LAPORAN PELAKSANAAN KONSELING KARIER
A. PENDAHULUAN1. Rasional Pelaksanaan Konseling KarierDari
perkembangan zaman ini memiliki pengaruh pada perkembangan di
kehidupan sehari-hari termasuk didalamnya pemilihan pekerjaan dan
perkembangan karier yang sesuai dengan diri. Pekerjaan tidak akan
bisa dipisahkan dari kehidupan individu. Terkadang pekerjaan dan
karier seringkali disamakan, pekerjaan terdiri dari aspek
mengerjakan dan aspek imbalan tanpa ada aspek psikologis jadi
individu tidak membutuhkan kesenangan, kesesuaian dan pemilihan.
Seseorang bekerja karena harus dan butuh untuk bekerja. Ketika
masuk pada pekerjaan tertentu, individu kemungkinan besar akan
menemukan istilah jabatan. Jabatan merupakan tangga struktual yang
boleh didaki individu untuk bisa sampai ke tingkat teratas dalam
perkembangan karier. Sayangnya, tidak semudah pekerjaan yang bisa
dilakukan begitu saja, jabatan perlu memerlukan karakteristik lebih
khusus yaitu memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan
individu untuk bisa naik kelevel yang tinggi.Dalam lingkup sempit
karier dimaknai sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai panggilan
hidup dan pekerjaan yang meresap ke dalam hidup, mewarnai pola
pikiran, tumbuh atau berkembang sebagai gaya hidup (life style).
Secara luas Gybers (1983) menjabarkan karier ke dalam tiga ranah
yaitu pernana hidup (life role), lingkup kehidupan (life setting)
dan peristiwa hidup (live event). Jadi kombinasi aspek fisik,
psikis, sosial, edukasi dan kesempatan dalam pembentukan karier
individu pada keseluruhan jangka hidup individu (life span). Dalam
menentukan karier terkadang individu masih mengalami kesulitan atau
masalah karier dalam membuat konsep karier atau perkembangan karier
kedepan disini konseling karier berperan untuk membuat konsep
karier dan perkembangan karier kedepan. Konseling karier ini
sendiri adalah proses pemberian bantuan yang bertujuan untuk
membantu individu memfasilitasi permasalhan dalam hubungannya
dengan perkembangan karier (meliputi proses untuk mengenal,
mengeksplorasi, memilih, masuk menyesuaikan diri dan meningkatkan
kariernya).2. KonfidensialitasKonfidensialitas merupakan prinsip
dalam menjaga kerahasiaan konseli. Asas kerahasiaan merupakan kode
etik seorang konselor. Asas konselor merupakan asas kunci dalam
upaya konseling. Dalam hal ini masalah yang dihadapi konseli tidak
akan disampaikan kepada orang lain yang tidak berkepentingan.
Segala sesuatu yang disampaikan oleh konseli kepada konselor akan
dijaga kerahasiaannya. Jika asas ini benar-benar dilakukan maka
konselor akan mendapat kepercayaan dari konseli dan layanan
konseling akan dimanfaatkan secara baik oleh konseli, akan tetapi
jika sebaliknya konselor tidak menerapkan asas kerahasiaan tersebut
maka konseli tidak akan menaruh kepercayaannya kepada konselor dan
konselor akan kehilangan dari kepercayaan konseli.
3. Identitas Konselia. Proses Menemukan KonseliKonseli adalah
salah satu teman konselor dimana dulu sempat tinggal di kost yang
sama. Dulu konseli pernah menceritakan kebingungan kariernya karena
jurusan konseli saat ini bukan pilihan diri sendiri namun pilihan
dari orang tua konseli dan konseli saat itu belum memiliki
pandangan mengenai kariernya kedepan. Kemudian konselor menghubungi
konseli dan membuat janji dengan konseli untuk bertemu dan
menanyakan kembali kepada konseli apakah masih merasa bingung
mengenai kariernya dan ternyata konseli masih merasa bingung untuk
menentukan kariernya. Konseli pun bersedia untuk melakukan
konseling mengenai karier dimasa depan.b. Ringkasan MasalahSaat ini
konseli menempuh kuliah di Fakultas FKIP dengan jurusan Bahasa
Inggris semester 5, jurusan FKIP ini bukanlah keinginan konseli
sendiri tetapi keinginan dari ibu konseli dimana ibu konseli
menginginkan konseli menjadi seorang guru namun untuk jurusannya
sendiri yaitu bahasa inggris adalah keinginan konseli sendiri
karena konseli merasa menguasi atau menyukai pelajaran bahasa
inggris saat SMA. Setelah lulus kuliah konseli sudah memiliki
pandangan untuk menjadi guru Bahasa Inggris namun konseli bingung
akan menjadi guru di SD atau SMP karena konseli sendiri belum
mengetahui peluang kemungkinan besar untuk diterima. Sehingga
masalah konseli disini masih belum dapat menentukan atau memutuskan
untuk menjadi guru SD atau SMP, jadi masalah konseli adalah konseli
tidak dapat membuat keputusan mengenai karier (indecisiveness).c.
Identitas KonseliNama Lengkap: Diah WahyuniNama Panggilan:
DiahTempat/Tanggal Lahir: Mojokerto, 11 Juni 1994Jenis Kelamin:
PerempuanAgama: IslamPendidikan: Penguruan TinggiAlamat: Jl.
Arumba, Arumba Hill RecidenceHobi: MelukisAnak ke: Pertama dari
satu bersaudaraNama Ayah: Alm. Edi SuprayinthoPendidikan Ayah:
-Pekerjaan: -Nama Ibu: KartiniPendidikan: SMPPekerjaan Ibu:
SwastaLatar Belakang Budaya: Jawa
B. PELAKSANAAN KONSELING KARIER1. Waktu dan Tempat
PelaksanaanPertemuan dengan konselo dilaksanakan sebagai berikut
:Hari / TanggalWaktuTempatKeterangan
Kamis, 4 Des 201413.00 14.00Di Kos KonseliSesi I, Wawancara awal
dan Asesmen
Jumat, 5 Des 201413.00 14.00Dirumah KonselorSesi II, Hasil
asesmen & Goal Setting
Jumat, 19 Des 201416.00 17.00Di CafeSesi III, Intervensi I
Sabtu, 20 Des 201416.00 17.00Di CafeSesi IV, Intervensi II &
Terminasi
2. Tabel Keterlaksanaan Tahapan Konseling Karier
NoTahapTerlaksanaTidak TerlaksanaKeterangan
1Wawancara awalBaik
2AsesmenCukup
3Goal SettingBaik
4IntervensiBaik
5TerminasiBaik
3. Jabaran Keterlaksanaan Tahapan Konseling Karier1. Wawancara
AwalTujuan Pelaksanaan:Dalam wawancara awal ini dilaksanakan untuk
mengumpulkan informasi mengenai masalah karier konseli. Menggali
data hal-hal apa saja yang terkait dengan masalah karier yang
dihadapi saat ini dari masalah yang diceritakan konselor dapat
menyimpulkan atau mengetahui masalah apa dihadapi. Membantu konseli
untuk menemukan solusi mengenai masalahnya dengan cara berpikir
bersama secara rasional dan konseli juga dapat membuat keputusan
mengenai masalah yang dihadapi.Cara melaksanakan:Sub Langkah
WawancaraApa yang dilakukan oleh konselorApa yang dilakukan oleh
Konseli
Wawancara pertamaMembangun raport seperti menanyakan kabar dan
kegiatan sehari-hari, dari membangun rapot ini konseli dapat lebih
terbuka untuk menceritakan masalahnya.Merespon pembangunan raport,
menjawab dan menceritakan kegiatannya sehari-hari.
Wawancara dasar asesmenKonselor memulai untuk menggali atau
mencari informasi mengenai masalah karier konseli dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terkait karier konseli dimana konseli merasa
bingung atau tidak dapat menentukan pilihan mengenai
kariernya.Konseli menceritakan masalah yang dialami terkait
kariernya dimana konseli belum dapat menentukan keputusannya
mengenai kariernya.
Identifikasi cognitive clarityKonselor mengidentifikasi
cognitive clarity konseli dimana setelah konselor mengetahui
ketidakjelasan dari pemikiran konseli, konselor berupaya untuk
menghilangkan ketidakjelasan pemikiran konseli. Setelah itu
konselor memetakan kejelasan pemikiran konseli.Konseli mulai
membuka pikirannya untuk menyadari akan kesalahan pemikiran
konseli.
Mengenali permasalahan karierKonselor menggali masalah konseli
yang dimana konseli merasa bingung untuk menentukan pilihan
kariernya dengan mengajukan pertanyaan alasan apa yang membuat
konseli merasa bingung dan yang membuat konseli bingung adalah rasa
takut, konselor mengajukan pertanyaan alasan mengapa konseli
takut.Konseli menjelaskan alasan mengapa ia merasa bingung dan
menceritakan keadaannya saat ini dalam menentukan keputusan
mengenai kariernya.
Memunculkan tujuan awalKonselor mengarahkan konseli untuk
menetapkan tujuanKonseli memulai untuk menetapkan tujuan awal.
Data yang Diperoleh dari hasil wawancara awal :a. Wawancara
pertama pembinaan hubungan dan structuringDalam wawancara awal
konselor membangun raport dengan konseli agar konseli merasa gugup
atau canggung ketika mengutarakan masalah karier yang dihadapi dan
konseli dengan terbuka menyampaikan informasi-informasi yang
diperlukan oleh konselor. Konseli datang pada konselor untuk dapat
menceritakan masalah kariernya karena konseli merasa bingung untuk
menentukan pilihannya terkait karier.b. Wawancara sebagai dasar
dalam asesmenDalam wawancara dasar ini konselor menggali atau
mencari informasi terkait kebinggungan konseli, dimana konseli
merasa bingung untuk mennetukan pilihanya untuk menjadi guru bahasa
inggris di SD atau di SMP kemudian konselor menanyakan alasan
mengapa konseli bingung konseli mengatakan bahwa pilihannya untuk
menjadi guru bukannya keputusannya sendiri tetapi keinginan dari
ibunya. Konseli memiliki keinginan untuk menjadi guru bahasa
inggris di SMP karena menurut konseli menjadi guru bahasa inggris
SD peluangnya dapat dikatakan kecil, konseli sendiri pun juga tidak
memiliki keinginan untuk menjadi guru bahasa inggris di SMA karena
konseli merasa siswa-siswa SMA dirasa sulit untuk diajak bekerja
sama karena perilaku mereka yang nakal dan sudah memasuki usia
remaja. c. Identifikasi cognitive clarityKetika konseli mengatakan
untuk menjadi guru di SMP konseli masih terlihat ragu-ragu karena
konseli sendiri merasa takut untuk berhadapan dengan siswa-siswa
yang nakal yang sulit untuk diatur dan memiliki pikiran yang
kritis, disini konseli takut tidak dapat menghadapi siswanya dan
tidak tahu apa yang nantinya akan dilakukan. Dari rasa takut ini
konseli masih merasa bimbang dengan keputusannya dan konseli juga
tidak memiliki pilihan lain karena konseli juga tidak memiliki
ketertarikan untuk menjadi guru bahasa inggris di sekolah SMA yang
dirasa bahwa siswa SMA lebih sulit untuk diatur daripada siswa SMP
karena siswa SMA sudah memasuki masa-masa remaja yang selalu
memiliki pikiran sendiri. Pada perkulihan konseli mendapatkan mata
kuliah yaitu magang di sekolah sebagai pengajar pada magang pertama
konseli ditempatkan pada sekolah SMP dan magang kedua konseli
ditempatkan pada sekolah SMA dari pengalaman magang tersebut
konseli mendapat pelajaran baru dan informasi baru mengenai proses
mengajar secara langsung berhadapan dengan siswa-siswa sekolah.d.
