LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN TATA KELOLA KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJIAN KOMPREHENSIF MAHASISWA MELALUI COMPUTER BASED TEST PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA Diajukan oleh: Iwan Permana Suwarna, M.Pd (Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) Anggota : Dzakiyy Ilmi ( NIM 1112016300080) PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN (PUSLITPEN) LP2M UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENELITIAN
PENGEMBANGAN TATA KELOLA KELEMBAGAAN
PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJIAN KOMPREHENSIF MAHASISWA
MELALUI COMPUTER BASED TEST PADA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
Diajukan oleh:
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
(Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan)
Anggota :
Dzakiyy Ilmi ( NIM 1112016300080)
PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN (PUSLITPEN)
LP2M UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan penelitian yang berjudul “Pengembangan Instrumen Ujian
Komprehensif Mahasiswa Melalui Computer Based Test Pada Program Studi
Pendidikan Fisika”, merupakan laporan akhir pelaksanaan penelitian yang
dilakukan oleh “Iwan Permana Suwarna, M.Pd”, dan telah memenuhi ketentuan
dan kriteria penulisan laporan akhir penelitian sebagaimana yang ditetapkan oleh
Pusat Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN), LP2M UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, Oktober 2016
Peneliti,
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
NIP. 197805042009011013
Mengetahui,
Kepala Pusat, Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN)
LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
WAHDI SAYUTI, MA.
NIP. 19760422 200701 1 012
Ketua Lembaga, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
M. ARSKAL SALIM, GP., MA., PhD
NIP. 19700901 199603 1 003
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Jabatan : Lektor
Unit Kerja : Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Alamat : Jl. Semanggi 2 No.46 Rt.04/Rw.03 Cempaka Putih
Melalui Computer Based Test Pada Program Studi Pendidikan Fisika”
merupakan karya orisinal saya.
2. Jika di kemudian hari ditemukan fakta bahwa judul, hasil atau bagian dari
laporan penelitian saya merupakan karya orang lain dan/atau plagiasi, maka saya
akan bertanggung jawab untuk mengembalikan 100% dana hibah penelitian yang
telah saya terima, dan siap mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku
serta bersedia untuk tidak mengajukan proposal penelitian kepada Puslitpen
LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama 2 tahun berturut-turut.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, Oktober 2016
Yang Menyatakan,
Iwan Permana Suwarna, M.Pd
NIP. 197805042009011013
iv
PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJIAN KOMPREHENSIF MAHASISWA
MELALUI COMPUTER BASED TEST PADA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA
Iwan Permana Suwarna
Program Studi Pendidikan Fisika, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan instrumen komprehensif berbasis komputer / computer based test (CBT) yang mampu mengukur semua aspek kompetensi (kognitif, afektif, dan psikomotor) mahasiswa Program Studi Pendidikan
Fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (development research), dengan mengikuti prosedur pengembangan yang
dikemukakan Van de Akker (2006) yaitu: preliminary research, prototyping stage, summative evaluation, systematic reflection and documentation. Penelitian ini diharapkan menghasilkan sebuah instrumen ujian komprehensif yang berkualitas
dan terstandar (memiliki validitas, reliabilitas, efektivitas, dan keparaktisan yang tinggi), mampu memberikan informasi yang berguna bagi program studi terkait
kemampuan: berpikir tingkat tinggi, keterampilan proses sains, dan sikap ilmiah mahasiswa. Data tes dapat dijadikan program studi sebagai bahan evaluasi terhadap proses perkuliahan, kurikulum, dll. Instrumen ini dapat dijadikan inovasi program
studi dalam menerapkan IT untuk memperbaiki kinerja pendidikan yang tertib, cepat, efektif, dan efisien menuju kearah pencapaian world class university.
Kata kunci : computer based test (CBT), komprehensif, berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking), keterampilan proses sains, sikap ilmiah,
penelitian pengembangan.
v
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena Rahmat,
Karunia dan Hidayah-Nya lah Peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Penelitian
dengan judul: Pengembangan Instrumen Ujian Komprehensif Mahasiswa
Melalui Computer Based Test Pada Program Studi Pendidikan Fisika. Laporan
Penelitian ini merupakan karya ilmiah yang dikerjakan sebagai laporan penelitian
dasar pada Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitpen) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penelitian ini dibiayai oleh DIPA/BLU UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
melalui sebuah usulan kompetitif.
Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penyusunan laporan penelitian
ini tidak terlepas dari bantuan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan
terimakasih kepada:
1. M. Arskal Salim, GP., MA., PhD, Ketua Lembaga, Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah
memberikan kepercayaannya kepada peneliti untuk terus melakukan beberapa
penelitian.
2. Wahdi Sayuti, MA, Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan (PUSLITPEN)
LP2M UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan dorongan untuk terus
melakukan penelitian yang berkualitas.
3. Dwi Nanto, Ph.D, Ketua Program Studi Pendidikan Fisika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memfasilitasi peneliti dalam menelaah dokumen
ujian komprehensif, sekaligus sebagai penelaah soal.
4. Dr. Zulfiani, M.Pd, Kontributor naskah komprehensif bidang pendidikan yang
telah memberikan naskah-naskahnya untuk di telaah peneliti, sekaligus sebagai
mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan/penelitian, menggunakan
alat/bahan/sumber, menerapkan konsep, melakukan komunikasi, melaksanakan
percobaan. Apektif, sikap yang diukur adalah sikap ilmiah: jujur, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, peduli lingkungan, tanggung jawab,
demokratis.
Terdapat lima tahapan yang harus diiukti dalam menghasilkan instrumen
komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan Fisika diantaranya,
yaitu: tahap pertama, menentukan materi esensial; tahap kedua, menentukan bentuk
pelaksanaan tes; tahap ketiga, penulisan butir soal; tahap kempat, melakukan uji
coba; dan tahap kelima, perakitan soal dalam bentuk CBT.
41
Berikut ini tahapan-tahapan dalam menghasilkan instrumen komprehensif
berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan Fisika.
Gambar 3. 3 Alur Desain Instrumen Komprehensif berbasis CBT pada Program
Studi Pendidikan Fisika
42
Uji coba butir soal pada tahap empat bertujuan untuk mengetahui kelayakan
produk yang dihasilkan, terdiri dari: uji ahli (expert judgement); uji coba kepada
pengguna / mahasiswa dan pengelola prodi; uji-lapangan (field testing) skala besar.
Expert review bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai instrumen yang
dikembangkan dari perspektif ahli. Uji coba pengguna dan lapangan bertujuan
untuk mendapatkan informasi dari perspektif pengguna.
3. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)
Tahap ketiga kegiatan penelitian ini yaitu kegiatan riview atau evaluasi
secara menyeluruh terhadap instrumen komprehensif berbasis CBT yang
dihasilkan. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari instrumen
komprhensif berbasis CBT yang dihasilkan. Instrumen komprehensif berbasis CBT
konten pendidikan telah di ujikan kepada 83 orang mahasiswa, sedangkan konten
fisika diujicobakan kepada 63 orang mahasiswa.
Tahap ini dilakukan dengan cara memberikan angket terhadap sejumlah
mahasiswa yang telah mengikuti ujian komprehensif berbasis CBT dan pengelola
Program Studi. Pengelola program studi juga dimintai pendapatnya mengenai
pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT ini. Data yang diperoleh digunakan
untuk mengukur keefektivitasan, kepraktisan, dan penerimaan instrumen.
4. Refleksi Sistematik dan Dokumentasi (Systematic Reflection and
Documentation)
Tahap keempat kegiatan penelitian ini yaitu refleksi sistematik dan
dokumentasi, yaitu tahap penyusunan deskripsi proses pengembangan instrumen
komprehensif mahasiswa berbasis CBT mulai dari rancangan hingga jadi,
divisualisasikan dalam bentuk model (sebagai outline) sehingga dapat dipahami
secara utuh: bagaimana penggunaanya, argumentasi pentingnya instrumen yang
dikembangkan, kekhasan instrumen yang dikembangkan.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester sembilan ke atas.
43
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester sembilan ke atas yang
belum lulus ujian komprehensif fisika dan pendidikan. Subyek penelitian terdiri
dari mahasiswa angkatan 2010, 2011 dan angkatan 2012.
Subyek dalam penelitian di pilih secara purposive. Berdasarkan pendapat
Nomogram Harry King, untuk tingkat kesalahan 0,05 atau 5 % maka besar sampel
diperoleh 70 % dari populasi. Subyek penelitian mahasiswa angkatan 2012 yang
belum lulus ujian komprehensif adalah 50 orang, minimal sampel dari angkatan
2012 adalah 56 orang. Mahasiswa angkatan 2011 yang belum lulus ujian
komprehensif sebanyak 9 orang, minimal sampel dari angkatan 2011 adalah 6
orang. Sedangkan Mahasiswa angkatan 2010 yang belum lulus ujian komprehensif
hanya 2 orang, minimal sampel dari angkatan 2010 adalah 1 orang. Jumlah sampel
penelitian ini adalah 63 orang ujian komprehensif konten fisika dan 83 orang konten
pendidikan.
Berikut ini subyek penelitian pada masing-masing tahapan penelitian ini:
a. Pada tahap preliminary research yang menjadi subyek penelitian adalah:
manajemen program studi / staf / pengelola ujian komprehensif, dan dosen
pembuat naskah soal konten fisika, dan konten pendidikan.
b. Pada tahap prototyping stage yang menjadi subyek penelitian adalah: ahli
pemrograman, ahli pembelajaran, dan ahli konten fisika, mahasiswa yang
pernah beberapa kali meningkuti ujian komprehensif (mahasiswa angkatan
2010, dan 2011)
c. Pada tahap summative evaluation yang menjadi subyek penelitian adalah: staf
dan pengelola program studi, mahasiswa angkatan 2010, 2011 yang belum lulus
kompre dan mahasiswa angkatan 2012.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non tes.
Instrumen yang digunakan bertujuan untuk mengetahui validitas, efektivitas, dan
kepraktisan instrumen yang dikembangkan. Instrumen non tes yang digunakan
diantaranya: pedoman wawancara, angket penilaian ahli, dan angket komentar
siswa. Berikut ini instrumen yang digunakan dalam penelitian pada tiap tahapan:
44
Tabel 3. 3 Penggunaan Instrumen dalam Penelitian
Tahapan
Penelitian Instrumen Penelitian
Preliminary research
- Wawancara / interview untuk pengelola prodi - Instrumen Angket / Kuesioner untuk staf dan dosen
- Instrumen skala bertingkat / rating scale untuk mahasiswa
- Instrumen dokumentasi.
Prototyping Stage - Instrumen skala bertingkat / rating scale untuk: ahli pemrograman, ahli pembelajaran, ahli konten fisika dan mahasiswa yang pernah beberapa kali meningkuti ujian
komprehensif (mahasiswa angkatan 2010, dan 2011)
Summative Evaluation
- Angket / Kuesioner untuk: Mahasiswa peserta ujian komprehensif, staf dan pengelola Program Studi.
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara dibuat untuk memperoleh informasi dari sumber primer.
Pedoman wawancara dibuat secara terstruktur untuk mendapatkan informasi yang
terarah dari sumber sesuai dengan kebutuhan penelitian. Wawancara dilakukan
pada tahap awal (preliminary research) dan akhir (summative evaluation).
Wawancara tahap awal bertujuan untuk mengetahui bentuk dan teknis pelaksanaan
kegiatan ujian komprehensif sedangkan wawancara tahap akhir bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepraktisan dari instrumen yang dikembangkan.
Tabel 3. 4 Pedoman Wawancara Tahap Preliminary research
a. Untuk Pembuat Soal
No Pertanyaan
1. Bagaimanakah cara anda membuat soal komprehensif pada tahun lalu atau
yang pernah anda buat?
2. Apakah soal komprehensif yang penah anda buat dirancang dengan memikirkan kompetensi tertentu yang jelas /sudah di tetapkan Program Studi ?
3. Kompetensi apa saja yang pernah anda buat dalam pembuatan soal
komprehensif?
4. Bagaimana bentuk soal ujian komprehensif yang pernah anda buat? (pilihan ganda atau uraian)
5. Berapa macam bentuk tes yang digunakan dalam ujian komprehensif?
b. Untuk Pengelola Program Studi
45
No Pertanyaan
1. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk proses penggandaan naskah
dan lembar ujian komprehensif?
2. Berapa biaya yang harus di keluarkan untuk sekali melakukan ujian komprehensif ? (penggandaan soal dan lembar jawaban atau pengeluaran
lainnya)
3. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pembagian soal dan lembar jawaban kepada peserta ujian ? ( < 5 menit; 5 – 10 menit; 10 menit < )
4. Berdasarkan hasil pengamatan yang pernah anda alami, bagaimana tingkat
kejujuran para peserta ujian ketika proses pelaksanaan ujian komprehensif? ( kurang jujur, cukup jujur, sangat jujur)
5. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan soal dan lembar jawaban peserta ujian dihitung dari waktu ujian selesai? ( < 5 menit; 5 –
10 menit; 10 menit < )
6. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk memeriksa hasil ujian komprehensif mahasiswa?
7. Bagaimanakah tingkat ketelitian dan kelelahan anda selama mengoreksi
lembar jawaban ujian komprehensif?
Berikut ini adalah pedoman wawancara pada tahap summative evaluation
Tabel 3. 5 Pedoman Wawancara terhadap Pengelola Ujian Komprehensif / user
Tahap Summative Evaluation
No Pertanyaan
1. Apakah pembagian soal dan lembar jawaban pada ujian komprehensif
berbasis CBT memerlukan waktu yang cukup lama?
2. Apakah menurut anda peserta tes berprilaku jujur / tidak mencontek ketika pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT ?
3. Apakah sistem random soal bermanfaat bagi peserta ujian untuk
meningkatkan kemandirian dalam menjawab pertanyaan secara individual?
4. Apakah waktu yang diperlukan untuk memeriksa/mengoreksi hasil ujian komprehensif berbasis CBT cukup lama?
5. Apakah menurut anda Panitia Ujian memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mengumpulkan soal dan lembar jawaban dari peserta ujian setelah waktu ujian selesai?
6. Apakah panitia mengeluarkan anggaran untuk pencetakan naskah soal dan lembar jawaban?
7. Apakah hasil pemeriksaan / koreksi jawaban ujian komprehensif berbasis
CBT pada Program Studi pendidikan Fisika cukup teliti?
8. Apakah hasil pemeriksaan / koreksi jawaban ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi pendidikan Fisika cukup objektif?
9. Apakah pemeriksaan jawaban menyulitkan pemeriksa dalam
mengoreksinya?
46
No Pertanyaan
10. Apakah dengan menampilkan nilai akhir ujian komprehensif di akhir tes
bermanfaat bagi peserta tes?
11. Apakah penggunaan CBT pada ujian komprehensif ini cukup ramah lingkungan?
12. Apakah terdapat kesulitan dalam menginterpretasikan hasil tes dalam CBT
ini?
Tabel 3. 6 Pedoman Wawancara terhadap pengguna/user (mahasiswa) Tahap
Summative Evaluation
No Pertanyaan
1. Apakah pembagian soal dan lembar jawaban pada ujian komprehensif
berbasis CBT memerlukan waktu yang cukup lama?
2. Apakah anda Jujur / tidak mencontek ketika anda mengerjakan ujian komprehensif berbasis CBT ?
3. Apakah menurut anda Panitia Ujian memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mengumpulkan soal dan lembar jawaban dari peserta ujian setelah waktu ujian selesai?
4. Apakah waktu yang diperlukan untuk memeriksa/mengoreksi hasil ujian
komprehensif berbasis CBT cukup lama?
5. Apakah hasil pemeriksaan / koreksi jawaban ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi pendidikan Fisika cukup teliti?
6. Apakah sistem random soal bermanfaat bagi peserta ujian untuk meningkatkan kemandirian dalam menjawab pertanyaan masing-masing?
7. Apakah hasil pemeriksaan / koreksi jawaban ujian komprehensif berbasis
CBT pada Program Studi pendidikan Fisika cukup objektif?
8. Apakah penayangan nilai akhir ujian komprehensif di akhir tes bermanfaat bagi anda?
9. Apakah panitia mengeluarkan anggaran untuk pencetakan naskah soal dan
lembar jawaban?
10. Apakah penggunaan CBT pada ujian komprehensif ini cukup ramah lingkungan?
11. Apakah soal-soal yang disajikan menuntut anda untuk berpikir (bukan
mengingat)?
12. Apakah gambar soal cukup jelas / berwarna?
13. Apakah bahasa yang digunakan cukup jelas dan mudah di mengerti?
14. Apakah soal yang diberikan cukup menguji kemampuan analisis anda?
15. Menurut anda apa kelebihan dari pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT
16. Menurut anda apa kelemahan dari pelaksanaan ujian komprehensif berbasis
CBT
47
2. Daftar Ceklis
Daftar ceklis digunakan untuk mendapatkan data / informasi yang akan
digunakan untuk kualitas instrumen yang dikembangkan dan sekaligus di jadikan
sebagai landasan dalam melakuka perbaikan instrumen. Daftar ceklis digunakan
untuk perhitungan validitas isi. Daftar ceklis yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 7 Daftar Aspek Telaah Instrumen
No. Aspek Telaah
A MATERI
1. Kesesuaian materi soal dengan indikator
2. Kesesuaian materi soal dengan kompetensi
3. Homogenitas materi jawaban / option
4. Kelogisan jawaban / option
5. Ketunggalan kunci jawaban
6. Mendorong Keingintahuan
7. Keakuratan Materi
8. Keberfungsian gambar / ilustrasi / tabel
9. Kedalaman materi.
10. Menggunakan contoh kasus yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
B Kontruksi
1. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas
2. Pokok soal tidak memberikan petunjuk kearah jawaban benar
3. Menggunakan kalimat positif sebagai stem
4. Pokok soal tidak mengandung pernyataan double negative / negatif
ganda.
