Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
Study Kepolisian adalah suatu kegiatan untuk menanam bagaimana perjuangan
untuk memotivasi diri taruna menjadi seorang penegak hukum yang patriotic dan
professional, dalam rangka menambah ilmu pengetahuan agar lebih kompetitif, dan up
to date yang berhubungan dengan pelajaran untuk membentuk polisi patriotic sesuai
tugasnya, melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Study Kepolisian
merupakan salah satu mata Kuliah Kerja Lapangan yang sudah terjadwalkan di Kalender
Pendidikan setiap tahunnya. Untuk mata kuliah Study Kepolisian yang terdiri dari 1 SKS
ini wajib dilaksanakan oleh seluruh taruna tingkat II.
Study Kepolisian tahun 2008 bagi taruna tingkat II Detasemen Ananta Hira ini
dilaksanakan di kota Bandung, Jawa Barat. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang
dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur. Tidak semua taruna tingkat II yang bisa
melaksanakan kegiatan ini, karena ada sebanyak 33 ( tiga puluh tiga ) orang taruna yang
harus pergi ke Jakarta melaksanakan kegiatan Deputasi Upara Peringatan HUT RI ke -63.
Bagi yang tidak mengikuti, diwajibkan mengulang pada tahun depan.
1
Page 2
Ada 2 ( dua ) tempat yang akan dijadikan obyek pembelajaran. Antara lain PT.
PINDAD ( PERSERO ) dan PT.INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia). Pemilihan obyek
pembelajaran ini pun tidak sembarangan. Banyak hal-hal penting yang menjadi alasan
mengapa study kepolisian tahun ini dilaksanakan di tempat tersebut. Seperti yang kita
ketahui bersama, PT. PINDAD ( PERSERO ), yakni sebagai perusahaan penghasil senjata
api dan amunisi. Perubahan lingkungan local dan regional berpengaruh pada
meningkatnya kualitas kejahatan dalam bentuk modus operandi. Crime is the shadow of
civilization and crime is the product of society. Maka dari itu, taruna Akpol wajib
mengetahui sarana-sarana pendukungnya. Di samping hal tersebut, dalam pelaksanaan
tugas nanti di wilayah, sebagai seorang perwira penegak hukum, akan sering
menggunakan senjata api. Penting bagi seorang taruna untuk mempelajari mengenai
jenis-jenis senjata api, kaliber-kaliber peluru, dan bagaimana jenis pembuatannya. Hal
ini akan menambah pengetahuan kita mengenai 2 hal tersebut, khususnya pada saat
penyidikan. Selain itu, karena telah terjalin sebuah hubungan kerjasama yang erat
antara PT. PINDAD ( PERSERO ) ini dengan instansi POLRI, khususnya dalam pengadaan
senjata api dan amunisinya. Lokasi yang lain adalah PT.INTI, produsen alat-alat
telekomunikasi. Polisi yang professional dituntut untuk menguasai berbagai macam
pengetahuan, apalagi yang berhubungan dengan keamanan Negara. Era Globalisasi saat
ini menuntut setiap masyarakat agar tidak ‘gagap teknologi’. Sudah banyak kejahatan
yang terjadi, atau bahkan terungkap dengan teknologi, dalam hal ini telekomunikasi
yang telah maju. Misalnya, penyadapan telepon selular milik Artalyta Suryani yang
membongkar kejahatan korupsi. Maka dari itulah, dari sekarang, taruna Akademi 2
Page 3
Kepolisian seharusnya mengetahui mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
telekomunikasi, mulai dari cara pembuatan, cara penggunaan, dan sebagainya. Dan dari
tempat inilah diharapkan taruna banyak memperoleh informasi.
B. DASAR
Dasar dilaksanakannya kegiatan Study Kepolisian ini adalah :
C. MAKSUD DAN TUJUAN3
Page 4
Maksud dibuatnya Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Study Kepolisian
ini adalah :
1. Memberikan gambaran secara umum mengenai hasil Kuliah Kerja
Lapangan di PT. PINDAD ( PERSERO ) dan PT.INTI
2. Sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan Sudy Kepolisian oleh
masing-masing taruna
3. Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan Study Kepolisian tahun ini dan
dijadikan acuan pelaksanaan tahun depan
4. Sebagai syarat penilaian semester 4 tingkat II dan syarat kenaikan ke
tingkat III
Adapun tujuan dilaksanakan Study Kepolisian ini antara lain :
1. Memberi masukan bagi taruna untuk menambah wawasan dan kedinasan
nanti
2. Menambah pengetahuan yang kompetitif dan sinergis mengenai
perkembangan teknologi kepolisian.
