Top Banner
PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS JAKARTA UTARA Agung Edi Rustanto, S.Pd LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara Jl. Plumpang Raya Kav. 27, Tanjung Priok [email protected] Abstrak Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besarnya pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap minat wirausaha mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara dan mengetahui indikator kecerdasan intrapersonal yang dominan berpengaruh terhadap minat wirausaha mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara. Metode yang dilakukan dalam penelitin ini yaitu metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara berjumlah 400 dan teknik sampling yang digunakan yaitu dengan simple random sampling yang menghasilkan sample sebanyak 80 mahasiswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan analisis data yang digunakan yaitu regresi sederhana.
60

Laporan penelitian

Feb 02, 2023

Download

Documents

Devi Novitasari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan penelitian

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL TERHADAP MINAT

WIRAUSAHA MAHASISWA POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS

JAKARTA UTARA

Agung Edi Rustanto, S.Pd

LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara

Jl. Plumpang Raya Kav. 27, Tanjung Priok

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Pengaruh KecerdasanIntrapersonal terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa Politeknik LP3IJakarta Kampus Jakarta Utara”. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui besarnya pengaruh kecerdasan intrapersonalterhadap minat wirausaha mahasiswa Politeknik LP3IJakarta Kampus Jakarta Utara dan mengetahui indikatorkecerdasan intrapersonal yang dominan berpengaruhterhadap minat wirausaha mahasiswa Politeknik LP3IJakarta Kampus Jakarta Utara.

Metode yang dilakukan dalam penelitin ini yaitumetode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasipenelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Politeknik LP3IJakarta Kampus Jakarta Utara berjumlah 400 dan tekniksampling yang digunakan yaitu dengan simple randomsampling yang menghasilkan sample sebanyak 80mahasiswa. Instrument yang digunakan dalam penelitianini adalah kuisioner dan analisis data yang digunakanyaitu regresi sederhana.

Page 2: Laporan penelitian

Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruhpositif dan signifikan kecerdasan intrapersonalterhadap minat wirausaha. Terdapat korelasi positifantara kecerdasan intrapersonal terhadap minatwirausaha yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi( R ) sebesar 0.871 (sangat tinggi). Indikatorkecerdasan intrapersonal yang memiliki pengaruh palingbesar pengaharapan diri sendiri dengan jumlah 274.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum perkembangan jumlah populasi manusia

khususnya di Indonesia semakin meningkat. Jumlah

penduduk di indonesia pada sensus penduduk 2010,

mencapai lebih dari 400 juta jiwa. BPS mengumumkan

jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 lebih banyak dari

237 juta orang namun tidak akan melebihi 238 juta orang

(Wikipedia.org). Jumlah penduduk yang meningkat

tersebut tidak diiringi dengan jumlah lapangan

pekerjaan yang mencukupi sehingga membuat jumlah

pengangguran juga semakin meningkat. Dalam situs

resminya Hata-Rajasa.info (2012), Menteri Koordinator

Page 3: Laporan penelitian

Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa salah

satu masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia

dewasa ini adalah persoalan pengangguran. Jumlah

penduduk yang tidak seimbang dengan ketersediaan

lapangan pekerjaan telah mengakibatkan sebagian dari

kita tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Di

antara kelompok masyarakat yang belum memiliki

penghasilan tetap akibat ketebartasan lapangan kerja

adalah kaum muda. Pemuda Indonesia yang memiliki energi

dan potensi besar untuk memajukan ekonomi Indonesia

justru hanya menghabiskan tenaga dan masa tuanya untuk

mencari pekerjaan atau bekerja ditempat yang tidak bisa

membuatnya berkembang dan bekerja secara produktif.

Pada republika Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi (Menakertrans) RI, Muhaimin Iskandar,

mengatakan besaran angka pengangguran di Indonesia

membaik tetapi masih tergolong tinggi. Saat ini, jumlah

persentase pengangguran di Indonesia mengalami

penurunan menjadi sebesar 6,14 persen. Muhaimin juga

Page 4: Laporan penelitian

mengatakan, di 2012, angka pengangguran di Indonesia

yaitu 6,50 persen, meski turun ia menyatakan,

persentase pengangguran di atas tetap tergolong tinggi.

Tingkat pengangguran yang tinggi tentu saja membuat

perekonomian Indonesia sulit berkembang dan yang lebih

perlu diperhatikan adalah ketentraman dan kesejahteraan

masing-masing individu yang belum memiliki pekerjaan

atau belum memiliki penghasilan tetap. Untuk membuat

lapangan pekerjaan yang cukup bagi masyarakat Indonesia

memang terbilang sulit dikarenakan jumlah penduduk

Indonesia tergolong tinggi sehingga untuk mendapatkan

pekerjaan diperlukan persaingan yang ketat. Hal

tersebut tentu saja menjadi persoalan berkepanjangan

yang terjadi di Indonesia yang sampai sekarang

permasalahan tersebut belum terselesaikan secara

tuntas.

Permasalahan pengangguran merupakan permasalahan

yang dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan lain

yang dapat meluas dan dampaknya sangat memprihatinkan

seperti menyebabkan masyarakat menjadi stress, frustasi

Page 5: Laporan penelitian

sehingga sampai mendapatkan uang dengan cara-cara yang

tidak baik yaitu melakukan mencopet, mencuri atau

merampok. Hal ini terlihat dari jumlah perampokan di

beberapa kota di Indonesia yang cenderung meningkat.

Dalam Detik Bandung (2013) Selama bulan oktober 2012,

jajaran Polrestabes Bandung berhasil menangkap 46

tersangka dari 32 kasus kriminal yang terjadi di

berbagai wilayah di Bandung. Jumlah tersebut cenderung

mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Dalam KOMPAS jumlah kasus pencurian kendaraan bermotor

(curanmor) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) selama

Januari-Maret 2013, mencapai 46 kali atau naik 13 kasus

dibanding tahun sebelumnya.

Dalam RRI kasus pencurian di Sampang meningkat,

seperti yang tertera di buku register pengadilan negeri

sampang, selama bulan januari 2013 kasus paling banyak

adalah perkara pencurian. Kemudian dalam REPUBLIKA

kasus pencurian dengan pemberatan (Curat) di wilayah

DIY pada tahun 2013 ini akan mengalami peningkatan,

sebab dalam dua pekan terakhir Kepolisian Daerah

Page 6: Laporan penelitian

(Polda) DIY, melalui operasi progo telah menangkap 60

orang pencuri. Dari beberapa paparan aksi kejahatan di

beberapa kota di Indonesia yang meningkat salah satunya

terjadi karena jumlah pengangguran yang meningkat

sehingga oknum aksi kejahatan itu melakukan pencurian

atau perampokan untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk

mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut tidak

hanya dari pihak pemerintah saja yang harus bergerak

tetapi masyarakat Indonesiapun bisa membantunya.

