LAPORAN PRAKTIKUMMESIN THERMAL
MOTOR DIESEL
Dosen Pembimbing :Drs.Suwidodo.S.ST, M,Eg
Disusun oleh :Eki Hidayat[131711009]Enis
Nursalam[131711010]Ervina[131711011]Galih Permadi[131711012]Hani
Noviasari[131711013]Helmi Fauzanul Wildan[131711014]Hikmat Saeful
Bahri[1317110115]
Tanggal Praktikum : 14,21,28 Oktober 2014Tanggal Penyerahan
Laporan : 17 November 2014
TEKNIK KONVERSI ENERGIPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2014
MOTOR DIESEL1. Komponen Utama Mesin
Mesin / engine diklasifikasikan dalam 3 bagian pokok yaitu ;
bagian atas =kepala silinder (head/kop silinder), bagian tengah =
blok silinder dan bagian bawah = carter. Komponen-komponen tersebut
antara lain:
1. Bagian atas / kepala silinder1. Tutup oli mesin2. Tutup
kepala silinder3. Pelatuk (timlar/ rocker arm) dan perlengkapan4.
Katup / klep (valve) dan perlengkapan5. Mesin OHV : push rod /
pasak, lifter / skep6. Mesin OHC : poros nok / noken as (cam
shaft)7. Ruang bakar8. Busi9. Intake manifold10. Exhaust manifold2.
Bagian tengah / blok silinder1. Ruang silinder2. Piston3. Pena /
Pen piston4. Batang /stang piston5. metal6. Poros engkol / crank
shaft7. Roda beban/gila ( fly wheel)8. Mesin OHV : poros nok /
noken as (cam shaft)3. Bagian bawah / carter1. Tempat tampungan oli
mesin2. Saringan oli (oil filter)3. Pompa oli (oil pump)
4. Fungsi Komponen Mesin1. Spark plug (Busi), glow plug (busi
pijar) : untuk meloncatkan api tegangan tinggi.2. Adjusting shim:
penyetel celah katup3. Valve lifter: Sebagai pengangkat katup4.
Exaust valve: untuk membuka dan menutup saluran buang5. Valve
guide: Untuk penghantar gerakan katup6. Gasket: sebagai perapat7.
Water jacket: untuk saluran air pendingin8. Cylinder block: untuk
tempat pembakaran/tempat bergeraknya piston9. Piston : untuk
merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik.10. Batang piston
berfungsi untuk meneruskan gerak piston ke poros engkol.11. Small
end : untuk menempatkan pena piston12. Big end : untuk pemegang pin
journal pada poros engkol13. Conecting rod bearings : sebagai
bantalan14. Oil hole : untuk menyalurkan oli pendingin menuju
piston15. Conecting rod cap : sebagai penahan connecting rod dengan
pin16. Combustion chamber/ ruang bakar : untuk tempat pembakaran17.
Valve seat/skep : sebagai tempat dudukan kepala katup18. Oil seal :
Sebagai perapat oli agar tidak masuk ke ruang bakar19. Intake
valve: untuk membuka dan menutup saluran pemasukan20. Valve
keepers/pin katup: sebagai pengunci antara katup dengan pegas21. To
exhaust manifold : disambung dengan manifold buang22. To intake
manifold : disambung dengan manifold masuk23. Poros engkol :
sebagai pengubah gerak bolak-balik piston menjadi gerak24. putaran
yang diteruskan putaran ke system kopling system transmisi,
putaranditeruskan ke garden/ propeller dan ke roda.25. Oil hole:
Untuk saluran pelumasan26. Crank pin: untuk tempat tumpuan big end
batang piston27. Crank journal: sebagai titik tumpu pada blok
motor28. Counter balance weight: sebagai bobot penyeimbang
putaran29. Fly wheel / roda gila : sebagai peringan putaran pada
poros engkol dansebagai starter mesin.30. Poros nok (Cam shaft) :
sebagai penggerak mekanik katup31. Journal: sebagai titik tumpu
putaran poros32. Cam shaft drive gear: sebagai gigi pemutar33. Cam
shaft driven gear: sebagai gigi yang diputarkan34. Intake cam
shaft: penggerak mekanik katup masuk35. Exhaust cam shaft:
penggerak mekanik katup buang36. Cam shaft timing pulley: untuk
menepatkan posisi katup dengan piston37. Cut-out groove: untuk
menggerakkan didtributor38. Karburator : sebagai pencampur udara
dengan bensin.39. Nozzle (injector): untuk menyemprotkan bahan
bakar ke ruang baker (mesin diesel)40. Pengendap air (Water
cendimeter): Untuk mengendapkan air yang ada pada bahan baker.41.
Timing gear, timing belt, timing chain/ kamrat : untuk
penghubungputaran poros engkol dengan poros nok, sekaligus
menepatkan posisi katupdengan piston.42. Bak engkol : sebagai
tempat penampung oli mesin.43. Radiator: menampung air pendingin
untuk didinginkan.44. Slang bawah radiator: Untuk mengalirkan air
ke engine45. Slang atas radiator: Untuk mengalirkan air panas dari
engine46. Thermostaat: Sebagai pengontrol suhu kerja engine47.
Pompa air/Water pump: untuk mensirkulasikan air48. Tali kipas/Fan
belt: Untuk menggerakkan kipas pendingin49. Tangki (Fuel tank):
sebagai penampung bahan baker50. Pompa (Fuel pump): Menyuplai bahan
bakar dari tangki ke karburator51. Baterai: sebagai penyimpan arus
listrik.52. Kontak (Switch): Untuk memutus dan menghubungkan53.
Koil: Merubah arus masuk primer menjadi arus keluar sekunder
bertegangan54. tinggi55. Distributor: Mendistribusikan/membagi arus
tegangan tinggi ke tiap busi56. Kondensator: Menyimpan arus primer
saat platina menutup, dan menyalurkan57. kembali saat platina
membuka.58. Busi: Meloncatkan api bertegangan tinggi ke dalam ruang
bakar untuk59. pembakaran.
