Top Banner
FEBRUARI 2022 LAPORAN PEREKONOMIAN Provinsi Kalimantan Tengah
82

Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

May 07, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

FEBRUARI 2022

LAPORANPEREKONOMIAN

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Jl. Diponegoro No.11 Palangkaraya

Kalimantan Tengah

Telp. (0536) 3222500, Fax. (0536) 3223855

bi.go.id

Provinsi Kalimantan Tengah

Page 2: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat-Nya Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan

Tengah Februari 2022 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat

waktu. Laporan ini disusun sebagai upaya Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah dalam memberikan informasi

terkait perkembangan ekonomi, moneter, perbankan, sistem

pembayaran, keuangan daerah, ketenagakerjaan dan kesejahteraan

masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah, baik untuk stakeholders

internal Bank Indonesia maupun eksternal.

Dalam penyusunan kajian ini, Bank Indonesia memanfaatkan data

dan informasi yang diperoleh dari berbagai pihak, seperti perbankan

dan instansi di lingkungan pemerintah daerah, BUMN maupun

swasta, serta pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu, kami

menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyediaan data dan informasi dimaksud.

Harapan kami, hubungan kemitraan yang terjalin baik selama ini

dapat dijaga dan ditingkatkan di masa yang akan datang. Kami juga

mengharapkan masukan dan saran agar dapat lebih meningkatkan

kualitas kajian sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal

bagi seluruh stakeholders.

Akhir kata, kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi

pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan

petunjuk dan kemudahan kepada kita semua dalam upaya

mendukung kegiatan pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah.

Yura A. Djalins

Deputi Direktur

Palangka Raya, 25 Februari 2022

KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

iPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Page 3: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Grafik

Tabel Indikator

Ringkasan Eksekutif

i

ii

iv

v

viii

x

KeuanganPemerintah Daerah

1.1 Kondisi Umum

1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan

1.2.1 Konsumsi

1.2.2 Investasi

1.2.3 Ekspor

1.2.4 Impor

1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran

1.3.1 Pertanian

1.3.2 Industri Pengolahan

1.3.3 Perdagangan

1.3.4 Pertambangan

2

3

3

5

7

9

10

10

11

12

12

2.1 Real isasi A P B D Pemerintah Daerah di

Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021

2.2 Realisasi APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan

Tengah Triwulan IV 2021

2.3 Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten/Kota

Triwulan IV 2021

16

17

19

BABII

PerkembanganEkonomi Makro Regional

BABI

3.1 Kondisi Umum

3.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran

3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau

3.2.2 Kelompok Transportasi

3.2.3 Kelompok Lainnya

3.3 Inflasi Berdasarkan Kota

24

25

25

26

26

27

PerkembanganInflasi Daerah

BABIII

BABV

Penyelenggaraan SistemPembayaran dan PengelolaanUang Rupiah

5.1 Kondisi Umum

5.2 Perkembangan Sistem Pembayaran Non Tunai

5.2.1 Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

(SKNBI)

5.2.2 Transaksi Melalui Bank Indonesia - Real Time

Gross Settlement (BI-RTGS)

5.2.3 Upaya Pengembangan Layanan Keuangan Non

Tunai dan Elektronifikasi

5.3 Perkembangan Sistem Pembayaran Tunai

5.3.1 Aliran Uang Kartal

5.3.2 Pengelolaan Uang Layak Edar

5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Palsu

5.3.4 Upaya Menjaga Uang Layak Edar dan Menekan

Peredaran Uang Palsu

4.1 Kondisi Umum

4.2 Asesmen Sektor Perbankan

4.2.1 Kinerja Perbankan Secara Umum

4.2.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)

4.2.3 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan

4.2.4 Suku Bunga Perbankan

4.2.5 Intermediasi dan Kualitas Kredit/ Pembiayaan

Perbankan

4.3 Asesmen Sektor Korporasi

4.3.1 Eksposur Perbankan Pada Sektor Korporasi

4.4 Asesmen Sektor Rumah Tangga

4.4.1 Eksposur Perbankan Pada Sektor Rumah Tangga

4.5 Pengembangan Akses Keuangan Kepada UMKM

4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM

4.5.2 Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Pembiayaan Daerah SertaPengembangan AksesKeuangan, Dan Usaha MikroKecil Menengah (UMKM)

BABIV

6.1 Ketenagakerjaan

6.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan

6.1.2 Prospek Ketenagakerjaan

6.2 Kesejahteraan

6.2.1 Kemiskinan

6.2.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan

6.2.3 Daya Beli Masyarakat

6.2.4 Nilai Tukar Petani

54

54

55

56

56

56

57

57

Ketenagakerjaandan Kesejahteraan

BABVI

7.1 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Dunia

7.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi

Kalimantan Tengah 2022

7.3 Proyeksi Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah

62

62

64

Prospek PerekonomianDaerah

BABVII

13

29

53

Boks 1. Potensi Udang Vaname Di Kalimantan Tengah

Boks 2. Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi

Kalimantan Tengah 2022 - 2024

Boks 3. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan

Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi

Halal

BOKS

KALIMANTAN TENGAH

ii PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

iiiPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

34

34

34

35

36

37

38

39

39

40

40

41

41

42

48

48

48

48

48

49

49

50

50

51

Page 4: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Grafik

Tabel Indikator

Ringkasan Eksekutif

i

ii

iv

v

viii

x

KeuanganPemerintah Daerah

1.1 Kondisi Umum

1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan

1.2.1 Konsumsi

1.2.2 Investasi

1.2.3 Ekspor

1.2.4 Impor

1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran

1.3.1 Pertanian

1.3.2 Industri Pengolahan

1.3.3 Perdagangan

1.3.4 Pertambangan

2

3

3

5

7

9

10

10

11

12

12

2.1 Real isasi A P B D Pemerintah Daerah di

Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021

2.2 Realisasi APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan

Tengah Triwulan IV 2021

2.3 Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten/Kota

Triwulan IV 2021

16

17

19

BABII

PerkembanganEkonomi Makro Regional

BABI

3.1 Kondisi Umum

3.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran

3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau

3.2.2 Kelompok Transportasi

3.2.3 Kelompok Lainnya

3.3 Inflasi Berdasarkan Kota

24

25

25

26

26

27

PerkembanganInflasi Daerah

BABIII

BABV

Penyelenggaraan SistemPembayaran dan PengelolaanUang Rupiah

5.1 Kondisi Umum

5.2 Perkembangan Sistem Pembayaran Non Tunai

5.2.1 Transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

(SKNBI)

5.2.2 Transaksi Melalui Bank Indonesia - Real Time

Gross Settlement (BI-RTGS)

5.2.3 Upaya Pengembangan Layanan Keuangan Non

Tunai dan Elektronifikasi

5.3 Perkembangan Sistem Pembayaran Tunai

5.3.1 Aliran Uang Kartal

5.3.2 Pengelolaan Uang Layak Edar

5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Palsu

5.3.4 Upaya Menjaga Uang Layak Edar dan Menekan

Peredaran Uang Palsu

4.1 Kondisi Umum

4.2 Asesmen Sektor Perbankan

4.2.1 Kinerja Perbankan Secara Umum

4.2.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)

4.2.3 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan

4.2.4 Suku Bunga Perbankan

4.2.5 Intermediasi dan Kualitas Kredit/ Pembiayaan

Perbankan

4.3 Asesmen Sektor Korporasi

4.3.1 Eksposur Perbankan Pada Sektor Korporasi

4.4 Asesmen Sektor Rumah Tangga

4.4.1 Eksposur Perbankan Pada Sektor Rumah Tangga

4.5 Pengembangan Akses Keuangan Kepada UMKM

4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM

4.5.2 Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM

Pembiayaan Daerah SertaPengembangan AksesKeuangan, Dan Usaha MikroKecil Menengah (UMKM)

BABIV

6.1 Ketenagakerjaan

6.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan

6.1.2 Prospek Ketenagakerjaan

6.2 Kesejahteraan

6.2.1 Kemiskinan

6.2.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan

6.2.3 Daya Beli Masyarakat

6.2.4 Nilai Tukar Petani

54

54

55

56

56

56

57

57

Ketenagakerjaandan Kesejahteraan

BABVI

7.1 Prospek Pertumbuhan Ekonomi Dunia

7.2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Provinsi

Kalimantan Tengah 2022

7.3 Proyeksi Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah

62

62

64

Prospek PerekonomianDaerah

BABVII

13

29

53

Boks 1. Potensi Udang Vaname Di Kalimantan Tengah

Boks 2. Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi

Kalimantan Tengah 2022 - 2024

Boks 3. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan

Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi

Halal

BOKS

KALIMANTAN TENGAH

ii PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

iiiPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

34

34

34

35

36

37

38

39

39

40

40

41

41

42

48

48

48

48

48

49

49

50

50

51

Page 5: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan

Tengah Sisi Permintaan (%yoy)

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan

Tengah Sisi Penawaran (%yoy)

Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah

Tabel 2.2 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan

Tengah Triwulan III & IV 2020 serta Triwulan III

& IV 2021 (Rp Miliar)

Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota di

Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021

(Rp Miliar)

Tabel 2.4 Real isasi Belanja Kabupaten/Kota d i

Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021

(Rp Miliar)

Tabel 2.5 Rasio Kemandirian Kabupaten/Kota di

Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021

Tabel 3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok (% yoy)

Tabel 3.2 Komoditas Penyumbang Inflasi

Tabel 5.1 Perkembangan Inflow Outflow (Juta Rupiah)

Tabel 5.2 Kegiatan Kas Titipan

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis

Kegiatan Utama

Tabel 6.2 Sebaran Jumlah Tenaga Kerja per Sektoral

Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia

Kerja (PUK)

Tabel 7.1 Global Economic Outlook

3

10

18

19

19

20

20

25

25

49

50

54

55

55

62

Daftar Grafik

Grafik 1.1 Pe r t u m b u h a n E k o n o m i P rov i n s i d i

Kalimantan

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan

Tengah dan Nasional

Grafik 1.3 Pangsa Ekonomi Provinsi di Kalimantan

Triwulan IV 2021

Grafik 1.4 Perkembangan Hasil Survei Konsumen (SK)

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

Grafik 1.5 Google Mobility Report Kalimantan Tengah

Grafik 1.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 1.7 Konsumsi Listrik Rumah Tangga

Grafik 1.8 Perkembangan Ekspektasi Hasil Survei

Konsumen Bank Indonesia

Grafik 1.9 Perkembangan Belanja Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 1.10 Perkembangan Giro Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 1.11 Perkembangan Penanaman Modal Asing

(PMA)

Grafik 1.12 Perkembangan Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN)

Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi

Grafik 1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi

Grafik 1.15 Perkembangan Konsumsi Semen

Grafik 1.16 Nominal Impor Barang Industri (Juta USD)

Grafik 1.17 Volume Impor Barang Industri (Ribu Ton)

Grafik 1.18 Pendaftaran Kendaraan Baru

Grafik 1.19 Likert Scale Investasi

Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Ekspor Luar Negeri

Kalimantan Tengah (Juta USD)

Grafik 1.21 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan

Tengah (Ton)

Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor Komoditas Utama

Grafik 1.23 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor

Utama (%)

Grafik 1.24 Pertumbuhan Ekspor LN Negara Mitra

Dagang Utama (%yoy)

Grafik 1.25 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor

Negara Mitra Dagang (%)

Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan

Tengah (Juta USD)

Grafik 1.27 Perkembangan Volume Impor Kalimantan

Tengah (ribu ton)

Grafik 1.28 Perkembangan Negara Asal Impor LN (%)

Grafik 1.29 Perkembangan Komoditas Impor Utama (%)

Grafik 1.30 Perkembangan Produksi TBS (Juta Ton)

Grafik 1.31 Perkembangan Produksi Karet (Ribu ton)

Grafik 1.32 Perkembangan Produksi CPO (Juta Ton)

Grafik 1.33 Harga CPO Global

Grafik 1.34 Kredit LU Perdagangan

Grafik 1.35 Indeks Kondisi Ekonomi

Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Batu Bara

Kalimantan Tengah (Juta USD)

Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah

Kalimantan Tengah (Rp Miliar)

Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Daerah

Kalimantan Tengah Per Triwulan IV 2021 (%)

Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Belanja Daerah

Kalimantan Tengah (Rp Miliar)

Grafik 2.4 Pangsa Belanja Pemerintah Daerah

Kalimantan Tengah

Grafik 2.5 Komponen Pendapatan Daerah Per Triwulan

IV 2021 (Rp Miliar)

Grafik 2.6 Kontribusi Komponen Pendapatan Per

Triwulan IV 2021 (%)

Grafik 2.7 Komponen Belanja Daerah Tahun 2015 -

2021 (Rp Miliar)

Grafik 2.8 Kontribusi Komponen Belanja Daerah

Triwulan IV 2021

Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Kalimantan Tengah

dan Nasional

Grafik 3.2 Inflasi Tahun Berjalan Kalimantan Tengah

Grafik 3.3 Perkembangan Harga Komoditas Mingguan

(berdasarkan PIHPS)

Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kota Sampel

Grafik 3.5 Inflasi Tahunan Dua Kota Per Kelompok

Komoditas Tahun 2021

Grafik 3.6 Inflasi Kota IHK di Kalimantan

Grafik 3.7 Inflasi Provinsi di Kalimantan

Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset Bank Umum di Provinsi

Kalimantan Tengah

Grafik 4.2 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 4.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)

Grafik 4.4 Komposisi DPK Bank Umum

Grafik 4.5 P e r t u m b u h a n G i r o d a n Ta b u n g a n

Berdasarkan Golongan Nasabah

Grafik 4.6 Komposisi Giro Berdasarkan Golongan

Nasabah

Grafik 4.7 Kredit dan Kredit Yang Direstrukturisasi

Grafik 4.8 Pertumbuhan Kredit Perbankan

Grafik 4.9 Komposisi Kredit Perbankan

Grafik 4.10 P e r t u m b u h a n K r e d i t B a n k U m u m

Berdasarkan Sektoral

2

2

2

3

3

4

4

4

5

5

5

5

6

6

6

6

6

7

7

7

7

8

8

8

8

9

9

9

9

10

11

11

11

12

12

12

16

16

17

17

18

18

19

19

24

25

26

27

27

28

28

35

35

35

35

36

36

36

36

37

37

iv PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

vPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Daftar Tabel Daftar Grafik

Page 6: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan

Tengah Sisi Permintaan (%yoy)

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan

Tengah Sisi Penawaran (%yoy)

Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah

Tabel 2.2 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan

Tengah Triwulan III & IV 2020 serta Triwulan III

& IV 2021 (Rp Miliar)

Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota di

Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021

(Rp Miliar)

Tabel 2.4 Real isasi Belanja Kabupaten/Kota d i

Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021

(Rp Miliar)

Tabel 2.5 Rasio Kemandirian Kabupaten/Kota di

Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021

Tabel 3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok (% yoy)

Tabel 3.2 Komoditas Penyumbang Inflasi

Tabel 5.1 Perkembangan Inflow Outflow (Juta Rupiah)

Tabel 5.2 Kegiatan Kas Titipan

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis

Kegiatan Utama

Tabel 6.2 Sebaran Jumlah Tenaga Kerja per Sektoral

Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia

Kerja (PUK)

Tabel 7.1 Global Economic Outlook

3

10

18

19

19

20

20

25

25

49

50

54

55

55

62

Daftar Grafik

Grafik 1.1 Pe r t u m b u h a n E k o n o m i P rov i n s i d i

Kalimantan

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan

Tengah dan Nasional

Grafik 1.3 Pangsa Ekonomi Provinsi di Kalimantan

Triwulan IV 2021

Grafik 1.4 Perkembangan Hasil Survei Konsumen (SK)

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

Grafik 1.5 Google Mobility Report Kalimantan Tengah

Grafik 1.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 1.7 Konsumsi Listrik Rumah Tangga

Grafik 1.8 Perkembangan Ekspektasi Hasil Survei

Konsumen Bank Indonesia

Grafik 1.9 Perkembangan Belanja Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 1.10 Perkembangan Giro Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 1.11 Perkembangan Penanaman Modal Asing

(PMA)

Grafik 1.12 Perkembangan Penanaman Modal Dalam

Negeri (PMDN)

Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi

Grafik 1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi

Grafik 1.15 Perkembangan Konsumsi Semen

Grafik 1.16 Nominal Impor Barang Industri (Juta USD)

Grafik 1.17 Volume Impor Barang Industri (Ribu Ton)

Grafik 1.18 Pendaftaran Kendaraan Baru

Grafik 1.19 Likert Scale Investasi

Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Ekspor Luar Negeri

Kalimantan Tengah (Juta USD)

Grafik 1.21 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan

Tengah (Ton)

Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor Komoditas Utama

Grafik 1.23 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor

Utama (%)

Grafik 1.24 Pertumbuhan Ekspor LN Negara Mitra

Dagang Utama (%yoy)

Grafik 1.25 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor

Negara Mitra Dagang (%)

Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan

Tengah (Juta USD)

Grafik 1.27 Perkembangan Volume Impor Kalimantan

Tengah (ribu ton)

Grafik 1.28 Perkembangan Negara Asal Impor LN (%)

Grafik 1.29 Perkembangan Komoditas Impor Utama (%)

Grafik 1.30 Perkembangan Produksi TBS (Juta Ton)

Grafik 1.31 Perkembangan Produksi Karet (Ribu ton)

Grafik 1.32 Perkembangan Produksi CPO (Juta Ton)

Grafik 1.33 Harga CPO Global

Grafik 1.34 Kredit LU Perdagangan

Grafik 1.35 Indeks Kondisi Ekonomi

Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Batu Bara

Kalimantan Tengah (Juta USD)

Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah

Kalimantan Tengah (Rp Miliar)

Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Daerah

Kalimantan Tengah Per Triwulan IV 2021 (%)

Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Belanja Daerah

Kalimantan Tengah (Rp Miliar)

Grafik 2.4 Pangsa Belanja Pemerintah Daerah

Kalimantan Tengah

Grafik 2.5 Komponen Pendapatan Daerah Per Triwulan

IV 2021 (Rp Miliar)

Grafik 2.6 Kontribusi Komponen Pendapatan Per

Triwulan IV 2021 (%)

Grafik 2.7 Komponen Belanja Daerah Tahun 2015 -

2021 (Rp Miliar)

Grafik 2.8 Kontribusi Komponen Belanja Daerah

Triwulan IV 2021

Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Kalimantan Tengah

dan Nasional

Grafik 3.2 Inflasi Tahun Berjalan Kalimantan Tengah

Grafik 3.3 Perkembangan Harga Komoditas Mingguan

(berdasarkan PIHPS)

Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kota Sampel

Grafik 3.5 Inflasi Tahunan Dua Kota Per Kelompok

Komoditas Tahun 2021

Grafik 3.6 Inflasi Kota IHK di Kalimantan

Grafik 3.7 Inflasi Provinsi di Kalimantan

Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset Bank Umum di Provinsi

Kalimantan Tengah

Grafik 4.2 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 4.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)

Grafik 4.4 Komposisi DPK Bank Umum

Grafik 4.5 P e r t u m b u h a n G i r o d a n Ta b u n g a n

Berdasarkan Golongan Nasabah

Grafik 4.6 Komposisi Giro Berdasarkan Golongan

Nasabah

Grafik 4.7 Kredit dan Kredit Yang Direstrukturisasi

Grafik 4.8 Pertumbuhan Kredit Perbankan

Grafik 4.9 Komposisi Kredit Perbankan

Grafik 4.10 P e r t u m b u h a n K r e d i t B a n k U m u m

Berdasarkan Sektoral

2

2

2

3

3

4

4

4

5

5

5

5

6

6

6

6

6

7

7

7

7

8

8

8

8

9

9

9

9

10

11

11

11

12

12

12

16

16

17

17

18

18

19

19

24

25

26

27

27

28

28

35

35

35

35

36

36

36

36

37

37

iv PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

vPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Daftar Tabel Daftar Grafik

Page 7: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Daftar Grafik

Grafik 4.11 Komposisi Kredit Bank Umum Berdasarkan

Sektoral

Grafik 4.12 Suku Bunga Komponen Kredit Berdasarkan

Penggunaan

Grafik 4.13 Suku Bunga Komponen D P K (Gi ro ,

Tabungan, dan Deposito)

Grafik 4.14 Rasio LDR dan NPL Kredit Berdasarkan

Penggunaan

Grafik 4.15 NPL Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan

Grafik 4.17 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Usaha

Grafik 4.18 Kualitas Kredit Korporasi dan Komponennya

Grafik 4.19 Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi

Grafik 4.20 Komposisi DPK Korporasi

Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit RT

Grafik 4.22 Komposisi Kredit RT

Grafik 4.23 NPL Kredit RT Berdasarkan Penggunaan

Grafik 4.24 DPK Perseorangan

Grafik 4.25 Komposisi DPK Perseorangan

Grafik 4.26 Pertumbuhan & NPL Kredit UMKM

Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (Penggunaan)

Grafik 5.1 Transaksi Kliring

Grafik 5.2 Transaksi RTGS

Grafik 5.3 Transaksi Uang Kartal

Grafik 5.4 Tren Net Outflow/Inflow

Grafik 5.5 Perkembangan Inflow Uang Kartal

Grafik 5.6 Transaksi Outflow Uang Kartal

Grafik 5.7 Perkembangan Temuan Uang Palsu

Grafik 5.8 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Pecahan

Grafik 6.1 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Serapan

Tenaga Kerja

Grafik 6.2 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja per

Sektor

Grafik 6.3 Perkembangan Indek Ekspektasi Konsumen

Grafik 6.4 Likert Scale Penggunaan Tenaga Kerja

Liaison Bank Indonesia

Grafik 6.5 Perkembangan Angka Kemiskinan

Grafik 6.6 Indeks Penghasilan Survei Konsumen Bank

Indonesia

Grafik 6.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi

Kalimantan Tengah

Grafik 6.8 Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi

Kalimantan Tengah

Grafik 6.9 Indeks Kondisi Ekonomi Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 6.10 NTP Provinsi Kalimantan Tengah

Grafik 6.11 NTP Kalimantan Tengah dan Komponennya

37

38

38

38

38

39

39

39

40

40

40

40

40

41

41

41

42

48

48

49

49

49

50

51

51

54

55

55

55

56

56

57

57

57

54

54

vi PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Daftar Grafik

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan

Tengah

Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Kalimantan Tengah

64

65

Page 8: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Daftar Grafik

Grafik 4.11 Komposisi Kredit Bank Umum Berdasarkan

Sektoral

Grafik 4.12 Suku Bunga Komponen Kredit Berdasarkan

Penggunaan

Grafik 4.13 Suku Bunga Komponen D P K (Gi ro ,

Tabungan, dan Deposito)

Grafik 4.14 Rasio LDR dan NPL Kredit Berdasarkan

Penggunaan

Grafik 4.15 NPL Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan

Grafik 4.17 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Usaha

Grafik 4.18 Kualitas Kredit Korporasi dan Komponennya

Grafik 4.19 Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi

Grafik 4.20 Komposisi DPK Korporasi

Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit RT

Grafik 4.22 Komposisi Kredit RT

Grafik 4.23 NPL Kredit RT Berdasarkan Penggunaan

Grafik 4.24 DPK Perseorangan

Grafik 4.25 Komposisi DPK Perseorangan

Grafik 4.26 Pertumbuhan & NPL Kredit UMKM

Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (Penggunaan)

Grafik 5.1 Transaksi Kliring

Grafik 5.2 Transaksi RTGS

Grafik 5.3 Transaksi Uang Kartal

Grafik 5.4 Tren Net Outflow/Inflow

Grafik 5.5 Perkembangan Inflow Uang Kartal

Grafik 5.6 Transaksi Outflow Uang Kartal

Grafik 5.7 Perkembangan Temuan Uang Palsu

Grafik 5.8 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Pecahan

Grafik 6.1 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Serapan

Tenaga Kerja

Grafik 6.2 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja per

Sektor

Grafik 6.3 Perkembangan Indek Ekspektasi Konsumen

Grafik 6.4 Likert Scale Penggunaan Tenaga Kerja

Liaison Bank Indonesia

Grafik 6.5 Perkembangan Angka Kemiskinan

Grafik 6.6 Indeks Penghasilan Survei Konsumen Bank

Indonesia

Grafik 6.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi

Kalimantan Tengah

Grafik 6.8 Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi

Kalimantan Tengah

Grafik 6.9 Indeks Kondisi Ekonomi Provinsi Kalimantan

Tengah

Grafik 6.10 NTP Provinsi Kalimantan Tengah

Grafik 6.11 NTP Kalimantan Tengah dan Komponennya

37

38

38

38

38

39

39

39

40

40

40

40

40

41

41

41

42

48

48

49

49

49

50

51

51

54

55

55

55

56

56

57

57

57

54

54

vi PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Daftar Grafik

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan

Tengah

Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Kalimantan Tengah

64

65

Page 9: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

TABEL

INDIKATOR

viii PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

ixPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Tabel Indikator

PEREKONOMIAN DAERAH

INDIKATOR

MAKRO EKONOMI REGIONAL

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (%, YOY)

BERDASARKAN SEKTORAL

PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

INDUSTRI PENGOLAHAN

PENGADAAN LISTRIK DAN GAS

PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG

KONSTRUKSI

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

JASA KEUANGAN DAN ASURANSI

REAL ESTATE

JASA PERUSAHAAN

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

JASA PENDIDIKAN

JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL

JASA LAINNYA

BERDASARKAN PERMINTAAN

PENGELUARAN KONSUMSI RT

PENGELUARAN KONSUMSI LNPRT

PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH

PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO

PERUBAHAN INVENTORI

EKSPOR LUAR NEGERI

IMPOR LUAR NEGERI

INFLASI (%, YOY)

KOTA PALANGKA RAYA

KOTA SAMPIT

I II

2,88

0,90

13,37

1,59

17,46

8,37

(9,75)

3,15

0,76

3,04

1,04

9,59

0,28

(2,32)

0,07

2,80

4,58

(2,46)

4,82

2,62

0,19

4,22

13,65

(9,02)

(9,31)

2,22

2,02

2,58

(3,19)

3,55

(11,42)

4,20

18,29

8,18

(15,64)

(2,25)

(8,37)

(10,64)

5,12

10,24

(7,34)

(23,96)

(5,64)

0,54

(4,14)

(24,24)

(0,95)

(0,26)

(5,84)

(2,25)

2,91

(12,78)

(12,06)

1,86

1,83

1,97

2020

III

(3,21)

(0,94)

(12,48)

(9,79)

24,02

6,88

(11,37)

(2,02)

(7,03)

(6,94)

8,61

10,50

(0,46)

(18,16)

17,21

8,90

16,36

(9,27)

(0,24)

(0,29)

9,11

(3,53)

13,88

(2,86)

4,74

1,42

1,18

1,87

IV2020

I

2021

II

(2,06)

(2,39)

(29,08)

4,26

15,47

2,71

(2,70)

(2,35)

0,20

(3,53)

30,43

8,14

7,74

(10,50)

18,54

9,17

21,13

2,44

(1,33)

2,15

5,84

(10,02)

2,24

(0,29)

(5,01)

1,03

0,71

1,62

(1,41)

0,23

(9,25)

(0,09)

18,79

6,47

(9,71)

(0,89)

(3,64)

(4,55)

11,38

9,60

0,15

(13,74)

7,96

5,38

9,57

(8,38)

0,54

1,06

2,55

(3,19)

7,93

(6,73)

(5,93)

(3,11)

3,12

(24,42)

12,83

5,01

5,39

(3,48)

(1,81)

(4,92)

(3,28)

31,44

8,71

5,73

(2,52)

(24,46)

1,39

15,41

(0,97)

(1,36)

0,81

(9,01)

(3,96)

(0,16)

(3,16)

(3,78)

1,01

0,94

1,17

5,58

2,08

(5,51)

8,40

3,90

5,88

11,01

2,82

7,25

10,44

26,17

9,30

5,44

9,64

24,30

2,93

26,61

15,91

3,33

4,68

20,13

2,13

(13,47)

7,79

6,59

1,30

0,95

1,88

III

3,68

3,41

10,33

5,61

0,57

8,91

8,84

1,23

3,56

(0,79)

22,05

7,15

(3,31)

(0,77)

(9,93)

(2,57)

7,78

(5,16)

1,71

3,52

2,75

4,90

(9,61)

11,62

10,78

2,17

2,12

2,24

IV2021

7,61

3,07

47,96

(8,67)

2,50

7,97

15,93

6,97

11,00

4,93

(4,27)

1,53

3,12

2,32

(1,69)

3,49

4,39

2,76

2,66

1,80

14,53

6,12

7,58

9,02

5,26

3,31

2,58

4,62

3,40

2,92

1,64

4,11

2,94

7,05

8,29

2,28

4,27

2,64

17,34

6,60

2,67

1,83

(3,07)

1,27

12,72

2,53

1,56

2,68

2,68

7,46

2,31

(4,02)

5,94

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

INDIKATOR

PERBANKAN

DANA PIHAK KETIGA (%, YOY)

1. GIRO

2. TABUNGAN

3. DEPOSITO

KREDIT (%, YOY)

1. MODAL KERJA

2. INVESTASI

3. KONSUMSI

KREDIT UMKM (%, YOY)

NON PERFORMING LOAN (NPL) GROSS (%)

SISTEM PEMBAYARAN & PENGELOLAN UANG RUPIAH

TRANSAKSI RTGS

TRANSAKSI KLIRING

ALIRAN UANG MASUK

ALIRAN UANG KELUAR

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II

12,40

(5,94)

5,25

51,88

16,90

7,46

28,03

11,90

10,59

1,71

8,04

(8,61)

0,66

45,20

8,49

(2,28)

15,96

11,32

9,37

1,95

7,53

6,28

1,48

20,79

9,27

(1,61)

17,13

10,97

15,11

1,63

5,06

14,79

5,68

(2,21)

10,14

7,62

8,46

15,96

12,59

1,48

6,02

2,47

7,95

5,49

16,03

11,61

14,33

24,13

10,34

1,51

8,08

(1,85)

13,80

6,31

8,30

4,68

6,53

15,69

1,95

1,67

15,31

9,14

17,84

15,83

8,70

7,83

6,34

13,61

2,26

1,61

12,05

(2,46)

15,22

16,00

3,06

6,22

0,02

4,49

1,61

1,77

10,46

10,02

16,69

0,11

(6,03)

(2,43)

(10,81)

(2,35)

(1,69)

1,88

9,47

16,95

16,60

(8,08)

2,15

6,44

(1,60)

3,25

6,06

1,84

15.706

1.679

1.333

2.117

17.337

1.738

1.137

3.720

18.049

2.103

1.083

2.973

20.982

2.491

834

4.244

22.341

1.962

1.200

2.160

23.833

1.862

1.093

3.249

19.242

2.113

1.089

2.729

16.192

2.417

796

4.380

13.510

1.921

1.626

1.481

14.853

2.076

1.269

3.805

III

6,02

4,86

14,83

(8,28)

7,10

11,30

7,14

2,46

2,22

1,62

16.729

2.160

981

2.630

IV

14,27

43,04

11,94

1,39

2,61

6,70

(0,78)

3,29

17,10

1,80

11.572

2.709

609

3.559

Page 10: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

TABEL

INDIKATOR

viii PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

ixPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Tabel Indikator

PEREKONOMIAN DAERAH

INDIKATOR

MAKRO EKONOMI REGIONAL

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (%, YOY)

BERDASARKAN SEKTORAL

PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

INDUSTRI PENGOLAHAN

PENGADAAN LISTRIK DAN GAS

PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG

KONSTRUKSI

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN; REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR

TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN

PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

JASA KEUANGAN DAN ASURANSI

REAL ESTATE

JASA PERUSAHAAN

ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB

JASA PENDIDIKAN

JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL

JASA LAINNYA

BERDASARKAN PERMINTAAN

PENGELUARAN KONSUMSI RT

PENGELUARAN KONSUMSI LNPRT

PENGELUARAN KONSUMSI PEMERINTAH

PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO

PERUBAHAN INVENTORI

EKSPOR LUAR NEGERI

IMPOR LUAR NEGERI

INFLASI (%, YOY)

KOTA PALANGKA RAYA

KOTA SAMPIT

I II

2,88

0,90

13,37

1,59

17,46

8,37

(9,75)

3,15

0,76

3,04

1,04

9,59

0,28

(2,32)

0,07

2,80

4,58

(2,46)

4,82

2,62

0,19

4,22

13,65

(9,02)

(9,31)

2,22

2,02

2,58

(3,19)

3,55

(11,42)

4,20

18,29

8,18

(15,64)

(2,25)

(8,37)

(10,64)

5,12

10,24

(7,34)

(23,96)

(5,64)

0,54

(4,14)

(24,24)

(0,95)

(0,26)

(5,84)

(2,25)

2,91

(12,78)

(12,06)

1,86

1,83

1,97

2020

III

(3,21)

(0,94)

(12,48)

(9,79)

24,02

6,88

(11,37)

(2,02)

(7,03)

(6,94)

8,61

10,50

(0,46)

(18,16)

17,21

8,90

16,36

(9,27)

(0,24)

(0,29)

9,11

(3,53)

13,88

(2,86)

4,74

1,42

1,18

1,87

IV2020

I

2021

II

(2,06)

(2,39)

(29,08)

4,26

15,47

2,71

(2,70)

(2,35)

0,20

(3,53)

30,43

8,14

7,74

(10,50)

18,54

9,17

21,13

2,44

(1,33)

2,15

5,84

(10,02)

2,24

(0,29)

(5,01)

1,03

0,71

1,62

(1,41)

0,23

(9,25)

(0,09)

18,79

6,47

(9,71)

(0,89)

(3,64)

(4,55)

11,38

9,60

0,15

(13,74)

7,96

5,38

9,57

(8,38)

0,54

1,06

2,55

(3,19)

7,93

(6,73)

(5,93)

(3,11)

3,12

(24,42)

12,83

5,01

5,39

(3,48)

(1,81)

(4,92)

(3,28)

31,44

8,71

5,73

(2,52)

(24,46)

1,39

15,41

(0,97)

(1,36)

0,81

(9,01)

(3,96)

(0,16)

(3,16)

(3,78)

1,01

0,94

1,17

5,58

2,08

(5,51)

8,40

3,90

5,88

11,01

2,82

7,25

10,44

26,17

9,30

5,44

9,64

24,30

2,93

26,61

15,91

3,33

4,68

20,13

2,13

(13,47)

7,79

6,59

1,30

0,95

1,88

III

3,68

3,41

10,33

5,61

0,57

8,91

8,84

1,23

3,56

(0,79)

22,05

7,15

(3,31)

(0,77)

(9,93)

(2,57)

7,78

(5,16)

1,71

3,52

2,75

4,90

(9,61)

11,62

10,78

2,17

2,12

2,24

IV2021

7,61

3,07

47,96

(8,67)

2,50

7,97

15,93

6,97

11,00

4,93

(4,27)

1,53

3,12

2,32

(1,69)

3,49

4,39

2,76

2,66

1,80

14,53

6,12

7,58

9,02

5,26

3,31

2,58

4,62

3,40

2,92

1,64

4,11

2,94

7,05

8,29

2,28

4,27

2,64

17,34

6,60

2,67

1,83

(3,07)

1,27

12,72

2,53

1,56

2,68

2,68

7,46

2,31

(4,02)

5,94

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

INDIKATOR

PERBANKAN

DANA PIHAK KETIGA (%, YOY)

1. GIRO

2. TABUNGAN

3. DEPOSITO

KREDIT (%, YOY)

1. MODAL KERJA

2. INVESTASI

3. KONSUMSI

KREDIT UMKM (%, YOY)

NON PERFORMING LOAN (NPL) GROSS (%)

SISTEM PEMBAYARAN & PENGELOLAN UANG RUPIAH

TRANSAKSI RTGS

TRANSAKSI KLIRING

ALIRAN UANG MASUK

ALIRAN UANG KELUAR

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II

12,40

(5,94)

5,25

51,88

16,90

7,46

28,03

11,90

10,59

1,71

8,04

(8,61)

0,66

45,20

8,49

(2,28)

15,96

11,32

9,37

1,95

7,53

6,28

1,48

20,79

9,27

(1,61)

17,13

10,97

15,11

1,63

5,06

14,79

5,68

(2,21)

10,14

7,62

8,46

15,96

12,59

1,48

6,02

2,47

7,95

5,49

16,03

11,61

14,33

24,13

10,34

1,51

8,08

(1,85)

13,80

6,31

8,30

4,68

6,53

15,69

1,95

1,67

15,31

9,14

17,84

15,83

8,70

7,83

6,34

13,61

2,26

1,61

12,05

(2,46)

15,22

16,00

3,06

6,22

0,02

4,49

1,61

1,77

10,46

10,02

16,69

0,11

(6,03)

(2,43)

(10,81)

(2,35)

(1,69)

1,88

9,47

16,95

16,60

(8,08)

2,15

6,44

(1,60)

3,25

6,06

1,84

15.706

1.679

1.333

2.117

17.337

1.738

1.137

3.720

18.049

2.103

1.083

2.973

20.982

2.491

834

4.244

22.341

1.962

1.200

2.160

23.833

1.862

1.093

3.249

19.242

2.113

1.089

2.729

16.192

2.417

796

4.380

13.510

1.921

1.626

1.481

14.853

2.076

1.269

3.805

III

6,02

4,86

14,83

(8,28)

7,10

11,30

7,14

2,46

2,22

1,62

16.729

2.160

981

2.630

IV

14,27

43,04

11,94

1,39

2,61

6,70

(0,78)

3,29

17,10

1,80

11.572

2.709

609

3.559

Page 11: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV 2021 tercatat tumbuh meningkat

secara signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada sisi

permintaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh kenaikan kinerja konsumsi RT,

konsumsi pemerintah, dan investasi. Kinerja ekspor yang masih tumbuh tinggi

meskipun sedikit melambat juga turut mendukung tingginya pertumbuhan

ekonomi di Kalimantan Tengah. Di sisi penawaran, sektor pertambangan tumbuh

sangat signifikan dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi di tengah kontraksi

yang terjadi pada sektor industri pengolahan serta perlambatan yang terjadi di

sektor pertanian.

Memasuki triwulan I 2022, ekonomi Kalimantan Tengah diprakirakan tetap

tumbuh meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2021. Dari

sisi permintaan, konsumsi RT diprakirakan terus tumbuh seiring perbaikan daya

beli masyarakat dan terus berlanjutnya pemulihan ekonomi. Dari sisi penawaran,

pertumbuhan sektor pertambangan dan pertanian diprakirakan akan sedikit

tertahan karena adanya restriksi sementara ekspor batu bara dan faktor cuaca

yang berdampak pada penurunan produksi TBS.

Pertumbuhan Ekonomi Regional

RINGKASAN

EKSEKUTIF

Perkembangan Keuangan DaerahRealisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara

keseluruhan pada triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, realisasi pendapatan

terendah terdapat pada Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur.

Dari segi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara

keseluruhan pada triwulan IV 2021 tercatat membaik dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, realisasi belanja

tertinggi dicatatkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito

Selatan.

RINGKASAN

EKSEKUTIF

Perkembangan Inflasi Daerah

Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021. Berdasarkan disagregasi

kelompok, peningkatan laju inflasi tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal

dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah tarif air minum PAM,

minyak goreng, dan tarif rumah sakit. Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang

sama selama 3 tahun terakhir.

Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami

peningkatan, kondisi ini terjadi seiring kenaikan outflow dan penurunan inflow pada

periode menjelang Natal dan Tahun Baru.

Transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring dan RTGS juga menunjukkan

peningkatan secara volume dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah, Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya

yaitu dari kontraksi 1,28% pada bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif 0,39%

pada bulan Agustus 2021.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Tengah

pada bulan Agustus 2021 tumbuh negatif sebesar 1,09% menurun dibandingkan

dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Prospek Perekonomian Daerah

Pemulihan ekonomi masih terus berlanjut, dengan sinyal perbaikan terlihat di

beberapa sektor penopang ekonomi utama. Peningkatan harga komoditas

unggulan, perbaikan ekonomi global, relaksasi pembatasan aktivitas ekonomi

menjadi kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, namun beberapa poin

penting seperti penyebaran varian baru Covid-19, gangguan rantai pasokan di

tengah kuatnya permintaan, dan normalisasi kebijakan negara maju, tekanan

inflasi, dan kenaikan tensi geopolitik perlu mendapatkan perhatian khusus.

x PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

xiPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

RingkasanEksekutif

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Keuangan,

Pada triwulan IV 2021, kondisi stabilitas keuangan Kalimantan Tengah tetap

terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang stabil.

Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko kredit yang masih dalam

batas threshold Non-Perfoming Loan (NPL) dengan penyaluran kredit rumah

tangga dan UMKM yang mengalami peningkatan sementara pada sektor

korporasi mengalami penurunan.

Peningkatan kredit pada sektor rumah tangga menunjukan terus

membaiknyakonsumsi rumah tangga, sejalan dengan pertumbuhan tabungan

perseorangan yang kembali menunjukkan perlambatan.

Perekonomian Kalimantan

Tengah triwulan IV 2021

mengalami peningkatan

pertumbuhan dari 3,57% pada

triwulan sebelumnya menjadi

7,61% (yoy) pada triwulan IV

2021.

Tekanan inflasi tahunan

Provinsi Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021

meningkat dibandingkan

dengan triwulan III 2021

Secara keseluruhan realisasi

pendapatan Pemerintah Daerah

dari 14 kabupaten/kota dan

provinsi sampai dengan triwulan

IV 2021 adalah sebesar 97,73%

dari pagu.

Total transaksi uang kartal,

SKNBI, dan RTGS di Provinsi

Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 mengalami

peningkatan dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya.

Pada triwulan IV 2021, kondisi

stabilitas keuangan Kalimantan

Tengah tetap terjaga.

Kondisi ketenagakerjaan dan

kesejahteraan di Kalimantan

Tengah mengalami

peningkatan.

Tren perbaikan ekonomi

Kalimantan tengah diprakirakan

terus berlanjut seiring dengan

perbaikan di beberapa sektor

penopang ekonomi utama.

Page 12: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV 2021 tercatat tumbuh meningkat

secara signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada sisi

permintaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh kenaikan kinerja konsumsi RT,

konsumsi pemerintah, dan investasi. Kinerja ekspor yang masih tumbuh tinggi

meskipun sedikit melambat juga turut mendukung tingginya pertumbuhan

ekonomi di Kalimantan Tengah. Di sisi penawaran, sektor pertambangan tumbuh

sangat signifikan dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi di tengah kontraksi

yang terjadi pada sektor industri pengolahan serta perlambatan yang terjadi di

sektor pertanian.

Memasuki triwulan I 2022, ekonomi Kalimantan Tengah diprakirakan tetap

tumbuh meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2021. Dari

sisi permintaan, konsumsi RT diprakirakan terus tumbuh seiring perbaikan daya

beli masyarakat dan terus berlanjutnya pemulihan ekonomi. Dari sisi penawaran,

pertumbuhan sektor pertambangan dan pertanian diprakirakan akan sedikit

tertahan karena adanya restriksi sementara ekspor batu bara dan faktor cuaca

yang berdampak pada penurunan produksi TBS.

Pertumbuhan Ekonomi Regional

RINGKASAN

EKSEKUTIF

Perkembangan Keuangan DaerahRealisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara

keseluruhan pada triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, realisasi pendapatan

terendah terdapat pada Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur.

Dari segi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah secara

keseluruhan pada triwulan IV 2021 tercatat membaik dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara spasial, realisasi belanja

tertinggi dicatatkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito

Selatan.

RINGKASAN

EKSEKUTIF

Perkembangan Inflasi Daerah

Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021. Berdasarkan disagregasi

kelompok, peningkatan laju inflasi tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal

dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah tarif air minum PAM,

minyak goreng, dan tarif rumah sakit. Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang

sama selama 3 tahun terakhir.

Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami

peningkatan, kondisi ini terjadi seiring kenaikan outflow dan penurunan inflow pada

periode menjelang Natal dan Tahun Baru.

Transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring dan RTGS juga menunjukkan

peningkatan secara volume dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah, Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya

yaitu dari kontraksi 1,28% pada bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif 0,39%

pada bulan Agustus 2021.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Kalimantan Tengah

pada bulan Agustus 2021 tumbuh negatif sebesar 1,09% menurun dibandingkan

dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Prospek Perekonomian Daerah

Pemulihan ekonomi masih terus berlanjut, dengan sinyal perbaikan terlihat di

beberapa sektor penopang ekonomi utama. Peningkatan harga komoditas

unggulan, perbaikan ekonomi global, relaksasi pembatasan aktivitas ekonomi

menjadi kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, namun beberapa poin

penting seperti penyebaran varian baru Covid-19, gangguan rantai pasokan di

tengah kuatnya permintaan, dan normalisasi kebijakan negara maju, tekanan

inflasi, dan kenaikan tensi geopolitik perlu mendapatkan perhatian khusus.

x PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

xiPROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

RingkasanEksekutif

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Keuangan,

Pada triwulan IV 2021, kondisi stabilitas keuangan Kalimantan Tengah tetap

terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang stabil.

Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko kredit yang masih dalam

batas threshold Non-Perfoming Loan (NPL) dengan penyaluran kredit rumah

tangga dan UMKM yang mengalami peningkatan sementara pada sektor

korporasi mengalami penurunan.

Peningkatan kredit pada sektor rumah tangga menunjukan terus

membaiknyakonsumsi rumah tangga, sejalan dengan pertumbuhan tabungan

perseorangan yang kembali menunjukkan perlambatan.

Perekonomian Kalimantan

Tengah triwulan IV 2021

mengalami peningkatan

pertumbuhan dari 3,57% pada

triwulan sebelumnya menjadi

7,61% (yoy) pada triwulan IV

2021.

Tekanan inflasi tahunan

Provinsi Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021

meningkat dibandingkan

dengan triwulan III 2021

Secara keseluruhan realisasi

pendapatan Pemerintah Daerah

dari 14 kabupaten/kota dan

provinsi sampai dengan triwulan

IV 2021 adalah sebesar 97,73%

dari pagu.

Total transaksi uang kartal,

SKNBI, dan RTGS di Provinsi

Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 mengalami

peningkatan dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya.

Pada triwulan IV 2021, kondisi

stabilitas keuangan Kalimantan

Tengah tetap terjaga.

Kondisi ketenagakerjaan dan

kesejahteraan di Kalimantan

Tengah mengalami

peningkatan.

Tren perbaikan ekonomi

Kalimantan tengah diprakirakan

terus berlanjut seiring dengan

perbaikan di beberapa sektor

penopang ekonomi utama.

Page 13: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Perkembangan

Ekonomi

Makro Regional

BAB I

Perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

tercatat tumbuh 7,61% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar 3,68% (yoy). Pada sisi

permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja

ekspor yang semakin baik seiring dengan meningkatnya

permintaan batu bara. Sejalan dengan itu, di sisi penawaran,

sektor pertambangan tumbuh sangat signifikan sebesar

47,96% (yoy) dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga mencatatkan

pertumbuhan yang terus meningkat, sejalan dengan semakin

meningkatnya mobilitas masyarakat dan optimisme terhadap

kondisi ekonomi yang terus membaik.

Memasuki triwulan I 2022, ekonomi Kalimantan Tengah

diprakirakan tetap tumbuh meskipun sedikit melambat

dibandingkan dengan triwulan IV 2021. Dari sisi permintaan,

konsumsi RT diprakirakan terus tumbuh seiring membaiknya

daya beli masyarakat dan terus berlanjutnya pemulihan

ekonomi. Dari sisi penawaran, pertumbuhan sektor

pertambangan dan pertanian diprakirakan akan sedikit

tertahan karenanya adanya restriksi sementara ekspor batu

bara dan faktor cuaca yang berdampak pada penurunan

produksi TBS.

Page 14: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Perkembangan

Ekonomi

Makro Regional

BAB I

Perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

tercatat tumbuh 7,61% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar 3,68% (yoy). Pada sisi

permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja

ekspor yang semakin baik seiring dengan meningkatnya

permintaan batu bara. Sejalan dengan itu, di sisi penawaran,

sektor pertambangan tumbuh sangat signifikan sebesar

47,96% (yoy) dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga mencatatkan

pertumbuhan yang terus meningkat, sejalan dengan semakin

meningkatnya mobilitas masyarakat dan optimisme terhadap

kondisi ekonomi yang terus membaik.

Memasuki triwulan I 2022, ekonomi Kalimantan Tengah

diprakirakan tetap tumbuh meskipun sedikit melambat

dibandingkan dengan triwulan IV 2021. Dari sisi permintaan,

konsumsi RT diprakirakan terus tumbuh seiring membaiknya

daya beli masyarakat dan terus berlanjutnya pemulihan

ekonomi. Dari sisi penawaran, pertumbuhan sektor

pertambangan dan pertanian diprakirakan akan sedikit

tertahan karenanya adanya restriksi sementara ekspor batu

bara dan faktor cuaca yang berdampak pada penurunan

produksi TBS.