Pada dasarnya upaya pemerintah sudah ada untuk

mengurangi jumlah pengangguran namun semua itu masih

kurang karena masih belum seimbang dengan jumlah

pengguran yang tinggi. Salah satu upaya yang strategis

untuk mengurangi pengagguran yaitu dengan cara menjadi

wirausahawan. Semakin banyak wirausahawan maka jumlah

pengangguran akan berkurang dan kesejahteraannya juga

akan lebih baik. Hal itu disebabkan karena melalui

wirausaha maka orang akan secara mandiri untuk dapat

menghasilkan uang dan berpeluang besar membuka lapangan

pekerjaan untuk orang lain. Di Indonesia jumlah

Page 7: Laporan penelitian

wirausahanya masih tergolong rendah. Deputi Menteri

Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan (dalam

Tempo) menyebutkan, syarat dari negara maju salah

satunya adalah memiliki jumlah wirausaha minimal 2

persen dari total populasi. "Saat ini, jumlah wirausaha

Indonesia masih kurang dari 2 persen atau sebanyak 700

ribu orang, masih dibutuhkan sedikitnya 4 juta

wirausaha baru

Untuk menumbuhkan wirausaha di Indonesia

sebenarnya tidak sulit karena banyak bidang yang bisa

ditekuni untuk menjadi peluang usaha. Di Indonesia juga

ada beberapaorang yang pernah menikmati menjadi

pengusaha yang sukses yang sekaligus dapat membuktikan

bahwa jika berhasil maka dengan berwirausaha seseorang

dapat lebih memiliki penghasilan yang banyak. Beberapa

tokoh yang telah merasakan menjadi wirausahawan

Indonesia yang sukses antara lain Chairul Tanjung,

Dahlan Iskan, Puspo Wardoyo, Jokowi dan Mutiara Siti

Fatimah Djokosoetono. Untuk menjadi wirausaha memang

dibutuhkan kerja keras, tekun, kreatif dan inovatif

Page 8: Laporan penelitian

tanpa berfikir seorang individu adalah keturunan

wirausahawan atau bukan. Jokowi dalam media liputan 6

berbagi kiat-kiat untuk menjadi wirausaha yang sukses

yaitu pertama inovatif dan kreatif, kedua mampu melihat

peluang dan menangkap peluang, ketiga motivasi tinggi

dan fokus, keempat konsisten yang akan menimbulkan

kepercayaan dan berani mengambil resiko, dan yang

kelima adalah memiliki kemampuan bekerja sama dan

berkomunikasi.

Untuk menjadi wirausaha adalah berawal dari

minat. Di Indonesia jarang sekali sekolah mulai dari SD

sampai SMA yang membangun siswanya untuk memiliki minat

dan kemampuan berwirausaha secara konsisten. LP3I

Jakarta melihat fenomena tersebut dan kemudian bergerak

untuk membantu mengembangkan wirausawan di Indonesia

dengan beberapa programnya dimana salah satunya adalah

membentuk rumah entrepreneur. Kendala dalam

mengembangkan wirausaha yang dilakukan oleh LP3I

Jakarta adalah minat mahasiswa untuk menjadi wirausaha

yang masih kurang. Setelah dilakukan wawancara dengan

Page 9: Laporan penelitian

beberapa mahasiswa, mereka mengaku bahwa mereka takut

gagal seperti para pengusaha yang menghabiskan uangnya

untuk modal tanpa meraih untung. Hal tersebut terjadi

karena beberapa yang menjadi wirausaha di Indonesia

sebagian besar adalah karena terpaksa oleh keadaan

bukan karena minat dan perencanaan yang matang sehingga

tidak jarang usahanya berujung pada kegagalan dan putus

asa. Dari fenomena diatas dapat diketahui bahwa minat

yang tinggi, persiapan dan mengasah kemampuan

beriwirausaha serta motivasi yang tinggi merupakan

langkah yang perlu dilakukan.

Minat seseorang dapat timbul akibat kebutuhan

yang mendesak, pengaharapan terhadap sesuatu, dan

dorongan dari lingkungan sekitar yang tinggi. Semua

faktor-faktor tersebut sebenarnya dapat dikelola oleh

masing-masing individu, sehingga minat seseorang

terhadap wirausaha bisa ditumbuhkan dengan tingkat yang

proposional dalam kemampuannya mengelola kecerdasan

intrapersonal. Kecerdasan intrapersonal sendiri yaitu

kemampuan seseorang dalam memahami diri sendiri dan

Page 10: Laporan penelitian

bertindak sesuai dengan pemahamannya tersebut. Dengan

demikian penelitian ini diadakan agar bisa diketahui

secara lebih detail pengaruh kecerdasan intrapersonal

dan apa saja pengaruhnya terhadap minat mahasiswa LP3I

Jakarta Kampus Jakarta Utara. Peneltian ini dapat

dikembangkan untuk meningkatkan minat wirausaha

mahasiswa LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara melalui

pelatihan kecerdasan intrapersonal.

B. Perumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh kecerdasan intrapersonal

terhadap minat wirausaha mahasiswa Politeknik LP3I

Jakarta Kampus Jakarta Utara?

2. Apa pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap

minat wirausaha mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta

Kampus Jakarta Utara?

3. Kemampuan kecerdasan intrapersonal apa saja yang

berpengaruh terhadap peningkatan minat wirausaha

mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta

Utara?

Page 11: Laporan penelitian

4. Apakah visi dan misi pribadi mahasiswa Politeknik

LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara memiliki peranan

yang penting dalam pengelolaan kecerdasan

intrapersonal?

5. Apa saja kegiatan yang dilakukan agar dapat

meningkatkan minat wirausaha mahasiswa Politeknik

LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ilmiah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui besarnya pengaruh kecerdasan

intrapersonal terhadap minat wirausaha mahasiswa

Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara.

2. Mengetahui indikator kecerdasan intrapersonal yang

dominan berpengaruh terhadap minat wirausaha

mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta

Utara.

D. Kegunaan Penelitian

Page 12: Laporan penelitian

Penelitian ilmiah yang akan dilakukan penulis ini

mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri

maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.

1. Manfaat akademis

Penelitian ini berguna dalam memberikan

pengetahuan untuk mendeteksi dan meningkatkan

minat wirausaha.

2. Manfaat dalam implementasi

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam

meningkatkan minat wirausaha mahasiswa

E. Batasan Masalah

Untuk menghindari melebarnya topik yang akan diteliti,

maka penulis batasan permasalahan yang akan diteliti

yaitu “pengaruh kecerdasan intrapersonal mahasiswa

Politeknik LP3I Jakarta meliputi kemampuan mengenali

identitas diri, kemampuan mengendalikan dan memotivasi

diri, dan kemandirian terhadap minat mahasiswa

Politeknik LP3I dalam berwirausaha”.