2. Prinsip Kerja Mesin DieselMotor/engine /mesin adalah suatu
alat yang merubah tenaga panas, listrik, air dan sebagainya menjadi
tenaga mekanik. Sedang motor yang merubah tenaga panas menjadi
tenaga mekanik disebut motor bakar. Motor bakar dibagi menjadi
motor pembakaran dalam ruang bakar (internal combustion chamber) ,
dan motor pembakaran luar (eksternal combustion chamber ).Mekanisme
kerja mesin diesel bergerak dimulai putaran motor starter yang
memutar fly wheel , dengan bergeraknya piston maka bahan bakar
masuk ke dalam silinder melalui karburator, bahan baker tersebut di
kompresi / dimampatkan ke ruang baker, pada saat piston berada di
puncak ruang bakar, busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran
gas dengan tekanan tinggi (expansi) sehingga menekan piston yang
diteruskan ke poros engkol menjadi gerak putaran, putaran poros
engkol diteruskan ke kopling, system transmisi, gardan / propeller
dan terakhir memutar roda kendaraaan.Salah satu penggerak mula yang
banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan
energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau yang mengubah
energi termal menjadi energi mekanik. Energi itu sendiri dapat
diperoleh dengan proses pembakaran, proses fisi bahan bakar nuklir
atau proses proses yang lain. Ditinjau dari cara memperoleh energi
termal ini, mesin kalor dibagi menjadi dua golongan yaitu mesin
pembakaran luar dan mesin pembakaran dalam. Pada mesin pembakaran
luar proses pembakaran terjadi di luar mesin dimana energi termal
dari gas hasil pembakaran dipindah ke fluida kerja mesin melalui
beberapa dinding pemisah. Sedangkan pada mesin pembakaran dalam
atau dikenal dengan motor bakar, proses pembakaran terjadi di dalam
motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran yang terjadi
sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Motor diesel disebut juga
motor bakar atau mesin pembakaran dalam karena pengubahan tenaga
kimia bahan bakar menjadi tenaga mekanik dilaksanakan di dalam
mesin itu sendiri. Di dalam motor diesel terdapat torak yang
mempergunakan beberapa silinder yang di dalamnya terdapat torak
yang bergerak bolak balik (translasi). Di dalam silinder itu
terjadi pembakaran antara bahan bakar solar dengan oksigen yang
berasal dari udara. Gas yang dihasilkan oleh proses pembakaran
mampu menggerakkan torak yang dihubungkan dengan poros engkol oleh
batang penggerak. Gerak tranlasi yang terjadi pada torak
menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan sebaliknya gerak
rotasi tersebut mengakibatkan gerak naik dan turun torak Konsep
pembakaran pada motor diesel adalah melalui proses penyalaan
kompresi udara pada tekanan tinggi. Pembakaran ini dapat terjadi
karena udara dikompresi pada ruangan dengan perbandingan kompresi
jauh lebih besar dari pada motor bensin (712), yaitu antara (1422).
Akibatnya udara akan mempunyai tekanan dan temperatur melebihi suhu
dan tekanan penyalaan bahan bakar.6 Hal ini berbeda dengan mesin
bensin yang menggunakan percikan pengapian busi untuk menyalakan
campuran bahan bakar udara. Mesin dan siklus termodinamika keduanya
dikembangkan oleh Rudolph Diesel pada tahun 1892.
3. SIKLUS DIESELSiklus Termodinamika Motor BakarAnalisa siklus
termodinamika sangat penting untuk mempelajari motor bakar.Proses
kimia dan termodinamika yang terjadi pada motor bakar sangatlah
rumit untuk dianalisis. Jadi diperlukan suatu siklus yang
diidealkan sehingga memudahkan untuk menganalisa motor bakar.
Siklus yang diidealkan tentunya harus mempunyai kesamaan dengan
siklus sebenarnya. Sebagai contoh kesamaannya adalah urutan proses,
dan perbandingan kompresi. Di dalam siklus aktual, fluida kerja
adalah campuran bahanbakar udara dan produk pembakaran, akan tetapi
di dalam siklus yang diidealkan fluidanya adalah udara. Jadi siklus
ideal bisa disebut dengan siklus udara.Siklus udara idealPenggunaan
siklus ini berdasarkan beberapa asumsi adalah sebagai berikut1.
Fluida kerja dianggap udara sebagai gas ideal dengan kalor
sepesifik konstan (tidak ada bahan bakar)2. Langkah isap dan buang
pada tekan konstan3. Langkah kompresi dan tenaga pada keadaan
adiabatis4. Kalor diperoleh dari sumber kalor dan tidak ada proses
pembakaran atau tidak ada reaksi kimia
SIKLUS UDARA TEKANAN TETAP
Gambar siklus udara tekanan konstanSiklus ideal tekanan kostan
ini adalah siklus untuk mesin diesel. Gambar 3.2 adalah diagram p-v
untuk siklus ideal Disel. Adapun urutan prosesnya adalah sebagai
berikut[1] Langkah isap (0-1) merupakan proses tekanan konstan.[2]
Langkah kompresi (1-2) merupakan proses adiabatisProses pembakaran
tekanan konstan (2-3) dianggap sebagai proses pemasukan kalor pada
tekanan konstan.[3] Langkah kerja (3-4) merupakan proses
adiabatisProses pembuangan kalor (4-1) dianggap sebagai proses
pengeluaran kalor pada volume konsatan[4] Langkah buang (1-0)
merupakan proses tekanan konstanDapat dilihat dari urutan proses
diatas bahwa pada siklus tekanan kostanpemasukan kalornya pada
tekanan kostan berbeda dengan siklus volume konstan yang proses
pemasukan kalornya pada kondisi volume konstan. Siklus tekanan
konstan sering disebut dengan siklus diesel. Rudolf Diesel yang
pertama kali merumuskan siklus ini dan sekaligus pembuat pertama
mesin diesel. Proses penyalaan pembakaran tejadi tidak menggunakan
busi, tetapi terjadi penyalaan sendiri karena temperatur didalam
ruang bakar tinggi karena kompresi.
SIKLUS AKTUAL MESIN DIESEL
Pada gambar 3.6 diatas adalah siklus aktual dari mesin diesel.
