LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANKULIAH KERJA NYATA MAHASISWAPROGRAM
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN INTEGRATIF PERIODE JANUARI
FEBRUARI 2015
BELAJAR DARI MASYARAKATMELALUI KULIAH KERJA NYATA INTEGRATIF
Desa: Tanjungkarang
Kecamatan: Cigalontang
Kabupaten: Tasikmalaya
Disusun oleh :No.Nama MahasiswaNPMNo.Nama MahasiswaNPM
1Yeremia M A11011011032211Kris Yosafat170310120075
2Decrown P11011011033712Alfira Audia M180510110050
3Bonar Bintang11011012034113Sabrina Amalia180510110069
4Batari Chaga T12011012006814Reza Febrian200110120044
5Cattleya Rejito12031012008815Monica Idayanti210110120093
6Claudia Elaine12031012021016Karlina210110120383
7Arief Dwi Prabowo14071012003617Alenda Putriarni210110120466
8A.G Ilham Sidharta15061012003118Tiara Amelia Devita
P210110120535
9Sakina Intansari P15061012003419Amarina Ananda230210110068
10Annisa Sulastri17011012007320Putri Churnia A260110120092
PUSBANG KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKATLEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKATUNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGORTAHUN 2015ii | KKNM
Tanjungkarang
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya Orientasi Wilayah dan Orientasi
Politik/Pemerintahan yang kami kerjakan, maka kami :NoNama
MahasiswaNPMTanda Tangan
1.Yeremia M A1101101103221.2.
2.Decrown Pandapotan110110110337
3.Bonar Bintang1101101203413.4.
4.Batari Chaga Tsania120110120068
5.Cattleya Rejito1203101200885.6.
6.Claudia Elaine120310120210
7.Arief Dwi Prabowo1407101200367.8.
8.A G Ilham Sidharta150610120031
9.Sakina Intansari P1506101200349.10.
10.Annisa Sulastri170110120073
11.Kris Yosafat17031012007511.12.
12.Alfira Audia M180510110050
13.Sabrina Amalia18051011006913.14.
14.Reza Febrian200110120044
15.Monica Idayanti21011012009315.16.
16.Karlina210110120383
17.Alenda Putriarni21011012046617.18.
18.Tiara Amelia Devita Putri210110120535
19.Amarina Ananda23021011006819.20.
20.Putri Churnia Arifin260110120092
Telah menyelesaikan kegiatan kami selama di lokasi KKNM, Desa
Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang, Kabupatan Tasikmalaya, Jawa
Barat. Mengetahui/Menyetujui
Dedi Suardi Diyan Herdiyantoro, SP., M.Si Sekretaris Desa
Tanjungkarang Dosen Pembimbing LapanganKATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa kelompok kami tepat pada waktunya
dalam memenuhi salah satu tugas Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa.Dalam
laporan ini, kami menyampaikan mengenai hasil seluruh aspek yang
telah kami pelajari dan amati di Desa Tanjungkarang, Kecamatan
Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, serta rancangan kegiatan kerja
mahasiswa yang akan kami lakukan terkait dengan kebutuhan dan
permintaan dari aparat Desa Tanjungkarang.Kami menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, cover,
tata letak atau desain, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.Akhir kata, kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan dan ikut membantu dalam
penyusunan laporan ini dari awal hingga akhir. Semoga Tuhan yang
Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin.
