Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis” Kelompok 21 Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecepatan, avalaibilitas, cost, dan kualitas adalah sejumlah poin yang menjadi kunci keberhasilan sebuah perusahaan untuk memenangkan persaingan. Sayangnya tidak semua perusahaan, terutama perusahaan skala kecil dan menengah, menyadarinya. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, sehingga proses bisnis yang dilakukan tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama dan tidak responsif. Hal ini dialami juga oleh PT. Tami Jaya sebagai perusahaan produsen mini 4WD. Dengan mengembangkan sebuah metoda pemecahan masalah dengan mengaplikasikan IDEF0, diharapkan proses bisnis yang ada dapat diperbaiki dan kemudian sistem informasi dapat ditingkatkan sesuai dengan proses bisnisnya. 1.2 Perumusan Masalah PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD yang memiliki brand unggul. Namun, perusahaan ini belum menjadi perusahaan yang modern (belum menerapkan konsep-konsep Teknik Industri). Melihat peluang tersebut, PT. TI Holding memutuskan untuk membeli seluruh saham PT. Tami Jaya dan menstrukturisasi kembali perusahaan tersebut secara menyeluruh. 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mahasiswa mampu menganalisis dan memetakan proses-proses bisnis dalam suatu perusahaan. 2. Mahasiswa mengenal berbagai pendekatan dalam memodelkan informasi dalam perusahaan. 3. Mahasiswa mampu mendisain suatu model informasi dengan menggunakan salah satu pendekatan yang ada. 1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi Pembatasan masalah dalam modul 1 ini adalah membahas tentang sistem informasi secara menyeluruh pada perusahaan PT. Tami Jaya dalam rangka strukturisasi perusahaan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecepatan, avalaibilitas, cost, dan kualitas adalah sejumlah poin yang menjadi
kunci keberhasilan sebuah perusahaan untuk memenangkan persaingan. Sayangnya
tidak semua perusahaan, terutama perusahaan skala kecil dan menengah,
menyadarinya. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya,
sehingga proses bisnis yang dilakukan tidak mengalami perubahan dalam waktu
yang lama dan tidak responsif. Hal ini dialami juga oleh PT. Tami Jaya sebagai
perusahaan produsen mini 4WD. Dengan mengembangkan sebuah metoda
pemecahan masalah dengan mengaplikasikan IDEF0, diharapkan proses bisnis yang
ada dapat diperbaiki dan kemudian sistem informasi dapat ditingkatkan sesuai
dengan proses bisnisnya.
1.2 Perumusan Masalah
PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD yang memiliki
brand unggul. Namun, perusahaan ini belum menjadi perusahaan yang modern
(belum menerapkan konsep-konsep Teknik Industri). Melihat peluang tersebut, PT.
TI Holding memutuskan untuk membeli seluruh saham PT. Tami Jaya dan
menstrukturisasi kembali perusahaan tersebut secara menyeluruh.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu menganalisis dan memetakan proses-proses bisnis dalam
suatu perusahaan.
2. Mahasiswa mengenal berbagai pendekatan dalam memodelkan informasi dalam
perusahaan.
3. Mahasiswa mampu mendisain suatu model informasi dengan menggunakan
salah satu pendekatan yang ada.
1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Pembatasan masalah dalam modul 1 ini adalah membahas tentang sistem
informasi secara menyeluruh pada perusahaan PT. Tami Jaya dalam rangka
strukturisasi perusahaan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 2
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan
masalah dan asumsi, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang Proses Bisnis, Sistem Informasi, Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi, dan Alat / Teknik Desain Sistem.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Berisi tentang prosedur pelaksanaan praktikum.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi pengumpulan data dari praktikum yang telah dilakukan dan
pengolahan data.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi analisis data dari pengolahan data yang telah dilakukan pada bab
4.
BAB VI PENUTUP
Berisi kesimpulan dari analisis data yang telah dibuat pada bab 5 dan
saran dari praktikum yang telah dilakukan.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Bisnis
Proses bisnis adalah serangkaian atau sekumpulan aktifitas yang dirancang
untuk menyelesaikan tujuan strategik sebuah organisasi, seperti pelanggan dan
pasar. Proses bisnis memiliki beberapa karakteristik antara lain :
1. Memiliki tujuan
2. Memiliki input tertentu
3. Memiliki output tertentu
4. Menggunakan sumberdaya
5. Memiliki sejumlah aktifitas yang dilakukan dalam suatu urutan
6. Dapat mempengaruhi lebih dari satu unit organisasional.
7. Menciptakan suatu nilai untuk konsumen. Pelanggan dapat berupa internal
atau eksternal.
