LAPORAN PENELITIAN: KEBUTUHAN DAN· CITRA DIRI ORANG LANJUT USIA lfomer: 14. OLEH : SITI RAHAYU HADITONO FAKULTAS PSIKOLOGI UGM DILAKSANAKAN ATAS BIAYA : !' : . 'l: DANA PENUNJANG UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN NOMER : UGM/1856/M/09/01 TANGGAL 15 MARET 198, LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1988 e k {c.( ·ltT ,, .; 1-/ "- k ..• ·.-( r _j
34
Embed
LAPORAN PENELITIAN · 2020. 1. 13. · laporan penelitian: kebutuhan dan· citra diri orang lanjut usia lfomer: 14. oleh : siti rahayu haditono fakultas psikologi ugm dilaksanakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENELITIAN:
KEBUTUHAN DAN· CITRA DIRI ORANG LANJUT USIA
lfomer: 14.
OLEH :
SITI RAHAYU HADITONO
FAKULTAS PSIKOLOGI UGM
DILAKSANAKAN ATAS BIAYA :
!' : . 'l:
DANA PENUNJANG PE~DIDIKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN NOMER : UGM/1856/M/09/01 TANGGAL 15 MARET 198,
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1988
e
k {c.(
·ltT .6y~" ,, .; 1-/ ;;,·~' "-
k ..• ~ ·.-(
r
_j
PRAKATA
Sebetulnya peneliti telah lama berniat untuk membuat
kajian mengenai usia lanjut, namun kesempatan baru ada
sekarang ini. Keinginan meneliti orang lanjut usia dise
babkan oleh masih simpang siurnya pengertian mengenai hal
ini di masyarakat Indonesia. Masih banyak pengertian baku
(stereotip) yang diduga tidak cocok dengan kenyataan yang
ada. Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk
gali kebutuhan psikis yang ada dalam diri orang
usia, begitu pula aspek-aspek psikis yang lain. Di
meng
lanjut
sam-
ping itu juga ingin mengerti citra diri orang lanjut usia.
Dang an citra diri orang lanju t usia penulis maksudkan
gambaran yang diperoleh dar.l hasil penelitian ini menge
nai diri orang lanjut usia.
Dengan hasil yang diperoleh itu maka diharapkan pen
dekatan maupun pembuatan kebijakan terhadap para lanjut
usia akan bisa lebih tepat dan lebih baik.
Berhubung dengan itulah peneliti merasa sangat ber
untung diberi kesempatan dalam bentuk bantuan dana untuk
melakukan penelitian tersebut. Maka dalam hubungan itu
pen eli ti ingin menyampaikan t.erima kasih kepada:
1. Lembaga penelitian UGM yang telah menerima baik
usulan penelitian yang diajukan oleh peneliti, hingga pe
nelitian dapat dilaksanakan.
2. Dekan Fakultas Psikologi UGM yang memberikan ke
longgaran waktu kepada peneliti untuk melaksanakan pene-
i.i
litian tersebut eli samping pelaksanaan tugas-tugas Fakul
tas.
3. Bapak Ari Wahono, B.A., pemimpin Sasana
Werdha Budiluhur, Kasihan, Bantul dan staf yang
.Trisnc
telah
dengan senang hati memberikan segala bantuan kepada pene
li ti beserta pembantu dan pelaksana peneli tian pada.·wal\:tll
mengumpulkan data eli tempat tersebut.
4. Bapak Drs. ·sutrisno, pemimpin sasana Tr.isnc Wer
dha Abiyoso, pakem, Sleman beserta staf yang telah ba-
nyak memberikan waktu dan bantuan kepada peneliti dan ~ pembantu serta pelaksana penelitian dalam pengambilan da-
ta pada penghuni Sasana tersebut.
5. Dra. Martina Winarni Darmadi, S.U. sebagai pem-
. bantu peneli ~i yang dalam segala hal dengan ikhlas telah
membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. se
cara khusus peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya.
