BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan atau PKL merupakan kegiatan untuk mengenalkan dunia kerja industri yang sebenarnya pada mahasiswa/i. Kegiatan ini diharapkan mampu mempersiapkan mahasiswa apabila memasuki dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi masing – masing. PKL juga diharapkan agar mahasiswa bisa mengintrospeksi diri akan kekurangan yang ada dalam diri mereka, baik itu dalam bidang keilmuan maupun sosialisasi dengan lingkungan. PT Semen Baturaja (persero), Tbk yang selanjutnya disebut PTSB, merupakan BUMN produsen semen portland yang menguasai pangsa pasar hampir seluruh Sumatera Selatan hingga Lampung. Kualitas dari Semen Baturaja ini telah mendapatkan pengakuan internasional dari lembaga International Standard Organization atau biasa disebut ISO, karena prosesnya yang mengutamakan kualitas. Prestasi dan kualitas dari PTSB inilah yang mendasari pengambilan program kerja praktek industri dengan judul “Perawatan dan Perbaikan pada Mesin 1
Laporan OJT membahas tentang mesin-mesin yang berada di area kerja Coal MIll ( Penumbukan Batubara)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan atau PKL merupakan kegiatan untuk mengenalkan
dunia kerja industri yang sebenarnya pada mahasiswa/i. Kegiatan ini diharapkan
mampu mempersiapkan mahasiswa apabila memasuki dunia kerja setelah lulus
dari perguruan tinggi masing – masing. PKL juga diharapkan agar mahasiswa bisa
mengintrospeksi diri akan kekurangan yang ada dalam diri mereka, baik itu dalam
bidang keilmuan maupun sosialisasi dengan lingkungan.
PT Semen Baturaja (persero), Tbk yang selanjutnya disebut PTSB,
merupakan BUMN produsen semen portland yang menguasai pangsa pasar
hampir seluruh Sumatera Selatan hingga Lampung. Kualitas dari Semen Baturaja
ini telah mendapatkan pengakuan internasional dari lembaga International
Standard Organization atau biasa disebut ISO, karena prosesnya yang
mengutamakan kualitas.
Prestasi dan kualitas dari PTSB inilah yang mendasari pengambilan
program kerja praktek industri dengan judul “Perawatan dan Perbaikan pada
Mesin Limestone Crusher dan Clay Crusher di PT Semen Baturaja (persero),
Tbk.”
1.2. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan
Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan, terdapat ruang lingkup kegiatan
yang bertujuan untuk memfokuskan pembahasan yang mencakup beberapa hal,
diantaranya:
a. Proses pembuatan semen, dari bahan mentah hingga packing, dalam
lingkup kegiatan pengenalan PT Semen Baturaja (persero), Tbk.
b. Secara khusus mempelajari proses penumbukandan penghalusan
batubara di PT Semen Baturaja
1
c. Mengikuti proses Shutdown Maintenance di PT Semen Baturaja
d. Mengenal dan mempelajari alat instrumentasi yang digunakan dalam
proses produksi serta perawatan dan perbaikan di area Coal Mill, PT
Semen Baturaja
1.3. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan
a. Tujuan
Praktik Kerja Lapangan di PT Semen Baturaja ini bertujuan untuk
memahami secara singkat proses produksi semen portland dari bahan
mentah hingga packing. Secara spesifik, kegiatan ini bertujuan untuk
mempelajari cara perawatan dan perbaikan mesin Atox Mill di PT
Semen Baturaja (Persero), Tbk.
b. Manfaat
- Bagi Peserta Kerja Praktek
Manfaat yang dirasakan mahasiswa ialah mendapat
pengetahuan dan pengalaman baru terkait proses produksi semen
portland, khususnya di PT Semen Baturaja (persero), Tbk.
- Bagi Perusahaan
Perusahaan mengetahui kemampuan peserta sehingga dapat
dijadikan tolak ukur kesesuaian antara standard kelas yang
digunakan dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Selain itu,
terciptanya hubungan baik antara pihak perusahaan dengan
perguruan tinggi.
2
1.4. Sistematika Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini berisi tentang:
1. Bab I, Pendahuluan
Merupakan penjelasan dari latar belakang kegiatan kerja praktik,
tujuan dari pelaksanaan, serta sistematika penulisan laporan.