5. Kontruksi jawaban homogen dan logis
6. Rumusan pilihan jawaban relatif sama.
7. Pilihan jawaban berupa angka di urutkan
8. Kalimat inti/stem mengandung permasalahan
9. Kalimat inti/ permasalahan tidak memberikan arahan / petunjuk pada jawaban benar
10. Soal tidak menimbulkan miskonsepsi
11. Jawaban tersebar tidak terkonsentrasi pada salah satu jawaban.
12. Grafik, gambar, tabel, diagram, dan sejenisnya berfungsi dengan baik.
48
No. Aspek Telaah
C Bahasa
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
2. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/daerah lain.
3. Menggunakan bahasa komunikatif
4. Option tidak mengulang
3. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui respon pengelola dan peserta ujian
komprehensif tentang penggunaan sistem ujian komprehensif melalui CBT. Angket
menggunakan skala yang mengukur pendapat atau persepsi seseorang tentang
fenomena sosial. Skala jawaban dijadikan dijadikan indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item pernyataan. Kisi-
kisi angket disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3. 8 Kisi-kisi Angket
No . Indikator Jumlah Pernyataan
Positif Negatif
1. Kecepatan dalam pembagian soal dan lembar jawaban
1
2. Kejujuran dalam mengerjakan tes 1
3. Pengeluaran biaya penyelenggaraan 1
4. Pengumpulan lembar jawaban 1
5. Proses pengoreksian lembar jawaban (waktu
yang diperlukan) 1
6. Kemandirian dalam mengerjakan soal 1
7. Ketelitian hasil pemeriksaan jawaban 1
8. Keobjektifan pemeriksaan jawaban 1
9. Tingkat kesulitan dalam meriksa lembar
jawaban 1
10. Kebermanfaatan pemberian informasi hasil ujian dengan cepat
1
11. Keramahan terhadap lingkungan penggunaan lembar jawaban dan soal
1
12. Kemudahan menginterfretasikan hasil tes 1
49
Beberapa nomor seperti nomor: 5, 7, 9, 12 dari angket tersebut tidak
didiberikan kepada peserta tes/ujian. Angket keseluruhan diberikan kepada
pengelola / penyelenggara kegiatan komprehensif.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik
(kuantitatif), dan analisis deskriptif kualitataif. Kedua teknik tersebut digunakan
secara bersamaan untuk memahami data secara sempurna. Data dalam penelitian
pengembangan ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data tersebut diperoleh
melalui kegiatan dokumentasi, wawancara, dan angket/kuesioner dan ujicoba
produk (instrumen) baik terbatas maupun lapangan. Data penelitian digunakan
untuk memperoleh informasi tentang validitas, efektivitas, praktikabilitas, dan
penerimaan.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan
kesahihan suatu instrumen. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap isi
(content validity) dan konstruk (construct validity). Instrumen dengan validitas isi
yang baik adalah instrumen yang dapat mengukur tujuan yang setara dengan konten
materi yang diajarkan (van Blerkom, 2008). Uji validitas ini bertujuan untuk
mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya atau dengan kata lain menunjukkan suatu ukuran tingkat kesahihan suatu
tes (Arikunto, 1999). Alat ukur yang valid mampu menghasilkan data yang tepat
juga memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat artinya
pengukuran dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-
kecilnya di antara subjek yang di teliti. Validitas yang diukur dalam penelitian ini
meliputi: validitas konstruk, dan validitas isi.
a. Uji Validitas Konstruk
Validitas konstruk (contruct validity) merupakan suatu ukuran dari valid atau
tidaknya suatu alat ukur berdasarkan cocok atau tidaknya dengan konstruksi teoritik
dimana tes itu di buat. Sebuah tes di katakan memiliki validitas konstruksi baik
apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek berpikir yang di uaraikan dalam
50
standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator yang terdapat dalam
kurikulum. Validitas Konstruk dapat menggunakan rumus korelasi pearson product
moment, sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah responden
X = skor variable (jawaban responden)
Y = skor total dari variable untuk responden ke-n
Kriteria yang digunakan untuk uji keabsahan butir jika rhitung lebih besar dari rtabel,
maka butir instrumen dianggap Valid, sedang jika rhitung lebih kecil atau sama
dengan rtabel maka butir instrumen dianggap tidak valid dan selanjutnya di drop atau
tidak digunakan.
b. Uji Validitas Isi
Validitas isi (content validity) dalam penelitian ini ditentukan oleh penilaian
keakuratan atau ketepatan atau kesesuaian dari para judgement / ahli dalam menilai
kesesuaian antara stem dengan indikator tes. Stem soal di dalam instrumen harus
menunjukkan indikator yang representatif dari domain yang hendak ukur. Validitas
isi dilakukan untuk memastikan apakah isi tes / instrumen sudah sesuai dan relevan
dengan tujuan dari penelitian itu sendiri atau tidak. Validasi isi dapat dilihat dari
kisi-kisi tes. Untuk mengetahui validitas instrumen, hasil judgement ahli diolah
dengan menggunakan content validity ratio (CVR). Untuk mengukur validitas isi
digunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Lawshe (1975), validitas isi
(content validity ratio/CVR) dihitung dengan menggunakan Nilai CVR dan
Koefisien Kappa yang ditentukan dengan cara:
𝐶𝑉𝑅 =𝑛𝑒 −
𝑁2
𝑁2
Keterangan:
CVR = rasio validitas isi,
51
ne = Jumlan ahli atau judgement pemberi nilai (penting/relevan/esensial),
N = Jumlah ahli atau judgement.
Nilai CVR akan berkisar antara +1 sampai -1. nilai positif (+) menunjukkan
bahwa setidaknya setengah panelis menilai item sebagai penting/esensial. Semakin
lebih besar CVR dari 0, maka semakin “penting” dan semakin tinggi validitas
isinya. Nilai CVR sebesar 0.500 menunjukkan item yang digunakan sudah
memenuhi validitas isi yang baik. Berikut ini nilai minimum CVR untuk α = 0,05.
Tabel 3. 9 Nilai minimum CVR untuk α = 0,05
Jumlah Responden Nilai Minimal
5 0,99
6 0,99
7 0,99
8 0,75
9 0,78
10 0,62
Setelah butir yang valid teridentifikasi selanjutnya mencari nilai indeks validitas
konten (CVI). Secara sederhana CVI merupakan rata-rata dari nilai CVR
Kategori hasil perhitungan CVI
Rentang nilai Kategori
0,00 – 0,33 Tidak sesuai
0,34 – 0,67 Sesuai
0,68 – 1,00 Sangat sesuai
2. Analisis Butir soal
Analisis instrumen meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda dan
reliabilitas. Perhitungan terhadap daya beda instrumen, tingkat kesukaran dan
relibialitas instrumen penelitian. Uji tingkat kesukaran, uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah butir soal tergolong sukar, sedang, atau mudah, dengan
menggunakan rumus (Karno To dalam Suwarna, 2005 ):
%100xN
nBTK
TK adalah indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertentu; nB adalah
jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut; N adalah jumlah siswa
52
yang mengikuti tes;. Kriteria tingkat kesukaran (TK) yang digunakan terlihat pada
tabel berikut:
Tabel 3. 10 Kriteria Tingkat Kesukaran (TK)
Indeks TK (%) Keterangan
0 – 15 Sangat sukar
16 – 30 Sukar
31 – 70 Sedang
71 – 85 Mudah
86 – 100 Sangat mudah
Uji daya pembeda (DP), dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tiap butir
soal mampu membedakan antara siswa yang memahami konsep dengan siswa yang
tidak memahami konsep. Rumus yang digunakan adalah:
%100xN
BBDP
A
BA
DP adalah indeks daya beda satu butir soal tertentu; BA adalah jumlah siswa
yang menjawab benar pada kelompok atas; BB adalah jumlah siswa yang menjawab
benar pada kelompok bawah; NA adalah jumlah siswa pada kelompok atas. Kriteria
daya pembeda dapat terlihat pada tabel berikut:.
Tabel 3. 11 Kriteria Daya Pembeda (DP)
Indeks DP (%) Keterangan
< 9 sangat buruk
10 – 19 Buruk
20 – 29 Agak baik
30 – 49 Baik
50 < Sangat baik
Uji reliabilitas instrumen, uji reliabilitas bertujuan untuk menguji tingkat
keajegan dari instrumen yang digunakan (sejauh mana instrumen tersebut dapat
menghasilkan skor yang ajeg/konsisten). Pada penelitian ini untuk mencari
reliabilitas tes digunakan splithalf method (metode belah dua). Pada saat
pensekoran, skor tes dibagi menjadi dua. Setiap siswa akan memperoleh dua macam
skor. Skor yang diperoleh dari soalsoal yang bernomor ganjil dan skor yang
diperoleh dari soalsoal yang bernomor genap berupa koefisien rxy atau koefisien
53
ganjilgenap, yang dihitung dengan menggunakan rumus Pearson’s Product
Moment:
2222 )()(
))((
yyNxxN
yxxyNrxy
rxy adalah koefisien korelasi ganjilgenap; N adalah banyaknya responden yang
mengikuti tes; x adalah skor tes soal bernomor ganjil; y adalah skor tes soal
bernomor genap.
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dipergunakan rumus Spearman
Brown:
xy
xy
ttr
rr
1
2
rt t adalah koefisien reliabilitas instrumen; rxy adalah koefisien korelasi ganjil
genap. Kriteria koefisien korelasi yang digunakan adalah kriteria dari Gilford dalam
Rusefendi (2001). Kriteria tersebut tampak pada tabel berikut:
Tabel 3. 12 Koefisien Reliabilitas Soal
Koefisien Reliabilitas Keterangan
0,00 – 0,20 Kecil
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,70 Sedang
0,70 – 0,90 Tinggi
0,90 – 1,00 Sangat tinggi
3. Pengolahan Angket
Data kualitataif hasil wawancara dan angket disajikan dalam bentuk tabel,
diagram atau grafik. Penyajian hasil di analisis secara faktual sebagai dasar revisi
terhadap instrumen ujian komprehensif melalui CBT. Data yang dimiliki juga
digunakan untuk menentukan keefektifan, dan efisiensi terhadap produk yang
dihasilkan.
Data angket penelitian selanjutnya dihitung persentase jawaban responden dari
setiap pertanyaan yang ada dalam instrumen penelitian. Persentase jawaban tiap
butir pertanyaan dihitung dengan cara sebagai berikut:
54
Sugiyono, 2012
Cara pengolahan angket berupa skala Likert dengan empat alternatif
jawaban adalah sebagai berikut: Jawaban di beri skor dengan rentang 1 sampai 4.
Jawaban sangat setuju diberi skor 4, jawaban setuju 3, jawaban tidak setuju 2, dan
jawaban sangat tidak setuju 1. Persentase jawaban dari setiap butir pertanyaan
dihitung dengan cara:
Kesimpulan dari pertanyaan tersebut dapat ditentukan berdasarkan garis
kesimpulan berikut:
Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel
berikut:
Tabel 3. 13 Kualitas pernyataan (Suyanto, 2009)
Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi
4 3,26 – 4,00 Sangat Baik
3 2,51 – 3,25 Baik
2 1,76 – 2,50 Kurang Baik
1 1,01 – 1,75 Tidak Baik
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik masing-masing
variabel serta dapat melakukan representasi obyektif masalah penelitian.
4. Uji Praktikabilitas (Practicability)
Uji praktikabilitas adalah uji kepraktisan suatu instrumen. Suatu instrumen
/ tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes tersebut mudah
dalam pengadministrasiannya. Arikunto (2010) mengartikan kepraktisan alat
evaluasi merupakan kemudahan-kemudahan instrumen dalam mempersiapkan,
menggunakan, dan menginterpretasi / memperoleh kemudahan dalam menyimpan.
Kepraktisan dapat diartikan pula sebagai kemudahan dalam penyelenggaraan,
KARTU SOAL Mata Uji : ....................................................................................... Penulis Soal : ....................................................................................... Penelaah Soal : .......................................................................................
INDIKATOR SOAL:
No.
Soal
1
PEMBAHASAN: Jawab:
Catatan penulis/penelaah:
Keterangan: Soal dituliskan di sebelah kanan kolom no soal Beri tanda bintang (*) diakhir kunci jawaban
Kartu soal ini berfungsi untuk menerjemahkan kisi-kis soal menjadi
rumusan soal yang akan dijadikan sebagai soal dalam ujian komprehensif. Langkah
selanjutnya adalah menelaah kartu soal. Penelaahan dilakukan oleh para ahli,
diantaranya ahli materi dan ahli pendidikan/penulisan soal. Hasil penelaahan para
ahli terhadap naskah soal konten fisika disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4. 7 Tabel Hasil Penelaahan ahli terhadap naskah soal komprehensif
konten fisika pada ujian komprehensif berbasis CBT
No. Ahli materi Nomor
Revisi Komentar
1. Ahli I
4
Gambar di tambahkan Saklar daalam
keadaan terbuka, di soal ditanya jika saklar dalam keadaan tertutup.
5 Mengurangi kata yang tidak efektif
9 Kesalahan ketik. Penulisan kata bahyu
20 Kesalahan ketik. Kurang menambah
huruf a
2. Ahli II
9 Penulisan kata bayu dibuat lebih baku
24 Keterangan pada gambar terlihat kurang
68
No. Ahli materi Nomor
Revisi Komentar
3. Ahli III
21 Mengganti kata tertentu dengan seperti pada tabel
23 Gambar di perjelas
27 Soal terlalu panjang
4. Ahli IV
23 Memperbaiki susunan kalimat
25 Menambahkan keterangan s terhadap t
pada stem
Hasil penelaahan para ahli terhadap naskah soal konten pendidikan
disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4. 8 Tabel Hasil Penelaahan ahli terhadap naskah soal komprehensif
konten pendidikan pada ujian komprehensif berbasis CBT
No. Ahli Pendidikan Nomor
Revisi Komentar
1. Ahli I
5 Masih belum jelas makna gambar
10 Diperjelas segi apanya
15 Kesalahan tulis pada gambar
2. Ahli II
2 Perlu menambahkan konteks
3 Menambah fakta prosedural pada stem
4 Kesalahan ketik. Ditambahkan konteks
/ konsep tual yang diharapkan
3. Ahli III 12 Mengganti option d
33 Menggunakan grafik histogram
4. Ahli IV 13
Option D menggiring pada jawaban benar
17 Gambar kurang penunjuk arah
Soal yang kurang baik menurut penelaah di perbaiki sebagai bahan
perakitan instrumen lengkap ujian komprehensif masih bersifat manual / paper
based test, sebelum instrumen diujicobakan.
Hasil expert riview terhadap isi naskah ujian komprehensif konten
pendidikan disajikan dalam bentuk validasi konstruk (CVR) seperti terlihat pada
tabel berikut:
Tabel 4. 9 Validasi Ahli terhadap isi Instrumen Komprehensif Konten
pendidikan
Nomor Soal
CVR Nomor
Soal CVR
Nomor Soal
CVR Nomor
Soal CVR
1 1 11 1 21 1 31 1
2 0,5 12 0,5 22 1 32 1
69
Nomor Soal
CVR Nomor
Soal CVR
Nomor Soal
CVR Nomor
Soal CVR
3 0,5 13 0,5 23 1 33 0,5
4 0,5 14 1 24 1 34 1
5 0,5 15 0,5 25 1 35 1
6 1 16 1 26 1 36 1
7 1 17 0,5 27 1 37 1
8 1 18 1 28 1 38 1
9 1 19 1 29 1 39 1
10 0,5 20 1 30 1 40 1
Nilai CVI = 0,88 jumlah ahli yang menelaah ada 4 orang.
Hasil expert riview terhadap isi naskah ujian komprehensif konten fisika
disajikan dalam bentuk validasi konstruk (CVR) seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 10 Validasi Ahli terhadap isi Instrumen Komprehensif Konten fisika
Nomor Soal
CVR Nomor
Soal CVR
Nomor Soal
CVR Nomor
Soal CVR
1 1 11 1 21 0,5 31 1
2 1 12 1 22 1 32 1
3 1 13 1 23 0 33 1
4 0,5 14 1 24 0,5 34 1
5 0,5 15 1 25 0,5 35 1
6 1 16 1 26 1 36 1
7 1 17 1 27 0,5 37 1
8 1 18 1 28 1 38 1
9 0 19 1 29 1 39 1
10 1 20 0,5 30 1 40 1
Nilai CVI = 0,86 jumlah ahli yang menelaah ada 4 orang.
4. Hasil Tahap Uji Coba Butir Soal
Tahap ke-empat dalam desain instrumen ujian komprehensif berbasis CBT
adalah tahap uji coba butir soal. Setelah instrumen ujian komprehensif manual
selesai dirakit, instrumen tersebut diujicobakan untuk dianalisis. Hal ini
dimaksudkan: untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal
yang bermutu sebelum digunakan, selain itu membantu memperbaiki kualitas soal
melalui revisi atau membuang soal yang kurang baik / tidak efektif.