Mengenali permasalahan konseliPermasalahan dalam pemilihan karier
konseli sendiri itu adalah rasa takut dirisakan oleh konseli dimana
konseli tidak merasa yakin dengan keputusannya dan konseli tidak
merasa percaya diri ketika nanti konseli menjadi guru dan mengajar
siswa-siswanya. Perasaan takut inilah yang menyebabkan konseli
mengalami kesulitan atau tidak dapat menentukan pilihannya terkau
karier konseli.
e. Memunculkan tujuan awalKonseli mulai untuk menentapkan atau
memetakan tujuannya terkait kariernya, dimana konseli mencoba untuk
memutuskan apa yang akan dipilih dan mulai untuk memikirkan apa
yang akan dilakukannya untuk mencapai tujuannya tersebut.
2. AsesmenTujuan Pelaksanaan:Dalam wawancara awal konseli
mengatakan bahwa mengambil kuliah pada bidang guru bukanlan
pilihannya namun orang tua, konseli juga tidak mengetahui minat
yang dimiliki pada bidang apa. Tujuan dari asesmen ini adalah untuk
mengetahui apakah tipe kepribadian konseli sesuai dengan jurusan
yang ditempuhnya saat ini dan membantu konseli untuk mengetahui
minat konseli pada bidang apa.Cara melaksanakan:Metode AsemenTeknik
PelaksanaanAlasan Penggunaanmetode asesmen
Asesmen kepribadian (Holland)Konseli diminta untuk memilih
pernyataan yang dimana dari pernyataan tersebut yang paling disukai
oleh subyek dengan memberikan lingkaran pada Y atau T, Y untuk Ya
sedangkan T untuk TidakMembantu konseli untuk menemukan kecocokan
antar aspek yang ada dalam diri dengan suatu pilihan suatu bidang
pekerjaan atau jurusan studi yang dipilihnya sehingga konseli dapat
memahami tipe kepribadian konseli
Asesmen minat(RMIB)Konseli diminta untuk memberikan angka 1
samapi 12 untuk disetiap pekerjaan dari 12 pekerjaan, dimana 1
untuk pekerjaan yang paling disukai sedangkan 12 pekerjaan yang
paling tidak disukaiMembantu konseli untuk menentukan minat
utamanya yang kemudian disesuaikan dengan studi konseli yang
terdapat pada lingkungan sekitarnya
Penyimpulan hasil asesmen :Pertama, hasil metode asesmen
kepribadian Holland yaitu skor tertinggi konseli adalah sosial
dimana individu dengan tipe ini cenderung lebih menyukai
berinteraksi sosial, senang bergaul, memperhatikan masalah-masalah
sosial, berorientasi pada layanan masyarakat dan tertarik pada
kegiatan pendidikan. Sehingga dari hasil asesmen ini tipe
kepribadian konseli sesuai dengan jurusan yang ditempuh karena
pekerjaan guru akan lebih banyak berinteraksi dengan orang-orang
termasuk siswanya, lingkungan sekolah dan orang tua siswa. Kedua,
hasil metode asesmen minat RMIB yaitu minat tertinggi konseli
adalah aesthetic dimana minat pada bidang aesthetic ini berhubungan
denganpekerjaan yang cenderung dengan karya seni sehingga memiliki
kreativitas yang tinggi. Seorang guru juga tidak hanya pintar untuk
melakukan interaksi dengan siswanya namun guru dalam proses
mengajar juga harus memiliki kreativitas untuk menciptakan hal-hal
yang baru dalam mengajar agar siswa-siswa merasa tidak bosan dengan
proses pembelajaran, membuat proses pembelajaran dengan metode
baru.
3. Penentuan Goal SettingTujuan Pelaksanaan :Dari wawancara awal
dan hasil asemen sebelumnya konseli dapat memetakan tujuannya
dimasa depan. Dari tujuan tersebut yang berasal dari dalam diri
konseli dapat membuat rencana dari masalah karier yang dihadapi
sehingga konseli tau apa yang diinginkan dan bagaimana konseli
untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu dalam pelaksanaan goal
setting ini konseli juga menyusun tujuan secara spesifik, realitas
dan jelas.
Cara melaksanakan:Tujuan UmumSpesifikasi TujuanEvaluasi
PencapaianTujuan
Konseli dapat memutuskan pilihannya terkait karier, dapat
menentukan untuk menjadi guru bahsa inggris di SD atau SMPKonseli
ingin menjadi guru SMP dibandingkan menjadi guru SD dengan
menjadikan pengalamannya kemarin yaitu magang di SMP untuk menjadi
bekal.Konseli berusaha untuk memaksimalkan kelebihan yang dimiliki
oleh konseli dalam kariernya di masa depan sehingga konseli merasa
ia mampu untuk menjadi seorang guru dan konseli ingin meningkatkan
potensi yang dimilikinya sehingga dapat mengajar siswanya dengan
baik dan menjadi guru yang baik.
4. Metode IntervensiTujuan Intervensi:Dalam intervensi ini
membantu konseli untuk memutuskan pilihannya dalam karier dan
membantu konseli untuk mencapai tujuannya. Sehingga nanti konseli
dapat mengembangkan kariernya di masa depan dan dapat menilai
kemampuan yang dimiliki oleh konseli.Metode IntervensiArea
PermasalahanTarget IntervensiMetode Intervensi
Konseli tidak merasa percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki
berhadpan sehingga konseli merasa takut ketika nanti berhadapan
dengan siswanya.Hal yang menjadi target intervensi adalah konseli
dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dan konseli dapat
mengurangi rasa takut yang dirasakan ketika nanti berhadapan dengan
siswanya.Role play
Konseli merasa bingung dengan menentukan pilihannya untuk
menjadi guru bahasa inggris di SD atau SMPHal yang menjadi target
intervensi adalah konseli dapat menentukan pilihannya dan dapat
menganalisa hambatan-hambatan dari pekerjaan tersebut sehingga
konseli dapat membuat tindakan apa yang akan dilakukanUsing
Decision-Making AIDS
Pelaksanaan
IntervensiSesiTujuanHari/Tanggal/WaktuTempatKegiatan
IKonseli dapat mengembangkan strategi apa yang akan dilakukan
dalam pekerjaannya dan mengembangkan rasa percaya dirinya.Jumat, 19
Des 2014Di CafeKonseli bermain peran dengan konselor dimana konseli
berperan sebagai seorang guru yang berhadapan dengan siswa yang
memiliki pemikiran kritis dan bandel. Konseli juga menilai diri
sendiri mengenai peran yang telah dimainkannya.
IIKonseli dapat menentukan keputusannya terkait karier dan
menganalisis keputusannyaSabtu, 20 Des 2014Di Cefe Konseli diminta
untuk menganalisis hambatan-hambatan mengenai pekerjaannya.
Hasil IntervensiDari intervensi yang dilakukan dengan
menggunakan teknik Role Play dan Using Decision-Making AIDS,
konseli mulai untuk meningkatkan rasa percaya dirinya dan kemampuan
dimiliki setalah melakukan bermain peran sehingga konseli berusaha
untuk mengurangi rasa takutnya ketika nanti konseli berhadapan
dengan siswa-siswa, selain itu konseli juga menilai dirinya sendiri
mengenai kemampuan yang dimilikinya dan konseli juga menganalisis
hambatan-hambatan apa saja nanti mengenai pekerjaannya. Setelah
konseli menganalisa hambatan-hambatan apa saja konseli tidak
menjadikan hambatan tersebut sebagai penghalang akan tetapi konseli
menjadi ingin meningkatkan apa yang saat ini dimilikinya. Dari
intervensi ini konseli telah dapat menentukan keputusannya untuk
menjadi guru bahasa inggris di SMP.
5. TerminasiTujuan Pelaksanaan :Mengakhiri konseling karier
dengan membahas atau menyimpulkan tahapan-tahapan sebelumnya dan
memastikan untuk pengambilan keputusan konseli kemudian membahas
hambatan-hambatan apa yang nanti akan dialami dan acara untuk
mengatasinya. Kemudian melakukan evaluasi mengenai perkembangan
konseli setelah mengikuti konseling karier.Cara melaksanakan :Sub
langkah terminasiApa yang dilakukan oleh konselorApa yang dilakukan
oleh konseli
PerangkumanKonselor melakukan review mengenai kegiatan terkait
wawancara, asesmen dan intervensi.Konseli menambahkan hasil review
yang dilakukan konselor.
Pengambilan keputusanKonselor menanyakan kepastian pengambilan
keputusan konseli terkait kariernya.Konseli mengambil keputusan
untuk menjadi guru bahasa inggris di SMP.
Identifikasi hambatanKonselor menanyakan hambatan-hambatan apa
saja yang nanti dapat menghambat pencapaian tujuan konseli dan
terkait karier konseli. Konseli mengatakan bahwa hambatan dari
pilihannya tersebut ada rasa takut untuk berhadapan denga n siswa
yang berpikiran kritis dan nakal.
Rencana tindakan selanjutnyaKonselor menanyakan tindakan atau
usaha apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuannya.Konseli
mengatakan bahwa konseli ingin memaksimalkan kelebihan yang
dimiliki dan meningkatkan potensi yang dimiliki.