2. Bab II, Tinjauan Perusahaan
Merupakan deskripsi dari sejarah perusahaan, struktur
organisasi,lokasipabrik, proses produksi serta pemasaran PT Semen
Baturaja(Persero),Tbk.
3. Bab III, Landasan Teori
Merupakan penjelasan dari kegiatan perawatan dan perbaikan,
yaitu pengertian perawatan dan perbaikan, tujuan perawatan dan
perbaikan, teknik perawatan dan perbaikan, macam – macam perawatan
dan perbaikan, pengertian coal mill, pengertian bearing, klasifikasi
bearing, macam – macam bearing
4. Bab IV, Pelaksanaan Kegiatan
Merupakan bagian dari persiapan berupa alat dan bahan, proses
perawatan dan perbaikan, serta pengujian setelah perawatan.
5. Bab V, Kesimpulan dan Saran
Merupakan hasil dari kegiatan perawatan dan perbaikan yang
dilakukan, serta masukan yang membangun untuk perusahaan.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT Semen Baturaja (Persero),Tbk didirikan pada tanggal 14 November
1974 oleh PT. Semen Gresik dengan saham 45% dan PT. Semen padang 55%.
Pada tanggal 9 November 1979 status Perusahaan berubah dari Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Persero dengan komposisi saham
Pemerintah Republik Indonesia 88%, PT. Semen Padang 7% dan PT. Semen
Gresik 5%. Sejak tahun 1991 diambil alih secara keseluruhan oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
Produksi yang di hasilkan oleh PT Semen Baturaja (Persero),Tbk adalah
Semen Portland Type I dan Semen Portland Komposit (SPK) dengan lokasi
pabrik di Baturaja, Palembang dan Panjang. Pusat Produksi terletak di
Baturaja yaitu Produksi Terak. Sedangkan proses penggilingan dan
pengantongan semen selain dilaksanakan di Pabrik Palembang dan panjang
yang selanjutnya siap untuk didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran.
Untuk penyempurnaan peralatan yang sudah ada dalam rangka pencapaian
kapasitas tepasang yaitu sebesar 500.000 ton semen per tahun, sekaligus
persiapan untuk meningkatkan kapasitas terpasang PT Semen Baturaja
(Persero) melaksanakan Proyek Optimalisasi I (OPT l). proyek ini dimulai
tahun 1992 dan selesai tahun 1994 dengan kapasitas terpasang meningkat
menjadi 550.000 ton semen per tahun.
Sebagai tindak lanjut proyek OPT I, pada tahun 1996 Perseroan
melaksanakan Proyek Optimalisasi ll (OPT ll), untuk meningkatkan kapasitas
menjadi sebesar 1.250.000 ton semen per tahun. Proyek OPT ll selesi tahun
2001 dan telah berproduksi sampai dengan sekarang.
4
Bahan baku produksi berupa Batu Kapur dan Tanah Liat diperoleh dari
pertambangan Batu Kapur dan Tanah Liat milik Perseroan yang berlokasi
hanya 1,2 km dari pabrik di Baturaja.
Sedangkan bahan baku pendukung seperti Pasir Silika diperoleh dari
tambang rakyat disekitar Baturaja, Pasir Besi diperoleh dari tambang rakyat di
provinsi Lampung, gypsum dibeli dari Petro Kimia Gresik dan impor dari
Thailand, sedangkan kantong semen diperoleh dari produsen kantong jadi di
dalam negeri.
Pada tanggal 20 juni 2004 PT Semen Baturaja (Persero),Tbk. menerbitkan
Obligasi I sebesar Rp. 200 milyar. Emisi obligai ini merupakan program
lanjutan Restrukturisasi keuangan dalam rangka meningkatkan profitabilitas
sekaligus likuiditas Perusahaan.
Daerah pemasaran utama PT Semen Baturaja (Persero),Tbk. adalah
Sumatra Selatan dan Lampung merupakan wilayah di Indonesia yang
menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan stabil. Pada tahun
2012, pertumbuhan nasional mencapai 6,3 % sedangkan rata-rata
pertumbuhan Sumbagsel mencapai 6 %. Hal ini memberi peluang bagi Semen
Baturaja untuk meningkatkan penjualan dan mencapai kapasitas terpasang.