Page 15: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

1.1 KONDISI UMUM

Kinerja ekonomi regional Kalimantan pada triwulan IV 2021

tumbuh positif namun melambat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Perekonomian Kalimantan pada

triwulan laporan tumbuh sebesar 4,31% (yoy), sedikit

melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 4,52% (yoy). Perlambatan ini didorong oleh

tingkat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang

menurun, yang mendominasi struktur ekonomi regional

Kalimantan dengan pangsa 49,66% (Grafik 1.3). Selain itu,

perlambatan juga terjadi pada ekonomi Kalimantan Barat

namun tertahan oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan

Utara (Grafik 1.1). Sehingga berdasarkan pangsanya,

dominasi ekonomi di regional Kalimantan setelah

Kalimantan Timur adalah Kalimantan Barat dengan pangsa

sebesar 16,53%, diikuti Kalimantan Selatan sebesar 13,76%,

Kalimantan Tengah sebesar 12,15% dan Kalimantan Utara

dengan pangsa 7,91% (Grafik 1.3). Secara sektoral,

perlambatan ekonomi regional Kalimantan terutama

dipengaruhi oleh perlambatan Lapangan Usaha (LU)

pertanian akibat tingginya curah hujan pada triwulan IV

2021. Sejalan dengan itu, dari sisi permintaan, ekspor

Kalimantan secara agregat mengalami perlambatan akibat

penurunan produksi TBS yang berimbas pada turunnya

produksi CPO.

Berbanding terbalik dengan kinerja regional Kalimantan,

ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 justru

mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Ekonomi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 7,61% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan dengan capaian triwulan III 2021 yang tercatat

sebesar 3,68% (yoy). Secara regional, capaian Kalimantan

Tengah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan

dengan provinsi lainnya dan lebih tinggi dibandingkan

dengan capaian secara agregat Kalimantan maupun

capaian nasional yang masing-masing tercatat sebesar

4,31% (yoy) dan 5,05% (yoy) (Grafik 1.2). Ditinjau dari sisi

permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh terutama

kinerja ekspor yang membaik seiring dengan permintaan

batu bara di triwulan IV 2021 yang tinggi. Pertumbuhan yang

signifikan pada konsumsi pemerintah serta PMTB yang

tumbuh lebih baik dari triwulan sebelumnya mendorong

pendapatan ekonomi yang lebih besar. Di sisi penawaran,

sejalan dengan semakin baiknya kinerja ekspor, sektor

1.2 PERTUMBUHAN EKONOMI SISIPERMINTAAN

2 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

3PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Ke depan, perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan

I 2022 diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sumber

pertumbuhan utama adalah kenaikan Konsumsi Rumah

Tangga di triwulan I 2022 seiring perbaikan daya beli

pertambangan tumbuh signifikan yaitu sebesar 47,96% (yoy)

dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan

yang signifikan pada sektor kontruksi dan perdagangan juga

menjadi sumber pertumbuhan terbesar berikutnya di

Kalimantan Tengah.

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Kalimantan

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

Q4 2021Q3 2021

KALTENG KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM KALIMANTAN

%YOY

3,57

4,52 4,825,24

4,51 4,52

7,61

4,31

5,55

7,08

2,91

4,31

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

KALTENG NASIONAL KALIMANTAN

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah dan Nasional

%YOY

I II

2018

III IV I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

Grafik 1.3 Pangsa Ekonomi Provinsi di Kalimantan Triwulan IV 2021

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan Tengah Sisi Permintaan (yoy,%)

KOMPONEN PERMINTAAN

Konsumsi RT

Konsumsi LNPRT

Konsumsi Pemerintah

PMTB

Perubahan Inventori

Ekspor

Impor

PDRB

I II

2020

III IV

2020TOTAL I

2021

II

4,82

2,62

0,19

4,22

13,65

(9,02)

(9,31)

2,88

(0,95)

(0,26)

(5,84)

(2,25)

2,91

(12,78)

(12,06)

-3,19

(0,24)

(0,29)

9,11

(3,53)

13,88

(2,86)

4,74

-3,21

(1,33)

2,15

5,84

(10,02)

2,24

(0,29)

(5,01)

-2,06

0,54

1,06

2,55

(3,19)

7,93

(6,73)

(5,93)

-1,41

(1,36)

0,81

(9,01)

(3,96)

(0,16)

(3,16)

(3,78)

-3,11

3,33

4,68

20,13

2,13

(13,47)

7,79

6,59

5,58

III

1,71

3,52

2,75

4,90

(9,61)

11,62

10,78

3,67

IV

2021TOTAL

2,66

1,80

14,53

6,12

7,58

9,02

5,26

7,61

1,56

2,68

2,68

7,46

2,31

(4,02)

5,94

3,40

SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IKK IEK IKE

Grafik 1.4 Perkembangan Hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : GOOGLE, DATA DIOLAH

RETAIL AND RECREATION GROCERY PHARMACT PARKS

TRANSIT STATION WORKPLACES RESIDENTIAL

1 2

2020

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2021

4 5 6 7 8 9

(60)

(50)

(40)

(30)

(20)

(10)

10

20

30

40

0

Grafik 1.5 Google Mobility Report Kalimantan Tengah

10 11 12

masyarakat dan sejalan dengan optimisme terhadap kondisi

ekonomi yang terus meningkat. Dari sisi LU, kinerja lapangan

usaha pertambangan dan pertanian diprakirakan akan

tumbuh, meskipun sedikit melambat akibat restriksi ekspor

batu bara di bulan Januari dan curah hujan tinggi yang

mengganggu produksi perkebunan sawit.

Kinerja ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

mengalami pertumbuhan didukung oleh kinerja ekspor

yang baik sejalan dengan perbaikan harga komoditas

utama ekspor meskipun melambat dari triwulan

sebelumnya. Konsumsi RT mencatatkan peningkatan

pertumbuhan seiring momen libur natal dan tahun baru

(nataru). Konsumsi pemerintah tumbuh signifikan seiring

percepatan realisasi anggaran. Di sisi lain, pertumbuhan

impor jauh lebih melambat dibandingkan dengan

pertumbuhan ekspor yang mendorong pertumbuhan

ekonomi menjadi lebih tinggi.

Memasuki triwulan I 2022, perekonomian Kalimantan

Tengah diprakirakan tetap tumbuh meskipun mengalami

1.2.1 Konsumsi

Pada triwulan IV 2021, konsumsi rumah tangga (RT)

Kalimantan Tengah tumbuh lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya. Konsumsi RT pada triwulan

IV 2021 tumbuh sebesar 2,66% (yoy) dari capaian 1,71%

(yoy) pada triwulan sebelumnya. Perkembangan tingkat

vaksinasi yang baik dan pandemi di triwulan IV 2021 yang

relatif terkendali mendorong mobilitas masyarakat di

Kalimantan Tengah (grafik 1.5). Perbaikan daya beli

masyarakat dan perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru

(Nataru) pada triwulan IV 2021 mendorong konsumsi RT

tumbuh lebih tinggi.

sedikit perlambatan. Sumber pertumbuhan diprakirakan

terutama berasal dari konsumsi rumah tangga seiring

perbaikan mobilitas masyarakat. Selain itu, konsumsi

pemerintah juga diprakirakan tetap tumbuh yang ditopang

oleh berlanjutnya proyek multiyears. Sementara itu, ekspor

dan impor diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat

sejalan dengan normalisasi permintaan batu bara dari Cina

seiring perbaikan produksi domestik di Cina.

Page 16: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

1.1 KONDISI UMUM

Kinerja ekonomi regional Kalimantan pada triwulan IV 2021

tumbuh positif namun melambat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Perekonomian Kalimantan pada

triwulan laporan tumbuh sebesar 4,31% (yoy), sedikit

melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 4,52% (yoy). Perlambatan ini didorong oleh

tingkat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang

menurun, yang mendominasi struktur ekonomi regional

Kalimantan dengan pangsa 49,66% (Grafik 1.3). Selain itu,

perlambatan juga terjadi pada ekonomi Kalimantan Barat

namun tertahan oleh kenaikan pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan

Utara (Grafik 1.1). Sehingga berdasarkan pangsanya,

dominasi ekonomi di regional Kalimantan setelah

Kalimantan Timur adalah Kalimantan Barat dengan pangsa

sebesar 16,53%, diikuti Kalimantan Selatan sebesar 13,76%,

Kalimantan Tengah sebesar 12,15% dan Kalimantan Utara

dengan pangsa 7,91% (Grafik 1.3). Secara sektoral,

perlambatan ekonomi regional Kalimantan terutama

dipengaruhi oleh perlambatan Lapangan Usaha (LU)

pertanian akibat tingginya curah hujan pada triwulan IV

2021. Sejalan dengan itu, dari sisi permintaan, ekspor

Kalimantan secara agregat mengalami perlambatan akibat

penurunan produksi TBS yang berimbas pada turunnya

produksi CPO.

Berbanding terbalik dengan kinerja regional Kalimantan,

ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 justru

mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Ekonomi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 7,61% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan dengan capaian triwulan III 2021 yang tercatat

sebesar 3,68% (yoy). Secara regional, capaian Kalimantan

Tengah tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan

dengan provinsi lainnya dan lebih tinggi dibandingkan

dengan capaian secara agregat Kalimantan maupun

capaian nasional yang masing-masing tercatat sebesar

4,31% (yoy) dan 5,05% (yoy) (Grafik 1.2). Ditinjau dari sisi

permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh terutama

kinerja ekspor yang membaik seiring dengan permintaan

batu bara di triwulan IV 2021 yang tinggi. Pertumbuhan yang

signifikan pada konsumsi pemerintah serta PMTB yang

tumbuh lebih baik dari triwulan sebelumnya mendorong

pendapatan ekonomi yang lebih besar. Di sisi penawaran,

sejalan dengan semakin baiknya kinerja ekspor, sektor

1.2 PERTUMBUHAN EKONOMI SISIPERMINTAAN

2 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

3PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Ke depan, perekonomian Kalimantan Tengah pada triwulan

I 2022 diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sumber

pertumbuhan utama adalah kenaikan Konsumsi Rumah

Tangga di triwulan I 2022 seiring perbaikan daya beli

pertambangan tumbuh signifikan yaitu sebesar 47,96% (yoy)

dan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan

yang signifikan pada sektor kontruksi dan perdagangan juga

menjadi sumber pertumbuhan terbesar berikutnya di

Kalimantan Tengah.

Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Kalimantan

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

Q4 2021Q3 2021

KALTENG KALBAR KALSEL KALTARA KALTIM KALIMANTAN

%YOY

3,57

4,52 4,825,24

4,51 4,52

7,61

4,31

5,55

7,08

2,91

4,31

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

KALTENG NASIONAL KALIMANTAN

Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah dan Nasional

%YOY

I II

2018

III IV I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

Grafik 1.3 Pangsa Ekonomi Provinsi di Kalimantan Triwulan IV 2021

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan Tengah Sisi Permintaan (yoy,%)

KOMPONEN PERMINTAAN

Konsumsi RT

Konsumsi LNPRT

Konsumsi Pemerintah

PMTB

Perubahan Inventori

Ekspor

Impor

PDRB

I II

2020

III IV

2020TOTAL I

2021

II

4,82

2,62

0,19

4,22

13,65

(9,02)

(9,31)

2,88

(0,95)

(0,26)

(5,84)

(2,25)

2,91

(12,78)

(12,06)

-3,19

(0,24)

(0,29)

9,11

(3,53)

13,88

(2,86)

4,74

-3,21

(1,33)

2,15

5,84

(10,02)

2,24

(0,29)

(5,01)

-2,06

0,54

1,06

2,55

(3,19)

7,93

(6,73)

(5,93)

-1,41

(1,36)

0,81

(9,01)

(3,96)

(0,16)

(3,16)

(3,78)

-3,11

3,33

4,68

20,13

2,13

(13,47)

7,79

6,59

5,58

III

1,71

3,52

2,75

4,90

(9,61)

11,62

10,78

3,67

IV

2021TOTAL

2,66

1,80

14,53

6,12

7,58

9,02

5,26

7,61

1,56

2,68

2,68

7,46

2,31

(4,02)

5,94

3,40

SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IKK IEK IKE

Grafik 1.4 Perkembangan Hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : GOOGLE, DATA DIOLAH

RETAIL AND RECREATION GROCERY PHARMACT PARKS

TRANSIT STATION WORKPLACES RESIDENTIAL

1 2

2020

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

2021

4 5 6 7 8 9

(60)

(50)

(40)

(30)

(20)

(10)

10

20

30

40

0

Grafik 1.5 Google Mobility Report Kalimantan Tengah

10 11 12

masyarakat dan sejalan dengan optimisme terhadap kondisi

ekonomi yang terus meningkat. Dari sisi LU, kinerja lapangan

usaha pertambangan dan pertanian diprakirakan akan

tumbuh, meskipun sedikit melambat akibat restriksi ekspor

batu bara di bulan Januari dan curah hujan tinggi yang

mengganggu produksi perkebunan sawit.

Kinerja ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

mengalami pertumbuhan didukung oleh kinerja ekspor

yang baik sejalan dengan perbaikan harga komoditas

utama ekspor meskipun melambat dari triwulan

sebelumnya. Konsumsi RT mencatatkan peningkatan

pertumbuhan seiring momen libur natal dan tahun baru

(nataru). Konsumsi pemerintah tumbuh signifikan seiring

percepatan realisasi anggaran. Di sisi lain, pertumbuhan

impor jauh lebih melambat dibandingkan dengan

pertumbuhan ekspor yang mendorong pertumbuhan

ekonomi menjadi lebih tinggi.

Memasuki triwulan I 2022, perekonomian Kalimantan

Tengah diprakirakan tetap tumbuh meskipun mengalami

1.2.1 Konsumsi

Pada triwulan IV 2021, konsumsi rumah tangga (RT)

Kalimantan Tengah tumbuh lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya. Konsumsi RT pada triwulan

IV 2021 tumbuh sebesar 2,66% (yoy) dari capaian 1,71%

(yoy) pada triwulan sebelumnya. Perkembangan tingkat

vaksinasi yang baik dan pandemi di triwulan IV 2021 yang

relatif terkendali mendorong mobilitas masyarakat di

Kalimantan Tengah (grafik 1.5). Perbaikan daya beli

masyarakat dan perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru

(Nataru) pada triwulan IV 2021 mendorong konsumsi RT

tumbuh lebih tinggi.

sedikit perlambatan. Sumber pertumbuhan diprakirakan

terutama berasal dari konsumsi rumah tangga seiring

perbaikan mobilitas masyarakat. Selain itu, konsumsi

pemerintah juga diprakirakan tetap tumbuh yang ditopang

oleh berlanjutnya proyek multiyears. Sementara itu, ekspor

dan impor diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat

sejalan dengan normalisasi permintaan batu bara dari Cina

seiring perbaikan produksi domestik di Cina.

Page 17: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

PMA (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik 1.12 Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

(150,00)

(100,00)

(50,00)

-

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

350,00

-

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.11 Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

PMDN (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

%

(100,00)

(80,00)

(60,00)

(40,00)

(20,00)

-

20,00

40,00

60,00

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IVSUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IEK PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA

Grafik 1.8 Perkembangan Indeks Keadaan Ekonomi (IKE) Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

PENJUALAN LISTRIK RT (JUTA KWH) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III

0

2

4

6

8

10

12

14

16

-

50

100

150

200

250

300

Grafik 1.7 Konsumsi Listrik Rumah Tangga

IV

SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 1.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Tengah

160

150

140

130

120

110

100

90

80

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

NTP-GABUNGAN TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN

Hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia menguatkan

perbaikan konsumsi RT yang ditunjukkan oleh peningkatan

nilai di semua indeks. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

naik dari 102.08 pada triwulan III 2021 menjadi 128,38 pada

triwulan IV 2021. Kenaikan juga terjadi pada Indeks

Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi

Saat Ini (IKE). IEK tercatat naik dari 118,17 pada triwulan III

2021 menjadi 142,06 pada triwulan IV 2021. IKE tercatat

naik dari 86,00 pada triwulan III 2021 menjadi 114,73 pada

triwulan IV 2021. Demikian juga indikator mobilitas

masyarakat Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 yang

terus membaik di semua area kecuali pada area residential

yang menunjukan tren penurunan sejak triwulan III 2021

(Grafik 1.5).

Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Tengah mengalami

peningkatan pada triwulan IV 2021. Berdasarkan hasil

survei BPS, NTP pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar

128,13, meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021

yang tercatat sebesar 120,49. Pertumbuhan ini terutama

ditopang oleh NTP Perkebunan Rakyat yang menjadi

lapangan usaha utama di Kalimantan Tengah, meningkat

cukup signifikan dari 138,50 pada triwulan III 2021 menjadi

151,73 pada triwulan IV 2021 (Grafik1.6). Hal ini salah

satunya ditopang oleh harga TBS yang kembali tumbuh

pada periode ini. NTP yang berada di atas 100 ini

menunjukkan penerimaan petani yang lebih besar dari

pengeluaran bulanannya.

Konsumsi listrik rumah tangga di triwulan IV 2021 tumbuh

lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Konsumsi listrik RT tumbuh meningkat didorong oleh

momen nataru yang berlangsung pada triwulan IV 2021.

Tercatat konsumsi listrik rumah tangga sebesar 249,30 juta

kWh atau tumbuh 8,22% (yoy) (Grafik 1.7).

Memasuki triwulan I 2022, konsumsi RT diprakirakan akan

kembali meningkat. Peningkatan konsumsi rumah tangga

didorong oleh perbaikan daya beli masyarakat. Berdasarkan

survei konsumen, IEK di Kalimantan Tengah pada triwulan IV

tahun 2021 tercatat tetap tinggi yakni 142,06 (Grafik 1.8).

Tingginya angka IEK ini merata pada aspek kondisi

penghasilan, kondisi ekonomi, maupun ketersediaan

lapangan kerja. Hal ini mencerminkan ekspektasi

masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan masih baik

sehingga membawa harapan dan optimisme. Berdasarkan

data Kementerian Kesehatan, hingga awal bulan Februari

2022 telah tercapai vaksinasi dosis 2 sebanyak 59,78% di

Kalimantan Tengah. Pemerintah Provinsi bersama dengan

berbagai instansi dan elemen masyarakat terus

mengupayakan untuk mengakselerasi vaksinasi dan

mencapai target kekebalan komunal di triwulan I 2022. Lebih

dari itu, penyelenggaran vaksin booster/dosis 3 juga telah

mulai dilaksanakan di Kalimantan Tengah sejak bulan

Januari 2022.

Kinerja konsumsi pemerintah Kalimantan Tengah triwulan

IV 2021 tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.

Konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2021 tumbuh

sebesar 14,53% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yakni 2,75% (yoy) (Tabel 1.1). Sesuai dengan

siklusnya, realisasi belanja daerah (APBD Provinsi) pada

triwulan IV 2021 meningkat dengan nominal realisasi belanja

sebesar Rp16,96 triliun atau meningkat sebesar 1,73% (yoy)

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik1.9). Hal

ini sejalan dengan kenaikan pagu belanja APBD provinsi

Kalimantan Tengah menjadi Rp19,87 triliun dari Rp19,70

triliun pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Kendati

demikian, Giro pemerintah provinsi Kalimantan Tengah

tercatat meningkat pada triwulan IV 2021 (Grafik 1.10).

Kinerja konsumsi pemerintah pada triwulan I 2022

diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat.

Pertumbuhan konsumsi pemerintah diprakirakan tetap

tumbuh dipicu dengan berlanjutnya proyek multi-year, PSN

Food Estate Kalimantan Tengah dan infrastruktur

pendukungnya. Perlambatan terjadi sejalan dengan pola

seasonal yang mana di awal tahun belanja pemerintah

tergolong masih terbatas.

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DATA DIOLAH

GIRO PEMERINTAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN GIRO PEMERINTAH (% YOY) - KA

Grafik 1.10 Perkembangan Giro Provinsi Kalimantan Tengah

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.9 Perkembangan Belanja Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DATA DIOLAH

BELANJA PEMERINTAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN BELANJA PEMERINTAH (% YOY) - KA

2000

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

-35,00

-30,00

-25,00

-20,00

-15,00

-10,00

-5,00

0,00

5,00

10,00

15,00

1.2.2 Investasi

Kinerja komponen investasi pada triwulan IV 2021

mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang

merupakan indikator dari kegiatan investasi tumbuh sebesar

6,12% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 4,90% (yoy) (tabel 1.1). Berdasarkan

data DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah, Penanaman

Modal Asing (PMA) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar

US$51,13 juta, naik dibandingkan dengan capaian triwulan

sebelumnya sebesar US$47,94 juta. Sementara itu, kinerja

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara nominal

mengalami perlambatan dengan realisasi sebesar Rp1,13

triliun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

mencatatkan realisasi sebesar Rp1,69 triliun.

Perkembangan kredit investasi tercatat mengalami

penurunan. Penyaluran kredit untuk investasi tercatat

berada pada angka Rp25,16 triliun (Grafik 1.13) atau

terkontraksi sebesar 0,78% (yoy).

4 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

5PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 18: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

PMA (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik 1.12 Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

(150,00)

(100,00)

(50,00)

-

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

350,00

-

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.11 Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA)

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

PMDN (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

%

(100,00)

(80,00)

(60,00)

(40,00)

(20,00)

-

20,00

40,00

60,00

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IVSUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IEK PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA

Grafik 1.8 Perkembangan Indeks Keadaan Ekonomi (IKE) Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

PENJUALAN LISTRIK RT (JUTA KWH) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III

0

2

4

6

8

10

12

14

16

-

50

100

150

200

250

300

Grafik 1.7 Konsumsi Listrik Rumah Tangga

IV

SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 1.6 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Tengah

160

150

140

130

120

110

100

90

80

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

NTP-GABUNGAN TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN

Hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia menguatkan

perbaikan konsumsi RT yang ditunjukkan oleh peningkatan

nilai di semua indeks. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

naik dari 102.08 pada triwulan III 2021 menjadi 128,38 pada

triwulan IV 2021. Kenaikan juga terjadi pada Indeks

Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi

Saat Ini (IKE). IEK tercatat naik dari 118,17 pada triwulan III

2021 menjadi 142,06 pada triwulan IV 2021. IKE tercatat

naik dari 86,00 pada triwulan III 2021 menjadi 114,73 pada

triwulan IV 2021. Demikian juga indikator mobilitas

masyarakat Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 yang

terus membaik di semua area kecuali pada area residential

yang menunjukan tren penurunan sejak triwulan III 2021

(Grafik 1.5).

Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Tengah mengalami

peningkatan pada triwulan IV 2021. Berdasarkan hasil

survei BPS, NTP pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar

128,13, meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021

yang tercatat sebesar 120,49. Pertumbuhan ini terutama

ditopang oleh NTP Perkebunan Rakyat yang menjadi

lapangan usaha utama di Kalimantan Tengah, meningkat

cukup signifikan dari 138,50 pada triwulan III 2021 menjadi

151,73 pada triwulan IV 2021 (Grafik1.6). Hal ini salah

satunya ditopang oleh harga TBS yang kembali tumbuh

pada periode ini. NTP yang berada di atas 100 ini

menunjukkan penerimaan petani yang lebih besar dari

pengeluaran bulanannya.

Konsumsi listrik rumah tangga di triwulan IV 2021 tumbuh

lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Konsumsi listrik RT tumbuh meningkat didorong oleh

momen nataru yang berlangsung pada triwulan IV 2021.

Tercatat konsumsi listrik rumah tangga sebesar 249,30 juta

kWh atau tumbuh 8,22% (yoy) (Grafik 1.7).

Memasuki triwulan I 2022, konsumsi RT diprakirakan akan

kembali meningkat. Peningkatan konsumsi rumah tangga

didorong oleh perbaikan daya beli masyarakat. Berdasarkan

survei konsumen, IEK di Kalimantan Tengah pada triwulan IV

tahun 2021 tercatat tetap tinggi yakni 142,06 (Grafik 1.8).

Tingginya angka IEK ini merata pada aspek kondisi

penghasilan, kondisi ekonomi, maupun ketersediaan

lapangan kerja. Hal ini mencerminkan ekspektasi

masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan masih baik

sehingga membawa harapan dan optimisme. Berdasarkan

data Kementerian Kesehatan, hingga awal bulan Februari

2022 telah tercapai vaksinasi dosis 2 sebanyak 59,78% di

Kalimantan Tengah. Pemerintah Provinsi bersama dengan

berbagai instansi dan elemen masyarakat terus

mengupayakan untuk mengakselerasi vaksinasi dan

mencapai target kekebalan komunal di triwulan I 2022. Lebih

dari itu, penyelenggaran vaksin booster/dosis 3 juga telah

mulai dilaksanakan di Kalimantan Tengah sejak bulan

Januari 2022.

Kinerja konsumsi pemerintah Kalimantan Tengah triwulan

IV 2021 tumbuh lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.

Konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2021 tumbuh

sebesar 14,53% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yakni 2,75% (yoy) (Tabel 1.1). Sesuai dengan

siklusnya, realisasi belanja daerah (APBD Provinsi) pada

triwulan IV 2021 meningkat dengan nominal realisasi belanja

sebesar Rp16,96 triliun atau meningkat sebesar 1,73% (yoy)

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik1.9). Hal

ini sejalan dengan kenaikan pagu belanja APBD provinsi

Kalimantan Tengah menjadi Rp19,87 triliun dari Rp19,70

triliun pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Kendati

demikian, Giro pemerintah provinsi Kalimantan Tengah

tercatat meningkat pada triwulan IV 2021 (Grafik 1.10).

Kinerja konsumsi pemerintah pada triwulan I 2022

diprakirakan tetap tumbuh meskipun melambat.

Pertumbuhan konsumsi pemerintah diprakirakan tetap

tumbuh dipicu dengan berlanjutnya proyek multi-year, PSN

Food Estate Kalimantan Tengah dan infrastruktur

pendukungnya. Perlambatan terjadi sejalan dengan pola

seasonal yang mana di awal tahun belanja pemerintah

tergolong masih terbatas.

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DATA DIOLAH

GIRO PEMERINTAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN GIRO PEMERINTAH (% YOY) - KA

Grafik 1.10 Perkembangan Giro Provinsi Kalimantan Tengah

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.9 Perkembangan Belanja Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DATA DIOLAH

BELANJA PEMERINTAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN BELANJA PEMERINTAH (% YOY) - KA

2000

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

-35,00

-30,00

-25,00

-20,00

-15,00

-10,00

-5,00

0,00

5,00

10,00

15,00

1.2.2 Investasi

Kinerja komponen investasi pada triwulan IV 2021

mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang

merupakan indikator dari kegiatan investasi tumbuh sebesar

6,12% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 4,90% (yoy) (tabel 1.1). Berdasarkan

data DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah, Penanaman

Modal Asing (PMA) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar

US$51,13 juta, naik dibandingkan dengan capaian triwulan

sebelumnya sebesar US$47,94 juta. Sementara itu, kinerja

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara nominal

mengalami perlambatan dengan realisasi sebesar Rp1,13

triliun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

mencatatkan realisasi sebesar Rp1,69 triliun.

Perkembangan kredit investasi tercatat mengalami

penurunan. Penyaluran kredit untuk investasi tercatat

berada pada angka Rp25,16 triliun (Grafik 1.13) atau

terkontraksi sebesar 0,78% (yoy).

4 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

5PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 19: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

VOLUME EKSPOR LN (JUTA TON) PERTUMBUHAN (% YOY)

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

-

1

2

3

4

5

6

7

Grafik 1.21 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan Tengah (Ton)

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

NOMINAL EKSPOR LN (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Ekspor Kalimantan Tengah (Juta USD)

-40,00%

-20,00%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

-

200,00

400,00

600,00

800,00

1.000,00

1.200,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

INVESTASI PERKIRAAN INVESTASI

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

Grafik 1.19 Likert Scale Investasi

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.18 Pendaftaran Kendaraan Baru

SUMBER : DISPENDA, DATA DIOLAH

PENDAFTARAN KENDARAAN BARU - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI DATA DIOLAH

IMPOR BARANG INDUSTRI (KG) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik1.17 Volume Impor Barang Industri (Ribu Ton)

%

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik1.16 Nominal Impor Barang Industri (Juta USD)

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI DATA DIOLAH

IMPOR BARANG INDUSTRI (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

%

-150,00

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

$-

$5,00

$10,00

$15,00

$20,00

$25,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

KONSUMSI SEMEN (RIBU TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik1.15 Perkembangan Konsumsi Semen

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

-20,00

-15,00

-10,00

-5,00

-

5,00

10,00

15,00

20,00

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

Grafik1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

KREDIT KONSTRUKSI (RP. JUTA) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

%

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

-50

0

50

100

150

200

250

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

KREDIT INVESTASI (RP. TRILIUN) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

%

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

21.000,00

22.000,00

23.000,00

24.000,00

25.000,00

26.000,00

27.000,00

28.000,00

29.000,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Sementara itu, perkembangan kredit konstruksi

mengalami penurunan di tengah kenaikan konsumsi

semen. Pada triwulan IV 2021, penyaluran kredit konstruksi

tercatat mengalami penurunan dengan tumbuh sebesar

positif sebesar 21,62% (yoy), turun dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang tumbuh 197,77% (yoy) (Grafik 1.14). Di

tengah perlambatan kredit kontruksi, konsumsi semen

justru mengalami pertumbuhan positif pada triwulan IV

2021 dengan nilai 15,01% (yoy) dari triwulan sebelumnya

sebesar 6,22% (yoy) (Grafik 1.15). Hal ini antara lain

mencerminkan masih cukup memadainya kas internal

perusahaan yang ditunjukan dengan kenaikan DPK

korporasi pada triwulan berjalan, khususnya pada Giro dan

Deposito.

Di sisi lain, nominal impor barang industri mengalami

pertumbuhan yang signifikan. Impor barang industri yang

merupakan bagian dari barang impor mengalami

pertumbuhan signifikan yaitu sebesar 135,21% (yoy), lebih

baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi 65,58%. Secara kuantitas, volume impor barang

industri Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan

sebesar 20,82% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 50,83%. Secara

nominal, nilai impor triwulan IV 2021 lebih tinggi

d i b a n d i n g k a n d e n g a n t r i w u l a n I I I 2 0 2 1 y a n g

mengindikasikan adanya lebih banyak barang padat modal

yang masuk ke provinsi Kalimantan Tengah.

Pada indikator pendaftaran kendaraan baru pada triwulan

IV 2021 mengalami peningkatan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Pendaftaran kendaraan baru tercatat

naik signifikan 141,13% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi 1,70% (yoy) (Grafik 1.18).

Kenaikan penjualan mobil baru ini didukung oleh

perpanjangan insentif relaksasi PPnBM 100% mobil baru

yang diberikan oleh pemerintah hingga akhir tahun 2021.

Perbaikan daya beli masyarakat dan adanya insentif

pemerintah mendorong pertumbuhan lebih lanjut.

Kinerja investasi pada triwulan I 2022 diprakirakan tumbuh

sedikit melambat. Munculnya varian baru Covid-19,

omicorn, yang diprediksi akan mencapai puncak di akhir

triwulan I 2022, memunculkan ketidakpastian usaha yang

berpotensi menekan investasi. Selain itu, prakiraan

normalisasi harga komoditas juga akan berdampak pada

kinerja investasi di triwulan I 2022. Penurunan juga tercermin

dari likert scale hasil liaison Bank Indonesia yang pada

triwulan IV 2021 dengan prakiraan investasi mengalami

penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Meskipun demikian, realisasi belanja modal yang masih

belum maksimal di tahun 2021 menjadi ruang untuk

menopang kinerja investasi. Pemulihan ekonomi yang terus

membaik juga akan mendorong optimisme untuk investasi

(Grafik 1.19).

1.2.3 Ekspor

Kinerja ekspor Kalimantan Tengah triwulan IV 2021

kembali mengalami pertumbuhan, meskipun sedikit

melambat dibandingkan dengan capaian triwulan

sebelumnya. Kinerja ekspor Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tercatat mengalami pertumbuhan 9,02%

(yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 11,62%

(yoy) (Tabel 1.1). Nominal ekspor luar negeri utama

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tumbuh dua kali

lipat yaitu sebesar 107,41% (yoy) (Grafik 1.20). Secara

volume, ekspor luar negeri Kalimantan Tengah pada triwulan

IV 2021 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu

sebesar 37,24% (yoy) (Grafik 1.21). Pertumbuhan ekspor

tersebut sejalan dengan kenaikan harga komoditas utama

ekspor Kalimantan Tengah.

Komoditas ekspor luar negeri Kalimantan Tengah

didominasi oleh batu bara dan CPO. Komoditas CPO

mengalami penurunan ekspor di tengah berlanjutnya tren

kenaikan ekspor batu bara di triwulan IV 2021 (Grafik 1.22).

6 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

7PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 20: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

VOLUME EKSPOR LN (JUTA TON) PERTUMBUHAN (% YOY)

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

50

-

1

2

3

4

5

6

7

Grafik 1.21 Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan Tengah (Ton)

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

NOMINAL EKSPOR LN (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik 1.20 Perkembangan Nilai Ekspor Kalimantan Tengah (Juta USD)

-40,00%

-20,00%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

-

200,00

400,00

600,00

800,00

1.000,00

1.200,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

INVESTASI PERKIRAAN INVESTASI

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

Grafik 1.19 Likert Scale Investasi

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.18 Pendaftaran Kendaraan Baru

SUMBER : DISPENDA, DATA DIOLAH

PENDAFTARAN KENDARAAN BARU - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI DATA DIOLAH

IMPOR BARANG INDUSTRI (KG) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik1.17 Volume Impor Barang Industri (Ribu Ton)

%

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik1.16 Nominal Impor Barang Industri (Juta USD)

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI DATA DIOLAH

IMPOR BARANG INDUSTRI (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

%

-150,00

-100,00

-50,00

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

$-

$5,00

$10,00

$15,00

$20,00

$25,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

KONSUMSI SEMEN (RIBU TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik1.15 Perkembangan Konsumsi Semen

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

-20,00

-15,00

-10,00

-5,00

-

5,00

10,00

15,00

20,00

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

Grafik1.14 Perkembangan Kredit Konstruksi

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

KREDIT KONSTRUKSI (RP. JUTA) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

%

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

-50

0

50

100

150

200

250

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.13 Perkembangan Kredit Investasi

SUMBER :BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

KREDIT INVESTASI (RP. TRILIUN) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

%

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

21.000,00

22.000,00

23.000,00

24.000,00

25.000,00

26.000,00

27.000,00

28.000,00

29.000,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Sementara itu, perkembangan kredit konstruksi

mengalami penurunan di tengah kenaikan konsumsi

semen. Pada triwulan IV 2021, penyaluran kredit konstruksi

tercatat mengalami penurunan dengan tumbuh sebesar

positif sebesar 21,62% (yoy), turun dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang tumbuh 197,77% (yoy) (Grafik 1.14). Di

tengah perlambatan kredit kontruksi, konsumsi semen

justru mengalami pertumbuhan positif pada triwulan IV

2021 dengan nilai 15,01% (yoy) dari triwulan sebelumnya

sebesar 6,22% (yoy) (Grafik 1.15). Hal ini antara lain

mencerminkan masih cukup memadainya kas internal

perusahaan yang ditunjukan dengan kenaikan DPK

korporasi pada triwulan berjalan, khususnya pada Giro dan

Deposito.

Di sisi lain, nominal impor barang industri mengalami

pertumbuhan yang signifikan. Impor barang industri yang

merupakan bagian dari barang impor mengalami

pertumbuhan signifikan yaitu sebesar 135,21% (yoy), lebih

baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi 65,58%. Secara kuantitas, volume impor barang

industri Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan

sebesar 20,82% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 50,83%. Secara

nominal, nilai impor triwulan IV 2021 lebih tinggi

d i b a n d i n g k a n d e n g a n t r i w u l a n I I I 2 0 2 1 y a n g

mengindikasikan adanya lebih banyak barang padat modal

yang masuk ke provinsi Kalimantan Tengah.

Pada indikator pendaftaran kendaraan baru pada triwulan

IV 2021 mengalami peningkatan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Pendaftaran kendaraan baru tercatat

naik signifikan 141,13% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi 1,70% (yoy) (Grafik 1.18).

Kenaikan penjualan mobil baru ini didukung oleh

perpanjangan insentif relaksasi PPnBM 100% mobil baru

yang diberikan oleh pemerintah hingga akhir tahun 2021.

Perbaikan daya beli masyarakat dan adanya insentif

pemerintah mendorong pertumbuhan lebih lanjut.

Kinerja investasi pada triwulan I 2022 diprakirakan tumbuh

sedikit melambat. Munculnya varian baru Covid-19,

omicorn, yang diprediksi akan mencapai puncak di akhir

triwulan I 2022, memunculkan ketidakpastian usaha yang

berpotensi menekan investasi. Selain itu, prakiraan

normalisasi harga komoditas juga akan berdampak pada

kinerja investasi di triwulan I 2022. Penurunan juga tercermin

dari likert scale hasil liaison Bank Indonesia yang pada

triwulan IV 2021 dengan prakiraan investasi mengalami

penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Meskipun demikian, realisasi belanja modal yang masih

belum maksimal di tahun 2021 menjadi ruang untuk

menopang kinerja investasi. Pemulihan ekonomi yang terus

membaik juga akan mendorong optimisme untuk investasi

(Grafik 1.19).

1.2.3 Ekspor

Kinerja ekspor Kalimantan Tengah triwulan IV 2021

kembali mengalami pertumbuhan, meskipun sedikit

melambat dibandingkan dengan capaian triwulan

sebelumnya. Kinerja ekspor Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tercatat mengalami pertumbuhan 9,02%

(yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 11,62%

(yoy) (Tabel 1.1). Nominal ekspor luar negeri utama

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tumbuh dua kali

lipat yaitu sebesar 107,41% (yoy) (Grafik 1.20). Secara

volume, ekspor luar negeri Kalimantan Tengah pada triwulan

IV 2021 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu

sebesar 37,24% (yoy) (Grafik 1.21). Pertumbuhan ekspor

tersebut sejalan dengan kenaikan harga komoditas utama

ekspor Kalimantan Tengah.

Komoditas ekspor luar negeri Kalimantan Tengah

didominasi oleh batu bara dan CPO. Komoditas CPO

mengalami penurunan ekspor di tengah berlanjutnya tren

kenaikan ekspor batu bara di triwulan IV 2021 (Grafik 1.22).

6 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

7PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 21: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

SINGAPURA

MALAYSIA

0,0%

7,37%

TIONGKOK

42,15%

INDIA

10,42%

JEPANG

26,03%

LAINNYA

12,86%

EROPA

1,17%

Grafik 1.25 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor Negara Mitra Dagang (%)

JEPANG INDIA TIONGKOK

Grafik 1.24 Perkembangan Ekspor Negara Mitra Dagang Utama (%yoy)

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

-100

0

100

200

300

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

KAYU

LAINNYA

2,94%

11,55%

KARET

2,39%

BATU BARA

69,38%

CPO

13,74%

Grafik 1.23 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor Utama (%)

Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor Komoditas Utama (% yoy)

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

CPO BATU BARA

-75

0

75

150

225

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Masih seperti pola historisnya, batu bara mengambil pangsa

mayoritas ekspor luar negeri dengan mencatatkan pangsa

sebesar 69,38% sedangkan CPO dengan pangsa sebesar

13,74%, diikuti oleh komoditas kayu, karet dan komoditas

lain-lainnya (Grafik 1.23).

Negara tujuan ekspor luar negeri Kalimantan Tengah

didominasi oleh Tiongkok dan Jepang, dengan pangsa

berturut-turut 42,15% dan 26,03%. Mayoritas ekspor

Kalimantan Tengah bertujuan ke negara-negara di Asia

(Grafik 1.25). Negara berikutnya yang memiliki pangsa besar

ialah Malaysia sebagai negara tujuan utama untuk

komoditas CPO dan India sebagai tujuan ekspor komoditas

batu bara selain mitra dagang utama Tiongkok dan Jepang.

Ekspor luar negeri komoditas batu bara melanjutkan tren

kenaikan. Nilai ekspor luar negeri batu bara selama triwulan

IV 202I sebesar US$694,14 juta atau tumbuh sebesar

193,34% (yoy) lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan

triwulan sebelumnya sebesar 109,08% (yoy) (Grafik1.22).

Krisis energi di tengah pemulihan ekonomi global serta

musim dingin yang berlangsung di Cina dan Jepang

mendorong kenaikan permintaan batu bara secara

signifikan. Selain itu, harga komoditas batu bara yang pada

triwulan IV 2021 tumbuh 51,22% (yoy) turut menopang

kinerja ekspor luar negeri komoditas batu bara di triwulan IV.

Kinerja ekspor luar negeri minyak kelapa sawit (CPO) justru

mengalami perlambatan seiring terganggunya produksi

akibat faktor cuaca. Pada triwulan IV 2021, ekspor CPO

tumbuh 30,82% (yoy) melambat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang tumbuh hingga 121,50%, (Grafik

1.22). Perlambatan kinerja ekspor CPO disebabkan adanya

gangguan produksi dari faktor cuaca yaitu curah hujan yang

tinggi. Malaysia sebagai produsen CPO terbesar kedua juga

menghadapi gangguan produksi akibat kelangkaan tenaga

kerja karena larangan pekerja migran untuk masuk malaysia

selama covid memuncak. Penurunan supply CPO secara

global pada akhirnya mendorong kenaikan harga CPO di

tingkat dunia yang terpantau meningkat signifikan hingga

menyentuh US$1253,53/mt atau tumbuh 50,36% (yoy). Di

tingkat lokal harga CPO menyentuh Rp13.095,25/kg atau

tumbuh 43,48% (yoy).

Ekspor Kalimantan Tengah diprakirakan tetap tumbuh

meskipun melambat di triwulan I 2022. Kinerja ekspor pada

triwulan I 2022 diprakirakan tetap tumbuh positif kendati

melambat. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang masih

tinggi sehingga menghambat produksi CPO. Restriksi ekspor

batu bara pada bulan Januari 2022 diprakirakan akan sedikit

menekan laju ekspor di triwulan I 2022. Dari segi harga,

normalisasi harga komoditas CPO dan batu bara dapat

terjadi pada triwulan I 2022. Kendati demikian, berlanjutnya

pemulihan ekonomi global dapat menjadi penopang

permintaan ekspor untuk produk dari Kalimantan Tengah.

Kinerja impor Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

mengalami pertumbuhan meskipun melambat. Kinerja

impor Kalimantan Tengah tumbuh 5,26% (yoy), melambat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh

10,78% (yoy) (Grafik 1.26). Nilai impor barang luar negeri

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar

US$7,88 juta, tumbuh sebesar 83,27% (yoy) dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar

66,12% (yoy). Di sisi lain, volume impor Kalimantan Tengah

triwulan IV 2021 tercatat sebesar 5,62 ribu ton atau

mengalami kontraksi sebesar 27,28% (yoy) (Grafik 1.27).

Impor luar negeri Kalimantan Tengah didominasi oleh

mesin dan pesawat mekanik (Grafik 1.29). Impor luar negeri

triwulan IV 2021 didominasi oleh mesin dan pesawat

1.2.4 Impor

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan Tengah (Juta USD)

NOMINAL IMPOR LN (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

0

5

10

15

20

25

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

VOLUME IMPOR LN (RIBU TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

2018

IV I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III

Grafik 1.27 Perkembangan Volume Impor Kalimantan Tengah (ribu ton)

-80,00

-60,00

-40,00

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

IV

mekanik dengan pangsa 67,37%. Pada urutan kedua, impor

didominasi oleh komoditas pupuk dengan pangsa sebesar

18,25%, sementara ketiga ialah berbagai produk kimia

dengan pangsa sebesar 10,96% dan lainnya tersebar di

berbagai komoditas. Impor mesin dan pesawat mekanik

yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan produksi

batu bara di triwulan IV 2021, karena krisis energi global dan

musim dingin di negara mitra dagang utama.

Berdasarkan negara asal, sebagian besar barang impor

luar negeri Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

berasal dari ASEAN. Impor dari Malaysia memiliki pangsa

terbesar yaitu sebesar 70,79% dari keseluruhan impor

Kalimantan Tengah, kemudian diikuti oleh Laos sebesar

18,25%, Arab sebesar 6,37% dan terakhir dari Singapura

sebesar 4,58 (Grafik 1.28).

Impor Kalimantan Tengah pada triwulan I 2022 diprakirakan

tetap tumbuh kendati melambat. Perlambatan investasi

diprakirakan disebabkan oleh curah hujan yang tinggi

maupun masuknya gelombang 3 covid varian omicron yang

meningkatkan ketidakpastian usaha, serta perlambatan

produksi komoditas utama Kalimantan Tengah secara

umum yang turut menekan kinerja impor.

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

ARAB

6,37%

LAOS

18,25%

MALAYSIA

70,79%

Grafik 1.28 Perkembangan Negara Asal Impor LN (%)

SINGAPORE

4,58%

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

Berbagai Produk Kimia

10,96%

Pupuk

18,25%

Mesin dan Pesawat Mekanik

67,37%

Plastik dan Barang dari Plastik

0,48%

Mesin dan Peralatan Listrik

2,95%

Grafik 1.29 Perkembangan Komoditas Impor Utama (%)

8 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

9PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 22: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

SINGAPURA

MALAYSIA

0,0%

7,37%

TIONGKOK

42,15%

INDIA

10,42%

JEPANG

26,03%

LAINNYA

12,86%

EROPA

1,17%

Grafik 1.25 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor Negara Mitra Dagang (%)

JEPANG INDIA TIONGKOK

Grafik 1.24 Perkembangan Ekspor Negara Mitra Dagang Utama (%yoy)

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

-100

0

100

200

300

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

KAYU

LAINNYA

2,94%

11,55%

KARET

2,39%

BATU BARA

69,38%

CPO

13,74%

Grafik 1.23 Perkembangan Pangsa Komoditas Ekspor Utama (%)

Grafik 1.22 Perkembangan Ekspor Komoditas Utama (% yoy)

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

CPO BATU BARA

-75

0

75

150

225

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Masih seperti pola historisnya, batu bara mengambil pangsa

mayoritas ekspor luar negeri dengan mencatatkan pangsa

sebesar 69,38% sedangkan CPO dengan pangsa sebesar

13,74%, diikuti oleh komoditas kayu, karet dan komoditas

lain-lainnya (Grafik 1.23).

Negara tujuan ekspor luar negeri Kalimantan Tengah

didominasi oleh Tiongkok dan Jepang, dengan pangsa

berturut-turut 42,15% dan 26,03%. Mayoritas ekspor

Kalimantan Tengah bertujuan ke negara-negara di Asia

(Grafik 1.25). Negara berikutnya yang memiliki pangsa besar

ialah Malaysia sebagai negara tujuan utama untuk

komoditas CPO dan India sebagai tujuan ekspor komoditas

batu bara selain mitra dagang utama Tiongkok dan Jepang.

Ekspor luar negeri komoditas batu bara melanjutkan tren

kenaikan. Nilai ekspor luar negeri batu bara selama triwulan

IV 202I sebesar US$694,14 juta atau tumbuh sebesar

193,34% (yoy) lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan

triwulan sebelumnya sebesar 109,08% (yoy) (Grafik1.22).

Krisis energi di tengah pemulihan ekonomi global serta

musim dingin yang berlangsung di Cina dan Jepang

mendorong kenaikan permintaan batu bara secara

signifikan. Selain itu, harga komoditas batu bara yang pada

triwulan IV 2021 tumbuh 51,22% (yoy) turut menopang

kinerja ekspor luar negeri komoditas batu bara di triwulan IV.

Kinerja ekspor luar negeri minyak kelapa sawit (CPO) justru

mengalami perlambatan seiring terganggunya produksi

akibat faktor cuaca. Pada triwulan IV 2021, ekspor CPO

tumbuh 30,82% (yoy) melambat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang tumbuh hingga 121,50%, (Grafik

1.22). Perlambatan kinerja ekspor CPO disebabkan adanya

gangguan produksi dari faktor cuaca yaitu curah hujan yang

tinggi. Malaysia sebagai produsen CPO terbesar kedua juga

menghadapi gangguan produksi akibat kelangkaan tenaga

kerja karena larangan pekerja migran untuk masuk malaysia

selama covid memuncak. Penurunan supply CPO secara

global pada akhirnya mendorong kenaikan harga CPO di

tingkat dunia yang terpantau meningkat signifikan hingga

menyentuh US$1253,53/mt atau tumbuh 50,36% (yoy). Di

tingkat lokal harga CPO menyentuh Rp13.095,25/kg atau

tumbuh 43,48% (yoy).

Ekspor Kalimantan Tengah diprakirakan tetap tumbuh

meskipun melambat di triwulan I 2022. Kinerja ekspor pada

triwulan I 2022 diprakirakan tetap tumbuh positif kendati

melambat. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang masih

tinggi sehingga menghambat produksi CPO. Restriksi ekspor

batu bara pada bulan Januari 2022 diprakirakan akan sedikit

menekan laju ekspor di triwulan I 2022. Dari segi harga,

normalisasi harga komoditas CPO dan batu bara dapat

terjadi pada triwulan I 2022. Kendati demikian, berlanjutnya

pemulihan ekonomi global dapat menjadi penopang

permintaan ekspor untuk produk dari Kalimantan Tengah.

Kinerja impor Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

mengalami pertumbuhan meskipun melambat. Kinerja

impor Kalimantan Tengah tumbuh 5,26% (yoy), melambat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh

10,78% (yoy) (Grafik 1.26). Nilai impor barang luar negeri

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar

US$7,88 juta, tumbuh sebesar 83,27% (yoy) dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar

66,12% (yoy). Di sisi lain, volume impor Kalimantan Tengah

triwulan IV 2021 tercatat sebesar 5,62 ribu ton atau

mengalami kontraksi sebesar 27,28% (yoy) (Grafik 1.27).

