LAPORAN PENELITIAN KOMPETITIF UNIVERSITAS NASIONAL PERBANYAKAN TUNAS PANDAN LAUT (Pandanus tectorius) SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN MEDIUM MS DITAMBAHKAN KINETIN, BAP DAN THIDIAZURON Drs. Ikhsan Matondang, MSi. Dr. Sri Endarti Rahayu, MSi. FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2021
24
Embed
LAPORAN PENELITIAN KOMPETITIF UNIVERSITAS NASIONAL
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENELITIAN KOMPETITIF
UNIVERSITAS NASIONAL
PERBANYAKAN TUNAS PANDAN LAUT (Pandanus tectorius)
SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN MEDIUM MS DITAMBAHKAN
KINETIN, BAP DAN THIDIAZURON
Drs. Ikhsan Matondang, MSi.
Dr. Sri Endarti Rahayu, MSi.
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
2021
ii
iii
RINGKASAN
Pandan laut (Pandanus tectorius) merupakan salah satu tumbuhan tepi pantai yang
memiliki fungsi ekologis, fungsi estetika, bahan untuk membuat kerajinan tangan dan
bahan untuk obat. Fungsi ekologis antara lain untuk mitigasi tsunami dengan cara
membentuk hutan pantai atau coastal greenbelt. Secara alami tumbuhan ini diperbanyak
dengan biji, setek dan pemisahan anakan atau disebut sengke atau sengket. Untuk
mendapatkan benih yang banyak, cepat dan seragam diperlukan perbanyakan non
konvensional. Penelitian tentang teknik budi daya tumbuhan ini telah berhasil dilakukan,
baik melalui biji maupun dengan setek batang. Kendala yang muncul dari teknik budi
daya ini adalah lamanya pertumbuhan bibit yang berasal dari biji, hingga 3-6 bulan dan
banyaknya setek batang yang harus diambil bila ingin menanam dari setek batang dan ini
akan mengurangi potensinya sebagai penahan tsunami. Penelitian tentang kultur in vitro
pandan laut perlu dilakukan agar diperoleh bibit pandan yang seragam dalam waktu yang
singkat dalam mengganti tanaman pandan laut yang hilang di sepanjang pantai. Teknik
kultur in vitro untuk pandan laut belum banyak dilakukan dan publikasi masih sedikit.
Kultur in vitro telah dilakukan pada Pandanus fascicularis dan Pandanus furcatus,
sehingga pada penelitian ini akan dicoba metode tersebut dengan sedikit modifikasi pada
zat pengatur tumbuh yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini mendapatkan metode
kultur in vitro yang tepat dalam menghasilkan bibit dalam jumlah yang banyak. Medium
yang digunakan dalam penelitian ini adalah medium Murashige dan Skoog yang
ditambahkan dengan zat pengatur tumbuh Benzyl Amino Purine (BAP), kinetin dan
thidiazuron. Rancangan penelitian menggunakan faktorial dengan 3 macam zat pengatur
tumbuh dan 3 konsentrasi, tiap perlakuan dilakukan pengulangan 10 kali. Eksplan berupa
pucuk, disterilkan dengan dithane 3% selama 15-60 menit. Selanjutnya didalam alkohol
70% 2 menit, kaporit 6% 15-30 menit, setelah itu dibilas dengan medium cair 30 menit
sebanyak dua kali. Hasil yang didapatkan bahwa eksplan tumbuh dan membentuk tunas
sebanyak 3 didapatkan pada perlakuan pemberian BAP 2,5 dan 3mg/L. Sedangkan
pemberian kinetin 2mg/L dan thidiazuron 2,5mg/L hanya menumbuhkan eksplan pada satu
ulangan. Perlu dilakukan penelitian lanjut untuk membuktikan tunas yang didapatkan
dapat tumbuh di lapangan.
iv
SUMMARY
Screw pines (Pandanus tectorius) is one of the coastal plants that have ecological
functions, aesthetic functions, materials for making handicrafts and materials for medicine.