Tasikmalaya, 3 Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHANiiKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISIivDAFTAR
LAMPIRANvBAB I1PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang11.2 Tujuan dan
Manfaat21.3 Kalender Kerja Kegiatan Mahasiswa21.4 Lokasi dan
Waktu3BAB II4PROSES PELAKSANAAN KKNM43.1Mekanisme Kerja Kelompok
dalam Pelaksanaan KKNM43.2Pelaksanaan Kegiatan Belajar dari
Masyarakat Melalui Pemetaan Sosial52.2.1Aspek Politik /
Pemerintahan52.2.2Aspek Ekonomi Dan Mata Pencaharian52.2.3Aspek
Pendidikan52.2.4Aspek Kesehatan52.2.5Aspek Kehidupan Agama
Masyarakat52.2.6Aspek Budaya Masyarakat6BAB III7HASIL PELAKSANAAN
KKNM73.1 Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial Per Aspek73.1.1Aspek
Politik/Pemerintahan73.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata Pencaharian83.1.3
Aspek Pendidikan93.1.4 Aspek Kesehatan103.1.5 Aspek Kehidupan Agama
Masyarakat113.1.6 Aspek Budaya Masyarakat123.2 Temuan Kondisi
Masyarakat123.2.1 Permasalahan Masyarakat123.2.2 Potensi
Masyarakat133.3Blog Desa133.3.1 Identitas Blog Desa133.3.2 Gambaran
Blog Desa143.4Respon Masyarakat Terhadap KKNM-PPMD Integratif14BAB
IV15KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT15DAFTAR PUSTAKA17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 118
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangDesa secara umum merupakan sebuah aglomerasi
permukiman di daerah pedesaan(rural). Di dalam sebuah desa terdapat
aktivitas atau mata pencaharian yang dibedakan ke dalam tiga
kategori, yaitu desa agraris, industry dan nelayan. Desa agraris
merupakan desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di
bidang pertanian dan perkebunan. Desa industri merupakan desa yang
mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang industri rumah
tangga. Desa nelayan adalah desa yang penduduknya bermata
pencaharian nelayan.Tidak jarang sebuah desa memiliki potensi yang
luar biasa. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi fisik, seperti
tanah, air, iklim, dan cuaca. selain itu pula terdapat potensi non
fisik seperti masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial desa, dan
aparatur-aparatur desa. Pemanfaatan yang baik potensi-potensi desa
ini dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kota-kota maupun
Negara itu sendiri. Pengembangan desa ini dapat juga dilakukan oleh
berbagai pihak dimana kita dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi baru di desa tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan oleh
mahasiswa dimana hal tersebut merupakan bagian dalam rangka
memenuhi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat. Setiap mahasiswa melakukan
transfer ilmu yang ia dapat dari kampus kemudian melakukan
penelitian berdasarkan pengetahuan yang ia miliki, kemudian yang
terkahir membawa dan memperkenalkan ilmu pengetahuan tersebut
kepada masyarakat dalam rangka mengembangkan potensi yang ada di
daerah tersebut.Dalam menjalani peran sebagai mahasiswa dan
menyelesaikan tanggung jawab untuk melaksanakan Tri Darma perguruan
tinggi, maka pada bulan Januari Februari 2015 ini, kami selaku
mahasiswa Unpad menjalankan KKNM di desa Tanjungkarang, Kecamatan
Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Di dalam
KKNM ini kita dituntut untuk dapat belajar dari masyarakat dan
mempelajari semua aspek yang ada di desa Tanjungkarang ini.
Desa Tanjungkarang adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan
Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Desa Tanjungkarang memiliki
empat dusun, yaitu Kurjati, Cipalangka, Pagerhurip, dan
Pasirpeteuy. Desa yang memiliki luas wilayah 953,6 Ha ini merupakan
salah satu desa dari 16 Desa yang berada di wilayah Kecamatan
Cigalontang dengan ketinggian diatas permukaan laut 800 DPL serta
memiliki suhu rata-rata 25 C. Desa ini terletak di perbatasan
antara Kabupaten Garut dan Tasikmalaya sehingga masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui bahwa desa ini merupakan bagian
dari Kabupaten Tasikmalaya. Terlebih lagi, letak geografis desa ini
terbilang cukup jauh dari pusat Kecamatan Cigalontang. Untuk
keperluan inilah kami menyusun laporan pelaksanaan kegiatan dengan
salah satu tujuannya untuk mempublikasikan segala hal yang ada pada
lokasi tempat mahasiswa berada.1.2 Tujuan dan ManfaatAdapun tujuan
dari Kuliah Kerja Nyata Masyarakat (selanjutnya disebut KKNM)
adalah belajar dari masyarakat dan pemetaan sosial. Sedangkan
manfaat KKNM adalah menimbulkan empati pada mahasiswa dan
mempublikasikan segala hal yang ada pada lokasi KKNM kepada
masyarakat luas melalui Blog Desa.1.3 Kalender Kerja Kegiatan
MahasiswaPelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Masyarakat dilakukan dengan
mengikuti kalender kerja kegiatan mahasiswa (selanjutnya disebut
K3M). Kalender tersebut telah disusun sebelumnya oleh tim KKNM Desa
Tanjungkarang dengan rincian sebagai berikut
:NoWaktuKegiatanPelaksanaInforman/ Khalayak SasaranWilayah
Kegiatan
1.11 JanPuskesmas KelilingPustu, Pusling, Posyandu,
MahasiswaPengurus Posyandu, Ibu dan Anak, Ibu hamilPuskesmas
Pembantu Desa Tanjungkarang
2.1517 JanKegiatan Pengajaran SMK PertanianMahasiswaGuru
SMK,Siswa SMKSMK Pertanian Desa Tanjungkarang
3.18 JanPeringatan Maulid NabiMasyarakat,
MahasiswaMasyarakatMasjid Dusun Kurjati
4.19-25 JanKegiatan Pengajaran SMK MahasiswaGuru SMK ,Siswa SMK
SMK Pertanian
5. 26-27 JanKegiatan proses Pengolahan dan Produksi gula
arenMasyarakat, MahasiswaMasyarakat, Tempat produksi gula aren
1.4 Lokasi dan WaktuKuliah Kerja Nyata Mahasiswa ini
dilaksanakan di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Cigalontang,
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pelaksanaan KKNM ini dilakukan
mulai tanggal 7 Januari 2015 sampai dengan 5 Februari 2015.