Impor luar negeri Kalimantan Tengah didominasi oleh

mesin dan pesawat mekanik (Grafik 1.29). Impor luar negeri

triwulan IV 2021 didominasi oleh mesin dan pesawat

1.2.4 Impor

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Impor Kalimantan Tengah (Juta USD)

NOMINAL IMPOR LN (JUTA USD) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

-150

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

0

5

10

15

20

25

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

VOLUME IMPOR LN (RIBU TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

2018

IV I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III

Grafik 1.27 Perkembangan Volume Impor Kalimantan Tengah (ribu ton)

-80,00

-60,00

-40,00

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

IV

mekanik dengan pangsa 67,37%. Pada urutan kedua, impor

didominasi oleh komoditas pupuk dengan pangsa sebesar

18,25%, sementara ketiga ialah berbagai produk kimia

dengan pangsa sebesar 10,96% dan lainnya tersebar di

berbagai komoditas. Impor mesin dan pesawat mekanik

yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan produksi

batu bara di triwulan IV 2021, karena krisis energi global dan

musim dingin di negara mitra dagang utama.

Berdasarkan negara asal, sebagian besar barang impor

luar negeri Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

berasal dari ASEAN. Impor dari Malaysia memiliki pangsa

terbesar yaitu sebesar 70,79% dari keseluruhan impor

Kalimantan Tengah, kemudian diikuti oleh Laos sebesar

18,25%, Arab sebesar 6,37% dan terakhir dari Singapura

sebesar 4,58 (Grafik 1.28).

Impor Kalimantan Tengah pada triwulan I 2022 diprakirakan

tetap tumbuh kendati melambat. Perlambatan investasi

diprakirakan disebabkan oleh curah hujan yang tinggi

maupun masuknya gelombang 3 covid varian omicron yang

meningkatkan ketidakpastian usaha, serta perlambatan

produksi komoditas utama Kalimantan Tengah secara

umum yang turut menekan kinerja impor.

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

ARAB

6,37%

LAOS

18,25%

MALAYSIA

70,79%

Grafik 1.28 Perkembangan Negara Asal Impor LN (%)

SINGAPORE

4,58%

SUMBER : DITJEND BEA DAN CUKAI, DATA DIOLAH

Berbagai Produk Kimia

10,96%

Pupuk

18,25%

Mesin dan Pesawat Mekanik

67,37%

Plastik dan Barang dari Plastik

0,48%

Mesin dan Peralatan Listrik

2,95%

Grafik 1.29 Perkembangan Komoditas Impor Utama (%)

8 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

9PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 23: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

HARGA CPO (USD/MT) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Grafik 1.33 Harga CPO Global

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

PRODUKSI CPO (JUTA TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik 1.32 Perkembangan Produksi CPO (Juta Ton)

SUMBER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALTENG, DATA DIOLAH

-

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

1,80

-30

-20

-10

0

10

20

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

PRODUKSI KARET (TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

SUMBER : GAPKINDO KALSELTENG, DATA DIOLAH

0

5

10

15

20

25

30

Grafik 1.31 Perkembangan Produksi Karet (Ribu ton)

-40,00

-30,00

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

PRODUKSI TBS (JUTA TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik 1.30 Perkembangan Produksi TBS (Juta Ton)

SUMBER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALTENG, DATA DIOLAH

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-30,00

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan Tengah Sisi Penawaran (yoy, %)

KOMPONEN PENAWARAN

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Lainnya

PDRB

I II

2020

III IV

2020TOTAL I

2021

II

0,90

13,37

1,59

17,46

8,37

-9,75

3,15

0,76

3,04

1,04

9,59

0,28

-2,32

0,07

2,80

4,58

-2,46

2,88

3,55

-11,42

4,20

18,29

8,18

-15,64

-2,25

-8,37

-10,64

5,12

10,24

-7,34

-23,96

-5,64

0,54

-4,14

-24,24

-3,19

-0,94

-12,48

-9,79

24,02

6,88

-11,37

-2,02

-7,03

-6,94

8,61

10,50

-0,46

-18,16

17,21

8,90

16,36

-9,27

-3,21

-2,39

-29,08

4,26

15,47

2,71

-2,70

-2,35

0,20

-3,53

30,43

8,14

7,74

-10,50

18,54

9,17

21,13

2,44

-2,06

0,23

-9,25

-0,09

18,79

6,47

-9,71

-0,89

-3,64

-4,55

11,38

9,60

0,15

-13,74

7,96

5,38

9,57

-8,38

-1,41

3,12

-24,42

12,83

5,01

5,39

-3,48

-1,81

-4,92

-3,28

31,44

8,71

5,73

-2,52

-24,46

1,39

15,41

-0,97

-3,11

2,08

-5,51

8,40

3,90

5,88

11,01

2,82

7,25

10,44

26,17

9,30

5,44

9,64

24,30

2,93

26,61

15,91

5,58

III

3,41

10,33

5,61

0,57

8,91

8,84

1,23

3,56

-0,79

22,05

7,15

-3,31

-0,77

-9,93

-2,57

7,78

-5,16

3,68

IV

2021TOTAL

3,07

47,96

-8,67

2,50

7,97

15,93

6,97

11,00

4,93

-4,27

1,53

3,12

2,32

-1,69

3,49

4,39

2,76

7,61

2,92

1,64

4,11

2,94

7,05

8,29

2,28

4,27

2,64

17,34

6,60

2,67

1,83

-3,07

1,27

12,72

2,53

3,40

1.3 PERTUMBUHAN EKONOMISISI PENAWARAN

Memasuki triwulan IV 2021, kinerja mayoritas Lapangan

Usaha (LU) utama Kalimantan Tengah tumbuh positif, lebih

tinggi dari triwulan sebelumnya. LU Pertambangan yang

merupakan sektor terbesar ketiga di Kalimantan Tengah

menjadi sumber pertumbuhan utama di triwulan IV 2021. LU

Pertanian sebagai sektor utama tumbuh terbatas di triwulan

IV 2021 akibat curah hujan yang tinggi. Sejalan dengan itu,

LU Industri pengolahan mengalami kontraksi seiring

produksi CPO yang terbatas akibat akibat berkurangnya

pasokan TBS. LU Jasa Kesehatan mengalami perlambatan

seiring dengan pandemi yang semakin terkendali serta

adanya penurunan harga PCR maupun pelonggaran

persyaratan penerbangan di triwulan IV 2021.

Memasuki triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Tengah diprakirakan kembali mengalami

pertumbuhan meskipun melambat. Pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Tengah pada triwulan I 2022 diprakirakan

melambat akibat adanya restriksi ekspor batu bara pada

awal tahun 2022, curah hujan yang masih tinggi, serta resiko

gelombang 3 covid varian omicron yang memuncak dan

berpotensi menyebabkan pemberlakuan pembatasan

sosial.

1.3.1 Pertanian

Kinerja pertumbuhan LU Pertanian melambat pada

triwulan IV 2021. LU pertanian kembali mengalami

pertumbuhan sebesar 3,07% (yoy), meski sedikit melambat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar 3,41% (yoy). Hal ini sejalan dengan produksi TBS

yang mencatatkan kontraksi 24,98% (yoy) pada triwulan ini

(Grafik 1.30), sementara harga terus mengalami

peningkatan baik di tingkat global maupun nasional. Pada

triwulan IV 2021, tingkat harga TBS di Kalimantan Tengah

terpantau berada pada kisaran Rp2.908,52 per kilogram atau

tumbuh sebesar 50,41% (yoy), jauh lebih tinggi daripada level

harga di triwulan sebelumnya yang berada di kisaran

Rp2.324 ,33 dengan per tumbuhan 37 ,70% (yoy) .

Pertumbuhan LU pertanian didorong oleh panen tanaman

pangan dan hortikultura dilaporkan cukup baik di triwulan IV

2021 setelah sempat terjadinya banjir di triwulan III 2021.

Produksi karet mengalami perlambatan pada triwulan IV

2021. Produksi karet tercatat sebesar 14,05 ribu ton atau

mengalami kontraksi 29,41% (yoy) turun dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi

25,56% (yoy) (Grafik 1.31). Perlambatan produksi karet

disebabkan oleh keterbatasan suplai bahan baku karena

musim hujan di seluruh sentra produksi. Di samping itu,

harga sawit yang tinggi mendorong sebagian petani karet

beralih ke sektor sawit.

NTP Tanaman Perkebunan Rakyat triwulan IV 2021 tercatat

tumbuh tinggi. Peningkatan NTP Gabungan Kalimantan

Tengah disokong oleh peningkatan NTP Tanaman

Perkebunan Rakyat yang tercatat berada pada angka 151,73

tumbuh 37,02% (yoy). Level ini merupakan angka tertinggi

sejak tahun 2013. Hal ini mencerminkan imbal balik yang

baik atas panen tanaman mereka, sejalan dengan

peningkatan harga TBS dan tetap tingginya harga karet.

Kinerja Lapangan Usaha Pertanian pada triwulan I 2022

diprakirakan kembali tumbuh melambat. Hal ini didorong

oleh curah hujan yang diprakirakan masih tinggi di triwulan I

2022 serta adanya penurunan supply tenaga kerja

perkebunan akibat rutinitas mudik setelah libur tahun baru.

Hal ini diprakirakan akan cukup menghambat produktivitas

sawit dan berdampak pada sektor pertanian.

1.3.2 Industri Pengolahan

Lapangan Usaha Industri Pengolahan pada triwulan IV

2021 mengalami kontraksi. LU Industri Pengolahan

mengalami kontraski 8,67% (yoy) setelah pada triwulan

sebelumnya tumbuh positif sebesar 5,61% (yoy). Pelemahan

industri pengolahan Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 didorong perlambatan produksi CPO yang juga sejalan

dengan perlambatan produksi TBS pada LU Pertanian akibat

curah hujan yang tinggi (Grafik 1.32). Produksi CPO yang

rendah, baik di Indonesia sebagai produsen terbesar

maupun di Malaysia sebagai produsen terbesar kedua,

mendorong kenaikan harga CPO baik di tingkat lokal

maupun global (Grafik 1.33).

Kinerja lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan

mengalami pertumbuhan terbatas pada triwulan I 2022.

Prakiraan turunnya input produksi karet olahan dan terutama

TBS akan menekan pertumbuhan LU industri pengolahan.

Hal ini seiring curah hujan yang masih tinggi di triwulan I

2022. Secara harga, CPO diprakirakan masih akan bertahan

di level yang relatif tinggi didukung oleh dengan masih

terbatasnya produksi barang substitusi yakni soybean oil di

Brazil yang mengakibatkan harganya tinggi. Secara

permintaan, permintaan CPO global berpotensi stabil.

Permintaan CPO domestik cukup tinggi dan diperkirakan

akan stabil ditopang oleh program biodiesel B30 serta

konsumsi minyak goreng dan produk olahan sawit yang

diprakirakan tetap baik.

10 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

11PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 24: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

HARGA CPO (USD/MT) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

SUMBER : BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

-40

-20

0

20

40

60

80

100

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Grafik 1.33 Harga CPO Global

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

PRODUKSI CPO (JUTA TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik 1.32 Perkembangan Produksi CPO (Juta Ton)

SUMBER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALTENG, DATA DIOLAH

-

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

1,80

-30

-20

-10

0

10

20

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

PRODUKSI KARET (TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

SUMBER : GAPKINDO KALSELTENG, DATA DIOLAH

0

5

10

15

20

25

30

Grafik 1.31 Perkembangan Produksi Karet (Ribu ton)

-40,00

-30,00

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

PRODUKSI TBS (JUTA TON) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

Grafik 1.30 Perkembangan Produksi TBS (Juta Ton)

SUMBER : DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALTENG, DATA DIOLAH

0

1

2

3

4

5

6

7

8

-30,00

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Kalimantan Tengah Sisi Penawaran (yoy, %)

KOMPONEN PENAWARAN

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik dan Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Lainnya

PDRB

I II

2020

III IV

2020TOTAL I

2021

II

0,90

13,37

1,59

17,46

8,37

-9,75

3,15

0,76

3,04

1,04

9,59

0,28

-2,32

0,07

2,80

4,58

-2,46

2,88

3,55

-11,42

4,20

18,29

8,18

-15,64

-2,25

-8,37

-10,64

5,12

10,24

-7,34

-23,96

-5,64

0,54

-4,14

-24,24

-3,19

-0,94

-12,48

-9,79

24,02

6,88

-11,37

-2,02

-7,03

-6,94

8,61

10,50

-0,46

-18,16

17,21

8,90

16,36

-9,27

-3,21

-2,39

-29,08

4,26

15,47

2,71

-2,70

-2,35

0,20

-3,53

30,43

8,14

7,74

-10,50

18,54

9,17

21,13

2,44

-2,06

0,23

-9,25

-0,09

18,79

6,47

-9,71

-0,89

-3,64

-4,55

11,38

9,60

0,15

-13,74

7,96

5,38

9,57

-8,38

-1,41

3,12

-24,42

12,83

5,01

5,39

-3,48

-1,81

-4,92

-3,28

31,44

8,71

5,73

-2,52

-24,46

1,39

15,41

-0,97

-3,11

2,08

-5,51

8,40

3,90

5,88

11,01

2,82

7,25

10,44

26,17

9,30

5,44

9,64

24,30

2,93

26,61

15,91

5,58

III

3,41

10,33

5,61

0,57

8,91

8,84

1,23

3,56

-0,79

22,05

7,15

-3,31

-0,77

-9,93

-2,57

7,78

-5,16

3,68

IV

2021TOTAL

3,07

47,96

-8,67

2,50

7,97

15,93

6,97

11,00

4,93

-4,27

1,53

3,12

2,32

-1,69

3,49

4,39

2,76

7,61

2,92

1,64

4,11

2,94

7,05

8,29

2,28

4,27

2,64

17,34

6,60

2,67

1,83

-3,07

1,27

12,72

2,53

3,40

1.3 PERTUMBUHAN EKONOMISISI PENAWARAN

Memasuki triwulan IV 2021, kinerja mayoritas Lapangan

Usaha (LU) utama Kalimantan Tengah tumbuh positif, lebih

tinggi dari triwulan sebelumnya. LU Pertambangan yang

merupakan sektor terbesar ketiga di Kalimantan Tengah

menjadi sumber pertumbuhan utama di triwulan IV 2021. LU

Pertanian sebagai sektor utama tumbuh terbatas di triwulan

IV 2021 akibat curah hujan yang tinggi. Sejalan dengan itu,

LU Industri pengolahan mengalami kontraksi seiring

produksi CPO yang terbatas akibat akibat berkurangnya

pasokan TBS. LU Jasa Kesehatan mengalami perlambatan

seiring dengan pandemi yang semakin terkendali serta

adanya penurunan harga PCR maupun pelonggaran

persyaratan penerbangan di triwulan IV 2021.

Memasuki triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Tengah diprakirakan kembali mengalami

pertumbuhan meskipun melambat. Pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Tengah pada triwulan I 2022 diprakirakan

melambat akibat adanya restriksi ekspor batu bara pada

awal tahun 2022, curah hujan yang masih tinggi, serta resiko

gelombang 3 covid varian omicron yang memuncak dan

berpotensi menyebabkan pemberlakuan pembatasan

sosial.

1.3.1 Pertanian

Kinerja pertumbuhan LU Pertanian melambat pada

triwulan IV 2021. LU pertanian kembali mengalami

pertumbuhan sebesar 3,07% (yoy), meski sedikit melambat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar 3,41% (yoy). Hal ini sejalan dengan produksi TBS

yang mencatatkan kontraksi 24,98% (yoy) pada triwulan ini

(Grafik 1.30), sementara harga terus mengalami

peningkatan baik di tingkat global maupun nasional. Pada

triwulan IV 2021, tingkat harga TBS di Kalimantan Tengah

terpantau berada pada kisaran Rp2.908,52 per kilogram atau

tumbuh sebesar 50,41% (yoy), jauh lebih tinggi daripada level

harga di triwulan sebelumnya yang berada di kisaran

Rp2.324 ,33 dengan per tumbuhan 37 ,70% (yoy) .

Pertumbuhan LU pertanian didorong oleh panen tanaman

pangan dan hortikultura dilaporkan cukup baik di triwulan IV

2021 setelah sempat terjadinya banjir di triwulan III 2021.

Produksi karet mengalami perlambatan pada triwulan IV

2021. Produksi karet tercatat sebesar 14,05 ribu ton atau

mengalami kontraksi 29,41% (yoy) turun dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi

25,56% (yoy) (Grafik 1.31). Perlambatan produksi karet

disebabkan oleh keterbatasan suplai bahan baku karena

musim hujan di seluruh sentra produksi. Di samping itu,

harga sawit yang tinggi mendorong sebagian petani karet

beralih ke sektor sawit.

NTP Tanaman Perkebunan Rakyat triwulan IV 2021 tercatat

tumbuh tinggi. Peningkatan NTP Gabungan Kalimantan

Tengah disokong oleh peningkatan NTP Tanaman

Perkebunan Rakyat yang tercatat berada pada angka 151,73

tumbuh 37,02% (yoy). Level ini merupakan angka tertinggi

sejak tahun 2013. Hal ini mencerminkan imbal balik yang

baik atas panen tanaman mereka, sejalan dengan

peningkatan harga TBS dan tetap tingginya harga karet.

Kinerja Lapangan Usaha Pertanian pada triwulan I 2022

diprakirakan kembali tumbuh melambat. Hal ini didorong

oleh curah hujan yang diprakirakan masih tinggi di triwulan I

2022 serta adanya penurunan supply tenaga kerja

perkebunan akibat rutinitas mudik setelah libur tahun baru.

Hal ini diprakirakan akan cukup menghambat produktivitas

sawit dan berdampak pada sektor pertanian.

1.3.2 Industri Pengolahan

Lapangan Usaha Industri Pengolahan pada triwulan IV

2021 mengalami kontraksi. LU Industri Pengolahan

mengalami kontraski 8,67% (yoy) setelah pada triwulan

sebelumnya tumbuh positif sebesar 5,61% (yoy). Pelemahan

industri pengolahan Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 didorong perlambatan produksi CPO yang juga sejalan

dengan perlambatan produksi TBS pada LU Pertanian akibat

curah hujan yang tinggi (Grafik 1.32). Produksi CPO yang

rendah, baik di Indonesia sebagai produsen terbesar

maupun di Malaysia sebagai produsen terbesar kedua,

mendorong kenaikan harga CPO baik di tingkat lokal

maupun global (Grafik 1.33).

Kinerja lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan

mengalami pertumbuhan terbatas pada triwulan I 2022.

Prakiraan turunnya input produksi karet olahan dan terutama

TBS akan menekan pertumbuhan LU industri pengolahan.

Hal ini seiring curah hujan yang masih tinggi di triwulan I

2022. Secara harga, CPO diprakirakan masih akan bertahan

di level yang relatif tinggi didukung oleh dengan masih

terbatasnya produksi barang substitusi yakni soybean oil di

Brazil yang mengakibatkan harganya tinggi. Secara

permintaan, permintaan CPO global berpotensi stabil.

Permintaan CPO domestik cukup tinggi dan diperkirakan

akan stabil ditopang oleh program biodiesel B30 serta

konsumsi minyak goreng dan produk olahan sawit yang

diprakirakan tetap baik.

10 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

11PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 25: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

SUMBER : KEMENTRIAN ESDM, DATA DIOLAH

EKSPOR (JUTA USD) GROWTH (% YOY)

Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Batu Bara Kalimantan Tengah (Juta USD)

-50

0

50

100

150

200

250

0

100

200

300

400

500

600

700

800

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.35 Indeks Kondisi Ekonomi

SUMBER : DISPENDA, DATA DIOLAH

0

20

40

60

80

100

120

140

INDEKS KONDISI EKONOMI PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 1.34 Kredit LU Perdagangan

KREDIT PERDAGANGAN (RP. TRILIUN) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)

-10

-5

0

5

10

15

20

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

1.3.3 Perdagangan

Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran pada triwulan IV

2021 mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari triwulan

sebelumnya. LU Perdagangan Besar dan Eceran pada

triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 6,97% (yoy) setelah pada

triwulan sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 1,23% (yoy).

Kenaikan kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran sejalan

dengan perbaikan daya beli masyarakat, pandemi yang

terkendali, dan momen nataru di triwulan IV 2021.

Pertumbuhan lapangan usaha Perdagangan Besar dan

Eceran terjadi seiring pertumbuhan kredit LU Perdagangan

Besar dan Eceran secara tahunan. Pada triwulan IV 2021,

kredit LU perdagangan tumbuh positif 16,58% (yoy) setelah

pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,82% (yoy)

(Grafik1.34).

Jumlah penjualan mobil baru tercatat meningkat seiring

dengan peningkatan pendaftaran kendaraan baru pada

triwulan IV 2021 dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Pendaftaran kendaraan baru tercatat naik

signifikan 141,13% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi 1,70% (yoy) (Grafik 1.18).

Kenaikan penjualan mobil baru ini didukung oleh

perpanjangan insentif relaksasi PPnBM 100% mobil baru

yang diberikan oleh pemerintah hingga akhir tahun 2021.

Perbaikan daya beli masyarakat dan adanya insentif

pemerintah mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Demikian

halnya pada hasil survei konsumen (SK), di mana Indeks

Kondisi Ekonomi pada triwulan IV 2021 juga tercatat

m e n i n g k a t d e n g a n k e n a i k a n d i s e m u a a s p e k

mengkonfirmasi pertumbuhan pada LU perdagangan.

Pada triwulan I 2022, lapangan usaha perdagangan

diperkirakan kembali tumbuh namun melambat.

Perlambatan LU perdagangan di triwulan I 2022 sejalan

dengan momen nataru yang telah berakhir dan potensi risiko

gelombang 3 covid varian omicron yang berdampak pada

mobilitas masyarakat.

1.3.4 Pertambangan

Kinerja LU Pertambangan pada triwulan IV 2021

mengalami pertumbuhan signifikan. LU Pertambangan

mengalami pertumbuhan sebesar 47,96% (yoy) setelah

triwulan sebelumnya tumbuh 10,33% (yoy). Ekspor luar

negeri batu bara tumbuh lebih tinggi sejalan dengan

kenaikan harga batu bara di triwulan IV 2021. Ekspor batu

bara tercatat US$694,14 juta atau tumbuh positif sebesar

194,34% (yoy) (Grafik1.37). Secara harga, harga batu bara

acuan (HBA) juga mengalami peningkatan signifikan

sebesar 51,22% (yoy) menyusul permintaan yang tinggi dari

Tiongkok.

“Udang Vaname sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Kalimantan Tengah”.

Boks 1 : Potensi Udang Vaname Di Kalimantan Tengah

Udang merupakan komoditas perikanan dengan nilai

pasar global yang besar. Pertumbuhan nilai pasar

m a u p u n vo l u m e p e rd a g a n g a n u d a n g t e r u s

menunjukkan tren posit i f . Berdasarkan data

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai pasar

komoditas Udang secara global mengalami rata-rata

kenaikan 4,71%/tahun sejak tahun 2001 hingga 2019.

Jika dilihat dari volume pasar secara global, komoditas

Udang mengalami rata-rata kenaikan 8,09% dari tahun

2001 hingga tahun 2019.

Untuk kegiatan budidaya dalam rangka ekspor,

Indonesia sendiri akan fokus pada 3 komoditas

unggulan yaitu Udang, Lobster, dan Rumput Laut. Nilai

total pasar dari tiga komoditas tersebut mencapai USD

32,05 miliar atau 19,69% dari total seluruh produk

perikanan dunia. Berdasarkan data terbaru dari KKP,

pada tahun 2018, Indonesia menempati posisi

produsen udang terbesar kedua dengan produksi

sebesar 0,91 juta ton (pangsa: 15,12%) di bawah Cina

sebesar 2,05 juta ton (pangsa: 34,17%), namun masih

berada di atas Vietnam 0,75 juta ton (pangsa: 12,91%),

India 0,68 juta ton (pangsa; 11,36%) dan Ecuador 0,51

juta ton (pangsa: 8,49%). Pada periode tahun 2010-

2018, volume produksi udang budidaya Indonesia

tumbuh sebesar 13,75% per tahun sementara India

tumbuh 32,94%, Vietnam 12,19%, Ekuador 10,99% dan

Cina 4,92%.

Produk utama yang dihasilkan oleh industri udang di

Kalimantan antara lain udang segar, udang beku, dan

udang olahan. Mayoritas (99%) dari produk tersebut

diekspor ke luar negeri, dengan negara tujuan utama

Jepang dan Amerika Serikat. Namun demikian,

kontribusi Kalimantan dalam produksi udang nasional

saat ini masih tergolong rendah jika dibandingkan

dengan wilayah lainnya. Berdasarkan data KKP,

Kalimantan saat ini berkontribusi sebesar 6,6% saja dari

total produksi udang nasional. Salah satu penyebab isu

ini adalah produktivitas udang di Kalimantan yang

masih rendah. Produktivitas udang di Kalimantan yang

masih rendah ini disebabkan oleh benur yang rentan

penyakit dan intensifikasi yang masih minim.

Dalam rangka mengambil peran dalam pasar udang

global yang begitu potensial, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah terus berusaha untuk melakukan

percepatan program pengembangan kawasan tambak

udang (shrimp estate) di wilayah kabupaten Sukamara.

Kawasan tambak udang ini direncanakan terdiri dari 5

klaster dengan luasan sekitar 40,17 ha dengan biaya

sebesar Rp. 85 Miliar. Program shrimp estate tersebut

menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Budi Daya Udang Vaname. Shrimp estate tersebut

nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas perkantoran,

mes karyawan, gudang, laboratorium dan fasilitas

lainnya. Pembangunan shrimp estate direncanakan

akan dibangun secara bertahap di tahun 2022

mengingat keterbatasan anggaran PAD dan kondisi

pandemi yang masih belum selesai.

Ke depan, pembangunan shrimp estate di wilayah

Sukamara akan menjadi potensi sumber pertumbuhan

ekonomi baru dengan penciptaan lapangan pekerjaan

di Kalimantan Tengah.

12 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

13PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 26: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

SUMBER : KEMENTRIAN ESDM, DATA DIOLAH

EKSPOR (JUTA USD) GROWTH (% YOY)

Grafik 1.36 Perkembangan Ekspor Luar Negeri Batu Bara Kalimantan Tengah (Juta USD)

-50

0

50

100

150

200

250

0

100

200

300

400

500

600

700

800

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

Grafik 1.35 Indeks Kondisi Ekonomi

SUMBER : DISPENDA, DATA DIOLAH

0

20

40

60

80

100

120

140

INDEKS KONDISI EKONOMI PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

SUMBER : BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 1.34 Kredit LU Perdagangan

KREDIT PERDAGANGAN (RP. TRILIUN) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)

-10

-5

0

5

10

15

20

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III IV

1.3.3 Perdagangan

Kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran pada triwulan IV

2021 mengalami pertumbuhan yang lebih baik dari triwulan

sebelumnya. LU Perdagangan Besar dan Eceran pada

triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 6,97% (yoy) setelah pada

triwulan sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 1,23% (yoy).

Kenaikan kinerja LU Perdagangan Besar dan Eceran sejalan

dengan perbaikan daya beli masyarakat, pandemi yang

terkendali, dan momen nataru di triwulan IV 2021.

Pertumbuhan lapangan usaha Perdagangan Besar dan

Eceran terjadi seiring pertumbuhan kredit LU Perdagangan

Besar dan Eceran secara tahunan. Pada triwulan IV 2021,

kredit LU perdagangan tumbuh positif 16,58% (yoy) setelah

pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,82% (yoy)

(Grafik1.34).

Jumlah penjualan mobil baru tercatat meningkat seiring

dengan peningkatan pendaftaran kendaraan baru pada

triwulan IV 2021 dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Pendaftaran kendaraan baru tercatat naik

signifikan 141,13% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi 1,70% (yoy) (Grafik 1.18).

Kenaikan penjualan mobil baru ini didukung oleh

perpanjangan insentif relaksasi PPnBM 100% mobil baru

yang diberikan oleh pemerintah hingga akhir tahun 2021.

Perbaikan daya beli masyarakat dan adanya insentif

pemerintah mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Demikian

halnya pada hasil survei konsumen (SK), di mana Indeks

Kondisi Ekonomi pada triwulan IV 2021 juga tercatat

m e n i n g k a t d e n g a n k e n a i k a n d i s e m u a a s p e k

mengkonfirmasi pertumbuhan pada LU perdagangan.

Pada triwulan I 2022, lapangan usaha perdagangan

diperkirakan kembali tumbuh namun melambat.

Perlambatan LU perdagangan di triwulan I 2022 sejalan

dengan momen nataru yang telah berakhir dan potensi risiko

gelombang 3 covid varian omicron yang berdampak pada

mobilitas masyarakat.

1.3.4 Pertambangan

Kinerja LU Pertambangan pada triwulan IV 2021

mengalami pertumbuhan signifikan. LU Pertambangan

mengalami pertumbuhan sebesar 47,96% (yoy) setelah

triwulan sebelumnya tumbuh 10,33% (yoy). Ekspor luar

negeri batu bara tumbuh lebih tinggi sejalan dengan

kenaikan harga batu bara di triwulan IV 2021. Ekspor batu

bara tercatat US$694,14 juta atau tumbuh positif sebesar

194,34% (yoy) (Grafik1.37). Secara harga, harga batu bara

acuan (HBA) juga mengalami peningkatan signifikan

sebesar 51,22% (yoy) menyusul permintaan yang tinggi dari

Tiongkok.

“Udang Vaname sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Kalimantan Tengah”.

Boks 1 : Potensi Udang Vaname Di Kalimantan Tengah

Udang merupakan komoditas perikanan dengan nilai

pasar global yang besar. Pertumbuhan nilai pasar

m a u p u n vo l u m e p e rd a g a n g a n u d a n g t e r u s

menunjukkan tren posit i f . Berdasarkan data

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai pasar

komoditas Udang secara global mengalami rata-rata

kenaikan 4,71%/tahun sejak tahun 2001 hingga 2019.

Jika dilihat dari volume pasar secara global, komoditas

Udang mengalami rata-rata kenaikan 8,09% dari tahun

2001 hingga tahun 2019.

Untuk kegiatan budidaya dalam rangka ekspor,

Indonesia sendiri akan fokus pada 3 komoditas

unggulan yaitu Udang, Lobster, dan Rumput Laut. Nilai

total pasar dari tiga komoditas tersebut mencapai USD

32,05 miliar atau 19,69% dari total seluruh produk

perikanan dunia. Berdasarkan data terbaru dari KKP,

pada tahun 2018, Indonesia menempati posisi

produsen udang terbesar kedua dengan produksi

sebesar 0,91 juta ton (pangsa: 15,12%) di bawah Cina

sebesar 2,05 juta ton (pangsa: 34,17%), namun masih

berada di atas Vietnam 0,75 juta ton (pangsa: 12,91%),

India 0,68 juta ton (pangsa; 11,36%) dan Ecuador 0,51

juta ton (pangsa: 8,49%). Pada periode tahun 2010-

2018, volume produksi udang budidaya Indonesia

tumbuh sebesar 13,75% per tahun sementara India

tumbuh 32,94%, Vietnam 12,19%, Ekuador 10,99% dan

Cina 4,92%.

Produk utama yang dihasilkan oleh industri udang di

Kalimantan antara lain udang segar, udang beku, dan

udang olahan. Mayoritas (99%) dari produk tersebut

diekspor ke luar negeri, dengan negara tujuan utama

Jepang dan Amerika Serikat. Namun demikian,

kontribusi Kalimantan dalam produksi udang nasional

saat ini masih tergolong rendah jika dibandingkan

dengan wilayah lainnya. Berdasarkan data KKP,

Kalimantan saat ini berkontribusi sebesar 6,6% saja dari

total produksi udang nasional. Salah satu penyebab isu

ini adalah produktivitas udang di Kalimantan yang

masih rendah. Produktivitas udang di Kalimantan yang

masih rendah ini disebabkan oleh benur yang rentan

penyakit dan intensifikasi yang masih minim.

Dalam rangka mengambil peran dalam pasar udang

global yang begitu potensial, Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah terus berusaha untuk melakukan

percepatan program pengembangan kawasan tambak

udang (shrimp estate) di wilayah kabupaten Sukamara.

Kawasan tambak udang ini direncanakan terdiri dari 5

klaster dengan luasan sekitar 40,17 ha dengan biaya

sebesar Rp. 85 Miliar. Program shrimp estate tersebut

menjadi bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Budi Daya Udang Vaname. Shrimp estate tersebut

nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas perkantoran,

mes karyawan, gudang, laboratorium dan fasilitas

lainnya. Pembangunan shrimp estate direncanakan

akan dibangun secara bertahap di tahun 2022

mengingat keterbatasan anggaran PAD dan kondisi

pandemi yang masih belum selesai.

Ke depan, pembangunan shrimp estate di wilayah

Sukamara akan menjadi potensi sumber pertumbuhan

ekonomi baru dengan penciptaan lapangan pekerjaan

di Kalimantan Tengah.

12 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

13PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Perkembangan Ekonomi Makro RegionalBab I

Page 27: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Keuangan

Pemerintah Daerah

BAB II

Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah

secara keseluruhan pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar

Rp22,34 triliun atau 97,73% dari total pagu. Capaian ini

meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada

tahun sebelumnya sebesar 93,35%. Secara spasial, realisasi

pendapatan terendah terdapat pada Kabupaten Seruyan dan

Kotawaringin Timur dengan capaian masing-masing yaitu

sebesar 79,20% dan 88,60% dari pagu.

Dari sisi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah

Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada triwulan IV 2021

tercatat sebesar Rp16,96 triliun atau 86,09% dari pagu.

Capaian ini membaik dibandingkan dengan periode yang

sama pada tahun sebelumnya sebesar 83,89%. Secara

spasial, realisasi belanja tertinggi dicatatkan Pemerintah

Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito Selatan dengan

capaian masing-masing sebesar 95,29% dan 92,97% dari

pagu.

Page 28: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Keuangan

Pemerintah Daerah

BAB II

Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah

secara keseluruhan pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar

Rp22,34 triliun atau 97,73% dari total pagu. Capaian ini

meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada

tahun sebelumnya sebesar 93,35%. Secara spasial, realisasi

pendapatan terendah terdapat pada Kabupaten Seruyan dan

Kotawaringin Timur dengan capaian masing-masing yaitu

sebesar 79,20% dan 88,60% dari pagu.

Dari sisi belanja, realisasi belanja Pemerintah Daerah

Kalimantan Tengah secara keseluruhan pada triwulan IV 2021

tercatat sebesar Rp16,96 triliun atau 86,09% dari pagu.

Capaian ini membaik dibandingkan dengan periode yang

sama pada tahun sebelumnya sebesar 83,89%. Secara

spasial, realisasi belanja tertinggi dicatatkan Pemerintah

Kabupaten Kotawaringin Barat dan Barito Selatan dengan

capaian masing-masing sebesar 95,29% dan 92,97% dari

pagu.

Page 29: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

operasional telah mencapai 87,37% dari pagu, lebih tinggi

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya

sebesar 84,45%.

Di sisi lain, realisasi komponen belanja modal mengalami

peningkatan. Realisasi belanja modal pada triwulan IV 2021

tercatat sebesar Rp3,72 triliun atau terkontraksi 3,01% (yoy).

Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 13,45% (yoy). Secara

persentase, realisasi belanja modal terhadap pagu juga

mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian tahun

sebelumnya, di mana pada triwulan IV tahun 2021, belanja

modal baru terhadap pagu tercapai 83,70%, menurun dari

tahun sebelumnya mencapai 87,75%. Hal ini disebabkan

komponen belanja dengan porsi terbesar yakni belanja jalan,

irigasi, dan jaringan mengalami kontraksi 5,27% (yoy) dan

mencatatkan persentase capaian terhadap pagu yang juga

lebih rendah yakni 82,22% dibandingkan dengan tahun 2020

yang sebesar 91,09%.

2.1 REALISASI APBD PEMERINTAH DAERAH DI KALIMANTAN TENGAHTRIWULAN IV 2021

Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah di Kalimantan

Tengah tercatat mengalami pertumbuhan. Pendapatan

Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 tumbuh 12,49% (yoy), meningkat dibandingkan dengan

capaian triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar

6,89% (yoy) (Grafik 2.1). Secara keseluruhan realisasi

pendapatan Pemerintah Daerah dari 14 kabupaten/kota dan

provinsi sampai dengan triwulan IV 2021 adalah sebesar

97,73% dari pagu dengan nominal Rp21,83 triliun, lebih tinggi

dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya

yang terealisasi sebesar 91,00%. Kenaikan realisasi

pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah

disebabkan oleh naiknya pendapatan transfer berupa dana

bagi hasil dan pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak.

Capaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

meningkat pada triwulan IV 2021. Realisasi PAD pada

triwulan IV tahun 2021 tumbuh 28,21% (yoy) lebih tinggi dari

pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 13,66%

(yoy). Perbaikan PAD dipengaruhi oleh komponen pajak dan

retribusi daerah yang mengalami pertumbuhan positif

secara tahunan. Pertumbuhan pajak didorong oleh

penerimaan dari sektor-sektor ekonomi yang mengalami

pertumbuhan, antara lain pertanian dan industri pengolahan

yang banyak tersebar di seluruh Kalimantan Tengah, seiring

dengan kenaikan harga komoditas yang mendorong roda

perekonomian. Secara akumulasi, selama tahun 2021,

capaian PAD tercatat sebesar Rp3,55 triliun atau 97,91% dari

pagu yang ditetapkan.

Capaian pendapatan transfer mengalami peningkatan.

Realisasi pendapatan transfer pada triwulan IV 2021 tercatat

tumbuh sebesar 9,30% (yoy), meningkat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar

10,50% (yoy). Peningkatan realisasi pendapatan transfer

sejalan dengan perbaikan realisasi Dana Alokasi Khusus baik

fisik maupun nonfisik. Secara persentase, capaian

pendapatan transfer terhadap pagu juga meningkat

mencapai sebesar 98,68% dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai 95,57%.

Pendapatan transfer masih menjadi komponen

pendapatan daerah dengan pangsa terbesar di Kalimantan

Tengah. Pendapatan transfer pada triwulan IV 2021

mendominasi realisasi pendapatan daerah di Kalimantan

Tengah dengan pangsa sebesar 87,12%. Selanjutnya PAD

dan pendapatan lain-lain menyusul dengan pangsa masing-

masing sebesar 17,15% dan 1,27% terhadap total

pendapatan daerah di Kalimantan Tengah (Grafik 2.2).

Realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah

mengalami kenaikan pada triwulan IV 2021. Realisasi

belanja Pemerintah Daerah seluruh Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp16,96 triliun atau

tumbuh sebesar 1,73% (yoy). Capaian ini lebih besar

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami

kontraksi sebesar 0,79% (yoy) (Grafik 2.3). Realisasi belanja

meningkat sejalan dengan kenaikan realisasi belanja

pegawai, barang dan jasa, serta hibah. Selama tahun 2021,

capaian belanja modal triwulan IV 2021 mencapai 86,09%

dari pagu.

Capaian komponen realisasi belanja operasional

meningkat pada triwulan IV 2021. Realisasi belanja

operasional pada triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 3,29%

(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 1,99% (yoy). Capaian belanja

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Tengah Per Triwulan IV 2021 (%)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

1,27%

PENDAPATAN TRANSFER

87,12%

PAD

17,15%

Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Tengah (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

REALISASI PENDAPATAN TOTAL (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

0

4000

8000

12000

16000

20000

2400012,49

21

.83

3

I II

2019

III IV I

2020

II III IV I II

2021

III IV

-35

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Belanja Daerah Kalimantan Tengah (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

BELANJA TOTAL (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

0

4000

8000

12000

16000

20000

1,73

16

.96

0

I II

2019

III IV I

2020

II III IV I II

2021

III IV

Belanja non modal masih menjadi komponen belanja

daerah dengan pangsa terbesar pada triwulan IV 2021.

Belanja non modal (belanja operasional dan belanja tak

terduga) Kalimantan Tengah memiliki pangsa mencapai

78,06% dari total belanja daerah Kalimantan Tengah.

Besarnya belanja non modal pada triwulan IV 2021 ditopang

oleh aktivitas belanja pegawai serta belanja barang dan jasa

yang mendominasi komponen belanja non modal.

Selanjutnya, belanja modal memiliki pangsa sebesar 21,94%

terhadap total belanja daerah Kalimantan Tengah (Grafik

2.4).

2.2 REALISASI APBD PEMERINTAHPROVINSI KALIMANTAN TENGAHTRIWULAN IV 2021

Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Tengah mengalami penurunan dibandingkan dengan

triwulan IV tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan

16 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

17PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III 2020 dan 2020, dan Triwulan IV 2020 dan 2021 (Rp Miliar)

KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH REALISASI

III 2020(Rp. MILIAR)

PENDAPATAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH

PAJAK

RETRIBUSI DAERAH

HSL PENGELOLAAN KEKAYAAN YANG DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH

PENDAPATAN TRANSFER

DANA BAGI HASIL

DANA ALOKASI UMUM

DANA ALOKASI KHUSUS

DANA PENYESUAIAN

LAIN-LAIN

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

HIBAH

PENDAPATAN LAINNYA

3.270

1.137

909

8

79

141

2.124

708

1.213

402

63

3

9

4

5

REALISASI IV 2020

(Rp. MILIAR)

REALISASI IV 2021

(Rp. MILIAR)

% YOY PERUBAHAN

III 2021

4.147

1.570

1.243

14

79

233

2.566

586

1.439

474

63

4

11

5

14

2.590

1.239

983

14

95

146

1.318

295

826

186

9

2

33

6

28

5.123

1.737

1.408

24

96

209

3.350

841

1.431

291

765

0

35

8

28

-20,79%

8,93%

8,25%

69,08%

-

3,60%

-37,94%

-58,35%

-31,95%

-53,72%

-

-9,09%

283,15%

35,54%

512,37%

REALISASI III 2021

(Rp. MILIAR)

% YOY PERUBAHAN

IV 2021

23,52%

10,62%

13,27%

66,59%

-

-10,33%

30,56%

43,62%

-0,55%

-38,68%

-

-100,00%

225,12%

68,26%

92,03%

%

Grafik 2.4 Pangsa Belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

BELANJA MODAL

21,94

BELANJA NON MODAL

78,06

Page 30: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

operasional telah mencapai 87,37% dari pagu, lebih tinggi

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya

sebesar 84,45%.

Di sisi lain, realisasi komponen belanja modal mengalami

peningkatan. Realisasi belanja modal pada triwulan IV 2021

tercatat sebesar Rp3,72 triliun atau terkontraksi 3,01% (yoy).

Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 13,45% (yoy). Secara

persentase, realisasi belanja modal terhadap pagu juga

mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian tahun

sebelumnya, di mana pada triwulan IV tahun 2021, belanja

modal baru terhadap pagu tercapai 83,70%, menurun dari

tahun sebelumnya mencapai 87,75%. Hal ini disebabkan

komponen belanja dengan porsi terbesar yakni belanja jalan,

irigasi, dan jaringan mengalami kontraksi 5,27% (yoy) dan

mencatatkan persentase capaian terhadap pagu yang juga

lebih rendah yakni 82,22% dibandingkan dengan tahun 2020

yang sebesar 91,09%.

2.1 REALISASI APBD PEMERINTAH DAERAH DI KALIMANTAN TENGAHTRIWULAN IV 2021

Realisasi pendapatan Pemerintah Daerah di Kalimantan

Tengah tercatat mengalami pertumbuhan. Pendapatan

Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 tumbuh 12,49% (yoy), meningkat dibandingkan dengan

capaian triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar

6,89% (yoy) (Grafik 2.1). Secara keseluruhan realisasi

pendapatan Pemerintah Daerah dari 14 kabupaten/kota dan

provinsi sampai dengan triwulan IV 2021 adalah sebesar

97,73% dari pagu dengan nominal Rp21,83 triliun, lebih tinggi

dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya

yang terealisasi sebesar 91,00%. Kenaikan realisasi

pendapatan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah

disebabkan oleh naiknya pendapatan transfer berupa dana

bagi hasil dan pendapatan asli daerah (PAD) berupa pajak.

Capaian realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

meningkat pada triwulan IV 2021. Realisasi PAD pada

triwulan IV tahun 2021 tumbuh 28,21% (yoy) lebih tinggi dari

pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat 13,66%

(yoy). Perbaikan PAD dipengaruhi oleh komponen pajak dan

retribusi daerah yang mengalami pertumbuhan positif

secara tahunan. Pertumbuhan pajak didorong oleh

penerimaan dari sektor-sektor ekonomi yang mengalami

pertumbuhan, antara lain pertanian dan industri pengolahan

yang banyak tersebar di seluruh Kalimantan Tengah, seiring

dengan kenaikan harga komoditas yang mendorong roda

perekonomian. Secara akumulasi, selama tahun 2021,

capaian PAD tercatat sebesar Rp3,55 triliun atau 97,91% dari

pagu yang ditetapkan.

Capaian pendapatan transfer mengalami peningkatan.

Realisasi pendapatan transfer pada triwulan IV 2021 tercatat

tumbuh sebesar 9,30% (yoy), meningkat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar

10,50% (yoy). Peningkatan realisasi pendapatan transfer

sejalan dengan perbaikan realisasi Dana Alokasi Khusus baik

fisik maupun nonfisik. Secara persentase, capaian

pendapatan transfer terhadap pagu juga meningkat

mencapai sebesar 98,68% dibandingkan dengan periode

yang sama pada tahun sebelumnya, yang mencapai 95,57%.

Pendapatan transfer masih menjadi komponen

pendapatan daerah dengan pangsa terbesar di Kalimantan

Tengah. Pendapatan transfer pada triwulan IV 2021

mendominasi realisasi pendapatan daerah di Kalimantan

Tengah dengan pangsa sebesar 87,12%. Selanjutnya PAD

dan pendapatan lain-lain menyusul dengan pangsa masing-

masing sebesar 17,15% dan 1,27% terhadap total

pendapatan daerah di Kalimantan Tengah (Grafik 2.2).

Realisasi belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah

mengalami kenaikan pada triwulan IV 2021. Realisasi

belanja Pemerintah Daerah seluruh Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp16,96 triliun atau

tumbuh sebesar 1,73% (yoy). Capaian ini lebih besar

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami

kontraksi sebesar 0,79% (yoy) (Grafik 2.3). Realisasi belanja

meningkat sejalan dengan kenaikan realisasi belanja

pegawai, barang dan jasa, serta hibah. Selama tahun 2021,

capaian belanja modal triwulan IV 2021 mencapai 86,09%

dari pagu.

Capaian komponen realisasi belanja operasional

meningkat pada triwulan IV 2021. Realisasi belanja

operasional pada triwulan IV 2021 tercatat tumbuh 3,29%

(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 1,99% (yoy). Capaian belanja

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

Grafik 2.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Tengah Per Triwulan IV 2021 (%)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

1,27%

PENDAPATAN TRANSFER

87,12%

PAD

17,15%

Grafik 2.1 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Tengah (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

REALISASI PENDAPATAN TOTAL (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

0

4000

8000

12000

16000

20000

2400012,49

21

.83

3

I II

2019

III IV I

2020

II III IV I II

2021

III IV

-35

-30

-25

-20

-15

-10

-5

0

5

10

15

Grafik 2.3 Perkembangan Realisasi Belanja Daerah Kalimantan Tengah (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

BELANJA TOTAL (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY) - KA

0

4000

8000

12000

16000

20000

1,73

16

.96

0

I II

2019

III IV I

2020

II III IV I II

2021

III IV

Belanja non modal masih menjadi komponen belanja

daerah dengan pangsa terbesar pada triwulan IV 2021.

Belanja non modal (belanja operasional dan belanja tak

terduga) Kalimantan Tengah memiliki pangsa mencapai

78,06% dari total belanja daerah Kalimantan Tengah.

Besarnya belanja non modal pada triwulan IV 2021 ditopang

oleh aktivitas belanja pegawai serta belanja barang dan jasa

yang mendominasi komponen belanja non modal.

Selanjutnya, belanja modal memiliki pangsa sebesar 21,94%

terhadap total belanja daerah Kalimantan Tengah (Grafik

2.4).

