LAPORAN PENELITIAN INSTITUSIONAL PPs UNY TAHUN ANGGARAN 2019 Judul: RELEVANSI KURIKULUM PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Oleh Dr. Sunarso, M.Si./ NIP 19600521 198702 1 004 Dr. Samsuri, S.Pd., M.Ag./NIP. 19720619 200212 1 001 Dr. Suharno, M.Si./NIP. 19680417 200003 1 001 Deviana Fadhillatie Azizah/ NIM. 18730251022 Zain Nugroho/NIM. 18730251038 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2019
36
Embed
LAPORAN PENELITIAN INSTITUSIONAL PPs UNY TAHUN ...staffnew.uny.ac.id/upload/132255131/lainlain/Laporan...Persoalannya, dari tujuh prodi magister penyelenggara program studi pendidikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENELITIAN INSTITUSIONAL PPs UNY
TAHUN ANGGARAN 2019
Judul:
RELEVANSI KURIKULUM PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Oleh
Dr. Sunarso, M.Si./ NIP 19600521 198702 1 004
Dr. Samsuri, S.Pd., M.Ag./NIP. 19720619 200212 1 001
Dr. Suharno, M.Si./NIP. 19680417 200003 1 001
Deviana Fadhillatie Azizah/ NIM. 18730251022
Zain Nugroho/NIM. 18730251038
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN INSTITUSIONAL 2019
1. Judul Penelitian : RELEVANSI KURIKULUM PROGRAM MAGISTER
PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN ERA REVOLUSI INDUSTRI
4.0
2. Ketua Peneliti :
a. Nama lengkap : Dr. Sunarso, M.Si.
b. Jabatan : Lektor Kepala
c. Program Studi : Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan - S2
Tabel 4. Pengembangan Kurikulum Mengacu kepada Tuntutan Revolusi Industri 4.0 - 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era revolusi industri 4.0 yang kini melanda di segenap kehidupan masyarakat
modern ditandai oleh melimpahnya informasi sehingga perlu kemampuan mengolah
dan memanfaatkannya dalam ruang publik. Dengan demikian, perlu kecerdasan
masyarakat warga (civil society) (Samsuri, 2011) terhadap melimpahnya arus
informasi dengan ditandai sejumlah kompetensi literasi kewargaan (civic literacy)
guna mengantisipasi dampak buruk disrupsi informasi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Di level perguruan tinggi, perubahan kebijakan pendidikan nasional seiring
dengan dinamika politik nasional ditanggapi secara akademik melalui maraknya kajian
pendidikan kewarganegaraan di tingkat program magister dan doktor. Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung dianggap telah memelopori kajian pendidikan
kewarganegaraan di level program pascasarjana mulai tahun akademik 2005 untuk
jenjang magister dan program doktor semenjak tahun akademik 2008 dengan
nomenklatur Prodi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Seiring waktu, bermunculan
pula prodi-prodi baru di jenjang magister di sejumlah Program Pascasarjana dengan
nomenklatur Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) semenjak
tahun akademik 2014.
Memasuki dekade kedua abad ke-21 kehadiran prodi-prodi PPKn di level
pascasarjana menghadapu sejumlah tantangan. Secara kelembagaan keilmuan,
penamaan “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan” meneguhkan asumsi
bahwa program pendidikan kewarganegaraan di Indonesia khususnya di level
pendidikan magister berwatak Pancasila. Untuk itu, pencapaian kompetensi lulusan
program magister pun agar memasukkan sejumlah kajian tentang Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi negara ke dalam kurikulumnya (Samsuri, Suharno, dan
Murdiono, 2019).
Secara eksternal, lulusan dituntut harus memiliki pengetahuan akademik yang
handal dan keterampilan yang adaptif dengan kebutuhan era revolusi industri 4.0.
Agar terpenuhi tuntutan tersebut, maka secara kurikuler program magister PPKn
2
seyogianya memperkuat keilmuan dan fondasi kajian akademik dengan penguatan
epistemik kajian Pancasila sebagai karakteristik pendidikan kewarganegaraan
Indonesia. Selain itu, kurikulum program magisten PPKn perlu menyiapkan dan
menyelenggarakan aktualisasi kajian Pancasila yang dipadupadankan dengan
kebutuhan era revolusi industri 4.0.
Persoalannya, dari tujuh prodi magister penyelenggara program studi pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan secara spesifik menggunakan PPKn seluruh
Indonesia hanya enam perguruan tinggi. Keenam perguruan tinggi tersebut: STKIP
Arrahmaniyah Depok, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Malang,
Universitas Negeri Padang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Universitas
Negeri Yogyakarta. Universitas Pendidikan Indonesia secara “eksklusif” menamai
prodinya dengan Pendidikan Kewarganegaraan saja. Di antara perbedaan
nomenklatur prodi tersebut, adakah perbedaan substansial baik dari aspek kajian
akademik maupun kebutuhan era industri 4.0? Dari latar belakang tersebut, maka
penelitian ini mengkaji relevansi kurikulum program magister PPKn era industri 4.0.
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian tersebut di muka, maka
penelitian hendak menjawab permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah peta kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan era
revolusi industri 4.0 yang dikembangkan dalam kurikulum program magister
di Indonesia?
2. Bagaimanakah pengembangan kurikulum program magister Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Negeri Yogyakarta agar
relevan dengan kebutuhan era revolusi industri 4.0?