Rencana evaluasi & monitoringKonselor menanyakan bagaimana
perkembang karier konseli selama mengikuti konseling.Konseli
mengatakan bahwa konseli telah dapat menentukan pilihannya dan
konseli yakin dengan keputusan yang diambil.
Catatan khusus keterlaksanaan konseling karier:Dalam konseling
karier konselor telah melakukannya sesuai dengan langkah-langkah
dalam konseling karier yaitu wawancara awal kemudian asesmen dimana
dalam asesmen ini konselor menggunakan metode asesmen kepribadian
dan minat setelah itu melakukan intervensi dimana konselor
menggunakan teknik role play dan using decision making AIDS setelah
terlaksana maka melakukan terminasi akhir untuk mengakhiri kegiatan
konseling karier.Dalam pelakasanaan konseling karier ini
berlangsung terdapat kelebihan dan kelemahan diantaranya
kelebihannya yaitu konselor mendapatkan pengalaman dalam praktik
konseling karier selain itu konselor juga bisa melatih ilmu yang
telah didapat, menggali informasi mengenai masalah yang dihadapi
oleh konseli dari pertemuan konseling ini konselor dapat membangun
hubungan yang lebih erat. Sedangkan untuk kelemahannya yaitu
konselor masih merasa bingung dalam melakukan konseling karier,
masih belum memahami atau menguasi setiap teknik-teknik dalam
konseling karier sehingga konselor sangat terlihat konselor bingung
untuk melakukan probing atau pertanyaan selanjutnya yang akan
ditanyakan oleh konseli.
C. ANALISA DAN BAHASAN1. Rumusan masalah utama konseli berkaitan
dengan karierDalam masalah karier yang dihadapi oleh konseli adalah
konseli masih merasa bingung karena konseli tidak dapat memutuskan
untuk memilih kariernya yaitu menjadi guru bahasa inggris di SD
atau SMP. Alasan konseli tidak dapat memutuskan pilihannya yaitu
karena konseli merasa tidak percaya diri dengan kemampuan yang
dimilikinya sehingga konseli merasa takut dengan keputusan yang
dipilih. Awalnya dalam pemilihan jurusan sekarang ini adalah
keinginan dari orang tua konseli bukan keinginan sendiri sehingga
dalam pemilihan karier kedepannya subyek merasa bingung untuk
menentukan pilihannya. Disini konseli juga tidak mengetahui
bagaimana minat subyek sebenarnya sehingga subyek merasa nyaman
saja dengan jurusannya saat ini. Dilihat dari masalah konseli ini
dengan mengkaitkannya dengan teori bahwa jenis masalah konseli ini
adalah indencisiveness dimana konseli masih merasa bingung atau
kesulitan untuk menentukan pilihannya terkait karier dimasa depan.
Apakah untuk memilih pilihan menjadi guru di SD atau SMP, disisi
lain dalam masalah ini juga terdapat cognitive clarity sehingga
konseli tidak dapat memutuskan pilihannya dan merasa ragu atau
takut untuk memilih.
2. Analisa kesesuaian pelaksanaan konseling karier dengan teori
perkembangan karierBagaimana pelaksanaan langkah IKonseling
KarierPada langkah I ini konselor menggali informasi mengenai
kebingungan yang dialami oleh konseli yang dimana konseli tidak
dapat menetukan pilihannya untuk menjadi guru bahasa inggris di SD
atau SMP. Dalam menentukan pilihannya pun subyek juga masih merasa
ragu-ragu karena terdapat cognitive clarity yaitu rasa takut akan
keputusan yang diambilnya.Bagaimana teori menjelaskan langkah
IKonseling KarierDari teori Brown & Brooks dalam karier
terdapat 6 permasalahan kasus dalam karier,dilihat dari masalah
yang dialami oleh konseli, jenis masalah konseli adalah
indeciveness dimana konseli masih belum dapat untuk memutuskan atau
menentukan keputusannya.
Dapat Dibuktikan dengan video / rekaman :Sesi I &
II_Wawancara Awal & Pelaksanaan Asesmen_Diah Wahyuni
Kesimpulan : Dalam wawancara awal ini konselor menggali
informasi terkait masalah karier yang dialami oleh konseli, dimana
saat ini konseli merasa bingung untuk menentukan pilihannya untuk
menjadi guru bahasa inggris di SD atau SMP. Dalam konseling
pemilihannya pun terdapat cognitive clarity yaitu rasa takut yang
dialami konseli ketika pengambilan keputusan tersebut. Dari masalah
yang dihadapi oleh konseli, jenis masalah konseli ini adalah
indeciveness dimana ketidakmampuan dalam mengambil keputusan
karier.
Bagaimana pelaksanaan langkah IIKonseling KarierDalam langkah II
ini konselor melakukan asesmen kepada konseli dimana metode asesmen
yang digunakan adalah metode asesmen kepribadian dan minat dimana
metode asesmen menggunakan alat tes Holland sedangkan metode
asesmen minat menggunakan alat tes RMIB, tujuannya untuk mengetahui
kepribadian dan minat yang dimiliki oleh konseli.Bagaimana teori
menjelaskan langkah IIKonseling KarierDari teori Holland ini
berusaha menjelaskan soal pilhan perkejan dari sudut lingkungan
kerja, pribadi dan perkembanganya, dan interaksi pribadi dengan
lingkunganya.
Dapat Dibuktikan dengan video / rekaman :Sesi II & III_Hasil
Asesmen & Goal Setting_Diah Wahyuni
Kesimpulan : Dari asesmen yang telah dilakukan dengan
menggunakan metode asesmen kepribadian Holland dengan hasil skor
tertinggi yaitu pada sosial dimana sosial ini lebih banyak
berinteraksi dengan orang-orang dan mudah untuk beradaptasi dengan
lingkungan baru sedangkan untuk hasil metode asesmen minat RMIB
dengan minat tertinggi konseli yaitu pada bidang artistik atau seni
dimana individu yang memiliki minat pada bidang ini cenderung
memiliki kreativitas dan inisiatif yang tinggi. Dari hasil kedua
asesmen tersebut dapat dikatakan saling berhubungan karena seorang
guru akan lebih banyak berintiviteraksi dengan orang dan seorang
guru juga harus memiliki kreativitas untuk membentuk model
pembelajaran yang baru agar siswanya tidak merasa bosan.
Bagaimana pelaksanaan langkah IIIKonseling KarierDalam langkah
III ini yaitu goal setting dimana konselor ingin mengetahui
bagaimana tujuan konselor kedepannya dan bagaimana konseli mencapai
dari tujuannya tersebut.Bagaimana teori menjelaskan langkah
IIIKonseling KarierTeori Holland adalah konsep bahwa seseorang
memilih karir untuk memuaskan modal orientasi pribadi yang disukai
seseorang. Jika individu telah mengembangkan orientasi dominan yang
kuat, kemungkinan kepuasan dalam lingkungan kerja akan sesuai.
Dapat Dibuktikan dengan video / rekaman :Sesi II & III_Hasil
Asesmen & Goal Setting_Diah Wahyuni
Kesimpulan : Setelah konseli mengetahui hasil asesmen terkait
tipe kepribadian dan minatnya konseli membuat tujuan kedepannya
dengan menetapkan rencana kedepannya untuk berusaha memaksimalkan
kelebihan yang dimiliki oleh konseli dalam kariernya di masa depan
sehingga konseli merasa ia mampu untuk menjadi seorang guru dan
konseli ingin meningkatkan potensi yang dimilikinya sehingga dapat
mengajar siswanya dengan baik dan menjadi guru yang baik. Selain
itu konseli juga meningkatkan model belajar dan pelajaran magang
kemarin menjadi panduan konseli untuk menjadi seorang guru.
Bagaimana pelaksanaan langkah IVKonseling KarierPada langkah IV
ini konselor melakukan intervensi yaitu dengan menggunakan teknik
intervensi role play dan using decision making AIDS dimana pada
teknik role play konseli bermain peran dengan konselor dengan
setting di dalam kelas yang seolah-olah konseli sebagai guru yang
sedang menghadapi siswanya dimana dalam role play ini konseli juga
menilai kemampuan yang dimilikinya, sedangkan untuk using decision
making AIDS konseli mulai untuk memutuskan pilihannya dengan
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ada dan merencanakan
tindakan apa yang akan dilakukan.Bagaimana teori menjelaskan
langkah IVKonseling KarierDalam bermain peran ini melibatkan
pemodelan dan umpan balik sistematis digunakan untuk mengembangkan
atau memulihkan kemampua sosial yang tidak berkembang. Dalam
bermain peran dapat menilai kelemahan dalam ketererampilan sosial
dan dapat mengembangkan rasa percaya diri dalam individu. Selain
itu role play ini juga individu diminta untuk menilai kemampuan
yang dimilikinya.
Dapat Dibuktikan dengan video / rekaman :Sesi IV_Intervensi
I_Diah Wahyuni
Kesimpulan : Dari intervensi yang telah dilakukan dengan teknik
pertama yaitu bermain peran konseli berperan menjadi guru dengan
pandangan yang selama ini ia miliki setelah bermain peran konseli
menilai kemampuan yang dimilikinya dimana menurut konseli kemampuan
cukup dijadikan bekal atau acuan pada saat konseli menjadi guru.
Kemudian untuk intervensi teknik using decision making AIDS konseli
menentukan atau memutuskan pilihannya dimana konseli yakin dengan
keputusan yang diambilnya yaitu konseli memilih untuk menjadi guru
bahasa inggris di SMP pada teknik ini konseli diminta untuk
mengidentifikasi hambatan-hambatan terkait pekerjaannya dan
tindakan apa yang akan dilakukaknnya, bagi konseli hambatan tidak
dijadikan sebagai masalah dalam kariernya kedepan karena bagi
konseli setiap keputusan ada resikonya dan konseli tetap berusaha
untuk menjadi guru yang dapat mengajar siswanya dengan baik.
Bagaimana pelaksanaan langkah VKonseling KarierPada langkah V
ini konselor mengakhiri konseling karier dengan meriview kembali
hasil konseling dari sesi pertama hingga akhir, kemudian konseli
mengidentifikasi hambatan apa saja yang akan terjadi dalam
pemilihan kariernya. Setelah itu melakukan evaluasi kembali dari
konseling karier dan konselor memberikan motivasi kepada konseli
pada akhir sesi.Bagaimana teori menjelaskan langkah VKonseling
KarierTerminasi ini merupakan tahap yang dilakukan konselor untuk
mengakhiri keseluruhan proses konseling karier. Dimana dalam proses
terminasi ini terminasi dilakukan setelah pencapaian tujuan dari
konseling.