Hasil uji coba lapangan butir soal komprehensif berbasis CBT pada konten
fisika dan pendidikan untuk tingkat kesukaran soal disajikan pada gambar berikut:
70
Gambar 4. 9 Diagram Tingkat Kesukaran Soal Ujian Komprehensif Berbasis
CBT pada Konten fisika
Tingkat kesukaran pada soal ujian komprehensif konten pendidikan
disajikan pada gambar berikut:
Gambar 4. 10 Diagram Tingkat Kesukaran Soal Ujian Komprehensif Berbasis
CBT pada Konten pendidikan
Hasil analisis butir soal komprehensif berbasis CBT pada konten fisika dan
pendidikan tersaji pada gambar berikut:
Sukar15%
Sedang70%
Mudah15%
Sukar22%
Sedang53%
Mudah25%
71
Gambar 4. 11 Diagram Hasil Analisis Butir Soal Komprehensif Berbasis CBT
Pada Konten fisika
Gambar 4. 12 Diagram Hasil Analisis Butir Soal Komprehensif Berbasis CBT
Pada Konten pendidikan
Tabel 4. 11 Rekapitulasi hasil pengujian instrumen
Aspek Pegujian Konten fisika Konten
pendidikan
Keterangan
Validitas 0,86 0,88 Sangat sesuai
Reliabilitas 0,77 0,72 Tinggi
Tingkat kesukaran 0,52 0,53 Sedang
Gunakan70%
Ganti20%
Revisi10%
Gunakan60%
Ganti20%
Revisi20%
72
5. Perakitan soal dalam bentuk CBT
Tahap ke-lima dalam desain instrumen ujian komprehensif berbasis CBT
adalah perakitan butir soal. Proses perakitan soal dalam penelitian ini mengacu pada
tujuan tes dan kisi-kisi atau tabel spesifikasi. Paket soal dirakit dengan melihat kartu
soal / naskah soal yang telah di analasis dan diuji validitasnya. Langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Mengelompokkan soal bersasarkan kompetensi yang sama.
2) Mengelompokan soal berdasarkan materi.
3) Memilih satu kompetensi dari kompetensi yang sama pada materi yang sama.
4) Memberi nomor urut soal berdasarkan kisi-kisi.
5) Mengecek kesesuaian naskah soal dengan kaidah penulisan.
6) Membuat petunjuk umum dan khusus untuk mengerjakan soal.
4. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation)
Hasil pemberian angket proses pelaksanaan ujian komprehensif melalui
CBT kepada pengelola dan penulis soal di Program Studi Pendidikan Fisika
diperoleh hasil sebagai berikut:
Keterangan :
1. Kecepatan dalam pembagian soal dan lembar jawaban 2. Tingkat kejujuran peserta tes
100% 100%
83% 83%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
y = 0,007x + 0,9268
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
73
3. Penghematan biaya penyelenggaraan tes 4. Kecepatan dalam pengumpulan lembar jawaban 5. Kecepatan dalam pengoreksian lembar jawaban 6. Kemandirian peserta tes dalam menjawab 7. Ketelitian hasil pemeriksaan jawaban 8. Keobjektifan pemeriksaan jawaban 9. Tingkat kemudahan dalam mengoreksi lembar jawaban 10. Kebermanfaatan penyampaian hasil ujian dengan cepat 11. Keramahan terhadap lingkungan 12. Kemudahan interfretasi hasil tes
Gambar 4. 13 Respon pengelola Program Studi terhadap pelaksanaan ujian
komprehensif melalui CBT
Tingkat kepraktisan instrumen ujian komprehensif melalui CBT di Program
Studi Pendidikan Fisika menurut pengelola adalah 96,7% atau ada pada kategori
sangat tinggi.
Hasil pemberian angket proses pelaksanaan ujian komprehensif melalui
CBT kepada peserta ujian / mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika
diperoleh hasil sebagai berikut:
Gambar 4. 14 Kejujuran dalam mengerjakan tes
32,1%
67,9%
Apakah anda Jujur / tidak mencontek ketika anda mengerjakan ujian komprehensif berbasis CBT ?
Tidak
74
Gambar 4. 15 Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan soal dan lembar
jawaban
Gambar 4. 16 Waktu yang diperlukan untuk mengoreksi
81,1%
18,9%
Apakah menurut anda Panitia Ujian memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan soal dan lembar
jawaban dari peserta ujian setelah waktu ujian selesai?
Tidak
Ya
86,8%
13,2%
Apakah waktu yang diperlukan untuk memeriksa/mengoreksi hasil ujian komprehensif
berbasis CBT cukup lama? Tidak
22,6%
77,4%
Apakah hasil pemeriksaan / koreksi jawaban ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi
pendidikan Fisika cukup teliti?
Tidak Ya
75
Gambar 4. 17 Ketelitian dalam pemeriksaan jawaban
Gambar 4. 18 Kemandirian dalam menjawab
Gambar 4. 19 Keobjektifan dalam memeriksa
15,1%
84,9%
Apakah sistem random soal bermanfaat bagi peserta ujian untuk meningkatkan kemandirian dalam menjawab pertanyaan masing-
masing?
Tidak Ya
11,3%
88,7%
Apakah hasil pemeriksaan / koreksi jawaban ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi pendidikan Fisika cukup
objektif?
Tidak Ya
76
Gambar 4. 20 Perkiraan dana yang dikeluarkan
Gambar 4. 21 Keramahan sistem terhadap lingkungan
66,0%
34,0%
Apakah panitia mengeluarkan anggaran untuk pencetakan naskah soal dan lembar jawaban?
Tidak Ya
18,9%
81,1%
Apakah penggunaan CBT pada ujian komprehensif ini cukup ramah lingkungan?
Tidak Ya
34,0%66,0%
Apakah gambar soal cukup jelas / berwarna?
Tidak Ya
77
Gambar 4. 22 Kejelasan gambar
Gambar 4. 23 Kejelasan Bahasa
Tingkat kepraktisan instrumen ujian komprehensif melalui CBT di Program
Studi Pendidikan Fisika menurut pengelola adalah 77,5% atau ada pada kategori
tinggi. Tingkat kepraktisan secara keseluruhan menurut pengelola dan peserta ujian
adalah sebagai berikut :
35,8%
64,2%
Apakah bahasa yang digunakan cukup jelas dan mudah di mengerti?
Tidak Ya
78
Aspek :
1. Kecepatan dalam pembagian soal dan lembar jawaban 2. Kejujuran dalam mengerjakan tes
penelaahan butir soal, perbaikan dan perakitan soal), ujicoba butir soal (ujicoba dan
analisis butir soal), perakitan soal dalam bentuk CBT.
Instrumen yang dihasilkan memiliki tingkat kelayakan 0,87 atau sangat
sesuai, dengan nilai CVI = 0,86 untuk konten fisika dan 0,88 untuk konten fisika.
Instrumen memiliki sebesar validitas 0,87 (sangat sesuai), reliabilitas 0,75 (Tinggi),
dan tingkat kesukaran 0,50 (sedang). Instrumen yang dihasilkan sangat layak untuk
digunakan. Instrumen yang dihasilkan dapat dijadikan instrumen standar untuk
mengukur kompetensi mahasiswa.
Instrumen ujian komprehensif berbasis CBT memiliki nilai efektivitas
sebesar 94,63 % (kategori sangat efektif). Instrumen yang dihasikan dapat
mempermudah kinerja pengelolaan pendidikan secara efektif, dan efisien yang
mendukung kearah pencapaian world class university. Instrumen dapat
mempermudah program studi dalam mengelola ujian komprehensif secara tertib,
cepat, efektif, dan efisien.
101
102
Tingkat kepraktisan instrumen sebesar 87,1% ( sangat praktis). Tingkat
kepraktisan menurut pengelola adalah 0,97 atau 96,7% (sangat tinggi), sedangkan
menurut peserta sebesar 0,78 atau 77,5% (tinggi). Instrumen yang dihasilkan dapat
diterima dengan baik oleh para pengelola dan peserta tes. Penyelenggara ujian yang
diwawancarai menerima dengan baik 95% sistem ini dan 77, 5 % peserta menerima
sistem ini dengan baik.
B. Implikasi
Implikasi dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan
Fisika telah berhasil melakukan efesiensi dana pengeluaran sebanyak 60%.
Pelaksanaan ujian komprehensif melalui CBT dapat mengurangi dana anggaran
pengeluaran penyelenggaraan ujian secara manual / paper based test di Program
Studi Pendidikan Fisika dari Rp 1.417.150, - / kegiatan menjadi 565.000,- /
kegiatan, bisa melakukan penghematan sebanyak Rp 8521.150,- atau 60% dari
anggaran pengeluaran yang biasa dilakukan.
2. Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan
Fisika telah berhasil mengurangi waktu proses pendidstribusian naskah soal
ujian dan lembar jawaban kepada peserta ujian dari 450 detik menjadi 30 detik.
Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan
Fisika memiliki efektivitas sebesar 93,33% dalam pendistribusian naskah soal
dan lembar jawaban.
3. Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan
Fisika telah berhasil mengurangi waktu proses pengumpulan lembar jawaban
dan naskah soal setelah waktu ujian selesai, dari 660 detik menjadi 30 detik.
Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan
Fisika memiliki efektivitas sebesar 95,45 % dalam pengumpulan naskah soal
dan lembar jawaban.
4. Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan
Fisika telah berhasil meningkatkan kejujuran peserta ujian komprehensif dari
kategori cukup jujur menjadi jujur.
103
5. Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan
Fisika telah berhasil mengurangi waktu proses pengoreksian lembar jawaban,
dari 140.400 detik menjadi 30 detik. Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis
CBT pada Program Studi Pendidikan Fisika memiliki efektivitas sebesar 99,98
% dalam pengoreksian lembar jawaban dengan tingkat objektivitas dan
keakuratan tinggi.
6. Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT pada Program Studi Pendidikan
Fisika membutuhkan koneksi internet yang baik/kuat dan stabil, sehingga
kendala teknis tidak menjadi permasalah pokok yang substansial dari
pelaksanaan tes.
C. Rekomendasi
Rekomendari penelitian pengembangan ini adalah :
1. Bagi pimpinan, dan pengelola kampus: Pelaksanaan ujian komprehensif
berbasis CBT telah terbukti efektif, efisien, dan memenuhi kriteria instrumen
tes yang baik, maka sarana pendukung pelaksanaan kegiataan ini perlu di
tingkatkan, seperti : fasilitas internet yang cukup kuat dan stabil, membuat
ruangan khusus ujian CBT yang bisa digunakan secara bergiliran dengan
jumlah dan daya tampung yang baik. Alternatif lainnya memanfaatkan ruang
labolatorium komputer dengan catatan adanya perbaikan komputer yang tidak
layak pakai untuk bisa digunakan kembali.
2. Bagi pengelola keuangan dan anggaran: pelaksanaan tes melalui CBT telah
terbukti efesien dalam pengeluaran anggaran. Sehingga anggaran yang di hemat
dapat dialihkan kebermanfaatannya untuk peningkatan fasilitas perkuliahan dan
akses internet yang kuat dan stabil bagi para dosen dan mahasiswa untuk belajar
atau mendukung perkuliahan dilingkungan kampus
3. Bagi pengelola Program Studi : Pelaksanaan ujian komprehensif berbasis CBT
telah terbukti efektif telah berhasil mengurangi waktu proses pendidstribusian
naskah, pengumpulan lembar jawaban dan naskah soal, proses pengoreksian
lembar jawaban dengan memiliki efektivitas sebesar 99,98 % dengan tingkat
104
objektivitas dan keakuratan tinggi. Sangat direkomendasikan untuk
menggunakan sistem ini dalam setiap pelaksanaan ujian komprehensif.
4. Bagi dosen dan Program Studi : Informasi hasil ujian yang diperoleh dapat
dijadikan tolak ukur keberhasila Program Studi dan perkuliahan masing-masing
dosen dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. Menjadi bahan
perbaikan dalam melakukan proses perkuliahan dan revisi silabus perkuliahan.
105
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. (2004). Evaluasi Program Pendidikan Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (2013). Pedoman Penilaian Hasil
Belajar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.
Baharuddin, S. A. (1982). The Superiority of Indigenous Scholars?: Some Facts and Fallacies with Special Reference to Malay Anthropologists and Sociologists in Fieldwork.
Cangelosi J. S. (1995). Merancang Tes Untuk Menilai Prestasi Siswa. Terjemahan Lilian D. Tedjasudhana Bandung: ITB.
Crisp Geoffrey (2011) Teacher’s Handbook on e-Assessment: A handbook to support teachers in using e-assessment to improve and evidence student learning and outcomes. Transforming Assessment |
www.transformingassessment.com
Darling-Hammond L. Adamson F. (2013). Developing assessments of deeper
learning: The costs and benefits of using tests that help students learn. Stanford CA: Stanford University Stanford Center for Opportunity Policy in Education
Daniel J. Mueller (1992). Mengukur Sikap Sosial Pegangan Untuk Peneliti dan Praktisi. Bumi Aksara. Jakarta.
Dimyati M. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gronlund N. E. & Linn R. (1981). Measurement and evaluation.
Gustafson, N Nieveen and Tj.Plomp (Eds). Design Approaches and Tools in
Education and Training (hlm. 1-14). Dodrecht: Kluwer Academic Publisher.
Hadi Sutrisno. (1986). Statistika. Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset.
Hazelkorn E. (2013) "World-Class Universities or World Class Systems?: Rankings and Higher Education Policy Choices" in Hazelkorn E. Wells P. and M.
Marope (eds) "Rankings and Accountability in Higher Education: Uses and Misuses UNESCO Paris Forthcoming.
Hamalik O. (2008). Belajar dan Teori Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Istiyono, E., & Si, M. (2013). Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika Di SMA Langkah Pengembangan Dan Karakteristiknya.
Johanson Terry and Dean Broughton. (2009). Teaching and Learning. Exploring Comprehension in Physics. Research Exchange
Jens D. Holbech Poul V. Thomsen. (2000). Higher Order Thinking In Physics Education (Hot-Physics). Centre for Studies in Science Education University of Aarhus Aarhus C Denmark.
105
106
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Materi Pelatihan Guru
Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2016. Sekolah Menengah Atas Materi Teknik Penulisan Soal Berpikir Orde Lebih Tinggi/Higher Order Thinking(Hot). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Karno To. (1996). Mengenal Analisis Tes (Pengantar ke Program Komputer Anates). Bandung: IKIP Bandung.
Kemenag (2014). Dua UIN Menuju World Class University. Tersedia: http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=172283
Krathwohl D. R. (2002). A revision of Bloom's taxonomy: An overview. Theory into
practice 41(4) 212-218.
Kominski Carol. (2012). Designing Multiple Choice Tests to Measure Higher
Order Thinking. Test Item Writing. Paper 10. http://digitalcommons.hsc.unt.edu/test_items/10
Lin H. & Dwyer F. (2006). The fingertip effects of computer-based assessment in
education. TechTrends 50(6) 27-31.
Lawshe C. H. (1975). A quantitative approach to content validity1. Personnel
psychology 28(4) 563-575.
Mardapi Djemari. (2007). Teknik penyusunan instrumen tes dan nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Tersedia:
Mundilarto (2010). Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta: UNY
Meltzer E.David. (2002). “The relationship between mathemathics preparation and conceptual learning gains in physics: A possible:hidden variable in
diagnostic pretest score”. Ammerican Association of Physics Teachers: American Journal Physics. 70 ( (2) 1259–1268.
Mulyasa E. (2008). Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan: kemandirian guru dan kepala sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurkancana Wayan. (1993). Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Pead D. (2012). World Class Tests: Summative Assessment of Problem-solving Using Technology. Educational Designer 2(5).
Poedjiadi Anna. (1999). Pengantar Filsafat Ilmu bagi Pendidik . Bandung: Yayasan Cendrawasih.
Permendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23
Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.
Rusli Lutan. (2000). Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
107
Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan Dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Ramos J. L. S. Dolipas B. B. & Villamor B. B. (2013). Higher order thinking skills and academic performance in physics of college students: A regression
analysis. International Journal of Innovative Interdisciplinary Research 1(4) 48-60.
Rustaman Nuryani. (2000). Keterampilan Proses IPA Apa dan Bagaimana? Makalah pada PPSIKIP Bandung: Tidak diterbitkan.
Ruseffendi, H.E.T.(2001). Dasar–Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non
Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Reigeluth, C. M., & Frick, T. W. (1999). Formative research: A methodology for
creating and improving design theories. In In CM Reigeluth (Ed.), Instructional-design theories.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2016). Rencana Strategis (2012-2026) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tersedia: http://www.uinjkt.ac.id/id/renstra-uin/#_Toc354991857
ShanghaiRanking Consultancy. 2015. World Top 500 Universities (ARWU). http://www.shanghairanking.com/de/
Suprananto. (2008). Tes Berbasis Komputer (Computer Based Test CBT).
................................................................................................................................................. Apakah soal komprehensif dengan bantuan CBT yang penah anda buat dirancang dengan
memikirkan kompetensi tertentu yang jelas /sudah di tetapkan Program Studi ? ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................. Kompetensi apa saja yang pernah anda buat dalam pembuatan soal komprehensif dengan
bantuan CBT? ..................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Bagaimana bentuk soal ujian komprehensif dengan bantuan CBT yang pernah anda buat? (pilihan ganda atau uraian) .................................................................................................................................................