Ecological functions include tsunami mitigation by forming coastal forests or coastal
greenbelts. Naturally this plant is propagated by seeds, cuttings and separation of saplings
or called sengke or sengket. To get a lot of seeds, quickly and uniformly, non-conventional
propagation is needed. Research on this plant cultivation technique has been successfully
carried out, either through seeds or by stem cuttings. Constraints that arise from this
cultivation technique are the length of growth of seedlings from seeds, up to 3-6 months
and the number of stem cuttings that must be taken if you want to plant from stem cuttings
and this will reduce its potential as a tsunami barrier. Research on in vitro culture of screw
pines needs to be carried out in order to obtain uniform pandan seedlings in a short time in
replacing lost sea pandanus plants along the coast. In vitro culture techniques for screw
pines have not been widely carried out and publications are still few. In vitro culture has
been carried out on Pandanus fascicularis and Pandanus furcatus, so in this study will try
this method with a slight modification of the given growth regulator. The purpose of this
study was to obtain an appropriate in vitro culture method to produce large quantities of
seedlings. The medium used in this study was Murashige and Skoog medium which were
added with growth regulators Benzyl Amino Purine (BAP), kinetin and thidiazuron. The
research design used factorial with 3 kinds of growth regulators with 3 concentrations,
each treatment was repeated 10 times. Explants in the form of shoots were sterilized with
3% dithane 15-60 minutes. Then in 70% alcohol 2 minutes, 6% chlorine 15-30 minutes,
then rinsed with liquid medium 30 minutes twice. The results obtained that explants grew
and formed 3 shoots were obtained in the treatment of 2.5 and 3 mg/L BAP. While kinetin
2mg/L and thidiazuron 2.5mg/L grew shoot in one replication. Further research is needed
to prove the shoots obtained can grow in the field.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak kemudahan kepada kami sehingga laporan penelitian ini dapat
dituliskan. Laporan ini dibuat untuk menyempurnakan penelitian dan sekaligus sebagai
bahan untuk dapat dituliskan dalam bentuk yang siap untuk dipublikasi dalam jurnal
ilmiah. Meskipun hasil yang didapatkan dari penelitian ini belum maksimal, namun dapat
menjadi bahan pijakan untuk lebih mengeksplorasi metoda yang tepat dalam kultur in
vitro. Dengan memohon kepada Allah SWT semoga semangat untuk mendapatkan
metoda yang tepat terus dapat dilaksanakan sehingga diperoleh hasil yang signifikan,
sehingga pandan laut yang merupakan tanaman kehidupan dapat diperbanyak secara kultur
in vitro.
Dalam laporan ini tidak lupa disampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor
Universitas Nasional yang telah mendukung dan memberi fasilitas penelitian ini dari awal
sampai akhirnya dituliskan dalam bentuk laporan. Terima kasih juga disampaikan kepada
Wakil Rektor bidang PPMK yang telah membantu dalam penelitian ini, serta semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah terus memberikan kemudahan bagi kita semua dalam menyelesaikan
semua pekerjaan.
Jakarta, Agustus 2021
Ketua Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. ii
RINGKASAN.......................................................................................................... iii
SUMMARY............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................. v
DAFTAR ISI........................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian................................................................................... 2
C. Manfaat (Urgensi) Penelitian................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 3
A. Pandan laut (Pandanus tectorius)........................................................... 3
B. Teknik Kultur In Vitro............................................................................ 4
C. Zat Pengatur Tumbuh Sitokinin............................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 7
A. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................. 7
B. Cara Kerja............................................................................................... 7
C. Analisis Data........................................................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 10
A. Persentase Kultur Terkontaminasi.......................................................... 10
B. Persentase Eksplan yang Hidup.............................................................. 11
C. Persentase Eksplan Tumbuh Menjadi Tunas.......................................... 11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 14
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pemanfaatan Pandanus tectorius Park. untuk pengobatan......... 4
Tabel 2. Komposisi larutan stok medium Murashige dan Skoog (MS).... 7
Tabel 3. Konsentrasi zat pengatur tumbuh yang digunakan dalam