Page 13: Laporan penelitian

Landasan Teoritis

A. Kecerdasan Intrapersonal

Menurut Amir Faisal & Zulfanah (2008: 143)

kecerdasan intrapersonal mencakup kemampuan seseorang

untuk berdialog dengan pikirannya sendiri, gerak hati,

suara batinya dan kesadaran dirinya. Menurut Howard

Gardner (2004: 48-216) kecerdasan intrapersonal

merupakan sebuah dimensi dimana seseorang dapat menilai

orang lain secara lebih luas. Pada intinya kecerdasan

intrapersonal membutuhkan elemen-elemen berikut :

pengatuhan yang baik terhadap diri sendiri, siapa

dirinya, apa kekuatannya dan kelemahannya, apa

tujuannya, dan apa cara yang terbaik untuk mencapainya;

bagaimana membangun kesuksesan dirinya; bagaimana

belajar dari berbagai pengalaman yang telah terjadi

apapun hasilnya, memiliki karakter mental yang akurat

tentang dirinya sebagai manusia baik secara individu

maupun bersama orang lain, mampu memonitor, dan mampu

Page 14: Laporan penelitian

membawa perubahan pada karakter mentalnya jika

diperlukan.

Kecerdasan intrapersonal (2010: 86) yaitu

pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertindak

secara adaptif berdasarkan pengenalan diri. Menurut

Femi Olivia (2010: 31) dengan kecerdasan intrapersonal

seseorang bisa sukses di masa depan misalnya dengan

menjadi ahli jiwa, trainer kepribadian, psikolog,

konselor, wirausahawan, perencana program, terapis, dan

ahli agama. Menurut para ahli dalam (Adi W. Gunawan,

2011:115) kecerdasan intrapersonal sudah mulai

terbentuk dan berkembang sebagai gabungan dari unsur

keturunan, lingkungan, dan pengalaman hidup.

B. Ciri-ciri Kecerdasan Intrapersonal

Ciri-ciri orang dengan kecerdasan intrapersonal

menurut Howard Gardner (2004: 49) adalah

1. Memiliki citra diri yang baik

2. Dapat mengenali perasaan pribadi

3. Dapat mengenali tujuan

Page 15: Laporan penelitian

4. Dapat mengenali kekuatan

5. Dapat mengenali kelemahan

6. dapat dalam keadaan yang menyenangkan

7. Dapat menggunakan citra diri untuk membuat

keputusan baik dalam hidupnya.

Menurut Femi Olivia (2010: 86) ciri-ciri

kecerdasan intrapersonal yaitu :

1. Membedakan berbagai macam emosi

2. Mudah mengakses perasaan sendiri

3. Menggunakan pemahamannya untuk memperkaya dan

membimbing hidupnya

4. Mawas diri dan suka meditasi

5. Lebih suka kerja sendiri

6. Mampu menyadari dan mengerti arti emosi sendiri

dan emosi orang lain

7. Mampu mengungkapkan dan menyalurkan perasaan dan

pikiran

8. Mengembangkan konsep diri yang baik dan benar

9. Termotivasi untuk menentukan dan mengejar suatu

tujuan hidup

Page 16: Laporan penelitian

10. Menetapkan dan hidup dengan sistem nilai yang

sesuai dengan etika

11. Mampu bekerja secara mandiri

12. Sangat tertarik dengan pertanyaan arti hidup,

tujuan hidup, dan relevansinya dengan keadaan saat

ini

13. Mampu mengembangkan kemampuan belajar yang

berkelanjutan dan meningkatkan diri

14. Tertarik menerjuni karier sebagai pelatih,

konselor, filsuf, psikolog, atau memilih jalur

spiritual

15. Mampu menyelami dan mengerti kerumitan suatu

pribadi dan kondisi manusia pada umumnya

C. Cara mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal

Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal

menurut Thomas R. Hoerr (2007: 119)

1.Melakukan kegiatan meliputi survey (untuk

memudahkan siswa membandingkan diri dengan orang

lain), autobiografi dan jurnal (tidak harus dengan

Page 17: Laporan penelitian

kecerdasan bahasa), grafik pengalaman, portofolio,

serta pencanangan tujuan dan monitoring.

2.Menurut Geil Browning (2010: 294) untuk

meningkatkan kecerdasan intrapersonal menggunakan

pendekatan emergenetics yaitu pendekatan rasional

pada hal-hal yang irasional dalam arti bagaimana

orang berpikir dan bersikap.

D. Minat Wirausaha

Menurut Endang & Resminingsih (2010: 52) minat

adalah kecenderungan dan gairah yang tinggi atau

keinginan yang kuat terhadap sesuatu.

Menurut Li dalam (Yuli dkk, 2012: 91) Minat menjadi

wirausaha didefinisikan sebagai keinginan seseorang

untuk bekerja mandiri (self-employed) atau menjalankan

usahanya sendiri. Dalam kamus besar bahasa indonesia

minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu. Menurut Suhardi (2007: 7) wirausahawan adalah

seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis

Page 18: Laporan penelitian

yang dihadapkan dengan resiko dan ketidakpastian untuk

memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan

cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya

yang diperlukan.

Menurut Brad Sugar (dalam Suhardi, 2007: 8)

wirausaha adalah sebuah permainan dimana kita harus

tahu betul aturan main, lalu menjalankan usaha secara

cerdik dan akhirnya menikmati keuntungan. Dalam Essai

sur la nature du commerce di Prancis (Bambang

Widjajanta: 2007: 93) Kewirausahaan atau entrepreneur

merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli

barang di daerah-daerah dengan menerapkan harga

pembelian untuk dijual secara partai besar maupun

secara eceran namun dengan harga yang tidak pasti.

Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha dimana kata

wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan dan

usaha berarti kegiatan untuk mencapai tujuan.

Dalam hubungannya dengan bisnis, wirausaha adalah

pengusaha tetapi tidak semua pengusaha adalah

wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis,

Page 19: Laporan penelitian

inovator, penanggung resiko yang memiliki visi ke depan

dan keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.

Pengertian wirausaha dalam Lampiran Keputusan Menteri

Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor

961/KEP/M/XI/1995 (Bambang Widjajanta: 2007: 94)yaitu

orang yang memiliki semangat, sikap, perilaku dan

kemampuan berwirausaha sedangkan kewirausahaan adalah

semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam

menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya

mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,

teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi

dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan

atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Kewirausahaan menurut Eeng ahman & Epi Indriani

(2007: 135) istilahnya berasal dari bahasa Inggris

yaitu entrepreneurship yang berarti kemampuan dalam

berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang

dijadikan dasar atau penggerak dalam menghadapi

tantangan hidup. Seorang wirausaha adalah seorang yang

memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya

Page 20: Laporan penelitian

ekonomi seperti finansial (keuangan), bahan mentah, dan

tenaga kerja untuk mendirikan, mengelola, dan

mengembangkan suatu produk dan bisnis baru perusahaan

milik sendiri. Seorang wirausaha mampu menciptakan

kerja bagi orang lain dengan berswadaya.