BAB IIPROSES PELAKSANAAN KKNMMekanisme Kerja Kelompok dalam
Pelaksanaan KKNMDalam melaksanakan rencana kegiatan di desa
Tanjungkarang kami melakukan secara bersama-sama dalam hal pemetaan
dengan berjalan menyusuri beberapa dusun untuk melihat dan
mengetahui keadaan lingkungan yang ada di Desa Tanjungkarang.
Diantaranya kami menyusuri Dusun Ciseupan, Dusun Tanjung Hurip,
Dusun Pasir Peteuy bersama-sama sedangkan pemetaan ke dusun Kurjati
tidak dilakukan oleh semua anggota karena jarak yang cukup jauh dan
waktu yang bentrok dengan kegiatan lainnya. Setelah dilakukan
pemetaan dan orientasi wilayah, kami melakukan pembagian kelompok
berdasarkan wilayah bukan berdasarkan bidang/aspek yang sesuai
dengan kompetensi keilmuan kami. Hal ini bertujuan agar setiap
mahasiswa dalam kelompok KKN ini mendapatkan pengalaman yang sama
dan tidak hanya terpatok pada disiplin ilmunya. Salah satu
contohnya adalah ketika kami melakukan kunjungan ke rumah-rumah
warga. Kita membagi tim menjadi 3-4 kelompok dengan jumlah
masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 orang. Setelah itu
masing-masing kelompok mengadakan kunjungan ke rumah warga dengan
pembagian wilayah rumah yang harus dikunjungi. Dengan mengadakan
pembagian kelompok dan pembagian wilayah kerja tersebut, maka
kunjungan rumah di satu dusun dapat dilaksanakan dengan cepat dan
masing-masing kelompok mendapatkan pembelajaran dari warga dan
pengalaman dengan porsi yang merata.Selain itu kami melakukan
pembagian kelompok ketika kami mengadakan kegiatan mengajar di SD
dan SMK. Pembagian ini dilakukan karena ada banyak kelas yang harus
dikunjungi pada hari yang bersamaan. Pada hari pertama kami ikut
mengajar di SD Tanjung Sari dimana pembagian kelompok dibagi
menjadi 6 kelas. Dalam satu kelas terdapat 3 sampai empat orang
mahasiswa. Pada hari berikutnya kami melakukan pembagian kelompok,
dimana sebagian diantaranya mengajar di SD dan sebagian yang
lainnya mengajar di SMK Pertanian di desa ini. Disamping kegiatan
kunjungan ke rumah warga dan mengajar murid sekolahan, tidak jarang
kami mendapat undangan dari warga untuk melakukan kegiatan bersama
mereka. Misalnya kami mendapat undangan untuk membuat gula semut
dan undangan untuk membuat pipis (makanan khas Tanjungkarang) serta
undangan untuk membuat nasi liwet bersama mereka. Karena banyaknya
undangan yang kami dapatkan, pernah beberapa kali kami harus
membagi kelompok menjadi beberapa kelompok untuk dapat menghadiri
beberapa undangan di hari yang bersamaan.Pelaksanaan Kegiatan
Belajar dari Masyarakat Melalui Pemetaan SosialUntuk pelaksanaan
kegiatan belajar dari masyarakat dilakukan oleh seluruh anggota
KKNM desa Tanjungkarang. Karena jarak antara dusun satu dan yang
lainnya sangat jauh, maka dari itu kami dibagi menjadi beberapa
kelompok. Biasanya, kami berkunjung ke rumah warga untuk
berbincang-bincang sehingga bisa mendapatkan informasi yang
diinginkan.Aspek Politik / PemerintahanInformasi mengenai aspek
politik/pemerintahan saat pemetaan desa sebagian besar kami
dapatkan dari kepala desa dan sekertaris desa. Informasi ini
didapatkan dengan menggunakan metode wawancara dan arsip desa.Aspek
Ekonomi Dan Mata PencaharianInformasi tentang ekonomi dan mata
pencaharian warga setempat kami dapatkan saat melakukan survei
pemetaan, yaitu dengan melakukan wawancara dengan beberapa warga,
termasuk kepala dusun. Selain itu data mengenai ekonomi dan mata
pencaharian juga kami dapatkan melalui arsip desa dan observasi
lapangan.Aspek PendidikanInformasi mengenai pendidikan kebanyakan
kami dapatkan saat melakukan observasi lapangan, wawancara terhadap
beberapa stakeholder yang ada di sekolah, sedan arsip desa.Aspek
KesehatanInformasi mengenai aspek ini kami dapatkan dari hasil
wawancara dengan mantra dan bidan yang bertugas di Desa Cisempur.
