Top Banner

of 38

LAPORAN P3 KEL 2 KV

Jul 05, 2018

Download

Documents

Baby Azzahra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    1/38

    LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK

    MODUL KARDIOVASKULAR PEMICU 3

    KELOMPOK DISKUSI 2

    Muthi’ah Azzahra I11112071Dwi ah!u"i"#$ih I1011131013Dia"a Putri L%$tari I10111&100&'%((! S%tia(! I10111&101)*u+,a Khairu""i$a I$ha" I10111&1021Sarah Er$ha Mutiari I10111&103-Au+ia"i$$a Pu.ia$ari I10111&10&-/a+%" A,iri I10111&10&

    itah Ari%, Cah! Ku4 r I10111&10-0Ari"i Uta4i Putri I10111&10-56ata Di+a I10111&105Sa(a4 Hu$%" I10111&1075

    PRO6RAM S UDI PENDIDIKAN DOK ER

    'AKUL AS KEDOK ERAN

    UNIVERSI AS AN UN6PURAPON IANAK

    2015

    8A8 I

    PENDAHULUAN

    191 P%4i:u

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    2/38

    Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke IGD dibawa oleh

    keluarganya dengan keluhan sesak nafas. Keluhan sesak dirasakan sejak 3

    bulan terakhir. Sesak nafas dirasakan terutama pada malam hari sehingga

    pasien sering terbangun dan mengganggu tidur. asien mengaku nyaman

    jika tidur dengan posisi agak tinggi dengan !-3 bantal sebagai penahan.

    Sesak juga dirasakan saat berganti posisi dari tidur ke duduk atau duduk ke

    posisi berdiri. asien mengeluhkan mudah lelah meskipun melakukan

    akti"itas ringan# pasien juga suka berdebar dan batuk di malam hari

    sehingga mengganggu akti"itas sehari-hari.

    ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sesak. Kesadaran

    $ompos mentis. %ekanan darah &'()*( mm+g# denyut nadi &35 ,)menit#

    pernafasan 3( ,)menit# suhu 3 # ( . %ekanan /ena jugularis 501 m+!2.

    ada auskultasi jantung didapatkan s&-s! ireguler# s3 04. emeriksaan

    paru ronki basah halus di basal paru kanan dan kiri# pemeriksaan

    abdomen hepar teraba membesar dengan konsistensi keras# lien dan ren

    tidak teraba. emeriksaan ekstremitas pitting edema yang tidak nyeri padake dua tungkai.

    192 K+ari,i a$i (a" D%,i"i$i

    a. 6onki# yaitu suara nafas tambahan bernada redah terdengar tidak

    mengenakkan. b. S yaitu bunyi jantung petama dan berbunyi keras dana terjadi karena

    penutupan katuo 7/ sebagaai tanda awalan sistol "entrikel.$. S!# yaitu bunyi kedua dan berbunyi lebih halus dan terjadi karena

    penutupan katup S8 sebagai tanda awalan diastok "entrikeld. S3# yaitu bunyi jantung patologis pada pengisian $epat "entrikel.e. Kesadaran $ompos mentis# yaitu kesadaran normal atau sadar

    sepenuhnya.

    193 Kata Ku":ia. 8aki-laki 55 tahun

    b. Sesak nafas sejak 3 bulan terakhir $. aro,ysmal no$turnal dyspnead. 6onki basah haluse. itting edema kedua tungkai

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    3/38

    f. +epatomegalig. S S! irreguler# S3 positif

    h. %ekanan darah &'()*( mm+gi. Denyut nadi &35 ,)menit

    j. ernafasan 3( ,)menitk. %/9 501 $m+ ! 2

    19& Ru4u$a" Ma$a+ah

    7pa yang muungkin dialami oleh laki-laki 55 tahun yang mengalami

    sesak nafas pada malam hari# mudah lelah dan berdebar walaupun

    melakukan akti"itas ringan:

    19- A"a+i$i$ Ma$a+ah

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    4/38

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    5/38

    Dia

    DD: Gagal JanPenyakit Jant

    Prognosis

    195 Hi; t%$i$

    8aki-laki 55 tahun mengalami gagal jantung kongestif

    197 P%rta"!aa" Di$ u$i&. Gagal 9antung Kongestif

    a. Definisi b. Klasifikasi$. ;tiologid. 3. ?agaimana perbedaan bunyi jantung normal dan abnormal:1. 9elaskan mengenai pemeriksaan "ena jugularis>5. 9elaskan mengenai ronkhi>

    . ?agaimana hubungan berganti posisi terhadap keluhan pasien:'. ?agaimana pengaruh hipertensi terhaap keluhan:@. 7pa yang menyebabkan edema pada kedua tungkai:*.

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    6/38

    Gagal jantung bukan berarti jantung telah berhenti bekerja#

    melainkan gagal jantung berarti bahwa kekuatan memompa jantung

    lebih lemah dari normal 9

    Gagal jantung Kongsetif adalah ketidakmampuan jantung untuk

    memompa darah dalam jumlah yang $ukup untuk memenuhi

    kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient dikarenakan

    adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal

    memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan

    dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian

    tekanan pengisian "entrikel kiri. &4

    Keadaan ini dapat timbul dengan atau tanpa penyakit jantung.

    Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi diastolik

    atau sistolik# gangguan irama jantung# atau ketidaksesuaian preload

    dan afterload . Keadaan ini dapat menyebabkan kematian pada

    pasien. Gagal jantung dapat dibagi menjadi gagal jantung kiri dan

    gagal jantung kanan. Gagal jantung juga dapat dibagi menjadi gagal

    jantung akut# gagal jantung kronis dekompensasi# serta gagal jantung

    kronis. !#34

    29192 Eti + #i

    Gagal jantung dapat disebabkan oleh banyak hal. Se$ara

    epidemiologi $ukup penting untung mengetahui penyebab dari gagal

    jantung# di negara berkembang penyakit arteri koroner dan hipertensi

    merupakan penyebab terbanyak sedangkan di negara berkemban

    yang menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung katup dan

    penyakit jantung akibat malnutrisi. ada beberapa keadaan sangat

    sulit untuk menentukan penyebab dari gagal jantung. %erutama pada

    keadaan yang terjadi bersamaan pada penderita. enyakit jantung

    koroner pada =ramingham Study dikatakan sebagai penyebab gagal

    jantung pada 1 A laki-laki dan !'A pada wanita. !#34

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    7/38

    Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot

    jantung# disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi

    yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung men$akup

    ateroslerosis koroner# hipertensi arterial dan penyakit degeneratif

    atau inflamasi. &4

    7terosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium

    karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. %erjadi hipoksia

    dan asidosis akibat penumpukan asam laktat4. Infark miokardium

    kematian sel jantung4 biasanya mendahului terjadinya gagal

    jantung. eradangan dan penyakit miokardium degeneratif

    berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang se$ara

    langsung merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas

    menurun.