C. Tujuan Penelitian
Berangkat dari latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk:
(1) memetakan relevansi kebutuhan Kurikulum Program Magister Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan di program pascasarjana di perguruan tinggi di
Indonesia memasuki era revolusi industri 4.0;
3
(2) mengkonstruksi Kurikulum Program Magister Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Universitas Negeri Yogyakarta yang relevan dengan era
revolusi industri 4.0.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kualifikasi Program Magister
Kerangka Kualifikasi Nasional Program Magister Profil lulusan tiap-tiap jenjang
pendidikan mensyaratkan kompetensi atau kemampuan secara utuh yang meliputi
aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi tersebut merupakan suatu
keutuhan di mana satu dan lainnya harus dipenuhi oleh setiap lulusan. Di bagian lain,
kualifikasi perolehan suatu kompetensi merupakan ciri pembeda terhadap level
pencapaian hasil belajar dan proses pembelajaran di tiap-tiap tingkatan jenjang
pendidikan. Profil lulusan itu sendiri di Indonesia menjadi indikator kualifikasi kerja
nasional Indonesia (Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia) yakni sebagai “bidang pekerjaan yang memiliki
kompetensi tertentu yang diakui oleh masyarakat.” Profil lulusan program magister
mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) termasuk pada
level 8. Pada level ini sedikitnya memiliki tiga indikator sebagai berikut.
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional (Lampiran. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).
Pada bagian lain, penyelenggaraan program magister seyogianya juga
menyiapkan lulusan sejumlah kemampuan. Kemampuan tersebut meliputi: (a)
keterampilan menyelesaikan dalam pekerjaan/kompetensi; (b) cakupan
keilmuan/pengetahuan yang dikuasai; (c) metode dan tingkat kemapuan dalam
mengaplikasikan keilmuan/pengetahuan yang telah dikuasai tersebut; dan (d)
kemampuan manajerial” (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2010/2011:24).
Dengan demikian, penyelenggaraan program magister agar melahirkan profil lulusan
dengan sejumlah kompetensi sesuai kualifikasi lulusan yang diidealkan. Pendidikan
5
Pancasila dan Kewarganegaraan Program studi PKn/PPKn di level program magister
dan doktor sejatinya memiliki visi sebagai nation and character building. Visi ini di
Indonesia dikenal sebagai upaya meng-Indonesia-kan orang Indonesia. Meskipun
secara formal seseorang sebagai warga negara Indonesia (WNI), namun karakternya
sebagai bangsa Indonesia harus tetap dipertahankan, salah satunya melalui
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan hadir untuk mendidik kebangsaan warga negara sebagai
pendidikan kebangsaan yang sangat progresif, karena dalam pengembangan
karakter kebangsaan tidak hanya sebatas cultural nation tetapi juga sebagai political
nation.
B. Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Secara yuridis, Pasal 37 Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) No. 20
Tahun 2003 hanya menggunakan istilah Pendidikan Kewarganegaraan, setelah
sebelumnya dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 disebut pula Pendidikan Pancasila dalam
kurikulum pendidikan nasional. Penamaan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dalam UU RI No 20 Tahun 2003 sejalan dengan pemikiran
akademis, bahwa PPKn semestinya memuat nilai-nilai dasar sebagai prasyarat
kehidupan bersama yang dicita-citakan (great ought), yang meliputi ideologi, sistem
pemerintahan sendiri, hak asasi manusia, dan common grounds berupa kebaikan
bersama yang diakui bersama termasuk adat istiadat.
Arti penting PPKn tersebut membutuhkan tenaga pendidik kompeten dan handal
sehingga dapat mengaktualisasikan visi, misi, dan tujuannya untuk membentuk
warga negara Indonesia yang ideal, sebagaimana dimaksudkan dalam
pembangunan pendidikan nasional itu sendiri. Ketersediaan tenaga pendidik
Pendidikan Kewarganegaran yang kompeten dan handal hanya dapat dicapai
dengan ketersediaan institusi pendidikan yang memadai pula.
Secara formal, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di pendidikan
dasar (SMP/MTs) dan pendidikan menengah (SMA/SMK/MA/MAK) mensyaratkan
lulusannya memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagaimana disebut
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 16 Tahun 2007. Demikian pula,
untuk dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi dan dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan/Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Perguruan Tinggi memerlukan kualifikasi akademik
6
dan kompetensi profesional yang memadai dengan cara menempuh studi lanjutan di
Program Pascasarjana Perguruan Tinggi.
Keterbatasan jumlah lembaga studi lanjutan pascasarjana yang linier dengan
tuntutan kualifikasi akademik dan kompetensi keahlian guru/dosen Pendidikan
Kewarganegaraan, menyebabkan pemilihan program studi terdekat di Program
Pascasarjana Perguruan Tinggi menjadi jalan keluar yang dipilih, seperti di Prodi
Pendidikan Ilmu Pengetahuian Sosial (PIPS) PPs UNY, dan Prodi Pendidikan Dasar
PPs Universitas Negeri Medan. Di luar program studi kependidikan, Program Studi
Ketahananan Nasional di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada dan
Program Studi Kajian Ketahanan Nasional Program Pascasarjana Universitas
Indonesia pun secara terang-terangan menyatakan bahwa tujuan program studi
mereka ialah menghasilkan lulusan sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi
jenjang S1 dan diploma untuk mata kuliah Kewarganegaraan/ Pendidikan
Kewarganegaraan (Program Pascasarjana UNY, 2014).
Tuntutan peningkatan kualitas guru dan dosen Pendidikan Kewarganegaraan di
seluruh wilayah Indonesia tersebut telah mendorong pendirian di PPs UNY.