Selain itu data tambahan kami dapatkan dari arsip desa.Aspek
Kehidupan Agama MasyarakatInformasi mengenai kehidupan agama yang
ada di desa ini kami dapatkan ketika mengikuti kegiatan keagamaan
yang ada di desa serta hasil wawancara dengan beberapa warga yang
ada.Aspek Budaya MasyarakatInformasi tentang budaya yang ada di
desa ini kami dapatkan saat berbincang-bincang dengan beberapa
warga yang ada di sekitar serta menghadiri kegiatan-kegiatan
seperti hajatan dan maulidan.
BAB IIIHASIL PELAKSANAAN KKNM
3.1 Deskripsi Hasil Pemetaan Sosial Per Aspek3.1.1 Aspek
Politik/PemerintahanPasal 1 angka 2 Undang-undang nomor 6 tahun
2014 tentang Desa (yang selanjutnya disebut UU Desa) menyebutkan
secara eksplisit defenisi mengenai pemerintahan desa. Pasal
tersebut berbunyi bahwa Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun
unsur penyelenggara pemerintahan desa tersebut dikenal sebagai
pemerintah desa. Hal tersebut diatur dalam pasal 1 angka 3 jo.
pasal 25 UU Desa yang berbunyi Pemerintah Desa adalah Kepala Desa
atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggaran Pemerintahan Desa.Berdasarkan pemaparan
pengaturan dan defenisi di atas, berikut akan dijabarkan aspek
pemerintahan Desa Tanjungkarang. Desa tanjungkarang memiliki
struktur pemerintah desa yang terdiri dari Kepala Desa yang bernama
Bapak Lalan Jaelani sebagai kepala administratif secara umum
memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang secara lebih rinci
diatur dalam pasal 26 UU Desa. Dalam menjalankan tugasnya sebagai
Kepala Desa, Bapak Lalan Jaelani dibantu oleh Sekretaris Desa yang
bernama Bapak Dedi Suardi dan juga perangkat desa lainnya.Wilayah
kerja administratif pemerintah desa ini terdiri dari empat dusun,
yaitu dusun kurjati, pasir peteuy, pagar hurip dan juga cipalangka.
Keempat dusun tersebut jika diakumulasikan memiliki Rukun Warga
(RW) sebanyak 4 RW dan Rukun Tetangga (RT) sebanyak 20 RT.Desa
Tanjungkarang juga memiliki sebuah lembaga yang tidak dapat
dipisahkan juga dari aspek pemerintahan. Lembaga tersebut disebut
sebagai Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang merupakan
representatif/ wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Adapun fungsi dari BPD
sebagaimana diatur dalam pasal 55 UU Desa adalah untuk:a. membahas
dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa;b.
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; danc. melakukan
pengawasan kinerja Kepala Desa. Struktur BPD Tanjungkarang periode
2012-2018 akan diuraikan sebagai berikut:Ketua: UD. KoswaraWakil
Ketua: Isa IskandarSekretaris: Sidiq Febri NugrahaAnggota: Retno
Tedi Priyadi Asep Badrudin Undang Hidayat Teguh Ginanjar Maman Dedi
Suryadi Karna Akim Takhrim
3.1.2 Aspek Ekonomi dan Mata PencaharianMasyarakat Desa
Tanjungkarang memiliki beragam mata pencaharian seperti bertani,
berkebun, pengrajin gula aren, wajid, aneka macam keripik. Berbagai
macam mata pencaharian ini memiliki potensi dan hambatannya masing
masing. Namun mayoritas masyarakat di desa ini terhambat dari segi
modal yang masih sangat terbatas. Kami sempat mendapat pertanyaan
dari salah seorang masyarakat tentang rendahnya harga cabai yang
diterima oleh pasar, padahal hargai cabai di pasar sangat tinggi.