    &. +ipertensi Sistemik atau pulmunal peningkatan after load4

    meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya

    mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.

    !. eradangan dan penyakit myo$ardium degeneratif# berhubungan

    dengan gagal jantung karena kondisi ini se$ara langsung merusak

    serabut jantung# menyebabkan kontraktilitas menurun.

    3. enyakit jantung lain# terjadi sebagai akibat penyakit jantung

    yang sebenarnya# yang se$ara langsung mempengaruhi jantung.

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    8/38

    respiratorik atau metaboli$ dan abnormalita elektronik dapat

    menurunkan kontraktilitas jantung.

    29193 K+a$i,i a$i

    ada pasien gagal jantung kronis# derajat penyakit se$ara klinis

    fungsional dapat dikategorikan berdasarkan kriteria New York Heart

    Association BC+74 Functional Classification. 14

    1< N/HA I

    enyakit jantung# namun tidak ada gejala atau keterbatasan

    dalam akti"itas fisik sehari-hari misalnya berjalan# naik tangga

    dan sebagainya.

    2< N/HA II

    Gejala ringan sesak napas ringan dan)atau angina4 serta

    terdapat keterbatasan ringan dalam akti"itas fisik sehari-hari

    biasa.

    3< N/HA III

    %erdapat keterbatasan akti"itas fisik sehari-hari akibat gagal

    jantung pada tingkatan yang lebih ringan# misalnya berjalan !(-

    &(( m. asien hanya merasa nyaman saat istirahat.

    &< N/HA IV

    %erdapt keterbatasan akti"itas yang berat# misalnya mun$ul

    saat istirahat.

    Klasifikasi berdasarkan 7meri$an ollege 2f ardiology 7 4

    and %he 7meri$an +eart 7sso$iation 7+74 54

    1< K%+a$ I

    asien dengan penyakit jantung. %idak terdapat batasan

    dalam melakukan aktifitas fisik. 7ktifitas fisik sehari-hari tidak

    menimbulkan kelelahan# palpitasi atau sesak.

    2< K%+a$ II

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    9/38

    asien dengan penyakit jantung. %erdapat batasan aktifitas

    ringan. %idak terdapat keluhan saat istirahat# namun aktifitas fisik

    sehari-hari menimbulkan kelelahan# palpitasi atau sesak nafas.

    3< K%+a$ III

    asien dengan penyakit jantung. %erdapat batasan aktifitas

    bermakna. %idak terdapat keluhan saat istirahat# tetapi aktifitas

    fisik ringan menyebabkan kelelahan# palpitasi atau sesak.

    &< K%+a$ IV

    asien dengan penyakit jantung. %idak dapat melakukan

    aktifitas fisik tanpa keluhan. %erdapat gejala saat istirahat.

    Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas.

    2919& Ma"i,%$ta$i K+i"i$

    %anda dominan &4

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    10/38

    karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan

    insomnia yang terjadi karena distress pernafasan dan batuk • Kegelisahan atau ke$emasan# %erjadi karena akibat gangguan

    oksigenasi jaringan# stress akibat kesakitan bernafas dan

    pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik.

    Gagal jantung Kanan

    • Kongestif jaringan perifer dan "is$eral• 2edema ekstremitas bawah oedema dependen4# biasanya oedema

    pitting# penambahan ??.• +epatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen

    terjadi akibat pembesaran "ena hepar • 7noreksia dan mual# terjadi akibat pembesaran "ena dan statis

    "ena dalam rongga abdomen• Bokturia• Kelemahan

    asien gagal jantung akut dapat mun$ul dengan kondisi klinis 14

    Acute decompensated heart failure, dapat baru pertama kali denovo 4 atau dekompensasi dari gagal jantung kronis acute on

    chronic 4.

    Hypertensive acute heart failure. Gejala gagal jantung dengan

    tekanan darah tinggi dan fungsi "entrikel yang masih baik#

    apabila ada gambarann edema paru akut.

    E(%4a ;aru9 Sesak napas hebat# dengan ronki basah kasar

    terutama di basal aru# ortopnea# saturasi 2 ! E *(A# dikonfirmasidengan foto rontgen dada.

    S! ar(i #%"i 9 7danya bukti hipoperfusi jaringan walaupun

    "olume telah dikoreksi. %ekanan darah sistolik E *( mm+g#

    produksi urin (#5 $$)Kg??)jam# dengan laju nadi F ( kali)menit

    tidak ada blok jantung4 dengan atau tanpa kongesti organ)paru.

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    11/38

    High output failure 9 Gejala $urah jantung tinggi# laju nadi yang

    $epat# akral hangat# kongesti paru# kadang-kadang tekanan darahrendah seperti syok septik.

    6a#a+ .a"tu"# a"a"9 Gejala $urah jantung rendah# peningkatan

    tekanan "ena jugularis# serta pembesaran hati dan hipotensi.

    2919- Pat ,i$i + #i

    Gagal jantung terjadi akibat sejumlah proses yang

    mengakibatkan penurunan kapasitas pompa jantung seperti iskemia#

    hipertensi# infeksi# dan sebagainya. enurunan kapasitas awalnya

    akan dikompensasi oleh mekanisme neurohormonal sistem saraf

    adnergik# sistem renin-angiotensin-aldosteron# dan sisem sitokin.

