FEBRUARI 2022 LAPORAN PEREKONOMIAN Provinsi Kalimantan Tengah
FEBRUARI 2022
LAPORANPEREKONOMIAN
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Jl. Diponegoro No.11 Palangkaraya
Kalimantan Tengah
Telp. (0536) 3222500, Fax. (0536) 3223855
bi.go.id
Provinsi Kalimantan Tengah
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat-Nya Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan
Tengah Februari 2022 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Laporan ini disusun sebagai upaya Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah dalam memberikan informasi
terkait perkembangan ekonomi, moneter, perbankan, sistem
pembayaran, keuangan daerah, ketenagakerjaan dan kesejahteraan
masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah, baik untuk stakeholders
internal Bank Indonesia maupun eksternal.
Dalam penyusunan kajian ini, Bank Indonesia memanfaatkan data
dan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak, seperti perbankan
dan instansi di lingkungan pemerintah daerah, BUMN maupun
swasta, serta pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu, kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyediaan data dan informasi dimaksud.
Harapan kami, hubungan kemitraan yang terjalin baik selama ini
dapat dijaga dan ditingkatkan di masa yang akan datang. Kami juga
mengharapkan masukan dan saran agar dapat lebih meningkatkan
kualitas kajian sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal
bagi seluruh stakeholders.
Akhir kata, kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan
petunjuk dan kemudahan kepada kita semua dalam upaya
mendukung kegiatan pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Yura A. Djalins
Deputi Direktur
Palangka Raya, 25 Februari 2022
KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
iPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Grafik
Tabel Indikator
Ringkasan Eksekutif
i
ii
iv
v
viii
x
KeuanganPemerintah Daerah
1.1 Kondisi Umum
1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan
1.2.1 Konsumsi
1.2.2 Investasi
1.2.3 Ekspor
1.2.4 Impor
1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran
1.3.1 Pertanian
1.3.2 Industri Pengolahan
1.3.3 Perdagangan
1.3.4 Pertambangan
2
3
3
5
7
9
10
10
11
12
12
2.1 Real isasi A P B D Pemerintah Daerah di
Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021
2.2 Realisasi APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan
Tengah Triwulan IV 2021
2.3 Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten/Kota
Triwulan IV 2021
16
17
19
BABII
PerkembanganEkonomi Makro Regional
BABI
3.1 Kondisi Umum
3.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran
3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau
3.2.2 Kelompok Transportasi
3.2.3 Kelompok Lainnya
3.3 Inflasi Berdasarkan Kota
24
25
25
26
26
27
PerkembanganInflasi Daerah
BABIII
BABV
Penyelenggaraan SistemPembayaran dan PengelolaanUang Rupiah
5.1 Kondisi Umum
5.2 Perkembangan Sistem Pembayaran Non Tunai
5.2.1 Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
(SKNBI)
5.2.2 Transaksi Melalui Bank Indonesia - Real Time
Gross Settlement (BI-RTGS)
5.2.3 Upaya Pengembangan Layanan Keuangan Non
Tunai dan Elektronifikasi
5.3 Perkembangan Sistem Pembayaran Tunai
5.3.1 Aliran Uang Kartal
5.3.2 Pengelolaan Uang Layak Edar
5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Palsu
5.3.4 Upaya Menjaga Uang Layak Edar dan Menekan
Peredaran Uang Palsu
4.1 Kondisi Umum
4.2 Asesmen Sektor Perbankan
4.2.1 Kinerja Perbankan Secara Umum
4.2.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
4.2.3 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan
4.2.4 Suku Bunga Perbankan
4.2.5 Intermediasi dan Kualitas Kredit/ Pembiayaan
Perbankan
4.3 Asesmen Sektor Korporasi
4.3.1 Eksposur Perbankan Pada Sektor Korporasi
4.4 Asesmen Sektor Rumah Tangga
4.4.1 Eksposur Perbankan Pada Sektor Rumah Tangga
4.5 Pengembangan Akses Keuangan Kepada UMKM
4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM
4.5.2 Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM
Pembiayaan Daerah SertaPengembangan AksesKeuangan, Dan Usaha MikroKecil Menengah (UMKM)
BABIV
6.1 Ketenagakerjaan
6.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan
6.1.2 Prospek Ketenagakerjaan
6.2 Kesejahteraan
6.2.1 Kemiskinan
6.2.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
6.2.3 Daya Beli Masyarakat
6.2.4 Nilai Tukar Petani
54
54
55
56
56
56
57
57
Ketenagakerjaandan Kesejahteraan
BABVI
7.1 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Dunia
7.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Kalimantan Tengah 2022
7.3 Proyeksi Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah
62
62
64
Prospek PerekonomianDaerah
BABVII
13
29
53
Boks 1. Potensi Udang Vaname Di Kalimantan Tengah
Boks 2. Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi
Kalimantan Tengah 2022 - 2024
Boks 3. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan
Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi
Halal
BOKS
KALIMANTAN TENGAH
ii PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
iiiPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
34
34
34
35
36
37
38
39
39
40
40
41
41
42
48
48
48
48
48
49
49
50
50
51
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Grafik
Tabel Indikator
Ringkasan Eksekutif
i
ii
iv
v
viii
x
KeuanganPemerintah Daerah
1.1 Kondisi Umum
1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan
1.2.1 Konsumsi
1.2.2 Investasi
1.2.3 Ekspor
1.2.4 Impor
1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran
1.3.1 Pertanian
1.3.2 Industri Pengolahan
1.3.3 Perdagangan
1.3.4 Pertambangan
2
3
3
5
7
9
10
10
11
12
12
2.1 Real isasi A P B D Pemerintah Daerah di
Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021
2.2 Realisasi APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan
Tengah Triwulan IV 2021
2.3 Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten/Kota
Triwulan IV 2021
16
17
19
BABII
PerkembanganEkonomi Makro Regional
BABI
3.1 Kondisi Umum
3.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran
3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau
3.2.2 Kelompok Transportasi
3.2.3 Kelompok Lainnya
3.3 Inflasi Berdasarkan Kota
24
25
25
26
26
27
PerkembanganInflasi Daerah
BABIII
BABV
Penyelenggaraan SistemPembayaran dan PengelolaanUang Rupiah
5.1 Kondisi Umum
5.2 Perkembangan Sistem Pembayaran Non Tunai
5.2.1 Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
(SKNBI)
5.2.2 Transaksi Melalui Bank Indonesia - Real Time
Gross Settlement (BI-RTGS)
5.2.3 Upaya Pengembangan Layanan Keuangan Non
Tunai dan Elektronifikasi
5.3 Perkembangan Sistem Pembayaran Tunai
5.3.1 Aliran Uang Kartal
5.3.2 Pengelolaan Uang Layak Edar
5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Palsu
5.3.4 Upaya Menjaga Uang Layak Edar dan Menekan
Peredaran Uang Palsu
4.1 Kondisi Umum
4.2 Asesmen Sektor Perbankan
4.2.1 Kinerja Perbankan Secara Umum
4.2.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
4.2.3 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan
4.2.4 Suku Bunga Perbankan
4.2.5 Intermediasi dan Kualitas Kredit/ Pembiayaan
Perbankan
4.3 Asesmen Sektor Korporasi
4.3.1 Eksposur Perbankan Pada Sektor Korporasi
4.4 Asesmen Sektor Rumah Tangga
4.4.1 Eksposur Perbankan Pada Sektor Rumah Tangga
4.5 Pengembangan Akses Keuangan Kepada UMKM
4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM
4.5.2 Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM
Pembiayaan Daerah SertaPengembangan AksesKeuangan, Dan Usaha MikroKecil Menengah (UMKM)
BABIV
6.1 Ketenagakerjaan
6.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan
6.1.2 Prospek Ketenagakerjaan
6.2 Kesejahteraan
6.2.1 Kemiskinan
6.2.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
6.2.3 Daya Beli Masyarakat
6.2.4 Nilai Tukar Petani
54
54
55
56
56
56
57
57
Ketenagakerjaandan Kesejahteraan
BABVI
7.1 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Dunia
7.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Kalimantan Tengah 2022
7.3 Proyeksi Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah
62
62
64
Prospek PerekonomianDaerah
BABVII
13
29
53
Boks 1. Potensi Udang Vaname Di Kalimantan Tengah
Boks 2. Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi
Kalimantan Tengah 2022 - 2024
Boks 3. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan
Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi
Halal
BOKS
KALIMANTAN TENGAH
ii PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
iiiPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
34
34
34
35
36
37
38
39
39
40
40
41
41
42
48
48
48
48
48
49
49
50
50
51
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan
Tengah Sisi Permintaan (%yoy)
Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan
Tengah Sisi Penawaran (%yoy)
Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah
Tabel 2.2 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Triwulan III & IV 2020 serta Triwulan III
& IV 2021 (Rp Miliar)
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota di
Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021
(Rp Miliar)
Tabel 2.4 Real isasi Belanja Kabupaten/Kota d i
Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021
(Rp Miliar)
Tabel 2.5 Rasio Kemandirian Kabupaten/Kota di
Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021
Tabel 3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok (% yoy)
Tabel 3.2 Komoditas Penyumbang Inflasi
Tabel 5.1 Perkembangan Inflow Outflow (Juta Rupiah)
Tabel 5.2 Kegiatan Kas Titipan
Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis
Kegiatan Utama
Tabel 6.2 Sebaran Jumlah Tenaga Kerja per Sektoral
Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia
Kerja (PUK)
Tabel 7.1 Global Economic Outlook
3
10
18
19
19
20
20
25
25
49
50
54
55
55
62
Daftar Grafik
Grafik 1.1 Pe r t u m b u h a n E k o n o m i P rov i n s i d i
Kalimantan
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah dan Nasional
Grafik 1.3 Pangsa Ekonomi Provinsi di Kalimantan
Triwulan IV 2021
Grafik 1.4 Perkembangan Hasil Survei Konsumen (SK)
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
Grafik 1.5 Google Mobility Report Kalimantan Tengah
Grafik 1.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 1.7 Konsumsi Listrik Rumah Tangga
Grafik 1.8 Perkembangan Ekspektasi Hasil Survei
Konsumen Bank Indonesia
Grafik 1.9 Perkembangan Belanja Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 1.10 Perkembangan Giro Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 1.11 Perkembangan Penanaman Modal Asing
(PMA)
Grafik 1.12 Perkembangan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN)
Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi
Grafik 1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi
Grafik 1.15 Perkembangan Konsumsi Semen
Grafik 1.16 Nominal Impor Barang Industri (Juta USD)
Grafik 1.17 Volume Impor Barang Industri (Ribu Ton)
Grafik 1.18 Pendaftaran Kendaraan Baru
Grafik 1.19 Likert Scale Investasi
Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Ekspor Luar Negeri
Kalimantan Tengah (Juta USD)
Grafik 1.21 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan
Tengah (Ton)
Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor Komoditas Utama
Grafik 1.23 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor
Utama (%)
Grafik 1.24 Pertumbuhan Ekspor LN Negara Mitra
Dagang Utama (%yoy)
Grafik 1.25 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor
Negara Mitra Dagang (%)
Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan
Tengah (Juta USD)
Grafik 1.27 Perkembangan Volume Impor Kalimantan
Tengah (ribu ton)
Grafik 1.28 Perkembangan Negara Asal Impor LN (%)
Grafik 1.29 Perkembangan Komoditas Impor Utama (%)
Grafik 1.30 Perkembangan Produksi TBS (Juta Ton)
Grafik 1.31 Perkembangan Produksi Karet (Ribu ton)
Grafik 1.32 Perkembangan Produksi CPO (Juta Ton)
Grafik 1.33 Harga CPO Global
Grafik 1.34 Kredit LU Perdagangan
Grafik 1.35 Indeks Kondisi Ekonomi
Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Batu Bara
Kalimantan Tengah (Juta USD)
Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah
Kalimantan Tengah (Rp Miliar)
Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Daerah
Kalimantan Tengah Per Triwulan IV 2021 (%)
Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Belanja Daerah
Kalimantan Tengah (Rp Miliar)
Grafik 2.4 Pangsa Belanja Pemerintah Daerah
Kalimantan Tengah
Grafik 2.5 Komponen Pendapatan Daerah Per Triwulan
IV 2021 (Rp Miliar)
Grafik 2.6 Kontribusi Komponen Pendapatan Per
Triwulan IV 2021 (%)
Grafik 2.7 Komponen Belanja Daerah Tahun 2015 -
2021 (Rp Miliar)
Grafik 2.8 Kontribusi Komponen Belanja Daerah
Triwulan IV 2021
Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Kalimantan Tengah
dan Nasional
Grafik 3.2 Inflasi Tahun Berjalan Kalimantan Tengah
Grafik 3.3 Perkembangan Harga Komoditas Mingguan
(berdasarkan PIHPS)
Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kota Sampel
Grafik 3.5 Inflasi Tahunan Dua Kota Per Kelompok
Komoditas Tahun 2021
Grafik 3.6 Inflasi Kota IHK di Kalimantan
Grafik 3.7 Inflasi Provinsi di Kalimantan
Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset Bank Umum di Provinsi
Kalimantan Tengah
Grafik 4.2 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 4.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)
Grafik 4.4 Komposisi DPK Bank Umum
Grafik 4.5 P e r t u m b u h a n G i r o d a n Ta b u n g a n
Berdasarkan Golongan Nasabah
Grafik 4.6 Komposisi Giro Berdasarkan Golongan
Nasabah
Grafik 4.7 Kredit dan Kredit Yang Direstrukturisasi
Grafik 4.8 Pertumbuhan Kredit Perbankan
Grafik 4.9 Komposisi Kredit Perbankan
Grafik 4.10 P e r t u m b u h a n K r e d i t B a n k U m u m
Berdasarkan Sektoral
2
2
2
3
3
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
10
11
11
11
12
12
12
16
16
17
17
18
18
19
19
24
25
26
27
27
28
28
35
35
35
35
36
36
36
36
37
37
iv PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
vPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Daftar Tabel Daftar Grafik
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan
Tengah Sisi Permintaan (%yoy)
Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan
Tengah Sisi Penawaran (%yoy)
Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah
Tabel 2.2 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah Triwulan III & IV 2020 serta Triwulan III
& IV 2021 (Rp Miliar)
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota di
Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021
(Rp Miliar)
Tabel 2.4 Real isasi Belanja Kabupaten/Kota d i
Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021
(Rp Miliar)
Tabel 2.5 Rasio Kemandirian Kabupaten/Kota di
Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021
Tabel 3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok (% yoy)
Tabel 3.2 Komoditas Penyumbang Inflasi
Tabel 5.1 Perkembangan Inflow Outflow (Juta Rupiah)
Tabel 5.2 Kegiatan Kas Titipan
Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis
Kegiatan Utama
Tabel 6.2 Sebaran Jumlah Tenaga Kerja per Sektoral
Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia
Kerja (PUK)
Tabel 7.1 Global Economic Outlook
3
10
18
19
19
20
20
25
25
49
50
54
55
55
62
Daftar Grafik
Grafik 1.1 Pe r t u m b u h a n E k o n o m i P rov i n s i d i
Kalimantan
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah dan Nasional
Grafik 1.3 Pangsa Ekonomi Provinsi di Kalimantan
Triwulan IV 2021
Grafik 1.4 Perkembangan Hasil Survei Konsumen (SK)
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
Grafik 1.5 Google Mobility Report Kalimantan Tengah
Grafik 1.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 1.7 Konsumsi Listrik Rumah Tangga
Grafik 1.8 Perkembangan Ekspektasi Hasil Survei
Konsumen Bank Indonesia
Grafik 1.9 Perkembangan Belanja Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 1.10 Perkembangan Giro Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 1.11 Perkembangan Penanaman Modal Asing
(PMA)
Grafik 1.12 Perkembangan Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN)
Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi
Grafik 1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi
Grafik 1.15 Perkembangan Konsumsi Semen
Grafik 1.16 Nominal Impor Barang Industri (Juta USD)
Grafik 1.17 Volume Impor Barang Industri (Ribu Ton)
Grafik 1.18 Pendaftaran Kendaraan Baru
Grafik 1.19 Likert Scale Investasi
Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Ekspor Luar Negeri
Kalimantan Tengah (Juta USD)
Grafik 1.21 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan
Tengah (Ton)
Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor Komoditas Utama
Grafik 1.23 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor
Utama (%)
Grafik 1.24 Pertumbuhan Ekspor LN Negara Mitra
Dagang Utama (%yoy)
Grafik 1.25 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor
Negara Mitra Dagang (%)
Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan
Tengah (Juta USD)
Grafik 1.27 Perkembangan Volume Impor Kalimantan
Tengah (ribu ton)
Grafik 1.28 Perkembangan Negara Asal Impor LN (%)
Grafik 1.29 Perkembangan Komoditas Impor Utama (%)
Grafik 1.30 Perkembangan Produksi TBS (Juta Ton)
Grafik 1.31 Perkembangan Produksi Karet (Ribu ton)
Grafik 1.32 Perkembangan Produksi CPO (Juta Ton)
Grafik 1.33 Harga CPO Global
Grafik 1.34 Kredit LU Perdagangan
Grafik 1.35 Indeks Kondisi Ekonomi
Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Batu Bara
Kalimantan Tengah (Juta USD)
Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah
Kalimantan Tengah (Rp Miliar)
Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Daerah
Kalimantan Tengah Per Triwulan IV 2021 (%)
Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Belanja Daerah
Kalimantan Tengah (Rp Miliar)
Grafik 2.4 Pangsa Belanja Pemerintah Daerah
Kalimantan Tengah
Grafik 2.5 Komponen Pendapatan Daerah Per Triwulan
IV 2021 (Rp Miliar)
Grafik 2.6 Kontribusi Komponen Pendapatan Per
Triwulan IV 2021 (%)
Grafik 2.7 Komponen Belanja Daerah Tahun 2015 -
2021 (Rp Miliar)
Grafik 2.8 Kontribusi Komponen Belanja Daerah
Triwulan IV 2021
Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Kalimantan Tengah
dan Nasional
Grafik 3.2 Inflasi Tahun Berjalan Kalimantan Tengah
Grafik 3.3 Perkembangan Harga Komoditas Mingguan
(berdasarkan PIHPS)
Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kota Sampel
Grafik 3.5 Inflasi Tahunan Dua Kota Per Kelompok
Komoditas Tahun 2021
Grafik 3.6 Inflasi Kota IHK di Kalimantan
Grafik 3.7 Inflasi Provinsi di Kalimantan
Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset Bank Umum di Provinsi
Kalimantan Tengah
Grafik 4.2 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 4.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)
Grafik 4.4 Komposisi DPK Bank Umum
Grafik 4.5 P e r t u m b u h a n G i r o d a n Ta b u n g a n
Berdasarkan Golongan Nasabah
Grafik 4.6 Komposisi Giro Berdasarkan Golongan
Nasabah
Grafik 4.7 Kredit dan Kredit Yang Direstrukturisasi
Grafik 4.8 Pertumbuhan Kredit Perbankan
Grafik 4.9 Komposisi Kredit Perbankan
Grafik 4.10 P e r t u m b u h a n K r e d i t B a n k U m u m
Berdasarkan Sektoral
2
2
2
3
3
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
10
11
11
11
12
12
12
16
16
17
17
18
18
19
19
24
25
26
27
27
28
28
35
35
35
35
36
36
36
36
37
37
iv PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
vPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Daftar Tabel Daftar Grafik
Daftar Grafik
Grafik 4.11 Komposisi Kredit Bank Umum Berdasarkan
Sektoral
Grafik 4.12 Suku Bunga Komponen Kredit Berdasarkan
Penggunaan
Grafik 4.13 Suku Bunga Komponen D P K (Gi ro ,
Tabungan, dan Deposito)
Grafik 4.14 Rasio LDR dan NPL Kredit Berdasarkan
Penggunaan
Grafik 4.15 NPL Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan
Grafik 4.17 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Usaha
Grafik 4.18 Kualitas Kredit Korporasi dan Komponennya
Grafik 4.19 Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi
Grafik 4.20 Komposisi DPK Korporasi
Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit RT
Grafik 4.22 Komposisi Kredit RT
Grafik 4.23 NPL Kredit RT Berdasarkan Penggunaan
Grafik 4.24 DPK Perseorangan
Grafik 4.25 Komposisi DPK Perseorangan
Grafik 4.26 Pertumbuhan & NPL Kredit UMKM
Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (Penggunaan)
Grafik 5.1 Transaksi Kliring
Grafik 5.2 Transaksi RTGS
Grafik 5.3 Transaksi Uang Kartal
Grafik 5.4 Tren Net Outflow/Inflow
Grafik 5.5 Perkembangan Inflow Uang Kartal
Grafik 5.6 Transaksi Outflow Uang Kartal
Grafik 5.7 Perkembangan Temuan Uang Palsu
Grafik 5.8 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Pecahan
Grafik 6.1 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Serapan
Tenaga Kerja
Grafik 6.2 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja per
Sektor
Grafik 6.3 Perkembangan Indek Ekspektasi Konsumen
Grafik 6.4 Likert Scale Penggunaan Tenaga Kerja
Liaison Bank Indonesia
Grafik 6.5 Perkembangan Angka Kemiskinan
Grafik 6.6 Indeks Penghasilan Survei Konsumen Bank
Indonesia
Grafik 6.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi
Kalimantan Tengah
Grafik 6.8 Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi
Kalimantan Tengah
Grafik 6.9 Indeks Kondisi Ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 6.10 NTP Provinsi Kalimantan Tengah
Grafik 6.11 NTP Kalimantan Tengah dan Komponennya
37
38
38
38
38
39
39
39
40
40
40
40
40
41
41
41
42
48
48
49
49
49
50
51
51
54
55
55
55
56
56
57
57
57
54
54
vi PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Daftar Grafik
Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan
Tengah
Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Kalimantan Tengah
64
65
Daftar Grafik
Grafik 4.11 Komposisi Kredit Bank Umum Berdasarkan
Sektoral
Grafik 4.12 Suku Bunga Komponen Kredit Berdasarkan
Penggunaan
Grafik 4.13 Suku Bunga Komponen D P K (Gi ro ,
Tabungan, dan Deposito)
Grafik 4.14 Rasio LDR dan NPL Kredit Berdasarkan
Penggunaan
Grafik 4.15 NPL Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan
Grafik 4.17 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Usaha
Grafik 4.18 Kualitas Kredit Korporasi dan Komponennya
Grafik 4.19 Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi
Grafik 4.20 Komposisi DPK Korporasi
Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit RT
Grafik 4.22 Komposisi Kredit RT
Grafik 4.23 NPL Kredit RT Berdasarkan Penggunaan
Grafik 4.24 DPK Perseorangan
Grafik 4.25 Komposisi DPK Perseorangan
Grafik 4.26 Pertumbuhan & NPL Kredit UMKM
Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (Penggunaan)
Grafik 5.1 Transaksi Kliring
Grafik 5.2 Transaksi RTGS
Grafik 5.3 Transaksi Uang Kartal
Grafik 5.4 Tren Net Outflow/Inflow
Grafik 5.5 Perkembangan Inflow Uang Kartal
Grafik 5.6 Transaksi Outflow Uang Kartal
Grafik 5.7 Perkembangan Temuan Uang Palsu
Grafik 5.8 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Pecahan
Grafik 6.1 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Serapan
Tenaga Kerja
Grafik 6.2 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja per
Sektor
Grafik 6.3 Perkembangan Indek Ekspektasi Konsumen
Grafik 6.4 Likert Scale Penggunaan Tenaga Kerja
Liaison Bank Indonesia
Grafik 6.5 Perkembangan Angka Kemiskinan
Grafik 6.6 Indeks Penghasilan Survei Konsumen Bank
Indonesia
Grafik 6.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi
Kalimantan Tengah
Grafik 6.8 Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi
Kalimantan Tengah
Grafik 6.9 Indeks Kondisi Ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah
Grafik 6.10 NTP Provinsi Kalimantan Tengah
Grafik 6.11 NTP Kalimantan Tengah dan Komponennya
37
38
38
38
38
39
39
39
40
40
40
40
40
41
41
41
42
48
48
49
49
49
50
51
51
54
55
55
55
56
56
57
57
57
54
54
vi PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Daftar Grafik
Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan
Tengah
Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Kalimantan Tengah
64
65
TABEL
INDIKATOR
viii PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
ixPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Tabel Indikator
PEREKONOMIAN DAERAH
INDIKATOR
MAKRO EKONOMI REGIONAL
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (%, YOY)
BERDASARKAN SEKTORAL
PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG
KONSTRUKSI
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN
PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
REAL ESTATE
JASA PERUSAHAAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
JASA PENDIDIKAN
JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL
JASA LAINNYA
BERDASARKAN PERMINTAAN
PENGELUARAN KONSUMSI RT
PENGELUARAN KONSUMSI LNPRT
PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH
PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO
PERUBAHAN INVENTORI
EKSPOR LUAR NEGERI
IMPOR LUAR NEGERI
INFLASI (%, YOY)
KOTA PALANGKA RAYA
KOTA SAMPIT
I II
2,88
0,90
13,37
1,59
17,46
8,37
(9,75)
3,15
0,76
3,04
1,04
9,59
0,28
(2,32)
0,07
2,80
4,58
(2,46)
4,82
2,62
0,19
4,22
13,65
(9,02)
(9,31)
2,22
2,02
2,58
(3,19)
3,55
(11,42)
4,20
18,29
8,18
(15,64)
(2,25)
(8,37)
(10,64)
5,12
10,24
(7,34)
(23,96)
(5,64)
0,54
(4,14)
(24,24)
(0,95)
(0,26)
(5,84)
(2,25)
2,91
(12,78)
(12,06)
1,86
1,83
1,97
2020
III
(3,21)
(0,94)
(12,48)
(9,79)
24,02
6,88
(11,37)
(2,02)
(7,03)
(6,94)
8,61
10,50
(0,46)
(18,16)
17,21
8,90
16,36
(9,27)
(0,24)
(0,29)
9,11
(3,53)
13,88
(2,86)
4,74
1,42
1,18
1,87
IV2020
I
2021
II
(2,06)
(2,39)
(29,08)
4,26
15,47
2,71
(2,70)
(2,35)
0,20
(3,53)
30,43
8,14
7,74
(10,50)
18,54
9,17
21,13
2,44
(1,33)
2,15
5,84
(10,02)
2,24
(0,29)
(5,01)
1,03
0,71
1,62
(1,41)
0,23
(9,25)
(0,09)
18,79
6,47
(9,71)
(0,89)
(3,64)
(4,55)
11,38
9,60
0,15
(13,74)
7,96
5,38
9,57
(8,38)
0,54
1,06
2,55
(3,19)
7,93
(6,73)
(5,93)
(3,11)
3,12
(24,42)
12,83
5,01
5,39
(3,48)
(1,81)
(4,92)
(3,28)
31,44
8,71
5,73
(2,52)
(24,46)
1,39
15,41
(0,97)
(1,36)
0,81
(9,01)
(3,96)
(0,16)
(3,16)
(3,78)
1,01
0,94
1,17
5,58
2,08
(5,51)
8,40
3,90
5,88
11,01
2,82
7,25
10,44
26,17
9,30
5,44
9,64
24,30
2,93
26,61
15,91
3,33
4,68
20,13
2,13
(13,47)
7,79
6,59
1,30
0,95
1,88
III
3,68
3,41
10,33
5,61
0,57
8,91
8,84
1,23
3,56
(0,79)
22,05
7,15
(3,31)
(0,77)
(9,93)
(2,57)
7,78
(5,16)
1,71
3,52
2,75
4,90
(9,61)
11,62
10,78
2,17
2,12
2,24
IV2021
7,61
3,07
47,96
(8,67)
2,50
7,97
15,93
6,97
11,00
4,93
(4,27)
1,53
3,12
2,32
(1,69)
3,49
4,39
2,76
2,66
1,80
14,53
6,12
7,58
9,02
5,26
3,31
2,58
4,62
3,40
2,92
1,64
4,11
2,94
7,05
8,29
2,28
4,27
2,64
17,34
6,60
2,67
1,83
(3,07)
1,27
12,72
2,53
1,56
2,68
2,68
7,46
2,31
(4,02)
5,94
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
INDIKATOR
PERBANKAN
DANA PIHAK KETIGA (%, YOY)
1. GIRO
2. TABUNGAN
3. DEPOSITO
KREDIT (%, YOY)
1. MODAL KERJA
2. INVESTASI
3. KONSUMSI
KREDIT UMKM (%, YOY)
NON PERFORMING LOAN (NPL) GROSS (%)
SISTEM PEMBAYARAN & PENGELOLAN UANG RUPIAH
TRANSAKSI RTGS
TRANSAKSI KLIRING
ALIRAN UANG MASUK
ALIRAN UANG KELUAR
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II
12,40
(5,94)
5,25
51,88
16,90
7,46
28,03
11,90
10,59
1,71
8,04
(8,61)
0,66
45,20
8,49
(2,28)
15,96
11,32
9,37
1,95
7,53
6,28
1,48
20,79
9,27
(1,61)
17,13
10,97
15,11
1,63
5,06
14,79
5,68
(2,21)
10,14
7,62
8,46
15,96
12,59
1,48
6,02
2,47
7,95
5,49
16,03
11,61
14,33
24,13
10,34
1,51
8,08
(1,85)
13,80
6,31
8,30
4,68
6,53
15,69
1,95
1,67
15,31
9,14
17,84
15,83
8,70
7,83
6,34
13,61
2,26
1,61
12,05
(2,46)
15,22
16,00
3,06
6,22
0,02
4,49
1,61
1,77
10,46
10,02
16,69
0,11
(6,03)
(2,43)
(10,81)
(2,35)
(1,69)
1,88
9,47
16,95
16,60
(8,08)
2,15
6,44
(1,60)
3,25
6,06
1,84
15.706
1.679
1.333
2.117
17.337
1.738
1.137
3.720
18.049
2.103
1.083
2.973
20.982
2.491
834
4.244
22.341
1.962
1.200
2.160
23.833
1.862
1.093
3.249
19.242
2.113
1.089
2.729
16.192
2.417
796
4.380
13.510
1.921
1.626
1.481
14.853
2.076
1.269
3.805
III
6,02
4,86
14,83
(8,28)
7,10
11,30
7,14
2,46
2,22
1,62
16.729
2.160
981
2.630
IV
14,27
43,04
11,94
1,39
2,61
6,70
(0,78)
3,29
17,10
1,80
11.572
2.709
609
3.559
TABEL
INDIKATOR
viii PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
ixPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Tabel Indikator
PEREKONOMIAN DAERAH
INDIKATOR
MAKRO EKONOMI REGIONAL
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (%, YOY)
BERDASARKAN SEKTORAL
PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG
KONSTRUKSI
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN
PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
REAL ESTATE
JASA PERUSAHAAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
JASA PENDIDIKAN
JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL
JASA LAINNYA
BERDASARKAN PERMINTAAN
PENGELUARAN KONSUMSI RT
PENGELUARAN KONSUMSI LNPRT
PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH
PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO
PERUBAHAN INVENTORI
EKSPOR LUAR NEGERI
IMPOR LUAR NEGERI
INFLASI (%, YOY)
KOTA PALANGKA RAYA
KOTA SAMPIT
I II
2,88
0,90
13,37
1,59
17,46
8,37
(9,75)
3,15
0,76
3,04
1,04
9,59
0,28
(2,32)
0,07
2,80
4,58
(2,46)
4,82
2,62
0,19
4,22
13,65
(9,02)
(9,31)
2,22
2,02
2,58
(3,19)
3,55
(11,42)
4,20
18,29
8,18
(15,64)
(2,25)
(8,37)
(10,64)
5,12
10,24
(7,34)
(23,96)
(5,64)
0,54
(4,14)
(24,24)
(0,95)
(0,26)
(5,84)
(2,25)
2,91
(12,78)
(12,06)
1,86
1,83
1,97
2020
III
(3,21)
(0,94)
(12,48)
(9,79)
24,02
6,88
(11,37)
(2,02)
(7,03)
(6,94)
8,61
10,50
(0,46)
(18,16)
17,21
8,90
16,36
(9,27)
(0,24)
(0,29)
9,11
(3,53)
13,88
(2,86)
4,74
1,42
1,18
1,87
IV2020
I
2021
II
(2,06)
(2,39)
(29,08)
4,26
15,47
2,71
(2,70)
(2,35)
0,20
(3,53)
30,43
8,14
7,74
(10,50)
18,54
9,17
21,13
2,44
(1,33)
2,15
5,84
(10,02)
2,24
(0,29)
(5,01)
1,03
0,71
1,62
(1,41)
0,23
(9,25)
(0,09)
18,79
6,47
(9,71)
(0,89)
(3,64)
(4,55)
11,38
9,60
0,15
(13,74)
7,96
5,38
9,57
(8,38)
0,54
1,06
2,55
(3,19)
7,93
(6,73)
(5,93)
(3,11)
3,12
(24,42)
12,83
5,01
5,39
(3,48)
(1,81)
(4,92)
(3,28)
31,44
8,71
5,73
(2,52)
(24,46)
1,39
15,41
(0,97)
(1,36)
0,81
(9,01)
(3,96)
(0,16)
(3,16)
(3,78)
1,01
0,94
1,17
5,58
2,08
(5,51)
8,40
3,90
5,88
11,01
2,82
7,25
10,44
26,17
9,30
5,44
9,64
24,30
2,93
26,61
15,91
3,33
4,68
20,13
2,13
(13,47)
7,79
6,59
1,30
0,95
1,88
III
3,68
3,41
10,33
5,61
0,57
8,91
8,84
1,23
3,56
(0,79)
22,05
7,15
(3,31)
(0,77)
(9,93)
(2,57)
7,78
(5,16)
1,71
3,52
2,75
4,90
(9,61)
11,62
10,78
2,17
2,12
2,24
IV2021
7,61
3,07
47,96
(8,67)
2,50
7,97
15,93
6,97
11,00
4,93
(4,27)
1,53
3,12
2,32
(1,69)
3,49
4,39
2,76
2,66
1,80
14,53
6,12
7,58
9,02
5,26
3,31
2,58
4,62
3,40
2,92
1,64
4,11
2,94
7,05
8,29
2,28
4,27
2,64
17,34
6,60
2,67
1,83
(3,07)
1,27
12,72
2,53
1,56
2,68
2,68
7,46
2,31
(4,02)
5,94
PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
INDIKATOR
PERBANKAN
DANA PIHAK KETIGA (%, YOY)
1. GIRO
2. TABUNGAN
3. DEPOSITO
KREDIT (%, YOY)
1. MODAL KERJA
2. INVESTASI
3. KONSUMSI
KREDIT UMKM (%, YOY)
NON PERFORMING LOAN (NPL) GROSS (%)
SISTEM PEMBAYARAN & PENGELOLAN UANG RUPIAH
TRANSAKSI RTGS
TRANSAKSI KLIRING
ALIRAN UANG MASUK
ALIRAN UANG KELUAR
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II
12,40
(5,94)
5,25
51,88
16,90
7,46
28,03
11,90
10,59
1,71
8,04
(8,61)
0,66
45,20
8,49
(2,28)
15,96
11,32
9,37
1,95
7,53
6,28
1,48
20,79
9,27
(1,61)
17,13
10,97
15,11
1,63
5,06
14,79
5,68
(2,21)
10,14
7,62
8,46
15,96
12,59
1,48
6,02
2,47
7,95
5,49
16,03
11,61
14,33
24,13
10,34
1,51
8,08
(1,85)
13,80
6,31
8,30
4,68
6,53
15,69
1,95
1,67
15,31
9,14
17,84
15,83
8,70
7,83
6,34
13,61
2,26
1,61
12,05
(2,46)
15,22
16,00
3,06
6,22
0,02
4,49
1,61
1,77
10,46
10,02
16,69
0,11
(6,03)
(2,43)
(10,81)
(2,35)
(1,69)
1,88
9,47
16,95
16,60
(8,08)
2,15
6,44
(1,60)
3,25
6,06
1,84
15.706
1.679
1.333
2.117
17.337
1.738
1.137
3.720
18.049
2.103
1.083
2.973
20.982
2.491
834
4.244
22.341
1.962
1.200
2.160
23.833
1.862
1.093
3.249
19.242
2.113
1.089
2.729
16.192
2.417
796
4.380
13.510
1.921
1.626
1.481
14.853
2.076
1.269
3.805
III
6,02
4,86
14,83
(8,28)
7,10
11,30
7,14
2,46
2,22
1,62
16.729
2.160
981
2.630
IV
14,27
43,04
11,94
1,39
2,61
6,70
(0,78)
3,29
17,10
1,80
11.572
2.709
609
3.559
Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV 2021 tercatat tumbuh meningkat
secara signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada sisi
permintaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh kenaikan kinerja konsumsi RT,
konsumsi pemerintah, dan investasi. Kinerja ekspor yang masih tumbuh tinggi
meskipun sedikit melambat juga turut mendukung tingginya pertumbuhan
ekonomi di Kalimantan Tengah. Di sisi penawaran, sektor pertambangan tumbuh
sangat signifikan dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi di tengah kontraksi
yang terjadi pada sektor industri pengolahan serta perlambatan yang terjadi di
sektor pertanian.
Memasuki triwulan I 2022, ekonomi Kalimantan Tengah diprakirakan tetap
tumbuh meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2021. Dari
sisi permintaan, konsumsi RT diprakirakan terus tumbuh seiring perbaikan daya
beli masyarakat dan terus berlanjutnya pemulihan ekonomi. Dari sisi penawaran,
pertumbuhan sektor pertambangan dan pertanian diprakirakan akan sedikit
tertahan karena adanya restriksi sementara ekspor batu bara dan faktor cuaca
yang berdampak pada penurunan produksi TBS.
Pertumbuhan Ekonomi Regional
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Perkembangan Keuangan DaerahRealisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara
keseluruhan pada triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, realisasi pendapatan
terendah terdapat pada Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur.
Dari segi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara
keseluruhan pada triwulan IV 2021 tercatat membaik dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, realisasi belanja
tertinggi dicatatkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito
Selatan.
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Perkembangan Inflasi Daerah
Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021. Berdasarkan disagregasi
kelompok, peningkatan laju inflasi tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal
dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah tarif air minum PAM,
minyak goreng, dan tarif rumah sakit. Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang
sama selama 3 tahun terakhir.
Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami
peningkatan, kondisi ini terjadi seiring kenaikan outflow dan penurunan inflow pada
periode menjelang Natal dan Tahun Baru.
Transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring dan RTGS juga menunjukkan
peningkatan secara volume dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah, Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya
yaitu dari kontraksi 1,28% pada bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif 0,39%
pada bulan Agustus 2021.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Tengah
pada bulan Agustus 2021 tumbuh negatif sebesar 1,09% menurun dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Prospek Perekonomian Daerah
Pemulihan ekonomi masih terus berlanjut, dengan sinyal perbaikan terlihat di
beberapa sektor penopang ekonomi utama. Peningkatan harga komoditas
unggulan, perbaikan ekonomi global, relaksasi pembatasan aktivitas ekonomi
menjadi kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, namun beberapa poin
penting seperti penyebaran varian baru Covid-19, gangguan rantai pasokan di
tengah kuatnya permintaan, dan normalisasi kebijakan negara maju, tekanan
inflasi, dan kenaikan tensi geopolitik perlu mendapatkan perhatian khusus.
x PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
xiPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
RingkasanEksekutif
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Keuangan,
Pada triwulan IV 2021, kondisi stabilitas keuangan Kalimantan Tengah tetap
terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang stabil.
Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko kredit yang masih dalam
batas threshold Non-Perfoming Loan (NPL) dengan penyaluran kredit rumah
tangga dan UMKM yang mengalami peningkatan sementara pada sektor
korporasi mengalami penurunan.
Peningkatan kredit pada sektor rumah tangga menunjukan terus
membaiknyakonsumsi rumah tangga, sejalan dengan pertumbuhan tabungan
perseorangan yang kembali menunjukkan perlambatan.
Perekonomian Kalimantan
Tengah triwulan IV 2021
mengalami peningkatan
pertumbuhan dari 3,57% pada
triwulan sebelumnya menjadi
7,61% (yoy) pada triwulan IV
2021.
Tekanan inflasi tahunan
Provinsi Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021
meningkat dibandingkan
dengan triwulan III 2021
Secara keseluruhan realisasi
pendapatan Pemerintah Daerah
dari 14 kabupaten/kota dan
provinsi sampai dengan triwulan
IV 2021 adalah sebesar 97,73%
dari pagu.
Total transaksi uang kartal,
SKNBI, dan RTGS di Provinsi
Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 mengalami
peningkatan dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya.
Pada triwulan IV 2021, kondisi
stabilitas keuangan Kalimantan
Tengah tetap terjaga.
Kondisi ketenagakerjaan dan
kesejahteraan di Kalimantan
Tengah mengalami
peningkatan.
Tren perbaikan ekonomi
Kalimantan tengah diprakirakan
terus berlanjut seiring dengan
perbaikan di beberapa sektor
penopang ekonomi utama.
Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV 2021 tercatat tumbuh meningkat
secara signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada sisi
permintaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh kenaikan kinerja konsumsi RT,
konsumsi pemerintah, dan investasi. Kinerja ekspor yang masih tumbuh tinggi
meskipun sedikit melambat juga turut mendukung tingginya pertumbuhan
ekonomi di Kalimantan Tengah. Di sisi penawaran, sektor pertambangan tumbuh
sangat signifikan dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi di tengah kontraksi
yang terjadi pada sektor industri pengolahan serta perlambatan yang terjadi di
sektor pertanian.
Memasuki triwulan I 2022, ekonomi Kalimantan Tengah diprakirakan tetap
tumbuh meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2021. Dari
sisi permintaan, konsumsi RT diprakirakan terus tumbuh seiring perbaikan daya
beli masyarakat dan terus berlanjutnya pemulihan ekonomi. Dari sisi penawaran,
pertumbuhan sektor pertambangan dan pertanian diprakirakan akan sedikit
tertahan karena adanya restriksi sementara ekspor batu bara dan faktor cuaca
yang berdampak pada penurunan produksi TBS.
Pertumbuhan Ekonomi Regional
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Perkembangan Keuangan DaerahRealisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara
keseluruhan pada triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, realisasi pendapatan
terendah terdapat pada Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur.
Dari segi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara
keseluruhan pada triwulan IV 2021 tercatat membaik dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, realisasi belanja
tertinggi dicatatkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito
Selatan.
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Perkembangan Inflasi Daerah
Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021. Berdasarkan disagregasi
kelompok, peningkatan laju inflasi tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal
dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah tarif air minum PAM,
minyak goreng, dan tarif rumah sakit. Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang
sama selama 3 tahun terakhir.
Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami
peningkatan, kondisi ini terjadi seiring kenaikan outflow dan penurunan inflow pada
periode menjelang Natal dan Tahun Baru.
Transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring dan RTGS juga menunjukkan
peningkatan secara volume dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah, Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya
yaitu dari kontraksi 1,28% pada bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif 0,39%
pada bulan Agustus 2021.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Tengah
pada bulan Agustus 2021 tumbuh negatif sebesar 1,09% menurun dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Prospek Perekonomian Daerah
Pemulihan ekonomi masih terus berlanjut, dengan sinyal perbaikan terlihat di
beberapa sektor penopang ekonomi utama. Peningkatan harga komoditas
unggulan, perbaikan ekonomi global, relaksasi pembatasan aktivitas ekonomi
menjadi kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, namun beberapa poin
penting seperti penyebaran varian baru Covid-19, gangguan rantai pasokan di
tengah kuatnya permintaan, dan normalisasi kebijakan negara maju, tekanan
inflasi, dan kenaikan tensi geopolitik perlu mendapatkan perhatian khusus.
x PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
xiPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
RingkasanEksekutif
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Keuangan,
Pada triwulan IV 2021, kondisi stabilitas keuangan Kalimantan Tengah tetap
terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang stabil.
Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko kredit yang masih dalam
batas threshold Non-Perfoming Loan (NPL) dengan penyaluran kredit rumah
tangga dan UMKM yang mengalami peningkatan sementara pada sektor
korporasi mengalami penurunan.
Peningkatan kredit pada sektor rumah tangga menunjukan terus
membaiknyakonsumsi rumah tangga, sejalan dengan pertumbuhan tabungan
perseorangan yang kembali menunjukkan perlambatan.
Perekonomian Kalimantan
Tengah triwulan IV 2021
mengalami peningkatan
pertumbuhan dari 3,57% pada
triwulan sebelumnya menjadi
7,61% (yoy) pada triwulan IV
2021.
Tekanan inflasi tahunan
Provinsi Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021
meningkat dibandingkan
dengan triwulan III 2021
Secara keseluruhan realisasi
pendapatan Pemerintah Daerah
dari 14 kabupaten/kota dan
provinsi sampai dengan triwulan
IV 2021 adalah sebesar 97,73%
dari pagu.
Total transaksi uang kartal,
SKNBI, dan RTGS di Provinsi
Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 mengalami
peningkatan dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya.
Pada triwulan IV 2021, kondisi
stabilitas keuangan Kalimantan
Tengah tetap terjaga.
Kondisi ketenagakerjaan dan
kesejahteraan di Kalimantan
Tengah mengalami
peningkatan.
Tren perbaikan ekonomi
Kalimantan tengah diprakirakan
terus berlanjut seiring dengan
perbaikan di beberapa sektor
penopang ekonomi utama.
Perkembangan
Ekonomi
Makro Regional
BAB I
Perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
tercatat tumbuh 7,61% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya sebesar 3,68% (yoy). Pada sisi
permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja
ekspor yang semakin baik seiring dengan meningkatnya
permintaan batu bara. Sejalan dengan itu, di sisi penawaran,
sektor pertambangan tumbuh sangat signifikan sebesar
47,96% (yoy) dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga mencatatkan
pertumbuhan yang terus meningkat, sejalan dengan semakin
meningkatnya mobilitas masyarakat dan optimisme terhadap
kondisi ekonomi yang terus membaik.
Memasuki triwulan I 2022, ekonomi Kalimantan Tengah
diprakirakan tetap tumbuh meskipun sedikit melambat
dibandingkan dengan triwulan IV 2021. Dari sisi permintaan,
konsumsi RT diprakirakan terus tumbuh seiring membaiknya
daya beli masyarakat dan terus berlanjutnya pemulihan
ekonomi. Dari sisi penawaran, pertumbuhan sektor
pertambangan dan pertanian diprakirakan akan sedikit
tertahan karenanya adanya restriksi sementara ekspor batu
bara dan faktor cuaca yang berdampak pada penurunan
produksi TBS.
Perkembangan
Ekonomi
Makro Regional
BAB I
Perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
tercatat tumbuh 7,61% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya sebesar 3,68% (yoy). Pada sisi
permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja
ekspor yang semakin baik seiring dengan meningkatnya
permintaan batu bara. Sejalan dengan itu, di sisi penawaran,
sektor pertambangan tumbuh sangat signifikan sebesar
47,96% (yoy) dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga mencatatkan
pertumbuhan yang terus meningkat, sejalan dengan semakin
meningkatnya mobilitas masyarakat dan optimisme terhadap
kondisi ekonomi yang terus membaik.
Memasuki triwulan I 2022, ekonomi Kalimantan Tengah
diprakirakan tetap tumbuh meskipun sedikit melambat
dibandingkan dengan triwulan IV 2021. Dari sisi permintaan,
konsumsi RT diprakirakan terus tumbuh seiring membaiknya
daya beli masyarakat dan terus berlanjutnya pemulihan
ekonomi. Dari sisi penawaran, pertumbuhan sektor
pertambangan dan pertanian diprakirakan akan sedikit
tertahan karenanya adanya restriksi sementara ekspor batu
bara dan faktor cuaca yang berdampak pada penurunan
produksi TBS.
1.1 KONDISI UMUM
Kinerja ekonomi regional Kalimantan pada triwulan IV 2021
tumbuh positif namun melambat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Perekonomian Kalimantan pada
triwulan laporan tumbuh sebesar 4,31% (yoy), sedikit
melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 4,52% (yoy). Perlambatan ini didorong oleh
tingkat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang
menurun, yang mendominasi struktur ekonomi regional
Kalimantan dengan pangsa 49,66% (Grafik 1.3). Selain itu,
perlambatan juga terjadi pada ekonomi Kalimantan Barat
namun tertahan oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan
Utara (Grafik 1.1). Sehingga berdasarkan pangsanya,
dominasi ekonomi di regional Kalimantan setelah
Kalimantan Timur adalah Kalimantan Barat dengan pangsa
sebesar 16,53%, diikuti Kalimantan Selatan sebesar 13,76%,
Kalimantan Tengah sebesar 12,15% dan Kalimantan Utara
dengan pangsa 7,91% (Grafik 1.3). Secara sektoral,
perlambatan ekonomi regional Kalimantan terutama
dipengaruhi oleh perlambatan Lapangan Usaha (LU)
pertanian akibat tingginya curah hujan pada triwulan IV
2021. Sejalan dengan itu, dari sisi permintaan, ekspor
Kalimantan secara agregat mengalami perlambatan akibat
penurunan produksi TBS yang berimbas pada turunnya
produksi CPO.