2.2 REALISASI APBD PEMERINTAHPROVINSI KALIMANTAN TENGAHTRIWULAN IV 2021

Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Tengah mengalami penurunan dibandingkan dengan

triwulan IV tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan

16 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

17PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

Tabel 2.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III 2020 dan 2020, dan Triwulan IV 2020 dan 2021 (Rp Miliar)

KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH REALISASI

III 2020(Rp. MILIAR)

PENDAPATAN

PENDAPATAN ASLI DAERAH

PAJAK

RETRIBUSI DAERAH

HSL PENGELOLAAN KEKAYAAN YANG DIPISAHKAN

LAIN-LAIN PAD YANG SAH

PENDAPATAN TRANSFER

DANA BAGI HASIL

DANA ALOKASI UMUM

DANA ALOKASI KHUSUS

DANA PENYESUAIAN

LAIN-LAIN

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

HIBAH

PENDAPATAN LAINNYA

3.270

1.137

909

8

79

141

2.124

708

1.213

402

63

3

9

4

5

REALISASI IV 2020

(Rp. MILIAR)

REALISASI IV 2021

(Rp. MILIAR)

% YOY PERUBAHAN

III 2021

4.147

1.570

1.243

14

79

233

2.566

586

1.439

474

63

4

11

5

14

2.590

1.239

983

14

95

146

1.318

295

826

186

9

2

33

6

28

5.123

1.737

1.408

24

96

209

3.350

841

1.431

291

765

0

35

8

28

-20,79%

8,93%

8,25%

69,08%

-

3,60%

-37,94%

-58,35%

-31,95%

-53,72%

-

-9,09%

283,15%

35,54%

512,37%

REALISASI III 2021

(Rp. MILIAR)

% YOY PERUBAHAN

IV 2021

23,52%

10,62%

13,27%

66,59%

-

-10,33%

30,56%

43,62%

-0,55%

-38,68%

-

-100,00%

225,12%

68,26%

92,03%

%

Grafik 2.4 Pangsa Belanja Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

BELANJA MODAL

21,94

BELANJA NON MODAL

78,06

Page 31: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 2.8 Kontribusi Komponen Belanja Daerah Triwulan IV 2021

BELANJA TAK TERDUGA

1,56%

BELANJA MODAL

23,43%

BELANJA OPERASIONAL

75,00%

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

Grafik 2.7 Komponen Belanja Daerah Tahun 2015 - 2021 (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

BELANJA TAK TERDUGA (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)

BELANJA OPERASI (RP. MILIAR) - KI BELANJA MODAL (RP. MILIAR) - KI

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

0

5000

7,81

I II

2019

III IV I

2020

II III IV I II

2021

III IVI II

2018

III IV

Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021 (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

PENDAPATANKABUPATEN/ KOTA

REALISASIIV 2020

(Rp. MILIAR)

KAPUAS

KOTAWARINGIN TIMUR

PULANG PISAU

KOTAWARINGIN BARAT

BARITO UTARA

BARITO SELATAN

KATINGAN

GUNUNG MAS

MURUNG RAYA

LAMANDAU

BARITO TIMUR

SERUYAN

SUKAMARA

PALANGKA RAYA

1429,35

1553,61

787,27

1453,09

1109,72

881,11

1106,87

990,67

1195,13

820,58

859,06

881,39

621,25

1084,33

REALISASIIV 2021

(Rp. MILIAR)

% PERUBAHAN

1839,36

1893,39

956,62

1649,08

1254,54

980,67

1231,42

1094,30

1319,09

895,44

937,31

949,85

629,42

1080,35

28,69%

21,87%

21,51%

13,49%

13,05%

11,30%

11,25%

10,46%

10,37%

9,12%

9,11%

7,77%

1,31%

-0,37%

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

Tabel 2.2 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III & IV 2020 serta Triwulan III & IV 2021 (Rp Miliar)

KOMPONEN BELANJA DAERAH

TOTAL BELANJA + TRANSFER

TOTAL BELANJA

BELANJA OPERASIONAL

BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG

SUBSIDI

HIBAH

BANTUAN SOSIAL

BANTUAN KEUANGAN

BELANJA MODAL

TRANSFER

TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN

TRANSFER BANTUAN KEUANGAN

REALISASI III 2020

(Rp. MILIAR)

2.944,91

2.652,56

1.819,50

858,85

478,86

-

466,04

15,76

-

709,91

292,36

287,07

5,29

REALISASI IV 2020

(Rp. MILIAR)

REALISASI IV 2021

(Rp. MILIAR)

% YOY PERUBAHAN

III 2021

4.484,75

3.920,53

2.648,25

1.519,65

546,53

-

562,61

19,46

-

1.084,85

564,22

555,74

8,48

2.889,92

2.398,01

1.811,96

830,63

513,49

-

466,36

1,49

543,03

491,92

490,26

1,66

4.303,77

3.614,31

2.710,88

1.192,01

916,49

-

583,37

19,01

-

846,87

689,46

676,79

12,68

-1,87%

-9,60%

-0,41%

-3,29%

7,23%

0,00%

-100,00%

2859,66%

0,00%

-23,51%

68,26%

70,78%

-68,68%

REALISASI III 2021

(Rp. MILIAR)

% YOY PERUBAHAN

IV 2021

-4,04%

-7,81%

2,36%

-21,56%

67,69%

0,00%

3,69%

-2,33%

0,00%

-21,94%

22,20%

21,78%

49,48%

Grafik 2.6 Kontribusi Komponen Pendapatan Per Triwulan IV 2021 (%)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

0,69

PENDAPATAN TRANSFER

65,40

PAD

33,91

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)

PAD (RP. MILIAR) - KI DANA PERIMBANGAN (RP. MILIAR) - KI

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Grafik 2.5 Komponen Pendapatan Daerah Per Triwulan IV 2021 (Rp Miliar)

-30,00

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

16,34

I II

2019

III IV I

2020

II III IV I II

2021

III IVI II

2018

III IV

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 tercatat sebesar Rp5,12 triliun atau tumbuh sebesar

23,52% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 20,79% (yoy) (Tabel

2.1). Kenaikan realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah sejalan dengan kenaikan realisasi

pendapatan transfer. Realisasi pendapatan Pemerintah

Provinsi Kalimantan Tengah pada Triwulan IV 2021 sebesar

101,38% dari pagu.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada triwulan IV

2021 tercatat sebesar Rp1,74 triliun. Capaian ini lebih baik

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu dari

sebesar 8,93% (yoy) menjadi sebesar 10,62% (yoy).

Perbaikan kinerja PAD ini dipengaruhi oleh perbaikan kinerja

komponen pajak yang merupakan pangsa terbesar dalam

PAD yang mengalami pertumbuhan positif secara tahunan

(Grafik 2.5).

Komponen Pendapatan Transfer juga tumbuh positif.

Realisasi pendapatan transfer pada triwulan IV 2021 tercatat

sebesar Rp3,35 triliun, atau tumbuh sebesar 30,56% (yoy).

Kinerja tersebut membaik dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 37,94% (yoy).

Peningkatan terjadi akibat kenaikan realisasi penyaluran

Dana Bagi Hasil.

Pendapatan transfer masih menjadi komponen

pendapatan daerah dengan pangsa terbesar. Pangsa

pendapatan transfer sebesar 65,40%, disusul PAD dengan

porsi 33,91% dari total pendapatan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 (Grafik 2.6).

Kenaikan realisasi pendapatan transfer menjadi pendorong

kenaikan realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi

Kal imantan Tengah.Belanja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah mengalami penurunan. Realisasi

belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp3,61 triliun atau

mengalami kontraksi sebesar 7,81% (yoy), meski membaik

dibandingkan dengan dengan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi sebesar 9,60% (yoy) (Tabel 2.2). Penurunan

belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 disebabkan oleh penurunan belanja modal.

Sampai dengan akhir triwulan IV 2021, realisasi belanja

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mencapai sebesar

86,01% dari pagu.

Komponen belanja operasional Pemerintah Provinsi pada

triwulan IV 2021 membaik. Belanja operasional Pemerintah

Provinsi tercatat tumbuh sebesar 2,36% (yoy), membaik

dibandingkan dengan tr iwulan sebelumnya yang

terkontraksi sebesar 0,41% (yoy) dengan realisasi Rp2,71

tril iun (Grafik 2.7). Pertumbuhan realisasi belanja

operasional disebabkan oleh komponen belanja barang yang

tumbuh sebesar 67,69% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang hanya tumbuh 7,23% (yoy). Secara

keseluruhan, sampai dengan triwulan IV 2021 realisasi

belanja operasional Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

mencapai sebesar 85,31% dari pagu yang dianggarkan.

Komponen belanja modal sedikit membaik pada triwulan

IV 2021 meskipun masih tumbuh negatif. Belanja modal

tercatat terkontraksi sebesar 21,94% (yoy) sedikit membaik

setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 23,51%

(yoy). Lambatnya realisasi belanja modal didorong oleh

minimnya realisasi belanja peralatan dan mesin yang baru

tercapai 77,13% dari pagu. Secara keseluruhan, sampai

dengan triwulan IV 2021 realisasi belanja modal Pemerintah

Provinsi Kalimantan Tengah mencapai sebesar 92,75% dari

pagu yang dianggarkan.

Komponen belanja operasional menjadi komponen dengan

pangsa terbesar dalam belanja Pemerintah Provinsi pada

triwulan IV 2021. Tercatat pangsa belanja operasional

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 sebesar 75,00% dari total belanja. Komponen belanja

modal berada pada urutan selanjutnya dengan pangsa

sebesar 23,43% dan diikuti oleh komponen belanja tak

terduga dengan pangsa terkecil 1,56% terhadap total belanja

daerah pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Grafik 2.8).

2.3 REALISASI APBD PEMERINTAHKABUPATEN/KOTATRIWULAN IV 2021

Realisasi pendapatan pemerintah meningkat pada

beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Tengah periode

triwulan IV 2021. Rata - rata pendapatan kabupaten/kota di

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat

bertumbuh sebesar 12,07% (yoy) (Tabel 2.3). Kabupaten

Kapuas tercatat menjadi kabupaten dengan pertumbuhan

realisasi pendapatan tertinggi di Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 yakni sebesar 28,69% (yoy). Di sisi lain, Kota

Palangkaraya menjadi kabupaten yang mengalami

pertumbuhan realisasi pendapatan terendah di Kalimantan

Tengah karena terkontraksi sebesar -0,37% (yoy).

18 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

19PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

Page 32: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 2.8 Kontribusi Komponen Belanja Daerah Triwulan IV 2021

BELANJA TAK TERDUGA

1,56%

BELANJA MODAL

23,43%

BELANJA OPERASIONAL

75,00%

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

Grafik 2.7 Komponen Belanja Daerah Tahun 2015 - 2021 (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

BELANJA TAK TERDUGA (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)

BELANJA OPERASI (RP. MILIAR) - KI BELANJA MODAL (RP. MILIAR) - KI

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

0

5000

7,81

I II

2019

III IV I

2020

II III IV I II

2021

III IVI II

2018

III IV

Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021 (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

PENDAPATANKABUPATEN/ KOTA

REALISASIIV 2020

(Rp. MILIAR)

KAPUAS

KOTAWARINGIN TIMUR

PULANG PISAU

KOTAWARINGIN BARAT

BARITO UTARA

BARITO SELATAN

KATINGAN

GUNUNG MAS

MURUNG RAYA

LAMANDAU

BARITO TIMUR

SERUYAN

SUKAMARA

PALANGKA RAYA

1429,35

1553,61

787,27

1453,09

1109,72

881,11

1106,87

990,67

1195,13

820,58

859,06

881,39

621,25

1084,33

REALISASIIV 2021

(Rp. MILIAR)

% PERUBAHAN

1839,36

1893,39

956,62

1649,08

1254,54

980,67

1231,42

1094,30

1319,09

895,44

937,31

949,85

629,42

1080,35

28,69%

21,87%

21,51%

13,49%

13,05%

11,30%

11,25%

10,46%

10,37%

9,12%

9,11%

7,77%

1,31%

-0,37%

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

Tabel 2.2 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Triwulan III & IV 2020 serta Triwulan III & IV 2021 (Rp Miliar)

KOMPONEN BELANJA DAERAH

TOTAL BELANJA + TRANSFER

TOTAL BELANJA

BELANJA OPERASIONAL

BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG

SUBSIDI

HIBAH

BANTUAN SOSIAL

BANTUAN KEUANGAN

BELANJA MODAL

TRANSFER

TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN

TRANSFER BANTUAN KEUANGAN

REALISASI III 2020

(Rp. MILIAR)

2.944,91

2.652,56

1.819,50

858,85

478,86

-

466,04

15,76

-

709,91

292,36

287,07

5,29

REALISASI IV 2020

(Rp. MILIAR)

REALISASI IV 2021

(Rp. MILIAR)

% YOY PERUBAHAN

III 2021

4.484,75

3.920,53

2.648,25

1.519,65

546,53

-

562,61

19,46

-

1.084,85

564,22

555,74

8,48

2.889,92

2.398,01

1.811,96

830,63

513,49

-

466,36

1,49

543,03

491,92

490,26

1,66

4.303,77

3.614,31

2.710,88

1.192,01

916,49

-

583,37

19,01

-

846,87

689,46

676,79

12,68

-1,87%

-9,60%

-0,41%

-3,29%

7,23%

0,00%

-100,00%

2859,66%

0,00%

-23,51%

68,26%

70,78%

-68,68%

REALISASI III 2021

(Rp. MILIAR)

% YOY PERUBAHAN

IV 2021

-4,04%

-7,81%

2,36%

-21,56%

67,69%

0,00%

3,69%

-2,33%

0,00%

-21,94%

22,20%

21,78%

49,48%

Grafik 2.6 Kontribusi Komponen Pendapatan Per Triwulan IV 2021 (%)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

0,69

PENDAPATAN TRANSFER

65,40

PAD

33,91

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH (RP. MILIAR) - KI PERTUMBUHAN (% YOY)

PAD (RP. MILIAR) - KI DANA PERIMBANGAN (RP. MILIAR) - KI

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Grafik 2.5 Komponen Pendapatan Daerah Per Triwulan IV 2021 (Rp Miliar)

-30,00

-20,00

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

16,34

I II

2019

III IV I

2020

II III IV I II

2021

III IVI II

2018

III IV

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 tercatat sebesar Rp5,12 triliun atau tumbuh sebesar

23,52% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 20,79% (yoy) (Tabel

2.1). Kenaikan realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah sejalan dengan kenaikan realisasi

pendapatan transfer. Realisasi pendapatan Pemerintah

Provinsi Kalimantan Tengah pada Triwulan IV 2021 sebesar

101,38% dari pagu.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada triwulan IV

2021 tercatat sebesar Rp1,74 triliun. Capaian ini lebih baik

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yaitu dari

sebesar 8,93% (yoy) menjadi sebesar 10,62% (yoy).

Perbaikan kinerja PAD ini dipengaruhi oleh perbaikan kinerja

komponen pajak yang merupakan pangsa terbesar dalam

PAD yang mengalami pertumbuhan positif secara tahunan

(Grafik 2.5).

Komponen Pendapatan Transfer juga tumbuh positif.

Realisasi pendapatan transfer pada triwulan IV 2021 tercatat

sebesar Rp3,35 triliun, atau tumbuh sebesar 30,56% (yoy).

Kinerja tersebut membaik dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang terkontraksi sebesar 37,94% (yoy).

Peningkatan terjadi akibat kenaikan realisasi penyaluran

Dana Bagi Hasil.

Pendapatan transfer masih menjadi komponen

pendapatan daerah dengan pangsa terbesar. Pangsa

pendapatan transfer sebesar 65,40%, disusul PAD dengan

porsi 33,91% dari total pendapatan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 (Grafik 2.6).

Kenaikan realisasi pendapatan transfer menjadi pendorong

kenaikan realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi

Kal imantan Tengah.Belanja Pemerintah Provinsi

Kalimantan Tengah mengalami penurunan. Realisasi

belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp3,61 triliun atau

mengalami kontraksi sebesar 7,81% (yoy), meski membaik

dibandingkan dengan dengan triwulan sebelumnya yang

terkontraksi sebesar 9,60% (yoy) (Tabel 2.2). Penurunan

belanja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 disebabkan oleh penurunan belanja modal.

Sampai dengan akhir triwulan IV 2021, realisasi belanja

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mencapai sebesar

86,01% dari pagu.

Komponen belanja operasional Pemerintah Provinsi pada

triwulan IV 2021 membaik. Belanja operasional Pemerintah

Provinsi tercatat tumbuh sebesar 2,36% (yoy), membaik

dibandingkan dengan tr iwulan sebelumnya yang

terkontraksi sebesar 0,41% (yoy) dengan realisasi Rp2,71

tril iun (Grafik 2.7). Pertumbuhan realisasi belanja

operasional disebabkan oleh komponen belanja barang yang

tumbuh sebesar 67,69% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang hanya tumbuh 7,23% (yoy). Secara

keseluruhan, sampai dengan triwulan IV 2021 realisasi

belanja operasional Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

mencapai sebesar 85,31% dari pagu yang dianggarkan.

Komponen belanja modal sedikit membaik pada triwulan

IV 2021 meskipun masih tumbuh negatif. Belanja modal

tercatat terkontraksi sebesar 21,94% (yoy) sedikit membaik

setelah triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 23,51%

(yoy). Lambatnya realisasi belanja modal didorong oleh

minimnya realisasi belanja peralatan dan mesin yang baru

tercapai 77,13% dari pagu. Secara keseluruhan, sampai

dengan triwulan IV 2021 realisasi belanja modal Pemerintah

Provinsi Kalimantan Tengah mencapai sebesar 92,75% dari

pagu yang dianggarkan.

Komponen belanja operasional menjadi komponen dengan

pangsa terbesar dalam belanja Pemerintah Provinsi pada

triwulan IV 2021. Tercatat pangsa belanja operasional

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 sebesar 75,00% dari total belanja. Komponen belanja

modal berada pada urutan selanjutnya dengan pangsa

sebesar 23,43% dan diikuti oleh komponen belanja tak

terduga dengan pangsa terkecil 1,56% terhadap total belanja

daerah pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Grafik 2.8).

2.3 REALISASI APBD PEMERINTAHKABUPATEN/KOTATRIWULAN IV 2021

Realisasi pendapatan pemerintah meningkat pada

beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Tengah periode

triwulan IV 2021. Rata - rata pendapatan kabupaten/kota di

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat

bertumbuh sebesar 12,07% (yoy) (Tabel 2.3). Kabupaten

Kapuas tercatat menjadi kabupaten dengan pertumbuhan

realisasi pendapatan tertinggi di Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 yakni sebesar 28,69% (yoy). Di sisi lain, Kota

Palangkaraya menjadi kabupaten yang mengalami

pertumbuhan realisasi pendapatan terendah di Kalimantan

Tengah karena terkontraksi sebesar -0,37% (yoy).

18 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

19PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

Page 33: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Tabel 2.5 Rasio Kemandirian Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021

KABUPATEN/ KOTAREALISASI ANGGARAN (RP MILIAR)

KOTAWARINGIN BARAT

KOTAWARINGIN TIMUR

PALANGKA RAYA

LAMANDAU

BARITO UTARA

BARITO SELATAN

MURUNG RAYA

BARITO TIMUR

PULANG PISAU

GUNUNG MAS

KAPUAS

SERUYAN

KATINGAN

SUKAMARA

PENDAPATAN TOTALRASIO KEMANDIRIAN

392,15

325,74

141,65

94,08

122,23

91,88

111,03

78,66

77,03

87,20

142,28

53,24

66,99

26,32

1649,08

1893,39

1080,35

895,44

1254,54

980,67

1319,09

937,31

956,62

1094,30

1839,36

949,85

1231,42

629,42

23,78

17,20

13,11

10,51

9,74

9,37

8,42

8,39

8,05

7,97

7,74

5,60

5,44

4,18

PAD

REALISASI PAD S/D IV 2021

157,36%

65,94%

71,98%

111,02%

126,17%

93,26%

135,23%

92,16%

105,56%

111,11%

112,37%

40,00%

83,74%

62,06%

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

Dari sisi belanja, secara rata-rata pertumbuhan belanja

kabupaten/kota di Kalimantan Tengah juga mengalami

pertumbuhan positif. Pertumbuhan belanja kabupaten/kota

di Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 secara rata rata

adalah sebesar 5,11% (yoy). Kabupaten Barito Timur menjadi

kabupaten dengan pertumbuhan realisasi belanja paling

tinggi pada triwulan IV 2021 yakni sebesar 22,29% (yoy)

(Tabel 2.4).

Rasio kemandirian kabupaten/kota di Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan. Rata-rata

rasio kemandirian kabupaten/kota di Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 9,96 lebih tinggi

daripada triwulan III 2021 yang sebesar 8,39. Kabupaten

Kotawaringin Barat menjadi kabupaten dengan rasio

kemandirian tertinggi sebesar 23,78 (Tabel 2.5). Sementara

itu, Kabupaten Sukamara menjadi kabupaten dengan rasio

kemandirian terendah di Kalimantan Tengah yakni sebesar

4,18.

Tabel 2.4 Realisasi Belanja Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021 (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

PENDAPATANKABUPATEN/ KOTA

BARITO TIMUR

GUNUNG MAS

KATINGAN

KOTAWARINGIN TIMUR

KAPUAS

LAMANDAU

MURUNG RAYA

PULANG PISAU

KOTAWARINGIN BARAT

BARITO SELATAN

BARITO UTARA

PALANGKA RAYA

SERUYAN

SUKAMARA

REALISASIIV 2020

(Rp. MILIAR)

603,74

751,24

822,20

1365,47

1374,08

664,23

953,88

725,53

1285,27

800,42

913,49

1081,87

894,12

497,80

REALISASIIV 2021

(Rp. MILIAR)

% PERUBAHAN

738,32

859,77

931,80

1474,50

1445,46

696,38

995,02

752,54

1301,75

805,97

913,15

1074,89

880,02

476,15

22,29%

14,45%

13,33%

7,98%

5,19%

4,84%

4,31%

3,72%

1,28%

0,69%

-0,04%

-0,65%

-1,58%

-4,35%

20 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

Page 34: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Tabel 2.5 Rasio Kemandirian Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2021

KABUPATEN/ KOTAREALISASI ANGGARAN (RP MILIAR)

KOTAWARINGIN BARAT

KOTAWARINGIN TIMUR

PALANGKA RAYA

LAMANDAU

BARITO UTARA

BARITO SELATAN

MURUNG RAYA

BARITO TIMUR

PULANG PISAU

GUNUNG MAS

KAPUAS

SERUYAN

KATINGAN

SUKAMARA

PENDAPATAN TOTALRASIO KEMANDIRIAN

392,15

325,74

141,65

94,08

122,23

91,88

111,03

78,66

77,03

87,20

142,28

53,24

66,99

26,32

1649,08

1893,39

1080,35

895,44

1254,54

980,67

1319,09

937,31

956,62

1094,30

1839,36

949,85

1231,42

629,42

23,78

17,20

13,11

10,51

9,74

9,37

8,42

8,39

8,05

7,97

7,74

5,60

5,44

4,18

PAD

REALISASI PAD S/D IV 2021

157,36%

65,94%

71,98%

111,02%

126,17%

93,26%

135,23%

92,16%

105,56%

111,11%

112,37%

40,00%

83,74%

62,06%

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

Dari sisi belanja, secara rata-rata pertumbuhan belanja

kabupaten/kota di Kalimantan Tengah juga mengalami

pertumbuhan positif. Pertumbuhan belanja kabupaten/kota

di Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 secara rata rata

adalah sebesar 5,11% (yoy). Kabupaten Barito Timur menjadi

kabupaten dengan pertumbuhan realisasi belanja paling

tinggi pada triwulan IV 2021 yakni sebesar 22,29% (yoy)

(Tabel 2.4).

Rasio kemandirian kabupaten/kota di Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan. Rata-rata

rasio kemandirian kabupaten/kota di Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar 9,96 lebih tinggi

daripada triwulan III 2021 yang sebesar 8,39. Kabupaten

Kotawaringin Barat menjadi kabupaten dengan rasio

kemandirian tertinggi sebesar 23,78 (Tabel 2.5). Sementara

itu, Kabupaten Sukamara menjadi kabupaten dengan rasio

kemandirian terendah di Kalimantan Tengah yakni sebesar

4,18.

Tabel 2.4 Realisasi Belanja Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Triwulan IV 2020 & 2021 (Rp Miliar)

SUMBER : DITJEND PERBENDAHARAAN NEGARA KALTENG, DIOLAH

PENDAPATANKABUPATEN/ KOTA

BARITO TIMUR

GUNUNG MAS

KATINGAN

KOTAWARINGIN TIMUR

KAPUAS

LAMANDAU

MURUNG RAYA

PULANG PISAU

KOTAWARINGIN BARAT

BARITO SELATAN

BARITO UTARA

PALANGKA RAYA

SERUYAN

SUKAMARA

REALISASIIV 2020

(Rp. MILIAR)

603,74

751,24

822,20

1365,47

1374,08

664,23

953,88

725,53

1285,27

800,42

913,49

1081,87

894,12

497,80

REALISASIIV 2021

(Rp. MILIAR)

% PERUBAHAN

738,32

859,77

931,80

1474,50

1445,46

696,38

995,02

752,54

1301,75

805,97

913,15

1074,89

880,02

476,15

22,29%

14,45%

13,33%

7,98%

5,19%

4,84%

4,31%

3,72%

1,28%

0,69%

-0,04%

-0,65%

-1,58%

-4,35%

20 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Keuangan Pemerintah DaerahBab II

Page 35: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Perkembangan

Inflasi Daerah

BAB III

Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang

sama 3 tahun terakhir, serta lebih tinggi dibandingkan dengan

inflasi Nasional dan wilayah regional Kalimantan

Berdasarkan disagregasi kelompok, peningkatan laju inflasi

tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal dari kelompok

makanan, minuman, dan tembakau, diikuti kelompok

perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga

Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah tarif air

minum PAM, minyak goreng, tarif rumah sakit, cabai rawit dan

rokok kretek filter. Sedangkan komoditas yang memberikan

andil deflasi terbesar adalah telur ayam ras, bawang merah,

emas perhiasan dan angkutan udara.

Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan dengan triwulan III

2021

Page 36: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Perkembangan

Inflasi Daerah

BAB III

Tekanan inflasi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021

sedikit lebih tinggi dari rata-rata capaian inflasi di periode yang

sama 3 tahun terakhir, serta lebih tinggi dibandingkan dengan

inflasi Nasional dan wilayah regional Kalimantan

Berdasarkan disagregasi kelompok, peningkatan laju inflasi

tahunan Kalimantan Tengah terutama berasal dari kelompok

makanan, minuman, dan tembakau, diikuti kelompok

perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga

Komoditas yang memiliki andil terbesar inflasi adalah tarif air

minum PAM, minyak goreng, tarif rumah sakit, cabai rawit dan

rokok kretek filter. Sedangkan komoditas yang memberikan

andil deflasi terbesar adalah telur ayam ras, bawang merah,

emas perhiasan dan angkutan udara.

Tekanan inflasi tahunan Provinsi Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 meningkat dibandingkan dengan triwulan III

2021

Page 37: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

3.1 KONDISI UMUM

Inflasi Kalimantan Tengah triwulan IV 2021 mengalami

peningkatan menjadi 3,31% (yoy) dari triwulan sebelumnya

sebesar 2,17% (yoy). Capaian inflasi Kalimantan Tengah

lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di tingkat nasional

yang sebesar 1,87% (yoy) (Grafik 3.1) dan Inflasi Pulau

Kalimantan yang sebesar 2,26% (yoy). Peningkatan tekanan

inflasi Kalimantan Tengah terutama bersumber dari

kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah

tangga yakni sebesar 4,88% (yoy) atau lebih tinggi dari

triwulan sebelumnya sebesar 0,54% (yoy) (Tabel 3.1).

Berdasarkan jenis komoditasnya, tarif air minum PAM

menjadi komoditas dengan andil inflasi tertinggi di

Kalimantan Tengah. Komoditas utama yang menyumbang

terjadinya inflasi di Kalimantan Tengah adalah tarif air

minum PAM (0,68% yoy), minyak goreng (0,30% yoy), tarif

rumah sakit (0,17% yoy), cabai rawit (0,17% yoy), dan rokok

filter (0,16% yoy). Tingginya andil tarif air minum PAM akibat

penyesuaian harga PAM di Kota Sampit setelah lama tidak

dilakukan penyesuaian mengingat biaya produksi yang terus

meningkat. Namun demikian, tekanan inflasi lebih tinggi

tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi

yakni telur ayam ras (0.07%) yoy, bawang merah (0.07%) yoy,

emas perhiasan (0.05%) yoy, angkutan udara (0,04%) yoy,

dan telepon seluler (0,03% yoy). Deflasi telur ayam ras dan

bawang merah disebabkan oleh normalisasi pasokan telur

ayam seiring dengan masuknya pasokan dari Jawa dengan

longgarnya mobilitas dan mulai terkendalinya harga pakan

ayam, serta mulai masuknya musim panen bawang merah di

beberapa sentra produksi.

Secara spasial, kedua Kota IHK Kalimantan Tengah yaitu

Palangka Raya dan Sampit mengalami peningkatan laju

inflasi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Inflasi di

Kota Palangka Raya tercatat sebesar 2,58% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar

2,12% (yoy). Sementara itu, inflasi Kota Sampit tercatat

sebesar 4,62% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya

sebesar 2,24% (yoy). Di Palangka Raya maupun Sampit

kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang

inflasi tertinggi dengan andil sebesar 1,55% (yoy) dan 1,54%

(yoy) dan diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan

bakar rumah tanggal dengan andil 0,28% (yoy) dan 2,12%

(yoy). Apabila dibandingkan dengan 12 kota sampel inflasi

lain di Kalimantan, tekanan inflasi Sampit tergolong tinggi

dan menduduki peringkat pertama dengan capaian tingkat

inflasi 4,62% (yoy) sementara Palangka Raya di urutan 4

dengan capaian 2,58% (yoy).

Tekanan inflasi pada triwulan I 2022 diprakirakan

meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2021.

Peningkatan tekanan inflasi terutama didorong oleh

kenaikan optimisme dan konsumsi masyarakat seiring

program vaksinasi yang semakin gencar, dengan dimulainya

vaksin booster serta berlanjutnya realisasi berbagai stimulus

fiskal pemerintah seperti bantuan sosial dan PKH. Hal ini

searah dengan hasil survei konsumen yang menunjukkan

hasil yang tetap baik yang menunjukkan tingkat optimisme

konsumen atas kondisi ekonomi pada triwulan I 2022. Di sisi

lain, harga komoditas utama penghasil minyak goreng

(CPO) masih menunjukkan peningkatan, baik di tingkat

domestik maupun global yang berdampak pada tingginya

harga komoditas hasil olahannya termasuk minyak goreng

meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan satu

harga sejak 19 Januari 2022. Namun demikian, berdasarkan

survei pemantauan harga, penerapan kebijakan tersebut di

lapangan masih menemui beberapa kendala termasuk

banyaknya stok barang dengan harga tinggi pada tingkat

pedagang ecer.

Selain itu, tekanan pada kelompok administered price juga

diprakirakan meningkat seiring dengan kebijakan kenaikan

tarif cukai rokok dan kenaikan harga LPG pada akhir tahun

2021 yang dampaknya diprakirakan berlanjut hingga

triwulan I 2022 di tengah terbatasnya pasokan LPG. Namun

demikian, di sisi lain cuaca diprakirakan lebih kondusif

dibandingkan dengan tahun lalu di mana terjadi banjir pada

triwulan IV 2021 dan berbagai upaya perbaikan jalur

distribusi diprakirakan menahan peningkatan inflasi lebih

lanjut.

Grafik 3.1 Inflasi Kalimantan Tengah terhadap Nasional

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

% (YOY)

KALTENG

NASIONAL

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III

3,99 2,49 2,21 1,89 2,20 1,86 1,42 1,03 1,01 1,30 2,17

2,53 2,85 3,12 2,58 2,96 1,96 1,42 1,68 1,37 1,33 1,60

IV

3,32

1,87

Grafik 3.2 Inflasi Tahun Berjalan Kalimantan Tengah

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

%, YTD

20212020

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

3.2 INFLASI BERDASARKAN KELOMPOKPENGELUARAN

Beberapa kelompok komoditas mengalami peningkatan

tingkat inflasi pada triwulan IV 2021. Peningkatan tingkat

inflasi paling tinggi terjadi pada kelompok perumahan, air,

listrik, gas & bahan bakar rumah tangga yang mengalami

inflasi 4,88% (yoy) lebih tinggi dari triwulan III 2021 yang

mengalami inflasi sebesar 0,54% (yoy). Peningkatan inflasi

kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar rumah

tangga terutama disebabkan oleh penyesuaian tarif air

minum PAM di Sampit. Sementara itu, kelompok

transportasi juga mengalami inflasi sebesar 0,17% (yoy)

pada triwulan IV 2021 setelah sebelumnya deflasi 1,15%

(yoy) pada triwulan III 2021 didorong peningkatan harga

angkutan terutama udara disertai peningkatan permintaan

pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) (Tabel 3.1).

Komoditas Penyumbang Inflasi

SUMBER: BPS, DATA DIOLAH

Tarif Air Minum Pam

Minyak Goreng

Tarif Rumah Sakit

Cabai Rawit

Rokok Kretek Filter

37,38

25,52

34,26

50,08

7,12

0,68

0,30

0,17

0,17

0,16

Telur Ayam Ras

Bawang Merah

Emas Perhiasan

Angkutan Udara

Telepon Seluler

(6,97)

(17,66)

(2,66)

(2,87)

(4,23)

(0,07)

(0,07)

(0,05)

(0,04)

(0,03)

INFLASI (%YOY)

ANDIL (%YOY)

KOMODITASINFLASI (%YOY)

ANDIL (%YOY)

KOMODITAS

Tabel 3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok (% yoy)

KELOMPOK

Makanan, Minuman, dan Tembakau

Pakaian dan Alas Kaki

Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga

Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga

Kesehatan

Transportasi

Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Rekreasi, Olahraga, dan Budaya

Pendidikan

Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran

Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya

UMUM/TOTAL

SUMBER: BPS, DATA DIOLAH

I

2021

II

1,18

1,83

0,19

1,91

9,76

(0,86)

0,19

1,57

0,05

1,52

6,71

1,30

1,46

1,20

(0,12)

1,14

(1,08)

1,24

0,12

1,65

0,03

1,45

5,26

1,01

III

4,89

2,07

0,54

1,47

9,01

(1,15)

0,08

1,49

1,60

1,16

1,42

2,17

IV

4,88

2,22

4,88

2,52

8,86

0,17

0,32

1,86

1,65

1,59

2,11

3,31

3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman,dan Tembakau

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi

kelompok yang menyumbang inflasi paling besar di

Kalimantan Tengah. Pada triwulan IV 2021, kelompok ini

mengalami inflasi yang tetap tinggi sebesar 4,88% (yoy),

turun 0,01% dari triwulan III 2021 yang sebesar 4,89%.

Kenaikan tekanan inflasi didorong oleh sub kelompok

makanan dengan komoditas minyak goreng yang

mengalami inflasi mencapai 25,52% (yoy) dengan andil

inflasi tahunan 0,30%. Hal tersebut disebabkan kenaikan

harga TBS dan CPO yang diakibatkan turunnya pasokan

TBS secara global di tengah peningkatan permintaan CPO

dan produk turunannya. Cabai rawit juga mengalami inflasi

sebesar 50,08% (yoy) dengan andil terhadap inflasi tahunan

0,17%. Hal ini diakibatkan minimnya pasokan dari Pulau

Jawa dan Kalimantan Selatan akibat gagal panen di

beberapa sentra produksi karena curah hujan tinggi (Tabel

3.2).

Sementara itu, tekanan inflasi subkelompok rokok dan

tembakau juga tetap kuat didorong oleh inflasi komoditas

rokok kretek filter yang tetap tinggi sebesar 7,12% (yoy)

dengan andil 0,16% (yoy). Kenaikan harga rokok tersebut

terutama didorong oleh upaya produsen mempercepat

transmisi kenaikan cukai tembakau tahun 2022 ke harga

rokok, di tengah kenaikan permintaan pasca relaksasi

PPKM.

Inflasi kelompok makanan minuman, dan tembakau pada

triwulan I 2022 diprakirakan meningkat namun tetap

terkendali. Peningkatan tekanan harga komoditas bahan

makanan terkonfirmasi dari hasil pemantauan harga PIHPS.

Berdasarkan pemantauan, data sementara harga rata-rata

daging ayam ras pada triwulan I 2022 naik sebesar 16,62%

(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2021

yang naik sebesar 7,44% (yoy) (Grafik 3.3). Peningkatan

harga daging ayam ras tersebut sejalan dengan terbatasnya

24 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

25PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Page 38: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

3.1 KONDISI UMUM

Inflasi Kalimantan Tengah triwulan IV 2021 mengalami

peningkatan menjadi 3,31% (yoy) dari triwulan sebelumnya

sebesar 2,17% (yoy). Capaian inflasi Kalimantan Tengah

lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di tingkat nasional

yang sebesar 1,87% (yoy) (Grafik 3.1) dan Inflasi Pulau

Kalimantan yang sebesar 2,26% (yoy). Peningkatan tekanan

inflasi Kalimantan Tengah terutama bersumber dari

kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah

tangga yakni sebesar 4,88% (yoy) atau lebih tinggi dari

triwulan sebelumnya sebesar 0,54% (yoy) (Tabel 3.1).

Berdasarkan jenis komoditasnya, tarif air minum PAM

menjadi komoditas dengan andil inflasi tertinggi di

Kalimantan Tengah. Komoditas utama yang menyumbang

terjadinya inflasi di Kalimantan Tengah adalah tarif air

minum PAM (0,68% yoy), minyak goreng (0,30% yoy), tarif

rumah sakit (0,17% yoy), cabai rawit (0,17% yoy), dan rokok

filter (0,16% yoy). Tingginya andil tarif air minum PAM akibat

penyesuaian harga PAM di Kota Sampit setelah lama tidak

dilakukan penyesuaian mengingat biaya produksi yang terus

meningkat. Namun demikian, tekanan inflasi lebih tinggi

tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi

yakni telur ayam ras (0.07%) yoy, bawang merah (0.07%) yoy,

emas perhiasan (0.05%) yoy, angkutan udara (0,04%) yoy,

dan telepon seluler (0,03% yoy). Deflasi telur ayam ras dan

bawang merah disebabkan oleh normalisasi pasokan telur

ayam seiring dengan masuknya pasokan dari Jawa dengan

longgarnya mobilitas dan mulai terkendalinya harga pakan

ayam, serta mulai masuknya musim panen bawang merah di

beberapa sentra produksi.

Secara spasial, kedua Kota IHK Kalimantan Tengah yaitu

Palangka Raya dan Sampit mengalami peningkatan laju

inflasi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Inflasi di

Kota Palangka Raya tercatat sebesar 2,58% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar

2,12% (yoy). Sementara itu, inflasi Kota Sampit tercatat

sebesar 4,62% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya

sebesar 2,24% (yoy). Di Palangka Raya maupun Sampit

kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang

inflasi tertinggi dengan andil sebesar 1,55% (yoy) dan 1,54%

(yoy) dan diikuti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan

bakar rumah tanggal dengan andil 0,28% (yoy) dan 2,12%

(yoy). Apabila dibandingkan dengan 12 kota sampel inflasi

lain di Kalimantan, tekanan inflasi Sampit tergolong tinggi

dan menduduki peringkat pertama dengan capaian tingkat

inflasi 4,62% (yoy) sementara Palangka Raya di urutan 4

dengan capaian 2,58% (yoy).

Tekanan inflasi pada triwulan I 2022 diprakirakan

meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2021.

Peningkatan tekanan inflasi terutama didorong oleh

kenaikan optimisme dan konsumsi masyarakat seiring

program vaksinasi yang semakin gencar, dengan dimulainya

vaksin booster serta berlanjutnya realisasi berbagai stimulus

fiskal pemerintah seperti bantuan sosial dan PKH. Hal ini

searah dengan hasil survei konsumen yang menunjukkan

hasil yang tetap baik yang menunjukkan tingkat optimisme

konsumen atas kondisi ekonomi pada triwulan I 2022. Di sisi

lain, harga komoditas utama penghasil minyak goreng

(CPO) masih menunjukkan peningkatan, baik di tingkat

domestik maupun global yang berdampak pada tingginya

harga komoditas hasil olahannya termasuk minyak goreng

meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan satu

harga sejak 19 Januari 2022. Namun demikian, berdasarkan

survei pemantauan harga, penerapan kebijakan tersebut di

lapangan masih menemui beberapa kendala termasuk

banyaknya stok barang dengan harga tinggi pada tingkat

pedagang ecer.

Selain itu, tekanan pada kelompok administered price juga

diprakirakan meningkat seiring dengan kebijakan kenaikan

tarif cukai rokok dan kenaikan harga LPG pada akhir tahun

2021 yang dampaknya diprakirakan berlanjut hingga

triwulan I 2022 di tengah terbatasnya pasokan LPG. Namun

demikian, di sisi lain cuaca diprakirakan lebih kondusif

dibandingkan dengan tahun lalu di mana terjadi banjir pada

triwulan IV 2021 dan berbagai upaya perbaikan jalur

distribusi diprakirakan menahan peningkatan inflasi lebih

lanjut.

Grafik 3.1 Inflasi Kalimantan Tengah terhadap Nasional

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

% (YOY)

KALTENG

NASIONAL

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

4,5

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I

2021

II III

3,99 2,49 2,21 1,89 2,20 1,86 1,42 1,03 1,01 1,30 2,17

2,53 2,85 3,12 2,58 2,96 1,96 1,42 1,68 1,37 1,33 1,60

IV

3,32

1,87

Grafik 3.2 Inflasi Tahun Berjalan Kalimantan Tengah

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

%, YTD

20212020

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

3.2 INFLASI BERDASARKAN KELOMPOKPENGELUARAN

Beberapa kelompok komoditas mengalami peningkatan

tingkat inflasi pada triwulan IV 2021. Peningkatan tingkat

inflasi paling tinggi terjadi pada kelompok perumahan, air,

listrik, gas & bahan bakar rumah tangga yang mengalami

inflasi 4,88% (yoy) lebih tinggi dari triwulan III 2021 yang

mengalami inflasi sebesar 0,54% (yoy). Peningkatan inflasi

kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar rumah

tangga terutama disebabkan oleh penyesuaian tarif air

minum PAM di Sampit. Sementara itu, kelompok

transportasi juga mengalami inflasi sebesar 0,17% (yoy)

pada triwulan IV 2021 setelah sebelumnya deflasi 1,15%

(yoy) pada triwulan III 2021 didorong peningkatan harga

angkutan terutama udara disertai peningkatan permintaan

pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) (Tabel 3.1).

Komoditas Penyumbang Inflasi

SUMBER: BPS, DATA DIOLAH

Tarif Air Minum Pam

Minyak Goreng

Tarif Rumah Sakit

Cabai Rawit

Rokok Kretek Filter

37,38

25,52

34,26

50,08

7,12

0,68

0,30

0,17

0,17

0,16

Telur Ayam Ras

Bawang Merah

Emas Perhiasan

Angkutan Udara

Telepon Seluler

(6,97)

(17,66)

(2,66)

(2,87)

(4,23)

(0,07)

(0,07)

(0,05)

(0,04)

(0,03)

INFLASI (%YOY)

ANDIL (%YOY)

KOMODITASINFLASI (%YOY)

ANDIL (%YOY)

KOMODITAS

Tabel 3.1 Inflasi Tahunan Berdasarkan Kelompok (% yoy)

KELOMPOK

Makanan, Minuman, dan Tembakau

Pakaian dan Alas Kaki

Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga

Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga

Kesehatan

Transportasi

Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Rekreasi, Olahraga, dan Budaya

Pendidikan

Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran

Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya

UMUM/TOTAL

SUMBER: BPS, DATA DIOLAH

I

2021

II

1,18

1,83

0,19

1,91

9,76

(0,86)

0,19

1,57

0,05

1,52

6,71

1,30

1,46

1,20

(0,12)

1,14

(1,08)

1,24

0,12

1,65

0,03

1,45

5,26

1,01

III

4,89

2,07

0,54

1,47

9,01

(1,15)

0,08

1,49

1,60

1,16

1,42

2,17

IV

4,88

2,22

4,88

2,52

8,86

0,17

0,32

1,86

1,65

1,59

2,11

3,31

3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman,dan Tembakau

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi

kelompok yang menyumbang inflasi paling besar di

Kalimantan Tengah. Pada triwulan IV 2021, kelompok ini

mengalami inflasi yang tetap tinggi sebesar 4,88% (yoy),

turun 0,01% dari triwulan III 2021 yang sebesar 4,89%.

Kenaikan tekanan inflasi didorong oleh sub kelompok

makanan dengan komoditas minyak goreng yang

mengalami inflasi mencapai 25,52% (yoy) dengan andil

inflasi tahunan 0,30%. Hal tersebut disebabkan kenaikan

harga TBS dan CPO yang diakibatkan turunnya pasokan

TBS secara global di tengah peningkatan permintaan CPO

dan produk turunannya. Cabai rawit juga mengalami inflasi

sebesar 50,08% (yoy) dengan andil terhadap inflasi tahunan

0,17%. Hal ini diakibatkan minimnya pasokan dari Pulau

Jawa dan Kalimantan Selatan akibat gagal panen di

beberapa sentra produksi karena curah hujan tinggi (Tabel

3.2).

Sementara itu, tekanan inflasi subkelompok rokok dan

tembakau juga tetap kuat didorong oleh inflasi komoditas

rokok kretek filter yang tetap tinggi sebesar 7,12% (yoy)

dengan andil 0,16% (yoy). Kenaikan harga rokok tersebut

terutama didorong oleh upaya produsen mempercepat

transmisi kenaikan cukai tembakau tahun 2022 ke harga

rokok, di tengah kenaikan permintaan pasca relaksasi

PPKM.

Inflasi kelompok makanan minuman, dan tembakau pada

triwulan I 2022 diprakirakan meningkat namun tetap

terkendali. Peningkatan tekanan harga komoditas bahan

makanan terkonfirmasi dari hasil pemantauan harga PIHPS.

Berdasarkan pemantauan, data sementara harga rata-rata

daging ayam ras pada triwulan I 2022 naik sebesar 16,62%

(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan IV 2021

yang naik sebesar 7,44% (yoy) (Grafik 3.3). Peningkatan

harga daging ayam ras tersebut sejalan dengan terbatasnya

24 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

25PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Page 39: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 3.5 Inflasi Tahunan Dua Kota Per Kelompok Komoditas Tahun 2021

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

DEFLASI

PALANGKA RAYASAMPIT

(%,YOY) INFLASI

Makanan, Minuman, dan Tembakau

Pakaian dan Alas Kaki

Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga

Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Tangga

Kesehatan

Transportasi

Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Rekreasi, Olahraga, dan Budaya

Pendidikan

Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran

Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya

(5,00) - 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

%, YOY

Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kota Sampel

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

KALIMANTAN TENGAH PALANGKA RAYA SAMPIT

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

-

0,50

1,00

1,50

2,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I II

2021

III IV

SUMBER: PIHPS, DATA DIOLAH

Grafik 3.3 Perkembangan Harga Komoditas Mingguan (berdasarkan PIHPS)

DAGING AYAM %YOY DAGING AYAM

I II

2020

III IV I

2021

II III IV I

2022

-0,15

-0,1

-0,05

0

0,05

0,1

0,15

0,2

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

-0,4

-0,35

-0,3

-0,25

-0,2

-0,15

-0,1

-0,05

0

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

BAWANG MERAH %YOY BAWANG MERAH

CABAI MERAH %YOY CABAI MERAH MINYAK GORENG %YOY MINYAK GORENG

-0,2

-0,1

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

I II

2020

III IV I

2021

II III IV I

2022

I II

2020

III IV I

2021

II III IV I

2022

I II

2020

III IV I

2021

II III IV I

2022

pasokan day old chicken (bibit ayam) yang diperkirakan

akibat perilaku peternak ayam yang menahan panen dan

permintaan bibit baru di triwulan IV 2021. Sehingga pada

masa panen selanjutnya pasokan ayam siap potong

berkurang dan mengakibatkan harga meningkat. Sementara

itu, harga minyak goreng dan gula pasir juga terpantau

mengalami peningkatan. Berdasarkan data berjalan

(sementara) triwulan I 2022 masing-masing sebesar 31,79%

(yoy) dan 1,60% (yoy) setelah sebelumnya meningkat 23,86%

(yoy) dan turun 1,66% (yoy). Di sisi lain, harga cabai merah

terpantau stabil dengan data sementara triwulan I 2022 pada

rata-rata harga Rp67.484. Demikian halnya harga komoditas

bawang merah yang terpantau relatif stabil pada level

Rp30.797 seiring masuknya musim panen di sentra produksi

dan didukung oleh kelancaran distribusi.

Tren kelompok transportasi pada triwulan I 2022

diprakirakan tetap mengalami inflasi dengan sedikit

peningkatan. Hal tersebut terutama disumbang oleh harga

minyak dunia yang masih tinggi yang menyebabkan

kebijakan penyesuaian harga BBM. Hal ini berpotensi tetap

mendorong harga angkutan dan harga pelumas seiring

dengan normalisasi permintaan tetap longgarnya kebijakan

syarat penerbangan dari semula diharuskan tes swab PCR

menjadi cukup menunjukkan hasil negatif antigen pada H-1

jelang perjalanan apabila telah melakukan vaksinasi dosis

kedua.

3.2.2 Kelompok Transportasi

Kelompok transportasi mengalami inflasi pada triwulan IV

2021. Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar

0,17% (yoy) setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar

1,15% (yoy). Komoditas dengan andil inflasi tertinggi pada

kelompok ini adalah pelumas/oli mesin dan biaya service

kendaraan, yakni masing-masing sebesar 0,01% (yoy). Inflasi

ini sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia dan

peningkatan permintaan di akhir tahun.

3.2.3 Kelompok Lainnya

Kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar

mengalami peningkatan tekanan inflasi. Pada triwulan IV

2021, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 4,88% (yoy),

lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 0,54% (yoy).

Tekanan inflasi kelompok ini didorong oleh terjadinya inflasi

pada komoditas air minum PAM dengan inflasi sebesar

37,38% (yoy) dengan andil inflasi tahunan 0,68% dan bahan

bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 1,27% (yoy)

dengan andil inflasi tahunan 0,03%. Hal ini didorong oleh

penyesuaian harga komoditas air minum PAM di Sampit dan

juga kenaikan harga LPG sesuai kebijakan nasional.