Dapat Dibuktikan dengan video / rekaman :Sesi IV &
V_Intervensi II & Terminasi_Diah Wahyuni
Kesimpulan : Dari terminasi ini konseli melakukan rencana untuk
tujuan kedepannya yaitu mematapkan tujuannya dengan meningkatkan
potensi dan memaksimalkan kelebihannya selain itu konseli juga
tidak menjadikan hambatan sebagai masalah namun konseli tetap
berusaha untuk meraih kariernya. Setelah itu konseli juga melakukan
evaluasi terhadap dirinya sendiri dimana setelah melakukan
konseling karier konseli tidak merasa ragu lagi untuk menentukan
keputusan dan perasaan takut yang selama ini dirasakan mulai
berkurang sehingga konseli yakin dengan keputusan yang dipilihnya
sekarang. Konseli juga merasa tidak bingung lagi untuk karier
kedepan seperti apa.
3. Hasil yang dicapai melalui Konseling KarierPada konseling
karier ini di wawancara awal konseli merasa bingung untuk
menentukan pilihannya untuk menjadi guru bahasa inggris di SD atau
SMP akan tetapi konseli memiliki pandangan untuk menjadi guru di
SMP namun dari keputusan tersebut konseli masih ragu-ragu atau
tidak yakin dengan keputusannya karena konseli tidak yakin dengan
kemampuan yang dimilikinya sehingga konseli merasa takut ketika
nanti konseli berhadapan dengan siswa-siswa yang memiliki pemikiran
yang kritis dan siswa nakal atau bandel yang sulit untuk diatur.
Dalam konseling ini juga konseli melakukan asesmen dan intervensi
dimana dalam asesmen bertujuan untuk konseli mengetahui tipe
kepribadian dan minat yang dimiliki konseli guna asesmen ini untuk
menjadi pendukung konseli untuk mengetahui kelebihan atau potensi
yang selama ini konseli miliki sedangkan intervensi sendiri
bertujuan untuk membantu konseli untuk menentukan keputusannya
dengan menilai dirinya sendiri dan menganalisa hambatan-hambatan
apa saja yang nanti akan muncul dalam pekerjaan yang dipilihnya.
Setelah konseli dapat menilai dirinya sendiri dengan kelebihan atau
kekurangan yang dimilikinya dan mampu menganalisa hambatan yang
akan muncul dan usaha apa yang akan dilakukan konseli, konseli
memutuskan untuk menjadi guru bahasa inggris di SMP sehingga
kebingungan konseli dan rasa takut yang dialami konseli sudah
berkurang karena konseli telah dapat memutusakan pilihannya terkait
karier konseli.
4. Hambatan yang ditemui selama pelaksanaan Konseling
KarierDalam proses konseling karier ini ada beberapa hambatan yang
dialami selama konseling oleh konselor maupun konseli, yaitu;a.
Sulit untuk mengatur waktu sehingga pertemuan dilakukan pada sela
jadwal kuliah konseli.b. Ketika jadwal konseling sudah diatur
tiba-tiba batal karena hujan, jadwal konseli yang tiba-tiba
berubah.c. Kondisi fisik yang sedang tidak baik pada konselor dan
konseli.d. Kondisi yang tidak kondusif ketika melakukan intervensi
dan terminasi akhir.
D. Penutup1. KesimpulanDari pelaksanaan konseling karier konseli
pada sesi pertama konseli menceritakan bahwa konseli tidak dapat
membuat keputusan terkait kariernya karena terdapat cognitive
clarity sehingga sullit untuk memilih, kemudian konseli melakukan
asesmen dengan menggunakan metode asesmen kepribadian dan minat
dimana hasil keduanya saling berhubungan setelah melakukan asesmen
konseli melakukan intervensi dengan role play dan using decision
making AIDS.Dari pelaksanaan konseling karier telah memutuskan
untuk menjadi guru bahasa inggris di SMP dengan menghilangkan rasa
takut dalam dirinya dan menjadikan pengalaman magang kemarin
sebagai bekal nanti untuk mengajar. Dari proses asesmen dengan
metode asesmen kpribadian dan minat konseli pun ingin meningkatkan
potensi yang dimilikinya dengan maksimal untuk dapat menjadi guru
yang baik dan dari hasil intervensi dengan menggunkan teknik role
play konseli dapat melakukan perannya sebagai guru dengan baik pada
teknik intervensi using decision making AIDS konseli memutuskan
untuk menjadi guru SD dan mengpertimbangkan segala hambatan dan
memaksimalkan usahanya untuk mengatisipasi hambatan tersebut.2.
SaranDari konseling yang telah dilakukan, adapun saran yang
disampaikan untuk konseli dan konselor yaitu:a. KonseliUntuk
meningkatkan rasa percaya diri sehingga yakin dengan kemampuan yang
dimiliki dan tidak merasa ragu atau takut lagi untuk menententukan
keputusannya terkait karier konseli. Meningatkan potensi yang
dimiliki sehingga dalam pekerjaannya nanti tidak akan mengalami
kesulitan.b. KonselorUntuk menambah atau memperdalam lagi
teknik-teknik dalam konseling karier agar dalam praktik konselor
tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya dan dapat memahami
disetiap sesinya untuk melakukan langkah apa. Konselor juga dapat
mempersiapkan diri agar dalam pelaksanaan konseling karier konselor
lebih siap.c. Konselor SelanjutnyaUntuk lebih memahami
teknik-teknik dalam konseling karier sehingga dalam praktik tidak
mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya dan mempersiapkan diri
sebelum melakukan konseling karier.
LAMPIRAN
PERTEMUAN PERTAMA WAWANCARA AWAL & ASESMENHari,
TanggalWaktuTempat
Kamis, 4 Des 201413.00 14.00Di Kos Konseli
NoKo/KiDialog VerbatimTeknik / TahapanKeterangan
1KoSelamat siangOpening
2KiIya, siang
3KoSebelumnya perkenalan terlebih dahulu nama saya Galuh Kikiany
disini saya sebagai konselor anda dimana nantinya saya akan
membantu anda untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi
sekarang, untuk sesi pertama ini kita akan berlangsung selama satu
jam kedepan. Kalau boleh tau nama mbaknya siapa?Limit
timeMenjelaskan kontrak selama konseling
4KiNama saya Diah wahyuni kartika sari
5KoBiar lebih akrab boleh saya panggil nama mbak Diah seperti
itu?
6KiIya boleh
7KoMbak Diah hari ini apa kabar?Topik NetralMembangun raport
antara konselor dengan konseli
8KiAlhamdulillah baik hari ini
9KoKegiatan sehari-hari mbak Diah sekarang ngapain aja?
10KiKegiatannya kuliah sama organisasi
11KoOrganisasi ya, berarti pintar mengatur jadwal mengatur
waktu
12KiYa kurang lebih seperti itu sih soalnya dulu juga pernah
ikut kegiatan organisasi di tingkat jurusan jadi kurang lebih
sekarang sudah agak bisa ngatur waktu dari pada dulu
13KoBerarti sekarang udah jago ngatur waktu ya
14KiYa bisa dikatakan seperti itu
15KoSudah bisa dibilang master
16KiAlhamdulillah, nggak juga sih sebenarnya hehe (tertawa)
17KoHehe (tertawa). Saya mau tau alasan mbak Diah bertemu saya
dan masalah karier yang dihadapi kedepannya seperti apa?Wawancara
AwalIdentifikasai motivasi Topik intiMembuat subyek untuk memulai
menceritakan masalahnya
18KiKalau masalah karier sebenernya saya masih bingung mau
kemana gitu kedepannya soalnya saya masuk ke universitas ini
jurusannya juga dulu itu galau gitu kan ya masih bingung mau ambil
apa jurusan lain itu nggak ada yang sesuai nah bahasa inggris juga
nggak ada kemampuan bagus gitu kan Cuma ya minatnya lebih ke bahasa
ingrris jadi minatnya lebih ke bahasa inggris, tuk mau jadi apa
jadi seperti apa kedepannya saya juga masih bingung karena orang
tua pinginnya saya jadi guru gitu kan juga sayanya nggak tau jadi
guru atau seperti apa saya juga nggak berani buat jadi guru
19KoOke yang pertama ini keinginan orang tua ya?Identifikasi
kebutuhan konseli
20KiIya
21KoMbak Diah sendiri udah merasa nyaman belum dengan kegiatan
kuliahnya sekarang dengan jurusan mbak Diah sekarang ini?
22KiAlhamdulillah sih nyaman-nyaman aja cuma karena biasanya itu
kan banyak tugas kadang juga jenuh tapi cuma masih bisa dihandel
lah
23KoBerarti sudah merasa nyaman, mungkin sudah klop sepertinya
ya dengan jurusannya?
24KiYa bisa sih ya kalau mikir jurusan lain itu mungkin nggak
nggak ada disana gitu loh bakatnya
25KoTadi mbak Diah juga bilang takut ya?Restatement
Menggali data lebih lanjut dari kata-kata konseli
26KiIya
27KoTakutnya ini kenapa?Identifikasi cognitive
clarityRestatement
Menggali data lebih lanjut dari kata-kata konseli
28KiTakutnya itu yang seperti tadi nantinya kalau saya mengajar
tidak memiliki kemampuan yang lebih dalam bahasa inggris takut itu
misalnya gini pengetahuan murid saya jauh lebih banyak dibandingkan
saya nah itu yang saya takutin nanti saya tidak bisa bisa mengajar
dengan baik
29KoBerarti mbak Diah masih merasa takut dengan diri
sendiri?Restatement
Menggali data dari konseli
30KiIya
31KoTakutnya ini takut mengajar didalam kelas atau takut
berhadapan dengan murid-muridnya?RestatementMeminta informasi dari
konseli
32KiYa dua-duanya si, takut nggak bisa ngendaliin kelas takut
nggak bisa ngajar dengan benar gitu kan takutnya nanti pasa ngajar
materinya nggak bisa sampai ke muridnya takut juga bertemu dengan
murid-murid yang terlalu kritis mungkin seperti itu
33KoMbak Diah sendiri sudah memiliki pandangan untuk mengajar di
tingkat pendidikan apa, SD, SMP atau SMA?RestatementMeminta
informasi dari konseli
34KiKalau ini sih saya pinginnya ada dua tingkatan ya yaitu SD
sama SMP kalau untuk SMA sendiri saya memang nggak beraninggak ada
niatan kesana memang terlalu tinggi bagi saya untuk SD sih enaknya
ini mereka kan masih dasar jadi nggak perlu kemampuan yang
benar-benar yang tinggi lah istilahnya Cuma kalau misalkna SMP gitu
kan otomatis muridnya itu lebih ada pengetahuan lagi terus anaknya
itu lebih kritis lebih pingin main-main jadi susah diaturnya
mungkin kalau SD itu lebih enak
35KoBerarti mbak Diah bingung antara SD dan SMP. Nah mbak Diah
bilang SD itu enak kenapa mbak Diah tidak untuk mengambil
SD?LeadMenanyakan kepastian
36KiYah gimana ya saya bingung gitu nah kan saya denger-denger
sekarang kalau SD itu mata pelajaran itu bahasa inggris itu tidak
dijadikan mata pelajaran wajib atau apa gitu kan jadi kita kan
nggak tau kedepannya seperti apa nah mungkin di akhir-akhir mau
lulus mungkin baru tau mau kemana
37KoNah untuk alasan mbak Diah takut masuk ke SMP hanya karena
alasan anak-anaknya akan memiliki pikiran yang kritis?