    Kompensasi awal bertujuan untuk menjaga $urah jantung dengan

    meningkatkan tekanan pengisian "entrikel preload 4 dan kontraksi

    miokardium. Bamun# akti"itas sistem tersebut akan menyebabkan

    kerusakan sekunder pada "entrikel seperti remodelling "entrikel kiri

    dan dekompensasi jantung. Kadar angiotensin II# aldosteron# dan

    katekolamin akan semakin tinggi mengakibatkan fibrosis dan

    apoptosis miokardium yang bersifat progresif. ada tahap yang lebih

    lanjut# penurunan fungsi ini juga akan disertai peningkatan risiko

    terjadinya aritmia jantung. rinsip neurohormonal inilah yang

    mendasari terapi gagal jantung saat ini. 14

    9ika terjadi gagal jantung# tubuh mengalami beberapa adaptasi

    baik pada jantung dan se$ara sistemik. 9ika stroke "olume kedua

    "entrikel berkurang oleh karena penekanan kontraktilitas

    atau afterload yang sangat meningkat# maka "olume dan tekanan

    pada akhir diastolik dalam kedua ruang jantung akan meningkat. Ini

    akan meningkatkan panjang serabut miokardium akhir diastolik#

    menimbulkan waktu sistolik menjadi singkat. 9ika kondisi ini

    berlangsung lama# terjadi dilatasi "entrikel. Cardiac output pada saat

    istirahat masih bisa baik tapi# tapi peningkatan tekanan diastolik

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    12/38

    yang berlangsung lama)kronik akan dijalarkan ke kedua atrium dan

    sirkulasi pulmoner dan sirkulasi sitemik. 7khirnya tekanan kapiler

    akan meningkat yang akan menyebabkan transudasi $airan dan

    timbul edema paru atau edema sistemik. enurunan cardiac output #

    terutama jika berkaitan dengan penurunan tekanan arterial atau

    penurunan perfusi ginjal# akan mengakti"asi beberapa sistem saraf

    dan humoral. eningkatan akti"itas sistem saraf simpatis akan

    mema$u kontraksi miokardium# frekuensi denyut jantung dan "ena

    perubahan yang terkhir ini akan meningkatkan "olume darah sentral.

    yang selanjutnya meningkatkan preload .

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    13/38

    jantung terjadi peningkatan peptida natriuretik atrial akibat

    peningkatan tekanan atrium# yang menunjukan bahwa disini terjadi

    resistensi terhadap efek natriuretik dan "asodilator.

    6a4=ar 19 7kti"asi sistem neuorhormonal pada jantung 4

    29195 E;i(%4i + #i

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    14/38

    kalangan laki-laki dan populasi kulit hitam non-+ispanik# menurut

    !(((- !(&1 data yang dirilis oleh usat engendalian dan

    en$egahan enyakit D 4 pada bulan Desember !(&5. %otal

    seluruh kematian terkait gagal jantung menurun dari &(3#& kematian

    per &((.((( penduduk di !.(((-@*#5 pada tahun !((* kemudian

    meningkat menjadi * #* pada !(&1. ?erdaasakan usia yang

    disesuaikan kematian terkait gagal jantung menurun dari &(5#1

    kematian per &((.((( penduduk standar dalam !.(((-@ pada

    tahun !(&! kemudian meningkat menjadi @3#1 pada tahun !(&3 dan

    @1#( pada tahun !(&1. Ke$enderungan ini tampaknya mewakili

    pergeseran dari penyakit jantung koroner sebagai penyebab kematian

    gagal jantung menuju penyebab kardio"askular dan non

    kardio"askuler lainnya# termasuk keganasan# diabetes# penyakit

    pernapasan bawah kronis# dan penyakit ginjal. &!#&34

    Di ;ropa# kejadian gagal jantung berkisar antara (#1 sampai !A

    dan meningkat pada usia yang lebih lanjut dengan rata-rata umur '1

    tahun. rognosis gagal jantung akan menjadi buruk apabila dasar

    atau penyebabnya tidak diperbaiki. Setengah dari populasi pasien

    gagal jantung akan meninggal dalam 1 tahun sejak diagnosis

    ditegakkan# dan pada keadaan gagal jantung berat lebih dari 5(A

    akan meninggal dalam tahun pertama. &14

    Gagal jantung merupakan masalah yang meluas hingga ke

    seluruh dunia# dengan lebih dari !( juta orang menderita gagal

    jantung. re"alensi gagal jantung pada orang dewasa di negara

    berkembang men$apai !A. re"alensi gagal jantung akan meningkat

    seiring peningkatan usia# dan diderita sampai &(A pada indi"idu

    yang melebihi umur 5 tahun. &54

    29197 'a t r Ri$i

    =aktor risiko terpenting untuk += adalah penyakit arteri koroner

    dengan penyakit jantung iskemik. +ipertensi adalah faktor risiko

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    15/38

    terpenting kedua untuk +=. =aktor risiko lain terdiri dari

    kardiomiopati# aritmia# gagal ginjal# diabetes dan penyakit katup

    jantung.

    2919 Dia#" $i$

    Krit%ria #a#a+ .a"tu"#> +a$i,i a$i> (a" ;%"%"tua" $ta(iu4

    Kriteria =ramingham untuk diagnosis gagal jantung dapat dilihat

    dengan adanya ! kriteria mayor maupun & mayor dan ! kriteria

    minor. & 4

    Krit%ria 4a! r 4%+i;uti?

    a. aro,ysmal no$turnal dyspnea b. enurunan berat badan 1#5 kg dalam 5 hari dalam pengobatannya$. Distensi "ena leher d. 6alese. ;dema paru akutf. +epatojugular refluksg. S 3 galloph. entral "enous pressure lebih besar dari & $mi. aktu sirkulasi dari !5 detik

    j. Kardiomegali radiografik. ;dema paru# kongesti "iseral# atau kardiomegali di otopsi

    Krit%ria 4i" r a(a+ah $%=a#ai =%ri ut?

    a. ?atuk no$turnal b. Dyspnea saat akti"itas biasa$. enurunan kapasitas "ital oleh salah satu nilai maksimal ketiga

    di$atatd. ;fusi pleura

    e. %akikardia tingkat &!( bpm4f. ?ilateral pergelangan kaki edema

    %he Bew Cork +eart 7sso$iation BC+74 sistem klasifikasi

    mengkategorikan gagal jantung pada kelas I sampai I/# sebagai

    berikut &'#&@4

    6%.a+a ;a$i%"

    &4 Kelas I

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    16/38

    asien dengan penyakit jantung. %idak terdapat batasan

    dalam melakukan aktifitas fisik. 7ktifitas fisik sehari-hari tidak

    menimbulkan kelelahan# palpitasi atau sesak.