Proses bisnis dijelaskan secara terinci dalam bentuk aktifitas tertentu yang
disebut peristiwa (event). Seluruh peristiwa terdiri dari aktifitas-aktifitas yang lebih
rinci lagi, yang dapat berupa bagian dari proses operasi, proses informasi, dan
proses manajemen. Proses operasi merupakan rangkaian peristiwa operasional
dalam rangka menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan. Peristiwa semacam
pemasaran barang, penerimaan order, pengiriman barang, dan pembayaran adalah
contoh berbagai peristiwa yang termasuk dalam proses bisnis operasi penjualan.
Proses informasi mencakup tiga aktifitas utama: pencatatan data atas transaksi
operasi, pemeliharaan data referensi yang penting atas kumpulan operasional
tersebut, dan pelaporan informasi yang berguna pada manajemen – dan sistem
informasi akuntansi merupakan representasi proses informasi. Proses manajemen
menggunakan input dari proses operasi dan proses informasi untuk pengambilan
keputusan dan kebijakan sebagai outputnya.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 4
Tabel 2.1 Klasifikasi Aktifitas Bisnis dalam Organisasi
Aspek Peristiwa/Proses
Operasi
Peristiwa/Proses
Informasi
Peristiwa/Proses
Manajemen
Komponen Manusia, Peralatan,
Organisasi,
Kebijakan, dan
Prosedur
Manusia, Peralatan,
Otorisasi, Organisasi,
Kebijakan dan
Prosedur
Manusia, Otorisasi,
Organisasi,
Kebijakan dan
Prosedur
Jenis
Aktifitas
Secara fisik
menyediakan barang
dan jasa dalam proses
bisnis
Mencatat/menyimpan
data atas peristiwa
operasi, memelihara
data referensi yang
penting, dan
menyajikan
informasi berguna
bagi manajemen dan
pengambil keputusan
lainnya
Perencanaan,
pengendalian, dan
evaluasi proses
bisnis yang terjadi
Tujuan Menyelesaikan
pekerjaan organisasi
dalam bentuk proses
bisnis
Memfasilitasi fungsi
operasi dan
mendukung
kebutuhan
pengambilan
keputusan
manajemen dengan
menyediakan
informasi yang
berkualitas
Merencanakan dan
mengendalikan
operasi/proses bisnis
organisasi
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 5
2.2 Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam satu lingkungan
tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan sistem tersebut. Sedangkan pengertian informasi adalah data yang diolah
sehingga menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi para penerimanya.
Pengolahan data tersebut dapat berupa pengurutan, pengelompokan, konversi, dan
lain-lain.
Jadi pengertian system informasi adalah pengaturan sekelompok elemen-elemen
yang terdiri atas orang, proses, data, dan teknologi informasi yang saling
berinteraksi untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan operasional bisnis
maupun penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan.
Dalam sistem informasi, terdapat pelaku-pelaku sistem informasi. Pelaku-pelaku
informasi tersebut adalah system owners, system users, system designers, system
builders, system analyst, serta IT vendors dan consultants.
System owners, adalah pelaku yang sistem informasi yang membiayai pembangunan
dan perawatan sistem. Tugas dari sistem owners adalah menentukan prioritas sistem
dan menentukan kebijakan penggunaannya. Dalam beberapa kasus, sistem owners
juga merupakan sistem users.
System users, adalah pengguna sistem sebenarnya yang bertugas untuk mendukung
dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Sistem users mendefinisikan kebutuhan bisnis
dan ekspektasi performansi sistem yang akan dibangun.
System designers, merupakan spesialis teknis yang merancang sistem sesuai dengan
kebutuhan users. Dalam beberapa kasus, sistem designers juga merupakan sistem
builders.
System builders, merupakan spesialis teknis yang mengkonstruksi, menguji, dan
membuat sistem dapat beroperasi.
System analyst, memfasilitasi pembangunan sistem informasi dan aplikasi computer
dengan menjembatani celah komunikasi antara pelaku nonteknis (owners dan users)
dan pelaku teknis (analyst dan builders).
