Top Banner
I. Tanggal Percobaan 30 April 2015 II. Judul Percobaan Identifikasi Batuan III. Tujuan Percobaan 1.Mengidentifikasi batuan berdasarkan sifat fisisnya 2.Mengidentifikasi mineral penyusun batuan berdasarkan sifat fisisnya IV. Dasar Teori Identifikasi Batuan 1. Batuan Beku Batuan beku atau batuan igneous (dari Bahasa latin: ignis, “api”) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik dibawah permukaan sebagai batuan intrusive (plutonik) maupun diatas permukaan sebagai batuan entrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair maupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya proses pelelehan terjadi oleh salahsatu dari proses proses berikut: kenaikan temperature, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah telah berhasil dienskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu memiliki unit-unit Kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain. Sifat fisika dan 1
33

Laporan Percobaan Identifikasi Batuan

Sep 14, 2015

Download

Documents

Ogix Badut

pengukuran
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

I. Tanggal Percobaan30 April 2015II. Judul PercobaanIdentifikasi BatuanIII. Tujuan Percobaan1.Mengidentifikasi batuan berdasarkan sifat fisisnya2.Mengidentifikasi mineral penyusun batuan berdasarkan sifat fisisnyaIV. Dasar TeoriIdentifikasi Batuan1. Batuan BekuBatuan beku atau batuan igneous (dari Bahasa latin: ignis, api) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik dibawah permukaan sebagai batuan intrusive (plutonik) maupun diatas permukaan sebagai batuan entrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair maupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya proses pelelehan terjadi oleh salahsatu dari proses proses berikut: kenaikan temperature, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah telah berhasil dienskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu memiliki unit-unit Kristal yang kecil yang saling mengikat satu sama lain. Sifat fisika dan kimia yang umum dikenaldalam mengidentifikasi batuan biasanya dibagi dalam 3 kategori sifat, yaitu: warna, tekstur, dan struktur.a. WarnaWarna batuan beku biasanya representasi dari mineral pembentuk batuan beku itu sendiri. Mineral-mineral tersebut biasanya dibedakan menjadi dua kelompok, yakni: berwarna cerah (bersifat asam/ felsic) dan berwarna gelap (bersifat basa/ mafic).Beberapa ciri warna pada mineral yang penting pada batuan beku:1. Kwarsa: berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.2. Mika: apabila berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarna hitam diberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahan seperti lembaran-lembaran.3. Feldspar: apabila berwarna merah daging diberi nama ortoklas (bidang belah tegak lurus/ 90o), bila berwarna putih abu-abu diberi nama plagioklas (belahan kristal kembar)4. Olivin: hijau (butiran/ granular), atau biasanya berwarna kuning kehijauan seperti gula pasir.5. Piroksen: hijau kehitaman berbentuk prismatik pendek.6. Amfibol: hitam mengkilat berbentuk prismatik panjang 7. Oksida besi:kuning-coklat kemerahan.b. TeksturTekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur batuan dapat dijadikan petunjuk tentang proses (genesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut.Tekstur umum yang sering dijumpai pada batuan beku:1. Faneritik: bila butiran-butiran mineral dapat dilihat dengan mata telanjang. Bila faneritik dengan ukuran yang seragam, maka disebut faneritik granular.2. Afanitik: bila butiran-butiran mineral sangat halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.3. Porfiritik: bila mineral butiran yang besar (fenokris-nya) dikelilingi mineral-mineral yang berukuran butir lebih kecil (massa dasar-nya)4. Glassy (gelas): bila batuan beku tersusun oleh gelas/ kaca.5. Fragmental: bila batuan beku terdiri dari fragmen (bagian-bagian) batuan beku hasil erupsi gunung api.c. StrukturStruktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur yang terdapat pada batuan beku:1. Massif: bila batuan tersebut pejal, tanpa retakan maupun lubang gas.2. Jointing: bila batuan tampak memiliki retakan.3. Vesicular: bila batuan tersebut memiliki lubang-lubang gas.4. Aliran: bila batuan tersebut memiliki kesan orientasi sejajar seperti aliran/ sisipan, baik oleh Kristal maupun lubang gas.5. Amygdaloidal: bila batuan tersebut memiliki lubang-lubang gas yang terisi oleh mineral-mineral sekunder yang terbentuk setelah pembekuan magma.2. Batuan SedimenBatuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi dan mengalami pembatuan. Batuan sedimen aau endapan, terbentuk karena endapan dari hasil erosi material-material batuan, organik, kimia dan terkompaksi serta termentasi. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempeng, termasuk batuan endapan. Batuan ini terbentuk di permukaan bumi yang terdiri dari; 65% Mudrock (mudstone, shale, dan siltstone); 20%-25%. Sandstone dan 10%-15% Carbonate Rock (limestone dan dolostone). Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut. Adapun namanya adalah: breksi, konglomerat, batupasir, dan batu lempung.a. Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2mm dengan bentuk butitan yang bersudut.b. Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2mm dengan bentuk butiran yang membudar.c. Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2mm sampai 1/16mm.d. Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16mm sampai 1/256mm.e. Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256mm.Sifat fisika dan kimia yang umum dikenal dalam mengidentifikasi batuan biasanya dibagi dalam 4 kategori sifat, yaitu : Warna, Tekstur, Struktur dan Komposisi mineral pembentuk batuan.a. WarnaBeberapa ciri warna mineral yang penting pada batuan sedimen : Kwarsa: berwarnaputih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan. Mika: apabila berwarnaputihdiberi nama muskovit, bila berwarna hitamdiberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahanseperti lembaran-lembaran. Feldspar: apabila berwarnamerah dagingdiberi nama ortoklas (bidang belah tegak lurus/ 90), bila berwarnaputih abu-abudiberi nama plagioklas (belahan kristal kembar). Karbonat: biasanya mineral ini diberi nama kalsit dan dolomit, ciri utamamineral karbonat ini adalahbereaksi dengan HCl. Lempung: bila berwarna putih berkilap tanah disebutkaolinyangmerupakan hasil pelapukan feldspar,dan bila berwarna kelabu disebutillityang merupakan hasil pelapukan muskovit.b. TeksturTekstur merupakan kenampakan batuan berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur batuan dapat dijadikan petunjuk tentang proses (genesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut.Tekstur umum yang sering dijumpai padabatuan sedimen:1. Tekstur klastik: jenis tekstur batuan sedimen ini merupakan hasil rombakan material-material yang telah ada sebelumnya. Yang perlu diperhatikan pada batuan sedimen klastik adalah ukuran dan bentuk butir. Untuk ukuran butir digunakan skala W. Wentworth sebagai berikut :Tabel 1. Skala W. WentworthNama batuanUkuran butir (mm)