    !4 Kelas II

    asien dengan penyakit jantung. %erdapat batasan aktifitas

    ringan. %idak terdapat keluhan saat istirahat# namun aktifitas

    fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan# palpitasi atau sesak

    nafas.

    34 Kelas III

    asien dengan penyakit jantung. %erdapat batasan aktifitas

    bermakna. %idak terdapat keluhan saat istirahat# tetapi aktifitas

    fisik ringan menyebabkan kelelahan# palpitasi atau sesak.

    14 Kelas I/

    asien dengan penyakit jantung. %idak dapat melakukan

    aktifitas fisik tanpa keluhan. %erdapat gejala saat istirahat.

    Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas.

    A$$%$$4%"t O=.% ti,

    &4 %idak ada bukti objektif penyakit kardio"askular. %idak ada

    gejala dan tidak ada batasan dalam akti"itas fisik biasa.

    !4 ?ukti obyektif penyakit kardio"askular minimal. gejala ringan

    dan keterbatasan sedikit selama akti"itas biasa. Byaman saat

    istirahat.

    34 ?ukti obyektif penyakit kardio"askular $ukup parah. Ditandai

    keterbatasan dalam akti"itas karena gejala# bahkan selama

    akti"itas yang kurang biasa. Byaman hanya pada saat istirahat.

    14 ?ukti obyektif penyakit kardio"askular yang berat. keterbatasan

    parah. engalaman gejala bahkan ketika beristirahat.

    2919) ata+a $a"a

    engobatan meliputi

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    17/38

    a. %erapi nonfarmakologis 2ksigen dan non-in"asif "entilasi

    tekanan positif# natrium diet dan pembatasan $airan# akti"itas

    fisik yang sesuai# dan perhatian terhadap bertambahnya berat

    badan

    b. =armakoterapi Diuretik# "asodilator# agen inotropik#

    antikoagulan# beta blo$kers# dan digo,in.

    Diureti$ oral maupun parental tetap merupakan ujung ombak

    pengobatan gagal jantung sampai edema atau asites hilang ter$apai

    eu"olemik4. 7 ;- inhibitor atau 7ngiotensin 6e$eptor ?lo$ker 76?4 dosis ke$il dapat dimulai se$ara eu"olemik sampai dosis

    optimal. enyekat beta dosis ke$il sampai optimal dapat dimulai

    setelah diureti$ dan 7 ;-inhibitor tersebut diberikan. &*4

    Digitalis diberikan bila ada aritmia supra"entrikular atau ketiga

    obat diatas belum memberikan hasil yang memuaskan. Intoksikasi

    digitalis sangat mudah terjadi bila fungsi ginjal menurun atau kadar

    kalium rendah. &*47ldosteron antagonis dipakai untuk memperkuat efek diureti$

    atau pada pasien dengan hipokalemia dan ada beberapa studi yang

    menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian jenis obat ini.

    emakaian alat bantu seperti $ardia$ resy$hroniJation therapy

    6%4 maupun pembedahan# pemasangan I D intra-$ardia$

    defibrillator4 sebagai alat men$egah mati mendadak pada gagal

    jantung akibat iskemia atau non-iskemia dapat memperbaiki statusfungsional dan kualitas hidup# namun mahal. &*4

    8a"tua" Sir u+a$i @ ra"$;+a"ta$i a"tu"#

    8a"tua" Sir u+a$i

    7lat bantu sirkulasi dapat dipakai untuk menopang fungsi

    "entrikel atau menggantikan jantung yang gagal. 7lat bantu dapat

    berupa pintas kardiopulmonar# pmpa balon intra-aorta# dan alat bantu

    "entrikel. !(4

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    18/38

    &. intas kardiopulmonar

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    19/38

    terakhir. enelitian mengenai penggunaan /7D ini maih terus

    berlangsung.

    1. 9antung buatan

    Gagal jantung ditangani dengan tindakan umum untuk

    mengurangi beban kerja jantung dan manipulasi selektif terhadap

    ketiga penentu utama fungsi miokardium# baik se$ara se$ara sendiri-

    sendiri ataupun gabungan dari &4 beban awal# !4 kontraktilitas#

    dan 34 beban akhir. enanganan biasanya dimulai bila timbul gejala

    saat beraktifutas biasa. 6egimen penanganan se$ara progresif ditingaykan sampai men$apai respons klinis yang diinginkan.

    ;ksaserbasi akut dari gagal jantung atau perkembangan menuju

    gagal jantung berat dapat menjadi alasan untuk perawatan di rumah

    sakit dan penanganan yang lebih agresif.

    P%"#ura"#a" =%=a" awa+

    embatasan asupan garam dalam makanan akan mengurangi

    beban awal dengan menurunkan retensi $airan. 7pabila gejala- gejala

    menetap dengan pembatasan garam yang sedang# diperlukan

    pemberian deuretik oral untuk mengatasi retensi natrium dan air.

    ?iasanya diberikan regimen diuretik maksimum sebelum dilakukan

    pembatasan asupan natrium yang ketat. Diet yang tidak mempunyai

    rasa dapat menghilangkan nafsu makan dan menyebabkan giJi

    buruk.

    /asodilatasi "ena dapat menurunkan beban awal melalui

    redistribusi darah dari sentral ke sirkulasi perifer. /enodilatasi

    menyebabkan mengalirnya darah ke perifer dan mengurangi aliran

    balik "ena ke jantung. ada situasi yang ekstrim mungkin diperlukan

    pengeluaraan $airan melalui hemodialisis miokardium.

    erbaikan fungsi "entrikel yang menyertai pengurangan beban

    awal. /entrikel yang gagal akan bekerja menurut kur"a fungsi

    "entrikel yang menurun dan menddatar. ;D/ "olume akhir

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    20/38

    diastolik4 diturunkan dengan diuretik dan pembatasan natrium# titik

    pada kur"a yang berhubungan dengan pergeseran fungsi "entrikel.