3. Membuka wawasan taruna mengenai pengetahuan umum
4. Sebagai sarana sosialisasi bagi para taruna dengan masyarakat
4
Page 5
D. RUANG LINGKUP
Kegiatan Study Kepolisian ini meliputi kegiatan perkuliahan kerja lapangan di PT.
PINDAD ( PERSERO ) dan PT. INTI yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
E. TATA URUT
Tata urut pembuatan laporan ini adalah :
BAB I : PENDAHULUAN
A. UMUM
B. DASAR
C. MAKSUD DAN TUJUAN
D. RUANG LINGKUP
E. TATA URUT
BAB II : PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PELAKSANAAN DI PT. PINDAD ( PERSERO )
a. GAMBARAN UMUM
b. GAMBARAN KHUSUS
5
Page 6
B. PELAKSANAAN DI PT. INTI ( INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA )
a. GAMBARAN UMUM
b. GAMBARAN KHUSUS
BAB III : PEMBAHASAN
BAB IV : PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
6
Page 7
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. PELAKSANAAN DI PT. PINDAD ( PERSERO )
a. GAMBARAN UMUM
PT. PINDAD beralamat di Jalan Gatot Subroto no. 171 Bandung.
Rombongan taruna Akpol tiba di lokasi ini kurang lebih pukul 09.00 WIB. Lokasi
ini berupa sebuah kompleks perindustrian khusus PT. PINDAD. Di bagian depan,
merupakan gedung-gedung direksi, bagian humas, serta bagian – bagian lain
yang berhubungan dengan adminsitrasi. Selanjutnya, di bagian dalam kompleks
ini, terdiri dari banyak bangunan-bangunan yang bisa dibilang cukup tua.
Bangunan-bangunan tersebut merupakan tempat operasional dari PT. PINDAD
ini. Pertama kali, para taruna langsung menuju ke Gedung DISLITBANG ( Dinas
Penelitian dan Pengembangan ) untuk menerima ceramah pembekalan. Disana,
para taruna diterima oleh Kepala Divisi Senjata, Bapak Triono Priohutomo dan
Kepala Departemen Pengembangan Produk, Ir. Soepardi. Dalam kesempatan
tersebut, beliau mewakili para direktur serta bagian manajemen karena
berhalangan hadir.
7
Page 8
b. GAMBARAN KHUSUS
PT. PINDAD adalah sebuah perusahaan perseroan yang dipercaya oleh
negara untuk menyediakan peralatan-peralatan milik TNI dan Polri, seperti
senjata, kendaraan, maupun peralatan komersial lainnya. Perusahaan ini luasnya
sekitar 640.000 m2 dengan tenaga kerja yang berjumlah kurang lebih 1900
orang. Selain di kota Bandung, perusahaan ini berlokasi di Turen, Malang untuk
memproduksi amunisi serta di Jakarta sebagai kantor perwakilan (Representative
Office ). Misi dari perusahaaan ini antara lain :
1. Menjalankan aktivitas bisnis dalam pembuatan alat dan peralatan
2. Mendukung kemandirian Pertahanan dan Keamanan Nasional
3. Membuat alat dan peralatan industri
4. Dengan berorientasi laba dan pertumbuhan
5. Melalui keunggulan teknologi dan efisiensi
Sejarah PT. PINDAD ini dimulai pada tahuan 1808. Pada tahun ini,
berdirilah bengkel latihan militer di Surabaya yang dikenal dengan nama
8
Page 9
Arthillerie Constructie Winkel. Pada tahun 1923 pindah ke Bandung. Selanjutnya
di tahun 1950, Belanda menyerahkan pabrik ini ke pemerintah Indonesia, dan
pada tahun 1983 menjadi sebuah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan
namanya berubah menjadi PT. PINDAD ( PERSERO ). Pada tahun ini pula, untuk
pembuatan amunisi pindah ke kota Malang. Terakhir, pada tahun 2002,
statusnya menjadi di bawah Kementrian BUMN sampai dengan sekarang.
