LAPORAN PRAKTIKUM PISCESBAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGIkanadalah anggotavertebratapoikilotermik
(berdarah dingin)yang hidup di air dan bernapas denganinsang. Ikan
merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan
jumlahspesieslebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secarataksonomi,
ikan tergolong kelompokparaphyleticyang hubungan kekerabatannya
masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadiikan tanpa
rahang(kelasAgnatha, 75 spesies termasuklampreydanikan hag),ikan
bertulang rawan(kelasChondrichthyes,800 spesies
termasukhiudanpari), dan sisanya tergolongikan bertulang
keras(kelasOsteichthyes).kan memiliki bermacam ukuran, mulai
daripaus hiuyang berukuran 14 meter (45 ft) hinggastout
infantfishyang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada
beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", sepertiikan
paus, ikancumidanikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong
sebagai ikan.Ciri utama Pisces sebagai berikut: Hewan berdarah
dingin yang hidup di dalam air. Bernapas dengan insang (operculum)
dan di bantu oleh kulit . Tubuh terdiri atas Kepala. Rangka
tersusun atas tulang sejati. Jantung terdiri atas satu serambi dan
satu bilik. Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk
menentukan arah dan posisi berenang.Pisces adalah sebutan umum yang
dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan nama ini
diambil dari bahasa latin. Ichtyes juga berarti ikan berasal dari
bahasa Yunani dan ini dipakai dalam Ichtyoplogy yang berarti ilmu
yang mempelajari tentang ikan. Ikan (Pisces) adalah anggota
vertebrata yang bersifat poikiloterm yang hidup di air dan bernapas
dengan insang. Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh
sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur. Permukaan sisik berlendir
untuk memudahkan gerakan ikan di dalam air. Ikan bergerak
menggunakan sirip. Di sisi kanan dan kiri tubuhnya terdapat gurat
sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gurat sisi juga
berfungsi untuk mengetahui arah arus air dan kedalaman air tempat
ikan berenang. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok
paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan;
biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75
spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas
Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya
tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Pada umumnya
yang dimaksud ikan adalah ikan-ikan yang termasuk ke dalam kelas
osteichtyes. Tubuhnya berskeleton, tulang keras, terbungkus oleh
kulit yang bersisik, bernapas dengan insang. Bermacam-macam spesies
hidup dalam air tawar dan bergaram salah satunya adalah kelas
osteichtyes.
B. TUJUAN1. Untuk mengetahui sistematika ikan air tawar dan ikan
air laut.2. Untuk mengetahui bagian bagian tubuh sebelah luar.3.
Untuk mengetahui anatomi tubuh ikan air tawar dan air laut.4. Untuk
mengetahui perbedaan sistem pernapasan pada ikan air tawar dan air
laut.
C. MANFAATSetelah kita melakukan percobaan ini kita dapat
mengetahui atau mengenal sistematika ikan air laut, ikan air tawar
serta mengetahui pula morfologi dan anatomi dari tubuh ikan air
tawar dan ikan air laut. Dengan adanya praktikum ini kami sebagai
yang melakukan praktikum semakin bertambah wawasan dan ilmu
pengetahuan khususnya pada mata kuliah zoologi vertebrata.BAB
IITINJAUAN PUSTAKAIkan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang hidup diair. Suhu tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan suhu
lingkungannya (poikiloterm). Bergerak dan mempertahankan
keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip dan bernafas dengan
insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang memiliki
alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-paru. Ikan
apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi tujuh
bagian yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip,
sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh
lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan
(truncus), dan ekor (caudal). (Aninomous, 2010).Ikan merupakan
kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah
spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan
tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih
diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang
(kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan
bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan
pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas
Osteichthyes). (Anonimous, 2011).Vertebrata yang pertama kalinya
ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak berahang, yakni
Ostrakodermi Beberapa terdapat di dalam batu-batuan Ordovisium
meskipun pada zaman silur mereka terdapat dalam jumlah yang lebih
banyak. Hewanini adalah ikan pipih yang relative berukuran kecil
dengan ukuran sekitar 15 sampai 30 cm. dengan ukurannya tersebut,
diperkirakan hidup dengan mengisap zat-zatorganik dari dasar sungai
tempat mereka hidup. Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan
insang antenna, dengan tiap insang ditunjang oleh satu
lengkungtulang. Air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar
melalui serangkaiankantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak
terdapat sirip pada ikan tersebut,dan berenang dengan gerakan
undulasi (Kimball 1983).Selama akhir masa Silur dan awal masa
Devon, vertebrata dengan rahang,anggota super kelas Gnathostomata
(mulut berahang) menggantikan sebagian besar hewan Agnatha Kelas
ikan yang masih hidup ( Chondrichtyes danOsteichtyes) pertama kali
munculpada masa ini, bersama-sama dengan suatu kelompok yang
diberinama Plakoderma (Placoderm) atau berkulit lempeng yang tidak
memiliki keturunanyang hidup.Vertebrata berahang juga memiliki dua
pasang anggota badan yang berpasangan, sementara hewan agnatha
tidak memiliki anggota badan atau hanyamemiliki sepasang. (Dharma,
2009)
A. KLASIFIKASIa. Ikan Lele (Clarias batrachus)Kingdom:
AnimaliaPhylum: ChordataSubphylum: VertebrataKelas: PiscesOrdo:
ActinopterygiiFamili: ClariidaeGenus: ClariasSpecies:Clarias
batrachusb. Ikan kembung (Rastrelliger Faughni)Kingdom :
AnimaliaFilum : ChordataSubfilum : VertebrataKelas :
OsteichthyesSubkelas : TeleosteiOrdo : PerciformesFamili :
ScombrideaGenus : RastrelligerSpesies : Rastrelliger Faughni.