Berbanding terbalik dengan kinerja regional Kalimantan,
ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 justru
mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Ekonomi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 7,61% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian triwulan III 2021 yang tercatat
sebesar 3,68% (yoy). Secara regional, capaian Kalimantan
Tengah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan
dengan provinsi lainnya dan lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian secara agregat Kalimantan maupun
capaian nasional yang masing-masing tercatat sebesar
4,31% (yoy) dan 5,05% (yoy) (Grafik 1.2). Ditinjau dari sisi
permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh terutama
kinerja ekspor yang membaik seiring dengan permintaan
batu bara di triwulan IV 2021 yang tinggi. Pertumbuhan yang
signifikan pada konsumsi pemerintah serta PMTB yang
tumbuh lebih baik dari triwulan sebelumnya mendorong
pendapatan ekonomi yang lebih besar. Di sisi penawaran,
sejalan dengan semakin baiknya kinerja ekspor, sektor
1.2 PERTUMBUHAN EKONOMI SISIPERMINTAAN
2 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
3PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Ke depan, perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan
I 2022 diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sumber
pertumbuhan utama adalah kenaikan Konsumsi Rumah
Tangga di triwulan I 2022 seiring perbaikan daya beli
pertambangan tumbuh signifikan yaitu sebesar 47,96% (yoy)
dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan
yang signifikan pada sektor kontruksi dan perdagangan juga
menjadi sumber pertumbuhan terbesar berikutnya di
Kalimantan Tengah.
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Kalimantan
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
Q4 2021Q3 2021
KALTENG KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM KALIMANTAN
%YOY
3,57
4,52 4,825,24
4,51 4,52
7,61
4,31
5,55
7,08
2,91
4,31
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
KALTENG NASIONAL KALIMANTAN
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah dan Nasional
%YOY
I II
2018
III IV I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
Grafik 1.3 Pangsa Ekonomi Provinsi di Kalimantan Triwulan IV 2021
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan Tengah Sisi Permintaan (yoy,%)
KOMPONEN PERMINTAAN
Konsumsi RT
Konsumsi LNPRT
Konsumsi Pemerintah
PMTB
Perubahan Inventori
Ekspor
Impor
PDRB
I II
2020
III IV
2020TOTAL I
2021
II
4,82
2,62
0,19
4,22
13,65
(9,02)
(9,31)
2,88
(0,95)
(0,26)
(5,84)
(2,25)
2,91
(12,78)
(12,06)
-3,19
(0,24)
(0,29)
9,11
(3,53)
13,88
(2,86)
4,74
-3,21
(1,33)
2,15
5,84
(10,02)
2,24
(0,29)
(5,01)
-2,06
0,54
1,06
2,55
(3,19)
7,93
(6,73)
(5,93)
-1,41
(1,36)
0,81
(9,01)
(3,96)
(0,16)
(3,16)
(3,78)
-3,11
3,33
4,68
20,13
2,13
(13,47)
7,79
6,59
5,58
III
1,71
3,52
2,75
4,90
(9,61)
11,62
10,78
3,67
IV
2021TOTAL
2,66
1,80
14,53
6,12
7,58
9,02
5,26
7,61
1,56
2,68
2,68
7,46
2,31
(4,02)
5,94
3,40
SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IKK IEK IKE
Grafik 1.4 Perkembangan Hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : GOOGLE, DATA DIOLAH
RETAIL AND RECREATION GROCERY PHARMACT PARKS
TRANSIT STATION WORKPLACES RESIDENTIAL
1 2
2020
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021
4 5 6 7 8 9
(60)
(50)
(40)
(30)
(20)
(10)
10
20
30
40
0
Grafik 1.5 Google Mobility Report Kalimantan Tengah
10 11 12
masyarakat dan sejalan dengan optimisme terhadap kondisi
ekonomi yang terus meningkat. Dari sisi LU, kinerja lapangan
usaha pertambangan dan pertanian diprakirakan akan
tumbuh, meskipun sedikit melambat akibat restriksi ekspor
batu bara di bulan Januari dan curah hujan tinggi yang
mengganggu produksi perkebunan sawit.
Kinerja ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
mengalami pertumbuhan didukung oleh kinerja ekspor
yang baik sejalan dengan perbaikan harga komoditas
utama ekspor meskipun melambat dari triwulan
sebelumnya. Konsumsi RT mencatatkan peningkatan
pertumbuhan seiring momen libur natal dan tahun baru
(nataru). Konsumsi pemerintah tumbuh signifikan seiring
percepatan realisasi anggaran. Di sisi lain, pertumbuhan
impor jauh lebih melambat dibandingkan dengan
pertumbuhan ekspor yang mendorong pertumbuhan
ekonomi menjadi lebih tinggi.
Memasuki triwulan I 2022, perekonomian Kalimantan
Tengah diprakirakan tetap tumbuh meskipun mengalami
1.2.1 Konsumsi
Pada triwulan IV 2021, konsumsi rumah tangga (RT)
Kalimantan Tengah tumbuh lebih tinggi dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya. Konsumsi RT pada triwulan
IV 2021 tumbuh sebesar 2,66% (yoy) dari capaian 1,71%
(yoy) pada triwulan sebelumnya. Perkembangan tingkat
vaksinasi yang baik dan pandemi di triwulan IV 2021 yang
relatif terkendali mendorong mobilitas masyarakat di
Kalimantan Tengah (grafik 1.5). Perbaikan daya beli
masyarakat dan perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru
(Nataru) pada triwulan IV 2021 mendorong konsumsi RT
tumbuh lebih tinggi.
sedikit perlambatan. Sumber pertumbuhan diprakirakan
terutama berasal dari konsumsi rumah tangga seiring
perbaikan mobilitas masyarakat. Selain itu, konsumsi
pemerintah juga diprakirakan tetap tumbuh yang ditopang
oleh berlanjutnya proyek multiyears. Sementara itu, ekspor
dan impor diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat
sejalan dengan normalisasi permintaan batu bara dari Cina
seiring perbaikan produksi domestik di Cina.
1.1 KONDISI UMUM
Kinerja ekonomi regional Kalimantan pada triwulan IV 2021
tumbuh positif namun melambat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Perekonomian Kalimantan pada
triwulan laporan tumbuh sebesar 4,31% (yoy), sedikit
melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 4,52% (yoy). Perlambatan ini didorong oleh
tingkat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang
menurun, yang mendominasi struktur ekonomi regional
Kalimantan dengan pangsa 49,66% (Grafik 1.3). Selain itu,
perlambatan juga terjadi pada ekonomi Kalimantan Barat
namun tertahan oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan
Utara (Grafik 1.1). Sehingga berdasarkan pangsanya,
dominasi ekonomi di regional Kalimantan setelah
Kalimantan Timur adalah Kalimantan Barat dengan pangsa
sebesar 16,53%, diikuti Kalimantan Selatan sebesar 13,76%,
Kalimantan Tengah sebesar 12,15% dan Kalimantan Utara
dengan pangsa 7,91% (Grafik 1.3). Secara sektoral,
perlambatan ekonomi regional Kalimantan terutama
dipengaruhi oleh perlambatan Lapangan Usaha (LU)
pertanian akibat tingginya curah hujan pada triwulan IV
2021. Sejalan dengan itu, dari sisi permintaan, ekspor
Kalimantan secara agregat mengalami perlambatan akibat
penurunan produksi TBS yang berimbas pada turunnya
produksi CPO.
Berbanding terbalik dengan kinerja regional Kalimantan,
ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 justru
mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Ekonomi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 7,61% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian triwulan III 2021 yang tercatat
sebesar 3,68% (yoy). Secara regional, capaian Kalimantan
Tengah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan
dengan provinsi lainnya dan lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian secara agregat Kalimantan maupun
capaian nasional yang masing-masing tercatat sebesar
4,31% (yoy) dan 5,05% (yoy) (Grafik 1.2). Ditinjau dari sisi
permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh terutama
kinerja ekspor yang membaik seiring dengan permintaan
batu bara di triwulan IV 2021 yang tinggi. Pertumbuhan yang
signifikan pada konsumsi pemerintah serta PMTB yang
tumbuh lebih baik dari triwulan sebelumnya mendorong
pendapatan ekonomi yang lebih besar. Di sisi penawaran,
sejalan dengan semakin baiknya kinerja ekspor, sektor
1.2 PERTUMBUHAN EKONOMI SISIPERMINTAAN
2 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
3PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Ke depan, perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan
I 2022 diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sumber
pertumbuhan utama adalah kenaikan Konsumsi Rumah
Tangga di triwulan I 2022 seiring perbaikan daya beli
pertambangan tumbuh signifikan yaitu sebesar 47,96% (yoy)
dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan
yang signifikan pada sektor kontruksi dan perdagangan juga
menjadi sumber pertumbuhan terbesar berikutnya di
Kalimantan Tengah.
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Kalimantan
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
Q4 2021Q3 2021
KALTENG KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM KALIMANTAN
%YOY
3,57
4,52 4,825,24
4,51 4,52
7,61
4,31
5,55
7,08
2,91
4,31
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
KALTENG NASIONAL KALIMANTAN
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah dan Nasional
%YOY
I II
2018
III IV I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
-6
-4
-2
0
2
4
6
8
Grafik 1.3 Pangsa Ekonomi Provinsi di Kalimantan Triwulan IV 2021
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan Tengah Sisi Permintaan (yoy,%)
KOMPONEN PERMINTAAN
Konsumsi RT
Konsumsi LNPRT
Konsumsi Pemerintah
PMTB
Perubahan Inventori
Ekspor
Impor
PDRB
I II
2020
III IV
2020TOTAL I
2021
II
4,82
2,62
0,19
4,22
13,65
(9,02)
(9,31)
2,88
(0,95)
(0,26)
(5,84)
(2,25)
2,91
(12,78)
(12,06)
-3,19
(0,24)
(0,29)
9,11
(3,53)
13,88
(2,86)
4,74
-3,21
(1,33)
2,15
5,84
(10,02)
2,24
(0,29)
(5,01)
-2,06
0,54
1,06
2,55
(3,19)
7,93
(6,73)
(5,93)
-1,41
(1,36)
0,81
(9,01)
(3,96)
(0,16)
(3,16)
(3,78)
-3,11
3,33
4,68
20,13
2,13
(13,47)
7,79
6,59
5,58
III
1,71
3,52
2,75
4,90
(9,61)
11,62
10,78
3,67
IV
2021TOTAL
2,66
1,80
14,53
6,12
7,58
9,02
5,26
7,61
1,56
2,68
2,68
7,46
2,31
(4,02)
5,94
3,40
SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IKK IEK IKE
Grafik 1.4 Perkembangan Hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : GOOGLE, DATA DIOLAH
RETAIL AND RECREATION GROCERY PHARMACT PARKS
TRANSIT STATION WORKPLACES RESIDENTIAL
1 2
2020
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
2021
4 5 6 7 8 9
(60)
(50)
(40)
(30)
(20)
(10)
10
20
30
40
0
Grafik 1.5 Google Mobility Report Kalimantan Tengah
10 11 12
masyarakat dan sejalan dengan optimisme terhadap kondisi
ekonomi yang terus meningkat. Dari sisi LU, kinerja lapangan
usaha pertambangan dan pertanian diprakirakan akan
tumbuh, meskipun sedikit melambat akibat restriksi ekspor
batu bara di bulan Januari dan curah hujan tinggi yang
mengganggu produksi perkebunan sawit.
Kinerja ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
mengalami pertumbuhan didukung oleh kinerja ekspor
yang baik sejalan dengan perbaikan harga komoditas
utama ekspor meskipun melambat dari triwulan
sebelumnya. Konsumsi RT mencatatkan peningkatan
pertumbuhan seiring momen libur natal dan tahun baru
(nataru). Konsumsi pemerintah tumbuh signifikan seiring
percepatan realisasi anggaran. Di sisi lain, pertumbuhan
impor jauh lebih melambat dibandingkan dengan
pertumbuhan ekspor yang mendorong pertumbuhan
ekonomi menjadi lebih tinggi.
Memasuki triwulan I 2022, perekonomian Kalimantan
Tengah diprakirakan tetap tumbuh meskipun mengalami
1.2.1 Konsumsi
Pada triwulan IV 2021, konsumsi rumah tangga (RT)
Kalimantan Tengah tumbuh lebih tinggi dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya. Konsumsi RT pada triwulan
IV 2021 tumbuh sebesar 2,66% (yoy) dari capaian 1,71%
(yoy) pada triwulan sebelumnya. Perkembangan tingkat
vaksinasi yang baik dan pandemi di triwulan IV 2021 yang
relatif terkendali mendorong mobilitas masyarakat di
Kalimantan Tengah (grafik 1.5). Perbaikan daya beli
masyarakat dan perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru
(Nataru) pada triwulan IV 2021 mendorong konsumsi RT
tumbuh lebih tinggi.
sedikit perlambatan. Sumber pertumbuhan diprakirakan
terutama berasal dari konsumsi rumah tangga seiring
perbaikan mobilitas masyarakat. Selain itu, konsumsi
pemerintah juga diprakirakan tetap tumbuh yang ditopang
oleh berlanjutnya proyek multiyears. Sementara itu, ekspor
dan impor diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat
sejalan dengan normalisasi permintaan batu bara dari Cina
seiring perbaikan produksi domestik di Cina.
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
PMA (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik 1.12 Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
(150,00)
(100,00)
(50,00)
-
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
-
500,00
1.000,00
1.500,00
2.000,00
2.500,00
3.000,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.11 Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
PMDN (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
%
(100,00)
(80,00)
(60,00)
(40,00)
(20,00)
-
20,00
40,00
60,00
-
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IVSUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IEK PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
Grafik 1.8 Perkembangan Indeks Keadaan Ekonomi (IKE) Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
PENJUALAN LISTRIK RT (JUTA KWH) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-
50
100
150
200
250
300
Grafik 1.7 Konsumsi Listrik Rumah Tangga
IV
SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 1.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Tengah
160
150
140
130
120
110
100
90
80
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
NTP-GABUNGAN TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN
Hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia menguatkan
perbaikan konsumsi RT yang ditunjukkan oleh peningkatan
nilai di semua indeks. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
naik dari 102.08 pada triwulan III 2021 menjadi 128,38 pada
triwulan IV 2021. Kenaikan juga terjadi pada Indeks
Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi
Saat Ini (IKE). IEK tercatat naik dari 118,17 pada triwulan III
2021 menjadi 142,06 pada triwulan IV 2021. IKE tercatat
naik dari 86,00 pada triwulan III 2021 menjadi 114,73 pada
triwulan IV 2021. Demikian juga indikator mobilitas
masyarakat Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 yang
terus membaik di semua area kecuali pada area residential
yang menunjukan tren penurunan sejak triwulan III 2021
(Grafik 1.5).
Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Tengah mengalami
peningkatan pada triwulan IV 2021. Berdasarkan hasil
survei BPS, NTP pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
128,13, meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021
yang tercatat sebesar 120,49. Pertumbuhan ini terutama
ditopang oleh NTP Perkebunan Rakyat yang menjadi
lapangan usaha utama di Kalimantan Tengah, meningkat
cukup signifikan dari 138,50 pada triwulan III 2021 menjadi
151,73 pada triwulan IV 2021 (Grafik1.6). Hal ini salah
satunya ditopang oleh harga TBS yang kembali tumbuh
pada periode ini. NTP yang berada di atas 100 ini
menunjukkan penerimaan petani yang lebih besar dari
pengeluaran bulanannya.
Konsumsi listrik rumah tangga di triwulan IV 2021 tumbuh
lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Konsumsi listrik RT tumbuh meningkat didorong oleh
momen nataru yang berlangsung pada triwulan IV 2021.
Tercatat konsumsi listrik rumah tangga sebesar 249,30 juta
kWh atau tumbuh 8,22% (yoy) (Grafik 1.7).
Memasuki triwulan I 2022, konsumsi RT diprakirakan akan
kembali meningkat. Peningkatan konsumsi rumah tangga
didorong oleh perbaikan daya beli masyarakat. Berdasarkan
survei konsumen, IEK di Kalimantan Tengah pada triwulan IV
tahun 2021 tercatat tetap tinggi yakni 142,06 (Grafik 1.8).
Tingginya angka IEK ini merata pada aspek kondisi
penghasilan, kondisi ekonomi, maupun ketersediaan
lapangan kerja. Hal ini mencerminkan ekspektasi
masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan masih baik
sehingga membawa harapan dan optimisme. Berdasarkan
data Kementerian Kesehatan, hingga awal bulan Februari
2022 telah tercapai vaksinasi dosis 2 sebanyak 59,78% di
Kalimantan Tengah. Pemerintah Provinsi bersama dengan
berbagai instansi dan elemen masyarakat terus
mengupayakan untuk mengakselerasi vaksinasi dan
mencapai target kekebalan komunal di triwulan I 2022. Lebih
dari itu, penyelenggaran vaksin booster/dosis 3 juga telah
mulai dilaksanakan di Kalimantan Tengah sejak bulan
Januari 2022.
Kinerja konsumsi pemerintah Kalimantan Tengah triwulan
IV 2021 tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.
Konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2021 tumbuh
sebesar 14,53% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yakni 2,75% (yoy) (Tabel 1.1). Sesuai dengan
siklusnya, realisasi belanja daerah (APBD Provinsi) pada
triwulan IV 2021 meningkat dengan nominal realisasi belanja
sebesar Rp16,96 triliun atau meningkat sebesar 1,73% (yoy)
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik1.9). Hal
ini sejalan dengan kenaikan pagu belanja APBD provinsi
Kalimantan Tengah menjadi Rp19,87 triliun dari Rp19,70
triliun pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Kendati
demikian, Giro pemerintah provinsi Kalimantan Tengah
tercatat meningkat pada triwulan IV 2021 (Grafik 1.10).
Kinerja konsumsi pemerintah pada triwulan I 2022
diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat.
Pertumbuhan konsumsi pemerintah diprakirakan tetap
tumbuh dipicu dengan berlanjutnya proyek multi-year, PSN
Food Estate Kalimantan Tengah dan infrastruktur
pendukungnya. Perlambatan terjadi sejalan dengan pola
seasonal yang mana di awal tahun belanja pemerintah
tergolong masih terbatas.
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DATA DIOLAH
GIRO PEMERINTAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN GIRO PEMERINTAH (% YOY) - KA
Grafik 1.10 Perkembangan Giro Provinsi Kalimantan Tengah
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.9 Perkembangan Belanja Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DATA DIOLAH
BELANJA PEMERINTAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN BELANJA PEMERINTAH (% YOY) - KA
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
-35,00
-30,00
-25,00
-20,00
-15,00
-10,00
-5,00
0,00
5,00
10,00
15,00
1.2.2 Investasi
Kinerja komponen investasi pada triwulan IV 2021
mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang
merupakan indikator dari kegiatan investasi tumbuh sebesar
6,12% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya sebesar 4,90% (yoy) (tabel 1.1). Berdasarkan
data DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah, Penanaman
Modal Asing (PMA) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
US$51,13 juta, naik dibandingkan dengan capaian triwulan
sebelumnya sebesar US$47,94 juta. Sementara itu, kinerja
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara nominal
mengalami perlambatan dengan realisasi sebesar Rp1,13
triliun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
mencatatkan realisasi sebesar Rp1,69 triliun.
Perkembangan kredit investasi tercatat mengalami
penurunan. Penyaluran kredit untuk investasi tercatat
berada pada angka Rp25,16 triliun (Grafik 1.13) atau
terkontraksi sebesar 0,78% (yoy).
4 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
5PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
PMA (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik 1.12 Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
(150,00)
(100,00)
(50,00)
-
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
-
500,00
1.000,00
1.500,00
2.000,00
2.500,00
3.000,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.11 Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
PMDN (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
%
(100,00)
(80,00)
(60,00)
(40,00)
(20,00)
-
20,00
40,00
60,00
-
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IVSUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IEK PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
Grafik 1.8 Perkembangan Indeks Keadaan Ekonomi (IKE) Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
PENJUALAN LISTRIK RT (JUTA KWH) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-
50
100
150
200
250
300
Grafik 1.7 Konsumsi Listrik Rumah Tangga
IV
SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 1.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Tengah
160
150
140
130
120
110
100
90
80
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
NTP-GABUNGAN TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN
Hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia menguatkan
perbaikan konsumsi RT yang ditunjukkan oleh peningkatan
nilai di semua indeks. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
naik dari 102.08 pada triwulan III 2021 menjadi 128,38 pada
triwulan IV 2021. Kenaikan juga terjadi pada Indeks
Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi
Saat Ini (IKE). IEK tercatat naik dari 118,17 pada triwulan III
2021 menjadi 142,06 pada triwulan IV 2021. IKE tercatat
naik dari 86,00 pada triwulan III 2021 menjadi 114,73 pada
triwulan IV 2021. Demikian juga indikator mobilitas
masyarakat Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 yang
terus membaik di semua area kecuali pada area residential
yang menunjukan tren penurunan sejak triwulan III 2021
(Grafik 1.5).
Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Tengah mengalami
peningkatan pada triwulan IV 2021. Berdasarkan hasil
survei BPS, NTP pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
128,13, meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021
yang tercatat sebesar 120,49. Pertumbuhan ini terutama
ditopang oleh NTP Perkebunan Rakyat yang menjadi
lapangan usaha utama di Kalimantan Tengah, meningkat
cukup signifikan dari 138,50 pada triwulan III 2021 menjadi
151,73 pada triwulan IV 2021 (Grafik1.6). Hal ini salah
satunya ditopang oleh harga TBS yang kembali tumbuh
pada periode ini. NTP yang berada di atas 100 ini
menunjukkan penerimaan petani yang lebih besar dari
pengeluaran bulanannya.
Konsumsi listrik rumah tangga di triwulan IV 2021 tumbuh
lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Konsumsi listrik RT tumbuh meningkat didorong oleh
momen nataru yang berlangsung pada triwulan IV 2021.
Tercatat konsumsi listrik rumah tangga sebesar 249,30 juta
kWh atau tumbuh 8,22% (yoy) (Grafik 1.7).
Memasuki triwulan I 2022, konsumsi RT diprakirakan akan
kembali meningkat. Peningkatan konsumsi rumah tangga
didorong oleh perbaikan daya beli masyarakat. Berdasarkan
survei konsumen, IEK di Kalimantan Tengah pada triwulan IV
tahun 2021 tercatat tetap tinggi yakni 142,06 (Grafik 1.8).
Tingginya angka IEK ini merata pada aspek kondisi
penghasilan, kondisi ekonomi, maupun ketersediaan
lapangan kerja. Hal ini mencerminkan ekspektasi
masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan masih baik
sehingga membawa harapan dan optimisme. Berdasarkan
data Kementerian Kesehatan, hingga awal bulan Februari
2022 telah tercapai vaksinasi dosis 2 sebanyak 59,78% di
Kalimantan Tengah. Pemerintah Provinsi bersama dengan
berbagai instansi dan elemen masyarakat terus
mengupayakan untuk mengakselerasi vaksinasi dan
mencapai target kekebalan komunal di triwulan I 2022. Lebih
dari itu, penyelenggaran vaksin booster/dosis 3 juga telah
mulai dilaksanakan di Kalimantan Tengah sejak bulan
Januari 2022.
Kinerja konsumsi pemerintah Kalimantan Tengah triwulan
IV 2021 tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.
Konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2021 tumbuh
sebesar 14,53% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yakni 2,75% (yoy) (Tabel 1.1). Sesuai dengan
siklusnya, realisasi belanja daerah (APBD Provinsi) pada
triwulan IV 2021 meningkat dengan nominal realisasi belanja
sebesar Rp16,96 triliun atau meningkat sebesar 1,73% (yoy)
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik1.9). Hal
ini sejalan dengan kenaikan pagu belanja APBD provinsi
Kalimantan Tengah menjadi Rp19,87 triliun dari Rp19,70
triliun pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Kendati
demikian, Giro pemerintah provinsi Kalimantan Tengah
tercatat meningkat pada triwulan IV 2021 (Grafik 1.10).
Kinerja konsumsi pemerintah pada triwulan I 2022
diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat.
Pertumbuhan konsumsi pemerintah diprakirakan tetap
tumbuh dipicu dengan berlanjutnya proyek multi-year, PSN
Food Estate Kalimantan Tengah dan infrastruktur
pendukungnya. Perlambatan terjadi sejalan dengan pola
seasonal yang mana di awal tahun belanja pemerintah
tergolong masih terbatas.
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DATA DIOLAH
GIRO PEMERINTAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN GIRO PEMERINTAH (% YOY) - KA
Grafik 1.10 Perkembangan Giro Provinsi Kalimantan Tengah
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.9 Perkembangan Belanja Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DATA DIOLAH
BELANJA PEMERINTAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN BELANJA PEMERINTAH (% YOY) - KA
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
-35,00
-30,00
-25,00
-20,00
-15,00
-10,00
-5,00
0,00
5,00
10,00
15,00
1.2.2 Investasi
Kinerja komponen investasi pada triwulan IV 2021
mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang
merupakan indikator dari kegiatan investasi tumbuh sebesar
6,12% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya sebesar 4,90% (yoy) (tabel 1.1). Berdasarkan
data DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah, Penanaman
Modal Asing (PMA) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
US$51,13 juta, naik dibandingkan dengan capaian triwulan
sebelumnya sebesar US$47,94 juta. Sementara itu, kinerja
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara nominal
mengalami perlambatan dengan realisasi sebesar Rp1,13
triliun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
mencatatkan realisasi sebesar Rp1,69 triliun.
Perkembangan kredit investasi tercatat mengalami
penurunan. Penyaluran kredit untuk investasi tercatat
berada pada angka Rp25,16 triliun (Grafik 1.13) atau
terkontraksi sebesar 0,78% (yoy).
4 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
5PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
VOLUME EKSPOR LN (JUTA TON) PERTUMBUHAN (% YOY)
(30)
(20)
(10)
-
10
20
30
40
50
-
1
2
3
4
5
6
7
Grafik 1.21 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan Tengah (Ton)
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
NOMINAL EKSPOR LN (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Ekspor Kalimantan Tengah (Juta USD)
-40,00%
-20,00%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
-
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
INVESTASI PERKIRAAN INVESTASI
-0,50
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
Grafik 1.19 Likert Scale Investasi
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.18 Pendaftaran Kendaraan Baru
SUMBER : DISPENDA, DATA DIOLAH
PENDAFTARAN KENDARAAN BARU - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI DATA DIOLAH
IMPOR BARANG INDUSTRI (KG) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik1.17 Volume Impor Barang Industri (Ribu Ton)
%
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
-
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik1.16 Nominal Impor Barang Industri (Juta USD)
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI DATA DIOLAH
IMPOR BARANG INDUSTRI (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
%
-150,00
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
$-
$5,00
$10,00
$15,00
$20,00
$25,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
KONSUMSI SEMEN (RIBU TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik1.15 Perkembangan Konsumsi Semen
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
-20,00
-15,00
-10,00
-5,00
-
5,00
10,00
15,00
20,00
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
Grafik1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
KREDIT KONSTRUKSI (RP. JUTA) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
%
-
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
-50
0
50
100
150
200
250
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
KREDIT INVESTASI (RP. TRILIUN) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
%
-10
-5
0
5
10
15
20
25
30
21.000,00
22.000,00
23.000,00
24.000,00
25.000,00
26.000,00
27.000,00
28.000,00
29.000,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Sementara itu, perkembangan kredit konstruksi
mengalami penurunan di tengah kenaikan konsumsi
semen. Pada triwulan IV 2021, penyaluran kredit konstruksi
tercatat mengalami penurunan dengan tumbuh sebesar
positif sebesar 21,62% (yoy), turun dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang tumbuh 197,77% (yoy) (Grafik 1.14). Di
tengah perlambatan kredit kontruksi, konsumsi semen
justru mengalami pertumbuhan positif pada triwulan IV
2021 dengan nilai 15,01% (yoy) dari triwulan sebelumnya
sebesar 6,22% (yoy) (Grafik 1.15). Hal ini antara lain
mencerminkan masih cukup memadainya kas internal
perusahaan yang ditunjukan dengan kenaikan DPK
korporasi pada triwulan berjalan, khususnya pada Giro dan
Deposito.
Di sisi lain, nominal impor barang industri mengalami
pertumbuhan yang signifikan. Impor barang industri yang
merupakan bagian dari barang impor mengalami
pertumbuhan signifikan yaitu sebesar 135,21% (yoy), lebih
baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi 65,58%. Secara kuantitas, volume impor barang
industri Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan
sebesar 20,82% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 50,83%. Secara
nominal, nilai impor triwulan IV 2021 lebih tinggi
d i b a n d i n g k a n d e n g a n t r i w u l a n I I I 2 0 2 1 y a n g
mengindikasikan adanya lebih banyak barang padat modal
yang masuk ke provinsi Kalimantan Tengah.
Pada indikator pendaftaran kendaraan baru pada triwulan
IV 2021 mengalami peningkatan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Pendaftaran kendaraan baru tercatat
naik signifikan 141,13% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi 1,70% (yoy) (Grafik 1.18).
Kenaikan penjualan mobil baru ini didukung oleh
perpanjangan insentif relaksasi PPnBM 100% mobil baru
yang diberikan oleh pemerintah hingga akhir tahun 2021.
Perbaikan daya beli masyarakat dan adanya insentif
pemerintah mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Kinerja investasi pada triwulan I 2022 diprakirakan tumbuh
sedikit melambat. Munculnya varian baru Covid-19,
omicorn, yang diprediksi akan mencapai puncak di akhir
triwulan I 2022, memunculkan ketidakpastian usaha yang
berpotensi menekan investasi. Selain itu, prakiraan
normalisasi harga komoditas juga akan berdampak pada
kinerja investasi di triwulan I 2022. Penurunan juga tercermin
dari likert scale hasil liaison Bank Indonesia yang pada
triwulan IV 2021 dengan prakiraan investasi mengalami
penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Meskipun demikian, realisasi belanja modal yang masih
belum maksimal di tahun 2021 menjadi ruang untuk
menopang kinerja investasi. Pemulihan ekonomi yang terus
membaik juga akan mendorong optimisme untuk investasi
(Grafik 1.19).
1.2.3 Ekspor
Kinerja ekspor Kalimantan Tengah triwulan IV 2021
kembali mengalami pertumbuhan, meskipun sedikit
melambat dibandingkan dengan capaian triwulan
sebelumnya. Kinerja ekspor Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tercatat mengalami pertumbuhan 9,02%
(yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 11,62%
(yoy) (Tabel 1.1). Nominal ekspor luar negeri utama
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tumbuh dua kali
lipat yaitu sebesar 107,41% (yoy) (Grafik 1.20). Secara
volume, ekspor luar negeri Kalimantan Tengah pada triwulan
IV 2021 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu
sebesar 37,24% (yoy) (Grafik 1.21). Pertumbuhan ekspor
tersebut sejalan dengan kenaikan harga komoditas utama
ekspor Kalimantan Tengah.
Komoditas ekspor luar negeri Kalimantan Tengah
didominasi oleh batu bara dan CPO. Komoditas CPO
mengalami penurunan ekspor di tengah berlanjutnya tren
kenaikan ekspor batu bara di triwulan IV 2021 (Grafik 1.22).
6 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
7PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
VOLUME EKSPOR LN (JUTA TON) PERTUMBUHAN (% YOY)
(30)
(20)
(10)
-
10
20
30
40
50
-
1
2
3
4
5
6
7
Grafik 1.21 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan Tengah (Ton)
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
NOMINAL EKSPOR LN (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Ekspor Kalimantan Tengah (Juta USD)
-40,00%
-20,00%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
-
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
INVESTASI PERKIRAAN INVESTASI
-0,50
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
Grafik 1.19 Likert Scale Investasi
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.18 Pendaftaran Kendaraan Baru
SUMBER : DISPENDA, DATA DIOLAH
PENDAFTARAN KENDARAAN BARU - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI DATA DIOLAH
IMPOR BARANG INDUSTRI (KG) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik1.17 Volume Impor Barang Industri (Ribu Ton)
%
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
-
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik1.16 Nominal Impor Barang Industri (Juta USD)
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI DATA DIOLAH
IMPOR BARANG INDUSTRI (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
%
-150,00
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
$-
$5,00
$10,00
$15,00
$20,00
$25,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
KONSUMSI SEMEN (RIBU TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik1.15 Perkembangan Konsumsi Semen
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
-20,00
-15,00
-10,00
-5,00
-
5,00
10,00
15,00
20,00
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
Grafik1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
KREDIT KONSTRUKSI (RP. JUTA) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
%
-
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
-50
0
50
100
150
200
250
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi
SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
KREDIT INVESTASI (RP. TRILIUN) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
%
-10
-5
0
5
10
15
20
25
30
21.000,00
22.000,00
23.000,00
24.000,00
25.000,00
26.000,00
27.000,00
28.000,00
29.000,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Sementara itu, perkembangan kredit konstruksi
mengalami penurunan di tengah kenaikan konsumsi
semen. Pada triwulan IV 2021, penyaluran kredit konstruksi
tercatat mengalami penurunan dengan tumbuh sebesar
positif sebesar 21,62% (yoy), turun dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang tumbuh 197,77% (yoy) (Grafik 1.14). Di
tengah perlambatan kredit kontruksi, konsumsi semen
justru mengalami pertumbuhan positif pada triwulan IV
2021 dengan nilai 15,01% (yoy) dari triwulan sebelumnya
sebesar 6,22% (yoy) (Grafik 1.15). Hal ini antara lain
mencerminkan masih cukup memadainya kas internal
perusahaan yang ditunjukan dengan kenaikan DPK
korporasi pada triwulan berjalan, khususnya pada Giro dan
Deposito.
Di sisi lain, nominal impor barang industri mengalami
pertumbuhan yang signifikan. Impor barang industri yang
merupakan bagian dari barang impor mengalami
pertumbuhan signifikan yaitu sebesar 135,21% (yoy), lebih
baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi 65,58%. Secara kuantitas, volume impor barang
industri Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan
sebesar 20,82% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 50,83%. Secara
nominal, nilai impor triwulan IV 2021 lebih tinggi
d i b a n d i n g k a n d e n g a n t r i w u l a n I I I 2 0 2 1 y a n g
mengindikasikan adanya lebih banyak barang padat modal
yang masuk ke provinsi Kalimantan Tengah.
Pada indikator pendaftaran kendaraan baru pada triwulan
IV 2021 mengalami peningkatan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. Pendaftaran kendaraan baru tercatat
naik signifikan 141,13% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi 1,70% (yoy) (Grafik 1.18).
Kenaikan penjualan mobil baru ini didukung oleh
perpanjangan insentif relaksasi PPnBM 100% mobil baru
yang diberikan oleh pemerintah hingga akhir tahun 2021.
Perbaikan daya beli masyarakat dan adanya insentif
pemerintah mendorong pertumbuhan lebih lanjut.
Kinerja investasi pada triwulan I 2022 diprakirakan tumbuh
sedikit melambat. Munculnya varian baru Covid-19,
omicorn, yang diprediksi akan mencapai puncak di akhir
triwulan I 2022, memunculkan ketidakpastian usaha yang
berpotensi menekan investasi. Selain itu, prakiraan
normalisasi harga komoditas juga akan berdampak pada
kinerja investasi di triwulan I 2022. Penurunan juga tercermin
dari likert scale hasil liaison Bank Indonesia yang pada
triwulan IV 2021 dengan prakiraan investasi mengalami
penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Meskipun demikian, realisasi belanja modal yang masih
belum maksimal di tahun 2021 menjadi ruang untuk
menopang kinerja investasi. Pemulihan ekonomi yang terus
membaik juga akan mendorong optimisme untuk investasi
(Grafik 1.19).
1.2.3 Ekspor
Kinerja ekspor Kalimantan Tengah triwulan IV 2021
kembali mengalami pertumbuhan, meskipun sedikit
melambat dibandingkan dengan capaian triwulan
sebelumnya. Kinerja ekspor Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tercatat mengalami pertumbuhan 9,02%
(yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 11,62%
(yoy) (Tabel 1.1). Nominal ekspor luar negeri utama
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tumbuh dua kali
lipat yaitu sebesar 107,41% (yoy) (Grafik 1.20). Secara
volume, ekspor luar negeri Kalimantan Tengah pada triwulan
IV 2021 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu
sebesar 37,24% (yoy) (Grafik 1.21). Pertumbuhan ekspor
tersebut sejalan dengan kenaikan harga komoditas utama
ekspor Kalimantan Tengah.
Komoditas ekspor luar negeri Kalimantan Tengah
didominasi oleh batu bara dan CPO. Komoditas CPO
mengalami penurunan ekspor di tengah berlanjutnya tren
kenaikan ekspor batu bara di triwulan IV 2021 (Grafik 1.22).
6 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
7PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
SINGAPURA
MALAYSIA
0,0%
7,37%
TIONGKOK
42,15%
INDIA
10,42%
JEPANG
26,03%
LAINNYA
12,86%
EROPA
1,17%
Grafik 1.25 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor Negara Mitra Dagang (%)
JEPANG INDIA TIONGKOK
Grafik 1.24 Perkembangan Ekspor Negara Mitra Dagang Utama (%yoy)
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
-100
0
100
200
300
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
KAYU
LAINNYA
2,94%
11,55%
KARET
2,39%
BATU BARA
69,38%
CPO
13,74%
Grafik 1.23 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor Utama (%)
Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor Komoditas Utama (% yoy)
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
CPO BATU BARA
-75
0
75
150
225
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Masih seperti pola historisnya, batu bara mengambil pangsa
mayoritas ekspor luar negeri dengan mencatatkan pangsa
sebesar 69,38% sedangkan CPO dengan pangsa sebesar
13,74%, diikuti oleh komoditas kayu, karet dan komoditas
lain-lainnya (Grafik 1.23).
Negara tujuan ekspor luar negeri Kalimantan Tengah
didominasi oleh Tiongkok dan Jepang, dengan pangsa
berturut-turut 42,15% dan 26,03%. Mayoritas ekspor
Kalimantan Tengah bertujuan ke negara-negara di Asia
(Grafik 1.25). Negara berikutnya yang memiliki pangsa besar
ialah Malaysia sebagai negara tujuan utama untuk
komoditas CPO dan India sebagai tujuan ekspor komoditas
batu bara selain mitra dagang utama Tiongkok dan Jepang.
Ekspor luar negeri komoditas batu bara melanjutkan tren
kenaikan. Nilai ekspor luar negeri batu bara selama triwulan
IV 202I sebesar US$694,14 juta atau tumbuh sebesar
193,34% (yoy) lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan
triwulan sebelumnya sebesar 109,08% (yoy) (Grafik1.22).
Krisis energi di tengah pemulihan ekonomi global serta
musim dingin yang berlangsung di Cina dan Jepang
mendorong kenaikan permintaan batu bara secara
signifikan. Selain itu, harga komoditas batu bara yang pada
triwulan IV 2021 tumbuh 51,22% (yoy) turut menopang
kinerja ekspor luar negeri komoditas batu bara di triwulan IV.
Kinerja ekspor luar negeri minyak kelapa sawit (CPO) justru
mengalami perlambatan seiring terganggunya produksi
akibat faktor cuaca. Pada triwulan IV 2021, ekspor CPO
tumbuh 30,82% (yoy) melambat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tumbuh hingga 121,50%, (Grafik
1.22). Perlambatan kinerja ekspor CPO disebabkan adanya
gangguan produksi dari faktor cuaca yaitu curah hujan yang
tinggi. Malaysia sebagai produsen CPO terbesar kedua juga
menghadapi gangguan produksi akibat kelangkaan tenaga
kerja karena larangan pekerja migran untuk masuk malaysia
selama covid memuncak. Penurunan supply CPO secara
global pada akhirnya mendorong kenaikan harga CPO di
tingkat dunia yang terpantau meningkat signifikan hingga
menyentuh US$1253,53/mt atau tumbuh 50,36% (yoy). Di
tingkat lokal harga CPO menyentuh Rp13.095,25/kg atau
tumbuh 43,48% (yoy).
Ekspor Kalimantan Tengah diprakirakan tetap tumbuh
meskipun melambat di triwulan I 2022. Kinerja ekspor pada
triwulan I 2022 diprakirakan tetap tumbuh positif kendati
melambat. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang masih
tinggi sehingga menghambat produksi CPO. Restriksi ekspor
batu bara pada bulan Januari 2022 diprakirakan akan sedikit
menekan laju ekspor di triwulan I 2022. Dari segi harga,
normalisasi harga komoditas CPO dan batu bara dapat
terjadi pada triwulan I 2022. Kendati demikian, berlanjutnya
pemulihan ekonomi global dapat menjadi penopang
permintaan ekspor untuk produk dari Kalimantan Tengah.
Kinerja impor Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
mengalami pertumbuhan meskipun melambat. Kinerja
impor Kalimantan Tengah tumbuh 5,26% (yoy), melambat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh
10,78% (yoy) (Grafik 1.26). Nilai impor barang luar negeri
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
US$7,88 juta, tumbuh sebesar 83,27% (yoy) dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar
66,12% (yoy). Di sisi lain, volume impor Kalimantan Tengah
triwulan IV 2021 tercatat sebesar 5,62 ribu ton atau
mengalami kontraksi sebesar 27,28% (yoy) (Grafik 1.27).
Impor luar negeri Kalimantan Tengah didominasi oleh
mesin dan pesawat mekanik (Grafik 1.29). Impor luar negeri
triwulan IV 2021 didominasi oleh mesin dan pesawat
1.2.4 Impor
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan Tengah (Juta USD)
NOMINAL IMPOR LN (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
-150
-100
-50
0
50
100
150
200
250
300
0
5
10
15
20
25
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
VOLUME IMPOR LN (RIBU TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
2018
IV I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III
Grafik 1.27 Perkembangan Volume Impor Kalimantan Tengah (ribu ton)
-80,00
-60,00
-40,00
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
IV
mekanik dengan pangsa 67,37%. Pada urutan kedua, impor
didominasi oleh komoditas pupuk dengan pangsa sebesar
18,25%, sementara ketiga ialah berbagai produk kimia
dengan pangsa sebesar 10,96% dan lainnya tersebar di
berbagai komoditas. Impor mesin dan pesawat mekanik
yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan produksi
batu bara di triwulan IV 2021, karena krisis energi global dan
musim dingin di negara mitra dagang utama.
Berdasarkan negara asal, sebagian besar barang impor
luar negeri Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
berasal dari ASEAN. Impor dari Malaysia memiliki pangsa
terbesar yaitu sebesar 70,79% dari keseluruhan impor
Kalimantan Tengah, kemudian diikuti oleh Laos sebesar
18,25%, Arab sebesar 6,37% dan terakhir dari Singapura
sebesar 4,58 (Grafik 1.28).
Impor Kalimantan Tengah pada triwulan I 2022 diprakirakan
tetap tumbuh kendati melambat. Perlambatan investasi
diprakirakan disebabkan oleh curah hujan yang tinggi
maupun masuknya gelombang 3 covid varian omicron yang
meningkatkan ketidakpastian usaha, serta perlambatan
produksi komoditas utama Kalimantan Tengah secara
umum yang turut menekan kinerja impor.
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
ARAB
6,37%
LAOS
18,25%
MALAYSIA
70,79%
Grafik 1.28 Perkembangan Negara Asal Impor LN (%)
SINGAPORE
4,58%
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
Berbagai Produk Kimia
10,96%
Pupuk
18,25%
Mesin dan Pesawat Mekanik
67,37%
Plastik dan Barang dari Plastik
0,48%
Mesin dan Peralatan Listrik
2,95%
Grafik 1.29 Perkembangan Komoditas Impor Utama (%)
8 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
9PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
SINGAPURA
MALAYSIA
0,0%
7,37%
TIONGKOK
42,15%
INDIA
10,42%
JEPANG
26,03%
LAINNYA
12,86%
EROPA
1,17%
Grafik 1.25 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor Negara Mitra Dagang (%)
JEPANG INDIA TIONGKOK
Grafik 1.24 Perkembangan Ekspor Negara Mitra Dagang Utama (%yoy)
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
-100
0
100
200
300
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
KAYU
LAINNYA
2,94%
11,55%
KARET
2,39%
BATU BARA
69,38%
CPO
13,74%
Grafik 1.23 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor Utama (%)
Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor Komoditas Utama (% yoy)
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
CPO BATU BARA
-75
0
75
150
225
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Masih seperti pola historisnya, batu bara mengambil pangsa
mayoritas ekspor luar negeri dengan mencatatkan pangsa
sebesar 69,38% sedangkan CPO dengan pangsa sebesar
13,74%, diikuti oleh komoditas kayu, karet dan komoditas
lain-lainnya (Grafik 1.23).
Negara tujuan ekspor luar negeri Kalimantan Tengah
didominasi oleh Tiongkok dan Jepang, dengan pangsa
berturut-turut 42,15% dan 26,03%. Mayoritas ekspor
Kalimantan Tengah bertujuan ke negara-negara di Asia
(Grafik 1.25). Negara berikutnya yang memiliki pangsa besar
ialah Malaysia sebagai negara tujuan utama untuk
komoditas CPO dan India sebagai tujuan ekspor komoditas
batu bara selain mitra dagang utama Tiongkok dan Jepang.
Ekspor luar negeri komoditas batu bara melanjutkan tren
kenaikan. Nilai ekspor luar negeri batu bara selama triwulan
IV 202I sebesar US$694,14 juta atau tumbuh sebesar
193,34% (yoy) lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan
triwulan sebelumnya sebesar 109,08% (yoy) (Grafik1.22).
Krisis energi di tengah pemulihan ekonomi global serta
musim dingin yang berlangsung di Cina dan Jepang
mendorong kenaikan permintaan batu bara secara
signifikan. Selain itu, harga komoditas batu bara yang pada
triwulan IV 2021 tumbuh 51,22% (yoy) turut menopang
kinerja ekspor luar negeri komoditas batu bara di triwulan IV.
Kinerja ekspor luar negeri minyak kelapa sawit (CPO) justru
mengalami perlambatan seiring terganggunya produksi
akibat faktor cuaca. Pada triwulan IV 2021, ekspor CPO
tumbuh 30,82% (yoy) melambat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tumbuh hingga 121,50%, (Grafik
1.22). Perlambatan kinerja ekspor CPO disebabkan adanya
gangguan produksi dari faktor cuaca yaitu curah hujan yang
tinggi. Malaysia sebagai produsen CPO terbesar kedua juga
menghadapi gangguan produksi akibat kelangkaan tenaga
kerja karena larangan pekerja migran untuk masuk malaysia
selama covid memuncak. Penurunan supply CPO secara
global pada akhirnya mendorong kenaikan harga CPO di
tingkat dunia yang terpantau meningkat signifikan hingga
menyentuh US$1253,53/mt atau tumbuh 50,36% (yoy). Di
tingkat lokal harga CPO menyentuh Rp13.095,25/kg atau
tumbuh 43,48% (yoy).
Ekspor Kalimantan Tengah diprakirakan tetap tumbuh
meskipun melambat di triwulan I 2022. Kinerja ekspor pada
triwulan I 2022 diprakirakan tetap tumbuh positif kendati
melambat. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang masih
tinggi sehingga menghambat produksi CPO. Restriksi ekspor
batu bara pada bulan Januari 2022 diprakirakan akan sedikit
menekan laju ekspor di triwulan I 2022. Dari segi harga,
normalisasi harga komoditas CPO dan batu bara dapat
terjadi pada triwulan I 2022. Kendati demikian, berlanjutnya
pemulihan ekonomi global dapat menjadi penopang
permintaan ekspor untuk produk dari Kalimantan Tengah.
Kinerja impor Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
mengalami pertumbuhan meskipun melambat. Kinerja
impor Kalimantan Tengah tumbuh 5,26% (yoy), melambat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh
10,78% (yoy) (Grafik 1.26). Nilai impor barang luar negeri
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
US$7,88 juta, tumbuh sebesar 83,27% (yoy) dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar
66,12% (yoy). Di sisi lain, volume impor Kalimantan Tengah
triwulan IV 2021 tercatat sebesar 5,62 ribu ton atau
mengalami kontraksi sebesar 27,28% (yoy) (Grafik 1.27).