Boulder (bongkah)> 256

Cobble (brangkal)64 - 256

Pebble (kerakal)4 64

Granule (kerikil)2 4

Sand (pasir)1/16 2

Silt (lanau)1/256 1/16

Clay (lempung)< 1/256

Agar lebih mudah melakukan pengukuran ukuran butir, maka digunakan alat pembanding ukuran butir batuan (komparator).

Gambar 4. Contoh komparatorBentuk butir dibagi dua, yaitu: membulat (rounded) dan meruncing (angular). Bentuk butir akan mempengaruhi penamaan batuan apabila berukuran lebih besar dari 2 mm.

Gambar 5. Batuan sedimen dengan bentuk butir membulat dan meruncing.2. Tekstur non-klastik: ciri khas dari tekstur non-klastik adalah adanya kristal-kristal yang saling menjari, tidak ruang pori-pori antarbutir, dan umumnya adalah memiliki satu mineral saja (monomineralik) dan merupakan hasil aktivitas kimiawi, termasuk biokimia.Tabel 2. Klasifikasi jenis butir tekstur nonklastikJenis butirUkuran (mm)

kasar> 5

sedang1 5

halus< 1

Tekstur klastikTekstur non-klastikGambar 6. Tekstur batuan sedimen (a) klastik, (b) non klastikc. StrukturStruktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda. Macam-macam struktur yang terdapat padabatuan sedimenlebih bergantung pada hubungan antar butir yang mengontrol dari teksturnya, antara lain dibedakan menjadi 3 macam:1. Berlapis: bila ketebalan batuan lebih besar dari 1 cm disebutlapisandan bila lebih kecil dari 1 cm disebutlaminasi.2. Berdegradasi: bila butiran dalam batuansemakin halusdari bagian atas sampai bawah.3. Silang-siur: bila satu seri perlapisan saling memotong dalam tubuh batuan.