Setelah diselesaikannya penambahan kapasitas produksi pada tahun 2001,
peluang untuk meningkatkan pendapatan di masa datang terbuka lebar. Selain
itu secara historis kamampuan perusahaan dalam mengelola masalah
operasional dan menjaga profitabilitas operasi terbukti cukup baik.
Dalam menyalurkan produknya Perusahaan menggunakan distributor
dengan jaringan yang tersebar di seluruh wilayah Sumatra Selatan, Lampung,
Jambi, Bengkulu, Banten dan sekitarnya. Sebagian besar penjualan atau
transaksi Perusahaan dilakukan dalam bentuk tunai, sedangkan untuk
penebusan semen secara kredit para distributor di wajibkan untuk
menyediakan jaminan dalam bentuk bank garasi dan/atau bentuk jaminan
lainnya.
5
Keberadaan PT Semen Baturaja (Persero) banyak memberikanj manfaat
baik langsung maupun tidak langsung, berupa pajak dan retribusi kepada
Pemerintah Pusat dan Daerah,
2.2. Kegiatan Operasional
Kegiatan operasional di PT Semen Baturaja (Persero), Tbk ini memiliki 6
tahapan. Keenam tahapan itu adalah:
1. Penambangan
Metode penambangan yang dilakukan PT Semen Baturaja
(Persero), Tbk bersifat tambang terbuka. Pada penambangan ini
diperoleh bahan baku utama, yaitu batu kapur (limestone) dan tanah liat
(clay). Adapun metode ini dipakai karena deposit batu kapur terletak
pada daerah yang mendatar, sehingga tempat kerja (front) digali ke arah
bawah dan membuat cekungan (pit) atau kawah. Metode penambangan
seperti in disebut “The Pit Quarry”.
Gambar 2.1. Pit Type Quarry
6
1.1. Penambangan Batu Kapur (Limestone)
Penambangan batu kapur terletak di ± 1400 [m] ke arah barat
daya dari lokasi pabrik. Area penambangan dengan luas ± 51,5 [ha]
ini memiliki ketebalan tanah penutup (overburden) rata – rata 4
[m]. Aktifitas penambangan batu kapur meliputi beberapa bagian,
antara lain:
Clearing (pembersihan)
Stripping of Burden (pengupasan tanah penutup)
Drilling (pengeboran)
Blasting (peledakan)
Loading and Hauling (pemuatan dan pengangkutan)
1.2. Penambangan Tanah Liat (clay)
Penambangan tanah liat berlokasi di dekat tambang batu kapur,
memiliki luas ± 27,4 [ha] dengan sistem penggalian dari atas.
sistem dan langkah – langkah penambangan ini hampir sama
dengan penambangan batu kapur, hanya saja pada penambangan
tanah liat tidak dilakukan drilling dan blasting karena material
tanah liat tidak keras dan mampu diangkut secara langsung oleh
alat berat.
Selain batu kapur dan tanah liat, semen juga memerlukan pasir
silika yang dibeli dari penambangan rakyat dan pasir besi yang
didapat dari perusahaan metalurgi. Kedua bahan tersebut digunakan
sebagai bahan koreksi pada bahan mentah utama yang kekurangan
SiO2 dan Fe2O3.
7
2. Crusher
Setelah proses penambangan selesai, barulah bahan baku berupa
batu kapur dan tanah liat direduksi ukurannya menjadi lebih kecil. Batu
kapur dari tambang, dikumpulkan didalam limestone hopper lalu
diangkut oleh apron feeder menuju ruang crushing. Crusher yang
digunakan jenis Single Shaft Hammer Crusher. Setelah melalu proses
crushing batu kapur yang telah berukuran kecil tadi diangkut
menggunakan belt conveyor menuju tempat penyimpanan batu kapur.
Limestone Crusher tersebut memiliki kapasitas 650 [ton/jam]. Adapun
pada tanah liat, dihancurkan menggunakan mesin Roller Crusher sampai
berukuran ± 35 [mm] untuk selanjutnya diangkut menggunakan belt
conveyor dan disimpan di Clay Storage. Clay Crusher memiliki
kapasitas sebesar 450 [ton/jam].