................................................................................................................................................. Berapa macam bentuk tes yang digunakan dalam ujian komprehensif dengan bantuan CBT? .................................................................................................................................................
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI / STAF
Peneliti : Iwan Permana Suwarna, M.Pd
Nama Staf / pengelola ujian komprehensif dengan bantuan CBT : ...................................................................
Wawancara dengan pengelola ujian komprehensif dengan bantuan CBT 1. Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk proses penggandaan naskah dan lembar ujian
komprehensif dengan bantuan CBT? ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Berapa biaya yang harus di keluarkan untuk sekali melakukan ujian komprehensif dengan bantuan CBT ? (penggandaan soal dan lembar jawaban atau pengeluaran lainnya) ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pembagian soal dan lembar jawaban kepada peserta ujian ? ( < 5 menit; 5 – 10 menit; 10 menit < ) ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Berdasarkan hasil pengamatan yang pernah anda alami, bagaimana tingkat kejujuran para peserta ujian ketika proses pelaksanaan ujian komprehensif dengan bantuan CBT? ( kurang jujur, cukup jujur, sangat jujur) ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan soal dan lembar jawaban peserta ujian dihitung dari waktu ujian selesai? ( < 5 menit; 5 – 10 menit; 10 menit < ) ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Berapa lamakah waktu yang diperlukan untuk memeriksa hasil ujian komprehensif dengan bantuan CBT mahasiswa? ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Bagaimanakah tingkat ketelitian dan kelelahan anda selama mengoreksi lembar jawaban ujian komprehensif dengan bantuan CBT? ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Mengetahui, Pengelola ujian komprehensif dengan bantuan CBT ................................................. NIP. ...........................................
115
ANALISIS SOAL KOMPREHENSIF PENDIDIKAN TAHUN 2015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PERTANYAAN KATEGORI KETERANGAN
1. Faktor internal yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa adalah .... C1 Menyebutkan
2. Faktor eksternal yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa adalah .... C1 Menyebutkan
3. Berikut adalah komponen pembelajaran yang utama, kecuali .... C2 Membedakan
4. Kelemahan teori belajar kognitivisme, antara lain .... C2 Menjelaskan
5. Teori belajar konstruktivisme yang dikemukakan oleh Piaget
dikenal dengan .... C1 Menyebutkan
6. Pada hierarkhi belajar Gagne, tingkat tertinggi adalah .... C1 Menyebutkan
7. Pendekatan psikologi yang digunakan Jerome S. Bruner dalam
mengembangkan teori belajarnya adalah .... C1 Menyebutkan
8. Berikut adalah gaya belajar yang dimiliki siswa, kecuali .... C2 Membedakan
STRATEGI PEMBELAJARAN & PPF
9. Ciri yang paling utama ketika seseorang disebut telah belajar
adalah .... C1 Menyebutkan
10. Di bawah ini adalah komponen-komponen utama pembelajaran,
kecuali .... C2 Membedakan
11. Keterampilan dasar mengajar pertama yang harus dimiliki guru
adalah .... C1 Menyebutkan
12. Titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,
yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu adalah pengertian dari ….
C1 Menyebutkan
13. Sebagian besar tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah
menyediakan konteks karena .... C2 Menjelaskan
14. Berikut adalah prinsip-prinsip dalam pembelajaran
konstruktivisme, kecuali …. C2 Membedakan
15. Tahapan siklus belajar dalam pembelajaran konstruktivisme terdiri
dari .... C1 Menyebutkan
16. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang selalu .... C2 Menjelaskan
17. Sintax harus selalu ada dalam .... C1 Menyebutkan
18. Keterampilan dasar mengajar pertama yang harus dikuasai oleh
seorang guru adalah .... C1 Menyebutkan
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA
19. Kata media merupakan jamak dari kata .... C1 Menyebutkan
20. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
.... C2 Menjelaskan
21. Media memiliki kemampuan fiksatif, yaitu kemampuan .... C2 Menjelaskan
22. Model media yang mengelompokkan media berdasarkan ciri-ciri
fisiknya adalah .... C1 Menyebutkan
23. Suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-
garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbol visual yang lain
dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan
merangkum suatu ide, data atau kejadian merupakan pengertian
dari ....
C1 Menyebutkan
24. Kelemahan utama grafik di bawah ini adalah .... C6 Mengkritik
25. Berikut adalah format penyajian pembelajaran multimedia, kecuali
.... C2 Membedakan
EVALUAS I PEMBELAJARAN FISIKA
26. Pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu
yang dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut suatu
aturan atau formulasi yang jelas disebut ….
C1 Menyebutkan
27. Anderson dan Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi
pengetahuan menjadi …. C1 Menyebutkan
28. Pertanyaan berdasarkan keterampilan proses sains (KPS) adalah
pertanyaan yang bersifat …. C1 Menyebutkan
116
PERTANYAAN KATEGORI KETERANGAN
29. Berdasarkan penilaian pembelajaran kurikulum 2013, penilaian
unjuk kerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu .... C1 Menyebutkan
30. Berikut adalah tujuh kriteria yang dapat dijadikan sebagai penilaian
unjuk kerja, yaitu .... C1 Menyebutkan
31. Kerja proyek dapat dipandang sebagai bentuk open-ended
contextual activity-based learning karena .... C2 Menjelaskan
32. Penilaian produk dilakukan berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk dan biasanya dilakukan pada tahap appraisal disebut
penilaian produk secara ....
C1 Menyebutkan
33. Jika kita menghitung validitas item dengan menggunakan
persamaan korelasi product moment, maka item dikatakan valid
apabila …
C2 Menjelaskan
34. Konsep reliabilitas secara umum adalah …. C2 Menjelaskan
35. Soal yang termasuk kriteria mudah memiliki indeks kesukaran
antara .... C1 Menyebutkan
METODOLOGI PENELITIAN
36. Yang menjadi dasar dilakukan suatu penelitian adalah adanya .... C1 Menyebutkan
37. “Suatu pernyataan dikatakan benar, jika pernyataan itu
menunjukkan fakta atau realita yang sebenarnya (apa adanya).” Ini
merupakan teori kebenaran ....
C1 Menyebutkan
38. Masalah dalam penelitian dapat diartikan sebagai .... C1 Menyebutkan
39. Judul sebuah penelitian sebaiknya tidak boleh lebih dari .... C1 Menyebutkan
40. Penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui adalah .... C1 Menyebutkan
41. “Terdapat hubungan antara kemampuan siswa pada mata pelajaran
matematika dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika.”
Hal ini merupakan contoh hipotesis ....
C2 Mencontohkan
42. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang bersifat masih praduga karena .... C2 Menjelaskan
43. Ciri khas pada penelitian quasi eksperimen adalah …. C1 Menyebutkan
44. Desain penelitian di bawah ini merupakan desain penelitian …. C1 Menyebutkan
45. Populasi yang jumlah anggotanya tidak dapat diketahui dengan pasti
secara teoritis adalah …. C1 Menyebutkan
46. Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel disebut ….
C1 Menyebutkan
47. Nilai hasil belajar siswa termasuk contoh .... C2 Mencontohkan
48. Berikut adalah teknik analisis statistik deskriptif, kecuali .... C2 Membedakan
49. Asumsi yang selalu harus dipenuhi dalam statistik parametris
adalah .... C1 Menyebutkan
50. Statistik nonparametris biasanya digunakan untuk menganalisis
data .... C1 Menyebutkan
Persentase C1 = 32 = 64 % C2 = 17 = 34 %
C6 = 1 = 2 %
117
ANALISIS SOAL KOMPREHENSIF PENDIDIKAN TAHUN 2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PERTANYAAN KATEGORI KETERANGAN
1. Manakah pernyataan yang tepat pengertian belajar menurut
behaviorisme dan konstruktivisme? C2 Membedakan
2. Manakah kegiatan belajar yang menerapkan konstruktivisme dalam
pembelajaran? C2 Membedakan
3. Pembelajaran kooperatif dengan menerapkan bantuan (scaffolding)
kepada siswa merupakan implikasi dari teori ...... C3
Menerapkan
konsep
4. Penggunaan Peta Konsep dalam pembelajaran merupakan implikasi
dari teori....dengan tokoh.... C3
Menerapkan
konsep
5. Kompetensi pada Kurikulum KTSP dideskripsikan dalam dua istilah
Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar, pada Kurikulum 2013
kompetensi siswa dideskripsikan sebagai....
C2 Menjelaskan
6. Pada Kurikulum 2013, Kompetensi inti (KI) dirumuskan menjadi 4
kelompok C1 Menyebutkan
7. Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus pembelajaran yakni C1 Menyebutkan
8. Kompetensi spiritual dan afektif pada Kurikukum 2013 dirancang
dalam modus pembelajaran.... C1 Menyebutkan
9. Proses Pembelajaran yang mengacu pada Pendekatan Ilmiah pada
Kurikulum 2013 meliputi: C1 Menyebutkan
10. Kegiatan melakukan eksperimen, membaca sumber lain, melakukan
kegiatan, dan melakukan wawancara merupakan kegiatan belajar yang
sesuai dengan langkah pembelajaran Pendekatan Saintifik yakni...
C4 Analisis
11. Manakah pengertian yang tepat menunjukkan Standar Kompetensi
Lulusan C2 Membedakan
12. Berbeda dengan Kurikulum 2006, penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 disusun oleh... C2 Membedakan
13. Manakah pernyataan yang tepat perbedaan kompetensi dasar dan
indikator sebagai komponen dari Silabus? C2 Membedakan
14. Sesuai dengan SK Permendikbud 2013-66 tentang Standard
Penilaian pada Kurikulum 2013 menekankan pada jenis penilaian
berikut, ...
C1 Menyebutkan
15. Manakah perbedaan yang tepat evaluasi dan asesmen? C2 Membedakan
16. Proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan
pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui
berbagai teknik yang dapat membuktikan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran telah tercapai disebut....
C1 Menyebutkan
17. Manakah contoh penilaian otentik yang tepat dalam pembelajaran? C2 Membedakan
18. Manakah jenis instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur
penalaran, keterampilan, produk , kemampuan menulis, dan afektif? C2 Membedakan
19. Penilaian proyek perlu mempertimbangkan faktior-faktor berikut ini
kecuali... C2 Membedakan
20. Manakah pernyataan yang benar kelebihan tes uraian dibandingkan
tes objektif ialah... C2 Membedakan
21. Model Pembelajaran yang tidak direkomendasikan dalam
Kurikulum 2013 adalah .... C2 Membedakan
22. “Bagaimanakah cara memisahkan campuran?” merupakan jenis
pertanyaan ..... C2 Membedakan
23. Hakikat IPA meliputi ... C2 Menjelaskan
24. Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi atau hasil
percobaan kepada orang lain dalam bentuk grafik, tabel termasuk KPS jenis..... C2 Membedakan
25. Manakah pernyataan yang bukan menunjukkan pentingnya praktikum dalam Pembelajaran IPA? C2 Membedakan
118
PERTANYAAN KATEGORI KETERANGAN
26. Salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan
pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi
(informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang
tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari
melalui internet.
C2 Membedakan
27. Jenis praktikum ini memberi kesempatan siswa untuk melakukan
kegiatan yang meliputi pengendalian variabel, pengamatan,
merancang eksperimen, adalah....
C2 Membedakan
28. Prinsip media pembelajaran sains yakni.... C1 Menyebutkan
29. Tiruan bagian tubuh atau objek tertentu dalam tiga dimensi disebut.... C1 Menyebutkan
30. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media yang tepat pada
waktu merencanakan pembelajaran, kecuali.... C2 Membedakan
31. Jenis media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap
disebut. ... C1 Menyebutkan
32. Manakah alasan yang tidak tepat terhadap pengembangan media
berbasis teknologi informasi (IT)? C2
Membedakan/
memilih
33. Manakah yang bukan prinsip dalam penelitian? C2 Membedakan
34. Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua/lebih dari dua kelompok ada perbedaan aspek atau variasi yang diteliti ialah ... C1 Menyebutkan
35. Manakah pernyataan yang tidak benar terkait hipotesis? C6 Menilai
36. Penentuan sampel jika karakteristik populasi sama (homogen) yakni… C2 Menyimpulkan
37. Instrumen yang berisi kegiatan baik yang dilakukan siswa atau guru dalam pembelajaran …. C2 Mengkategorikan
38. Istilah yang bermakna Ketetapan/kehandalan dalam mengukur yang hendak diukur ialah.... C1 Menyebutkan
39. Validitas terhadap instrumen penelitian yang dilakukan dalam bentuk
uji coba di lapangan disebut .... C1 Menyebutkan
40. Jenis peneltian yang bertujuan untuk mengumpulkan data/informasi
tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel kecil dan
informasi Ike
C1 Menyebutkan
C1 = 13 = 32,5 %
C2 = 23 = 57,5 % C3 = 2 = 5 %
C4 = 1 = 2,5 % C6 = 1 = 2,5 %
119
ANALISIS SOAL KOMPREHENSIF FISIKA TAHUN 2013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PERTANYAAN KATEGORI Keterangan
1. Atom karbon yang bergabung dengan dengan dua atom oksigen
membentuk karbondioksida. Karbondioksida termasuk ... C1 Menyebutkan
2. Berapa besar gaya yang diperlukan untuk menghentikan sebuah mobil
yang memiliki massa 2000 kg bergerak dengan kelajuan 72 km/jam dan
menempuh jarak 40 m?
C2 Menghitung
3. Sejumlah bensin digunakan untuk menaikkan kecepatan mobil dari 0 ˗ 25
km/jam. Berapakah usaha mobil jika bensin itu digunakan untuk
menaikkan kecepatan mobil dari 25 km/jam sampai 50 km/jam?
C3 Menentukan
4. Perhatikan rangkaian lisfik di bawah ini! Jika tegangan sumber arus
bolak-balik 220 V, maka besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian
tersebut adalah ...
C4 Menganalisis
5. Bagian mata manusia yang berperan seperti diafragma pada kamera, yaitu
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk adalah ... C1 Menyebutkan
6. Gelombang radio, cahaya tampak, dan sinar-X adalah contoh-contoh
bentuk gelombang elektomagnetik. Karaketeristik apakah yang akan
selalu berbeda dari ketiga jenis gelombang elektomagnetik tersebut?
C3 Mengklasifika
sikan
7. Sebuah mobil A bergerak dengan kecepatan tetap sebesar 60 km/jam
menempuh jarak 60 km, apabila ada mobil B bergerak dengan waktu yang
sama dengan mobil A, berapa selisih jarak yang ditempuh mobil B
terhadap jarak tempuh mobil A, mobil B bergerak dangan kecepatan tetap
sebesar 50 km/jam?
C5 Menyimpulka
n
8. Sebuah benda mempunyai rapat masa 2 gram/cm3. Apabila benda
tersebut dipanaskan sehingga volumenya bertambah setengahnya dari
volume semula, rapat masa benda tersebut setelah dipanaskan adalah ....
C5 Memprediksi
9. Sebuah gelas diisi penuh oleh air dan tiba-tiba dimasukan sebongkah es
balok kecil lalu tenggelam, apabila air yang tumpah dari gelas akibat
dimasukannya es sebesar 10 cm3, berapa massa es tersebut apabila rapat
massa es sebesar 4 gram/cm3?
C4 Menganalisis
10. Dua buah muatan listrik sejenis yang mula-mula berjarak x cm saling
menolak dengan gaya sebesar 1 newton. Agar gaya tolak-menolak muatan
tersebut menjadi 25 newton, berapa jarak kedua muatan tersebut
diperlukan?
C4 Menganalisis
11. Daya yang dihasilkan oleh arus yang melewati resistor berbanding lurus
dengan kuadrat arusnya dan berbanding lurus dengan nilai hambatan
resistomya. Apabila daya yang terukur menjadi 4 kali semula berapa nilai
arus yang mengaliri resistor tersebut terhadap arus mula-mula?
C5 Memprediksi
12. Diketahui volume sebuah bola V dengan jari-jari R. Bola tersebut
kemudian memuai akibat dipanaskan radiusnya menjadi 2R, volume bola
setelah memuai adalah ....
C5 Memprediksi
13. Yang bukan merupakan bentuk pertukaran panas yang ada dalam
kehidupan sehari-hari adalah ... C1 Menyebutkan
14. Sebuah mobil A dari yang asalnya diam bergerak mencapai kecepotan 60
km/jam selama l jam, mobil B bergerak dengan percepatan 80
km/jam/jam selama waktu yang sama dengan mobil A. Selisih jarak
tempuh mobil B terhadap mobil A adalah....
C6 Memprediksi
15. Di antara benda di bawah ini, manakah benda yang mempunyai massa
jenis terkecil ? C1 Memilih
16. Gaya-gaya berikut mungkin bekerja pada sebuah balok yang bergerak
sepanjang bidang miring, kecuali.... C1
Mengidentifik
asi
17. Sebuah benda bergerak dengan 119nergy 119nergy119 200 joule melalui
sebuah lintasan sejauh 50 meter, apabila lintasan tersebut kasar dan
119nergy 119nergy119 benda bergerak sebanding dengan 119nergy panas
yang dihasilkan akibat gesekan benda dengan lintasan. Gaya gesek benda
terhadap lintasan adalah ….
C3 Menentukan
18. Sebuah rangkaian elekronik dengan hambatan seri dan paralel terpasang
seperti pada gambar di bawah ini. Jika R1 = R2 = 1 Ω, R3 = R4 = 4 Ω.