Impor luar negeri Kalimantan Tengah didominasi oleh
mesin dan pesawat mekanik (Grafik 1.29). Impor luar negeri
triwulan IV 2021 didominasi oleh mesin dan pesawat
1.2.4 Impor
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan Tengah (Juta USD)
NOMINAL IMPOR LN (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
-150
-100
-50
0
50
100
150
200
250
300
0
5
10
15
20
25
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
VOLUME IMPOR LN (RIBU TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
2018
IV I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III
Grafik 1.27 Perkembangan Volume Impor Kalimantan Tengah (ribu ton)
-80,00
-60,00
-40,00
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
IV
mekanik dengan pangsa 67,37%. Pada urutan kedua, impor
didominasi oleh komoditas pupuk dengan pangsa sebesar
18,25%, sementara ketiga ialah berbagai produk kimia
dengan pangsa sebesar 10,96% dan lainnya tersebar di
berbagai komoditas. Impor mesin dan pesawat mekanik
yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan produksi
batu bara di triwulan IV 2021, karena krisis energi global dan
musim dingin di negara mitra dagang utama.
Berdasarkan negara asal, sebagian besar barang impor
luar negeri Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
berasal dari ASEAN. Impor dari Malaysia memiliki pangsa
terbesar yaitu sebesar 70,79% dari keseluruhan impor
Kalimantan Tengah, kemudian diikuti oleh Laos sebesar
18,25%, Arab sebesar 6,37% dan terakhir dari Singapura
sebesar 4,58 (Grafik 1.28).
Impor Kalimantan Tengah pada triwulan I 2022 diprakirakan
tetap tumbuh kendati melambat. Perlambatan investasi
diprakirakan disebabkan oleh curah hujan yang tinggi
maupun masuknya gelombang 3 covid varian omicron yang
meningkatkan ketidakpastian usaha, serta perlambatan
produksi komoditas utama Kalimantan Tengah secara
umum yang turut menekan kinerja impor.
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
ARAB
6,37%
LAOS
18,25%
MALAYSIA
70,79%
Grafik 1.28 Perkembangan Negara Asal Impor LN (%)
SINGAPORE
4,58%
SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH
Berbagai Produk Kimia
10,96%
Pupuk
18,25%
Mesin dan Pesawat Mekanik
67,37%
Plastik dan Barang dari Plastik
0,48%
Mesin dan Peralatan Listrik
2,95%
Grafik 1.29 Perkembangan Komoditas Impor Utama (%)
8 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
9PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
HARGA CPO (USD/MT) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
-40
-20
0
20
40
60
80
100
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Grafik 1.33 Harga CPO Global
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
PRODUKSI CPO (JUTA TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik 1.32 Perkembangan Produksi CPO (Juta Ton)
SUMBER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALTENG, DATA DIOLAH
-
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
1,60
1,80
-30
-20
-10
0
10
20
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
PRODUKSI KARET (TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
SUMBER : GAPKINDO KALSELTENG, DATA DIOLAH
0
5
10
15
20
25
30
Grafik 1.31 Perkembangan Produksi Karet (Ribu ton)
-40,00
-30,00
-20,00
-10,00
0,00
10,00
20,00
30,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
PRODUKSI TBS (JUTA TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik 1.30 Perkembangan Produksi TBS (Juta Ton)
SUMBER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALTENG, DATA DIOLAH
0
1
2
3
4
5
6
7
8
-30,00
-20,00
-10,00
0,00
10,00
20,00
30,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan Tengah Sisi Penawaran (yoy, %)
KOMPONEN PENAWARAN
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
PDRB
I II
2020
III IV
2020TOTAL I
2021
II
0,90
13,37
1,59
17,46
8,37
-9,75
3,15
0,76
3,04
1,04
9,59
0,28
-2,32
0,07
2,80
4,58
-2,46
2,88
3,55
-11,42
4,20
18,29
8,18
-15,64
-2,25
-8,37
-10,64
5,12
10,24
-7,34
-23,96
-5,64
0,54
-4,14
-24,24
-3,19
-0,94
-12,48
-9,79
24,02
6,88
-11,37
-2,02
-7,03
-6,94
8,61
10,50
-0,46
-18,16
17,21
8,90
16,36
-9,27
-3,21
-2,39
-29,08
4,26
15,47
2,71
-2,70
-2,35
0,20
-3,53
30,43
8,14
7,74
-10,50
18,54
9,17
21,13
2,44
-2,06
0,23
-9,25
-0,09
18,79
6,47
-9,71
-0,89
-3,64
-4,55
11,38
9,60
0,15
-13,74
7,96
5,38
9,57
-8,38
-1,41
3,12
-24,42
12,83
5,01
5,39
-3,48
-1,81
-4,92
-3,28
31,44
8,71
5,73
-2,52
-24,46
1,39
15,41
-0,97
-3,11
2,08
-5,51
8,40
3,90
5,88
11,01
2,82
7,25
10,44
26,17
9,30
5,44
9,64
24,30
2,93
26,61
15,91
5,58
III
3,41
10,33
5,61
0,57
8,91
8,84
1,23
3,56
-0,79
22,05
7,15
-3,31
-0,77
-9,93
-2,57
7,78
-5,16
3,68
IV
2021TOTAL
3,07
47,96
-8,67
2,50
7,97
15,93
6,97
11,00
4,93
-4,27
1,53
3,12
2,32
-1,69
3,49
4,39
2,76
7,61
2,92
1,64
4,11
2,94
7,05
8,29
2,28
4,27
2,64
17,34
6,60
2,67
1,83
-3,07
1,27
12,72
2,53
3,40
1.3 PERTUMBUHAN EKONOMISISI PENAWARAN
Memasuki triwulan IV 2021, kinerja mayoritas Lapangan
Usaha (LU) utama Kalimantan Tengah tumbuh positif, lebih
tinggi dari triwulan sebelumnya. LU Pertambangan yang
merupakan sektor terbesar ketiga di Kalimantan Tengah
menjadi sumber pertumbuhan utama di triwulan IV 2021. LU
Pertanian sebagai sektor utama tumbuh terbatas di triwulan
IV 2021 akibat curah hujan yang tinggi. Sejalan dengan itu,
LU Industri pengolahan mengalami kontraksi seiring
produksi CPO yang terbatas akibat akibat berkurangnya
pasokan TBS. LU Jasa Kesehatan mengalami perlambatan
seiring dengan pandemi yang semakin terkendali serta
adanya penurunan harga PCR maupun pelonggaran
persyaratan penerbangan di triwulan IV 2021.
Memasuki triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah diprakirakan kembali mengalami
pertumbuhan meskipun melambat. Pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah pada triwulan I 2022 diprakirakan
melambat akibat adanya restriksi ekspor batu bara pada
awal tahun 2022, curah hujan yang masih tinggi, serta resiko
gelombang 3 covid varian omicron yang memuncak dan
berpotensi menyebabkan pemberlakuan pembatasan
sosial.
1.3.1 Pertanian
Kinerja pertumbuhan LU Pertanian melambat pada
triwulan IV 2021. LU pertanian kembali mengalami
pertumbuhan sebesar 3,07% (yoy), meski sedikit melambat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh
sebesar 3,41% (yoy). Hal ini sejalan dengan produksi TBS
yang mencatatkan kontraksi 24,98% (yoy) pada triwulan ini
(Grafik 1.30), sementara harga terus mengalami
peningkatan baik di tingkat global maupun nasional. Pada
triwulan IV 2021, tingkat harga TBS di Kalimantan Tengah
terpantau berada pada kisaran Rp2.908,52 per kilogram atau
tumbuh sebesar 50,41% (yoy), jauh lebih tinggi daripada level
harga di triwulan sebelumnya yang berada di kisaran
Rp2.324 ,33 dengan per tumbuhan 37 ,70% (yoy) .
Pertumbuhan LU pertanian didorong oleh panen tanaman
pangan dan hortikultura dilaporkan cukup baik di triwulan IV
2021 setelah sempat terjadinya banjir di triwulan III 2021.
Produksi karet mengalami perlambatan pada triwulan IV
2021. Produksi karet tercatat sebesar 14,05 ribu ton atau
mengalami kontraksi 29,41% (yoy) turun dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi
25,56% (yoy) (Grafik 1.31). Perlambatan produksi karet
disebabkan oleh keterbatasan suplai bahan baku karena
musim hujan di seluruh sentra produksi. Di samping itu,
harga sawit yang tinggi mendorong sebagian petani karet
beralih ke sektor sawit.
NTP Tanaman Perkebunan Rakyat triwulan IV 2021 tercatat
tumbuh tinggi. Peningkatan NTP Gabungan Kalimantan
Tengah disokong oleh peningkatan NTP Tanaman
Perkebunan Rakyat yang tercatat berada pada angka 151,73
tumbuh 37,02% (yoy). Level ini merupakan angka tertinggi
sejak tahun 2013. Hal ini mencerminkan imbal balik yang
baik atas panen tanaman mereka, sejalan dengan
peningkatan harga TBS dan tetap tingginya harga karet.
Kinerja Lapangan Usaha Pertanian pada triwulan I 2022
diprakirakan kembali tumbuh melambat. Hal ini didorong
oleh curah hujan yang diprakirakan masih tinggi di triwulan I
2022 serta adanya penurunan supply tenaga kerja
perkebunan akibat rutinitas mudik setelah libur tahun baru.
Hal ini diprakirakan akan cukup menghambat produktivitas
sawit dan berdampak pada sektor pertanian.
1.3.2 Industri Pengolahan
Lapangan Usaha Industri Pengolahan pada triwulan IV
2021 mengalami kontraksi. LU Industri Pengolahan
mengalami kontraski 8,67% (yoy) setelah pada triwulan
sebelumnya tumbuh positif sebesar 5,61% (yoy). Pelemahan
industri pengolahan Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 didorong perlambatan produksi CPO yang juga sejalan
dengan perlambatan produksi TBS pada LU Pertanian akibat
curah hujan yang tinggi (Grafik 1.32). Produksi CPO yang
rendah, baik di Indonesia sebagai produsen terbesar
maupun di Malaysia sebagai produsen terbesar kedua,
mendorong kenaikan harga CPO baik di tingkat lokal
maupun global (Grafik 1.33).
Kinerja lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan
mengalami pertumbuhan terbatas pada triwulan I 2022.
Prakiraan turunnya input produksi karet olahan dan terutama
TBS akan menekan pertumbuhan LU industri pengolahan.
Hal ini seiring curah hujan yang masih tinggi di triwulan I
2022. Secara harga, CPO diprakirakan masih akan bertahan
di level yang relatif tinggi didukung oleh dengan masih
terbatasnya produksi barang substitusi yakni soybean oil di
Brazil yang mengakibatkan harganya tinggi. Secara
permintaan, permintaan CPO global berpotensi stabil.
Permintaan CPO domestik cukup tinggi dan diperkirakan
akan stabil ditopang oleh program biodiesel B30 serta
konsumsi minyak goreng dan produk olahan sawit yang
diprakirakan tetap baik.
10 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
11PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
HARGA CPO (USD/MT) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
-40
-20
0
20
40
60
80
100
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Grafik 1.33 Harga CPO Global
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
PRODUKSI CPO (JUTA TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik 1.32 Perkembangan Produksi CPO (Juta Ton)
SUMBER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALTENG, DATA DIOLAH
-
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
1,60
1,80
-30
-20
-10
0
10
20
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
PRODUKSI KARET (TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
SUMBER : GAPKINDO KALSELTENG, DATA DIOLAH
0
5
10
15
20
25
30
Grafik 1.31 Perkembangan Produksi Karet (Ribu ton)
-40,00
-30,00
-20,00
-10,00
0,00
10,00
20,00
30,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
PRODUKSI TBS (JUTA TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
Grafik 1.30 Perkembangan Produksi TBS (Juta Ton)
SUMBER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALTENG, DATA DIOLAH
0
1
2
3
4
5
6
7
8
-30,00
-20,00
-10,00
0,00
10,00
20,00
30,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan Tengah Sisi Penawaran (yoy, %)
KOMPONEN PENAWARAN
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
PDRB
I II
2020
III IV
2020TOTAL I
2021
II
0,90
13,37
1,59
17,46
8,37
-9,75
3,15
0,76
3,04
1,04
9,59
0,28
-2,32
0,07
2,80
4,58
-2,46
2,88
3,55
-11,42
4,20
18,29
8,18
-15,64
-2,25
-8,37
-10,64
5,12
10,24
-7,34
-23,96
-5,64
0,54
-4,14
-24,24
-3,19
-0,94
-12,48
-9,79
24,02
6,88
-11,37
-2,02
-7,03
-6,94
8,61
10,50
-0,46
-18,16
17,21
8,90
16,36
-9,27
-3,21
-2,39
-29,08
4,26
15,47
2,71
-2,70
-2,35
0,20
-3,53
30,43
8,14
7,74
-10,50
18,54
9,17
21,13
2,44
-2,06
0,23
-9,25
-0,09
18,79
6,47
-9,71
-0,89
-3,64
-4,55
11,38
9,60
0,15
-13,74
7,96
5,38
9,57
-8,38
-1,41
3,12
-24,42
12,83
5,01
5,39
-3,48
-1,81
-4,92
-3,28
31,44
8,71
5,73
-2,52
-24,46
1,39
15,41
-0,97
-3,11
2,08
-5,51
8,40
3,90
5,88
11,01
2,82
7,25
10,44
26,17
9,30
5,44
9,64
24,30
2,93
26,61
15,91
5,58
III
3,41
10,33
5,61
0,57
8,91
8,84
1,23
3,56
-0,79
22,05
7,15
-3,31
-0,77
-9,93
-2,57
7,78
-5,16
3,68
IV
2021TOTAL
3,07
47,96
-8,67
2,50
7,97
15,93
6,97
11,00
4,93
-4,27
1,53
3,12
2,32
-1,69
3,49
4,39
2,76
7,61
2,92
1,64
4,11
2,94
7,05
8,29
2,28
4,27
2,64
17,34
6,60
2,67
1,83
-3,07
1,27
12,72
2,53
3,40
1.3 PERTUMBUHAN EKONOMISISI PENAWARAN
Memasuki triwulan IV 2021, kinerja mayoritas Lapangan
Usaha (LU) utama Kalimantan Tengah tumbuh positif, lebih
tinggi dari triwulan sebelumnya. LU Pertambangan yang
merupakan sektor terbesar ketiga di Kalimantan Tengah
menjadi sumber pertumbuhan utama di triwulan IV 2021. LU
Pertanian sebagai sektor utama tumbuh terbatas di triwulan
IV 2021 akibat curah hujan yang tinggi. Sejalan dengan itu,
LU Industri pengolahan mengalami kontraksi seiring
produksi CPO yang terbatas akibat akibat berkurangnya
pasokan TBS. LU Jasa Kesehatan mengalami perlambatan
seiring dengan pandemi yang semakin terkendali serta
adanya penurunan harga PCR maupun pelonggaran
persyaratan penerbangan di triwulan IV 2021.
Memasuki triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah diprakirakan kembali mengalami
pertumbuhan meskipun melambat. Pertumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah pada triwulan I 2022 diprakirakan
melambat akibat adanya restriksi ekspor batu bara pada
awal tahun 2022, curah hujan yang masih tinggi, serta resiko
gelombang 3 covid varian omicron yang memuncak dan
berpotensi menyebabkan pemberlakuan pembatasan
sosial.
1.3.1 Pertanian
Kinerja pertumbuhan LU Pertanian melambat pada
triwulan IV 2021. LU pertanian kembali mengalami
pertumbuhan sebesar 3,07% (yoy), meski sedikit melambat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh
sebesar 3,41% (yoy). Hal ini sejalan dengan produksi TBS
yang mencatatkan kontraksi 24,98% (yoy) pada triwulan ini
(Grafik 1.30), sementara harga terus mengalami
peningkatan baik di tingkat global maupun nasional. Pada
triwulan IV 2021, tingkat harga TBS di Kalimantan Tengah
terpantau berada pada kisaran Rp2.908,52 per kilogram atau
tumbuh sebesar 50,41% (yoy), jauh lebih tinggi daripada level
harga di triwulan sebelumnya yang berada di kisaran
Rp2.324 ,33 dengan per tumbuhan 37 ,70% (yoy) .
Pertumbuhan LU pertanian didorong oleh panen tanaman
pangan dan hortikultura dilaporkan cukup baik di triwulan IV
2021 setelah sempat terjadinya banjir di triwulan III 2021.
Produksi karet mengalami perlambatan pada triwulan IV
2021. Produksi karet tercatat sebesar 14,05 ribu ton atau
mengalami kontraksi 29,41% (yoy) turun dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi
25,56% (yoy) (Grafik 1.31). Perlambatan produksi karet
disebabkan oleh keterbatasan suplai bahan baku karena
musim hujan di seluruh sentra produksi. Di samping itu,
harga sawit yang tinggi mendorong sebagian petani karet
beralih ke sektor sawit.
NTP Tanaman Perkebunan Rakyat triwulan IV 2021 tercatat
tumbuh tinggi. Peningkatan NTP Gabungan Kalimantan
Tengah disokong oleh peningkatan NTP Tanaman
Perkebunan Rakyat yang tercatat berada pada angka 151,73
tumbuh 37,02% (yoy). Level ini merupakan angka tertinggi
sejak tahun 2013. Hal ini mencerminkan imbal balik yang
baik atas panen tanaman mereka, sejalan dengan
peningkatan harga TBS dan tetap tingginya harga karet.
Kinerja Lapangan Usaha Pertanian pada triwulan I 2022
diprakirakan kembali tumbuh melambat. Hal ini didorong
oleh curah hujan yang diprakirakan masih tinggi di triwulan I
2022 serta adanya penurunan supply tenaga kerja
perkebunan akibat rutinitas mudik setelah libur tahun baru.
Hal ini diprakirakan akan cukup menghambat produktivitas
sawit dan berdampak pada sektor pertanian.
1.3.2 Industri Pengolahan
Lapangan Usaha Industri Pengolahan pada triwulan IV
2021 mengalami kontraksi. LU Industri Pengolahan
mengalami kontraski 8,67% (yoy) setelah pada triwulan
sebelumnya tumbuh positif sebesar 5,61% (yoy). Pelemahan
industri pengolahan Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 didorong perlambatan produksi CPO yang juga sejalan
dengan perlambatan produksi TBS pada LU Pertanian akibat
curah hujan yang tinggi (Grafik 1.32). Produksi CPO yang
rendah, baik di Indonesia sebagai produsen terbesar
maupun di Malaysia sebagai produsen terbesar kedua,
mendorong kenaikan harga CPO baik di tingkat lokal
maupun global (Grafik 1.33).
Kinerja lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan
mengalami pertumbuhan terbatas pada triwulan I 2022.
Prakiraan turunnya input produksi karet olahan dan terutama
TBS akan menekan pertumbuhan LU industri pengolahan.
Hal ini seiring curah hujan yang masih tinggi di triwulan I
2022. Secara harga, CPO diprakirakan masih akan bertahan
di level yang relatif tinggi didukung oleh dengan masih
terbatasnya produksi barang substitusi yakni soybean oil di
Brazil yang mengakibatkan harganya tinggi. Secara
permintaan, permintaan CPO global berpotensi stabil.
Permintaan CPO domestik cukup tinggi dan diperkirakan
akan stabil ditopang oleh program biodiesel B30 serta
konsumsi minyak goreng dan produk olahan sawit yang
diprakirakan tetap baik.
10 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
11PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
SUMBER : KEMENTRIAN ESDM, DATA DIOLAH
EKSPOR (JUTA USD) GROWTH (% YOY)
Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Batu Bara Kalimantan Tengah (Juta USD)
-50
0
50
100
150
200
250
0
100
200
300
400
500
600
700
800
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.35 Indeks Kondisi Ekonomi
SUMBER : DISPENDA, DATA DIOLAH
0
20
40
60
80
100
120
140
INDEKS KONDISI EKONOMI PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : BANK INDONESIA, DIOLAH
Grafik 1.34 Kredit LU Perdagangan
KREDIT PERDAGANGAN (RP. TRILIUN) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)
-10
-5
0
5
10
15
20
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
1.3.3 Perdagangan
Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran pada triwulan IV
2021 mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari triwulan
sebelumnya. LU Perdagangan Besar dan Eceran pada
triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 6,97% (yoy) setelah pada
triwulan sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 1,23% (yoy).
Kenaikan kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran sejalan
dengan perbaikan daya beli masyarakat, pandemi yang
terkendali, dan momen nataru di triwulan IV 2021.
Pertumbuhan lapangan usaha Perdagangan Besar dan
Eceran terjadi seiring pertumbuhan kredit LU Perdagangan
Besar dan Eceran secara tahunan. Pada triwulan IV 2021,
kredit LU perdagangan tumbuh positif 16,58% (yoy) setelah
pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,82% (yoy)
(Grafik1.34).
Jumlah penjualan mobil baru tercatat meningkat seiring
dengan peningkatan pendaftaran kendaraan baru pada
triwulan IV 2021 dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Pendaftaran kendaraan baru tercatat naik
signifikan 141,13% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi 1,70% (yoy) (Grafik 1.18).
Kenaikan penjualan mobil baru ini didukung oleh
perpanjangan insentif relaksasi PPnBM 100% mobil baru
yang diberikan oleh pemerintah hingga akhir tahun 2021.
Perbaikan daya beli masyarakat dan adanya insentif
pemerintah mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Demikian
halnya pada hasil survei konsumen (SK), di mana Indeks
Kondisi Ekonomi pada triwulan IV 2021 juga tercatat
m e n i n g k a t d e n g a n k e n a i k a n d i s e m u a a s p e k
mengkonfirmasi pertumbuhan pada LU perdagangan.
Pada triwulan I 2022, lapangan usaha perdagangan
diperkirakan kembali tumbuh namun melambat.
Perlambatan LU perdagangan di triwulan I 2022 sejalan
dengan momen nataru yang telah berakhir dan potensi risiko
gelombang 3 covid varian omicron yang berdampak pada
mobilitas masyarakat.
1.3.4 Pertambangan
Kinerja LU Pertambangan pada triwulan IV 2021
mengalami pertumbuhan signifikan. LU Pertambangan
mengalami pertumbuhan sebesar 47,96% (yoy) setelah
triwulan sebelumnya tumbuh 10,33% (yoy). Ekspor luar
negeri batu bara tumbuh lebih tinggi sejalan dengan
kenaikan harga batu bara di triwulan IV 2021. Ekspor batu
bara tercatat US$694,14 juta atau tumbuh positif sebesar
194,34% (yoy) (Grafik1.37). Secara harga, harga batu bara
acuan (HBA) juga mengalami peningkatan signifikan
sebesar 51,22% (yoy) menyusul permintaan yang tinggi dari
Tiongkok.
“Udang Vaname sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Kalimantan Tengah”.
Boks 1 : Potensi Udang Vaname Di Kalimantan Tengah
Udang merupakan komoditas perikanan dengan nilai
pasar global yang besar. Pertumbuhan nilai pasar
m a u p u n vo l u m e p e rd a g a n g a n u d a n g t e r u s
menunjukkan tren posit i f . Berdasarkan data
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai pasar
komoditas Udang secara global mengalami rata-rata
kenaikan 4,71%/tahun sejak tahun 2001 hingga 2019.
Jika dilihat dari volume pasar secara global, komoditas
Udang mengalami rata-rata kenaikan 8,09% dari tahun
2001 hingga tahun 2019.
Untuk kegiatan budidaya dalam rangka ekspor,
Indonesia sendiri akan fokus pada 3 komoditas
unggulan yaitu Udang, Lobster, dan Rumput Laut. Nilai
total pasar dari tiga komoditas tersebut mencapai USD
32,05 miliar atau 19,69% dari total seluruh produk
perikanan dunia. Berdasarkan data terbaru dari KKP,
pada tahun 2018, Indonesia menempati posisi
produsen udang terbesar kedua dengan produksi
sebesar 0,91 juta ton (pangsa: 15,12%) di bawah Cina
sebesar 2,05 juta ton (pangsa: 34,17%), namun masih
berada di atas Vietnam 0,75 juta ton (pangsa: 12,91%),
India 0,68 juta ton (pangsa; 11,36%) dan Ecuador 0,51
juta ton (pangsa: 8,49%). Pada periode tahun 2010-
2018, volume produksi udang budidaya Indonesia
tumbuh sebesar 13,75% per tahun sementara India
tumbuh 32,94%, Vietnam 12,19%, Ekuador 10,99% dan
Cina 4,92%.
Produk utama yang dihasilkan oleh industri udang di
Kalimantan antara lain udang segar, udang beku, dan
udang olahan. Mayoritas (99%) dari produk tersebut
diekspor ke luar negeri, dengan negara tujuan utama
Jepang dan Amerika Serikat. Namun demikian,
kontribusi Kalimantan dalam produksi udang nasional
saat ini masih tergolong rendah jika dibandingkan
dengan wilayah lainnya. Berdasarkan data KKP,
Kalimantan saat ini berkontribusi sebesar 6,6% saja dari
total produksi udang nasional. Salah satu penyebab isu
ini adalah produktivitas udang di Kalimantan yang
masih rendah. Produktivitas udang di Kalimantan yang
masih rendah ini disebabkan oleh benur yang rentan
penyakit dan intensifikasi yang masih minim.
Dalam rangka mengambil peran dalam pasar udang
global yang begitu potensial, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah terus berusaha untuk melakukan
percepatan program pengembangan kawasan tambak
udang (shrimp estate) di wilayah kabupaten Sukamara.
Kawasan tambak udang ini direncanakan terdiri dari 5
klaster dengan luasan sekitar 40,17 ha dengan biaya
sebesar Rp. 85 Miliar. Program shrimp estate tersebut
menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Budi Daya Udang Vaname. Shrimp estate tersebut
nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas perkantoran,
mes karyawan, gudang, laboratorium dan fasilitas
lainnya. Pembangunan shrimp estate direncanakan
akan dibangun secara bertahap di tahun 2022
mengingat keterbatasan anggaran PAD dan kondisi
pandemi yang masih belum selesai.
Ke depan, pembangunan shrimp estate di wilayah
Sukamara akan menjadi potensi sumber pertumbuhan
ekonomi baru dengan penciptaan lapangan pekerjaan
di Kalimantan Tengah.
12 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
13PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
SUMBER : KEMENTRIAN ESDM, DATA DIOLAH
EKSPOR (JUTA USD) GROWTH (% YOY)
Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Batu Bara Kalimantan Tengah (Juta USD)
-50
0
50
100
150
200
250
0
100
200
300
400
500
600
700
800
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
Grafik 1.35 Indeks Kondisi Ekonomi
SUMBER : DISPENDA, DATA DIOLAH
0
20
40
60
80
100
120
140
INDEKS KONDISI EKONOMI PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
SUMBER : BANK INDONESIA, DIOLAH
Grafik 1.34 Kredit LU Perdagangan
KREDIT PERDAGANGAN (RP. TRILIUN) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)
-10
-5
0
5
10
15
20
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III IV
1.3.3 Perdagangan
Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran pada triwulan IV
2021 mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari triwulan
sebelumnya. LU Perdagangan Besar dan Eceran pada
triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 6,97% (yoy) setelah pada
triwulan sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 1,23% (yoy).
Kenaikan kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran sejalan
dengan perbaikan daya beli masyarakat, pandemi yang
terkendali, dan momen nataru di triwulan IV 2021.
Pertumbuhan lapangan usaha Perdagangan Besar dan
Eceran terjadi seiring pertumbuhan kredit LU Perdagangan
Besar dan Eceran secara tahunan. Pada triwulan IV 2021,
kredit LU perdagangan tumbuh positif 16,58% (yoy) setelah
pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,82% (yoy)
(Grafik1.34).
Jumlah penjualan mobil baru tercatat meningkat seiring
dengan peningkatan pendaftaran kendaraan baru pada
triwulan IV 2021 dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Pendaftaran kendaraan baru tercatat naik
signifikan 141,13% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi 1,70% (yoy) (Grafik 1.18).
Kenaikan penjualan mobil baru ini didukung oleh
perpanjangan insentif relaksasi PPnBM 100% mobil baru
yang diberikan oleh pemerintah hingga akhir tahun 2021.
Perbaikan daya beli masyarakat dan adanya insentif
pemerintah mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Demikian
halnya pada hasil survei konsumen (SK), di mana Indeks
Kondisi Ekonomi pada triwulan IV 2021 juga tercatat
m e n i n g k a t d e n g a n k e n a i k a n d i s e m u a a s p e k
mengkonfirmasi pertumbuhan pada LU perdagangan.
Pada triwulan I 2022, lapangan usaha perdagangan
diperkirakan kembali tumbuh namun melambat.
Perlambatan LU perdagangan di triwulan I 2022 sejalan
dengan momen nataru yang telah berakhir dan potensi risiko
gelombang 3 covid varian omicron yang berdampak pada
mobilitas masyarakat.
1.3.4 Pertambangan
Kinerja LU Pertambangan pada triwulan IV 2021
mengalami pertumbuhan signifikan. LU Pertambangan
mengalami pertumbuhan sebesar 47,96% (yoy) setelah
triwulan sebelumnya tumbuh 10,33% (yoy). Ekspor luar
negeri batu bara tumbuh lebih tinggi sejalan dengan
kenaikan harga batu bara di triwulan IV 2021. Ekspor batu
bara tercatat US$694,14 juta atau tumbuh positif sebesar
194,34% (yoy) (Grafik1.37). Secara harga, harga batu bara
acuan (HBA) juga mengalami peningkatan signifikan
sebesar 51,22% (yoy) menyusul permintaan yang tinggi dari
Tiongkok.
“Udang Vaname sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Kalimantan Tengah”.
Boks 1 : Potensi Udang Vaname Di Kalimantan Tengah
Udang merupakan komoditas perikanan dengan nilai
pasar global yang besar. Pertumbuhan nilai pasar
m a u p u n vo l u m e p e rd a g a n g a n u d a n g t e r u s
menunjukkan tren posit i f . Berdasarkan data
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai pasar
komoditas Udang secara global mengalami rata-rata
kenaikan 4,71%/tahun sejak tahun 2001 hingga 2019.
Jika dilihat dari volume pasar secara global, komoditas
Udang mengalami rata-rata kenaikan 8,09% dari tahun
2001 hingga tahun 2019.
Untuk kegiatan budidaya dalam rangka ekspor,
Indonesia sendiri akan fokus pada 3 komoditas
unggulan yaitu Udang, Lobster, dan Rumput Laut. Nilai
total pasar dari tiga komoditas tersebut mencapai USD
32,05 miliar atau 19,69% dari total seluruh produk
perikanan dunia. Berdasarkan data terbaru dari KKP,
pada tahun 2018, Indonesia menempati posisi
produsen udang terbesar kedua dengan produksi
sebesar 0,91 juta ton (pangsa: 15,12%) di bawah Cina
sebesar 2,05 juta ton (pangsa: 34,17%), namun masih
berada di atas Vietnam 0,75 juta ton (pangsa: 12,91%),
India 0,68 juta ton (pangsa; 11,36%) dan Ecuador 0,51
juta ton (pangsa: 8,49%). Pada periode tahun 2010-
2018, volume produksi udang budidaya Indonesia
tumbuh sebesar 13,75% per tahun sementara India
tumbuh 32,94%, Vietnam 12,19%, Ekuador 10,99% dan
Cina 4,92%.
Produk utama yang dihasilkan oleh industri udang di
Kalimantan antara lain udang segar, udang beku, dan
udang olahan. Mayoritas (99%) dari produk tersebut
diekspor ke luar negeri, dengan negara tujuan utama
Jepang dan Amerika Serikat. Namun demikian,
kontribusi Kalimantan dalam produksi udang nasional
saat ini masih tergolong rendah jika dibandingkan
dengan wilayah lainnya. Berdasarkan data KKP,
Kalimantan saat ini berkontribusi sebesar 6,6% saja dari
total produksi udang nasional. Salah satu penyebab isu
ini adalah produktivitas udang di Kalimantan yang
masih rendah. Produktivitas udang di Kalimantan yang
masih rendah ini disebabkan oleh benur yang rentan
penyakit dan intensifikasi yang masih minim.
Dalam rangka mengambil peran dalam pasar udang
global yang begitu potensial, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah terus berusaha untuk melakukan
percepatan program pengembangan kawasan tambak
udang (shrimp estate) di wilayah kabupaten Sukamara.
Kawasan tambak udang ini direncanakan terdiri dari 5
klaster dengan luasan sekitar 40,17 ha dengan biaya
sebesar Rp. 85 Miliar. Program shrimp estate tersebut
menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Budi Daya Udang Vaname. Shrimp estate tersebut
nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas perkantoran,
mes karyawan, gudang, laboratorium dan fasilitas
lainnya. Pembangunan shrimp estate direncanakan
akan dibangun secara bertahap di tahun 2022
mengingat keterbatasan anggaran PAD dan kondisi
pandemi yang masih belum selesai.
Ke depan, pembangunan shrimp estate di wilayah
Sukamara akan menjadi potensi sumber pertumbuhan
ekonomi baru dengan penciptaan lapangan pekerjaan
di Kalimantan Tengah.
12 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
13PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I
Keuangan
Pemerintah Daerah
BAB II
Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
secara keseluruhan pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
Rp22,34 triliun atau 97,73% dari total pagu. Capaian ini
meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada
tahun sebelumnya sebesar 93,35%. Secara spasial, realisasi
pendapatan terendah terdapat pada Kabupaten Seruyan dan
Kotawaringin Timur dengan capaian masing-masing yaitu
sebesar 79,20% dan 88,60% dari pagu.
Dari sisi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah
Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada triwulan IV 2021
tercatat sebesar Rp16,96 triliun atau 86,09% dari pagu.
Capaian ini membaik dibandingkan dengan periode yang
sama pada tahun sebelumnya sebesar 83,89%. Secara
spasial, realisasi belanja tertinggi dicatatkan Pemerintah
Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito Selatan dengan
capaian masing-masing sebesar 95,29% dan 92,97% dari
pagu.
Keuangan
Pemerintah Daerah
BAB II
Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
secara keseluruhan pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar
Rp22,34 triliun atau 97,73% dari total pagu. Capaian ini
meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada
tahun sebelumnya sebesar 93,35%. Secara spasial, realisasi
pendapatan terendah terdapat pada Kabupaten Seruyan dan
Kotawaringin Timur dengan capaian masing-masing yaitu
sebesar 79,20% dan 88,60% dari pagu.
Dari sisi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah
Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada triwulan IV 2021
tercatat sebesar Rp16,96 triliun atau 86,09% dari pagu.
Capaian ini membaik dibandingkan dengan periode yang
sama pada tahun sebelumnya sebesar 83,89%. Secara
spasial, realisasi belanja tertinggi dicatatkan Pemerintah
Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito Selatan dengan
capaian masing-masing sebesar 95,29% dan 92,97% dari
pagu.
operasional telah mencapai 87,37% dari pagu, lebih tinggi
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar 84,45%.
Di sisi lain, realisasi komponen belanja modal mengalami
peningkatan. Realisasi belanja modal pada triwulan IV 2021
tercatat sebesar Rp3,72 triliun atau terkontraksi 3,01% (yoy).
Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 13,45% (yoy). Secara
persentase, realisasi belanja modal terhadap pagu juga
mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian tahun
sebelumnya, di mana pada triwulan IV tahun 2021, belanja
modal baru terhadap pagu tercapai 83,70%, menurun dari
tahun sebelumnya mencapai 87,75%. Hal ini disebabkan
komponen belanja dengan porsi terbesar yakni belanja jalan,
irigasi, dan jaringan mengalami kontraksi 5,27% (yoy) dan
mencatatkan persentase capaian terhadap pagu yang juga
lebih rendah yakni 82,22% dibandingkan dengan tahun 2020
yang sebesar 91,09%.
2.1 REALISASI APBD PEMERINTAH DAERAH DI KALIMANTAN TENGAHTRIWULAN IV 2021
Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah di Kalimantan
Tengah tercatat mengalami pertumbuhan. Pendapatan
Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 tumbuh 12,49% (yoy), meningkat dibandingkan dengan
capaian triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar
6,89% (yoy) (Grafik 2.1). Secara keseluruhan realisasi
pendapatan Pemerintah Daerah dari 14 kabupaten/kota dan
provinsi sampai dengan triwulan IV 2021 adalah sebesar
97,73% dari pagu dengan nominal Rp21,83 triliun, lebih tinggi
dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya
yang terealisasi sebesar 91,00%. Kenaikan realisasi
pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
disebabkan oleh naiknya pendapatan transfer berupa dana
bagi hasil dan pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak.
Capaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
meningkat pada triwulan IV 2021. Realisasi PAD pada
triwulan IV tahun 2021 tumbuh 28,21% (yoy) lebih tinggi dari
pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 13,66%
(yoy). Perbaikan PAD dipengaruhi oleh komponen pajak dan
retribusi daerah yang mengalami pertumbuhan positif
secara tahunan. Pertumbuhan pajak didorong oleh
penerimaan dari sektor-sektor ekonomi yang mengalami
pertumbuhan, antara lain pertanian dan industri pengolahan
yang banyak tersebar di seluruh Kalimantan Tengah, seiring
dengan kenaikan harga komoditas yang mendorong roda
perekonomian. Secara akumulasi, selama tahun 2021,
capaian PAD tercatat sebesar Rp3,55 triliun atau 97,91% dari
pagu yang ditetapkan.
Capaian pendapatan transfer mengalami peningkatan.
Realisasi pendapatan transfer pada triwulan IV 2021 tercatat
tumbuh sebesar 9,30% (yoy), meningkat dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar
10,50% (yoy). Peningkatan realisasi pendapatan transfer
sejalan dengan perbaikan realisasi Dana Alokasi Khusus baik
fisik maupun nonfisik. Secara persentase, capaian
pendapatan transfer terhadap pagu juga meningkat
mencapai sebesar 98,68% dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai 95,57%.
Pendapatan transfer masih menjadi komponen
pendapatan daerah dengan pangsa terbesar di Kalimantan
Tengah. Pendapatan transfer pada triwulan IV 2021
mendominasi realisasi pendapatan daerah di Kalimantan
Tengah dengan pangsa sebesar 87,12%. Selanjutnya PAD
dan pendapatan lain-lain menyusul dengan pangsa masing-
masing sebesar 17,15% dan 1,27% terhadap total
pendapatan daerah di Kalimantan Tengah (Grafik 2.2).
Realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
mengalami kenaikan pada triwulan IV 2021. Realisasi
belanja Pemerintah Daerah seluruh Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp16,96 triliun atau
tumbuh sebesar 1,73% (yoy). Capaian ini lebih besar
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami
kontraksi sebesar 0,79% (yoy) (Grafik 2.3). Realisasi belanja
meningkat sejalan dengan kenaikan realisasi belanja
pegawai, barang dan jasa, serta hibah. Selama tahun 2021,
capaian belanja modal triwulan IV 2021 mencapai 86,09%
dari pagu.
Capaian komponen realisasi belanja operasional
meningkat pada triwulan IV 2021. Realisasi belanja
operasional pada triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 3,29%
(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tumbuh sebesar 1,99% (yoy). Capaian belanja
-30
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Tengah Per Triwulan IV 2021 (%)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
1,27%
PENDAPATAN TRANSFER
87,12%
PAD
17,15%
Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Tengah (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
REALISASI PENDAPATAN TOTAL (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
0
4000
8000
12000
16000
20000
2400012,49
21
.83
3
I II
2019
III IV I
2020
II III IV I II
2021
III IV
-35
-30
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Belanja Daerah Kalimantan Tengah (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
BELANJA TOTAL (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
0
4000
8000
12000
16000
20000
1,73
16
.96
0
I II
2019
III IV I
2020
II III IV I II
2021
III IV
Belanja non modal masih menjadi komponen belanja
daerah dengan pangsa terbesar pada triwulan IV 2021.
Belanja non modal (belanja operasional dan belanja tak
terduga) Kalimantan Tengah memiliki pangsa mencapai
78,06% dari total belanja daerah Kalimantan Tengah.
Besarnya belanja non modal pada triwulan IV 2021 ditopang
oleh aktivitas belanja pegawai serta belanja barang dan jasa
yang mendominasi komponen belanja non modal.
Selanjutnya, belanja modal memiliki pangsa sebesar 21,94%
terhadap total belanja daerah Kalimantan Tengah (Grafik
2.4).
2.2 REALISASI APBD PEMERINTAHPROVINSI KALIMANTAN TENGAHTRIWULAN IV 2021
Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Tengah mengalami penurunan dibandingkan dengan
triwulan IV tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan
16 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
17PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III 2020 dan 2020, dan Triwulan IV 2020 dan 2021 (Rp Miliar)
KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH REALISASI
III 2020(Rp. MILIAR)
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
PAJAK
RETRIBUSI DAERAH
HSL PENGELOLAAN KEKAYAAN YANG DIPISAHKAN
LAIN-LAIN PAD YANG SAH
PENDAPATAN TRANSFER
DANA BAGI HASIL
DANA ALOKASI UMUM
DANA ALOKASI KHUSUS
DANA PENYESUAIAN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
HIBAH
PENDAPATAN LAINNYA
3.270
1.137
909
8
79
141
2.124
708
1.213
402
63
3
9
4
5
REALISASI IV 2020
(Rp. MILIAR)
REALISASI IV 2021
(Rp. MILIAR)
% YOY PERUBAHAN
III 2021
4.147
1.570
1.243
14
79
233
2.566
586
1.439
474
63
4
11
5
14
2.590
1.239
983
14
95
146
1.318
295
826
186
9
2
33
6
28
5.123
1.737
1.408
24
96
209
3.350
841
1.431
291
765
0
35
8
28
-20,79%
8,93%
8,25%
69,08%
-
3,60%
-37,94%
-58,35%
-31,95%
-53,72%
-
-9,09%
283,15%
35,54%
512,37%
REALISASI III 2021
(Rp. MILIAR)
% YOY PERUBAHAN
IV 2021
23,52%
10,62%
13,27%
66,59%
-
-10,33%
30,56%
43,62%
-0,55%
-38,68%
-
-100,00%
225,12%
68,26%
92,03%
%
Grafik 2.4 Pangsa Belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
BELANJA MODAL
21,94
BELANJA NON MODAL
78,06
operasional telah mencapai 87,37% dari pagu, lebih tinggi
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
sebesar 84,45%.
Di sisi lain, realisasi komponen belanja modal mengalami
peningkatan. Realisasi belanja modal pada triwulan IV 2021
tercatat sebesar Rp3,72 triliun atau terkontraksi 3,01% (yoy).
Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 13,45% (yoy). Secara
persentase, realisasi belanja modal terhadap pagu juga
mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian tahun
sebelumnya, di mana pada triwulan IV tahun 2021, belanja
modal baru terhadap pagu tercapai 83,70%, menurun dari
tahun sebelumnya mencapai 87,75%. Hal ini disebabkan
komponen belanja dengan porsi terbesar yakni belanja jalan,
irigasi, dan jaringan mengalami kontraksi 5,27% (yoy) dan
mencatatkan persentase capaian terhadap pagu yang juga
lebih rendah yakni 82,22% dibandingkan dengan tahun 2020
yang sebesar 91,09%.
2.1 REALISASI APBD PEMERINTAH DAERAH DI KALIMANTAN TENGAHTRIWULAN IV 2021
Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah di Kalimantan
Tengah tercatat mengalami pertumbuhan. Pendapatan
Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 tumbuh 12,49% (yoy), meningkat dibandingkan dengan
capaian triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar
6,89% (yoy) (Grafik 2.1). Secara keseluruhan realisasi
pendapatan Pemerintah Daerah dari 14 kabupaten/kota dan
provinsi sampai dengan triwulan IV 2021 adalah sebesar
97,73% dari pagu dengan nominal Rp21,83 triliun, lebih tinggi
dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya
yang terealisasi sebesar 91,00%. Kenaikan realisasi
pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
disebabkan oleh naiknya pendapatan transfer berupa dana
bagi hasil dan pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak.
Capaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
meningkat pada triwulan IV 2021. Realisasi PAD pada
triwulan IV tahun 2021 tumbuh 28,21% (yoy) lebih tinggi dari
pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 13,66%
(yoy). Perbaikan PAD dipengaruhi oleh komponen pajak dan
retribusi daerah yang mengalami pertumbuhan positif
secara tahunan. Pertumbuhan pajak didorong oleh
penerimaan dari sektor-sektor ekonomi yang mengalami
pertumbuhan, antara lain pertanian dan industri pengolahan
yang banyak tersebar di seluruh Kalimantan Tengah, seiring
dengan kenaikan harga komoditas yang mendorong roda
perekonomian. Secara akumulasi, selama tahun 2021,
capaian PAD tercatat sebesar Rp3,55 triliun atau 97,91% dari
pagu yang ditetapkan.
Capaian pendapatan transfer mengalami peningkatan.
Realisasi pendapatan transfer pada triwulan IV 2021 tercatat
tumbuh sebesar 9,30% (yoy), meningkat dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar
10,50% (yoy). Peningkatan realisasi pendapatan transfer
sejalan dengan perbaikan realisasi Dana Alokasi Khusus baik
fisik maupun nonfisik. Secara persentase, capaian
pendapatan transfer terhadap pagu juga meningkat
mencapai sebesar 98,68% dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai 95,57%.
Pendapatan transfer masih menjadi komponen
pendapatan daerah dengan pangsa terbesar di Kalimantan
Tengah. Pendapatan transfer pada triwulan IV 2021
mendominasi realisasi pendapatan daerah di Kalimantan
Tengah dengan pangsa sebesar 87,12%. Selanjutnya PAD
dan pendapatan lain-lain menyusul dengan pangsa masing-
masing sebesar 17,15% dan 1,27% terhadap total
pendapatan daerah di Kalimantan Tengah (Grafik 2.2).
Realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
mengalami kenaikan pada triwulan IV 2021. Realisasi
belanja Pemerintah Daerah seluruh Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp16,96 triliun atau
tumbuh sebesar 1,73% (yoy). Capaian ini lebih besar
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami
kontraksi sebesar 0,79% (yoy) (Grafik 2.3). Realisasi belanja
meningkat sejalan dengan kenaikan realisasi belanja
pegawai, barang dan jasa, serta hibah. Selama tahun 2021,
capaian belanja modal triwulan IV 2021 mencapai 86,09%
dari pagu.
Capaian komponen realisasi belanja operasional
meningkat pada triwulan IV 2021. Realisasi belanja
operasional pada triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 3,29%
(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tumbuh sebesar 1,99% (yoy). Capaian belanja
-30
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Tengah Per Triwulan IV 2021 (%)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
1,27%
PENDAPATAN TRANSFER
87,12%
PAD
17,15%
Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Tengah (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
REALISASI PENDAPATAN TOTAL (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
0
4000
8000
12000
16000
20000
2400012,49
21
.83
3
I II
2019
III IV I
2020
II III IV I II
2021
III IV
-35
-30
-25
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Belanja Daerah Kalimantan Tengah (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
BELANJA TOTAL (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA
0
4000
8000
12000
16000
20000
1,73
16
.96
0
I II
2019
III IV I
2020
II III IV I II
2021
III IV
Belanja non modal masih menjadi komponen belanja
daerah dengan pangsa terbesar pada triwulan IV 2021.
Belanja non modal (belanja operasional dan belanja tak
terduga) Kalimantan Tengah memiliki pangsa mencapai
78,06% dari total belanja daerah Kalimantan Tengah.
Besarnya belanja non modal pada triwulan IV 2021 ditopang
oleh aktivitas belanja pegawai serta belanja barang dan jasa
yang mendominasi komponen belanja non modal.
Selanjutnya, belanja modal memiliki pangsa sebesar 21,94%
terhadap total belanja daerah Kalimantan Tengah (Grafik
2.4).