Gambar 2.2. Double Roller Hammer Crusher
Tujuan dari proses penghancuran ini agar memudahkan masuknya
material pada proses selanjutnya. Dan tujuan dari penyimpanan tersebut
untuk mengatur kapasitas bahan yang masuk, dikarenakan pabrik semen
ini menggunakan sistem continue dimana proses penyimpanan
dimaksudkan untuk menghindari kurangnya pasokan bahan baku.
8
3. Rawmill
Pada proses Rawmill ini meliputi beberapa bagian antara lain
proses pengambilan bahan mentah berupa batu kapur dari ruang
penyimpanan (Limestone Storage), selanjutnya masuk kedalam Bin
Limestone yang kemudian ditimbang pada alat Dosimat Feeder untuk
selanjutnya dicampur dengan tanah liat dan bahan koreksi berupa pasir
besi dan silika.
Kemudian bahan baku tersebut diangkut menggunakan Belt
Feeding, dimasukkan kedalam Vertical Mill untuk digiling dan
dikeringkan. Produk dari vertical mill ini disebut Rawmeal, disimpan di
CF SILO.
Gambar 2.3. Rawmill / Vertical Mill.
9
4. Pembakaran
Dari CF SILO, material masuk kedalam Cyclone Pre-heater.
Didalam Pre-heater ini material mendapatkan perlakuan panas awal
dengan suhu berkisar 300 [ºC] yang dihasilkan oleh mesin burner dan
pemanasan Kiln. Pre-heater ini mempunyai 4 tingkatan (Stage I, II, III,
IV). Pada saat Rawmeal masuk ke stage I, campuran Rawmeal dan gas
dipisahkan melalui stage raw material chute dan connecting duct.
Didalam cyclone stage II, rawmeal mendapat panas dengan suhu sekitar
350 [ºC]. Selanjutnya rawmeal diteruskan menuju cyclone III dan IV.
Didalam cyclone IV ini panas mencapai suhu 800 [ºC]. Proses yang
terjadi selama cyclone I – IV ini memakan waktu ± 20 [s] dan selama
itu, kiln telah menghasilkan panas dengan temperatur hingga ± 1000 –
1500 [ºC]. Setelah rawmeal melewati tahapan pre-heater, maka
rawmeal mengalami proses pembakaran dengan suhu 1000 – 1500 [ºC].
Gambar 2.4. Rotary Kiln.
Selanjutnya hasil pembakaran yang disebut clinker keluar dari kiln,
didinginkan secara mendadak didalam Grate Cooler, karena mengalami
pendinginan mendadak, clinker menjadi gumpalan gumpalan yang
mudah hancur dan melalui proses quenching, clinker yang lolos melalui
grate basket menuju hopper dan dikeluarkan oleh drag chain. Tujuan
dari proses quenching adalah untuk mendapatkan clinker dengan mutu
yang baik. Clinker kemudian disimpan d Silo Clinker
10
Gas dan debu yang dihasilkan oleh kiln dan grate cooler ditarik
oleh exhaust fan melalui gas duct dan conditioning tower yang
kemudian keluar melalui cerobong pembuangan.
5. Cement Mill
Clinker yang telah disimpan di silo storage kemudian dikeluarkan
kembali melalui conveyor dan masuk kedalam clinkerbin, demikian juga
gypsum disimpan dalam bin.
Pada saat penggilingan, clinker dicampur dengan gypsum (4% –
6%). Gypsum ini sebagai sumber SO3, yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas semen.
Dari banyaknya gypsum yang ditambahkan, menghasilkan 2 jenis
produk semen, yaitu OPC dan PCC. Semen OPC mengandung kadar
SO3 lebih banyak dibanding PCC. Kadar SO3 dalam OPC sekitar
2,22%, sedangkan pada PCC sebesar 2,18%.
Dari belt conveyor campuran ini kemudian dihancurkan dengan
Roller Press sehingga memiliki ukuran tertentu yang selanjutnya
digiling dengan menggunakan Tube Mill 2 kompartemen yang berisi
ball steel sebagai media penghancur. Dengan menggunakan sebuah fan,
material yang sudah halus dihisap dan dipindahkan dari udara pembawa
dengan menggunakan perangkat pemisah debu. Hasil penggilingan
semen disimpan dalam Silo Semen kedap udara.