Ketersediaan sumber daya pendidik (dosen) di Jurusan Pendidikan Kewargaraan dan
Hukum UNY dipandang kompeten untuk mengelola program magister sesuai
standard yang telah ditetapkan di bawah koordinasi PPs UNY. Selain itu,
ketersediaan sarana dan prasarana menjadikannya layak untuk menyelenggarakan
pendidikan setingkat magister di UNY.
Di Indonesia, sampai saat ini lembaga pendidikan tinggi yang telah
menyelenggarakan Program Studi S2 (dan S3) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan baru di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Selama
ini penyelenggaraan kajian Pendidikan Kewarganegaraan setingkat jenjang magister
masih menjadi konsentrasi dari Prodi PIPS atau Pendidikan Dasar di program
pascasarjana (“Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan,” http://pasca.unimed.ac.id; “Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta,”
http://pps.uny.ac.id/pendidikan-ilmu-pengetahuansosial-s2). Karena posisinya masih
menjadi konsentrasi, maka fokus kajian dan kompetensi yang diharapkan kepada
peserta didik dan lulusannya pun belum memadai seperti yang diidealkan (Program
Pascasarjana UNY, 2014).
7
C. Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 Terminologi revolusi industri pertama kali dalam peradaban
modern ditandai dengan kemajuan teknologi mesin melalui penemuan mesin uap
pada tahun 1784 di Inggris. Pada tahap berikutnya revolusi industri kedua ditandai
dengan penemuan listrik dan produksi massal pada 1870. Revolusi industri ketiga
ditandai oleh pengembangan teknologi informasi dan sistem otomasi computer di
dunia elektronik pada sekitar 1969.
Sekarang memasuki abad 21, masyarakat internasional tengah memasuki era
revolusi industri keempat. Era terakhir ditandai oleh “cyber physical systems,”
“kecerdasan artifisial”, “jaringan internet” sebagai pertukaran dan banjirnya sumber
informasi. Era ini menuntut ketersediaan pendidikan yang menghasilkan lulusannya
memiliki “kompetensi dengan karakter kerja masa depan” (Kompas, 2018). Dari
aspek tersebut, meminjam kerangka Maree Gosper dan Dirk Ifenthaler (2014) maka
perlu dirancang ulang paradigma, filosofi pembelajaran dan profil lulusan pendidikan
magister Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan agar sejalan dengan
kebutuhan pasar kerja era revolusi industri keempat tanpa meninggalkan tugas mulia
sebagai pendidik nilai-nilai dasar kebangsaan dan kenegaraan berdasar Pancasila.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun anggaran 2019. Penelitian dilaksanakan
di Yogyakarta dengan UNY sebagai simpul data.
B. Desain Penelitian
Sebagai bentuk penelitian deskriptif kualitatif, maka dilakukan dengan langkah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi model pengembangan kajian kelimuan dan kompetensi lulusan
PPKn program magister di perguruan tinggi memasuki era revolusi industri 4.0;
2. Memotret pengalaman pengembangan kajian kelimuan dan kompetensi lulusan
dalam Kurikulum PPKn program magister perguruan tinggi memasuki era
revolusi industri 4.0;
3. Memetakan paradigma pengembangan kajian kelimuan dan kompetensi lulusan
PPKn program magister perguruan tinggi memasuki era revolusi industri 4.0;
4. Memproduksi naskah akademik paradigma pengembangan kajian kelimuan dan
kompetensi lulusan PPKn program magister perguruan tinggi yang disesuaikan
dengan tuntuntan profil lulusan memasuki era revolusi industri 4.0.
C. Sumber Data dan Subjek Penelitian
Sumber data penelitian ini, mengikuti klasifikasi Suharsimi Arikunto (2002), terdiri
atas paper dan person. Paper mencakup literature-literatur/kepustakaan yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Sedangkan sumber data berupa person dapat juga disebut
sebagai subjek penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Secara umum teknik pengumpulan dan analisis data dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu studi komparatif dokumentasi kurikulum di tiga perguruan tinggi yang
ditentukan secara purposif; dan desk study. Studi dokumentasi meliputi kajian analitis
dan FGD terhadap pengembangan kurikulum program magister PPKn di perguruan
9
tinggi sampel dan internal kurikulum S2 PPKn UNY dengan analisis SWOT mengacu
kepada aspek relevansi dengan kebutuhan era 4.0, FGD juga dilakukan dengan
stakeholder pengguna lulusan S2 PPKn UNY, yakni Universitas PGRI Yogyakarta,
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo, dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta;;
alumni S2 PPKn UNY; dan Pengurus Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Indonesia (AP3KNI). Dokumentasi naskah Kurikulum profil lulusan
program magister PPKn/PKn PPs/SPs perguruan tinggi se Indonesia.
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kurikulum Program Magister PPKn di Tiga Perguruan Tinggi
Sebagaimana dikemukakan di Bab III, penelitian ini berfokus dua hal. Pertama,
secara eksternal memetakan kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan era
revolusi industri 4.0 yang dikembangkan dalam kurikulum program magister.
Pemetaan terutama dari dua fokus substansi kajian yang tak terpisahkan, yakni kajian
Pancasila dan Kewarganegaraan. Kedua, secara internal, belajar dari pemetaan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di program magister perguruan tinggi
lain, kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di UNY disempurnakan
sejalan dengan tuntutan era revolusi industri 4.0.