IT vendors dan consultants, menyediakan perangkat keras, lunak, dan pelayanan
berkaitan dengan sistem informasi yang dibangun.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 6
Ada beberapa macam klasifikasi sistem informasi, yaitu :
a. Transaction Processing System ; yaitu aplikasi sistem informasi yang
memproses data transaksi bisnis, yang penggunaannya pada level
operasional dan berfokus pada data.
b. Management Information System; yaitu aplikasi sistem informasi yang
bertujuan meberikan informasi yang digunakan di bidang manajemen
(management-oriented reporting)
c. Decision Support System; yaitu aplikasi sistem informasi yang menyediakan
decision-oriented information dan khususnya pada situasi saat pengambilan
keputusan. Pada tingkat eksekutif sering disebut sebagai Executive
Information System.
2.3 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Analisis sistem adalah salah satu teknik pemecahan masalah yang
mendekomposisi sistem menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dengan
tujuan mempelajari kinerja dan interaksi yang terjadi antar komponen-komponen
tersebut untuk mencapai tujuan sistem.
Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah yang melengkapi
analisis sistem, merakit ulang komponen-komponen sistem yang telah
didekomposisi menjadi satu sistem yang lengkap, yang diharapkan lebih baik.
Analisis sistem informasi memiliki focus pada business-problem dan
independen dari teknologi apapun yang dapat digunakan dalam implementasi solusi.
Adapun perancangan sistem informasi memiliki fokus pada spesifikasi solusi yang
bersifat computer based dan merupakan desain fisik solusi.
Pendekatan Dalam Analisis dan Perancangan Sistem Informasi.
Terdapat berbagai pendekatan dalam analisis dan perancangan sistem
informasi. Pada kesempatan ini, praktikan akan diperkenalkan beberapa pendekatan
yang bersifat model driven, mempelajari dan menerapkannya pada analisis dan
perancangan sistem informasi pada praktikum ini.
2.4 Alat / Teknik Desain Sistem
Dalam melakukan desain sistem informasi terdapat berbagai alat atau perangkat
yang dapat digunakan yaitu:
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 7
1. Rich Picture Diagram (RPD) yaitu suatu diagram gambar menyerupai kartun
yang efektif untuk menggambarkan sebuah sistem yang komplek, sehingga
diharapkan analisis/peneliti dapat mengetahui situasi yang sedang dipelajari.
RPD merupakan sebuah gambar yang sederhana; menggunakan symbol
garis, awan, lingkaran, kotak, beberapa tulisan tangan, slogan, dan anak
panah yang menggambarkan hubungan atau urutan waktu. RPD tidak
memerlukan keahian menggambar tetapi hanya keahlian untuk
mengimajinasikan suatu permasalahan.
Kegunaan RPD antara lain:
a. RPD merupakan alat yang ideal dalam berkomunikasi dengan orang lain
mengenai situasi yang kompleks dan probelamatik.
b. RPD menunjukkan dengan lebih jelas hubungan, interkoneksi, dan akibat
langsung, atau tidak langsung.
c. RPD membantu mengidentifikasi isu-isu potensial, konflik, dan
permasalahan dan menanalisis fakta-fakta dari permasalahan.
d. RPD membantu memilih batasan dalam suatu masalah dan ruang lingkup
masalah.
Gambar Gambar 2.1 Rich Picture Diagram
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 8
2. Diagram Konteks (Contex Diagram/CD).
Diagram konteks adalah bagian dari data flow diagram (DFD) yang
berfungsi memetakan model lingkungan yang dipresentasikan dengan
lingkaran yang mewakili keseluruhan sistem (root process). CD dimulai
dengan menggambarkan terminator, aliran data, aliran control, penyimpanan
dan proses tunggal yang mempresentasikan keseluruhan sistem (root
process). CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :
a. Kelompok pemakai organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan
komunikasi (sebagai terminator).
b. Data masuk yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
dengan cara/prosedur tertentu.
c. Data keluar yaitu data yang dihasilkan oleh sistem yang diberikan ke
dunia luar.
d. Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara sistem dengan
terminator.
e. Batasan antara sistem dan lingkungannya.