38KiIya
39KoDi jurusan keguruan itu ada mata kuliah seperti traning atau
nggak?RestatementMeminta informasi dari konseli
40KiIya ada sih kemarin itu sempat magang juga di SMP nah itu
pengalaman memang ada beberapamurid yang susah diatur gitu kan
pokoknya nggak mau ngedengerin gurunya sama sekali maunya main-main
semaunya sendiri nah itu yang saya nggak pingin di SMP tapi juga
apa ya istilahnya SMP itu kadang ada mata pelajaran yang khusus
yang harus dipejari nggak kaya SD semua mata pelajaran harus
dipelajari
41KoJadi bagi mbak Diah mata pelajarannya di SMP itu tidak
terlalu berat ya?Restatement
Menggali data dari konseli
42KiIya saya rasa seperti itu
43KoCuma masalahnya mbak Diah itu takut berhadapan dengan
anak-anak disekolah. Memangnya anak-anak SMP sekarang memilki
perbedaan ya dengan anak-anak SMP yang dulu?
44KiMungkin ya sepengalaman magang kemarin itu saya rasa beda
jauh gitu dengan ketika saya masih SMP dimana dulu itu bener-bener
ngedengerin guru pas lagi menyampaikan materi tapi sekarang ini
anak SMP itu susah banget buat diatur
45KoKetika mbak Diah magang apakah mbak Diah mengajar saya atau
juga ikut mengatur mereka didalam kelas?RestatementMeminta
informasi dari konseli
46KiIya kemarin saya disuruh masuk kelas memberikan materi
sekaligus mengatur mereka kan ketika kita menyampaikan materi kita
harus bisa mengendalikan kelas seperti apa itu susah sekali menurut
saya
47KoTadi mbak Diah bilang takut sekarang susah, jadi mbak Diah
itu takut mengalami kesusahan?Lead
Memperjelas informasi dari konseli
48KiIya mengalami kesusahan,seperti mengalami kesusah mengatur
mereka dan ya tadi takut anaknya kritis atau seperti apa
49KoMungkin dari pengalaman magang mbak Diah ini bisa dijadikan
sebagai pejalaran kan, jadikan dari pengalaman tersebut dapat
dijadikan pengetahuan dalam mengajar anak SMP. Nah dari pengalaman
itu sendiri apakah mbak Diah masih merasa takut dalam mengajar anak
SMP lagi?Upaya disputasi cognitive clarity
50KiMungkin sudah sedikit berkurang sih karena kemarin kan
sempet magang ditingkat kedua ini di SMA nah itu jauh jauh jauh
lebih susah dibandingkan dengan SMP gitu. Nah mungkin dari situ
mungkin saya sedikit mendapat pencerahan untuk ke SMP
51KoNah ternyata kan masih ada yang lebih susah dalam memberikan
pelajaran atau mengatur anak SMPLeadMengetahui persepsi dunia
luar
52KiIya
53KoApa dari pengalaman magang kedua ini, mbak Diah akan masih
merasa kesulitan dalam mengatur anak SMP?RestatementMeminta
informasi dari konseli
54KiYa, nggak juga sih. Yah dari pengalaman itu kan dijadikan
pelajaran ya SMA itu susahnya minta ampun lebih dari SMP seperti
dan ternyata anak SMP lebih mudah untuk mengaturnya dari pada anak
SMA
55KoNah saya juga setuju dengan pendapatnya mbak Diah, kita akan
mudah mengatur mereka anak SMP ketika kita sudah memiliki
pengalamanReassuranceMemberikan penghargaan positif pada
konseli
56KiIya
57KoDisini apakah mbak Diah masih merasa takut setelah
mendapatkan pengalaman seperti tadi?RestatementMeminta informasi
dari konseli
58KiYa mungkin kita perlu untuk mendapatkan pengalaman baru lagi
yang lebih dan nantinya juga akan terbiasa untuk menghadapi anak
SMP itu seperti apa
59KoIya saya juga setuju dengan pemikiran mbak Diah, bahwa kita
belajar dari pengalaman kita mendapatkan ilmu yang lebih banyak
jadi dari pengalaman itu kita bisa menghadapi kedepannya seperti
dalam proses mengajar nanti. Ternyata mata kuliah training ini
memiliki nilai yang positif untuk membantu mbak Diah. Jadi mbak
Diah apakah disini sudah dapat menentukan ingin ke tingkat SD atau
SMP?
60KiSaya rasa saya lebih untuk keguru SMP seperti.
61KoOke dari cerita-cerita tadi saya rasa mbak Diah sudah
memiliki pengalaman yang cukup banyak ketika nanti dihadapkan
dengan siswa SMP mbak Diah sudah memiliki persiapan. Jadi apakah
mbak Diah sudah siap nanti untuk mengajar di SMP?LeadManajemen
konsekuensi dari pengambilan keputusan
62KiInsyallah , berkaca dari pengalaman mangang satu kemarin
sepertinya saya lebih siap lagi untuk menjadi guru SMP
63KoNah saya suka dengan semangat mbak Diah yang seperti ini.
Saya juga senang kalau mbak Diah semangat seperti ini mbak Diah
sudah dapat yakin dnegan keputusan mbak Diah. Di sesi pertama ini
saya rasa kita masih memiliki waktu apakah mbak Diah setuju untuk
melakukan asesesmen?ReassuranceMemberikan penghargaan positif pada
konseli
64KiAsesmen seperti apa ya mbak?
65KoOke, disini saya akan melakukan asesmen dengan mengunakan
asesmen kepribadian yaitu metode asesmen Holland dimana metode
asesmen ini akan mengungkap kepribadian mbak Diah cenderung seperti
apa, apakah mbak Diah setuju?Pengalihan asesmen
66KiSetuju, nah kan dari asesmen ini juga saya akan mengetahui
kepribadian saya seperti apa
67KoDalam metode ini terdapat beberapa pernyataan dimana setiap
pernyataan tersebut apakah menggambarkan diri mbak Diah atau tidak.
Jika itu menggambarkan diri mbak Diah mbak Diah dapat melingkari
huruf Y yaitu Ya jika Tidak dapat melingkari huruf T. sampai disini
mbak Diah pahamPelaksanan asesmen
68KiOke, saya paham
69KoBisa dikerjakan dari sekarang mbak Diah
70Ki(14 menit) mbak yang bagian 1 2 3 saya sudah selesai ini
lalu yang dibagian belakang gimana ya mbak
KoDari kemampuan-kemampuan ini mbak Diah masuk dalam kategori
mana jika digunakan dengan angka dimana setiap angkanya memiliki
kategori. Bagaimana mbak Diah paham?
KiPaham(3 menit) sudah selesai mbak
71KoSudah selesai ya untuk metode asesmen pertama, kita lanjut
untuk asesmen kedua yaitu RMIB jadi pada RMIB ini terdapat 12 jenis
pekerjaan jadi mbak Diah memberika angka disetiap pekerjaan dari 1
sampai 12 dimana 1 adalah pekerjaan yang paling disukai
72KiAngka 1 paling disukai
73KoIya, dan sampai angka 12 pekerjaan yang tidak disukai,
bagaimana paham mbak Diah?
74KiPaham(10 menit) ini sudah selesai mbak
75KoSudah selesai ya mbak Diah. Baik, mungkin saya tidak dapat
menyampaikan hasil dari asesmen hari ini karena waktu yang tidak
mencukupi. Bagiamana kalau kita bertemu untuk di sesi selanjutnya
untuk membahas hasil asesmen, kira-kira mbak Diah biasa
kapan?Terminasi akhirLeadMenanyakan pertemuan selanjutnya
76KiGimana kalau lusa aja
77KoJam berapa mbak Diah bisa?
78KiJam segini aja nggak apa-apa kok
79KoJadi lusa kita bertemu disini dijam yang sama ya?
80KiIya
81KoBaik, terima kasih untuk hari ini.
82KiIya sama-sama
83KoSelamat siang mbak Diah
84KiSelamat siang
PERTEMUAN KEDUA ASESMEN (INTERPRETASI) & GOAL SETTINGHari,
TanggalWaktuTempat
Jumat, 5 Des 201413.00 14.00Dirumah Konselor
NoKo/KiDialog VerbatimTeknik / TahapanKeterangan
1KoSelamat sore mbak DiahOpening
2KiSore mbak
3KoBagaimana kabarnya hari ini?Topik netralMembangun raport
4KiBaik sih mbak
5KoAlhamdullilah ya kalau hari ini baik
6KiTapi aaf sebelumnya soalnya nggak sama kayak jam yang kemarin
soalnya ini baru pulang rapat tadi
7KoOh iya nggak apa-apa kok, kalau boleh tau tadi ada rapat
apa?
8KiIni ada rapat untuk persiapan untuk student day
9KoOh organisasi ya, student day itu kan yang kegiatannya setiap
minggu yang diadakan dikampus ya?
10KiIya, tiap sabtu
11KoBerarti full ya jadwalnya kalau dihitung-hitung dengan
jadwal lainnya
12KiIya
13KoHari ini saya akan menyampaikan hasil asesmen kemarin
14KiSudah selesai ya mbak?
15KoSudah ini mbak, bagaimana sudah mulai penasaran?