B. MORFOLOGITubuh Ikan dapat dibagi menjadi :1. Kepala: yaitu
mulai dari moncong sampai dengan batas tutup insang2. Badan: mulai
dari belakang tutup insang sampai dengan anus3. Ekor : mulai dari
belakang anus sampai dengan ujung sirip ekor.
a. Ikan leleMemiliki tubuh yang licin agak pipihmemanjang tak
bersisik (mempunyai pigmen hitam yang berubah menjadi pucat bila
terkena cahaya matahari), memiliki 3 pasang kumis atau antena yang
panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.Tengah badannya
mempunyai potongan membulat, dengan kepala pipih kebawah
(depressed), sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih
kesamping (compressed), jadi padalele ditemukan tiga bentuk
potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping).
Ikan lele mempunyaisirip punggung(dorsal fin)dan siripanus(anal
fin)yang panjangdankadang-kadang menyatu dengan sirip ekor(caudal
fin),yang membuatnya terlihatsepertisidatyang pendek. Kepalanya
keras menulang di bagian atas, denganmatayang kecildengan tepi
orbitalyang bebasdan mulut lebar yang terletak di ujung
moncong(terminal), dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba
(barbels) yangsangatberguna untuk bergerak di air yang gelap.
Lubang hidung yang depan merupakan tabung pendek berada dibelakang
bibir atas, lubang hidung sebelah belakang merupakan celah yang
kurang lebih bundar berada di belakang sungut nasal.b. Ikan
kembungMorfologinya dapat dibagi menjadi tujuh bagian yaitu bentuk
tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, sungut, sisik, dan
ciri-ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat
dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor
(caudal). Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan
hingga hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang.
Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain
adalah mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang,
operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat
pernapasan tambahan. Bagian badan yakni dari ujung operkulum (tutup
insang) paling belakang sampai pangkal awal sirip belang atau
sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Bagian ekor, yakni
bagian yang berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur
sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor. Adapun yang ada pada
bagian ini antara lain adalah anus, sirip dubur, sirip ekor, dan
pada ikan-ikan tertentu terdapat scute dan finlet.
C. ANATOMIAnatomi ikan lele dan ikan kembung Lele terdapat
sepasangpatil, yaituduri tulang yang tajam, pada sirip-sirip
dadanya.Sedangkan organ organ lainya dari ikan lele itu sendiri
terdiri dari jantung, empedu, gonad, hati, lambung dan anus.