Data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) hingga laporan
penelitian ini disajikan, tercatat ada tujuh program magister yang mengelola
pendidikan kewarganegaran. Enam program studi secara eksplisit dikenali dengan
nomenklatur Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yakni di STKIP
Arrahmaniyah, Depok; Universitas Negeri Gorontalo, Univesitas Negeri Malang,
Universitas Negeri Padang, Universitas Sebelas Maret, dan Universitas Negeri
Yogyakarta. Universitas Pendidikan Indonesia menamai program magisternya
dengan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan.
Dari keenam program magister Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
hanya STKIP Arrahmaniyah Depok yang berperingkat akreditasi C, sedangkan kelima
perguruan tinggi lainnya berperingkat akreditasi B. Program magister Pendidikan
Kewarganegaraan di UPI berperingkat akreditasi A. Secara lengkap komposisi
pemeringkatan akreditasi program magister Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada Tabel 1.
11
Tabel 1. Peringkat Akreditasi Program Magister Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Indonesia
No Perguruan Tinggi
SK Pendirian Program Studi,
Tanggal
No. SK Akreditasi
Tahun SK Akreditasi
Peringkat Akreditasi
Tanggal Daluarsa
Akreditasi
1 STKIP Arrahmaniyah,
Depok
057/P/2014 27 Februari 2014
1330/SK/BAN-PT/Ak-
PKP/M/II/ 2020
2020 C -
2 Universitas Negeri Malang
399/KPT/I/2016 13 September
2016
2559/SK/BAN-PT/Akred/M/VI
I/ 2019
2019 B 2024-07-23
3 Universitas Negeri Padang
118/KPT/I/2015 18 November
2015
997/SK/ BAN-
PT/Akred/M/IV/ 2019
2019 B 2024-04-16
4 Universitas Sebelas Maret
411/KPT/I/2016 14 September
2016
3106/SK/ BAN-
PT/Akred/M/VIII/2019
2019 B 2024-08-20
5 Universitas Negeri
Gorontalo
106/E/O/2014 19 Mei 2014
1185/SK/
BAN-
PT/Akred/M/IV
/ 2017
2017 B 2022-04-18
6 Univesitas Negeri
Yogyakarta
434/E/O/2014, 2 Oktober 2014
0004/SK/
BAN-
PT/Akred/M/I/
2016
2016 B 2021-01-11
Sumber : Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(2019) https://forlap.ristekdikti.go.id/prodi/search; Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (2019). https://www.banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian_prodi.php diakses 29
September 2019.
Pada bagian berikut disajikan tiga profil program magister Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan yang ditentukan secara purposif. Rasional pemilihan ketiganya
yaitu berdasarkan aspek geografis: Universitas Negeri Padang mewakiliki Sumatera,
Universitas Negeri Gorontalo mewakilik Sulawesi, dan Universitas Sebelas Maret
mewakili Jawa. Secara berturutan disajikan program magister Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan dari masing-masing letak geografis PT tersebut.
a. Program Magister PPKn Universitas Negeri Padang Program Magsiter PPKn Universitas Negeri Padang mendapat ijin pembukaan
berdasar Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.
118/KPT/I/2015, tertanggal 18 November 2015. Sebagaimana prodi-prodi lainnya,
program magister ini memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas. Visi prodi ini yakni:
“menjadi program magister terkemuka yang menghasilkan lulusan unggul,
professional, kompetitif dan berkarakter dalam Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Kawasan Asia Tenggara di Tahun 2023.” Adapun misi yang
hendak dilakukan program magister ini mencakup:
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang berkualitas di bidang PPKn berlandaskan riset dan berorientasi pada perkembangan IPTEK serta nilai-nilai Pancasila sebagai jatidiri bangsa.
2. Melaksanakan penelitian yang berkualitas dan publikasi ilmiah bertaraf nasional dan internasional.
3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat guna penguatan profesionalisme pendidik PPKn dalam mendukung revitalisasi nilai-nilai Pancasila, persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Mengembangkan keilmuan PPKn melalui penelitian, temu ilmiah lokal, nasional, dan internasional.
Pada bagian lain, Program Magister PPKn FIS Universitas Negeri Padang memiliki
tujuan sebagai berikut.
“Menghasilkan lulusan yang dapat menjadi tenaga pendidik di bidang PPKn, politisi, peneliti, konsultan pemberdayaan masyarakat dan calon doktor yang;
Kompeten, dapat diandalkan, berdaya saing tinggi dan berwawasan kebangsaan.Berkemampuan belajar sepanjang hayat, mengembangkan keilmuan PPKn dan berkontribusi bagi pembangunan nasional.
Berkemampuan melakukan analisis dalam memecahkan permasalahan pendidikan kewarganegaraan dan permasalahan kebangsaan.
Menjunjung tinggi nilai-nilai etika profesi, hukum dan moral masyarakat berdasarkan Pancasila.
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut, Program Magister PPKn
Universitas negeri Padang menjabarkannya dalam program kurikuler yang memuat
kurikulum yang harus ditempuh mahasiswa. Susunan kurikulum terdiri atas kelompok
matakuliah wajib, mata kuliah keahlian dan mata kuliah pilihan dan Tesis. Seluruh
mahasiswa wajib menempuh beban studi 39 SKS selama empat semester. Secara
rinci struktur kurikulum disajikan sebagai berikut.