Dari permasalahan ini kami memperoleh beberapa jawabannya. Harga
cabai yang rendah ini karena tingginya kuantitas cabai yang
ditawarkan pada periode ini, para petani merasa karena harga cabai
sedang tinggi mereka harus menanam cabai untuk mendapatkan
keuntungan. Namun ternyata hal ini tidak hanya disadari oleh paraa
petani di Desa Tanjungkarang saja, setidaknya para petani di daerah
sekitar tanjungkarang pun menyadari hal tersebut dan bertanam
komoditas yang sama. Karena berlimpahnya kuantitas cabai di pasar,
menyebabkan menurunnya harga cabai yang ditawarkan kepada petani.
Permasalahan modal pun menyebabkan para petani hanya dapat
memasarkan hasil panen kepada wilayah sekitar. Mereka tidak dapat
memasrkan ke wilayah yang lebih jauh yang mungkin dapat
memperpendek saluran distribusi.Permasalahan ekonomi pun berdapmpak
pada hal hal lain. Dari informasi yang kami ketahui usia pernikahan
di Desa Tanjungkarang ini antara enam belas tahun sampai dua puluh
tahun umumnya. Realita yang sangat mengejutkan, mengingat usia
tersebut terlalu dini bagi seorang remaja khususnya perempuan untuk
menikah. Alasan mereka menikah di usia yang sangat dini selain
karena budaya, juga untuk meringankan beban orang tua dalam
membiayai anak anaknya. Padahal jika dipikirkan lebih lanjut, hal
ini merupakan bom waktu yang akan menyebabkan kondisi ekonomi
semakin memburuk..Keadaan ekonomi yang cenderung kurang berimbang
inilah menyebabkan taraf kelayakan hidup masyarakat di desa masih
kurang. Meskipun memang ada bantuan dari pihak pemerintah dalam
bentuk dana dan faasilitas lainnya, namun dirasakan masih kurang
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa
Tanjungkarang.3.1.3 Aspek PendidikanDesa Tanjungkarang memiliki
tiga sekolah dasar yang berada di dusun Cipalangka (SDN
Tanjungsari), dusun Pagerhurip (SDN Tanjunghurip) dan di dusun
Kurjati. Sedangkan untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah
Pertama siswa-siswi dari Desa Tanjungkarang harus pergi ke desa
sebelah karena tidak adanya instansi pendidikan SMP di desa ini.
Namun tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas, Desa Tanjungkarang
memiliki SMK Pertanian yang memiliki gedung sementara berlokasi di
samping balaidesa. Di desa Tanjungkaranginfrastruktur pendidikan
sangat terbatas, begitupun dengan tenaga pengajarnya. Sebagian
besar tenaga pengajar merupakan guru honorer ataupun guru dari
sekolah lain, terutama guru-guru yang mengajar di SMK Pertanian
yang telah berdirisejak 4 tahun lalu. SMK Pertanian di
Tanjungkarang sudah berdiri sejak tahun 2011, namun hingga saat ini
masih belum menempati bangunannya sendiri yang berada tidak jauh
dari bangunan yang lama.SMK Tanjungkarang sedang melakukan
pembangunan yang akan segera di tempati pada awal tahun ajaran
baru.Melihat kondisi kegiatan belajar mengajardi SD yang berada di
Desa Tanjungkarang dapat dikatakan masih kurang optimal, seperti
padamurid kelas 1 SD masih banyak siswayang belum bisa membaca.
Sedangkan untuk kelas 4, 5 dan 6 pelajaran yang diberikan masih
dibawah ukuran standar.SedangkanMinat siswa yang ingin meneruskan
sekolah ke SMK Pertanian masih sangat rendah. Hal itudilihat dari
jumlah murid yang bersekolah di SMK Pertanian masih sangat sedikit.
Jumlah siswa kelas X hanya 3 orang, sedangkan siswa kelas XII hanya
5 orang. Oleh karena itu untuk segi pendidikan Desa Tanjungkarang
sangat membutuhkan infrastruktur dan bantuan motivasi untuk
meningkatkan standar pendidikan di Desa Tanjungkarang, sehingga
pendidikan yang layak dan baik tidak hanya dimiliki oleh masyarakat
kota saja tetapi juga masyarakat desa khususnya masyaakat di daerah
terpencil. Dengan begitu,pemerataan pendidikan di Indonesia tidak
hanya menjadi cita-cita bangsa Indonesia.
