksi minyak tanah yang dirancang
sebagai bahan bakar pesawat terbang yang menggunakan mesin turbin atau
mesin yang memiliki ruang pembakaran eksternal (External Combustion
Engine). Kinerja/kehandalan AVTUR terutama ditentukan oleh karakteristik
kebersihannya, pembakaran, dan performanya pada temperatur rendah.
Berdasarkan spesifikasi tersebut, AVTUR harus memenuhi persyaratan yang
dibutuhkan, seperti memiliki titik beku (freeze point) maksimum -47°C dan
titik nyala (flash point) minimum 38°C (100° F).
Pertamax
Fauziah , 07081043 22
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
Pertamax (RON 92) : ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan
penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded).
Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas
tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan
electronic fuel injection dan catalytic converters.
Pertamax Plus
Pertamax Plus (RON 95) : Jenis BBM ini telah memenuhi standar
performance International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan
untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan
penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax
Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio
> 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI),
Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers dan catalytic
converters.
3.3 BAHAN BAKAR MINYAK
Bahan bakar minyak yang ada sekarang dibuat dari minyak mentah,
cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut
dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon. Atom-atom karbon
dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
membentuk rantai panjang yang berbeda-beda. Molekul hidrokarbon dengan
panjang yang berbeda akan memiliki sifat dan kelakuan yang berbeda pula.
CH4 (Metana) merupakan molekul paling “ringan”. Empat molekul pertama
hidrokarbon adalah Metana, Etana, Propana, dan Butana. Dalam temperatur
dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-
masing -107 0C , -67 0C , -43 0C , dan -18 0C. Berikutnya, dari C5 – C18
berwujud cair,dan mulai dari C19 keatas berwujud padat. Dengan bertambah
panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga kita
Fauziah , 07081043 23
PT.PERTAMINA (Persero)
Analisis Bahan Bakar Minyak (BBM)
bisa memisahkan hidrokarbon ini dengan cara destilasi. Prinsip inilah yang
diterapkan di pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi
hidrokarbon dari minyak mentah.
Kedua unit proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya,
yaitu gas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti
minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan
fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya. Kolom distilasi berupa bejana
tekan silindris yang tinggi (sekitar 40m) dan di dalamnya terdapar tray-tray
yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas yang menguap
keatas. Fraksi hidrokarbon berat mengumpul dibagian bawah kolom,
semetara fraksi-fraksi hidrokarbon yang ringan akan mengumpul dibagian-
bagian kolom lebih atas. Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari kolom
distilasi ini akan diproes lebih lanjut diunit-unit proses yang lain, seperti :