13
Struktur Kurikulum Prodi S2 PPKn Universitas Negeri Padang
Mata Kuliah Wajib
1. Landasan Ilmu Pendidikan 2. Filsafat Ilmu 3. Statistik Terapan
Mata Kuliah Keahlian
1. Analisis Teori Pengembangan Keilmuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2. Analisis Teori Pendidikan Hukum dan Konstitusi 3. Analisis Teori Pendidikan Politik dan Demokrasi 4. Analisis Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran PPKn 5. Metodologi Penelitian Pendidikan Kewarganegaraan 6. Analisis Teori Kebangsaan dan Pembangunan 7. Studi Lapangan dan Seminar PPKn 8. Analisis Teori dan Aplikasi Pendidikan Karakter
Mata Kuliah Pilihan
1. Sejarah Kebangsaan 2. Perbandingan dan Perkembangan Ideologi 3. Konflik dan Integrasi 4. Perbandingan Pendidikan Kewarganegaraan 5. Isu-isu HAM dan Lingkungan 6. Analisis Gender dan Inklusi Sosial 7. Analisis Politik dan Kebijakan Pendidikan 8. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Tesis
1. Seminar Proposal Tesis 2. Seminar Hasil Tesis 3. Tesis
b. Kurikulum S2 PPKn Universitas Negeri Gorontalo
Program Magister PPKn Universitas Negeri Gorontalo mendapat ijin
pembukaan berdasar Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.
106/E/O/2014, tertanggal 19 Mei 2014. Sebagaimana prodi-prodi lainnya, program
magister ini memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas. Visi prodi ini yakni: “Menjadi
Program Studi yang Dapat Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Bermoral,
Inovatif, dan Profesional di Bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
14
(PPKn) untuk Menghadapi Tantangan pada Tahun 2035.” Adapun misi yang hendak
dilakukan program magister ini mencakup:
1. Menyelenggarakan Pengembangan pendidikan dan pengajaran melalui Pendidikan Magister PPKn, guna menghasilkan Sumber Daya Manusia yang bermoral, inovatif, dan profesional.
2. Menyelenggarakan Pengembangan penelitian yang bermutu dalam bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, guna menghasilkan kemampuan akademik yang kondusif, produktif dan kreatif.
3. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat dalam bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan masyarakat.
4. Menyelenggarakan kegiatan akademik yang melibatkan kerjasama dengan beberapa stackholder, baik di dalam maupun luar negeri, guna melaksanakan tridharma di bidang ilmu PPKn.
Pada bagian lain, Program Magister PPKn Universitas Negeri Gorontalo
memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Dihasilkannya lulusan yang bermoral, inovatif, dan profesional di wilayah regional, nasional dan internasional dalam bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
2. Dihasilkannya karya-karya penelitian dalam bidang ilmu yang berkualitas dan terpublikasi pada jurnal terakreditasi nasional dan jurnal internasional yang diakui.
3. Dihasilkannya karya-karya pengabdian masyarakat dalam bidang ilmu yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan nyata di masyarakat.
4. Terwujudnya kemitraan yang professional dan berkelanjutan baik dengan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri maupun dengan pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan tridharma di bidang ilmu PPKn.
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut, Program Magister PPKn
Universitas Negeri Gorontalo menjabarkannya dalam program kurikuler yang memuat
kurikulum yang harus ditempuh mahasiswa. Susunan kurikulum terdiri atas kelompok
matakuliah wajib, mata kuliah keahlian dan mata kuliah pilihan dan Tesis. Seluruh
mahasiswa wajib menempuh beban studi 36 SKS selama empat semester. Secara
rinci struktur kurikulum disajikan sebagai berikut.
No. Mata Kuliah SKS
Semester I 2
1. Filsafat Ilmu 3
2. Metodologi Penelitian 2
15
3. Sistem Sosial Budaya Indonesia 2
4. Dasar Teori Pendidikan Politik 2
5. Teori Hukum dan Ketatanegaraan 2
6. Teori Pendidikan Nilai dalam PPKn 2
7. Inovasi Pendidikan & Pembelajaran 2
Semester II
1. Prinsip Nilai Kemanusiaan dalam HAM 2
2. Perbandingan Sistem Politik 2
3. Seminar Pendidikan Kewarganegaraan 2
4. Perbandingan Civic 2
5. PPKn & Masyarakat Multikultural 3
6. Filsafat & Demokrasi 2
7. Landasan & Teori PPKn 2
Semester III
1. Tesis 3
Jumlah 36
b. Kurikulum Program Studi S2 PPKn Universitas Sebelas Maret Surakarta
Program Studi S2 PPKn, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS)
didirikan berdasarkan Surat Keputusan MENRISTEKDIKTI No. 411/KPT/2016
tertanggal 14 September 2016. Sebagaimana prodi-prodi lainnya, program magister
ini memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas. Visi prodi ini yakni: “Menjadi pusat
pengembangan ilmu kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan yang
bereputasi internasional dengan berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya nasional.”
Adapun misi yang hendak dilakukan program magister ini mencakup:
1. Melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan model yang baru dari perkembangan kontemporer di bidang PPKn.
2. Mengadakan penelitian, kajian akademik dan kegiatan ilmiah lainnya di bidang ilmu Pancasila, ilmu kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan.
3. Mengadakan kegiatan pengabdian dalam bidang ilmu Pancasila, ilmu kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan.
4. Melakukan kerjasama dengan lembaga akademik dan profesi pada tingkat nasional dan internasional guna menunjang pengembangan ilmu kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan.
16
Pada bagian lain, Program Magister PPKn PPs UNS memiliki tujuan sebagai
berikut.