Besar kuat arus yang mengalir adalah
C3 Menentukan
120
PERTANYAAN KATEGORI Keterangan
19. Sebuah balok A diluncurkan pada sebuah bidang miring yang licin,
kemudian menumbuk sebuah balok B yang awalnya diam. Setelah
terjadinya tumbukan balok A ke balok B, balok A diam dan Balok B
bergerak. Apabila ketinggian bidang miring tersebut 0,8 meter, kecepatan
balok B bergerak, sehingga energi potensial balok A diubah 100 %
menjadi energi kinetik balok B adalah .... (Gunakan percepatan gravitasi
10 m/s2)
C5 Memprediksi
20. Pernyataan-pernyataan di bawah ini merupakan pernyataan yang benar,
kecuali C1 Memilih
21. Dari beberapa rangkaian elektronika yang terlihat pada gambar-gambar di
bawah ini, rangkaian yang mempunyai nilai hambatan terendah adalah .... C4 Menganalisis
22. Dalam sebuah percobaan, terdapat sebuah wadah plastik kosong dengan
massa 100 g dan volumenya 200 cm3. Jika wadah plastik tersebut dituangi
minyak sampai penuh. Setelah ditimbang massa wadah dan minyak
menjadi 400 g. Massa jenis minyak tersebut adalah ....
C5 Memprediksi
23. Di sebuah bengkel, terparkir mobil yang akan diperbaiki dengan massa
2000 kg. Pegawai bengkel ingin mengangkat mobil tersebut ke atas
dengan dongkrak hidrolik. Apabila luas pipa pengangkat mobil A1
sebesar 1 m2 dan luas alat pompa petugas A2 sebesar 0.01 m2. Gaya yang
diperlukan petugas bengkel untuk mengangkat mobil adalah ....
C3 Menentukan
24. Energi yang dihasilkan 1 gram uranium melalui proses reaksi pembelahan
inti atau reaksi fisi adalah 1 MWd (Mega Watt day), apabila seluruh atom
uranium U˗235 berfisi. Jika energi tersebut dimanfaatkan untuk
penerangan rumah dan masing˗masing rumah memiliki lima lampu
berdaya masing-masing 10 watt. Jumlah rumah yang dapat teraliri listrik
dalam sehari adalah....
C5 Memprediksi
25. Manakah diantara peryataan berikut yang menunjukkan kombinasi satuan
unit watt? C1 Menunjukan
26. Satu centimeter kubik (cm3) air memiliki massa sekitar ... C1 Mengingat
27. Gambar di bawah ini merupakan bacaan alat ukur pada pengukuran
diameter sebuah kelereng. Penulisan yang tepat untuk hasil penguluran
tersebut adalah ....
C4 Mengukur
28. Berapakah kalor yang diperlukan untuk memanaskan 100 gram es yang
suhunya -10oC sehingga menjadi uap yang suhunya 100oC? (ces = 0,6
1. Memiliki pemahaman dalam menjelaskan fenomena fisika
dan menerapkan pemodelan matematik/ bahasa simbolik
dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Mampu Menerapkan konsep listrik dalam
kehidupan sehari-hari dan mampu
mengemukakan alasan
Listrik dan magnet : hemat
energi, Daya listrik
Disajikan cerita kontekstual dalam kehidupan sehari-hari mengenai konsep hidup hemat
listrik di rumah tangga, dengan menampilkan 4 gambar alat elektronik yang sama dan harga
yang sama tapi spesifikasi tegangan dan arus listriknya berbeda. Siswa dapat: 1. Menentukan alat elektronik yang tepat
untuk menerapkan konsep penghematan energi (daya) dengan tepat.
2. Memberikan alasan kenapa memilih alat elektronik yang dipilihnya tersebut.
2 PG
111
ANALISIS SOAL FISIKA
(RELIABILITAS : 0.77 ( KATEGORI TINGGI )
No.
Soal Tingkat Kesukaran
Daya
Beda Kriteria Soal
Cronbach's Alpha
if Item Deleted Reliabilitas
1 0.51 Sedang 0.35 Gunakan 0.718482 Reliabel
2 0.59 Sedang 0.23 Gunakan 0.710674 Reliabel
3 0.63 Sedang 0.35 Gunakan 0.712122 Reliabel
4 0.44 Sedang -0.13 Ganti 0.738984 Reliabel
5 0.60 Sedang 0.39 Gunakan 0.720998 Reliabel
6 0.43 Sedang 0.42 Gunakan 0.709133 Reliabel
7 0.40 Sedang 0.26 Gunakan 0.71979 Reliabel
8 0.56 Sedang 0.42 Gunakan 0.710102 Reliabel
9 0.70 Sedang 0.29 Gunakan 0.709011 Reliabel
10 0.44 Sedang 0.55 Gunakan 0.705561 Reliabel
11 0.75 Sedang 0.19 Gunakan 0.717715 Reliabel
12 0.54 Sedang 0.16 Gunakan 0.724041 Reliabel
13 0.83 Mudah 0.23 Gunakan 0.715772 Reliabel
14 0.08 Sangat Sukar 0.03 Ganti 0.722326 Reliabel
15 0.67 Sedang 0.29 Gunakan 0.714774 Reliabel
16 0.02 Sangat Sukar 0.03 Ganti 0.723413 Reliabel
17 0.92 Sangat Mudah 0.16 Gunakan 0.714804 Reliabel
18 0.86 Mudah 0.16 Gunakan 0.71695 Reliabel
19 0.65 Sedang 0.42 Gunakan 0.705811 Reliabel
20 0.70 Sedang 0.23 Gunakan 0.712209 Reliabel
21 0.10 Sangat Sukar -0.06 Ganti 0.731117 Reliabel
22 0.21 Sukar 0.10 Revisi 0.724749 Reliabel
23 0.46 Sedang -0.10 Ganti 0.736714 Reliabel
24 0.62 Sedang 0.06 Revisi 0.724165 Reliabel
25 0.54 Sedang 0.16 Gunakan 0.721067 Reliabel
26 0.35 Sedang 0.19 Gunakan 0.729054 Reliabel
27 0.56 Sedang 0.71 Gunakan 0.695782 Reliabel
28 0.68 Sedang 0.06 Revisi 0.730061 Reliabel
29 0.62 Sedang 0.13 Gunakan 0.728866 Reliabel
30 0.05 Sangat Sukar -0.03 Ganti 0.730842 Reliabel
31 0.14 Sukar 0.03 Ganti 0.729086 Reliabel
32 0.49 Sedang 0.35 Gunakan 0.714608 Reliabel
33 0.76 Mudah 0.42 Gunakan 0.701249 Reliabel
34 0.59 Sedang 0.03 Ganti 0.734077 Reliabel
35 0.54 Sedang 0.16 Gunakan 0.722933 Reliabel
36 0.89 Mudah 0.10 Revisi 0.717257 Reliabel
37 0.79 Mudah 0.29 Gunakan 0.713305 Reliabel
38 0.49 Sedang 0.61 Gunakan 0.698112 Reliabel
39 0.44 Sedang 0.42 Gunakan 0.719821 Reliabel
40 0.40 Sedang 0.35 Gunakan 0.715183 Reliabel
112
ANALISIS SOAL PENDIDIKAN
(RELIABILITAS : 0.72 ( KATEGORI TINGGI )
No.Soal Tingkat kesukaran Daya
beda Kriteria soal
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Reliabilitas
1 0.51 Sedang 0.24 Gunakan 0.550865861 Reliabel
2 0.81 Mudah 0.12 Gunakan 0.546296395 Reliabel
3 0.20 Sukar 0.02 Ganti 0.562497881 Reliabel
4 0.25 Sedang 0.32 Gunakan 0.531386641 Reliabel
5 0.11 Sukar 0.12 Gunakan 0.545148258 Reliabel
6 0.54 Sedang 0.07 Revisi 0.553070491 Reliabel
7 0.81 Mudah 0.12 Gunakan 0.55710256 Reliabel
8 0.55 Sedang 0.02 Ganti 0.575152428 Reliabel
9 0.76 Mudah 0.34 Gunakan 0.527234792 Reliabel
10 0.23 Sukar 0.20 Gunakan 0.557608155 Reliabel
11 0.18 Sukar 0.05 Ganti 0.560327474 Reliabel
12 0.48 Sedang 0.41 Gunakan 0.530067323 Reliabel
13 0.40 Sedang 0.15 Gunakan 0.537998672 Reliabel
14 0.24 Sukar 0.10 Revisi 0.560363538 Reliabel
15 0.95 Sangat Mudah 0.00 Ganti 0.560885288 Reliabel
16 0.53 Sedang 0.22 Gunakan 0.547958654 Reliabel
17 0.88 Mudah 0.24 Gunakan 0.534322034 Reliabel
18 0.72 Sedang 0.24 Gunakan 0.542734663 Reliabel
19 0.76 Mudah 0.10 Revisi 0.55373701 Reliabel
20 0.02 Sangat Sukar 0.05 Ganti 0.555746609 Reliabel
21 0.87 Mudah 0.22 Gunakan 0.547851452 Reliabel
22 0.17 Sukar 0.10 Revisi 0.565043516 Reliabel
23 0.86 Mudah 0.20 Gunakan 0.546427315 Reliabel
24 0.76 Mudah 0.10 Revisi 0.570340363 Reliabel
25 0.60 Sedang 0.02 Ganti 0.570031427 Reliabel
26 0.54 Sedang 0.15 Gunakan 0.555954809 Reliabel
27 0.47 Sedang 0.22 Gunakan 0.548387002 Reliabel
28 0.73 Sedang 0.29 Gunakan 0.537696681 Reliabel
29 0.37 Sedang 0.17 Gunakan 0.551580446 Reliabel
30 0.24 Sukar 0.24 Gunakan 0.537704825 Reliabel
31 0.69 Sedang 0.12 Gunakan 0.553546587 Reliabel
32 0.73 Sedang 0.10 Revisi 0.551860986 Reliabel
33 0.55 Sedang 0.37 Gunakan 0.549365186 Reliabel
34 0.66 Sedang 0.24 Gunakan 0.533178671 Reliabel
35 0.17 Sukar 0.10 Revisi 0.570413353 Reliabel
36 0.90 Sangat Mudah 0.00 Ganti 0.564391327 Reliabel
37 0.42 Sedang 0.27 Gunakan 0.55779663 Reliabel
38 0.46 Sedang 0.10 Revisi 0.570140924 Reliabel
39 0.52 Sedang -0.02 Ganti 0.567848817 Reliabel
40 0.42 Sedang 0.20 Gunakan 0.542381848 Reliabel
113
FOTO KEGIATAN UJIAN KOMPREHENSIF BERBASIS CBT
114
115
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2016
KARTU SOAL Mata Uji : PENDIDIKAN
Penulis Soal : Iwan Permana Suwarna, M.Pd Instansi Penulis : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penelaah Soal : Dr.Zulfiani, M.Pd,Dr.Sujiyo Miranto, M.Pd Instansi Penelaah : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
INDIKATOR SOAL:
Disajikan gambar permasalahan suasana pembelajaran fisika di dalam kelas, peserta tes diminta menemukan solusi dari
permasalahan tersebut.
No.
Soal Perhatikan gambar di samping : (Klik untuk memperbesar) !
Solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan yang terlihat pada gambar adalah .....
A. Guru harus menyajikan materi dengan tampilan yang menarik diawal pelajaran. * B. Guru harus menyajikan pembelajaran kooperatif tipe jig SAW untuk mengatasi ermasalahan seperti
ini. C. Diawal pelajaran guru harus memberikan tindakan tegas terhadap para pelakunya. Sehingga tidak
terulang lagi pada pertemuan berikutnya. D. Guru memberikan latihan soal yang cukup banyak sehingga peserta didik memiliki aktivitas untuk di
kerjakan, peserta didik tidak akan sempat ber santai -santai.
1
Menganalisis
PEMBAHASAN: Jawab : A
Catatan penulis/penelaah:
Keterangan: Tanda bintang (*) diakhir kunci jawaban
116
KARTU SOAL
Mata Uji : PENDIDIKAN Penulis Soal : Iwan Permana Suwarna, M.Pd Instansi Penulis : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penelaah Soal : Dr.Zulfiani, M.Pd,Dr.Sujiyo Miranto, M.Pd Instansi Penelaah : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
INDIKATOR SOAL:
Disajikan suatu permasalahan dalam proses pembelajaran fisika yang menuntut penggunaan pembelajaran inkuiri, peserta
tes dapat merancang langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran tersebut
No.
Soal
Guru fisika kelas XI IPA di suatu sekolah mengalami permasalahan dalam meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran fisika. Peserta didik kurang aktif, kurang termotivasi dan responsif dalam belajar. Setelah berkonsultasi dengan guru fisika yang lebih senior akhirnya guru ini memutuskan untuk menggunakan pembelajaran inkuiri. Rancangan langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran
tersebut adalah ..... A. Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik, (2) menyajikan informasi, (3) mengorganisasikan
peserta didik ke dalam keompok-kelompok belajar, (4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5)
evaluasi, (6) memberikan penghargaan. B. (1). Orientasi, menjelaskan topik/tujuan. (2) Merumuskan masalah secara mandiri. (3) Mengajukan
hipotesis, (4) Mengumpulkan data/aktivitas yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis. (5) Menguji hipotesis, proses menentukan jawaban. (6) Merumuskan kesimpulan, mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. * C. mengembangkan pemikiran peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna. (2)
Melaksanakan kegiatan inquiri (3) mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan memunculkan beragam pertanyaan. (4) Menciptakan masyarakat belajar. (5) Menyajikan model. (6)
Mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi. D. Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik, (2) Menyajikan informasi, (3) Mengorganisasikan
peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar, (4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5)
Evaluasi, (6) Memberikan penghargaan.
2
Merancang
PEMBAHASAN: Jawab : B
Catatan penulis/penelaah:
Keterangan: Soal dituliskan di sebelah kanan kolom no soal Beri tanda bintang (*) diakhir kunci jawaban
117
111
UJIAN KOMPRE FISIKA ONLINE 1 Score:
1. Pada liburan akhir semester genap, Reza dan Ahmad pergi ke Ancol. Merekamenaiki permainan roller coaster yang memiliki lintasan seperti pada gambar disamping (kilk untuk memperbesar).
Menurut pendapat anda pernyataan yang benar mengenai gravitasi yang akandialami Reza dan Ahmad saat bermain roller coaster adalah ....
A Pada Posisi 1, roller coaster memiliki percepatan gravitasi yangarahnya ke bawah dan memiliki gravitasi lebih besar dibanding posisi2, 3, dan 4.
B Pada Posisi 2, roller coaster memiliki percepatan gravitasi yangarahnya ke kanan dan memiliki gravitasi setengahnya dari posisi 1.
C Pada Posisi 4, roller coaster memiliki percepatan gravitasi yangarahnya ke bawah dan memiliki gravitasi yang besarnya sama sepertipada posisi 1, 2, dan 3.
D Pada Posisi 3, roller coaster tidak memiliki percepatan gravitasi, yang ada adalah gaya tekan roda kelintasan yang arahnya ke atas.
2. Albiruni berencana melakukan penelitian di labolatorium. Dia akanmencampurkan dua buah cairan ke dalam sebuah bejana berhubungan. Cairan yangakan dimasukan adalah minyak zaitun dan air zam-zam.
Berikut ini adalah gambar-gambar kemungkinan yang dapat terjadi ketika cairantersebut dicampurkan. (kilk gambar di samping untuk memperbesar).
Gambar yang akan terjadi adalah ....A Bejana 1
B Bejana 2
C Bejana 3
D Bejana 4
3. Anda adalah seorang guru fisika yang kreatif, anda berencana menciptakan alatperaga fisika seperti yang terlihat pada gambar. Alat tersebut terdiri dari empat pipayang berukuran sama (kilk gambar untuk memperbesar)!
Jika alat di letakkan mendatar di atas tanah dan pipa utama ditekan dengan gayasebesar F, kemungkinan yang akan terjadi pada tekanan di masing-masing pipaadalah ....
Page 1 of 12
A Pipa 2 memiliki tekanan yang sama dengan F / pipa utama.
B Pipa 4 memiliki tekanan yang sama dengan pipa 1, 2, dan 3.
C Pipa 1 memiliki tekanan paling kecil dibanding tekanan pada pipa 2, 3,dan 4 karena gaya gravitasi yang dialami lubang pipa 1 lebih kecil.
D Pipa 3 memiliki tekanan paling besar dibanding tekanan pada pipa 1,2, dan 4 karena gaya gravitasi yang dialami lubang pipa 3 lebih besar.
4. Sebuah keluarga muslim memiliki dua orang anak, mereka merancang kamarnyamasing-masing dengan sistem penerangan seperti terlihat pada gambar disamping(klik gambar untuk memperbesar):
Jika nyala lampu kedua rangkaian diamati. Grafik yang mengambarkan intensitasnyala lampu yang paling tepat dari kedua rangkaian tersebut, terdapat pada grafik....
A Gambar 1
B Gambar 2
C Gambar 3
D Gambar 4
5. Abdullah diminta orang tuanya membeli dispenser listrik, Abdullah di bekaliuang Rp 900.000,-. Orang tuanya menginformasikan bahwa jatah pengeluaran untukmembayar listrik dispenser adalah Rp 20.000. Setelah berkeliling toko elektronikAbdullah menemukan beberapa spesifikasikasi dispenser seperti terlihat padagambar disamping (kilk untuk memperbesar)!