16KiPenasaran hehe (tertawa)
17KoSaya sampaikan sekarang ya
18KiIya
19KoJadi dari hasil asesmen kemarin dimana kita menggunakan
metode asesmen Holland dan RMIB hasilnya bikin dikatakan saling
berkaitan jika dilihat dari jurusan mbak Diah sekarang dimana hasil
dari asesmen Holland itu skor tertinggi mbak Diah yaitu pada sosial
sehingga mbak ini cenderung lebih suka berinteraksi dengan
orang-orang yang berada di lingkungan sekitar selain itu mbak Diah
cepat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru jika mbak Diah
mudah untuk berinteraksi berarti mbak Diah sendiri memiliki
kemampuan komunikasi yang baik. Nah kepribadian yang ber pada
sosial ini pekerjaannya pun juga akan lebih banyak berinteraksi
dengan orang-orang disekitarnya. Sedangkan untuk untuk di RMIB ini
mbak Diah cenderung e minta mbak Diah ini lebih pada untuk
pekerjaan seni. Nah mbak Diah ini kan akan mejadi seorang guru
berinteraksi dengan orang lain sehingga sesuai dengan hasil asesmen
dimana cenderung untuk ke sosial sedangkan RMIB lebih keseni
sedangkan guru ini harus memiliki kreativitas yang tinggi dimana
dapat untuk memberikan hal yang baru kepada murid-muridnya jadi yah
bisa dibilang kedua hasil asesmen ini saling berhubungan yaHasil
interpretasiPenyimpulan
20KiEmm (menganggukan kepala)
21KoNah ternyata dari hasil asesmen dan wawancara kemarin
ternyata sesuai, nah mbak Diah bagaimana tujuan kedepannya?Goal
settingIdentifikasi tujuan
22KiMungkin dari hasil ini saya sudah tau bahwa saya memiliki
bekal untuk bersosialisasi dilingkungan saya karena saya selalu
merasa kesulitan untuk bersosialisasi ternyata saya termasuk orang
yang mudah untuk bersosialisasi. Yah dari sini saya mungkin akan
memaksimalkan kelebihan saya ini untuk karier kedepannya
23KoNah usaha mbak Diah sendiri untuk memaksimalkan itu seperti
apa?Sepesifikasi tujuan
24KiYa saya harus tetap mengasah kemampuan saya, dan dari bekal
atau pengalaman-pengalaman yang kemarin itu saya jadikan pegangan
saya kedepannya selain itu meningkat pontensi dibidang akademik
untuk menjadi bekal supaya bisa menjadi guru yang baik, menjadi
guru yang dapat mengajar muridnya dengan baik
25KoIya saya rasa itu akan menjadi sebuah pegangan yang baik
untuk menjadi guru
26KiIya, kan menjadi guru itu juga nggak mudah perlu banyak
pengalaman
27KoIya, pengalaman itu sendiri juga yang didapatkan melalui
training. Nah dari orang tua apakah keputusan ini di
dukung?Analisis sumber daya pendukung
28KiIya didukung kan yang menginginkan saya menjadi guru itu kan
keinginan ibu saya jadi ya saya rasa keputusan ini pasti
didukung
29KoWah berarti tidak akan mengalami kesulitan lagi ya jika dari
lingkungan pun sudah mendukung. Tapi kalau ada faktor yang
menghambat mbak Diah nanti, usaha apa yang akan dilakukan?Analisis
penghambat
30KiPenghambat bagaimana?
31KoYah mempersulit mbak Diah di keadaan untuk menjadi guru
32KiYah saya tetap berusaha sih ya namanya kalau mau sukses
pasti ada hambatan jadi ya wajar aja kalau ada hambatan, tapi ya
semoga aja sih nggak ada hambatan. Yah doain saya ya mbak nanti
ketika saya jadi guru saya bisa menghadapi murid-murid yang nakal,
punya pikiran yang kritis itu
33KoIya, pasti saya doakan semoga mbak Diah suskses untuk
menjadi guru
34KiAmin
35KoSemoga mbak Diah ketika menjadi guru di sekolah lebih mudah
untuk mengajar anak-anak dengan kemampuannya mbak Diah ini, jadi
disini mbak Diah sudah dapat menentukkan tujuan kedepan ya?
36KiIya Insyallah amin
37KoSemoga mbak Diah selesai ini mbak Diah tetap bisa untuk
menentukan tujuannya bisa selalu semangat
38KiIya makasih mbak
39KoDari sesi ini sayarasa cukup sampai disini sudah tau
tujuannya kedepan seperti apa saya harap mbak Diah selalu semangat
seperti iniTerminasi akhir
40KiTerima kasih
41KoIya sama-sama mbak, saya juga ucapakan terima kasih
42KiIya sama-sama mbak, saya berterima kasih sudah membantu saya
untuk mengetahui bakat dan minat atau potensi yang saya miliki
43Ko Sama-sama mbak Diah, semoga setelah konseling ini hubungan
kita tidak putus sampai disini kita bisa menjalin komunikasi nanti.
Terima kasih mbak Diah, selamat sore
44KiSelamat sore
PERTEMUAN KETIGA INTERVENSI I (ROLE PLAY)
Hari / TanggalWaktuTempat
Jumat, 19 Des 201416.00 17.00Di caf
NoKo/KiDialog VerbatimTeknik / TahapanKeterangan
1KoSelamat sore mbak Diah
2KiSore (tersenyum)
3KoKita bertemu lagi ya hari ini. Sesi ketiga hari ini akan
berlangsung selama 60 menit kedepan.
4KiEm iya (menganggukan kepala)
5KoHari ini apa kabarnya mbak Diah?
6KiAlhamdulillah baik
7KoMasih sibuk dengan kegiatan organisasi?
8KiMasih sibuk banget, jadwal satu minggu ini full banget. Kan
sekarang dikampus itu ada dekan cup terus ini juga udah menjelang
UAS jadi sibuk banget
9KoSibuk banget ya. Tapi masih bisa mengatur waktu ya?
10KiAlhamdulillah masih bisalah
11KoBaik, sebelumnya dari wawancara kemarin mbak Diah sendiri
masih merasa bingung untuk menentukan menjadi guru SD atau SMP
dikarenakan pilihan jurusan guru ini adalah keinginan dari orang
tua mbak Diah dan mbak Diah juga sebenarnya ingin menjadi guru SMP
tapi mbak Diah takut nanti tidak bisa menghadapi siswa-siswa yang
bandel yang tidak dapat diatur dan memiliki pemikiran yang kritis
seperti itu, kemudian dari hasil asesmen pun mbak Diah ini tipe
kepribadiannya ke sosial dan minatnya pada bidang seni dari kedua
hasil asesmen ini bisa saling berhubungan jika dilihat dari karier
yang mbak Diah pilih ya
12KiIya
13KoApakah mbak Diah sampai saat ini masih memiliki pikiran atau
perasaan takut untuk berhadapan dengan anak-anak SMP?
14KiEmm ya kalau dipikir-pikir ya bisa dibilang takut bisa
dibilang nggak sih kan apa ya memang sih kemarin udah dapet magang
terus ya bisa dibilang langsung berhadapan langsung sama mereka
anak-anak SMP bisa dibilang udah punya pengalaman kayak kemarin
anak-anak yang saya ajar pas saya masuk kelas mereka ribut nggak
bisa diatur gitu nah saya takutnya ya seperti itu aja nanti
kedepannya
15KoDari pengalaman itu sendiri mbak Diah masih merasa
takut?
16KiIya
17KoBagaimana kalau saat ini kita bermain peran?
18KiMaksudnya gimana itu?
19KoOke disini nanti mbak Diah menjadi guru yang menghadapi
siswa bandel atau tidak dapat diatur dan memiliki pemikiran yang
kritis dan disini saya akan menjadi siswa tersebut. Bagaimana mbak
Diah setuju?Melakukan intervensiRole Play
20KiSetuju
21KoSebelumnya saya akan mencontohkan bagaimana nanti berhadapan
dengan siswa yang memiliki pemikiran yang kritis ketika nanti siswa
bertanya kepada guru atau saya dan saya tidak bisa menjawab saya
akan mengatakan kepada siswa tersebut mungkin disini ibu juga belum
dapat memahami hal yang seperti ini nah disini kan kita sama-sama
belajar nanti disini kita juga akan mencari hal tersebut secara
bersama-sama agar siswa tau dan ibu juga tau, sepakat ya kitaNah
mungkin seperti itu gambaran untuk role play atau bermain peran
kita. Bagaimana bisa kita coba?Modeling Konselor mencontohkan
tingkah laku yang efektif
22KiBisa-bisa, jadi disini saya niru kayak gitu ya seolah-olah
saya ini jadi guru.
23KoIya, sekarang mbak Diah mencoba bermain peran disini.
24KiOke, saya langsung mulai nih mbak?
25KoIya bisa langsung dimulai
26KiEmm maaf sebelumnya mungkin disini ibu juga belum paham
banget mengenai materi tersebut bagimana kalau kita mencari
jawabanya bersama-sama jadi disini kita semua akan tau
bersama-samaPraktik Role PlayKonseli menirukan apa yang dilakukan
konselor
27KoSaya coba untuk menanggapi ya loh ibu kok bisa nggak tau
sih
28KiEm apa ya e.. namanya juga kita sama-sama nggak tau kalau
ibu tau ibu akan berbagi kepada kalian nah sebaliknya kalau ibu tau
kalian juga bisa beri tau ke ibu mengenai hal tersebut, jadi disini
kita sama-sama belajar. Nggak ada salahnya kan? (diam) ee kaya gitu
mbak?
29KoEm iya itu bagus, mbak Diah sudah tau bagimana cara
menghadapi anak yang memiliki pemikiran kritis seperti itu
30KiHaha iya kalau gini sih masih bisa dikontrol mbak nah tapi
kalau ketemu langsung sama siswanya itu pasti nanti juga saya
bingung mau ngomong apa
31KoApa mau kita coba lagi mbak Diah?
32KiEm boleh dengan masalah seperti itu juga?
33KoTerserah mbak Diah saja mungkin mau mencoba dengan kasus
yang lain
34KiApa mungkin dengan anak yang sulit diatur ya?
35KoIde bagus mbak Diah (menganggukan kepala), mungkin dengan
kasus murid yang ribut
36KiEm gimana ya mohon diam anak-anak, tolong diam. Hargai orang
yang sedang berbicara didepan kelas kalau misalkan kalian
menghargai orang lain kalian juga dihargai. Tolong diam semuanya
ePraktik Role PlayKonseli bermain peran
37KoSeperti itu?