E. Tahap-tahap Wirausaha

1. Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa tahap-tahap

kewirausahaan secara umum yaitu :

a. Tahap memulai

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk

melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang

diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha

baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,

melakukan akuisisi, atau melakukan

‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis

usaha yang akan dilakukan apakah di bidang

pertanian, industri, atau jasa.

b. Tahap melaksanakan usaha

Page 21: Laporan penelitian

Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola

berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,

mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM,

kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang

meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil

keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi

c. Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang

telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang

dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan

kondisi yang dihadapi

d. Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong

positif atau mengalami perkembangan atau dapat

bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu

pilihan yang mungkin diambil

Menurut Robert (2008: 11) Proses kewirausahaan

memiliki empat tahap yaitu :

1. Tahap identifikasi dan evaluasi peluang

Page 22: Laporan penelitian

2. Tahap pengembangan rencana bisnis

3. Penetapan sumber daya yang dibutuhkan

4. Manajemen perusahaan yang dihasilkan

Pada tahap pertama adalah proses pembuatan

perencanaan disertai pertimbangan prospek dari

wirausaha yang dijalankan, pada tahap kedua yaitu

tindak lanjut perencanaan yang sudah matang dengan

mulai proses untuk menjalankan wirausaha, pada tahap

ketiga sudah mulai bergerak pada sistem manajemen dari

wirausaha yang dijalankan termasuk SDM yang dibutuhkan

kemudian pada tahap terakhir sudah berjalannya

wirausaha yang diserti dengan adanya pendapatan dan

pengeluaran atau untung dan ruginya usaha.

Jati Sutomo (2007: 89) Proses kewirausahaan

berdasarkan pendekatan seumur hidup memiliki tiga tahap

yaitu :

1. Tahap dasar

Pada tingkat awal sebaiknya memahami dasar ekonomi

serta peran dan tahap-tahap perkembangan bisnis

Page 23: Laporan penelitian

dalam sistem ekonomi pasar. Tumbuhnya motivasi

belajar dan perasaan adanya peluang pribadi untuk

berkembang merupakan hasil khusus yang diharapkan

dari tahap pembelajaran ini.

2. Tahap pengembangan pengetahuan dan keterampilan

Pada tahap ini diharapkan dapat mulai mempelajari

bahasa bisnis dan melihat masalah dari sudut

pandang pemilik usaha kecil.

3. Tahap pengembangan rencana bisnis

Pada tahap ini seseorang dapat mengeksplorasi

berbagai ide bisnis dan beragam cara untuk

merencanakan bisnis. Pada tahap ini harus

memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan dalam

dari tahap sebelumnya. Tahap ini akan merangsang

untuk mengkreasi suatu ide bisnis yang unik dan

mengembangkannya menjadi suatu rencana ide bisnis

yang unik dan mengembangkannya menjadi suatu

rencana bisnis yang lengkap.

Page 24: Laporan penelitian

Dalam Wikipedia Ciri-ciri seorang wirausaha

adalah:

1. Percaya diri

2. Berorientasikan tugas dan hasil

3. Berani mengambil risiko

4. Kepemimpinan

5. Keorisinilan

6. Berorientasi ke masa depan

7. Jujur dan tekun

Tim Literatur Media Sukses dalam buku ekonomi SMA

(2009: 24) ciri ciri wirausaha adalah :

1. Berani mengambil resiko

2. Kreatif

3. Inovatif

4. Mempu menciptakan peluang

5. Mampu melihat peluang

6. Hemat

7. Menguasai bidang yang digeluti

8. Bekerja secara efisien

Page 25: Laporan penelitian

M Tailor (2000: 167) ciri-ciri wirausaha yaitu :

1. Berani mengambil resiko serta mampu

memperhitungkan dan berusaha menghindarinya

2. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya

bakti yang lebih baik untuk langganan, pemilik,

pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan

negara

3. Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif

terhadap lingkungan

4. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar,

meningkatkan produktivitas dan efisiensi

5. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan mitra

perusahaan melalui investasi baru di berbagai

bidang.

F. Kerangka pemikiran

Kecerdasarn Interpersonal berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa

Politeknik LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara.

Page 26: Laporan penelitian

Metode Penelitian

A. Desain Penelitian dan Responden

1. Pen dekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penedekatan

penelitian kuantitatif karena data yang dianalisis

berupa data angka yang kemudian dideskripsikan.

Metode penelitan yang digunakan yaitu metode

penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini akan

menjelaskan pengaruh kecerdasan intrapersonal

terhadap minat wirausaha mahasiswa politeknik LP3I

Jakarta Kampus Jakarta Utara.

2. Subyek Penelitian

Suharsimi Arikunto (2006: 129) menyebutkan

bahwa subjek penelitian ialah benda, hal atau tempat

data untuk variabel penelitian yang melekat dan

dipermasalahkan. Subyek dalam penelitian ini adalah

mahasiswa LP3I Jakarta Kampus Jakarta Utara yang

ditentukan dengan teknik random sampling. Rumus

Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n)

Page 27: Laporan penelitian

jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf

signifikan α adalah : n = N1+Nα² . Pada penelitian

ini ukuran populasinya adalah 400 dan taraf

signifikansi yang digunakan adalah 5% sehingga

didapat jumlah ukuran sampelnya adalah 80.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus LP3I Jakarta

Kampus Jakarta Utara.

4. Prosedur Penelitian

a. Sebelum penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih

dahulu melakukan beberapa prosedur dalam rangka

terlaksananya penelitian. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan oleh peneliti adalah :

1). Peneliti membuat dan mengajukan proposal

penelitian kepada PPM kampus untuk dikoreksi

Page 28: Laporan penelitian

2). Peneliti memperbaiki proposal yang telah

dikoreksi oleh PPM kampus

3). Peneliti Mengajukan proposal yang telah

diperbaiki kepada UPPM DIREKTORAT untuk

diperbaiki

4). Peneliti memperbaiki proposal dan kemudian

mendapatkan surat tugas untuk melakukan

penelitian

b. Kegiatan penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif

dengan sumber data utama adalah data kuantitatif.

Berikut kegiatan yang dilakukan peneliti :

1) Peneliti membuat instrumen penelitian berupa

kuisioner, observasi, dan wawancara

berdasarkan kisi-kisi kuisioner, pedoman

observasi dan pedoman wawancara.