Lini bisnis PT. PINDAD berada di 3 bidang, yakni :
1. Pertahanan dan Keamanan, yang memproduksi senjata, amunisi, dan
kendaraan tempur seperti :
- Senapan Sabhara caliber 7.62
- Senapan SAR 1 dan SAR 2
- Revolver R-1 kaliber .38
- SSI-VI police
- SKPK ( Senjata Khusus Peluru Karet ) caliber 7 X 21 mm
- Peluru gas air mata caliber .60 mm
- Peluru gas air mata .38 mm
- dsb
9
Page 10
2. Produk Komersial, yang memproduksi peralatan kapal, rem kereta
api, petasan-petasan seperti :
- Electric detonator
- Emulion Explosive
- Manggala Agni ( kendaraan hutan )
- Kendaraan Bandara
- dsb
3. Bidang Jasa, melayani pembuatan pabrik-pabrik, seperti pabrik
penyulingan minyak sawit
PT. PINDAD ini dalam organisasinya terdiri dari 7 direksi, yaitu
senjata, amunisi, tempa dan cor, mesin industry dan jasa, rekayasa industry,
kendaraan fungsi khusus, dan bidang peledak komersial.
PT. PINDAD juga bekerja sama dengan beberapa instansi lain dalam
pengembangan teknologi, seperti Birolitbang Polri, Dislitbang AD, AL, dan AU,
dan BPPT. Untuk menjaga kualitas produk, PT. PINDAD sudah berhasil
mendapatkan ISO 9001:2000 dan beberapa standar produk lainnya.
10
Page 11
Setelah kurang lebih 45 ( empat puluh lima ) menit, akhirnya para taruna
mulai$ diajak berkeliling di tempat tersebut. Para taruna diberi kesempatan
untuk berkunjung ke Unit KFK ( Kendaraan Fungsi Khusus ) dan divisi senjata. Di
unit KFK , para taruna bisa melihat bagaimana pembuatan kendaraan-kendaraan
fungsi khusus seperti Panser, Amfibi, dan sebagainya. Di bagian senjata, taruna
melihat dengan jelas bagaimana pembuatan rangka revolver, SS-1, laras senjata,
magasen, peluru-peluru, dan lain sebagainya. Para taruna juga diberi
kesempatan mencoba senjata tersebut di lapangan tembak. Dalam kesempatan
ini pula, taruna diperkenalkan dan diperbolehkan untuk menguji penggunaan
revolver seri terbaru.
Saat taruna melakukan kunjungan kesana, beberapa anak-anak SMA
maupun SMK kejurusan sedang melakukan magang atau job training di pabrik
ini.
Motto operasional PT.PINDAD ini adalah 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, dan Rajin.
Sekitar pukul 11.30, rombongan taruna selesai berkeliling ke area
produksi, dan menuju ke ruang makan. Disana taruna melaksanakan makan
siang bersama, dan langsung bertolak dari PT.PINDAD kembali ke PUSSENIF
(Pusat Senjata Infanteri ), tampat para taruna menginap.
11
Page 12
B. PELAKSANAAN DI PT. INTI
a. GAMBARAN UMUM
Rombongan tiba di PT.INTI yang beralamat di Jalan Muh.Thoha no.77
Bandung pada pukul 09.30. Sedikit berbeda dengan PT.PINDAD yang dikunjungi
sebelumnya, kawasan PT.INTI merupakan sebuah bangunan bertingkat yang
cukup megah. Saat taruna tiba di lokasi , sedang dilaksanakan latihan oleh para
pasukan pengibar bendera di PT.INTI. Selanjutnya, taruna memasuki auditorium
dan disana disambut oleh Direktur SDM dan Umum, Bapak Waseso Adiatmo,
beserta 3 (tiga) orang narasumber yakni Bapak Dadang Edi, Bapak Ari
Widjanarko, dan Bapak Hotma S. Oleh 4 (empat) orang tersebut, taruna
mendapatkan ceramah pembekalan. Sebelumnya, Bapak DIrektur SDM dan
Umum, menyampaikan permohonan maaf dari Direktur Utama yang
berhalangan hadir karena sedang melaksanakan presentasi produk di Istana
Merdeka.
b. GAMBARAN KHUSUS
PT.INTI merupakan salah satu industri strategis, yaitu dalam hal
menopang pertahanan dan keamanan nasional di bidang elektronik, khususnya
elektronik komunikasi.
12
Page 13
Visi dari perusahaan perseroan ini adalah “ Menjadi pilihan pertama bagi
para pelanggan untuk mentransformasikan mimpi menjadi realita ( To be the
first customer’s first choice in transforming dream into reality )”.