Gambar 2.5. Cement Mill / Steel Ball Mill
11
6. Packer
Pengemasan semen dibagi menjadi 3 macam, yaitu semen curah,
semen big bag, dan sak semen. Semen curah adalah semen yang
dikemas menggunakan truk kapsul, semen ini kapasitasny tergantung
permintaan konsumen. Biasanya digunakan oleh kontraktor agar biaya
pembuatan bangunan lebih murah dibanding membeli semen big bag
atau sak semen.
Semen big bag adalah semen yang dikemas dalam kantong besar,
dengan kapasitas 1 [ton], distribusi semen big bag sama dengan semen
curah, hanya tergantung permintaan konsumen. Untuk semen sak
langsung didistribusikan ke berbagai daerah, khususnya Baturaja,
Palembang, Linggau, Bengkulu, dan sebagainya.
Semen dikeluarkan dari Silo Semen dan diangkut menggunakan
belt conveyor masuk kedalam steel silo. Dengan alat pengantongan
berupa Rotary Packer, semen dikantongi setiap saknya 50[kg],
kemudian siap diangkut menggunakan truk untuk dipasarkan.
Gambar 2.6. Rotating Packer
12
2.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Perseroan menerapkan struktur organisasi yang
dinamis, efisien dan efektif sesuai dengan perkembangan industri serta dalam
rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang optimal.
Struktur Organisasi yang mampu mengakomodir tuntutan pengembangan
usaha disertai kemampuan untuk mengarahkan semua sistem yang terlibat di
dalamnya agar lebih efisien, efektif dan produktif.
Struktur organisasi diformulasikan berdasarkan spesialisasi dan fungsi
masing-masing anggota di dalam unit kerja Perusahaan. Struktur ini mampu
mengantisipasi kebutuhan organisasi yang lebih baik dan kinerja yang lebih
efisien dalam mencapai target dan tujuan Perusahaan.
Gambar 2.7 Struktur Organisasi
13
2.4. Deskripsi Tugas
Sebagai suatu badan usaha milik negara, PT Semen Baturaja (Persero), Tbk
memiliki struktur organisasi yang merupakan bagian sangat penting untuk suatu
perusahaan. Sehingga nantinya masing – masing memiliki peran dan tanggung
jawab yang jelas. Secara umum, struktur organisasi di PT Semen Baturaja
(Persero), Tbk terbagi dalam 4 direktorat:
Direktorat Utama, memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan.
b. Mempertanggungjawabkan kebijaksanaan yang telah dijalankan.
c. Memberikan laporan tentang hal–hal yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan kepada pimpinan perusahaan.
d. Mengambil inisiatif serta membuat perjanjian–perjanjian dan
kontrak kerja sama dengan pihak diluar organisasi perusahaan.
e. Menyusun rencana strategis perusahaan, melakukan pengawasan
dan evaluasi.
Direktorat Produksi dan Teknik, memiliki tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan, penelitian,
pengembangan bidang engineering dan usaha sistem manajemen
dan logistik.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran fungsional dan utilitas.
c. Mengendalikan seluruh operasional produksi semen di ketiga
site, yaitu Baturaja, Palembang, Panjang.
d. Merumuskan kebijaksanaan teknik operasi pabrik.
e. Mengawasi dan melaksanakan pemeliharaan peralatan produksi
dan sarana pendukung.
f. Membuat program inovasi peningkatan mutu hasil produksi.
Direktorat Produksi dan Teknik Membawahi antara lain:
1. Departemen Penelitian dan Pengembangan.
- Penelitian LBBPP dan jaminan mutu (QA).
- Sistem informasi manajemen dan PUM.
- Rancang bangun dan perekayasaan.
14
2. Departemen Operasi.
- Produksi PBR.
- PBM PBR.
- Pemeliharaan PBR.
- K–3.
- Perencanaan Teknik Pabrik.
- Pabrik Palembang.
- Pabrik Panjang.
- Perencanaan dan penyediaan material.