2.2 REALISASI APBD PEMERINTAHPROVINSI KALIMANTAN TENGAHTRIWULAN IV 2021
Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Tengah mengalami penurunan dibandingkan dengan
triwulan IV tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan
16 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
17PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III 2020 dan 2020, dan Triwulan IV 2020 dan 2021 (Rp Miliar)
KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH REALISASI
III 2020(Rp. MILIAR)
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
PAJAK
RETRIBUSI DAERAH
HSL PENGELOLAAN KEKAYAAN YANG DIPISAHKAN
LAIN-LAIN PAD YANG SAH
PENDAPATAN TRANSFER
DANA BAGI HASIL
DANA ALOKASI UMUM
DANA ALOKASI KHUSUS
DANA PENYESUAIAN
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
HIBAH
PENDAPATAN LAINNYA
3.270
1.137
909
8
79
141
2.124
708
1.213
402
63
3
9
4
5
REALISASI IV 2020
(Rp. MILIAR)
REALISASI IV 2021
(Rp. MILIAR)
% YOY PERUBAHAN
III 2021
4.147
1.570
1.243
14
79
233
2.566
586
1.439
474
63
4
11
5
14
2.590
1.239
983
14
95
146
1.318
295
826
186
9
2
33
6
28
5.123
1.737
1.408
24
96
209
3.350
841
1.431
291
765
0
35
8
28
-20,79%
8,93%
8,25%
69,08%
-
3,60%
-37,94%
-58,35%
-31,95%
-53,72%
-
-9,09%
283,15%
35,54%
512,37%
REALISASI III 2021
(Rp. MILIAR)
% YOY PERUBAHAN
IV 2021
23,52%
10,62%
13,27%
66,59%
-
-10,33%
30,56%
43,62%
-0,55%
-38,68%
-
-100,00%
225,12%
68,26%
92,03%
%
Grafik 2.4 Pangsa Belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
BELANJA MODAL
21,94
BELANJA NON MODAL
78,06
Grafik 2.8 Kontribusi Komponen Belanja Daerah Triwulan IV 2021
BELANJA TAK TERDUGA
1,56%
BELANJA MODAL
23,43%
BELANJA OPERASIONAL
75,00%
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
Grafik 2.7 Komponen Belanja Daerah Tahun 2015 - 2021 (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
BELANJA TAK TERDUGA (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)
BELANJA OPERASI (RP. MILIAR) - KI BELANJA MODAL (RP. MILIAR) - KI
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
0
5000
7,81
I II
2019
III IV I
2020
II III IV I II
2021
III IVI II
2018
III IV
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021 (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
PENDAPATANKABUPATEN/ KOTA
REALISASIIV 2020
(Rp. MILIAR)
KAPUAS
KOTAWARINGIN TIMUR
PULANG PISAU
KOTAWARINGIN BARAT
BARITO UTARA
BARITO SELATAN
KATINGAN
GUNUNG MAS
MURUNG RAYA
LAMANDAU
BARITO TIMUR
SERUYAN
SUKAMARA
PALANGKA RAYA
1429,35
1553,61
787,27
1453,09
1109,72
881,11
1106,87
990,67
1195,13
820,58
859,06
881,39
621,25
1084,33
REALISASIIV 2021
(Rp. MILIAR)
% PERUBAHAN
1839,36
1893,39
956,62
1649,08
1254,54
980,67
1231,42
1094,30
1319,09
895,44
937,31
949,85
629,42
1080,35
28,69%
21,87%
21,51%
13,49%
13,05%
11,30%
11,25%
10,46%
10,37%
9,12%
9,11%
7,77%
1,31%
-0,37%
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
Tabel 2.2 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III & IV 2020 serta Triwulan III & IV 2021 (Rp Miliar)
KOMPONEN BELANJA DAERAH
TOTAL BELANJA + TRANSFER
TOTAL BELANJA
BELANJA OPERASIONAL
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
SUBSIDI
HIBAH
BANTUAN SOSIAL
BANTUAN KEUANGAN
BELANJA MODAL
TRANSFER
TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN
REALISASI III 2020
(Rp. MILIAR)
2.944,91
2.652,56
1.819,50
858,85
478,86
-
466,04
15,76
-
709,91
292,36
287,07
5,29
REALISASI IV 2020
(Rp. MILIAR)
REALISASI IV 2021
(Rp. MILIAR)
% YOY PERUBAHAN
III 2021
4.484,75
3.920,53
2.648,25
1.519,65
546,53
-
562,61
19,46
-
1.084,85
564,22
555,74
8,48
2.889,92
2.398,01
1.811,96
830,63
513,49
-
466,36
1,49
543,03
491,92
490,26
1,66
4.303,77
3.614,31
2.710,88
1.192,01
916,49
-
583,37
19,01
-
846,87
689,46
676,79
12,68
-1,87%
-9,60%
-0,41%
-3,29%
7,23%
0,00%
-100,00%
2859,66%
0,00%
-23,51%
68,26%
70,78%
-68,68%
REALISASI III 2021
(Rp. MILIAR)
% YOY PERUBAHAN
IV 2021
-4,04%
-7,81%
2,36%
-21,56%
67,69%
0,00%
3,69%
-2,33%
0,00%
-21,94%
22,20%
21,78%
49,48%
Grafik 2.6 Kontribusi Komponen Pendapatan Per Triwulan IV 2021 (%)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
0,69
PENDAPATAN TRANSFER
65,40
PAD
33,91
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)
PAD (RP. MILIAR) - KI DANA PERIMBANGAN (RP. MILIAR) - KI
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Grafik 2.5 Komponen Pendapatan Daerah Per Triwulan IV 2021 (Rp Miliar)
-30,00
-20,00
-10,00
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
16,34
I II
2019
III IV I
2020
II III IV I II
2021
III IVI II
2018
III IV
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 tercatat sebesar Rp5,12 triliun atau tumbuh sebesar
23,52% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 20,79% (yoy) (Tabel
2.1). Kenaikan realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah sejalan dengan kenaikan realisasi
pendapatan transfer. Realisasi pendapatan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah pada Triwulan IV 2021 sebesar
101,38% dari pagu.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada triwulan IV
2021 tercatat sebesar Rp1,74 triliun. Capaian ini lebih baik
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu dari
sebesar 8,93% (yoy) menjadi sebesar 10,62% (yoy).
Perbaikan kinerja PAD ini dipengaruhi oleh perbaikan kinerja
komponen pajak yang merupakan pangsa terbesar dalam
PAD yang mengalami pertumbuhan positif secara tahunan
(Grafik 2.5).
Komponen Pendapatan Transfer juga tumbuh positif.
Realisasi pendapatan transfer pada triwulan IV 2021 tercatat
sebesar Rp3,35 triliun, atau tumbuh sebesar 30,56% (yoy).
Kinerja tersebut membaik dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 37,94% (yoy).
Peningkatan terjadi akibat kenaikan realisasi penyaluran
Dana Bagi Hasil.
Pendapatan transfer masih menjadi komponen
pendapatan daerah dengan pangsa terbesar. Pangsa
pendapatan transfer sebesar 65,40%, disusul PAD dengan
porsi 33,91% dari total pendapatan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 (Grafik 2.6).
Kenaikan realisasi pendapatan transfer menjadi pendorong
kenaikan realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi
Kal imantan Tengah.Belanja Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah mengalami penurunan. Realisasi
belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp3,61 triliun atau
mengalami kontraksi sebesar 7,81% (yoy), meski membaik
dibandingkan dengan dengan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi sebesar 9,60% (yoy) (Tabel 2.2). Penurunan
belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 disebabkan oleh penurunan belanja modal.
Sampai dengan akhir triwulan IV 2021, realisasi belanja
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mencapai sebesar
86,01% dari pagu.
Komponen belanja operasional Pemerintah Provinsi pada
triwulan IV 2021 membaik. Belanja operasional Pemerintah
Provinsi tercatat tumbuh sebesar 2,36% (yoy), membaik
dibandingkan dengan tr iwulan sebelumnya yang
terkontraksi sebesar 0,41% (yoy) dengan realisasi Rp2,71
tril iun (Grafik 2.7). Pertumbuhan realisasi belanja
operasional disebabkan oleh komponen belanja barang yang
tumbuh sebesar 67,69% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang hanya tumbuh 7,23% (yoy). Secara
keseluruhan, sampai dengan triwulan IV 2021 realisasi
belanja operasional Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
mencapai sebesar 85,31% dari pagu yang dianggarkan.
Komponen belanja modal sedikit membaik pada triwulan
IV 2021 meskipun masih tumbuh negatif. Belanja modal
tercatat terkontraksi sebesar 21,94% (yoy) sedikit membaik
setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 23,51%
(yoy). Lambatnya realisasi belanja modal didorong oleh
minimnya realisasi belanja peralatan dan mesin yang baru
tercapai 77,13% dari pagu. Secara keseluruhan, sampai
dengan triwulan IV 2021 realisasi belanja modal Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah mencapai sebesar 92,75% dari
pagu yang dianggarkan.
Komponen belanja operasional menjadi komponen dengan
pangsa terbesar dalam belanja Pemerintah Provinsi pada
triwulan IV 2021. Tercatat pangsa belanja operasional
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 sebesar 75,00% dari total belanja. Komponen belanja
modal berada pada urutan selanjutnya dengan pangsa
sebesar 23,43% dan diikuti oleh komponen belanja tak
terduga dengan pangsa terkecil 1,56% terhadap total belanja
daerah pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Grafik 2.8).
2.3 REALISASI APBD PEMERINTAHKABUPATEN/KOTATRIWULAN IV 2021
Realisasi pendapatan pemerintah meningkat pada
beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Tengah periode
triwulan IV 2021. Rata - rata pendapatan kabupaten/kota di
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat
bertumbuh sebesar 12,07% (yoy) (Tabel 2.3). Kabupaten
Kapuas tercatat menjadi kabupaten dengan pertumbuhan
realisasi pendapatan tertinggi di Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 yakni sebesar 28,69% (yoy). Di sisi lain, Kota
Palangkaraya menjadi kabupaten yang mengalami
pertumbuhan realisasi pendapatan terendah di Kalimantan
Tengah karena terkontraksi sebesar -0,37% (yoy).
18 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
19PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
Grafik 2.8 Kontribusi Komponen Belanja Daerah Triwulan IV 2021
BELANJA TAK TERDUGA
1,56%
BELANJA MODAL
23,43%
BELANJA OPERASIONAL
75,00%
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
Grafik 2.7 Komponen Belanja Daerah Tahun 2015 - 2021 (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
BELANJA TAK TERDUGA (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)
BELANJA OPERASI (RP. MILIAR) - KI BELANJA MODAL (RP. MILIAR) - KI
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
0
5000
7,81
I II
2019
III IV I
2020
II III IV I II
2021
III IVI II
2018
III IV
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021 (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
PENDAPATANKABUPATEN/ KOTA
REALISASIIV 2020
(Rp. MILIAR)
KAPUAS
KOTAWARINGIN TIMUR
PULANG PISAU
KOTAWARINGIN BARAT
BARITO UTARA
BARITO SELATAN
KATINGAN
GUNUNG MAS
MURUNG RAYA
LAMANDAU
BARITO TIMUR
SERUYAN
SUKAMARA
PALANGKA RAYA
1429,35
1553,61
787,27
1453,09
1109,72
881,11
1106,87
990,67
1195,13
820,58
859,06
881,39
621,25
1084,33
REALISASIIV 2021
(Rp. MILIAR)
% PERUBAHAN
1839,36
1893,39
956,62
1649,08
1254,54
980,67
1231,42
1094,30
1319,09
895,44
937,31
949,85
629,42
1080,35
28,69%
21,87%
21,51%
13,49%
13,05%
11,30%
11,25%
10,46%
10,37%
9,12%
9,11%
7,77%
1,31%
-0,37%
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
Tabel 2.2 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III & IV 2020 serta Triwulan III & IV 2021 (Rp Miliar)
KOMPONEN BELANJA DAERAH
TOTAL BELANJA + TRANSFER
TOTAL BELANJA
BELANJA OPERASIONAL
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG
SUBSIDI
HIBAH
BANTUAN SOSIAL
BANTUAN KEUANGAN
BELANJA MODAL
TRANSFER
TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN
REALISASI III 2020
(Rp. MILIAR)
2.944,91
2.652,56
1.819,50
858,85
478,86
-
466,04
15,76
-
709,91
292,36
287,07
5,29
REALISASI IV 2020
(Rp. MILIAR)
REALISASI IV 2021
(Rp. MILIAR)
% YOY PERUBAHAN
III 2021
4.484,75
3.920,53
2.648,25
1.519,65
546,53
-
562,61
19,46
-
1.084,85
564,22
555,74
8,48
2.889,92
2.398,01
1.811,96
830,63
513,49
-
466,36
1,49
543,03
491,92
490,26
1,66
4.303,77
3.614,31
2.710,88
1.192,01
916,49
-
583,37
19,01
-
846,87
689,46
676,79
12,68
-1,87%
-9,60%
-0,41%
-3,29%
7,23%
0,00%
-100,00%
2859,66%
0,00%
-23,51%
68,26%
70,78%
-68,68%
REALISASI III 2021
(Rp. MILIAR)
% YOY PERUBAHAN
IV 2021
-4,04%
-7,81%
2,36%
-21,56%
67,69%
0,00%
3,69%
-2,33%
0,00%
-21,94%
22,20%
21,78%
49,48%
Grafik 2.6 Kontribusi Komponen Pendapatan Per Triwulan IV 2021 (%)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
0,69
PENDAPATAN TRANSFER
65,40
PAD
33,91
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)
PAD (RP. MILIAR) - KI DANA PERIMBANGAN (RP. MILIAR) - KI
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Grafik 2.5 Komponen Pendapatan Daerah Per Triwulan IV 2021 (Rp Miliar)
-30,00
-20,00
-10,00
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
16,34
I II
2019
III IV I
2020
II III IV I II
2021
III IVI II
2018
III IV
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 tercatat sebesar Rp5,12 triliun atau tumbuh sebesar
23,52% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 20,79% (yoy) (Tabel
2.1). Kenaikan realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah sejalan dengan kenaikan realisasi
pendapatan transfer. Realisasi pendapatan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah pada Triwulan IV 2021 sebesar
101,38% dari pagu.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada triwulan IV
2021 tercatat sebesar Rp1,74 triliun. Capaian ini lebih baik
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu dari
sebesar 8,93% (yoy) menjadi sebesar 10,62% (yoy).
Perbaikan kinerja PAD ini dipengaruhi oleh perbaikan kinerja
komponen pajak yang merupakan pangsa terbesar dalam
PAD yang mengalami pertumbuhan positif secara tahunan
(Grafik 2.5).
Komponen Pendapatan Transfer juga tumbuh positif.
Realisasi pendapatan transfer pada triwulan IV 2021 tercatat
sebesar Rp3,35 triliun, atau tumbuh sebesar 30,56% (yoy).
Kinerja tersebut membaik dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 37,94% (yoy).
Peningkatan terjadi akibat kenaikan realisasi penyaluran
Dana Bagi Hasil.
Pendapatan transfer masih menjadi komponen
pendapatan daerah dengan pangsa terbesar. Pangsa
pendapatan transfer sebesar 65,40%, disusul PAD dengan
porsi 33,91% dari total pendapatan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 (Grafik 2.6).
Kenaikan realisasi pendapatan transfer menjadi pendorong
kenaikan realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi
Kal imantan Tengah.Belanja Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah mengalami penurunan. Realisasi
belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp3,61 triliun atau
mengalami kontraksi sebesar 7,81% (yoy), meski membaik
dibandingkan dengan dengan triwulan sebelumnya yang
terkontraksi sebesar 9,60% (yoy) (Tabel 2.2). Penurunan
belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 disebabkan oleh penurunan belanja modal.
Sampai dengan akhir triwulan IV 2021, realisasi belanja
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mencapai sebesar
86,01% dari pagu.
Komponen belanja operasional Pemerintah Provinsi pada
triwulan IV 2021 membaik. Belanja operasional Pemerintah
Provinsi tercatat tumbuh sebesar 2,36% (yoy), membaik
dibandingkan dengan tr iwulan sebelumnya yang
terkontraksi sebesar 0,41% (yoy) dengan realisasi Rp2,71
tril iun (Grafik 2.7). Pertumbuhan realisasi belanja
operasional disebabkan oleh komponen belanja barang yang
tumbuh sebesar 67,69% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang hanya tumbuh 7,23% (yoy). Secara
keseluruhan, sampai dengan triwulan IV 2021 realisasi
belanja operasional Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
mencapai sebesar 85,31% dari pagu yang dianggarkan.
Komponen belanja modal sedikit membaik pada triwulan
IV 2021 meskipun masih tumbuh negatif. Belanja modal
tercatat terkontraksi sebesar 21,94% (yoy) sedikit membaik
setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 23,51%
(yoy). Lambatnya realisasi belanja modal didorong oleh
minimnya realisasi belanja peralatan dan mesin yang baru
tercapai 77,13% dari pagu. Secara keseluruhan, sampai
dengan triwulan IV 2021 realisasi belanja modal Pemerintah
Provinsi Kalimantan Tengah mencapai sebesar 92,75% dari
pagu yang dianggarkan.
Komponen belanja operasional menjadi komponen dengan
pangsa terbesar dalam belanja Pemerintah Provinsi pada
triwulan IV 2021. Tercatat pangsa belanja operasional
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 sebesar 75,00% dari total belanja. Komponen belanja
modal berada pada urutan selanjutnya dengan pangsa
sebesar 23,43% dan diikuti oleh komponen belanja tak
terduga dengan pangsa terkecil 1,56% terhadap total belanja
daerah pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Grafik 2.8).
2.3 REALISASI APBD PEMERINTAHKABUPATEN/KOTATRIWULAN IV 2021
Realisasi pendapatan pemerintah meningkat pada
beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Tengah periode
triwulan IV 2021. Rata - rata pendapatan kabupaten/kota di
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat
bertumbuh sebesar 12,07% (yoy) (Tabel 2.3). Kabupaten
Kapuas tercatat menjadi kabupaten dengan pertumbuhan
realisasi pendapatan tertinggi di Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 yakni sebesar 28,69% (yoy). Di sisi lain, Kota
Palangkaraya menjadi kabupaten yang mengalami
pertumbuhan realisasi pendapatan terendah di Kalimantan
Tengah karena terkontraksi sebesar -0,37% (yoy).
18 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
19PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
Tabel 2.5 Rasio Kemandirian Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021
KABUPATEN/ KOTAREALISASI ANGGARAN (RP MILIAR)
KOTAWARINGIN BARAT
KOTAWARINGIN TIMUR
PALANGKA RAYA
LAMANDAU
BARITO UTARA
BARITO SELATAN
MURUNG RAYA
BARITO TIMUR
PULANG PISAU
GUNUNG MAS
KAPUAS
SERUYAN
KATINGAN
SUKAMARA
PENDAPATAN TOTALRASIO KEMANDIRIAN
392,15
325,74
141,65
94,08
122,23
91,88
111,03
78,66
77,03
87,20
142,28
53,24
66,99
26,32
1649,08
1893,39
1080,35
895,44
1254,54
980,67
1319,09
937,31
956,62
1094,30
1839,36
949,85
1231,42
629,42
23,78
17,20
13,11
10,51
9,74
9,37
8,42
8,39
8,05
7,97
7,74
5,60
5,44
4,18
PAD
REALISASI PAD S/D IV 2021
157,36%
65,94%
71,98%
111,02%
126,17%
93,26%
135,23%
92,16%
105,56%
111,11%
112,37%
40,00%
83,74%
62,06%
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
Dari sisi belanja, secara rata-rata pertumbuhan belanja
kabupaten/kota di Kalimantan Tengah juga mengalami
pertumbuhan positif. Pertumbuhan belanja kabupaten/kota
di Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 secara rata rata
adalah sebesar 5,11% (yoy). Kabupaten Barito Timur menjadi
kabupaten dengan pertumbuhan realisasi belanja paling
tinggi pada triwulan IV 2021 yakni sebesar 22,29% (yoy)
(Tabel 2.4).
Rasio kemandirian kabupaten/kota di Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan. Rata-rata
rasio kemandirian kabupaten/kota di Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 9,96 lebih tinggi
daripada triwulan III 2021 yang sebesar 8,39. Kabupaten
Kotawaringin Barat menjadi kabupaten dengan rasio
kemandirian tertinggi sebesar 23,78 (Tabel 2.5). Sementara
itu, Kabupaten Sukamara menjadi kabupaten dengan rasio
kemandirian terendah di Kalimantan Tengah yakni sebesar
4,18.
Tabel 2.4 Realisasi Belanja Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021 (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
PENDAPATANKABUPATEN/ KOTA
BARITO TIMUR
GUNUNG MAS
KATINGAN
KOTAWARINGIN TIMUR
KAPUAS
LAMANDAU
MURUNG RAYA
PULANG PISAU
KOTAWARINGIN BARAT
BARITO SELATAN
BARITO UTARA
PALANGKA RAYA
SERUYAN
SUKAMARA
REALISASIIV 2020
(Rp. MILIAR)
603,74
751,24
822,20
1365,47
1374,08
664,23
953,88
725,53
1285,27
800,42
913,49
1081,87
894,12
497,80
REALISASIIV 2021
(Rp. MILIAR)
% PERUBAHAN
738,32
859,77
931,80
1474,50
1445,46
696,38
995,02
752,54
1301,75
805,97
913,15
1074,89
880,02
476,15
22,29%
14,45%
13,33%
7,98%
5,19%
4,84%
4,31%
3,72%
1,28%
0,69%
-0,04%
-0,65%
-1,58%
-4,35%
20 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
Tabel 2.5 Rasio Kemandirian Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021
KABUPATEN/ KOTAREALISASI ANGGARAN (RP MILIAR)
KOTAWARINGIN BARAT
KOTAWARINGIN TIMUR
PALANGKA RAYA
LAMANDAU
BARITO UTARA
BARITO SELATAN
MURUNG RAYA
BARITO TIMUR
PULANG PISAU
GUNUNG MAS
KAPUAS
SERUYAN
KATINGAN
SUKAMARA
PENDAPATAN TOTALRASIO KEMANDIRIAN
392,15
325,74
141,65
94,08
122,23
91,88
111,03
78,66
77,03
87,20
142,28
53,24
66,99
26,32
1649,08
1893,39
1080,35
895,44
1254,54
980,67
1319,09
937,31
956,62
1094,30
1839,36
949,85
1231,42
629,42
23,78
17,20
13,11
10,51
9,74
9,37
8,42
8,39
8,05
7,97
7,74
5,60
5,44
4,18
PAD
REALISASI PAD S/D IV 2021
157,36%
65,94%
71,98%
111,02%
126,17%
93,26%
135,23%
92,16%
105,56%
111,11%
112,37%
40,00%
83,74%
62,06%
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
Dari sisi belanja, secara rata-rata pertumbuhan belanja
kabupaten/kota di Kalimantan Tengah juga mengalami
pertumbuhan positif. Pertumbuhan belanja kabupaten/kota
di Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 secara rata rata
adalah sebesar 5,11% (yoy). Kabupaten Barito Timur menjadi
kabupaten dengan pertumbuhan realisasi belanja paling
tinggi pada triwulan IV 2021 yakni sebesar 22,29% (yoy)
(Tabel 2.4).
Rasio kemandirian kabupaten/kota di Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan. Rata-rata
rasio kemandirian kabupaten/kota di Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 9,96 lebih tinggi
daripada triwulan III 2021 yang sebesar 8,39. Kabupaten
Kotawaringin Barat menjadi kabupaten dengan rasio
kemandirian tertinggi sebesar 23,78 (Tabel 2.5). Sementara
itu, Kabupaten Sukamara menjadi kabupaten dengan rasio
kemandirian terendah di Kalimantan Tengah yakni sebesar
4,18.
Tabel 2.4 Realisasi Belanja Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021 (Rp Miliar)
SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH
PENDAPATANKABUPATEN/ KOTA
BARITO TIMUR
GUNUNG MAS
KATINGAN
KOTAWARINGIN TIMUR
KAPUAS
LAMANDAU
MURUNG RAYA
PULANG PISAU
KOTAWARINGIN BARAT
BARITO SELATAN
BARITO UTARA
PALANGKA RAYA
SERUYAN
SUKAMARA
REALISASIIV 2020
(Rp. MILIAR)
603,74
751,24
822,20
1365,47
1374,08
664,23
953,88
725,53
1285,27
800,42
913,49
1081,87
894,12
497,80
REALISASIIV 2021
(Rp. MILIAR)
% PERUBAHAN
738,32
859,77
931,80
1474,50
1445,46
696,38
995,02
752,54
1301,75
805,97
913,15
1074,89
880,02
476,15
22,29%
14,45%
13,33%
7,98%
5,19%
4,84%
4,31%
3,72%
1,28%
0,69%
-0,04%
-0,65%
-1,58%
-4,35%
20 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Keuangan Pemerintah DaerahBab II
Perkembangan
Inflasi Daerah
BAB III
Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang
sama 3 tahun terakhir, serta lebih tinggi dibandingkan dengan
inflasi Nasional dan wilayah regional Kalimantan
Berdasarkan disagregasi kelompok, peningkatan laju inflasi
tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal dari kelompok
makanan, minuman, dan tembakau, diikuti kelompok
perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah tarif air
minum PAM, minyak goreng, tarif rumah sakit, cabai rawit dan
rokok kretek filter. Sedangkan komoditas yang memberikan
andil deflasi terbesar adalah telur ayam ras, bawang merah,
emas perhiasan dan angkutan udara.
Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan dengan triwulan III
2021
Perkembangan
Inflasi Daerah
BAB III
Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021
sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang
sama 3 tahun terakhir, serta lebih tinggi dibandingkan dengan
inflasi Nasional dan wilayah regional Kalimantan
Berdasarkan disagregasi kelompok, peningkatan laju inflasi
tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal dari kelompok
makanan, minuman, dan tembakau, diikuti kelompok
perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah tarif air
minum PAM, minyak goreng, tarif rumah sakit, cabai rawit dan
rokok kretek filter. Sedangkan komoditas yang memberikan
andil deflasi terbesar adalah telur ayam ras, bawang merah,
emas perhiasan dan angkutan udara.
Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan dengan triwulan III
2021
3.1 KONDISI UMUM
Inflasi Kalimantan Tengah triwulan IV 2021 mengalami
peningkatan menjadi 3,31% (yoy) dari triwulan sebelumnya
sebesar 2,17% (yoy). Capaian inflasi Kalimantan Tengah
lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di tingkat nasional
yang sebesar 1,87% (yoy) (Grafik 3.1) dan Inflasi Pulau
Kalimantan yang sebesar 2,26% (yoy). Peningkatan tekanan
inflasi Kalimantan Tengah terutama bersumber dari
kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah
tangga yakni sebesar 4,88% (yoy) atau lebih tinggi dari
triwulan sebelumnya sebesar 0,54% (yoy) (Tabel 3.1).
Berdasarkan jenis komoditasnya, tarif air minum PAM
menjadi komoditas dengan andil inflasi tertinggi di
Kalimantan Tengah. Komoditas utama yang menyumbang
terjadinya inflasi di Kalimantan Tengah adalah tarif air
minum PAM (0,68% yoy), minyak goreng (0,30% yoy), tarif
rumah sakit (0,17% yoy), cabai rawit (0,17% yoy), dan rokok
filter (0,16% yoy). Tingginya andil tarif air minum PAM akibat
penyesuaian harga PAM di Kota Sampit setelah lama tidak
dilakukan penyesuaian mengingat biaya produksi yang terus
meningkat. Namun demikian, tekanan inflasi lebih tinggi
tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi
yakni telur ayam ras (0.07%) yoy, bawang merah (0.07%) yoy,
emas perhiasan (0.05%) yoy, angkutan udara (0,04%) yoy,
dan telepon seluler (0,03% yoy). Deflasi telur ayam ras dan
bawang merah disebabkan oleh normalisasi pasokan telur
ayam seiring dengan masuknya pasokan dari Jawa dengan
longgarnya mobilitas dan mulai terkendalinya harga pakan
ayam, serta mulai masuknya musim panen bawang merah di
beberapa sentra produksi.
Secara spasial, kedua Kota IHK Kalimantan Tengah yaitu
Palangka Raya dan Sampit mengalami peningkatan laju
inflasi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Inflasi di
Kota Palangka Raya tercatat sebesar 2,58% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar
2,12% (yoy). Sementara itu, inflasi Kota Sampit tercatat
sebesar 4,62% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya
sebesar 2,24% (yoy). Di Palangka Raya maupun Sampit
kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang
inflasi tertinggi dengan andil sebesar 1,55% (yoy) dan 1,54%
(yoy) dan diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan
bakar rumah tanggal dengan andil 0,28% (yoy) dan 2,12%
(yoy). Apabila dibandingkan dengan 12 kota sampel inflasi
lain di Kalimantan, tekanan inflasi Sampit tergolong tinggi
dan menduduki peringkat pertama dengan capaian tingkat
inflasi 4,62% (yoy) sementara Palangka Raya di urutan 4
dengan capaian 2,58% (yoy).
Tekanan inflasi pada triwulan I 2022 diprakirakan
meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2021.
Peningkatan tekanan inflasi terutama didorong oleh
kenaikan optimisme dan konsumsi masyarakat seiring
program vaksinasi yang semakin gencar, dengan dimulainya
vaksin booster serta berlanjutnya realisasi berbagai stimulus
fiskal pemerintah seperti bantuan sosial dan PKH. Hal ini
searah dengan hasil survei konsumen yang menunjukkan
hasil yang tetap baik yang menunjukkan tingkat optimisme
konsumen atas kondisi ekonomi pada triwulan I 2022. Di sisi
lain, harga komoditas utama penghasil minyak goreng
(CPO) masih menunjukkan peningkatan, baik di tingkat
domestik maupun global yang berdampak pada tingginya
harga komoditas hasil olahannya termasuk minyak goreng
meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan satu
harga sejak 19 Januari 2022. Namun demikian, berdasarkan
survei pemantauan harga, penerapan kebijakan tersebut di
lapangan masih menemui beberapa kendala termasuk
banyaknya stok barang dengan harga tinggi pada tingkat
pedagang ecer.
Selain itu, tekanan pada kelompok administered price juga
diprakirakan meningkat seiring dengan kebijakan kenaikan
tarif cukai rokok dan kenaikan harga LPG pada akhir tahun
2021 yang dampaknya diprakirakan berlanjut hingga
triwulan I 2022 di tengah terbatasnya pasokan LPG. Namun
demikian, di sisi lain cuaca diprakirakan lebih kondusif
dibandingkan dengan tahun lalu di mana terjadi banjir pada
triwulan IV 2021 dan berbagai upaya perbaikan jalur
distribusi diprakirakan menahan peningkatan inflasi lebih
lanjut.
Grafik 3.1 Inflasi Kalimantan Tengah terhadap Nasional
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
% (YOY)
KALTENG
NASIONAL
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III
3,99 2,49 2,21 1,89 2,20 1,86 1,42 1,03 1,01 1,30 2,17
2,53 2,85 3,12 2,58 2,96 1,96 1,42 1,68 1,37 1,33 1,60
IV
3,32
1,87
Grafik 3.2 Inflasi Tahun Berjalan Kalimantan Tengah
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
%, YTD
20212020
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
3.2 INFLASI BERDASARKAN KELOMPOKPENGELUARAN
Beberapa kelompok komoditas mengalami peningkatan
tingkat inflasi pada triwulan IV 2021. Peningkatan tingkat
inflasi paling tinggi terjadi pada kelompok perumahan, air,
listrik, gas & bahan bakar rumah tangga yang mengalami
inflasi 4,88% (yoy) lebih tinggi dari triwulan III 2021 yang
mengalami inflasi sebesar 0,54% (yoy). Peningkatan inflasi
kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar rumah
tangga terutama disebabkan oleh penyesuaian tarif air
minum PAM di Sampit. Sementara itu, kelompok
transportasi juga mengalami inflasi sebesar 0,17% (yoy)
pada triwulan IV 2021 setelah sebelumnya deflasi 1,15%
(yoy) pada triwulan III 2021 didorong peningkatan harga
angkutan terutama udara disertai peningkatan permintaan
pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) (Tabel 3.1).
Komoditas Penyumbang Inflasi
SUMBER: BPS, DATA DIOLAH
Tarif Air Minum Pam
Minyak Goreng
Tarif Rumah Sakit
Cabai Rawit
Rokok Kretek Filter
37,38
25,52
34,26
50,08
7,12
0,68
0,30
0,17
0,17
0,16
Telur Ayam Ras
Bawang Merah
Emas Perhiasan
Angkutan Udara
Telepon Seluler
(6,97)
(17,66)
(2,66)
(2,87)
(4,23)
(0,07)
(0,07)
(0,05)
(0,04)
(0,03)
INFLASI (%YOY)
ANDIL (%YOY)
KOMODITASINFLASI (%YOY)
ANDIL (%YOY)
KOMODITAS
Tabel 3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok (% yoy)
KELOMPOK
Makanan, Minuman, dan Tembakau
Pakaian dan Alas Kaki
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
Kesehatan
Transportasi
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya
Pendidikan
Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
UMUM/TOTAL
SUMBER: BPS, DATA DIOLAH
I
2021
II
1,18
1,83
0,19
1,91
9,76
(0,86)
0,19
1,57
0,05
1,52
6,71
1,30
1,46
1,20
(0,12)
1,14
(1,08)
1,24
0,12
1,65
0,03
1,45
5,26
1,01
III
4,89
2,07
0,54
1,47
9,01
(1,15)
0,08
1,49
1,60
1,16
1,42
2,17
IV
4,88
2,22
4,88
2,52
8,86
0,17
0,32
1,86
1,65
1,59
2,11
3,31
3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman,dan Tembakau
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi
kelompok yang menyumbang inflasi paling besar di
Kalimantan Tengah. Pada triwulan IV 2021, kelompok ini
mengalami inflasi yang tetap tinggi sebesar 4,88% (yoy),
turun 0,01% dari triwulan III 2021 yang sebesar 4,89%.
Kenaikan tekanan inflasi didorong oleh sub kelompok
makanan dengan komoditas minyak goreng yang
mengalami inflasi mencapai 25,52% (yoy) dengan andil
inflasi tahunan 0,30%. Hal tersebut disebabkan kenaikan
harga TBS dan CPO yang diakibatkan turunnya pasokan
TBS secara global di tengah peningkatan permintaan CPO
dan produk turunannya. Cabai rawit juga mengalami inflasi
sebesar 50,08% (yoy) dengan andil terhadap inflasi tahunan
0,17%. Hal ini diakibatkan minimnya pasokan dari Pulau
Jawa dan Kalimantan Selatan akibat gagal panen di
beberapa sentra produksi karena curah hujan tinggi (Tabel
3.2).
Sementara itu, tekanan inflasi subkelompok rokok dan
tembakau juga tetap kuat didorong oleh inflasi komoditas
rokok kretek filter yang tetap tinggi sebesar 7,12% (yoy)
dengan andil 0,16% (yoy). Kenaikan harga rokok tersebut
terutama didorong oleh upaya produsen mempercepat
transmisi kenaikan cukai tembakau tahun 2022 ke harga
rokok, di tengah kenaikan permintaan pasca relaksasi
PPKM.
Inflasi kelompok makanan minuman, dan tembakau pada
triwulan I 2022 diprakirakan meningkat namun tetap
terkendali. Peningkatan tekanan harga komoditas bahan
makanan terkonfirmasi dari hasil pemantauan harga PIHPS.
Berdasarkan pemantauan, data sementara harga rata-rata
daging ayam ras pada triwulan I 2022 naik sebesar 16,62%
(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2021
yang naik sebesar 7,44% (yoy) (Grafik 3.3). Peningkatan
harga daging ayam ras tersebut sejalan dengan terbatasnya
24 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
25PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
3.1 KONDISI UMUM
Inflasi Kalimantan Tengah triwulan IV 2021 mengalami
peningkatan menjadi 3,31% (yoy) dari triwulan sebelumnya
sebesar 2,17% (yoy). Capaian inflasi Kalimantan Tengah
lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di tingkat nasional
yang sebesar 1,87% (yoy) (Grafik 3.1) dan Inflasi Pulau
Kalimantan yang sebesar 2,26% (yoy). Peningkatan tekanan
inflasi Kalimantan Tengah terutama bersumber dari
kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah
tangga yakni sebesar 4,88% (yoy) atau lebih tinggi dari
triwulan sebelumnya sebesar 0,54% (yoy) (Tabel 3.1).
Berdasarkan jenis komoditasnya, tarif air minum PAM
menjadi komoditas dengan andil inflasi tertinggi di
Kalimantan Tengah. Komoditas utama yang menyumbang
terjadinya inflasi di Kalimantan Tengah adalah tarif air
minum PAM (0,68% yoy), minyak goreng (0,30% yoy), tarif
rumah sakit (0,17% yoy), cabai rawit (0,17% yoy), dan rokok
filter (0,16% yoy). Tingginya andil tarif air minum PAM akibat
penyesuaian harga PAM di Kota Sampit setelah lama tidak
dilakukan penyesuaian mengingat biaya produksi yang terus
meningkat. Namun demikian, tekanan inflasi lebih tinggi
tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi
yakni telur ayam ras (0.07%) yoy, bawang merah (0.07%) yoy,
emas perhiasan (0.05%) yoy, angkutan udara (0,04%) yoy,
dan telepon seluler (0,03% yoy). Deflasi telur ayam ras dan
bawang merah disebabkan oleh normalisasi pasokan telur
ayam seiring dengan masuknya pasokan dari Jawa dengan
longgarnya mobilitas dan mulai terkendalinya harga pakan
ayam, serta mulai masuknya musim panen bawang merah di
beberapa sentra produksi.
Secara spasial, kedua Kota IHK Kalimantan Tengah yaitu
Palangka Raya dan Sampit mengalami peningkatan laju
inflasi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Inflasi di
Kota Palangka Raya tercatat sebesar 2,58% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar
2,12% (yoy). Sementara itu, inflasi Kota Sampit tercatat
sebesar 4,62% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya
sebesar 2,24% (yoy). Di Palangka Raya maupun Sampit
kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang
inflasi tertinggi dengan andil sebesar 1,55% (yoy) dan 1,54%
(yoy) dan diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan
bakar rumah tanggal dengan andil 0,28% (yoy) dan 2,12%
(yoy). Apabila dibandingkan dengan 12 kota sampel inflasi
lain di Kalimantan, tekanan inflasi Sampit tergolong tinggi
dan menduduki peringkat pertama dengan capaian tingkat
inflasi 4,62% (yoy) sementara Palangka Raya di urutan 4
dengan capaian 2,58% (yoy).
Tekanan inflasi pada triwulan I 2022 diprakirakan
meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2021.
Peningkatan tekanan inflasi terutama didorong oleh
kenaikan optimisme dan konsumsi masyarakat seiring
program vaksinasi yang semakin gencar, dengan dimulainya
vaksin booster serta berlanjutnya realisasi berbagai stimulus
fiskal pemerintah seperti bantuan sosial dan PKH. Hal ini
searah dengan hasil survei konsumen yang menunjukkan
hasil yang tetap baik yang menunjukkan tingkat optimisme
konsumen atas kondisi ekonomi pada triwulan I 2022. Di sisi
lain, harga komoditas utama penghasil minyak goreng
(CPO) masih menunjukkan peningkatan, baik di tingkat
domestik maupun global yang berdampak pada tingginya
harga komoditas hasil olahannya termasuk minyak goreng
meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan satu
harga sejak 19 Januari 2022. Namun demikian, berdasarkan
survei pemantauan harga, penerapan kebijakan tersebut di
lapangan masih menemui beberapa kendala termasuk
banyaknya stok barang dengan harga tinggi pada tingkat
pedagang ecer.
Selain itu, tekanan pada kelompok administered price juga
diprakirakan meningkat seiring dengan kebijakan kenaikan
tarif cukai rokok dan kenaikan harga LPG pada akhir tahun
2021 yang dampaknya diprakirakan berlanjut hingga
triwulan I 2022 di tengah terbatasnya pasokan LPG. Namun
demikian, di sisi lain cuaca diprakirakan lebih kondusif
dibandingkan dengan tahun lalu di mana terjadi banjir pada
triwulan IV 2021 dan berbagai upaya perbaikan jalur
distribusi diprakirakan menahan peningkatan inflasi lebih
lanjut.
Grafik 3.1 Inflasi Kalimantan Tengah terhadap Nasional
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
% (YOY)
KALTENG
NASIONAL
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I
2021
II III
3,99 2,49 2,21 1,89 2,20 1,86 1,42 1,03 1,01 1,30 2,17
2,53 2,85 3,12 2,58 2,96 1,96 1,42 1,68 1,37 1,33 1,60
IV
3,32
1,87
Grafik 3.2 Inflasi Tahun Berjalan Kalimantan Tengah
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
%, YTD
20212020
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
3.2 INFLASI BERDASARKAN KELOMPOKPENGELUARAN
Beberapa kelompok komoditas mengalami peningkatan
tingkat inflasi pada triwulan IV 2021. Peningkatan tingkat
inflasi paling tinggi terjadi pada kelompok perumahan, air,
listrik, gas & bahan bakar rumah tangga yang mengalami
inflasi 4,88% (yoy) lebih tinggi dari triwulan III 2021 yang
mengalami inflasi sebesar 0,54% (yoy). Peningkatan inflasi
kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar rumah
tangga terutama disebabkan oleh penyesuaian tarif air
minum PAM di Sampit. Sementara itu, kelompok
transportasi juga mengalami inflasi sebesar 0,17% (yoy)
pada triwulan IV 2021 setelah sebelumnya deflasi 1,15%
(yoy) pada triwulan III 2021 didorong peningkatan harga
angkutan terutama udara disertai peningkatan permintaan
pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) (Tabel 3.1).
Komoditas Penyumbang Inflasi
SUMBER: BPS, DATA DIOLAH
Tarif Air Minum Pam
Minyak Goreng
Tarif Rumah Sakit
Cabai Rawit
Rokok Kretek Filter
37,38
25,52
34,26
50,08
7,12
0,68
0,30
0,17
0,17
0,16
Telur Ayam Ras
Bawang Merah
Emas Perhiasan
Angkutan Udara
Telepon Seluler
(6,97)
(17,66)
(2,66)
(2,87)
(4,23)
(0,07)
(0,07)
(0,05)
(0,04)
(0,03)
INFLASI (%YOY)
ANDIL (%YOY)
KOMODITASINFLASI (%YOY)
ANDIL (%YOY)
KOMODITAS
Tabel 3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok (% yoy)
KELOMPOK
Makanan, Minuman, dan Tembakau
Pakaian dan Alas Kaki
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
Kesehatan
Transportasi
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya
Pendidikan
Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
UMUM/TOTAL
SUMBER: BPS, DATA DIOLAH
I
2021
II
1,18
1,83
0,19
1,91
9,76
(0,86)
0,19
1,57
0,05
1,52
6,71
1,30
1,46
1,20
(0,12)
1,14
(1,08)
1,24
0,12
1,65
0,03
1,45
5,26
1,01
III
4,89
2,07
0,54
1,47
9,01
(1,15)
0,08
1,49
1,60
1,16
1,42
2,17
IV
4,88
2,22
4,88
2,52
8,86
0,17
0,32
1,86
1,65
1,59
2,11
3,31
3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman,dan Tembakau
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi
kelompok yang menyumbang inflasi paling besar di
Kalimantan Tengah. Pada triwulan IV 2021, kelompok ini
mengalami inflasi yang tetap tinggi sebesar 4,88% (yoy),
turun 0,01% dari triwulan III 2021 yang sebesar 4,89%.
Kenaikan tekanan inflasi didorong oleh sub kelompok
makanan dengan komoditas minyak goreng yang
mengalami inflasi mencapai 25,52% (yoy) dengan andil
inflasi tahunan 0,30%. Hal tersebut disebabkan kenaikan
harga TBS dan CPO yang diakibatkan turunnya pasokan
TBS secara global di tengah peningkatan permintaan CPO
dan produk turunannya. Cabai rawit juga mengalami inflasi
sebesar 50,08% (yoy) dengan andil terhadap inflasi tahunan
0,17%. Hal ini diakibatkan minimnya pasokan dari Pulau
Jawa dan Kalimantan Selatan akibat gagal panen di
beberapa sentra produksi karena curah hujan tinggi (Tabel
3.2).
Sementara itu, tekanan inflasi subkelompok rokok dan
tembakau juga tetap kuat didorong oleh inflasi komoditas
rokok kretek filter yang tetap tinggi sebesar 7,12% (yoy)
dengan andil 0,16% (yoy). Kenaikan harga rokok tersebut
terutama didorong oleh upaya produsen mempercepat
transmisi kenaikan cukai tembakau tahun 2022 ke harga
rokok, di tengah kenaikan permintaan pasca relaksasi
PPKM.
Inflasi kelompok makanan minuman, dan tembakau pada
triwulan I 2022 diprakirakan meningkat namun tetap
terkendali. Peningkatan tekanan harga komoditas bahan
makanan terkonfirmasi dari hasil pemantauan harga PIHPS.
Berdasarkan pemantauan, data sementara harga rata-rata
daging ayam ras pada triwulan I 2022 naik sebesar 16,62%
(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2021
yang naik sebesar 7,44% (yoy) (Grafik 3.3). Peningkatan
harga daging ayam ras tersebut sejalan dengan terbatasnya
24 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
25PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Grafik 3.5 Inflasi Tahunan Dua Kota Per Kelompok Komoditas Tahun 2021
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
DEFLASI
PALANGKA RAYASAMPIT
(%,YOY) INFLASI
Makanan, Minuman, dan Tembakau
Pakaian dan Alas Kaki
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Tangga
Kesehatan
Transportasi
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya
Pendidikan
Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
(5,00) - 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00
%, YOY
Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kota Sampel
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
KALIMANTAN TENGAH PALANGKA RAYA SAMPIT
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
-
0,50
1,00
1,50
2,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I II
2021
III IV
SUMBER: PIHPS, DATA DIOLAH
Grafik 3.3 Perkembangan Harga Komoditas Mingguan (berdasarkan PIHPS)
DAGING AYAM %YOY DAGING AYAM
I II
2020
III IV I
2021
II III IV I
2022
-0,15
-0,1
-0,05
0
0,05
0,1
0,15
0,2
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
-0,4
-0,35
-0,3
-0,25
-0,2
-0,15
-0,1
-0,05
0
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
BAWANG MERAH %YOY BAWANG MERAH
CABAI MERAH %YOY CABAI MERAH MINYAK GORENG %YOY MINYAK GORENG
-0,2
-0,1
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
I II
2020
III IV I
2021
II III IV I
2022
I II
2020
III IV I
2021
II III IV I
2022
I II
2020
III IV I
2021
II III IV I
2022
pasokan day old chicken (bibit ayam) yang diperkirakan
akibat perilaku peternak ayam yang menahan panen dan
permintaan bibit baru di triwulan IV 2021. Sehingga pada
masa panen selanjutnya pasokan ayam siap potong
berkurang dan mengakibatkan harga meningkat. Sementara
itu, harga minyak goreng dan gula pasir juga terpantau
mengalami peningkatan. Berdasarkan data berjalan
(sementara) triwulan I 2022 masing-masing sebesar 31,79%
(yoy) dan 1,60% (yoy) setelah sebelumnya meningkat 23,86%
(yoy) dan turun 1,66% (yoy). Di sisi lain, harga cabai merah
terpantau stabil dengan data sementara triwulan I 2022 pada
rata-rata harga Rp67.484. Demikian halnya harga komoditas
bawang merah yang terpantau relatif stabil pada level
Rp30.797 seiring masuknya musim panen di sentra produksi
dan didukung oleh kelancaran distribusi.
Tren kelompok transportasi pada triwulan I 2022
diprakirakan tetap mengalami inflasi dengan sedikit
peningkatan. Hal tersebut terutama disumbang oleh harga
minyak dunia yang masih tinggi yang menyebabkan
kebijakan penyesuaian harga BBM. Hal ini berpotensi tetap
mendorong harga angkutan dan harga pelumas seiring
dengan normalisasi permintaan tetap longgarnya kebijakan
syarat penerbangan dari semula diharuskan tes swab PCR
menjadi cukup menunjukkan hasil negatif antigen pada H-1
jelang perjalanan apabila telah melakukan vaksinasi dosis
kedua.
3.2.2 Kelompok Transportasi
Kelompok transportasi mengalami inflasi pada triwulan IV
2021. Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar
0,17% (yoy) setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar
1,15% (yoy). Komoditas dengan andil inflasi tertinggi pada
kelompok ini adalah pelumas/oli mesin dan biaya service
kendaraan, yakni masing-masing sebesar 0,01% (yoy). Inflasi
ini sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia dan
peningkatan permintaan di akhir tahun.
3.2.3 Kelompok Lainnya
Kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
mengalami peningkatan tekanan inflasi. Pada triwulan IV
2021, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 4,88% (yoy),
lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 0,54% (yoy).