Alasan yang samadengan mesin, dengan perbeadaan pada disel pada
langkah isap hanya udara saja,bahan bakar diseprotkan melalui nosel
di kepala silinder. Proses pembakaran untuk menghasilkan panas
karena kompresi, atau pembakaran kompresi
4. TEORI PEMBAKARAN PADA MOTOR DIESEL
TMATMBTMATMBTMAKatup isapKatup
buangFtutupbuka48015720540360180071090270220450480420390Titik MatiP
maxP kompresi bahan bakardePP atm
setempatv12VLVc1bar03153401ABCDE234
Pada grafik diatas menggambarkan 8 proses yaitu :1. Periode
prsiapan pembakaran2. Periode pembakaran cepat3. Periode pembakaran
terkendali4. Periode pembakaran lanjutan5. Pama penyemprotan6. Saat
mulai peyemprotan7. Tekanan kompresi
1. Proses persiapan pembakaran Periode proses persiapan
pembakaran adalah waktu yang dibuthkan anatara saat bahan bakar
mulai disemprotkan dengan saat mulai terjadinya pembakaran.Proses
persiapan pembakaran ini terjadi sebelum mencapai titik mati atas (
sebelum TMA) tepatnya sebelum titik A yaitu berada pada sudut
engkol , pada derajat sudut engkol inilah bahan bakar disemprotkan,
dan yang terjadi adalah bahan bakar akan segera menguap dan
bercampur dengan udara yang sudah berteperatur tinggi.2. Periode
pembakaran cepatPeriode pembakaran cepat adalah terjadi kenikan
tekanan (P) yang sangat cepat, pada grafik diatas digambarkan pada
titik B sampai titik C dimana grafiknya naik dengan sangat cepat
dan tekanan yang sangat melonjak, pada engkol terjadi pada
engkol.Dari grafik diatas bisa dijelaskan bahwa ketika putarannya
() =1000 rpm, maka dalam satu menit (1 menit) atau hal ini berarti
lamanya proses satu kali pembakaran membutuhkan waktu 0,060 sekon ,
hal ini merupakan waktu yang sangat cepat untuk satu kali proses
pembakaran.3. Periode pembakaran terkendaliPeriode ini terjadi dari
tekanan maksimum yaitu titik C sampai dengan titik D dimana terjadi
penurunan tekanan, dikarenakan akibat bahan bakar yang masuk
kedalam silinder makin berkurang, atau bahkan sudah dihentikan.
Proses ini terjadi pada sudut engkol.4. Periode pembakaran lanjutan
Pada periode ini terjadi proses penyempurnaan pembakaran bahan
bakar yang belum sempat terbakar terjadi pada titik D sampai titik
E, dan berada pada engkol.
5. PROSES PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKARPada motor Diesel,
pembakaran bahan bakar tidak dimulai pada satu tutik , tetapi
terjai dalam beberapa detik, dimana terdapat campuran bahan bakar
dan udara yang ideal untuk pembakaran. Proses pembakaran adalah
suatu reaksi kimia antara bahan bakar (hidrokarbon) () dengan
oksigen () dan udara. Proses pembakaran ini tidak terjadi sekaligus
tetapi memerlukan waktu dan terjadi dalam beberap tahap. Disamping
itu penyemprotan bahan bakar juga tidak dilaksanakan sekaligus
tetapi sesuai grafik diatas adalah diantara sudut engkol.Pada
grafik diatas bisa dijelaskan bahwa tekanan udara akan naik selama
langkah kompresi berlangsung beberapa derajat sebelum torak
mencapai TMA bahan bakar mulai disemprotkan , bahan bakar akan
segera menguap dan bercampur dengan udara yang sudah bertemperatur
tinggi sehingga menyebabkan adanya gaya () yang mendorong torak
secara translasi yang akhirnya akan menggerakan roda engkol secara
translasi.Oleh karena temperaturnya sudah melebihi temperatur
penyalaan bahan bakar, bahan bakar akan terbakar sendiri dengan
cepat. Dari grafik diatas bisa dijelaskan bahwa ketika putarannya
() =1000 rpm, maka dalam satu menit (1 menit) atau hal ini berarti
lamanya proses satu kali pembakaran membutuhkan waktu 0,060 sekon ,
hal ini merupakan waktu yang sangat cepat untuk satu kali proses
pembakaran.Dan waktu yang dibutuhkan antara saat bahan bakar mulai
disemprotkan dengan saat mulai terjadinya pembakaran dinamakan ,
atau pada gambar diatas menunjukan no . Waktu persiapan pembakaran
bergantung pada beberapa faktor, anatara lain pada tekanan dan
temperatur udara pada saat bahan bakar mulai disemprotkan, gerakan
udara dan bahan bakar , jenis dan derajat pengabutan bahan bakar,
serta perbandingan bahan bakar dengan udara lokal. Jumlah bahan
bakar yang disemprotkan selama periode persiapan pembakaran
tidaklah merupakan faktor yang terlalu menentukan waktu persiapan
pembakaran.Sesudah melampaui peride persiapan pembakaran , bahan
bakar akan terbakar dengan cepat, hal tersebut dapat dilihat pada
grafik diatas sebagai garis luris yang menanjak, karena proses
pembakaran tersebut terjadi dalam satu proses pengecilan volume
(selama itu torak masih bergerak menuju TMA). Sampai torak bergerak
kembali beberapa derajar sudut engkol setelah TMA, tekanannya masih
bertambah besar tatapi laju kenaikan tekanannya berkurang. Hal ini
disebabkan karena kenaikan tekanan yang seharusnya terjadi
dikompensasi oleh bertambah bedarnya volume ruang bakar sebagai
akibat bergeraknya torak dari TMA ke TMB.Peride pembakaran, ketika
terjadi kenaikan tekanan yang berlangsung dengan cepat (garis
tekanan yang curam dan lurus , garis BC pada grafik diatas)
dinamakan periode pembakan cepat ditamdai dengan no . Periode
pembakaran ketika masih terjadi kenaikan tekanan sampai meleeati
tekanan yang maksimum dalam tahap berikutnya (garis CD dalam grafik
diatas ), dinamai periode pembakaran terkendali (3). Dalam hal
terakhir ini jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam silinder sudah
mulai berkurang, nahkan mungkin sudah dihentikan.Sejanjutnya dalam
proses pembakaran lanjutan terjadi proses penyempurnaan pembakaran
dan penyempurnaan dari bahan bakar yang belum sempat terbakar. Laju
kenaikan tekanan yang terlalu tinggi tidaklah dikehendaki karena
dapat menyebabkan beberapa kerusakan. Maka haruslah diusahakan agar
periode persiapan pembakaran terjadi sesingkat-singkatnya sehingga
belum terlalu banyak bahan bakar yang siap untuk terbakar selama
waktu pesiapan pembakaran. Dipandang dari segi kekuatan mesin,
disampaing laju kenaikan tekanan pembakaran itu perlu pula
diperhatikan tekanan gas maksimum yang diperoleh . supaya diperoleh
efisiensi yang setinggi-tingginya, pada umumnya duisahakan agar
tekanan gas maksimum terjadi pada saat torak berada diantara sudut
engkol sesudah TMA.Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan jalan
mengatur saat pengemprotan yang tepat. Untuk memperoleh proses
pembakaran yang halus biasanya berlaku bebrapa angka perbandingan
anatara kenaikan tekanan dan besarnya sudut engkol.Saat
penyemprotan bahan bakar yang optimum bergantung kepada cara
pembentukan campuran serta kecepatan dan beban masih bersangkutan.