    Gejala- gejala kongesti dapat diredakan dengan penurunan ;D/#

    namun "olume sekun$up dan $urah jantung akan tetap stabil dengan

    terapi beban awal yang optimal karena terjadi pergeseran di

    sepanjang daerah kur"ayang mendatar.

    P%"i"# ata" "tra ti+ita$

    2bat inotropik meningkatkan kekuatan kontraksi miokardium.

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    21/38

    tertentu. eningkatan aliran darah ke depan mengakibatkan

    menurunnya ;D/# akan ter$apai titik optimal pada kur"a fungsi

    "entrikel sehingga gejala mereda dan $urah jantung dipertahankan.

    P%"#ura"#a" =%=a" a hir

    Dua respon kompensasi terhadap gagal jantung akti"asi sistem

    simpatis dan sistem renin 7ngiotensin- aldosteron4 menyebabkan

    terjadinya "asokonstriksi yang selanjutnya meningkatkan tahanan

    terhadap ejeksi "entrikel dan beban akhir. Dengan meningkatnya

    beban akhir# kerja jantung bertambah dan $urah jantung menurun./asodilator arteri akan menekan efek- efek negatif tersebut.

    "asodilator umum yang sering dipakai mengakibatkan dilatasi

    anyaman "askuler dengan dua $ara &4 dilatasi langsung otot polos

    pembuluh darah# dan !4 hambatan enJim onferting 7ngiotensin.

    /asodilator langsung terdiri atas obat- obatan seperti hidralaJin dan

    nitrat. Supaya efektif hiralaJin harus dikombinasikan dengan nitrat.

    Kombinasi obatyang paling sering adalah hidralaJin- isosorbiddinitrat yang dapat dikombinasikan dengan terapi enJim penghambat

    kon"ersi angiotensin atau diberikan sendiri apabila pasien

    penghambat enJim kon"ersi angiotensin tidak dapat ditoleransi. .

    enghambat enJim kon"ersi angiotensin menghambat kon"ersi

    angiotensin I menjadi angotensin II. ;fek ini men$egah

    "asokonstriksi yang diinduksi angiotensin# dan juga menghambat

    produksi aldosteron dan retensi $airan. enghambat enJim kon"ersiangiotensin memeberikan harapan besar untuk penanganan gagal

    jantung. 7kibatnya terapi "asodilator oral kini diberikan lebih awal#

    yaitu untuk gagal jantung BC+7 kelas II dan bukan pada kelas III

    atau I/.

    /asodilator arteri mengurangi tahanan terhadap ejeksi "entrikel

    dapat terjadi lebih mudah dan sempurna. ?eban jantung berkurang

    dan $urah jantung meningkat. Dengan penaganan yang optimal#

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    22/38

    penurunan tekanan arteri biasanya tidak bermakna karena

    peningkatan $urah janrung menghilangkan kemungkinan penurunan

    tekanan darah yang biasanya timbul jika pasien hanya diberi

    "asodilator.

    enelitian terbaru memperlihatkan bahwa obat penyekat beta

    adrenergik efektif menurunkan morbiditas pada gagal jantung.

    ar"edilol merupakan satu- satunya obat penyekat beta yang

    disetujui oleh .S =ood and Drugs 7dministration untuk penggunaan

    pada gagal jantung dan sebaiknya obat penyakit beta terpilih pada

    penderita gagal jantung ringan sampai seddang. ropanolol#

    metropolol# atau timolol dapat digunakan pada pasienn asimtomatis

    tanpa disfungsi "entrikel kiri yang menyertai infark miokardium.

    291910 Pr #" $i$

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    23/38

    hipertensi sekunder# yaitu hipertensi yang disebabkan oleh gangguan organ

    lainya. Gangguan ginjal yang dapat menimbulkan hipertensi yaitu#

    glomerulonefritis akut# penyakit ginjal kronis# penyakit polikistik# stenosis

    arteria renalis# "askulitis ginjal# dan tumor penghasil renin. Gangguan pada

    sistem endokrin juga dapat menyebabkan hipertensi# dintaranya seperti

    hiperfungsi adrenokorteks sindrom ushing# aldosteronisme primer#

    hiperplasia adrenal kongenital# ingesti li$ori$e4# hormon eksogen

    glukokortikoid# estrogen# makanan yang mengandung tiramin dan

    simpatomimetik# inhibitor monoamin oksidase4# feokromositoma#

    akromegali# hipotiroidisme# dan akibat kehamilan. Gangguan pada sistem

    kardio"askular seperti koarktasio aorta# poliarteritis nodosa# peningkatan

    "olume intra"askular# peningkatan $urah jantung# dan rigiditas aorta juga

    dapat menyebabkan hipertensi# begitu pula dengan gangguan neurologik

    seperti psikogenik# peningkatan intrakranium# apnea tidur# dan stres akut.

    !34

    enatalaksanaan umum hipertensi dapat menga$u kepada tuntutan

    umum berdasarkan 9B /III. engelolaan lipid agresif dan pemberian

    aspirin sangat bermanfaat. Selain itu pasien hipertensi pas$a infark jantung

    sangat mendapat manfaat dengan pengobatan dengan beta blo$ker# 7 ;

    inhibitor atau antialdosteron. asien hipertensi dengan risiko 9K yang

    tinggi mendapat manfaat dengan pengobatan diuretik# beta blo$ker dan

    $al$ium $hannel blo$ker. 7dapun pasien hipertensi dengan gangguan fungsi

    "entrikel mendapat manfaat tinggi dengan pengobatan diuretik# 7 ;

