LAPORAN PRAKTIKUM CROPPING CITRA DENGAN SOFTWARE ER MAPPER, DAN
DELINIASI PERMUKIMAN TERATUR DAN TIDAK TERATUR, SERTA TATA GUNA
LAHANDAN ARCGISDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Interpretasi RuangTKP 256Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, ST
MT
Oleh :Laras Kun Rahmanti Putri21040113130114
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
DIPONEGOROSEMARANG2014TujuanTujuan dari praktikum ini ialah agar
mahasiswa mengetahui cara menge-crop citra daerah tertentu yang
diinginkan menggunakan software ER Mapper dan kemudian mengolahnya
(mendeliniasi) dengan software ArcGIS.
Alat dan Bahana. Laptop yang telah diinstal software ER Mapper
dan ArcGIS.b. Citra Quickbird Kota Semarang tahun 2006
Kajian TeoriER MapperER Mapper adalah salah satu perangkat lunak
yang digunakan untuk memanipuasi data citra atau mengolah suatu
data citra sehingga memberikan output sesuai kebutuhan pengguna. ER
untuk dapat memberikan informasi yang benar, baik jenis informasi
maupun skalanya, rekaman citra satelit perlu diperbaiki. Perbaikan
citra mencakup koreksi radiometrik dan geometrik. koreksi
radiometrik dilakukan karena adanya efek atmosferik yang
mengakibatkan kenampakan bumi tidak selalu tajam.ER Mapper dapat
mempertajam data grafis dalam bentuk digital menjadi tampilan yang
lebih menarik dan dapat memberikan informasi kuantitatif dari suatu
obyek. Dalam pengolahan data citra menggunakan perangkat lunak
seperti ER Mapper dapat ditemukan dua kesalahan yang sehingga
dibutuhkan koreksi yaitu koreksi geometrik dan koreksi
radiometrik.BAND disebut juga Channel atau saluran, suatu alat
spektrum elektromagnetik yang dirancang untuk kepentingan misi
tertentu pada sebuah pengindera. Sebuah pengindera
sekurang-kurangnya memiliki satu saluran, merupakan sekumpulan data
berisi nilai-nilai yang disimpan dalam suatu berkas (file) yang
menggambarkan spectrum elektromagnetik tertentu, dan hasil proses
(penisbahan, penambahan, dll) band band yang lain.Dalam koreksi
citra, terdapat tahap registrasi dan rektifikasi. Registrasi citra
merupakan proses menemukan kesesuaian antara satu piksel dalam
suatu gambar dengan piksel dalam gambar lainnya. Dalam hal ini
kedua gambar diperoleh dari lokasi yang sama tetapi waktu
pengambilannya berbeda, menggunakan sensor yang berbeda dengan
sudut pandang yang berbeda pula (Montoliu 2009). Rektifikasi citra
merupakan proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid
menggunakan suatu transformasi geometrik. Rektifikasi juga dikenal
sebagai koreksi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra
output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka
piksel-piksel yang digunakan untuk mengisi citra yang baru harus
di-resampling kembali. Resampling adalah suatu proses melakukan
ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid yang
baru dari nilai piksel citra aslinya.Terdapat pula istilah RMS atau
root mean square error untuk menetukan tingkat akurasi GCP ketika
melakukan koreksi geometrik. Pada umumnya, akurasi yang tinggi dari
GCP diperoleh jika RMS-error kurang dari 1 dengan distribusi GCP
yang merata baik pada citra maupun foto udara.Koreksi
GeometrikKoreksi geometrik merupakan upaya memperbaiki citra dari
pengaruh kelengkungan bumi dan gerakan muka bumi dengan cara
menyesuaikannya dengan koordinat bumi (memposisikan letak lintang
dan bujur), sehingga sesuai dengan koordiant peta dunia. Ada
beberapa cara dalam pengoreksian ini, antara lain triangulasi,
polinomial, orthorektifikasi dengan menggunakan titik-titik kontrol
lapangan (Ground Control Point), proyeksi peta ke peta, dan
registrasi titik yang telah diketahui (known point registration).
Dalam tulisan ini hanya diterangkan koreksi dengan cara
polinomial.CroppingPemotongan citra ialah pengambilan area tertentu
yang akan kita amati (area ofinterest) dalam citra, yang bertujuan
untukmempermudah penganalisaan citra danmemperkecil ukuran
penyimpanan citra. Cropping berarti memotong citrapada koordinat
tertentu pada area citra. Untuk memotong bagian dari citra
digunakan dua koordinat, yaitu koordinat awal yang merupakan awal
koordinat bagi citra hasil pemotongan dan koordinat akhir yang
merupakan titik koordinat akhir dari citra hasil pemotongan.
