LAPORAN TUTORIALBLOK NEUROPSIKIATRIMODUL 2
Disusun oleh: Kelompok 8Wahyudi Kurnianto1102110128Gita
Wulandari1102130019Ghina Salsabila R. 1102130108Yolanda Eva P.
1102130098Suardiman1102130088Puji Amanda Ibrahim1102130078Rhiski
Arini Ruslan 1102130068Hartati Burhan1102130058A. Nadiah Nurul
F.1102130048Nurfatriani 1102130038Sitti Hikmaniar H.1102130028
Pembimbing : Dr. dr. Sri Vitayani Muchtar, Sp.KK (K)
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR2015
MODUL 2NYERI KEPALA SKENARIO BSeorang Perempuan 26 tahun,
sekretaris pada sebuah perusahaan swasta, datang ke puskesmas
dengan keluhan sering sakit kepala seperti terikat pada kedua sisi
kepala sejak 4 tahun yang lalu. Hilang timbul, timbul terutama pada
siang hari, berkurang setelah tidur.KATA SULIT- KATA KUNCI
Perempuan 26 tahun, sekretaris sering sakit kepala seperti terikat
pada kedua sisi kepala sejak 4 tahun yang lalu Hilang timbul
terutama pada siang hari berkurang setelah tidur
PERTANYAAN1. Bagaimana Anatomi, Fisiologi, Biokimia organ yang
terkait ?2. Jelaskan pengertian nyeri kepala dan perbedaannya
dengan pusing !3. Bagaimana patofisiologi nyeri kepala seperti
terikan pada kedua sisi kepala?4. Jelaskan klasifikasi nyeri kepala
!5. Sebutkan faktor-faktor pencetus nyeri kepala !6. Apa yang
menyebabkan nyeri kepala hilang timbul, terutama pada siang hari
dan berkurang setelah tidur ?7. Bagaiman langkah-langkah diagnosis
yang harus ditempuh pada kasus ini ?8. Jelaskan diagnosis banding
pada kasus ini ?9. Jelaskan perspektif Islam pada kasus ini !
JAWABAN PERTANYAAN1. Bagaimana Anatomi, Fisiologi, Biokimia organ
yang terkait ?Jawaban :1. Jelaskananatomi,fisiologi, dan biokimia
organ terkait!SecaraAnatomisdanFisiologis, otak (ensephalon)
merupakan bagian dari system saraf pusat, di mana sebagai pusat
informasi yang menerima impuls maupun memberikan impuls balik
terhadap efektor. Otak dilindungi dari cedera oleh rambut, kulit,
dan tulang yang membungkusnya. Tepat di atas tengkorak, terletak
galeaaponeurotika, suatu jaringan fibrosa, padat dapat digerakkan
dengan bebas yang membantu menyerap kekuatan trauma eksternal. Di
antara kulit dan galea terdapat suatu lapisan lemak dan lapisan
membrane dalam yang mengandung pembuluh-pembuluh besar. Tepat di
bawah galea terdapat ruang subaponeurotik yang mengandung vena
emisaria dan diploika. (Schwartz,1999).Tulang terdiridari 2 dinding
yang disebut tabula interna dan tabula eksterna. Tabula interna
mengandung alur-alur yang berisikan arteria meningea anterior,
media dan posterior. Pelindung lain yang melapisi otak adalah
meninges yang terdiridari 3 lapisan yaitu dura mater, araknoid, dan
piamater. Ruangan antara duramater dengan araknoid disebut ruang
subdural. Di antara araknoid dan pia mater terdapat ruang yang
disebut ruang subaraknoid, yang memungkinkan sirkulasi cairan
serebrospinal. Pia mater adalah membrane halus yang amat kaya
pembuluh darah halus.
Di dalam pia mater inilah terdapat otak yang terbagi atas
hemisfer kiri dan kanan beserta sulkus-sulkus dan gyrus-gyrusnya.
Secara garis besar otak terbagi atas lobus frontalis, lobus
parietalis, lobus temporalis, lobus oksipitalis, dan lobus
insulae/centralis. Otak kecil (cerebellum) dan batang otak (pons),
medulla oblongata, dan otak tengah).Otak mengirimkan impuls/
rangsangan hingga sampai ke efektor, melalui suatu tractus
descendens, di mana melalui suatu alur yang dikenal menjadi 2
sistem, yaitu: sistem pyramidal dan ekstrapiramidal. Kedua sistem
tersebut menghantarkan aktivitas motorik, tetapi system pyramidal
yang akan dijelaskan lebih lanjut, karena berhubungan dengan
kelumpuhan yang terjadi. Traktus yang melalui system ini adalah
traktus kortikospinalis, yang berasal dari koteks motorik dan
berjalan melalui substantia alba cerebri (korona radiate), krus
posterior kapsula interna (serabut terletak sangat berdekatan di
sini), bagian sentral pedunkulus cerebri (krus cerebri), pons, dan
basal medulla (bagian anterior), tempat traktus terlihat sebagai
penonjolan kecil yang disebut pyramid. Pada bagian ujung bawah
medulla, 80-85% serabut tersebut menyilang kesisi lain di
decussateo piramidium, kemudian menuruni medulla spinalis di
funikulus lateral kontra lateral sebagai traktus kortikospinal
lateralis. Sisanya, serabut tersebut tidak mengalami penyilangan
dan berjalan menuruni medulla spinalis di funikulus anterior
ipsilateral sebagai traktus kortikospinalis anterior, kemudian
serabut ini menyilang lebih ke bawah melalui kornu anterior medulla
spinalis. Traktus piramidalis berakhir membentuk sinaps dengan
interneuron, yang kemudian menghantarkan impuls motorik ke neuron
motor alpha yang besar di kornu anterius, serta ke neuron motorik
gamma yang lebih kecil.VaskularisasiOtakPada kasus scenario yang
ada, adanya keterkaitan pada vaskularisasi di otak dengan
kelumpuhan motorik, maka secara anatomis dan fisiologis otak
mendapatkan suplai darah, dari A. carotis interna, yang kemudian
membentuk suatu siklus, yang dikenal dengan circullus willisi,
kemudian bercabang, hingga mengalami penyeleksian zat di sawar
darah otak, hingga akhirnya zat tersebut diterima di sel glia dan
neuron di otak. Percabangan terbesar dari A.carotis interna adalah
A.cerebri media yang berjalan di lateral di fisura Sylvii( sulcus
lateralis), kemudian terbagi menjadi cabang-cabang kortikal utama
di dalam sisterna insularis, yang memperdarahi area lobus
parietalis, frontalis, dan temporalis yang luas.
PerjalananTraktusPiramidalisTraktus piramidalis perjalanannya
bermula dari korteksserebri dan berjalan melalui substansia alba
serebri, krus posterius kapsula interna, bagian sentral pedunkulus
serebri, pons, dan basal medulla, dan tempat traktus terlihat
sebagai penonjolan kecil yang disebut piramid. Serabut pyramidal
menyilang di decusatio piramidium. Serabut yang tidak menyilang di
sini berjalan menuruni medulla spinalis di funikulus anterior
ipsilateral sebagai traktus kortikospinalis anterior, serabut ini
menyilang lebih ke bawah melalui komisura anterior medulla
spinalis. Mayoritas serabut traktus piramidalis menyilang di
dekusatio piramidium, kemudian menuruni medulla spinalis di
funikulus lateralis kontralateral sebagai traktus kortikospinalis
lateralis. Traktus ini mengecil pada area potong-lintangnya ketika
berjalan turun ke bawah medulla spinalis, karena beberapa
serabutnya berakhir di masing-masing segmen di sepanjang
perjalanannya.
Impuls motorik untuk mengerakkan volunteer terutama di cetuskan
di girus presentralis lobus frontalis dan area kortikal di neuron
sekitarnya ( neuron motorikpertama ). Impuls tersebut berjalan di
dalam jaras serabut yang panjang ( terutama traktus kortiko
nuklearis dan traktus kortikospinal / jaras piramidal), melewati
batang otak dan turun ke medulla spinalis ke kornu anterius, tempat
mereka membentuk kontak sinaptik dengan neuron motorik kedua
biasanya melewati satu atau beberapa interneuron perantara.Serabut
saraf yang muncul dari area 4 dan area kortikal yang berdekatan
bersama-sama membentuk traktus piramidalis, Merupakan hubungan yang
paling langsung dan tercepat antara area motorik primer dan neuron
motorik di kornu anterius. Selainitu, area kortikal lain dan nuclei
subkortikalis berpartisipasi dalam kontrol neuron gerakan. Area
area tersebut membentuk lengkung umpan balik yang kompleks satu
dengan lainnya dan dengan korteks motorik primer dan serebelum;
struktur ini memengaruhi sel sel di kornu anterius medulla spinalis
melalui beberapa jaras yang berbeda di medulla spinalis. Fungsi
utamanya untuk memodulasi gerakan dan untuk mengatur tonus
ototImpuls yang membentuk di neuron motorik kedua pada nuclei nervi
kranialis dan kornu anterius medulla spinalis berjalan melewati
radiks anterior, pleksus saraf ( di region servikal dan lumbosakral
), serta saraf perifer dalam perjalanannya ke otot-otot rangka.
Impuls di hantarkan ke sel-sel otot melalui motor end plate taut
neuromuskular.Lesi pada neuron motorik pertama di otak atau medulla
spinalis biasanya menimbulkan paresisi spastik, sedangkan lesi
neuron motorik orde kedua di kornu anterius, radiks anterior, saraf
perifer, atau motor end plate biasanya memyebabkan paresis flasid.
Defisit motorik akibat lesi pada sistem saraf jarang terlihat
sendiri-sendiri ; biasanya disertai oleh berbagai deficit sensorik,
otonomik, kognitif, dan atau neuro psikologis dalam berbagai
bentuk, tergantung pada lokasi dan sifat lesi penyebabnya.
Referensi : Putz R, Pabst R. Sobotta Atlas AnatomiManusiaEdisi
23.Jakarta : EGC M.Baehrdan M.Frotscher.2010.Diagnosis
TopikNeurologi DUUS. Jakarta : EGCBIOKIMIANeurotransmitter
merupakansenyawakimiapembawapesan yang
meneruskaninformasielektrikdarisebuah neuron. Neurotransmitter
memilikisifat :a. Disintesis di neuron presinapsb. Disimpa di
vesikeldalam neuron presinapsc. Dilepaskandari neuro di
bawahkondisifisiologisd.
Berkaitandenganreseptormenghasilkanresponbiologis
Secaraumum neurotransmitter dibagimenjadi 4 kelas, yaitu:
KlasAsetilkolinAsetilkolindisekresikanoleh neuron-neuron di
sebagianbesarotakdan ganglia basalis, neuron motoric yang
menginervasiototskelet, neuron preganglion system sarafotonom,
neuron
postganglionsarafparasimpatisdansebagiansarafsimpatis.Asetilkolonmempunyaiefekekstasi,
namundapatjugaberefekinhibisipadabeberapaujungsarafparasimpatisperifer.Padaototskeletbertanggungjawabterhadapkontraksiataugerakanotot.ACh
yang ditemukanoadaotakberhubungandengan proses belajardanmemori.
Sehinggabilaadagangguanpada neurotransmitter
inididugaberhubungandenganpenyakit Alzheimer yang
memilikisalahsatugejalaberupagangguanmemori.
Klas Monoamine. contohnya: epinefrin, norepenefrin, dopamine,
serotonin.Norepinefrin (NE)Disekresikanolehsebagianbesar neuron
yang ada di batangotakdanhipotalamus.NE
didugaberfungsiuntukmerekaminformasijangkapanjangdanmembantupengembangansinapsbaru
yang berhubungandenganmemori.
DopaminDisekresikanoleh neuron-neuron yang
berasaldarisubstansianigra. Pengaruh dopamine
sebagaiinhibisi.Jumlah dopamine yang di otak (lobus frontalis dan
system limbic) didugakuatberhubungandengangejala-gejala
schizophrenia.
SerotoninDisekresikan di nucleus batangotakdanberproyeksi di
sebagianbesar area otak.Serotonin
dapatbekerjasebagaipenghambatjaras rasa sakitdalam medulla
spinalisdanjugadianggapdapatmembantukehendak/
hatinuraniseseorang.
KlasAsam amino. contohnya GABA, Glisin, GlutamatGABA (gamma
amino butirat acid)Disekresikan di ujungsarafdalam medulla
spinalisserebelum, ganglia basalis,
dankorteks.Bahaninidianggapmenyebabkanefekinhibisi.
KlasPeptida. Contohnya endorphin, somatostatin, ACTH, enklafin,
substansi P, neurotensin, dll.EnklafinDisekresi di ujungsaraf di
medulla spinalis, batangotak, thalamus,
danhipotalamus.Bahaninibekerjasebagai transmitter eksitasi yang
merangsang system lainuntukmenghambatpenjalaran rasa nyeri.
EndokrinSebagaipenenangdanpenghilang rasa
sakitdilepaskankarenaada rasa nyeri, latihanrelaksasi, latihan yang
berat, danmakancabaisangatpedas
Transduksi adalah proses yang menyebabkan depolarisasi
nosisseptor memicu stimulus nyeri. Disebabkan oleh zat-zat kimia
penghasil nyeri ditempat cedera.Terdapat 2 mekanisme pengaktifan
dan sensitasi nosiseptor dicedera jaringan yaitu:1. Pengaktifan
langsung dengan tekanan intensif yang menyebabkan kerusakan sel.
Kerusakan sel menyebabkan dibebaskannya ion kalium (k+) intrasel
dan sintesis prostaglandin dan bradikinin, yaitu zat kimia
penghasil nyeri yang paling kuat.2. Pengaktifan sekunder. Impuls
yang dihasilkan direseptor nyeri disalurkan tidak saja ke medulla
spinalis tetapi juga ke cabang-cabang terminal lain, tempat impuls
tersebut melepaskan substansi P dan peptide lainnya, zat ini juga
menyebabkan pelepasan histamine dari sel mast dan serotonin dari
trombosit.
Guyton dan Hall. 2008. FisiologiKedokteranEdisi 11, Jakarta :
EGCMansjoer, Arief, dkk., 2005,
KapitaSelektaKedokteranEdisiKetigaJilid 2, Media Aesculapius,
Penerbit FK UI, Jakarta.Price, Silvia dan Wilson. 2006.
PatofisiologiEdisi 6, Jakarta : EGCPutz R., R. Pabst, 2005, Atlas
AnatomiManusiaSobottaJilid 2 Edisi 21, PenerbitBukuKedokteran EGC,
Jakarta
2. Jelaskan pengertian nyeri kepala dan perbedaannya dengan
pusing !Jawaban : Perbedaan #1: Sensasi Gejala dan Tanda Pusing dan
Sakit KepalaPusingmempunyai pengertian yang sama dengan kata bahasa
Inggris dizzy. Hal yang dirasakan pun tergantung pada masing-masing
orang. Secara umum saat seseorang mengeluhkan pusing, maka hal itu
mengarah pada:- Lightheadednessatau kepala terasa ringan, umumnya
Anda merasa seperti mau pingsan namun satu hal yang penting adalah
tidak adanya sensasi berputar yang dialami (baik Anda maupun
lingkungan Anda).- Vertigoatau pusing berputar, yakni suatu kondisi
ketika pasien merasakan sekelilingnya berputar karena adanya
gangguan pada orientasi tubuh maupun lingkungan padahal sebenarnya
tidak ada pergerakan (berputar) yang terjadi.1,3Sedangkan, sakit
kepalasendiri mempunyai pengertian serupa dengan kata bahasa
Inggris, yaitu headache yang dapat diartikan sebagai rasa sakit
yang bisa terletak dimana saja (di atas mata, kepala bagian
belakang dan lain-lain) serta selanjutnya perlu ditelusuri ciri
khas yang dialami, misalnya apakah:- Berdenyut-denyut- Rasa tegang
seperti terikat- Sakit kepala sebelah4 Perbedaan #2: Penyebab
Pusing dan Sakit KepalaPusingkepala biasanya disebabkan oleh
berbagai hal, antara lain:2- Infeksi telinga : dapat menyebabkan
pusing yang berat berupavertigoatau pusing berputar- Migrain :
pusing dapat menyertai baik sebelum maupun sesudah migrain muncul-
Stress- Kadar gula darah yang rendah- Penurunan tekanan darah
secara tiba-tiba terkait perubahan posisi dari duduk ke berdiri
yang dikenal pula sebagai hipotensi ortostatik/postural- Penurunan
aliran darah ke otak atau yang dikenal sebagaiInsufisiensi
vertebrobasiler- PendarahanSedangkansakit kepala, biasanya
disebabkan oleh hal berikut:- Alkohol dan kafein (kopi, teh atau
soda)- Withdrawal kafein yang tiba-tiba- Makanan tertentu, seperti
makanan asin dan mengandung MSG- Pola makan yang kurang baik
seperti pada diet ekstrim.- Dehidrasi- Obat2an seperti obat
jantung, tekanan darah dan hormon7 Perbedaan #3: Pengobatan Pusing
dan Sakit KepalaSalah satu hal yeng penting kenapa kita harus
membedakan antara si pusing kepala dan sakit kepala adalah dasar
pengobatan yang berbeda.Ya, pada pusing kepala yang biasanya
bersifat berputar, dalam istilah medisnyaVertigo, pengobatan yang
tepat digunakan adalah golongan antihistamin, sedatif ataupun
skopolamin. Golongan obat Antihistamin ini bekerja dengan memhambat
efek berputar yang biasanya disebabkan gangguan pada telinga
dalam.6Sakit kepala memang merupakan salah satu keluhan yang sangat
umum diatasi sendiri dengan obat-obatan yang dijual bebas di
pasaran. Obat-obatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi rasa
sakit kepala anatara lain parasetamol, yang tepat untuk mengatasi
rasa nyeri yang dialami.4Referensi:1. WebMD. Dizziness:
Lightheadedness and Vertigo. [Diakses 13 Juli 2015]. Tersedia
dihttp://www.webmd.com/ 2. NHS Choices. Dizziness
(Lightheadedness). [Diakses 13 Juli 2015]. Tersedia
dihttp://www.nhs.uk/ 3. Lindsay KW and Bone I. 2004. Neurology and
Neurosurgery Illustrated. 4thed. Elsevier Limited.4. Wedro B.
Headache. [Diakses 13 Juli 2015]. Tersedia
dihttp://www.medicinenet.com/headache/article.htm5. WebMD.
Antihistamines for vertigo. [Diakses 13 Juli 2015]. Tersedia di
http://www.webmd.com/ 6. WebMD. Benign Paroxysmal Positional
Vertigo ( BPPV ). [Diakses 13 Juli 2015]. Tersedia di
http://www.webmd.com/ 7. WebMD. Headaches and what causes
headaches. [Diakses 13 Juli 2015]. Tersedia di
http://www.webmd.com/
3. Bagaimana patofisiologi nyeri kepala seperti terikan pada
kedua sisi kepala?Jawaban :Beberapa mekanisme umum yang tampaknya
bertanggung jawab memicu nyeri kepala adalah sebagai berikut
(Lance, 2000) : Peregangan atau pergeseran pembuluh darah:
intrakranium dan ekstrakranium Traksi pembuluh darah Kontraksi otot
kepala dan leher (kerja berlebihan otot) Peregangan periosteum
(nyeri lokal) Degenerasi spina servikalis atas disertai kompresi
pada akar nervus servikalis (misalnya, artritis vertebra
servikalis) Defisiensi enkefalin (peptida otak mirip-opiat, bahan
aktif pada endorfin)
Perjalanan nyeri kepala :Rangsangan diterima oleh nosiseptor
meningeal dan sentral trigeminal kornu dorsalis medulla spinalis
memotong garis tengah di substansia gelatinosa naik ke jalur
sensorik nyeri di traktus spinothalamikus naik ke batang otak
kapsula interna memotong thalamus (pusat sensorik) korteks serebri
pars pascacentralis kembali turun, bisa mengenai sistem limbik dan
hipothalamus (mengendalikan persepsi nyeri seseorang/berkaitan
dengan emosi)Jalus ascendens : mulai dari kornu dorsalis sampai di
korteks serebri pars pascacentralis (fase transmisi nyeri/sensorik
= kita mengenali lokasi, sifat, dan intensitas nyeri)Jalur
descendens : turun kembali ke jalur semula, bisa mengenai sistem
limbik dan hipothalamus (fase modulasi/motorik = persepsi seseorang
terntang nyeri, karena emosi)
Penyebab dan patofisiologi Tension Type Headache (TTH)Berbagai
macam faktor pencetus yang dapat mengakibatkan munculnya TTH pada
seorang individu. Predisposisi penyebab munculnya TTH adalah karena
stres dan lapar. Stres Munculnya pada saat sore hari setelah
mengalami stres panjang selama bekerja atau setelah ujian Kurangnya
tidur / Sleep deprivation Posisi yang tidak nyaman yang menyebabkan
stres / posisi yang tidak benar Waktu makan yang tidak pasti
(lapar) Kelelahan mata Wirhdrawal kafein (penghentian oleh efek
kafein)TTH juga disebabkan oleh ketegangan otot pada daerah sekitar
kepala dan leher. Salah satu teori mengatakan penyebab primer
munculnya TTH dan migrain adalah teeth cheching (menekan kan gigi
bawah dan atas saat marah) yang menyebabkan kontraksi yang kronis
pada musculus temporalis. Teori lain mengatakan bahwa nyeri yang
muncul disebabkan malfungsi dari penyaringan rasa nyeri yang dimana
asalnya berasal dari batang otak. Dimana otak mengalami kesalahan
dalam menginterpretasikan informasi yang diterima, sebagai contoh
dari signal yang harusnya untuk menggerakkan otot temporal atau
otot lain, dimana ini malah diinterpretasikan untuk memunculkan
signal rasa nyeri. Salah satu neurotran mitter primer yang berperan
adalh serotonin. Salah statu bukti dari teori ini datang dari fakta
bahwa TTH yang kronis sembuh dengan pemberian antidepresi tertentu
seperti amitriptyline. Namun, efek analgesik amitriptyline
ketegangan kronis jenis sakit kepala bukan semata-mata karena
inhibisi reuptake serotonin, dan mekanisme lain yang terlibat.
Kajian terbaru oksidasi nitrat (NO) mekanisme menunjukkan bahwa NO
dapat memainkan peran penting dalam patofisiologi Cronic Tention
Type Headache (CTTH). Sensitisasi pada jalur nyeri dapat disebabkan
oleh atau berhubungan dengan aktivasi oksidasi nitrat sintase (NOS)
dan generasi NO. Pasien dengan ketegangan kronis jenis sakit kepala
telah meningkatkan rasa sakit otot dan kepekaan kulit, ditunjukkan
oleh rendahnya mekanis, panas, dan tahanan listrik rasa nyeri.
Nociceptive pusat dari neuron mengalami hiperexsitabilitas (dalam
nukleus spinal trigeminal, thalamus, dan korteks serebral) yang
diyakini terlibat dalam ketegangan kronis patofisiologi jenis sakit
kepala. Bukti terbaru saat ini peningkatan sensitivitas nyeri
secara umum atau hyperalgesia pada TTH kronis membuktikan secara
kuat bahwa rasa sakit yang diproses di dalam CNS pada jalur rasa
nyeri yang primer adalah kondisi yang abnormal.selain itu,
disgungsi sistem inhibisi rasa sakit mungkin juga memainkan peran
penting dalam patofisiologi CTTH.Referensi:Bendtsen L. Central
sensitization in tension type headache-possible pathophysiological
mechanisms. Cephalalgia 2000;20:486-508.
4. Jelaskan klasifikasi nyeri kepala !Jawaban :Klasifikasi nyeri
kepala Berdasarkan The International Classification of Headache
Disorders edisi 2 tahun 2004 (ICHD-2), klasifikasi nyeri kepala
dibagi atas dua,yaitu nyeri kepala primer dan nyeri kepala
sekunder.adapun nyeri kepala primer meliputi A.MigrainMigrain
adaalag gejala sakit kepala yang timbul hanya pada sebagian sisi
kepala,biasanya muncul tiba-tiba dan dideskripsikan sebagai nyeri
yang berdenyut atau berdebar di sisi kepala.b.Nyeri kepala tipe
tegang. Nyeri kepala jenis ini dapat di tandai denngan perasaan
tidak nyaman di bagian belakang kepala sampai leher yang di
deskripriskan seperti merasa kakuc. Nyeri kepala klaster dan
sefalgia trigeminal-otonomik yang lain. Nyeri kepala jenis ini
adalah nyeri kepala yang terjadi terus menerus di waktu yang sama
baik pada pagi hari maupun malam hari.jenis sakit kepala ini di
deskripsikan sebagai nyeri kapala pada sisi sebagian kepala
khususnya di sekita rongga mata,kebanyakan orang menggolongkan
nyeri kepala ini sebagai migrain.tapi dengan intensitas serta rasa
nyeri yang lebih sulit di tolerir oleh penderita.Sedangkan
pembagian nyeri kepala yang kedua meliputi penggolongan nyeri
kepala berasarkan penyebab tambahan yang mengikuti terjadi nyeri
kepala yang di golongkan menjadi nyeri kepala sekunder, meliputi a.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala serta kelainan
vaskularisasiContohnya seseorang yang mengalami trauma capitis yang
dapat membut terjadinya kelainan di sistem cerebrovaskular
penderita yang manifestasinya dapat berupa terjadinya perdarahan
intracerebral ataupun perdarah di lapisan menings. b. Nyeri kepala
yang berkaitan dengan substansi atau withdrawalnya. Contohnya pada
penderita lesi di bagian cerebri otak yang membuat parenkim otak
mengalami gaya withdrawal atau dorongan ke sisi yang berlawanan dan
menimbulkan nyeri di otakc. Nyeri kepala yang berkaitan dengan
infeksi. Seperti pada penderita meningitis dan penyakit infeksi
sistem saraf pusat lainnyad. Nyeri kepala yang berkaitan dengan
kelainan homeostasis. Jenis tipe sakit kepala yang mengenai pada
penderita kelainan sistem metabolisme seperti pada penderita
Diabetes melitus dan Dislipidemiae. nyerii kepala atau nyeri
vaskuler yang berkaitan dengan kelainan kranium, leher, mata,
telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau strukttur fasial atau
kranial lainnya. f. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan
psikiatrik yang meliputi perubahan psikis yang berubah secara
berlebihan dalam waktu yang singkat
Sumber : Migren,Cluster,Tension Headech. Dalam : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (Editor).
Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI; 2007Kasper,
Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, Jameson(Editors). Harrisons Manual
Of Medicine, 16 th Edition, Mc Graw
Hillhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMHT0024778/
5. Sebutkan faktor-faktor pencetus nyeri kepala !Jawaban :
Biasanya nyeri kepala tidak muncul begitu saja, tapi dipicu oleh
faktor-faktor tertentu. Migrain dan sakit kepala akibat ketegangan
dan tipe cluster biasanya disebabkan oleh stress, terlalu banyak
bekerja dan keadaan emosional yang negatif, seperti cemas, gelisah,
depresi, marah, dan benci. Selain stress, alergi pada makanan
tertentu juga sering menyebabkan nyeri kepala dan migrain. Jenis
makanan tertentu seperti anggur merah, keju, dan cokelat merupakan
pemicu yang telah umum diketahui. Pemicu lainnya adalah kadar gula
darah yang rendah, kekurangan kafein, kurang tidur, dan racun dalam
tubuh akibat pencernaan tubuh kurang baik, atau ketergantungan pada
gula dan alcohol. Terlalu banyak terkena sinar matahari, perubahan
cuaca, dan kepekaan terhadap pemicu sakit kepala seperti bau
parfum, asap kendaraan, asap rokok, dan bau cat juga menjadi
penyebab munculnya nyeri kepala.
Referensi : dr. George Dewanto, Sp.S,dkk.Panduan Praktis
Diagnosis dan tata Laksana Penyakit Saraf, Jakarta:EGC,2009. Hal
103
6. Apa yang menyebabkan nyeri kepala hilang timbul, terutama
pada siang hari dan berkurang setelah tidur ?Jawaban :Nyeri kepala
timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bagian tubuh diwilayah
kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bukan hanya masalah
fisik semata sebagai sebab nyeri kepala tersebut namun masalah
psikis juga sebagai sebab dominan. Untuk nyeri kepala yang
disebabkan oleh factor fisik lebih mudah didiagnosis karena pada
pasien akan ditemukan gejala fisik lain yang menyertai sakit
kepala, namun tidak begitu halnya dengan nyeri kepala yang
disebabkan oleh factor psikis. Salah satu faktor yang dapat
menyimbulkan nyeri psikis adalah faktor psikologi. Pada scenario
didapatkan bahhwa penderita adalah seorang sekretaris pada sebuah
perusahaan swasta. Diduga salah satu factor pemicu nyeri kepala
yaitu factor stress karena aktivitas yang berlebihan. Nyeri yang
timbul pada siang hari, dimana perempuan tersebut bekerja disebuah
perusahaan swasta sebagai seorang sekretaris, sekretaris biasa
dihadapkan pada pekerjaan yang berkaitan dengan komputer yang
pekerjaannya biasa menumpuk pada siang hari dan menyebabkan
kurangnya perubahan posisi duduk ketika mengetik. Kurangnya
perubahan posisi duduk dan selalu terfokus pada computer disertai
stress akibat pekerjaan yang menumpuk bisa menjadi alasan
terjadinya kontraksi otot-otot leher yang berlebihan sehingga
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dan kontraksi otot yang
berlebihan disekitar leher. Karena terjadi vasokontriksi dari
pembuluh darah maka terjadi iskemik pada otot. Iskemik pada otot
oleh karena hipoksia memicu terjadinya peningkatan metabolisme
anaerob yang menyebabkan nyeri kepala.
Referensi : Anugrah, Dito.2014.Tension Type Headache.Vol 4.
Neuroscience Department, Brain and Circulation Institute of
Indonesia (BCII) Surya University, Indonesia.
7. Bagaiman langkah-langkah diagnosis yang harus ditempuh pada
kasus ini?Jawaban :Daignosis nyeri kepala ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisis ; pemeriksaan neurologis dan
pemeriksaan penunjang.Anamnesis :a. Identitas pasien Nama Usia
Alamat Pekerjaan Status perkawinanb. Keluhan utama Lamanya
menderita sakitBersifat akut, sub akut atau kronis. Nyeri kepala
timbul mendadak untuk pertama kalinya, disertai gangguan kesadaran
atau deficit neurologis lainnya maka akan memberi kecurigaan adanya
nyeri vaskuler, nyeri kepala tipe tegang atau karena tumor otak.
Frekuensi nyeri kepalaTanyakan apakah nyeri kepala berulang dalam
sehari Saat timbulnya nyeriNyeri kepala klster timbul dapat timbul
pada siang atau malam hari dan sering membangunkan pasien pada1-2
jam setelah tidur. Migren timbul saat pagi hari atau membangunkan
pasien pada dini hari. Lamanya serangan nyeri kepalaBerapa lama
terjadinya serangan nyeri kepala dalam sehari Lokasi nyeri
kepalaBilateral atau unilateral. Nyeri kepala unilateral, maka
memberi kecurigaan adanya migren (pada 2/3 kasus), nyeri kepala
klaster, neuralgia trigeminal, nyeri kepala karena gangguan local
di mata atau sinus paranasal, maupun pada neoplasma intracranial
pada salah satu hemisfer serebral. Nyeri kepala muncul bilateral,
maka memberi kecurigaan adanya migren (pada 1/3 kasus),
hidrosefalus karena neoplasma intracranial atau nyeri kepala tipe
tegang. Sifat nyeriNyeri kepala berdenyut menunjukkan nyeri kepala
vascular misalnya pada migren, hipertensi atau demam. Nyeri kepala
konstan terdapat pada nyeri kepala tipe tegang. Nyeri kepala
seperti ditusuk-tusuk adalah pada neuralgia trigeminal. Gejala yang
mendahuluiPada migren klasik, terdapat gejala prodromal berupa
gangguan visus, gangguan lapangan pandang, skotoma atau gangguan
neurologis lainnya seperti parestesi. Faktor pencetusAdanya factor
yang menyebabkan timbulnya nyeri kepala seoerti; cahaya yang
menyilaukan, suara kera, makanan tertentu (coklat, keju dan jeruk).
Faktor yang memperberat Faktor yang memperinganc. Gejala
penyertaBeberapa nyeri kepala biasanya disertai gejala seperti ;
mual, fotofobia, mata berair, kaku leher, dan berbagai gejala
lainnya.
d. Riwayat peyakitTanyakan kondisi neurologis sebelumnya,
riwayat trauma ataupun riwayat hipertensi.e. Riwayat
pengobatanTanyakan apakah sudah ada obat yang dikonsumsi untuk
nyeri kepala. Ataupun mungkin ada terapi pengobatan yang sbelumnya
pernah dijalani.f. Riwayat penyakit keluargaTanyakan apakah ada
riwayat keluarga yang mengalami nyeri kepala.g. Kebiasaan/ Gaya
hidupTanyakan mengenai makanan-makanan yang pasien konsumsi,
mengenai kegiatan sehari-hari pasien yang mungkin dapat memicu
nyeri kepala seperti ; pekerjaan dll.Pemeriksaan Fisisa. Tanda
Vital Tekanan darah Pernafasan Denyut nadib. Pemeriksaan fisik
neurologisPemeriksaan fisis neurologis dalam menegakkan diagnosis
nyeri kepala meliputi; Pemeriksaan mata yaitu ukuran pupil,
bentuknya, dan reaksinya terhadap[ cahya, pemeriksaan visus dan
lapangan pandang penglihatan serta pergerakan bola mata Pemeriksaan
saraf kranialis lainnya. Pemeriksaan motoric gerak yaitu gerak,
kekuatan tonus, trofi, reflex fisiologis, reflex
patologis.Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan Lab Spesimen darah
bila ada kecurigaan kea rah penyakit sistemik sebagai penyebab
nyeri kepala Spesimen cairan serebrospinal bila ada indikasi
kecurigaan perdarahan subarachnoid atau infeksi susunan saraf
pusat. b. Pemeriksaan Radiologi Electroencephalography (EEG) dengan
indikasi berupa : Rotgen polos kepala dengan indikasi bila nyeri
kepala tidak termasuk nyeri kepala seperti pada neoplasma
intracranial, hydrocephalus, perdarahan intrakranial. Rontgen
vertebrae cervical dengan indikasi bila ada nyeri occipital atau
suboccipital yang bukan disebabkan oleh nyeri kepala tepi tegang.
Arteriografi dengan indikasi bila ada kecurigaan aneurisma, angioma
atau perdarahan pada proses desak ruang. CT Scan kepala dengan
indikas bila ada kecurigaan gangguan structural otak seperti,
neoplasma, perdarahan intracranial dan lain-lain.Referensi :
Gleadle, Jonathan. 2007. At a glance medicine Anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik.Jakarta: Erlangga. Hal 61
8. Jelaskan diagnosis banding pada kasus ini ?Jawaban :a)
Tension HeadacheSakit kepala tipe-ketegangan adalah sakit kepala
spesifik, yang bukan vaskular atau migrain, dan tidak berkaitan
dengan penyakit organik. Bentuk yang paling umum pada sakit kepala,
yang mungkin terkait dengan pengetatan otot di bagian belakang
leher dan/atau kulit kepala. Ada dua klasifikasi umum, sakit kepala
tipe-ketegangan: episodik dan kronis, dibedakan oleh frekuensi dan
keparahan gejala. Keduanya dicirikan sebagai sakit dan nyeri tak
berdenyut tumpul, dan mempengaruhi kedua sisi kepala.Gejala untuk
kedua jenis adalah serupa dan mungkin mencakup: Otot antara kepala
dan leher berkontraksi Sebuah sensasi seperti ikatan-pita di
sekitar leher dan/atau kepala yang merupakan nyeri viselike Nyeri
terutama terjadi di dahi, pelipis atau bagian belakang kepala
dan/atau leher
Sakit kepalatension-typebiasanya digambarkan sebagai sebuah
sakit kepala tekanan seperti terikat tanpa gejala yang
terkait.Internasional Headache Society(IHS) mendefinisikan sebagai
sesuatu yang bilateral dan memiliki kualitas tekanan atau
pengetatan dengan keparahan ringan sampai sedang. Bagaimanapun,
lebih penting daripada kualitas spesifik sakit kepala, adalah bahwa
hal tersebut tidak disertai dengan gejala-gejala yang terkait.
Tidak seperti migrain, sakit kepalatension-typetidak diperparah
oleh aktivitas fisik, dan tidak pula terkait dengan muntah.
Sensitivitas baik terhadap cahaya atau suara mungkin ada, tapi
tidak kedua-duanya. Sakit kepalatension-typedapat episodik atau
kronis.
EpisodikTension headachedapat muncul secara periodik (disebut
episodik, yaitu kurang dari 15 hari dalam sebulan). Sakit
kepalatension-typeepisodik terjadi secara acak dan biasanya dipicu
oleh stres sementara, kegelisahan, kelelahan atau kemarahan. Jenis
ini adalah apa yang paling kita anggap sebagai sakit kepala stres.
Sakitnya dapat hilang dengan penggunaan analgesik bebas, menjauhi
sumber stres atau waktu yang relatif singkat untuk relaksasi.Untuk
jenis sakit kepala ini, obat bebas pilihannya adalah aspirin,
acetaminophen, ibuprofen atau natrium naproxen. Kombinasi produk
dengan kafein dapat meningkatkan aksi analgesik.
KronisSakit kepalatension-typekronik menurut definisi terjadi
setidaknya 15 hari setiap bulan selama setidaknya 6 bulan, meskipun
dalam praktek klinis biasanya terjadi setiap hari atau hampir
setiap hari. Meskipun sakit kepala ini tidak disertai dengan
gejala-gejala, pasien dengan sakit kepalatension-typekronis sering
memiliki keluhan somatik lainnya. Misalnya, pada sakit
kepalatension-typekronis, namun bukan sakit
kepalatension-typeepisodik, pasien mungkin mengalami mual. Mereka
juga sering konstan melaporan sakit kepala, mialgia generalisata
dan artralgia, kesulitan tidur dan tetap terjaga, kelelahan kronis,
sangat membutuhkan karbohidrat, penurunan libido, lekas marah, dan
gangguan memori dan konsentrasi. Oleh karena itu, gangguan ini
mirip dengan depresi; namun, pada sakit
kepalatension-typekronik,anhedoniatidak muncul, gangguanmoodkurang
diperhatikan atau bahkan mungkin absen, dan gejala utama adalah
sakit kepala nyeri. Hal ini juga mirip fibromialgia, nyeri
miofasial generalisata dan gangguan tidur.
GEJALATanda dan gejala sakit kepalatensionmeliputi: Nyeri kepala
tumpul Sensasi rasa sesak atau tekanan di dahi atau di samping dan
belakang kepala Perih pada kulit kepala, leher dan otot bahu
Sesekali, kehilangan nafsu makan
Sakit kepala ketegangan bisa dialami dari 30 menit hingga satu
minggu. Sakit kepala mungkin hanya dialami kadang-kadang, atau
hampir setiap saat. Jika sakit kepala terjadi 15 hari atau lebih
dalam sebulan untuk paling tidak tiga bulan, maka dianggap kronis.
Jika sakit kepala yang terjadi kurang dari 15 kali dalam sebulan,
sakit kepala dianggap episodik. Namun, orang dengan sakit kepala
episodik sering berada pada risiko yang lebih tinggi menjadi sakit
kepala kronis.Sakit kepala biasanya digambarkan sebagai intensitas
ringan sampai sedang. Tingkat keparahan nyeri bervariasi dari satu
orang ke orang lain, dan dari satu sakit kepala ke sakit kepala
lainnya pada orang yang sama.Sakit kepala ketegangan kadang-kadang
sulit dibedakan dari migrain, tetapi tidak seperti beberapa bentuk
migrain, sakit kepala ketegangan biasanya tidak terkait dengan
gangguan visual (bintik buta atau cahaya lampu), mual, muntah,
sakit perut, lemah atau mati rasa pada satu sisi tubuh, atau
berbicara melantur. Dan, sementara aktivitas fisik biasanya
memperparah nyeri migrain, hal itu tidak membuat sakit kepala
ketegangan bertambah parah. Peningkatan sensitivitas terhadap
cahaya atau suara dapat terjadi dengan sakit kepala ketegangan,
namun ini bukan gejala umum.(3)
PENYEBABPatofisiologi sakit kepalatension-typekurang dipahami,
sakit kepalatension-typeepisodik mungkin terutama akibat gangguan
mekanisme perifer, sementara sakit kepalatension-typekronis
mencerminkan gangguan sakit di pusat.Nama sebelumnya untuk sakit
kepalatension-typemencerminkan penyebab dugaannya, termasuk sakit
kepala kontraksi otot, sakit kepala psikogenik, sakit kepala stres,
dan sakit kepala harian kronis. Istilah sakit kepala kontraksi otot
telah ditinggalkan karena bukti elektromiografi gagal menunjukkan
perubahan yang konsisten pada tonus otot pasien yang terkena.
Selanjutnya, diusulkan mekanisme patofisiologis sakit kepala yang
belum pernah terbukti.Konsep bahwa sakit kepalatension-typeadalah
psikogenik juga telah dipertanyakan. Pasien dengan sakit
kepalatension-typekronis, seperti halnya pasien dengan gangguan
sakit kronis lainnya, memiliki sekitar 25% kemungkinan
berkembangnya depresi sekunder. Setengah dari pasien mengalami
depresi bersamaan dengan rasa sakit, sedangkan pada semester lain,
depresi berkembang lebih tersembunyi. Sakit
kepalatension-typemungkin muncul pada hampir semua gangguan
kejiwaan. Namun tidak seharusnya diduga, bahwa sebagian besar sakit
kepalatension-typeberhubungan dengan gangguan psikologis atau
kejiwaan.Sakit kepalatension-typekronis, seperti gangguan nyeri
kronis lainnya, dikaitkan dengan hipofungsi sistem opioid pusat.
Penelitian sedang berlangsung untuk menentukan kontribusi relatif
sensitisasinociceptorperifer, sensitisasi neuronal sentral (nukleus
kaudal trigeminal), dan cacat sistem pusat antinosiseptif pada
patogenesisnya.
Perubahan kimiawi otakPara peneliti kini menduga bahwa sakit
kepalatensiondapat diakibatkan perubahan antara bahan kimia otak
tertentu serotonin, endorfin dan banyak bahan kimia lainnya yang
membantu saraf berkomunikasi. Meskipun tidak jelas mengapa tingkat
kimia berfluktuasi, prosesnya diduga mengaktifkan jalur nyeri ke
otak dan mengganggu kemampuan otak untuk menekan nyeri.Tidak ada
penyebab utama untuk tension headache. Sakit kepala jenis ini bukan
faktor turunan. Pada beberapa orang,tension headachedisebabkan oleh
otot-otot yang menegang di bagian belakang leher dan kulit kepala.
Ketegangan otot tersebut dapat disebabkan oleh: Istirahat yang
kurang Buruknya postur tubuh Faktor emosional atau stres mental,
termasuk depresi Kegelisahan Kelelahan Kelaparan Bekerja
berlebihan
Namun perlu dicatat bahwa ketegangan otot tidak selalu merupakan
penyebab daritension headache.Hingga sekarang beberapa orang bisa
mengalamitension headachedan tidak diketahui apa
penyebabnya.Tension headachebiasanya dipicu oleh faktor lingkungan
atau stres internal. Sumber paling umum dari stres yaitu keluarga,
hubungan sosial, teman, pekerjaan, dan sekolah. Beberapa contoh
pemicu stres sebagai berikut: Memiliki masalah di rumah / kehidupan
keluarga yang sulit Memiliki anak yang baru lahir Tidak memiliki
teman dekat Kembali ke sekolah atau pelatihan, mempersiapkan untuk
tes atau ujian Pergi berlibur Memulai pekerjaan baru Kehilangan
pekerjaan Kelebihan berat badan Tenggat waktu di tempat kerja
Bersaing dalam olahraga atau kegiatan lainnya Sifat perfeksionis
yang selalu ingin sempurna Tidak cukup tidur Aktifitas berlebihan
(terlalu banyak terlibat dalam kegiatan / organisasi) Depresi dan
kecemasan Postur rendah Bekerja dalam posisi canggung atau bertahan
pada satu posisi untuk waktu yang panjang Cengkeraman rahang
FAKTOR RESIKOFaktor risiko untuk sakit kepalatensionmeliputi:(3)
Menjadi seorang wanita. Satu studi menemukan bahwa hampir 90 %
wanita dan sekitar 70 % pria mengalami sakit kepalatensionsepanjang
hidup mereka. Menjadi setengah baya. Kejadian sakit
kepalatensionmemuncak pada usia 40-an, meskipun orang-orang dari
segala usia dapat terkena jenis sakit kepala ini.
Perbedaan Tension Headachedengan MigrainTension headachetidak
sama dengan migrain. Pada penderitatension headachetidak ada gejala
neurologis, seperti lemah otot atau penglihatan kabur.Selain itu,
sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau suara, sakit perut,
mual, dan muntah, bukan gejala umum yang terkait dengantension
headache.
PengobatanTension HeadacheTujuan pengobatantension
headacheadalah untuk mencegah serangan lebih lanjut dan mengurangi
rasa sakit yang dialami. Pencegahantension headachemeliputi:
Penghilang rasa nyeri Relaksan otot Anti depresi Menghindari atau
meminimalkan penyebab atau pemicutension headache Manajemen stres /
latihan relaksasiObatpainkiller(penghilang rasa nyeri) yang dijual
bebas di pasaran, seringkali perawatan pertama yang
direkomendasikan untuk mengatasitension headache. Beberapa obat
penghilang rasa sakit tersebut juga dapat digunakan untuk mencegah
sakit kepala pada orang dengantension headachekronis.Jika
obatpainkillerumum tidak membantu, maka dokter anda dapat
merekomendasikan obatpainkillerdengan resep dokter atau relaksan
otot.Perawatan pencegahan umumnya dilakukan dengan meresepkan
obatseperti antidepresan, obat tekanan darah, dan obat anti-kejang.
Obat-obat tersebut dikonsumsi setiap hari meskipun Anda sedang
tidak mengalami sakit kepala, supaya saat Anda benar
mengalamitension headache, tidak diperlukan dosis tinggi.
Tujuannya, seiring waktu berjalan, dosis yang diberikan akan
semakin berkurang.Namun perlu diingat bahwa obat-obatan tidak
menyembuhkan sakit kepala dan seiring waktu, perada rasa nyeri dan
obat lainnya mungkin akan kehilangan efektivitasnya. Selain itu,
semua obat memiliki efek samping. Jika Anda minum obat secara
teratur, termasuk obat yang dapat dibeli bebas, sebaiknya
diskusikan risiko dan manfaat obat dengan dokter Anda. Penting juga
diingat bahwa obat pereda nyeri bukan pengganti untuk mengenali dan
mengatasi pemicu stres yang dapat menyebabkan sakit kepala
Anda.Tension headachepaling baik ditangani ketika gejala pertama
dimulai dan masih ringan, sebelum akhirnya menjadi lebih sering dan
menyakitkan.
Referensi : dr. George Dewanto, Sp.S,dkk.Panduan Praktis
Diagnosis dan tata Laksana Penyakit Saraf, Jakarta:EGC,2009. Hal
107-111
b) MigrainA. DEFINISIMenurut International Headache Society
(IHS) migren adalah nyeri kepala vaskular bemlang dengan serangan
nyeri yang berlangsung 4-72 jam. Nyeri biasanya sesisi
(unilateral), sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai
berat, diperberat oleh aktivitas, dan dapat disertai dengan mual
dan atau muntah, fotofobia, dan fonofobia.
B. EPIDEMIOLOGIDari hasil penelitian epidemiologi,migren terjadi
pada hampir 30 juta penduduk Amerika Serikat, 75 % diamaninya
adalah wanita. Migren dapat terjadi pada semua usia, tetapi
biasanya muncul antara usia 10-40 tahun dan angka kejadiannya
menurun setelahusia 50 tahun. Migren tanpa aura umumnya lebih
sering dibandingkan migren disertai aura dengan persentase sebanyak
90%.C. ETIOLOGIBeberapa faktor yang mempengaruhi terjadnya migren
adalah sebagai berikut:
1. Riwayat penyakit migren dalam keluarga2. Perubahan hormon
(estrogen dan progesteron) pada wanita, khususnya pada fase luteal
siklus menstruasi.3. Makanan yang bersilat vasodilator (anggur
merah, natriumnitrat), vasokonstriktor (keju. coklat). serta zat
tambahan pada makanan.4. Stress5. Faktor fisik6. Rangsang sensorik
(seperti cahaya yang silau, bau menyengat)7. Alkohol8. Merokok
D. KLASIFIKASI Migren tanpa aura Migren dengan aura :a. Migren
dengan aura yang khasb. Migren dengan aura yang diperpanjangc.
Migren dengan lumpuh separuh badan (familial hemiflegic migraine)d.
Migren dengan basilarise. Migren aura tanpa nyeri kepalaf. Migren
dengan awitan aura akut
E. PATOFISIOLOGIMigren bisa dipahami sebagai suatu gangguan
primer otak (primary of the brain) yang terjadi karena adanya
kelainan pada aktivitas saraf sehingga pembuluh darah mengalami
vasodilatasi. yang disusul dengan adanya nyeri kepala berikut
aktivasi saraf lanjutannya. Serangan migren bukanlah didasari oleh
suatu primary vascular event.Serangan migren bersifat episodik dan
bervariasi baik dalam setiap individu maupun antar individu.
Variabilitas tersebut paling tepat dijelaskan melalui pemahaman
terhadap kelainan biologik dasar dari migren yaitu disfungsi ion
channel pada nuklei aminergik batang otak yang secara normal
berfungsi mengatur input sensoris dan memberikan kendali neural
(neural influences) terhadap pembuluh darah kranial.Pencetus
(trigger) migren berasal dari:1. Korteks serebri: sebagai respon
terhadap emosi atau stress2. Talamus: sebagai respon terhadap
stimulasi afferen yang berlebihan: cahaya yang menyilaukan, suara
bising, makanan, Bau-bau yang tajam.3. Hipotalamus sebagai respon
terhadap 'jam internal" atau perubahan "lingkungan" internal
(perubahan hormonal),Sirkulasi karotis internaatau karotis
eksterna: sebagai respon terhadap vasodilator, atau
angiografi.Mekanisme Nyeri pada MigrenPatogenesis nyeri pada migren
belum dapat diketahui dengan pasti, namun ada 3 kunci yang dapat
menjelaskan tentang pemahaman akan nyeri tersebut, yaitu: pembuluh
daruh cranial, inervasi trigeminal dari pembuluh darah tersebut,
dan koneksi refleks dari sistem trigeminal dengan eferen
parasimpatis kranial (cranial /nirasyinpatlwtlc outflow).Seperti
kita ketahui bahwa, parenkim otak merupakan salah satu organ yang
tidak peka terhadap nyeri, sehingga rangsang nyeri dapat
dibangkitkan oleh pembuluh darah cranial yang berukuran besar,
pembuluh darah intracranial segmen proximal, atau selaput
duramater. Pembuluh darah terseebut diinervasi oleh cabang-cabang
ofthalmik (ophthalmic division) dari nervus trigeminalis, sedangkan
struktur yang membentuk fossa posterior diinervasi oleh
cabang-cabang radiks C2.Pada percobaan dengan binatang, stimulasi
yang mengenai serabut aferen vaskuler (vascular .liferents) akan
menimbulkan aktivasi: neuron-neuron lapisan superfisial dari
nukleus trigeminalis bagian kaudal (trigeminal nucleus caudalis)
yang berada setinggicervicomedullary junctiondan neuron-neuron
lapisan superfisial dari kornu dorsalis setinggi Cl dan C2 dari
medulla spinalisyang membentuktrigeminocervical complex.Begitu pula
hal yang serupa, stimulasi cabang-cabang radiks C2 akan
mengaktivasi neuron neuron di regio otak yang sama. Keterlibatan
cabang-cabang oflalmik dari nervus trigeminalis dan adanya tumpang
tindih dengan wilayah yang diinervasi oleh C2 dapat menjelaskan
distribusi umum dari nyeri migraine yang melingkupi regio frontal
dan temporal begitupula regio parietaL occipital dan scrvikal
bagian atas. yang pada hakekatnya adalah merupakan suatu nyeri alih
(referred pain).Aktivasi trigeminal perifer (peripheral trigeminal
activation) yang teijadipada migraine ditandai dengan
dilepaskannyacalciumin-gene related peptide (CGRP), yang merupakan
vasodilator, namun mekanisme bangkitnya rasa nyeri belumlah jelas.
Studi binatang coba mengesankan rasa nyeri kemungkinan dhimbulcan
oleh suatu proses peradangan ncurogenik steril (sterile neurogenic
inflammatory process) yang mengenai lapisan dura mater, namun
mekanisme ini belumlah jelas dibuktikan pada manusia. Rasa nyeri
kemungkinan merupakan kombinasi dari suatu perubahan persepsi
(altered perception)yang diakibatkan oleh adanya sensitisasi
perifer atau sentraldari input kraniovaskuler yang tidak selalu
bersifat nyeri dan adanya aktivasi dari mekanisme dilator
neurovaskular yang menjalar kearah depan (feed-forward
neurovascular dilator mechanism) yang secara fungsional spesifik
dimiliki oleh divisi pertama (ophthalmic) dari
nervustrigeminus.
F. MANIFESTASI KLINIKSecara keseluruhan, manifestasi klinis
penderita migren bervariasi pada setiap individu. Terdapat 4 fase
umum yang teijadi pada penderita migren. tetapi semuanya tidak
harus dialami oleh tiap individu. Fase-fase tersebut antara
lain:
1. Fase Prodormal. Fase ini dialami 40-60% penderita migren.
Gejalanya berupa perubahan mood, irritable, depresi, atau euphoria,
perasaan lemah, letih. lesu. tidur berlebihan, menginginkan jenis
makanan tertentu (seperti coklat) dan gejab lainnya. Gejala ini
muncul beberapa jam atau hari sebelum fase nyeri kepala. Fase ini
member penanda kepada penderita atau keluarga bahwa akan terjadi
serangan migren.2. Fase Aura. Aura adalah gejala neurologis fokal
kompleks yang mendahului atau menyertai serangan migren. Fase ini
muncul benahap selama 5-20 menit. Auraini dapat berupa sensasi
visual sensorik, motorik, atau kombinasi dari aura-aura tersebut.
Yang khas untuk migren adalah scintillating scotoma(tampak
bintik-bintik kecil yang banyak), gangguan visual homonim. gangguan
salah satu sisi lapang pandang, persepsi adanya cahaya berbagai
warna yang bergerak pelan (fenomena positif).3. Fase Nyeri Kepala.
Nyeri kepala migren biasanya berdenyut, unilateral dan awalnya
berlangsung di daerah frontotemporalis dan ocular, kemudian setelah
1-2 jam menyebar secara difus ke arah posterior. Serangan
berlangsung selama 4-72 jam pada orang dewasa, sedangkan pada
anak-aak berlangsung selama 1-48 jam. Intensitas nyeri bervariasi,
dari sedang sampai berat, dan kadang sangat mengganggu pasien dalam
menjalani aktivitas sehari-hari.4. Fase Postdormal. Pasien mungkin
merasa lelah, iiritable, konsentrasi menunin, dan terjadi perubahan
mood. Akan tetapi beberapa orang merasa "segar" atau euphoria
setelah terjadi serangan, sedangkan yang lainnya merasa depresi dan
lemas.
Gejala diatas terjadi pada penderita migren dengan aura,
sementara pada penderita migren tanpa aura, hanya ada 3 fase saja,
yaitu fase prodormal, fase nyeri kepala, dan fase postdormal.
G. KOMPLIKASI Status MigrenSerangan migren dengan nyeri kepala
lebih dari 72 jam walaupun telah diobati sebagaimana mestinya.
Telah diupayakan memberi obat yang berlebihan namun demikian nyeri
kepala tidak kunjung berhenti. Contoh pemberian obat yang
berlebihan misalnya minum ergotamin setiap hari lebih dari 30 mg
tiap bulan, aspirin lebih dari 45 gr, morfin lebih dari 2 kali per
bulan, dan telah mengkonsumsi lebih dari 300 mg diazepam atau
sejenisnya setiap bulannya.
Infark MigrenPenderita termasuk dalam kriteria migren dengan
aura. Serangan yang terjadi sama tetapi defisit neurologik tetap
ada setelah 3 minggu dan pemeriksaan CT scan menunjukkan
hipodensitas yang nyata. Sementara itu penyebab lain teijadinya
infark dapat disingkirkan dengan pemeriksaan angiografi.
pemeriksaan jantung dan darah.H. PROGNOSISBagi banyak penderita
migren, masa penyembuhan sangat penting terutama menghindari faktor
pencetus. Migren pada akhirnya dapat sembuh sempurna. Terutama pada
wanita yang sudah memasuki masa menopause, akan lebih aman
mengalami serangan, berhubungan dengan produksi serotonin.
Referensi : Kumpulan Kuliah Farmakologi, Staf pengajar
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya,
Jakarta:EGC,2008 hal: 145-148
c) Cluster Headache1. DefinisiCluster headache adalah suatu
sindrom idiopatik yang terdiri dari serangan yang jelas dan
berulang dari suatu nyeri periorbital unilateral yang mendadak dan
parah. Pasien biasanya laki-laki, onset usia 20-60 tahun. Pasien
merasakan serangan nyeri hebat di sekitar satu mata (selalu pada
sisi yang sama) selama 20-120 menit, dapat berulang beberapa kali
sehari, dan sering membangunkan pasien lebih dari satu kali dalam
semalam. Pola ini dapat berlangsung selama berhari-hari,
berminggu-minggu, bahkan bulanan, kemudian bebas serangan selama
beberapa minggu, bulan, bahkan tahunan, sehingga dinamakan nyeri
kepala klaster (cluster = kelompok).
2. EtiologiPenyebab cluster headache masih belum diketahui.
Cluster headache sepertinya tidak berkaitan dengan penyakit lainnya
pada otak. Alcohol dapat mencetuskan serangan.
3. Patofisiologi Patofisiologi dari cluster headache belum
sepenuhnya dimengerti. Periodisitasnya dikaitkan dengan pengaruh
hormon pada hipotalamus (terutama nukleus suprachiasmatik). Nyeri
pada cluster headache diperkirakan dihasilkan pada tingkat kompleks
perikarotid/sinus kavernosus. Daerah ini menerima impuls simpatis
dan parasimpatis dari batang otak, mungkin memperantarai terjadinya
fenomena otonom pada saat serangan.
4. KlasifikasiBerdasarkan jangka waktu periode cluster dan
periode remisi, international headache society telah
mengklasifikasikan cluster headache menjadi dua tipe : Episodik,
dalam bentuk ini cluster headache terjadi setiap hari selama satu
minggu sampai satu tahun diikuti oleh remisi tanpa nyeri yang
berlangsung beberapa minggu sampai beberapa tahun sebelum
berkembangnya periode cluster selanjutnya. Kronik, dalam bentuk ini
cluster headache terjadi setiap hari selama lebih dari satu tahun
dengan tidak ada remisi atau dengan periode tanpa nyeri berlangsung
kurang dari dua minggu.(1)
5. Manifestasi KlinisTidak seperti migraine, pasien nyeri kepala
klaster seringkali gelisah pada saat serangan, dan tampak
kemerahan, bukan pucat. Nyeri kepala disertai oleh gejala otonom
meliputi injeksi konjungtiva, lakrimasi, dan sekresi/kongesti
nasal.
6. TerapiObat-obat yang digunakan untuk cluster headache dapat
dibagi menjadi obat-obat simtomatik dan profilaktik. Obta-obat
simtomatik bertujuan untuk menghentikan atau mengurangi rasa nyeri
setelah terjadi serangan cluster headache, sedangkan obat-obat
profilaktik digunakan untuk mengurangi frekuensi dan intensitas
eksaserbasi sakit kepala.Karena sakit kepala tipe ini meningkat
dengan cepat pengobatan simtomatik harus mempunyai sifat bekerja
dengan cepat dan dapat diberikan segera, biasanya menggunakan
injeksi atau inhaler daripada tablet per oral.(1,2) Pengobatan
simtomatik termasuk : Oksigen. Menghirup oksigen 100 % melalui
sungkup wajah dengan kapasitas 7 liter/menit memberikan kesembuhan
yang baik pada 50 sampai 90 % orang-orang yang menggunakannya.
Terkadang jumlah yang lebih besar dapat lebih efektif. Efek dari
penggunaannya relatif aman, tidak mahal, dan efeknya dapat
dirasakan setelah sekitar 15 menit. Kerugian utama dari penggunaan
oksdigen ini adalah pasien harus membawa-bawa tabung oksigen dan
pengaturnya, membuat pengobatan dengan cara ini menjadi tidak
nyaman dan tidak dapat di akses setiap waktu. Terkadang oksigen
mungkin hanya menunda daripada menghentikan serangan dan rasa sakit
tersebut akan kembali. Sumatriptan. Obat injeksi sumatriptan yang
biasa digunakan untuk mengobati migraine, juga efektif digunakan
pada cluster headache. Beberapa orang diuntungkan dengan penggunaan
sumatriptan dalam bentuk nasal spray namun penelitian lebih lanjut
masih perlu dilakukan untuk menentukan keefektifannya. Ergotamin.
Alkaloid ergot ini menyebabkan vasokontriksi pada otot-otot polos
di pembuluh darah otak. Tersedia dalam bentuk injeksi dan inhaler,
penggunaan intra vena bekerja lebih cepat daripada inhaler dosis
harus dibatasi untuk mencegah terjadinya efek samping terutama
mual, serta hati-hati pada penderita dengan riwayat hipertensi.
Obat-obat anestesi lokal. Anestesi lokal menstabilkan membran saraf
sehingga sel saraf menjadi kurang permeabel terhadap ion-ion. Hal
ini mencegah pembentukan dan penghantaran impuls saraf, sehingga
menyebabkan efek anestesi lokal. Lidokain intra nasal dapat
digunakan secara efektif pada serangan cluster headache. Namun
harus berhati-hati jika digunakan pada pasien-pasien dengan
hipoksia, depresi pernafasan, atau bradikardi.(1,2) Obat-obat
profilaksis : Anti konvulsan. Penggunaan anti konvulsan sebagai
profilaksis pada cluster headache telah dibuktikan pada beberapa
penelitian yang terbatas. Mekanisme kerja obat-obat ini untuk
mencegah cluster headache masih belum jelas, mungkin bekerja dengan
mengatur sensitisasi di pusat nyeri. Kortikosteroid. Obat-obat
kortikosteroid sangat efektif menghilangkan siklus cluster headache
dan mencegah rekurensi segera. Prednison dosis tinggi diberikan
selam beberapa hari selanjutnya diturunkan perlahan. Mekanisme
kerja kortikosteroid pada cluster headache masih belum
diketahui.(2)
7. KomplikasiCluster headache tipe episodik dapat berubah
menjadi tipe kronik pada
8. Prognosis Umumnya cluster headache adalah masalah seumur
hidup
Referensi : 1.Cluster Headache Available at
:www.mayoclinic/disease_& _condition/topic/cluster_headache.htm
2.Cluster Headache Available at :www.emedicine/topic209.htm
3.Cluster Headache Available at :www.familydoctor.org 4. Lecture
notes Neurology edisi kedelapan, Lionel Ginsberg, EGC
9. Jelaskan perspektif Islam pada kasus ini !Jawaban :stress
merupakan hasil dari kekurangan kedamaian batin karena konflik
dalam diri dan menyebabkan gangguan eksternal pada perilaku dan
kesehatan. Kedamaian batin hanya dapat dicapai dengan percaya pada
Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa, jadi perbanyaklah mengingat dan
meminta bantuan dan pengampunan-Nya di saat kesulitan.1.
Memperbanyak dzikir (mengingat Allah):(yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tentram.(QS. 13:28)2. Meperbanyak sholat dan doa mereka:[Hai
orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar].(QS.2:153)3. Mintalah pengampunan:Maka aku
katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun(QS. 71:100) Kesimpulan : Berdasarkan
diskusi yang telah kelompok kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada kasus ini mengarah pada diagnosis Tension Headache,
meskipun demikian untuk menegakkan diagnosis pasti masih dibutuhkan
anamnesis yang lebih detail dan pemeriksaan-pemeriksaan
lainnya.