6. Dra. Aisah Indati, Berta, Desti dan Dwi Korina
(sekarang Dra. Dwi Korina) peneliti ingin
terima.kasih banyak atas segala bantuannya.
menyampaikan
7. Semua pihak yang tidak dapat elisebutkan satu
per satu yang telah memberikan bantuannya dalam pelaksa
Tabel 4. Pendapat Para Lanjut Usia penghuni Rumah Sendiri Mengenai Apa Yang Membuat Mereka Bahagia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
' Tabel 5. Pendapat Para Lanjut Usia Penghuni Rumah Sendiri Mengenai Sikap Yang Sebaiknya Dilakukan Oleh Orang Lanjut Usia ••••••• 18
v
INTI SARI
Penelitian bersifat eksploratif sekaligus penguJ~an hipotesis dan ditujukan untuk mengerti kebutuhan psikis serta aspek-aspek psikis yang lain pada usia lanjut. Di samping itu juga ingin mengerti citra diri orang lanjut usia, yaitu bagaimana gambaran mengenai diri orang lanjut usia. subyek penelitian adalah 30 orang lanjut usia yang hidup dalam dua buah panti, yai tu Sasana Trisn n Werdha Budilu)lur di Kasihan, Bantul dan Sasana Trisn a Werdha Abiyoso di pakem, sleman serta 30 orang lanjut usia pen• siunan.pegawai negeri dan pegawai swasta yang hidup dalam rumah sendiri di Baciro Kodya Yogyakarta.
Hipotesis yang diajukan adalah: Ada perbedaan dalam aspek-aspek psikis tertentu antara kelompok penghuni Panti dan kelompok di luar Panti.
Cara pengumpulan data menggunakan SAT (Senior Apperception Technique) dan wawancara terarah. S'edangkan analisis jawaban dilakukan melalui Chi-Square dan perhitungan frekuensi dalam persentase dengan ketentuan frekuensi yang tinggi menunjukkan kecenderungan aspek psikis yang menonjol pada orang lanjut usia.
Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai kebutuhan pada usia lanjut yang tinggi rendahnya berbeda pada kedua kelompok subyek penelitian. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan seks, kebutuhan ~ttivitas, kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan unt'uk mandiri dan kebutuhan akan perhatian. Yang menonjol pada kelompok penghuni Panti adalah kebutuhan seks (10.38%). Kebutuhan hubungan sosial, kebutuhan perhatian, dan kebutuhan aktivitas nampak juga, tetapi dalam persentase yang rendah, masing-masing 3.81%, 3.11% dan 1.7)%. Sedangkan kebutuhan untuk mandiri tidak ada sama sekali. Pada kelompok penghuni rumah sen~r~ nampak di tengah-tengah kebutuhan akan aktivitas (4.68%), diikuti kebutuhan hubungan sosial (2.68%), kebutuhan akan perhatian (2.34%),· dan kebutuhan seks (2.34%).
Hasil perbitungan Chi-Square dengan taraf signifikansi 5% dan 1% menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kebutuhan seks (p.LO.Ol) dan kebutuhan aktivitas (pt.. 0.05) antara kedua kelompok subyek. Untuk kebutuhan mandiri tidak diadakan perhitungan Chi-Square karena pada kelompok panti tid&t terdapat kebutuhan tersebut.
Mengenai citra diri orang lanjut usia diketemukan bahwa orang lanjut usia pada umumnya diliputi oleh rasa kesepian. Mungkin karena keadaan tersebut mereka banyak mendekatkan diri pada Tuhan. Kedua kelompok juga memiliki kesadaran sudah tua. Selanjutnya ada perbedaan citra antara kelompok panti dan non panti. Kelompok panti merasakan keterbatasan ekonomi yang cukup menonjol, lebih merasa sedih serta tidak ada keinginan sama sekali untuk mandiri. Namun mereka merasa bersyukur bahwa kebutuhan mereka sehari-hari dapat terpenuhi. Sedangkan pada penghuni rumah sendiri n~pak adanya rasa kehangatan dan tidak~rlalu merisaukan keterbatasan ekonomi.
I. PENGANTAR
A. Latar Belakang penelitian
permasalahan orang lanjut usia menjadi semakin rumit
dengan mald.n banyaknya jUmlah orang lanjut usia yang hi
dup di negara kita. Berhubung dengan itu dirasa perlu un
tuk lebih mengerti keadaan mereka yang sesungguhnya, baik
mengenai,keadaan fisik maupun psikisnya seperti semangat
hidup, kebutuhan-kebutuhan, citra diri, persepsi terhadap
aspek-aspek kehidupan, kebahagiaan maupun penderitaan me
reka.
Dengan lebih mengerti keadaan psikis mereka, akan
dapat dilakukan penanganan yang tepat hingga para lanjut
usia dapat lebih sejahtera hidupnya. Mereka akan mencapai
apa yang disebut "Optimum aging" atau "successful aging".
sepanjang pengertian peneliti, maka studi mengenai
keadaan psikis orang lanjut usia di Indonesia masih sa
ngat langka. Kebanyakan studi berkisar mengenai pelayanan
sosial, mengenai lembaga-lembaga yang mengurusi tempat
tinggal para lanjut usia, hal mana banyak dilakukan oleh
gerontologi sosial. Banyak pula perhatian ditujukan kepa
da penyakit yang timbul pada usia lanjut. Yang terakhir
ini termasuk bidang Geriatri.