Sedangkan organ ikan kembung yang terdapat pada bagian ini antara
lain adalah hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad,
gelembung renang.D. PERBEDAANNO Ciri AdaptasiIkan air tawarIkan air
laut
1. Pengeluaran urineBanyakSedikit
2. Urine yang diekskresikanEncerPekat
3. Minum airSedikitBanyak
4. Tekanan osmosis sel tubuh ikanLebih tinggi dari pada air
tawarLebih rendah dari pada air laut
5. Dinding sel tubuhLebih tipisLebih tebal
E. MENGEMUKAKKAN HIPOTESIS
Empedu vertebrate Jantung
Esofagus Hati usus Insang
Soal Berfikir KritisJika ikan air tawar (lele) dimasukkan
kedalam air laut bagaimana kondisinya, begitu juga sebaliknya jika
ikan air laut (ikan kembung) dimasukkan kedalam air tawar apayang
terjadi?Penjelasannya:Ikan air tawar secara fisiologi berbeda
dengan ikan laut dalam beberapa aspek, insang mereka harus mampu
mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh
secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga memainkan
peran penting. Ikan tawar yang kehilangan banyak sisik akan
mendapatkan air yang berdifusi ke dalam kulit dan dapat menyebabkan
kematian pada ikan.jika ikan air tawar masuk air asin, ikan tidak
bisa mengeluarkan garam yang telah dihisapnya karena memiliki
sistem yang berbeda. Garam jika dikonsumsi berlebihan baik pada
ikan maupun manusia akan menybabkan dehidrasi atau kekurangan
cairan tubuh. Jika hal itu terus berlanjut maka ikan akan mati
karena kehabisan cairan tubuh.BAB IIIPENUTUP
A. KesimpulanIkan mas(Cyprinus carpio)merupakan salah satu
species dari kingdomAnimalia, Phylum
Chordata,SubphylumVertebrata,Kelas Pisces,Ordo
OstariophysiFamiliCyprinidaedanGenus Cyprinus.Bagian morfologi ikan
masadalah mulut yang bertipe terminal dan dapat disembulkan, dua
pasang sungut berukuran pendek dan sepasang hidung (internal neres)
dan penutup insang (operculum). Tipe sisik ikan mas adalah Sikloid
dan mempunyai 5 jenis sirip yaitu sepasang sirip dada (pectoral
fin), sepasang sirip perut (abdominal fin), sirip dubur (analfin),
sirip punggung (dorsal fin) dan sirip ekor (caudal fin) yang
tunggal, mempunyai gurat sisi atau linea lateralis, anus dan ekor
bertipe homocerk. Sedangkan bagian anatominya adalah usus, hati,
lambung, ginjal, jantung, gonad, gelembung renang, kantung empedu
(vesica felea).Sedangkan ikan lele (Clarias batrachus) merupakan
species dari Kingdom Animalia, Phylum Chordata, Subphylum
Vertebrata, Kelas Pisces, Ordo Actinopterygii, Famili Clariidae dan
Genus Clarias. Ikan lele memiliki tubuh yang licin agak pipih
memanjang tak bersisik, memiliki 3 pasang kumis atau antena yang
panjang, mempunyai sirip punggung (dorsal fin) dan sirip anus (anal
fin) yang panjang dan kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor
(caudal fin). Kepalanya keras menulang di bagian atas, mata kecil
dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong (terminal), empat
pasang sungut peraba (barbels), memiliki labirin dan sepasang
patil, lubang hidung sebelah belakang merupakan celah yang kurang
lebih bundar berada di belakang sungut nasal. Sedangkan organ-organ
lainya dari ikan lele itu sendiri terdiri dari jantung, empedu,
gonad, hati, lambung dan anus. Ikan lele bersifat nokturnal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Morfologi Ikan lele.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lele. 20 Maret2011Kimball, J,W. 1999.
Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: ErlanggaAnonimous. 2010.
Laporan Praktikum Amphibi. http://mokoagow.blogspot.com.[19 oktober
2010]Anonim. 2009. Morfologi Ikan lele.
http://id.wikipedia.org/wiki/Lele. 20 Maret2011Anonim.2011.
Kerangka ikan.
http://zonaikan.wordpress.com/2010/02/14/sistemrangka-ikan/.
Diakses tanggal 24 Mei 2013.Anonim.2011. spesies ikan air tawar.
http://renjersungai.blogspot.com/2011/02/
info-kenali-spesis-ikan-air-tawar.html. Diakses tanggal 24 Mei
2013.