Kelompok pendidikan mengalami peningkatan tekanan

inflasi. Kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar

1,64% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 1,61% (yoy). Peningkatan

terutama dipengaruhi oleh subkelompok pendidikan anak

usia dini yang mengalami inflasi 1,63% (yoy) naik dari

triwulan sebelumnya yang tercatat 1,51% (yoy). Hal tersebut

sejalan dengan mulai diterapkannya pendidikan tatap muka

setelah sebelumnya dilakukan lewat daring secara penuh.

Tekanan Inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa

lainnya meningkat. Pada triwulan IV 2021, kelompok ini

mengalami inflasi sebesar 2,11% (yoy), lebih tinggi dari

triwulan sebelumnya sebesar 1,43% (yoy). Peningkatan

inflasi beberapa komoditas perawatan pribadi (pelembap,

lipstik, alas bedak, dll.) menjadi 4,90% (yoy) dari triwulan

sebelumnya 4,79% (yoy) mendorong tekanan inflasi

kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya lebih lanjut.

Tekanan inflasi kelompok ini juga didorong oleh mengecilnya

deflasi komoditas emas perhiasan menjadi 2,66% (yoy) dari

triwulan sebelumnya sebesar 5,18% (yoy) sejalan dengan

peningkatan harga emas global pada triwulan IV 2021.

Kelompok kesehatan mengalami tekanan inflasi yang lebih

rendah. Kelompok kesehatan tercatat mengalami inflasi

sebesar 8,88% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya

sebesar 9,01% (yoy). Meredanya tekanan inflasi kelompok ini

terutama dipengaruhi oleh meredanya Inflasi subkelompok

obat-obatan dan produk kesehatan dari 2,18% (yoy) pada

triwulan sebelumnya menjadi sebesar 1,81% (yoy).

Meredanya kasus harian Covid-19 di wilayah Kalimantan

Tengah yang didukung oleh dengan pelaksanaan vaksinasi

masyarakat yang semakin masif mempengaruhi permintaan

masyarakat terhadap obat-obatan & vitamin yang mereda

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

3.3 INFLASI BERDASARKAN KOTA

Pada triwulan IV 2021 tekanan inflasi di kedua kota sampel

inflasi di Kalimantan Tengah yakni Kota Palangka Raya dan

Sampit mengalami peningkatan (Grafik 3.4). Inflasi di Kota

Palangka Raya tercatat 3,32% (yoy) atau lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 2,17%

(yoy). Sementara, Sampit juga tercatat inflasi yang lebih

tinggi sebesar 4,62% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar

2,24% (yoy). Kedua kota IHK tersebut mencatatkan capaian

inflasi yang lebih tinggi dari rerata historis pada periode yang

sama 3 tahun terakhir. Inflasi Kota Palangka Raya berada

pada peringkat 4 dan inflasi Kota Sampit berada di peringkat

1 dengan inflasi tahunan tertinggi dari 12 kota IHK di wilayah

Kalimantan.

Tekanan inflasi Palangka Raya lebih tinggi dari triwulan

sebelumnya (Grafik 3.4). Tekanan inflasi Palangka Raya

terutama dipengaruhi kelompok makanan minuman dan

tembakau. Adapun komoditas dengan andil inflasi tahunan

terbesar ialah minyak goreng sebesar 0,29% (yoy) dan ikan

patin sebesar 0,21% (yoy). Tekanan pada komoditas minyak

goreng seiring kenaikan harga TBS dan CPO. Sementara itu,

sumbangan inflasi ikan patin diakibatkan oleh kondisi cuaca

yang tidak kondusif di akhir tahun membuat produksi ikan

berkurang. Komoditas rokok kretek filter juga masih tercatat

inflasi sebesar 10,48% (yoy) dengan andil inflasi tahunan

0 ,09% d idorong o leh pe laku usaha rokok yang

mentransmisikan kenaikan cukai terhadap harga jual rokok

secara terbatas menyesuaikan dengan tingkat daya beli

masyarakat. Tekanan inflasi Palangka Raya lebih lanjut

tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi

antara lain emas perhiasan -3,11% (yoy), dan telur ayam ras

sebesar 6,07% (yoy) dengan andil masing-masing 0,06% dan

0,05% (Grafik 3.5).

26 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

27PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Page 40: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 3.5 Inflasi Tahunan Dua Kota Per Kelompok Komoditas Tahun 2021

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

DEFLASI

PALANGKA RAYASAMPIT

(%,YOY) INFLASI

Makanan, Minuman, dan Tembakau

Pakaian dan Alas Kaki

Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga

Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Tangga

Kesehatan

Transportasi

Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Rekreasi, Olahraga, dan Budaya

Pendidikan

Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran

Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya

(5,00) - 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00

%, YOY

Grafik 3.4 Inflasi Tahunan Kota Sampel

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

KALIMANTAN TENGAH PALANGKA RAYA SAMPIT

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

-

0,50

1,00

1,50

2,00

I

2019

II III IV I II

2020

III IV I II

2021

III IV

SUMBER: PIHPS, DATA DIOLAH

Grafik 3.3 Perkembangan Harga Komoditas Mingguan (berdasarkan PIHPS)

DAGING AYAM %YOY DAGING AYAM

I II

2020

III IV I

2021

II III IV I

2022

-0,15

-0,1

-0,05

0

0,05

0,1

0,15

0,2

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

-0,4

-0,35

-0,3

-0,25

-0,2

-0,15

-0,1

-0,05

0

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

BAWANG MERAH %YOY BAWANG MERAH

CABAI MERAH %YOY CABAI MERAH MINYAK GORENG %YOY MINYAK GORENG

-0,2

-0,1

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

I II

2020

III IV I

2021

II III IV I

2022

I II

2020

III IV I

2021

II III IV I

2022

I II

2020

III IV I

2021

II III IV I

2022

pasokan day old chicken (bibit ayam) yang diperkirakan

akibat perilaku peternak ayam yang menahan panen dan

permintaan bibit baru di triwulan IV 2021. Sehingga pada

masa panen selanjutnya pasokan ayam siap potong

berkurang dan mengakibatkan harga meningkat. Sementara

itu, harga minyak goreng dan gula pasir juga terpantau

mengalami peningkatan. Berdasarkan data berjalan

(sementara) triwulan I 2022 masing-masing sebesar 31,79%

(yoy) dan 1,60% (yoy) setelah sebelumnya meningkat 23,86%

(yoy) dan turun 1,66% (yoy). Di sisi lain, harga cabai merah

terpantau stabil dengan data sementara triwulan I 2022 pada

rata-rata harga Rp67.484. Demikian halnya harga komoditas

bawang merah yang terpantau relatif stabil pada level

Rp30.797 seiring masuknya musim panen di sentra produksi

dan didukung oleh kelancaran distribusi.

Tren kelompok transportasi pada triwulan I 2022

diprakirakan tetap mengalami inflasi dengan sedikit

peningkatan. Hal tersebut terutama disumbang oleh harga

minyak dunia yang masih tinggi yang menyebabkan

kebijakan penyesuaian harga BBM. Hal ini berpotensi tetap

mendorong harga angkutan dan harga pelumas seiring

dengan normalisasi permintaan tetap longgarnya kebijakan

syarat penerbangan dari semula diharuskan tes swab PCR

menjadi cukup menunjukkan hasil negatif antigen pada H-1

jelang perjalanan apabila telah melakukan vaksinasi dosis

kedua.

3.2.2 Kelompok Transportasi

Kelompok transportasi mengalami inflasi pada triwulan IV

2021. Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar

0,17% (yoy) setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar

1,15% (yoy). Komoditas dengan andil inflasi tertinggi pada

kelompok ini adalah pelumas/oli mesin dan biaya service

kendaraan, yakni masing-masing sebesar 0,01% (yoy). Inflasi

ini sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia dan

peningkatan permintaan di akhir tahun.

3.2.3 Kelompok Lainnya

Kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar

mengalami peningkatan tekanan inflasi. Pada triwulan IV

2021, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 4,88% (yoy),

lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 0,54% (yoy).

Tekanan inflasi kelompok ini didorong oleh terjadinya inflasi

pada komoditas air minum PAM dengan inflasi sebesar

37,38% (yoy) dengan andil inflasi tahunan 0,68% dan bahan

bakar rumah tangga dengan inflasi sebesar 1,27% (yoy)

dengan andil inflasi tahunan 0,03%. Hal ini didorong oleh

penyesuaian harga komoditas air minum PAM di Sampit dan

juga kenaikan harga LPG sesuai kebijakan nasional.

Kelompok pendidikan mengalami peningkatan tekanan

inflasi. Kelompok pendidikan mengalami inflasi sebesar

1,64% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 1,61% (yoy). Peningkatan

terutama dipengaruhi oleh subkelompok pendidikan anak

usia dini yang mengalami inflasi 1,63% (yoy) naik dari

triwulan sebelumnya yang tercatat 1,51% (yoy). Hal tersebut

sejalan dengan mulai diterapkannya pendidikan tatap muka

setelah sebelumnya dilakukan lewat daring secara penuh.

Tekanan Inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa

lainnya meningkat. Pada triwulan IV 2021, kelompok ini

mengalami inflasi sebesar 2,11% (yoy), lebih tinggi dari

triwulan sebelumnya sebesar 1,43% (yoy). Peningkatan

inflasi beberapa komoditas perawatan pribadi (pelembap,

lipstik, alas bedak, dll.) menjadi 4,90% (yoy) dari triwulan

sebelumnya 4,79% (yoy) mendorong tekanan inflasi

kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya lebih lanjut.

Tekanan inflasi kelompok ini juga didorong oleh mengecilnya

deflasi komoditas emas perhiasan menjadi 2,66% (yoy) dari

triwulan sebelumnya sebesar 5,18% (yoy) sejalan dengan

peningkatan harga emas global pada triwulan IV 2021.

Kelompok kesehatan mengalami tekanan inflasi yang lebih

rendah. Kelompok kesehatan tercatat mengalami inflasi

sebesar 8,88% (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya

sebesar 9,01% (yoy). Meredanya tekanan inflasi kelompok ini

terutama dipengaruhi oleh meredanya Inflasi subkelompok

obat-obatan dan produk kesehatan dari 2,18% (yoy) pada

triwulan sebelumnya menjadi sebesar 1,81% (yoy).

Meredanya kasus harian Covid-19 di wilayah Kalimantan

Tengah yang didukung oleh dengan pelaksanaan vaksinasi

masyarakat yang semakin masif mempengaruhi permintaan

masyarakat terhadap obat-obatan & vitamin yang mereda

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

3.3 INFLASI BERDASARKAN KOTA

Pada triwulan IV 2021 tekanan inflasi di kedua kota sampel

inflasi di Kalimantan Tengah yakni Kota Palangka Raya dan

Sampit mengalami peningkatan (Grafik 3.4). Inflasi di Kota

Palangka Raya tercatat 3,32% (yoy) atau lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 2,17%

(yoy). Sementara, Sampit juga tercatat inflasi yang lebih

tinggi sebesar 4,62% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar

2,24% (yoy). Kedua kota IHK tersebut mencatatkan capaian

inflasi yang lebih tinggi dari rerata historis pada periode yang

sama 3 tahun terakhir. Inflasi Kota Palangka Raya berada

pada peringkat 4 dan inflasi Kota Sampit berada di peringkat

1 dengan inflasi tahunan tertinggi dari 12 kota IHK di wilayah

Kalimantan.

Tekanan inflasi Palangka Raya lebih tinggi dari triwulan

sebelumnya (Grafik 3.4). Tekanan inflasi Palangka Raya

terutama dipengaruhi kelompok makanan minuman dan

tembakau. Adapun komoditas dengan andil inflasi tahunan

terbesar ialah minyak goreng sebesar 0,29% (yoy) dan ikan

patin sebesar 0,21% (yoy). Tekanan pada komoditas minyak

goreng seiring kenaikan harga TBS dan CPO. Sementara itu,

sumbangan inflasi ikan patin diakibatkan oleh kondisi cuaca

yang tidak kondusif di akhir tahun membuat produksi ikan

berkurang. Komoditas rokok kretek filter juga masih tercatat

inflasi sebesar 10,48% (yoy) dengan andil inflasi tahunan

0 ,09% d idorong o leh pe laku usaha rokok yang

mentransmisikan kenaikan cukai terhadap harga jual rokok

secara terbatas menyesuaikan dengan tingkat daya beli

masyarakat. Tekanan inflasi Palangka Raya lebih lanjut

tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi

antara lain emas perhiasan -3,11% (yoy), dan telur ayam ras

sebesar 6,07% (yoy) dengan andil masing-masing 0,06% dan

0,05% (Grafik 3.5).

26 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

27PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Page 41: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 3.7 Inflasi Provinsi di Kalimantan

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

(%,YOY)Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Nasional

IV-21

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50

IV-21 RATA-RATA HISTORIS TW-IV

%, YOY

Grafik 3.6 Inflasi Kota-kota di Kalimantan

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

3,00

4,00

5,00

-

1,00

2,00

Sam

pit

Tar

akan

Ko

tab

aru

Pal

ang

ka R

aya

Sin

gka

wan

g

Ban

jarm

asin

Tan

jun

g

Tan

jun

g S

elo

r

Bal

ikp

apan

Sam

arin

da

Sin

tan

g

Po

ntia

nak

Sejalan dengan Palangka Raya, tekanan inflasi di Sampit

juga lebih t inggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Selain tekanan inflasi pada kelompok

makanan minuman dan tembakau pada komoditas minyak

goreng cabai rawit dengan andil inflasi tahunan masing-

masing sebesar 0,33% (yoy) dan 0,25% (yoy), inflasi di

Sampit juga dipengaruhi oleh kenaikan tarif rumah sakit oleh

kebijakan Pemerintah Daerah melalui Peraturan Bupati

No.44 tahun 2019 yang baru direalisasikan sejak April 2021,

serta penyesuaian tarif air minum PAM yang mengalami

inflasi sebesar 71,79% sebagai dampak dari peningkatan

biaya produksi. Di sisi lain, deflasi angkutan udara sebesar

29,90% (yoy) menahan tekanan inflasi Sampit lebih lanjut.

“Sinergi dan Penguatan Peran TPID dalam mengendalikan Inflasi Kalimantan Tengah”.

Boks2 : Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi Kalteng 2022 - 2024

Sejalan dengan arahan Bapak Presiden terkait

pentingnya memanfaatkan momentum pandemi untuk

akselerasi digitalisasi UMKM pangan maka perlu

disusun tantangan dan sasaran pengembangan

ketahanan pangan yang terintegrasi antara program

pengendalian inflasi dan pengembangan UMKM

pangan. Menindaklanjuti hal tersebut, telah dilakukan

penyusunan program kerja peta jalan pengendalian

inflasi tahun 2022-2024 yang akan menjadi acuan

dalam memastikan ketersediaan pasokan dan

kelancaran distribusi dalam kebijakan pengendalian

inflasi daerah. Rapat kickoff penyusunan road map atau

peta jalan pengendalian inflasi daerah melibatkan

berbagai OPD dan stakeholders daerah antara lain

BAPPEDA, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan

Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPS,

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan,

BULOG, termasuk Bank Indonesia.

Karakteristik pergerakan inflasi Kalimantan Tengah

selama periode tahun 2019 – 2021 masih didorong oleh

komoditas Volatile Food. Komoditas Beras, Telur Ayam

Ras, Daging Ayam Ras, Minyak Goreng, dan Cabai Rawit

adalah komoditas Volatile Food yang menyumbangkan

andil inflasi tahunan selama periode 2019-2021. Dalam

mengendalikan inflasi komoditas Volatile Food, ada

beberapa isu yang perlu diperhatikan yakni:

1. Risiko ketersediaan pasokan pangan dalam

merespon pemulihan permintaan domestik.

2. Problem struktural pola tanam dan manajemen

impor.

3. Gangguan produksi pertanian akibat disinsentif

petani.

4. Inefisiensi tata niaga pangan.

Tema besar di tingkat nasional untuk Road Map

Pengendalian Inflasi 2022-2024 ialah “Akselerasi

Perbaikan Struktural Dengan Mendorong Adopsi

Digital Untuk Stabilitas Inflasi Dan Pemulihan

Ekonomi Menuju Indonesia Maju”. Beberapa contoh

program kerja strategis ialah dengan penerapan Digital

Farming & Food Estate, korporatisasi petani, dan

digitalisasi UMKM hilir. Hal ini demi tercapainya end

state yakni terjaganya inflasi dalam rentang sasaran 3,0

+ 1% pada 2022, 3,0 + 1% pada 2023, dan 2,5% + 1%

pada 2024. Road Map Pengendalian Inflasi Kalimantan

Tengah 2022 – 2024 tetap mengacu kepada kerangka

4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan

Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi

dan Komunikasi Efektif. Pada Road Map periode ini,

ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga

menjadi fokus utama. Berbagai O P D terkait

direncanakan melakukan program-program strategis

dalam rangka peningkatan kapasitas produksi

domestik dalam rangka mendukung ketersediaan

komoditas strategis. Sejalan dengan tema besar

nasional , beberapa program kerja mencakup

Optimalisasi kegiatan penjualan komoditi komersial

melalui kanal online store Bulog Kalimantan Tengah,

Tokopedia & Shopee. Selain itu, ditargetkan ada

peningkatan produksi pertanian melalui program Food

Estate dan penyerapan yang terintegrasi dari

pemerintah khususnya BULOG. Berbagai intervensi

pasar juga akan di laksanakan dalam rangka

mendukung keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan

masyarakat dan diharapkan dapat menjadi stabilisator.

28 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

29PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Page 42: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 3.7 Inflasi Provinsi di Kalimantan

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

(%,YOY)Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Nasional

IV-21

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50

IV-21 RATA-RATA HISTORIS TW-IV

%, YOY

Grafik 3.6 Inflasi Kota-kota di Kalimantan

SUMBER : BPS, DATA DIOLAH

3,00

4,00

5,00

-

1,00

2,00

Sam

pit

Tar

akan

Ko

tab

aru

Pal

ang

ka R

aya

Sin

gka

wan

g

Ban

jarm

asin

Tan

jun

g

Tan

jun

g S

elo

r

Bal

ikp

apan

Sam

arin

da

Sin

tan

g

Po

ntia

nak

Sejalan dengan Palangka Raya, tekanan inflasi di Sampit

juga lebih t inggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Selain tekanan inflasi pada kelompok

makanan minuman dan tembakau pada komoditas minyak

goreng cabai rawit dengan andil inflasi tahunan masing-

masing sebesar 0,33% (yoy) dan 0,25% (yoy), inflasi di

Sampit juga dipengaruhi oleh kenaikan tarif rumah sakit oleh

kebijakan Pemerintah Daerah melalui Peraturan Bupati

No.44 tahun 2019 yang baru direalisasikan sejak April 2021,

serta penyesuaian tarif air minum PAM yang mengalami

inflasi sebesar 71,79% sebagai dampak dari peningkatan

biaya produksi. Di sisi lain, deflasi angkutan udara sebesar

29,90% (yoy) menahan tekanan inflasi Sampit lebih lanjut.

“Sinergi dan Penguatan Peran TPID dalam mengendalikan Inflasi Kalimantan Tengah”.

Boks2 : Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi Kalteng 2022 - 2024

Sejalan dengan arahan Bapak Presiden terkait

pentingnya memanfaatkan momentum pandemi untuk

akselerasi digitalisasi UMKM pangan maka perlu

disusun tantangan dan sasaran pengembangan

ketahanan pangan yang terintegrasi antara program

pengendalian inflasi dan pengembangan UMKM

pangan. Menindaklanjuti hal tersebut, telah dilakukan

penyusunan program kerja peta jalan pengendalian

inflasi tahun 2022-2024 yang akan menjadi acuan

dalam memastikan ketersediaan pasokan dan

kelancaran distribusi dalam kebijakan pengendalian

inflasi daerah. Rapat kickoff penyusunan road map atau

peta jalan pengendalian inflasi daerah melibatkan

berbagai OPD dan stakeholders daerah antara lain

BAPPEDA, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan

Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPS,

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan,

BULOG, termasuk Bank Indonesia.

Karakteristik pergerakan inflasi Kalimantan Tengah

selama periode tahun 2019 – 2021 masih didorong oleh

komoditas Volatile Food. Komoditas Beras, Telur Ayam

Ras, Daging Ayam Ras, Minyak Goreng, dan Cabai Rawit

adalah komoditas Volatile Food yang menyumbangkan

andil inflasi tahunan selama periode 2019-2021. Dalam

mengendalikan inflasi komoditas Volatile Food, ada

beberapa isu yang perlu diperhatikan yakni:

1. Risiko ketersediaan pasokan pangan dalam

merespon pemulihan permintaan domestik.

2. Problem struktural pola tanam dan manajemen

impor.

3. Gangguan produksi pertanian akibat disinsentif

petani.

4. Inefisiensi tata niaga pangan.

Tema besar di tingkat nasional untuk Road Map

Pengendalian Inflasi 2022-2024 ialah “Akselerasi

Perbaikan Struktural Dengan Mendorong Adopsi

Digital Untuk Stabilitas Inflasi Dan Pemulihan

Ekonomi Menuju Indonesia Maju”. Beberapa contoh

program kerja strategis ialah dengan penerapan Digital

Farming & Food Estate, korporatisasi petani, dan

digitalisasi UMKM hilir. Hal ini demi tercapainya end

state yakni terjaganya inflasi dalam rentang sasaran 3,0

+ 1% pada 2022, 3,0 + 1% pada 2023, dan 2,5% + 1%

pada 2024. Road Map Pengendalian Inflasi Kalimantan

Tengah 2022 – 2024 tetap mengacu kepada kerangka

4K dalam pengendalian inflasi yakni Keterjangkauan

Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi

dan Komunikasi Efektif. Pada Road Map periode ini,

ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga

menjadi fokus utama. Berbagai O P D terkait

direncanakan melakukan program-program strategis

dalam rangka peningkatan kapasitas produksi

domestik dalam rangka mendukung ketersediaan

komoditas strategis. Sejalan dengan tema besar

nasional , beberapa program kerja mencakup

Optimalisasi kegiatan penjualan komoditi komersial

melalui kanal online store Bulog Kalimantan Tengah,

Tokopedia & Shopee. Selain itu, ditargetkan ada

peningkatan produksi pertanian melalui program Food

Estate dan penyerapan yang terintegrasi dari

pemerintah khususnya BULOG. Berbagai intervensi

pasar juga akan di laksanakan dalam rangka

mendukung keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan

masyarakat dan diharapkan dapat menjadi stabilisator.

28 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

29PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Page 43: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Boks2 : Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi Kalteng 2022 - 2024

KETERSEDIAANPASOKAN

Identifikasi pasokan komoditas pangan

dari daerah lain terutama jawa dan Kalsel

Identifikasi kondisi produksi/panen

komoditas pangan di dalam derah &

sekitar daerah

Memastikan ketersediaan pasokan pada

gudang/pedagang besar

Memastikan Cadanga Beras Pemerintah

(CBP) di Bulog terjaga

Mendorong peningkatan produksi

pangan strategis

Pengawasan berasama Satgas pangan

untuk menghindari penimbunan

Optimalisasi kerjasama pasokan antar

daerah kab-kota di dalam/di luar Prov.

Kalimantan Tengah

KETERJANGKAUANHARGA

KELANCARANDISTRIBUSI

Memsastikan kelancaran jalur distribusi

logistik ke Palangka Raya

Memastikan infrastruktur pertanian,

perdagangan, jalan dan lainnya aman

dan baik

Optimalisasi komunikasi Perhubungan

intra dan antar Provinsi (membentu

forum koordinasi dan kerjasama antar

dinas perhubungan)

Penghapusan Pungli di Pelabuhan

KOMUNIKASIEFEKTIF

Penguatan data dan koordinasi terkait

info harga & pasokan pangan terkini

(update data PIHPS, Gudang BULOG dll)

Optimalisasi Forum Koordinasi online

(Zoom/WA dll) dan Offline (Satgas

Pangan, Satgas BBM & LPG)

Optimalisasi Koordinasi jaringan TPID

untuk berbagi informasi (ketersediaan

pangan, distribusi, cuaca dll)

Penyampaian informasi kondisi

kertersediaan/stok dan harga pangan

melalui MMC maupun media lain

Penyelenggaraan pasar murni, melaluji

pemanfaatan teknologi al melalui :

Integrasi Pasar lokal dg digital sebagai

upaya efisiensi rantai pasok produk

pertanian

mendukung dan mendorong program

Bulog di daerah

Optimasi BUMD sebgagai buffer stok

daerah

Koordinasi satgas pangan untuk

memastikan tidak ada monopoli harga

dan penimbunan pasokan

30 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Page 44: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Boks2 : Penyusunan Road Map Pengendalian Inflasi Kalteng 2022 - 2024

KETERSEDIAANPASOKAN

Identifikasi pasokan komoditas pangan

dari daerah lain terutama jawa dan Kalsel

Identifikasi kondisi produksi/panen

komoditas pangan di dalam derah &

sekitar daerah

Memastikan ketersediaan pasokan pada

gudang/pedagang besar

Memastikan Cadanga Beras Pemerintah

(CBP) di Bulog terjaga

Mendorong peningkatan produksi

pangan strategis

Pengawasan berasama Satgas pangan

untuk menghindari penimbunan

Optimalisasi kerjasama pasokan antar

daerah kab-kota di dalam/di luar Prov.

Kalimantan Tengah

KETERJANGKAUANHARGA

KELANCARANDISTRIBUSI

Memsastikan kelancaran jalur distribusi

logistik ke Palangka Raya

Memastikan infrastruktur pertanian,

perdagangan, jalan dan lainnya aman

dan baik

Optimalisasi komunikasi Perhubungan

intra dan antar Provinsi (membentu

forum koordinasi dan kerjasama antar

dinas perhubungan)

Penghapusan Pungli di Pelabuhan

KOMUNIKASIEFEKTIF

Penguatan data dan koordinasi terkait

info harga & pasokan pangan terkini

(update data PIHPS, Gudang BULOG dll)

Optimalisasi Forum Koordinasi online

(Zoom/WA dll) dan Offline (Satgas

Pangan, Satgas BBM & LPG)

Optimalisasi Koordinasi jaringan TPID

untuk berbagi informasi (ketersediaan

pangan, distribusi, cuaca dll)

Penyampaian informasi kondisi

kertersediaan/stok dan harga pangan

melalui MMC maupun media lain

Penyelenggaraan pasar murni, melaluji

pemanfaatan teknologi al melalui :

Integrasi Pasar lokal dg digital sebagai

upaya efisiensi rantai pasok produk

pertanian

mendukung dan mendorong program

Bulog di daerah

Optimasi BUMD sebgagai buffer stok

daerah

Koordinasi satgas pangan untuk

memastikan tidak ada monopoli harga

dan penimbunan pasokan

30 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Perkembangan Inflasi DaerahBab III

Page 45: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Pembiayaan Daerah Serta

Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha

Mikro Kecil Menengah

(UMKM)

BAB IV

Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko

kredit yang masih berada di bawah threshold Non-Perfoming

Loan (NPL) dengan penyaluran kredit yang mengalami

peningkatan. Sementara itu, kredit yang mengalami

restrukturisasi terus menunjukan perlambatan.

Penyaluran kredit pada rumah tangga dan UMKM mengalami

peningkatan. Sementara penyaluran pada korporasi

mengalami penurunan. Penurunan kredit korporasi utamanya

terjadi pada 3 (tiga) sektor utama, yaitu sektor pertanian,

pertambangan dan industri pengolahan.

Peningkatan kredit pada sektor rumah tangga menunjukan

terus membaiknya konsumsi rumah tangga, sejalan dengan

pertumbuhan tabungan perseorangan yang kembali

menunjukkan perlambatan.

Pada triwulan IV 2021, kondisi stabilitas keuangan daerah

Kalimantan Tengah tetap terjaga dengan fungsi intermediasi

yang stabil.

Page 46: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Pembiayaan Daerah Serta

Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha

Mikro Kecil Menengah

(UMKM)

BAB IV

Ketahanan sistem keuangan terjaga tercermin dari risiko

kredit yang masih berada di bawah threshold Non-Perfoming

Loan (NPL) dengan penyaluran kredit yang mengalami

peningkatan. Sementara itu, kredit yang mengalami

restrukturisasi terus menunjukan perlambatan.

Penyaluran kredit pada rumah tangga dan UMKM mengalami

peningkatan. Sementara penyaluran pada korporasi

mengalami penurunan. Penurunan kredit korporasi utamanya

terjadi pada 3 (tiga) sektor utama, yaitu sektor pertanian,

pertambangan dan industri pengolahan.

Peningkatan kredit pada sektor rumah tangga menunjukan

terus membaiknya konsumsi rumah tangga, sejalan dengan

pertumbuhan tabungan perseorangan yang kembali

menunjukkan perlambatan.

Pada triwulan IV 2021, kondisi stabilitas keuangan daerah

Kalimantan Tengah tetap terjaga dengan fungsi intermediasi

yang stabil.

Page 47: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

4.1 KONDISI UMUM

threshold (<5%). Hal ini tercermin dari rasio Non Performing

Loan (NPL) pada triwulan IV 2021 sedikit mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Kenaikan risiko kredit bermasalah di Kalimantan Tengah

terutama didorong dari pelaku korporasi dan UMKM (dunia

usaha). Sementara itu, risiko kredit rumah tangga

mengalami penurunan. Secara sektoral, rasio NPL tertinggi

terjadi pada sektor transportasi, pergudangan dan

komunikasi, disusul sektor pertambangan dan sektor

perdagangan. Sementara berdasarkan penggunaannya,

rasio NPL tertinggi berasal dari kredit modal kerja. Namun

demikian, restrukturisasi kredit bank umum di Kalimantan

Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami perlambatan

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap tumbuh positif dan

lebih tinggi. DPK terus tumbuh positif sebesar 14,27% (yoy)

pada triwulan IV 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan

DPK terutama didorong oleh peningkatan giro milik

pemerintah daerah dan korporas, serta tabungan

perseorangan. Pertumbuhan giro korporasi yang masih

cukup tinggi mengindikasikan korporasi masih wait and see

terhadap kondisi perekonomian. Sementara itu, meski

tabungan perseorangan masih tumbuh cukup tinggi, namun

pertumbuhannya melambat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang mengindikasikan aktifitas ekonomi

masyakat terus meningkat, khususnya dari sisi konsumsi

rumah tangga. Tingginya pertumbuhan DPK bank umum di

Kalimantan Tengah yang lebih tinggi dibandingkan dengan

penyaluran kredit, mengakibatkan intermediasi bank umum

sedikit mengalami penurunan yang tercermin dari rasio Loan

to Deposit Ratio (LDR) pada triwulan IV 2021 sedikit

mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya, meski stabil di atas rasio 100%.

4.2 ASESMEN SEKTOR PERBANKAN

Total aset bank umum di Kalimantan Tengah pada triwulan

IV 2021 meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021.

Total aset bank umum pada triwulan IV 2021 tercatat

sebesar Rp49,13 triliun atau tumbuh 9,58% (yoy), meningkat

dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar

3,73% (yoy) (Grafik 4.1). Pertumbuhan aset bank umum

tersebut sejalan dengan kenaikan DPK bank umum pada

triwulan IV 2021 sebesar 14,27% (yoy). Peningkatan tersebut

4.2.1 Kinerja Perbankan Secara UmumDPK bank umum di Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 tumbuh positif dan meningkat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. DPK bank umum pada triwulan IV

2021 tumbuh 14,27% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan

pertumbuhan DPK pada triwulan III 2021 yang tumbuh

sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan DPK pada triwulan IV

2021 ditopang oleh peningkatan Current Account Saving

Account (CASA) sejalan dengan strategi perbankan untuk

4.2.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Pada triwulan IV 2021 stabilitas keuangan Kalimantan

Tengah tetap terjaga tercermin dari rasio NPL di bawah

threshold (5%) serta intermediasi yang stabil. Penyaluran

kredit bank umum di Kalimantan Tengah tetap tumbuh

positif sebesar 2,61% (yoy) setelah pada triwulan

sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 7,10% (yoy).

Kinerja kredit terutama didorong perbaikan kredit pada

sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan serta kenaikan

pertumbuhan kredit pada sektor perdagangan dan sektor

pertambangan dan penggalian. Sementara itu, kredit pada

sektor industri pengolahan tercatat mengalami kontraksi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar positif.

Penyaluran kredit perbankan kepada korporasi mengalami

penurunan. Perkembangan penyaluran kredit korporasi

pada 2 (dua) sektor utama yaitu sektor pertanian dan sektor

pertambangan kembali mengalami kontraksi, meski tidak

sedalam triwulan sebelumnya. Sementara itu, kredit

korporasi pada sektor industri pengolahan mengalami

kontraksi pada triwulan berjalan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang masih tumbuh positif, sejalan

dengan kondisi perekonomian Kalimantan Tengah pada

sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2021 yang

tumbuh negatif (terkontraksi). Adapun kredit korporasi pada

sektor perdagangan tetap tumbuh tinggi dan positif

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara

keseluruhan, keempat sektor tersebut berkontribusi sebesar

90,64% terhadap total kredit korporasi dengan penyaluran

tertinggi kredit korporasi pada sektor pertanian sebesar

70,39%.

Penyaluran kredit kepada kredit kepada sektor rumah tangga

dan UMKM terus menunjukan perbaikan. Penyaluran kredit

kepada sektor rumah tangga tumbuh positif dan lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Begitu pula

penyaluran kredit pada UMKM kembali meningkat cukup

signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini

sejalan dengan terus perbaikan konsumsi rumah tangga di

Kalimantan Tengah. Kredit pada sektor rumah tangga

terutama didorong oleh peningkatan kredit KPR/ KPA, KKB,

dan multiguna. Sementara itu, penyaluran kredit UMKM

didorong baik untuk kredit modal kerja maupun investasi.

Pada aspek risiko kredit bermasalah di Kalimantan Tengah,

secara umum mengalami peningkatan dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya namun tetap terjaga di bawah

terutama didorong oleh peningkatan Giro dan Tabungan

(CASA) yang masing-masing tumbuh sebesar 43,04% (yoy)

dan 11,94% (yoy) pada triwulan IV 2021.

Berdasarkan kelompok bank di Kalimantan Tengah, aset

bank umum pemerintah pada triwulan IV 2021 tumbuh

sebesar 10,03% (yoy), meningkat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang sebesar 3,26% (yoy), sementara

itu aset bank umum swasta nasional pada triwulan IV 2021

tumbuh sebesar 6,39% (yoy), menurun dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang sebesar 7,11% (yoy). Hal tersebut

turut mendorong peningkatan komposisi aset bank umum

pemerintah pada triwulan IV 2021 menjadi sebesar 87,94%

dari triwulan sebelumnya sebesar 87,61% (Grafik 4.2).

Grafik 4.4 Komposisi DPK Bank Umum

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IV 2021

23,93%55,25%20,83%DEPOSITOTABUNGANGIRO

III 2021

25,10%53,97%20,93%DEPOSITOTABUNGANGIRO

Grafik 4.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

G.DPK G.GIRO G.TABUNGAN G.DEPOSITO

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

1,39

43,04

11,94

14,27

Grafik 4.2 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IV 2021III 2021

12,39%87,61%SWASTA NASIONALBANK PEMERINTAH

12,06%87,94%SWASTA NASIONALBANK PEMERINTAH

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset Perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah

ASET-LHS G.ASET-RHS

RP TRILIUN %, YOY

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

49

,13

9,58

0

10

20

30

40

50

60

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

meningkatkan penghimpunan dana dalam bentuk CASA.

Tabungan tercatat tumbuh sebesar 11,94% (yoy) meskipun

sedikit menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang mengalami pertumbuhan sebesar 14,83% (yoy).

Sedangkan giro tumbuh positif sebesar 43,04% (yoy),

meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 4,86% (yoy). Sementara itu, deposito

tumbuh sebesar 1,39% (yoy), membaik dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang sempat mengalami

kontraksi sebesar 8,28% (yoy) (Grafik 4.3). Berdasarkan

komposisi, tabungan masih mendominasi total keseluruhan

DPK bank umum dengan pangsa sebesar 55,25%,

meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebesar 53,97% (Grafik 4.4).

Berdasarkan golong nasabah giro bank umum di Kalimantan

Tengah pada tiwulan IV 2021 didominasi oleh rekening giro

milik pemerintah daerah dan korporasi dengan kontribusi

terhadap total giro bank umum secara keseluruhan masing-

masing sebesar 37,71% dan 38,94% (Grafik 4.5). Sementara

untuk tabungan bank umum didominasi oleh perseorangan

yang mencapai 94,37%. Tercatat giro pemerintah daerah

pada triwulan IV 2021 meningkat sebesar 56,13%

dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang mengalami

34 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

35PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 48: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

4.1 KONDISI UMUM

threshold (<5%). Hal ini tercermin dari rasio Non Performing

Loan (NPL) pada triwulan IV 2021 sedikit mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Kenaikan risiko kredit bermasalah di Kalimantan Tengah

terutama didorong dari pelaku korporasi dan UMKM (dunia

usaha). Sementara itu, risiko kredit rumah tangga

mengalami penurunan. Secara sektoral, rasio NPL tertinggi

terjadi pada sektor transportasi, pergudangan dan

komunikasi, disusul sektor pertambangan dan sektor

perdagangan. Sementara berdasarkan penggunaannya,

rasio NPL tertinggi berasal dari kredit modal kerja. Namun

demikian, restrukturisasi kredit bank umum di Kalimantan

Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami perlambatan

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap tumbuh positif dan

lebih tinggi. DPK terus tumbuh positif sebesar 14,27% (yoy)

pada triwulan IV 2021, lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan

DPK terutama didorong oleh peningkatan giro milik

pemerintah daerah dan korporas, serta tabungan

perseorangan. Pertumbuhan giro korporasi yang masih

cukup tinggi mengindikasikan korporasi masih wait and see

terhadap kondisi perekonomian. Sementara itu, meski

tabungan perseorangan masih tumbuh cukup tinggi, namun

pertumbuhannya melambat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang mengindikasikan aktifitas ekonomi

masyakat terus meningkat, khususnya dari sisi konsumsi

rumah tangga. Tingginya pertumbuhan DPK bank umum di

Kalimantan Tengah yang lebih tinggi dibandingkan dengan

penyaluran kredit, mengakibatkan intermediasi bank umum

sedikit mengalami penurunan yang tercermin dari rasio Loan

to Deposit Ratio (LDR) pada triwulan IV 2021 sedikit

mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya, meski stabil di atas rasio 100%.

4.2 ASESMEN SEKTOR PERBANKAN

Total aset bank umum di Kalimantan Tengah pada triwulan

IV 2021 meningkat dibandingkan dengan triwulan III 2021.

Total aset bank umum pada triwulan IV 2021 tercatat

sebesar Rp49,13 triliun atau tumbuh 9,58% (yoy), meningkat

dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar

3,73% (yoy) (Grafik 4.1). Pertumbuhan aset bank umum

tersebut sejalan dengan kenaikan DPK bank umum pada

triwulan IV 2021 sebesar 14,27% (yoy). Peningkatan tersebut

4.2.1 Kinerja Perbankan Secara UmumDPK bank umum di Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 tumbuh positif dan meningkat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. DPK bank umum pada triwulan IV

2021 tumbuh 14,27% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan

pertumbuhan DPK pada triwulan III 2021 yang tumbuh

sebesar 6,02% (yoy). Pertumbuhan DPK pada triwulan IV

2021 ditopang oleh peningkatan Current Account Saving

Account (CASA) sejalan dengan strategi perbankan untuk

4.2.2 Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Pada triwulan IV 2021 stabilitas keuangan Kalimantan

Tengah tetap terjaga tercermin dari rasio NPL di bawah

threshold (5%) serta intermediasi yang stabil. Penyaluran

kredit bank umum di Kalimantan Tengah tetap tumbuh

positif sebesar 2,61% (yoy) setelah pada triwulan

sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 7,10% (yoy).

Kinerja kredit terutama didorong perbaikan kredit pada

sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan serta kenaikan

pertumbuhan kredit pada sektor perdagangan dan sektor

pertambangan dan penggalian. Sementara itu, kredit pada

sektor industri pengolahan tercatat mengalami kontraksi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh

sebesar positif.

Penyaluran kredit perbankan kepada korporasi mengalami

penurunan. Perkembangan penyaluran kredit korporasi

pada 2 (dua) sektor utama yaitu sektor pertanian dan sektor

pertambangan kembali mengalami kontraksi, meski tidak

sedalam triwulan sebelumnya. Sementara itu, kredit

korporasi pada sektor industri pengolahan mengalami

kontraksi pada triwulan berjalan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang masih tumbuh positif, sejalan

dengan kondisi perekonomian Kalimantan Tengah pada

sektor industri pengolahan pada triwulan IV 2021 yang

tumbuh negatif (terkontraksi). Adapun kredit korporasi pada

sektor perdagangan tetap tumbuh tinggi dan positif

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara

keseluruhan, keempat sektor tersebut berkontribusi sebesar

90,64% terhadap total kredit korporasi dengan penyaluran

tertinggi kredit korporasi pada sektor pertanian sebesar

70,39%.

Penyaluran kredit kepada kredit kepada sektor rumah tangga

dan UMKM terus menunjukan perbaikan. Penyaluran kredit

kepada sektor rumah tangga tumbuh positif dan lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Begitu pula

penyaluran kredit pada UMKM kembali meningkat cukup

signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini

sejalan dengan terus perbaikan konsumsi rumah tangga di

Kalimantan Tengah. Kredit pada sektor rumah tangga

terutama didorong oleh peningkatan kredit KPR/ KPA, KKB,

dan multiguna. Sementara itu, penyaluran kredit UMKM

didorong baik untuk kredit modal kerja maupun investasi.

Pada aspek risiko kredit bermasalah di Kalimantan Tengah,

secara umum mengalami peningkatan dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya namun tetap terjaga di bawah

terutama didorong oleh peningkatan Giro dan Tabungan

(CASA) yang masing-masing tumbuh sebesar 43,04% (yoy)

dan 11,94% (yoy) pada triwulan IV 2021.

Berdasarkan kelompok bank di Kalimantan Tengah, aset

bank umum pemerintah pada triwulan IV 2021 tumbuh

sebesar 10,03% (yoy), meningkat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang sebesar 3,26% (yoy), sementara

itu aset bank umum swasta nasional pada triwulan IV 2021

tumbuh sebesar 6,39% (yoy), menurun dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang sebesar 7,11% (yoy). Hal tersebut

turut mendorong peningkatan komposisi aset bank umum

pemerintah pada triwulan IV 2021 menjadi sebesar 87,94%

dari triwulan sebelumnya sebesar 87,61% (Grafik 4.2).

Grafik 4.4 Komposisi DPK Bank Umum

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IV 2021

23,93%55,25%20,83%DEPOSITOTABUNGANGIRO

III 2021

25,10%53,97%20,93%DEPOSITOTABUNGANGIRO

Grafik 4.3 Dana Pihak Ketiga (DPK)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

G.DPK G.GIRO G.TABUNGAN G.DEPOSITO

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

1,39

43,04

11,94

14,27

Grafik 4.2 Aset Bank Umum di Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IV 2021III 2021

12,39%87,61%SWASTA NASIONALBANK PEMERINTAH

12,06%87,94%SWASTA NASIONALBANK PEMERINTAH

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.1 Pertumbuhan Aset Perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah

ASET-LHS G.ASET-RHS

RP TRILIUN %, YOY

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

49

,13

9,58

0

10

20

30

40

50

60

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

meningkatkan penghimpunan dana dalam bentuk CASA.

Tabungan tercatat tumbuh sebesar 11,94% (yoy) meskipun

sedikit menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang mengalami pertumbuhan sebesar 14,83% (yoy).

Sedangkan giro tumbuh positif sebesar 43,04% (yoy),

meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 4,86% (yoy). Sementara itu, deposito

tumbuh sebesar 1,39% (yoy), membaik dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang sempat mengalami

kontraksi sebesar 8,28% (yoy) (Grafik 4.3). Berdasarkan

komposisi, tabungan masih mendominasi total keseluruhan

DPK bank umum dengan pangsa sebesar 55,25%,

meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebesar 53,97% (Grafik 4.4).

Berdasarkan golong nasabah giro bank umum di Kalimantan

Tengah pada tiwulan IV 2021 didominasi oleh rekening giro

milik pemerintah daerah dan korporasi dengan kontribusi

terhadap total giro bank umum secara keseluruhan masing-

masing sebesar 37,71% dan 38,94% (Grafik 4.5). Sementara

untuk tabungan bank umum didominasi oleh perseorangan

yang mencapai 94,37%. Tercatat giro pemerintah daerah

pada triwulan IV 2021 meningkat sebesar 56,13%

dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang mengalami

34 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

35PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 49: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 4.11 Komposisi Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektoral

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IV 2021

SE. Lainnya8,82

SE. Perdagangan10,26

SE. Industri Pengolahan8,55

SE. Pertambangan2,87

SE. Pertanian39,99

SE. Konstruksi3,23

Rumah Tangga26,27

SE. Lainnya6,62

SE. Perdagangan11,63

SE. Industri Pengolahan4,42

SE. Pertambangan5,13

SE. Pertanian42,94

SE. Konstruksi1,55

Rumah Tangga27,71

III 2021

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.10 Pertumbuhan Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektoral

%, YOY

SE. Pertanian SE. Pertambangan SE. Industri Pengolahan SE. Konstruksi

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

SE. Perdagangan Rumah Tangga SE. Lainnya

-100,00%

-50,00%

0,00%

50,00%

100,00%

150,00%

200,00%

250,00%

300,00%

350,00%

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

sebesar 55,58% (yoy), kembali melambat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 97,19%

(yoy). (Grafik 4.7).

Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan kredit pada

triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan kredit modal

kerja yang tumbuh sebesar 6,70% (yoy) meski sedikit

menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebesar 11,30% (yoy) dan kredit konsumsi yang tumbuh

sebesar 3,29% (yoy), meningkat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 2,46% (yoy). Sementara itu,

kredit investasi pada triwulan IV 2021 mengalami kontraksi

sebesar 0,78% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang meningkat sebesar 7,14% (yoy). (Grafik

4.8).

Berdasarkan komposisi , Kredit Investasi masih

mendominasi penyaluran kredit bank umum di Kalimantan

Tengah, sementara kredit konsumsi mengalami

penurunan. Pada triwulan IV 2021, komposisi kredit

investasi menurun menjadi 40,75% dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya 41,05%. Begitupula dengan komposisi

kredit konsumsi yang mengalami penurunan menjadi

sebesar 27,71% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

Grafik 4.9 Komposisi Kredit Perbankan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IV 2021

KONSUMSI

27,71%INVESTASI

40,75%MODAL KERJA

31,54%

III 2021

KONSUMSI

28,64%INVESTASI

41,05%MODAL KERJA

30,32%

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.8 Pertumbuhan Kredit Perbankan

%, YOY

G.TOTAL G.MODAL KERJA G.INVESTASI G.KONSUMSI NPL-KA

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

-

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,49

3,06

0,02

6,22

1,77

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.7 Kredit dan Kredit Yang Direstrukturisasi

RP. TRILIUN

2,61

55,58

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

TOTAL - KI RESTRUK G. TOTAL G. RESTRUK

62

4

%

-100,00

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

-

10

20

30

40

50

60

70

Grafik 4.6 Komposisi Giro Berdasarkan Golongan Nasabah

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

III 2021 IV 2021

Korporasi

31,70%

Perseorangan

19,49%Pemerintah Daerah

40,47%

Lainnya

8,34%Korporasi

38,94%

Perseorangan

16,87%Pemerintah Daerah

37,71%

Lainnya

6,48%

11,53

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.5

%, YOY

G.TABUNGAN PERSEORANGAN G.GIRO PEMDA G.GIRO PERSEORANGAN G.GIRO KORPORASI

36,45

38,34

56,13

I II

2020

III IVI II

2019

III IV I II

2021

III IV

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

Pertumbuhan Giro dan Tabungan Berdasarkan Golongan Nasabah

kontraksi sebesar 12,26% dan giro korporasi yang meningkat

sebesar 38,34%, sedikit menurun dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang sebesar 47,74% Sementara itu,

tabungan perseorangan pada triwulan IV 2021 tumbuh

sebesar 11,53% (yoy), kembali melambat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,01%

(yoy) (Grafik 4.4). Peningkatan giro korporasi yang masih

tinggi mengindikasikan perilaku korporasi yang masih wait

and see terhadap perkembangan kondisi ekonomi dan dunia

usaha. Sementara itu, pertumbuhan tabungan perseorangan

yang terus melambat mengindikasikan terus menguatkan

konsumsi rumah tangga di Kalimantan Tengah seiring

dengan terus meningkatkan mobilitas masyarakat.

Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tumbuh positif sejalan dengan

peningkatan DPK. Tercatat kredit bank umum pada triwulan

IV 2021 tumbuh sebesar 2,61% (yoy), meski sedikit

melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 7,10% (yoy). Sementara itu, kredit yang

direstrukturisasi terus menunjukan penurunan, di mana

pada triwulan IV 2021 kredit direstrukturisasi tumbuh

4.2.3 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan

sebesar 28,64%. Sementara itu, kredit modal kerja

mengalami kenaikan menjadi sebesar 31,54% pada triwulan

IV 2021, dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang

sebesar 30,32%. (Grafik 4.9).