Adapun misinya adalah sebagai berikut :
1. Fokus bisnis tertuju pada jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan
permintaan konsumen
2. Memaksimalkan nilai perusahaan serta mengupayakan pertumbuhan yang
berkesinambungan
3. Berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industry dalam negeri.
Motto operasionalnya adalah “ Keberhasilan melalui kreativitas,
kesungguhan, dan kerjasama. ”
Sembilan prinsip kerja yang harus dipegang teguh oleh para karyawan
PT.INTI adalah Integrity, smart, teamwork, innovative, creative, achievement,
responsive and proactive, responsible, and endurance.
Gambaran umum kapabilitas PT.INTI antara lain :
a. Industri manufaktur
b. Repair maintenance
13
Page 14
c. Sistem Informasi komunikasi
d. R and D
e. Integrasi teknologi
f. Managed services
g. Turn key projects
Untuk produk-produk genuine hasil pengembangan PT.INTI terdiri dari:
1. PRODUK CORE JARINGAN
- ICN ( INTI Compaq NGN )
- INGMS ( INTI next generation messaging system)
2. PRODUK NETWORK TOOLS
- IVAS ( INTI value added service)
- ISLIMS ( INTI subscriber line measurement system )
- INMS ( INTI network management system)
- GPA ( General Purposes Agent)
- IMPA ( INTI multi protocol analyzer )
14
Page 15
- FFWS ( Flood Forecasting and Early Warning System)
3. PRODUK PENDUKUNG
- IMTE ( INTI magnetic tape emulator )
- IMDE ( INTI magnetic device emulator )
- INTI rect ( INTI rectifier)
- SPMS ( Spare Pool Management System)
4. PRODUK CPE
- INTI ID – PBX
- STB DVB-T
- INTI - PRASKA
Produk ungggulannya yang saat ini sedang dipresentasikan di Istana Merdeka
adalah I-CN ( INTI Compaq NGN ), yakni sebuah alat komunikasi yang bisa digunakan
video call dengan menggunakan IP sebagai protokolnya. Berbagai macam aplikasi I-CN
yang selama ini telah digunakan untuk mendukung program pemerintah adalah :
1. Video Combat System ( Pertahanan )
2. e- Government dan electrical election ( Pemerintahan )
15
Page 16
3. e- education ( Pendidikan )
4. Tele-hospital ( Kesehatan )
5. Police surveillance ( Keamanan )
BAB III
PEMBAHASAN
Studi Kepolisian yang berlangsung cukup singkat, yakni kurang lebih selama 2
(dua) hari, telah memberikan berbagai macam pengetahuan yang selama ini kurang
tersentuh saat perkuliahan di kelas. Wawasan yang selama ini hanya terbayang sepintas
di pikiran para taruna, akhirnya bisa tergambar secara nyata, bahkan taruna bisa melihat
sendiri. Contohnya saat para taruna berkunjung ke PT. PINDAD ( PERSERO ). Mulai saat
dilakukan ceramah pembekalan di Gedung DIslitbang oleh Bapak Triono Priohutomo.
Beliau banyak menjelaskan mulai dari sejarah, teknologi, hingga kerjasamanya dengan
instansi-intansi terkait, contohnya POLRI. Taruna sangat terapresiasi dengan materi
16
Page 17
tentang persenjataan yang selama ini kurang diketahui secara mendalam. Hal ini
tercermin pada saat sesi tanya jawab. Banyak sekali taruna yang akan mengajukan
pertanyaan, namun karena waktu yang sangat terbatas, tidak semua bisa menyatakan
rasa keingintahuannya itu. Contohnya BRIGDATAR RENTHAULI PARDEDE, dia
menanyakan sistem pengamanan yang ada di PT.PINDAD, baik pengamanan lokasi
maupun saat pendistribusian senjata dan amunisi, mengingat vitalnya perindustrian
senjata di Indonesia. Bapak Triono menyatakan bahwa system pengamanan di lokasi
dilakukan oleh bagian keamanan yang ada disana, yakni oleh Satuan Pengamanan. Tidak
semua orang bisa dengan mudahnya memasuki kawasan tersebut tapi harus melalui izin
khusus, dan tidak semua tempat bisa dikunjungi. Kawasan tersebut dikelilingi oleh pagar
yang sudah tentu terjamin keamanannya. Dalam proses pendistribusian, biasanya
container pengirim produk dikawal oleh pasukan pengawal dari POLRI. Lain lagi dengan
BRIGDATAR MULYA ADHIMARA, dia menanyakan tentang sumber daya manusia yang
ada disana serta kesejahteraan para karyawan. Mengenai kesejahteraan karyawan,
Bapak Triono pun dengan mudahnya menjawab, agar para taruna menanyakan sendiri
pada para karyawan. Disana untuk kebutuhan makan pun sudah tersedia dengan baik
dan hal ini cukup membuktikan bahwa kesejahteraan karyawan terjamin. Untuk sumber
daya manusia, tenaga ahli banyak diambil dari sarjana-sarjana teknik di bidang
operasionalnya, sedangkan untuk pekerjanya banyak diambil dari lulusan-lulusan STM
se-Indonesia. Masalah kerjasama dengan intansi maupun pihak luar ditanyakan oleh
BRIGDATAR MIZA YANTI KARLENI. Bapak Triono menanggapi, bahwa kerjasama denagn
instansi lain sudah tentu dengan TNI dan POLRI. Semua jenis persenjataan, amunisi, 17
Page 18
kendaraan khusus yang digunakan 2 ( dua ) instansi tersebut disediakan oleh
PT.PINDAD. Bahkan sudah ada yang diekspor ke Negara-negara asing seperti Singapura,
Thailand, dan Amerika.