38KiIya, kayaknya kaya nggak tegas gitu ya?
39KoKalau menurut mbak Diah sendiri bagaimana?
40KiEm kayaknya sih nggak tegas ya. Terus kaya gimana dong?
41KoBagaimana kalau kita bermain peran dengan setting saat ini
sedang ada dikelas mbak Diah sebagai guru dan saya sebagai murid,
disini kita akan saling menanggapi. Bagaimana mbak Diah?
42KiBoleh mbak
43KoSama seperti tadi ya cuma disini kita buat sedemikian rupa
sama dengan keadaan dikelas. Baik kasusnya murid yang ribut tidak
dapat diatur
44KiBaik. Emanak-anak semua tolong diperhatikan, tolong semua
memperhatikan kedepanImplementasiKonseli bermain peran dengan
setting di dalam kelas
45KoSiswa masih tetap ribut
46Kiibu akan diam jika kalian ingin berbicara terus, ibu
persilahkan tapi ibu tidak akan bertanggung jawab mengenai tugas
kalian nanti jika kalian tidak mengerti
47Kokan ibu diam saja tidak mau menjelaskan bagaimana kita mau
mengerti tugas
48Kinah jika kalian ingin ibu menjelaskan materi agar kalian
paham dengan tugasnya nanti ibu akan menjelaskan ketika kalian
tidak ribut dan berbicara dengan teman disebelahnya, bagimana ibu
akan menjelaskan atau tidak?
49Kojelaskan buTiba-tiba siswa ribut lagi
50KiEm kalau kalian ribut seperti ini lagi ibu akan memberikan
dua tugas rumah atau satu tugas dengan ujian di minggu depan,
kalian mau pilih yang mana? Kalian tetap ribut ibu akan berikan
tugas seperti itu
51Koloh bu kok gitu, jangan dong bu masak tugasnya double udah
gitu kalau tugas satu minggu depan ujian, kan kita juga punya tugas
yang lainnya bu
52Kikalau kalian tidak ribut seperti ini kalian memperhatikan
materi yang ibu sampaikan ibu tidak akan memberikan tugas seperti
itu tapi ibu akan memberikan tugas satu saja untuk minggu depan,
jadi kalian mau ribut atau memperhatikan materi yang
dijelaskan?
53Kodiperhatikan bu
54Kikalau kalian memperhatikan dengan baik dan kalian mengerti
kan yang mendapatkan untungnya kalian semua bukan ibu, yang paham
kan kalian nanti. Kita semua sama-sama belajar disini, jadi hargai
kalau ada orang yang berbicara didepan kalau kalian menghargai
orang lain, orang lain juga kan menghargai kalian. Bagimana setuju
semua?
55Kosetuju (tersenyum)Tiba-tiba ada satu murid yang nakal masih
tetap tidak memperhatikan kedepan
56KiEm A tolong perhatikan kedepan
57Kokenapa sih bu? Terserah saya kan mau memperhatikan atau
tidak kenapa ibu yang repot?
58Kikalau A tidak memperhatikan ini dengan baik bagaimana nanti
kalau menegrjakan tugas, A mau ibu kasi tugas lebih banyak lagi
dari yang lainya?
59kok ibu pilih kasih seperti itu
60Kiibu tidak pilih kasih kalau A juga sama seperti yang lain,
sama-sama memperhatikan kedepan, memperhatikan apa yang ibu
sampaikan mengenai materi ini. Jadi kalau A masih tetap ribut mau
dikasih tugas lebih banyak lagi, bagaimana km mau?
61Koya nggak mau bu, siapa juga yang mau seperti itu
62Kinah kalau begitu perhatikan kedepan dan A jangan ribut, agar
teman-temannya tidak terganggu
63Koya sudah kalau saya terganggu saya keluar aja kalau
begitu
64Kikonsekuensi A keluar dari kelas ibu A tetap akan mendapat
tugas juga ya tapi dengan tugas yang berbeda, bagaimana setuju?
65Konggak setuju bu
66Kiya sudah kalau begitu A tetap dikelas dan jangan ribut agar
tidak menggangu yang lain yang sedang belajar dan A juga perhatikan
kedepan. Yang lain apakah merasa terganggu jika ada yang ribut?
67Koterganggu bu
68Kibagaimana A yang lain akan merasa terganggu kalau A tetap
ribut seperti itu?
69Koiya deh bu, saya diem aja kalau begitu
70Kiya sudah terserah A aja sekarang mau memperhatikan atau
tidak yang penting A jangan menganggu teman-teman yang lainnya
71Ko(tersenyum) (diam)
72Ki(diam) emm gimana mbak seperti itu?
73KoIya, itu tadi bagus banget bisa mengarahkan siswa-siswanya
untuk tidak ribut. Nah sekarang mbak Diah dari role play tadi apa
yang mbak Diah lihat dari mbak Diah sendiri?Follow upMenindak
lanjuti dari praktik role play
74KiEm apa ya, sebenernya masih bingung aja sih harus gimana
kalau berhadapan langsung nanti tapi kalau yang tadi sih ya kayak
coba buat tegas tapi kelihatannya kok kayak galak gitu kaya ngasi
punistmen gitu ya bukan hukuman juga sih itu tapi semacam kaya
peringatan gitu loh biar mereka nanti nggak ribut lagi
75KoNah kira-kira apakah cara seperti itu akan efektif?
76KiEm nggak tau juga ya tapi sih kalau guru-guru saya dulu
seperti itu
77KoNah kalau dari magang kemarin seperti apa?
78KiKalau magang kemarin sih kemarin saya nggak kayak gitu kan
soalnya saya juga belum jadi guru jadi saya nggak berani buat
mengatur mereka jadinya kemarin saya capek sendiri bilang ke mereka
semua
79KoLalu dengan bermain peran tadi apakah cara seperti itu yang
akan mbak Diah juga lakukan?
80KiEm gimana ya saya ini orangnya nggak tegas gitu nah mungkin
dari kayak tadi itu bisa dibilang tegas sebagai guru. Ya walaupun
kelihatannya seperti ada kasi punishment tapi kan punismentnya
nggak berlebihan juga punismentnya juga masih berhubungan dengan
materi atau belajar gitu
81KoJadi menurut mbak Diah apakah cara seperti itu akan
berhasil?
82KiNggak tau juga sih mbak kan saya baru melakukannya disini
nggak tau juga kalau di kelas nanti tapi insyaAllah berhasil kan
saya juga lihat dari guru-guru saya sebelumnya kalau mereka dulu
kaya gitu
83KoJadi kemungkinan besar itu akan berhasil?
84KiEmm mungkin
85KoNah kalau dengan bermain peran seperti tadi mbak Diah apakah
sudah siap nantinya untuk menerapkan di kelas saat mbak Diah sudah
mejadi guru?
86KiKalau memang itu cara yang efektif ya dilakukan aja sih mbak
tapi kalau memang ada cara yang lain bisa juga pakai cara yang lain
tapi ya setidaknya sekarang saya sudah tau atau saya sudah punya
gambaran seperti itu
87KoJadi mbak Diah bisa dikatakan sudah siap ya?
88KiSiap nggak siap sih mbak
89KoKenapa seperti itu?
90KiKalau siap untuk sekarang kaya gitu sih belum ya mbak tapi
kalau nanti saya jadi guru ya saya harus siap, mungkin kalau saya
punya pengalaman yang banyak mungkin nanti saya akan lebih siap
lagi
91KoDari kemampuan yang mbak Diah miliki saat ini
bagaimana?Menilai kemampuan konseli
92KiEmm Kalau kemampuan saya sih belum bisa dibilang bagus atau
kemampuan saya sudah bisa seperti tadi dengan baik tapi ya em
setidaknya saya bisa atau tau apa yang akan saya lakukan nanti
ketika saya menjadi guru, dari hasil role play tadi pun ya saya
sudah memiliki pandangan seperti apa nanti kalau menghadapi
murid-murid yang tidak dapat diatur
93KoJadi mbak Diah sudah memiliki pandang ke depannya seperti
apa jika nanti menjadi guru dan menghadapi murid yang nakal atau
bandel?
94KiIya mbak
95KoMbak Diah juga tadi sudah bermain peran dengan saya
disini
96KiIya
97KoNah dari apa yang kita lakukan sekarang itu bisa dilakukan
nanti ketika mbak Diah menjadi guru
98KiIya mbak, kalau saya punya cara lain mungkin nanti saya juga
akan gunakan
99KoIya mbak Diah, nanti kedepannya kan tinggal diterapkan saja
seperti apa
100KiIya, doain aja ya mbak saya bisa yang hari ini saya jadikan
bekal nanti bagaimana mengatur siswa yang bandel
101KoInsyaAllah pasti saya doakan nanti mbak Diah bisa mengatur
siswanya dan menjadi guru yang luar biasa
102KiAmin
103KoAmin. Mungkin untuk sesi ini saya rasa cukup sampai disini
karena mbak Diah dengan baik saat kita bermain peran hehe
104KiHehe (tertawa)
105KoKira-kira mbak Diah bisa bertemu lagi dihari apa dan jam
berapa?
106KiEm besok bisa mbak
107KoBesok ya, jam berapa mbak Diah?
108KiJam segini lagi aja nggak apa-apa kok mbak
109KoBesok dijam yang sama ya mbak dia, ditempat yang sama
juga?
110KiEm iya boleh
111KoOke, terima kasih untuk pertemuan hari ini mbak Diah semoga
setelah sesi ini berakhir mbak Diah dapat merenungkan kembali dari
kegiatan hari ini. Selamat sore
112KiSore
PERTEMUAN KEEMPAT INTERVENSI II (USING DECISION-MAKING AIDS)
& TERMINASI
Hari / TanggalWaktuTempat
Sabtu, 20 Des 201416.00 17.00Di cafe
NoKo/KiDialog VerbatimTeknik / TahapanKeterangan
1KoSelamat sore mbak Diah
2KiSore
3KoBagaimana kabarnya masih sehat ya mbak?
4KiAlhamdulillah masih sehat
5KoHari ini ada sibuk organisasi?
6KiAda mbak ya kan lagi persiapan dekan cup itu ditambah lagi
sama tugas-tugas UAS ya bisa dibilang lagi sibuk-sibuknya gitu
7KoSibuk banget, jangan sampai lupa jaga kesehatan ya mbak
Diah
8KiIya, InsyaAllah orang tua saya juga selalu ingetin saya untuk
jaga kesehatan hehe (tertawa)
9KoHehe (tertawa)
10KiKemarin aja sampai temen saya ada yang sakit gara-gara
kecapekan gitu mbak
11KoYa ampun, mbak Diah jangan sampai sakit loh ya nanti
12KiInsyaAllah mbak
13KoOke, dari pertemuan sebelumnya yang dimana kita bermain
peran kemarin
14KiOiya mbak
15KoMbak Diah sudah merenungkannya?