3. Bantuan metamorfBatuan metamorf terbentuk dari hasil ubahan/alterasi mineral dan batuan lain karena pengaruh tekanan dan temperature. Tekanan dan temperature mempengaruhi bentuk batuan ini sangat tinggi dibandingkan dengan temperature dan tekanan pada pembentukan batuan beku dan sediman sehingga mengubah mineral asal menjadi mineral lain. Proses perubahannya disebut metamorfisme yaitu proses perubahan mineral dan struktur atau struktur batuan dalam keadaan padat akibat perubahan tekanan dan temperature tinggi dalam kerak bumi tanpa mengubah komposisi kimia.Tipe batuan yang telah ada seelumnya yang dapat mengalami metamorfisme disebut protolith. Protolith yang dikenai panas ( lebih besar dari 150 derajat Celsius) dan tekanan ektrim akan mengalami perubahan fisika dan atau kimia yang benar. Protoloth dapat berupa batuan sidimen beku atau metamorf lain yang lebih tua. Contoh batuan metamorf adalah gnesis, batuan sabak, batu marmer dan skist.Batuan metamorf menyusun sebagian besar darikerakBumidan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia danmineral(fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk olehintrusibatu lebur, disebutmagma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi. Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibaterosidan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumia. WarnaBeberapa ciri warna pada mineral yang penting yaitu : Kwarsa:berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan. Mika:apabila berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarna hitam diberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahan seperti lembaran-lembaran Feldspar: apabila berwarna merah daging diberi nama ortoklas (bidang belah tegak lurus/900), bila berwarna putih abu-abu diberi nama plagioklas (belahan kristal kembar) Karbonat: biasanya mineral ini diberi nama kalsit dan dolomit, ciri utama mineral karbonat ini adalah bereaksi dengan HCL.b. TeksturTekstur merupakan kenampakan batuan yang berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan susunan butir mineral dalam batuan. Tekstur batuan dapat dijadikan petunjuk tentang proses (genesa) yang terjadi pada waktu lampau sehingga menghasilkan batuan tersebut.Tekstur umum yang sering dijumpai pada batuan sedimen yaitu :1. Kristaloblastik: mineral-mineral batuan asal sudah mengalami kristalisasi kembali pada saat terjadi metamorfosa.2. Tekstur relik (sisa): tekstur batuan metamorf yang masih terlihat tekstur batuan asalnya. Secara umum penamaannya diawali dengan blasto misalnya, blastoporfiritik.

c. StrukturStruktur adalah kenampakan hubungan antara bagian batuan yang berbeda. Macam-macam strukturmerupakan hubungan antar butir penyusun dalam batuan tersebut, antara lain dibedakan menjadi 2 macam :1. Berfoliasi: bila pada batuan metamorf terdapat penjajaran mineral- mineral yang terdapat dalam batuan tersebut.2. Non-foliasi: bila pada batuan metamorf tidak terdapat penjajaran mineral-mineral yang terdapat dalam batuan tersebut.Berikut lembaran klasifikasi yang dapat digunakan dalam identifikasi batuan metamorf:Batuan MetamorfFolias, (butir sangat halus sampai tak terlihat)Warna pudarSlate

Mengkilapphyillite

Folias, (butir medium sampai kasar)Butir mineral terlihat secara individualSchist (ex. Mica schist)

Lapisan warnaTerdiri dari warna mineral asam/terang (felsik) dan gelap/basa (mafic)gneiss

Lapiswan warna ada yang tak terlihat/meliuk-liukTerdiri dari warna mineral asam/terang (felsik) dan gelap/basa (mafic)Migmatite