LAPORAN PRAKTIKUM AMPHIBIBAB IPEBDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGVertebrata pertama di darat adalah anggota
kelas Amphibia. Saat ini kelas tersebut diwakili oleh kurang lebih
4000 spesies katak, salamander, dancaecilia(makhluk tak bertungkai
yang membuat lubang untuk sarang di hutan tropis dan danau air
tawar. Terdapat tiga ordo Kelas Amphibia yang masih hidup saat ini,
yaitu Urodela (berekor salamander), Anura (tidak berekor katak,
termasuk bangkong), dan Apoda (tak berkaki caecilian). Hanya ada
sekitar 400 spesies dari ordo Urodela. Beberapa diantaranya hanya
hidup di air, tetapi yang lain hidup di darat sebagai hewan dewasa
atau bahkan sepanjang masa kehidupan. Sebagian besar salamander
yang hidup di darat berjalan dengan pembengkokan badan dari sisi ke
sisi yang mirip dengan cara berjalan tetrapoda awal. (Anonimous:
2011).Kata amphibia berasal dari bahasa yunani amphidanbious yang
masing-masing artinya adalah dua dan hidup. Maksudnya disini adalah
kehidupan ganda, terutama diartikan hidup di darat dan air.Akan
tetapi terjadi pengecualian pada beberapa spesies yang hidup dan
menetap di air.Pada umumnya amphibia mempunyai siklus hidup awal di
perairan dan siklus hidup kedua adalah di darat. Amphibia memiliki
manfaat yang cukup banyak bagi manusia. Meskipun tingkat ancaman
pada amphibia terus meningkat, sampai saat ini belum satupun
spesies amphibia Sumatera, bahkan Indonesia, yang masuk dalam
daftar satwa terancam kepunahan dari IUCN. Hal ini terjadi karena
minimnya data yang berkaitan dengan satu populasi dan daerah
sebaran yang terdapat di Indonesia. Faktor ini mengindikasikan
bahwa upaya konservasi amphibia yang mutlak dilakukan adalah usaha
perlindungan dan pengelolaan habitat yang lebih baik dan efesian
juga segera mengupayakan pencegahan spesies amphibia tertentu yang
kondisinya rentan dari kepunahan. ( Muetya: 2011)
B. TUJUAN1. Untuk mengetahui kedudukan sistematika Rana
esculenta sp dan Bufo sp.2. Untuk mengetahui bagian bagian tubuh
bagian dalam dan luar pada Rana esculenta sp dan Bufo sp.C.
ManfaatAgar dapat mengetahui dan membedakan bagian anatomi dan
morfologi antara Rana esculenta sp dan Bufo sp.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik
dalam air tawar (tak ada yang di air laut) dan di darat. Sebagian
besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas
dengan insang) ke dewasa (ampfibius dan bernapas dengan paru-paru),
namun beberapa jenis amfhibia tetap mempunyai insang selama
hidupnya. Jenis-jenis yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar,
kulit biasanya tipis dan basah (Mukayat, 1989).Ciri-ciri amphibi
yaitu memiliki 3 ruang jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 1
ventrikel. Sirkulasi amphibi disebut sebagai sirkulasi ganda
tertutup, yaitu ganda yang berarti dua kali melewati jantung dan
tertutup yang artinya darah tidak keluar dari pembuluh darah.
Amphibia bersuhu poikilotermis artinya mempunyai suhu yang
berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya. Amphibi mempunyai selaput
pada kaki selaput natataria yang berfungsi untuk berenang, juga
memiliki selaput pada mata selaput niktitans berfungsi untuk
melindungi mata dari gesekan air (Prowel, 2010).Amphibi merupakan
perintis vertebrata daratan. Paru-paru dan tulang anggota tubuh,
yang mereka warisi dari moyang krosopterigia, memberikan sarana
untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua dalam jantung
memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali ke
dalamnya untuk dipompa ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh.
Sementara percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah
yang kurang mengandung oksigen terjadi dalam vertikel tunggal,
jantung yang beruang tiga itu agaknya memberikan peningkatan yang
berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan
kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih
banyak berubah-ubah (Kimball, 1999).Amphibi hidup dengan dua
habitat yaitu di habitat darat dan habitat air. Termasuk hewan
poikoloterm (berdarah dingin). Pembagian tubuh terdiri atas kepala
dan badan atau kepala, badan, dan ekor. Kulit lembap berlendir,
terdiri dari dermis dan epidermis. Warna kulit bermacam-macam
karena adanya pigmen di dalam dermis (biru, hijau, hitam, coklat,
merah, dan kuning) tepat dibawah epidermis. Mempunyai dua lubang
hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Penghubung antara
rongga hidung dan rongga mulut disebut koane, di kanan kiri tulang
vomer yang berbentuk V, penghubung antara rongga mulut dengan
rongga telinga disebut Eustachius. Endokskeleton mempunyai kolumna
vertebralis (ruas tulang belakang). Terdapat sepasang rahang, gigi,
lidah, dan langit-langit (
A. KLASIFIKASI1) katak (Rana sp)Kingdom : AnimalPhylum :
ChordataSub phylum : VertebrataClass : AmfibiOrdo : AnuraFamily :
RanidaeGenus : RanaSpesies : Rana sp
2) kodok ( Bufo sp)Kingdom : AnimalPhylum : ChordataSub phylum :
VertebrataClass : AmfibiOrdo : AnuraFamily : Bufodae Genus :
BufoSpesies : Bufo sp.