Direktorat Keuangan, memiliki tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian bidang keuangan dan pemasaran.
b. Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan perusahaan.
c. Mengatur dan mengawasi setiap pengeluaran bagi penyediaan
bahan baku dan pemasukan hasil penjualan produk.
d. Mengatur dan menyerahkan gaji karyawan perusahaan.
e. Mengatur dan merencanakan pembelian barang inventaris.
f. Menentukan tempat pemasaran hasil produksi.
g. Menetapkan suatu harga penjualan produksi.
h. Melakukan suatu perkenalan kepada masyarakat dengan
mempromosikan hasil produksi.
Direktorat Keuangan membawahi antara lain:
1. Departemen Keuangan.
2. Akuntansi.
3. Perbendaharaan, pajak, dan asuransi.
4. Anggaran dan analisa keuangan.
5. Departemen pemasaran.
6. Penjualan.
7. Pemasaran.
8. Distribusi dan transport.
15
Direktorat Umum dan SDM (Sumber Daya Manusia), memiliki
tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan pengembangan
sumber daya manusia dan umum.
b. Memberikan pelayanan kepada semua unsur di dalam organisasi
perusahaan pada bidang kesejahteraan, kesehatan, serta
keselamatan kerja bagi seluruh karyawan dan keluarganya.
c. Memberikan pelayanan administrasi kepada semua unsur dalam
organisasi perusahaan.
d. Mengatur dan meningkatkan hubungan kerja sama antar
karyawan perusahaan dan antar masyarakat sekitar.
e. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan–karyawan
perusahaan .
Direktorat SDM (Sumber Daya Manusia) membawahi antara
lain:
1. Departemen SDM dan Umum
- Umum.
- SDM dan Afiliasi.
- Keamanan.
2. Departemen Logistik
- Pengadaan.
- Perencanaan pengadaan material.
Setiap tingkat dipimpin oleh kepala, dimana masing – masing kepala
dalam setiap tingkat mempunyai wewenang masing – masing. Untuk lebih
jelasnya telah dilampirkan tabel struktur organisasi perusahaan PT Semen
Baturaja (Persero), Tbk.
16
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1 Bentuk Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
1. Penggantian Segment table pada Coal Mill K1M01
Penggantian segment table coal mill ini dilaksanankan setiap 5
tahun sekali. Segment table yang sudah mengalami keausan dan rusak
diganti untuk memaksimalkan kinerja penggilingan batubara
Gambar 3.1 Segment table baru
Gambar 3.2 Segment table yang rusak
17
2. Penggantian Segment penumbuk pada Roll
Pada roll penumbuk juga diganti segment penumbuknya.
Penggantian ini juga dilakukan setiap 5 tahun sekali. Proses penggantian
mbuk ini dilakukan selama 6 hari.
Gambar 3.3 Segment penumbuk yang rusak
Gambar 3.4 Segment Penumbuk baru
18
3. Penggantian Bearing pada Roll Penumbuk K1M01
Bearing juga salah satu komponen vital pada roll penumbuk.
Bearing diganti setelah pemakaian 5 tahun sampai 10 tahun. Ada 2 buah
bearing dalam tiap roll penumbuk. Proses penggantian dilakukan dalam
waktu 6 hari
Gambar 3.5 Bearing pada Roll penumbuk
4. Penggantian 1 set Screw Conveyor
Screw Conveyor berfungsi untuk memberi pakan pada Coal Mill
K1M01. Pada shutdown pabrik kali ini maintenance dilakukan dengan
mengganti 1 set screw conveyor baru dengan desain baru. Desain baru
ini digunakan untuk mengurangi kerusakan-kerusakan pada bearing dan
casing screw serta memperpanjang usia screw conveyor.
Gambar 3.6 Screw Conveyor
19
3.2 Prosedur Kerja
Dalam melakukan pekerjaan penggantian bearing pada rol penumbuk ini
dibagi dalam dua langkah besar, langkah yang pertama adalah proses melepas rol
penumbuk dari badan Atox Mill. Langkah kedua adalah melakukan pekerjaan
terhadap rol penumbuk itu sendiri, pengerjaan penggantian bearing ini dilakukan
di ruang berbeda, oleh karena itu kami selanjutnya membawa ke area Power
Station yang sudah tidak terpakai untuk area yang lebih luas.
Nama Perusahaan/Industri : PT SEMEN BATURAJA (Persero), Tbk.