1. Meluluskan magister dalam bidang pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang mempunyai kompetensi mengimplementasikan pembelajaran di lembaga pendidikan sebagai wujud nyata Pendidikan Kewarganegaraan dimensi kurikuler.
2. Meluluskan magister dalam bidang pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang mempunyai kompetensi penelitian sebagai wujud nyata Pendidikan Kewarganegaraan dimensi akademik.
3. Meluluskan magister dalam bidang pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang mempunyai kompetensi pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi warga negara Indonesia yang cerdas dan berkarakter sebagai wujud nyata Pendidikan Kewarganegaraan dimensi kemasyarakatan.
4. Memperoleh produk-produk ilmiah dalam standar nasional dan internasional hasil dari aktivitas pendidikan, penelitian dan pengabdian dalam bidang studi Pancasila, ilmu kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan
Setiap lulusan Program Magister PPKn PPs UNS diharapkan memiliki
sejumlah kompetensi sebagai berikut.
1. Mampu menganalisis dan mengembangkan ilmu kewarganegaraan sebagai pendukung utama pendidikan kewarganegaraan.
2. Mampu menganalisis dan mengembangkan ilmu pendidikan guna menerapkan bidang pendidikan kewarganegaraan.
3. Mampu menganalisis dan mengembangkan bidang kajian yang mendukung pendidikan kewarganegaraan, yakni kajian bidang filsafat, hukum, politik, ekonomi dan sosial budaya.
4. Mampu menganalisis dan mengembangkan bidang pendidikan kewarganegaraan pada dimensi kurikuler dan sosial kemasyarakatan.
5. Mampu mengembangkan program pendidikan kewarganegaraan baik dimensi kurikuler dan atau dimensi kemasyarakatan secara ilmiah, psikologis dan pedagogis.
6. Mampu mengelola program pendidikan kewarganegaraan baik dalam dimensi kurikuler, dan atau kemasyarakatan melalui pendekatan aktif.
7. Mampu melaksanakan penelitian dan kajian akademik lainnya guna memecahkan masalah atau isu kewarganegaraan melalui karya ilmiah yang dipublikasikan secara nasional maupun internasional.
8. Mampu mengelola hasil penelitian, hasil pemikiran akademik lainnya kepada masyarakat melalui publikasi akademik dan kegiatan pengabdian.
Peluang Kerja Lulusan
1. Guru bidang PPKn: pendidik tingkat mahir dengan tugas utama menyeleksi, menata, mengorganisasi, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah, dan mengembangkan jaringan kerja yang baik dengan sejawat guru dan komunitas guru lain guna keberlanjutan pendidikan kewarganegaraan jalur kurikuler di sekolah.
17
2. Dosen bidang PPKn: pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama menyeleksi, menata, mengorganisasi dan mengembangkan materi pendidikan kewarganegaraan, melaksanakan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi, serta melaksanakan penelitian guna perbaikan mutu pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi.
3. Peneliti bidang PPKn: mengembangkan pemikiran yang kritis, logis, dan sistematis melalui kajian akademik bidang pendidikan kewarganegaraan, mengidentifikasi, mendeskripsikan, menganalisis, dan mengevaluasi isu-isu bidang pendidikan kewarganegaraan melalui hasil penelitian dan dibukukan dalam suatu karya ilmiah (prosiding, jurnal, buku) yang diakui secara regional, nasional, maupun internasional.
4. Pengabdi bidang PPKn: mengkomunikasikan ide, gagasan akademik, mengembangkan, mengelola, dan memelihara jaringan kerja dengan instansi dan komunitas lain di masyarakat guna menjaga keberlanjutan pendidikan kewarganegaraan untuk masyarakat (civic community).
Kurikulum Prodi Magister PPKn Pascasarjana UNS dirancang dengan masa
studi selama 4 (empat) semester, beban SKS sebanyak 44 SKS, yang terdiri atas 10
SKS Mata Kuliah Dasar (MKD), 30 SKS Mata Kuliah Keahlian Wajib (MKKW), dan 4
SKS Mata Kuliah Keahlian Pilihan (MKKP) yang wajib diambil mahasiswa dari 12 SKS
yang ditawarkan. Pada setiap tahunnya mulai dari tahun pertama sampai tahun
terakhir mata kuliah disusun sedemikian rupa untuk mencapai capaian pembelajaran
lulusan.
Mata Kuliah Dasar 1. Filsafat Ilmu 2. Metode Penelitian 3. Teori Kewarganegaraan 4. Hukum dan Konstitusi 5. Teori dan Landasan PKn
Mata Kuliah Keahlian Wajib
1. Sistem Demokrasi 2. Perbandingan Hukum Kewarganegaraan 3. Kewarganegaraan Multikultural 4. PKn Kurikuler 5. PKn Kemasyarakatan 6. Pendidikan Moral 7. Inovasi Pendidikan 8. PKn Perspektif Internasional 9. Pendidikan Politik 10. Tesis
Mata Kuliah Keahlian Pilihan
1. Ekonomi Pancasila
18
2. Etika Politik 3. Pancasila dan Ideologi Politik Kontemporer 4. Ekologi Kewarganegaraan 5. Perkembangan HAM 6. Kewarganegaraan Digital
B. Konstruksi Kurikulum Program S2 PPKn PPs UNY
Program Studi S2 PPKn, PPs UNY didirikan berdasarkan Surat Keputusan
MENRISTEKDIKTI No. 434/E/O/2014, tertanggal 2 Oktober 2014. Sebagaimana
prodi-prodi lainnya, program magister ini memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas. Visi
prodi ini yakni: “Pada Tahun 2025 menjadi program studi unggul, kreatif, dan inovatif
di bidang kajian pendidikan kewarganegaraan berjatidiri Indonesia berlandaskan
ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan.” Adapun misi yang hendak dilakukan
program magister ini mencakup:
1. menghasilkan lulusan yang unggul, kreatif, dan inovatif sebagai ahli dalam bidang pembelajaran, penelitian, dan pengembangan ilmu pendidikan kewarganegaraan persekolahan dan/atau kemasyarakatan;
2. menyelenggarakan keunggulan kajian akademik pendidikan kewarganegaraan berbasis penelitian dan pengembangan secara kreatif, dan inovatif;
3. mengembangkan inovasi pendidikan kewarganegaraan berbasis penelitian dan pengembangan; serta,
4. memperluas jejaring penyebaran hasil kajian pendidikan kewarganegaraan berbasis penelitian dan pengembangan.