Untuk setiap mesin saat penyemprotan tersebut ditentukan
berdasarkan hasil pengujian. Untuk motor diesel dengan ruang bakar
tersebut saat penyemprotan yang beroptimum sekitar disekitar sudut
engkol sebelum TMA. Sebenarnya tekanan maksimum juga ditentukan
oleh laju kenaikan yang terjad selama periode pembakaran tepat.
Karena itu segenap usahaharuslah ditunjukan untuk mempersingkat
periode persiapan pembakaran antara lain dengan cara sebagai
berikut :1. Menggunakan perbandingan kompresi yang tinggi2.
Memperbesar tekanan dan temperatur udara masuk3. Memperbesar vulome
silinder sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh perbandingan luas
dinding terhadap volume yang sekecil=kecilny untuk mengurangi
kerugian panas.4. Penyemprotan bahan bakar pada saat yang tepat dan
mengatur pemasukan jumlah bahan bakar yang sesuai dengan kondisi
pembakaran5. Menggunakan jenis bahan bakar yang sebaik baiknya 6.
Mengusahan adanya gesekan udara yang turbulen untuk menyemprotkan
proses penyemprotan bahan bakar dengan uadar7. Menggunakan jumlah
udara untuk memperbesar kemungkinan bertemunya bahan bakar dengan
oksigen dari udara.
Unsur utama bahan bakar adalah C (karbon) dan H (Hidrogen), dan
unsur S (sulfur) sangat dibatasi karena berbahaya. Syarat bahan
bakar untuk motor diesel adalah mudah menguap (volatile), kualitas
bahan bakar diukur dengan bilangan oktana. Untuk mengukur bilangan
oktana meggunakan CFR (coordinating Fuel Research)., yaitu mesin
penguji yang perbandingan kompresinya dapat diubah ubah. Sebagai
bahan bakar pembandingan ditetapkan : Heptana normal (bahan bakar
hidrokarbon rantai lurus () jenis bahan bakar yang mudah
berdenotasi (knocking) dengan nilai oktan nol. Iso-oktana (2,2,4-
trimethilpentana) adalah jenis bahan bakar hidrokarbon () yang
tidak mudah berdonotasi dengan nilai oktan seratus (bilangan
oktan=100) .Syarat bahan bakar untuk motor diesel adalah jenis
bahan bakar yang dapat terbakar (sendiri) yaitu dapat memberikan
perode persiapan pembakaran yang pendek, kualitas bahan bakar
dikukur dengan bilangan setana. Sebagai bahan bakar standar
digunakan bahan bakar hidrokarbon antai satu lurus yaitu hexadecane
atau cetana () dan alpha methilnaptaliene .
Gambar () (Hidrokarbon rantai -1)
Gambar alpha methal- methilnaphtalene adalah bahan bakar dengan
periode persiapan pembakaran yang pendek diberi angka 100 (bilangan
setana=100). Alpha methylnaphtalene nol mempunyai periode persiapan
persiapan yang panjang diberi angka (bilangan setana=0). Bilangan
oktana dan bilangan setana makin tinggi menunjukan kualitas bahan
bakar yang baik.
Nilai kalorNilai kalor bahan bakar adalah besarnya satuan kalor
yang dilepas oleh pembakaran sempurna dari satuan massa atau volume
bahan bakar tertentu. Untuk mengukur nilai kalor bahan bakar padat
dan cair menggunakan kalrimeter bomb. Untuk bahan bakar gas
menggunakan kalorimeter junker. Ada dua jenis kalor yaitu nilai
kalor atas (HVC=HHV=High Heat Value) dan nilai kalor bawah
(LCV=LHV=Low Heating Value). HVC=LCV+ panas latent uap air (O).
Bahan bakar biasanya mengandung 15% berat hidrogen. Pada saat
pembakaran terbentuklah air ().Bahan bakar kadang-kadang juga
engandung belerang, aktifnya dalam bentuk gas,jika bersentuhan
dengan uap air akan membentuk asam yang sangat korosif. Gejala yang
sama juga terjadi akaibat pembentukan oksida nitrogen bial terdapat
kelembaban akan membentuk asam. Usahakan membuang gas buang pada
suhu lebih besar (>) dari titik pengembunan (sew point
temperature).
Contoh menghitung nilai kalor bahan bakar berdasarkan reaksi
kimia bahan bakar.
Perhitungan nilai kalor :NKB = Nilaik Kalor Bawah
Tabel Nilai Kalor bahan bakar :Untuk Nilai Kalor (b)[Kj/mol]
9996,518576-393520
10470,517534-241820
9177153950
9160151720
-249950
Udara Pembakaran :
Atmosfer bumi yang biasa disebut udara terdir dari odsigen (O2)
= 21% volume dan nitrogen (N2) = 78% volume. Sisanya 1% terdiri
dari bermacam-macam gas diantanranya Argon (Ar) = 0,94 volume dan
karbon dioksida (CO2). Gas tersebut sangat bermanfaat bagi
kelangsungan makhluk hidup.Untuk menlangsungka proses pembakaran
bahan bakar oksigen (O2), oksigen tersebut diambil dari atmosfer.
Dalam prakteknya, pembakaran didalam mesin tidak pernah terjadi
dengan sempurna meskipun sudah dilengkapi dengan sistem kontrol
yang mutakhir. Beberapa lasan yangterjadi ketika sempurnanya
pembakaran adalah sebagai berikut :a. Waktu pembakaran singkatb.
Overlaping katupc. Udara yang masuk tidak murnid. Bahan bakar yang
masuk tidak murnie. Kompresi tidak terjamin rapat sempurna
Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan gas buang
beracun,misalnya CO, HC, Nox,Pb,Sox,CO2, dan masih menyisakan di
saluran gas buang.
Nilai perbandingan udara dengan bahan bakar (Air Fuel ratio=
AFR) menurut teori stoichiometric, untuk membakar 1 gram bensin
dengan sempurna membutuhkan 14,7 gram oksigen. Dengan kata lain
perbandingan ideal campuran udara dengan bahan bakar adalah 14,7 :
1. Untuk campuran (AFR)< 14,7 disebut campuran gemuk/kaya dan
campuran (AFR)> 14,7 disebut campuran miskin (kurus). Untuk
membandingkan campuran ideal dengan campuran sebenarnya (kondisi
nyata ) dirumuskan sebagai berikut:
Menurut standar OLML :
Keterangan :[] = konsentrasi dalam %KI = faktor konversi untuk
pengukuran FID ke pengukuran NDIRHvc = perbandngan atom oksigen
dengan karbonOLML = Orgaisation International de Metrologie
LegaeNilai mengindikasikan seberapa besar penyimpangan jumlah udara
dalam campuran dibandingkan dengan kebutuhan secara teori [1].