2) Peneliti menguji validitas dan reliabilitas

kuisioner yang akan digunakan untuk meneliti

3) Peneliti menentukan subyek penelitian dengan

menggunakan teknik random sampling

Page 29: Laporan penelitian

4) Peneliti melakukan menyebarkan kuisioner

kepada subyek penelitian yang digunakan

sebagai sumber data utama

5) Peneliti melakukan wawancara dan observasi

kepada subyek penelitian sebagai sumber data

pendukung

6) Peneliti medeskripsikan hasil penelitian

dengan dari data-data yang telah diperoleh.

c. Setelah penelitian

Setelah penelitian selesai dan hasil

penelitiannya sudah diperoleh selanjutnya

peneliti membuat laporan penelitian dan

menyerahkannya ke PPM kampus dan UPPM DIREKTORAT

B. Pengukuran variabel

1. Instrumen penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) instrumen

penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya

lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti

lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih

Page 30: Laporan penelitian

mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan

skala(kuisioner).

Menurut sugiyono (2008: 149) penyusunan instrumen

dimulai dengan membuat definisi operasional dari

variabel penelitian, dan selanjutnya ditentukan

indikator yang akan diukur. Dari indikator ini

kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan

atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan

instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi

instrumen.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti

melakukan penyusunan instrumen mendeskripsikan

pengeruh kecerdasan intrapersonal terhadap minat

wirausaha mahasiswa LP3I Jakarta Kampus Jakarta

Utara adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Skala Pengaruh Kecerdasan

Intrapersonal terhadap minat wirausaha

1) Membuat definisi operasional

Page 31: Laporan penelitian

kecerdasan intrapersonal merupakan sebuah dimensi

dimana seseorang dapat menilai orang lain secara

lebih luas. Pada intinya kecerdasan

intrapersonal membutuhkan elemen-elemen berikut :

pengatuhan yang baik terhadap diri sendiri, siapa

dirinya, apa kekuatannya dan kelemahannya, apa

tujuannya, dan apa cara yang terbaik untuk

mencapainya; bagaimana membangun kesuksesan

dirinya; bagaimana belajar dari berbagai

pengalaman yang telah terjadi apapun hasilnya,

memiliki karakter mental yang akurat tentang

dirinya sebagai manusia baik secara individu

maupun bersama orang lain, mampu memonitor, dan

mampu membawa perubahan pada karakter mentalnya

jika diperlukan.

2) Membuat kisi-kisi kuisioner

Page 32: Laporan penelitian

Tabel 1. Kisi-kisi kuisionerNo Indikator Pernyataan Jumlah1 Intrapers

onalKemampuan mengenali identitas diri

1,2,3,4,5,6,7

7

Kemampuan mengendalikan dan memotivasi diri

8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,

10

Kemandirian 18,19,20,21,22,23,24,25

8

2 Minat wirausaha

Percaya diri 26,27,28,29

4

Berorientasikan tugas dan hasil

30,31 2

Berani mengambil resiko

32,33 2

Kepemimpinan 34,35 2Keorisinilan 36,37 2

Berorientasike masa depan

38,39 2

Jujur dan tekun

40,41 2

3) Menyusun item kuisioner

Page 33: Laporan penelitian

Setiap pernyataan dalam skala dilengkapi 4

pilihan jawaban berupa simtom kecerdasan

intrapersonal yang berpengaruh terhadap minat

berwirausaha. Skor untuk skala pengaruh

kecerdasan intrapersonal terhadap minat

wirausaha yaitu 1, 2, 3, 4. Item skala dapat

dilihat pada lampiran.

2. Validitas dan Reliabilitas

a. Uji validitas instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168)

validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,

instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Uji validitas instrumen

dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

instrumen penelitian mampu mencerminkan isi

sesuai dengan hal dan sifat yang diukur.

Page 34: Laporan penelitian

Artinya, setiap butir instrumen telah benar-

benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat

bangun konsep yang menjadi dasar penyusunan

instrumen.

Uji validitas skala ini dibantu dengan

menggunakan program komputer SPSS versi 11.

Saifuddin Azwar (2009: 103) menuturkan bahwa

validitas kuisioner lebih ditentukan oleh

kejelasan tujuan dan lingkup informasi yang

hendak diungkap, sedangkan validitas skala

psikologi lebih ditentukan oleh kejelasan konsep

psikologis yang hendak diukur dan

operasionalisasinya.

Saifuddin Azwar mengemukakan bahwa

menyeleksi item sebagai kriteria pemilihan item

berdasarkan korelasi item total, biasanya

digunakan batasan r ≥

0,30. Semua item yang mencapai koefesien

korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap

memuaskan. Batasan ini merupakan suatu konvensi,

Page 35: Laporan penelitian

sehingga penyusun tes boleh menentukan sendiri

batasan daya diskriminasi item dengan

pertimbangan isi dan tujuan skala yang disusun.

Apabila jumlahitem lolos masih belum mencukupi,

penyusun boleh menurunkan sedikit batas kriteria

misalnya menjadi 0,25, namun menurunkan batas

kriteria r dibawah 0,20 sangat tidak disarankan.

Berdasarkan pendapat diatas, peneliti

menentukan batas korelasi item r ≥ 0,30 demi

tercapainya jumlah item yang seimbang dan

mencukupi bagi keperluan penelitian. Setelah

dilakukan uji coba instrument, pada skala

pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap minat

wirausaha menghadapi Ujian Akhir Semester yang

terdapat 60 item diperoleh hasil bahwa korelasi

item/internal konsistensi item berada pada

rentangan r = 0,214 sampai dengan r = 0, 685 dan

item dianggap gugur bila nilai r dibawah 0,30.

Dari ke 50 item, terdapat 10 item yang gugur

yaitu item 20, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 34dan 42,

Page 36: Laporan penelitian

jadi jumlah item berkurang menjadi 40. Hasil uji

validitas dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Reliabilitas instrumen

Suatu Instrumen disebut reliable atau

handal jika jawaban-jawaban seseorang konsisten

(Suharsimi Arikunto, 2006:178). Reliabilitas

menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat

diandalkan sebagai alat pengumpul dataUntuk uji

reliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha

dari Cronbach (Burhan Nurdiyanto, dkk. 2003:350)

sebagai berikut :

r11=[k

k−1][1−

Ʃσb2

Ʃσt2 ]

Keterangan:

r11= reliabilitas instrumen Σσi 2 = Jumlah

varian butir

k = Banyaknya butir pertanyaan σ2 = Varian

total

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien

reliabilitas yang angkanya berkisar antara 0

Page 37: Laporan penelitian

sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien

reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin

tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien

yang semakin rendah mendekati angka 0, berarti

semakin rendah reliabilitasnya. Kategori nilai r

yaitu :

a) Antara 0,800 sampai 1,00 = sangat tinggi

b) Antara 0,600 sampai 0,799 = tinggi

c) Antara 0,400 sampai 0,599 = cukup tinggi

d) Antara 0,200 sampai 0,399 = rendah

e) Antara 0,800 sampai 0,199 = sangat rendah

Setelah dilakukan uji coba instrumen pada

skala pengaruh kecerdasan intrapersonal terhadap

minat wirausaha, diperoleh nilai reliabilitas

Alpha Cronbach sebesar 0, 725. Hal ini

menunjukan bahwa instrumen penelitian memiliki

reliabilitas yang tinggi karena berada pada

kisaran 0,600 sampai 1.