Abdullah akan memilih dispenser nomor ......(tarif dasar listrik PLN Rp. 1.500,-/kWh).
A Gambar 1
B Gambar 2
C Gambar 3
D Gambar 4
6. Perhatikan lima gambar rangkaian hambatan disamping (klik untukmemperbesar)!
Rangkaian yang memiliki karakteristik sama adalah rangkaian ....
* (Dapat memilih lebih dari dua jawaban)
Page 2 of 12
A Rangkaian 1
B Rangkaian 2
C Rangkaian 3
D Rangkaian 4
E Rangkaian 5
7. Perhatikan gambar disamping (klik untuk memperbesar)!
Jika lampu 3 pada rangkaian tersebut dipasang di ruang keluarga, lampu 1 di kamarkakak, lampu 2 di kamar adik dan hambatan pada tiap lampu sama.
Pernyataan yang benar mengenai rangkaian listrik di atas adalah ....A Lampu yang paling terang adalah lampu 3 karena memiliki arus yang
paling besar
B Lampu 3 terangnya sama dengan lampu 2, karena rangkaian paralelmemiliki tegangan yang sama.
C Ketiga lampu memiliki terang yang sama karena disusun secaraparalel, yang memiliki karakteristik tegangan yang sama.
D Lampu yang paling terang adalah lampu 1 dibanding lampu 2 karena disusun secara seri, sehinggamenghasilkan tegangan lebih besar
8. Perhatikan gambar disamping (klik untuk memperbesar)!
Seorang astronot ketika berada di Bumi, ia dapat menginjak tanah dengansempurna. Namun ketika ia berada di luar angkasa dia tidak dapat menginjak tanahdengan sempurna tapi melayang. Hal ini terjadi karena ....
A Astronot tidak memiliki gravitasi bumi, yang ada adalah gravitasi dariplanet lain yang sangat besar.
B Di luar angkasa astronot tidak memiliki gravitasi sehingga dapatmelayang-layang berbeda dengan di bumi memiliki gravitasi penuh.
C Di bumi astronot memiliki gravitasi penuh, sedangkan di luar angkasa gravitasi buminya rendahatau kecil sehingga dapat melayang.
D Astronot melayang di luar angkasa karena pengaruh alat yang digedongnya yang mendorong untukbergerak melayang, sedangkan ketika di BUmi tidak diaktifkan alat tersebut.
9. Baru-baru ini pemerintah menggalakan energi baru dan terbarukan. Salahsatunya adalah energi tenaga bayu.
Perhatikan grafik di samping (klik untuk memperbesar)!Grafik tersebut adalah hasil penelitian para ilmuwan Indonesia di beberapa daerah.
Di daerah mana pemerintah akan membangun pembangkit listrik tenaga angin.
Page 3 of 12
A Gambar A
B Gambar B
C Gambar C
D Gambar D
10. Seorang mahasiwa tingkat akhir melakukan percobaan dengan menggunakantiga buah bejana: bejana 1, 2, dan 3.Ketiga bejana tersebut dapat dipasang secara bergantian pada neracanya (klikgambar untuk memperbesar).Jika masing-masing bejana diisi dengan volume air yang sama, dan dipasangsecara bergantian pada neraca, maka besar sudut simpangan pada jarum neraca(α) akan ditunjukkan seperti pada diagram ....
A A
B B
C C
D D
11. Warna pada api menunjukkan tingkatan suhu yang dimilikinya. Warna birupada langit yang kita lihat siang hari disebabkan ......
A Sudut pemantulan yang terjadi pada siang hari menyebabkan langitberwarna biru, cahaya warna biru ini banyak dipantulkan oleh mata.
B hamburan dari cahaya matahari yang memiliki suhu sangat tinggi(seperti pada kompor gas), warna biru terdapat pada lapisantroposfer yang sangat panas.
C Panjang gelombang sinar biru lebih pendek sehingga mengalami pemantulan kembali ke atasatmosfir, hal ini menyebabkan warna biru lebih banyak terserap mata
D cahaya matahari pada awalnya tidak berinteraksi dengan media apapun, saat memasuki atmosfermulai berinteraksi dengan molekul gas yang berwarna biru, warna inilah jadi yang terlihat.
12. Perhatikan tabel bahan dan cara kerja proses penyepuhan emas di samping ini!(klik untuk memperbesar)Untuk mempercepat proses penyepuhan, variabel yang harus di rubah dalampercobaan tersebut adalah .....
A Menambah tegangan dengan membuat rangkaian baterai secara seri.
B Menambah tegangan dengan membuat rangkaian baterai secaraparalel.
C Mengurangi arus listrik dengan membuat rangkaian baterai secaraseri.
D Menambah arus listrik dengan membuat rangkaian baterai secaraparalel.
13. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah motor listrik. Motorlistrik berfungsi untuk .....
A Merubah energi mekanik menjadi energi gerak.
B Merubah energi magnetik menjadi energi listrik.
Page 4 of 12
C Merubah energi listrik menjadi energi mekanik.
D Merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
14. Ahmad adalah seorang karyawan minimarket. Ia berencana membuka usahauntuk mendapatkan tambahan pendapatan. Ia mengatur strategi dengan cara: siangbekerja di minimarket dan malam dia mengerjakan usaha setrika pakaian. Diamenggunakan motif ekonomi untuk meraih kesuksesannya tersebut (mendapatkanpenghasilan yang banyak dengan modal sedikit).
Perhatikan tabel disamping (klik untuk memperbesar)!Tabel tersebut berisi perangkat elektronik, harga dan spesifikasinya yang dapatdigunakan Ahmad untuk melakukan kegiatan usahanya.
Jika Intensitas cahaya lampu A, B, dan C sama terangnya, dan alat tersebut digunakanselama 3 jam tiap hariny(harga 1 kWh adalah Rp 1.400,-).
Kombinasi alat-alat listrik yang harus dibeli Ahmad agar hemat biaya pengeluaran dibulan pertama adalah .....
A Lampu C, dan setrika C, karena dayanya besar tapi harga pembelianpertamanya murah sehingga dibulan pertama pengeluarannya akanlebih kecil dibanding yang lain.
B Lampu A, dan setrika A, karena dayanya kecil walaupun hargapembelian pertamanya mahal sehingga dibulan pertamapengeluarannya akan lebih kecil dibanding yang lain.
C Lampu A, dan setrika C, karena dayanya kecil walaupun harga pembelian pertamanya mahalsehingga dibulan pertama pengeluarannya akan lebih kecil dibanding yang lain.
D Lampu A, dan setrika A, karena dayanya kecil walaupun harga pembelian pertamanya mahalsehingga dibulan pertama pengeluarannya akan lebih kecil dibanding yang lain.
15. SMA Harapan 3 Medan menggelar perlombaan memanah antar kota/kabupatendi Taman Cadika, Medan Johor, Minggu (13/3/2016). (http:/meda.tribunnews.com)
Dengan kecepatan awal dan sudut elevasi berapakah pemanah tersebut harusmengarahkan anak panahnya agar mengenai target dengan tepat ? (klik gambaruntuk memperjelas tabel dan gambar)
A A
B B
C C
D D
Page 5 of 12
16. Membuka baut adalah aktivitas yang biasa kita lihat dalam kehidupansehari-hari terutama di bengkel. Ada beraga cara dalam membuka baut, salahsatunya dengan mengguakan kunci T, seperti berikut (klik gambar untukmemperjelas):
Jika bagian batang diperpanjang 3 kali semula dan massanya dibuat 2 kali lebihberat.
Apa yang akan dirasakan jika kunci ini digunakan untuk membuka baut?A Kemampuan memutar baut menjadi lebih cepat, karena jumlah
putaran tidak berpengaruh terhadap momen gayanya.
B Kemampuan memutar baut akan semakin cepat dan mudah karenamomen gayanya besar.
C Kemampuan memutar baut akan semakin lambat dan sulit karena momen gayanya semakin besar.
D Kemampuan memutar baut akan sama seperti semula, karena momen gayanya sama besar.
17. Presiden Republik Indonesia meluncurkan program listrik nasional berkapasitas35.000 Mega Watt (MW). Untuk mendukung program tersebut pemerintah akanmembangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu.
Para ahli menelaah data berikut ini (kilk gambar untuk memperbesar)!
Kota yang anda rekomendasikan untuk membangun pembangkit listrik denganteknologi kincir angin itu adalah ….
A Margahayu dan Kalianget
B Pasir Panjang dan Iswahyudi
C Blang Bintang dan Waingapu
D Rendole/Pati dan Kupang/Penfui
18. Seorang ilmuwan dari Jawa Barat berencana akan membuat sebuah lampuLED yang bisa merubah 100% energi listrik menjadi cahaya.Pendapat anda mengenai rencana ilmuwan tersebut adalah ....
A setuju, karena akan sangat efisien dan itu merupakan ide yang sangat brilian.
B tidak setuju, karena akan sangat menyulitkan teknisi yang akan merealisasikan ide tersebut kecualiada teknologi yang lebih maju lagi.
C tidak setuju, karena tidak mungkin dapat merubah energi listrik menjadi energi cahaya seluruhnya,tapi akan melibatkan energi lainnya.
D setuju, hal ini membuktikan adanya kemajuan teknologi dijaman moderen yang sangat maju dantidak bertentangan dengan hukum fisika.
19. Untuk mengetahui kecepatan bunyi, seorang ilmuwan muslim melakukanpercobaan dengan membawa detektor bunyi seperti gambar di samping (klik untukmemperbesar).Jika frekuensi sumber bunyi pada kedua percobaan tersebut adalah sama, makawaktu yang diperlukan gelombang bunyi ke detektor adalah .....
Page 6 of 12
A lebih lama dari 0,60 karena banyak hambatan yang dialamigelombang bunyi di dalam air.
B lebih lama dari 0,60 karena hambatan partikel di udara lebih banyakdibanding di dalam air.
C lebih cepat dari 0,60 karena partikel air lebih rapat dari pada udara sehingga lebih cepat sampai.
D lebih cepat dari 0,60 karena partikel air lebih renggang dari pada partikel di udara sehingga lebihcepat sampai.
20. Pada suatu latihan militer bersama, dipancarkan gelombang dari radar dansonar sebuah kapal induk ke dua objek sasaran berupa pesawat tempur dan kapalselam yang berjarak sama. Perhatikan gambar berikut!Jika frekuensi sumber gelombang sama, objek yang paling cepat terdeteksi olehkapal induk adalah ....
A Pesawat tempur, karena gerakan pesawat tempur lebih cepatdaripada laju kapal selam.
B Pesawat tempur, karena pesawat tempur berada di udara sedangkankapal selam ada di air.
C Kapal selam, karena kecepatan gelombang bunyi di air lebih besar dari kecepatan bunyi di udar
D Kapal selam, karena ukuran kapal selam lebih besar sehingga lebih mudah memantulkangelombang.
21. Perhatikan gambar berikut!Suhu udara paling rendah terdapat di daerah .....
A Sebelah kiri
B Sebelah kanan
C Bagian bawah
D Bagian atas
22. Pada musim liburan tahun ini, Ahmad dan Usman berencana untuk melakukanwisata ke kota tertentu. Mereka telah mempersiapkan perlengkaan memasaknyasecara lengkap. Berikut ini profil beberapa kota yang menjadi tujuan wisata mereka:Jika Ahmad dan Usman jadi pergi berwisata. Di kota manakah mereka akanmerasakan memasak air lebih cepat dibanding kota-kota lainnya?
A Kota Bandung, karena memiliki suhu yang rendah dan tekanan udarayang paling tinggi akibat ketinggiannya dari permukaan laut
B Kota Bandung, karena memiliki suhu dan tekanan udara yang palingrendah akibat ketinggiannya dari permukaan laut.
C Jakarta dan Surabaya karena memiliki tekanan udara yang paling tinggi, dan memiliki kelembabanyang paling tinggi.
D Semarang dan Surabaya karena memiliki tekanan udara yang paling rendah, dan memiliki suhupaling tinggi.
23. Berikut ini adalah data prakiraan cuaca BMKG !Sebagai ahli cuaca anda akan menentukan kota yang berpeluang terjadinya hujanpaling besar adalah di kota .....
Page 7 of 12
A A
B B
C C
D D
24. Perhatikan gambar berikut:Gambar tersebut menunjukan angin ....
A Angin darat
B Angin laut
C Angin puting beliung
D Angin malam
25. Gerak lurus berubah beraturan dinyatakan oleh grafik …A I
B II
C III
D IV
E V
26. Gambar berikut menunjukkan empat cara berjalan di tangga untuk mencapailantai berikutnya!Jika jumlah undakan pada ke empat keadaan di atas adalah sama. Cara manakahyang akan anda lakukan untuk mencapai tangga berikutnya supaya tidak capai?
A Cara 1 karena memiliki usaha paling kecil dan memerlukan waktuyang sedikit
B Cara 2 karena memiliki usaha yang tidak tetlalu kecil dan tidak terlalubesar
C Cara 3 karena memiliki usaha yang tidak tetlalu kecil dan tidak terlalubesar
D Cara 4 karena usahanya sama untuk semua cara
27. Pada bulan Robi’ul Awwal dua tahun lalu telah terjadi peristiwa terjatuhnyaseorang pekerja bangunan (nomor 1) dari atap sebuah hotel di daerah JakartaSelatan. Jika kejadian tersebut bisa di ulang, dan pada saat itu anda baru tiba di atapgedung bersama beberapa orang penerjun payung yang akan latihan di atap gedung(nomor 2). Tiba- tiba anda mendengar teriakan orang meminta pertolongan, andabeserta para penerjun tiba di tepi gedung 4 detik kemudian.Sebagai seorang fisikawan teoritik muda yang sangat cerdas tindakan apa yang akananda lakukan untuk menyelamatkan korban yang terjatuh 4 detik yang lalu adalah....
Page 8 of 12
A Meminta penerjun payung yang berat badannya 4 kali lebih berat darikorban untuk terjun menyelamatkan korban, karena beban yang lebihberat secara otomatis dapat jatuh lebih cepat menyusul danmenangkap korban lalu mengembangkan perasutnya bersamasampai ke tanah dengan selamat. Kecepatan awal tidak berpengaruhdalam peristiwa ini.
B Meminta penerjun payung yang berat badannya 1/4 kali lebih ringan dari korban untuk terjunmenyelamatkan korban, karena beban yang lebih ringan dapat jatuh lebih cepat menyusul danmenangkap korban lalu mengembangkan perasutnya bersama sampai ke tanah dengan selamat.Kecepatan awal tidak berpengaruh dalam peristiwa ini.
C Meminta penerjun siapa saja tanpa melihat berat badannya asalkan sudah siap untuk diberikecepatan awal minimal sebesar 80 m/s, karena secara otomatis dapat menyusul orang yang jatuhtersebut dan menangkapnya lalu mengembangkan perasutnya bersama sampai ke tanah denganselamat.
D Meminta penerjun payung yang berat badannya 4 kali lebih berat dari korban dan diberi kecepatanawal sebesar 40 m/s untuk terjun menyelamatkan korban, karena beban yang lebih berat dankecepatan awal yang cukup secara otomatis dapat lebih cepat menyusul dan menangkap korbanlalu mengembangkan perasutnya bersama sampai ke tanah dengan selamat. Kecepatan awal danmassa berpengaruh dalam peristiwa ini.
28. Sebuah balok kayu dimasukan pada empat buah wadah berisikan fluida yangberbeda. Berdasarkan gambar dibawah ini urutkanlah fluida yang memiliki masajenis dari yang terbesar hingga terkecil!
A 1,2,3,4
B 3, 1, 2,4
C 4,2,1,3
D 4, 3, 2, 1
29. Di sebuah dapur terdapat tiga buah benda yaitu : air, minyak, dan es.Karakteristik ketiga bahan tersebut adalah seperti berikut:Jika anda ingin membuat dekorasi minuman di meja makan dengan mencampurkanketiga bahan tersebut, komposisi susunan ketiga bahan tersebut yang akan terjadiadalah ....
A Minyak, es, dan air kalau dilihat dari bawah
B Es paling atas, minyak dan air paling bawah kalau dilihat dari atas.
C Minyak paling atas, es, dan air paling bawah, kalau dilihat dari atas
D Minyak akan mengelilingi es, dan air paling bawah kalau dilihat darisamping
30. Sebuah perlombaan memasak mengharuskan para peserta lomba untukmembuat makanan yang terbuat dari : madu, air, tepung, dan minyak. Keempatbahan tersebut beratnya 500 gram yang disimpan dalam sebuah wadah yangberukuran 3 kg. Menurut anda cara yang paling cepat mencampurkan tiga buahbahan tersebut adalah .....
A Menungkan air, madu, tepung dan minyak secara bersamaan kedalam wadah baru.
Page 9 of 12
B Menuangkan madu lebih awal kemudian minyak dan terakhir air secara berurutan pada wadahyang baru
C Mencampurkan air ke dalam tepung kemudian memasukkan madu ke wadah yang berisi minyak
D Menuangkan minyak, air dan madu secara bersamaan kedalam wadah yang berisi madu.