Persamaan AFR dengan LamdaAFR Lambda () AFR Lambda ()
5 0,340 15 1,020
6 0,408 15,5 1,054
7 0,476 16 1,088
8 0,544 16,5 1,122
9 0,612 17 1,156
10 0,680 17,5 1,190
11 0,748 18 1,224
12 0,816 18,5 1,259
13 0,884 19 1,293
14 0,952 19,5 1,327
14,7 1,000 20 1,361
6. NERACA KALOR PADA MOTOR DIESELSuatu motor diesel dirancang
untuk performance (terutama daya) dalam batas-batas yang
ditentukan, dengan kata lain ada batas-batas pembebanannya. Motor
diesel tidak dapat atau tidak diijinkan dibebani di luar
batas-batas tersebut. Pembatasan yang dimaksud dinamakan engine
power limitation. Batas yang pertama adalah idling speed, yaitu
putaran tanpa beban (idling); bila putaran mesin diturunkan lagi
maka mesin menjadi tidak stabil kemudian mesin akan mati. Batas
yang kedua adalah smoke limit, atau batas asap. Pembebanan diluar
batas ini akan mengakibatkan asap gas buang menjadi semakin hitam,
merupakan adanya bagian bahan bakar yang tidak terbakar. Batas yang
ketiga adalah exhaust temperature limit, atau batas suhu gas buang;
berkaitan dengan beban panas (thermal load) yang dapat ditanggung
oleh bagian-bagian mesin. Batas keempat adalah cylinder pressure
limit, atau batas tekanan silinder. Batas kelima adalah turbo rpm
limit, atau batas putaran turbocharger. Batas keenam adalah rpm
limit, atau batas putaran mesin; semakin tinggi putaran mesin,
semakin tinggi kecepatan torak, semakin besar laju keausan yang
dialami.
Performance suatu motor diesel juga dapat diketahui dari diagram
neraca kalor yang disebut juga sebagai Diagram Sankey. Diagram
tersebut menggambarkan berapa besar nilai kalor bahan bakar yang
diberikan kepada mesin (kalor bahan bakar yang tersedia, available
heat) dapat dirubah (dikonversikan) menjadi kerja efektif
(effective heat), dan berapa besar kalor yang terbuang (rejected),
berupa kerugian pendinginan, kerugian mekanis (melalui gesekan),
dan kerugian pembuangan (terkandung dalam gas buang).Pada dasarnya
hanya 50% dari nilai bahan bakar yang dapat diubah menjadi kerja
indikator. Gas buan yang bertemperatur 300 dan 600 oC merupakan
kerugian karena tidak dimanfaatkan. Kerugian kalor dalam gas buang
disebut kerugian pembuangan. Demikian pula pada silinder, katup dan
torak akan menjadi panas karena komponen tersebut berhadapan
langsung dengan gas panas yang bertemperatur tinggi. Maka jika
tidak didinginkan dengan baik, komponen tersebut dapat mengalami
kerusakan, untuk mengatasinya dipakai udara atau air sebagai fluida
pendingin. Dari segi energi pendinginan merupakan kerugian pula,
yang disebut kerugian pendinginan. Disamping itu sebagian kerja
indikator menjadi kerugian mekanis, yaitu kerugian gesekan yang
diubah dalam bentuk kalor dan merupakan beban pendinginan. Kerja
dan kerugian yang terjadi merupakan bagian-bagian dari neraca
kalor. Tabel dibawah ini menunjukkan neraca kalor pada daya
maksimum dari sebuah mesin diesel.
Neraca kalor pada daya maksimum
Diagram neraca kalor
Perhitungan pada neraca kalor:
Persamaankeseimbanganneracakalor pada mesinadalah :
Qf = Qe + Qcool + Qeg + Qrest
1. Panas yang didapat dari pembakaran Qf = Fh. Q1 (Kkal/jam)
Dimana :Q1 = Nilaipembakaranterendahbahanbakar (Kkal/ kg)Fh =
Kebutuhan bahan bakar tiap jam
2. Panas yang berguna pada efektifmesin Qe = 632. Ne
(Kkal/jam)
3. Panas yang terbawaoleh media pendingin Qcool = 0,31 Qf
4. Panas yang terbawakarenapancaran dan gesekan (sisa) Ores = Qf
Qe Qcool Qeg
Panas yang dihasilkan dapat digunakan secara efektif. Sebagian
panas yang hilang dapat dinyatakan dengan prinsip keseimbangn
energi sebagai berikut :
a). Energi Masuk
Energi bahan bakar masuk (Hf)
Hf = mf . LHV (kW)
Energi udara masuk (Hu)
Hu = mu . cpu . T1 (kW)
b). Energi Keluar
Energi gas buang (Hgb)
Hgb = (mu + mf) . cpgb . Tgb (kW)asumsi : cpgb = 950 + (0.25Tgb)
(J/kg.)
Energi poros efektif dalam bentuk panas
HNe = Ne (kW)
Energi keluar air pendingin (Hap)
Hap = map . cpap . (Tk Tm) (kW)
c). Energi Yang Hilang (Qloss) Qloss = (Hu + Hf) (HNe + Hap +
Hgb) (kW)
7. SISTEM PENDINGINAN
Gambar Mesin Pendingina Pada Motor Diesel
Aliran air pendingin saat mesin dinginAliran air panas saat
mesin panas
Komponen-komponen dasar sistem pendingin adalah (1) water pump,
(2) oil cooler, (3) lubang-lubang pada engine block dan cylinder
head, (4) temperature regulator dan rumahnya, (5) radiator, (6)
radiator cap, dan (7) hose serta pipa-pipa penghubung. Tambahan
kipas, umumnya digerakkan oleh tali kipas terletak dekat radiator
berguna untuk menambah aliran udara sehingga pemindahan panas lebih
baik.
1. Water pump: Water pump terdiri dari sebuah impeller dengan
kipas-kipas berbentuk kurva di dalam rumah water pump tersebut.
Bila impeller berputar, baling-baling kurva mengalirkan air keluar
rumah water pump.
Water pump:
2. Oil cooler (pendingin oli): Dari saluran keluar water pump,
cairan pendingin mengalir ke oil cooler. Oil cooler terdiri dari
satu set tabung dalam rumahnya. Pada contoh ini cairan pendingin
mengalir melalui tabung-tabung membuang panas oli yang ada di
sekeliling tabung. Oil cooler membuang panas dari oli pelumas
sehingga sifat-sifat dan konsentrasi oli tetap terpelihara.