    inhibitor)76?# beta blo$ker dan antagonis aldosteron. 7pabila sudah

    men$apai tahap gagal jantung hipertensi# maka prinsip pengobatan yang

    dilakukan antara lain diuretik# 7 ; inhibitor)76?# beta blo$ker dan

    antagonis aldosteron. &14

    enatalaksanaan pen$egahan dan pengobatan4 +ipertensi se$ara garis

    besar dibagi menjadi dua jenis# yaitu !&4

    &. enatalaksanaan Bon =armakologis

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    24/38

    %abel

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    25/38

    suara# komponen S! dipengaruhi siklus respirasi suara tersebut se$ara

    normal tergabung sebagai satu suara pada saat ekspirasi tetapi terdengar

    terpisah pada saat inspirasi# situasi yang disebut splitting normal atau

    physiologis. !14

    %erdapat tiga jenis splitting abnormal dari S! widened# fi,ed# dan

    parado,i$al. idened splitting dari S! terjadi dengan meningkatnya jarak

    antara 7! dan !# sehingga kedua komponen tersebut terdengar terpisah

    bahkan saat ekspirasi dan akan semakin terpisah saat inspirasi. ola ini

    biasanya terjadi karena keterlambatan penutupan katub pulmonal# yang

    terjadi karena 6??? dan stenosis katup pulmonal. !14

    =i,ed splitting dari S! adalah keadaan perbedaan abnormal dari

    inter"al 7! dan ! yang tetap terjadi tanpa dipengaruhi siklus respirasi.

    7bnormalitas paling sering yang menyebabkan fi,ed splitting dari S!

    adalah atrial septal defe$t 7SD4. ada kondisi ini kelebihan "olume

    kronik pada sirkulasi bagian kanan menyebabkan tingginya $apa$itan$e#

    dan rendahnya resistan$e "as$ular sistem "as$ular. erubahan

    hemodynami$ pada arteri pulmonal memperlambat tekanan balik yang

    bertanggung jawab terhadap penutupan katup pulmonal. Dengan

    demikian ! terjadi lebih lambat dibanding normal# bahkan saat

    ekspirasi# sehingga terdapat jarak abnormal antara 7! dan !. ola

    splitting tidak berubah ketika siklus respirasi karena inspirasi tidak

    meningkatkan $apa$itan$e pulmonal# dan peningkatan pengisian atrium

    kanan dari sistem "ena saat inspirasi di lawan dengan berkurangnya

    shunt dari kiri ke kanan# mengurangi "ariasi pengisian "entrikel kanan

    pada respirasi. !14

    arado,i$al splitting adalah pemisahan 7! dan ! ketika ekspirasi

    yang menyatu menjadi satu suara pada saat inspirasi# berkebalikan

    dengan situasi normal. +al itu menggambarkan keterlambatan abnormal

    dari penutupan katup aorta sehingga ! terjadi sebelum 7!. ada orang

    dewasa# enyebab paling sering adalah 8???. ada 8??? penyebaran

    akti"itas listrik dari kiri terhambat# sehingga kontraksi "entrikel terlambat

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    26/38

    dan penutupan katup aorta terlambat# menyebabkan 7! se$ara abnormal

    mengikuti !. ada saat inspirasi seperti pada saat normal# suara

    penutupan katup pulmonal menjadi terlambat dan suara penutupan katub

    aorta terjadi lebih awal. +al ini menyebabkan penyempitan dari kedua

    suara# sehingga tidak terdapat perbedaan saat inspirasi. arado,i$al

    splitting juga dapat terjadi ketika ejeksi dari "entrikel diperlama# seperti

    pada keadaan stenosis aorta. !14

    39 S3

    Ketika terjadi# S3 terjadi pada awal diastole# terjadi ketika

    pembukaan katup 7/#saat pengisian $epat "entrikel. Suara S3 normal

    didapatkan pada anak dan dewasa muda. ada kelompok ini# S3

    menandakan keadaan "entrikel yang baik yang dapat mengembang pada

    awal diastole. %etapi# ketika terdengar pada dewasa# suara S3 biasanya

    tanda penyakit# mengindikasi "olume berlebihan pada gagal jantung

    kongestif# atau peningkatan aliran trans"al"ular yang diikuti regurgitasi

    mitral dan tri$uspid. Suara S3 patologis biasanya disebut sebagai

    "entri$ular gallop. !14

    &9 S&

    Ketika S1 mun$ul# biasanya terjadi pada akhir diastole dan terjadi

    pada saat kontraksi atrium. Suara ini mun$ul dari kontraksi atrium kiri

    atau kanan4 melawan "entrikel yang kaku. Dengan begitu kemun$ulan

    S1 biasanya menjadi penanda penyakit jantung. S1 biasanya disebut

    sebagai atrial gallop. !14

    -9 Mur4ur !14

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    27/38

    jugular berhubungan langsung dengan atrium kanan. /ena jugularis tidak

    terlihat pada orang normal dengan posisi tegak. /ena jugularis baru terlihat

    pada posisi berbaring di sepanjang permukaan mus$ulus

    sterno$leidomastoideus. ada orang sehat# 9/ maksimum ! $m di atas atau

    dibawah sudut sternum. Distensi "ena jugularis disebabkan oleh

    peningkatan "olume dan tekanan pengisian pada sisi kanan jantung. Distensi

    F! $m pada klien dalam posisi duduk# dapat mengindikasikan kelebihan

    "olume $airan. Baiknya 9/ yang diikuti dengan suara jantung ketiga#

    merupakan tanda yang spesifik dari gagal jantung. !54

    %ahapan pemeriksaan tekanan "ena jugularis antara lain adalah sebagai

    berikut

    a. ?uat pasien senyaman mungkin. 7ngkat kepala pasien sedikit ke atas

    bantal untuk merileksan otot sternomastoid.

    b. 7ngkat kepala tempat tidur setinggi 3( derajat. +adapkan wajah pasien

    sedikit jauh dari sisi yang sedang diperiksa.