31. Pada tanggal 10 Feb 2016 terjadi peristiwa kecelakaan pesawat udara, dimanapesawat Tucano milik TNI AU jatuh di kota Malang, Jawa Timur. Pesawat terbagimenjadi 3 bagian pecahan tersebar pada posisi 1, 2, dan 3 dengan perbandinganmassa serpihan 2, 3, 5. Berikut ini adalah peta jatuhnya serpihan puing-puingpesawat tersebut! (sctv.com)Google map
Jika berat pesawat 3.270 kg. Titik koordinat jatuhnya pesawat Tucano sebelumhancur menjadi puing-puing adalah di titik .....
A A
B B
C C
D D
32. Berikut ini terdapat 2 buah benda yang terbuat dari bahan yang berbeda.Perhatikan gambar berikut!Jika kedua benda dijatuhkan bersama-sama dan tenggelam. Bagaimanakahketinggian air pada kedua tabung?
A Permukaan air pada tabung 1 akan lebih tinggi dari permukaan airpada tabung 2, karena dipengaruhi oleh bentuk benda 2.
B Permukaan air pada tabung 2 akan lebih tinggi dari permukaan airpada tabung 1, karena massa benda 2 lebih berat dari massa benda 1.
C Permukaan air pada tabung 2 akan sama dengan permukaan air padatabung 1, karena volume benda 1 sama dengan volume benda 2.
D Permukaan air pada tabung 2 lebih rendah dari permukaan air tabung 1, karena bentuk benda 1beraturan dan benda 2 tidak beraturan.
33. Perhatikan gambar berikut !Gambar di atas menunjukkan fenomena yang terjadi pada bulan Januari di pantaiGuanabara Bay, Rio de Janeiro, Brasil (http://lampung.tribunnews.com/). Mengapapada saat ikan mati kondisinya terapung?
A Pada saat hidup ikan memiliki massa lebih berat dari pada saat matisehingga saat hidup ikan bisa tenggelam dan setelah mati ikanterapung.
B Pada saat hidup ikan memakan/meminum air sehingga ikantenggelam saat hidup, setelah mati massa ikan menjadi lebih ringansehingga ikan terapung.
Page 10 of 12
C Pada saat hidup ikan makan/minum air sehingga ikan akan tenggelam, setelah mati ikan tidakmelakukan aktivitas tersebut sehingga menjadi lebih ringan dan ikan terapung.
D Ikan mati akan terapung karena volume tubuh ikan mati membesar dibanding saat hidup, akibatnyamass jenis ikan mati lebih kecil dari air sehingga ikan terapung.
34. Sebuah aksi pengejaran perampok dilakukan petugas kepolisian RepublikIndonesia. Dengan kecepatan 10 km/jam polisi mengejar para perampok denganmenggunakan kendaraan roda empat. Para perampok kabur menggunakankendaraan roda dua dengan kecepatan 40 km/j.Untuk menghentikan kawanan perampok, polisi memberikan tembakan peringatan.Para perampok tidak berhenti juga, akhirnya polisi melakukan tembakan tapi tidakmengenai target. Untuk melumpuhkan perampok tersebut, akhirnya polisimengganti senjatanya. Spesifikasi pistol seperti apakah yang dapat melumpuhkanpara perampok ....
A Memiliki momentum 1,5 kali pistol semula
B Memiliki momentum 3,0 kali pistol semula
C Memiliki impuls 2,0 kali pistol semula
D Memiliki impuls 4,0 kali pistol semula
35. Seorang montir mobil bermaksud mengganti sebuah onderdil mobil tua yangrusak yaitu bagian gearnya. Untuk menemukan komponen yang tepat dan pas,montir menggunakan sebuah alat ukur dan menunjukkan hasil seperti terlihat padagambar di bawah ini.Alat ukur dan hasil pembacaan montir tersebut adalah ....
A Mikrometer skrup, 9,30 ± 0,005 cm
B Mikrometer skrup, 9,80 ± 0,005 cm
C Mikrometer skrup, 9,30 ± 0,005 mm
D Jangka sorong, 9,53 ± 0,005 mm
36. Perhatikan gambar berikut:Keempat ruangan pada gambar adalah identik, luas dan ukurannya sama. Ruangandiisi para peserta dengan jumlah dan kondisi kesehatan yang sama. Keempatruangan tersebut diberi suhu ruangan berbeda. Ruangan yang akan membuatpeserta lebih cepat buang air kecil adalah ....
A Ruangan I
B Ruangan II
C Ruangan III
D Ruangan IV
37. Sebuah ruang tertutup berisi gas oksigen yang dikompresi, volumenya berubahmenjadi ¼ kali semula. Jika gas ini mengalami proses isotermis, maka tekanannyamenjadi ...
A 8 kali semula
B 4 kali semula
Page 11 of 12
C ¼ kali semula
D tetap
38. Berikut ini adalah dua buah percobaan optik yang dilakukan di dua tempatberbeda. Perhatikan gambar !Jika percobaan di lakukan di bumi maka akan terbentuk bayangan. Jika perobaanyang sama dilakukan di luar angkasa, maka peristiwa yang akan terjadi adalah ....
A Terbentuk bayangan yang sama seperti di bumi walaupun tidak adaudara.
B Terbentuk bayangan namun tidak akan sejelas di bumi karena tidakada udara terganggu aether.
C Bayangan yang akan terbentuk hanya berupa titik karena di luar angkasa tidak ada udara.
D Tidak akan terbentuk bayangan karena di luar angkasa adalah hampa udara atau tidak ada udarasebagai medium perantaranya.
39. Perhatikan ilustrasi gambar kucing bercermin di bawah ini !Cermin tersebut pecah terkena lemparan batu menjadi 9 bagian, jika pecahankacanya disusun kembali menjadi seperti semula. Jumlah bayangan yang akandihasilkan cermin yang baru adalah ....
A 1 buah, karena cermin di satukan kembali.
B Tidak terbentuk bayangan sama sekali, karena retakan / celah antarkaca yang menyebabkan hilangnya bayangan asli cermin.
C 9 buah, karena setiap pecahan akan menghasilkan 1 bayangan barudengan kondisi bayangan terpisah-pisah oleh retakan.
D 9 buah karena bergantung pada jumlah pecahannya
40. Seorang astronom muda bermaksud untuk mengamati sebuah benda langityang jarakanya 92.000.000 km. Supaya benda langit tersebut tampak jelas dilihatastronom, teropong dengan spesifikasi apakah yang harus digunakan ?
A Teropong yang memiliki fokus obyektif 50 mm dan fokus okuler 5 mm
B Teropong yang memiliki fokus obyektif 50 mm dan fokus okuler 10mm
C Teropong yang memiliki fokus obyektif 200 mm dan fokus okuler 1mm
D Teropong yang memiliki fokus obyektif 250 mm dan fokus okuler 5mm
Page 12 of 12
UJIAN KOMPRE ONLINE 1 Score:
1. Perhatikan gambar berikut :Solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan yang terlihat pada gambaradalah .....
A Guru harus menyajikan materi dengan tampilan yang menarik diawalpelajaran.
B Guru harus menyajikan pembelajaran kooperatif tipe jig SAW untukmengatasi ermasalahan seperti ini.
C Diawal pelajaran guru harus memberikan tindakan tegas terhadappara pelakunya. Sehingga tidak terulang lagi pada pertemuanberikutnya.
D Guru memberikan latihan soal yang cukup banyak sehingga peserta didik memiliki aktivitas untuk dikerjakan, peserta didik tidak akan sempat ber santai-santai.
2. Guru fisika kelas XI IPA di suatu sekolah mengalami permasalahan dalammeningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran fisika. Pesertadidik kurang aktif, kurang termotivasi dan responsif dalam belajar. Setelahberkonsultasi dengan guru fisika yang lebih senior akhirnya guru ini memutuskanuntuk menggunakan pembelajaran inkuiri. Rancangan langkah-langkah dalammelaksanakan pembelajaran tersebut adalah .....
A (1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik, (2) menyajikan informasi, (3)mengorganisasikan peserta didik ke dalam keompok-kelompok belajar, (4) membimbing kelompokbekerja dan belajar, (5) evaluasi, (6) memberikan penghargaan.
B (1). Orientasi, menjelaskan topik/tujuan. (2) merumuskan masalah secara mandiri. (3) mengajukanhipotesis, (4) mengumpulkan data/aktivitas yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis. (5) mengujihipotesis, proses menentukan jawaban. (6) merumuskan kesimpulan, mendeskripsikan temuanyang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
C (1) mengembangkan pemikiran peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna. (2)melaksanakan kegiatan inquiri (3) mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik denganmemunculkan beragam pertanyaan. (4) menciptakan masyarakat belajar. (5) menyajikan model. (6)mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi. (7)
D (1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik, (2) Menyajikan informasi, (3)Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar, (4) Membimbing kelompokbekerja dan belajar, (5) Evaluasi, (6) Memberikan penghargaan.
3. Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang dialami oleh guru-gurukelas IX atau XII :1) Banyaknya materi yang harus di sampaikan kepada para peserta didik.2) Sedikitnya waktu yang dimiliki untuk menyampaikan materi.3) Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran.4) Sosialisasi antar peserta didik kurang baik dan harmonis.5) Peserta didik di hadapkan kepada kejenuhan yang menyebabkan kurangnyamotivasi dalam belajar.Guru-guru dikelas akhir tersebut berharap dapat mengejar target penyampaianmateri dengan cepat tapi peserta didik juga dapat memahami materi yangdisampaikan secara mendalam. Pembelajaran fisika yang anda rekomendasi untukguru yang mengalami permasalahan seperti itu adalah .....
A kooperatif Jigsaw*
B kooperatif Group investigation (GI)*
Page 1 of 13
C kooperatif Team Game Tournament (TGT) *
D kooperatif Student Team Achievement Division (STAD)*
4. Berikut ini adalah sebuah ruang kelas di sebuah sekolah baru yang telahdiresmikan oleh pejabat. Perhatikan gambar berikut:Komentar anda mengenai ruang kelas terkait tata ruangnya adalah .....
A Sudah memenuhi standar pengelolaan dan pengaturan sarana danprasarana. Tata ruang kelas sudah lengkap dan cukup ideal, seperti :posisi pintu, jendela dan arah penyinaran matahari dari sampingkelas, lantai cukup bersih.
B Belum memenuhi standar pengelolaan dan pengaturan sarana dan prasarana, dimana pintu kelasseharunya terbuka keluar, dan pengaturan cahaya matahari.
5. Sebuah pengembang berencana akan membangun sebuah gedung sekolah.Berikut ini adalah beberapa desain bangunan sekolah yang dikembangkan oleh paraarsitek.Jika anda diminta perteolongan oleh pimpinan pengembang untuk menentukandesain sekolah. Rekomendasi anda untuk desain yang benar sesuai dengan tatakelola sarana dan prasarana adalah .....Perhatikan gambar berikut!
A Gambar 1
B Gambar 2
C Gambar 3
D Gambar 4
6. Perhatikan gambar berikut ini !Dua cairan pada gelas ukur yang sama jenis dan ukurannya di tuangkan ke gelasyang memiliki bentuk dan ukuran berbeda, yaitu : gelas A dan gelas B.Bagaimanakah volume cairan yang ada di gelas A dan gelas B?Menurut Piaget, pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan benar oleh peserta didikmulai pada tahapan atau usia .....
A Periode sensorimotor
B Periode praoperasional
C Periode operasional konkrit
D Periode operasional formal
7. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari suatu teori belajar:1) Menekankan pada keunikan sikap individu.2) Individu membangun pemahamannya melalui eksplorasi.3) Menekankan pada stimulus dan respon dalam pembentukan perilaku4) Menekankan pada perubahan atau proses-proses mental dan perilaku tidak kasatmata.Perhatikan tabel berikut :Urutan yang paling tepat untuk mengisi tabel di atas (dari kiri ke akanan) adalah .....
Page 2 of 13
A 1, 4, 3, 2
B 1, 3, 2, 4
C 3, 4, 1, 2
D 3, 1, 4, 2
8. Pak Dahlan seorang guru fisika di SMA, beliau sangat pandai menjelaskan materikepada muridnya. Beliau memiliki kebiasaan mengulang-ngulang pertanyaan samayang diberikan kepada kepada peserta didiknya. Komentar anda terhadap kebiasaanyang dilakukan oleh pak Dahlan adalah .....
A Baik, karena dapat memberikan penguatan bagi peserta didiknya.
B Sangat buruk, karena tidak akan menciptakan proses pembelajaran aktif.
C Sangat baik, karena dapat mengingatkan peserta didik kembali pada pertanyaan yang diajukan,peserta didik menjadi tidak terlalu tegang dalam belajar.
D Kurang baik, karena dapat mengurangi perhatian peserta didik dalam berpikir maksimal, pesertadidik mengetahui bahwa pertanyaan akan di ulang kembali karena kebiasaannya tersebut, lebihbaik menunggu.
9. Berikut ini adalah kegiatan membuka dan menutup pelajaran :1) Menarik perhatian peserta didik2) Meriviu penguasaan materi3) Menimbulkan motivasi4) Memberi acuan melalui berbagai usaha5) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk melakukan evaluasi.6) Membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang akan dipelajari7) Membuat ringkasanYang termasuk kegiatan membuka pelajaran adalah .....
A 1, 3, 4, 6
B 1, 3, 5, 6
C 1, 2, 3, 5, 6
D 1, 2, 4, 5, 6
10. Perhatikan tabel perbandingan kurikulum 2013 dan KTSP berikut ini!Perbedaan yang paling tepat antara kurikulum 2013 dengan KTSP dari tabel di atasadalah .....
A A
B B
C C
D D
Page 3 of 13
11. Pembelajaran pada kurikulum 2013 dilaksanakan dengan:1) interaktif dan inspiratif.2) kontekstual dan kolaboratif.3) menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasiaktif.4) membuatkan sebuah ruangan kelas untuk peserta didik melakukan kreativitas.5) Menyesuaikan dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik sertapsikologis peserta didik.Jika anda diminta membuat sebuah pembelajaran fisika yang berbasis aktivitas,maka karakteristik pembelajaran yang akan anda rancang adalah ....
A 1 dan 2
B 1, 2, dan 3
C 1, 2, 3, dan 5
D Melaksanakan semua karakter tersebut
12. Berikut ini adalah beberapa prinsip yang mungkin terdapat dalam sebuahrencana pelaksanaan pembelajaran (RPP):1) memuat secara utuh kompetensi dasar sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,dan keterampilan;2) memperhatikan perbedaan individual peserta didik;3) berpusat pada peserta didik;4) berbasis konteks;5) berorientasi kekinian;6) mengembangkan kemandirian belajar;7) memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran;8) memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan;dan9) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.Seandainya anda diminta untuk menyusun RPP untuk mata pelajaran fisika, makaprinsip - prinsip yang harus ada adalah .....
A 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8.
B 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9.
C 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8.
D Semua komponen dari 1-9
13. Perhatikan kutipan dari tujuan pembelajaran yang dibuat oleh seorang gurusenior fisika yang telah mengajar selama 20 tahun berikut ini:A. Tujuan PembelajaranPeserta didik dapat:1. Mendeskripsikan definisi dari beberapa besaran gerak.2. Memahami gerak lurus beraturan (GLB) dalam kehidupan sehari-hari.3. Menganalisis Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dalam kehidupan sehari-hari.4. Menghitung besaran-besaran yang berkaitan dengan GLB, GLBB, dan gerakvertikal.Penilaian anda terhadap tujuan pembelajaran yang dihasilkan guru tersebut adalah.....
A Tujuan pembelajaran yang dihasilkan sudah sangat baik, cukup jelas apa yang diharapkan ataudituntut dari peserta didik.
B Tujuan pembelajaran yang dihasilkan kurang baik, kurang memperhatikan EYD dan belummengakomodasi psikologi peserta didik dalam pembelajaran yang baik.
C Tujuan pembelajaran yang dihasilkan sudah sangat baik, sudah memenuhi semua komponenproses pembelajaran dan persyaratan tujuan pembelajaran yang baik.
Page 4 of 13
D Tujuan pembelajaran yang dihasilkan sangat buruk, belum memenuhi komponen pembuatantujuan pembelajaran yang baik seperti audience, behavior, condition, dan degree.
14. Perhatikan tabel kata kerja operasional berikut ini :Pada jenjang Pemahaman dan penerapan terdapat kata “menghitung”, berikuti iniadalah perbedaan-perbedaanya.Perbedaanya kata menghitung pada jenjang pemahaman dengan aplikasi adalah .....
A A
B B
C C
D D
E E
15. Seorang guru fisika mengajarkan materi perambatan cahaya melalui penyajianpower point yang berisikan teks pembahasan materi seperti berikut :Pendapat anda mengenai media yang digunakan oleh guru tersebut adalah .....
A Pembelajaran masih bersifat abstrak walaupun telah menggunakan ITdalam proses pembelajarannya.
B Guru telah menerapkan penggunaan IT dalam proses pembelajaranuntuk memaksimalkan proses pembelajaran
C Pembelajaran masih bersifat abstrak, perlu adanya visualisasi gambar atau animasi untukmemaksimalkan proses pembelajaran.
D Tampilan warna cukup kontras tidak terlalu monoton, guru telah menerapkan penggunaan IT dalamproses pembelajaran untuk memaksimalkan proses pembelajaran.
16. Sebuah multimedia dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik.Motivasi pada sebuah multimedia dapat dilakukan dengan cara .....
A Memberikan pertanyaan-pertanyaan apersepsi di awal pelajaran.
B Menampilkan hurup yang menarik yang tidak biasa di temukan, sehingga dapat memotivasi pesertadidik untuk belajar
C Tampilan warna-warni pada program multimedia dapat menarik perhatian peserta didik.