Oil cooler (pendingin oli):
3. After Cooler: Dari oil cooler, cairan pendingin mengalir ke
engine block atau ke after cooler untuk engine yang dilengkapi
turbocharger. Beberapa engine yang menggunakan turbocharger juga
menggunakan jacket water pump aftercooler sehingga cairan pendingin
mengalir ke sana.After cooler membuang panas dari udara yang masuk.
Pada jacket water after cooler sistem pendingin membuang panas dari
udara. Konstruksi aftercooler seperti radiator dengan tabung-tabung
dan sirip-sirip. Udara panas yang ditekan oleh turbo melewati
sirip-sirip dan memindahkan panas ke air pendingin di dalam
tabung.
After Cooler: Dari oil cooler
4. Water Jacket: Dari aftercooler, air pendingin mengalir ke
engine block dan di sekitar cylinder liner. Membuang panas yang
tidak berguna dari piston, ring dan liner. Rongga-rongga tempat air
tersebut disebut water jacket.
Water Jacket: Dari aftercooler,
5. Cylinder head: Air pendingin bergerak dari lubang-ubang pada
engine block menuju cylinder head, mengambil panas dari valve seat
dan valve guide.6. Regulator housing/rumah regulator: Apabila air
pendingin meninggalkan cylinder head, air pendingin masuk ke
thermostat atau regulator housing. Pengatur suhu (temperature
regulator) dipasang di dalam rumah regulator.7. Pengatur
suhu/temperatur regulator: Temperature regulator bekerja seperti
polisi jalan raya pada sistem pendingin. Regulator bekerja untuk
menjaga suhu kerja engine. Kadang-kadang regulator mengalirkan air
pendingin melalui radiator, kadang-kadang ke pipa bypass untuk
kembali ke pompa air (water pump). Bila engine dingin, regulator
menutup. Air pendingin mengalir kembali ke water pump, tidak
melalui radiator, tetapi melalui pipa bypass. Ini akan membantu
mempercepat memanaskan engine. Bila engine mulai panas, suhu air
pendingin mulai naik sampai mencapai suhu pembukaan radiator. Bila
regulator membuka lebih lebar dan lebih banyak lagi air yang menuju
radiator.
Pengatur suhu/temperatur regulator:
8. Radiator: Bila regulator membuka, air pendingin mengalir
melalui pipa-pipa atau slang-slang ke bagian atas radiator yang
telah mengambil panas engine. Di dalam radiator situasinya dibalik.
Air pendingin melepaskan panas ke atmosfir. Di dalam radiator air
pendingin mengalir dari atas ke bawah. Tabung dan sirip-sirip
bekerja sama membuang panas. Radiator umumnya dipasang dimana udara
paling banyak dan pembuangan panas paling baik. Tutup radiator air
di dalam radiator bertekanan. Tutup radiator akan menentukan berapa
besar tekanan sistem pendingin selama engine bekerja. Sistem
pendingin yang bertekanan membantu mencegah air radiator mendidih
pada tempat operasi yang lebih tinggi.Bila anda berada pada
permukaan yang lebih tinggi, titik didih akan turun. Bila sistem
pendingin tidak bertekanan, maka air pendingin cepat mendidih
sehingga mempercepat kerusakan engine.
Radiator
9. Fan ( Kipas ) Pemindahan panas melalui radiator adalah dengan
bantuan kipas-kipas menambah aliran udara melewati tabung dan sirip
radiator. Ada 2 tipe kipas, hisap (suction) dan tiup (blower),
kipas hisap (1) menarik udara melalui radiator dan kipas tiup (2)
menekan udara melalui radiator. Beberapa engine menggunakan tali
kipas untuk mengerakkan kipas, pompa air atau komponen lainnya.
Bila tali kipas terlalu kendor, kecepatan putar kipas turun, Ini
akan mengurangi aliran udara melewati radiator dan akan menurunkan
kemampuan sistem pendingin.
Fan ( Kipas )
8. SISTEM PELUMASAN (LUBRICATING SYSTEM)
MESIN SISTEM PELUMASAN
Sistem pelumasan berfungsi untuk melumasi komponen dalam mesin
agarkomponen mesin tidak cepat aus akibat dari panas, gesekan dan
mencegah karat, oli mengalir dari carter / bak engkol melalui pompa
oli, dari pompa oli disalurkan ketiap komponen dalam mesin.
Komponen sitem pelumasan meliputi : Saringan (strainer),pompa oli,
saringan oli (Oil filter), saluran oli (hole).
Bagaian sistem pelumasan
Pada dasarnya pelumasan adalah pemisahan dari dua permukaan
benda padat yang begerak secara tangensial terhadap satu sama lain
dengan cara menempatkan suatu zat diantara kedua benda padat tadi
yang :1. Mempunyai jumlah yang cukup dan secara terus menerus dan
dapat memisahkan kedua benda sesuai dengan kondisi beban dan
suhu.2. Tetap membasahi permukaan kedua benda3. Mempunyai sifat
netral secara kimia terhadap kedua benda.4. Mempunyai komposisi
tetap stabil secara kimia pada kondisi operasional.Suatu zat yang
dapat memenuhi persyaratan tadi disebut pelumas / lubricant. Suatu
benda atau logam yang tampak halus, sebenarnya tidak pernah
mempunyai permukaan yang licin secara sempurna, seperti yang
terlihat dengan mata biasa, tetapi jika dilihat dengan mikroskop
akan terlihat bahwa pada permukaan tersebut merupakan
tonjokan-tonjolan dan lekukan-lekukan mikroskopis. Sehingga bila
kedua permukaan tersebut bersinggunan satu dengan yang lain, bagian
yang merupakan tonjolan dan lekukan pada kedua benda akan saling
mengait. Sehingga apabila kedua permukaan tadi bergerak satu dengan
yang lain maka terjadi suatu tahanan yang besar karena tonjolan dan
lekukan yang saling mengait harus saling mematahkan. Patah nya
tonjolan dan lekukan tadi akan menimbulkan panas, dan tahanan tadi
disebut tahanan gesekan. Dam gesekan yang tadi di sebut gesekan
kering.Permukaan yang kasar tidak dapat dihaluskan seluruhnya
dengan cara digosok atau diampelas, karena tonjolan dan lekukan
tadi sangat tidak teratur, sehingga efek keausan akan berjalan
terus.Kalau pemisahan antara kedua permukaan dengan menggunakan
pelumas, gesekan masih tetap ada, yang di sebut gesekan cair. Nilai
gesekan cair jauh lebih kecil dibandingkan gesekan kering.