    $. Gunakan pen$ahayaan yang tidak langsung dan periksa kedua sisi dari

    leher. Identifikasi "ena jugular eksternal kedua sisi# kemudian temukan

    pulsasi "ena jugular internal.

    d. 9ika diperlukan# angkat atau turunkan kepala tempat tidur sampai dapat

    melihat titik osilasi atau menis$us dari pulsasi "ena jugular internal pada

    bagian bawah setegah leher.

    e. =okus pada "ena jugular internal kanan. 8ihat pulsasi pada suprasternal

    not$h# diantara otot sternomatoid pada sternum dan kla"ikula# atau pada

    posterior dari sternomastoid.

    f. Identifikasi titik tertinggi pulsasi pada "ena jugular internal. anjangkan

    objek re$tangular atau kartu se$ara horiJontal dari titik ini dan "erti$al

    dari sterna angle# untuk membuat sudut yang benar. Kemudian ukut

    jarak "erti$al dalam $entimeter diatas sterna angle dimana objek

    horiJontal menyilang dengan penggaris dan tambahkan jarak ini dengan

    1 $m# jarak dari sterna angle ke senter dari atrium kanan. 9umlah dari

    9/ . ! 4

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    28/38

    emeriksaan pada leher untuk melihat "ena jugularis# dapat

    memberikan gambaran tentang aktifitas jantung. erubahan aktifitas jantung

    dapat memberikan gambaran pada "ena dengan $ara menyebabkan

    perubahan tekanan "ena-"ena perifer# bendungan pada "ena-"ena perifer

    dan perubahan pada bentuk pulsus "ena. Kesulitan penilaian tekanan "ena

    jugularis terjadi jika terdapat peningkatan tekanan intratoraks yang

    menyebabkan penjalaran tekanan "ena dari jantung terhambat# misalnya

    pada saat tertawa# sesak# batuk# menangis# mengejan#

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    29/38

    Gambar !.& osisi pasien saat pemeriksaan 9/ !'4

    29- %+a$ a" 4%"#%"ai r " hi

    6onki dibagi menjadi ! ma$am yaitu ronki basah dengan suara

    terputus- putus dan ronki kering dengan suara tidak terputus. 6onki basah

    kasar seperti suara gelembung udara besar yang pe$ah# terdengar pada

    saluran napas besar bila terisi banyak se$ret. 6onki basah sedang seperti

    suara gelembung ke$il yang pe$ah# terdengar bila adanya se$ret pada

    saluaran napas ke$il dan sedang# biasanya pada bronkiektasis dan

    bronkopneumonia. 6onki basah halus tidak mempunyai sifat gelembung

    lagi# terdengar seperti gesekan rambut# biasanya pada pneumonia dini. !@4

    6onki kering lebih mudah didengar pada fase ekspirasi# karena saluran

    napasnya menyempit. 6onki kering bernada tinggi disebut sibilan# terdengar

    men$i$it atau sLua$king# ronki kering akibat ada sumbatan saluran napas

    ke$il disebut wheeJe. 6onki kering bernada rendah akibat sumbatan

    sebagaian saluran napas besar disebut sonourous# terdengar seperti orang

    mengerang atau grouning. !@4

    295 8a#ai4a"a hu=u"#a" =%r#a"ti ; $i$i t%rha(a; %+uha" ;a$i%"B

    Orthopnea yaitu sesak yang terjadi saat berbaring# merupakan salah

    satu manifestasi dari gagal jantung dan sering mun$ul dibandingkan dengan

    sesak saat berkati"itas. Sesak tersebut terjadi karena adanya redistribusi dari

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    30/38

    $airan menuju sirkulasi splanchnic dan ekstremitas bawah menuju sirkulasi

    pusat selama berbaring# sehingga terjadi peningkatan tekanan kapiler

    pulmonal. ?iasanya orthopnea dapat diringankan dengan tidur dalam posisi

    tegak lurus dan menambah bantal saat tidur. &54

    Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada

    dalam posisi berbaring karena $airan mengalir ke jaringan paru-paru. 9ika

    duduk# gaya gra"itasi menyebabkan $airan terkumpul di dasar paru-paru dan

    sesak akan berkurang. Karena adanya tahanan perifer sistemik menjadi lebih

    tinggi dari orang normal akibat adanya "asokontriksi pembuluh darah. Itu

    berarti "entrikel kiri harus bekerja lebih keras untuk melawan tahanan

    tersebut agar ejeksi darah maksimal sehingga suplai darah ke semua

    jaringan ter$apai sesuai kebutuhannya. !*4

    /entrikel kiri kemudian mengompensasi keadaan tersebut dengan

    hipertrofi sel-sel otot jantung. +ipertrofi "entrikel kiri left "entri$le

    hyperthropy# 8/+4 memungkinkan jantung berkontraksi lebih kuat dan

    mempertahankan "olume sekun$up walaupun terjadi tahanan terhadap

    ejeksi. /entrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru#

    sehingga peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan $airan

    terdorong ke jaringan paru.

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    31/38

    tekanan darah4# dan dengan konsistensi pada obser"asi dalam studi

    epidemiologi yang berbeda. Dari penelitian# didapatkan penurunan resiko

    gagal jantung pada pengobatan peningkatan tekanan darah pada per$obaan

    klinis dengan kontrol plasebo yang menyingkap dasar dari hubungan ini.