3. Teknik Analisis Data

Page 38: Laporan penelitian

a. Jenis teknik analisis data

1) Analisis data statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam

penelitian kuantitatif, dilakukan untuk

menjawab pertanyaan masalah yang mengarah

kepada gambaran variabel yang diteliti,

sehingga karakteristik yang dimiliki oleh

data tersebut dan gambaran empiris

tentang variabel yang diteliti dapat

dipahami. Ukuran yang termasuk dalam

teknik analisis statistik deskriptif

adalah distribusi frekuensi, ukuran

tendensi sentral, dan ukuran dispersi.

2) Analisis data inferensial

Analisis statistik inferensial dalam

penelitian dilakukan guna membuat

kesimpulan yang berlaku umum dimana

analisis inferensial dilakukan dalam

bentuk pengujian hipotetsis. Hasil

pengujian hipotesis inilah yang menjadi

Page 39: Laporan penelitian

dasar pembuatan generalisasi dari sampel

bagi populasi.

b. Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini sebelum dilakukan

analisis dengan regresi, dilakukan uji

persyaratan analisis dahulu.Uji persyaratan

dilakukan untuk pengujian hipotesis dapat

dilanjutkan atau tidak. Beberapa teknik yang

digunakan dalam penelitian ini untuk uji

prasyarat yaitu

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi, variabel

independen, variabel dependen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak.Model

regresi yang baik adalah distribusi normal

atau mendekati normal.Data distribusi normal

dapat dilihat dari penyebaran data (titik)

pada sumbu diagonal dari grafik dari

pengambilan keputusan.Jika data menyebar

Page 40: Laporan penelitian

disekitar garis diagonal atau mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi

normalitas.Begitu pula sebaliknya jika data

yang menyebar jauh dari garis diagonal dan

tidak mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi tidak memenuhi normalitas.

2) Uji Multikolinearitas

Bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen.Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan terdapat problem

Multikolinearitas.Model regresi yang

baikseharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen.

Untuk mendeteksinya dilakukan dengan

cara menganalisis besaran nilai toleransi dan

Variance Inflation Factor (VIF) (Ghozali,

2006) yaitu:

a) Mempunyai nilai VIF < 10

b) Mempunyai angka TOLERANCE > 10%.

Page 41: Laporan penelitian

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas, karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran

(kecil, sedang, dan besar). Cara menganalisis

asumsi Heteroskedastisitas dengan melihat

grafik scatter plot dimana :

a) Jika penyebaran data pada scatter plot teratur

dan membentuk pola tertentu (naik turun,

mengelompok menjadi satu) maka dapat

disimpulkan terjadi problem

Heteroskedastisitas,

b) Jika penyebaran data pada scatter plot tidak

teratur atau menyebar secara acak dan tidak

Page 42: Laporan penelitian

membentuk pola tertentu (naik turun,

mengelompok menjadi satu), serta tersebar

baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol)

pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak

terjadi problem Heteroskedastisitas.

c. Pengujian Kriteria Statistik

Uji signifikansi dalam penelitian ini

bertujuan untuk menguji kebenaran dan

kesalahan dari hasil hipotesis dari sampel.

Uji statistik ini terdiri :

a. Analisis regresi sederhana

Tujuan digunakannya analisis regresi linier

berganda ini adalah untuk mengetahui apakah

variabel bebas secara bersama-sama

mempengaruhi variabel terikat

Y = a + bX

Keterangan :

a = konstanta

b = Koefisien regresi

Page 43: Laporan penelitian

d. Uji Hipotesis

1) Uji statistik t

Tujuan dari uji statistik t ini adalah

untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen.

Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji

adalah apakah suatu parameter (β1) sama dengan

nol, atau H0 : β1 = 0 yang artinya adalah

apakah suatu variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen. Hipotesis alternatifnya

(Ha), parameter suatu variabel tidak sama

dengan nol, atau H0 : β ≠ 0 yang artinya

adalah variabel tersebut merupakan penjelas

yang signifikan terhadap variabel dependen

(Kuncoro (2001),

Pengambilan keputusan dengan tingkat

signifikansi (α) = 0,05 ditentukan sebagai

berikut:

Page 44: Laporan penelitian

a) Jika tingkat signifikansi t hitung > 0,05

atau t hitung < t tabel, maka H0 diterima.

b) Jika tingkat signifikansi t hitung < 0,05

atau t hitung > t tabel, maka H0 ditolak.

Keterangan:

t hitung diperoleh dengan menggunakan α = 0,05

(satu sisi) dengan dk = n-k-1 (82-1-1) = 80

Berdasarkan nilai α = 0,05 dan dk = 80

diperoleh t tabel = 1,664 (Sugiyono, 2004).

2) Uji Statistik F

Tujuan dari uji statistik F ini pada dasarnya

adalah menunjukkan apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah

apakah semua parameter dalam model sama dengan

nol atau H0 : β1 = β2 = ……= βk = 0 yang

artinya adalah semua variabel independen bukan

Page 45: Laporan penelitian

merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen.

Hipotesis alternatifnya (Ha), tidak semua

parameter simultan sama dengan nol, atau

H0 : β1 ≠ β2 ≠……≠ βk ≠ 0 yang artinya adalah

semua variabel independen secara simultan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap

variabel dependen (Kuncoro, 2001).

Kriteria pengujian :

1) Jika tingkat signifikansi F > 0,05 atau F

hitung < F tabel, maka H0 diterima.

2) Jika tingkat signifikansi F < 0,05 atau F

hitung > F tabel, maka H0 ditolak.

Keterangan: F hitung diperoleh dengan

menggunakan dk1 = 2 (variabel bebas) dengan

dk2 = n-k-1 (82-1-1) = 80

Berdasarkan α = 0,05 dan dk2 = 80 diperoleh F

tabel = 1,664 (Sugiyono, 2004).

c. Koefisien Determinasi

Page 46: Laporan penelitian

Koefisien Determinasi (R2) digunakan

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi ada diantara nol

dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

R2 yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi-variasi dependen (Kuncoro, 2001).