a. Fungsi Pelumasan1. Mengurangi tingkat keausan pada benda yang
saling bergerak bergesekan.2. Mengurangi timbulnya panas yang
berlebihan3. Sebagai media pendingin4. menghilangkan panas dari
bsagian-bagian yang bergesekan5. Sebagai zat perapat kebocoran6.
menyekat udara antara ring piston dengan dinding silinder7. Sebagai
zat pembersih8. menghilangkan karbon didalam sylinder dan debu dan
menyaringnya.9. Sebagai peredam suara dari getaran
b. Sifat-sifat Minyak Pelumas1. Umum.Agar menghasilkan suatu
pelumasan yang baik, maka diperlukan minyak pelumas yang dapat
memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan sesuai kebutuhan.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan minyak
pelumas adalah :1) Tekanan bantalan2) Kecepatan pergesekan3) Bahan
yang bergesekan4) Ruang antara bahan yang bergesekan5)
Aksesabilitas6) Suhu dan tekanan kerja
b. ViskositasViskositas adalah sifat daari suatu fluida, sebagai
gesekan internal, yang menyebabkan fluida tersebut melawan untuk
mengalir.
Angka Viskositas SAE untuk pelumas motorAngka
viskositasSAERentantang Viskositas, Saybolt seconds
Pada suhu 1300FPada suhu 2100F
MinMaxMinMax
1090119
20120184
30185254
4025580
5080104
60105124
70125150
. c. Viskositas IndexViskositas index adalah suatu ukuran
perubahan viskositas dari minyak terhadap suhu dibandingkan dengan
dua macam minyak referensi yang mempunyai viskositas yang sama pada
suhu tertentu.d. Pour PointPour point atau suhu tuang , atau titik
tuang ialah suhu terendah dimana minyak dapat mengalir.e. Flash
PointFlash point atau titik nyala adalah suhu dimana minyak harus
dipanaskan didalam alat percobaan, sehingga timbul uap yang dapat
menyala sebentar bila suatu nyala api kecil didekatkan pada uap
tadi.Titik nyala minyak pelumas yang digunakan pada motor berkisar
antara 175 C sampai 260 C tergantung pada penggunaan motor dan
jenis minyak pelumasnya.f. Carbon ResiduCarbon residu ialah berat
sisa dari minyak pelumas yang telah terbakar.g. Acidity atau
Neutralization NumberAcidity atau keasaman dinyatakan sebagai
jumlah dalam milligram dari potassium hydroxide, yang diperlukan
untuk menetralkan suatu gram minyak.h. WarnaWarna minyak pelumas
berguna hanya untuk tujuan identifikasai, dan bukan menunjukan
kualitas suatu minyak.
c. BAGIAN-BAGIAN YANG DILUMASIUmumnya bagian-bagian yang
dilumasi pada motor diesel ialah semua bagian-bagian yang saling
bergesekan misalnya :a. Antara torak dan tabung silinderb. Antara
poros dengan bantalan porosc. Antara roda-roda gigi dan
sebagainya.
d. PERAWATAN SISTEM PELUMASAN1.Bak minyak pelumas.Bukalah bak
minyak pelumas setiap 500 jam, dan bersihakanlah bak minyak
tersebut. Dan saringan hisap dari pompa minyak pelumas dengan
mempergunakan minyak ringan atau minyak cuci.2.Saringan minyak
pelumas Cucilah rumah filter sebersih-bersihnya dengan menggunakan
minyak ringan atau minyak cuci, sementara itu periksalah kertas
saringan, apabila terlihat adanya kotoran, serbuk logam berwarna
putih atau warna tembaga tembaga, maka hal itu menunjukan adanya
keausan pada bantalan-bantalannya, segera lakukan
perbaikan3.Tekanan minyak pelumasApabila tekanan minyak pelumas
tidak dapat mencapai bilangan yang disyaratkan oleh pabrik
pembuatnya, matikanlah mesin lakukanlah pemerikasaan :a.Apakah isi
minyak pelumas didalam cukup ?b.Apakah ada kerusakan pada pipa atau
alat pengukur tekanan minyak pelumasnya ?c.Apakah ada kebocoran
minyak pelumas dari saluran-salurannya ?d.Apakah pompa minyak
pelumas bekerja dengan baik, atau apakah udara masuk kedalam
saluran minyak pelumas ?e.Apakah ada bantalan yang rusak ?f.Apakah
alat pengatur tekanan minyak pelumas bekerja dengan baik ? biasanya
kotoran didalam saluran minyak pelumas menyebabkan gangguan pada
sistem pelumasannya.e. MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN1. Sistem
pelumasan sump keringSistem pelumasan motor yang tidak memanfaatkan
karakternya sebagai penampung minyak pelumas, tetapi menggunakan
tanki tersendiri diluar motor.Minyak pelumas yang jatuh ke dalam
sump, selanjutnya dialirkan dengan pompa, melalui sebuah filter,
dan dikembalikan lagi ke dalam tangki supply yang terletak diluar
dari pada motor tersebut. Pompa ini mempunyai kapasitas yang besar,
sehingga dapat mengosongkan sama sekali sumpnyaPada umumnya dengan
sistem ini di pergunakan juga sebuah oilcooler, baik yang
menggunakan air atau udara sebagai medium pendinginannya untuk
keperluan pendinginan dari pada minyak pelumasnya.Gambar 3. Sistem
pelumasan sump keringKeterangan :1. Tangki penampungan 2.
(penampung3. Filter4. Pompa minyak pelumas 5. Bagian mesin yang
dilumasi6. Pendingin minyak 7. Pengatur tekanan minyak pelumas8.
Tangki ekspansi
SISTEM PELUMASAN SUMP BASAHSistem pelumasan sump basah ialah
sistem pelumasan motor yang memanfaatkan karakternya sebagai
penampung minyak pelumas.Dalam sistem ini, dibagian bawah dari pada
karter sebuah piringan (pan) yang juga merupakan tangki supply dan
ada kalanya sebagai alat pendingin untuk minyak pelumasnya, minyak
yang jatuh menetes dari silinder-silinder dan bantalan-bantalan,
kembali ke tempat ini, untuk selanjutnya dialirkan kembali dengan
sebuah pompa minyak kedalam sistem pelumasanya lagi. Tipe sistem
sump basah yang umum diguunakan ialah:1.Sistem percikan dan
sirkulasi pompa2.Sistem percikan dan tekana Sistem tekananGambar 4
sistem pelumasan sump basahKeterangan :1. Tangki penampungan2.