B. MORFOLOGIAnura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa. Kaki
belakangnya yang lebih panjang dari pada kaki depan digunakan untuk
melompat. Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk
menangkap mangsanya. Bagi yang jantan memiliki kantong udara di
kerongkongannya yang dapat mengeluarkan suara untuk menarik betina
saat musim kawin.Katak adalah hewan melata dengan makanan utama
serangga-serangga kecil, mempuyai morfologi: Tubuh langsing, kulit
basah (lembab), tipis, halus, kaki panjang sehingga dapat membuat
lompatan yang jauh. Sedangkan morfologi kodok yaitu: bertubuh
pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat
dan tak berekor (anura). Kodok umumnya berkulit halus, lembab,
dengan kaki belakang yang panjang. Kodok berukuran sedang, yang
dewasa berperut gendut, berbintil-bintil kasar. Di atas kepala
terdapat gigir keras menonjol yang bersambungan, mulai dari atas
moncong; melewati atas, depan dan belakang mata; hingga di atas
timpanum (gendang telinga).
C. ANATOMI1. katak ( rana esculenta sp)
Gelembung udara hanya 1 terdapat disebelah kiri Mempunyai usus
halus Mempunyai empedu Mempunyai hati Mempunyai jantung Mempunyai
kantung udara2. kodok(bufo sp) Mempunyai 2 gelembung udara
Mempunyai empedu Mempunyai usus Kantung udara
Mempunyai hati System peredaran darah tertutup Adanya tulang
belakang Telur Jantung
D. PERBEDAANKatak (Rana sp)Kodok (Bufo sp)
Ukuran badan lebih kecilKulit lebih licin dan mempunyai warna
yang mencolokTidak mempunyai pundi hawaTidak mengalami penebalan
pada kulitPankreasnya berwarna hijauLidahnya bercabangUkuran badan
lebih besarKulitnya tidak licin dan warnanya kecoklatanMempunyai
pundi hawaMengalami penebalan oleh zat keratinPankreasnya berwarna
hitamLidahnya tidak bercabang
E. MENGEMUKAKKAN HIPOTESIS1. katak ( rana esculenta sp) Kaki
Hati
Jantung Usus Empedu Lambuing
2. kodok(bufo sp) Hati Gelembung udara
kloaka
jantung usus Lambung
Soal Berfikir KritisApakah katak dan kodok berbeda? Jika berbeda
apa yang memjadi perbedaan antara keduannya dan jika sama, apa yang
menjadi persamaan antara keduannya?Penyelasannya:Katak dan kodok
seringkali dipandang sinonim atau dipandang dua jenis kelamin
berbeda. Walau begitu, katak dan kodok sebenarnya berbeda. Katak
memiliki kulit yang tidak mulus dan kaki yang pendek. Mereka adalah
hewan darat. Kodok lebih kecil, kakinya berselaput dan hidup di air
atau di pohon. Sebagai contoh adalah kodok Hyperolius
tuberilinguis. Kodok ini memiliki kulit yang lembut dan mulus
dengan warna yang kuat dan terang. Matanya memiliki pupil
horisontal. Kakinya panjang dan teradaptasi untuk melompat. Selain
itu juga memiliki jari yang berselaput untuk berenang. Sementara
itu, katak merupakan hewan darat, bergerak lamban dan lebih lebar
daripada kodok. Contohnya adalah katak biasa (Bufo bufo). Katak ini
memiliki pupil yang umumnya horisontal tapi ada juga yang vertikal.
Kulitnya tidak mulus, kasar, dan kering. Bahkan ada yang sangat
tebal. Kakinya lebih pendek dan lebar daripada kodok dan
teradaptasi untuk berjalan.