Program Studi S2 PPKn PPs UNY memiliki tujuan untuk menghasilkan lulusan
sebagai ahli dalam bidang pembelajaran, penelitian, dan pengembangan ilmu
pendidikan kewarganegaraan persekolahan dan/atau kemasyarakatan yang mampu:
1. mengembangkan kajian pendidikan kewarganegaraan di bidang keilmuannya dan/atau praktik profesionalnya berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan filosofi berbangsa dan bernegara;
2. memecahkan permasalahan kajian pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan melalui hasil-hasil penelitian dan pengembangan kajian untuk kepentingan akademik dan/atau profesi pendidikan kewarganegaraan baik secara interdisipliner maupun multidisipliner;
3. mengelola penelitian dan pengembangan kajian pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, sehingga mendapat pengakuan baik di tingkat nasional maupun internasional; dan
4. menjalin kolegialitas dan kerjasama dalam jejaring pengembangan kajian pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan baik di level nasional maupun internasional.
19
Guna mewujudkan lulusan yang handal maka Program S2 PPKn PPS UNY
menyusun Capaian Pembelajaran ke dalam aspek Kompetensi Sikap, Pengetahuan
dan Keterampilan secara utuh. Secara rinci capaian pembelajaran dijabarkan sebagai
berikut.
1. Kompetensi Sikap:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
c. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa; e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; f. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; g. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan; h. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; i. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan; j. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri; k. mempunyai ketulusan, komitmen, kesungguhan hati untuk mengembangkan
sikap, nilai, dan kemampuan peserta didik.
2. Kompetensi Pengetahuan:
a. menguasai teori-teori kewarganegaraan sebagai kajian multidisipliner dan interdisipliner dalam konteks keseharian/umum, akademis, dan profesional;
b. menguasai teori, konsep, serta model belajar dan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai instrumen pedagogis untuk mengembangkan masyarakat kritis dan demokratis;
c. menguasai teori, konsep dan model pengembangan program pembelajaran dan evaluasi program pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam rangka perancangan inovasi-inovasi dalam model pembelajaran dan evaluasi program pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
d. menguasai teori, konsep dan model kajian akademik dan pembelajaran kewarganegaraan di Indonesia dalam perspektif komparatif dengan konsep dan praktik umum Pendidikan Kewarganegaraan di dunia.
3. Kompetensi Keterampilan
Khusus: a. mampu menghasilkan desain atau model pembelajaran baru yang inovatif dan
teruji untuk pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
20
b. mampu merencanakan pemetaan penelitian dalam bidang pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner;
c. mampu melakukan analisis dan pendalaman terhadap teori, konsep, pendekatan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
d. mampu melakukan kajian terhadap kebijakan atau implementasi kebijakan di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
Umum: a. mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam bidang
ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sesuai dengan bidang keahlian melalui penelitian ilmiah, penciptaan kreatif tulisan serta menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis;
b. menyusun dan mengomunikasikan ide, hasil pemikiran dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan didasarkan pada etika akademik, melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas;
c. mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni berdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data;
d. mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian untuk menjamin kesahihan dan menghindarkan plagiasi;
e. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; f. mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega,
sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas; g. mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi objek penelitiannya dan
memosisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner.
Setelah mengalami perbaikan, rumusan capaian pembelajaran lulusan Prodi S2
PPKn PPs UNY dijabarakan dalam komponen-komponen kompetensi sebagai
berikut.
1. SIKAP
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
c. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
21
g. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
h. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
i. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
j. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
k. Mempunyai ketulusan, komitmen, kesungguhan hati untuk mengembangkan sikap, nilai, dan kemampuan peserta didik.
2. PENGETAHUAN
a. Menguasai teori-teori kewarganegaraan sebagai kajian interdisipliner dan multidisipliner dalam konteks keseharian/umum, akademis, dan profesional;
b. Menguasai teori, konsep, serta model belajar dan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai instrumen pedagogis untuk mengembangkan masyarakat kritis dan demokratis;
c. Menguasai teori, konsep dan model pengembangan program pembelajaran dan evaluasi program pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam rangka perancangan inovasi-inovasi dalam model pembelajaran dan evaluasi program pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
d. Menguasai teori, konsep dan model program pembelajaran kewarganegaraan di Indonesia dalam perspektif komparatif dengan konsep dan praktik umum Pendidikan Kewarganegaraan di dunia.