Non-foliasiLembut-bereaksi dengan HCL (fizz test)Marble

Keras-tidak bereaksi dengan HCLQuartzite

Seperti gneiss, terdapat kristal hornblendeAmphibolite

IDENTIFIKASI MINERALIdentifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu mineral tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama mineral tersebut. Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah, memiliki komposisi kimia yang tetap dan struktur kristal yan beraturan. Di alam ini terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang telah diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja yang dijumpai sebagai mineral pembentuk batuan. Mineral-mineral tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya secara khusus, antara lain :1. Kilat (luster)2. Warna (colour)3. Bentuk (form)4. Kekerasan (hardness)5. Cerat (streak)6. Belahan (cleavage)7. Pecahan (fracture)8. Berat jenis (specific gravity)9. Sifat dalam10. Kemagnetan11. Kelistrikan12. Daya leburPada praktikum ini hanya diwajibkan untuk mengidentifikasi mineral hanya yang nampak oleh mata dan dibantu kaca pembesar saja. Sedangkan untuk sifat-sifat dari nomor 8 12 diperlukan kajian lebih lanjut secara khusus.1. KilatKilat sering juga disebut kilapan merupakan kenampakan suatu mineral yang ditunjukkan dari pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilat secara garis besar biasanya dibagi menjadi 2 jenis :a. Kilat Logam (metallic luster) : bila mineral tersebut memiliki kilat seperti logam.b. Kilat Non-Logam (non-metallic luster), dibagi atas : Kilat intan (adamantin luster) ; cemerlang seperti intan. Kilat kaca (vitreous luster); contohnya kuarsa dan kalsit. Kliat sutera (silky luster); umumnya terdapat pada mineral yang memiliki serat, seperti asbes dan gips. Kilat damar/resin (resinous luster); kilat seperti getah damar/resin, misalnya mineral sphalerit Kilat mutiara (pearly luster); kilat seperti lemak atau sabun, misalnya serpentin, opal dan nepelin. Kilat tanah, kilat seperti tanah lempung, misal kaolin, bauxit, dan limonit.2. WarnaWarna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam identifikasi mineral karena suatu mineral dapat memiliki lebih dari satu warna. Misalnya, kwarsa dapat berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak berwarna (bening). Beberapa contoh warna mineral :

NoNama MineralKeteranganGambar

1kwarsaberwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan

2mikaapabila berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarna hitam diberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahan seperti lembaran-lembaran.

3feldsfarapabila berwarna merah daging diberi nama ortoklas (bidang belah tegak lurus/ 90), bila berwarna putih abuabu diberi nama plagioklas (belahan kristal kembar).

4karbonatbiasanya mineral ini diberi nama kalsit dan dolomit, ciri utama mineral karbonat ini adalah bereaksi dengan HClKalsit

dolomit

5olivinBerwarna hijau (butiran/granular), atau biasanya berwarna kuning kehijauan seperti gula pasir

6piroksenhijau kehitaman berbentuk prismatik pendek

7amfibolhitam mengkilat berbentuk prismatik panjang

8oksida besikuning- coklat kemerahan

9lempungbila berwarna putih berkilap tanah disebut kaolin yang merupakan hasil pelapukan feldspar, dan bila berwarna kelabu disebut illit yang merupakan hasil pelapukan muskovit.

10azuritbila berwarna biru

11jasperbila berwarna merah

3. BentukMineral ada yang memiliki bentuk struktur kristal, ada pula yang tidak memiliki bentuk atau struktur kristal. Mineral yang memiliki bentuk kristal disebut mineral kristalin, sedangkan yang tidak memiliki bentuk kristal disebut amorf.

V. Alat dan BahanAdapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:1. Berbagai jenis batuan2. Komparator3. Kaca pembesar (lup)

VI. Langkah-Langkah PercobaanA. Identifikasi Batuan1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Mengamati dengan cermat batuan yang disediakan dilaboratorium3. Mencatat hasil pengamatan ke dalam table pengamatanNo UrutNo PeragaNama BatuanWarnaTeksturStruktur

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

4. menentukan nama batuan berdasarkan pengamatan terhadap sifat fisik batuan tersebut5. mentukanlah jenis batuan tersebut6. Melakukan kegiatan yang sama pada sampel batuan lainnyaB. Identifikasi Mineral1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan2. Mengamati dengan cermat mineral yang terdapat pada batuan yang disediakan dilaboratorium3. Mencatat hasil pengamatan ke dalam table pengamatanNo UrutNo PeragaNama BatuanKilatWarnaBentukNama Mineral