Secara sektoral, penyaluran kredit pada Lapangan Usaha

(LU) Pertanian, Perburuan dan Kehutanan masih

mendominasi penyaluran kredit bank umum di Kalimantan

Tengah. Tercatat total penyaluran kredit pada LU Pertanian

mencapai sebesar 42,94% pada triwulan IV 2021, diikuti LU

Perdagangan, Pertambangan, Industri Pengolahan, dan

Konstruksi masing-masing sebesar 11,63%, 5,13%, 4,22%,

dan 1,55%. Sementara itu, kontribusi penyaluran kredit

kepada rumah tangga (bukan lapangan usaha) pada triwulan

IV 2021 mencapai sebesar 27,71% (Grafik 4.11). Adapun dari

aspek pertumbuhan, tercatat penyaluran kredit pada LU

Pertanian di triwulan IV 2021 masih mengalami kontraksi

sebesar 0,10% (yoy), membaik dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang mengalami kontraksi sebesar 5,39%

(yoy). Begitu pula LU Perdagangan tercatat tumbuh sebesar

16,58% (yoy) pada triwulan IV 2021, membaik dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar 8,82% (yoy). (Grafik

4.10).

4.2.4 Suku Bunga Perbankan

Rata-rata tingkat suku bunga kredit bank umum di

Kal imantan Tengah kembal i sedikit mengalami

peningkatan. Suku bunga kredit bank umum pada triwulan

IV 2021 tercatat sebesar 9,06%, sedikit mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebesar 8,73%. Berdasarkan jenis penggunaannya, suku

bunga kredit modal kerja dan investasi mengalami

peningkatan masing-masing dari 8,10%; dan 7,66% menjadi

sebesar 8,23%; dan 8,29%. Sementara itu, suku bunga kredit

konsumsi mengalami penurunan dari 11,22% menjadi

11,14%. (Grafik 4.12).

Rata-rata suku bunga DPK bank umum di Kalimantan

Tengah pada triwulan IV 2021 kembali mengalami

penurunan. Suku bunga DPK rata-rata tercatat sebesar

1,56%, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang sebesar 1,69%. Dilihat dari komponennya, penurunan

ini terjadi baik pada giro, tabungan maupun deposito yang

menurun masing-masing dari sebesar 1,52%, 0,68% dan

3,63% pada triwulan sebelumnya menjadi 1,52%, 0,62% dan

3,43%. (Grafik 4.13).

Pada triwulan IV 2021, suku bunga acuan BI 7-DRRR

berada di angka 3,50%. Keputusan ini sejalan dengan masih

perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan,

di tengah inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia juga terus

mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga

stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta

mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut.

36 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

37PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 50: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 4.11 Komposisi Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektoral

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IV 2021

SE. Lainnya8,82

SE. Perdagangan10,26

SE. Industri Pengolahan8,55

SE. Pertambangan2,87

SE. Pertanian39,99

SE. Konstruksi3,23

Rumah Tangga26,27

SE. Lainnya6,62

SE. Perdagangan11,63

SE. Industri Pengolahan4,42

SE. Pertambangan5,13

SE. Pertanian42,94

SE. Konstruksi1,55

Rumah Tangga27,71

III 2021

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.10 Pertumbuhan Kredit Bank Umum Berdasarkan Sektoral

%, YOY

SE. Pertanian SE. Pertambangan SE. Industri Pengolahan SE. Konstruksi

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

SE. Perdagangan Rumah Tangga SE. Lainnya

-100,00%

-50,00%

0,00%

50,00%

100,00%

150,00%

200,00%

250,00%

300,00%

350,00%

-0,5

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

sebesar 55,58% (yoy), kembali melambat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 97,19%

(yoy). (Grafik 4.7).

Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan kredit pada

triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan kredit modal

kerja yang tumbuh sebesar 6,70% (yoy) meski sedikit

menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebesar 11,30% (yoy) dan kredit konsumsi yang tumbuh

sebesar 3,29% (yoy), meningkat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 2,46% (yoy). Sementara itu,

kredit investasi pada triwulan IV 2021 mengalami kontraksi

sebesar 0,78% (yoy) dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang meningkat sebesar 7,14% (yoy). (Grafik

4.8).

Berdasarkan komposisi , Kredit Investasi masih

mendominasi penyaluran kredit bank umum di Kalimantan

Tengah, sementara kredit konsumsi mengalami

penurunan. Pada triwulan IV 2021, komposisi kredit

investasi menurun menjadi 40,75% dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya 41,05%. Begitupula dengan komposisi

kredit konsumsi yang mengalami penurunan menjadi

sebesar 27,71% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

Grafik 4.9 Komposisi Kredit Perbankan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

IV 2021

KONSUMSI

27,71%INVESTASI

40,75%MODAL KERJA

31,54%

III 2021

KONSUMSI

28,64%INVESTASI

41,05%MODAL KERJA

30,32%

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.8 Pertumbuhan Kredit Perbankan

%, YOY

G.TOTAL G.MODAL KERJA G.INVESTASI G.KONSUMSI NPL-KA

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

-

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,49

3,06

0,02

6,22

1,77

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.7 Kredit dan Kredit Yang Direstrukturisasi

RP. TRILIUN

2,61

55,58

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

TOTAL - KI RESTRUK G. TOTAL G. RESTRUK

62

4

%

-100,00

0,00

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

-

10

20

30

40

50

60

70

Grafik 4.6 Komposisi Giro Berdasarkan Golongan Nasabah

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

III 2021 IV 2021

Korporasi

31,70%

Perseorangan

19,49%Pemerintah Daerah

40,47%

Lainnya

8,34%Korporasi

38,94%

Perseorangan

16,87%Pemerintah Daerah

37,71%

Lainnya

6,48%

11,53

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 4.5

%, YOY

G.TABUNGAN PERSEORANGAN G.GIRO PEMDA G.GIRO PERSEORANGAN G.GIRO KORPORASI

36,45

38,34

56,13

I II

2020

III IVI II

2019

III IV I II

2021

III IV

-20

-10

0

10

20

30

40

50

60

Pertumbuhan Giro dan Tabungan Berdasarkan Golongan Nasabah

kontraksi sebesar 12,26% dan giro korporasi yang meningkat

sebesar 38,34%, sedikit menurun dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang sebesar 47,74% Sementara itu,

tabungan perseorangan pada triwulan IV 2021 tumbuh

sebesar 11,53% (yoy), kembali melambat dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 15,01%

(yoy) (Grafik 4.4). Peningkatan giro korporasi yang masih

tinggi mengindikasikan perilaku korporasi yang masih wait

and see terhadap perkembangan kondisi ekonomi dan dunia

usaha. Sementara itu, pertumbuhan tabungan perseorangan

yang terus melambat mengindikasikan terus menguatkan

konsumsi rumah tangga di Kalimantan Tengah seiring

dengan terus meningkatkan mobilitas masyarakat.

Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 tumbuh positif sejalan dengan

peningkatan DPK. Tercatat kredit bank umum pada triwulan

IV 2021 tumbuh sebesar 2,61% (yoy), meski sedikit

melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 7,10% (yoy). Sementara itu, kredit yang

direstrukturisasi terus menunjukan penurunan, di mana

pada triwulan IV 2021 kredit direstrukturisasi tumbuh

4.2.3 Penyaluran Kredit dan Pembiayaan

sebesar 28,64%. Sementara itu, kredit modal kerja

mengalami kenaikan menjadi sebesar 31,54% pada triwulan

IV 2021, dibandingkan dengan triwulan III 2021 yang

sebesar 30,32%. (Grafik 4.9).

Secara sektoral, penyaluran kredit pada Lapangan Usaha

(LU) Pertanian, Perburuan dan Kehutanan masih

mendominasi penyaluran kredit bank umum di Kalimantan

Tengah. Tercatat total penyaluran kredit pada LU Pertanian

mencapai sebesar 42,94% pada triwulan IV 2021, diikuti LU

Perdagangan, Pertambangan, Industri Pengolahan, dan

Konstruksi masing-masing sebesar 11,63%, 5,13%, 4,22%,

dan 1,55%. Sementara itu, kontribusi penyaluran kredit

kepada rumah tangga (bukan lapangan usaha) pada triwulan

IV 2021 mencapai sebesar 27,71% (Grafik 4.11). Adapun dari

aspek pertumbuhan, tercatat penyaluran kredit pada LU

Pertanian di triwulan IV 2021 masih mengalami kontraksi

sebesar 0,10% (yoy), membaik dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang mengalami kontraksi sebesar 5,39%

(yoy). Begitu pula LU Perdagangan tercatat tumbuh sebesar

16,58% (yoy) pada triwulan IV 2021, membaik dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar 8,82% (yoy). (Grafik

4.10).

4.2.4 Suku Bunga Perbankan

Rata-rata tingkat suku bunga kredit bank umum di

Kal imantan Tengah kembal i sedikit mengalami

peningkatan. Suku bunga kredit bank umum pada triwulan

IV 2021 tercatat sebesar 9,06%, sedikit mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

sebesar 8,73%. Berdasarkan jenis penggunaannya, suku

bunga kredit modal kerja dan investasi mengalami

peningkatan masing-masing dari 8,10%; dan 7,66% menjadi

sebesar 8,23%; dan 8,29%. Sementara itu, suku bunga kredit

konsumsi mengalami penurunan dari 11,22% menjadi

11,14%. (Grafik 4.12).

Rata-rata suku bunga DPK bank umum di Kalimantan

Tengah pada triwulan IV 2021 kembali mengalami

penurunan. Suku bunga DPK rata-rata tercatat sebesar

1,56%, menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang sebesar 1,69%. Dilihat dari komponennya, penurunan

ini terjadi baik pada giro, tabungan maupun deposito yang

menurun masing-masing dari sebesar 1,52%, 0,68% dan

3,63% pada triwulan sebelumnya menjadi 1,52%, 0,62% dan

3,43%. (Grafik 4.13).

Pada triwulan IV 2021, suku bunga acuan BI 7-DRRR

berada di angka 3,50%. Keputusan ini sejalan dengan masih

perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan,

di tengah inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung

pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia juga terus

mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga

stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta

mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut.

36 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

37PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 51: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 4.18 Kualitas Kredit Korporasi dan Komponennya

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

NPL (%)

8,28

4,65

1,33

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

0,03

PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PERDAGANGAN KA. TOTAL

2,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

Grafik 4.17 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Usaha

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

TOTAL KREDIT PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PERDAGANGAN

65,59

(2,71)

(0,47)

(19,28)

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

350

Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

G.TOTAL G. MODAL KERJA G. INVESTASI

-1,53

-3,63

-2,71

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

Grafik 4.15 NPL Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

% NPL SEKTORAL NPL TOTAL (%)

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

-

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

1,80

4,46

1,02

0,48

TOTAL PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN LINEAR (INDUSTRI PENGOLAHAN)

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

106,81

Grafik 4.14 Rasio LDR dan NPL Kredit Berdasarkan Penggunaan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

% NPL

RASIO NPL NPL - MODAL KERJA NPL - INVESTASI NPL - KONSUMSI

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

2,91

1,80

1,54

0,93

LDR

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

Grafik 4.13 Suku Bunga Komponen DPK (Giro, Tabungan, dan Deposito)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, SUKU BUNGA

DPK GIRO TABUNGAN DEPOSITO

3,43

1,52

0,62

0

1

2

3

4

5

6

7

1,56

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 4.12 Suku Bunga Komponen Kredit Berdasarkan Penggunaan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, SUKU BUNGA

KREDIT MODAL KERJA INVESTASI KONSUMSI

4

6

8

10

12

14

1611,14

8,23

8,29

9,0

6

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Intermediasi bank umum di Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 sedikit mengalami penurunan. Hal ini

sejalan dengan pertumbuhan kredit yang lebih rendah

dibandingkan dengan penghimpunan DPK. Tercatat rasio

LDR bank umum yang berlokasi di Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 sebesar 106,81%, sedikit menurun

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat

sebesar 108,24%. (Grafik 4.14)

Sementara itu, kualitas kredit perbankan di Kalimantan

Tengah pada triwulan IV 2021 sedikit mengalami

peningkatan namun tetap terjaga pada level yang aman.

Hal tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL)

pada triwulan IV 2021 yang tercatat sebesar 1,80%,

mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang sebesar 1,62%. Berdasarkan jenis

penggunaan, kenaikan risiko kredit terjadi pada kredit

investasi dari semula sebesar 1,01% pada triwulan

sebelumnya, meningkat menjadi sebesar 1,54%. Sementara

itu, rasio NPL kredit modal kerja dan konsumsi mengalami

perbaikan dari semula masing-masing sebesar 2,95% dan

1,05%, turun menjadi sebesar 2,91% dan 0,93% (Grafik 4.13).

4.2.5 Intermediasi dan Kualitas Kredit/ Pembiayaan Perbankan

Di sisi lapangan usaha, sektor transportasi, pergudangan

dan komunikasi; sektor pertambangan dan penggalian; dan

sektor perdagangan menjadi sektor dengan rasio NPL

tertinggi di Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021, yaitu

masing-masing tercatat memiliki rasio NPL sebesar 18,94%;

4,46% dan 4,09%. Sementara itu, NPL sektor utama ekonomi

Kalimantan Tengah yakni sektor pertanian dan sektor

industri pengolahan tetap terjaga pada level yang rendah

masing-masing tercatat sebesar 1,02% dan 0,48% (Grafik

4.15).

4.3 ASESMEN SEKTOR KORPORASI

Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah

kepada korporasi mengalami penurunan pada triwulan IV

2021. Tercatat penyaluran kredit oleh bank umum di

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami

kontraksi sebesar 2,71% (yoy), menurun dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan

positif sebesar 14,25%. Penurunan tersebut terutama

disebabkan oleh penurunan penyaluran kredit dalam bentuk

4.3.1 Eksposur Perbankan PadaSektor Korporasi

modal kerja dan investasi pada korporasi yang masing-

masing tercatat sebesar -1,53% (yoy) dan -3,63% (yoy),

menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

masing-masing tercatat tumbuh positif sebesar 10,57%

(yoy) dan 18,49% (yoy). (Grafik 4.16) Apabila dilihat secara

sektoral, penurunan kredit korporasi terjadi pada 3 (tiga)

sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan

dan sektor industri pengolahan yang masing-masing

mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) sebesar 0,47%

(yoy); 19,28% (yoy) dan 8,06% (yoy). Sementara itu,

penyaluran kredit korporasi di sektor perdagangan

menunjukan peningkatan yang cukup signifikan sebesar

65,59% (yoy). (Grafik 4.17) Adapun secara pangsa,

penyaluran kredit kepada korporasi di dominasi 4 (empat)

sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan,

sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, dengan

pangsa terhadap total kredit korporasi pada triwulan IV 2021

masing-masing tercatat sebesar 70,39%; 7,43%; 7,26% dan

5,57%.

Risiko kredit korporasi bank umum di Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan namun

masih rendah dan dalam batas threshold (<5%). Tercatat

rasio NPL kredit korporasi bank umum di Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 sebesar 2,50%, mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 1,64%. Peningkatan risiko kredit

korporasi tersebut apabila dilihat secara sektoral, terjadi

terutama pada sektor pertanian dengan rasio NPL pada

triwulan IV 2021 tercatat sebesar 1,33%, meningkat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,32%.

Sementara itu, risiko kredit korporasi pada sektor

pertambangan dan perdagangan mengalami perbaikan, di

mana rasio NPL pada kedua sektor dimaksud pada triwulan

IV 2021 tercatat masing-masing sebesar 4,65% dan 8,28%,

membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

tercatat masing-masing sebesar 5,47% dan 11,38%. (Grafik

4.18).

DPK korporasi pada triwulan IV 2021 kembali tumbuh lebih

tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya. Kinerja DPK

korporasi mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada

triwulan IV 2021, yakni sebesar 15,21% (yoy), lebih tinggi dari

tr iwulan sebelumnya yang tumbuh 10,29% (yoy).

Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja giro yang mengalami

peningkatan kembali sebesar 38,34% (yoy), setelah triwulan

sebelumnya yang tumbuh posiitif sebesar 47,74% (yoy)

(Grafik 4.19). Begitu pula simpanan tabungan tercatat

tumbuh sebesar 29,11% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar 21,74% (yoy).

Sedangkan untuk deposito pada triwulan berjalan mulai

mengalami pertumbuhan positif meski relatif rendah yaitu

sebesar 0,15% (yoy), dari triwulan sebelumnya yang tercatat

masih mengalami kontraksi sebesar 9,87% (yoy). (Grafik

4.20). Berdasarkan komposisinya, deposito masih

mendominasi jenis simpanan korporasi mencapai

50,96%,diikuti oleh giro sebesar 39,96%, dan tabungan

sebesar 9,08%.

38 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

39PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 52: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 4.18 Kualitas Kredit Korporasi dan Komponennya

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

NPL (%)

8,28

4,65

1,33

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

0,03

PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PERDAGANGAN KA. TOTAL

2,50

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

Grafik 4.17 Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Usaha

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

TOTAL KREDIT PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PERDAGANGAN

65,59

(2,71)

(0,47)

(19,28)

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-100

-50

0

50

100

150

200

250

300

350

Grafik 4.16 Kredit Korporasi Berdasarkan Penggunaan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

G.TOTAL G. MODAL KERJA G. INVESTASI

-1,53

-3,63

-2,71

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

Grafik 4.15 NPL Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

% NPL SEKTORAL NPL TOTAL (%)

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

-

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

1,80

4,46

1,02

0,48

TOTAL PERTANIAN PERTAMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN LINEAR (INDUSTRI PENGOLAHAN)

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

106,81

Grafik 4.14 Rasio LDR dan NPL Kredit Berdasarkan Penggunaan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

% NPL

RASIO NPL NPL - MODAL KERJA NPL - INVESTASI NPL - KONSUMSI

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

2,91

1,80

1,54

0,93

LDR

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

Grafik 4.13 Suku Bunga Komponen DPK (Giro, Tabungan, dan Deposito)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, SUKU BUNGA

DPK GIRO TABUNGAN DEPOSITO

3,43

1,52

0,62

0

1

2

3

4

5

6

7

1,56

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 4.12 Suku Bunga Komponen Kredit Berdasarkan Penggunaan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, SUKU BUNGA

KREDIT MODAL KERJA INVESTASI KONSUMSI

4

6

8

10

12

14

1611,14

8,23

8,29

9,0

6

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Intermediasi bank umum di Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 sedikit mengalami penurunan. Hal ini

sejalan dengan pertumbuhan kredit yang lebih rendah

dibandingkan dengan penghimpunan DPK. Tercatat rasio

LDR bank umum yang berlokasi di Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 sebesar 106,81%, sedikit menurun

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat

sebesar 108,24%. (Grafik 4.14)

Sementara itu, kualitas kredit perbankan di Kalimantan

Tengah pada triwulan IV 2021 sedikit mengalami

peningkatan namun tetap terjaga pada level yang aman.

Hal tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL)

pada triwulan IV 2021 yang tercatat sebesar 1,80%,

mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang sebesar 1,62%. Berdasarkan jenis

penggunaan, kenaikan risiko kredit terjadi pada kredit

investasi dari semula sebesar 1,01% pada triwulan

sebelumnya, meningkat menjadi sebesar 1,54%. Sementara

itu, rasio NPL kredit modal kerja dan konsumsi mengalami

perbaikan dari semula masing-masing sebesar 2,95% dan

1,05%, turun menjadi sebesar 2,91% dan 0,93% (Grafik 4.13).

4.2.5 Intermediasi dan Kualitas Kredit/ Pembiayaan Perbankan

Di sisi lapangan usaha, sektor transportasi, pergudangan

dan komunikasi; sektor pertambangan dan penggalian; dan

sektor perdagangan menjadi sektor dengan rasio NPL

tertinggi di Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021, yaitu

masing-masing tercatat memiliki rasio NPL sebesar 18,94%;

4,46% dan 4,09%. Sementara itu, NPL sektor utama ekonomi

Kalimantan Tengah yakni sektor pertanian dan sektor

industri pengolahan tetap terjaga pada level yang rendah

masing-masing tercatat sebesar 1,02% dan 0,48% (Grafik

4.15).

4.3 ASESMEN SEKTOR KORPORASI

Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah

kepada korporasi mengalami penurunan pada triwulan IV

2021. Tercatat penyaluran kredit oleh bank umum di

Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 mengalami

kontraksi sebesar 2,71% (yoy), menurun dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan

positif sebesar 14,25%. Penurunan tersebut terutama

disebabkan oleh penurunan penyaluran kredit dalam bentuk

4.3.1 Eksposur Perbankan PadaSektor Korporasi

modal kerja dan investasi pada korporasi yang masing-

masing tercatat sebesar -1,53% (yoy) dan -3,63% (yoy),

menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

masing-masing tercatat tumbuh positif sebesar 10,57%

(yoy) dan 18,49% (yoy). (Grafik 4.16) Apabila dilihat secara

sektoral, penurunan kredit korporasi terjadi pada 3 (tiga)

sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan

dan sektor industri pengolahan yang masing-masing

mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) sebesar 0,47%

(yoy); 19,28% (yoy) dan 8,06% (yoy). Sementara itu,

penyaluran kredit korporasi di sektor perdagangan

menunjukan peningkatan yang cukup signifikan sebesar

65,59% (yoy). (Grafik 4.17) Adapun secara pangsa,

penyaluran kredit kepada korporasi di dominasi 4 (empat)

sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan,

sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, dengan

pangsa terhadap total kredit korporasi pada triwulan IV 2021

masing-masing tercatat sebesar 70,39%; 7,43%; 7,26% dan

5,57%.

Risiko kredit korporasi bank umum di Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan namun

masih rendah dan dalam batas threshold (<5%). Tercatat

rasio NPL kredit korporasi bank umum di Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 sebesar 2,50%, mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 1,64%. Peningkatan risiko kredit

korporasi tersebut apabila dilihat secara sektoral, terjadi

terutama pada sektor pertanian dengan rasio NPL pada

triwulan IV 2021 tercatat sebesar 1,33%, meningkat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,32%.

Sementara itu, risiko kredit korporasi pada sektor

pertambangan dan perdagangan mengalami perbaikan, di

mana rasio NPL pada kedua sektor dimaksud pada triwulan

IV 2021 tercatat masing-masing sebesar 4,65% dan 8,28%,

membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang

tercatat masing-masing sebesar 5,47% dan 11,38%. (Grafik

4.18).

DPK korporasi pada triwulan IV 2021 kembali tumbuh lebih

tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya. Kinerja DPK

korporasi mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada

triwulan IV 2021, yakni sebesar 15,21% (yoy), lebih tinggi dari

tr iwulan sebelumnya yang tumbuh 10,29% (yoy).

Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja giro yang mengalami

peningkatan kembali sebesar 38,34% (yoy), setelah triwulan

sebelumnya yang tumbuh posiitif sebesar 47,74% (yoy)

(Grafik 4.19). Begitu pula simpanan tabungan tercatat

tumbuh sebesar 29,11% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan sebelumnya sebesar 21,74% (yoy).

Sedangkan untuk deposito pada triwulan berjalan mulai

mengalami pertumbuhan positif meski relatif rendah yaitu

sebesar 0,15% (yoy), dari triwulan sebelumnya yang tercatat

masih mengalami kontraksi sebesar 9,87% (yoy). (Grafik

4.20). Berdasarkan komposisinya, deposito masih

mendominasi jenis simpanan korporasi mencapai

50,96%,diikuti oleh giro sebesar 39,96%, dan tabungan

sebesar 9,08%.

38 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

39PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 53: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 4.26 Pertumbuhan & NPL Kredit UMKM

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

% YOY, NPL RP TRILIUN

K. UMKM G. UMKM NPL. UMKM

14,28

17,10

3,26

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

0

2

4

6

8

10

12

14

16

-5

0

5

10

15

20

25

IV 2021

Grafik 4.25 Komposisi DPK Perseorangan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

DEPOSITO

17,59%TABUNGAN

77,21%GIRO

5,20%

III 2021

DEPOSITO

19,07%TABUNGAN

74,89%GIRO

6,05%

Grafik 4.24 DPK Perseorangan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

% YOYRP TRILIUN

DPK PERSEORANGAN G. DPK PERSEORANGAN G.KIRO G. TABUNGAN G. DEPOSITO

-20

-10

0

10

20

30

40

50

0

5

10

15

20

2523,13

36,44

11,52

10,87

2,60

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

0,57

1,23

2,93

1,72

1,22

Grafik 4.23 NPL Kredit RT Berdasarkan Penggunaan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

NPL (%)

TOTAL KPR/KPA RUKO KKB MULTIGUNA LAINNYA

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

0,93

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 4.22 Komposisi Kredit RT

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

RP TRILIUN

KPR/KPA RUKO KKB MULTIGUNA LAINNYA

4,3

31

,38

11

,07

0,28

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-2,00

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

TOTAL KREDIT NPL (%) PERTUMBUHAN

Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit RT

NPL (%) RP TRILIUN

-

2

4

6

8

10

12

14

16

18

16

,54

0,93

-5,00

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

3,29

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 4.20 Komposisi DPK Korporasi

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

DEPOSITO

50,96%TABUNGAN

9,08%GIRO

39,96%

IV 2021

DEPOSITO

49,26%TABUNGAN

11,53%GIRO

39,20%

III 2021

Grafik 4.19 Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

G.GIRO G.TABUNGAN G.DEPOSITO

-75,00

-25,00

25,00

75,00

125,00

175,00

29,11

0,15

38,34

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

4.4 ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA

Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah ke

sektor rumah tangga terus menunjukan pertumbuhan

sejalan dengan terus perbaikan kinerja konsumsi rumah

tangga. Pada triwulan IV 2021 penyaluran kredit ke sektor

rumah tangga tumbuh positif sebesar 3,29% (yoy), setelah

triwulan sebelumnya juga tumbuh sebesar 2,46 (yoy).

Peningkatan kredit rumah tangga terutama bersumber dari

kredit kendaraan bermotor (KKB) yang tumbuh sebesar

3,00% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 6,15% (yoy).

Begitu pula kredit KPR/ KPA dan Multiguna yang tetap

tumbuh positif masing-masing sebesar 8,85% (yoy) dan

3,66% (yoy), meski lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,68% (yoy) dan

6,03% (yoy). Di sisi lain, kualitas kredit rumah tangga pada

triwulan IV 2021 mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari

rasio NPL kredit rumah tangga yang menurun dari triwulan

sebelumnya sebesar 1,05% menjadi sebesar 0,93% pada

triwulan IV 2021 (Grafik 4.21).

4.4.1 Eksposur Perbankan Pada SektorRumah Tangga

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit rumah tangga

didominasi oleh kredit multiguna. Kredit multiguna memiliki

pangsa terbesar yakni 64,72% dari total kredit rumah tangga

pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.22). Kredit Pemilikan Rumah

(KPR) memiliki pangsa terbesar kedua yakni 25,30% dari

total kredit rumah tangga, diikuti oleh Kredit Kendaraan

Bermotor (KKB) sebesar 8,05%.

Ketahanan sektor rumah tangga masih terjaga pada level

yang aman tercermin dari rasio NPL yang menurun. Rasio

NPL kredit rumah tangga pada triwulan IV 2021 terjaga pada

level di bawah threshold sebesar 5,00%, yaitu sebesar 0,93%,

membaik dari posisi triwulan III 2021 sebesar 1,05%.

Penurunan NPL terjadi pada hampir seluruh jenis

penggunaan kredit, kecuali kredit multiguna yang

mengalami sedikit peningkatan dari triwulan sebelumnya

sebesar 0,08% menjadi 0,57%. (Grafik 4.23).

DPK rumah tangga pada triwulan IV 2021 tumbuh

meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Total DPK rumah tangga pada triwulan IV 2021

tumbuh 10,87% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 8,37% (yoy).

Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK rumah tangga

terutama disebabkan oleh kenaikan simpanan dalam bentuk

tabungan. Tabungan tercatat tumbuh sebesar 11,52% (yoy),

kembali mengalami perlambatan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 15,23% (yoy). Sementara itu

juga, Giro tercatat tumbuh sebesar 36,44% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 18,96%

(yoy). Begitu pula deposito tercatat tumbuh sebesar 2,60%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang mengalami kontraksi sebesar 14,12% (yoy). (Grafik

4.24). Adapun pangsa DPK rumah tangga Kalimantan

Tengah didominasi oleh tabungan yang mencapai 71,81%

diikuti oleh deposito dan giro masing-masing sebesar

22,91% dan 5,28% (Grafik 4.25).

4.5

Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah pada

sektor UMKM triwulan IV 2021 terus menguat. Kredit

UMKM pada triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan

yang positif sebesar 17,10% (yoy), setelah triwulan

sebelumnya juga tumbuh sebesar 2,22% (yoy). (Grafik 4.26).

Pertumbuhan kredit UMKM yang terus menguat sejalan

dengan terus perbaikan kondisi perekonomi Kalimantan

Tengah pada triwulan IV 2021. Berdasarkan jenis

penggunaannya, pertumbuhan kredit UMKM didorong oleh

kredit modal kerja yang tumbuh signifikan mencapai 25,72%

(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 9,07% (yoy).(Grafik 4.27). Begitu pula,

kredit investasi kembali mengalami pertumbuhan yang

positif pada triwulan IV 2021 sebesar 1,23% (yoy), setelah

pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar

9,18% (yoy).

Kualitas kredit UMKM mengalami sedikit penurunan,

tercermin dari rasio NPL yang meningkat namun masih

berada dalam batas aman. Pada triwulan IV 2021 rasio NPL

tercatat sebesar 3,26%, meningkat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,94%.

Peningkatan rasio NPL terutama bersumber dari kredit

investasi yang meningkat dari sebesar 2,10% pada triwulan

sebelumnya menjadi sebesar 4,50% pada triwulan IV 2021.

Sementara dari sisi sektoral, LU Transporasi, Pergudangan

dan Komunikasi menjadi penyumbang peningkatan rasio

NPL terbesar yaitu dari triwulan sebelumnya sebesar 2,52%

menjadi 26,47% pada triwulan IV 2021. Secara umum,

ketahanan sektor UMKM masih terjaga, dengan NPL yang

masih di bawah threshold 5,00%.

4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM

PENGEMBANGAN AKSESKEUANGAN KEPADA UMKM

PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

41PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

40

Page 54: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 4.26 Pertumbuhan & NPL Kredit UMKM

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

% YOY, NPL RP TRILIUN

K. UMKM G. UMKM NPL. UMKM

14,28

17,10

3,26

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

0

2

4

6

8

10

12

14

16

-5

0

5

10

15

20

25

IV 2021

Grafik 4.25 Komposisi DPK Perseorangan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

DEPOSITO

17,59%TABUNGAN

77,21%GIRO

5,20%

III 2021

DEPOSITO

19,07%TABUNGAN

74,89%GIRO

6,05%

Grafik 4.24 DPK Perseorangan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

% YOYRP TRILIUN

DPK PERSEORANGAN G. DPK PERSEORANGAN G.KIRO G. TABUNGAN G. DEPOSITO

-20

-10

0

10

20

30

40

50

0

5

10

15

20

2523,13

36,44

11,52

10,87

2,60

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

0,57

1,23

2,93

1,72

1,22

Grafik 4.23 NPL Kredit RT Berdasarkan Penggunaan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

NPL (%)

TOTAL KPR/KPA RUKO KKB MULTIGUNA LAINNYA

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

0,93

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 4.22 Komposisi Kredit RT

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

RP TRILIUN

KPR/KPA RUKO KKB MULTIGUNA LAINNYA

4,3

31

,38

11

,07

0,28

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-2,00

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

TOTAL KREDIT NPL (%) PERTUMBUHAN

Grafik 4.21 Pertumbuhan Kredit dan NPL Kredit RT

NPL (%) RP TRILIUN

-

2

4

6

8

10

12

14

16

18

16

,54

0,93

-5,00

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

3,29

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 4.20 Komposisi DPK Korporasi

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

DEPOSITO

50,96%TABUNGAN

9,08%GIRO

39,96%

IV 2021

DEPOSITO

49,26%TABUNGAN

11,53%GIRO

39,20%

III 2021

Grafik 4.19 Dana Pihak Ketiga (DPK) Korporasi

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

G.GIRO G.TABUNGAN G.DEPOSITO

-75,00

-25,00

25,00

75,00

125,00

175,00

29,11

0,15

38,34

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

4.4 ASESMEN SEKTOR RUMAH TANGGA

Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah ke

sektor rumah tangga terus menunjukan pertumbuhan

sejalan dengan terus perbaikan kinerja konsumsi rumah

tangga. Pada triwulan IV 2021 penyaluran kredit ke sektor

rumah tangga tumbuh positif sebesar 3,29% (yoy), setelah

triwulan sebelumnya juga tumbuh sebesar 2,46 (yoy).

Peningkatan kredit rumah tangga terutama bersumber dari

kredit kendaraan bermotor (KKB) yang tumbuh sebesar

3,00% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 6,15% (yoy).

Begitu pula kredit KPR/ KPA dan Multiguna yang tetap

tumbuh positif masing-masing sebesar 8,85% (yoy) dan

3,66% (yoy), meski lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,68% (yoy) dan

6,03% (yoy). Di sisi lain, kualitas kredit rumah tangga pada

triwulan IV 2021 mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari

rasio NPL kredit rumah tangga yang menurun dari triwulan

sebelumnya sebesar 1,05% menjadi sebesar 0,93% pada

triwulan IV 2021 (Grafik 4.21).

4.4.1 Eksposur Perbankan Pada SektorRumah Tangga

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit rumah tangga

didominasi oleh kredit multiguna. Kredit multiguna memiliki

pangsa terbesar yakni 64,72% dari total kredit rumah tangga

pada triwulan IV 2021 (Grafik 4.22). Kredit Pemilikan Rumah

(KPR) memiliki pangsa terbesar kedua yakni 25,30% dari

total kredit rumah tangga, diikuti oleh Kredit Kendaraan

Bermotor (KKB) sebesar 8,05%.

Ketahanan sektor rumah tangga masih terjaga pada level

yang aman tercermin dari rasio NPL yang menurun. Rasio

NPL kredit rumah tangga pada triwulan IV 2021 terjaga pada

level di bawah threshold sebesar 5,00%, yaitu sebesar 0,93%,

membaik dari posisi triwulan III 2021 sebesar 1,05%.

Penurunan NPL terjadi pada hampir seluruh jenis

penggunaan kredit, kecuali kredit multiguna yang

mengalami sedikit peningkatan dari triwulan sebelumnya

sebesar 0,08% menjadi 0,57%. (Grafik 4.23).

DPK rumah tangga pada triwulan IV 2021 tumbuh

meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Total DPK rumah tangga pada triwulan IV 2021

tumbuh 10,87% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan

triwulan III 2021 yang tumbuh sebesar 8,37% (yoy).

Berdasarkan jenisnya, pertumbuhan DPK rumah tangga

terutama disebabkan oleh kenaikan simpanan dalam bentuk

tabungan. Tabungan tercatat tumbuh sebesar 11,52% (yoy),

kembali mengalami perlambatan dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya sebesar 15,23% (yoy). Sementara itu

juga, Giro tercatat tumbuh sebesar 36,44% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 18,96%

(yoy). Begitu pula deposito tercatat tumbuh sebesar 2,60%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang mengalami kontraksi sebesar 14,12% (yoy). (Grafik

4.24). Adapun pangsa DPK rumah tangga Kalimantan

Tengah didominasi oleh tabungan yang mencapai 71,81%

diikuti oleh deposito dan giro masing-masing sebesar

22,91% dan 5,28% (Grafik 4.25).

4.5

Penyaluran kredit bank umum di Kalimantan Tengah pada

sektor UMKM triwulan IV 2021 terus menguat. Kredit

UMKM pada triwulan IV 2021 mengalami pertumbuhan

yang positif sebesar 17,10% (yoy), setelah triwulan

sebelumnya juga tumbuh sebesar 2,22% (yoy). (Grafik 4.26).

Pertumbuhan kredit UMKM yang terus menguat sejalan

dengan terus perbaikan kondisi perekonomi Kalimantan

Tengah pada triwulan IV 2021. Berdasarkan jenis

penggunaannya, pertumbuhan kredit UMKM didorong oleh

kredit modal kerja yang tumbuh signifikan mencapai 25,72%

(yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 9,07% (yoy).(Grafik 4.27). Begitu pula,

kredit investasi kembali mengalami pertumbuhan yang

positif pada triwulan IV 2021 sebesar 1,23% (yoy), setelah

pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar

9,18% (yoy).

Kualitas kredit UMKM mengalami sedikit penurunan,

tercermin dari rasio NPL yang meningkat namun masih

berada dalam batas aman. Pada triwulan IV 2021 rasio NPL

tercatat sebesar 3,26%, meningkat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,94%.

Peningkatan rasio NPL terutama bersumber dari kredit

investasi yang meningkat dari sebesar 2,10% pada triwulan

sebelumnya menjadi sebesar 4,50% pada triwulan IV 2021.

Sementara dari sisi sektoral, LU Transporasi, Pergudangan

dan Komunikasi menjadi penyumbang peningkatan rasio

NPL terbesar yaitu dari triwulan sebelumnya sebesar 2,52%

menjadi 26,47% pada triwulan IV 2021. Secara umum,

ketahanan sektor UMKM masih terjaga, dengan NPL yang

masih di bawah threshold 5,00%.

4.5.1 Akses Keuangan Kepada UMKM

PENGEMBANGAN AKSESKEUANGAN KEPADA UMKM

PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

41PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

40

Page 55: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (Penggunaan)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

G. MODAL KERJA G. INVESTASI

25,72

-20

-10

0

10

20

30

40

50

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

1,23

Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan

m e n c a p a i p e r t u m b u h a n e k o n o m i ya n g s t a b i l ,

berkelanjutan dan inklusif, Bank Indonesia senantiasa

mendorong peningkatan akses keuangan, di antaranya

kepada UMKM. Untuk mendukung hal tersebut, pada

Peraturan Bank Indonesia No.17/12/PBI/2015 mengenai

ketentuan penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM oleh

bank umum yang telah diperbaharui dengan Peraturan Bank

Indonesia terkini yang terbit untuk mendukung pemulihan

perekonomian akibat pandemi Covid-19. Peraturan tersebut

adalah PBI No. 23/13/PBI/2021 tentang rasio pembiayaan

inklusif makroprudensial. Kebijakan ini memberi opsi yang

lebih luas bagi perbankan untuk berpartisipasi dalam

pembiayaan UMKM, perorangan berpenghasilan rendah

(PBR), dan pembiayaan bersifat inklusif lainnya. Pada

peraturan yang baru rasio penyaluran UMKM oleh bank

umum ditingkatkan secara bertahap mulai pada tahun 2022

sebesar 20%, 2023 sebesar 25%, dan 2024 sebesar 30%.

Sampai dengan triwulan IV 2021, rasio penyaluran kredit

atau pembiayaan UMKM di Kalimantan Tengah mencapai

23,12%, meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 19,07%. Rasio penyaluran kredit

dimaksud diperkirakan tetap terjaga seiring dengan kondisi

pandemi covid yang terus membaik dan pembukaan

kembali ekonomi.

4.5.2 Pengembangan Akses Keuangandan UMKM

Se ja lan dengan program pemer in tah untuk

mengakselerasi transformasi digital UMKM dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di era new

normal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Kalimantan Tengah pada tanggal 8 Februari 2022

menyelenggarakan kegiatan pelatihan on boarding

UMKM dengan tema Pemasaran Digital yang

dilaksanakan di Kota Palangka Raya dan diikuti sekitar

75 (tujuh puluh lima) peserta baik secara langsung

maupun daring (online).

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hibrida

(daring dan luring) bekerjasama dengan Dinas Koperasi

dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah dan Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan

Tengah. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan

Tengah, Yura A. Djalins yang menekankan pentingnya

digitalisasi bagi kelangsungan usaha UMKM pada

masa pandemi.

Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020

telah memunculkan banyak peluang digitalisasi yang

menyentuh banyak aspek kehidupan, baik dari aspek

pendidikan, informasi dan komunikasi, transaksi

pembayaran, maupun pemasaran produk-produk

UMKM. Pembatasan aktifitas sosial masyarakat telah

mengakselerasi kegiatan ekonomi dan keuangan digital

di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Kalimantan

Tengah. Nilai transaksi ekonomi dan keuangan digital

terus menunjukan peningkatan seiring dengan

pergeseran gaya hidup masyarakat di era new normal.

Kondisi ini membuka peluang bagi UMKM yang ada di

Kalimantan Tengah untuk dapat membuka pasar yang

lebih luas melalui pemasaran produk secara

digital/online yang dapat dengan mudah diakses oleh

masyarakat di seluruh Indonesia sampai ke manca

negara.

Untuk itu, sejak tahun 2021 Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah bersama

Pemerintah Daerah terus mendorong agar UMKM

masuk ke ranah digital, melalui penyediaan kanal

pemasaran digital belanjakalteng.com di pagelaran

Festival Pesona Bumi Tambun Bungai. Hingga saat ini,

sebanyak 86 UMKM telah bergabung pada website

belanjakalteng.com dengan total produk yang

dipasarkan mencapai 422 (empat ratus dua puluh dua)

item produk UMKM, dari produk makanan, fashion dan

kerajinan, hingga produk pertanian.

Pada tahun 2022, program on boarding UMKM oleh

Bank Indonesia terus berlanjut melalui pelatihan

s t ra t e g i p e m a s a ra n p ro d u k U M K M d e n g a n

menghadirkan narasumber di bidangnya. Kanal/

platform pemasaran digital yang melimpah tentu

menuntut UMKM lebih kreatif dalam melakukan

pemasaran secara online, sehingga produknya dapat

menarik minat masyarakat yang pada akhirnya akan

meningkatkan penjualan. Di samping memasarkan

produk secara online, dalam rangka mempermudah

dan mempercepat t ransaks i pembayaran d i

masyarakat secara aman, Bank Indonesia juga

mendorong dan memfasilitasi penggunaan transaksi

Boks3 : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan

Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi Halal

42 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

43PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 56: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 4.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (Penggunaan)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

%, YOY

G. MODAL KERJA G. INVESTASI

25,72

-20

-10

0

10

20

30

40

50

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

1,23

Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan

m e n c a p a i p e r t u m b u h a n e k o n o m i ya n g s t a b i l ,

berkelanjutan dan inklusif, Bank Indonesia senantiasa

mendorong peningkatan akses keuangan, di antaranya

kepada UMKM. Untuk mendukung hal tersebut, pada

Peraturan Bank Indonesia No.17/12/PBI/2015 mengenai

ketentuan penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM oleh

bank umum yang telah diperbaharui dengan Peraturan Bank

Indonesia terkini yang terbit untuk mendukung pemulihan

perekonomian akibat pandemi Covid-19. Peraturan tersebut

adalah PBI No. 23/13/PBI/2021 tentang rasio pembiayaan

inklusif makroprudensial. Kebijakan ini memberi opsi yang

lebih luas bagi perbankan untuk berpartisipasi dalam

pembiayaan UMKM, perorangan berpenghasilan rendah

(PBR), dan pembiayaan bersifat inklusif lainnya. Pada

peraturan yang baru rasio penyaluran UMKM oleh bank

umum ditingkatkan secara bertahap mulai pada tahun 2022

sebesar 20%, 2023 sebesar 25%, dan 2024 sebesar 30%.

Sampai dengan triwulan IV 2021, rasio penyaluran kredit

atau pembiayaan UMKM di Kalimantan Tengah mencapai

23,12%, meningkat dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya sebesar 19,07%. Rasio penyaluran kredit

dimaksud diperkirakan tetap terjaga seiring dengan kondisi

pandemi covid yang terus membaik dan pembukaan

kembali ekonomi.

4.5.2 Pengembangan Akses Keuangandan UMKM

Se ja lan dengan program pemer in tah untuk

mengakselerasi transformasi digital UMKM dalam

rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di era new

normal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Kalimantan Tengah pada tanggal 8 Februari 2022

menyelenggarakan kegiatan pelatihan on boarding

UMKM dengan tema Pemasaran Digital yang

dilaksanakan di Kota Palangka Raya dan diikuti sekitar

75 (tujuh puluh lima) peserta baik secara langsung

maupun daring (online).

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hibrida

(daring dan luring) bekerjasama dengan Dinas Koperasi

dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah dan Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan

Tengah. Kegiatan dibuka secara langsung oleh Kepala

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan

Tengah, Yura A. Djalins yang menekankan pentingnya

digitalisasi bagi kelangsungan usaha UMKM pada

masa pandemi.

Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020

telah memunculkan banyak peluang digitalisasi yang

menyentuh banyak aspek kehidupan, baik dari aspek

pendidikan, informasi dan komunikasi, transaksi

pembayaran, maupun pemasaran produk-produk

UMKM. Pembatasan aktifitas sosial masyarakat telah

mengakselerasi kegiatan ekonomi dan keuangan digital

di Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Kalimantan

Tengah. Nilai transaksi ekonomi dan keuangan digital

terus menunjukan peningkatan seiring dengan

pergeseran gaya hidup masyarakat di era new normal.

Kondisi ini membuka peluang bagi UMKM yang ada di

Kalimantan Tengah untuk dapat membuka pasar yang

lebih luas melalui pemasaran produk secara

digital/online yang dapat dengan mudah diakses oleh

masyarakat di seluruh Indonesia sampai ke manca

negara.

Untuk itu, sejak tahun 2021 Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah bersama

Pemerintah Daerah terus mendorong agar UMKM

masuk ke ranah digital, melalui penyediaan kanal

pemasaran digital belanjakalteng.com di pagelaran

Festival Pesona Bumi Tambun Bungai. Hingga saat ini,

sebanyak 86 UMKM telah bergabung pada website

belanjakalteng.com dengan total produk yang

dipasarkan mencapai 422 (empat ratus dua puluh dua)

item produk UMKM, dari produk makanan, fashion dan

kerajinan, hingga produk pertanian.

Pada tahun 2022, program on boarding UMKM oleh

Bank Indonesia terus berlanjut melalui pelatihan

s t ra t e g i p e m a s a ra n p ro d u k U M K M d e n g a n

menghadirkan narasumber di bidangnya. Kanal/

platform pemasaran digital yang melimpah tentu

menuntut UMKM lebih kreatif dalam melakukan

pemasaran secara online, sehingga produknya dapat

menarik minat masyarakat yang pada akhirnya akan

meningkatkan penjualan. Di samping memasarkan

produk secara online, dalam rangka mempermudah

dan mempercepat t ransaks i pembayaran d i

masyarakat secara aman, Bank Indonesia juga

mendorong dan memfasilitasi penggunaan transaksi

Boks3 : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan

Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi Halal

42 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

43PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV Bab IVPembiayaan Daerah Serta Pengembangan Akses

Keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Page 57: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

keuangan digital bagi UMKM, baik melalui penggunaan

QRIS (QR Code Indonesian Standard) maupun

penggunaan transaksi mobile banking/internet banking.

Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong agar UMKM

memiliki perizinan usaha yang lengkap, mulai dari PIRT

(Pangan Industri Rumah Tangga) hingga sertifikasi

halal khususnya bagi UMKM di bidang produk

makanan. Hal in i tentunya akan mendorong

kepercayaan masyarakat, mengingat salah satu kunci

peningkatan penjualan pemasaran secara online adalah

kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan

keamanan produk makanan yang dihasilkan oleh

UMKM.

Boks3 : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan

Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi Halal

44 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV

Page 58: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

keuangan digital bagi UMKM, baik melalui penggunaan

QRIS (QR Code Indonesian Standard) maupun

penggunaan transaksi mobile banking/internet banking.

Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong agar UMKM

memiliki perizinan usaha yang lengkap, mulai dari PIRT

(Pangan Industri Rumah Tangga) hingga sertifikasi

halal khususnya bagi UMKM di bidang produk

makanan. Hal in i tentunya akan mendorong

kepercayaan masyarakat, mengingat salah satu kunci

peningkatan penjualan pemasaran secara online adalah

kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan

keamanan produk makanan yang dihasilkan oleh

UMKM.

Boks3 : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah Selenggarakan Pelatihan

Onboarding UMKM dan Fasilitasi Sertifikasi Halal

44 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Pembiayaan Daerah Serta Pengembangan AksesKeuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Bab IV

Page 59: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Penyelenggaraan

Sistem Pembayaran

Pengelolaan Uang Rupiah

BAB V

Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan

IV 2021 mengalami peningkatan, kondisi ini terjadi seiring

meningkatnya outflow dan penurunan inflow pada periode

menjelang Natal dan Tahun Baru.

Jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring

menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya baik secara volume maupun nilai transaksi. Di sisi

lain, jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui sistem BI

Real Time Gross Settlement (RTGS) menunjukkan

peningkatan secara volume, namun menurun secara nilai

transaksi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Page 60: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Penyelenggaraan

Sistem Pembayaran

Pengelolaan Uang Rupiah

BAB V

Total aliran uang di Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan

IV 2021 mengalami peningkatan, kondisi ini terjadi seiring

meningkatnya outflow dan penurunan inflow pada periode

menjelang Natal dan Tahun Baru.

Jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui kliring

menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya baik secara volume maupun nilai transaksi. Di sisi

lain, jumlah transaksi pembayaran non-tunai melalui sistem BI

Real Time Gross Settlement (RTGS) menunjukkan

peningkatan secara volume, namun menurun secara nilai

transaksi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Page 61: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Tabel 5.1 Perkembangan Inflow-Outflow Provinsi (Juta Rupiah)

INDIKATOR

INFLOW

OUTFLOW

NET INFLOW/OUTFLOW

I II

2020

III IV

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

I

2021

II

1199,67

2160,30

-960,63

1093,16

3248,59

-2155,43

1089,10

2729,47

-1640,37

796,32

4379,93

-3583,61

1625,71

1481,04

144,67

1268,76

3805,43

-2536,68

III

981,42

2630,22

-1648,80

IV

609,16

3558,70

-2949,54

5.1 KONDISI UMUM

Kegiatan penarikan dan penyetoran uang pada triwulan IV

2021 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Kegiatan penarikan dan penyetoran uang melalui Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp 2,95 triliun (net

outflow), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yakni sebesar Rp 1,65 triliun (net outflow).