Alamat Perusahaan/Industri : JL. Raya Tiga Gajah, Baturaja,
Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan,
32117
Depok, 3 Maret 2014
Iqbal Alberdo
NIM . 1211010057
33
Lampiran 1
CATATAN KEGIATAN HARIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
No Tanggal Kegiatan1 Senin, 03 Maret 2014 - Kunjungan ke Unit Kerja SDM
- Kunjungan ke Unit Kerja Keamanan- Kunjungan ke Unit Kerja K3 & LH
2 Selasa, 04 Maret 2014 – Jumat, 07 Maret 2014
- Kunjungan ke Unit Kerja Produksi
6 Sabtu, 08 Maret 2014 LIBUR7 Minggu, 09 Maret 2014 LIBUR8 Senin, 10 Maret 2014 - Kunjungan ke Unit Kerja LBBPP dan QA
(Quality Ansurance)9 Selasa, 11 Maret 2014 - Kunjungan ke Unit Kerja PTP10 Rabu, 12 Maret 2014 - Kunjungan ke Unit Kerja PBM (Pertambangan)11 Kamis, 13 Maret 2014 - Ditempatkan di Unit Pemeliharaan Coal Mill
- Orientasi ke seluruh area Coal Mill12 Jumat, 14 Maret 2014 - Inspeksi harian untuk beberapa mesin di Coal
Mill- Mengenal alat-alat yang digunakan di Coal Mill- Praktek Las dengan berbagai macam jenis kawat
las13 Sabtu, 15 Maret 2014 LIBUR14 Minggu, 16 Maret 2014 LIBUR15 Senin, 17 Maret 2014 - Mengambil equipment yang dibutuhkan untuk
persiapan shutdown maintenance- Melakukan persiapan perakitan srec conveyor
16 Selasa, 18 Maret 2014 - Merakit unit screw conveyor- Mengambil sparepart yang dibutuhkan dari
gudang sparepart17 Rabu, 19 Maret 2014 - Merakit unit screw conveyor
- Shutdown hari pertama- Membuka casing Atox Mill K1M01
18 Kamis, 20 Maret 2014 - Menarik keluar roll penumbuk Atox Mill K1M01- Mengukur table segment baru dan lama- Mengambil table segment dari gudang sparepart
19 Jumat, 21 Maret 2014 - Merakit Screw Conveyor dan mengecek desain baru screw conveyor
- Roll penumbuk dibawa ke Power Station untuk dibuka
20 Sabtu, 22 Maret 2014 LEMBUR finishing perakitan screw conveyor21 Minggu, 23 Maret 2014 LIBUR
34
Lampiran 2
22 Senin, 24 Maret 2014 - Membuka segment pada roll penumbuk- Membuka segment pada table penumbuk
23 Selasa, 25 Maret 2014 - Mengumpulkan alat jack up untuk pelepasan bearing
- Pengelasan pada draglink penghantar batubara24 Rabu, 26 Maret 2014 - Melepas bearing pada roll penumbuk
- Melakukan upaya-upaya penarikan bearing 25 Kamis, 27 Maret 2014 - Melepas bearing pada roll penumbuk26 Jumat. 28 Maret 2014 - Dengan tracker besar buatan dan bantuan crane
maka bearing dapat dibuka pada roll pertama27 Sabtu, 29 Maret 2014 LIBUR28 Minggu, 30 Maret 2014 LIBUR29 Senin, 31 Maret 2014 LIBUR30 Selasa 01 April 2014 - Melakukan pemasangan bearing pada rol
penumbuk- Melakukan pembersihan di area power station
31 Rabu, 02 April 2014 - Melakukan pemasangan segmen pada rol penumbuk
- Melakukan pembersihan di area power station32 Kamis, 03 April 2014 - Membawa Rol penumbuk ke area coal mill
- Memasang rol penumbuk 33 Jumat, 04 April 2014 - Mencoba running test untuk screw conveyor
- Menginstal grease pump untuk journal bearing screw conveyor
34 Sabtu, 05 April 2014 LIBUR35 Minggu, 06 April 2014 LIBUR36 Senin, 07 April 2014 - Test Running Coal Mill37 Selasa, 08 April 2014 - Dilakukan Feeding (beroperasi)38 Rabu, 09 April 2014 LIBUR PEMILU39 Kamis, 10 April 2014 - Emergency Coal Mill (terjadi kegagalan operasi