BAB I TUJUAN PRAKTIKUM Setelah melakukan praktikum ini, praktikan dihadarapkan dapat : 1. Menentukan harga salinitas berdasarkan konduktivitas air laut. 2. Menghitung densitas berdasarkan kedalaman, suhu dan salinitas. 3. Membuat grafik berupa kurva temperature, salinitas dan densitas terhadap kedalaman serta mampu mengintepretasikan jenis lapisan. 4. Membuat kontur temperature, salinitas dan densitas serta mencoba menginterpretasikannya. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan praktikum ini, praktikan dihadarapkan dapat :
1. Menentukan harga salinitas berdasarkan konduktivitas air laut.
2. Menghitung densitas berdasarkan kedalaman, suhu dan salinitas.
3. Membuat grafik berupa kurva temperature, salinitas dan densitas terhadap
kedalaman serta mampu mengintepretasikan jenis lapisan.
4. Membuat kontur temperature, salinitas dan densitas serta mencoba
menginterpretasikannya.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Temperatur
2.3.1 Distribusi Temperatur secara vertical
Temperatur adalah salah satu parameter kualitas perairan.
Distribusi temperature secara vertical dapat dibedakan menjadi tiga
lapisan, yaitu :
1. Lapisan homogen (mixed layer) adalah lapisan yang berada di
kedalaman 10 – 500 m dari permukaan air laut. Lapisan ini
terbentuk akibat pengaruh angin dan gelombang laut pada lapisan
atas sehingga terbentuk suatu lapisan yang homogen akibat
teraduk-aduk
2. Lapisan Thermocline adalah lapisan yang berada di kedalaman
500 – 1000 m dari permukaan air laut. Pada lapisan thermokline ini
penurunan suhu atau temperature sangat cepat sekali.
3. Lapisan dalam (deep layer) adalah lapisan yang berada di
kedalaman >1000 m. Pada lapisan dalam (deep layer) ini
temperature atau suhu perairan mulai turun perlahan lahan dan
stabil.
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi ketiga lapisan ini
diantaranya adalah :
2
a. Posisi geografis suatu perairan : posisi geografis sangat menentukan temperature suatu perairan dikarenakan apabila semakin dekat dengan wilayah kutub temperature laut akan semakin rendah sebaliknya apabila posisi geografis perairan tersebut lebih dekat dengan garis katulistiwa maka suhu perairan tersebut akan cenderung bersuhu lebih tinggi disbanding wilayah subtropics dan kutub.
b. Waktu, berkaitan dengan musim : musim sangat mempengaruhi temperature suatu perairan dikarenakan suhu diatas permukaan air laut akan mempengaruhi pula suhu di dalam pemukaan air laut
(Eka Djunarsjah, 2005)
2.3.2 Distribusi Temperatur secara Horisontal
Distribusi temperature di muka bumi ini sangatlah bervariasi
karena pemanasan yang tidak merata di permukaan bumi. Hal ini yang
menyebabkan daerah tropis memiliki air laut yang lebih hangat , di
bandingkan daerah lintang tinggi yang jarang terkenas panas matahari.
Secara horizontal, suhu permukaan air laut berada adalah -2 c sampai
30 c, perbedaan suhu secara horizontal ini dikontrol oleh pembetukan
es di daerah kutub.
a. Faktor – faktor yang dapat mrmpengaruhi suhu secara horizontal
adalah : Pemanasan yang tidak merata di muka bumi : di daerah
tropis menerima banyak sinar matahari dari pada daerah yang
berada di daerah lintang tinggi hal ini menyebabkan temperature
perairan di daerah tropis lebih tinggi dibandingkan wilayah perairan
lainnya.
b. Posisi geografis suatu perairan : Temperatur di perairan tropis
umumnya lebih tinggi dibandingkan perairan subtropics dan kutub
c. Faktor penyebaran arus seperti :
- Gerakan air: arus dan turbulensi.
-.Distribusi massa daratan yang tidak sama dikedua belahan bumi
(Modul oseanografi fisis, 2010)
3
2.2 Salinitas
2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Salinitas
Salinitas adalah jumlah total material terlarut (yang dinyatakan
dalam gram) yang terkandung dalam 1kg air laut,satuan salinitas .