5.2

1Transaksi pembayaran non tunai melalui SKNBI

menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Pada triwulan IV 2021, transaksi melalui

SKNBI meningkat baik secara volume maupun nilai

transaksi. Volume transaksi pada triwulan IV 2021 tercatat

sebanyak 63.250 lembar, meningkat dibandingkan dengan

triwulan III 2021 sebanyak 49.119 lembar. Sejalan dengan

volume transaksi, perputaran kliring secara nominal pada

triwulan IV 2021 mencapai sebesar Rp2,71 triliun, meningkat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar Rp2,16

triliun (Grafik 5.1). Penyelenggaraan kegiatan kliring provinsi

Kalimantan Tengah dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah untuk Kota Palangka

Raya, serta oleh bank umum yang ditunjuk oleh Bank

Indonesia untuk wilayah Sampit dan Pangkalan Bun.

5.2.1 Transaksi Sistem Kliring NasionalBank Indonesia (SKNBI)

PERKEMBANGAN SISTEMPEMBAYARAN NON TUNAI

Transaksi pembayaran non tunai RTGS pada triwulan IV

2021 meningkat secara volume, namun menurun secara

nilai transaksi jika dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Volume transaksi pada triwulan IV 2021

tercatat sebanyak 6.229 lembar, naik dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang mencapai sebanyak 5.124

lembar. Namun demikian, transaksi non tunai RTGS secara

nominal justru mengalami penurunan. Pada triwulan IV

2021, nominal transaksi RTGS mencapai sebesar Rp11,57

triliun, turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar Rp16,73 triliun (Grafik 5.2).

5.2.2 Transaksi Melalui Bank Indonesia -2

Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

SKNBI merupakan sarana transfer dana non tunai secara ritel selain RTGS dengan nominal transaksi sampai dengan Rp500 juta. BI RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika (real-time), khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang dikategorikan High Value Payment System atau bernilai besar, di atas Rp100 juta.

1.

2.

G. INFLOW (KANAN)INFLOW (KIRI)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 5.5 Perkembangan Inflow Uang Kartal

RP MILIAR YOY (%)

-40,00

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 5.4 Tren Net Outflow/Inflow

RP MILIAR

(4.000)

(3.500)

(3.000)

(2.500)

(2.000)

(1.500)

(1.000)

(500)

-

500 Net Inflow

Net Outflow

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 5.3 Transaksi Uang Kartal

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

INFLOW TOTALOUTFLOW

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

RP MILIAR

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 5.2 Transaksi RTGS

VOLUME (LEMBAR) NOMINAL RTGS (RP MILIAR)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

Grafik 5.1 Transaksi Kliring

VOLUME (LEMBAR) - RHS NOMINAL KLIRING (RP MILIAR)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Program pengembangan Layanan Keuangan Non Tunai

dan Elektronifikasi merupakan upaya melakukan sinergi

kebijakan keuangan inklusif dan elektronifikasi. Adapun

tujuan dari program tersebut adalah meningkatkan akses

masyarakat kepada layanan keuangan formal, mendorong

masyarakat menggunakan sistem pembayaran dan

instrumen pembayaran non tunai dalam melakukan

transaksi pembayaran, dan mengubah kebiasaan

masyarakat dalam bertransaksi yang sebelumnya tunai

menjadi non tunai – dari yang sifatnya manual menjadi

elektronik. Hal ini sejalan dengan pola hidup baru di era new

normal.

5.2.3 Upaya Pengembangan LayananKeuangan Non Tunai dan Elektronifikasi

5.3 PERKEMBANGAN SISTEMPEMBAYARAN TUNAI

Total transaksi uang kartal di provinsi Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan. Total

transaksi uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 tercatat sebesar Rp4,17 triliun, atau lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan III 2021 tercatat sebesar

Rp3,61 triliun (Grafik 5.4). Peningkatan transaksi uang kartal

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya disebabkan oleh

adanya momen Natal dan Tahun Baru.

Perkembangan kinerja transaksi uang kartal pada triwulan

IV 2021 adalah net outflow. Kondisi net outflow KPwBI

Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat

5.3.1 Aliran Uang Kartal

sebesar Rp 2,95 triliun. Hal ini terjadi akibat penurunan inflow

dari Rp981,42 miliar pada triwulan III 2021 menjadi

Rp609,16 miliar pada triwulan IV 2021 (yoy) dan terjadi

peningkatan outflow dari Rp2,63 triliun pada triwulan III 2020

menjadi Rp3,56 triliun pada triwulan IV 2021 (yoy) (Tabel

5.1).

Pola transaksi net outflow uang kartal di Kalimantan

Tengah didorong oleh peningkatan total aliran uang keluar

(outflow) triwulan IV 2021. Secara triwulan, nominal inflow

pada triwulan IV 2021 mencapai Rp609,16 miliar, lebih

rendah dibandingkan dengan triwulan III 2021 sebesar

Rp981 miliar. Sementara itu, tingkat nominal penarikan

(outlow) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp 3,56

triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III 2021

yakni sebesar Rp2,63 triliun. Dengan demikian, posisi aliran

uang kartal pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp2,95

triliun (net outflow), lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang mengalami net outflow sebesar

Rp 1,65 triliun.

Sepanjang triwulan IV 2021, perkembangan kinerja transaksi

uang kartal memiliki pola net outflow, dengan trend inflow

sepanjang tahun 2021 terus menurun.

48 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

49PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Penyelenggaraan Sistem PembayaranPengelolaan Uang Rupiah

Bab V Bab VPenyelenggaraan Sistem Pembayaran

Pengelolaan Uang Rupiah

Page 62: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Tabel 5.1 Perkembangan Inflow-Outflow Provinsi (Juta Rupiah)

INDIKATOR

INFLOW

OUTFLOW

NET INFLOW/OUTFLOW

I II

2020

III IV

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

I

2021

II

1199,67

2160,30

-960,63

1093,16

3248,59

-2155,43

1089,10

2729,47

-1640,37

796,32

4379,93

-3583,61

1625,71

1481,04

144,67

1268,76

3805,43

-2536,68

III

981,42

2630,22

-1648,80

IV

609,16

3558,70

-2949,54

5.1 KONDISI UMUM

Kegiatan penarikan dan penyetoran uang pada triwulan IV

2021 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Kegiatan penarikan dan penyetoran uang melalui Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp 2,95 triliun (net

outflow), lebih rendah dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya yakni sebesar Rp 1,65 triliun (net outflow).

5.2

1Transaksi pembayaran non tunai melalui SKNBI

menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Pada triwulan IV 2021, transaksi melalui

SKNBI meningkat baik secara volume maupun nilai

transaksi. Volume transaksi pada triwulan IV 2021 tercatat

sebanyak 63.250 lembar, meningkat dibandingkan dengan

triwulan III 2021 sebanyak 49.119 lembar. Sejalan dengan

volume transaksi, perputaran kliring secara nominal pada

triwulan IV 2021 mencapai sebesar Rp2,71 triliun, meningkat

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar Rp2,16

triliun (Grafik 5.1). Penyelenggaraan kegiatan kliring provinsi

Kalimantan Tengah dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah untuk Kota Palangka

Raya, serta oleh bank umum yang ditunjuk oleh Bank

Indonesia untuk wilayah Sampit dan Pangkalan Bun.

5.2.1 Transaksi Sistem Kliring NasionalBank Indonesia (SKNBI)

PERKEMBANGAN SISTEMPEMBAYARAN NON TUNAI

Transaksi pembayaran non tunai RTGS pada triwulan IV

2021 meningkat secara volume, namun menurun secara

nilai transaksi jika dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya. Volume transaksi pada triwulan IV 2021

tercatat sebanyak 6.229 lembar, naik dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang mencapai sebanyak 5.124

lembar. Namun demikian, transaksi non tunai RTGS secara

nominal justru mengalami penurunan. Pada triwulan IV

2021, nominal transaksi RTGS mencapai sebesar Rp11,57

triliun, turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar Rp16,73 triliun (Grafik 5.2).

5.2.2 Transaksi Melalui Bank Indonesia -2

Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

SKNBI merupakan sarana transfer dana non tunai secara ritel selain RTGS dengan nominal transaksi sampai dengan Rp500 juta. BI RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika (real-time), khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang dikategorikan High Value Payment System atau bernilai besar, di atas Rp100 juta.

1.

2.

G. INFLOW (KANAN)INFLOW (KIRI)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 5.5 Perkembangan Inflow Uang Kartal

RP MILIAR YOY (%)

-40,00

-20,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 5.4 Tren Net Outflow/Inflow

RP MILIAR

(4.000)

(3.500)

(3.000)

(2.500)

(2.000)

(1.500)

(1.000)

(500)

-

500 Net Inflow

Net Outflow

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 5.3 Transaksi Uang Kartal

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

INFLOW TOTALOUTFLOW

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

RP MILIAR

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Grafik 5.2 Transaksi RTGS

VOLUME (LEMBAR) NOMINAL RTGS (RP MILIAR)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

Grafik 5.1 Transaksi Kliring

VOLUME (LEMBAR) - RHS NOMINAL KLIRING (RP MILIAR)

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Program pengembangan Layanan Keuangan Non Tunai

dan Elektronifikasi merupakan upaya melakukan sinergi

kebijakan keuangan inklusif dan elektronifikasi. Adapun

tujuan dari program tersebut adalah meningkatkan akses

masyarakat kepada layanan keuangan formal, mendorong

masyarakat menggunakan sistem pembayaran dan

instrumen pembayaran non tunai dalam melakukan

transaksi pembayaran, dan mengubah kebiasaan

masyarakat dalam bertransaksi yang sebelumnya tunai

menjadi non tunai – dari yang sifatnya manual menjadi

elektronik. Hal ini sejalan dengan pola hidup baru di era new

normal.

5.2.3 Upaya Pengembangan LayananKeuangan Non Tunai dan Elektronifikasi

5.3 PERKEMBANGAN SISTEMPEMBAYARAN TUNAI

Total transaksi uang kartal di provinsi Kalimantan Tengah

pada triwulan IV 2021 mengalami peningkatan. Total

transaksi uang kartal melalui Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 tercatat sebesar Rp4,17 triliun, atau lebih tinggi

dibandingkan dengan triwulan III 2021 tercatat sebesar

Rp3,61 triliun (Grafik 5.4). Peningkatan transaksi uang kartal

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya disebabkan oleh

adanya momen Natal dan Tahun Baru.

Perkembangan kinerja transaksi uang kartal pada triwulan

IV 2021 adalah net outflow. Kondisi net outflow KPwBI

Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2021 tercatat

5.3.1 Aliran Uang Kartal

sebesar Rp 2,95 triliun. Hal ini terjadi akibat penurunan inflow

dari Rp981,42 miliar pada triwulan III 2021 menjadi

Rp609,16 miliar pada triwulan IV 2021 (yoy) dan terjadi

peningkatan outflow dari Rp2,63 triliun pada triwulan III 2020

menjadi Rp3,56 triliun pada triwulan IV 2021 (yoy) (Tabel

5.1).

Pola transaksi net outflow uang kartal di Kalimantan

Tengah didorong oleh peningkatan total aliran uang keluar

(outflow) triwulan IV 2021. Secara triwulan, nominal inflow

pada triwulan IV 2021 mencapai Rp609,16 miliar, lebih

rendah dibandingkan dengan triwulan III 2021 sebesar

Rp981 miliar. Sementara itu, tingkat nominal penarikan

(outlow) pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp 3,56

triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan III 2021

yakni sebesar Rp2,63 triliun. Dengan demikian, posisi aliran

uang kartal pada triwulan IV 2021 tercatat sebesar Rp2,95

triliun (net outflow), lebih rendah dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya yang mengalami net outflow sebesar

Rp 1,65 triliun.

Sepanjang triwulan IV 2021, perkembangan kinerja transaksi

uang kartal memiliki pola net outflow, dengan trend inflow

sepanjang tahun 2021 terus menurun.

48 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

49PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Penyelenggaraan Sistem PembayaranPengelolaan Uang Rupiah

Bab V Bab VPenyelenggaraan Sistem Pembayaran

Pengelolaan Uang Rupiah

Page 63: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 5.8 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Pecahan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

LEMBAR

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

100000 50000 20000 10000 5000

TWI-2018 TWII-2018 TWIII-2018 TWIV-2018 TWI-2019 TWII-2019 TWIII-2019 TWIV-2019

TWI-2020 TWII-2020 TWIII-2020 TWIV-2020 TWI-2021 TWII-2021 TWIII-2021 TWIV-2021

Grafik 5.7 Perkembangan Temuan Uang Palsu

LEMBAR

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Tabel 5.2 Kegiatan Kas Titipan

NAMA KAS TITIPAN

Sampit

Muara Teweh

Pangkalan Bun

Buntok

Nanga Bulik

TOTAL

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

OUTFLOWINFLOW TOTAL

I 2021

724.372

32.336

398.288

28.314

19.267

1.202.577

I 2021

507.094

90.365

230.882

131.917

105.200

1.065.458

I 2021

1.231.466

122.701

629.170

160.231

124.467

2.268.035

II 2021

610.560

13.283

330.113

8.849

49.783

1.012.588

II 2021

861.082

272.790

419.316

264.007

240.035

2.057.230

II 2021

1.471.642

286.073

749.429

272.856

289.818

3.069.818

III 2021

534.623

6.021

386.215

960

25.626

953.445

III 2021

626.171

195.450

384.426

118.775

152.510

1.477.332

III 2021

1.160.794

201.471

770.641

119.735

178.136

2.430.777

IV 2021

353.669

1.149

201.032

82

29.232

585.164

IV 2021

616.460

197.620

433.470

183.900

233.155

1.664.605

IV 2021

970.129

198.769

634.502

183.982

262.387

2.249.769

G. OUTFLOWOUTFLOW

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 5.6 Transaksi Outflow Uang Kartal

RP MILIAR YOY (%)

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Kegiatan pendistribusian Uang Layak Edar (ULE)

dilaksanakan di dalam maupun di luar kota Provinsi

Ka l imantan Tengah. Kegiatan penge lo laan dan

pendistribusian yang telah dilakukan Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (KPw BI Prov.

Kalteng) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan uang Rupiah

dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang

sesuai kebutuhan masyarakat, dan dalam kondisi yang layak

edar. Distribusi ULE dilaksanakan dengan mekanisme

penukaran uang di loket Bank Indonesia dan perbankan di

wilayah Kalimantan Tengah, kas keliling dalam dan luar kota,

serta pelaksanaan kas titipan di sejumlah kabupaten.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan

Tengah melakukan kegiatan kas keliling untuk memenuhi

kebutuhan uang kartal yang berkualitas baik dan layak edar

di masyarakat. Salah satu layanan kas luar kantor yang

dilakukan oleh KPwBI Prov. Kalteng adalah kegiatan kas

keliling, yaitu layanan penukaran uang oleh unit kerja

pengelolaan uang rupiah kepada masyarakat. Kegiatan kas

keliling dilaksanakan di tempat keramaian masyarakat

seperti pasar tradisional dan pasar modern, serta kantor

layanan masyarakat, baik di dalam kota maupun luar kota

Palangka Raya. Namun demikian, pasca merebaknya

pandemi covid-19 kegiatan kas keliling dihentikan

sementara mulai Mei 2021.

5.3.2 Pengelolaan Uang Layak Edar

Selain dalam bentuk kegiatan kas keliling, distribusi uang di

luar kantor juga dilakukan dalam bentuk Kas Titipan.

Penyelenggaraan kas titipan merupakan salah satu

implementasi kebijakan Bank Indonesia dalam menyediakan

layanan kas, dan menjamin bahwa uang yang beredar dalam

kondisi layak bagi wilayah yang memilik keterbatasan akses

dan jarak dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

hingga akhir triwulan IV 2021 memiliki 5 (lima) lokasi kas

titipan, yakni di Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit),

Kabupaten Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Kabupaten

Barito Selatan (Buntok), Kabupaten Barito Utara (Muara

Teweh), dan Kabupaten Lamandau (Nanga Bulik). Di tahun

sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Kalimantan Tengah memiliki 7 (tujuh) kas titipan namun 2

(dua) kas titipan sudah ditutup yakni di lokasi kas titipan

Kabupaten Murung Raya (Puruk Cahu), dan Kabupaten

Kapuas (Kuala Kapuas). Kas Titipan ini dilakukan melalui

pola kerja sama dengan perbankan setempat dalam

pelaksanaannya.

Pada triwulan IV 2021 total perputaran uang kartal yang

disalurkan melalui Kas Titipan mengalami penurunan. Total

perputaran uang kartal pada triwulan IV 2021 tercatat

sebesar Rp2,25 triliun, menurun dibandingkan dengan total

perputaran uang kartal kas titipan pada triwulan III 2021

yang tercatat sebesar Rp2,43 triliun. Adapun total perputaran

uang kartal terbesar terjadi di Kas Titipan Kota Sampit yang

tercatat sebesar Rp970 miliar pada triwulan IV 2021,

menurun dibandingkan dengan total perputaran uang kartal

pada triwulan III 2021 yang tercatat sebesar Rp1,16 triliun.

Kebutuhan masyarakat yang tinggi akan uang tunai

menyebabkan uang rupiah kerap dipalsukan. Peredaran

uang palsu di masyarakat ini tentu saja menyebabkan

kerugian bagi Negara dan juga masyarakat. Sebagaimana

yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang, Bank

Indonesia merupakan lembaga Negara yang berwenang

5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Palsu

untuk menentukan keaslian uang rupiah. Oleh karena itu,

masyarakat harus meminta klarifikasi kepada Bank

Indonesia terkait dengan uang rupiah yang diragukan

keasliannya.

Penemuan uang palsu di Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 mengalami penurunan. Jumlah temuan uang palsu

pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 27 lembar, baik

yang dilaporkan perbankan, kepolisian, masyarakat, maupun

hasil temuan saat dilakukan penukaran di loket Bank

Indonesia dan Kas Keliling. Jumlah uang palsu yang

ditemukan tersebut mengalami penurunan dibandingkan

dengan jumlah temuan pada triwulan III 2021 yang tercatat

sebanyak 35 lembar. Pecahan Rp100.000 merupakan

pecahan yang mendominasi temuan uang palsu yang

beredar di Kalimantan Tengah. Uang palsu pecahan

Rp100.000 pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 15

lembar. Penemuan uang palsu ini sejalan dengan upaya

Bank Indonesia dalam mengedukasi masyarakat melalui

sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) secara

intensif dan berkala sebagai upaya meningkatkan kesadaran

masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah.

KPwBI Provinsi Kalimantan Tengah terus berusaha untuk

menjaga tingkat kelayakan uang yang beredar di

masyarakat dan juga menekan peredaran uang palsu dan

uang tiruan melalui kegiatan sosialisasi dan bersinergi

dengan pihak terkait. Sebagai upaya untuk menjaga tingkat

kelayakan uang yang beredar di masyarakat (soil level) serta

menanggulangi peredaran uang palsu di wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah, KPwBI Provinsi Kalimantan Tengah

terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga

uang rupiah dan pengetahuan serta kewaspadaan terhadap

peredaran uang palsu. Dalam berbagai kesempatan dan

acara Bank Indonesia melaksanakan kegiatan sosialisasi

dan edukasi mengenai cara merawat uang rupiah dengan 5J

(uang rupiah Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan

distapler, Jangan diremas dan Jangan dibasahi) serta

sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan 3D (Dilihat,

Diraba dan Diterawang).

5.2.4 Upaya Menjaga Uang Layak Edar danMenekan Peredaran Uang Palsu

50 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

51PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Penyelenggaraan Sistem PembayaranPengelolaan Uang Rupiah

Bab V Bab VPenyelenggaraan Sistem Pembayaran

Pengelolaan Uang Rupiah

Page 64: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 5.8 Temuan Uang Palsu Berdasarkan Pecahan

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

LEMBAR

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

100000 50000 20000 10000 5000

TWI-2018 TWII-2018 TWIII-2018 TWIV-2018 TWI-2019 TWII-2019 TWIII-2019 TWIV-2019

TWI-2020 TWII-2020 TWIII-2020 TWIV-2020 TWI-2021 TWII-2021 TWIII-2021 TWIV-2021

Grafik 5.7 Perkembangan Temuan Uang Palsu

LEMBAR

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Tabel 5.2 Kegiatan Kas Titipan

NAMA KAS TITIPAN

Sampit

Muara Teweh

Pangkalan Bun

Buntok

Nanga Bulik

TOTAL

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

OUTFLOWINFLOW TOTAL

I 2021

724.372

32.336

398.288

28.314

19.267

1.202.577

I 2021

507.094

90.365

230.882

131.917

105.200

1.065.458

I 2021

1.231.466

122.701

629.170

160.231

124.467

2.268.035

II 2021

610.560

13.283

330.113

8.849

49.783

1.012.588

II 2021

861.082

272.790

419.316

264.007

240.035

2.057.230

II 2021

1.471.642

286.073

749.429

272.856

289.818

3.069.818

III 2021

534.623

6.021

386.215

960

25.626

953.445

III 2021

626.171

195.450

384.426

118.775

152.510

1.477.332

III 2021

1.160.794

201.471

770.641

119.735

178.136

2.430.777

IV 2021

353.669

1.149

201.032

82

29.232

585.164

IV 2021

616.460

197.620

433.470

183.900

233.155

1.664.605

IV 2021

970.129

198.769

634.502

183.982

262.387

2.249.769

G. OUTFLOWOUTFLOW

SUMBER: BANK INDONESIA, DATA DIOLAH

Grafik 5.6 Transaksi Outflow Uang Kartal

RP MILIAR YOY (%)

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

Kegiatan pendistribusian Uang Layak Edar (ULE)

dilaksanakan di dalam maupun di luar kota Provinsi

Ka l imantan Tengah. Kegiatan penge lo laan dan

pendistribusian yang telah dilakukan Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah (KPw BI Prov.

Kalteng) ditujukan untuk memenuhi kebutuhan uang Rupiah

dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang

sesuai kebutuhan masyarakat, dan dalam kondisi yang layak

edar. Distribusi ULE dilaksanakan dengan mekanisme

penukaran uang di loket Bank Indonesia dan perbankan di

wilayah Kalimantan Tengah, kas keliling dalam dan luar kota,

serta pelaksanaan kas titipan di sejumlah kabupaten.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan

Tengah melakukan kegiatan kas keliling untuk memenuhi

kebutuhan uang kartal yang berkualitas baik dan layak edar

di masyarakat. Salah satu layanan kas luar kantor yang

dilakukan oleh KPwBI Prov. Kalteng adalah kegiatan kas

keliling, yaitu layanan penukaran uang oleh unit kerja

pengelolaan uang rupiah kepada masyarakat. Kegiatan kas

keliling dilaksanakan di tempat keramaian masyarakat

seperti pasar tradisional dan pasar modern, serta kantor

layanan masyarakat, baik di dalam kota maupun luar kota

Palangka Raya. Namun demikian, pasca merebaknya

pandemi covid-19 kegiatan kas keliling dihentikan

sementara mulai Mei 2021.

5.3.2 Pengelolaan Uang Layak Edar

Selain dalam bentuk kegiatan kas keliling, distribusi uang di

luar kantor juga dilakukan dalam bentuk Kas Titipan.

Penyelenggaraan kas titipan merupakan salah satu

implementasi kebijakan Bank Indonesia dalam menyediakan

layanan kas, dan menjamin bahwa uang yang beredar dalam

kondisi layak bagi wilayah yang memilik keterbatasan akses

dan jarak dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

hingga akhir triwulan IV 2021 memiliki 5 (lima) lokasi kas

titipan, yakni di Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit),

Kabupaten Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Kabupaten

Barito Selatan (Buntok), Kabupaten Barito Utara (Muara

Teweh), dan Kabupaten Lamandau (Nanga Bulik). Di tahun

sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Kalimantan Tengah memiliki 7 (tujuh) kas titipan namun 2

(dua) kas titipan sudah ditutup yakni di lokasi kas titipan

Kabupaten Murung Raya (Puruk Cahu), dan Kabupaten

Kapuas (Kuala Kapuas). Kas Titipan ini dilakukan melalui

pola kerja sama dengan perbankan setempat dalam

pelaksanaannya.

Pada triwulan IV 2021 total perputaran uang kartal yang

disalurkan melalui Kas Titipan mengalami penurunan. Total

perputaran uang kartal pada triwulan IV 2021 tercatat

sebesar Rp2,25 triliun, menurun dibandingkan dengan total

perputaran uang kartal kas titipan pada triwulan III 2021

yang tercatat sebesar Rp2,43 triliun. Adapun total perputaran

uang kartal terbesar terjadi di Kas Titipan Kota Sampit yang

tercatat sebesar Rp970 miliar pada triwulan IV 2021,

menurun dibandingkan dengan total perputaran uang kartal

pada triwulan III 2021 yang tercatat sebesar Rp1,16 triliun.

Kebutuhan masyarakat yang tinggi akan uang tunai

menyebabkan uang rupiah kerap dipalsukan. Peredaran

uang palsu di masyarakat ini tentu saja menyebabkan

kerugian bagi Negara dan juga masyarakat. Sebagaimana

yang telah diamanatkan oleh Undang-Undang, Bank

Indonesia merupakan lembaga Negara yang berwenang

5.3.3 Perkembangan Temuan Uang Palsu

untuk menentukan keaslian uang rupiah. Oleh karena itu,

masyarakat harus meminta klarifikasi kepada Bank

Indonesia terkait dengan uang rupiah yang diragukan

keasliannya.

Penemuan uang palsu di Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah pada triwulan IV

2021 mengalami penurunan. Jumlah temuan uang palsu

pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 27 lembar, baik

yang dilaporkan perbankan, kepolisian, masyarakat, maupun

hasil temuan saat dilakukan penukaran di loket Bank

Indonesia dan Kas Keliling. Jumlah uang palsu yang

ditemukan tersebut mengalami penurunan dibandingkan

dengan jumlah temuan pada triwulan III 2021 yang tercatat

sebanyak 35 lembar. Pecahan Rp100.000 merupakan

pecahan yang mendominasi temuan uang palsu yang

beredar di Kalimantan Tengah. Uang palsu pecahan

Rp100.000 pada triwulan IV 2021 tercatat sebanyak 15

lembar. Penemuan uang palsu ini sejalan dengan upaya

Bank Indonesia dalam mengedukasi masyarakat melalui

sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) secara

intensif dan berkala sebagai upaya meningkatkan kesadaran

masyarakat mengenai ciri-ciri keaslian uang Rupiah.

KPwBI Provinsi Kalimantan Tengah terus berusaha untuk

menjaga tingkat kelayakan uang yang beredar di

masyarakat dan juga menekan peredaran uang palsu dan

uang tiruan melalui kegiatan sosialisasi dan bersinergi

dengan pihak terkait. Sebagai upaya untuk menjaga tingkat

kelayakan uang yang beredar di masyarakat (soil level) serta

menanggulangi peredaran uang palsu di wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah, KPwBI Provinsi Kalimantan Tengah

terus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga

uang rupiah dan pengetahuan serta kewaspadaan terhadap

peredaran uang palsu. Dalam berbagai kesempatan dan

acara Bank Indonesia melaksanakan kegiatan sosialisasi

dan edukasi mengenai cara merawat uang rupiah dengan 5J

(uang rupiah Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan

distapler, Jangan diremas dan Jangan dibasahi) serta

sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan 3D (Dilihat,

Diraba dan Diterawang).

5.2.4 Upaya Menjaga Uang Layak Edar danMenekan Peredaran Uang Palsu

50 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

51PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Penyelenggaraan Sistem PembayaranPengelolaan Uang Rupiah

Bab V Bab VPenyelenggaraan Sistem Pembayaran

Pengelolaan Uang Rupiah

Page 65: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Ketenagakerjaan

dan Kesejahteraan

BAB VI

Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah,

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat

dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu dari

kontraksi 1,28% di Bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif

0,39% di Bulan Agustus 2021.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi

Kalimantan Tengah pada Bulan Agustus 2021 tumbuh negatif

sebesar 1,09% menurun dibandingkan dengan periode yang

sama tahun sebelumnya.

Page 66: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Ketenagakerjaan

dan Kesejahteraan

BAB VI

Sejalan dengan perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah,

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat

dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu dari

kontraksi 1,28% di Bulan Agustus 2020 menjadi tumbuh positif

0,39% di Bulan Agustus 2021.

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi

Kalimantan Tengah pada Bulan Agustus 2021 tumbuh negatif

sebesar 1,09% menurun dibandingkan dengan periode yang

sama tahun sebelumnya.

Page 67: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 6.4 Likert Scale Penggunaan Tenaga Kerja Liaison Bank Indonesia

SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA, DIOLAH

PROYEKSI JUMLAH TK JUMLAH TK

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-2,00

-1,50

-1,00

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

Grafik 6.3 Perkembangan Indek Ekspektasi Konsumen

IEK KONDISI PENGHASILAN KONDISI EKONOMI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA

SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0

149,00

140,17

137,00

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

14

2,0

6

Grafik 6.2 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja per Sektor

SUMBER: BPS, DIOLAH

2019

FEB AGS

2018

FEB AGS

2020

FEB AGS FEB

2021

AGS

PERTANIAN INDUSTRI PERDAGANGAN PERTAMBANGAN JASA LAINNYA

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Grafik 6.1 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Serapan Tenaga Kerja

SUMBER : BPS, DIOLAH

GROWTH ANGKATAN KERJA (%) GROWTH SERAPAN TENAGA KERJA (%)

2,50

2,00

1,50

1,00

0,50

0

-0,50

-1,00

-1,50

2019

FEB AGS

2020

FEB AGS

2021

FEB AGS

6.1 KETENAGAKERJAAN

Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Tengah per

Agustus 2021 tercatat mengalami perbaikan di tengah

kondisi pandemi yang terus membaik serta pemulihan

ekonomi yang terus berlanjut. Perbaikan kondisi

ketenagakerjaan selama pandemi Covid-19 ditandai dengan

penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada

periode Agustus 2021, dibandingkan dengan Agustus 2020

meski belum lebih baik dibandingkan dengan Agustus 2019

atau sebelum pandemi Covid-19. Tercatat TPT per Agustus

2021 sebesar 4,53%, menurun dibandingkan dengan

Agustus 2020 sebesar 4,58%. Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) per Agustus 2021 juga tercatat mengalami

peningkatan menjadi sebesar 68,67% dibandingkan dengan

Agustus 2020 yang sebesar 68,40%. (Tabel 6.1).

Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2021

membaik sejalan perbaikan kondisi ekonomi. Pada

Agustus 2021, penyerapan tenaga kerja tumbuh positif

2,15% (yoy), membaik dibandingkan dengan penyerapan

6.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama

STATUS PEKERJAAN UTAMA

Penduduk Usia Kerja (ribu Jiwa)

Angkatan Kerja (ribu Jiwa)

Bekerja (ribu Jiwa)

Pengangguran (ribu Jiwa)

Bukan Angkatan Kerja (ribu Jiwa)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (tpak) (%)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

Bekerja Tidak Penuh (ribu Jiwa)

Setengah Menganggur (ribu Jiwa)

Paruh Waktu (ribu Jiwa)

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

FEB

2019

1.960,50

1.416,20

1.369,00

47,20

544,30

72,23

3,33

367,10

91,80

275,30

AGS

1.983,60

1.374,40

1.319,00

55,50

638,10

69,29

4,04

392,00

79,70

312,30

FEB

2020

AGS FEB

2021

2.000,68

1.418,27

1.371,11

47,16

582,41

70,89

3,33

442,00

89,00

353,00

2.019,52

1.381,44

1.318,13

63,31

638,08

68,40

4,58

465,40

106,00

359,40

2.036,08

1.413,78

1.353,63

60,15

622,30

69,44

4,25

456,71

83,79

372,93

AGS

2.053,88

1.410,31

1.346,44

63,87

643,57

68,67

4,53

471,79

80,92

390,87

tenaga kerja pada Agustus 2020 yang tumbuh melambat

-0,07% (yoy). Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian

Kalimantan Tengah yang terus menunjukan perbaikan.

(Grafik 6.1).

Secara spasial, TPT di Perkotaan pada bulan Agustus 2021

mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari TPT

Perkotaan di Kalimantan Tengah per Agustus 2021 sebesar

5,18%, meningkat dibandingkan dengan Agustus 2020

sebesar 5,13%, meski lebih baik dibandingkan dengan bulan

Februari 2021 yang tercatat sebesar 5,30%. Sementara itu,

TPT Perdesaan menunjukan perbaikan tercatat per bulan

Agustus 2021 sebesar 4,05%, lebih rendah dibandingkan

dengan bulan Agustus 2020 sebesar 4,20%. Perbaikan TPT

Perdesaan sejalan dengan terus perbaikan sektor pertanian,

sementara TPT di Perkotaan sejalan dengan masih belum

begitu pulihnya sektor perdagangan dan sektor akomodasi

dan makan minum sejalan dengan kondisi pandemi yang

terjadi.

Berdasarkan distr ibusi , sektor per tanian masih

mendominasi pangsa tenaga kerja di Kalimantan Tengah.

Sampai bulan Agustus 2021, jumlah tenaga kerja yang

bekerja pada sektor pertanian di Kalimantan Tengah adalah

sebanyak 505.588 orang, meningkat dibandingkan dengan

jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor yang sama pada

Agustus 2020, yang tercatat sebanyak 502.867 orang. Sektor

ini menyerap sekitar 37,55% dari seluruh tenaga kerja di

Kalimantan Tengah. Sektor lainnya yang menyerap tenaga

kerja terbesar adalah perdagangan dan jasa masing-masing

sebesar 17,50% dan 16,28% (Tabel 6.2 dan Grafik 6.2).

Vaksinasi COVID-19 yang terus merata dan perbaikan

kondisi perekonomian provinsi Kalimantan Tengah

berpengaruh pada perkembangan ketenagakerjaan

Kalimantan Tengah pada tahun 2020 hingga triwulan III

tahun 2021. Mulai penurunan level penerapan Kebijakan

PPKM di wilayah Kalimantan Tengah ke level 1 berpengaruh

kepada akses dan mobilitas penduduk. Hal ini juga

memengaruhi optimisme konsumen dan pelaku usaha.

Kondisi ini tercermin pada penurunan pengangguran akibat

Covid-19 dari sebanyak 9,33 ribu orang menjadi 6,21 ribu

orang jika dibandingkan dengan periode sebelumnya per

Agustus 2020 (Tabel 6.3).

Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja (PUK)

KOMPONEN

Pengangguran Karena Covid-19

BAK Karena Covid-19

Sementara Tidak Bekerja Covid-19

Penduduk dengan Jam Kerja Lebih

Pendek Karena Covid-19

Total

Penduduk usia kerja (PUK)

Presentase terhadap (PUK)

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

-3,12

-3,45

3,21

-35,48

-38,78

34,36

-2,05

Ribu orang

PerubahanAgt 2020 - Agt 2021

Persen

-33,39

-55,34

29,84

-21,60

-20,37

1,70

-21,71

6,21

2,78

13,97

128,57

151,54

2.053,88

7,38

Agustus2021

9,33

6,23

10,76

164,00

190,31

2.019,52

9,42

Agustus2020

Tabel 6.2 Sebaran Tenaga Kerja per Sektoral

SEKTOR

Pertanian

Industri

Perdagangan

Pertambangan

Jasa

Lainnya

TOTAL

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

AGS

2019

454.234

73.105

230.813

95.967

387.564

127.317

1.369.000

FEB

504.735

79.674

208.348

77.815

219.502

238.225

1.328.298

FEB

2020

AGS FEB

2021

503.883

89.808

218.006

90.082

236.928

232.403

1.371.110

502.867

76.056

228.827

83.042

213.801

213.537

1.318.130

469.439

87.986

253.941

82.842

233.501

225.921

1.353.630

AGS

505.588

76.343

235.627

90.481

219.200

219.200

1.346.440

6.1.2 Prospek Ketenagakerjaan

Kondisi ketenagakerjaan pada triwulan I-2022 diperkirakan

akan membaik dibandingkan dengan triwulan IV-2021.

Perkiraan perbaikan dimaksud mengacu pada hasil Survei

Konsumen (SK) Bank Indonesia Kalimantan Tengah yang

menunjukan optimisme konsumen terhadap kondisi

perekonomian, penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja

ke depan membaik, dibandingkan dengan hasil SK pada

triwulan III 2021. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil liaison

Bank Indonesia Kalimantan Tengah yang dilakukan kepada

pelaku usaha selama triwulan IV 2021, di mana secara umum

pelaku usaha berencana untuk melakukan penambahan

tenaga kerja ke depan (Grafik 6.3 dan Grafik 6.4).

54 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

55PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI Bab VI

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Page 68: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 6.4 Likert Scale Penggunaan Tenaga Kerja Liaison Bank Indonesia

SUMBER: LIAISON BANK INDONESIA, DIOLAH

PROYEKSI JUMLAH TK JUMLAH TK

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

-2,00

-1,50

-1,00

-0,50

0,00

0,50

1,00

1,50

Grafik 6.3 Perkembangan Indek Ekspektasi Konsumen

IEK KONDISI PENGHASILAN KONDISI EKONOMI KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA

SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0

149,00

140,17

137,00

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

14

2,0

6

Grafik 6.2 Perkembangan Pangsa Tenaga Kerja per Sektor

SUMBER: BPS, DIOLAH

2019

FEB AGS

2018

FEB AGS

2020

FEB AGS FEB

2021

AGS

PERTANIAN INDUSTRI PERDAGANGAN PERTAMBANGAN JASA LAINNYA

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Grafik 6.1 Pertumbuhan Angkatan Kerja dan Serapan Tenaga Kerja

SUMBER : BPS, DIOLAH

GROWTH ANGKATAN KERJA (%) GROWTH SERAPAN TENAGA KERJA (%)

2,50

2,00

1,50

1,00

0,50

0

-0,50

-1,00

-1,50

2019

FEB AGS

2020

FEB AGS

2021

FEB AGS

6.1 KETENAGAKERJAAN

Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan Tengah per

Agustus 2021 tercatat mengalami perbaikan di tengah

kondisi pandemi yang terus membaik serta pemulihan

ekonomi yang terus berlanjut. Perbaikan kondisi

ketenagakerjaan selama pandemi Covid-19 ditandai dengan

penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada

periode Agustus 2021, dibandingkan dengan Agustus 2020

meski belum lebih baik dibandingkan dengan Agustus 2019

atau sebelum pandemi Covid-19. Tercatat TPT per Agustus

2021 sebesar 4,53%, menurun dibandingkan dengan

Agustus 2020 sebesar 4,58%. Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) per Agustus 2021 juga tercatat mengalami

peningkatan menjadi sebesar 68,67% dibandingkan dengan

Agustus 2020 yang sebesar 68,40%. (Tabel 6.1).

Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2021

membaik sejalan perbaikan kondisi ekonomi. Pada

Agustus 2021, penyerapan tenaga kerja tumbuh positif

2,15% (yoy), membaik dibandingkan dengan penyerapan

6.1.1 Kondisi Ketenagakerjaan

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama

STATUS PEKERJAAN UTAMA

Penduduk Usia Kerja (ribu Jiwa)

Angkatan Kerja (ribu Jiwa)

Bekerja (ribu Jiwa)

Pengangguran (ribu Jiwa)

Bukan Angkatan Kerja (ribu Jiwa)

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (tpak) (%)

Tingkat Pengangguran Terbuka (%)

Bekerja Tidak Penuh (ribu Jiwa)

Setengah Menganggur (ribu Jiwa)

Paruh Waktu (ribu Jiwa)

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

FEB

2019

1.960,50

1.416,20

1.369,00

47,20

544,30

72,23

3,33

367,10

91,80

275,30

AGS

1.983,60

1.374,40

1.319,00

55,50

638,10

69,29

4,04

392,00

79,70

312,30

FEB

2020

AGS FEB

2021

2.000,68

1.418,27

1.371,11

47,16

582,41

70,89

3,33

442,00

89,00

353,00

2.019,52

1.381,44

1.318,13

63,31

638,08

68,40

4,58

465,40

106,00

359,40

2.036,08

1.413,78

1.353,63

60,15

622,30

69,44

4,25

456,71

83,79

372,93

AGS

2.053,88

1.410,31

1.346,44

63,87

643,57

68,67

4,53

471,79

80,92

390,87

tenaga kerja pada Agustus 2020 yang tumbuh melambat

-0,07% (yoy). Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian

Kalimantan Tengah yang terus menunjukan perbaikan.

(Grafik 6.1).

Secara spasial, TPT di Perkotaan pada bulan Agustus 2021

mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari TPT

Perkotaan di Kalimantan Tengah per Agustus 2021 sebesar

5,18%, meningkat dibandingkan dengan Agustus 2020

sebesar 5,13%, meski lebih baik dibandingkan dengan bulan

Februari 2021 yang tercatat sebesar 5,30%. Sementara itu,

TPT Perdesaan menunjukan perbaikan tercatat per bulan

Agustus 2021 sebesar 4,05%, lebih rendah dibandingkan

dengan bulan Agustus 2020 sebesar 4,20%. Perbaikan TPT

Perdesaan sejalan dengan terus perbaikan sektor pertanian,

sementara TPT di Perkotaan sejalan dengan masih belum

begitu pulihnya sektor perdagangan dan sektor akomodasi

dan makan minum sejalan dengan kondisi pandemi yang

terjadi.

Berdasarkan distr ibusi , sektor per tanian masih

mendominasi pangsa tenaga kerja di Kalimantan Tengah.

Sampai bulan Agustus 2021, jumlah tenaga kerja yang

bekerja pada sektor pertanian di Kalimantan Tengah adalah

sebanyak 505.588 orang, meningkat dibandingkan dengan

jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor yang sama pada

Agustus 2020, yang tercatat sebanyak 502.867 orang. Sektor

ini menyerap sekitar 37,55% dari seluruh tenaga kerja di

Kalimantan Tengah. Sektor lainnya yang menyerap tenaga

kerja terbesar adalah perdagangan dan jasa masing-masing

sebesar 17,50% dan 16,28% (Tabel 6.2 dan Grafik 6.2).

Vaksinasi COVID-19 yang terus merata dan perbaikan

kondisi perekonomian provinsi Kalimantan Tengah

berpengaruh pada perkembangan ketenagakerjaan

Kalimantan Tengah pada tahun 2020 hingga triwulan III

tahun 2021. Mulai penurunan level penerapan Kebijakan

PPKM di wilayah Kalimantan Tengah ke level 1 berpengaruh

kepada akses dan mobilitas penduduk. Hal ini juga

memengaruhi optimisme konsumen dan pelaku usaha.

Kondisi ini tercermin pada penurunan pengangguran akibat

Covid-19 dari sebanyak 9,33 ribu orang menjadi 6,21 ribu

orang jika dibandingkan dengan periode sebelumnya per

Agustus 2020 (Tabel 6.3).

Tabel 6.3 Dampak COVID-19 terhadap Penduduk Usia Kerja (PUK)

KOMPONEN

Pengangguran Karena Covid-19

BAK Karena Covid-19

Sementara Tidak Bekerja Covid-19

Penduduk dengan Jam Kerja Lebih

Pendek Karena Covid-19

Total

Penduduk usia kerja (PUK)

Presentase terhadap (PUK)

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

-3,12

-3,45

3,21

-35,48

-38,78

34,36

-2,05

Ribu orang

PerubahanAgt 2020 - Agt 2021

Persen

-33,39

-55,34

29,84

-21,60

-20,37

1,70

-21,71

6,21

2,78

13,97

128,57

151,54

2.053,88

7,38

Agustus2021

9,33

6,23

10,76

164,00

190,31

2.019,52

9,42

Agustus2020

Tabel 6.2 Sebaran Tenaga Kerja per Sektoral

SEKTOR

Pertanian

Industri

Perdagangan

Pertambangan

Jasa

Lainnya

TOTAL

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

AGS

2019

454.234

73.105

230.813

95.967

387.564

127.317

1.369.000

FEB

504.735

79.674

208.348

77.815

219.502

238.225

1.328.298

FEB

2020

AGS FEB

2021

503.883

89.808

218.006

90.082

236.928

232.403

1.371.110

502.867

76.056

228.827

83.042

213.801

213.537

1.318.130

469.439

87.986

253.941

82.842

233.501

225.921

1.353.630

AGS

505.588

76.343

235.627

90.481

219.200

219.200

1.346.440

6.1.2 Prospek Ketenagakerjaan

Kondisi ketenagakerjaan pada triwulan I-2022 diperkirakan

akan membaik dibandingkan dengan triwulan IV-2021.

Perkiraan perbaikan dimaksud mengacu pada hasil Survei

Konsumen (SK) Bank Indonesia Kalimantan Tengah yang

menunjukan optimisme konsumen terhadap kondisi

perekonomian, penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja

ke depan membaik, dibandingkan dengan hasil SK pada

triwulan III 2021. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil liaison

Bank Indonesia Kalimantan Tengah yang dilakukan kepada

pelaku usaha selama triwulan IV 2021, di mana secara umum

pelaku usaha berencana untuk melakukan penambahan

tenaga kerja ke depan (Grafik 6.3 dan Grafik 6.4).

54 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

55PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI Bab VI

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Page 69: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 6.9 Indeks Kondisi Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

IKE PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAP. KERJA

106,83

117,33

120,00

11

4,7

2

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Grafik 6.8 Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

20192017

MAR SEPMAR SEP

KOTA + DESA

2018

MAR SEP

0,000

0,050

0,100

0,150

0,200

0,250

0,300

0,350

2020

MAR SEP MAR

2021

Grafik 6.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

KOTA + DESA

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

SEP

0,2000,220

0,1500,170

20192017

MAR SEPMAR SEP

2018

MAR SEP

2020

MAR SEP MAR

2021

SEP

0,8000,880

0,710 0,750

Grafik 6.6 Indeks Penghasilan Survei Konsumen Bank Indonesia

SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

59,50

84,00

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III

PENGHASILAN

Grafik 6.5 Perkembangan Angka Kemiskinan

SUMBER: BPS, DIOLAH

11

4,7

2

20192017

MAR SEPMAR SEP

2018

MAR SEP

2020

MAR SEP MAR

2021

SEP

57

.86

0

83

.17

0

14

1.0

30

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

KOTA KOTA DESA KOTA+DESADESA KOTA+DESA

6.2 KESEJAHTERAAN

6.2.1 Kemiskinan

Sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi Kalimantan

Tengah, kondisi kesejahteraan masyarakat periode

September 2021 mengalami perbaikan. Sampai bulan

September 2021, jumlah penduduk miskin di Kalimantan

Tengah adalah sebanyak 141.030 jiwa, atau sebanyak 5,16%

dari jumlah penduduk Kalimantan Tengah. Kondisi

kemiskinan pada periode ini membaik jika dibandingkan

dengan periode September 2020, yang tercatat sebanyak

141.780 jiwa, atau 5,26% dari jumlah penduduk Kalimantan

Tengah.

Secara spasial, kondisi kemiskinan pada pedesaan di

Kalimantan Tengah membaik pada periode September

2021. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama

pada tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin di wilayah

pedesaan menurun dari sebesar 5,50% menjadi 5,23%,

dengan jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak

83.170 orang. Sementara itu, kemiskinan di perkotaan

mengalami kenaikan dari September 2020 sebesar 4,92%

menjadi 5,08% pada September 2021. Penurunan

kemiskinan di pedesaan sejalan dengan penurunan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) seiring dengan terus

perbaikan sektor pertanian dan perkebunan antara lain

didorong oleh peningkatan harga komoditas TBS (Tandan

Buah Segar) Kelapa Sawit. (Grafik 6.5).

Garis kemiskinan di Kalimantan Tengah sampai bulan

September 2021 mengalami peningkatan dibandingkan

dengan periode bulan September 2020. Secara spasial,

garis kemiskinan di pedesaan mengalami peningkatan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan. Di pedesaan,

garis kemiskinan meningkat sebesar 7,65% (yoy) menjadi

Rp537.135 pada bulan September 2021, sementara di

perkotaan garis kemiskinan meningkat sebesar 6,14% (yoy)

menjadi Rp499.553 pada periode yang sama. Masih

tingginya tingkat kemiskinan diperkotaan sejalan dengan

terbatasnya aktifitas masyarakat pada kondisi pandemi

Covid-19.

Tingkat kemiskinan yang menurun juga terkonfirmasi oleh

indeks penghasilan saat ini, hasil Survei Konsumen (SK)

Bank Indonesia. Indeks penghasilan pada Survei Konsumen

Bank Indonesia merupakan salah satu indikator dalam

mengukur kondisi kesejahteraan. Pada triwulan III 2021,

indeks penghasilan Kalimantan Tengah mengalami

peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 59,50. Kenaikan indeks penghasilan ini

menunjukkan bahwa optimisme masyarakat meningkat

terhadap perbaikan tingkat pendapatan di Kalimantan

Tengah pada triwulan III 2021, sejalan dengan perbaikan

kondisi ekonomi. (Grafik 6.6).

6.2.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan

Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2021

mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan di

Kalimantan Tengah turun menjadi 0,71 pada September

2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 0,88. Penurunan indeks kedalaman

kemiskinan merupakan indikasi bahwa secara umum rata-

rata pengeluaran masing-masing penduduk miskin di

Provinsi Kalimantan Tengah mulai menjauhi angka garis

kemiskinan (Grafik 6.7).