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa struktur morfologinya terdiri dari mulut,
mata (organum visus), hidung (nares eksternal), jari-jari (digity),
paha (femur), betis (cruz) dan kloaka. Adapun struktur anatomi dari
katak, terdiri atas kerongkongan (oesophagus), empedu (vesica
felea), hati (hepar), lambung (ventriculum), usus halus (intestinum
tenue), usus besar (intestinum erassum), rectum, kloaka, aorta
kiri, serambi kiri, pembulu nadi, bilik, serambi kanan, aorta
kanan, larink, parink, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus,
oviduk, tuba valopi, ginjal, ovarium, sel telur, testis, ureter,
kantong kemih.Amphibi merupakan perintis vetebrata daratan
paru-paru dan tulang anggta tubuh yang mereka warisi dari moyang
krosopterigia memberikan sarana untuk lokomosi dan bernafas di
udara. Antrium kedua dalam jantung memungkinkan darah yang
mengandung oksigen langsung kembali kedalam untuk dipompa keseluruh
badan dengan tekanan yang penuh,amphibi adalah hewan yang mempunyai
2 bentuk kehidupan.Ordo dari kelas amphibi: Anura ,Urodela dan
Apoda. Perbedaan dari keduanya adalahKatak (Rana sp)Kodok (Bufo
sp)
Ukuran badan lebih kecilKulit lebih licin dan mempunyai warna
yang mencolokTidak mempunyai pundi hawaTidak mengalami penebalan
pada kulitPankreasnya berwarna hijauLidahnya bercabangUkuran badan
lebih besarKulitnya tidak licin dan warnanya kecoklatanMempunyai
pundi hawaMengalami penebalan oleh zat keratinPankreasnya berwarna
hitamLidahnya tidak bercabang
Morfologi rana sp dan bufo sp yaitu terdiri dari: kepala, badan,
anggota gerak, kulit dan gelang panggul. Sedangkan anatomi yaitu:
Jantung , Hati, Lambung, Usus, Paru paru.
DAFTAR PUSTAKA
Sianipar, Prowel. 2010. Biologi. Yogyakarta: Pustaka Book
PublisherDjarubito, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta:
ErlanggaKimball, J,W. 1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta:
ErlanggaAbed. Amphibia.
http://tanggamusik.blogdetik.com/tag/pengertian-amphibi/ (27Januari
2013Anonimous. 2010. Laporan Praktikum Amphibi.
http://mokoagow.blogspot.com.[19 oktober 2010]Muetya, dezi. 2011.
Praktikum Amphibi. http://dezimeutya.blogspot.com. [19Oktober
2011]
LAPORAN PRAKTIKUM REPTILIABAB IPENDAHULLUAN
A. Latat BelakangReptilia adalah kelompok hewan vertebrata yang
hidupnya merayap atau melata di dalam habitatnya. Reptil juga
tergolong ke dalam hewan yang berdarah dingin, yang suhu tubuhnya
dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Walaupun berdarah dingin reptil
melakukan pembiakan di darat. Tubuh reptil ditutupi oleh
sisik-sisik atau plot-plot dari bahan tanduk (horny scales or
plates) yang kering atau tanpa kelenjer. Umumnya reptil mempunyai
dua pasang kaki, masing-masing mempunyai lima jari yang bercakar,
tetapi pada jenis-jenis tertentu kakinya mereduksi atau sama sekali
tidak ada. Rangka dari bahan tulang, oksipital, kondil hanya satu.
Tipe gigi pada reptil adalah labyrinthodont (pada reptile fosil),
acrodont, pleurodont, dan thecodont. Jantungnya mempunyai empat
ruangan, dua atrium dan dua ventrikel, tetapi pada sekat dari
ventrikel kanan dan kiri belum sempurna benar. Habitat hidup di
darat, air tawar atau air laut, di daerah tropis dan daerah
temperate.Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain
tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. Sisik
ini mengalami pergantian secara periodik yang disebut molting.
Sebelum mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan
kultikula baru di bawah lapisan yang lama. Pada Subordo Ophidia,
kulit/ sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada
Subordo Lacertilia, sisiknya terkelupas sebagian. Bentuk dan
susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar klasifikasi
karena polanya cenderung tetap. Pada ular sisik ventral melebar ke
arah transversal, sedangkan pada tokek sisik mereduksi menjadi
tonjolan atau tuberkulum. Anggota squamata memiliki tulang kuadrat,
memiliki ekstrimitas kecuali pada Subordo Ophidia, Subordo
Amphisbaenia, dan beberapa spesies Ordo Lacertilia.