Saat diperkenankan meninjau langsung lokasi pembuatan senjata, taruna pun
langsung bersemangat bertanya dengan para pekerja disana. Mengenai nama=nama
benda tersebut, bagaimana proses pembuatannya, dan fungsi dari masing-masing
komponen yang telah dibuat tersebut. Apalagi saat taruna diberikan kesempatan untuk
menggunakan senjata api di lapangan tembak. Di sana, taruna memperlihatkan
kemahirannya menembak sebagai hasil pelatihannya di almamater Akademi Kepolisian.
Dan hasilnya pun sungguh membanggakan, kemahiran taruna dalam menembak tidak
kalah dengan para professional.
Kunjungan kedua di PT.INTI, yakni masalah teknologi komunikasi. Ceramah
pembekalan oleh Bapak Waseso Adiatmo, lebih cenderung ke masalah produk-produk
hasil dari PT. INTI. Namun, sebelumnya beliau juga memberikan sedikit pengetahuan
mengenai perkembangan teknologi. Yaitu, bahwa denagn munculnya suatu teknologi
yang baru dan bersifat mutakhir, pasti akan selalu diiringi dengan munculnya teknologi
serupa yang bersifat jahat. Satu-satunya cara untuk melawan kejahatan tersebut adalah
dengan teknologi yang jauh lebih canggih lagi. Maka dari itu, seorang penegak hukum
harus memiliki pengetahuan dan menguasai teknologi yang jauh lebih canggih pula.
Teknologi yang dimilik PT. INTI yang tepat guna bagi instansi POLRI yaitu Police
Surveilance. Sistem ini terdiri dari kamera pengintai yang dipasang di persimpangan-
18
Page 19
persimpangan jalan, yang bisa diakses melalui internet dimanapun server berada. Hal ini
sudah pernah dilihat di Traffic management Centre di Polda Metro Jaya. Saat sesi tanya
jawab, taruna banyak yang berniat mengajukan pertanyaan. Namun lagi-lagi karena
keterbatasan waktu, tidak semuanya bisa. Diawali dengan BRIGDATAR RIZKA FADHILLAH
yang sedikit menceritakan pengalamannya saat melakukan studi banding di Akademi
Kepolisian Korea. DIsana dia memang sudah pernah melihat alat-alat teknologi canggih
tersebut, tapi tidak dihasilkan secara masal. Yang dia tanyakan adalah mengapa hal itu
bisa terjadi, dan mengapa pula PT.INTI tidak membuka bidang usaha dalam penyediaan
jasa telekomunikasi seperti Indosat maupun Telkomsel. Oleh Direktur SDM dan UMUM
dijelaskan bahwa dalam pembuatan alat telekomunikasi yang canggih itu membutuhkan
dana yang tidak sedikit, tetapi cukup tinggi. Selain itu, agar teknologi itu bisa dinikmati
oleh masyarakat umum, harus menggunakan media yang cukup besar untuk
mengangkut kapasitasnya yang cukup besar, seperti fiber optic. Dan masalahnya, media
tersebut susah untuk didapat, apalagi di Indonesia. Dan mengapa PT.INTI tidak
membuka usaha di bidang pelayanan jasa, yaitu karena untuk mebuka jasa provider
komunikasi harus seijin Pemerintah. Sedangkan PT.INTI bukan termasuk BUMN yang
bekerja di bidang itu. Pertanyaan kedua dari BRIGDATAR ANDI ERWIN PRAWIRA, yang
menanyakan kendala apa yang muncul bagi PT.INTI dalam mengembangkan usahanya.