Tekanan inflasi kelompok ini didorong oleh terjadinya inflasi
pada komoditas air minum PAM dengan inflasi sebesar
37,38% (yoy) dengan andil inflasi tahunan 0,68% dan bahan
bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 1,27% (yoy)
dengan andil inflasi tahunan 0,03%. Hal ini didorong oleh
penyesuaian harga komoditas air minum PAM di Sampit dan
juga kenaikan harga LPG sesuai kebijakan nasional.
Kelompok pendidikan mengalami peningkatan tekanan
inflasi. Kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar
1,64% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar 1,61% (yoy). Peningkatan
terutama dipengaruhi oleh subkelompok pendidikan anak
usia dini yang mengalami inflasi 1,63% (yoy) naik dari
triwulan sebelumnya yang tercatat 1,51% (yoy). Hal tersebut
sejalan dengan mulai diterapkannya pendidikan tatap muka
setelah sebelumnya dilakukan lewat daring secara penuh.
Tekanan Inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya meningkat. Pada triwulan IV 2021, kelompok ini
mengalami inflasi sebesar 2,11% (yoy), lebih tinggi dari
triwulan sebelumnya sebesar 1,43% (yoy). Peningkatan
inflasi beberapa komoditas perawatan pribadi (pelembap,
lipstik, alas bedak, dll.) menjadi 4,90% (yoy) dari triwulan
sebelumnya 4,79% (yoy) mendorong tekanan inflasi
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya lebih lanjut.
Tekanan inflasi kelompok ini juga didorong oleh mengecilnya
deflasi komoditas emas perhiasan menjadi 2,66% (yoy) dari
triwulan sebelumnya sebesar 5,18% (yoy) sejalan dengan
peningkatan harga emas global pada triwulan IV 2021.
Kelompok kesehatan mengalami tekanan inflasi yang lebih
rendah. Kelompok kesehatan tercatat mengalami inflasi
sebesar 8,88% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya
sebesar 9,01% (yoy). Meredanya tekanan inflasi kelompok ini
terutama dipengaruhi oleh meredanya Inflasi subkelompok
obat-obatan dan produk kesehatan dari 2,18% (yoy) pada
triwulan sebelumnya menjadi sebesar 1,81% (yoy).
Meredanya kasus harian Covid-19 di wilayah Kalimantan
Tengah yang didukung oleh dengan pelaksanaan vaksinasi
masyarakat yang semakin masif mempengaruhi permintaan
masyarakat terhadap obat-obatan & vitamin yang mereda
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
3.3 INFLASI BERDASARKAN KOTA
Pada triwulan IV 2021 tekanan inflasi di kedua kota sampel
inflasi di Kalimantan Tengah yakni Kota Palangka Raya dan
Sampit mengalami peningkatan (Grafik 3.4). Inflasi di Kota
Palangka Raya tercatat 3,32% (yoy) atau lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 2,17%
(yoy). Sementara, Sampit juga tercatat inflasi yang lebih
tinggi sebesar 4,62% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar
2,24% (yoy). Kedua kota IHK tersebut mencatatkan capaian
inflasi yang lebih tinggi dari rerata historis pada periode yang
sama 3 tahun terakhir. Inflasi Kota Palangka Raya berada
pada peringkat 4 dan inflasi Kota Sampit berada di peringkat
1 dengan inflasi tahunan tertinggi dari 12 kota IHK di wilayah
Kalimantan.
Tekanan inflasi Palangka Raya lebih tinggi dari triwulan
sebelumnya (Grafik 3.4). Tekanan inflasi Palangka Raya
terutama dipengaruhi kelompok makanan minuman dan
tembakau. Adapun komoditas dengan andil inflasi tahunan
terbesar ialah minyak goreng sebesar 0,29% (yoy) dan ikan
patin sebesar 0,21% (yoy). Tekanan pada komoditas minyak
goreng seiring kenaikan harga TBS dan CPO. Sementara itu,
sumbangan inflasi ikan patin diakibatkan oleh kondisi cuaca
yang tidak kondusif di akhir tahun membuat produksi ikan
berkurang. Komoditas rokok kretek filter juga masih tercatat
inflasi sebesar 10,48% (yoy) dengan andil inflasi tahunan
0 ,09% d idorong o leh pe laku usaha rokok yang
mentransmisikan kenaikan cukai terhadap harga jual rokok
secara terbatas menyesuaikan dengan tingkat daya beli
masyarakat. Tekanan inflasi Palangka Raya lebih lanjut
tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi
antara lain emas perhiasan -3,11% (yoy), dan telur ayam ras
sebesar 6,07% (yoy) dengan andil masing-masing 0,06% dan
0,05% (Grafik 3.5).
26 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
27PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Grafik 3.5 Inflasi Tahunan Dua Kota Per Kelompok Komoditas Tahun 2021
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
DEFLASI
PALANGKA RAYASAMPIT
(%,YOY) INFLASI
Makanan, Minuman, dan Tembakau
Pakaian dan Alas Kaki
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Tangga
Kesehatan
Transportasi
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya
Pendidikan
Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
(5,00) - 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00
%, YOY
Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kota Sampel
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
KALIMANTAN TENGAH PALANGKA RAYA SAMPIT
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
-
0,50
1,00
1,50
2,00
I
2019
II III IV I II
2020
III IV I II
2021
III IV
SUMBER: PIHPS, DATA DIOLAH
Grafik 3.3 Perkembangan Harga Komoditas Mingguan (berdasarkan PIHPS)
DAGING AYAM %YOY DAGING AYAM
I II
2020
III IV I
2021
II III IV I
2022
-0,15
-0,1
-0,05
0
0,05
0,1
0,15
0,2
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
-0,4
-0,35
-0,3
-0,25
-0,2
-0,15
-0,1
-0,05
0
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
BAWANG MERAH %YOY BAWANG MERAH
CABAI MERAH %YOY CABAI MERAH MINYAK GORENG %YOY MINYAK GORENG
-0,2
-0,1
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
I II
2020
III IV I
2021
II III IV I
2022
I II
2020
III IV I
2021
II III IV I
2022
I II
2020
III IV I
2021
II III IV I
2022
pasokan day old chicken (bibit ayam) yang diperkirakan
akibat perilaku peternak ayam yang menahan panen dan
permintaan bibit baru di triwulan IV 2021. Sehingga pada
masa panen selanjutnya pasokan ayam siap potong
berkurang dan mengakibatkan harga meningkat. Sementara
itu, harga minyak goreng dan gula pasir juga terpantau
mengalami peningkatan. Berdasarkan data berjalan
(sementara) triwulan I 2022 masing-masing sebesar 31,79%
(yoy) dan 1,60% (yoy) setelah sebelumnya meningkat 23,86%
(yoy) dan turun 1,66% (yoy). Di sisi lain, harga cabai merah
terpantau stabil dengan data sementara triwulan I 2022 pada
rata-rata harga Rp67.484. Demikian halnya harga komoditas
bawang merah yang terpantau relatif stabil pada level
Rp30.797 seiring masuknya musim panen di sentra produksi
dan didukung oleh kelancaran distribusi.
Tren kelompok transportasi pada triwulan I 2022
diprakirakan tetap mengalami inflasi dengan sedikit
peningkatan. Hal tersebut terutama disumbang oleh harga
minyak dunia yang masih tinggi yang menyebabkan
kebijakan penyesuaian harga BBM. Hal ini berpotensi tetap
mendorong harga angkutan dan harga pelumas seiring
dengan normalisasi permintaan tetap longgarnya kebijakan
syarat penerbangan dari semula diharuskan tes swab PCR
menjadi cukup menunjukkan hasil negatif antigen pada H-1
jelang perjalanan apabila telah melakukan vaksinasi dosis
kedua.
3.2.2 Kelompok Transportasi
Kelompok transportasi mengalami inflasi pada triwulan IV
2021. Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar
0,17% (yoy) setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar
1,15% (yoy). Komoditas dengan andil inflasi tertinggi pada
kelompok ini adalah pelumas/oli mesin dan biaya service
kendaraan, yakni masing-masing sebesar 0,01% (yoy). Inflasi
ini sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia dan
peningkatan permintaan di akhir tahun.
3.2.3 Kelompok Lainnya
Kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar
mengalami peningkatan tekanan inflasi. Pada triwulan IV
2021, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 4,88% (yoy),
lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 0,54% (yoy).
Tekanan inflasi kelompok ini didorong oleh terjadinya inflasi
pada komoditas air minum PAM dengan inflasi sebesar
37,38% (yoy) dengan andil inflasi tahunan 0,68% dan bahan
bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 1,27% (yoy)
dengan andil inflasi tahunan 0,03%. Hal ini didorong oleh
penyesuaian harga komoditas air minum PAM di Sampit dan
juga kenaikan harga LPG sesuai kebijakan nasional.
Kelompok pendidikan mengalami peningkatan tekanan
inflasi. Kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar
1,64% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar 1,61% (yoy). Peningkatan
terutama dipengaruhi oleh subkelompok pendidikan anak
usia dini yang mengalami inflasi 1,63% (yoy) naik dari
triwulan sebelumnya yang tercatat 1,51% (yoy). Hal tersebut
sejalan dengan mulai diterapkannya pendidikan tatap muka
setelah sebelumnya dilakukan lewat daring secara penuh.
Tekanan Inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya meningkat. Pada triwulan IV 2021, kelompok ini
mengalami inflasi sebesar 2,11% (yoy), lebih tinggi dari
triwulan sebelumnya sebesar 1,43% (yoy). Peningkatan
inflasi beberapa komoditas perawatan pribadi (pelembap,
lipstik, alas bedak, dll.) menjadi 4,90% (yoy) dari triwulan
sebelumnya 4,79% (yoy) mendorong tekanan inflasi
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya lebih lanjut.
Tekanan inflasi kelompok ini juga didorong oleh mengecilnya
deflasi komoditas emas perhiasan menjadi 2,66% (yoy) dari
triwulan sebelumnya sebesar 5,18% (yoy) sejalan dengan
peningkatan harga emas global pada triwulan IV 2021.
Kelompok kesehatan mengalami tekanan inflasi yang lebih
rendah. Kelompok kesehatan tercatat mengalami inflasi
sebesar 8,88% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya
sebesar 9,01% (yoy). Meredanya tekanan inflasi kelompok ini
terutama dipengaruhi oleh meredanya Inflasi subkelompok
obat-obatan dan produk kesehatan dari 2,18% (yoy) pada
triwulan sebelumnya menjadi sebesar 1,81% (yoy).
Meredanya kasus harian Covid-19 di wilayah Kalimantan
Tengah yang didukung oleh dengan pelaksanaan vaksinasi
masyarakat yang semakin masif mempengaruhi permintaan
masyarakat terhadap obat-obatan & vitamin yang mereda
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
3.3 INFLASI BERDASARKAN KOTA
Pada triwulan IV 2021 tekanan inflasi di kedua kota sampel
inflasi di Kalimantan Tengah yakni Kota Palangka Raya dan
Sampit mengalami peningkatan (Grafik 3.4). Inflasi di Kota
Palangka Raya tercatat 3,32% (yoy) atau lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 2,17%
(yoy). Sementara, Sampit juga tercatat inflasi yang lebih
tinggi sebesar 4,62% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar
2,24% (yoy). Kedua kota IHK tersebut mencatatkan capaian
inflasi yang lebih tinggi dari rerata historis pada periode yang
sama 3 tahun terakhir. Inflasi Kota Palangka Raya berada
pada peringkat 4 dan inflasi Kota Sampit berada di peringkat
1 dengan inflasi tahunan tertinggi dari 12 kota IHK di wilayah
Kalimantan.
Tekanan inflasi Palangka Raya lebih tinggi dari triwulan
sebelumnya (Grafik 3.4). Tekanan inflasi Palangka Raya
terutama dipengaruhi kelompok makanan minuman dan
tembakau. Adapun komoditas dengan andil inflasi tahunan
terbesar ialah minyak goreng sebesar 0,29% (yoy) dan ikan
patin sebesar 0,21% (yoy). Tekanan pada komoditas minyak
goreng seiring kenaikan harga TBS dan CPO. Sementara itu,
sumbangan inflasi ikan patin diakibatkan oleh kondisi cuaca
yang tidak kondusif di akhir tahun membuat produksi ikan
berkurang. Komoditas rokok kretek filter juga masih tercatat
inflasi sebesar 10,48% (yoy) dengan andil inflasi tahunan
0 ,09% d idorong o leh pe laku usaha rokok yang
mentransmisikan kenaikan cukai terhadap harga jual rokok
secara terbatas menyesuaikan dengan tingkat daya beli
masyarakat. Tekanan inflasi Palangka Raya lebih lanjut
tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi
antara lain emas perhiasan -3,11% (yoy), dan telur ayam ras
sebesar 6,07% (yoy) dengan andil masing-masing 0,06% dan
0,05% (Grafik 3.5).
26 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
27PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Grafik 3.7 Inflasi Provinsi di Kalimantan
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
(%,YOY)Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Nasional
IV-21
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50
IV-21 RATA-RATA HISTORIS TW-IV
%, YOY
Grafik 3.6 Inflasi Kota-kota di Kalimantan
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
3,00
4,00
5,00
-
1,00
2,00
Sam
pit
Tar
akan
Ko
tab
aru
Pal
ang
ka R
aya
Sin
gka
wan
g
Ban
jarm
asin
Tan
jun
g
Tan
jun
g S
elo
r
Bal
ikp
apan
Sam
arin
da
Sin
tan
g
Po
ntia
nak
Sejalan dengan Palangka Raya, tekanan inflasi di Sampit
juga lebih t inggi dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Selain tekanan inflasi pada kelompok
makanan minuman dan tembakau pada komoditas minyak
goreng cabai rawit dengan andil inflasi tahunan masing-
masing sebesar 0,33% (yoy) dan 0,25% (yoy), inflasi di
Sampit juga dipengaruhi oleh kenaikan tarif rumah sakit oleh
kebijakan Pemerintah Daerah melalui Peraturan Bupati
No.44 tahun 2019 yang baru direalisasikan sejak April 2021,
serta penyesuaian tarif air minum PAM yang mengalami
inflasi sebesar 71,79% sebagai dampak dari peningkatan
biaya produksi. Di sisi lain, deflasi angkutan udara sebesar
29,90% (yoy) menahan tekanan inflasi Sampit lebih lanjut.
“Sinergi dan Penguatan Peran TPID dalam mengendalikan Inflasi Kalimantan Tengah”.
Boks2 : Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi Kalteng 2022 - 2024
Sejalan dengan arahan Bapak Presiden terkait
pentingnya memanfaatkan momentum pandemi untuk
akselerasi digitalisasi UMKM pangan maka perlu
disusun tantangan dan sasaran pengembangan
ketahanan pangan yang terintegrasi antara program
pengendalian inflasi dan pengembangan UMKM
pangan. Menindaklanjuti hal tersebut, telah dilakukan
penyusunan program kerja peta jalan pengendalian
inflasi tahun 2022-2024 yang akan menjadi acuan
dalam memastikan ketersediaan pasokan dan
kelancaran distribusi dalam kebijakan pengendalian
inflasi daerah. Rapat kickoff penyusunan road map atau
peta jalan pengendalian inflasi daerah melibatkan
berbagai OPD dan stakeholders daerah antara lain
BAPPEDA, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPS,
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan,
BULOG, termasuk Bank Indonesia.
Karakteristik pergerakan inflasi Kalimantan Tengah
selama periode tahun 2019 – 2021 masih didorong oleh
komoditas Volatile Food. Komoditas Beras, Telur Ayam
Ras, Daging Ayam Ras, Minyak Goreng, dan Cabai Rawit
adalah komoditas Volatile Food yang menyumbangkan
andil inflasi tahunan selama periode 2019-2021. Dalam
mengendalikan inflasi komoditas Volatile Food, ada
beberapa isu yang perlu diperhatikan yakni:
1. Risiko ketersediaan pasokan pangan dalam
merespon pemulihan permintaan domestik.
2. Problem struktural pola tanam dan manajemen
impor.
3. Gangguan produksi pertanian akibat disinsentif
petani.
4. Inefisiensi tata niaga pangan.
Tema besar di tingkat nasional untuk Road Map
Pengendalian Inflasi 2022-2024 ialah “Akselerasi
Perbaikan Struktural Dengan Mendorong Adopsi
Digital Untuk Stabilitas Inflasi Dan Pemulihan
Ekonomi Menuju Indonesia Maju”. Beberapa contoh
program kerja strategis ialah dengan penerapan Digital
Farming & Food Estate, korporatisasi petani, dan
digitalisasi UMKM hilir. Hal ini demi tercapainya end
state yakni terjaganya inflasi dalam rentang sasaran 3,0
+ 1% pada 2022, 3,0 + 1% pada 2023, dan 2,5% + 1%
pada 2024. Road Map Pengendalian Inflasi Kalimantan
Tengah 2022 – 2024 tetap mengacu kepada kerangka
4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan
Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi
dan Komunikasi Efektif. Pada Road Map periode ini,
ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga
menjadi fokus utama. Berbagai O P D terkait
direncanakan melakukan program-program strategis
dalam rangka peningkatan kapasitas produksi
domestik dalam rangka mendukung ketersediaan
komoditas strategis. Sejalan dengan tema besar
nasional , beberapa program kerja mencakup
Optimalisasi kegiatan penjualan komoditi komersial
melalui kanal online store Bulog Kalimantan Tengah,
Tokopedia & Shopee. Selain itu, ditargetkan ada
peningkatan produksi pertanian melalui program Food
Estate dan penyerapan yang terintegrasi dari
pemerintah khususnya BULOG. Berbagai intervensi
pasar juga akan di laksanakan dalam rangka
mendukung keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan
masyarakat dan diharapkan dapat menjadi stabilisator.
28 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
29PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Grafik 3.7 Inflasi Provinsi di Kalimantan
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
(%,YOY)Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Nasional
IV-21
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50
IV-21 RATA-RATA HISTORIS TW-IV
%, YOY
Grafik 3.6 Inflasi Kota-kota di Kalimantan
SUMBER : BPS, DATA DIOLAH
3,00
4,00
5,00
-
1,00
2,00
Sam
pit
Tar
akan
Ko
tab
aru
Pal
ang
ka R
aya
Sin
gka
wan
g
Ban
jarm
asin
Tan
jun
g
Tan
jun
g S
elo
r
Bal
ikp
apan
Sam
arin
da
Sin
tan
g
Po
ntia
nak
Sejalan dengan Palangka Raya, tekanan inflasi di Sampit
juga lebih t inggi dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Selain tekanan inflasi pada kelompok
makanan minuman dan tembakau pada komoditas minyak
goreng cabai rawit dengan andil inflasi tahunan masing-
masing sebesar 0,33% (yoy) dan 0,25% (yoy), inflasi di
Sampit juga dipengaruhi oleh kenaikan tarif rumah sakit oleh
kebijakan Pemerintah Daerah melalui Peraturan Bupati
No.44 tahun 2019 yang baru direalisasikan sejak April 2021,
serta penyesuaian tarif air minum PAM yang mengalami
inflasi sebesar 71,79% sebagai dampak dari peningkatan
biaya produksi. Di sisi lain, deflasi angkutan udara sebesar
29,90% (yoy) menahan tekanan inflasi Sampit lebih lanjut.
“Sinergi dan Penguatan Peran TPID dalam mengendalikan Inflasi Kalimantan Tengah”.
Boks2 : Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi Kalteng 2022 - 2024
Sejalan dengan arahan Bapak Presiden terkait
pentingnya memanfaatkan momentum pandemi untuk
akselerasi digitalisasi UMKM pangan maka perlu
disusun tantangan dan sasaran pengembangan
ketahanan pangan yang terintegrasi antara program
pengendalian inflasi dan pengembangan UMKM
pangan. Menindaklanjuti hal tersebut, telah dilakukan
penyusunan program kerja peta jalan pengendalian
inflasi tahun 2022-2024 yang akan menjadi acuan
dalam memastikan ketersediaan pasokan dan
kelancaran distribusi dalam kebijakan pengendalian
inflasi daerah. Rapat kickoff penyusunan road map atau
peta jalan pengendalian inflasi daerah melibatkan
berbagai OPD dan stakeholders daerah antara lain
BAPPEDA, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan
Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPS,
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan,
BULOG, termasuk Bank Indonesia.
Karakteristik pergerakan inflasi Kalimantan Tengah
selama periode tahun 2019 – 2021 masih didorong oleh
komoditas Volatile Food. Komoditas Beras, Telur Ayam
Ras, Daging Ayam Ras, Minyak Goreng, dan Cabai Rawit
adalah komoditas Volatile Food yang menyumbangkan
andil inflasi tahunan selama periode 2019-2021. Dalam
mengendalikan inflasi komoditas Volatile Food, ada
beberapa isu yang perlu diperhatikan yakni:
1. Risiko ketersediaan pasokan pangan dalam
merespon pemulihan permintaan domestik.
2. Problem struktural pola tanam dan manajemen
impor.
3. Gangguan produksi pertanian akibat disinsentif
petani.
4. Inefisiensi tata niaga pangan.
Tema besar di tingkat nasional untuk Road Map
Pengendalian Inflasi 2022-2024 ialah “Akselerasi
Perbaikan Struktural Dengan Mendorong Adopsi
Digital Untuk Stabilitas Inflasi Dan Pemulihan
Ekonomi Menuju Indonesia Maju”. Beberapa contoh
program kerja strategis ialah dengan penerapan Digital
Farming & Food Estate, korporatisasi petani, dan
digitalisasi UMKM hilir. Hal ini demi tercapainya end
state yakni terjaganya inflasi dalam rentang sasaran 3,0
+ 1% pada 2022, 3,0 + 1% pada 2023, dan 2,5% + 1%
pada 2024. Road Map Pengendalian Inflasi Kalimantan
Tengah 2022 – 2024 tetap mengacu kepada kerangka
4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan
Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi
dan Komunikasi Efektif. Pada Road Map periode ini,
ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga
menjadi fokus utama. Berbagai O P D terkait
direncanakan melakukan program-program strategis
dalam rangka peningkatan kapasitas produksi
domestik dalam rangka mendukung ketersediaan
komoditas strategis. Sejalan dengan tema besar
nasional , beberapa program kerja mencakup
Optimalisasi kegiatan penjualan komoditi komersial
melalui kanal online store Bulog Kalimantan Tengah,
Tokopedia & Shopee. Selain itu, ditargetkan ada
peningkatan produksi pertanian melalui program Food
Estate dan penyerapan yang terintegrasi dari
pemerintah khususnya BULOG. Berbagai intervensi
pasar juga akan di laksanakan dalam rangka
mendukung keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan
masyarakat dan diharapkan dapat menjadi stabilisator.
28 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
29PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Boks2 : Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi Kalteng 2022 - 2024
KETERSEDIAANPASOKAN
Identifikasi pasokan komoditas pangan
dari daerah lain terutama jawa dan Kalsel
Identifikasi kondisi produksi/panen
komoditas pangan di dalam derah &
sekitar daerah
Memastikan ketersediaan pasokan pada
gudang/pedagang besar
Memastikan Cadanga Beras Pemerintah
(CBP) di Bulog terjaga
Mendorong peningkatan produksi
pangan strategis
Pengawasan berasama Satgas pangan
untuk menghindari penimbunan
Optimalisasi kerjasama pasokan antar
daerah kab-kota di dalam/di luar Prov.
Kalimantan Tengah
KETERJANGKAUANHARGA
KELANCARANDISTRIBUSI
Memsastikan kelancaran jalur distribusi
logistik ke Palangka Raya
Memastikan infrastruktur pertanian,
perdagangan, jalan dan lainnya aman
dan baik
Optimalisasi komunikasi Perhubungan
intra dan antar Provinsi (membentu
forum koordinasi dan kerjasama antar
dinas perhubungan)
Penghapusan Pungli di Pelabuhan
KOMUNIKASIEFEKTIF
Penguatan data dan koordinasi terkait
info harga & pasokan pangan terkini
(update data PIHPS, Gudang BULOG dll)
Optimalisasi Forum Koordinasi online
(Zoom/WA dll) dan Offline (Satgas
Pangan, Satgas BBM & LPG)
Optimalisasi Koordinasi jaringan TPID
untuk berbagi informasi (ketersediaan
pangan, distribusi, cuaca dll)
Penyampaian informasi kondisi
kertersediaan/stok dan harga pangan
melalui MMC maupun media lain
Penyelenggaraan pasar murni, melaluji
pemanfaatan teknologi al melalui :
Integrasi Pasar lokal dg digital sebagai
upaya efisiensi rantai pasok produk
pertanian
mendukung dan mendorong program
Bulog di daerah
Optimasi BUMD sebgagai buffer stok
daerah
Koordinasi satgas pangan untuk
memastikan tidak ada monopoli harga
dan penimbunan pasokan
30 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Boks2 : Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi Kalteng 2022 - 2024
KETERSEDIAANPASOKAN
Identifikasi pasokan komoditas pangan
dari daerah lain terutama jawa dan Kalsel
Identifikasi kondisi produksi/panen
komoditas pangan di dalam derah &
sekitar daerah
Memastikan ketersediaan pasokan pada
gudang/pedagang besar
Memastikan Cadanga Beras Pemerintah
(CBP) di Bulog terjaga
Mendorong peningkatan produksi
pangan strategis
Pengawasan berasama Satgas pangan
untuk menghindari penimbunan
Optimalisasi kerjasama pasokan antar
daerah kab-kota di dalam/di luar Prov.
Kalimantan Tengah
KETERJANGKAUANHARGA
KELANCARANDISTRIBUSI
Memsastikan kelancaran jalur distribusi
logistik ke Palangka Raya
Memastikan infrastruktur pertanian,
perdagangan, jalan dan lainnya aman
dan baik
Optimalisasi komunikasi Perhubungan
intra dan antar Provinsi (membentu
forum koordinasi dan kerjasama antar
dinas perhubungan)
Penghapusan Pungli di Pelabuhan
KOMUNIKASIEFEKTIF
Penguatan data dan koordinasi terkait
info harga & pasokan pangan terkini
(update data PIHPS, Gudang BULOG dll)
Optimalisasi Forum Koordinasi online
(Zoom/WA dll) dan Offline (Satgas
Pangan, Satgas BBM & LPG)
Optimalisasi Koordinasi jaringan TPID
untuk berbagi informasi (ketersediaan
pangan, distribusi, cuaca dll)
Penyampaian informasi kondisi
kertersediaan/stok dan harga pangan
melalui MMC maupun media lain
Penyelenggaraan pasar murni, melaluji
pemanfaatan teknologi al melalui :
Integrasi Pasar lokal dg digital sebagai
upaya efisiensi rantai pasok produk
pertanian
mendukung dan mendorong program
Bulog di daerah
Optimasi BUMD sebgagai buffer stok
daerah
Koordinasi satgas pangan untuk
memastikan tidak ada monopoli harga
dan penimbunan pasokan
30 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Perkembangan Inflasi DaerahBab III
Pembiayaan Daerah Serta
Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
(UMKM)
BAB IV
Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko
kredit yang masih berada di bawah threshold Non-Perfoming
Loan (NPL) dengan penyaluran kredit yang mengalami
peningkatan. Sementara itu, kredit yang mengalami
restrukturisasi terus menunjukan perlambatan.
Penyaluran kredit pada rumah tangga dan UMKM mengalami
peningkatan. Sementara penyaluran pada korporasi
mengalami penurunan. Penurunan kredit korporasi utamanya
terjadi pada 3 (tiga) sektor utama, yaitu sektor pertanian,
pertambangan dan industri pengolahan.
Peningkatan kredit pada sektor rumah tangga menunjukan
terus membaiknya konsumsi rumah tangga, sejalan dengan
pertumbuhan tabungan perseorangan yang kembali
menunjukkan perlambatan.
Pada triwulan IV 2021, kondisi stabilitas keuangan daerah
Kalimantan Tengah tetap terjaga dengan fungsi intermediasi
yang stabil.
Pembiayaan Daerah Serta
Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
(UMKM)
BAB IV
Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko
kredit yang masih berada di bawah threshold Non-Perfoming
Loan (NPL) dengan penyaluran kredit yang mengalami
peningkatan. Sementara itu, kredit yang mengalami
restrukturisasi terus menunjukan perlambatan.
Penyaluran kredit pada rumah tangga dan UMKM mengalami
peningkatan. Sementara penyaluran pada korporasi
mengalami penurunan. Penurunan kredit korporasi utamanya
terjadi pada 3 (tiga) sektor utama, yaitu sektor pertanian,
pertambangan dan industri pengolahan.
Peningkatan kredit pada sektor rumah tangga menunjukan
terus membaiknya konsumsi rumah tangga, sejalan dengan
pertumbuhan tabungan perseorangan yang kembali
menunjukkan perlambatan.
Pada triwulan IV 2021, kondisi stabilitas keuangan daerah
Kalimantan Tengah tetap terjaga dengan fungsi intermediasi
yang stabil.
4.1 KONDISI UMUM
threshold (<5%). Hal ini tercermin dari rasio Non Performing
Loan (NPL) pada triwulan IV 2021 sedikit mengalami
peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kenaikan risiko kredit bermasalah di Kalimantan Tengah
terutama didorong dari pelaku korporasi dan UMKM (dunia
usaha). Sementara itu, risiko kredit rumah tangga
mengalami penurunan. Secara sektoral, rasio NPL tertinggi
terjadi pada sektor transportasi, pergudangan dan
komunikasi, disusul sektor pertambangan dan sektor
perdagangan. Sementara berdasarkan penggunaannya,
rasio NPL tertinggi berasal dari kredit modal kerja. Namun
demikian, restrukturisasi kredit bank umum di Kalimantan
Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami perlambatan
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap tumbuh positif dan
lebih tinggi. DPK terus tumbuh positif sebesar 14,27% (yoy)
pada triwulan IV 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan
DPK terutama didorong oleh peningkatan giro milik
pemerintah daerah dan korporas, serta tabungan
perseorangan. Pertumbuhan giro korporasi yang masih
cukup tinggi mengindikasikan korporasi masih wait and see
terhadap kondisi perekonomian. Sementara itu, meski
tabungan perseorangan masih tumbuh cukup tinggi, namun
pertumbuhannya melambat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang mengindikasikan aktifitas ekonomi
masyakat terus meningkat, khususnya dari sisi konsumsi
rumah tangga. Tingginya pertumbuhan DPK bank umum di
Kalimantan Tengah yang lebih tinggi dibandingkan dengan
penyaluran kredit, mengakibatkan intermediasi bank umum
sedikit mengalami penurunan yang tercermin dari rasio Loan
to Deposit Ratio (LDR) pada triwulan IV 2021 sedikit
mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya, meski stabil di atas rasio 100%.
4.2 ASESMEN SEKTOR PERBANKAN
Total aset bank umum di Kalimantan Tengah pada triwulan
IV 2021 meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021.
Total aset bank umum pada triwulan IV 2021 tercatat
sebesar Rp49,13 triliun atau tumbuh 9,58% (yoy), meningkat
dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar
3,73% (yoy) (Grafik 4.1). Pertumbuhan aset bank umum
tersebut sejalan dengan kenaikan DPK bank umum pada
triwulan IV 2021 sebesar 14,27% (yoy). Peningkatan tersebut
4.2.1 Kinerja Perbankan Secara UmumDPK bank umum di Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 tumbuh positif dan meningkat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. DPK bank umum pada triwulan IV
2021 tumbuh 14,27% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan DPK pada triwulan III 2021 yang tumbuh
sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan DPK pada triwulan IV
2021 ditopang oleh peningkatan Current Account Saving
Account (CASA) sejalan dengan strategi perbankan untuk
4.2.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Pada triwulan IV 2021 stabilitas keuangan Kalimantan
Tengah tetap terjaga tercermin dari rasio NPL di bawah
threshold (5%) serta intermediasi yang stabil. Penyaluran
kredit bank umum di Kalimantan Tengah tetap tumbuh
positif sebesar 2,61% (yoy) setelah pada triwulan
sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 7,10% (yoy).
Kinerja kredit terutama didorong perbaikan kredit pada
sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan serta kenaikan
pertumbuhan kredit pada sektor perdagangan dan sektor
pertambangan dan penggalian. Sementara itu, kredit pada
sektor industri pengolahan tercatat mengalami kontraksi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh
sebesar positif.
Penyaluran kredit perbankan kepada korporasi mengalami
penurunan. Perkembangan penyaluran kredit korporasi
pada 2 (dua) sektor utama yaitu sektor pertanian dan sektor
pertambangan kembali mengalami kontraksi, meski tidak
sedalam triwulan sebelumnya. Sementara itu, kredit
korporasi pada sektor industri pengolahan mengalami
kontraksi pada triwulan berjalan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang masih tumbuh positif, sejalan
dengan kondisi perekonomian Kalimantan Tengah pada
sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2021 yang
tumbuh negatif (terkontraksi). Adapun kredit korporasi pada
sektor perdagangan tetap tumbuh tinggi dan positif
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara
keseluruhan, keempat sektor tersebut berkontribusi sebesar
90,64% terhadap total kredit korporasi dengan penyaluran
tertinggi kredit korporasi pada sektor pertanian sebesar
70,39%.
Penyaluran kredit kepada kredit kepada sektor rumah tangga
dan UMKM terus menunjukan perbaikan. Penyaluran kredit
kepada sektor rumah tangga tumbuh positif dan lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Begitu pula
penyaluran kredit pada UMKM kembali meningkat cukup
signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini
sejalan dengan terus perbaikan konsumsi rumah tangga di
Kalimantan Tengah. Kredit pada sektor rumah tangga
terutama didorong oleh peningkatan kredit KPR/ KPA, KKB,
dan multiguna. Sementara itu, penyaluran kredit UMKM
didorong baik untuk kredit modal kerja maupun investasi.
Pada aspek risiko kredit bermasalah di Kalimantan Tengah,
secara umum mengalami peningkatan dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya namun tetap terjaga di bawah
terutama didorong oleh peningkatan Giro dan Tabungan
(CASA) yang masing-masing tumbuh sebesar 43,04% (yoy)
dan 11,94% (yoy) pada triwulan IV 2021.
Berdasarkan kelompok bank di Kalimantan Tengah, aset
bank umum pemerintah pada triwulan IV 2021 tumbuh
sebesar 10,03% (yoy), meningkat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang sebesar 3,26% (yoy), sementara
itu aset bank umum swasta nasional pada triwulan IV 2021
tumbuh sebesar 6,39% (yoy), menurun dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang sebesar 7,11% (yoy). Hal tersebut
turut mendorong peningkatan komposisi aset bank umum
pemerintah pada triwulan IV 2021 menjadi sebesar 87,94%
dari triwulan sebelumnya sebesar 87,61% (Grafik 4.2).
Grafik 4.4 Komposisi DPK Bank Umum
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IV 2021
23,93%55,25%20,83%DEPOSITOTABUNGANGIRO
III 2021
25,10%53,97%20,93%DEPOSITOTABUNGANGIRO
Grafik 4.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
G.DPK G.GIRO G.TABUNGAN G.DEPOSITO
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
1,39
43,04
11,94
14,27
Grafik 4.2 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IV 2021III 2021
12,39%87,61%SWASTA NASIONALBANK PEMERINTAH
12,06%87,94%SWASTA NASIONALBANK PEMERINTAH
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset Perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah
ASET-LHS G.ASET-RHS
RP TRILIUN %, YOY
-10
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
49
,13
9,58
0
10
20
30
40
50
60
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
meningkatkan penghimpunan dana dalam bentuk CASA.
Tabungan tercatat tumbuh sebesar 11,94% (yoy) meskipun
sedikit menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang mengalami pertumbuhan sebesar 14,83% (yoy).
Sedangkan giro tumbuh positif sebesar 43,04% (yoy),
meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya sebesar 4,86% (yoy). Sementara itu, deposito
tumbuh sebesar 1,39% (yoy), membaik dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang sempat mengalami
kontraksi sebesar 8,28% (yoy) (Grafik 4.3). Berdasarkan
komposisi, tabungan masih mendominasi total keseluruhan
DPK bank umum dengan pangsa sebesar 55,25%,
meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
sebesar 53,97% (Grafik 4.4).
Berdasarkan golong nasabah giro bank umum di Kalimantan
Tengah pada tiwulan IV 2021 didominasi oleh rekening giro
milik pemerintah daerah dan korporasi dengan kontribusi
terhadap total giro bank umum secara keseluruhan masing-
masing sebesar 37,71% dan 38,94% (Grafik 4.5). Sementara
untuk tabungan bank umum didominasi oleh perseorangan
yang mencapai 94,37%. Tercatat giro pemerintah daerah
pada triwulan IV 2021 meningkat sebesar 56,13%
dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang mengalami
34 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
35PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
4.1 KONDISI UMUM
threshold (<5%). Hal ini tercermin dari rasio Non Performing
Loan (NPL) pada triwulan IV 2021 sedikit mengalami
peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kenaikan risiko kredit bermasalah di Kalimantan Tengah
terutama didorong dari pelaku korporasi dan UMKM (dunia
usaha). Sementara itu, risiko kredit rumah tangga
mengalami penurunan. Secara sektoral, rasio NPL tertinggi
terjadi pada sektor transportasi, pergudangan dan
komunikasi, disusul sektor pertambangan dan sektor
perdagangan. Sementara berdasarkan penggunaannya,
rasio NPL tertinggi berasal dari kredit modal kerja. Namun
demikian, restrukturisasi kredit bank umum di Kalimantan
Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami perlambatan
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap tumbuh positif dan
lebih tinggi. DPK terus tumbuh positif sebesar 14,27% (yoy)
pada triwulan IV 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan
DPK terutama didorong oleh peningkatan giro milik
pemerintah daerah dan korporas, serta tabungan
perseorangan. Pertumbuhan giro korporasi yang masih
cukup tinggi mengindikasikan korporasi masih wait and see
terhadap kondisi perekonomian. Sementara itu, meski
tabungan perseorangan masih tumbuh cukup tinggi, namun
pertumbuhannya melambat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang mengindikasikan aktifitas ekonomi
masyakat terus meningkat, khususnya dari sisi konsumsi
rumah tangga. Tingginya pertumbuhan DPK bank umum di
Kalimantan Tengah yang lebih tinggi dibandingkan dengan
penyaluran kredit, mengakibatkan intermediasi bank umum
sedikit mengalami penurunan yang tercermin dari rasio Loan
to Deposit Ratio (LDR) pada triwulan IV 2021 sedikit
mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya, meski stabil di atas rasio 100%.
4.2 ASESMEN SEKTOR PERBANKAN
Total aset bank umum di Kalimantan Tengah pada triwulan
IV 2021 meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021.
Total aset bank umum pada triwulan IV 2021 tercatat
sebesar Rp49,13 triliun atau tumbuh 9,58% (yoy), meningkat
dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar
3,73% (yoy) (Grafik 4.1). Pertumbuhan aset bank umum
tersebut sejalan dengan kenaikan DPK bank umum pada
triwulan IV 2021 sebesar 14,27% (yoy). Peningkatan tersebut
4.2.1 Kinerja Perbankan Secara UmumDPK bank umum di Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 tumbuh positif dan meningkat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya. DPK bank umum pada triwulan IV
2021 tumbuh 14,27% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan DPK pada triwulan III 2021 yang tumbuh
sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan DPK pada triwulan IV
2021 ditopang oleh peningkatan Current Account Saving
Account (CASA) sejalan dengan strategi perbankan untuk
4.2.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
Pada triwulan IV 2021 stabilitas keuangan Kalimantan
Tengah tetap terjaga tercermin dari rasio NPL di bawah
threshold (5%) serta intermediasi yang stabil. Penyaluran
kredit bank umum di Kalimantan Tengah tetap tumbuh
positif sebesar 2,61% (yoy) setelah pada triwulan
sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 7,10% (yoy).
Kinerja kredit terutama didorong perbaikan kredit pada
sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan serta kenaikan
pertumbuhan kredit pada sektor perdagangan dan sektor
pertambangan dan penggalian. Sementara itu, kredit pada
sektor industri pengolahan tercatat mengalami kontraksi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh
sebesar positif.
Penyaluran kredit perbankan kepada korporasi mengalami
penurunan. Perkembangan penyaluran kredit korporasi
pada 2 (dua) sektor utama yaitu sektor pertanian dan sektor
pertambangan kembali mengalami kontraksi, meski tidak
sedalam triwulan sebelumnya. Sementara itu, kredit
korporasi pada sektor industri pengolahan mengalami
kontraksi pada triwulan berjalan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang masih tumbuh positif, sejalan
dengan kondisi perekonomian Kalimantan Tengah pada
sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2021 yang
tumbuh negatif (terkontraksi). Adapun kredit korporasi pada
sektor perdagangan tetap tumbuh tinggi dan positif
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara
keseluruhan, keempat sektor tersebut berkontribusi sebesar
90,64% terhadap total kredit korporasi dengan penyaluran
tertinggi kredit korporasi pada sektor pertanian sebesar
70,39%.
Penyaluran kredit kepada kredit kepada sektor rumah tangga
dan UMKM terus menunjukan perbaikan. Penyaluran kredit
kepada sektor rumah tangga tumbuh positif dan lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Begitu pula
penyaluran kredit pada UMKM kembali meningkat cukup
signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini
sejalan dengan terus perbaikan konsumsi rumah tangga di
Kalimantan Tengah. Kredit pada sektor rumah tangga
terutama didorong oleh peningkatan kredit KPR/ KPA, KKB,
dan multiguna. Sementara itu, penyaluran kredit UMKM
didorong baik untuk kredit modal kerja maupun investasi.
Pada aspek risiko kredit bermasalah di Kalimantan Tengah,
secara umum mengalami peningkatan dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya namun tetap terjaga di bawah
terutama didorong oleh peningkatan Giro dan Tabungan
(CASA) yang masing-masing tumbuh sebesar 43,04% (yoy)
dan 11,94% (yoy) pada triwulan IV 2021.
Berdasarkan kelompok bank di Kalimantan Tengah, aset
bank umum pemerintah pada triwulan IV 2021 tumbuh
sebesar 10,03% (yoy), meningkat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang sebesar 3,26% (yoy), sementara
itu aset bank umum swasta nasional pada triwulan IV 2021
tumbuh sebesar 6,39% (yoy), menurun dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang sebesar 7,11% (yoy). Hal tersebut
turut mendorong peningkatan komposisi aset bank umum
pemerintah pada triwulan IV 2021 menjadi sebesar 87,94%
dari triwulan sebelumnya sebesar 87,61% (Grafik 4.2).
Grafik 4.4 Komposisi DPK Bank Umum
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IV 2021
23,93%55,25%20,83%DEPOSITOTABUNGANGIRO
III 2021
25,10%53,97%20,93%DEPOSITOTABUNGANGIRO
Grafik 4.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
G.DPK G.GIRO G.TABUNGAN G.DEPOSITO
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
1,39
43,04
11,94
14,27
Grafik 4.2 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IV 2021III 2021
12,39%87,61%SWASTA NASIONALBANK PEMERINTAH
12,06%87,94%SWASTA NASIONALBANK PEMERINTAH
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset Perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah
ASET-LHS G.ASET-RHS
RP TRILIUN %, YOY
-10
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
49
,13
9,58
0
10
20
30
40
50
60
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
meningkatkan penghimpunan dana dalam bentuk CASA.
Tabungan tercatat tumbuh sebesar 11,94% (yoy) meskipun
sedikit menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang mengalami pertumbuhan sebesar 14,83% (yoy).
Sedangkan giro tumbuh positif sebesar 43,04% (yoy),
meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya sebesar 4,86% (yoy). Sementara itu, deposito
tumbuh sebesar 1,39% (yoy), membaik dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang sempat mengalami
kontraksi sebesar 8,28% (yoy) (Grafik 4.3). Berdasarkan
komposisi, tabungan masih mendominasi total keseluruhan
DPK bank umum dengan pangsa sebesar 55,25%,
meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
sebesar 53,97% (Grafik 4.4).
Berdasarkan golong nasabah giro bank umum di Kalimantan
Tengah pada tiwulan IV 2021 didominasi oleh rekening giro
milik pemerintah daerah dan korporasi dengan kontribusi
terhadap total giro bank umum secara keseluruhan masing-
masing sebesar 37,71% dan 38,94% (Grafik 4.5). Sementara
untuk tabungan bank umum didominasi oleh perseorangan
yang mencapai 94,37%. Tercatat giro pemerintah daerah
pada triwulan IV 2021 meningkat sebesar 56,13%
dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang mengalami
34 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
35PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Grafik 4.11 Komposisi Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektoral
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IV 2021
SE. Lainnya8,82
SE. Perdagangan10,26
SE. Industri Pengolahan8,55
SE. Pertambangan2,87
SE. Pertanian39,99
SE. Konstruksi3,23
Rumah Tangga26,27
SE. Lainnya6,62
SE. Perdagangan11,63
SE. Industri Pengolahan4,42
SE. Pertambangan5,13
SE. Pertanian42,94
SE. Konstruksi1,55
Rumah Tangga27,71
III 2021
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.10 Pertumbuhan Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektoral
%, YOY
SE. Pertanian SE. Pertambangan SE. Industri Pengolahan SE. Konstruksi
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
SE. Perdagangan Rumah Tangga SE. Lainnya
-100,00%
-50,00%
0,00%
50,00%
100,00%
150,00%
200,00%
250,00%
300,00%
350,00%
-0,5
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
sebesar 55,58% (yoy), kembali melambat dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 97,19%
(yoy). (Grafik 4.7).
Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan kredit pada
triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan kredit modal
kerja yang tumbuh sebesar 6,70% (yoy) meski sedikit
menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
sebesar 11,30% (yoy) dan kredit konsumsi yang tumbuh
sebesar 3,29% (yoy), meningkat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar 2,46% (yoy). Sementara itu,
kredit investasi pada triwulan IV 2021 mengalami kontraksi
sebesar 0,78% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang meningkat sebesar 7,14% (yoy). (Grafik
4.8).
Berdasarkan komposisi , Kredit Investasi masih
mendominasi penyaluran kredit bank umum di Kalimantan
Tengah, sementara kredit konsumsi mengalami
penurunan. Pada triwulan IV 2021, komposisi kredit
investasi menurun menjadi 40,75% dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya 41,05%. Begitupula dengan komposisi
kredit konsumsi yang mengalami penurunan menjadi
sebesar 27,71% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
Grafik 4.9 Komposisi Kredit Perbankan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IV 2021
KONSUMSI
27,71%INVESTASI
40,75%MODAL KERJA
31,54%
III 2021
KONSUMSI
28,64%INVESTASI
41,05%MODAL KERJA
30,32%
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.8 Pertumbuhan Kredit Perbankan
%, YOY
G.TOTAL G.MODAL KERJA G.INVESTASI G.KONSUMSI NPL-KA
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,49
3,06
0,02
6,22
1,77
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.7 Kredit dan Kredit Yang Direstrukturisasi
RP. TRILIUN
2,61
55,58
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
TOTAL - KI RESTRUK G. TOTAL G. RESTRUK
62
4
%
-100,00
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
-
10
20
30
40
50
60
70
Grafik 4.6 Komposisi Giro Berdasarkan Golongan Nasabah
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
III 2021 IV 2021
Korporasi
31,70%
Perseorangan
19,49%Pemerintah Daerah
40,47%
Lainnya
8,34%Korporasi
38,94%
Perseorangan
16,87%Pemerintah Daerah
37,71%
Lainnya
6,48%
11,53
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.5
%, YOY
G.TABUNGAN PERSEORANGAN G.GIRO PEMDA G.GIRO PERSEORANGAN G.GIRO KORPORASI
36,45
38,34
56,13
I II
2020
III IVI II
2019
III IV I II
2021
III IV
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
Pertumbuhan Giro dan Tabungan Berdasarkan Golongan Nasabah
kontraksi sebesar 12,26% dan giro korporasi yang meningkat
sebesar 38,34%, sedikit menurun dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang sebesar 47,74% Sementara itu,
tabungan perseorangan pada triwulan IV 2021 tumbuh
sebesar 11,53% (yoy), kembali melambat dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,01%
(yoy) (Grafik 4.4). Peningkatan giro korporasi yang masih
tinggi mengindikasikan perilaku korporasi yang masih wait
and see terhadap perkembangan kondisi ekonomi dan dunia
usaha. Sementara itu, pertumbuhan tabungan perseorangan
yang terus melambat mengindikasikan terus menguatkan
konsumsi rumah tangga di Kalimantan Tengah seiring
dengan terus meningkatkan mobilitas masyarakat.