16KiEm ya sudah sih mbak
17KoDari pertemuan pertama kita kemarin mbak Diah ingin menjadi
guru bahasa inggris di SMP dengan hasil asesmen yang mendukung dan
mbak Diah juga sudah menyusun tujuan atau memiliki tujuan
kedepannya seperti apa dan kemarin kita juga sudah melakukan role
play, saat ini bagaimana keputusan yang dibuat oleh mbak Diah?
IntervensiUsing decision making AIDSKonseli mengambil keputusan
18KiEm ya dilihat dari yang kemarin-kemarin lagi kayak dari
hasil asesmen terus apa kita main peran ya mungkin saya bisa yakin
lah sama keputusan saya yang awal saya tetep mau untuk di guru
SMP
KoJadi mbak Diah keputusannya ingin menjadi guru SMP ya?
KiIya mbak
19KoKeputusan yang mbak Diah buat ini apakah sudah sesuai dengan
kemampuan mbak Diah?
20KiYa gimana ya memang sih ya kemampuan saya sekarang belum
seberapa apa lagi pengalaman tapi kalau saya bisa yakin dengan
kemampuan saya sendiri insyaAllah nanti saya bisa
21KoJadi mbak Diah sudah merasa tidak ada keraguan lagi ya
dengan keputusan mbak Diah?
22KiInsyaAllah nggak ragu
23KoDari pekerjaan atau karier yang telah diputuskan mbak Diah,
apa yang nantinya akan menjadi penghambat mbak Diah?Analisis Force
FieldMengdentifikasi hambatan
24KiEm penghambat kayaknya nggak ada sih ya karena ini juga
sudah mendapat dukungan dari ibu tapi mungkin e peluang pekerjaan
aja sih keterima atau nggak di sekolah tempat mau bekerja
25KoItu yang nantinya akan menjadi penghambat bagi mbak
Diah?
26KiIya bisa dibilang gitu, kalau nanti jadi guru pun mungkin
juga ada beberapa kali ya
27KoKira-kira itu seperti apa?
28KiEm apa ya mungkin nanti kalau apa yang saya pikirkan tentang
persiapan saya ya kayak gini kan saya udah mempersiapkan segala hal
nantinya untuk persiapan mengajar tapi ternyata dari persiapan saya
dan apa yang saya pikirkan itu berbeda nah saya pikir ini nanti
semua siswanya kaya gampang beradaptasi gitu kan sama guru baru
tapi ternyata nggak mungkin juga ya dikiranya siswa bandel itu ya
udah bandel aja tapi ternyata bandelnya nggak bisa diatur dan
ngelawan sama guru
29KoNah dari penghambat-penghambat tersebut apa yang akan mbak
Diah lakukan untuk meminimalisir hambatan tadi?
30KiKalau misalkan nanti ditolak ditempat bekerja atau sekolah
ya paling cari sekolah yang lain yang bisa nerima saya, kan karier
saya kedepan akan jadi guru kalau saya menyerah daftar ntar karier
saya juga gagal dong
31KoJadi mbak Diah tetap mau berusaha ya?
32KiIya mbak
33KoNah kalau misalkan siswa yang sulit beradaptasi dengan guru
baru tadi itu bagaimana mbak?
34KiYa gimana ya mungkin nanti bikin cara supaya siswa-siswanya
mudah menerima guru baru ya paling bikin pendekatan dulu jangan
pasang wajah yang galak gitu, setiap guru kan pasti punya cara
sendiri-sendiri ya mbak jadi mungkin saya buat cara biar mereka
nanti bisa menerima saya
35KoJadi bagi mbak Diah penghalang tidak menjadi masalah?
36KiEm gimana ya kalau penghalang atau hambatan pasti ada kan
mbak tapi ya itu bukan berarti buat kita berhenti
37KoJadi mbak Diah nanti tetap akan berusaha dengan usaha mbak
Diah untuk menerjang hambatan itu?
38KiInsyaAllah iya mbak
39KoPada awal pertemuan kita dulu mbak Diah mengatakan sulit
untuk membuat keputusan atau menentukan keputusan untuk menjadi
guru SD atau SMP kemudian mbak Diah mengatakan ingin fokus pada
guru SMP tetapi mbak Diah merasa takut nantinya jika mbak Diah
mengajar siswa yang memiliki permikiran yang kritis dan sulit
diatur dari wawancara awal mbak Diah sendiri sudah ingin
memutusakan apa yang mbak Diah inginkanTerminasi AkhirKonselor
mereview kembali dari hasil konseling
40KiIya
41KoKemudian setelah kita melakukan asesmen dengan metode
asesmen kepribadian & minat dan bermain peran seolah-olah
sedang berada di kelas proses belajar ya, kemarin mbak Diah sudah
dapat untuk mementukkan keputusan yang mbak Diah buat yaitu mbak
Diah yakin untuk menjadi guru SMP ya mbak dengan keputusan mbak
Diah ini mbak Diah sudah tau atau siap jika menerima konsekuensinya
dan resiko dari keputusan mbak Diah, walaupun nantinya ada
konsekuensi dan resiko mbak Diah sendiri tetap untuk menerimanya
ya
42KiIya mbak itu mungkin memang salah satu juga yang nanti ada
di keputusan saya
43KoNah dari keputusan yang mbak Diah buat rencana atau tujuan
mbak ini ingin meningkatkan potensi mbak saat ini untuk menjadi
bekal nanti dunia kerja menjadi seorang guru, seperti itu ya?
44KiIya mbak, ya rencana kedepan saya ya itu supaya nanti ketika
saya jadi guru sudah tau apa yang nanti akan saya lakukan
45KoDalam mengambil keputusan ini mbak Diah bisa menilai
resikonya nanti seperti apa?Pengkajian hambatan yang
ditemukanMenimbang hambatan apa saja yang muncul
46KiKalau memang ada resikonya ya sudah itu kan resikonya kita
sendiri ngambil keputusan kaya gitu, ya kalau memang dari awal
sudah yakin insyaAllah saya bisa buat menjalani keputusan yang saya
buat kalau ada konsekuensinya ya nanti harus diterima ya mungkin
konsekuensinya mengajar siswa-siswa yang nakal, bandel dan punya
pikiran yang kritis
47KoBegitu juga dengan resiko-resiko yang nantinya ada?
48KiEm gini sih ya mbak setiap keputusan kan pasti ada resikonya
jadi kalau nanti dari keputusan ini ada resikonya ya sudah ini
memang sudah keputusan saya ya saya tetap harus menjalani dengan
keputusan saya ini
49KoKeputusan mbak Diah sudah jelas untuk menjadi guru, berarti
rasa takut mbak Diah sekarang ini sudah berkurang?
50KiYa bisa dibilang seperti ini karena dari pertemuan
sebelumnya itu saya cari tau gitu gimana sih cara mengajar guru
murid yang bandel atau nakal dan ternyata kemarin juga bermain
peran seperti saya mencoba dengan sungguhan gitu ya insyaAllah
sudah ada pandangan buat kedepannya seperti apa
51KoJadi mbak Diah sudah yakin ya dengan keputusan mbak Diah
saat ini dan tidak akan berubah lagi?
52KiInsyallah yakin, amin
53KoAmin mbak Diah. Jadi setelah ini mbak Diah sudah tau tujuan
mbak Diah kemana?Rencana tindak selanjutnyaMerumuskan tindakan
kedepannya
54KiYa mungkin saya mau meningkatkan cara belajar saya dulu
supaya nanti nggak kesulitan dalam mengajar terus ya e saya
meningkatkan potensi saya aja dulu biar nggak mengalami kesulitan
pas nanti di jadi guru SMP
55KoBaik tujuan mbak Diah sudah jelas ingin meningkatkan potensi
dan keputusan mbak Diah pun juga telah dibuat dimana mbak Diah
sudah yakin untuk mengambil keputusan menjadi guru SMP
56KiIya mbak (tersenyum)
57KoNah dari konseling yang telah kita lakukan dari awal dari
sesi pertama sampai saat ini, apa yang dialami mbak Diah
sekarang?EvaluasiUntuk mengetahui perkembangan konseli
58KiEmawalnya kan saya bingung kemarin itu mau pilih antara guru
SD atau SMP soalnya kan saya juga ada rasa takut gitu nah dari
konseling ini saya lebih tau banyak tentang diri saya kaya
kepribadian sama minat saya kaya gimana terus saya juga udah bisa
ngambil keputusan sendiri setelah kita bermain peran lagi kemarin
saya kaya bisa meragain gimana ngatur siswa yang nakal kaya ada
pandangan lagi udah gitu yam akin yakin aja sama keputusan yang
saya buat jadi ya saya sudah tau nanti akan kemana tujuannya
59KoOke, saya senang sekali kalau mbak Diah ini sudah tau apa
yang akan diputuskan untuk kedepannya
60KiIya terima kasih mbak
61KoSama-sama mbak Diah, semoga mbak Diah bisa menjadi pribadi
yang sukses dan menjadi guru teladan nantinya bisa dijadikan idola
diantara siswa-siswanya
62KiAmin amin
63KoKalau ada siswa yang nakal ya itu wajar aja namanya juga
masih anak-anak kan ya mbak DiahPemberian informasi
64KiIya, ya kalau anak-anak memang ada yang bisa diatur ada yang
nggak
65KoHehe iya mbak, semoga setelah konseling ini berakhir
komunikasi diantara kita tidak terputus kita masih berbicang-bicang
seperti ini atau nanti kita bisa buat pertemuan lainya di luar ya
mbak
66KiIya mbak, kita saling sharing
67KoIya mbak Diah, baik saya rasa konseling kita hari ini cukup
sampai disini karena mbak Diah bisa menentukan tujuan kedepannya
seperti apa dan mbak Diah sudah membuat keputusan sendiri
68KiAlhamdulillah mbak hehe (tertawa)
69KoSaya tunggu kabar dari mbak Diah nanti dan saya akan dapat
kabar kalau mbak Diah sudah menjadi guru yang sukses
70KiAmin mbak
71KoAmin mbak Diah. Terima kasih untuk hari ini, selamat
sore
72KiSore
16 | Page