D Memberikan tantangan, menyediakan beberapa level / tingkatan dari terendah sampai tertinggi.
17. Seorang guru fisika GGD (Guru Garis Depan) di sebuah sekolah daerahtertinggal, terpencil, dan terluar bermaksud akan mengajarkan materi fisika gerakparabaola kepada peserta didiknya.Media pembelajaran yang cocok adalah .....
A Menggunakan hypermedia, dengan hypermedia peserta didik dapatlebih mudah memahami konsep yang abstrak seperti gerak parabola.
B Menggunakan Over Head Proyektor (OHP), karena OHP sangat cocokdigunakan untuk peserta didik di daerah yang masih belum mengenalteknologi yang terlalu canggih.
C Menggunakan media video demontrasi fisika seperti Phet, peserta didik akan mendapatkanvisualisasi dari konsep dengan sangat baik.
Page 5 of 13
D Menggunakan ketapel, dengan ketapel peserta didik dapat melihat visualisasi konsep gerakparabola.
18. Perhatikan media berikut!Jika anda menggunakan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas,perbaikan-perbaikan apa saja yang dapat anda lakukan untuk meningkatkankemampuan dari media tersebut adalah .....
A Memperbaiki penampilan alat peraga yang tidak menarik dengan caradi cat warna warni.
B Memperbaiki tampilan dan bahan yang digunakan dalam alat peragasupaya lebih kuat dan lebih menarik.
C Memperbaiki penampilan dan menambah varibel yang dapat diamati menjadi lebih banyak, supayahasilnya dapat diamati secara kualitatif maupun kuantitatif
D Memperbaiki tampilan dan daya tahan alat supaya dapat lebih awet atau tahan lama untukdigunakan dengan menggantinya dari material berbahan baja anti karat.
19. Perhatikan gambar tampilan sebuah software pembelajaran berikut :Tampilan yang menarik pada software multimedia di atas adalah gambar nomor .....
A 1, 2, dan 3
B 1, 2, 3, dan 4
C 1, 2, 3, dan 5
D Semua menarik
20. Berikan gambar kondisi kelas, peserta tes dapat menggunakan media berbasislingkungan untuk menjelaskan konsep fisika tertentu.Berikut ini adalah beberapa materi fisika yang dapat diajarkan di kelas:1) Hukum Snellius2) Termodinamika3) Gerak, Gaya, dan Energi4) Getaran Dan Gelombang5) Rangkaian Listrik Dan MagnetPerhatikan suasana ruangan kelas berikut ini!Jika anda diminta mengajarkan materi fisika di kelas itu dengan bantuan medialingkungan yang ada seperti yang terdapat di meja guru, maka materi-materi yangakan anda pilih adalah ....
A 1 dan 4
B 1, 3, dan 4
C 1, 2, 3, dan 4
D Semua bisa dijelaskan
Page 6 of 13
21. Perhatikan kontruksi soal dan indikator soal berikut ini:Indikator soal : peserta didik dapat menyebutkan benda yang paling sedikit menyerapkalor.Konstruksi soal:Perpindahan kalor pada besi yang sedang dipanaskan terjadi secara ......a. Konduksib. Konveksic. Radiasid. AliranKomentar / kritikan anda terhadap soa di atas adalah .....
A Soal kurang baik, karena tidak mengikuti indikator soal yang diberikan.
B Soal cukup baik, karena option atau alternatif jawaban yang disajikan sudah homogen.
C Soal sudah cukup baik, karena kontruksi soal terutama penulisan option soal sudah di mulai dariyang terpanjang ke yang terpendek.
D Soal kurang baik, karena tidak mengikuti kaidah penulisan option yang seharusnya dimulai dariyang paling pendek ke yang paling panjang.
22. Jika anda diberik kesempatan untuk mengajar di sekolah luar biasa SLB A.Untuk mengukur kemampuan pemahaman peserta didik terhadap konsep fisikapada sekolah tersebut maka ranah tes yang paling cocok untuk digunakan adalah .....
A Tes afektif, karena alasan keterbatasan fisik peserta didik yang tidakbisa melihat maka tes afektif yang paling sesuai.
B Tes kognitif, karena alasan keterbatasan fisik peserta didik yang tidakbisa melihat maka tes kognitif yang paling sesuai.
C Tes psikomotorik kemampuan mendengar, karena alasan keterbatasan fisik peserta didik yang tidakbisa melihat maka tes psikomotorik lah yang paling sesuai.
23. Seorang guru fisika muda baru bekerja di SLB (Sekolah Luar Biasa) bagian B(tuna rungu), berkonsultasi kepada anda tentang bentuk evaluasi terhadap prosespembelajaran fisika para peserta didiknya. Bentuk evaluasi yang anda sarankanadalah .....
A Evaluasi dalam bentuk tes performance seperti artikulasi.
B Evaluasi dalam bentuk picture compilation (non verbal test).
C Evaluasi dalam bentuk tes mendengarkan karena mereka bukan tunanetra.
D Evaluasi dalam bentuk bernyanyi karena mereka bukan tunadaksa, dan tunanetra.
Page 7 of 13
24. Perhatikan soal berikut.
Sebuah benda berdiri sejauh 10 cm di depan lensa positif yang memiliki jarak fokus 30cm. Sifat bayangan yang dibentuk lensa tersebut adalah.....A. nyata, terbalik, diperkecilB. nyata, terbalik, diperbesarC. maya, tegak, diperkecilD. maya, tegak, diperbesar
Alasan:A. Benda terletak di luar titik pusat kelengkungan lensa.B. Benda terletak di antara titik fokus lensa dan titik pusat kelengkungan lensa.C. Benda terletak di antara titik pusat optik lensa dan titik fokus lensa.D. Benda terletak di titik fokus lensa.
Menurut anda, tujuan dari soal tersebut adalah.....A Untuk mengukur prestasi belajar peserta didik
B Mengukur keterampilan berpikir kreatif peserta didik
C Untuk mendiagnostik pemahaman konsep peserta didik
D Untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik
25. Sebuah instansi akan melakukan seleksi untuk memperoleh karyawan/pegawaiyang berkualitas berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan oleh instansi tersebut.Proses seleksi yang digunakan mengacu pada ....
A Penilaian acuan norma (PAN / Norm Referenced Evalution), untuk mendapatkan karyawan yangberkualitas.
B Penilaian acuan patokan (PAP / Criterion Referenced Evaluation), untuk mendapatkan karyawanberdasarkan jumlah pendaftar yang ada.
C Penilaian acuan norma (PAN / Norm Referenced Evalution), untuk mendapatkan karyawan yangberkualitas tidak ada penurunan dari karyawan yang sudah ada.
D Penilaian acuan patokan (PAP / Criterion Referenced Evaluation), untuk mendapatkan karyawanyang berkualitas tidak ada penurunan dari karyawan yang sudah ada.
26. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test(CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputersebagai media ujiannya. Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan padatahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMPIndonesia Kuala Lumpur (SIKL). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yangterdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri.Berikut ini beberapa prinsip dalam pelaksanaan ujian:1. Objektif2. Antisifatif3. Edukatif4. Ekonomis5. Transparan6. Jelas dan tegas
Prinsip-prinsip yang sesuai dengan pelaksanaan UNBK adalah ...A 1, 3, 4, dan 5
B 1, 4, 5, dan 6
C 1, 2, 3, 4 dan 6
Page 8 of 13
D 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
27. Hasil uji coba dua buah instrumen yang akan digunakan untuk skripsi adalahsebagai berikut:Instrumen yang akan ada pilih dalam penelitian anda adalah ....
A Instrumen A karena semakin tinggi nilai validitasnya maka semakinbisa mengukur apa yang diinginkan.
B Instrumen B karena semakin mendekati 0 nilai validitasnya maka semakin bisa mengukur apa yangdiinginkan.
C Instrumen B karena semakin mendekati 0 nilai validitasnya maka semakin dapat dipercaya untukdigunakan sebagai alat pengumpul data.
D Instrumen A karena semakin tinggi nilai validitasnya menunjukkan semakin dapat dipercayainstrumennya sebagai alat pengumpul data.
28. Perhatikan bentuk penulisan butir soal pilihan ganda berikut ini:
Penulisan soal pilihan ganda yang memenuhi kaidah penulisan soal yang paling tepatadalah .....
A Penulisan 2, 5, dan 6
B Penulisan 1, 3, dan 5
C Penulisan 1, 2, dan 3
D Penulisan 1, 3, 4, 5, dan 6
29. Di bawah ini adalah beberapa komponen dalam membuat proposal penelitian :1. Tinjauan Pustaka2. Metode Penelitian3. Latar Belakang4. TujuanDi bawah ini adalah beberapa komponen dalam membuat proposalpenelitian :1. Tinjauan Pustaka2. Metode Penelitian3. Latar Belakang4. Tujuan Penelitian5. Rumusan Masalah.
Urutan pembuatan proposal yang benar adalah ....A 3 – 4 – 5 – 1 – 2
B 3 – 5 – 4 – 1 – 2
C 3 - 5 – 4 – 2 – 1
D 4 – 5 – 3 – 2 – 1
E 3 – 4 – 5 – 2 – 1
Page 9 of 13
30. Perhatikan latar belakang sebuah penelitian berikut ini !
Seorang calon guru fisika berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dituntutmemiliki empat kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian,kompetensi, soisal, dan kompetensi profesional. Salah satu dari kompetensi tersebutyaitu kompetensi profesional. Seorang guru dituntut memiliki penguasaan dalam halmateri, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yangdiampu dalam hal ini fisika. Penguasaan akan kompetensi ini menjadi sangatlah mutlakdi miliki oleh para calon guru fisika. Termasuk para calon tenaga pengajar yangdihasilkan program studi pendidikan fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bagaimanajika seorang calon guru tidak memiliki kompetensi ini, apa yang akan terjadi?
Sumber : Iwan Permana Suwarna, M.PdPenelitian 2013
Metode penelitian yang tepat dari penelitian yang berlatar belakang seperti ituadalah .....
A Metode survey
B Metode evaluasi
C Metode teori dasar
D Metode studi kasus
E Metode komparatif
F Metode eksperimen
G Metode korelasional
H Metode kuasi eksperimen
31. Perhatikan tabel judul dan metode penelitian berikut!Judul penelitian yang tidak sesuai dengan metode penelitian yang digunakannyaadalah ....
A Judul penelitian D tidak sesuai dengan metode penelitiannya,seharusnya judul penelitian seperti itu masuk ke kategori penelitiandeskriptif.
B Judul penelitian A tidak sesuai dengan metode penelitiannya,seharusnya judul penelitian seperti itu masuk ke kategori penelitiankuantitatif.
C Judul penelitian A tidak sesuai dengan metode penelitiannya, seharusnya judul penelitian seperti itumasuk ke kategori penelitian tindakan kelas.
D Judul penelitian B dan C tidak sesuai dengan metode penelitiannya, seharusnya judul penelitianseperti itu masuk ke kategori penelitian kualitatif.
32. Perhatikan tabel berikut!
Diagram batang yang paling tepat untuk mengisi grafik tersebut secara berurutan (DIYOGYAKARTA – JAWA BARAT) adalah ....
A E – D – C – B – A
B A – B – C – D – E
C B – C – A – D – E
D A – C – B – D – E
Page 10 of 13
33. Berdasarkan tabel angka partisifasi sekolah di Indonesia. Provinsi yang memilikiangka partisifasi sekolah tertinggi adalah ....
A Aceh
B DKI Jakarta
C Jawa Timur
D Jawa Barat
E DI Yogyakarta
34. Hasil uji hipotesis suatu penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut:nilai thitung sebesar 4,21 dan nilai ttabel sebesar 2,00.Kesimpulan dari penelitian seperti ini adalah .....
A Ho di tolak karena nilai thitung > ttabel.
B Ha di tolak karena nilai thitung > ttabel.
C Ho di terima karena nilai thitung > ttabel.
D Ha di terima karena nilai ttabel > thitung.
35. Berikut ini adalah keismpulan dari sebuah penelitian pendidikan :Penggunaan model pembelajaran berpikir induktif berpengaruh secara signifikanterhadap hasil belajar peserta didik SMP pada taraf kepercayaan 0,95.Maksud taraf kepercayaan 0,95 dari kesimpulan di atas adalah .....
A Menunjukkan seberapa percaya seorang peneliti terhadap hasil penelitian yang dilakukannyasendiri. Penelitian di atas menunjukan peneliti percaya 95% dari keseluruhan kepercayaan yangdimilikinya.
B Menunjukkan keputusan peneliti 95% untuk mendukung hipotesis nol, Penggunaan modelpembelajaran berpikir induktif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar peserta didikSMP.
C Model pembelajaran berpikir induktif ini akan menunjukkan pengaruh yang sama sebanyak 95 kalidari 100 kali percobaan penelitian yang sama, dan 5 kali menunjukkan hasil di luar itu.
D Menunjukkan bahwa pembaca harus mempercayai pengaruh penggunaan model pembelajaranberpikir induktif sebanyak 95%, jika lebih dari itu peneliti tidak bertanggung jawab.
36. Perhatikan judul penelitian berikut ini:“Pengaruh Pendekatan Inquiry Approach terhadap Hasil Belajar Peserta didik “Penilaian anda terhadap judul penelitian di atas adalah ....
A Judul sudah cukup baik singkat dan padat kurang dari 17 kata.
B Judul sudah cukup baik sudah menunjukan variabel yang akan diukur.
C Judul kurang sempurna karena belum menunjukkan tempat penelitian di laksanakan
D Judul masih kurang sempurna karena belum jelas, tingkatan dan konsep yang diukur, serta tidakefektif dalam penulisan kata pendekatan dan approach.
Page 11 of 13
37. Berikut ini adalah kutipan latar belakan sebuah penelitian.
Seorang calon guru fisika berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dituntutmemiliki empat kompetensi, yaitu: kompetensi pedagogi, kepribadian, soisal, danprofesional. Salah satu kompetensi tersebut kompetensi profesional, menuntut seorangguru memiliki penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung mata pelajaran yang diampu. Penguasaan ini sangatlah mutlak di milikicalon guru fisika termasuk calon tenga pengajar yang dihasilkan program studipendidikan fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Materi Fisika di tingkat sekolah menengah atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA) memilikitingkat kesukaran yang beragam : mudah, sedang, dan sukar. Keberagaman tingkatkesukaran tersebut akan di respon beragam oleh para peserta didik. Materi dengantingkat kesukaran yang sama pun, belum tentu akan dipahami sama pula oleh seluruhpeserta didik. Keberagaman tingkat kesukaran terhadap materi seperti inimemungkinkan terjadinya kesalahan penafsiran terhadap materi/konsep. Kesalahandalam menafsirkan konsep inilah yang akan menimbulkan materi yang dipelajari menjadibias atau disebut miskonsepsi.
Sumber : Iwan Permana Suwarna, M.Pd,Penelitian 2013
Rumusan masalah yang cocok untuk kutipan latar belakang di atas adalah ....A Bagaimanakah kompetensi guru fisika di sekolah?
B Kompetensi apa sajakah yang dimiliki oleh oleh calon guru ?
C Apakah peserta didik SMA atau MA mengalami miskonsepsi?
D Peserta didik manakah yang mengalami miskonsepsi pada pelajaran fisika?
38. Perhatikan tabel perhitungan homogenitas berikut ini !Kesimpulan yang tepat untuk mengisi tabel di atas adalah .....
A Ho di tolak, data bersifat homogen karena nilai F hitung lebih kecildari F tabel.
B Ho di terima, data bersifat homogen karena nilai F hitung lebih kecildari F tabel.
C Ho di tolak, data bersifat tidak homogen karena nilai F hitung lebih kecil dari F tabel.
D Ho di terima, data bersifat tidak homogen karena nilai F hitung lebih kecil dari F tabel.
39. Berikuti ini adalah langkah-langah dalam melakukan penelitian:1) merumuskan hipotesis2) melakukan analisis data3) melaksanakan penelitian4) melakukan studi pendahuluan5) menentukan subjek penelitian6) mengidentifikasi dan merumuskan masalah7) menentukan rancangan dan desain penelitian8) merumuskan hasil penelitian dan pembahasan9) menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian10) mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel11) menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasiUrutan langkah-langkah penelitian yang tepat adalah .....
A 6 – 4 – 1 – 10 – 7 – 9 – 5 – 3 – 2 – 8 – 11
B 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11
C 4 – 6 – 1 – 10 – 7 – 9 – 5 – 3 – 2 – 8 – 11
Page 12 of 13
D 6 – 1 – 4 – 10 – 7 – 9 – 5 – 3 – 2 – 8 – 11
40. Perhatikan judul penelitian berikut ini :Penulisan judul penelitian yang benar adalah .....
A “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning Aproachpada Materi Listrik Dinamis dikelas IX MA Nurul Falah Ciseeng TahunAjaran 2016/2017. “
B “Pengaruh Contextual Teaching and Learning Aproach pada Materi Listrik Dinamis di kelas IX MANurul Falah Ciseeng Tahun Ajaran 2016/2017. “
C “Pengaruh Contextual Teaching and Learning Aproach pada Materi Listrik Dinamis di kelas XI MANurul Falah Ciseeng Tahun Ajaran 2016/2017“
D “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning Aproach pada Materi Listrik Dinamis dikelas IX MA Nurul Falah Ciseeng Tahun Ajaran 2016/2017“