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tumbuh positif sejalan dengan
peningkatan DPK. Tercatat kredit bank umum pada triwulan
IV 2021 tumbuh sebesar 2,61% (yoy), meski sedikit
melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 7,10% (yoy). Sementara itu, kredit yang
direstrukturisasi terus menunjukan penurunan, di mana
pada triwulan IV 2021 kredit direstrukturisasi tumbuh
4.2.3 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan
sebesar 28,64%. Sementara itu, kredit modal kerja
mengalami kenaikan menjadi sebesar 31,54% pada triwulan
IV 2021, dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang
sebesar 30,32%. (Grafik 4.9).
Secara sektoral, penyaluran kredit pada Lapangan Usaha
(LU) Pertanian, Perburuan dan Kehutanan masih
mendominasi penyaluran kredit bank umum di Kalimantan
Tengah. Tercatat total penyaluran kredit pada LU Pertanian
mencapai sebesar 42,94% pada triwulan IV 2021, diikuti LU
Perdagangan, Pertambangan, Industri Pengolahan, dan
Konstruksi masing-masing sebesar 11,63%, 5,13%, 4,22%,
dan 1,55%. Sementara itu, kontribusi penyaluran kredit
kepada rumah tangga (bukan lapangan usaha) pada triwulan
IV 2021 mencapai sebesar 27,71% (Grafik 4.11). Adapun dari
aspek pertumbuhan, tercatat penyaluran kredit pada LU
Pertanian di triwulan IV 2021 masih mengalami kontraksi
sebesar 0,10% (yoy), membaik dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang mengalami kontraksi sebesar 5,39%
(yoy). Begitu pula LU Perdagangan tercatat tumbuh sebesar
16,58% (yoy) pada triwulan IV 2021, membaik dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya sebesar 8,82% (yoy). (Grafik
4.10).
4.2.4 Suku Bunga Perbankan
Rata-rata tingkat suku bunga kredit bank umum di
Kal imantan Tengah kembal i sedikit mengalami
peningkatan. Suku bunga kredit bank umum pada triwulan
IV 2021 tercatat sebesar 9,06%, sedikit mengalami
peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
sebesar 8,73%. Berdasarkan jenis penggunaannya, suku
bunga kredit modal kerja dan investasi mengalami
peningkatan masing-masing dari 8,10%; dan 7,66% menjadi
sebesar 8,23%; dan 8,29%. Sementara itu, suku bunga kredit
konsumsi mengalami penurunan dari 11,22% menjadi
11,14%. (Grafik 4.12).
Rata-rata suku bunga DPK bank umum di Kalimantan
Tengah pada triwulan IV 2021 kembali mengalami
penurunan. Suku bunga DPK rata-rata tercatat sebesar
1,56%, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang sebesar 1,69%. Dilihat dari komponennya, penurunan
ini terjadi baik pada giro, tabungan maupun deposito yang
menurun masing-masing dari sebesar 1,52%, 0,68% dan
3,63% pada triwulan sebelumnya menjadi 1,52%, 0,62% dan
3,43%. (Grafik 4.13).
Pada triwulan IV 2021, suku bunga acuan BI 7-DRRR
berada di angka 3,50%. Keputusan ini sejalan dengan masih
perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan,
di tengah inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia juga terus
mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta
mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut.
36 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
37PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Grafik 4.11 Komposisi Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektoral
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IV 2021
SE. Lainnya8,82
SE. Perdagangan10,26
SE. Industri Pengolahan8,55
SE. Pertambangan2,87
SE. Pertanian39,99
SE. Konstruksi3,23
Rumah Tangga26,27
SE. Lainnya6,62
SE. Perdagangan11,63
SE. Industri Pengolahan4,42
SE. Pertambangan5,13
SE. Pertanian42,94
SE. Konstruksi1,55
Rumah Tangga27,71
III 2021
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.10 Pertumbuhan Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektoral
%, YOY
SE. Pertanian SE. Pertambangan SE. Industri Pengolahan SE. Konstruksi
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
SE. Perdagangan Rumah Tangga SE. Lainnya
-100,00%
-50,00%
0,00%
50,00%
100,00%
150,00%
200,00%
250,00%
300,00%
350,00%
-0,5
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
sebesar 55,58% (yoy), kembali melambat dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 97,19%
(yoy). (Grafik 4.7).
Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan kredit pada
triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan kredit modal
kerja yang tumbuh sebesar 6,70% (yoy) meski sedikit
menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
sebesar 11,30% (yoy) dan kredit konsumsi yang tumbuh
sebesar 3,29% (yoy), meningkat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar 2,46% (yoy). Sementara itu,
kredit investasi pada triwulan IV 2021 mengalami kontraksi
sebesar 0,78% (yoy) dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang meningkat sebesar 7,14% (yoy). (Grafik
4.8).
Berdasarkan komposisi , Kredit Investasi masih
mendominasi penyaluran kredit bank umum di Kalimantan
Tengah, sementara kredit konsumsi mengalami
penurunan. Pada triwulan IV 2021, komposisi kredit
investasi menurun menjadi 40,75% dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya 41,05%. Begitupula dengan komposisi
kredit konsumsi yang mengalami penurunan menjadi
sebesar 27,71% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
Grafik 4.9 Komposisi Kredit Perbankan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
IV 2021
KONSUMSI
27,71%INVESTASI
40,75%MODAL KERJA
31,54%
III 2021
KONSUMSI
28,64%INVESTASI
41,05%MODAL KERJA
30,32%
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.8 Pertumbuhan Kredit Perbankan
%, YOY
G.TOTAL G.MODAL KERJA G.INVESTASI G.KONSUMSI NPL-KA
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,49
3,06
0,02
6,22
1,77
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.7 Kredit dan Kredit Yang Direstrukturisasi
RP. TRILIUN
2,61
55,58
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
TOTAL - KI RESTRUK G. TOTAL G. RESTRUK
62
4
%
-100,00
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
-
10
20
30
40
50
60
70
Grafik 4.6 Komposisi Giro Berdasarkan Golongan Nasabah
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
III 2021 IV 2021
Korporasi
31,70%
Perseorangan
19,49%Pemerintah Daerah
40,47%
Lainnya
8,34%Korporasi
38,94%
Perseorangan
16,87%Pemerintah Daerah
37,71%
Lainnya
6,48%
11,53
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 4.5
%, YOY
G.TABUNGAN PERSEORANGAN G.GIRO PEMDA G.GIRO PERSEORANGAN G.GIRO KORPORASI
36,45
38,34
56,13
I II
2020
III IVI II
2019
III IV I II
2021
III IV
-20
-10
0
10
20
30
40
50
60
Pertumbuhan Giro dan Tabungan Berdasarkan Golongan Nasabah
kontraksi sebesar 12,26% dan giro korporasi yang meningkat
sebesar 38,34%, sedikit menurun dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang sebesar 47,74% Sementara itu,
tabungan perseorangan pada triwulan IV 2021 tumbuh
sebesar 11,53% (yoy), kembali melambat dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,01%
(yoy) (Grafik 4.4). Peningkatan giro korporasi yang masih
tinggi mengindikasikan perilaku korporasi yang masih wait
and see terhadap perkembangan kondisi ekonomi dan dunia
usaha. Sementara itu, pertumbuhan tabungan perseorangan
yang terus melambat mengindikasikan terus menguatkan
konsumsi rumah tangga di Kalimantan Tengah seiring
dengan terus meningkatkan mobilitas masyarakat.
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 tumbuh positif sejalan dengan
peningkatan DPK. Tercatat kredit bank umum pada triwulan
IV 2021 tumbuh sebesar 2,61% (yoy), meski sedikit
melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
tumbuh sebesar 7,10% (yoy). Sementara itu, kredit yang
direstrukturisasi terus menunjukan penurunan, di mana
pada triwulan IV 2021 kredit direstrukturisasi tumbuh
4.2.3 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan
sebesar 28,64%. Sementara itu, kredit modal kerja
mengalami kenaikan menjadi sebesar 31,54% pada triwulan
IV 2021, dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang
sebesar 30,32%. (Grafik 4.9).
Secara sektoral, penyaluran kredit pada Lapangan Usaha
(LU) Pertanian, Perburuan dan Kehutanan masih
mendominasi penyaluran kredit bank umum di Kalimantan
Tengah. Tercatat total penyaluran kredit pada LU Pertanian
mencapai sebesar 42,94% pada triwulan IV 2021, diikuti LU
Perdagangan, Pertambangan, Industri Pengolahan, dan
Konstruksi masing-masing sebesar 11,63%, 5,13%, 4,22%,
dan 1,55%. Sementara itu, kontribusi penyaluran kredit
kepada rumah tangga (bukan lapangan usaha) pada triwulan
IV 2021 mencapai sebesar 27,71% (Grafik 4.11). Adapun dari
aspek pertumbuhan, tercatat penyaluran kredit pada LU
Pertanian di triwulan IV 2021 masih mengalami kontraksi
sebesar 0,10% (yoy), membaik dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang mengalami kontraksi sebesar 5,39%
(yoy). Begitu pula LU Perdagangan tercatat tumbuh sebesar
16,58% (yoy) pada triwulan IV 2021, membaik dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya sebesar 8,82% (yoy). (Grafik
4.10).
4.2.4 Suku Bunga Perbankan
Rata-rata tingkat suku bunga kredit bank umum di
Kal imantan Tengah kembal i sedikit mengalami
peningkatan. Suku bunga kredit bank umum pada triwulan
IV 2021 tercatat sebesar 9,06%, sedikit mengalami
peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
sebesar 8,73%. Berdasarkan jenis penggunaannya, suku
bunga kredit modal kerja dan investasi mengalami
peningkatan masing-masing dari 8,10%; dan 7,66% menjadi
sebesar 8,23%; dan 8,29%. Sementara itu, suku bunga kredit
konsumsi mengalami penurunan dari 11,22% menjadi
11,14%. (Grafik 4.12).
Rata-rata suku bunga DPK bank umum di Kalimantan
Tengah pada triwulan IV 2021 kembali mengalami
penurunan. Suku bunga DPK rata-rata tercatat sebesar
1,56%, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang sebesar 1,69%. Dilihat dari komponennya, penurunan
ini terjadi baik pada giro, tabungan maupun deposito yang
menurun masing-masing dari sebesar 1,52%, 0,68% dan
3,63% pada triwulan sebelumnya menjadi 1,52%, 0,62% dan
3,43%. (Grafik 4.13).
Pada triwulan IV 2021, suku bunga acuan BI 7-DRRR
berada di angka 3,50%. Keputusan ini sejalan dengan masih
perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan,
di tengah inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia juga terus
mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta
mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut.
36 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
37PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 4.18 Kualitas Kredit Korporasi dan Komponennya
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
NPL (%)
8,28
4,65
1,33
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0,03
PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PERDAGANGAN KA. TOTAL
2,50
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
Grafik 4.17 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Usaha
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
TOTAL KREDIT PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PERDAGANGAN
65,59
(2,71)
(0,47)
(19,28)
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-100
-50
0
50
100
150
200
250
300
350
Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
G.TOTAL G. MODAL KERJA G. INVESTASI
-1,53
-3,63
-2,71
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
Grafik 4.15 NPL Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
% NPL SEKTORAL NPL TOTAL (%)
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
45,00
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
1,80
4,46
1,02
0,48
TOTAL PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN LINEAR (INDUSTRI PENGOLAHAN)
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
106,81
Grafik 4.14 Rasio LDR dan NPL Kredit Berdasarkan Penggunaan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
% NPL
RASIO NPL NPL - MODAL KERJA NPL - INVESTASI NPL - KONSUMSI
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
2,91
1,80
1,54
0,93
LDR
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
Grafik 4.13 Suku Bunga Komponen DPK (Giro, Tabungan, dan Deposito)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, SUKU BUNGA
DPK GIRO TABUNGAN DEPOSITO
3,43
1,52
0,62
0
1
2
3
4
5
6
7
1,56
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 4.12 Suku Bunga Komponen Kredit Berdasarkan Penggunaan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, SUKU BUNGA
KREDIT MODAL KERJA INVESTASI KONSUMSI
4
6
8
10
12
14
1611,14
8,23
8,29
9,0
6
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Intermediasi bank umum di Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 sedikit mengalami penurunan. Hal ini
sejalan dengan pertumbuhan kredit yang lebih rendah
dibandingkan dengan penghimpunan DPK. Tercatat rasio
LDR bank umum yang berlokasi di Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 sebesar 106,81%, sedikit menurun
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat
sebesar 108,24%. (Grafik 4.14)
Sementara itu, kualitas kredit perbankan di Kalimantan
Tengah pada triwulan IV 2021 sedikit mengalami
peningkatan namun tetap terjaga pada level yang aman.
Hal tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL)
pada triwulan IV 2021 yang tercatat sebesar 1,80%,
mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang sebesar 1,62%. Berdasarkan jenis
penggunaan, kenaikan risiko kredit terjadi pada kredit
investasi dari semula sebesar 1,01% pada triwulan
sebelumnya, meningkat menjadi sebesar 1,54%. Sementara
itu, rasio NPL kredit modal kerja dan konsumsi mengalami
perbaikan dari semula masing-masing sebesar 2,95% dan
1,05%, turun menjadi sebesar 2,91% dan 0,93% (Grafik 4.13).
4.2.5 Intermediasi dan Kualitas Kredit/ Pembiayaan Perbankan
Di sisi lapangan usaha, sektor transportasi, pergudangan
dan komunikasi; sektor pertambangan dan penggalian; dan
sektor perdagangan menjadi sektor dengan rasio NPL
tertinggi di Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021, yaitu
masing-masing tercatat memiliki rasio NPL sebesar 18,94%;
4,46% dan 4,09%. Sementara itu, NPL sektor utama ekonomi
Kalimantan Tengah yakni sektor pertanian dan sektor
industri pengolahan tetap terjaga pada level yang rendah
masing-masing tercatat sebesar 1,02% dan 0,48% (Grafik
4.15).
4.3 ASESMEN SEKTOR KORPORASI
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah
kepada korporasi mengalami penurunan pada triwulan IV
2021. Tercatat penyaluran kredit oleh bank umum di
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami
kontraksi sebesar 2,71% (yoy), menurun dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan
positif sebesar 14,25%. Penurunan tersebut terutama
disebabkan oleh penurunan penyaluran kredit dalam bentuk
4.3.1 Eksposur Perbankan PadaSektor Korporasi
modal kerja dan investasi pada korporasi yang masing-
masing tercatat sebesar -1,53% (yoy) dan -3,63% (yoy),
menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
masing-masing tercatat tumbuh positif sebesar 10,57%
(yoy) dan 18,49% (yoy). (Grafik 4.16) Apabila dilihat secara
sektoral, penurunan kredit korporasi terjadi pada 3 (tiga)
sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan
dan sektor industri pengolahan yang masing-masing
mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) sebesar 0,47%
(yoy); 19,28% (yoy) dan 8,06% (yoy). Sementara itu,
penyaluran kredit korporasi di sektor perdagangan
menunjukan peningkatan yang cukup signifikan sebesar
65,59% (yoy). (Grafik 4.17) Adapun secara pangsa,
penyaluran kredit kepada korporasi di dominasi 4 (empat)
sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan,
sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, dengan
pangsa terhadap total kredit korporasi pada triwulan IV 2021
masing-masing tercatat sebesar 70,39%; 7,43%; 7,26% dan
5,57%.
Risiko kredit korporasi bank umum di Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan namun
masih rendah dan dalam batas threshold (<5%). Tercatat
rasio NPL kredit korporasi bank umum di Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 sebesar 2,50%, mengalami
peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tercatat sebesar 1,64%. Peningkatan risiko kredit
korporasi tersebut apabila dilihat secara sektoral, terjadi
terutama pada sektor pertanian dengan rasio NPL pada
triwulan IV 2021 tercatat sebesar 1,33%, meningkat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,32%.
Sementara itu, risiko kredit korporasi pada sektor
pertambangan dan perdagangan mengalami perbaikan, di
mana rasio NPL pada kedua sektor dimaksud pada triwulan
IV 2021 tercatat masing-masing sebesar 4,65% dan 8,28%,
membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
tercatat masing-masing sebesar 5,47% dan 11,38%. (Grafik
4.18).
DPK korporasi pada triwulan IV 2021 kembali tumbuh lebih
tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya. Kinerja DPK
korporasi mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada
triwulan IV 2021, yakni sebesar 15,21% (yoy), lebih tinggi dari
tr iwulan sebelumnya yang tumbuh 10,29% (yoy).
Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja giro yang mengalami
peningkatan kembali sebesar 38,34% (yoy), setelah triwulan
sebelumnya yang tumbuh posiitif sebesar 47,74% (yoy)
(Grafik 4.19). Begitu pula simpanan tabungan tercatat
tumbuh sebesar 29,11% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya sebesar 21,74% (yoy).
Sedangkan untuk deposito pada triwulan berjalan mulai
mengalami pertumbuhan positif meski relatif rendah yaitu
sebesar 0,15% (yoy), dari triwulan sebelumnya yang tercatat
masih mengalami kontraksi sebesar 9,87% (yoy). (Grafik
4.20). Berdasarkan komposisinya, deposito masih
mendominasi jenis simpanan korporasi mencapai
50,96%,diikuti oleh giro sebesar 39,96%, dan tabungan
sebesar 9,08%.
38 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
39PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 4.18 Kualitas Kredit Korporasi dan Komponennya
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
NPL (%)
8,28
4,65
1,33
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0,03
PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PERDAGANGAN KA. TOTAL
2,50
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
Grafik 4.17 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Usaha
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
TOTAL KREDIT PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PERDAGANGAN
65,59
(2,71)
(0,47)
(19,28)
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-100
-50
0
50
100
150
200
250
300
350
Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
G.TOTAL G. MODAL KERJA G. INVESTASI
-1,53
-3,63
-2,71
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-40
-20
0
20
40
60
80
100
120
Grafik 4.15 NPL Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
% NPL SEKTORAL NPL TOTAL (%)
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
45,00
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
1,80
4,46
1,02
0,48
TOTAL PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN LINEAR (INDUSTRI PENGOLAHAN)
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
106,81
Grafik 4.14 Rasio LDR dan NPL Kredit Berdasarkan Penggunaan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
% NPL
RASIO NPL NPL - MODAL KERJA NPL - INVESTASI NPL - KONSUMSI
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
2,91
1,80
1,54
0,93
LDR
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
Grafik 4.13 Suku Bunga Komponen DPK (Giro, Tabungan, dan Deposito)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, SUKU BUNGA
DPK GIRO TABUNGAN DEPOSITO
3,43
1,52
0,62
0
1
2
3
4
5
6
7
1,56
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 4.12 Suku Bunga Komponen Kredit Berdasarkan Penggunaan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, SUKU BUNGA
KREDIT MODAL KERJA INVESTASI KONSUMSI
4
6
8
10
12
14
1611,14
8,23
8,29
9,0
6
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Intermediasi bank umum di Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 sedikit mengalami penurunan. Hal ini
sejalan dengan pertumbuhan kredit yang lebih rendah
dibandingkan dengan penghimpunan DPK. Tercatat rasio
LDR bank umum yang berlokasi di Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 sebesar 106,81%, sedikit menurun
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat
sebesar 108,24%. (Grafik 4.14)
Sementara itu, kualitas kredit perbankan di Kalimantan
Tengah pada triwulan IV 2021 sedikit mengalami
peningkatan namun tetap terjaga pada level yang aman.
Hal tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL)
pada triwulan IV 2021 yang tercatat sebesar 1,80%,
mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang sebesar 1,62%. Berdasarkan jenis
penggunaan, kenaikan risiko kredit terjadi pada kredit
investasi dari semula sebesar 1,01% pada triwulan
sebelumnya, meningkat menjadi sebesar 1,54%. Sementara
itu, rasio NPL kredit modal kerja dan konsumsi mengalami
perbaikan dari semula masing-masing sebesar 2,95% dan
1,05%, turun menjadi sebesar 2,91% dan 0,93% (Grafik 4.13).
4.2.5 Intermediasi dan Kualitas Kredit/ Pembiayaan Perbankan
Di sisi lapangan usaha, sektor transportasi, pergudangan
dan komunikasi; sektor pertambangan dan penggalian; dan
sektor perdagangan menjadi sektor dengan rasio NPL
tertinggi di Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021, yaitu
masing-masing tercatat memiliki rasio NPL sebesar 18,94%;
4,46% dan 4,09%. Sementara itu, NPL sektor utama ekonomi
Kalimantan Tengah yakni sektor pertanian dan sektor
industri pengolahan tetap terjaga pada level yang rendah
masing-masing tercatat sebesar 1,02% dan 0,48% (Grafik
4.15).
4.3 ASESMEN SEKTOR KORPORASI
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah
kepada korporasi mengalami penurunan pada triwulan IV
2021. Tercatat penyaluran kredit oleh bank umum di
Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami
kontraksi sebesar 2,71% (yoy), menurun dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan
positif sebesar 14,25%. Penurunan tersebut terutama
disebabkan oleh penurunan penyaluran kredit dalam bentuk
4.3.1 Eksposur Perbankan PadaSektor Korporasi
modal kerja dan investasi pada korporasi yang masing-
masing tercatat sebesar -1,53% (yoy) dan -3,63% (yoy),
menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
masing-masing tercatat tumbuh positif sebesar 10,57%
(yoy) dan 18,49% (yoy). (Grafik 4.16) Apabila dilihat secara
sektoral, penurunan kredit korporasi terjadi pada 3 (tiga)
sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan
dan sektor industri pengolahan yang masing-masing
mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) sebesar 0,47%
(yoy); 19,28% (yoy) dan 8,06% (yoy). Sementara itu,
penyaluran kredit korporasi di sektor perdagangan
menunjukan peningkatan yang cukup signifikan sebesar
65,59% (yoy). (Grafik 4.17) Adapun secara pangsa,
penyaluran kredit kepada korporasi di dominasi 4 (empat)
sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan,
sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, dengan
pangsa terhadap total kredit korporasi pada triwulan IV 2021
masing-masing tercatat sebesar 70,39%; 7,43%; 7,26% dan
5,57%.
Risiko kredit korporasi bank umum di Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan namun
masih rendah dan dalam batas threshold (<5%). Tercatat
rasio NPL kredit korporasi bank umum di Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 sebesar 2,50%, mengalami
peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tercatat sebesar 1,64%. Peningkatan risiko kredit
korporasi tersebut apabila dilihat secara sektoral, terjadi
terutama pada sektor pertanian dengan rasio NPL pada
triwulan IV 2021 tercatat sebesar 1,33%, meningkat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,32%.
Sementara itu, risiko kredit korporasi pada sektor
pertambangan dan perdagangan mengalami perbaikan, di
mana rasio NPL pada kedua sektor dimaksud pada triwulan
IV 2021 tercatat masing-masing sebesar 4,65% dan 8,28%,
membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
tercatat masing-masing sebesar 5,47% dan 11,38%. (Grafik
4.18).
DPK korporasi pada triwulan IV 2021 kembali tumbuh lebih
tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya. Kinerja DPK
korporasi mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada
triwulan IV 2021, yakni sebesar 15,21% (yoy), lebih tinggi dari
tr iwulan sebelumnya yang tumbuh 10,29% (yoy).
Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja giro yang mengalami
peningkatan kembali sebesar 38,34% (yoy), setelah triwulan
sebelumnya yang tumbuh posiitif sebesar 47,74% (yoy)
(Grafik 4.19). Begitu pula simpanan tabungan tercatat
tumbuh sebesar 29,11% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya sebesar 21,74% (yoy).
Sedangkan untuk deposito pada triwulan berjalan mulai
mengalami pertumbuhan positif meski relatif rendah yaitu
sebesar 0,15% (yoy), dari triwulan sebelumnya yang tercatat
masih mengalami kontraksi sebesar 9,87% (yoy). (Grafik
4.20). Berdasarkan komposisinya, deposito masih
mendominasi jenis simpanan korporasi mencapai
50,96%,diikuti oleh giro sebesar 39,96%, dan tabungan
sebesar 9,08%.
38 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
39PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Grafik 4.26 Pertumbuhan & NPL Kredit UMKM
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
% YOY, NPL RP TRILIUN
K. UMKM G. UMKM NPL. UMKM
14,28
17,10
3,26
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-5
0
5
10
15
20
25
IV 2021
Grafik 4.25 Komposisi DPK Perseorangan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
DEPOSITO
17,59%TABUNGAN
77,21%GIRO
5,20%
III 2021
DEPOSITO
19,07%TABUNGAN
74,89%GIRO
6,05%
Grafik 4.24 DPK Perseorangan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
% YOYRP TRILIUN
DPK PERSEORANGAN G. DPK PERSEORANGAN G.KIRO G. TABUNGAN G. DEPOSITO
-20
-10
0
10
20
30
40
50
0
5
10
15
20
2523,13
36,44
11,52
10,87
2,60
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
0,57
1,23
2,93
1,72
1,22
Grafik 4.23 NPL Kredit RT Berdasarkan Penggunaan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
NPL (%)
TOTAL KPR/KPA RUKO KKB MULTIGUNA LAINNYA
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
0,93
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 4.22 Komposisi Kredit RT
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
RP TRILIUN
KPR/KPA RUKO KKB MULTIGUNA LAINNYA
4,3
31
,38
11
,07
0,28
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-2,00
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
18,00
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
TOTAL KREDIT NPL (%) PERTUMBUHAN
Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit RT
NPL (%) RP TRILIUN
-
2
4
6
8
10
12
14
16
18
16
,54
0,93
-5,00
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
3,29
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 4.20 Komposisi DPK Korporasi
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
DEPOSITO
50,96%TABUNGAN
9,08%GIRO
39,96%
IV 2021
DEPOSITO
49,26%TABUNGAN
11,53%GIRO
39,20%
III 2021
Grafik 4.19 Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
G.GIRO G.TABUNGAN G.DEPOSITO
-75,00
-25,00
25,00
75,00
125,00
175,00
29,11
0,15
38,34
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
4.4 ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah ke
sektor rumah tangga terus menunjukan pertumbuhan
sejalan dengan terus perbaikan kinerja konsumsi rumah
tangga. Pada triwulan IV 2021 penyaluran kredit ke sektor
rumah tangga tumbuh positif sebesar 3,29% (yoy), setelah
triwulan sebelumnya juga tumbuh sebesar 2,46 (yoy).
Peningkatan kredit rumah tangga terutama bersumber dari
kredit kendaraan bermotor (KKB) yang tumbuh sebesar
3,00% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 6,15% (yoy).
Begitu pula kredit KPR/ KPA dan Multiguna yang tetap
tumbuh positif masing-masing sebesar 8,85% (yoy) dan
3,66% (yoy), meski lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,68% (yoy) dan
6,03% (yoy). Di sisi lain, kualitas kredit rumah tangga pada
triwulan IV 2021 mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari
rasio NPL kredit rumah tangga yang menurun dari triwulan
sebelumnya sebesar 1,05% menjadi sebesar 0,93% pada
triwulan IV 2021 (Grafik 4.21).
4.4.1 Eksposur Perbankan Pada SektorRumah Tangga
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit rumah tangga
didominasi oleh kredit multiguna. Kredit multiguna memiliki
pangsa terbesar yakni 64,72% dari total kredit rumah tangga
pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.22). Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) memiliki pangsa terbesar kedua yakni 25,30% dari
total kredit rumah tangga, diikuti oleh Kredit Kendaraan
Bermotor (KKB) sebesar 8,05%.
Ketahanan sektor rumah tangga masih terjaga pada level
yang aman tercermin dari rasio NPL yang menurun. Rasio
NPL kredit rumah tangga pada triwulan IV 2021 terjaga pada
level di bawah threshold sebesar 5,00%, yaitu sebesar 0,93%,
membaik dari posisi triwulan III 2021 sebesar 1,05%.
Penurunan NPL terjadi pada hampir seluruh jenis
penggunaan kredit, kecuali kredit multiguna yang
mengalami sedikit peningkatan dari triwulan sebelumnya
sebesar 0,08% menjadi 0,57%. (Grafik 4.23).
DPK rumah tangga pada triwulan IV 2021 tumbuh
meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Total DPK rumah tangga pada triwulan IV 2021
tumbuh 10,87% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 8,37% (yoy).
Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK rumah tangga
terutama disebabkan oleh kenaikan simpanan dalam bentuk
tabungan. Tabungan tercatat tumbuh sebesar 11,52% (yoy),
kembali mengalami perlambatan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar 15,23% (yoy). Sementara itu
juga, Giro tercatat tumbuh sebesar 36,44% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 18,96%
(yoy). Begitu pula deposito tercatat tumbuh sebesar 2,60%
(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang mengalami kontraksi sebesar 14,12% (yoy). (Grafik
4.24). Adapun pangsa DPK rumah tangga Kalimantan
Tengah didominasi oleh tabungan yang mencapai 71,81%
diikuti oleh deposito dan giro masing-masing sebesar
22,91% dan 5,28% (Grafik 4.25).
4.5
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah pada
sektor UMKM triwulan IV 2021 terus menguat. Kredit
UMKM pada triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan
yang positif sebesar 17,10% (yoy), setelah triwulan
sebelumnya juga tumbuh sebesar 2,22% (yoy). (Grafik 4.26).
Pertumbuhan kredit UMKM yang terus menguat sejalan
dengan terus perbaikan kondisi perekonomi Kalimantan
Tengah pada triwulan IV 2021. Berdasarkan jenis
penggunaannya, pertumbuhan kredit UMKM didorong oleh
kredit modal kerja yang tumbuh signifikan mencapai 25,72%
(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tumbuh sebesar 9,07% (yoy).(Grafik 4.27). Begitu pula,
kredit investasi kembali mengalami pertumbuhan yang
positif pada triwulan IV 2021 sebesar 1,23% (yoy), setelah
pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar
9,18% (yoy).
Kualitas kredit UMKM mengalami sedikit penurunan,
tercermin dari rasio NPL yang meningkat namun masih
berada dalam batas aman. Pada triwulan IV 2021 rasio NPL
tercatat sebesar 3,26%, meningkat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,94%.
Peningkatan rasio NPL terutama bersumber dari kredit
investasi yang meningkat dari sebesar 2,10% pada triwulan
sebelumnya menjadi sebesar 4,50% pada triwulan IV 2021.
Sementara dari sisi sektoral, LU Transporasi, Pergudangan
dan Komunikasi menjadi penyumbang peningkatan rasio
NPL terbesar yaitu dari triwulan sebelumnya sebesar 2,52%
menjadi 26,47% pada triwulan IV 2021. Secara umum,
ketahanan sektor UMKM masih terjaga, dengan NPL yang
masih di bawah threshold 5,00%.
4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM
PENGEMBANGAN AKSESKEUANGAN KEPADA UMKM
PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
41PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
40
Grafik 4.26 Pertumbuhan & NPL Kredit UMKM
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
% YOY, NPL RP TRILIUN
K. UMKM G. UMKM NPL. UMKM
14,28
17,10
3,26
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-5
0
5
10
15
20
25
IV 2021
Grafik 4.25 Komposisi DPK Perseorangan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
DEPOSITO
17,59%TABUNGAN
77,21%GIRO
5,20%
III 2021
DEPOSITO
19,07%TABUNGAN
74,89%GIRO
6,05%
Grafik 4.24 DPK Perseorangan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
% YOYRP TRILIUN
DPK PERSEORANGAN G. DPK PERSEORANGAN G.KIRO G. TABUNGAN G. DEPOSITO
-20
-10
0
10
20
30
40
50
0
5
10
15
20
2523,13
36,44
11,52
10,87
2,60
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
0,57
1,23
2,93
1,72
1,22
Grafik 4.23 NPL Kredit RT Berdasarkan Penggunaan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
NPL (%)
TOTAL KPR/KPA RUKO KKB MULTIGUNA LAINNYA
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
0,93
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 4.22 Komposisi Kredit RT
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
RP TRILIUN
KPR/KPA RUKO KKB MULTIGUNA LAINNYA
4,3
31
,38
11
,07
0,28
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-2,00
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
18,00
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
TOTAL KREDIT NPL (%) PERTUMBUHAN
Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit RT
NPL (%) RP TRILIUN
-
2
4
6
8
10
12
14
16
18
16
,54
0,93
-5,00
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
3,29
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 4.20 Komposisi DPK Korporasi
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
DEPOSITO
50,96%TABUNGAN
9,08%GIRO
39,96%
IV 2021
DEPOSITO
49,26%TABUNGAN
11,53%GIRO
39,20%
III 2021
Grafik 4.19 Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
G.GIRO G.TABUNGAN G.DEPOSITO
-75,00
-25,00
25,00
75,00
125,00
175,00
29,11
0,15
38,34
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
4.4 ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah ke
sektor rumah tangga terus menunjukan pertumbuhan
sejalan dengan terus perbaikan kinerja konsumsi rumah
tangga. Pada triwulan IV 2021 penyaluran kredit ke sektor
rumah tangga tumbuh positif sebesar 3,29% (yoy), setelah
triwulan sebelumnya juga tumbuh sebesar 2,46 (yoy).
Peningkatan kredit rumah tangga terutama bersumber dari
kredit kendaraan bermotor (KKB) yang tumbuh sebesar
3,00% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 6,15% (yoy).
Begitu pula kredit KPR/ KPA dan Multiguna yang tetap
tumbuh positif masing-masing sebesar 8,85% (yoy) dan
3,66% (yoy), meski lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,68% (yoy) dan
6,03% (yoy). Di sisi lain, kualitas kredit rumah tangga pada
triwulan IV 2021 mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari
rasio NPL kredit rumah tangga yang menurun dari triwulan
sebelumnya sebesar 1,05% menjadi sebesar 0,93% pada
triwulan IV 2021 (Grafik 4.21).
4.4.1 Eksposur Perbankan Pada SektorRumah Tangga
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit rumah tangga
didominasi oleh kredit multiguna. Kredit multiguna memiliki
pangsa terbesar yakni 64,72% dari total kredit rumah tangga
pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.22). Kredit Pemilikan Rumah
(KPR) memiliki pangsa terbesar kedua yakni 25,30% dari
total kredit rumah tangga, diikuti oleh Kredit Kendaraan
Bermotor (KKB) sebesar 8,05%.
Ketahanan sektor rumah tangga masih terjaga pada level
yang aman tercermin dari rasio NPL yang menurun. Rasio
NPL kredit rumah tangga pada triwulan IV 2021 terjaga pada
level di bawah threshold sebesar 5,00%, yaitu sebesar 0,93%,
membaik dari posisi triwulan III 2021 sebesar 1,05%.
Penurunan NPL terjadi pada hampir seluruh jenis
penggunaan kredit, kecuali kredit multiguna yang
mengalami sedikit peningkatan dari triwulan sebelumnya
sebesar 0,08% menjadi 0,57%. (Grafik 4.23).
DPK rumah tangga pada triwulan IV 2021 tumbuh
meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Total DPK rumah tangga pada triwulan IV 2021
tumbuh 10,87% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 8,37% (yoy).
Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK rumah tangga
terutama disebabkan oleh kenaikan simpanan dalam bentuk
tabungan. Tabungan tercatat tumbuh sebesar 11,52% (yoy),
kembali mengalami perlambatan dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya sebesar 15,23% (yoy). Sementara itu
juga, Giro tercatat tumbuh sebesar 36,44% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 18,96%
(yoy). Begitu pula deposito tercatat tumbuh sebesar 2,60%
(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang mengalami kontraksi sebesar 14,12% (yoy). (Grafik
4.24). Adapun pangsa DPK rumah tangga Kalimantan
Tengah didominasi oleh tabungan yang mencapai 71,81%
diikuti oleh deposito dan giro masing-masing sebesar
22,91% dan 5,28% (Grafik 4.25).
4.5
Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah pada
sektor UMKM triwulan IV 2021 terus menguat. Kredit
UMKM pada triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan
yang positif sebesar 17,10% (yoy), setelah triwulan
sebelumnya juga tumbuh sebesar 2,22% (yoy). (Grafik 4.26).
Pertumbuhan kredit UMKM yang terus menguat sejalan
dengan terus perbaikan kondisi perekonomi Kalimantan
Tengah pada triwulan IV 2021. Berdasarkan jenis
penggunaannya, pertumbuhan kredit UMKM didorong oleh
kredit modal kerja yang tumbuh signifikan mencapai 25,72%
(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tumbuh sebesar 9,07% (yoy).(Grafik 4.27). Begitu pula,
kredit investasi kembali mengalami pertumbuhan yang
positif pada triwulan IV 2021 sebesar 1,23% (yoy), setelah
pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar
9,18% (yoy).
Kualitas kredit UMKM mengalami sedikit penurunan,
tercermin dari rasio NPL yang meningkat namun masih
berada dalam batas aman. Pada triwulan IV 2021 rasio NPL
tercatat sebesar 3,26%, meningkat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,94%.
Peningkatan rasio NPL terutama bersumber dari kredit
investasi yang meningkat dari sebesar 2,10% pada triwulan
sebelumnya menjadi sebesar 4,50% pada triwulan IV 2021.
Sementara dari sisi sektoral, LU Transporasi, Pergudangan
dan Komunikasi menjadi penyumbang peningkatan rasio
NPL terbesar yaitu dari triwulan sebelumnya sebesar 2,52%
menjadi 26,47% pada triwulan IV 2021. Secara umum,
ketahanan sektor UMKM masih terjaga, dengan NPL yang
masih di bawah threshold 5,00%.
4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM
PENGEMBANGAN AKSESKEUANGAN KEPADA UMKM
PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
41PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
40
Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (Penggunaan)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
G. MODAL KERJA G. INVESTASI
25,72
-20
-10
0
10
20
30
40
50
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
1,23
Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan
m e n c a p a i p e r t u m b u h a n e k o n o m i ya n g s t a b i l ,
berkelanjutan dan inklusif, Bank Indonesia senantiasa
mendorong peningkatan akses keuangan, di antaranya
kepada UMKM. Untuk mendukung hal tersebut, pada
Peraturan Bank Indonesia No.17/12/PBI/2015 mengenai
ketentuan penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM oleh
bank umum yang telah diperbaharui dengan Peraturan Bank
Indonesia terkini yang terbit untuk mendukung pemulihan
perekonomian akibat pandemi Covid-19. Peraturan tersebut
adalah PBI No. 23/13/PBI/2021 tentang rasio pembiayaan
inklusif makroprudensial. Kebijakan ini memberi opsi yang
lebih luas bagi perbankan untuk berpartisipasi dalam
pembiayaan UMKM, perorangan berpenghasilan rendah
(PBR), dan pembiayaan bersifat inklusif lainnya. Pada
peraturan yang baru rasio penyaluran UMKM oleh bank
umum ditingkatkan secara bertahap mulai pada tahun 2022
sebesar 20%, 2023 sebesar 25%, dan 2024 sebesar 30%.
Sampai dengan triwulan IV 2021, rasio penyaluran kredit
atau pembiayaan UMKM di Kalimantan Tengah mencapai
23,12%, meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya sebesar 19,07%. Rasio penyaluran kredit
dimaksud diperkirakan tetap terjaga seiring dengan kondisi
pandemi covid yang terus membaik dan pembukaan
kembali ekonomi.
4.5.2 Pengembangan Akses Keuangandan UMKM
Se ja lan dengan program pemer in tah untuk
mengakselerasi transformasi digital UMKM dalam
rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di era new
normal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Tengah pada tanggal 8 Februari 2022
menyelenggarakan kegiatan pelatihan on boarding
UMKM dengan tema Pemasaran Digital yang
dilaksanakan di Kota Palangka Raya dan diikuti sekitar
75 (tujuh puluh lima) peserta baik secara langsung
maupun daring (online).
Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hibrida
(daring dan luring) bekerjasama dengan Dinas Koperasi
dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah dan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan
Tengah. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan
Tengah, Yura A. Djalins yang menekankan pentingnya
digitalisasi bagi kelangsungan usaha UMKM pada
masa pandemi.
Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020
telah memunculkan banyak peluang digitalisasi yang
menyentuh banyak aspek kehidupan, baik dari aspek
pendidikan, informasi dan komunikasi, transaksi
pembayaran, maupun pemasaran produk-produk
UMKM. Pembatasan aktifitas sosial masyarakat telah
mengakselerasi kegiatan ekonomi dan keuangan digital
di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Kalimantan
Tengah. Nilai transaksi ekonomi dan keuangan digital
terus menunjukan peningkatan seiring dengan
pergeseran gaya hidup masyarakat di era new normal.
Kondisi ini membuka peluang bagi UMKM yang ada di
Kalimantan Tengah untuk dapat membuka pasar yang
lebih luas melalui pemasaran produk secara
digital/online yang dapat dengan mudah diakses oleh
masyarakat di seluruh Indonesia sampai ke manca
negara.
Untuk itu, sejak tahun 2021 Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah bersama
Pemerintah Daerah terus mendorong agar UMKM
masuk ke ranah digital, melalui penyediaan kanal
pemasaran digital belanjakalteng.com di pagelaran
Festival Pesona Bumi Tambun Bungai. Hingga saat ini,
sebanyak 86 UMKM telah bergabung pada website
belanjakalteng.com dengan total produk yang
dipasarkan mencapai 422 (empat ratus dua puluh dua)
item produk UMKM, dari produk makanan, fashion dan
kerajinan, hingga produk pertanian.
Pada tahun 2022, program on boarding UMKM oleh
Bank Indonesia terus berlanjut melalui pelatihan
s t ra t e g i p e m a s a ra n p ro d u k U M K M d e n g a n
menghadirkan narasumber di bidangnya. Kanal/
platform pemasaran digital yang melimpah tentu
menuntut UMKM lebih kreatif dalam melakukan
pemasaran secara online, sehingga produknya dapat
menarik minat masyarakat yang pada akhirnya akan
meningkatkan penjualan. Di samping memasarkan
produk secara online, dalam rangka mempermudah
dan mempercepat t ransaks i pembayaran d i
masyarakat secara aman, Bank Indonesia juga
mendorong dan memfasilitasi penggunaan transaksi
Boks3 : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan
Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi Halal
42 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
43PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (Penggunaan)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
%, YOY
G. MODAL KERJA G. INVESTASI
25,72
-20
-10
0
10
20
30
40
50
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
1,23
Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan
m e n c a p a i p e r t u m b u h a n e k o n o m i ya n g s t a b i l ,
berkelanjutan dan inklusif, Bank Indonesia senantiasa
mendorong peningkatan akses keuangan, di antaranya
kepada UMKM. Untuk mendukung hal tersebut, pada
Peraturan Bank Indonesia No.17/12/PBI/2015 mengenai
ketentuan penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM oleh
bank umum yang telah diperbaharui dengan Peraturan Bank
Indonesia terkini yang terbit untuk mendukung pemulihan
perekonomian akibat pandemi Covid-19. Peraturan tersebut
adalah PBI No. 23/13/PBI/2021 tentang rasio pembiayaan
inklusif makroprudensial. Kebijakan ini memberi opsi yang
lebih luas bagi perbankan untuk berpartisipasi dalam
pembiayaan UMKM, perorangan berpenghasilan rendah
(PBR), dan pembiayaan bersifat inklusif lainnya. Pada
peraturan yang baru rasio penyaluran UMKM oleh bank
umum ditingkatkan secara bertahap mulai pada tahun 2022
sebesar 20%, 2023 sebesar 25%, dan 2024 sebesar 30%.
Sampai dengan triwulan IV 2021, rasio penyaluran kredit
atau pembiayaan UMKM di Kalimantan Tengah mencapai
23,12%, meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya sebesar 19,07%. Rasio penyaluran kredit
dimaksud diperkirakan tetap terjaga seiring dengan kondisi
pandemi covid yang terus membaik dan pembukaan
kembali ekonomi.
4.5.2 Pengembangan Akses Keuangandan UMKM
Se ja lan dengan program pemer in tah untuk
mengakselerasi transformasi digital UMKM dalam
rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di era new
normal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Tengah pada tanggal 8 Februari 2022
menyelenggarakan kegiatan pelatihan on boarding
UMKM dengan tema Pemasaran Digital yang
dilaksanakan di Kota Palangka Raya dan diikuti sekitar
75 (tujuh puluh lima) peserta baik secara langsung
maupun daring (online).
Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hibrida
(daring dan luring) bekerjasama dengan Dinas Koperasi
dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah dan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan
Tengah. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan
Tengah, Yura A. Djalins yang menekankan pentingnya
digitalisasi bagi kelangsungan usaha UMKM pada
masa pandemi.
Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020
telah memunculkan banyak peluang digitalisasi yang
menyentuh banyak aspek kehidupan, baik dari aspek
pendidikan, informasi dan komunikasi, transaksi
pembayaran, maupun pemasaran produk-produk
UMKM. Pembatasan aktifitas sosial masyarakat telah
mengakselerasi kegiatan ekonomi dan keuangan digital
di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Kalimantan
Tengah. Nilai transaksi ekonomi dan keuangan digital
terus menunjukan peningkatan seiring dengan
pergeseran gaya hidup masyarakat di era new normal.
Kondisi ini membuka peluang bagi UMKM yang ada di
Kalimantan Tengah untuk dapat membuka pasar yang
lebih luas melalui pemasaran produk secara
digital/online yang dapat dengan mudah diakses oleh
masyarakat di seluruh Indonesia sampai ke manca
negara.
Untuk itu, sejak tahun 2021 Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah bersama
Pemerintah Daerah terus mendorong agar UMKM
masuk ke ranah digital, melalui penyediaan kanal
pemasaran digital belanjakalteng.com di pagelaran
Festival Pesona Bumi Tambun Bungai. Hingga saat ini,
sebanyak 86 UMKM telah bergabung pada website
belanjakalteng.com dengan total produk yang
dipasarkan mencapai 422 (empat ratus dua puluh dua)
item produk UMKM, dari produk makanan, fashion dan
kerajinan, hingga produk pertanian.
Pada tahun 2022, program on boarding UMKM oleh
Bank Indonesia terus berlanjut melalui pelatihan
s t ra t e g i p e m a s a ra n p ro d u k U M K M d e n g a n
menghadirkan narasumber di bidangnya. Kanal/
platform pemasaran digital yang melimpah tentu
menuntut UMKM lebih kreatif dalam melakukan
pemasaran secara online, sehingga produknya dapat
menarik minat masyarakat yang pada akhirnya akan
meningkatkan penjualan. Di samping memasarkan
produk secara online, dalam rangka mempermudah
dan mempercepat t ransaks i pembayaran d i
masyarakat secara aman, Bank Indonesia juga
mendorong dan memfasilitasi penggunaan transaksi
Boks3 : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan
Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi Halal
42 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
43PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses
Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
keuangan digital bagi UMKM, baik melalui penggunaan
QRIS (QR Code Indonesian Standard) maupun
penggunaan transaksi mobile banking/internet banking.
Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong agar UMKM
memiliki perizinan usaha yang lengkap, mulai dari PIRT
(Pangan Industri Rumah Tangga) hingga sertifikasi
halal khususnya bagi UMKM di bidang produk
makanan. Hal in i tentunya akan mendorong
kepercayaan masyarakat, mengingat salah satu kunci
peningkatan penjualan pemasaran secara online adalah
kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan
keamanan produk makanan yang dihasilkan oleh
UMKM.
Boks3 : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan
Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi Halal
44 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV
keuangan digital bagi UMKM, baik melalui penggunaan
QRIS (QR Code Indonesian Standard) maupun
penggunaan transaksi mobile banking/internet banking.
Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong agar UMKM
memiliki perizinan usaha yang lengkap, mulai dari PIRT
(Pangan Industri Rumah Tangga) hingga sertifikasi
halal khususnya bagi UMKM di bidang produk
makanan. Hal in i tentunya akan mendorong
kepercayaan masyarakat, mengingat salah satu kunci
peningkatan penjualan pemasaran secara online adalah
kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan
keamanan produk makanan yang dihasilkan oleh
UMKM.
Boks3 : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan
Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi Halal
44 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Bab IV
Penyelenggaraan
Sistem Pembayaran
Pengelolaan Uang Rupiah
BAB V
Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan
IV 2021 mengalami peningkatan, kondisi ini terjadi seiring
meningkatnya outflow dan penurunan inflow pada periode
menjelang Natal dan Tahun Baru.
Jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring
menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya baik secara volume maupun nilai transaksi. Di sisi
lain, jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui sistem BI
Real Time Gross Settlement (RTGS) menunjukkan
peningkatan secara volume, namun menurun secara nilai
transaksi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Penyelenggaraan
Sistem Pembayaran
Pengelolaan Uang Rupiah
BAB V
Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan
IV 2021 mengalami peningkatan, kondisi ini terjadi seiring
meningkatnya outflow dan penurunan inflow pada periode
menjelang Natal dan Tahun Baru.
Jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring
menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya baik secara volume maupun nilai transaksi. Di sisi
lain, jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui sistem BI
Real Time Gross Settlement (RTGS) menunjukkan
peningkatan secara volume, namun menurun secara nilai
transaksi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Tabel 5.1 Perkembangan Inflow-Outflow Provinsi (Juta Rupiah)
INDIKATOR
INFLOW
OUTFLOW
NET INFLOW/OUTFLOW
I II
2020
III IV
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
I
2021
II
1199,67
2160,30
-960,63
1093,16
3248,59
-2155,43
1089,10
2729,47
-1640,37
796,32
4379,93
-3583,61
1625,71
1481,04
144,67
1268,76
3805,43
-2536,68
III
981,42
2630,22
-1648,80
IV
609,16
3558,70
-2949,54
5.1 KONDISI UMUM
Kegiatan penarikan dan penyetoran uang pada triwulan IV
2021 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kegiatan penarikan dan penyetoran uang melalui Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp 2,95 triliun (net
outflow), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yakni sebesar Rp 1,65 triliun (net outflow).
5.2
1Transaksi pembayaran non tunai melalui SKNBI
menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Pada triwulan IV 2021, transaksi melalui
SKNBI meningkat baik secara volume maupun nilai
transaksi. Volume transaksi pada triwulan IV 2021 tercatat
sebanyak 63.250 lembar, meningkat dibandingkan dengan
triwulan III 2021 sebanyak 49.119 lembar. Sejalan dengan
volume transaksi, perputaran kliring secara nominal pada
triwulan IV 2021 mencapai sebesar Rp2,71 triliun, meningkat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar Rp2,16
triliun (Grafik 5.1). Penyelenggaraan kegiatan kliring provinsi
Kalimantan Tengah dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah untuk Kota Palangka
Raya, serta oleh bank umum yang ditunjuk oleh Bank
Indonesia untuk wilayah Sampit dan Pangkalan Bun.
5.2.1 Transaksi Sistem Kliring NasionalBank Indonesia (SKNBI)
PERKEMBANGAN SISTEMPEMBAYARAN NON TUNAI
Transaksi pembayaran non tunai RTGS pada triwulan IV
2021 meningkat secara volume, namun menurun secara
nilai transaksi jika dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Volume transaksi pada triwulan IV 2021
tercatat sebanyak 6.229 lembar, naik dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang mencapai sebanyak 5.124
lembar. Namun demikian, transaksi non tunai RTGS secara
nominal justru mengalami penurunan. Pada triwulan IV
2021, nominal transaksi RTGS mencapai sebesar Rp11,57
triliun, turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tercatat sebesar Rp16,73 triliun (Grafik 5.2).
5.2.2 Transaksi Melalui Bank Indonesia -2
Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
SKNBI merupakan sarana transfer dana non tunai secara ritel selain RTGS dengan nominal transaksi sampai dengan Rp500 juta. BI RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika (real-time), khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang dikategorikan High Value Payment System atau bernilai besar, di atas Rp100 juta.
1.
2.
G. INFLOW (KANAN)INFLOW (KIRI)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 5.5 Perkembangan Inflow Uang Kartal
RP MILIAR YOY (%)
-40,00
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 5.4 Tren Net Outflow/Inflow
RP MILIAR
(4.000)
(3.500)
(3.000)
(2.500)
(2.000)
(1.500)
(1.000)
(500)
-
500 Net Inflow
Net Outflow
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 5.3 Transaksi Uang Kartal
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
INFLOW TOTALOUTFLOW
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
RP MILIAR
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 5.2 Transaksi RTGS
VOLUME (LEMBAR) NOMINAL RTGS (RP MILIAR)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
Grafik 5.1 Transaksi Kliring
VOLUME (LEMBAR) - RHS NOMINAL KLIRING (RP MILIAR)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Program pengembangan Layanan Keuangan Non Tunai
dan Elektronifikasi merupakan upaya melakukan sinergi
kebijakan keuangan inklusif dan elektronifikasi. Adapun
tujuan dari program tersebut adalah meningkatkan akses
masyarakat kepada layanan keuangan formal, mendorong
masyarakat menggunakan sistem pembayaran dan
instrumen pembayaran non tunai dalam melakukan
transaksi pembayaran, dan mengubah kebiasaan
masyarakat dalam bertransaksi yang sebelumnya tunai
menjadi non tunai – dari yang sifatnya manual menjadi
elektronik. Hal ini sejalan dengan pola hidup baru di era new
normal.
5.2.3 Upaya Pengembangan LayananKeuangan Non Tunai dan Elektronifikasi
5.3 PERKEMBANGAN SISTEMPEMBAYARAN TUNAI
Total transaksi uang kartal di provinsi Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan. Total
transaksi uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 tercatat sebesar Rp4,17 triliun, atau lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan III 2021 tercatat sebesar
Rp3,61 triliun (Grafik 5.4). Peningkatan transaksi uang kartal
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya disebabkan oleh
adanya momen Natal dan Tahun Baru.
Perkembangan kinerja transaksi uang kartal pada triwulan
IV 2021 adalah net outflow. Kondisi net outflow KPwBI
Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat
5.3.1 Aliran Uang Kartal
sebesar Rp 2,95 triliun. Hal ini terjadi akibat penurunan inflow
dari Rp981,42 miliar pada triwulan III 2021 menjadi
Rp609,16 miliar pada triwulan IV 2021 (yoy) dan terjadi
peningkatan outflow dari Rp2,63 triliun pada triwulan III 2020
menjadi Rp3,56 triliun pada triwulan IV 2021 (yoy) (Tabel
5.1).
Pola transaksi net outflow uang kartal di Kalimantan
Tengah didorong oleh peningkatan total aliran uang keluar
(outflow) triwulan IV 2021. Secara triwulan, nominal inflow
pada triwulan IV 2021 mencapai Rp609,16 miliar, lebih
rendah dibandingkan dengan triwulan III 2021 sebesar
Rp981 miliar. Sementara itu, tingkat nominal penarikan
(outlow) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp 3,56
triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III 2021
yakni sebesar Rp2,63 triliun. Dengan demikian, posisi aliran
uang kartal pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp2,95
triliun (net outflow), lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang mengalami net outflow sebesar
Rp 1,65 triliun.
Sepanjang triwulan IV 2021, perkembangan kinerja transaksi
uang kartal memiliki pola net outflow, dengan trend inflow
sepanjang tahun 2021 terus menurun.
48 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
49PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Penyelenggaraan Sistem PembayaranPengelolaan Uang Rupiah
Bab V Bab VPenyelenggaraan Sistem Pembayaran
Pengelolaan Uang Rupiah
Tabel 5.1 Perkembangan Inflow-Outflow Provinsi (Juta Rupiah)
INDIKATOR
INFLOW
OUTFLOW
NET INFLOW/OUTFLOW
I II
2020
III IV
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
I
2021
II
1199,67
2160,30
-960,63
1093,16
3248,59
-2155,43
1089,10
2729,47
-1640,37
796,32
4379,93
-3583,61
1625,71
1481,04
144,67
1268,76
3805,43
-2536,68
III
981,42
2630,22
-1648,80
IV
609,16
3558,70
-2949,54
5.1 KONDISI UMUM
Kegiatan penarikan dan penyetoran uang pada triwulan IV
2021 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Kegiatan penarikan dan penyetoran uang melalui Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp 2,95 triliun (net
outflow), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yakni sebesar Rp 1,65 triliun (net outflow).
5.2
1Transaksi pembayaran non tunai melalui SKNBI
menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Pada triwulan IV 2021, transaksi melalui
SKNBI meningkat baik secara volume maupun nilai
transaksi. Volume transaksi pada triwulan IV 2021 tercatat
sebanyak 63.250 lembar, meningkat dibandingkan dengan
triwulan III 2021 sebanyak 49.119 lembar. Sejalan dengan
volume transaksi, perputaran kliring secara nominal pada
triwulan IV 2021 mencapai sebesar Rp2,71 triliun, meningkat
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar Rp2,16
triliun (Grafik 5.1). Penyelenggaraan kegiatan kliring provinsi
Kalimantan Tengah dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah untuk Kota Palangka
Raya, serta oleh bank umum yang ditunjuk oleh Bank
Indonesia untuk wilayah Sampit dan Pangkalan Bun.
5.2.1 Transaksi Sistem Kliring NasionalBank Indonesia (SKNBI)
PERKEMBANGAN SISTEMPEMBAYARAN NON TUNAI
Transaksi pembayaran non tunai RTGS pada triwulan IV
2021 meningkat secara volume, namun menurun secara
nilai transaksi jika dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya. Volume transaksi pada triwulan IV 2021
tercatat sebanyak 6.229 lembar, naik dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang mencapai sebanyak 5.124
lembar. Namun demikian, transaksi non tunai RTGS secara
nominal justru mengalami penurunan. Pada triwulan IV
2021, nominal transaksi RTGS mencapai sebesar Rp11,57
triliun, turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
yang tercatat sebesar Rp16,73 triliun (Grafik 5.2).
5.2.2 Transaksi Melalui Bank Indonesia -2
Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
SKNBI merupakan sarana transfer dana non tunai secara ritel selain RTGS dengan nominal transaksi sampai dengan Rp500 juta. BI RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika (real-time), khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang dikategorikan High Value Payment System atau bernilai besar, di atas Rp100 juta.
1.
2.
G. INFLOW (KANAN)INFLOW (KIRI)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 5.5 Perkembangan Inflow Uang Kartal
RP MILIAR YOY (%)
-40,00
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 5.4 Tren Net Outflow/Inflow
RP MILIAR
(4.000)
(3.500)
(3.000)
(2.500)
(2.000)
(1.500)
(1.000)
(500)
-
500 Net Inflow
Net Outflow
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 5.3 Transaksi Uang Kartal
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
INFLOW TOTALOUTFLOW
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
RP MILIAR
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Grafik 5.2 Transaksi RTGS
VOLUME (LEMBAR) NOMINAL RTGS (RP MILIAR)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
Grafik 5.1 Transaksi Kliring
VOLUME (LEMBAR) - RHS NOMINAL KLIRING (RP MILIAR)
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Program pengembangan Layanan Keuangan Non Tunai
dan Elektronifikasi merupakan upaya melakukan sinergi
kebijakan keuangan inklusif dan elektronifikasi. Adapun
tujuan dari program tersebut adalah meningkatkan akses
masyarakat kepada layanan keuangan formal, mendorong
masyarakat menggunakan sistem pembayaran dan
instrumen pembayaran non tunai dalam melakukan
transaksi pembayaran, dan mengubah kebiasaan
masyarakat dalam bertransaksi yang sebelumnya tunai
menjadi non tunai – dari yang sifatnya manual menjadi
elektronik. Hal ini sejalan dengan pola hidup baru di era new
normal.
5.2.3 Upaya Pengembangan LayananKeuangan Non Tunai dan Elektronifikasi
5.3 PERKEMBANGAN SISTEMPEMBAYARAN TUNAI
Total transaksi uang kartal di provinsi Kalimantan Tengah
pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan. Total
transaksi uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 tercatat sebesar Rp4,17 triliun, atau lebih tinggi
dibandingkan dengan triwulan III 2021 tercatat sebesar
Rp3,61 triliun (Grafik 5.4). Peningkatan transaksi uang kartal
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya disebabkan oleh
adanya momen Natal dan Tahun Baru.
Perkembangan kinerja transaksi uang kartal pada triwulan
IV 2021 adalah net outflow. Kondisi net outflow KPwBI
Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat
5.3.1 Aliran Uang Kartal
sebesar Rp 2,95 triliun. Hal ini terjadi akibat penurunan inflow
dari Rp981,42 miliar pada triwulan III 2021 menjadi
Rp609,16 miliar pada triwulan IV 2021 (yoy) dan terjadi
peningkatan outflow dari Rp2,63 triliun pada triwulan III 2020
menjadi Rp3,56 triliun pada triwulan IV 2021 (yoy) (Tabel
5.1).
Pola transaksi net outflow uang kartal di Kalimantan
Tengah didorong oleh peningkatan total aliran uang keluar
(outflow) triwulan IV 2021. Secara triwulan, nominal inflow
pada triwulan IV 2021 mencapai Rp609,16 miliar, lebih
rendah dibandingkan dengan triwulan III 2021 sebesar
Rp981 miliar. Sementara itu, tingkat nominal penarikan
(outlow) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp 3,56
triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III 2021
yakni sebesar Rp2,63 triliun. Dengan demikian, posisi aliran
uang kartal pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp2,95
triliun (net outflow), lebih rendah dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang mengalami net outflow sebesar
Rp 1,65 triliun.
Sepanjang triwulan IV 2021, perkembangan kinerja transaksi
uang kartal memiliki pola net outflow, dengan trend inflow
sepanjang tahun 2021 terus menurun.
48 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
49PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Penyelenggaraan Sistem PembayaranPengelolaan Uang Rupiah
Bab V Bab VPenyelenggaraan Sistem Pembayaran
Pengelolaan Uang Rupiah
Grafik 5.8 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Pecahan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
LEMBAR
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
100000 50000 20000 10000 5000
TWI-2018 TWII-2018 TWIII-2018 TWIV-2018 TWI-2019 TWII-2019 TWIII-2019 TWIV-2019
TWI-2020 TWII-2020 TWIII-2020 TWIV-2020 TWI-2021 TWII-2021 TWIII-2021 TWIV-2021
Grafik 5.7 Perkembangan Temuan Uang Palsu
LEMBAR
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Tabel 5.2 Kegiatan Kas Titipan
NAMA KAS TITIPAN
Sampit
Muara Teweh
Pangkalan Bun
Buntok
Nanga Bulik
TOTAL
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
OUTFLOWINFLOW TOTAL
I 2021
724.372
32.336
398.288
28.314
19.267
1.202.577
I 2021
507.094
90.365
230.882
131.917
105.200
1.065.458
I 2021
1.231.466
122.701
629.170
160.231
124.467
2.268.035
II 2021
610.560
13.283
330.113
8.849
49.783
1.012.588
II 2021
861.082
272.790
419.316
264.007
240.035
2.057.230
II 2021
1.471.642
286.073
749.429
272.856
289.818
3.069.818
III 2021
534.623
6.021
386.215
960
25.626
953.445
III 2021
626.171
195.450
384.426
118.775
152.510
1.477.332
III 2021
1.160.794
201.471
770.641
119.735
178.136
2.430.777
IV 2021
353.669
1.149
201.032
82
29.232
585.164
IV 2021
616.460
197.620
433.470
183.900
233.155
1.664.605
IV 2021
970.129
198.769
634.502
183.982
262.387
2.249.769
G. OUTFLOWOUTFLOW
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 5.6 Transaksi Outflow Uang Kartal
RP MILIAR YOY (%)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Kegiatan pendistribusian Uang Layak Edar (ULE)
dilaksanakan di dalam maupun di luar kota Provinsi
Ka l imantan Tengah. Kegiatan penge lo laan dan
pendistribusian yang telah dilakukan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (KPw BI Prov.
Kalteng) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan uang Rupiah
dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang
sesuai kebutuhan masyarakat, dan dalam kondisi yang layak
edar. Distribusi ULE dilaksanakan dengan mekanisme
penukaran uang di loket Bank Indonesia dan perbankan di
wilayah Kalimantan Tengah, kas keliling dalam dan luar kota,
serta pelaksanaan kas titipan di sejumlah kabupaten.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan
Tengah melakukan kegiatan kas keliling untuk memenuhi
kebutuhan uang kartal yang berkualitas baik dan layak edar
di masyarakat. Salah satu layanan kas luar kantor yang
dilakukan oleh KPwBI Prov. Kalteng adalah kegiatan kas
keliling, yaitu layanan penukaran uang oleh unit kerja
pengelolaan uang rupiah kepada masyarakat. Kegiatan kas
keliling dilaksanakan di tempat keramaian masyarakat
seperti pasar tradisional dan pasar modern, serta kantor
layanan masyarakat, baik di dalam kota maupun luar kota
Palangka Raya. Namun demikian, pasca merebaknya
pandemi covid-19 kegiatan kas keliling dihentikan
sementara mulai Mei 2021.
5.3.2 Pengelolaan Uang Layak Edar
Selain dalam bentuk kegiatan kas keliling, distribusi uang di
luar kantor juga dilakukan dalam bentuk Kas Titipan.
Penyelenggaraan kas titipan merupakan salah satu
implementasi kebijakan Bank Indonesia dalam menyediakan
layanan kas, dan menjamin bahwa uang yang beredar dalam
kondisi layak bagi wilayah yang memilik keterbatasan akses
dan jarak dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
hingga akhir triwulan IV 2021 memiliki 5 (lima) lokasi kas
titipan, yakni di Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit),
Kabupaten Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Kabupaten
Barito Selatan (Buntok), Kabupaten Barito Utara (Muara
Teweh), dan Kabupaten Lamandau (Nanga Bulik). Di tahun
sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Tengah memiliki 7 (tujuh) kas titipan namun 2
(dua) kas titipan sudah ditutup yakni di lokasi kas titipan
Kabupaten Murung Raya (Puruk Cahu), dan Kabupaten
Kapuas (Kuala Kapuas). Kas Titipan ini dilakukan melalui
pola kerja sama dengan perbankan setempat dalam
pelaksanaannya.
Pada triwulan IV 2021 total perputaran uang kartal yang
disalurkan melalui Kas Titipan mengalami penurunan. Total
perputaran uang kartal pada triwulan IV 2021 tercatat
sebesar Rp2,25 triliun, menurun dibandingkan dengan total
perputaran uang kartal kas titipan pada triwulan III 2021
yang tercatat sebesar Rp2,43 triliun. Adapun total perputaran
uang kartal terbesar terjadi di Kas Titipan Kota Sampit yang
tercatat sebesar Rp970 miliar pada triwulan IV 2021,
menurun dibandingkan dengan total perputaran uang kartal
pada triwulan III 2021 yang tercatat sebesar Rp1,16 triliun.
Kebutuhan masyarakat yang tinggi akan uang tunai
menyebabkan uang rupiah kerap dipalsukan. Peredaran
uang palsu di masyarakat ini tentu saja menyebabkan
kerugian bagi Negara dan juga masyarakat. Sebagaimana
yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang, Bank
Indonesia merupakan lembaga Negara yang berwenang
5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Palsu
untuk menentukan keaslian uang rupiah. Oleh karena itu,
masyarakat harus meminta klarifikasi kepada Bank
Indonesia terkait dengan uang rupiah yang diragukan
keasliannya.
Penemuan uang palsu di Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 mengalami penurunan. Jumlah temuan uang palsu
pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 27 lembar, baik
yang dilaporkan perbankan, kepolisian, masyarakat, maupun
hasil temuan saat dilakukan penukaran di loket Bank
Indonesia dan Kas Keliling. Jumlah uang palsu yang
ditemukan tersebut mengalami penurunan dibandingkan
dengan jumlah temuan pada triwulan III 2021 yang tercatat
sebanyak 35 lembar. Pecahan Rp100.000 merupakan
pecahan yang mendominasi temuan uang palsu yang
beredar di Kalimantan Tengah. Uang palsu pecahan
Rp100.000 pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 15
lembar. Penemuan uang palsu ini sejalan dengan upaya
Bank Indonesia dalam mengedukasi masyarakat melalui
sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) secara
intensif dan berkala sebagai upaya meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah.
KPwBI Provinsi Kalimantan Tengah terus berusaha untuk
menjaga tingkat kelayakan uang yang beredar di
masyarakat dan juga menekan peredaran uang palsu dan
uang tiruan melalui kegiatan sosialisasi dan bersinergi
dengan pihak terkait. Sebagai upaya untuk menjaga tingkat
kelayakan uang yang beredar di masyarakat (soil level) serta
menanggulangi peredaran uang palsu di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah, KPwBI Provinsi Kalimantan Tengah
terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga
uang rupiah dan pengetahuan serta kewaspadaan terhadap
peredaran uang palsu. Dalam berbagai kesempatan dan
acara Bank Indonesia melaksanakan kegiatan sosialisasi
dan edukasi mengenai cara merawat uang rupiah dengan 5J
(uang rupiah Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan
distapler, Jangan diremas dan Jangan dibasahi) serta
sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan 3D (Dilihat,
Diraba dan Diterawang).
5.2.4 Upaya Menjaga Uang Layak Edar danMenekan Peredaran Uang Palsu
50 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
51PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Penyelenggaraan Sistem PembayaranPengelolaan Uang Rupiah
Bab V Bab VPenyelenggaraan Sistem Pembayaran
Pengelolaan Uang Rupiah
Grafik 5.8 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Pecahan
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
LEMBAR
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
100000 50000 20000 10000 5000
TWI-2018 TWII-2018 TWIII-2018 TWIV-2018 TWI-2019 TWII-2019 TWIII-2019 TWIV-2019
TWI-2020 TWII-2020 TWIII-2020 TWIV-2020 TWI-2021 TWII-2021 TWIII-2021 TWIV-2021
Grafik 5.7 Perkembangan Temuan Uang Palsu
LEMBAR
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Tabel 5.2 Kegiatan Kas Titipan
NAMA KAS TITIPAN
Sampit
Muara Teweh
Pangkalan Bun
Buntok
Nanga Bulik
TOTAL
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
OUTFLOWINFLOW TOTAL
I 2021
724.372
32.336
398.288
28.314
19.267
1.202.577
I 2021
507.094
90.365
230.882
131.917
105.200
1.065.458
I 2021
1.231.466
122.701
629.170
160.231
124.467
2.268.035
II 2021
610.560
13.283
330.113
8.849
49.783
1.012.588
II 2021
861.082
272.790
419.316
264.007
240.035
2.057.230
II 2021
1.471.642
286.073
749.429
272.856
289.818
3.069.818
III 2021
534.623
6.021
386.215
960
25.626
953.445
III 2021
626.171
195.450
384.426
118.775
152.510
1.477.332
III 2021
1.160.794
201.471
770.641
119.735
178.136
2.430.777
IV 2021
353.669
1.149
201.032
82
29.232
585.164
IV 2021
616.460
197.620
433.470
183.900
233.155
1.664.605
IV 2021
970.129
198.769
634.502
183.982
262.387
2.249.769
G. OUTFLOWOUTFLOW
SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH
Grafik 5.6 Transaksi Outflow Uang Kartal
RP MILIAR YOY (%)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
Kegiatan pendistribusian Uang Layak Edar (ULE)
dilaksanakan di dalam maupun di luar kota Provinsi
Ka l imantan Tengah. Kegiatan penge lo laan dan
pendistribusian yang telah dilakukan Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (KPw BI Prov.
Kalteng) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan uang Rupiah
dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang
sesuai kebutuhan masyarakat, dan dalam kondisi yang layak
edar. Distribusi ULE dilaksanakan dengan mekanisme
penukaran uang di loket Bank Indonesia dan perbankan di
wilayah Kalimantan Tengah, kas keliling dalam dan luar kota,
serta pelaksanaan kas titipan di sejumlah kabupaten.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan
Tengah melakukan kegiatan kas keliling untuk memenuhi
kebutuhan uang kartal yang berkualitas baik dan layak edar
di masyarakat. Salah satu layanan kas luar kantor yang
dilakukan oleh KPwBI Prov. Kalteng adalah kegiatan kas
keliling, yaitu layanan penukaran uang oleh unit kerja
pengelolaan uang rupiah kepada masyarakat. Kegiatan kas
keliling dilaksanakan di tempat keramaian masyarakat
seperti pasar tradisional dan pasar modern, serta kantor
layanan masyarakat, baik di dalam kota maupun luar kota
Palangka Raya. Namun demikian, pasca merebaknya
pandemi covid-19 kegiatan kas keliling dihentikan
sementara mulai Mei 2021.
5.3.2 Pengelolaan Uang Layak Edar
Selain dalam bentuk kegiatan kas keliling, distribusi uang di
luar kantor juga dilakukan dalam bentuk Kas Titipan.
Penyelenggaraan kas titipan merupakan salah satu
implementasi kebijakan Bank Indonesia dalam menyediakan
layanan kas, dan menjamin bahwa uang yang beredar dalam
kondisi layak bagi wilayah yang memilik keterbatasan akses
dan jarak dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah
hingga akhir triwulan IV 2021 memiliki 5 (lima) lokasi kas
titipan, yakni di Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit),
Kabupaten Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Kabupaten
Barito Selatan (Buntok), Kabupaten Barito Utara (Muara
Teweh), dan Kabupaten Lamandau (Nanga Bulik). Di tahun
sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Kalimantan Tengah memiliki 7 (tujuh) kas titipan namun 2
(dua) kas titipan sudah ditutup yakni di lokasi kas titipan
Kabupaten Murung Raya (Puruk Cahu), dan Kabupaten
Kapuas (Kuala Kapuas). Kas Titipan ini dilakukan melalui
pola kerja sama dengan perbankan setempat dalam
pelaksanaannya.
Pada triwulan IV 2021 total perputaran uang kartal yang
disalurkan melalui Kas Titipan mengalami penurunan. Total
perputaran uang kartal pada triwulan IV 2021 tercatat
sebesar Rp2,25 triliun, menurun dibandingkan dengan total
perputaran uang kartal kas titipan pada triwulan III 2021
yang tercatat sebesar Rp2,43 triliun. Adapun total perputaran
uang kartal terbesar terjadi di Kas Titipan Kota Sampit yang
tercatat sebesar Rp970 miliar pada triwulan IV 2021,
menurun dibandingkan dengan total perputaran uang kartal
pada triwulan III 2021 yang tercatat sebesar Rp1,16 triliun.
Kebutuhan masyarakat yang tinggi akan uang tunai
menyebabkan uang rupiah kerap dipalsukan. Peredaran
uang palsu di masyarakat ini tentu saja menyebabkan
kerugian bagi Negara dan juga masyarakat. Sebagaimana
yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang, Bank
Indonesia merupakan lembaga Negara yang berwenang
5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Palsu
untuk menentukan keaslian uang rupiah. Oleh karena itu,
masyarakat harus meminta klarifikasi kepada Bank
Indonesia terkait dengan uang rupiah yang diragukan
keasliannya.
Penemuan uang palsu di Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV
2021 mengalami penurunan. Jumlah temuan uang palsu
pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 27 lembar, baik
yang dilaporkan perbankan, kepolisian, masyarakat, maupun
hasil temuan saat dilakukan penukaran di loket Bank
Indonesia dan Kas Keliling. Jumlah uang palsu yang
ditemukan tersebut mengalami penurunan dibandingkan
dengan jumlah temuan pada triwulan III 2021 yang tercatat
sebanyak 35 lembar. Pecahan Rp100.000 merupakan
pecahan yang mendominasi temuan uang palsu yang
beredar di Kalimantan Tengah. Uang palsu pecahan
Rp100.000 pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 15
lembar. Penemuan uang palsu ini sejalan dengan upaya
Bank Indonesia dalam mengedukasi masyarakat melalui
sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) secara
intensif dan berkala sebagai upaya meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah.
KPwBI Provinsi Kalimantan Tengah terus berusaha untuk
menjaga tingkat kelayakan uang yang beredar di
masyarakat dan juga menekan peredaran uang palsu dan
uang tiruan melalui kegiatan sosialisasi dan bersinergi
dengan pihak terkait. Sebagai upaya untuk menjaga tingkat
kelayakan uang yang beredar di masyarakat (soil level) serta
menanggulangi peredaran uang palsu di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah, KPwBI Provinsi Kalimantan Tengah
terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga
uang rupiah dan pengetahuan serta kewaspadaan terhadap
peredaran uang palsu. Dalam berbagai kesempatan dan
acara Bank Indonesia melaksanakan kegiatan sosialisasi
dan edukasi mengenai cara merawat uang rupiah dengan 5J
(uang rupiah Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan
distapler, Jangan diremas dan Jangan dibasahi) serta
sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan 3D (Dilihat,
Diraba dan Diterawang).
5.2.4 Upaya Menjaga Uang Layak Edar danMenekan Peredaran Uang Palsu
50 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
51PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Penyelenggaraan Sistem PembayaranPengelolaan Uang Rupiah
Bab V Bab VPenyelenggaraan Sistem Pembayaran
Pengelolaan Uang Rupiah
Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan
BAB VI
Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah,
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat
dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu dari
kontraksi 1,28% di Bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif
0,39% di Bulan Agustus 2021.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi
Kalimantan Tengah pada Bulan Agustus 2021 tumbuh negatif
sebesar 1,09% menurun dibandingkan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya.
Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan
BAB VI
Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah,
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat
dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu dari
kontraksi 1,28% di Bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif
0,39% di Bulan Agustus 2021.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi
Kalimantan Tengah pada Bulan Agustus 2021 tumbuh negatif
sebesar 1,09% menurun dibandingkan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya.
Grafik 6.4 Likert Scale Penggunaan Tenaga Kerja Liaison Bank Indonesia
SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA, DIOLAH
PROYEKSI JUMLAH TK JUMLAH TK
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-2,00
-1,50
-1,00
-0,50
0,00
0,50
1,00
1,50
Grafik 6.3 Perkembangan Indek Ekspektasi Konsumen
IEK KONDISI PENGHASILAN KONDISI EKONOMI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
149,00
140,17
137,00
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
14
2,0
6
Grafik 6.2 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja per Sektor
SUMBER: BPS, DIOLAH
2019
FEB AGS
2018
FEB AGS
2020
FEB AGS FEB
2021
AGS
PERTANIAN INDUSTRI PERDAGANGAN PERTAMBANGAN JASA LAINNYA
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Grafik 6.1 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Serapan Tenaga Kerja
SUMBER : BPS, DIOLAH
GROWTH ANGKATAN KERJA (%) GROWTH SERAPAN TENAGA KERJA (%)
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0
-0,50
-1,00
-1,50
2019
FEB AGS
2020
FEB AGS
2021
FEB AGS
6.1 KETENAGAKERJAAN
Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Tengah per
Agustus 2021 tercatat mengalami perbaikan di tengah
kondisi pandemi yang terus membaik serta pemulihan
ekonomi yang terus berlanjut. Perbaikan kondisi
ketenagakerjaan selama pandemi Covid-19 ditandai dengan
penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada
periode Agustus 2021, dibandingkan dengan Agustus 2020
meski belum lebih baik dibandingkan dengan Agustus 2019
atau sebelum pandemi Covid-19. Tercatat TPT per Agustus
2021 sebesar 4,53%, menurun dibandingkan dengan
Agustus 2020 sebesar 4,58%. Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) per Agustus 2021 juga tercatat mengalami
peningkatan menjadi sebesar 68,67% dibandingkan dengan
Agustus 2020 yang sebesar 68,40%. (Tabel 6.1).
Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2021
membaik sejalan perbaikan kondisi ekonomi. Pada
Agustus 2021, penyerapan tenaga kerja tumbuh positif
2,15% (yoy), membaik dibandingkan dengan penyerapan
6.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan
Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama
STATUS PEKERJAAN UTAMA
Penduduk Usia Kerja (ribu Jiwa)
Angkatan Kerja (ribu Jiwa)
Bekerja (ribu Jiwa)
Pengangguran (ribu Jiwa)
Bukan Angkatan Kerja (ribu Jiwa)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (tpak) (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Bekerja Tidak Penuh (ribu Jiwa)
Setengah Menganggur (ribu Jiwa)
Paruh Waktu (ribu Jiwa)
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
FEB
2019
1.960,50
1.416,20
1.369,00
47,20
544,30
72,23
3,33
367,10
91,80
275,30
AGS
1.983,60
1.374,40
1.319,00
55,50
638,10
69,29
4,04
392,00
79,70
312,30
FEB
2020
AGS FEB
2021
2.000,68
1.418,27
1.371,11
47,16
582,41
70,89
3,33
442,00
89,00
353,00
2.019,52
1.381,44
1.318,13
63,31
638,08
68,40
4,58
465,40
106,00
359,40
2.036,08
1.413,78
1.353,63
60,15
622,30
69,44
4,25
456,71
83,79
372,93
AGS
2.053,88
1.410,31
1.346,44
63,87
643,57
68,67
4,53
471,79
80,92
390,87
tenaga kerja pada Agustus 2020 yang tumbuh melambat
-0,07% (yoy). Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian
Kalimantan Tengah yang terus menunjukan perbaikan.
(Grafik 6.1).
Secara spasial, TPT di Perkotaan pada bulan Agustus 2021
mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari TPT
Perkotaan di Kalimantan Tengah per Agustus 2021 sebesar
5,18%, meningkat dibandingkan dengan Agustus 2020
sebesar 5,13%, meski lebih baik dibandingkan dengan bulan
Februari 2021 yang tercatat sebesar 5,30%. Sementara itu,
TPT Perdesaan menunjukan perbaikan tercatat per bulan
Agustus 2021 sebesar 4,05%, lebih rendah dibandingkan
dengan bulan Agustus 2020 sebesar 4,20%. Perbaikan TPT
Perdesaan sejalan dengan terus perbaikan sektor pertanian,
sementara TPT di Perkotaan sejalan dengan masih belum
begitu pulihnya sektor perdagangan dan sektor akomodasi
dan makan minum sejalan dengan kondisi pandemi yang
terjadi.
Berdasarkan distr ibusi , sektor per tanian masih
mendominasi pangsa tenaga kerja di Kalimantan Tengah.
Sampai bulan Agustus 2021, jumlah tenaga kerja yang
bekerja pada sektor pertanian di Kalimantan Tengah adalah
sebanyak 505.588 orang, meningkat dibandingkan dengan
jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor yang sama pada
Agustus 2020, yang tercatat sebanyak 502.867 orang. Sektor
ini menyerap sekitar 37,55% dari seluruh tenaga kerja di
Kalimantan Tengah. Sektor lainnya yang menyerap tenaga
kerja terbesar adalah perdagangan dan jasa masing-masing
sebesar 17,50% dan 16,28% (Tabel 6.2 dan Grafik 6.2).
Vaksinasi COVID-19 yang terus merata dan perbaikan
kondisi perekonomian provinsi Kalimantan Tengah
berpengaruh pada perkembangan ketenagakerjaan
Kalimantan Tengah pada tahun 2020 hingga triwulan III
tahun 2021. Mulai penurunan level penerapan Kebijakan
PPKM di wilayah Kalimantan Tengah ke level 1 berpengaruh
kepada akses dan mobilitas penduduk. Hal ini juga
memengaruhi optimisme konsumen dan pelaku usaha.
Kondisi ini tercermin pada penurunan pengangguran akibat
Covid-19 dari sebanyak 9,33 ribu orang menjadi 6,21 ribu
orang jika dibandingkan dengan periode sebelumnya per
Agustus 2020 (Tabel 6.3).
Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja (PUK)
KOMPONEN
Pengangguran Karena Covid-19
BAK Karena Covid-19
Sementara Tidak Bekerja Covid-19
Penduduk dengan Jam Kerja Lebih
Pendek Karena Covid-19
Total
Penduduk usia kerja (PUK)
Presentase terhadap (PUK)
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
-3,12
-3,45
3,21
-35,48
-38,78
34,36
-2,05
Ribu orang
PerubahanAgt 2020 - Agt 2021
Persen
-33,39
-55,34
29,84
-21,60
-20,37
1,70
-21,71
6,21
2,78
13,97
128,57
151,54
2.053,88
7,38
Agustus2021
9,33
6,23
10,76
164,00
190,31
2.019,52
9,42
Agustus2020
Tabel 6.2 Sebaran Tenaga Kerja per Sektoral
SEKTOR
Pertanian
Industri
Perdagangan
Pertambangan
Jasa
Lainnya
TOTAL
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
AGS
2019
454.234
73.105
230.813
95.967
387.564
127.317
1.369.000
FEB
504.735
79.674
208.348
77.815
219.502
238.225
1.328.298
FEB
2020
AGS FEB
2021
503.883
89.808
218.006
90.082
236.928
232.403
1.371.110
502.867
76.056
228.827
83.042
213.801
213.537
1.318.130
469.439
87.986
253.941
82.842
233.501
225.921
1.353.630
AGS
505.588
76.343
235.627
90.481
219.200
219.200
1.346.440
6.1.2 Prospek Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan pada triwulan I-2022 diperkirakan
akan membaik dibandingkan dengan triwulan IV-2021.
Perkiraan perbaikan dimaksud mengacu pada hasil Survei
Konsumen (SK) Bank Indonesia Kalimantan Tengah yang
menunjukan optimisme konsumen terhadap kondisi
perekonomian, penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja
ke depan membaik, dibandingkan dengan hasil SK pada
triwulan III 2021. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil liaison
Bank Indonesia Kalimantan Tengah yang dilakukan kepada
pelaku usaha selama triwulan IV 2021, di mana secara umum
pelaku usaha berencana untuk melakukan penambahan
tenaga kerja ke depan (Grafik 6.3 dan Grafik 6.4).
54 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
55PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI Bab VI
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Grafik 6.4 Likert Scale Penggunaan Tenaga Kerja Liaison Bank Indonesia
SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA, DIOLAH
PROYEKSI JUMLAH TK JUMLAH TK
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
-2,00
-1,50
-1,00
-0,50
0,00
0,50
1,00
1,50
Grafik 6.3 Perkembangan Indek Ekspektasi Konsumen
IEK KONDISI PENGHASILAN KONDISI EKONOMI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA
SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
149,00
140,17
137,00
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
14
2,0
6
Grafik 6.2 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja per Sektor
SUMBER: BPS, DIOLAH
2019
FEB AGS
2018
FEB AGS
2020
FEB AGS FEB
2021
AGS
PERTANIAN INDUSTRI PERDAGANGAN PERTAMBANGAN JASA LAINNYA
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Grafik 6.1 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Serapan Tenaga Kerja
SUMBER : BPS, DIOLAH
GROWTH ANGKATAN KERJA (%) GROWTH SERAPAN TENAGA KERJA (%)
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0
-0,50
-1,00
-1,50
2019
FEB AGS
2020
FEB AGS
2021
FEB AGS
6.1 KETENAGAKERJAAN
Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Tengah per
Agustus 2021 tercatat mengalami perbaikan di tengah
kondisi pandemi yang terus membaik serta pemulihan
ekonomi yang terus berlanjut. Perbaikan kondisi
ketenagakerjaan selama pandemi Covid-19 ditandai dengan
penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada
periode Agustus 2021, dibandingkan dengan Agustus 2020
meski belum lebih baik dibandingkan dengan Agustus 2019
atau sebelum pandemi Covid-19. Tercatat TPT per Agustus
2021 sebesar 4,53%, menurun dibandingkan dengan
Agustus 2020 sebesar 4,58%. Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) per Agustus 2021 juga tercatat mengalami
peningkatan menjadi sebesar 68,67% dibandingkan dengan
Agustus 2020 yang sebesar 68,40%. (Tabel 6.1).
Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2021
membaik sejalan perbaikan kondisi ekonomi. Pada
Agustus 2021, penyerapan tenaga kerja tumbuh positif
2,15% (yoy), membaik dibandingkan dengan penyerapan
6.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan
Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama
STATUS PEKERJAAN UTAMA
Penduduk Usia Kerja (ribu Jiwa)
Angkatan Kerja (ribu Jiwa)
Bekerja (ribu Jiwa)
Pengangguran (ribu Jiwa)
Bukan Angkatan Kerja (ribu Jiwa)
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (tpak) (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
Bekerja Tidak Penuh (ribu Jiwa)
Setengah Menganggur (ribu Jiwa)
Paruh Waktu (ribu Jiwa)
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
FEB
2019
1.960,50
1.416,20
1.369,00
47,20
544,30
72,23
3,33
367,10
91,80
275,30
AGS
1.983,60
1.374,40
1.319,00
55,50
638,10
69,29
4,04
392,00
79,70
312,30
FEB
2020
AGS FEB
2021
2.000,68
1.418,27
1.371,11
47,16
582,41
70,89
3,33
442,00
89,00
353,00
2.019,52
1.381,44
1.318,13
63,31
638,08
68,40
4,58
465,40
106,00
359,40
2.036,08
1.413,78
1.353,63
60,15
622,30
69,44
4,25
456,71
83,79
372,93
AGS
2.053,88
1.410,31
1.346,44
63,87
643,57
68,67
4,53
471,79
80,92
390,87
tenaga kerja pada Agustus 2020 yang tumbuh melambat
-0,07% (yoy). Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian
Kalimantan Tengah yang terus menunjukan perbaikan.
(Grafik 6.1).
Secara spasial, TPT di Perkotaan pada bulan Agustus 2021
mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari TPT
Perkotaan di Kalimantan Tengah per Agustus 2021 sebesar
5,18%, meningkat dibandingkan dengan Agustus 2020
sebesar 5,13%, meski lebih baik dibandingkan dengan bulan
Februari 2021 yang tercatat sebesar 5,30%. Sementara itu,
TPT Perdesaan menunjukan perbaikan tercatat per bulan
Agustus 2021 sebesar 4,05%, lebih rendah dibandingkan
dengan bulan Agustus 2020 sebesar 4,20%. Perbaikan TPT
Perdesaan sejalan dengan terus perbaikan sektor pertanian,
sementara TPT di Perkotaan sejalan dengan masih belum
begitu pulihnya sektor perdagangan dan sektor akomodasi
dan makan minum sejalan dengan kondisi pandemi yang
terjadi.
Berdasarkan distr ibusi , sektor per tanian masih
mendominasi pangsa tenaga kerja di Kalimantan Tengah.
Sampai bulan Agustus 2021, jumlah tenaga kerja yang
bekerja pada sektor pertanian di Kalimantan Tengah adalah
sebanyak 505.588 orang, meningkat dibandingkan dengan
jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor yang sama pada
Agustus 2020, yang tercatat sebanyak 502.867 orang. Sektor
ini menyerap sekitar 37,55% dari seluruh tenaga kerja di
Kalimantan Tengah. Sektor lainnya yang menyerap tenaga
kerja terbesar adalah perdagangan dan jasa masing-masing
sebesar 17,50% dan 16,28% (Tabel 6.2 dan Grafik 6.2).
Vaksinasi COVID-19 yang terus merata dan perbaikan
kondisi perekonomian provinsi Kalimantan Tengah
berpengaruh pada perkembangan ketenagakerjaan
Kalimantan Tengah pada tahun 2020 hingga triwulan III
tahun 2021. Mulai penurunan level penerapan Kebijakan
PPKM di wilayah Kalimantan Tengah ke level 1 berpengaruh
kepada akses dan mobilitas penduduk. Hal ini juga
memengaruhi optimisme konsumen dan pelaku usaha.
Kondisi ini tercermin pada penurunan pengangguran akibat
Covid-19 dari sebanyak 9,33 ribu orang menjadi 6,21 ribu
orang jika dibandingkan dengan periode sebelumnya per
Agustus 2020 (Tabel 6.3).
Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja (PUK)
KOMPONEN
Pengangguran Karena Covid-19
BAK Karena Covid-19
Sementara Tidak Bekerja Covid-19
Penduduk dengan Jam Kerja Lebih
Pendek Karena Covid-19
Total
Penduduk usia kerja (PUK)
Presentase terhadap (PUK)
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
-3,12
-3,45
3,21
-35,48
-38,78
34,36
-2,05
Ribu orang
PerubahanAgt 2020 - Agt 2021
Persen
-33,39
-55,34
29,84
-21,60
-20,37
1,70
-21,71
6,21
2,78
13,97
128,57
151,54
2.053,88
7,38
Agustus2021
9,33
6,23
10,76
164,00
190,31
2.019,52
9,42
Agustus2020
Tabel 6.2 Sebaran Tenaga Kerja per Sektoral
SEKTOR
Pertanian
Industri
Perdagangan
Pertambangan
Jasa
Lainnya
TOTAL
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
AGS
2019
454.234
73.105
230.813
95.967
387.564
127.317
1.369.000
FEB
504.735
79.674
208.348
77.815
219.502
238.225
1.328.298
FEB
2020
AGS FEB
2021
503.883
89.808
218.006
90.082
236.928
232.403
1.371.110
502.867
76.056
228.827
83.042
213.801
213.537
1.318.130
469.439
87.986
253.941
82.842
233.501
225.921
1.353.630
AGS
505.588
76.343
235.627
90.481
219.200
219.200
1.346.440
6.1.2 Prospek Ketenagakerjaan
Kondisi ketenagakerjaan pada triwulan I-2022 diperkirakan
akan membaik dibandingkan dengan triwulan IV-2021.
Perkiraan perbaikan dimaksud mengacu pada hasil Survei
Konsumen (SK) Bank Indonesia Kalimantan Tengah yang
menunjukan optimisme konsumen terhadap kondisi
perekonomian, penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja
ke depan membaik, dibandingkan dengan hasil SK pada
triwulan III 2021. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil liaison
Bank Indonesia Kalimantan Tengah yang dilakukan kepada
pelaku usaha selama triwulan IV 2021, di mana secara umum
pelaku usaha berencana untuk melakukan penambahan
tenaga kerja ke depan (Grafik 6.3 dan Grafik 6.4).
54 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
55PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI Bab VI
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Grafik 6.9 Indeks Kondisi Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
IKE PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAP. KERJA
106,83
117,33
120,00
11
4,7
2
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Grafik 6.8 Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
20192017
MAR SEPMAR SEP
KOTA + DESA
2018
MAR SEP
0,000
0,050
0,100
0,150
0,200
0,250
0,300
0,350
2020
MAR SEP MAR
2021
Grafik 6.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
KOTA + DESA
0,000
0,200
0,400
0,600
0,800
1,000
1,200
SEP
0,2000,220
0,1500,170
20192017
MAR SEPMAR SEP
2018
MAR SEP
2020
MAR SEP MAR
2021
SEP
0,8000,880
0,710 0,750
Grafik 6.6 Indeks Penghasilan Survei Konsumen Bank Indonesia
SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
59,50
84,00
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III
PENGHASILAN
Grafik 6.5 Perkembangan Angka Kemiskinan
SUMBER: BPS, DIOLAH
11
4,7
2
20192017
MAR SEPMAR SEP
2018
MAR SEP
2020
MAR SEP MAR
2021
SEP
57
.86
0
83
.17
0
14
1.0
30
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
KOTA KOTA DESA KOTA+DESADESA KOTA+DESA
6.2 KESEJAHTERAAN
6.2.1 Kemiskinan
Sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi Kalimantan
Tengah, kondisi kesejahteraan masyarakat periode
September 2021 mengalami perbaikan. Sampai bulan
September 2021, jumlah penduduk miskin di Kalimantan
Tengah adalah sebanyak 141.030 jiwa, atau sebanyak 5,16%
dari jumlah penduduk Kalimantan Tengah. Kondisi
kemiskinan pada periode ini membaik jika dibandingkan
dengan periode September 2020, yang tercatat sebanyak
141.780 jiwa, atau 5,26% dari jumlah penduduk Kalimantan
Tengah.
Secara spasial, kondisi kemiskinan pada pedesaan di
Kalimantan Tengah membaik pada periode September
2021. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama
pada tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin di wilayah
pedesaan menurun dari sebesar 5,50% menjadi 5,23%,
dengan jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak
83.170 orang. Sementara itu, kemiskinan di perkotaan
mengalami kenaikan dari September 2020 sebesar 4,92%
menjadi 5,08% pada September 2021. Penurunan
kemiskinan di pedesaan sejalan dengan penurunan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) seiring dengan terus
perbaikan sektor pertanian dan perkebunan antara lain
didorong oleh peningkatan harga komoditas TBS (Tandan
Buah Segar) Kelapa Sawit. (Grafik 6.5).
Garis kemiskinan di Kalimantan Tengah sampai bulan
September 2021 mengalami peningkatan dibandingkan
dengan periode bulan September 2020. Secara spasial,
garis kemiskinan di pedesaan mengalami peningkatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan. Di pedesaan,
garis kemiskinan meningkat sebesar 7,65% (yoy) menjadi
Rp537.135 pada bulan September 2021, sementara di
perkotaan garis kemiskinan meningkat sebesar 6,14% (yoy)
menjadi Rp499.553 pada periode yang sama. Masih
tingginya tingkat kemiskinan diperkotaan sejalan dengan
terbatasnya aktifitas masyarakat pada kondisi pandemi
Covid-19.
Tingkat kemiskinan yang menurun juga terkonfirmasi oleh
indeks penghasilan saat ini, hasil Survei Konsumen (SK)
Bank Indonesia. Indeks penghasilan pada Survei Konsumen
Bank Indonesia merupakan salah satu indikator dalam
mengukur kondisi kesejahteraan. Pada triwulan III 2021,
indeks penghasilan Kalimantan Tengah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar 59,50. Kenaikan indeks penghasilan ini
menunjukkan bahwa optimisme masyarakat meningkat
terhadap perbaikan tingkat pendapatan di Kalimantan
Tengah pada triwulan III 2021, sejalan dengan perbaikan
kondisi ekonomi. (Grafik 6.6).