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

4. Menentukan nama batuan berdasarkan pengamatan terhadap sifat fisik batuan 5. Melakukan kegiatan yang sama pada sampel batuan lainnya

VII. Data Hasil PengamatanA. Tabel Identifikasi batuan berdasarkan sifat fisisnyaNoNama BatuanWarnaTeksturStruktur

1 Grantit Putih susu Bintik HitamPorfiritikJointing

2Diorid Hitam PutihPorfiritikAmygdaloidal

3Gabro HitamfaneritikAmygdaloidal

4Andesit Abu-abufaneritikAmygdaloidal

5Basal HitamAfanitik Massif

6Basal Berlubang Gas HitamAfanitikVesicule

7Diabas Abu-abuFaneritikAmygdaloidal

8Obsidian Hitam MengkilatGlassyMassif

9Apung Putih susuFaneritikVesicular

10Breksi Hijau Abu-abuKlastikBerdegradasi

11Konglomerat PutihKlastikBerdegradasi

12Batu Pasir CoklatNon-KlastikBerlapis

13Batu Lempung CoklatNon-KlastikBerlapis

14Batu Gamping Putih susuKlastikBerdegradasi

15Batu Sabak HitamRelikNon-foliasi

16Sekis Abu mengkilatKristaloblastikBerfoliasi

17Genes Hitam PutihKristaloblastikBerfoliasi

18Marmer PutihKristaloblastikBerfoliasi

B. Tabel identifikasi mineral penyusun berdasarkan sifat fisisnyaNoNama BatuanKilatWarnaBentukNama Mineral

1GranitKaca Hitam putihKristalinMika

2DioridKaca Hitam PutihAmorfAmfibol

3GabroLogam HitamAmorfOksida besi

4AndesitSutra Putih Abu-abuAmorfLempung

5BasalSutra HitamKristalinPiroksen

6Basal Berlubang GasTanah HitamAmorfAzurut

7DiabasSutra Putih Abu-abuKristalinAmfibol

8ObsidianIntan HitamkristalinAmfibol

9ApungTanah CoklatAmorfJasper

10BreksiTanah Hijau Kuning abuAmorfkarbonat

VIII. Analisis DataAnalisis data pada percobaan ini dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan membandingkan data yang diperoleh pada saat melakukan praktikum dengan teori yang telah ada. Pada percobaan ini telah diperoleh data seperti yang dicantumkan pada data hasil percobaan dan pada jurnal praktikum tentang identifikasi batuan berdasarkan sifat fisisnya dan identifikasi mineral penyusun berdasarkan sifat fisisnya. Dari hal tersebut diperoleh bahwa data yang diperoleh pada saat praktikum telah sesui dengan teori yang telah ada, baik itu untuk percobaan identifikasi batuan ataupun identifikasi mineral penyusun berdasarkan sifat fisisnya. Selain itu, pada saat melakukan praktikum untuk mengisi beberapa kolom pada tabel, praktikan harus membaca teori yang berkaitan sehingga diharapkan meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menentukan indikator yang harus diisi pada kolom.