3.1.4 Aspek KesehatanDesa Tanjungkarang merupakan desa yang
kondisi kesehatan warganya sudah cukup baik. Warga sudah menyadari
pentingnya kebersihan. Mayoritas rumah di desa ini sudah memiliki
sarana MCK yang memadai, kebutuhan air bersih pun sudah terpenuhi
dengan baik. Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah
sembarangan cukup tinggi, tidak banyak sampah yang bertebaran di
jalan, sungai yang mengalir di dekat desa pun bersih dari sampah.
Namun, kesadaran masyarakat akan bahaya rokok masih rendah. Bahkan,
ada seorang warga yang mengatakan bahwa dengan merokok,
penyakit-penyakit ringan yang dia derita bisa sembuh.Pelayanan
kesehatan di desa ini dilakukan oleh mantri dan bidan, yang
bertugas di puskesmas pembantu. Mantri biasanya menanhani
penyakit-penyakit umum, sedangkan bidan melayani para ibu hamil .
Penyakit yang biasa diderita oleh kaum anak-anak adalah diare,
sedangkan yang biasa diderita oleh orang dewasa adalah hipertensi,
rematik, gastritis. Jika ada pasien yang menderita penyakit yang
tidak bisa ditangani di puskesmas pembantu, maka pasien tersebut
akan dirujuk ke puskesmas induk atau rumah sakit. Sebagian beaar
warga desa Tanjungkarang sudah menjadi peserta BPJS kesehatan
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), baik yang merupakan
pengalihan keanggotaan dari Jamkesmas (Jaminan Kesehatan
Masyarakat), maupun yang langsung mendaftar menjadi peserta BPJS.
Puskesmas desa Tanjungkarang memiliki kegiatan rutin, yaitu
posyandu keliling. Kegiatan ini diadakan secara mingguan, di dusun
yang berbeda setiap minggunya. Pada kegiatan ini dilakukan
penimbangan balita, pemberian imunisasi, pemeriksaan kehamilan,
serta pemberian obat KB. Kondisi kesehatan para balita cukup baik,
terlihat dari tidak adanya balita yang berat badannya di bawah
berat ideal. Kondisi kehamilan para ibu hamil juga baik, angka
kematian ibu dan anak dalam proses persalinan pun sangat rendah.
Jenis KB yang biasa digunakan oleh warga desa ini adalah KB suntik,
ada juga sebagian kecil yang menggunakan jenis pil dan IUD. 3.1.5
Aspek Kehidupan Agama MasyarakatMayoritas masyarakat desa
Tanjungkarang menganut agama islam. Masing-masing dusun di desa
Tanjungkarang biasanya memiliki 1-2 mesjid sebagai tempat ibadah
bagi kaum muslim. Untuk memperingati hari-hari besar seperti Maulid
Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, Idul Adha, Isra Miraj, dan menyambut
bulan puasa masayarakat Desa Tanjungkarang biasanya mengadakan
pengajian dan acara-acara besar untuk memperingati hari tersebut
secara meriah. Pada hari-hari besar itu pula masyarakat
Tanjungkarang dapat berkumpul bersama, bersilahturahmi, dan berbagi
suka cita.
3.1.6 Aspek Budaya MasyarakatDalam aspek kebudayaan terdapat
beberapa tradisi dan adat istiadat setempat diantaranya seperti
tradisi pernikahan, sunatan, mitos, rumah tradisional dan lain
sebagainya. Biasanya jika ada hajatan warga setempat membuat acara
yang meriah, disamping itu mengadakan acara kesenian yang dinamakan
Bangreng. Bangreng ini sendiri merupakan singkatan dari Terbang dan
Ronggeng. Rangkaian acara ini termasuk diantaranya salawat sambil
bermain gendang diiringi alunan musik. Tetapi acara ini masih
memiliki unsur mistis, salah satu contohnya warga yang ikut
berpartisipasi dalam acara ini dapat dimasuki roh-roh yang nantinya
ikut menari diiringi alunan musik tersebut. Tradisi ini sangat
melekat di masyarakat desa Tanjungkarang.3.2 Temuan Kondisi
Masyarakat3.2.1 Permasalahan MasyarakatPada minggu awal kami
melakukan observasi wilayah, Desa Tanjungkarang ternyata sangat
luas. Desa ini terdiri dari empat kedusunan yang lokasinya sangat
berjauhan antara satu dengan lainnya. Kedusunan terdekat dari
kantor desa berjarak sekitar tiga kilometer dan kedusunan yang
terjauh berjarak sekitar tujuh kilometer. Dari kondisi ini kami
menyadari bahwa pembangunan di desa ini menjadi tidak merata.