6.2.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2021
mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan di
Kalimantan Tengah turun menjadi 0,71 pada September
2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar 0,88. Penurunan indeks kedalaman
kemiskinan merupakan indikasi bahwa secara umum rata-
rata pengeluaran masing-masing penduduk miskin di
Provinsi Kalimantan Tengah mulai menjauhi angka garis
kemiskinan (Grafik 6.7).
Sejalan dengan hal tersebut, Indeks Keparahan Kemiskinan
pada September 2021 juga mengalami penurunan. Pada
periode September 2021, indeks keparahan kemiskinan
Kalimantan Tengah adalah sebesar 0,17, menurun dari
indeks keparahan kemiskinan pada September 2020
sebesar 0,22. Indeks Keparahan Kemiskinan memberikan
gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara
penduduk miskin. Semakin rendah nilai indeks, semakin
rendah ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin
(Grafik 6.8).
6.2.3 Daya Beli Masyarakat
Berdasarkan Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia,
terlihat bahwa daya beli masyarakat mengalami
peningkatan. Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dari
Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada triwulan IV
2021 tercatat sebesar 114,72 meningkat dari capaian IKE
pada triwulan IV 2020 sebesar 87,72. Pembatasan
pergerakan masyarakat yang tidak seketat tahun
sebelumnya berdampak pada peningkatan aktifitas
masyarakat, sehingga mendorong konsumsi masyarakat.
Hal ini terkonfirmasi oleh IKK yang mengalami perbaikan
dari 123,08 pada triwulan IV 2020 menjadi 128,39 pada
triwulan IV 2021. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan
sektor konsumsi rumah tangga Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 yang telah tumbuh positif dibandingkan
dengan triwulan IV 2020 yang masih terkontraksi (tumbuh
negatif). Selain itu, komponen IKE yang lain, yaitu kondisi
penghasi lan, pembel ian barang tahan lama, dan
ketersediaan lapangan kerja terpantau mengalami kenaikan
menjadi masing-masing sebesar 120; 117,33 dan 106,83
pada triwulan IV 2021, dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya masing-masing sebesar 82,17; 114,17; dan
66,83. (Grafik 6.9).
Ke depan, masyarakat meyakini kondisi ekonomi terus
mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari IEK sebesar
114,72 pada triwulan IV 2021, meningkat dibandingkan
dengan triwulan IV 2020 sebesar 87,22. Perbaikan tersebut
sejalan dengan optimisme kondisi ekonomi, penghasilan
dan ketersediaan lapangan kerja yang akan membaik dalam
6 (enam) bulan ke depan (Grafik 6.3).
6.2.4 Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
NTP gabungan di Kalimantan Tengah pada triwulan IV-
2021 adalah sebesar 128,13. NTP pada triwulan ini lebih
tinggi dari NTP pada triwulan IV-2020 sebesar 105,95.
Kenaikan NTP ini sejalan dengan capaian Indeks Diterima
Petani (IT) yang meningkat dari 130,96 pada triwulan III-
2021 menjadi 140,97 pada triwulan IV-2021 serta capaian
Indeks Dibayar Petani (IB) yang meningkat dari 108,69
menjadi 110,01 pada triwulan IV-2021 (Grafik 6.10).
Peningkatan NTP Kalimantan Tengah pada triwulan IV-
2021 didorong oleh peningkatan secara umum pada
seluruh subsektor NTP. Dari kelima sub sektor, nilai tukar
yang mengalami kenaikan cukup signifikan pada triwulan IV-
2021 berasal dari NTP perkebunan. Hal ini sejalan dengan
harga TBS Kelapa Sawit yang terus mengalami peningkatan
mengikuti tren peningkatan harga komoditas CPO global
(Grafik 6.11).
56 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
57PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI Bab VI
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Grafik 6.9 Indeks Kondisi Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
IKE PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAP. KERJA
106,83
117,33
120,00
11
4,7
2
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III IV
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Grafik 6.8 Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
20192017
MAR SEPMAR SEP
KOTA + DESA
2018
MAR SEP
0,000
0,050
0,100
0,150
0,200
0,250
0,300
0,350
2020
MAR SEP MAR
2021
Grafik 6.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
KOTA + DESA
0,000
0,200
0,400
0,600
0,800
1,000
1,200
SEP
0,2000,220
0,1500,170
20192017
MAR SEPMAR SEP
2018
MAR SEP
2020
MAR SEP MAR
2021
SEP
0,8000,880
0,710 0,750
Grafik 6.6 Indeks Penghasilan Survei Konsumen Bank Indonesia
SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
59,50
84,00
I II
2020
III IVI II
2019
III IVI II
2018
III IV I II
2021
III
PENGHASILAN
Grafik 6.5 Perkembangan Angka Kemiskinan
SUMBER: BPS, DIOLAH
11
4,7
2
20192017
MAR SEPMAR SEP
2018
MAR SEP
2020
MAR SEP MAR
2021
SEP
57
.86
0
83
.17
0
14
1.0
30
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
160.000
KOTA KOTA DESA KOTA+DESADESA KOTA+DESA
6.2 KESEJAHTERAAN
6.2.1 Kemiskinan
Sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi Kalimantan
Tengah, kondisi kesejahteraan masyarakat periode
September 2021 mengalami perbaikan. Sampai bulan
September 2021, jumlah penduduk miskin di Kalimantan
Tengah adalah sebanyak 141.030 jiwa, atau sebanyak 5,16%
dari jumlah penduduk Kalimantan Tengah. Kondisi
kemiskinan pada periode ini membaik jika dibandingkan
dengan periode September 2020, yang tercatat sebanyak
141.780 jiwa, atau 5,26% dari jumlah penduduk Kalimantan
Tengah.
Secara spasial, kondisi kemiskinan pada pedesaan di
Kalimantan Tengah membaik pada periode September
2021. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama
pada tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin di wilayah
pedesaan menurun dari sebesar 5,50% menjadi 5,23%,
dengan jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak
83.170 orang. Sementara itu, kemiskinan di perkotaan
mengalami kenaikan dari September 2020 sebesar 4,92%
menjadi 5,08% pada September 2021. Penurunan
kemiskinan di pedesaan sejalan dengan penurunan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) seiring dengan terus
perbaikan sektor pertanian dan perkebunan antara lain
didorong oleh peningkatan harga komoditas TBS (Tandan
Buah Segar) Kelapa Sawit. (Grafik 6.5).
Garis kemiskinan di Kalimantan Tengah sampai bulan
September 2021 mengalami peningkatan dibandingkan
dengan periode bulan September 2020. Secara spasial,
garis kemiskinan di pedesaan mengalami peningkatan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan. Di pedesaan,
garis kemiskinan meningkat sebesar 7,65% (yoy) menjadi
Rp537.135 pada bulan September 2021, sementara di
perkotaan garis kemiskinan meningkat sebesar 6,14% (yoy)
menjadi Rp499.553 pada periode yang sama. Masih
tingginya tingkat kemiskinan diperkotaan sejalan dengan
terbatasnya aktifitas masyarakat pada kondisi pandemi
Covid-19.
Tingkat kemiskinan yang menurun juga terkonfirmasi oleh
indeks penghasilan saat ini, hasil Survei Konsumen (SK)
Bank Indonesia. Indeks penghasilan pada Survei Konsumen
Bank Indonesia merupakan salah satu indikator dalam
mengukur kondisi kesejahteraan. Pada triwulan III 2021,
indeks penghasilan Kalimantan Tengah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar 59,50. Kenaikan indeks penghasilan ini
menunjukkan bahwa optimisme masyarakat meningkat
terhadap perbaikan tingkat pendapatan di Kalimantan
Tengah pada triwulan III 2021, sejalan dengan perbaikan
kondisi ekonomi. (Grafik 6.6).
6.2.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2021
mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan di
Kalimantan Tengah turun menjadi 0,71 pada September
2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya sebesar 0,88. Penurunan indeks kedalaman
kemiskinan merupakan indikasi bahwa secara umum rata-
rata pengeluaran masing-masing penduduk miskin di
Provinsi Kalimantan Tengah mulai menjauhi angka garis
kemiskinan (Grafik 6.7).
Sejalan dengan hal tersebut, Indeks Keparahan Kemiskinan
pada September 2021 juga mengalami penurunan. Pada
periode September 2021, indeks keparahan kemiskinan
Kalimantan Tengah adalah sebesar 0,17, menurun dari
indeks keparahan kemiskinan pada September 2020
sebesar 0,22. Indeks Keparahan Kemiskinan memberikan
gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara
penduduk miskin. Semakin rendah nilai indeks, semakin
rendah ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin
(Grafik 6.8).
6.2.3 Daya Beli Masyarakat
Berdasarkan Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia,
terlihat bahwa daya beli masyarakat mengalami
peningkatan. Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dari
Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada triwulan IV
2021 tercatat sebesar 114,72 meningkat dari capaian IKE
pada triwulan IV 2020 sebesar 87,72. Pembatasan
pergerakan masyarakat yang tidak seketat tahun
sebelumnya berdampak pada peningkatan aktifitas
masyarakat, sehingga mendorong konsumsi masyarakat.
Hal ini terkonfirmasi oleh IKK yang mengalami perbaikan
dari 123,08 pada triwulan IV 2020 menjadi 128,39 pada
triwulan IV 2021. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan
sektor konsumsi rumah tangga Kalimantan Tengah pada
triwulan IV 2021 yang telah tumbuh positif dibandingkan
dengan triwulan IV 2020 yang masih terkontraksi (tumbuh
negatif). Selain itu, komponen IKE yang lain, yaitu kondisi
penghasi lan, pembel ian barang tahan lama, dan
ketersediaan lapangan kerja terpantau mengalami kenaikan
menjadi masing-masing sebesar 120; 117,33 dan 106,83
pada triwulan IV 2021, dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya masing-masing sebesar 82,17; 114,17; dan
66,83. (Grafik 6.9).
Ke depan, masyarakat meyakini kondisi ekonomi terus
mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari IEK sebesar
114,72 pada triwulan IV 2021, meningkat dibandingkan
dengan triwulan IV 2020 sebesar 87,22. Perbaikan tersebut
sejalan dengan optimisme kondisi ekonomi, penghasilan
dan ketersediaan lapangan kerja yang akan membaik dalam
6 (enam) bulan ke depan (Grafik 6.3).
6.2.4 Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah mengalami
peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
NTP gabungan di Kalimantan Tengah pada triwulan IV-
2021 adalah sebesar 128,13. NTP pada triwulan ini lebih
tinggi dari NTP pada triwulan IV-2020 sebesar 105,95.
Kenaikan NTP ini sejalan dengan capaian Indeks Diterima
Petani (IT) yang meningkat dari 130,96 pada triwulan III-
2021 menjadi 140,97 pada triwulan IV-2021 serta capaian
Indeks Dibayar Petani (IB) yang meningkat dari 108,69
menjadi 110,01 pada triwulan IV-2021 (Grafik 6.10).
Peningkatan NTP Kalimantan Tengah pada triwulan IV-
2021 didorong oleh peningkatan secara umum pada
seluruh subsektor NTP. Dari kelima sub sektor, nilai tukar
yang mengalami kenaikan cukup signifikan pada triwulan IV-
2021 berasal dari NTP perkebunan. Hal ini sejalan dengan
harga TBS Kelapa Sawit yang terus mengalami peningkatan
mengikuti tren peningkatan harga komoditas CPO global
(Grafik 6.11).
56 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
57PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI Bab VI
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Grafik 6.11 NTP Kalimantan Tengah dan Komponennya
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN
TRIWULAN IV 2021
80,00
90,00
100,00
110,00
120,00
130,00
140,00
150,00
160,00
Grafik 6.10 NTP Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
INDEKS DIBAYAR PETANI (IB) NTPINDEKS DITERIMA PETANI (IT)
I II
2020
III IVI II
2019
III IV I
2021
14
0,9
71
10
,01
12
8,1
3
II III IV
0
20
40
60
80
100
120
140
160
94,93
102,42
151,73
107,29103,06
58 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI
Grafik 6.11 NTP Kalimantan Tengah dan Komponennya
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN
TRIWULAN IV 2021
80,00
90,00
100,00
110,00
120,00
130,00
140,00
150,00
160,00
Grafik 6.10 NTP Provinsi Kalimantan Tengah
SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH
INDEKS DIBAYAR PETANI (IB) NTPINDEKS DITERIMA PETANI (IT)
I II
2020
III IVI II
2019
III IV I
2021
14
0,9
71
10
,01
12
8,1
3
II III IV
0
20
40
60
80
100
120
140
160
94,93
102,42
151,73
107,29103,06
58 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI
Prospek
Perekonomian Daerah
BAB VII
Momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut, sinyal
perbaikan terlihat di beberapa sektor utama penopang
ekonomi, konsumsi rumah tangga yang terus menguat sejalan
dengan meningkatnya optimisme dan perbaikan ekonomi
disertai terus berjalannya program vaksinasi mendukung
terciptanya herd imunity.
Peningkatan harga komoditas unggulan, perbaikan ekonomi
global, relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat menjadi
kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Namun
beberapa poin penting seperti kenaikan penyebaran varian
covid-19 omnicorn, gangguan rantai pasokan ditengah
kuatnya permintaan, dan normalisasi kebijakan negara maju,
tekanan inflasi, dan meningkatnya tensi geopolitik perlu
mendapatkan perhatian khusus.
Prospek
Perekonomian Daerah
BAB VII
Momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut, sinyal
perbaikan terlihat di beberapa sektor utama penopang
ekonomi, konsumsi rumah tangga yang terus menguat sejalan
dengan meningkatnya optimisme dan perbaikan ekonomi
disertai terus berjalannya program vaksinasi mendukung
terciptanya herd imunity.
Peningkatan harga komoditas unggulan, perbaikan ekonomi
global, relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat menjadi
kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Namun
beberapa poin penting seperti kenaikan penyebaran varian
covid-19 omnicorn, gangguan rantai pasokan ditengah
kuatnya permintaan, dan normalisasi kebijakan negara maju,
tekanan inflasi, dan meningkatnya tensi geopolitik perlu
mendapatkan perhatian khusus.
Tabel 7.1 Global Economic Outlook
SUMBER: WORLD ECONOMIC OUTLOOK JANUARY 2022* = DATA SEMENTARA, P = PROYEKSI
World
US
Euro Area
Japan
Tiongkok
India
ASEAN
WILAYAH
-3,1
-3,4
-6,3
-4,6
2,3
-7,3
-3,4
5,9
5,6
5,2
1,6
8,1
9,0
3,1
2020 2021*
4,4
4,0
3,9
3,3
4,8
9,0
5,6
2022P
7.1 PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMIDUNIA
Pertumbuhan ekonomi dunia kembali dibayangi risiko
peningkatan lonjakan Covid-19 varian baru Omicron.
Penyebaran varian ini lebih cepat dari varian Delta sehingga
meningkatkan risiko ketidakpastian global dengan
peningkatan pembatasan mobilitas dan volatilitas pasar
keuangan pada akhir tahun 2021. Meski dampak dan gejala
medis yang ditunjukkan varian Omicron tidak separah varian
Delta, namun tetap perlu diwaspadai dampaknya terhadap
tingkat okupansi rumah sakit dan kematian. Percepatan
vaksinasi yang terus dilakukan di semua negara, terutama di
negara berkembang turut menahan risiko keparahan
dampak pandemi. Dua negara dengan ekonomi terbesar,
yakni Cina dan Amerika Serikat juga masih mengalami
dinamika yang kompleks. Amerika Serikat menghadapi
inflasi yang sangat tinggi dengan jangkauan lebih luas dari
perkiraan semula, disertai kenaikan tingkat upah, yang
kemudian berdampak lebih lanjut pada kenaikan inflasi.
Sementara perlambatan sektor real estate di Cina berlanjut,
seiring dengan kebijakan zero-tolerance atas Covid-19. Hal
ini berdampak pada pemulihan konsumsi swasta yang lebih
rendah dari prakiraan. Dalam skala global, perlambatan
ekonomi Cina turut berdampak kepada negara eksportir
dengan tujuan Cina termasuk Indonesia yang memiliki
hubungan perdagangan erat.
Per tumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2022
diprakirakan tumbuh lebih moderat dibandingkan dengan
tahun 2021. Berdasarkan data ekonomi global yang dirilis
International Monetary Fund (IMF) pada World Economic
Outlook (WEO) Januari 2022, proyeksi pertumbuhan
ekonomi global tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih
rendah dari 2021 di sekitar 4,4% (yoy), melambat 0,5%
dibandingkan dengan prakiraan sebelumnya pada Bulan
Oktober 2021 yang sebesar 4,9% (Tabel 7.1). Hal ini dengan
memper t imbangkan hal -ha l tersebut atas ser ta
perkembangan kondisi pandemi varian baru yang dapat
menambah durasi pandemi dan memberikan disrupsi
ekonomi baru. Pertumbuhan ekonomi dunia juga masih
memiliki downside risk berupa volatilitas harga bahan bakar
dan disrupsi rantai pasokan. Prakiraan perlambatan
pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat dan Cina turut
membawa spillover terhadap pertumbuhan ekonomi negara
berkembang.
Pada tahun 2022, inflasi global diprakirakan relatif tinggi
dan akan mereda pada tahun 2023. Tahun 2022, inflasi
diprakirakan berada pada rata-rata 3,9 persen di negara maju
dan 5,9 persen di negara berkembang pada tahun 2022.
Secara umum, peningkatan tekanan inflasi akibat gangguan
rantai pasokan, kuatnya permintaan, kenaikan penyebaran
covid-19 varian Omicron dan kenaikan tensi geopolitik. Pada
jangka menengah-panjang, inflasi diprakirakan akan kembali
terkendali selama otoritas berhasil menjaga ekspektasi
masyarakat, mengendalikan pandemi, normalisasi rantai
pasokan, pengetatan kebijakan moneter, dan pemerataan
konsumsi dari barang ke jenis layanan. Kenaikan harga
bahan bakar yang telah berlangsung sepanjang tahun 2021
diperkirakan akan melambat selama periode 2022–2023,
karena ketidakseimbangan pasokan-permintaan semakin
terkendali yang akan membantu menahan inflasi. Demikian
pula harga pangan diprakirakan akan tumbuh lebih moderat
pada tahun 2022 dan menurun pada tahun 2023.
Federal Reserve pada bulan Desember 2021 memutuskan
untuk mengurangi pembelian aset lebih cepat dari jadwal
dan memberi isyarat untuk menaikkan Fed Fund Rate
menjadi 0,75-1,00 persen pada akhir tahun 2022, atau sekitar
50 basis poin lebih tinggi daripada tahun lalu. Hal tersebut
juga akan turut memicu ketidakpastian pada pasar
keuangan global yang kemudian membuat aliran modal
terbatas dan menekan nilai tukar negara berkembang,
termasuk Indonesia.
7.2 PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMIPROVINSI KALIMANTAN TENGAH2022
Momentum perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah pada
tahun 2022 berlanjut (Grafik 7.1). Diprakirakan
Perekonomian diyakini akan tumbuh moderat sejalan
dengan kenaikan optimisme masyarakat dan pelaku usaha
pasca vaksinisasi dosis 2 yang hampir menyeluruh dan terus
digencarkannya vaksin booster untuk mendukung
terciptanya herd immunity. Varian covid omicron diyakini
dapat terkendali pada akhir triwulan I 2022, sehingga
pemerintah akan mulai melakukan relaksasi pembatasan
mobilitas dan meyakini pelaku usaha untuk menjalankan
aktivitas ekonominya secara normal. Dengan kondisi
tersebut, konsumsi rumah tangga yang tercermin dari daya
beli masyarakat diharapkan akan tumbuh lebih baik
dibandingkan dengan pada tahun 2021.
Dari sisi belanja pemerintah, bantuan sosial antara lain
seperti PKH, Kartu Sembako, bantuan tunai lainnya akan
terus diberikan sejalan dengan dilanjutkannya kembali
program pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022
meskipun terdapat sedikit penyesuaian pagu yang lebih
rendah dibandingkan dengan pada tahun 2021. Program
strategis dan proyek unggulan yang sempat tertunda proses
realisasinya di tahun lalu seperti kegiatan intensifikasi PSN
food estate di Kalimantan Tengah disertai rehabilitasi irigasi
dan pembangunan infrastruktur di sekitarnya, akan didorong
akselerasinya pada tahun ini bersama dengan program dan
proyek tahun berjalan. Pembangunan tahap satu klaster
tambak udang vaname atau shrimp estate akan menjadi
salah satu dorongan pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja
pemerintah pada tahun 2022.
Dari sisi ekspor, World Economic Outlook (WEO) dan
consensus forecast memprediksi ekonomi negara mitra
dagang tetap tumbuh positif, memberi sinyal kenaikan
permintaan komoditas unggulan domestik yang akan
berdampak pada perbaikan kinerja ekspor daerah seperti
peningkatan kebutuhan batubara dan CPO global. Selain itu,
kinerja perdagangan luar negeri akan semakin diperkuat
dengan pelonggaran pembatasan arus lalu lintas baik
barang maupun orang di negara mitra dagang, sehingga
memberikan kemudahan terhadap aktivitas ekonomi antar
negara.
Sementara itu dari Lapangan Usaha (LU), LU unggulan
Provinsi Kalimantan tengah diprakirakan tumbuh positif dan
menjadi andalan penopang ekonomi Kalimantan tengah.
Program-program pemerintah seperti penerapan biodiesel
30 dan food estate akan mendorong kinerja LU utama
sekal igus mengakselerasi per tumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah. Selain itu proyeksi World Bank dalam
Commodity Market Outlook (CMO) menunjukkan bahwa
harga komoditas global yang menjadi unggulan Kalimantan
tengah selama 2 tahun ke depan diperkirakan relatif lebih
baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perbaikan
dari sektor usaha lainnya seperti LU Penyediaan akomodasi
dan makan minum, dan LU perdagangan besar dan eceran
akan terus membaik sejalan dengan peningkatan mobilitas
masyarakat, begitu pula LU kontruksi sejalan dengan
berlanjutnya pembangunan berbagai proyek pemerintah dan
swasta.
Lapangan usaha pertanian diperkirakan terus tumbuh di
tahun 2022. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit
yang stabil cukup tinggi menjadi salah satu penyumbang
ni la i tambah pada ekonomi Kal imantan tengah.
Kemampuan pengelolaan kebun yang baik menjaga tingkat
produksi TBS di 2022. Program strategis food estate yang
menjadi salah satu andalan program pemerintah, akan ikut
mendorong kinerja dari LU pertanian.
Lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan tumbuh
kuat pada tahun 2022 ditopang oleh kenaikan permintaan
domestik serta ekspor. Sejalan dengan kenaikan
produktivitas TBS akan memberikan dampak terhadap
kenaikan input produksi industri pengolahan CPO. Di
samping itu perkiraan perbaikan harga CPO juga akan
berdampak positif terhadap kinerja LU industri pengolahan.
Program biodiesel 30 akan semakin memperkuat
permintaan di pasar domestik sehingga mengurangi
ketergantungan eksternal. Keberadaan smelter timbal juga
diyakini turut mendorong peningkatan kinerja sektor ini.
Kinerja pertambangan dan penggalian pada 2022
diprakirakan tumbuh terbatas. Normalisasi produksi batu
bara domestik mitra dagang utama Cina paska krisis energi
diperkirakan akan menekan per tumbuhan sektor
pertambangan Kalimantan Tengah. Namun demikian,
pembukaan kembali penambangan bauksit di Kalimantan
Tengah akan menjadi sumber pertumbuhan baru yang
mendorong kinerja sektor ini.
Kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran
diprakirakan tumbuh lebih baik pada 2022. Kenaikan
permintaan dan daya beli masyarakat seiring dengan mulai
bangkitnya aktivitas perekonomian akan mendorong
pertumbuhan LU perdagangan khususnya perdagangan
eceran. Kenaikan aktivitas masyarakat pasca penyesuaian
dunia usaha di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) akan
berdampak terhadap akselerasi pertumbuhan LU ini secara
keseluruhan pada tahun 2022. Selain itu, Program
Pemulihan Ekonomi Nasional yang terus berlanjut akan
menjaga daya beli masyarakat.
62 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
63PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Prospek Perekonomian DaerahBab VII Bab VII
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Tabel 7.1 Global Economic Outlook
SUMBER: WORLD ECONOMIC OUTLOOK JANUARY 2022* = DATA SEMENTARA, P = PROYEKSI
World
US
Euro Area
Japan
Tiongkok
India
ASEAN
WILAYAH
-3,1
-3,4
-6,3
-4,6
2,3
-7,3
-3,4
5,9
5,6
5,2
1,6
8,1
9,0
3,1
2020 2021*
4,4
4,0
3,9
3,3
4,8
9,0
5,6
2022P
7.1 PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMIDUNIA
Pertumbuhan ekonomi dunia kembali dibayangi risiko
peningkatan lonjakan Covid-19 varian baru Omicron.
Penyebaran varian ini lebih cepat dari varian Delta sehingga
meningkatkan risiko ketidakpastian global dengan
peningkatan pembatasan mobilitas dan volatilitas pasar
keuangan pada akhir tahun 2021. Meski dampak dan gejala
medis yang ditunjukkan varian Omicron tidak separah varian
Delta, namun tetap perlu diwaspadai dampaknya terhadap
tingkat okupansi rumah sakit dan kematian. Percepatan
vaksinasi yang terus dilakukan di semua negara, terutama di
negara berkembang turut menahan risiko keparahan
dampak pandemi. Dua negara dengan ekonomi terbesar,
yakni Cina dan Amerika Serikat juga masih mengalami
dinamika yang kompleks. Amerika Serikat menghadapi
inflasi yang sangat tinggi dengan jangkauan lebih luas dari
perkiraan semula, disertai kenaikan tingkat upah, yang
kemudian berdampak lebih lanjut pada kenaikan inflasi.
Sementara perlambatan sektor real estate di Cina berlanjut,
seiring dengan kebijakan zero-tolerance atas Covid-19. Hal
ini berdampak pada pemulihan konsumsi swasta yang lebih
rendah dari prakiraan. Dalam skala global, perlambatan
ekonomi Cina turut berdampak kepada negara eksportir
dengan tujuan Cina termasuk Indonesia yang memiliki
hubungan perdagangan erat.
Per tumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2022
diprakirakan tumbuh lebih moderat dibandingkan dengan
tahun 2021. Berdasarkan data ekonomi global yang dirilis
International Monetary Fund (IMF) pada World Economic
Outlook (WEO) Januari 2022, proyeksi pertumbuhan
ekonomi global tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih
rendah dari 2021 di sekitar 4,4% (yoy), melambat 0,5%
dibandingkan dengan prakiraan sebelumnya pada Bulan
Oktober 2021 yang sebesar 4,9% (Tabel 7.1). Hal ini dengan
memper t imbangkan hal -ha l tersebut atas ser ta
perkembangan kondisi pandemi varian baru yang dapat
menambah durasi pandemi dan memberikan disrupsi
ekonomi baru. Pertumbuhan ekonomi dunia juga masih
memiliki downside risk berupa volatilitas harga bahan bakar
dan disrupsi rantai pasokan. Prakiraan perlambatan
pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat dan Cina turut
membawa spillover terhadap pertumbuhan ekonomi negara
berkembang.
Pada tahun 2022, inflasi global diprakirakan relatif tinggi
dan akan mereda pada tahun 2023. Tahun 2022, inflasi
diprakirakan berada pada rata-rata 3,9 persen di negara maju
dan 5,9 persen di negara berkembang pada tahun 2022.
Secara umum, peningkatan tekanan inflasi akibat gangguan
rantai pasokan, kuatnya permintaan, kenaikan penyebaran
covid-19 varian Omicron dan kenaikan tensi geopolitik. Pada
jangka menengah-panjang, inflasi diprakirakan akan kembali
terkendali selama otoritas berhasil menjaga ekspektasi
masyarakat, mengendalikan pandemi, normalisasi rantai
pasokan, pengetatan kebijakan moneter, dan pemerataan
konsumsi dari barang ke jenis layanan. Kenaikan harga
bahan bakar yang telah berlangsung sepanjang tahun 2021
diperkirakan akan melambat selama periode 2022–2023,
karena ketidakseimbangan pasokan-permintaan semakin
terkendali yang akan membantu menahan inflasi. Demikian
pula harga pangan diprakirakan akan tumbuh lebih moderat
pada tahun 2022 dan menurun pada tahun 2023.
Federal Reserve pada bulan Desember 2021 memutuskan
untuk mengurangi pembelian aset lebih cepat dari jadwal
dan memberi isyarat untuk menaikkan Fed Fund Rate
menjadi 0,75-1,00 persen pada akhir tahun 2022, atau sekitar
50 basis poin lebih tinggi daripada tahun lalu. Hal tersebut
juga akan turut memicu ketidakpastian pada pasar
keuangan global yang kemudian membuat aliran modal
terbatas dan menekan nilai tukar negara berkembang,
termasuk Indonesia.
7.2 PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMIPROVINSI KALIMANTAN TENGAH2022
Momentum perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah pada
tahun 2022 berlanjut (Grafik 7.1). Diprakirakan
Perekonomian diyakini akan tumbuh moderat sejalan
dengan kenaikan optimisme masyarakat dan pelaku usaha
pasca vaksinisasi dosis 2 yang hampir menyeluruh dan terus
digencarkannya vaksin booster untuk mendukung
terciptanya herd immunity. Varian covid omicron diyakini
dapat terkendali pada akhir triwulan I 2022, sehingga
pemerintah akan mulai melakukan relaksasi pembatasan
mobilitas dan meyakini pelaku usaha untuk menjalankan
aktivitas ekonominya secara normal. Dengan kondisi
tersebut, konsumsi rumah tangga yang tercermin dari daya
beli masyarakat diharapkan akan tumbuh lebih baik
dibandingkan dengan pada tahun 2021.
Dari sisi belanja pemerintah, bantuan sosial antara lain
seperti PKH, Kartu Sembako, bantuan tunai lainnya akan
terus diberikan sejalan dengan dilanjutkannya kembali
program pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022
meskipun terdapat sedikit penyesuaian pagu yang lebih
rendah dibandingkan dengan pada tahun 2021. Program
strategis dan proyek unggulan yang sempat tertunda proses
realisasinya di tahun lalu seperti kegiatan intensifikasi PSN
food estate di Kalimantan Tengah disertai rehabilitasi irigasi
dan pembangunan infrastruktur di sekitarnya, akan didorong
akselerasinya pada tahun ini bersama dengan program dan
proyek tahun berjalan. Pembangunan tahap satu klaster
tambak udang vaname atau shrimp estate akan menjadi
salah satu dorongan pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja
pemerintah pada tahun 2022.
Dari sisi ekspor, World Economic Outlook (WEO) dan
consensus forecast memprediksi ekonomi negara mitra
dagang tetap tumbuh positif, memberi sinyal kenaikan
permintaan komoditas unggulan domestik yang akan
berdampak pada perbaikan kinerja ekspor daerah seperti
peningkatan kebutuhan batubara dan CPO global. Selain itu,
kinerja perdagangan luar negeri akan semakin diperkuat
dengan pelonggaran pembatasan arus lalu lintas baik
barang maupun orang di negara mitra dagang, sehingga
memberikan kemudahan terhadap aktivitas ekonomi antar
negara.
Sementara itu dari Lapangan Usaha (LU), LU unggulan
Provinsi Kalimantan tengah diprakirakan tumbuh positif dan
menjadi andalan penopang ekonomi Kalimantan tengah.
Program-program pemerintah seperti penerapan biodiesel
30 dan food estate akan mendorong kinerja LU utama
sekal igus mengakselerasi per tumbuhan ekonomi
Kalimantan Tengah. Selain itu proyeksi World Bank dalam
Commodity Market Outlook (CMO) menunjukkan bahwa
harga komoditas global yang menjadi unggulan Kalimantan
tengah selama 2 tahun ke depan diperkirakan relatif lebih
baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perbaikan
dari sektor usaha lainnya seperti LU Penyediaan akomodasi
dan makan minum, dan LU perdagangan besar dan eceran
akan terus membaik sejalan dengan peningkatan mobilitas
masyarakat, begitu pula LU kontruksi sejalan dengan
berlanjutnya pembangunan berbagai proyek pemerintah dan
swasta.
Lapangan usaha pertanian diperkirakan terus tumbuh di
tahun 2022. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit
yang stabil cukup tinggi menjadi salah satu penyumbang
ni la i tambah pada ekonomi Kal imantan tengah.
Kemampuan pengelolaan kebun yang baik menjaga tingkat
produksi TBS di 2022. Program strategis food estate yang
menjadi salah satu andalan program pemerintah, akan ikut
mendorong kinerja dari LU pertanian.
Lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan tumbuh
kuat pada tahun 2022 ditopang oleh kenaikan permintaan
domestik serta ekspor. Sejalan dengan kenaikan
produktivitas TBS akan memberikan dampak terhadap
kenaikan input produksi industri pengolahan CPO. Di
samping itu perkiraan perbaikan harga CPO juga akan
berdampak positif terhadap kinerja LU industri pengolahan.
Program biodiesel 30 akan semakin memperkuat
permintaan di pasar domestik sehingga mengurangi
ketergantungan eksternal. Keberadaan smelter timbal juga
diyakini turut mendorong peningkatan kinerja sektor ini.
Kinerja pertambangan dan penggalian pada 2022
diprakirakan tumbuh terbatas. Normalisasi produksi batu
bara domestik mitra dagang utama Cina paska krisis energi
diperkirakan akan menekan per tumbuhan sektor
pertambangan Kalimantan Tengah. Namun demikian,
pembukaan kembali penambangan bauksit di Kalimantan
Tengah akan menjadi sumber pertumbuhan baru yang
mendorong kinerja sektor ini.
Kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran
diprakirakan tumbuh lebih baik pada 2022. Kenaikan
permintaan dan daya beli masyarakat seiring dengan mulai
bangkitnya aktivitas perekonomian akan mendorong
pertumbuhan LU perdagangan khususnya perdagangan
eceran. Kenaikan aktivitas masyarakat pasca penyesuaian
dunia usaha di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) akan
berdampak terhadap akselerasi pertumbuhan LU ini secara
keseluruhan pada tahun 2022. Selain itu, Program
Pemulihan Ekonomi Nasional yang terus berlanjut akan
menjaga daya beli masyarakat.
62 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
63PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Prospek Perekonomian DaerahBab VII Bab VII
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Kalimantan Tengah
* PROYEKSI
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
I II
2020
III IV I II
2021
III IV I II
2022
III IV
Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
-2.00
-4.00
I II
2019
III IV I II
2020
III IV I II
2021
III IV
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
I* II*
2021
III* IV*
7.3 PROYEKSI INFLASI PROVINSIKALIMANTAN TENGAH
Harga berbagai komoditas di tingkat nasional maupun
global terus menunjukkan peningkatan didorong oleh
pemulihan ekonomi dan peningkatan mobilitas yang terus
berlangsung yang ditunjukkan melalui indikator Google
Mobility Report. Hal ini mendorong permintaan agregat yang
tinggi. Di sisi lain berbagai dinamika ketidakpastian di
tengah pandemi yang masih berlangsung, ketidakpastian
kebijakan moneter dan keuangan di tengah inflasi yang
tinggi di Amerika, dan berbagai dinamika masih
menimbulkan potensi ketidakseimbangan permintaan dan
penawaran.
Dari segi permintaan, pengendalian pandemi Covid-19
yang semakin baik mendorong kenaikan permintaan
agregat. Percepatan vaksinasi satu dan dua yang sejauh ini
dapat menekan case fatality rate di tengah kenaikan kasus
Omicron, berpotensi mendorong pelonggaran kebijakan
pembatasan mobilitas. Lebih lanjut, hal tersebut akan
mendorong inflasi seiring dengan kenaikan permintaan.
Dari sisi penawaran, iklim diperkirakan relatif kondusif
sehingga kegiatan produksi bahan pangan dan distribusi
barang akan relatif lancar. Selain itu, upaya Pemerintah
menjaga ketersediaan bahan makanan melalui sinergi dan
koordinasi diharapkan dapat menstabilkan harga pangan.
Berbagai PSN yang dilakukan untuk mendorong ketahanan
pangan juga diharapkan berhasil dengan baik menjaga
pasokan pangan tetap memadai. Beberapa infrastruktur
yang sedang dibangun antara lain jembatan Bukit Rawi
sebagai mitigasi jalur rawan banjir musiman, serta proyek
berbagai jalan l intas kota juga diharapkan turut
memperlancar arus barang dan meminimalisir tekanan
inflasi karena masalah distribusi.
Kelompok Bahan Makanan
Inflasi kelompok bahan makanan diprakirakan akan relatif
terkendali pada tahun 2022. Tingginya permintaan
diprakirakan masih terkendali dan mampu diimbangi
produksi yang baik dengan produktivitas yang meningkat.
Faktor cuaca yang pada akhir tahun 2021 cukup
mengganggu produksi pertanian dan perkebunan
diprakirakan lebih kondusif di tahun 2022. Hal ini akan
didukung oleh sejumlah implementasi program TPID yang
telah berjalan dalam rangka pengendalian harga dan
menjaga ketersediaan.
Kelompok Transportasi
Inflasi kelompok transportasi diprakirakan tetap stabil
pada tahun 2022. Peningkatan mobilitas turut mendorong
pelaku transportasi yang sempat terhenti untuk kembali
masuk ke pasar angkutan Kalimantan Tengah, misalnya
dengan kembal i masuknya maskapa i -maskapa i
penerbangan dalam melayani rute dari dan ke Kalimantan
Tengah. Dengan demikian, kelonggaran mobilisisasi
masyarakat akan terakomodir dari penambahan penawaran.
Namun demikian, potensi risiko tetap ada dan perlu
diwaspadai bersama dari sisi cost push inflation, antara lain
kenaikan harga bahan bakar minyak global, maupun potensi
kenaikan tarif pungutan ataupun pajak oleh pemerintah.
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau
Tekanan inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok,
dan tembakau diprakirakan akan meningkat pada tahun
2022 (Grafik 7.2). Tekanan inflasi kelompok ini diprakirakan
dipengaruhi oleh kenaikan sejumlah harga komoditas.
Transmisi kenaikan bahan bakar gas LPG di akhir tahun
2021 berpotensi berlanjut ke tahun 2022 di tengah
ketidakstabilan pasokan dan rencana kenaikan tarif dasar
listrik turut mendorong peningkatan inflasi makanan jadi.
Kenaikan cukai rokok yang terjadi pada awal tahun 2022
berpotensi mendorong peningkatan harga secara bertahap
di tahun 2022. Sementara itu, tarif PPN baru yang akan
diberlakukan pada tahun 2022 sebesar 11% dari yang
sebelumnya 10% juga berpotensi mendorong tekanan inflasi
lebih lanjut.
Sasaran inflasi Kalimantan Tengah diprakirakan masih
sejalan dengan sasaran inflasi nasional, yang diperkirakan
akan berada pada kisaran 3,0%±1% (yoy) selama periode
2022 – 2023. Ke depan, Pemerintah dan Bank Indonesia, baik
di tingkat pusat maupun daerah, berkomitmen untuk terus
memperkuat sinergi agar inflasi IHK tetap terjaga. Upaya
tersebut diharapkan dapat makin mendorong peningkatan
daya beli masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Inflasi yang
rendah, stabil dan terkendali diharapkan dapat mendukung
pemulihan perekonomian serta pertumbuhan ekonomi yang
kuat dan berkesinambungan menuju Indonesia maju.
64 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Prospek Perekonomian DaerahBab VII Bab VII
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
65PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Kalimantan Tengah
* PROYEKSI
5.00
4.50
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
I II
2020
III IV I II
2021
III IV I II
2022
III IV
Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
-2.00
-4.00
I II
2019
III IV I II
2020
III IV I II
2021
III IV
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
I* II*
2021
III* IV*
7.3 PROYEKSI INFLASI PROVINSIKALIMANTAN TENGAH
Harga berbagai komoditas di tingkat nasional maupun
global terus menunjukkan peningkatan didorong oleh
pemulihan ekonomi dan peningkatan mobilitas yang terus
berlangsung yang ditunjukkan melalui indikator Google
Mobility Report. Hal ini mendorong permintaan agregat yang
tinggi. Di sisi lain berbagai dinamika ketidakpastian di
tengah pandemi yang masih berlangsung, ketidakpastian
kebijakan moneter dan keuangan di tengah inflasi yang
tinggi di Amerika, dan berbagai dinamika masih
menimbulkan potensi ketidakseimbangan permintaan dan
penawaran.
Dari segi permintaan, pengendalian pandemi Covid-19
yang semakin baik mendorong kenaikan permintaan
agregat. Percepatan vaksinasi satu dan dua yang sejauh ini
dapat menekan case fatality rate di tengah kenaikan kasus
Omicron, berpotensi mendorong pelonggaran kebijakan
pembatasan mobilitas. Lebih lanjut, hal tersebut akan
mendorong inflasi seiring dengan kenaikan permintaan.
Dari sisi penawaran, iklim diperkirakan relatif kondusif
sehingga kegiatan produksi bahan pangan dan distribusi
barang akan relatif lancar. Selain itu, upaya Pemerintah
menjaga ketersediaan bahan makanan melalui sinergi dan
koordinasi diharapkan dapat menstabilkan harga pangan.
Berbagai PSN yang dilakukan untuk mendorong ketahanan
pangan juga diharapkan berhasil dengan baik menjaga
pasokan pangan tetap memadai. Beberapa infrastruktur
yang sedang dibangun antara lain jembatan Bukit Rawi
sebagai mitigasi jalur rawan banjir musiman, serta proyek
berbagai jalan l intas kota juga diharapkan turut
memperlancar arus barang dan meminimalisir tekanan
inflasi karena masalah distribusi.
Kelompok Bahan Makanan
Inflasi kelompok bahan makanan diprakirakan akan relatif
terkendali pada tahun 2022. Tingginya permintaan
diprakirakan masih terkendali dan mampu diimbangi
produksi yang baik dengan produktivitas yang meningkat.
Faktor cuaca yang pada akhir tahun 2021 cukup
mengganggu produksi pertanian dan perkebunan
diprakirakan lebih kondusif di tahun 2022. Hal ini akan
didukung oleh sejumlah implementasi program TPID yang
telah berjalan dalam rangka pengendalian harga dan
menjaga ketersediaan.
Kelompok Transportasi
Inflasi kelompok transportasi diprakirakan tetap stabil
pada tahun 2022. Peningkatan mobilitas turut mendorong
pelaku transportasi yang sempat terhenti untuk kembali
masuk ke pasar angkutan Kalimantan Tengah, misalnya
dengan kembal i masuknya maskapa i -maskapa i
penerbangan dalam melayani rute dari dan ke Kalimantan
Tengah. Dengan demikian, kelonggaran mobilisisasi
masyarakat akan terakomodir dari penambahan penawaran.
Namun demikian, potensi risiko tetap ada dan perlu
diwaspadai bersama dari sisi cost push inflation, antara lain
kenaikan harga bahan bakar minyak global, maupun potensi
kenaikan tarif pungutan ataupun pajak oleh pemerintah.
Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau
Tekanan inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok,
dan tembakau diprakirakan akan meningkat pada tahun
2022 (Grafik 7.2). Tekanan inflasi kelompok ini diprakirakan
dipengaruhi oleh kenaikan sejumlah harga komoditas.
Transmisi kenaikan bahan bakar gas LPG di akhir tahun
2021 berpotensi berlanjut ke tahun 2022 di tengah
ketidakstabilan pasokan dan rencana kenaikan tarif dasar
listrik turut mendorong peningkatan inflasi makanan jadi.
Kenaikan cukai rokok yang terjadi pada awal tahun 2022
berpotensi mendorong peningkatan harga secara bertahap
di tahun 2022. Sementara itu, tarif PPN baru yang akan
diberlakukan pada tahun 2022 sebesar 11% dari yang
sebelumnya 10% juga berpotensi mendorong tekanan inflasi
lebih lanjut.
Sasaran inflasi Kalimantan Tengah diprakirakan masih
sejalan dengan sasaran inflasi nasional, yang diperkirakan
akan berada pada kisaran 3,0%±1% (yoy) selama periode
2022 – 2023. Ke depan, Pemerintah dan Bank Indonesia, baik
di tingkat pusat maupun daerah, berkomitmen untuk terus
memperkuat sinergi agar inflasi IHK tetap terjaga. Upaya
tersebut diharapkan dapat makin mendorong peningkatan
daya beli masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Inflasi yang
rendah, stabil dan terkendali diharapkan dapat mendukung
pemulihan perekonomian serta pertumbuhan ekonomi yang
kuat dan berkesinambungan menuju Indonesia maju.
64 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Prospek Perekonomian DaerahBab VII Bab VII
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
65PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
66 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
67PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
& SingkatanDaftar Istilah
Daftar Istilah dan Singkatan
Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan
ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.
month to month. Perbandingan antara satu bulan dan bulan sebelumnya.
quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.
year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.
Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan
ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1-100.
Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang
dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.
Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi
ekonomi saat ini, dengan skala 1-100.
Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap
ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1-100.
Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi
daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan
pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi.
Ukuran kualitas pembangunan manusia yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 (tiga) hal
kualitas hidup yaitu : pendidikan, kesehatan dan daya beli.
Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan bersifat persisten. Perubahan
(laju) inflasi umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada sejumlah barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks harga konsumen
(IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya, inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari
permintaan.
Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat
bergejolak karena faktor-faktor tertentu.
Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya diatur
pemerintah.
Singkatan dari Non Performing Loans disebut juga kredit bermasalah, dengan kolektibilitas kurang
lancar (3), diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.
PDRB
mtm
yoy
Indeks KeyakinanKonsumen (IKK)
Indeks Harga Konsumen
(IHK)
Indeks Kondisi Ekonomi
Indeks Ekspektasi
Konsumen
Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Dana Perimbangan
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
Inflasi
Volatile Foods
Administered Price
qtq
Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi
kewajibannya yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi, re-scheduling atau
konversi kepemilikan.
Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran yang dilakukan oleh bank umum.
Uang kartal yang keluar dari BI melalui proses penarikan uang tunai bank umum dari giro di BI atau
pembayaran tunai melalui BI.
Selisih antara outflow dan inflow.
Restrukturisasi Kredit
Inflow
Outflow
Netflow
& SingkatanDaftar Istilah
NPLs
66 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
67PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
& SingkatanDaftar Istilah
Daftar Istilah dan Singkatan
Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan
ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.
month to month. Perbandingan antara satu bulan dan bulan sebelumnya.
quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.
year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.
Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan
ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1-100.
Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang
dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.
Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi
ekonomi saat ini, dengan skala 1-100.
Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap
ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1-100.
Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi
daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan
pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi.
Ukuran kualitas pembangunan manusia yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 (tiga) hal
kualitas hidup yaitu : pendidikan, kesehatan dan daya beli.
Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan bersifat persisten. Perubahan
(laju) inflasi umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada sejumlah barang dan jasa
yang dikonsumsi oleh masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks harga konsumen
(IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya, inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari
permintaan.
Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat
bergejolak karena faktor-faktor tertentu.
Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya diatur
pemerintah.
Singkatan dari Non Performing Loans disebut juga kredit bermasalah, dengan kolektibilitas kurang
lancar (3), diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.
PDRB
mtm
yoy
Indeks KeyakinanKonsumen (IKK)
Indeks Harga Konsumen
(IHK)
Indeks Kondisi Ekonomi
Indeks Ekspektasi
Konsumen
Pendapatan Asli Daerah
(PAD)
Dana Perimbangan
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
Inflasi
Volatile Foods
Administered Price
qtq
Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi
kewajibannya yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi, re-scheduling atau
konversi kepemilikan.
Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran yang dilakukan oleh bank umum.
Uang kartal yang keluar dari BI melalui proses penarikan uang tunai bank umum dari giro di BI atau
pembayaran tunai melalui BI.
Selisih antara outflow dan inflow.
Restrukturisasi Kredit
Inflow
Outflow
Netflow
& SingkatanDaftar Istilah
NPLs
PENANGGUNG JAWAB
Yura A. Djalins
EDITOR
Yudo Herlambang
TIM PENYUSUN
Suwarha Warno Wirapermana
Bagas Naufal Prayitno
Lucky Christ Nugroho
KONTRIBUTOR
Novita Damayanti
Norman Efwar
68 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian
Versi softcopy buku ini dapat diunduh melalui www.bi.go.id