Dengan demikian masih banyak dibutuhkan penelitian
dalam psiko gerontologi baik untuk pembangunan maupun un-
tuk memajukan pengetahuan mengenai Gerontologi sendiri.
l
2
B~• Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkaya khasa
nah ilmu Gerontolo~i dan dengan demikian memberikan pe
ngertian yang semakin baik kepada masyarakat mengenai ke
adaan orang lanjut usia khususnya mengenai keadaan psi
kisnya.
Dalam penelitian .ini j~ga ingin.dilihat apakah ada
perbedaan psikologis antara para lanjut usia yang berdiam
di Pan ti dan yang berdiam di luar panti ( di rumah sendi-
ri). Apakah kehidupan di panti memberikan pengaruh ter
sendiri pada penghuninya hingga memberikan citra diri
tertentu dan apakah betul pendapat sementara orang bahwa
hidup di panti bagi orang lanjut usia merupakan sesuatu
yang sangat menyedihkan? Apa kebutuhan-kebutuhan psikis
mereka dan apa kebutuhan psikis orang lanjut usia yang
bertimah di luar panti, yaitu di rumah sendiri. Sayang da
lam penelitian ini latar belakang para penghuni Panti sa
ngat berbeda dengan latar belakang subyek yang berumah
di luar Panti hingga perasaan dan tingkah laku kedua ke
lompok subyek tentu akan berbed•, namun dapat diduga pula -
bahwa ada sementara kebutuhan psikis yang pokok yang ti
dak terlalu dipengaruhi oleh keadaan pengalaman sebelum
nya.
Sehubungan dengan keterangan di atas maka tujuan
yang utama adalah mengerti keadaan psikis para lanjut
usia dalam beberapa kondisi tertentu hingga diharapkan
3
dapat memberikan penanganan yang setepat-tepatnya agar
mereka dapat mencapai kebahagiaan pada masa usia lanjut.
c. Tinjauan pustaka ~ Landasan Teori
semakin bertambah maju ilmu pengetahuan mengenai
lanjut-usia, semakin jelaslah bahwa pada masa usia lanjut
terdapat perbedaan individual yang sangat banyak.
Munnichs (1980) berpendapat bahwa banyak sekali fak
tor yang mempengaruhi proses menjadi tua, misalnya ke
adaan biOlogis seseorang, keadaan lingkungan, kemudian
interaksi antara keadaan biologis dan lingkungan. Keja
dian-kejadian panting apa saja yang pernah menimpa diri
nya dan selanjutnya bagaimana reaksi orang yang bersang
kutan terhadap kejadian tersebut juga sangat menentukan.
Dengan demikian pandangan stereotyp dalam masyarakat bah
wa setiap orang lanju t usia mempunyai citra yang salna ti
daklah benar, misalnya bahwa orang yang sudah lanjut usia
semuanya "pikun" atau bahwa semua orang lanjut usia tidak
membutuhkan aktivitas dan hubungan sosial lagi, bahwa me
reka cukup diberi gizi m.akanan yang baik saja, istirahat
cukup, dan tidak boleh bekerja apa-apa. Dengan demikian
mereka akan "bahagia" dalam menunggu hari akhirnya. Sikap
masyarakat demikian mungkin akan membawa bahagia bagi se
mentara orang lanjut usia, tetapi dapat mem.buat sengsara
yang lain lagi.
4
Havighurst et al (1968) mengemukakan mengenai teori
pelepasan (disengagement theory) yang dipromosikan oleh
Cumming dan Henr.y. Teori tersebut berpendapat bahwa orang
lanjut usia sudah sejak lama menginginkan istirahat, me
narik diri dari segala tanggung·jawab dan hubungan sosi
al. Bila ia dipensiun maka keadaan itu sudah cocok de
ngan keinginannya. Kadang-kadang keinginan tersebut sudah
1. Rukun dengan tetangga 18.18 2. Tolong meno1ong 3.64 3. Tidak. mengganggu orang lain 0.91
Tabe1 4. • • •
. I
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
17
Tabel 4
pendapat Para Lanjut Usia penghuni Rumah Sendiri Mengenai Apa Y~g Membuat Mereka Bahagia
Keadaan membuat bahagia
Anak berhasil semua/dapat mandiri
Keluarga harmonis
Melakukan aktivitas sosial
Dapat mandiri
Ekonomi cukup
Sehat dan usia panjang
Masih aktif
Anak masih menghormati orang tua
Ketentraman batin
Lain-lain
Tabel 5
34.67
13.33
12.00
10.67
9-33
8.00
4.00
2.67
2.67
2.67
. . . .