Saringan hisap (strainer)3. Pompa minyak pelumas (Pompa di dalam
karter)4. Saringan (filter)5. Pendingin minyak pelumas6. Bagian
mesin yang dilumasi.7. Katup pengatur tekanan minyak pelumas
f. MEKANISME PELUMASANProses pelumasan adalah seperti pada
gambar 5, yang merupakan suatu bidang bantalan, dengan ruang antara
(clearance)di lukiskan secara berlebihan, untuk sekedar ilustrasi.
Minyak pelumas membasahi kedua permukaan. Minyak pelumas dapat
dikatakan terdiri dari lapisan-lapisan, dan garis titik horizontal
melukiskan batas-batas dari lapisan minyak tadi.Pada gambar 5a.
permukaan bantalan adalah sejajar, permukaan atas tinggal diam
sedang, permukan bawah bergerak dengan kecepatan tetap dan sejajar
dengan permukaan. Tidak ada gaya normal terhadap kedua permukaan.
Kedua permukaan dipisahkan oleh suatu film minyak dengan ketebalan
yang sama lapisan minyak pelumas yang menempel pada permukaan bawah
akan bergerak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan permukaan
bawah.Pada gambar 5b. kedua permukaan dalam keadaan berhenti, ada
gaya normal pada kedua permukaan, sehingga minyak pelumas cenderung
terdesak keluar. Dan besarnya kecepatan pada masing-masing lapisan
di lukiskan lagi dengan vektor-vektor.Pada gambar 5c. merupakan
kombinasi pada gambar 4a dan 4b. pada kecepatan minyak pelumas pada
tiap titik dari lapisan ditentukan dengan menjumlah vektor-vektor
pada masing-masing titik pada kondisi gambar 4a dan gambar 5b.Pada
gambar 5d. permukaan atas tidak ditahan sejajar dengan permukaan
bawah, tetapi di buat sedikit miring. Maka bentuk film minyak
pelumas jadi seperti bentuk baji. Sehingga akibat kemiringan ini
minyak pelumas dapat mengalir secara terus menerus, dan integrasi
kecepatan aliran film minyak pelumas pada permukaan dan sepanjang
bantalan adalah tetap, dan menjamin pemisahan kedua
permukaan.Aliran minyak pelumas dan variasi tekanan pada blok yang
miring dari sebuah thrust blok terlihat pada gambar 6.Gambar 5.
Bagan Aliran Minyak Pelumas
Gambar 6. Pendinginan minyak pelumas
g. KLASIFIKASI MINYAK PELUMAS Dulu klasifikasi API
(MM,ML,DG,DM,DS) digunakan untuk klsifikasi service minyak pelumas.
Kadang-kadang hal ini kurang jelas dan perincian kondisinya untuk
kemampuan pelumasan tidak selalu berhubungan dengan situasi
sebenarnya. Untuk hal inilah tiga organisasi di Amerika Srikat
(SAE,API,ASTM) bergabung untuk mengembangkan system klasifikasi
yang baru, yang telah diresmikan pemakaiannya sejak juli. 1970.
Klasifikasi yang dulu, dibagi menjadi golongan motor bensin dan
motor diesel ; dan diklasifikasikan sebagai SA, SD, dengan huruf S
pada huruf pertama menyatakan commercial, kedua duanya dari
golongan-golongan tersebut mempunyai 4 (empat) kelas
berturut-turut.SAE : Society of Automotive EngineersAPI : American
Petroleum InstituteASTM : American Society for Testing Materials.Di
bawah ini keterangan mengenai minyak mesin yang di definisikan
sebagai klasifikasi system yang baru.KLASIFIKASI LAMPAU
(A.P.I)KLASIFIKASI SEKARANG
MOTORBENSINMLMMMSSASBSC. SD
MOTORDIESEL
DGDMDSCACB. CCCD
KlasifikasiService mesin apiMinyak mesin ASTM
SAUntuk service motor bensin dan diesel untuk mesin dalam
keadaan biasa, yang tak memerlukan kombinasi aditiv minyakTak
termasuk aditiv, selain dari pada untuk pengentalan atau minyak
penetrasi
SBUntuk service motor bensin beban ringan.untuk mesin yang
bekerja alam keadaan biasa ang membtuhkan sedikit aditiv kombinasi
dari minyak.Miyak anti oxidant a gesekan
SCMotor bensin untuk truk dan mobil yang dibuat antara 1964-1967
dan bekerja dibawah tahun 1964 dalam masa garansi pabrik. Minyak
ini mempunyai sifat yang baik terhadap temperatur rendah dan
tinggi, melindungi pengendapan dan mempunyai sifat untuk mengurangi
gesekanMiyak ini sesuai dengan permntaan pabrik-pabrik untuk model
1964-1967 terutama dipakai untuk mobil da mempunyai ketahanan pada
temperatur rendah, anti pelumpuran dan anti karat.
SDUntuk 1968 motor bensin truk dan mobil yang beroprasi dibawah
1962Minyak sesuai permintaan pabrik-pabrik setelah 1968, terutama
dipakai untuk mobil dan mempunyai ketahanan pada temperature rendah
anti pelumpuran dan anti karat
CAMotor diesel biasa memakai bahan bakar bermutu tinggi. Minyak
yang dipakai ini untuk spesifikasi ini terutama pada pemakaian
antara 1940 dan 1950, minyak ini dipakai dengan mutu bahan bakar
yang tinggi dan sifatnya anti karat pada bearing/bantalan dan
mencegah pengendapan pada temperatur tinggiDipakai untuk memenuhi
kemampuan MIL-L-21004A pada motor-motor diesel tampa supercharger
dan motor bensin dengan pemakain bahan bakar kadar sulfur
rendah
CBMotor diesel dengan beban berat motor diesel yang bekerja pada
oprasi biassa dengan mutu bahan bakar yang rendah yang menyebabkan
tempertur tinggi dan karat pada bantalan. Kadang-kadang motor motor
bensin dipakai dalam kasus ini. Minyak ini diformalisasikan tahun
1949. Minyak ini dipergunakan untuk bahan bakar dengan kadar sulfur
tinggi dan melindungi bantalan dari karat dan temperature
tinggi.Minyak ini dipakai untuk motor bensin dan motor bensin tanpa
turbocharger ini termasuk minyak MIL-L-2104A yang ditest dengan
kadar sulfur tinggi pada bahan bakar
Motor Diesel
40