Sejalan dengan hal tersebut, Indeks Keparahan Kemiskinan

pada September 2021 juga mengalami penurunan. Pada

periode September 2021, indeks keparahan kemiskinan

Kalimantan Tengah adalah sebesar 0,17, menurun dari

indeks keparahan kemiskinan pada September 2020

sebesar 0,22. Indeks Keparahan Kemiskinan memberikan

gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara

penduduk miskin. Semakin rendah nilai indeks, semakin

rendah ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin

(Grafik 6.8).

6.2.3 Daya Beli Masyarakat

Berdasarkan Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia,

terlihat bahwa daya beli masyarakat mengalami

peningkatan. Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dari

Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada triwulan IV

2021 tercatat sebesar 114,72 meningkat dari capaian IKE

pada triwulan IV 2020 sebesar 87,72. Pembatasan

pergerakan masyarakat yang tidak seketat tahun

sebelumnya berdampak pada peningkatan aktifitas

masyarakat, sehingga mendorong konsumsi masyarakat.

Hal ini terkonfirmasi oleh IKK yang mengalami perbaikan

dari 123,08 pada triwulan IV 2020 menjadi 128,39 pada

triwulan IV 2021. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan

sektor konsumsi rumah tangga Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 yang telah tumbuh positif dibandingkan

dengan triwulan IV 2020 yang masih terkontraksi (tumbuh

negatif). Selain itu, komponen IKE yang lain, yaitu kondisi

penghasi lan, pembel ian barang tahan lama, dan

ketersediaan lapangan kerja terpantau mengalami kenaikan

menjadi masing-masing sebesar 120; 117,33 dan 106,83

pada triwulan IV 2021, dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya masing-masing sebesar 82,17; 114,17; dan

66,83. (Grafik 6.9).

Ke depan, masyarakat meyakini kondisi ekonomi terus

mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari IEK sebesar

114,72 pada triwulan IV 2021, meningkat dibandingkan

dengan triwulan IV 2020 sebesar 87,22. Perbaikan tersebut

sejalan dengan optimisme kondisi ekonomi, penghasilan

dan ketersediaan lapangan kerja yang akan membaik dalam

6 (enam) bulan ke depan (Grafik 6.3).

6.2.4 Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

NTP gabungan di Kalimantan Tengah pada triwulan IV-

2021 adalah sebesar 128,13. NTP pada triwulan ini lebih

tinggi dari NTP pada triwulan IV-2020 sebesar 105,95.

Kenaikan NTP ini sejalan dengan capaian Indeks Diterima

Petani (IT) yang meningkat dari 130,96 pada triwulan III-

2021 menjadi 140,97 pada triwulan IV-2021 serta capaian

Indeks Dibayar Petani (IB) yang meningkat dari 108,69

menjadi 110,01 pada triwulan IV-2021 (Grafik 6.10).

Peningkatan NTP Kalimantan Tengah pada triwulan IV-

2021 didorong oleh peningkatan secara umum pada

seluruh subsektor NTP. Dari kelima sub sektor, nilai tukar

yang mengalami kenaikan cukup signifikan pada triwulan IV-

2021 berasal dari NTP perkebunan. Hal ini sejalan dengan

harga TBS Kelapa Sawit yang terus mengalami peningkatan

mengikuti tren peningkatan harga komoditas CPO global

(Grafik 6.11).

56 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

57PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI Bab VI

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Page 70: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 6.9 Indeks Kondisi Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

IKE PENGHASILAN PEMBELIAN BARANG TAHAN LAMA KETERSEDIAAN LAP. KERJA

106,83

117,33

120,00

11

4,7

2

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III IV

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Grafik 6.8 Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

20192017

MAR SEPMAR SEP

KOTA + DESA

2018

MAR SEP

0,000

0,050

0,100

0,150

0,200

0,250

0,300

0,350

2020

MAR SEP MAR

2021

Grafik 6.7 Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

KOTA + DESA

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

SEP

0,2000,220

0,1500,170

20192017

MAR SEPMAR SEP

2018

MAR SEP

2020

MAR SEP MAR

2021

SEP

0,8000,880

0,710 0,750

Grafik 6.6 Indeks Penghasilan Survei Konsumen Bank Indonesia

SUMBER : SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

59,50

84,00

I II

2020

III IVI II

2019

III IVI II

2018

III IV I II

2021

III

PENGHASILAN

Grafik 6.5 Perkembangan Angka Kemiskinan

SUMBER: BPS, DIOLAH

11

4,7

2

20192017

MAR SEPMAR SEP

2018

MAR SEP

2020

MAR SEP MAR

2021

SEP

57

.86

0

83

.17

0

14

1.0

30

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

KOTA KOTA DESA KOTA+DESADESA KOTA+DESA

6.2 KESEJAHTERAAN

6.2.1 Kemiskinan

Sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi Kalimantan

Tengah, kondisi kesejahteraan masyarakat periode

September 2021 mengalami perbaikan. Sampai bulan

September 2021, jumlah penduduk miskin di Kalimantan

Tengah adalah sebanyak 141.030 jiwa, atau sebanyak 5,16%

dari jumlah penduduk Kalimantan Tengah. Kondisi

kemiskinan pada periode ini membaik jika dibandingkan

dengan periode September 2020, yang tercatat sebanyak

141.780 jiwa, atau 5,26% dari jumlah penduduk Kalimantan

Tengah.

Secara spasial, kondisi kemiskinan pada pedesaan di

Kalimantan Tengah membaik pada periode September

2021. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama

pada tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin di wilayah

pedesaan menurun dari sebesar 5,50% menjadi 5,23%,

dengan jumlah penduduk miskin di perdesaan sebanyak

83.170 orang. Sementara itu, kemiskinan di perkotaan

mengalami kenaikan dari September 2020 sebesar 4,92%

menjadi 5,08% pada September 2021. Penurunan

kemiskinan di pedesaan sejalan dengan penurunan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) seiring dengan terus

perbaikan sektor pertanian dan perkebunan antara lain

didorong oleh peningkatan harga komoditas TBS (Tandan

Buah Segar) Kelapa Sawit. (Grafik 6.5).

Garis kemiskinan di Kalimantan Tengah sampai bulan

September 2021 mengalami peningkatan dibandingkan

dengan periode bulan September 2020. Secara spasial,

garis kemiskinan di pedesaan mengalami peningkatan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan. Di pedesaan,

garis kemiskinan meningkat sebesar 7,65% (yoy) menjadi

Rp537.135 pada bulan September 2021, sementara di

perkotaan garis kemiskinan meningkat sebesar 6,14% (yoy)

menjadi Rp499.553 pada periode yang sama. Masih

tingginya tingkat kemiskinan diperkotaan sejalan dengan

terbatasnya aktifitas masyarakat pada kondisi pandemi

Covid-19.

Tingkat kemiskinan yang menurun juga terkonfirmasi oleh

indeks penghasilan saat ini, hasil Survei Konsumen (SK)

Bank Indonesia. Indeks penghasilan pada Survei Konsumen

Bank Indonesia merupakan salah satu indikator dalam

mengukur kondisi kesejahteraan. Pada triwulan III 2021,

indeks penghasilan Kalimantan Tengah mengalami

peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 59,50. Kenaikan indeks penghasilan ini

menunjukkan bahwa optimisme masyarakat meningkat

terhadap perbaikan tingkat pendapatan di Kalimantan

Tengah pada triwulan III 2021, sejalan dengan perbaikan

kondisi ekonomi. (Grafik 6.6).

6.2.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan

Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2021

mengalami penurunan. Indeks kedalaman kemiskinan di

Kalimantan Tengah turun menjadi 0,71 pada September

2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun

sebelumnya sebesar 0,88. Penurunan indeks kedalaman

kemiskinan merupakan indikasi bahwa secara umum rata-

rata pengeluaran masing-masing penduduk miskin di

Provinsi Kalimantan Tengah mulai menjauhi angka garis

kemiskinan (Grafik 6.7).

Sejalan dengan hal tersebut, Indeks Keparahan Kemiskinan

pada September 2021 juga mengalami penurunan. Pada

periode September 2021, indeks keparahan kemiskinan

Kalimantan Tengah adalah sebesar 0,17, menurun dari

indeks keparahan kemiskinan pada September 2020

sebesar 0,22. Indeks Keparahan Kemiskinan memberikan

gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara

penduduk miskin. Semakin rendah nilai indeks, semakin

rendah ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin

(Grafik 6.8).

6.2.3 Daya Beli Masyarakat

Berdasarkan Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia,

terlihat bahwa daya beli masyarakat mengalami

peningkatan. Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dari

Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada triwulan IV

2021 tercatat sebesar 114,72 meningkat dari capaian IKE

pada triwulan IV 2020 sebesar 87,72. Pembatasan

pergerakan masyarakat yang tidak seketat tahun

sebelumnya berdampak pada peningkatan aktifitas

masyarakat, sehingga mendorong konsumsi masyarakat.

Hal ini terkonfirmasi oleh IKK yang mengalami perbaikan

dari 123,08 pada triwulan IV 2020 menjadi 128,39 pada

triwulan IV 2021. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan

sektor konsumsi rumah tangga Kalimantan Tengah pada

triwulan IV 2021 yang telah tumbuh positif dibandingkan

dengan triwulan IV 2020 yang masih terkontraksi (tumbuh

negatif). Selain itu, komponen IKE yang lain, yaitu kondisi

penghasi lan, pembel ian barang tahan lama, dan

ketersediaan lapangan kerja terpantau mengalami kenaikan

menjadi masing-masing sebesar 120; 117,33 dan 106,83

pada triwulan IV 2021, dibandingkan dengan triwulan

sebelumnya masing-masing sebesar 82,17; 114,17; dan

66,83. (Grafik 6.9).

Ke depan, masyarakat meyakini kondisi ekonomi terus

mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari IEK sebesar

114,72 pada triwulan IV 2021, meningkat dibandingkan

dengan triwulan IV 2020 sebesar 87,22. Perbaikan tersebut

sejalan dengan optimisme kondisi ekonomi, penghasilan

dan ketersediaan lapangan kerja yang akan membaik dalam

6 (enam) bulan ke depan (Grafik 6.3).

6.2.4 Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Tengah mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

NTP gabungan di Kalimantan Tengah pada triwulan IV-

2021 adalah sebesar 128,13. NTP pada triwulan ini lebih

tinggi dari NTP pada triwulan IV-2020 sebesar 105,95.

Kenaikan NTP ini sejalan dengan capaian Indeks Diterima

Petani (IT) yang meningkat dari 130,96 pada triwulan III-

2021 menjadi 140,97 pada triwulan IV-2021 serta capaian

Indeks Dibayar Petani (IB) yang meningkat dari 108,69

menjadi 110,01 pada triwulan IV-2021 (Grafik 6.10).

Peningkatan NTP Kalimantan Tengah pada triwulan IV-

2021 didorong oleh peningkatan secara umum pada

seluruh subsektor NTP. Dari kelima sub sektor, nilai tukar

yang mengalami kenaikan cukup signifikan pada triwulan IV-

2021 berasal dari NTP perkebunan. Hal ini sejalan dengan

harga TBS Kelapa Sawit yang terus mengalami peningkatan

mengikuti tren peningkatan harga komoditas CPO global

(Grafik 6.11).

56 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

57PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI Bab VI

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Page 71: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 6.11 NTP Kalimantan Tengah dan Komponennya

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN

TRIWULAN IV 2021

80,00

90,00

100,00

110,00

120,00

130,00

140,00

150,00

160,00

Grafik 6.10 NTP Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

INDEKS DIBAYAR PETANI (IB) NTPINDEKS DITERIMA PETANI (IT)

I II

2020

III IVI II

2019

III IV I

2021

14

0,9

71

10

,01

12

8,1

3

II III IV

0

20

40

60

80

100

120

140

160

94,93

102,42

151,73

107,29103,06

58 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI

Page 72: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 6.11 NTP Kalimantan Tengah dan Komponennya

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PERIKANAN

TRIWULAN IV 2021

80,00

90,00

100,00

110,00

120,00

130,00

140,00

150,00

160,00

Grafik 6.10 NTP Provinsi Kalimantan Tengah

SUMBER : BADAN PUSAT STATISTIK, DIOLAH

INDEKS DIBAYAR PETANI (IB) NTPINDEKS DITERIMA PETANI (IT)

I II

2020

III IVI II

2019

III IV I

2021

14

0,9

71

10

,01

12

8,1

3

II III IV

0

20

40

60

80

100

120

140

160

94,93

102,42

151,73

107,29103,06

58 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Ketenagakerjaan dan KesejahteraanBab VI

Page 73: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Prospek

Perekonomian Daerah

BAB VII

Momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut, sinyal

perbaikan terlihat di beberapa sektor utama penopang

ekonomi, konsumsi rumah tangga yang terus menguat sejalan

dengan meningkatnya optimisme dan perbaikan ekonomi

disertai terus berjalannya program vaksinasi mendukung

terciptanya herd imunity.

Peningkatan harga komoditas unggulan, perbaikan ekonomi

global, relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat menjadi

kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Namun

beberapa poin penting seperti kenaikan penyebaran varian

covid-19 omnicorn, gangguan rantai pasokan ditengah

kuatnya permintaan, dan normalisasi kebijakan negara maju,

tekanan inflasi, dan meningkatnya tensi geopolitik perlu

mendapatkan perhatian khusus.

Page 74: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Prospek

Perekonomian Daerah

BAB VII

Momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut, sinyal

perbaikan terlihat di beberapa sektor utama penopang

ekonomi, konsumsi rumah tangga yang terus menguat sejalan

dengan meningkatnya optimisme dan perbaikan ekonomi

disertai terus berjalannya program vaksinasi mendukung

terciptanya herd imunity.

Peningkatan harga komoditas unggulan, perbaikan ekonomi

global, relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat menjadi

kunci pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Namun

beberapa poin penting seperti kenaikan penyebaran varian

covid-19 omnicorn, gangguan rantai pasokan ditengah

kuatnya permintaan, dan normalisasi kebijakan negara maju,

tekanan inflasi, dan meningkatnya tensi geopolitik perlu

mendapatkan perhatian khusus.

Page 75: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Tabel 7.1 Global Economic Outlook

SUMBER: WORLD ECONOMIC OUTLOOK JANUARY 2022* = DATA SEMENTARA, P = PROYEKSI

World

US

Euro Area

Japan

Tiongkok

India

ASEAN

WILAYAH

-3,1

-3,4

-6,3

-4,6

2,3

-7,3

-3,4

5,9

5,6

5,2

1,6

8,1

9,0

3,1

2020 2021*

4,4

4,0

3,9

3,3

4,8

9,0

5,6

2022P

7.1 PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMIDUNIA

Pertumbuhan ekonomi dunia kembali dibayangi risiko

peningkatan lonjakan Covid-19 varian baru Omicron.

Penyebaran varian ini lebih cepat dari varian Delta sehingga

meningkatkan risiko ketidakpastian global dengan

peningkatan pembatasan mobilitas dan volatilitas pasar

keuangan pada akhir tahun 2021. Meski dampak dan gejala

medis yang ditunjukkan varian Omicron tidak separah varian

Delta, namun tetap perlu diwaspadai dampaknya terhadap

tingkat okupansi rumah sakit dan kematian. Percepatan

vaksinasi yang terus dilakukan di semua negara, terutama di

negara berkembang turut menahan risiko keparahan

dampak pandemi. Dua negara dengan ekonomi terbesar,

yakni Cina dan Amerika Serikat juga masih mengalami

dinamika yang kompleks. Amerika Serikat menghadapi

inflasi yang sangat tinggi dengan jangkauan lebih luas dari

perkiraan semula, disertai kenaikan tingkat upah, yang

kemudian berdampak lebih lanjut pada kenaikan inflasi.

Sementara perlambatan sektor real estate di Cina berlanjut,

seiring dengan kebijakan zero-tolerance atas Covid-19. Hal

ini berdampak pada pemulihan konsumsi swasta yang lebih

rendah dari prakiraan. Dalam skala global, perlambatan

ekonomi Cina turut berdampak kepada negara eksportir

dengan tujuan Cina termasuk Indonesia yang memiliki

hubungan perdagangan erat.

Per tumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2022

diprakirakan tumbuh lebih moderat dibandingkan dengan

tahun 2021. Berdasarkan data ekonomi global yang dirilis

International Monetary Fund (IMF) pada World Economic

Outlook (WEO) Januari 2022, proyeksi pertumbuhan

ekonomi global tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih

rendah dari 2021 di sekitar 4,4% (yoy), melambat 0,5%

dibandingkan dengan prakiraan sebelumnya pada Bulan

Oktober 2021 yang sebesar 4,9% (Tabel 7.1). Hal ini dengan

memper t imbangkan hal -ha l tersebut atas ser ta

perkembangan kondisi pandemi varian baru yang dapat

menambah durasi pandemi dan memberikan disrupsi

ekonomi baru. Pertumbuhan ekonomi dunia juga masih

memiliki downside risk berupa volatilitas harga bahan bakar

dan disrupsi rantai pasokan. Prakiraan perlambatan

pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat dan Cina turut

membawa spillover terhadap pertumbuhan ekonomi negara

berkembang.

Pada tahun 2022, inflasi global diprakirakan relatif tinggi

dan akan mereda pada tahun 2023. Tahun 2022, inflasi

diprakirakan berada pada rata-rata 3,9 persen di negara maju

dan 5,9 persen di negara berkembang pada tahun 2022.

Secara umum, peningkatan tekanan inflasi akibat gangguan

rantai pasokan, kuatnya permintaan, kenaikan penyebaran

covid-19 varian Omicron dan kenaikan tensi geopolitik. Pada

jangka menengah-panjang, inflasi diprakirakan akan kembali

terkendali selama otoritas berhasil menjaga ekspektasi

masyarakat, mengendalikan pandemi, normalisasi rantai

pasokan, pengetatan kebijakan moneter, dan pemerataan

konsumsi dari barang ke jenis layanan. Kenaikan harga

bahan bakar yang telah berlangsung sepanjang tahun 2021

diperkirakan akan melambat selama periode 2022–2023,

karena ketidakseimbangan pasokan-permintaan semakin

terkendali yang akan membantu menahan inflasi. Demikian

pula harga pangan diprakirakan akan tumbuh lebih moderat

pada tahun 2022 dan menurun pada tahun 2023.

Federal Reserve pada bulan Desember 2021 memutuskan

untuk mengurangi pembelian aset lebih cepat dari jadwal

dan memberi isyarat untuk menaikkan Fed Fund Rate

menjadi 0,75-1,00 persen pada akhir tahun 2022, atau sekitar

50 basis poin lebih tinggi daripada tahun lalu. Hal tersebut

juga akan turut memicu ketidakpastian pada pasar

keuangan global yang kemudian membuat aliran modal

terbatas dan menekan nilai tukar negara berkembang,

termasuk Indonesia.

7.2 PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMIPROVINSI KALIMANTAN TENGAH2022

Momentum perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah pada

tahun 2022 berlanjut (Grafik 7.1). Diprakirakan

Perekonomian diyakini akan tumbuh moderat sejalan

dengan kenaikan optimisme masyarakat dan pelaku usaha

pasca vaksinisasi dosis 2 yang hampir menyeluruh dan terus

digencarkannya vaksin booster untuk mendukung

terciptanya herd immunity. Varian covid omicron diyakini

dapat terkendali pada akhir triwulan I 2022, sehingga

pemerintah akan mulai melakukan relaksasi pembatasan

mobilitas dan meyakini pelaku usaha untuk menjalankan

aktivitas ekonominya secara normal. Dengan kondisi

tersebut, konsumsi rumah tangga yang tercermin dari daya

beli masyarakat diharapkan akan tumbuh lebih baik

dibandingkan dengan pada tahun 2021.

Dari sisi belanja pemerintah, bantuan sosial antara lain

seperti PKH, Kartu Sembako, bantuan tunai lainnya akan

terus diberikan sejalan dengan dilanjutkannya kembali

program pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022

meskipun terdapat sedikit penyesuaian pagu yang lebih

rendah dibandingkan dengan pada tahun 2021. Program

strategis dan proyek unggulan yang sempat tertunda proses

realisasinya di tahun lalu seperti kegiatan intensifikasi PSN

food estate di Kalimantan Tengah disertai rehabilitasi irigasi

dan pembangunan infrastruktur di sekitarnya, akan didorong

akselerasinya pada tahun ini bersama dengan program dan

proyek tahun berjalan. Pembangunan tahap satu klaster

tambak udang vaname atau shrimp estate akan menjadi

salah satu dorongan pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja

pemerintah pada tahun 2022.

Dari sisi ekspor, World Economic Outlook (WEO) dan

consensus forecast memprediksi ekonomi negara mitra

dagang tetap tumbuh positif, memberi sinyal kenaikan

permintaan komoditas unggulan domestik yang akan

berdampak pada perbaikan kinerja ekspor daerah seperti

peningkatan kebutuhan batubara dan CPO global. Selain itu,

kinerja perdagangan luar negeri akan semakin diperkuat

dengan pelonggaran pembatasan arus lalu lintas baik

barang maupun orang di negara mitra dagang, sehingga

memberikan kemudahan terhadap aktivitas ekonomi antar

negara.

Sementara itu dari Lapangan Usaha (LU), LU unggulan

Provinsi Kalimantan tengah diprakirakan tumbuh positif dan

menjadi andalan penopang ekonomi Kalimantan tengah.

Program-program pemerintah seperti penerapan biodiesel

30 dan food estate akan mendorong kinerja LU utama

sekal igus mengakselerasi per tumbuhan ekonomi

Kalimantan Tengah. Selain itu proyeksi World Bank dalam

Commodity Market Outlook (CMO) menunjukkan bahwa

harga komoditas global yang menjadi unggulan Kalimantan

tengah selama 2 tahun ke depan diperkirakan relatif lebih

baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perbaikan

dari sektor usaha lainnya seperti LU Penyediaan akomodasi

dan makan minum, dan LU perdagangan besar dan eceran

akan terus membaik sejalan dengan peningkatan mobilitas

masyarakat, begitu pula LU kontruksi sejalan dengan

berlanjutnya pembangunan berbagai proyek pemerintah dan

swasta.

Lapangan usaha pertanian diperkirakan terus tumbuh di

tahun 2022. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit

yang stabil cukup tinggi menjadi salah satu penyumbang

ni la i tambah pada ekonomi Kal imantan tengah.

Kemampuan pengelolaan kebun yang baik menjaga tingkat

produksi TBS di 2022. Program strategis food estate yang

menjadi salah satu andalan program pemerintah, akan ikut

mendorong kinerja dari LU pertanian.

Lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan tumbuh

kuat pada tahun 2022 ditopang oleh kenaikan permintaan

domestik serta ekspor. Sejalan dengan kenaikan

produktivitas TBS akan memberikan dampak terhadap

kenaikan input produksi industri pengolahan CPO. Di

samping itu perkiraan perbaikan harga CPO juga akan

berdampak positif terhadap kinerja LU industri pengolahan.

Program biodiesel 30 akan semakin memperkuat

permintaan di pasar domestik sehingga mengurangi

ketergantungan eksternal. Keberadaan smelter timbal juga

diyakini turut mendorong peningkatan kinerja sektor ini.

Kinerja pertambangan dan penggalian pada 2022

diprakirakan tumbuh terbatas. Normalisasi produksi batu

bara domestik mitra dagang utama Cina paska krisis energi

diperkirakan akan menekan per tumbuhan sektor

pertambangan Kalimantan Tengah. Namun demikian,

pembukaan kembali penambangan bauksit di Kalimantan

Tengah akan menjadi sumber pertumbuhan baru yang

mendorong kinerja sektor ini.

Kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran

diprakirakan tumbuh lebih baik pada 2022. Kenaikan

permintaan dan daya beli masyarakat seiring dengan mulai

bangkitnya aktivitas perekonomian akan mendorong

pertumbuhan LU perdagangan khususnya perdagangan

eceran. Kenaikan aktivitas masyarakat pasca penyesuaian

dunia usaha di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) akan

berdampak terhadap akselerasi pertumbuhan LU ini secara

keseluruhan pada tahun 2022. Selain itu, Program

Pemulihan Ekonomi Nasional yang terus berlanjut akan

menjaga daya beli masyarakat.

62 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

63PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Prospek Perekonomian DaerahBab VII Bab VII

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Page 76: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Tabel 7.1 Global Economic Outlook

SUMBER: WORLD ECONOMIC OUTLOOK JANUARY 2022* = DATA SEMENTARA, P = PROYEKSI

World

US

Euro Area

Japan

Tiongkok

India

ASEAN

WILAYAH

-3,1

-3,4

-6,3

-4,6

2,3

-7,3

-3,4

5,9

5,6

5,2

1,6

8,1

9,0

3,1

2020 2021*

4,4

4,0

3,9

3,3

4,8

9,0

5,6

2022P

7.1 PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMIDUNIA

Pertumbuhan ekonomi dunia kembali dibayangi risiko

peningkatan lonjakan Covid-19 varian baru Omicron.

Penyebaran varian ini lebih cepat dari varian Delta sehingga

meningkatkan risiko ketidakpastian global dengan

peningkatan pembatasan mobilitas dan volatilitas pasar

keuangan pada akhir tahun 2021. Meski dampak dan gejala

medis yang ditunjukkan varian Omicron tidak separah varian

Delta, namun tetap perlu diwaspadai dampaknya terhadap

tingkat okupansi rumah sakit dan kematian. Percepatan

vaksinasi yang terus dilakukan di semua negara, terutama di

negara berkembang turut menahan risiko keparahan

dampak pandemi. Dua negara dengan ekonomi terbesar,

yakni Cina dan Amerika Serikat juga masih mengalami

dinamika yang kompleks. Amerika Serikat menghadapi

inflasi yang sangat tinggi dengan jangkauan lebih luas dari

perkiraan semula, disertai kenaikan tingkat upah, yang

kemudian berdampak lebih lanjut pada kenaikan inflasi.

Sementara perlambatan sektor real estate di Cina berlanjut,

seiring dengan kebijakan zero-tolerance atas Covid-19. Hal

ini berdampak pada pemulihan konsumsi swasta yang lebih

rendah dari prakiraan. Dalam skala global, perlambatan

ekonomi Cina turut berdampak kepada negara eksportir

dengan tujuan Cina termasuk Indonesia yang memiliki

hubungan perdagangan erat.

Per tumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2022

diprakirakan tumbuh lebih moderat dibandingkan dengan

tahun 2021. Berdasarkan data ekonomi global yang dirilis

International Monetary Fund (IMF) pada World Economic

Outlook (WEO) Januari 2022, proyeksi pertumbuhan

ekonomi global tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih

rendah dari 2021 di sekitar 4,4% (yoy), melambat 0,5%

dibandingkan dengan prakiraan sebelumnya pada Bulan

Oktober 2021 yang sebesar 4,9% (Tabel 7.1). Hal ini dengan

memper t imbangkan hal -ha l tersebut atas ser ta

perkembangan kondisi pandemi varian baru yang dapat

menambah durasi pandemi dan memberikan disrupsi

ekonomi baru. Pertumbuhan ekonomi dunia juga masih

memiliki downside risk berupa volatilitas harga bahan bakar

dan disrupsi rantai pasokan. Prakiraan perlambatan

pertumbuhan ekonomi dari Amerika Serikat dan Cina turut

membawa spillover terhadap pertumbuhan ekonomi negara

berkembang.

Pada tahun 2022, inflasi global diprakirakan relatif tinggi

dan akan mereda pada tahun 2023. Tahun 2022, inflasi

diprakirakan berada pada rata-rata 3,9 persen di negara maju

dan 5,9 persen di negara berkembang pada tahun 2022.

Secara umum, peningkatan tekanan inflasi akibat gangguan

rantai pasokan, kuatnya permintaan, kenaikan penyebaran

covid-19 varian Omicron dan kenaikan tensi geopolitik. Pada

jangka menengah-panjang, inflasi diprakirakan akan kembali

terkendali selama otoritas berhasil menjaga ekspektasi

masyarakat, mengendalikan pandemi, normalisasi rantai

pasokan, pengetatan kebijakan moneter, dan pemerataan

konsumsi dari barang ke jenis layanan. Kenaikan harga

bahan bakar yang telah berlangsung sepanjang tahun 2021

diperkirakan akan melambat selama periode 2022–2023,

karena ketidakseimbangan pasokan-permintaan semakin

terkendali yang akan membantu menahan inflasi. Demikian

pula harga pangan diprakirakan akan tumbuh lebih moderat

pada tahun 2022 dan menurun pada tahun 2023.

Federal Reserve pada bulan Desember 2021 memutuskan

untuk mengurangi pembelian aset lebih cepat dari jadwal

dan memberi isyarat untuk menaikkan Fed Fund Rate

menjadi 0,75-1,00 persen pada akhir tahun 2022, atau sekitar

50 basis poin lebih tinggi daripada tahun lalu. Hal tersebut

juga akan turut memicu ketidakpastian pada pasar

keuangan global yang kemudian membuat aliran modal

terbatas dan menekan nilai tukar negara berkembang,

termasuk Indonesia.

7.2 PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMIPROVINSI KALIMANTAN TENGAH2022

Momentum perbaikan ekonomi Kalimantan Tengah pada

tahun 2022 berlanjut (Grafik 7.1). Diprakirakan

Perekonomian diyakini akan tumbuh moderat sejalan

dengan kenaikan optimisme masyarakat dan pelaku usaha

pasca vaksinisasi dosis 2 yang hampir menyeluruh dan terus

digencarkannya vaksin booster untuk mendukung

terciptanya herd immunity. Varian covid omicron diyakini

dapat terkendali pada akhir triwulan I 2022, sehingga

pemerintah akan mulai melakukan relaksasi pembatasan

mobilitas dan meyakini pelaku usaha untuk menjalankan

aktivitas ekonominya secara normal. Dengan kondisi

tersebut, konsumsi rumah tangga yang tercermin dari daya

beli masyarakat diharapkan akan tumbuh lebih baik

dibandingkan dengan pada tahun 2021.

Dari sisi belanja pemerintah, bantuan sosial antara lain

seperti PKH, Kartu Sembako, bantuan tunai lainnya akan

terus diberikan sejalan dengan dilanjutkannya kembali

program pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022

meskipun terdapat sedikit penyesuaian pagu yang lebih

rendah dibandingkan dengan pada tahun 2021. Program

strategis dan proyek unggulan yang sempat tertunda proses

realisasinya di tahun lalu seperti kegiatan intensifikasi PSN

food estate di Kalimantan Tengah disertai rehabilitasi irigasi

dan pembangunan infrastruktur di sekitarnya, akan didorong

akselerasinya pada tahun ini bersama dengan program dan

proyek tahun berjalan. Pembangunan tahap satu klaster

tambak udang vaname atau shrimp estate akan menjadi

salah satu dorongan pertumbuhan ekonomi dari sisi belanja

pemerintah pada tahun 2022.

Dari sisi ekspor, World Economic Outlook (WEO) dan

consensus forecast memprediksi ekonomi negara mitra

dagang tetap tumbuh positif, memberi sinyal kenaikan

permintaan komoditas unggulan domestik yang akan

berdampak pada perbaikan kinerja ekspor daerah seperti

peningkatan kebutuhan batubara dan CPO global. Selain itu,

kinerja perdagangan luar negeri akan semakin diperkuat

dengan pelonggaran pembatasan arus lalu lintas baik

barang maupun orang di negara mitra dagang, sehingga

memberikan kemudahan terhadap aktivitas ekonomi antar

negara.

Sementara itu dari Lapangan Usaha (LU), LU unggulan

Provinsi Kalimantan tengah diprakirakan tumbuh positif dan

menjadi andalan penopang ekonomi Kalimantan tengah.

Program-program pemerintah seperti penerapan biodiesel

30 dan food estate akan mendorong kinerja LU utama

sekal igus mengakselerasi per tumbuhan ekonomi

Kalimantan Tengah. Selain itu proyeksi World Bank dalam

Commodity Market Outlook (CMO) menunjukkan bahwa

harga komoditas global yang menjadi unggulan Kalimantan

tengah selama 2 tahun ke depan diperkirakan relatif lebih

baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perbaikan

dari sektor usaha lainnya seperti LU Penyediaan akomodasi

dan makan minum, dan LU perdagangan besar dan eceran

akan terus membaik sejalan dengan peningkatan mobilitas

masyarakat, begitu pula LU kontruksi sejalan dengan

berlanjutnya pembangunan berbagai proyek pemerintah dan

swasta.

Lapangan usaha pertanian diperkirakan terus tumbuh di

tahun 2022. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit

yang stabil cukup tinggi menjadi salah satu penyumbang

ni la i tambah pada ekonomi Kal imantan tengah.

Kemampuan pengelolaan kebun yang baik menjaga tingkat

produksi TBS di 2022. Program strategis food estate yang

menjadi salah satu andalan program pemerintah, akan ikut

mendorong kinerja dari LU pertanian.

Lapangan usaha industri pengolahan diprakirakan tumbuh

kuat pada tahun 2022 ditopang oleh kenaikan permintaan

domestik serta ekspor. Sejalan dengan kenaikan

produktivitas TBS akan memberikan dampak terhadap

kenaikan input produksi industri pengolahan CPO. Di

samping itu perkiraan perbaikan harga CPO juga akan

berdampak positif terhadap kinerja LU industri pengolahan.

Program biodiesel 30 akan semakin memperkuat

permintaan di pasar domestik sehingga mengurangi

ketergantungan eksternal. Keberadaan smelter timbal juga

diyakini turut mendorong peningkatan kinerja sektor ini.

Kinerja pertambangan dan penggalian pada 2022

diprakirakan tumbuh terbatas. Normalisasi produksi batu

bara domestik mitra dagang utama Cina paska krisis energi

diperkirakan akan menekan per tumbuhan sektor

pertambangan Kalimantan Tengah. Namun demikian,

pembukaan kembali penambangan bauksit di Kalimantan

Tengah akan menjadi sumber pertumbuhan baru yang

mendorong kinerja sektor ini.

Kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran

diprakirakan tumbuh lebih baik pada 2022. Kenaikan

permintaan dan daya beli masyarakat seiring dengan mulai

bangkitnya aktivitas perekonomian akan mendorong

pertumbuhan LU perdagangan khususnya perdagangan

eceran. Kenaikan aktivitas masyarakat pasca penyesuaian

dunia usaha di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) akan

berdampak terhadap akselerasi pertumbuhan LU ini secara

keseluruhan pada tahun 2022. Selain itu, Program

Pemulihan Ekonomi Nasional yang terus berlanjut akan

menjaga daya beli masyarakat.

62 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

63PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Prospek Perekonomian DaerahBab VII Bab VII

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Page 77: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Kalimantan Tengah

* PROYEKSI

5.00

4.50

4.00

3.50

3.00

2.50

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

I II

2020

III IV I II

2021

III IV I II

2022

III IV

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00

-2.00

-4.00

I II

2019

III IV I II

2020

III IV I II

2021

III IV

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

I* II*

2021

III* IV*

7.3 PROYEKSI INFLASI PROVINSIKALIMANTAN TENGAH

Harga berbagai komoditas di tingkat nasional maupun

global terus menunjukkan peningkatan didorong oleh

pemulihan ekonomi dan peningkatan mobilitas yang terus

berlangsung yang ditunjukkan melalui indikator Google

Mobility Report. Hal ini mendorong permintaan agregat yang

tinggi. Di sisi lain berbagai dinamika ketidakpastian di

tengah pandemi yang masih berlangsung, ketidakpastian

kebijakan moneter dan keuangan di tengah inflasi yang

tinggi di Amerika, dan berbagai dinamika masih

menimbulkan potensi ketidakseimbangan permintaan dan

penawaran.

Dari segi permintaan, pengendalian pandemi Covid-19

yang semakin baik mendorong kenaikan permintaan

agregat. Percepatan vaksinasi satu dan dua yang sejauh ini

dapat menekan case fatality rate di tengah kenaikan kasus

Omicron, berpotensi mendorong pelonggaran kebijakan

pembatasan mobilitas. Lebih lanjut, hal tersebut akan

mendorong inflasi seiring dengan kenaikan permintaan.

Dari sisi penawaran, iklim diperkirakan relatif kondusif

sehingga kegiatan produksi bahan pangan dan distribusi

barang akan relatif lancar. Selain itu, upaya Pemerintah

menjaga ketersediaan bahan makanan melalui sinergi dan

koordinasi diharapkan dapat menstabilkan harga pangan.

Berbagai PSN yang dilakukan untuk mendorong ketahanan

pangan juga diharapkan berhasil dengan baik menjaga

pasokan pangan tetap memadai. Beberapa infrastruktur

yang sedang dibangun antara lain jembatan Bukit Rawi

sebagai mitigasi jalur rawan banjir musiman, serta proyek

berbagai jalan l intas kota juga diharapkan turut

memperlancar arus barang dan meminimalisir tekanan

inflasi karena masalah distribusi.

Kelompok Bahan Makanan

Inflasi kelompok bahan makanan diprakirakan akan relatif

terkendali pada tahun 2022. Tingginya permintaan

diprakirakan masih terkendali dan mampu diimbangi

produksi yang baik dengan produktivitas yang meningkat.

Faktor cuaca yang pada akhir tahun 2021 cukup

mengganggu produksi pertanian dan perkebunan

diprakirakan lebih kondusif di tahun 2022. Hal ini akan

didukung oleh sejumlah implementasi program TPID yang

telah berjalan dalam rangka pengendalian harga dan

menjaga ketersediaan.

Kelompok Transportasi

Inflasi kelompok transportasi diprakirakan tetap stabil

pada tahun 2022. Peningkatan mobilitas turut mendorong

pelaku transportasi yang sempat terhenti untuk kembali

masuk ke pasar angkutan Kalimantan Tengah, misalnya

dengan kembal i masuknya maskapa i -maskapa i

penerbangan dalam melayani rute dari dan ke Kalimantan

Tengah. Dengan demikian, kelonggaran mobilisisasi

masyarakat akan terakomodir dari penambahan penawaran.

Namun demikian, potensi risiko tetap ada dan perlu

diwaspadai bersama dari sisi cost push inflation, antara lain

kenaikan harga bahan bakar minyak global, maupun potensi

kenaikan tarif pungutan ataupun pajak oleh pemerintah.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau

Tekanan inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok,

dan tembakau diprakirakan akan meningkat pada tahun

2022 (Grafik 7.2). Tekanan inflasi kelompok ini diprakirakan

dipengaruhi oleh kenaikan sejumlah harga komoditas.

Transmisi kenaikan bahan bakar gas LPG di akhir tahun

2021 berpotensi berlanjut ke tahun 2022 di tengah

ketidakstabilan pasokan dan rencana kenaikan tarif dasar

listrik turut mendorong peningkatan inflasi makanan jadi.

Kenaikan cukai rokok yang terjadi pada awal tahun 2022

berpotensi mendorong peningkatan harga secara bertahap

di tahun 2022. Sementara itu, tarif PPN baru yang akan

diberlakukan pada tahun 2022 sebesar 11% dari yang

sebelumnya 10% juga berpotensi mendorong tekanan inflasi

lebih lanjut.

Sasaran inflasi Kalimantan Tengah diprakirakan masih

sejalan dengan sasaran inflasi nasional, yang diperkirakan

akan berada pada kisaran 3,0%±1% (yoy) selama periode

2022 – 2023. Ke depan, Pemerintah dan Bank Indonesia, baik

di tingkat pusat maupun daerah, berkomitmen untuk terus

memperkuat sinergi agar inflasi IHK tetap terjaga. Upaya

tersebut diharapkan dapat makin mendorong peningkatan

daya beli masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan

program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Inflasi yang

rendah, stabil dan terkendali diharapkan dapat mendukung

pemulihan perekonomian serta pertumbuhan ekonomi yang

kuat dan berkesinambungan menuju Indonesia maju.

64 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Prospek Perekonomian DaerahBab VII Bab VII

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

65PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Page 78: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Kalimantan Tengah

* PROYEKSI

5.00

4.50

4.00

3.50

3.00

2.50

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

I II

2020

III IV I II

2021

III IV I II

2022

III IV

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00

-2.00

-4.00

I II

2019

III IV I II

2020

III IV I II

2021

III IV

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

I* II*

2021

III* IV*

7.3 PROYEKSI INFLASI PROVINSIKALIMANTAN TENGAH

Harga berbagai komoditas di tingkat nasional maupun

global terus menunjukkan peningkatan didorong oleh

pemulihan ekonomi dan peningkatan mobilitas yang terus

berlangsung yang ditunjukkan melalui indikator Google

Mobility Report. Hal ini mendorong permintaan agregat yang

tinggi. Di sisi lain berbagai dinamika ketidakpastian di

tengah pandemi yang masih berlangsung, ketidakpastian

kebijakan moneter dan keuangan di tengah inflasi yang

tinggi di Amerika, dan berbagai dinamika masih

menimbulkan potensi ketidakseimbangan permintaan dan

penawaran.

Dari segi permintaan, pengendalian pandemi Covid-19

yang semakin baik mendorong kenaikan permintaan

agregat. Percepatan vaksinasi satu dan dua yang sejauh ini

dapat menekan case fatality rate di tengah kenaikan kasus

Omicron, berpotensi mendorong pelonggaran kebijakan

pembatasan mobilitas. Lebih lanjut, hal tersebut akan

mendorong inflasi seiring dengan kenaikan permintaan.

Dari sisi penawaran, iklim diperkirakan relatif kondusif

sehingga kegiatan produksi bahan pangan dan distribusi

barang akan relatif lancar. Selain itu, upaya Pemerintah

menjaga ketersediaan bahan makanan melalui sinergi dan

koordinasi diharapkan dapat menstabilkan harga pangan.

Berbagai PSN yang dilakukan untuk mendorong ketahanan

pangan juga diharapkan berhasil dengan baik menjaga

pasokan pangan tetap memadai. Beberapa infrastruktur

yang sedang dibangun antara lain jembatan Bukit Rawi

sebagai mitigasi jalur rawan banjir musiman, serta proyek

berbagai jalan l intas kota juga diharapkan turut

memperlancar arus barang dan meminimalisir tekanan

inflasi karena masalah distribusi.

Kelompok Bahan Makanan

Inflasi kelompok bahan makanan diprakirakan akan relatif

terkendali pada tahun 2022. Tingginya permintaan

diprakirakan masih terkendali dan mampu diimbangi

produksi yang baik dengan produktivitas yang meningkat.

Faktor cuaca yang pada akhir tahun 2021 cukup

mengganggu produksi pertanian dan perkebunan

diprakirakan lebih kondusif di tahun 2022. Hal ini akan

didukung oleh sejumlah implementasi program TPID yang

telah berjalan dalam rangka pengendalian harga dan

menjaga ketersediaan.

Kelompok Transportasi

Inflasi kelompok transportasi diprakirakan tetap stabil

pada tahun 2022. Peningkatan mobilitas turut mendorong

pelaku transportasi yang sempat terhenti untuk kembali

masuk ke pasar angkutan Kalimantan Tengah, misalnya

dengan kembal i masuknya maskapa i -maskapa i

penerbangan dalam melayani rute dari dan ke Kalimantan

Tengah. Dengan demikian, kelonggaran mobilisisasi

masyarakat akan terakomodir dari penambahan penawaran.

Namun demikian, potensi risiko tetap ada dan perlu

diwaspadai bersama dari sisi cost push inflation, antara lain

kenaikan harga bahan bakar minyak global, maupun potensi

kenaikan tarif pungutan ataupun pajak oleh pemerintah.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau

Tekanan inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok,

dan tembakau diprakirakan akan meningkat pada tahun

2022 (Grafik 7.2). Tekanan inflasi kelompok ini diprakirakan

dipengaruhi oleh kenaikan sejumlah harga komoditas.

Transmisi kenaikan bahan bakar gas LPG di akhir tahun

2021 berpotensi berlanjut ke tahun 2022 di tengah

ketidakstabilan pasokan dan rencana kenaikan tarif dasar

listrik turut mendorong peningkatan inflasi makanan jadi.

Kenaikan cukai rokok yang terjadi pada awal tahun 2022

berpotensi mendorong peningkatan harga secara bertahap

di tahun 2022. Sementara itu, tarif PPN baru yang akan

diberlakukan pada tahun 2022 sebesar 11% dari yang

sebelumnya 10% juga berpotensi mendorong tekanan inflasi

lebih lanjut.

Sasaran inflasi Kalimantan Tengah diprakirakan masih

sejalan dengan sasaran inflasi nasional, yang diperkirakan

akan berada pada kisaran 3,0%±1% (yoy) selama periode

2022 – 2023. Ke depan, Pemerintah dan Bank Indonesia, baik

di tingkat pusat maupun daerah, berkomitmen untuk terus

memperkuat sinergi agar inflasi IHK tetap terjaga. Upaya

tersebut diharapkan dapat makin mendorong peningkatan

daya beli masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan

program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Inflasi yang

rendah, stabil dan terkendali diharapkan dapat mendukung

pemulihan perekonomian serta pertumbuhan ekonomi yang

kuat dan berkesinambungan menuju Indonesia maju.

64 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Prospek Perekonomian DaerahBab VII Bab VII

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

65PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Page 79: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

66 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

67PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

& SingkatanDaftar Istilah

Daftar Istilah dan Singkatan

Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan

ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.

month to month. Perbandingan antara satu bulan dan bulan sebelumnya.

quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan

ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1-100.

Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang

dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi

ekonomi saat ini, dengan skala 1-100.

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap

ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1-100.

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi

daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan

pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi.

Ukuran kualitas pembangunan manusia yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 (tiga) hal

kualitas hidup yaitu : pendidikan, kesehatan dan daya beli.

Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan bersifat persisten. Perubahan

(laju) inflasi umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada sejumlah barang dan jasa

yang dikonsumsi oleh masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks harga konsumen

(IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya, inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari

permintaan.

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat

bergejolak karena faktor-faktor tertentu.

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya diatur

pemerintah.

Singkatan dari Non Performing Loans disebut juga kredit bermasalah, dengan kolektibilitas kurang

lancar (3), diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.

PDRB

mtm

yoy

Indeks KeyakinanKonsumen (IKK)

Indeks Harga Konsumen

(IHK)

Indeks Kondisi Ekonomi

Indeks Ekspektasi

Konsumen

Pendapatan Asli Daerah

(PAD)

Dana Perimbangan

Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)

Inflasi

Volatile Foods

Administered Price

qtq

Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi

kewajibannya yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi, re-scheduling atau

konversi kepemilikan.

Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran yang dilakukan oleh bank umum.

Uang kartal yang keluar dari BI melalui proses penarikan uang tunai bank umum dari giro di BI atau

pembayaran tunai melalui BI.

Selisih antara outflow dan inflow.

Restrukturisasi Kredit

Inflow

Outflow

Netflow

& SingkatanDaftar Istilah

NPLs

Page 80: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

66 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

67PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

& SingkatanDaftar Istilah

Daftar Istilah dan Singkatan

Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan

ekonomi yang ada di suatu wilayah tertentu.

month to month. Perbandingan antara satu bulan dan bulan sebelumnya.

quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.

year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.

Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan

ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1-100.

Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang

dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu.

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi

ekonomi saat ini, dengan skala 1-100.

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap

ekspektasi kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1-100.

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi

daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.

Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan

pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi.

Ukuran kualitas pembangunan manusia yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 (tiga) hal

kualitas hidup yaitu : pendidikan, kesehatan dan daya beli.

Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan bersifat persisten. Perubahan

(laju) inflasi umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada sejumlah barang dan jasa

yang dikonsumsi oleh masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks harga konsumen

(IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya, inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari

permintaan.

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat

bergejolak karena faktor-faktor tertentu.

Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya diatur

pemerintah.

Singkatan dari Non Performing Loans disebut juga kredit bermasalah, dengan kolektibilitas kurang

lancar (3), diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.

PDRB

mtm

yoy

Indeks KeyakinanKonsumen (IKK)

Indeks Harga Konsumen

(IHK)

Indeks Kondisi Ekonomi

Indeks Ekspektasi

Konsumen

Pendapatan Asli Daerah

(PAD)

Dana Perimbangan

Indeks Pembangunan

Manusia (IPM)

Inflasi

Volatile Foods

Administered Price

qtq

Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi

kewajibannya yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi, re-scheduling atau

konversi kepemilikan.

Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran yang dilakukan oleh bank umum.

Uang kartal yang keluar dari BI melalui proses penarikan uang tunai bank umum dari giro di BI atau

pembayaran tunai melalui BI.

Selisih antara outflow dan inflow.

Restrukturisasi Kredit

Inflow

Outflow

Netflow

& SingkatanDaftar Istilah

NPLs

Page 81: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

PENANGGUNG JAWAB

Yura A. Djalins

EDITOR

Yudo Herlambang

TIM PENYUSUN

Suwarha Warno Wirapermana

Bagas Naufal Prayitno

Lucky Christ Nugroho

KONTRIBUTOR

Novita Damayanti

Norman Efwar

68 PROVINSI KALIMANTAN TENGAHLaporan Perekonomian

Versi softcopy buku ini dapat diunduh melalui www.bi.go.id

Page 82: Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Februari ...

FEBRUARI 2022

LAPORANPEREKONOMIAN

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Jl. Diponegoro No.11 Palangkaraya

Kalimantan Tengah

Telp. (0536) 3222500, Fax. (0536) 3223855

bi.go.id

Provinsi Kalimantan Tengah