Perkembangbiakan ordo squamata secara ovovivipar atau ovipar dengan
vertilisasi internal. Persebaran Squamata sangat luas, hampir
terdapat di seluruh dunia kecuali Arktik, Antartika, Irlandia,
Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania (Weber, 1915)
B. TUJUAN 1. Untuk mengetahui sistematika ikan air tawar dan
ikan air laut.2. Untuk mengetahui bagian bagian tubuh sebelah
luar.3. Untuk mengetahui anatomi tubuh ikan air tawar dan air
laut.4. Untuk mengetahui perbedaan sistem pernapasan pada ikan air
tawar dan air laut
C. MANFAAT1. Agar dapat mengetahui sistematika ikan air tawar
dan ikan air laut.2. Agar dapat mengetahui bagian bagian tubuh
sebelah luar.3. Untuk mengetahui anatomi tubuh ikan air tawar dan
air laut.4. Untuk mengetahui perbedaan sistem pernapasan pada ikan
air tawar dan air laut
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Reptilia adalah hewan yang mempunyai kulit yang kering, ditutupi
oleh sisik, mempunyai dua pasang ekstermitas luar yang dilengkapi
dengan jari-jari dan berakhir dengan cakar. Reptilia tidak
mempunyai banyak kelenjer pada kulitnya, kelenjer pada reptilian
terdapat pada rongga mulutnya. Kelenjer parapin pada langit-langit
mulut, lingual gland pada lidah, sub lingual gland (kelenjer
dibawah lidah) dan labial gland (pada bibir). Pada serpentes
terdapat modifikasi dari labial gland di rahang atas. Lidah pada
serpentes sempit dan bertakik dalam yang pada bagian ujungnya
bertindak sebagai organ sensori untuk merasakan bau, suhu dan
partikel zat yang ada pada udara (Tim Taksonomi Hewan Vertebrata,
2010). Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang
sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru. Ciri umum kelas ini
yang membedakan dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya
tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh
permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub ordo
tertentu mengalami pergantian kulit . Pergantian kulit secara total
terjadi pada anggota sub-ordo ophidia dan pada anggota sub-ordo
lacertilia pergantian kulit terjadi secara sebagian. Sedangkan pada
ordo chelonia dan crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami
pergantian atau pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki sedikit
sekali kelenjar kulit (Jasin, 1992).Reptile terdiri dari empat ordo
yaitu Testudinata, Rhynchochephalia atau Tuatara, Squamata dan
Crocodilia. Sub kelas dari Testudinata adalah pleurodira,
cryptodira, paracrytodira. Sub ordo dari Squamata adalah sauria
(kadal) dan serpents (ular). Sub ordo dari Crocodilia adalah
gavial, alligator, dan crocodilidae (Goin, 1971)Ordo
Rhynchocephalia diketahui berdasarkan catatan fosil pada Era
Triasik Akhir yaitu antara 210 220 juta tahun yang lalu. Ordo
Rhynchocephalia memiliki tipe tengkorak diapsid. Morfologinya mirip
dengan anggota lacertilia dan panjang dewasanya mencapai 30 cm.
Anggota ordo ini semuanya karnivora dan mencari makan di malam
hari. Pangkal ekor cicak terdapat Nerve Growth Factor (NGF) atau
faktor pertumbuhan sel-sel syaraf yang berfungsi sebagai titik
tumbuh ekor cicak. Ekor yang dipotong pada bagian yang dekat NGF
maka pertumbuhannya akan lebih cepat dibandingkan yang menjauhi
NGF. Tidak setiap pemotongan yang dilakukan pada daerah NGF akan
menghasilkan pertumbuhan kembali. Faktor lingkungan yang terlalu
dingin dapat menjadi salah satu penyebab tidak tumbuhnya ekor
(Anonim, 2009).Menurut Anonim (2006), regenerasi ekor tidak
disokong oleh deretan ruas tulang ekor yang tersusun dari jaringan
tulang seperti halnya ekor asli, melainkan disokong oleh bangunan
berbentuk tabung memanjang ke arah ujung ekor dan tersusun dari
tulang rawan. Ekor yang mengalami regenerasi juga mengalami
regenerasi medulla spinalis (sumsum tulang belakang), walaupun
regenerasinya tidak sempurna karena hanya tersusun dari sel
ependima, serabut saraf, tanpa ada sel saraf. Sel ependima
merupakan sel khusus yang melapisi saluran dalam sumsum tulang
belakang. Adanya serabut saraf pada sumsum tulang belakang yang
mengalami regenerasi, menimbulkan pertanyaan apakah serabut saraf
tersebut berasal dari sel saraf yang terletak pada otak ataukah sel
saraf yang terletak pada sumsum tulang belakang ekor.
A. KLASIFIKASIKingdom : AnimaliaFilum : ChordataKelas :
ReptiliOrdo : SquamataSubordo : SauriaFamily : GeckonidaeGenus :
Hemidactylus Spesies : Hemidactylus frenatus B. MORFOLOGITubuh
tertutup dengan sisik kecil yang fleksibel tidak berusuk abdominal.
Tubuh dibedakan atas kepala, badan tungkai, dan ekor. Memiliki
kelopak mata yang dapat digerakkan, lidah pendek dan tebal dengan
sepasang lubang telinga. Hemidactylus frenatus memiliki warna
hitam pada kepala coklat muda dengan bercak hitam, dagu
bersisik, mempunyai mulut berwarna putih, punggung berwarna hitam
abu-abu, perut berwarna kuning pucat dan paha berwarna abu-abu
kekuningan. Hemidactylus frenatus memiliki bentuk tubuh pipih
dorsolateral, gigi berbentuk pleuodont dan memiliki hemiclitoris.