Gambar 2.2 Simbol-simbol pada Context Diagram
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 9
Gambar 2.3 Duplikasi Terminator
Gam
bar 2.4 Context Diagram
3. ICAM Definition (IDEF0 METHOD)
IDEF0 (Integration Definition language 0) adalah suatu metode
pemodelan sistem berbasis SADT (Structured Analysis and Design
Technique), yang dikembangkan oleh Douglas T. Ross dan SofTech, Inc.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 10
Dalam bentuk aslinya, IDEF0 meliputi bahasa definisi dan pemodelan grafis
(syntax and semantics) yang menggambarkan suatu metodologi
komprehensif untuk membangun model. IDEF0 dapat digunakan untuk
memodelkan berbagai jenis sistem baik yang otomatis maupun non-otomatis.
Untuk sistem baru, IDEF0 dapat digunakan untuk mendefinisikan
permintaan / requirement dan membuat spesifikasi fungsi, dan kemudian
digunakan untuk merancang dan implementasi desain yang sesuai
dengankebutuhan. Untuk sistem yang sedang berjalan, IDEF0 dapat
digunakan untuk menganalisa fungsi yang dilaksanakan suatu sistem dan
untuk mencatat mekanisme bagaimana fungsi tersebut dikerjakan. Hasil
penerapan IDEF0 pada sebuah sistem adalah model yang terdiri atas sebuah
serial diagram yang bersifat hirarki, dan pustaka yang berperan sebagai
referensi antar diagram. Dua komponen model utama adalah fungsi (pada
diagram dinyatakan dengan kotak) serta data dan obyek yang
menghubungkan antar fungsi (dinyatakan dengan tanda panah).
Sebagai bahasa pemodelan fungsional, IDEF0 memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Komprehensif dan ekspresif, mampu merepresentasikan secara grafik
berbagai bisnis, pabrik, dan jenis perusahaan lainnya disetiap level detil.
b. Bahasa yang koheren dan sederhana, menyediakan ekspresi yang tepat
dan presisi, dan meningkatkan konsistensi penggunaan dan interpretasi.
c. Meningkatkan komunikasi antara sistem analis, pengembang, dan
pengguna melalui pembelajaran yang mudah dan penjelasan yang
terperinci pada setiap bagian dokumen.
d. Telah di tes dan terbukti, melalui penggunaannya bertahun-tahun di
angkatan udara dan proyek pengembangan pemerintah lainnya, juga
industri.
e. Dapat dihasilkan dari berbagai kakas komputer grafik; sejumlah produk
komersil secara khusus mendukung pengembangan dan analisis diagram
dan model IDEF0.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 11
Komponen utama IDEF0
Komponen utama yang ada di dalam IDEF0 adalah sbb : 1. Kotak yang
menggambarkan fungsi utama sistem. Pada kotak ini biasanya dituliskan
fungsi yang dikerjakan dalam bentuk kata kerja. 2. Panah yang menunjukkan
masukkan (data masukan) digambarkan dari arah kiri dengan ujung panah
menuju kotak yang menerima masukan. 3. Panah yang menunjukkan
keluaran (produk) dan digambarkan dari arah kanan dengan ujung panah
menunjukkan kotak lain (jika ada) atau menunjuk ke kanan (jika tidak ada /
belum ada fungsi lain yang menerima output tersebut). 4. Output dari suatu
fungsi dapat menjadi input pada fungsi lainnya. 5. Panah yang menunjukkan
pengendali / kontrol dari suatu fungsi, digambarkan dari arah atas dengan
anak panah masuk ke dalam fungsi. Kontrol dapat berupa aturan atau
pengendali operasional fungsi. Kontrol dapat juga berupa keluaran dari
fungsi lainnya. 6. Panah yang menunjukkan mekanisme yang berperan pada
proses yang dikerjakan oleh suatu fungsi, yang digambarkan dengan anak
panah dari arah bawah dengan ujung panah masuk menuju kotak fungsi.
Secara sederhana, keempat anak panah tersebut sering disebut dengan ICOM
(Input-Control-Output-Mechanism).
Selain komponen-komponen utama yang dimiliki IDEF0 seperti di
atas, IDEF0 juga memiliki lambang-lambang lain dalam menggambarkan
sistem, yaitu :
(squiggle): tanda ini digunakan untuk memberikan keterangan
pada proses input, output, kontrol maupun mekanisme agar menjadi lebih
jelas.
(tunnel arrow): tanda ini digunakan untuk memberikan input,
output, kontrol, maupun mekanisme tambahan yang belum dicantumkan
pada diagram sebelumnya.
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 “Pemetaan Proses Bisnis”
Kelompok 21
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro 2010 12