3. KETERAMPILAN KHUSUS
a. Mampu menghasilkan desain atau model pembelajaran baru yang inovatif dan teruji untuk pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
b. Mampu melakukan pemetaan penelitian dalam bidang pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner;
c. Mampu melakukan analisis dan pendalaman terhadap teori, konsep, pendekatan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
d. Mampu melakukan kajian terhadap kebijakan atau implementasi kebijakan di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
4. KETERAMPILAN UMUM
a. Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif dalam
bidang ilmu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sesuai dengan bidang
keahlian melalui penelitian ilmiah, penciptaan kreatif tulisan serta menyusun
konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika
ilmiah dalam bentuk tesis;
b. Mampu menyusun dan mengomunikasikan ide, hasil pemikiran dan argumen
saintifik secara bertanggung jawab dan didasarkan pada etika akademik, melalui
media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas;
22
c. Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni berdasarkan kajian
analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data;
d. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data hasil penelitian untuk menjamin kesahihan dan menghindarkan
plagiasi;
e. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;
f. Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas;
g. Mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi objek penelitiannya dan
memosisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui
pendekatan interdisipliner atau multidisipliner.
h. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi;
j. Mampu beradaptasi, bekerja sama, berkreasi, berkontribusi, dan berinovasi
dalam menerapkan ilmu pengetahuan pada kehidupan bermasyarakat serta
berperan sebagai warga dunia yang berwawasan global;
k. Mampu menegakkan integritas akademik secara umum dan mencegah terjadinya
plagiarisme;
l. Mampu menggunakan teknologi informasi dalam konteks pengembangan
keilmuan dan implementasi bidang keahlian; dan
m. Mampu menggunakan minimal satu bahasa internasional untuk komunikasi lisan
dan tulisan.
Pada saat usulan pembukaan Prodi S2 di UNY berjumlah total beban studi yang
harus dicapai yakni 72 SKS. Beban studi tersebut di Prodi S2 PPKn PPs UNY
dijabarkan dalam Tabel 2. Dari rincian Kurikulum di Tabel 2, tampak tidak logis untuk
ditempuh peserta. Untuk itu Kurikulum disederhanakan menjadi 40 SKS sebagaimana
dikembangkan dan digunakan sejak Tahun Akademik 2014/2015 hingga laporan
penelitian ini dibuat, sebagaimana dapat dilihat di Tabel 3.
Kurikulum Prodi S2 PPKn PPs UNY dirancang dengan masa studi selama 4
(empat) semester, beban SKS sebanyak 40 SKS, yang terdiri atas Mata Kuliah Wajib
PPs, Mata Kuliah Keahlian Wajib Prodi, dan Mata Kuliah Keahlian Pilihan Prodi. Pada
setiap tahunnya mulai dari tahun pertama sampai tahun terakhir mata kuliah disusun
sedemikian rupa untuk mencapai capaian pembelajaran lulusan.
23
Tabel 2. Struktur Kurikulum Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Saat Usulan Pembukaan Prodi
No. Kode Mata Kuliah SKS SEMESTER
1 2 3 4
A PERKULIAHAN WAJIB
1 PAS8201 Filsafat Ilmu 2 X - - -
2 PAS8302 Metode Penelitian Pendidikan 3 X - - -
3 PAS8303 Statistika 3 X - - -
4 PAS8048 Bahasa Inggris 0 X - - -
5 PKN8201 Teori dan Prinsip Pendidikan Kewarganegaraan 2 X - - -
6 PKN8202 Inovasi Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2 X - - -
7 PKN8203 Pendidikan Politik 2 - X - -
8 PKN8304 Analisis Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2 - X - -
9 PKN8205 Pendidikan Kewarganegaraan Perspektif Internasional
2 - X - -
10 PKN8206 Filsafat Moral Pancasila 2 - X - -
11 PKN8207 Pendidikan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia 2 - - X -
12 PKN8208 Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
2 - - X -
13 PKN8209 Seminar Isu Kontemporer Pendidikan Kewarganegaraan
2 - - X -
12 8 6
SEMESTER
B PERKULIAHAN PILIHAN PROGRAM STUDI (Pilih 3 sks tiap semester)
sks 1 2 3 4
1 PKN8309 Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pendidikan Kewarganegaraan
3 X - - -
2 PKN8310 Identitas Nasional dan Masyarakat Multikultural 3 X - - -
3 PKN8311 Pancasila dan Ideologi Politik Kontemporer 3 X - - -
4 PKN8312 Sistem Politik dan Budaya Kewargaan 3 X - - -
5 PKN8313 Manajemen Konflik 3 - X - -
6 PKN8314 Sosiologi Kewarganegaraan Indonesia 3 - X - -
7 PKN8315 Etika Politik Pancasila 3 - X - -
8 PKN8316 Konstitusi dan Negara Hukum 3 - X - -
3 3
SEMESTER
C PROPOSAL TESIS sks 1 2 3 4
1 PAS8506 Projek Penulisan Proposal Tesis 5 - X - -
5
SEMESTER
D PENELITIAN DAN PENULISAN TESIS sks 1 2 3 4
PAS8404 Kajian Literatur Penelitian 4 X - - -
PAS8405 Rancangan dan Pengembangan Instrumen Penelitian
4 - X - -
PAS8407 Pengumpulan dan Analisis Data 4 - - X -
PAS8411 Penulisan Tesis 4 - - - X
PAS8612 Ujian Tesis 6 - - - X
4 4 4 10
SEMESTER
E SEMINAR sks 1 2 3 4
PAS8508 Seminar Proposal Tesis 5 - - X -
5
SEMESTER
F KARYA ILMIAH sks 1 2 3 4
PKN8517 Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi