8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
1/38
LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
MODUL KARDIOVASKULAR PEMICU 3
KELOMPOK DISKUSI 2
Muthi’ah Azzahra I11112071Dwi ah!u"i"#$ih I1011131013Dia"a Putri L%$tari I10111&100&'%((! S%tia(! I10111&101)*u+,a Khairu""i$a I$ha" I10111&1021Sarah Er$ha Mutiari I10111&103-Au+ia"i$$a Pu.ia$ari I10111&10&-/a+%" A,iri I10111&10&
itah Ari%, Cah! Ku4 r I10111&10-0Ari"i Uta4i Putri I10111&10-56ata Di+a I10111&105Sa(a4 Hu$%" I10111&1075
PRO6RAM S UDI PENDIDIKAN DOK ER
'AKUL AS KEDOK ERAN
UNIVERSI AS AN UN6PURAPON IANAK
2015
8A8 I
PENDAHULUAN
191 P%4i:u
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
2/38
Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke IGD dibawa oleh
keluarganya dengan keluhan sesak nafas. Keluhan sesak dirasakan sejak 3
bulan terakhir. Sesak nafas dirasakan terutama pada malam hari sehingga
pasien sering terbangun dan mengganggu tidur. asien mengaku nyaman
jika tidur dengan posisi agak tinggi dengan !-3 bantal sebagai penahan.
Sesak juga dirasakan saat berganti posisi dari tidur ke duduk atau duduk ke
posisi berdiri. asien mengeluhkan mudah lelah meskipun melakukan
akti"itas ringan# pasien juga suka berdebar dan batuk di malam hari
sehingga mengganggu akti"itas sehari-hari.
ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sesak. Kesadaran
$ompos mentis. %ekanan darah &'()*( mm+g# denyut nadi &35 ,)menit#
pernafasan 3( ,)menit# suhu 3 # ( . %ekanan /ena jugularis 501 m+!2.
ada auskultasi jantung didapatkan s&-s! ireguler# s3 04. emeriksaan
paru ronki basah halus di basal paru kanan dan kiri# pemeriksaan
abdomen hepar teraba membesar dengan konsistensi keras# lien dan ren
tidak teraba. emeriksaan ekstremitas pitting edema yang tidak nyeri padake dua tungkai.
192 K+ari,i a$i (a" D%,i"i$i
a. 6onki# yaitu suara nafas tambahan bernada redah terdengar tidak
mengenakkan. b. S yaitu bunyi jantung petama dan berbunyi keras dana terjadi karena
penutupan katuo 7/ sebagaai tanda awalan sistol "entrikel.$. S!# yaitu bunyi kedua dan berbunyi lebih halus dan terjadi karena
penutupan katup S8 sebagai tanda awalan diastok "entrikeld. S3# yaitu bunyi jantung patologis pada pengisian $epat "entrikel.e. Kesadaran $ompos mentis# yaitu kesadaran normal atau sadar
sepenuhnya.
193 Kata Ku":ia. 8aki-laki 55 tahun
b. Sesak nafas sejak 3 bulan terakhir $. aro,ysmal no$turnal dyspnead. 6onki basah haluse. itting edema kedua tungkai
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
3/38
f. +epatomegalig. S S! irreguler# S3 positif
h. %ekanan darah &'()*( mm+gi. Denyut nadi &35 ,)menit
j. ernafasan 3( ,)menitk. %/9 501 $m+ ! 2
19& Ru4u$a" Ma$a+ah
7pa yang muungkin dialami oleh laki-laki 55 tahun yang mengalami
sesak nafas pada malam hari# mudah lelah dan berdebar walaupun
melakukan akti"itas ringan:
19- A"a+i$i$ Ma$a+ah
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
4/38
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
5/38
Dia
DD: Gagal JanPenyakit Jant
Prognosis
195 Hi; t%$i$
8aki-laki 55 tahun mengalami gagal jantung kongestif
197 P%rta"!aa" Di$ u$i&. Gagal 9antung Kongestif
a. Definisi b. Klasifikasi$. ;tiologid. 3. ?agaimana perbedaan bunyi jantung normal dan abnormal:1. 9elaskan mengenai pemeriksaan "ena jugularis>5. 9elaskan mengenai ronkhi>
. ?agaimana hubungan berganti posisi terhadap keluhan pasien:'. ?agaimana pengaruh hipertensi terhaap keluhan:@. 7pa yang menyebabkan edema pada kedua tungkai:*.
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
6/38
Gagal jantung bukan berarti jantung telah berhenti bekerja#
melainkan gagal jantung berarti bahwa kekuatan memompa jantung
lebih lemah dari normal 9
Gagal jantung Kongsetif adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah dalam jumlah yang $ukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient dikarenakan
adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian
tekanan pengisian "entrikel kiri. &4
Keadaan ini dapat timbul dengan atau tanpa penyakit jantung.
Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi diastolik
atau sistolik# gangguan irama jantung# atau ketidaksesuaian preload
dan afterload . Keadaan ini dapat menyebabkan kematian pada
pasien. Gagal jantung dapat dibagi menjadi gagal jantung kiri dan
gagal jantung kanan. Gagal jantung juga dapat dibagi menjadi gagal
jantung akut# gagal jantung kronis dekompensasi# serta gagal jantung
kronis. !#34
29192 Eti + #i
Gagal jantung dapat disebabkan oleh banyak hal. Se$ara
epidemiologi $ukup penting untung mengetahui penyebab dari gagal
jantung# di negara berkembang penyakit arteri koroner dan hipertensi
merupakan penyebab terbanyak sedangkan di negara berkemban
yang menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung katup dan
penyakit jantung akibat malnutrisi. ada beberapa keadaan sangat
sulit untuk menentukan penyebab dari gagal jantung. %erutama pada
keadaan yang terjadi bersamaan pada penderita. enyakit jantung
koroner pada =ramingham Study dikatakan sebagai penyebab gagal
jantung pada 1 A laki-laki dan !'A pada wanita. !#34
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
7/38
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot
jantung# disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi
yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung men$akup
ateroslerosis koroner# hipertensi arterial dan penyakit degeneratif
atau inflamasi. &4
7terosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium
karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. %erjadi hipoksia
dan asidosis akibat penumpukan asam laktat4. Infark miokardium
kematian sel jantung4 biasanya mendahului terjadinya gagal
jantung. eradangan dan penyakit miokardium degeneratif
berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang se$ara
langsung merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas
menurun.
&. +ipertensi Sistemik atau pulmunal peningkatan after load4
meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya
mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
!. eradangan dan penyakit myo$ardium degeneratif# berhubungan
dengan gagal jantung karena kondisi ini se$ara langsung merusak
serabut jantung# menyebabkan kontraktilitas menurun.
3. enyakit jantung lain# terjadi sebagai akibat penyakit jantung
yang sebenarnya# yang se$ara langsung mempengaruhi jantung.
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
8/38
respiratorik atau metaboli$ dan abnormalita elektronik dapat
menurunkan kontraktilitas jantung.
29193 K+a$i,i a$i
ada pasien gagal jantung kronis# derajat penyakit se$ara klinis
fungsional dapat dikategorikan berdasarkan kriteria New York Heart
Association BC+74 Functional Classification. 14
1< N/HA I
enyakit jantung# namun tidak ada gejala atau keterbatasan
dalam akti"itas fisik sehari-hari misalnya berjalan# naik tangga
dan sebagainya.
2< N/HA II
Gejala ringan sesak napas ringan dan)atau angina4 serta
terdapat keterbatasan ringan dalam akti"itas fisik sehari-hari
biasa.
3< N/HA III
%erdapat keterbatasan akti"itas fisik sehari-hari akibat gagal
jantung pada tingkatan yang lebih ringan# misalnya berjalan !(-
&(( m. asien hanya merasa nyaman saat istirahat.
&< N/HA IV
%erdapt keterbatasan akti"itas yang berat# misalnya mun$ul
saat istirahat.
Klasifikasi berdasarkan 7meri$an ollege 2f ardiology 7 4
and %he 7meri$an +eart 7sso$iation 7+74 54
1< K%+a$ I
asien dengan penyakit jantung. %idak terdapat batasan
dalam melakukan aktifitas fisik. 7ktifitas fisik sehari-hari tidak
menimbulkan kelelahan# palpitasi atau sesak.
2< K%+a$ II
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
9/38
asien dengan penyakit jantung. %erdapat batasan aktifitas
ringan. %idak terdapat keluhan saat istirahat# namun aktifitas fisik
sehari-hari menimbulkan kelelahan# palpitasi atau sesak nafas.
3< K%+a$ III
asien dengan penyakit jantung. %erdapat batasan aktifitas
bermakna. %idak terdapat keluhan saat istirahat# tetapi aktifitas
fisik ringan menyebabkan kelelahan# palpitasi atau sesak.
&< K%+a$ IV
asien dengan penyakit jantung. %idak dapat melakukan
aktifitas fisik tanpa keluhan. %erdapat gejala saat istirahat.
Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas.
2919& Ma"i,%$ta$i K+i"i$
%anda dominan &4
•
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
10/38
karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan
insomnia yang terjadi karena distress pernafasan dan batuk • Kegelisahan atau ke$emasan# %erjadi karena akibat gangguan
oksigenasi jaringan# stress akibat kesakitan bernafas dan
pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik.
Gagal jantung Kanan
• Kongestif jaringan perifer dan "is$eral• 2edema ekstremitas bawah oedema dependen4# biasanya oedema
pitting# penambahan ??.• +epatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen
terjadi akibat pembesaran "ena hepar • 7noreksia dan mual# terjadi akibat pembesaran "ena dan statis
"ena dalam rongga abdomen• Bokturia• Kelemahan
asien gagal jantung akut dapat mun$ul dengan kondisi klinis 14
Acute decompensated heart failure, dapat baru pertama kali denovo 4 atau dekompensasi dari gagal jantung kronis acute on
chronic 4.
Hypertensive acute heart failure. Gejala gagal jantung dengan
tekanan darah tinggi dan fungsi "entrikel yang masih baik#
apabila ada gambarann edema paru akut.
E(%4a ;aru9 Sesak napas hebat# dengan ronki basah kasar
terutama di basal aru# ortopnea# saturasi 2 ! E *(A# dikonfirmasidengan foto rontgen dada.
S! ar(i #%"i 9 7danya bukti hipoperfusi jaringan walaupun
"olume telah dikoreksi. %ekanan darah sistolik E *( mm+g#
produksi urin (#5 $$)Kg??)jam# dengan laju nadi F ( kali)menit
tidak ada blok jantung4 dengan atau tanpa kongesti organ)paru.
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
11/38
High output failure 9 Gejala $urah jantung tinggi# laju nadi yang
$epat# akral hangat# kongesti paru# kadang-kadang tekanan darahrendah seperti syok septik.
6a#a+ .a"tu"# a"a"9 Gejala $urah jantung rendah# peningkatan
tekanan "ena jugularis# serta pembesaran hati dan hipotensi.
2919- Pat ,i$i + #i
Gagal jantung terjadi akibat sejumlah proses yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pompa jantung seperti iskemia#
hipertensi# infeksi# dan sebagainya. enurunan kapasitas awalnya
akan dikompensasi oleh mekanisme neurohormonal sistem saraf
adnergik# sistem renin-angiotensin-aldosteron# dan sisem sitokin.
Kompensasi awal bertujuan untuk menjaga $urah jantung dengan
meningkatkan tekanan pengisian "entrikel preload 4 dan kontraksi
miokardium. Bamun# akti"itas sistem tersebut akan menyebabkan
kerusakan sekunder pada "entrikel seperti remodelling "entrikel kiri
dan dekompensasi jantung. Kadar angiotensin II# aldosteron# dan
katekolamin akan semakin tinggi mengakibatkan fibrosis dan
apoptosis miokardium yang bersifat progresif. ada tahap yang lebih
lanjut# penurunan fungsi ini juga akan disertai peningkatan risiko
terjadinya aritmia jantung. rinsip neurohormonal inilah yang
mendasari terapi gagal jantung saat ini. 14
9ika terjadi gagal jantung# tubuh mengalami beberapa adaptasi
baik pada jantung dan se$ara sistemik. 9ika stroke "olume kedua
"entrikel berkurang oleh karena penekanan kontraktilitas
atau afterload yang sangat meningkat# maka "olume dan tekanan
pada akhir diastolik dalam kedua ruang jantung akan meningkat. Ini
akan meningkatkan panjang serabut miokardium akhir diastolik#
menimbulkan waktu sistolik menjadi singkat. 9ika kondisi ini
berlangsung lama# terjadi dilatasi "entrikel. Cardiac output pada saat
istirahat masih bisa baik tapi# tapi peningkatan tekanan diastolik
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
12/38
yang berlangsung lama)kronik akan dijalarkan ke kedua atrium dan
sirkulasi pulmoner dan sirkulasi sitemik. 7khirnya tekanan kapiler
akan meningkat yang akan menyebabkan transudasi $airan dan
timbul edema paru atau edema sistemik. enurunan cardiac output #
terutama jika berkaitan dengan penurunan tekanan arterial atau
penurunan perfusi ginjal# akan mengakti"asi beberapa sistem saraf
dan humoral. eningkatan akti"itas sistem saraf simpatis akan
mema$u kontraksi miokardium# frekuensi denyut jantung dan "ena
perubahan yang terkhir ini akan meningkatkan "olume darah sentral.
yang selanjutnya meningkatkan preload .
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
13/38
jantung terjadi peningkatan peptida natriuretik atrial akibat
peningkatan tekanan atrium# yang menunjukan bahwa disini terjadi
resistensi terhadap efek natriuretik dan "asodilator.
6a4=ar 19 7kti"asi sistem neuorhormonal pada jantung 4
29195 E;i(%4i + #i
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
14/38
kalangan laki-laki dan populasi kulit hitam non-+ispanik# menurut
!(((- !(&1 data yang dirilis oleh usat engendalian dan
en$egahan enyakit D 4 pada bulan Desember !(&5. %otal
seluruh kematian terkait gagal jantung menurun dari &(3#& kematian
per &((.((( penduduk di !.(((-@*#5 pada tahun !((* kemudian
meningkat menjadi * #* pada !(&1. ?erdaasakan usia yang
disesuaikan kematian terkait gagal jantung menurun dari &(5#1
kematian per &((.((( penduduk standar dalam !.(((-@ pada
tahun !(&! kemudian meningkat menjadi @3#1 pada tahun !(&3 dan
@1#( pada tahun !(&1. Ke$enderungan ini tampaknya mewakili
pergeseran dari penyakit jantung koroner sebagai penyebab kematian
gagal jantung menuju penyebab kardio"askular dan non
kardio"askuler lainnya# termasuk keganasan# diabetes# penyakit
pernapasan bawah kronis# dan penyakit ginjal. &!#&34
Di ;ropa# kejadian gagal jantung berkisar antara (#1 sampai !A
dan meningkat pada usia yang lebih lanjut dengan rata-rata umur '1
tahun. rognosis gagal jantung akan menjadi buruk apabila dasar
atau penyebabnya tidak diperbaiki. Setengah dari populasi pasien
gagal jantung akan meninggal dalam 1 tahun sejak diagnosis
ditegakkan# dan pada keadaan gagal jantung berat lebih dari 5(A
akan meninggal dalam tahun pertama. &14
Gagal jantung merupakan masalah yang meluas hingga ke
seluruh dunia# dengan lebih dari !( juta orang menderita gagal
jantung. re"alensi gagal jantung pada orang dewasa di negara
berkembang men$apai !A. re"alensi gagal jantung akan meningkat
seiring peningkatan usia# dan diderita sampai &(A pada indi"idu
yang melebihi umur 5 tahun. &54
29197 'a t r Ri$i
=aktor risiko terpenting untuk += adalah penyakit arteri koroner
dengan penyakit jantung iskemik. +ipertensi adalah faktor risiko
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
15/38
terpenting kedua untuk +=. =aktor risiko lain terdiri dari
kardiomiopati# aritmia# gagal ginjal# diabetes dan penyakit katup
jantung.
2919 Dia#" $i$
Krit%ria #a#a+ .a"tu"#> +a$i,i a$i> (a" ;%"%"tua" $ta(iu4
Kriteria =ramingham untuk diagnosis gagal jantung dapat dilihat
dengan adanya ! kriteria mayor maupun & mayor dan ! kriteria
minor. & 4
Krit%ria 4a! r 4%+i;uti?
a. aro,ysmal no$turnal dyspnea b. enurunan berat badan 1#5 kg dalam 5 hari dalam pengobatannya$. Distensi "ena leher d. 6alese. ;dema paru akutf. +epatojugular refluksg. S 3 galloph. entral "enous pressure lebih besar dari & $mi. aktu sirkulasi dari !5 detik
j. Kardiomegali radiografik. ;dema paru# kongesti "iseral# atau kardiomegali di otopsi
Krit%ria 4i" r a(a+ah $%=a#ai =%ri ut?
a. ?atuk no$turnal b. Dyspnea saat akti"itas biasa$. enurunan kapasitas "ital oleh salah satu nilai maksimal ketiga
di$atatd. ;fusi pleura
e. %akikardia tingkat &!( bpm4f. ?ilateral pergelangan kaki edema
%he Bew Cork +eart 7sso$iation BC+74 sistem klasifikasi
mengkategorikan gagal jantung pada kelas I sampai I/# sebagai
berikut &'#&@4
6%.a+a ;a$i%"
&4 Kelas I
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
16/38
asien dengan penyakit jantung. %idak terdapat batasan
dalam melakukan aktifitas fisik. 7ktifitas fisik sehari-hari tidak
menimbulkan kelelahan# palpitasi atau sesak.
!4 Kelas II
asien dengan penyakit jantung. %erdapat batasan aktifitas
ringan. %idak terdapat keluhan saat istirahat# namun aktifitas
fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan# palpitasi atau sesak
nafas.
34 Kelas III
asien dengan penyakit jantung. %erdapat batasan aktifitas
bermakna. %idak terdapat keluhan saat istirahat# tetapi aktifitas
fisik ringan menyebabkan kelelahan# palpitasi atau sesak.
14 Kelas I/
asien dengan penyakit jantung. %idak dapat melakukan
aktifitas fisik tanpa keluhan. %erdapat gejala saat istirahat.
Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas.
A$$%$$4%"t O=.% ti,
&4 %idak ada bukti objektif penyakit kardio"askular. %idak ada
gejala dan tidak ada batasan dalam akti"itas fisik biasa.
!4 ?ukti obyektif penyakit kardio"askular minimal. gejala ringan
dan keterbatasan sedikit selama akti"itas biasa. Byaman saat
istirahat.
34 ?ukti obyektif penyakit kardio"askular $ukup parah. Ditandai
keterbatasan dalam akti"itas karena gejala# bahkan selama
akti"itas yang kurang biasa. Byaman hanya pada saat istirahat.
14 ?ukti obyektif penyakit kardio"askular yang berat. keterbatasan
parah. engalaman gejala bahkan ketika beristirahat.
2919) ata+a $a"a
engobatan meliputi
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
17/38
a. %erapi nonfarmakologis 2ksigen dan non-in"asif "entilasi
tekanan positif# natrium diet dan pembatasan $airan# akti"itas
fisik yang sesuai# dan perhatian terhadap bertambahnya berat
badan
b. =armakoterapi Diuretik# "asodilator# agen inotropik#
antikoagulan# beta blo$kers# dan digo,in.
Diureti$ oral maupun parental tetap merupakan ujung ombak
pengobatan gagal jantung sampai edema atau asites hilang ter$apai
eu"olemik4. 7 ;- inhibitor atau 7ngiotensin 6e$eptor ?lo$ker 76?4 dosis ke$il dapat dimulai se$ara eu"olemik sampai dosis
optimal. enyekat beta dosis ke$il sampai optimal dapat dimulai
setelah diureti$ dan 7 ;-inhibitor tersebut diberikan. &*4
Digitalis diberikan bila ada aritmia supra"entrikular atau ketiga
obat diatas belum memberikan hasil yang memuaskan. Intoksikasi
digitalis sangat mudah terjadi bila fungsi ginjal menurun atau kadar
kalium rendah. &*47ldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat efek diureti$
atau pada pasien dengan hipokalemia dan ada beberapa studi yang
menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian jenis obat ini.
emakaian alat bantu seperti $ardia$ resy$hroniJation therapy
6%4 maupun pembedahan# pemasangan I D intra-$ardia$
defibrillator4 sebagai alat men$egah mati mendadak pada gagal
jantung akibat iskemia atau non-iskemia dapat memperbaiki statusfungsional dan kualitas hidup# namun mahal. &*4
8a"tua" Sir u+a$i @ ra"$;+a"ta$i a"tu"#
8a"tua" Sir u+a$i
7lat bantu sirkulasi dapat dipakai untuk menopang fungsi
"entrikel atau menggantikan jantung yang gagal. 7lat bantu dapat
berupa pintas kardiopulmonar# pmpa balon intra-aorta# dan alat bantu
"entrikel. !(4
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
18/38
&. intas kardiopulmonar
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
19/38
terakhir. enelitian mengenai penggunaan /7D ini maih terus
berlangsung.
1. 9antung buatan
Gagal jantung ditangani dengan tindakan umum untuk
mengurangi beban kerja jantung dan manipulasi selektif terhadap
ketiga penentu utama fungsi miokardium# baik se$ara se$ara sendiri-
sendiri ataupun gabungan dari &4 beban awal# !4 kontraktilitas#
dan 34 beban akhir. enanganan biasanya dimulai bila timbul gejala
saat beraktifutas biasa. 6egimen penanganan se$ara progresif ditingaykan sampai men$apai respons klinis yang diinginkan.
;ksaserbasi akut dari gagal jantung atau perkembangan menuju
gagal jantung berat dapat menjadi alasan untuk perawatan di rumah
sakit dan penanganan yang lebih agresif.
P%"#ura"#a" =%=a" awa+
embatasan asupan garam dalam makanan akan mengurangi
beban awal dengan menurunkan retensi $airan. 7pabila gejala- gejala
menetap dengan pembatasan garam yang sedang# diperlukan
pemberian deuretik oral untuk mengatasi retensi natrium dan air.
?iasanya diberikan regimen diuretik maksimum sebelum dilakukan
pembatasan asupan natrium yang ketat. Diet yang tidak mempunyai
rasa dapat menghilangkan nafsu makan dan menyebabkan giJi
buruk.
/asodilatasi "ena dapat menurunkan beban awal melalui
redistribusi darah dari sentral ke sirkulasi perifer. /enodilatasi
menyebabkan mengalirnya darah ke perifer dan mengurangi aliran
balik "ena ke jantung. ada situasi yang ekstrim mungkin diperlukan
pengeluaraan $airan melalui hemodialisis miokardium.
erbaikan fungsi "entrikel yang menyertai pengurangan beban
awal. /entrikel yang gagal akan bekerja menurut kur"a fungsi
"entrikel yang menurun dan menddatar. ;D/ "olume akhir
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
20/38
diastolik4 diturunkan dengan diuretik dan pembatasan natrium# titik
pada kur"a yang berhubungan dengan pergeseran fungsi "entrikel.
Gejala- gejala kongesti dapat diredakan dengan penurunan ;D/#
namun "olume sekun$up dan $urah jantung akan tetap stabil dengan
terapi beban awal yang optimal karena terjadi pergeseran di
sepanjang daerah kur"ayang mendatar.
P%"i"# ata" "tra ti+ita$
2bat inotropik meningkatkan kekuatan kontraksi miokardium.
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
21/38
tertentu. eningkatan aliran darah ke depan mengakibatkan
menurunnya ;D/# akan ter$apai titik optimal pada kur"a fungsi
"entrikel sehingga gejala mereda dan $urah jantung dipertahankan.
P%"#ura"#a" =%=a" a hir
Dua respon kompensasi terhadap gagal jantung akti"asi sistem
simpatis dan sistem renin 7ngiotensin- aldosteron4 menyebabkan
terjadinya "asokonstriksi yang selanjutnya meningkatkan tahanan
terhadap ejeksi "entrikel dan beban akhir. Dengan meningkatnya
beban akhir# kerja jantung bertambah dan $urah jantung menurun./asodilator arteri akan menekan efek- efek negatif tersebut.
"asodilator umum yang sering dipakai mengakibatkan dilatasi
anyaman "askuler dengan dua $ara &4 dilatasi langsung otot polos
pembuluh darah# dan !4 hambatan enJim onferting 7ngiotensin.
/asodilator langsung terdiri atas obat- obatan seperti hidralaJin dan
nitrat. Supaya efektif hiralaJin harus dikombinasikan dengan nitrat.
Kombinasi obatyang paling sering adalah hidralaJin- isosorbiddinitrat yang dapat dikombinasikan dengan terapi enJim penghambat
kon"ersi angiotensin atau diberikan sendiri apabila pasien
penghambat enJim kon"ersi angiotensin tidak dapat ditoleransi. .
enghambat enJim kon"ersi angiotensin menghambat kon"ersi
angiotensin I menjadi angotensin II. ;fek ini men$egah
"asokonstriksi yang diinduksi angiotensin# dan juga menghambat
produksi aldosteron dan retensi $airan. enghambat enJim kon"ersiangiotensin memeberikan harapan besar untuk penanganan gagal
jantung. 7kibatnya terapi "asodilator oral kini diberikan lebih awal#
yaitu untuk gagal jantung BC+7 kelas II dan bukan pada kelas III
atau I/.
/asodilator arteri mengurangi tahanan terhadap ejeksi "entrikel
dapat terjadi lebih mudah dan sempurna. ?eban jantung berkurang
dan $urah jantung meningkat. Dengan penaganan yang optimal#
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
22/38
penurunan tekanan arteri biasanya tidak bermakna karena
peningkatan $urah janrung menghilangkan kemungkinan penurunan
tekanan darah yang biasanya timbul jika pasien hanya diberi
"asodilator.
enelitian terbaru memperlihatkan bahwa obat penyekat beta
adrenergik efektif menurunkan morbiditas pada gagal jantung.
ar"edilol merupakan satu- satunya obat penyekat beta yang
disetujui oleh .S =ood and Drugs 7dministration untuk penggunaan
pada gagal jantung dan sebaiknya obat penyakit beta terpilih pada
penderita gagal jantung ringan sampai seddang. ropanolol#
metropolol# atau timolol dapat digunakan pada pasienn asimtomatis
tanpa disfungsi "entrikel kiri yang menyertai infark miokardium.
291910 Pr #" $i$
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
23/38
hipertensi sekunder# yaitu hipertensi yang disebabkan oleh gangguan organ
lainya. Gangguan ginjal yang dapat menimbulkan hipertensi yaitu#
glomerulonefritis akut# penyakit ginjal kronis# penyakit polikistik# stenosis
arteria renalis# "askulitis ginjal# dan tumor penghasil renin. Gangguan pada
sistem endokrin juga dapat menyebabkan hipertensi# dintaranya seperti
hiperfungsi adrenokorteks sindrom ushing# aldosteronisme primer#
hiperplasia adrenal kongenital# ingesti li$ori$e4# hormon eksogen
glukokortikoid# estrogen# makanan yang mengandung tiramin dan
simpatomimetik# inhibitor monoamin oksidase4# feokromositoma#
akromegali# hipotiroidisme# dan akibat kehamilan. Gangguan pada sistem
kardio"askular seperti koarktasio aorta# poliarteritis nodosa# peningkatan
"olume intra"askular# peningkatan $urah jantung# dan rigiditas aorta juga
dapat menyebabkan hipertensi# begitu pula dengan gangguan neurologik
seperti psikogenik# peningkatan intrakranium# apnea tidur# dan stres akut.
!34
enatalaksanaan umum hipertensi dapat menga$u kepada tuntutan
umum berdasarkan 9B /III. engelolaan lipid agresif dan pemberian
aspirin sangat bermanfaat. Selain itu pasien hipertensi pas$a infark jantung
sangat mendapat manfaat dengan pengobatan dengan beta blo$ker# 7 ;
inhibitor atau antialdosteron. asien hipertensi dengan risiko 9K yang
tinggi mendapat manfaat dengan pengobatan diuretik# beta blo$ker dan
$al$ium $hannel blo$ker. 7dapun pasien hipertensi dengan gangguan fungsi
"entrikel mendapat manfaat tinggi dengan pengobatan diuretik# 7 ;
inhibitor)76?# beta blo$ker dan antagonis aldosteron. 7pabila sudah
men$apai tahap gagal jantung hipertensi# maka prinsip pengobatan yang
dilakukan antara lain diuretik# 7 ; inhibitor)76?# beta blo$ker dan
antagonis aldosteron. &14
enatalaksanaan pen$egahan dan pengobatan4 +ipertensi se$ara garis
besar dibagi menjadi dua jenis# yaitu !&4
&. enatalaksanaan Bon =armakologis
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
24/38
%abel
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
25/38
suara# komponen S! dipengaruhi siklus respirasi suara tersebut se$ara
normal tergabung sebagai satu suara pada saat ekspirasi tetapi terdengar
terpisah pada saat inspirasi# situasi yang disebut splitting normal atau
physiologis. !14
%erdapat tiga jenis splitting abnormal dari S! widened# fi,ed# dan
parado,i$al. idened splitting dari S! terjadi dengan meningkatnya jarak
antara 7! dan !# sehingga kedua komponen tersebut terdengar terpisah
bahkan saat ekspirasi dan akan semakin terpisah saat inspirasi. ola ini
biasanya terjadi karena keterlambatan penutupan katub pulmonal# yang
terjadi karena 6??? dan stenosis katup pulmonal. !14
=i,ed splitting dari S! adalah keadaan perbedaan abnormal dari
inter"al 7! dan ! yang tetap terjadi tanpa dipengaruhi siklus respirasi.
7bnormalitas paling sering yang menyebabkan fi,ed splitting dari S!
adalah atrial septal defe$t 7SD4. ada kondisi ini kelebihan "olume
kronik pada sirkulasi bagian kanan menyebabkan tingginya $apa$itan$e#
dan rendahnya resistan$e "as$ular sistem "as$ular. erubahan
hemodynami$ pada arteri pulmonal memperlambat tekanan balik yang
bertanggung jawab terhadap penutupan katup pulmonal. Dengan
demikian ! terjadi lebih lambat dibanding normal# bahkan saat
ekspirasi# sehingga terdapat jarak abnormal antara 7! dan !. ola
splitting tidak berubah ketika siklus respirasi karena inspirasi tidak
meningkatkan $apa$itan$e pulmonal# dan peningkatan pengisian atrium
kanan dari sistem "ena saat inspirasi di lawan dengan berkurangnya
shunt dari kiri ke kanan# mengurangi "ariasi pengisian "entrikel kanan
pada respirasi. !14
arado,i$al splitting adalah pemisahan 7! dan ! ketika ekspirasi
yang menyatu menjadi satu suara pada saat inspirasi# berkebalikan
dengan situasi normal. +al itu menggambarkan keterlambatan abnormal
dari penutupan katup aorta sehingga ! terjadi sebelum 7!. ada orang
dewasa# enyebab paling sering adalah 8???. ada 8??? penyebaran
akti"itas listrik dari kiri terhambat# sehingga kontraksi "entrikel terlambat
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
26/38
dan penutupan katup aorta terlambat# menyebabkan 7! se$ara abnormal
mengikuti !. ada saat inspirasi seperti pada saat normal# suara
penutupan katup pulmonal menjadi terlambat dan suara penutupan katub
aorta terjadi lebih awal. +al ini menyebabkan penyempitan dari kedua
suara# sehingga tidak terdapat perbedaan saat inspirasi. arado,i$al
splitting juga dapat terjadi ketika ejeksi dari "entrikel diperlama# seperti
pada keadaan stenosis aorta. !14
39 S3
Ketika terjadi# S3 terjadi pada awal diastole# terjadi ketika
pembukaan katup 7/#saat pengisian $epat "entrikel. Suara S3 normal
didapatkan pada anak dan dewasa muda. ada kelompok ini# S3
menandakan keadaan "entrikel yang baik yang dapat mengembang pada
awal diastole. %etapi# ketika terdengar pada dewasa# suara S3 biasanya
tanda penyakit# mengindikasi "olume berlebihan pada gagal jantung
kongestif# atau peningkatan aliran trans"al"ular yang diikuti regurgitasi
mitral dan tri$uspid. Suara S3 patologis biasanya disebut sebagai
"entri$ular gallop. !14
&9 S&
Ketika S1 mun$ul# biasanya terjadi pada akhir diastole dan terjadi
pada saat kontraksi atrium. Suara ini mun$ul dari kontraksi atrium kiri
atau kanan4 melawan "entrikel yang kaku. Dengan begitu kemun$ulan
S1 biasanya menjadi penanda penyakit jantung. S1 biasanya disebut
sebagai atrial gallop. !14
-9 Mur4ur !14
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
27/38
jugular berhubungan langsung dengan atrium kanan. /ena jugularis tidak
terlihat pada orang normal dengan posisi tegak. /ena jugularis baru terlihat
pada posisi berbaring di sepanjang permukaan mus$ulus
sterno$leidomastoideus. ada orang sehat# 9/ maksimum ! $m di atas atau
dibawah sudut sternum. Distensi "ena jugularis disebabkan oleh
peningkatan "olume dan tekanan pengisian pada sisi kanan jantung. Distensi
F! $m pada klien dalam posisi duduk# dapat mengindikasikan kelebihan
"olume $airan. Baiknya 9/ yang diikuti dengan suara jantung ketiga#
merupakan tanda yang spesifik dari gagal jantung. !54
%ahapan pemeriksaan tekanan "ena jugularis antara lain adalah sebagai
berikut
a. ?uat pasien senyaman mungkin. 7ngkat kepala pasien sedikit ke atas
bantal untuk merileksan otot sternomastoid.
b. 7ngkat kepala tempat tidur setinggi 3( derajat. +adapkan wajah pasien
sedikit jauh dari sisi yang sedang diperiksa.
$. Gunakan pen$ahayaan yang tidak langsung dan periksa kedua sisi dari
leher. Identifikasi "ena jugular eksternal kedua sisi# kemudian temukan
pulsasi "ena jugular internal.
d. 9ika diperlukan# angkat atau turunkan kepala tempat tidur sampai dapat
melihat titik osilasi atau menis$us dari pulsasi "ena jugular internal pada
bagian bawah setegah leher.
e. =okus pada "ena jugular internal kanan. 8ihat pulsasi pada suprasternal
not$h# diantara otot sternomatoid pada sternum dan kla"ikula# atau pada
posterior dari sternomastoid.
f. Identifikasi titik tertinggi pulsasi pada "ena jugular internal. anjangkan
objek re$tangular atau kartu se$ara horiJontal dari titik ini dan "erti$al
dari sterna angle# untuk membuat sudut yang benar. Kemudian ukut
jarak "erti$al dalam $entimeter diatas sterna angle dimana objek
horiJontal menyilang dengan penggaris dan tambahkan jarak ini dengan
1 $m# jarak dari sterna angle ke senter dari atrium kanan. 9umlah dari
9/ . ! 4
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
28/38
emeriksaan pada leher untuk melihat "ena jugularis# dapat
memberikan gambaran tentang aktifitas jantung. erubahan aktifitas jantung
dapat memberikan gambaran pada "ena dengan $ara menyebabkan
perubahan tekanan "ena-"ena perifer# bendungan pada "ena-"ena perifer
dan perubahan pada bentuk pulsus "ena. Kesulitan penilaian tekanan "ena
jugularis terjadi jika terdapat peningkatan tekanan intratoraks yang
menyebabkan penjalaran tekanan "ena dari jantung terhambat# misalnya
pada saat tertawa# sesak# batuk# menangis# mengejan#
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
29/38
Gambar !.& osisi pasien saat pemeriksaan 9/ !'4
29- %+a$ a" 4%"#%"ai r " hi
6onki dibagi menjadi ! ma$am yaitu ronki basah dengan suara
terputus- putus dan ronki kering dengan suara tidak terputus. 6onki basah
kasar seperti suara gelembung udara besar yang pe$ah# terdengar pada
saluran napas besar bila terisi banyak se$ret. 6onki basah sedang seperti
suara gelembung ke$il yang pe$ah# terdengar bila adanya se$ret pada
saluaran napas ke$il dan sedang# biasanya pada bronkiektasis dan
bronkopneumonia. 6onki basah halus tidak mempunyai sifat gelembung
lagi# terdengar seperti gesekan rambut# biasanya pada pneumonia dini. !@4
6onki kering lebih mudah didengar pada fase ekspirasi# karena saluran
napasnya menyempit. 6onki kering bernada tinggi disebut sibilan# terdengar
men$i$it atau sLua$king# ronki kering akibat ada sumbatan saluran napas
ke$il disebut wheeJe. 6onki kering bernada rendah akibat sumbatan
sebagaian saluran napas besar disebut sonourous# terdengar seperti orang
mengerang atau grouning. !@4
295 8a#ai4a"a hu=u"#a" =%r#a"ti ; $i$i t%rha(a; %+uha" ;a$i%"B
Orthopnea yaitu sesak yang terjadi saat berbaring# merupakan salah
satu manifestasi dari gagal jantung dan sering mun$ul dibandingkan dengan
sesak saat berkati"itas. Sesak tersebut terjadi karena adanya redistribusi dari
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
30/38
$airan menuju sirkulasi splanchnic dan ekstremitas bawah menuju sirkulasi
pusat selama berbaring# sehingga terjadi peningkatan tekanan kapiler
pulmonal. ?iasanya orthopnea dapat diringankan dengan tidur dalam posisi
tegak lurus dan menambah bantal saat tidur. &54
Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada
dalam posisi berbaring karena $airan mengalir ke jaringan paru-paru. 9ika
duduk# gaya gra"itasi menyebabkan $airan terkumpul di dasar paru-paru dan
sesak akan berkurang. Karena adanya tahanan perifer sistemik menjadi lebih
tinggi dari orang normal akibat adanya "asokontriksi pembuluh darah. Itu
berarti "entrikel kiri harus bekerja lebih keras untuk melawan tahanan
tersebut agar ejeksi darah maksimal sehingga suplai darah ke semua
jaringan ter$apai sesuai kebutuhannya. !*4
/entrikel kiri kemudian mengompensasi keadaan tersebut dengan
hipertrofi sel-sel otot jantung. +ipertrofi "entrikel kiri left "entri$le
hyperthropy# 8/+4 memungkinkan jantung berkontraksi lebih kuat dan
mempertahankan "olume sekun$up walaupun terjadi tahanan terhadap
ejeksi. /entrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru#
sehingga peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan $airan
terdorong ke jaringan paru.
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
31/38
tekanan darah4# dan dengan konsistensi pada obser"asi dalam studi
epidemiologi yang berbeda. Dari penelitian# didapatkan penurunan resiko
gagal jantung pada pengobatan peningkatan tekanan darah pada per$obaan
klinis dengan kontrol plasebo yang menyingkap dasar dari hubungan ini.
6esiko pada populasi opulation 7ttributable 6iskM- 764 dari hipertensi
menjadi gagal jantung pada populasi umum diperkirakan sekitar 3*A pada
pria dan 5*A pada wanita. %ingginya nilai resiko ini menunjukan kombinasi
tingginya pre"alensi hipertensi sekaligus juga besarnya resiko gagal jantung
akibat hipertensi. +al ini juga memberikan gambaran bahwa penanganan
awal dan adekwat terhadap hipertensi dapat menurunkan kejadian gagal
jantung di masyarakat. 3(4
eningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap
pemompaan darah dari "entrikel kiri# sebagai akibatnya terjadi hipertrofi
"entrikel untuk meningkatkan kekuatan kontraksi. Kebutuhan oksigen oleh
miokardium akan meningkat akibat hipertrofi "entrikel# hal ini mengakibat
peningkatan beban kerja jantung yang pada akhirnya menyebabkan angina
dan infark miokardium. 3&4
+ubungan antara %D dan risiko kejadian /D terus berlangsung# dan
konsisten. Semakin meningkat %D# semakin besar peluang terjadinya
serangan jantung# gagal jantung# stroke# dan penyakit ginjal. 7danya
tambahan faktor risiko lain# seperti peningkatan kadar kolesterol# penurunan
+D8# merokok# diabetes# dan 8/+ menambah risiko terhadap terjadinya
hroni$ +eart Disease +D4. eningkatan risiko terlihat pada kelompok
umur mulai dari usia 1(-@* tahun. Setiap peningkatan %D sistol !( mm+g
atau diastole &( mm+g# terdapat peningkatan dua kali lipat mortalitas dari
penyakit jantung iskemik I+D4 dan stroke. +ipertensi juga mendahului
perkembangan dari gagal jantung men$apai *(A pasien dan meningkatkan
risiko gagal jantung !-3 kali lipat. 3!4
29 A;a !a"# 4%"!%=a= a" %(%4a ;a(a %(ua tu"# aiB
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
32/38
;dema merupakan terkumpulnya $airan di dalam jaringan interstisial
lebih dari jumlah yang biasa atau di dalam berbagai rongga tubuh
mengakibatkan gangguan sirkulasi pertukaran $airan elektrolit antara
plasma dan jaringan interstisial. 9ika edema mengumpul di dalam rongga
maka dinamakan efusi# misalnya efusi pleura dan peri$ardium. enimbunan
$airan di dalam rongga peritoneal dinamakan asites. ada jantung terjadinya
edema yang disebabkan terjadinya dekompensasi jantung pada kasus payah
jantung4# bendungan bersifat menyeluruh. +al ini disebabkan oleh
kegagalan "enterikel jantung untuk memopakan darah dengan baik sehingga
darah terkumpul di daerah "ena atau kapiler# dan jaringan akan melepaskan
$airan ke intestisial. 334
;dema pada tungkai kaki terjadi karena kegagalan jantung kanan dalam
mengosongkan darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasi
semua darah yang se$ara normal kembali dari sirkulasi "ena. ;dema ini di
mulai pada kaki dan tumit edema dependen4 dan se$ara bertahap bertambah
keatas tungkai dan paha dan akhirnya ke genitalia eksterna dan tubuh bagian
bawah. ;dema sakral jarang terjadi pada pasien yang berbaring lama# karena
daerah sakral menjadi daerah yang dependen. ?ila terjadinya edema maka
kita harus melihat kedalaman edema dengan pitting edema. itting edema
adalah edema yang akan tetap $ekung bahkan setelah penekanan ringan
pada ujung jari # baru jelas terlihat setelah terjadinya retensi $airan paling
tidak sebanyak 1#5 kg dari berat badan normal selama mengalami edema.
334
29) M%"#a;a $%$a "a,a$ (a" =atu t%r.a(i ;a(a 4a+a4 hariB
Parox smal nocturnal d spnea !PN"# merupakan gejala akut dari sesak
napas berat dan batuk yang dapat terjadi pada malam hari# bahkan dapat
membangunkan pasien dari tidurnya# yaitu sekitar & sampai 3 jam setelah
istirahat. BD dapat mun$ul sebagai batuk dan meningkat karena arteri
bronkialis mengakibatkan adanya tekanan pada udara# bersamaan dengan
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
33/38
adanya edema interstital pada paru sehingga terjadi peningkatan resistensi
aliran udara. asien dengan BD memiliki batuk yang persisten dan tidak
dipengaruhi oleh perubahan posisi. &54
2910 8a#ai4a"a tata+a $a"a %#awat(arurata" t%rha(a; ;a$i%"
ta i ar(iB
asien yang datang dengan nyeri dada# tanda "ital abnormal# risiko
penyakit "askular# dan dyspnea harus ditempatkan pada ranjang perawatan#
diinisiasikan untuk dilakukan monitor jantung# dilakukan pemberian I/ line#
diberikan oksigen# dan dilakukan ;KG. ;"aluasi inisial harus difokuskan
pada hal-hal yang mengan$am hidup dilakukan penge$ekan jalan napas#
pernapasan# dan sirkulasi. %anda "ital harus dinilai dan dilakukan se$ara
berulang dalam inter"al yang regular untuk melihat kondisi pasien. 6iwayat
initial harus fokus pada pertanyaan yang mengarah pada bagaimana karakter
nyeri dada# adanya gejala terkait# dan riwayat penyakit $ardiopulmonary.
asien disarankan untuk menilai derajat nyeri dengan intensitas rasa nyeri
untuk memberikan terapi. 314
Selanjutnya dilakukan se$ondary sur"ey yang meliputi pertanyaan
mengenai riwayat yang lebih komprehensif dan pemeriksaan fisik dan uji
laboratorium dan diagnosis yang tepat. ;"aluasi ini harus fokus pada
"ariabel yang dapat mengarah pada diagnosis tertentu dan menegakan hal-
hal yang mengan$am jiwa. emeriksaan fisik pada tahap ini harus dilakukan
dengan melakukan penge$ekan sistem tubuh yang sebelumnya belum di $ek
dan dilakukan penge$ekan ulang terhadap abnormalitas. 314
8A8 III
PENU UP
391 K%$i4;u+a"
+ipotesis diterima.
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
34/38
DA' AR PUS AKA
&. +eart =ailure ra$ti$e ;ssentials# ?a$kground# athophysiology. !(& 7pr
!@ $ited !(&
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
35/38
!. 8ip GC+# Gibbs 6# ?ee"ers DG. 7? 2f +eart =ailure 7etiology. ?
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
36/38
&1. Setiati# S# dkk. Ilmu penyakit dalam. ;disi . 9ilid !. 9akarta Internal
ublishing !(&1.
&5. Kasper D8# editor. +arrisonOs prin$iples of internal medi$ine. &*th edition )
editors# Dennis 8. Kasper#
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
37/38
!3. orwin ;9. +andbook of pathophysiology. 3rd ed. hiladelphia olters
Kluwer +ealth)8ippin$ott illiams R ilkins !((@. '5( p.
!1. 8illy 8S# +ar"ard
8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV
38/38