No.
I.
1. 2. 3.
4-
II.
1.
2.
3-4.
III.
1.
2.
3. 4.
18
Tabel 5
Pendapat Para Lanjut Usia penghuni Rumah Sendiri Mengenai Sikap Yang Sebaiknya Di1akukan
01eh orang Lanjut Usia
Sikap yang sebaiknya di1akukan %
Mendekatkan diri pada Tuhan 37.27
Mengama1kan ajaran Tuhan 14.29 Rajin sembahyang, pengajian dan semedi 9.94 Mengerti tujuan hidup 6.83 Pasrah dan tidak putus as a 6.21
~
Menjaga kesehatan 40.99
Makan makanan yang bergizi 16.77 01ah raga, aktivi tas, hid up sehat 13.66 Minum obat, vitamin dan jamu 5-59 Tidak putus asa, jiwa muda, banyak teman 4.97
Bersikap baik terhadap lingkungan 21.74
Bersikap so sial, saling cin ta dan me-maafkan. 9.32 Tidak mengganggu tetangga 6.21 Menghormat teman, tidak sombong 4.97 J.adi contoh yang baik 1.24
Dari tabe1 hasi1 angket dapat dilihat bahwa keadaan
yang membuat bahagia para penghuni panti pada umumnya
adalah kebutuhan hidup yang dapat tercukupi. Hal ini da-
pat dimengerti karena da1am masa-masa sebe1umnya kehi-
dupan mereka tidak menentu. Sesudah itu hampir dalam per
sentase yang sama adalah mendekatkan diri pada Tuhan, ke
sehatan yang terjamin dan mendapat kehangatan.
19
sedangkan pada kelompok penghuni rumah sendiri maka
keadaan yang ·menduduki urutan paling atas adalah bila
anak berhasil semua dan dapat mandiri, kemudian juga ke
hidupan keluarga yang harmoni's, dapat melakukan akti vi
tas sosial dan dapat mandiri, tidak tergantung anak cucu
ataupun keluarga lain. Hasil ini juga dapat difahami bila
diingat bahwa kelompok ini semuanya mempunyai kehidupan
keluarga yang normal. Dari hasil wawancara ini juga dapat
dilihat bahwa pada para lanjut usia sekarang ada keingin
an untuk dapat tetap hidup mandiri, tidak merepotkan
anak cucu dan kurang menyukai ikut rumah tangga anak cucu.
Mengenai sikap yang sebaiknya dilakukan oleh
lanjut usia, pada kedua kelompok dapat digolongkan
orang
ke
dalam tiga kategori, yaitu kategori mendekatkan diri pada
Tuhan, menjaga kesehatan, dan bersikap baik terhadap·
lingkungan. Pada umumnya tidak terdapat perbedaan yang
panting antara kedua kelompok lanjut usia. Hanya ada satu
kategori respons yang dapat dicatat dari kelompok Panti,
yaitu respons mengendalikan nafsu (meskipun tidak pada
urutan yang tinggi) yang mungkin berkaitan dengan penga
laman hidup yang lalu yang kurang ada kontrol tingkah la
ku hingga terjatuh pada keadaan menggelandang. Kemungkin
an alasan yang lain ialah bahwa kelompok penghuni Panti
tersebut telah terbiasa menahan nafsu berhubung . banyak
keinginan tidak dapat terpenuhi karena keterbatasan eko
nomi.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kebutuhan ~ Citra Diri Orang Lanjut Usia
Dari basil analisis SAT dan wawancara terarah dapat
disimpulkan bahwa masib terdapat kebutuban-kebutuban yang
wajar pada masa usia lanjut, yaitu kebutuban seks (nampak
tinggi pada kelompok Panti), kebutuban aktivitas (lebib
tinggi pada kelompok penghuni rumah sendiri), kebutuban
untuk mandiri (hanya terdapat pada kelompok penghuni ru-
mab sendiri), kebutuhan bubungan sosial dan kebutuban
akan perbatian. Kedua macam kebutuban terakhir pada hasil
SAT tidak nampak tinggi pada kedua kelompok lanjut usia
namun kebutuban sosial cukup menyolok dari basil wawan
cara pada kelompok pengbuni rumab sendiri. pada kelompok
pengbuni panti maka kebutuban mencukupi_sarana hidup
nampak paling menonjol.
selanjutnya dari basil SAT dan wawancara nampak ci
tra diri orang lanjut usia baik kelompok Panti, maupun
non Panti sebagai dihinggapi rasa kesepian hingga ada ke
cenderungan mendekatkan diri pada Tuban (norma agama).