Terdapat beberapa fkctor yang mempengaruhi salinitas di laut
diantaranya adalah :
a. Evaporasi (Penguapan) di permukaan laut
b. Hujan (Tingkat Pretisipasi)
c. Mencair atau membekunya es kutub
d. Aliran sungai menuju laut
(Eka Djunarsjah, 2005)
2.2.2 Distribusi Salinitas secara Vertikal
Persebaran atau distribusi salinitas secara vertical dapat
dibedakan menjadi tiga zona yaitu mixed layer (homohalin), haloklin dan
deep.
mixed layer : zona ini berada di kedalaman antara 50 -100 m
dibawah permukaan air laut. Pada zona ini tingkat salinitasnya
seragam( homogen
Haloklin : Pada zona ini salinitas air laut dapat berubah dengan
sangat cepat sesuai tingkat kedalaman perairan.
Deep layer : zona ini berada di kedalaman 600 – 1000 m dibawah
permukaan air laut. Pada zona ini salinitasnya bernilai minimum dan
turun secara perlahan.
4
Distribusi vertikal salinitas berkaitan dengan perbedaan radiasi
matahari yang diterima suatu daerah di permukaan bumi, juga
dipengaruhi oleh distribusi suhu dan densitas
Pretisipasi yang tinggi dapat mengurangi konsentrasi salinitas di
suatu perairan, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan
salinitas yang cepat terhadap kedalaman
(Modul oseanografi fisis, 2010)
2.3.3 Distribusi Salinitas Secara Horisontal
Distribusi salinitas secara horizontal menunjukkan harga yang
rendah (tropis) dan lintang (kutub) dan harga di lintang menengah.
Variasi salinitas di lintang ini sangat ditentukan oleh perbedaan
penguapan dan presipitasi, demikian juga di lintang tinggi sehingga
salinitasnya rendah. Di lintang menengah, penguapan jauh lebih besar
dibandingkan tingkat presitipasi sehingga membuat salinitas di daerah
ini tinggi. Di daerah kutub terdapat banyak hujan salju dan pencairan es
yang menyebabkan salinitas di daerah ini kurang Terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi salinitas di antaranya adalah :
a. Penguapan (evaporasi) di permukaan laut
b. Curah hujan (pretisipasi)
Semakin tinggi tingkat evaporasi terhadap pretisipasi mengakibatkan
salinitas akan naik dan begitu pula sebaliknya
(Eka Djunarsjah, 2005)
2.3 Densitas
2.3.1 Distribusi Densitas secara vertikal
Densitas adalah jumlah massa air per satu satuan volume.
Densitas merupakan fungsi dari kedalaman laut, serta dipengaruhi juga
oleh salinitas temperature dan tekanan. Densitas rata-rata di permukaan
laut berkisar antara 1,02 - 1,07 gr/cm3 dan akan bertambah sesuai
dengan bertambahnya salinitas dan tekanan serta akan berkurang
mengikuti kenaikan temperatur temperature.
Distribusi densitas secara vertical dapat dibedakan menjadi tiga
zona yaitu :
Mixed layer : lapisan ini berada di kedalaman < 100 m dan biasanya
densitas pada lapisan ini rendah dibandingkan lapisan dibawahnya.
5
Pikokline : lapisan ini berada di kedalaman 500 m – 1000 m . di
daerah ini densitas air laut bertambah dengan cepat karena faktor
penurunan suhu dan naiknya tekanan
Deep layer : lapisan ini berada dikedalaman 1000 m – dasar pada
lapisan ini densitasnya meningkat karena air pada lapisan ini
meningkat dengan lambat dan stabil.
Faktor – faktor yang menyebabkan variasi densitas di sebuah perairan
adalah :
Evaporasi di permukaan laut.
Di kedalaman <100 m perairan dipengaruhi oleh gelombang dan
angin sehingga menyebabkan tingkat densitas di kedalaman ini
bersifat homogeny.
Perubahan suhu dan salinitas mengakibatkan perubahan salinitas di
sebuah perairan
(modul oseanografi fisis,2010)2.3.2 Distribusi Densitas Secara Horizontal
Faktor – faktor yang mempengaruhi perbedaan salinitas secara
horizontal adalah :
Evaporasi : penyebaran densitas disebabkan oleh evaporasi karena
sebagian besar permukaan laut yang terkena paparan langsung dari
matahari maka menyebabkan suhu meningkat dan akan merubah
nilai densitasnya.
Angin dan gelombang : densitas dipengaruhi oleh angin dan
gelombang karena angin dan gelombang dapat menyebabkan proses
6
pengadukan di sebuah perairan berlangsung sehingga membuat nilai