Sehingga akan membentuk bangun segi empat yang mana
tiap-tiappixelyang ada pada area koordinat tertentu akan disimpan
dalam citra yang baru. Diagaram proses pemotongan citra: Citra Asli
Citra asli HasilCroppingLangkah Pengerjaan1. Buka software er
mapper2. Klik open dengan menge-klik icon atau dengan klik File
> Open. 3. Pilih file citra Quickbird tahun 2006 dengan ekstensi
.tif.4. Lakukan koreksi geometri dengan klik menu Process geocoding
wizard.
5. Kotak dialog Geocoding Wizard akan keluar. Pada tab pertama,
pada input file, masukkan dengan file citra tersebut. Klik OK.
Kemudian pilih Polynomial untuk tipe geocoding. Lanjut ke tab
berikutnya.`6. Klik tab kedua. Pilih linear.
7. Klik tab ketiga. Klik Change. Jendela akan muncul. Ganti
Datum RAW dengan memilih WGS84.
8. Ganti Projection RAW dengan SUTM 49.
9. Kemudian, ganti coord system type dengan Eastings/Northings.
Klik OK.
10. Klik tab keempat. Di langkah ini, ditentukan titik-titik
ikat untuk menyamakan koordinat pada citra dengan keadaan
sesungguhnya. Klik icon add new GCP. 11. Klik empat kali, karena
agar koordinat tersebut valid, harus terdapat setidaknya empat
titik ikat.12. Pada citra yang muncul di jendela baru, tentukan
titik-titik ikat. Kemudian masukkan koordinat-koordinatnya pada
kolom Eastings dan Northings.13. Untuk acuan menentukan titik ikat
dan koordinatnya, dapat menggunakan google earth. Cara menentukan
titik-titik ikat itu ialah: Buka aplikasi Google Earth. Kemudian
klik icon tambahan tanda letak. Pindahkan penanda ke satu titik
yang diinginkan. Upayakan satu titik itu ialah suatu hal yang mudah
dilihat, umum, dan sifatnya menjadi semacam patokan. Pada contoh,
misal yang dipilih ialah sebuah gedung putih di dekat Kali Garang.
Beri nama penanda agar tidak bingung. Kemudian perhatikan referensi
Easting dan Northing-nya. Copy referensi tersebut dan paste-kan di
referensi Easting dan Northing pada jendela Geocoding Wizard di tab
keempat. Buka ER Mapper. Tempatkan titik ikat di lokasi/spot yang
mendekati sama dengan penanda yang ada pada google earth. Lalu pada
kolom On di jendela Geocoding Wizard, klik tulisan Off (berwarna
merah) sehingga berubah menjadi On.14. Setelah didapat
koordinat-koordinatnya, perhatikan RMS-nya. Jika RMS masih belum
0.00, klik icon calculate uncorrected point terus menerus hingga
RMS menjadi 0.00.
15. Klik tab kelima. Pada output file, pilih lokasi dimana citra
yang sudah ditentukan titik ikatnya ini akan disimpan. Usahakan
dalam satu folder. Pilih ekstensi file: .ers. Beri nama, misalnya
citrarect, sehingga menjadi citrarect.ers. Pada cell attribute,
isikan 30x30. Kemudian klik Save File and Start Rectification.
Proses rektifikasi akan berjalan. Setelah proses selesai, klik
Close.
16. Setelah selesai, buka kembali file yang baru saja di-rectify
tersebut.17. Klik file utilities import vector and GIS formats ESRI
shape file import.
18. Pada input file, pilih file .shp yang diinginkan. Jika belum
memilikinya, dapat diolah dahulu dengan software ArcGIS. File .shp
ini haruslah dalam bentuk polygon, bukan polyline.19. Ganti Map
projection menjadi SUTM49 kemudian ganti warna. Klik OK.
20. Tutup jendela tersebut. Buka kembali file citra yang
terbaru. atau 21. Kemudian pada kotak dialog yang terbuka, klik
Edit add vector layer annotation/map composition.
22. Klik load data set. Pilih file .erv yang diconvert dari file
shp., dalam kasus ini ialah file kel_SemTim.erv. Klik OK.
23. Lalu layer akan muncul. Klik Annotate Vector Layer 24. Kotak
dialog tools akan muncul. Blok daerah yang telah terseleksi yang
akan di-crop. 25. Setelah itu, klik icon display/edit object
attribute.26. Sebuah jendela Map Composition Attribute akan muncul.
Beri nama di kolom isian, misal Kelurahan. Klik Apply All. Klik
close.27. Pada kotak dialog Tools, klik save as. Pilih pilihan
Raster region. Langsung Klik OK. 28. Laporan bahwa pelaporan
sub-region akan muncul. Klik close. 29. Setelah itu, klik edit
formula. 30. Kotak dialog formula editor akan muncul. Klik channel
Red. Klik standard inside region polygon test. 31. Secara kolom
muncul tulisan IF (INREGION(r1)) THEN Input1 ELSE NULL , ganti NULL
dengan 255. Pilih regions. Klik Apply Changes.132
32. Lakukan hal yang sama pada channel G dan B. Per step warna
akan berubah. Klik Save pada Tool Box.33. Klik kanan pada citra
quick zoom zoom to all vector dataset.