Bapak Waseso Adiatmo menyatakan bahwa kendala terbesar muncul di bidang
investasi. Kurangnya investor yang menanamkan modalnya di PT.INTI menghambat
kinerja dalam memproduksi alat maupun mengembangkan risetnya. Selain itu, kendala
juga muncul akibat kalah persaingan di pasar dengan perusahaan asing, seperti 19
Page 20
perusahaan Korea, Jepang, maupun Thailand, yang harganya jauh lebih rendah. Namun,
rendahnya harga tersebut sangat tidak menjamin kualitas barang, bahkan lebih rendah
dari buatan Indonesia. Dalam tanya jawab ini, penulis pun berkesempatan menanyakan
tentang kiat PT. INTI dalam mengatasi kesenjangan teknologi antara Indonesia dengan
Negara lain dimana hal tersebut menjadi suatu ancaman yang potensial bagi keamanan
dalam negeri mengingat kejahatan dewasa ini bersifat global. Beliau, Bapak Waseso
Adiatmo menyatakan bahwa untuk menyiasati hal tersebut dengan terus mempelajari
teknologi yang ada serta memantapkan segala yang telah dimiliki. Beliau juga
mengatakan bahwa antara POLRI dan PT.INTI sendiri sejak jauh-jauh hari telah sering
mengadakan diskusi tentang hal ini. Sebenarnya lebih banyak lagi yang para taruna ingin
ketahui, dan mungkin di lain kesempatan bisa dilanjutkan kembali.
Kunjungan ke 2 ( dua ) perusahaan ini cukup banyak memberikan pengetahuan
bagi para taruna. Dan juga memberitahukan kepada taruna akan tantangan yang harus
dihadapi beberapa tahun kedepannya nanti. Tantangan ini tidak boleh disambut dengan
rasa ketakutan, tetapi harus ditanggapi secara semangat melalui peningkatan semangat
belajar dan rasa keingintahuan.
20
Page 21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kegiatan selama di Bandung ini, hal-hal yang dapat disimpulkan adalah
sebagai berikut :
1. Pengetahuan persenjataan sudah sepatutnya dikuasai oleh taruna karena dalam
kedinasan nanti akan sangat sering berurusan dengan hal ini.
2. Semakin majunya jaman, akan semakin maju pula tingkat kejahatan yang ada.
3. Kurangnya kerjasama POLRI dengan instansi lain, khususnya di bidang komunikasi.
4. Kurangnya investasi dalam hal pengembangan riset teknologi di Indonesia.
21
Page 22
5. Kurangnya kebanggaan bangsa Indonesia terhadap barang-barang produksi dalam
negeri
B. SARAN
Menelusuri berbagai fakta dan fenomena yang ada, serta bertolak dari beberapa
kesimpulan yang penulis dapatkan, penulis memberikan saran-saran yang sekiranya
berguna. Di antaranya :
1. Taruna agar aktif mencari tahu berbagai macam informasi mengenai senjata-
senjata dan amunisi, serta meningkatkan kemahirannya dalam menggunakan
senjata.
2. Taruna agar meningkatkan semangat belajar, mengingat tingkat kejahatan
yang semakin tinggi secara kualitas maupun kuantitas, karena kejahatan
tersebut hanya bisa dilawan dengan penegak hukum yang lebih cerdas dan
professional.
3. Bagi instansi POLRI, agar meningkatkan kerjasamanya dengan pihak lain,
khususnya dalam hal teknologi komunikasi. Secara khusus bagi Akademi
22
Page 23
Kepolisian, kerjasama ini ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan
keterampilan taruna.
4. Kesadaran bangsa akan pentingnya teknologi yang tinggi harus dibangkitkan.
Agar bidang ini mendapatkan perhatian khusus, dan selanjutnya tidak akan
ada keraguan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di bidang
komunikasi.
5. Bangsa Indonesia harus lebih mencintai produk dalam negeri, karena selain
senagai wujud rasa nasionalisme, juga untuk meningkatkan perekonomian
dalam negeri. Dan bagi instansi POLRI , khususnya Akademi Kepolisian, agar
dalam penyediaan logistik tetap menggunakan produksi dalam negeri.
23