Intrepretasi koefisien korelasi nilai R adalah

sebagai berikut :

Tabel 2. Pedoman interpretasi koefisien korelasi :

IntervalKoefisien

Tingkat hubungan

0,00 – 0,1990,20 – 0,3990,40 – 0,5990,60 – 0,7990,80 - 1,000

Sangat rendahRendahSedangKuat

Sangat Kuat

Page 47: Laporan penelitian

Hasil dan Pembahasan

A. Analisis Deskriptif, Histogram dan frequensi

Kecerdasan Intrapersonal

1.Analisis Deskriptif Kecerdasan Intrapersonal

StatisticsTabel 3. Statistics Kecerdasarn IntrapersonalN Valid 82

Missing 0Mean 3,1117Median 3,1600Std. Deviation ,35754Minimum 1,84Maximum 3,80Sum 255,16Sumber : Hasil Olahan data, 2013

Dari data di atas terlihat bahwa rata-rata data

Kecerdasan Intrapersonal sebesar 3,1117, standar

deviasinya sebesar 0,35754 dengan nilai maksimum

sebesar 3,80 dan nilai minimum sebesar 1,84

2. Histogram Kecerdasan Intrapresonal

Gambar 1. Histogram Kecerdasan Intrapresonal

Page 48: Laporan penelitian

Dari gambar di tas terlihat data Minat Wirausaha

menyebar mendekati normal.

3. Analisis Frequensi Kecerdasan Intrapersonal

Pada analisis frequensi kecerdasan intrapersonal

dapat diketahui besarnya frequensi data dari

kecerdasan intrapersonal seperti yang ditunjukan

pada tabel berikut :

Tabel 4. Frequensi Kecerdasan IntrapersonalFrequenc

y PercentValidPercent

CumulativePercent

Valid 1,84 1 1,2 1,2 1,22,04 1 1,2 1,2 2,42,32 1 1,2 1,2 3,72,36 1 1,2 1,2 4,92,44 1 1,2 1,2 6,12,56 1 1,2 1,2 7,32,60 1 1,2 1,2 8,52,64 1 1,2 1,2 9,82,68 1 1,2 1,2 11,02,72 1 1,2 1,2 12,22,76 2 2,4 2,4 14,6

Page 49: Laporan penelitian

2,84 1 1,2 1,2 15,92,88 3 3,7 3,7 19,52,92 2 2,4 2,4 22,02,96 6 7,3 7,3 29,33,00 5 6,1 6,1 35,43,04 2 2,4 2,4 37,83,08 5 6,1 6,1 43,93,12 4 4,9 4,9 48,83,16 4 4,9 4,9 53,73,20 7 8,5 8,5 62,23,24 4 4,9 4,9 67,13,28 5 6,1 6,1 73,23,32 4 4,9 4,9 78,03,36 3 3,7 3,7 81,73,44 3 3,7 3,7 85,43,48 1 1,2 1,2 86,63,52 3 3,7 3,7 90,23,56 2 2,4 2,4 92,73,60 1 1,2 1,2 93,93,64 1 1,2 1,2 95,13,68 1 1,2 1,2 96,33,72 2 2,4 2,4 98,83,80 1 1,2 1,2 100,0Total 82 100,0 100,0

4. Analisis Deskriptif, Histogram dan frequensi

Minat Wirausaha

Analisis Deskriptif Minat Wirausaha

Statistics

Tabel 5. Statistics Minat WirausahaN Valid 82

Missing 82Mean 3,2226Median 3,2500Std. Deviation ,40422Minimum 1,69Maximum 3,94Sum 264,25

Page 50: Laporan penelitian

Dari data di atas terlihat bahwa rata-rata data

Minat Wirausaha sebesar 3,2226, standar deviasinya

sebesar 0,40422 dengan nilai maksimum sebesar 3,94

dan nilai minimum sebesar 1,69

5. Histogram Minat Wirausaha

Gambar 2. Histogram Kecerdasan Intrapresonal

Dari gambar di tas terlihat data Minat Wirausaha

menyebar mendekati normal.

6. Analisis Frequensi Minat Wirausaha

Pada analisis frequensi Minat Wirausaha dapat

diketahui besarnya frequensi data dari Minat

Page 51: Laporan penelitian

Wirausaha seperti yang ditunjukan pada tabel berikut

:

Tabel 6. Frequensi Minat WirausahaFrequenc

y PercentValidPercent

CumulativePercent

Valid 1,69 1 ,6 1,2 1,2 2,06 1 ,6 1,2 2,4 2,25 1 ,6 1,2 3,7 2,44 1 ,6 1,2 4,9 2,56 2 1,2 2,4 7,3 2,63 2 1,2 2,4 9,8 2,69 1 ,6 1,2 11,0 2,81 3 1,8 3,7 14,6 2,88 1 ,6 1,2 15,9 2,94 3 1,8 3,7 19,5 3,00 3 1,8 3,7 23,2 3,06 4 2,4 4,9 28,0 3,13 7 4,3 8,5 36,6 3,19 7 4,3 8,5 45,1 3,25 5 3,0 6,1 51,2 3,31 2 1,2 2,4 53,7 3,38 12 7,3 14,6 68,3 3,44 8 4,9 9,8 78,0 3,50 4 2,4 4,9 82,9 3,56 2 1,2 2,4 85,4 3,63 3 1,8 3,7 89,0 3,69 2 1,2 2,4 91,5 3,75 2 1,2 2,4 93,9 3,81 1 ,6 1,2 95,1 3,88 2 1,2 2,4 97,6 3,94 2 1,2 2,4 100,0 Total 82 50,0 100,0Missing

System 82 50,0

Total 164 100,0

Page 52: Laporan penelitian

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji validitas pada kuisisoner, dari

60 item terdapat 19 item tidak valid dan 41 item valid

sehingga jumlah item yang digunakan dalam penelitian

adalah 41 item. Validitas item-item tersebut terbukti

dari nilai r hitung lebih besar dari nilai r kritis

yaitu sebesar 0.3 untuk item yang valid.

Tabel 7 Uji Reliability Statisticsof Strategi PemasaranCronbach's Alpha N of Items

. 7252 60

Dari data diatas ternyata data bersifat reliable,

karena terlihat bahwa nilai koefisen alpha Cronbach

yang sebesar 0.7252 lebih besar dari 0,6

C. Uji Normalitas Kecerdasan Intrapersonal dan Minat

Wirausaha

Tabel 8. Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-WilkStatisti

c df Sig.Statisti

c df Sig.