Hemidactylus frenatus tidak memiliki carapace, plastron,
dorsolateral fold dan hemipenis.
C. ANATOMISetiap reptil bernafas dengan paru-paru jantung pada
reptil memiliki 4 lobi,2 antrium dan 2 ventrikel.saluran ekskresi
kelas reptil berakhir di kkloaka. kloaka dengan celah melintang
terdapat pada ordo squamata.semua reptil mempunyai gigi kecuali
pada ordo testudinata.hemadactilus prenatus memiliki organ seperti
jantung,hati,paru-paru,empedu dan usus.
D. MEGEMUKAKKAN HIPOTESIS tungkai kaki hati kepala
telur jantung Ekor usus empedu
Soal Berfikir KritisCoba anda jelaskan peristiwa saat cicak
melepaskan ekornya dan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi serta
bagaimana proses terbentuknya kembali?Penyelesaiannya:Ekor cicak
memiliki bentuk yang panjang dan lunak yang memungkinkan untuk bisa
memendek dan menumpul. Ekor akan mengalami regenerasi bila ekor
tersebut putus dalam usaha perlindungan diri dari predator.
Regenerasi tersebut diikuti oleh suatu proses, yaitu autotomi.
Autotomi adalah proses adaptasi yang khusus membantu hewan
melepaskan diri dari serangan musuh. Autotomi merupakan perwujudan
dari mutilasi diri. Cicak jika akan dimangsa oleh predatornya maka
akan segera memutuskan ekornya untuk menyelamatkan diri. Ekor yang
putus tersebut dapat tumbuh lagi tetapi tidak sama seperti semula.
Terbentuknya kembali yaitui dengan proses regenerasi dapat juga
berbentuk sebagai poliferasi dan deferensiasi lebih sel-sel lapisan
marginal. Berupa berbagai penimbunan sel-sel yang nampak belum
mengalami diferensiasi pada luka tersebut disebut blastama yang
akan berpoliferasi dan secara prosesif membentuk bagian yang
hilang.
BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANKelas ini mempunyai ciri- ciri:
Berdarah dingin Kulit kering bersisik dari zat tanduk Bernapas
dengan paru- paru Umumnya bersifat ovivar (bertelur), contoh: kadal
,cicak dan vivipar ( beranak), contoh: ular Jantung terdiri dari
empat ruang yaitu 2 serambi dan 2 bilik.Morfologi tubuh tertutup
dengan sisik kecil yang fleksibel tidak berusuk abdominal. Tubuh
dibedakan atas kepala, badan tungkai, dan ekor. Memiliki kelopak
mata yang dapat digerakkan, lidah pendek dan tebal dengan sepasang
lubang telinga. Sedangkan anatomi memiliki organ seperti jantung,
hati, paru-paru, empedu dan usus.Ekor cicak memiliki bentuk yang
panjang dan lunak yang memungkinkan untuk bisa memendek dan
menumpul. Ekor akan mengalami regenerasi bila ekor tersebut putus
dalam usaha perlindungan diri dari predator. Regenerasi tersebut
diikuti oleh suatu proses, yaitu autotomi. Autotomi adalah proses
adaptasi yang khusus membantu hewan melepaskan diri dari serangan
musuh. Autotomi merupakan perwujudan dari mutilasi diri. Cicak jika
akan dimangsa oleh predatornya maka akan segera memutuskan ekornya
untuk menyelamatkan diri. Ekor yang putus tersebut dapat tumbuh
lagi tetapi tidak sama seperti semula.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2011. Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup. (onlie) http:
//www. Edukasi. Net. diakses pada hari selasa tanggal 1 may 2014,
pukul 11.00Jafnir. 1985. Pengantar Anatomi Hewan Vertebrata.
Universitas Andalas : Padang.
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar
Jaya: Surabaya
Weber, M. 1915. The reptilia of The Indo-Australian Archipelago.
AmsterdamTata moon. 2009.Pengenalan ciri reproduksi ikan mas dan
ikan lele. Solo: Putra Kertonatan Zaldi, sambas. 2010. Aspek
Biologi Reproduksi Ikan Lele. Bogor : Puslitbang Biologi-LIPI.Zug,
George R. 1993.Herpetology : an Introductory Biology of Ampibians
and Reptiles. Academic Press. London, p : 357 358Tim Dosen.
Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata. Makassar : Universitas
Islam Negeri. 2011.
30