1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1. Alasan melakukan magang Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat banyak perusahaan yang menginginkan karyawannya sudah ahli atau berpengalaman dalam pekerjaan yang diberikan perusahaan. Kampus memberikan pendidikan tidak hanya teori tapi juga pratik, salah satunya adalah magang kerja, agar penulis yang kelak lulus tidak kaku dalam menghadapi dunia kerja. Kegiatan magang sangat bermanfaat bagi penulis, penulis memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
1. Alasan melakukan magang
Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat banyak
perusahaan yang menginginkan karyawannya sudah ahli atau berpengalaman
dalam pekerjaan yang diberikan perusahaan. Kampus memberikan pendidikan
tidak hanya teori tapi juga pratik, salah satunya adalah magang kerja, agar
penulis yang kelak lulus tidak kaku dalam menghadapi dunia kerja.
Kegiatan magang sangat bermanfaat bagi penulis, penulis memiliki
kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku
kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang
profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani jenjang
karir yang sesungguhnya.
Kegiatan magang kerja ini juga sebagai syarat untuk memenuhi
kelulusan. Kegiatan magang kerja ini sangat bermanfaat untuk penulis
menambah pengalaman dan menyalurkan pengetahuan tertulis selama kuliah
Diploma III Akuntansi Keuangan dalam kerja nyata selama magang kerja
berlangsung.
2
Magang kerja merupakan kegiatan akademik di luar kampus yang
dilaksanakan oleh penulis dengan mengikuti praktik kerja pada
instansi/lembaga/perusahaan yang ada atau terkait. Tujuan dari magang kerja
adalah agar penulis mendapatkan pengalaman sebagai calon tenaga kerja yang
profesional dan dapat melihat secara langsung aplikasi dari berbagai teori yang
telah dipelajari selama di bangku perkuliahan. Penulis dapat menyiapkan diri
sebagai tenaga kerja yang profesional atau handal dalam memasuki dunia kerja
nyata yang penuh dengan tantangan dan persaingan yang ketat jika sudah
mempunyai pengalaman kerja.
2. Alasan Pemilihan Tempat Magang
Pemilihan tempat magang Di PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta dilatarbelakangi oleh keberadaan Bank
Negara Indonesia ini sangat banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana
penyimpanan harta, pengiriman uang dan juga sarana pencairan dana dan masih
banyak lagi jasa yang ditawarkan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Utama Surakarta ini kepada masyarakat. Penulis juga ingin
mengetahui produk-produk apa saja yang ditawarkan oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta ini kepada
masyarakat sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk mengunakan
produk-produk dan jasa-jasa tersebut.
3
3. Alasan Pemilihan Tempat Bagian/Unit Magang
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama
Surakarta melayani penerimaan dan penolakan klirng dari berbagai bank yang
ada di Indonesia. Pemilihan Unit Dalam Negeri dan Kliring sebagai tempat
magang kerja diharapkan dapat agar penulis dapat mengetahui prosedur
penerimaan dan penolakan kliring dan Sistem Pengendalian Intern yang
terdapat di Unit Dalam Negeri dan Kliring.
B. TUJUAN MAGANG
Magang merupakan bagian dari pelatihan kerja, biasanya magang
dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai salah satu syarat utama untuk
menyelesaikan proses pendidikan. Tujuan dari magang kerja ini adalah :
1. Penulis dapat merasakan langsung bekerja pada suatu perusahaan.
2. Untuk memperoleh pengalaman kerja di perusahaan.
3. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya dalam suatu
perusahaan.
4. Untuk mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di perusahaan.
5. Membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan
pelaksanaan magang di perusahaan.
6. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat magang.
7. Mengaplikasikan kemampuan praktik yang diperoleh di perkuliahan ke
dunia kerja.
4
C. METODE
1. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara observasi terhadap gejala-
gejala subjek yang diselidiki. Penulis melakukan observasi di PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta
mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dan cara kerja karyawan,
serta mengamati secara langsung terhadap sistem yang diterapkan pada PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta.
Proses pengamatan kerja, penulis didampingi oleh pembimbing dan
penanggung jawab instansi magang divisi nasional kliring PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta.
Pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui pencatatan adalah
sebagai berikut:
1. mengamati kerja staf Unit Dalam Negeri dan Kliring dalam proses
input data atau pencatatan untuk mengetahui langkah ataupun cara
yang benar didalam proses penginputan dalam unit ini.
2. mengamati dokumen-dokumen yang digunakan masing-masing
bagian di Unit Dalam Negeri dan Kliring untuk mengetahui Sistem
Pengendalian Internal.
3. mengamati setiap laporan yang dihasilkan dari staf Unit Dalam
Negeri dan Kliring.
5
b. Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab kepada staf dan pegawai di PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Surakarta yang
terkait, seperti :
1. Mewawancarai karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Utama Surakarta terkait data maupun dokumen yang
digunakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Utama Surakarta.
2. Mewawancarai karyawan Unit Dalam Negeri dan Kliring terkait
prosedur penerimaan dan penolakan warkat.
3. Mewawancarai bagian umum terkait sopan satun bekerja dalam PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama
Surakarta.
2. Metode Pelaporan
a. Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus
sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
6
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Metode ini juga menggambarkan berbagai kebijakan yang diterapkan
instansi dalam hal ketenagakerjaan, pemasaran, dan tugas serta
tanggung jawab masing-masing pegawai.
b. Naratif
Metode naratif digunakan untuk menceritakan urutan kegiatan yang
dilaksanakan pada saat magang kerja. Metode naratif digunakan pada
Bab III yaitu tentang aktivitas magang. Metode ini mendeskripsikan
kejadian-kejadian yang telah terjadi diurutkan waktu terjadinya dan
diceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh penulis selama
magang kerja. Metode naratif juga dapat digunakan untuk
menceritakan sejarah berdirinya suatu instansi.
7
BAB II
PROFIL PT BNI PERSERO Tbk.
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara
Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat
pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI
atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober
1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal
tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari
pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank
Nasional.
Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari
Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah
membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank
sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan
kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses
langsung untuk transaksi luar negeri.
8
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank
Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan
ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tugas bagi sektor usaha nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian
dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan
mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia
lebih dikenal sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah
diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas
perusahaan tahun1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank
Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan
publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada
tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan
lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan
identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga
menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja
secara terus-menerus.
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah
keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI'
dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam
9
logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama
yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI
bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta
senantiasa menjadi kebanggaan negara.
B. Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
1. Visi BNI
Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan
Terdepan dalam Layanan dan Kinerja
Pernyataan Visi
Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik
dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan
consumer
2. Misi BNI
a. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)
b. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
c. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi.
10
d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan
sosial.
e. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan
yang baik.
3. Filosofi Logo Baru
a. Identitas Baru BNI – Dasar Pembuatan Desain
Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk
menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern,
dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru.
Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari
simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam
suatu bentuk logo baru BNI.
b. Huruf BNI
Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk
mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra
yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk
menghasilkan struktur yang orisinal dan unik.
c. Simbol “46”
Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI,
sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di
11
Indonesia. Dalam logo ini, angka “46” diletakkan secara diagonal
menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru
yang modern.
d. Palet Warna
Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap
mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan
jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih
gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna
jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih
percaya diri dan segar.
Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern
dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru
memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI
melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang
unik, segar dan modern.
C. DESKRIPSI JABATAN BNI K CU SURAKARTA
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama
Surakarta yang beralamat di Jalan Arifin Nomor 2 Surakarta membawahi 8
Kantor Layanan (KLN) yaitu: KLN Karanganyar, KLN Nusukan, KLN