    6esiko pada populasi opulation 7ttributable 6iskM- 764 dari hipertensi

    menjadi gagal jantung pada populasi umum diperkirakan sekitar 3*A pada

    pria dan 5*A pada wanita. %ingginya nilai resiko ini menunjukan kombinasi

    tingginya pre"alensi hipertensi sekaligus juga besarnya resiko gagal jantung

    akibat hipertensi. +al ini juga memberikan gambaran bahwa penanganan

    awal dan adekwat terhadap hipertensi dapat menurunkan kejadian gagal

    jantung di masyarakat. 3(4

    eningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap

    pemompaan darah dari "entrikel kiri# sebagai akibatnya terjadi hipertrofi

    "entrikel untuk meningkatkan kekuatan kontraksi. Kebutuhan oksigen oleh

    miokardium akan meningkat akibat hipertrofi "entrikel# hal ini mengakibat

    peningkatan beban kerja jantung yang pada akhirnya menyebabkan angina

    dan infark miokardium. 3&4

    +ubungan antara %D dan risiko kejadian /D terus berlangsung# dan

    konsisten. Semakin meningkat %D# semakin besar peluang terjadinya

    serangan jantung# gagal jantung# stroke# dan penyakit ginjal. 7danya

    tambahan faktor risiko lain# seperti peningkatan kadar kolesterol# penurunan

    +D8# merokok# diabetes# dan 8/+ menambah risiko terhadap terjadinya

    hroni$ +eart Disease +D4. eningkatan risiko terlihat pada kelompok

    umur mulai dari usia 1(-@* tahun. Setiap peningkatan %D sistol !( mm+g

    atau diastole &( mm+g# terdapat peningkatan dua kali lipat mortalitas dari

    penyakit jantung iskemik I+D4 dan stroke. +ipertensi juga mendahului

    perkembangan dari gagal jantung men$apai *(A pasien dan meningkatkan

    risiko gagal jantung !-3 kali lipat. 3!4

    29 A;a !a"# 4%"!%=a= a" %(%4a ;a(a %(ua tu"# aiB

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    32/38

    ;dema merupakan terkumpulnya $airan di dalam jaringan interstisial

    lebih dari jumlah yang biasa atau di dalam berbagai rongga tubuh

    mengakibatkan gangguan sirkulasi pertukaran $airan elektrolit antara

    plasma dan jaringan interstisial. 9ika edema mengumpul di dalam rongga

    maka dinamakan efusi# misalnya efusi pleura dan peri$ardium. enimbunan

    $airan di dalam rongga peritoneal dinamakan asites. ada jantung terjadinya

    edema yang disebabkan terjadinya dekompensasi jantung pada kasus payah

    jantung4# bendungan bersifat menyeluruh. +al ini disebabkan oleh

    kegagalan "enterikel jantung untuk memopakan darah dengan baik sehingga

    darah terkumpul di daerah "ena atau kapiler# dan jaringan akan melepaskan

    $airan ke intestisial. 334

    ;dema pada tungkai kaki terjadi karena kegagalan jantung kanan dalam

    mengosongkan darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasi

    semua darah yang se$ara normal kembali dari sirkulasi "ena. ;dema ini di

    mulai pada kaki dan tumit edema dependen4 dan se$ara bertahap bertambah

    keatas tungkai dan paha dan akhirnya ke genitalia eksterna dan tubuh bagian

    bawah. ;dema sakral jarang terjadi pada pasien yang berbaring lama# karena

    daerah sakral menjadi daerah yang dependen. ?ila terjadinya edema maka

    kita harus melihat kedalaman edema dengan pitting edema. itting edema

    adalah edema yang akan tetap $ekung bahkan setelah penekanan ringan

    pada ujung jari # baru jelas terlihat setelah terjadinya retensi $airan paling

    tidak sebanyak 1#5 kg dari berat badan normal selama mengalami edema.

    334

    29) M%"#a;a $%$a "a,a$ (a" =atu t%r.a(i ;a(a 4a+a4 hariB

    Parox smal nocturnal d spnea !PN"# merupakan gejala akut dari sesak

    napas berat dan batuk yang dapat terjadi pada malam hari# bahkan dapat

    membangunkan pasien dari tidurnya# yaitu sekitar & sampai 3 jam setelah

    istirahat. BD dapat mun$ul sebagai batuk dan meningkat karena arteri

    bronkialis mengakibatkan adanya tekanan pada udara# bersamaan dengan

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    33/38

    adanya edema interstital pada paru sehingga terjadi peningkatan resistensi

    aliran udara. asien dengan BD memiliki batuk yang persisten dan tidak

    dipengaruhi oleh perubahan posisi. &54

    2910 8a#ai4a"a tata+a $a"a %#awat(arurata" t%rha(a; ;a$i%"

    ta i ar(iB

    asien yang datang dengan nyeri dada# tanda "ital abnormal# risiko

    penyakit "askular# dan dyspnea harus ditempatkan pada ranjang perawatan#

    diinisiasikan untuk dilakukan monitor jantung# dilakukan pemberian I/ line#

    diberikan oksigen# dan dilakukan ;KG. ;"aluasi inisial harus difokuskan

    pada hal-hal yang mengan$am hidup dilakukan penge$ekan jalan napas#

    pernapasan# dan sirkulasi. %anda "ital harus dinilai dan dilakukan se$ara

    berulang dalam inter"al yang regular untuk melihat kondisi pasien. 6iwayat

    initial harus fokus pada pertanyaan yang mengarah pada bagaimana karakter

    nyeri dada# adanya gejala terkait# dan riwayat penyakit $ardiopulmonary.

    asien disarankan untuk menilai derajat nyeri dengan intensitas rasa nyeri

    untuk memberikan terapi. 314

    Selanjutnya dilakukan se$ondary sur"ey yang meliputi pertanyaan

    mengenai riwayat yang lebih komprehensif dan pemeriksaan fisik dan uji

    laboratorium dan diagnosis yang tepat. ;"aluasi ini harus fokus pada

    "ariabel yang dapat mengarah pada diagnosis tertentu dan menegakan hal-

    hal yang mengan$am jiwa. emeriksaan fisik pada tahap ini harus dilakukan

    dengan melakukan penge$ekan sistem tubuh yang sebelumnya belum di $ek

    dan dilakukan penge$ekan ulang terhadap abnormalitas. 314

    8A8 III

    PENU UP

    391 K%$i4;u+a"

    +ipotesis diterima.

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    34/38

    DA' AR PUS AKA

    &. +eart =ailure ra$ti$e ;ssentials# ?a$kground# athophysiology. !(& 7pr

    !@ $ited !(&

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    35/38

    !. 8ip GC+# Gibbs 6# ?ee"ers DG. 7? 2f +eart =ailure 7etiology. ?

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    36/38

    &1. Setiati# S# dkk. Ilmu penyakit dalam. ;disi . 9ilid !. 9akarta Internal

    ublishing !(&1.

    &5. Kasper D8# editor. +arrisonOs prin$iples of internal medi$ine. &*th edition )

    editors# Dennis 8. Kasper#

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    37/38

    !3. orwin ;9. +andbook of pathophysiology. 3rd ed. hiladelphia olters

    Kluwer +ealth)8ippin$ott illiams R ilkins !((@. '5( p.

    !1. 8illy 8S# +ar"ard

  • 8/16/2019 LAPORAN P3 KEL 2 KV

    38/38