Page 53: Laporan penelitian

Kecerdasan Intrapersonal ,097 82 ,053 ,959 82 ,010

Minat Wirausaha ,098 82 ,052 ,980 82 ,234

a Lilliefors Significance Correction

Dari analisis di atas terlihat bahwa sig. Kecerdasan

Intrapersonal Sebesar 0,053 >= 0,05 dan Minat wirausaha

Sebesar 0,052 >= 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel bersifat normal

D. Uji Analisis Regresi

Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal terhadap Minat

Wirausaha

Tabel Model Regresi Pengaruh Variabel KecerdasanIntrapersonal terhadap Minat Wirausaha

Tabel 9. Model Summary(b)

Model R R SquareAdjustedR Square

Std. Errorof theEstimate

1 ,871(a) ,758 ,755 ,20024a Predictors: (Constant), Kecerdasan Intrapersonalb Dependent Variable: Minat Wirausaha

Page 54: Laporan penelitian

Berdasarkan tabel summary di atas, nilai koefisien

korelasi R sebesar 0,871 atau korelasi antara ecerdasan

Intrapersonal terhadap Minat Wirausaha sangat kuat.

Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,758 artinya

variabel kecerdasan intrapersonal mempengaruhi minat

wirausaha sebesar 0,785 (75,8%)

Tabel 10. Koefisien Pengaruh Variabel KecerdasanIntrapersonal terhadap Minat Wirausaha

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

CollinearityStatistics

BStd.Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant) ,157 ,195 ,804 ,424

Kecerdasan Intrapersonal

,986 ,062 ,871 15,843 ,000 1,000 1,000

a Dependent Variable: Minat Wirausaha

Berdasarkan tabel koefisien dapat dibentuk persamaan

regresi sebagai berikut :

Y = 0,157 + 0,986X

Berdasarkan model regresi tersebut diperoleh koefisien

regresi variabel kecerdasan intrapersonal sebesar 0,986

yang berarti bahwa setiap terjadi peningkatan

kecerdasan intrapersonal sebesar satu satuan maka akan

Page 55: Laporan penelitian

menyebabkan peningkatan atau kenaikan minat wirausaha

sebesar 0,986. Secara umum menunjukan bahwa perubahan

kecerdasan intrapersonal ke arah positif akan diikuti

dengan peningkatan minat wirausaha.

Tabel 11. ANOVA Pengaruh Variabel KecerdasanIntrapersonal terhadap Minat Wirausaha

ANOVA(b)

Model Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 10,064 1 10,064 250,995 ,000(a)

Residual 3,208 80 ,040

Total 13,272 81a Predictors: (Constant), Kecerdasan Intrapersonalb Dependent Variable: Minat Wirausaha

Berdasarkan Tabel ANOVA, diperoleh nilai F sebesar

250,995 jadi telah dipenuhi ujiF.

E. Pembuktian pengaruh kecerdasan intrapersonal

terhadap minat wirausaha

H0 = 0 : Tidak ada hubungan antara kecerdasan

intrapersonal dengan minat wirausaha

H1 > 0 : Terdapat hubungan antara kecerdasan

intrapersonal dengan minat wirausaha

Page 56: Laporan penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang termuat dalam

summary, nilai R sebesar 0,871 yang berarti bahwa

terdapat hubungan antara kecerdasan intrapersonal

dengan minat wirausaha

F. Besarnya pengaruh kecerdasan intrapersonal per-

indikator terhadap minat wirausaha

Untuk lebih jelasnya pengaruh kecerdasan intrapersonal

per-indikator terhadap minat wirausaha dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 12. Jumlah Pengaruh Kecerdasan Intrapersonal perIndikatorNo Indikator Jumlah acuan

pengaruh1 Pengetahuan tentang diri secara

umum250

2 Pengharapan diri sendiri 274*3 Penilaian terhadap diri sendiri 2694 Perencanaan jangka panjang dan

pendek245

5 Penggunaan skala prioritasdalam melakukan kegiatan

242

6 Sikap asertif 226

Page 57: Laporan penelitian

7 Sumber motivasi 270*8 Mengelola motivasi 2439 Pengelolaan pikiran 24310 Emosi 25411 Kesadaran nilai 26512 Pembuatan keputusan karir 26013 Ketekunan dalam bekerja 270*14 Hubungan sosialisasi 268

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa indikator

kecerdasan intrapersnonal secara umum memiliki pengaruh

yang tidak jauh berbeda terhadap minat wirausaha. Dari

14 indikator ada tiga indikator yang memiliki pengaruh

lebih besar yaitu pertama adalah pengharapan diri

sendiri dengan jumlah 274, kemudian kedua yaitu sumber

motivasi dan ketekunan dalam bekerja dengan jumlah 270.

Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan

kecerdasan intrapersonal terhadap minat wirausaha.

Page 58: Laporan penelitian

2. Terdapat korelasi positif antara kecerdasan

intrapersonal terhadap minat wirausaha yang

ditunjukkan oleh koefisien korelasi ( R ) sebesar

0.871 (sangat tinggi)

3. Indikator kecerdasan intrapersonal yang memiliki

pengaruh paling besar pengaharapan diri sendiri dengan

jumlah 274

Page 59: Laporan penelitian

Daftar Pustaka

Ahman, Eeng., dan Epi Indriani. 2007. Membina kompetensiekonomi. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Browning, Geil. 2010. Menyadap Ilmu Kesuksesan BaruEmergenetics. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Endang dan Resminingsih. 2010. Bahan dasar untuk pelayanankonseling. Jakarta: PT Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Faisal, Amir., dan Zulfanah. 2008. Menyiapkan anak jadijuara. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Gardner, Howard. 2004. Changing Minds (seni mengubah pikirankita dan orang lain). Penerjemah Luki Nugraha. Jakarta:PT Transmedia.

Gunawan, Adi. W. 2011. Born to be a genius (kunci mengangkatharta karun dalam diri anda). Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

Hisrich, Robert. D., dkk. 2008. EntrepreneurshipKewirausahaan edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

Hoerr, Thomas. R. 2007. Multiple Intelligences. Penerjemah AryNilandari. Jakarta: PT Mizan Pustaka.

Istijanto Oei. 2010. Jurus-jurus sakti wirausaha. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Page 60: Laporan penelitian

Jati Sutomo. 2007. Menjadi Entrepreneur Jepolan. Jakarta: Republika Penerbit.

Olivia, Femi. Mendampingi anak belajar. 2010. Jakarta: PTElek Media Komputindo.

Olivia, Femi., dan Lita Ariani. Inner Healing @ School.2010. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Suhardi dkk. 2007. Kewirausahaan (membangun usaha suksessejak usia muda. Jakarta: Salemba empat Tim LiteraturMedia Sukses. 2009. Ekonomi SMA. Jakarta: PTGramedia Widiasarana Indonesia.

Tailor, M. 2000. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R &F,. Bandung: Alfabeta.

Widjajanta, Bambang, dkk. 2007. Mengasah kemampuanekonomi. Bandung: Citra Praya.

Yuli Budiarti, E. 2013. MINAT Mahasiswa Menjadi Wirausaha.14, 1, hlm. 89-101.