Karena jauhnya jarak antar kedusunan menjadi hambatan terhadap
pembangunan infrastruktur di desa ini. Kondisi jalan antar
kedusunan belum semuanya baik.Pada minggu selanjutnya kami sudah
mengenal masyarakat lebih dekat. Kondisi tempat tinggal belum
seluruhnya layak huni. Kondisi rumah yang hanya sekitar dua belas
meter persegi dihuni oleh empat sampai enam orang didalamnya. Dari
segi kebersihan dan kesehatan pun hal ini tentu kurang baik,
ditambah lagi kebiasaan masyarakat merokok didalam ruangan
rumah.Kami sering terlibat dalam kegiatan masyarakat seperti
berkebun, bertani, mengajar di sekolah, kegiatan posyandu keliling.
Dari kegiatan tersebut ternyata masih banyak permasalahan yang
sudah disadari oleh para masyarakat namu mereka masih enggan atau
mungkin belum mengerti cara menyelesaikannya. Seperti keadaan
perekonomian di desa yang belum sepenuhnya baik, menyebabkan
kondisi sosial masyarakat kurang merata. Permasalahan ekonomi ini
juga berdampak pada permasalahan lain, seperti usia pernikahan yang
terlalu dini atau rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.Hal
lainnya yang masyarakat keluhkan tentang beberapa hama penyakit
bagi tanaman mereka dan hewan ternak. Lalu kurangnya bantuan dari
pihak luar bagi desa ini. Meskipun mereka berlokasi relative dekat
dengan pusat kota, pembangunan tidak merata sangat nyata di desa
ini.3.2.2 Potensi MasyarakatBanyak kegiatan masyarakat desa yang
memiliki potensi tinggi untuk meningkatkan taraf hidup di desa ini,
namun keterbatasan banyak factor masih menjadi penghambat. Desa
Tanjungkarang merupakan salah satu pemasok gula aren terbesar di
Jawa Barat, ini merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat
desa yang patut dilirik untuk dikembangkan. Selain itu hasil panen
masyarakat desa sangat baik kualitasnya, namun mereka masih
terbatas dari segi modal dan distribusinya. Sehingga distribusi
hasil produksi pertanian masyarakat mayoritas hanya tersebar di
wilayah sekitar, seperti wilayah Kabupaten Garut atau Singaparna.
Jika kebutuhan akan modal dapat terpenuhi dan proses distribusi
mengalami peningkatan, tentu akan memberikan pengaruh yang sangat
signifikan.Blog Desa3.3.1 Identitas Blog DesaNama Blog :Alamat:
http://kknm.unpad.ac.id/tanjungkarangUsername: Password:
3.3.2 Gambaran Blog DesaSalah satu tugas akhir kelompok KKNM
2015 adalah pembuatan blog desa. Blog desa dapat dilihat dan
diakses di http://kknm.unpad.ac.id/tanjungkarang. Username dan
password blog desa sudah diberikan kepada kepala desa agar bisa di
akses dan di edit oleh aparat desa. Adapun konten blog mencakup:1.
Profil desa, mencakup: luas wilayah, aspek demografis, potensi
desa, dan sebagainya2. Struktur pemerintahan desa3. Aktivitas
mahasiswa selama berada di Desa Tanjungkarang
Respon Masyarakat Terhadap KKNM-PPMD IntegratifBeberapa warga di
desa Tanjungkarang merespon positif terhadap kegiatan KKNM-PPMD
Integratif, mereka merasa bahwa para mahasiswa memang memerlukan
kegiatan yang seperti ini. Seperti terlibat langsung dalam menanam
padi disawah,turut berkebun bersama para petani atau bersosialisasi
dengan masyarakat desa. Melalui kegiatan ini para masyarakat
berharap agar kami selaku mahasiswa turut merasakan dan sadar
realita yang terjadi dalam kehidupan di desa. Namun, terdapat
beberapa masukan dari masyarakat untuk KKNM-PPMD Integratif periode
selanjutnya. Masyarakat merasa alangkah lebih baiknya jika para
mahasiswa tidak terkumpul pada satu tempat tinggal saja namun
menyebar ke beberapa rumah masyarakat. Sehingga baik masyarakat
maupun mahasiswa dapat lebih mengenal dan dekat dengan masyarakat
desa. Sebelum dilaksanakannya KKNM-PPMD Integratif sebaiknya para
peserta sudah melakukan peninjauan lapangan terlebih dahulu sebagai
bentuk sosialisasi kepada masyarakat. Program yang akan dilakukan
pun alangkah lebih baiknya sudah terstruktur lebih dahulu, sehingga
tidak terjadi kesalahpaham antara masyarakat dan mahasiswa dan
program KKNM-PPMD Integratif bisa lebih efektif dan efisien.
BAB IVKESIMPULAN DAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT
4.1 KesimpulanKegiatan KKNM Universitas Padjadaran 2015 yang
dijalankan oleh mahasiswa dari berbagai macam fakultas memiliki
tema Belajar dari Masyarakat, berlokasi di sekitar Jawa Barat,
salah satunya di Desa Tanjungkarang Kecamatan Cigalontang Kabupaten
Tasikmalaya. Selama satu bulan, banyak hal yang kami dapatkan
mengenai desa tersebut. Mulai dari pemetaan wilayah desa, mengenal
aparatur Desa Tanjungkarang, kegiatan yang sering dilakukan warga
sehari-hari, komoditas dan potensi desa yang ada di desa tersebut,
dan masih banyak lagi.Berdasarkan hasil orientasi kami selama
sebulan, dapat disimpulkan bahwa Desa Tanjungkarang memiliki banyak
potensi desa. Desa Tanjungkarang memiliki banyak potensi untuk
meningkatkan tingkat perekonomian melalui bidang pertanian, karena
mayoritas masyarakat desa Tanjungkarang adalah petani, msyarakat
bisa mengolah hasil tani mereka hingga memiliki nilai jual yang
lebih tinggi dipasaran. Tetapi perlu dukungan dari aparatur desa
setempet maupun pemerintah sehingga hal ini bisa berjalan dengan
baik.4.2 Rekomendasi Tindak LanjutRekomendasi kami terhadap
pelaksanaan KKNM ini adalah adanya sosialiasi secara menyeluruh
mengenai visi dan misi KKNM itu sendiri kepada masyarakat desa
tempat pelaksanaan KKNM, dikarenakan visi dan misi KKNM Universitas
Padjadjaran 2015 ini tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa.
Selain itu juga, harus lebih diperhatikan lagi konsistensi Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dalam melaksana
monitoring dan evaluasi mahasiswa KKNM, jangan sampai ada desa yang
terlewat karena faktor jarak yang jauh, sehingga mahasiswa yang
melakukan KKNM di desa tersebut merasa tidak
diperhatikan.Rekomendasi kami terhadap Desa Tanjungkarang ini,
sebaiknya para petinggi desa tidak terlalu fokus terhadap aspek
pembangunan desa saja, karena masih banyak aspek yang harus
diperhatikan lagi seperti perbaikan infrastruktur, pendidikan,
kesehatan juga perekonomian warganya Selain itu, pengembangan
potensi desa juga perlu diperhatikan, mengingat potensi yang
dimiliki Desa Tanjungkarang cukup banyak. Mulai dari potensi
pertanian, peternakan, hingga potensi alamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Materi Pembekalan KKNM-PPMD Integratif Universitas
Padjadjaran. 2015. Pusat Pengembangan KKNM dan PKM LPPM Universitas
Padjadjaran.
LAMPIRANLampiran IDATA KELOMPOK TANI DESA TANJUNGKARANG TAHUN
2014No NAMA POKTANNO. REGISTERNO. SK PENGUKUHANJUMLAH ANGGOTALUAS
LAHAN
1GANDA MEKAR320620003-16372-38053311321578024025
2SARI TANI320620003-16372-17604311321578516025
3SANGKAN HURIP320620003-16372-17602811321578534535
4MEKAR JATI320620003-16372-17603111321578526032
5MEKAR JAYA320620003-16372-17604511321578565425
6MANDIRI I320620003-16372-38053411321579304525
7MANDIRI II320620003-16372-38053511321579384025
8TUMARITIS320620003-16372-38053611321579394025
9SAMBUNG MAS320620003-16372-38053711321579404025
10JAYA MUKTI-11321579864235
11KWT SRI REJEKI320620003-16372-38053811321579323030
12LPM SAWARGI320620003-16372-38053911321579446025
13LPM MEKAR SARI320620003-16372-38054011321579455125
14MEKAR SARI320620003-16372-17603811321578554736
15TARUNA TANI MEKARSARI320620003-16372-38054111321579943525
JML15694415
GAPOKTANTANJUGHURIP113215790007-03-2007