34. Klik kanan pada citra file save as dengan nama baru dengan
ekstensi .tif. Pilih lokasi dan beri nama.
Cropping citra telah berhasil. Kemudian citra yang telah di-crop
ini diolah di ArcGIS.
35. Setelah file citra yang di-crop tersimpan, buka ArcGIS. 36.
Buka file yang baru saja di-save dan citra quickbird, dengan klik
Add Data.37. Tambahkan shapefile untuk jalan dan sungai.38. Untuk
membuat transparansi pada peta citra sekitar kecamatan Semarang
Timur, klik kanan pada layer citra quickbird properties.39. Klik
tab dispay, lalu atur transparency menjadi 60%. Klik OK. Kini
kecamatan yang dipilih tidak lagi seperti pulau.
40. Kemudian, buat layout peta dengan menge-klik icon
41. Untuk membuat orientasi menjadi landscape, klik kanan >
Print and Page Setup. Pilih Landscape pada page orientation.
Sesuaikan proporsi gambar dengan kertas. Untuk membuat ITP, buat
box di sebelah kanan dengan rectangle atau garis.42. Buat tulisan
yang diperlukan dengan klik New Text. Sisipkan gambar dan legenda
dengan klik menu Insert > Picture dan Legend.
43. Sesuaikan proporsi elemen-elemen ITP. Beri koordinat. Dengan
klik file klik menu view add data frame. Pada jendela yang kemudian
muncul, klik tab grid new grid. 44. Pilih measured grid kemudian
klik next. Kemudian pilih tick mard and labels.
Klik next terus untuk selanjutnya lalu finish lalu OK.45. Untuk
membuat legenda, gunakan snipping tool, dengan membuka gambar
kemudian memillih area. 46. Klik new kemudian blok area yang
dipilih. Lalu klik save.
47. Kemudian taruh gambar hasil snipping itu untuk legenda.48.
Sesuaikan proporsi pada ITP. Setelah semua rapih, klik menu file
export map. Beri nama, save file dalam ekstensi .jpeg.
Hasil dan PembahasanCitra yang dipotong ialah citra Quickbird
Kota Semarang tahun 2006. Wilayah yang dipilih untuk dipotong ialah
wilayah kecamatan Semarang Timur. Pemotongan citra yang dilakukan
menggunakan software ER Mapper ini kemudian diolah dengan software
ArcGIS sehingga dapat dibuat layout peta dan ITP-nya.Dari
pengamatan, diketahui bahwa di wilayah Semarang Timur, terdapat
beberapa guna lahan, yaitu untuk sawah, industri, perumahan, ruang
terbuka hijau, dan lahan kosong. Legenda untuk guna lahan ini
didapat dengan snipping tools, yang membuat pekerjaan menjadi lebih
mudah dan cepat dibandingkan dengan print screen dan kemudian
mengolahnya terlebih dahulu di Paint.
Daftar PustakaAfandi, Arisal Bagus. 2013. PRE-PROCESSING IMAGE
(COMPOSITE, CROPPING, DAN MOSAIC IMAGE) dalam Academia.
https://www.academia.edu. Diunduh Jumat, 27 Desember 2013.Hilman
Drp. 2013. Pengenalan Band untuk Pengenalan Obyek di Landsat dalam
Wordpress. http://hilmandrp.wordpress.com. Diunduh Jumat, 27
Desember 2013.Iwank Saribu. 2008. Koreksi Radiometrik dalam
Blogspot. http://konturgeo.blogspot.com/. Diunduh Jumat, 27
Desember 2013.Oocities ER Mapper-Pendahluan Kamis, 26 Desember
2013. http://www.oocities.org/yaslinus/b1_1.html. Sudrajat, Ajat.
2001. Klasifikasi Penutup Lahan Melalui Gabungan Citra Digital
Landsat Thematic Mapper (TM) dengan Foto Udara Digital (Studi Kasus
Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjut, Jawa Barat), Skripsi, Fakultas
Pertanian/ Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.Sukartono dan Supriatna, Wahyu. 2002. (Teknik Perbaikan Data
Digital (Koreksi dan Penajaman) Citra Satelit dalam Buletin Teknik
Pertanian), Vol 7, Nomor 1,
pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt071022.pdf. (diakses
Kamis, 26 Desember 2013).Vira Resani. Koreksi Geomtrik dan
Radiometrik dalam Academia. https://www. academia.
edu/4774349/Koreksi_Geometrik_dan_Radiometrik. Diunduh pada Kamis,
26 Desember 2013.Wibowo, Prashenda Eko. 2010. Identifikasi
Perubahan Tutupan Lahan Pulaupanggang, Pulau Pramuka, Dan Pulau
Karyaantara Tahun 2004 Dan Tahun 2008,Skripsi, Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kebumian/Program Sarjana, Institut Teknologi Bandung,
Bandung. Diunduh pada Selasa, 15 April 2014.