IX. PembahasanMeskipun hasil yang diperoleh pada saat melakukan praktikum dapat dikatan berhasil, namun pada saat melakukan praktikum terdapat beberapa kendala dan kesalahan yang dialami oleh praktikan. Adapun kendala-kendala yang dialami oleh praktikan diantaranya adalah sebagai berikut.1. Bahan yang digunakan dalam hal ini adalah jenis batuan yang digunakan kondisinya tidak utuh, sehingga mengalami kesulitan dalam mengamati tekstur batuannya karena beberapa batuan bagian dalam kasar dan bagian luarnya halus2. Kendala dalam menentukan warna batuan, dalam hal ini batuan biasanya terdiri lebih dari satu warna3. Kendala dalam mencocokkan beberapa kondisi batuan dengan indikator yang dicari, misalnya dalam menentukan struktur dalam percobaan identidikasi batuan serta menentukan jenis kilat, bentuk, dan nama mineral pada percobaan identifikasi mineralDari hasil yang diperoleh dalam melakukan praktikum, praktikan juga mengalami beberapa kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil dari praktikum.Adapun kesalahan tersebut adalah sebagai berikut.1. Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang terjadi akibat kekeliruan manusia.Kesalahan umum yang mungkin terjadi misalnya kesalahan dalam pembacaan indikator untuk melengkapi table karena kemiripan diantara beberapa indikatornya2. Kesalahan sistematis yaitu kesalahan yang disebabkan oleh alat ukur atau instrument dan disebabkan oleh pengaruh lingkungan pada saat melakukan percobaan. Kesalahan sistematis yang mungkin terjadi misalnya jenis batuan yang digunakan kondisinya tidak utuh .3. Kesalahan acak, yaitu kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal lain yang tidak diketahui penyebabnya tapi terjadi dan sangat berpengaruh pada hasil percobaan. X. SimpulanDari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan diantanya adalah sebagai berikut.1. Dalam menentukan jenis batuan berdasarkan sifat fisisnya dapat dilakukan atau dibuktikan melalui percobaan dan membandingkannya dengan teori yang telah ada2. Dalam menentukan jenis mineral penyusun batuan berdasarkan sifat fisisnya dapat dilakukan atau dibuktikan melalui percobaan dan membandingkannya dengan teori yang telah adaXI. Jawaban Pertanyaan1. Perbedaan batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf yaitu:A. Batuan BekuBatuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.B. Batuan SedimenBatuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan.Sifat sifat utama batuan sedimen : Adanya bidang perlapisan yaitu struktur sedimen yang menandakan adanya proses sedimentasi. Sifat klastik yang menandakan bahwa butir-butir pernah lepas, terutama pada golongan detritus. Sifat jejak adanya bekas-bekas tanda kehidupan (fosil). Jika bersifat hablur, selalu monomineralik, misalnya : gypsum, kalsit, dolomite dan rijing. C. Batuan MetamorfBatuan metamorf atau yang disebut juga dengan nama batuan malihan adalah sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang dinamakan metamorfosis atau perubahan bentuk. Batu gneis, batu sabak, batu marmer dan batu skist merupakan beberapa contoh dari batuan metamorf.Batuan metamorf terjadi karena adanya perubahan yang disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses pengubahan batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas kimia fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Proses metamorfosa merupakan proses isokimia, dimana tidak terjadi penambahan unsur-unsur kimia pada batuan yang mengalami metamorfosa. Temperatur berkisar antara 2000 C 8000 C, tanpa melalui fase cair.

2. Siklus terbentuknya batuan adalah sebagai berikut.

Berdasarkan pengetahuan batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf serta proses pembentukkannya maka menjadi semakin jelas hubungan jenis batuan yang satu dengan lainnya. skema atau siklus batuan dapat dilihat pada gambar diatas, mulai dari magma yang membeku menjadi batuan beku kemudian mengalami pelapukan dan erosi, mengalami pengendapan menjadi batuan sedimen selanjutnya mengalami perubahan bentuk menjadi batuan metamorf. Berdasarkan mekanisme daur batuan di alam dapat diuraikan sebagai berikut:1. Magma mengalami proses pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan beku.2. Batuan beku mengalami pelapukan. tererosi, terangkut dalam bentuk larutan ataupun tidak larut, diendapkan, sdimentasi membentuk batuan sedimen. Ada pula yang langsung mengalami peubahan bentuk menjadi batuan metamorf.3. Batuan sedimen dapat mengalami perubahan baik secara kontak, dynamo dan hidrotermik akan mengalami perubahan bentuk dan menjadi batuan metamorf.4. Batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi yang suhunya tinggi mungkin berubah lagi menjadi magma lewat proses magmatisasi.

DAFTAR PUSTAKAAnonim.2013. Batuan : Beku, Sedimen, Metamorf . diakses pada tanggal 5 Mei 2015, tersedia pada http://learnmine.blogspot.com/2013/05/batuan-beku-sedimen-metamorf.htmlIrmawa.2015.Siklus Pembentukan Batuan . diakses pada tanggal 5 Mei 2015, tersedia pada http://www.plengdut.com/2015/01/siklus-pembentukan-batuan.htmlPujani, dkk.2013.Modul Praktik IPBA (Konvensional).Singaraja:Universitas Pendidikan Ganesha

1