Kedua kelompok sadar babwa mereka sudah tua. Selanjutnya
meskipun dihinggapi rasa kesepian, namun pada kelompok
penghuni rumah sendiri masih ada rasa kehangatan yang cu
kup, sedangkan penghuni panti tidak terlalu tinggi rasa
kehangatannya itu (libat tabel 1). Kedua kelompok meng-
anggap panting untuk menjaga kesehatan mereka
iknya.
20
sebaik-ba-
21
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada per be-
daan yang signifikan dalam beberapa aspek psikologis an
tara penghunr panti dan penghuni rumah sendiri. Dengan
demikian hipotesis yang diajukan dapat dibenarkan dan se-
lanjutnya dapat dijadikan acuan untuk pendekatan
jutnya.
B. saran
Mengingat masih begitu banyqk kebutuhan yang
pada diri orang lanjut usia, maka disarankan untuk
selan-
ada
mem-
perhatikan kebutuhan maupun citra diri mereka dalam me
ngadakan pendekatan maupun kebijaksanaan untuk memperba
iki nasib para lanjut usia tersebut. Tidak dibenarkan un
tuk menganggap mereka sebagai orang yang tidak ada kebu
tuhan apa-apa kecuali makan, minum, istirahat dan memper
siapkan diri untuk mati.
22
DAFTAR PUST~T{A
Decker, D.L., 1980. Social gerontology, ~ introduction 12 the dynamics 2..f aging. Little, Brown and Company, Boston.
Erikson, E.H., 1972. Eight ages of man. Dalam: c.s. Lavatelli & F. Stendler (Eds.) Readings in child behavior and development. Harcourt Brace-yovanovich, Inc., New York.
Havighurst, R.J., Neugarten, B.L. and Tobin, s.s., 1968. Disengagement and patterns of aging. Dalam: B.L. Neugarten (Ed.). Middle~~~~ ~reader !£ social psychology. The Un1versi~ Chicago Press, chicago.
Havighurst, R.J., Munnichs, J.M.A., Neugarten, B.L.,Th~, H. (Eds.), 1969. Adjustment 12, retirement, .£! cross sectional study. van Garcum, Assen.
Huyk, M.H., and Hqyer, W.J., 1982. Adult development ~ ~· Wadsworth publishing Company, Belmont, Cali-1"0"rnr a •
Masters, W.H., and Johnson, V.E., 1968. Human sexual respons: The aging female and the aging male. Dalam: B.L. Neugarten (Ed.) Middle age~~' ~reader in social psychology. The University :o!Cliicago Press, Cliicago.
Munnichs, J.M.A., 1980. Gedrag ouder worden enlevensloop Gerontologie 11 (1980) la Nijmegen.
Cetakan ke- 1 I 1
S.P.S. Seri Progra• Statistik Progra• Uji-Kai Kuadrat 1-Jalur Edisi Sutrisno Hadi dan Seno Pa1ardiyanto Universitas Gadjah Kada, Yogyakarta, Indonesia Versi 88/IN/IBK; Hak Cipta (c) 1988, Dilindungi ----------------------------------------------------------------------------------------------Nua Peneliti Nau Lubaga Tgl. Analisis
Prof. Dr. Siti Rahayu Haditono Fakultas Psikologi UGK 20 Septe1ber 1988
Na1a Jalur Klasifikasi A: RasKsp CRasa Kesepian> Na1a Klasifikasi A 1 PP <Penghuni Panti) Na1a Klasifikasi A 2 : PRS CPenghuni Ru1ah Sendiri)
Nata Jalur Klasifikasi A : PrsKht CPtrasaan Kthangatan) Naaa Klasi fi kasi A 1 PP CPengh111i Panti) Naaa Klasifikasi A 2: PIS <Ptngh .. i Ruaah Sendiri)
lata Jalur Klisifikasi A : KbtSos (Kebutuhan Hubungan SosialJ Nata Klasifikasi A 1 : PP (Penghuni Panti) Nata Klasifikasi A 2: PRS (Penghuni Ru•ah Sendiri)