Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PREPARAT RENTANG MESENTERIUM Disusun guna memenuhi tugas laporan praktikum mikroteknik Dosen pengampu : Dra. Ely Rudyatmi,M.Si Disusun oleh : Arif Bayu Satria 4411412017 ROMBEL 1 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
11

Laporan Mikroteknik Mesenterium

Mar 27, 2023

Download

Documents

Bimo Kontaning
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Mikroteknik Mesenterium

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIKPREPARAT RENTANG MESENTERIUM

Disusun guna memenuhi tugas laporan praktikum mikroteknik

Dosen pengampu :

Dra. Ely Rudyatmi,M.Si

Disusun oleh :

Arif Bayu Satria 4411412017

ROMBEL 1

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

Page 2: Laporan Mikroteknik Mesenterium

A. TANGGAL PRAKTIKUM

Selasa, 4 November 2014

B. TUJUAN

1. Membuat preparat rentang mesenterium Mencit (Mus

musculus) dengan metode rentang dan dengan metode

pewarnaan ganda (Hematoxilin-Eosin)

2. Mengamati dan menganalisis struktur jaringan

mesenterium Mencit (Mus musculus)

C. LANDASAN TEORI

Preparat rentang adalah preparat yang dibuat dengan

metode rentang, yaitu dengan cara merentangkan obyek

yang akan diamati pada gelas benda sehingga diperoleh

lapisan tipis yang dapat teramati dengan baik. Pada

umunya, preparat yang dapat dibuat dengan metode rentang

adalah jaringan yang tipis, misalnya pleura,

mesenterium, pericardium, dan sebagainya. Proses

perentangan diatas gelas benda harus dilakukan sesegera

mungkin setelah hewan dibedah dengan tanpa dicuci atau

dikenai zat kimia apapun. Untuk merentangkan jaringan

dapat dilakukan dnegan menggunakan dua buah sonde atau

alat lain yang tidak tajam supaya dapat terentang dengan

baik (tidak terjadi lipatan atau ada udara yang terjebak

didalam jaringan tersebut).

Page 3: Laporan Mikroteknik Mesenterium

Preparat rentang dapat dibuat menjadi preparat

smeentara, yaitu langsung diamati dibawah mikroskop

tanpa fiksasi dan pewarnaan lebih dahulu. Akan tetapi,

jika demikian jaringan akan rusak dan berubah

strukturnya. Oleh sebab itu, biasanya jaringan tersebut

dibuat menjadi preparat awetan dengan prosedur yang

lebih rumit dengan memalui beberapa tahapan dengan

menggunakan pewarnaan khusus.

Rudiyatmi (2014), menyatakan bahwa Jaringan-

jaringan tipis seperti pericardium dapat langsung

diamati di bawah mikroskop tanpa pewarnaan dan juga

tanpa fiksasi lebih dulu. Tetapi pembuatan sediaan

rentang dengan cara tersebut tentu saja tidak tahan

lama, karena jaringan tidak difiksasi lebih dulu. Untuk

membuat sediaan rentang yang dapat tahan lama dan dapat

diamati sewaktu-waktu, maka sediaan tersebut harus

difiksasi terlebih dahulu sebelum diwarnai.

Mesenterium merupakan jaringan penggantung usus.

Jaringan ini sangat halus, tipis dan banyak mengandung

sel-sel jaringan ikat. Jringan ikat pada umumnya

merupakan jaringan penyokong tubuh. Jaringan ikat

biasanya dapat memebentuk selubung disekitar organ-organ

tubuh sehingga organ menjadi terpisah satu sama lain.

Zat warna yang dapat digunakan dalam membuat preparat

ini antara lain hematoxilin, eosin, dan methylen blue.

Pewarna hematoxilin dengan pelarut aquades sangat baik

Page 4: Laporan Mikroteknik Mesenterium

digunakan untuk mewarnai inti yang akan berwarna biru.

Pewarna eosin dengan pelarut alcohol 70% sangat baik

untuk mewarnai sitoplasma dengan warna merah, sedangkan

methylen blue digunakan pada preparat sementara dengan

cara meneteskan langsung ke jaringan kemudian diamati di

bawah mikroskop yang mana methylen blue akan mewarnai

butir-butir pada “mast cell” yang mewarnai dengan warna

biru. Metode rentang juga dapat digunakan ntuk tujuan

sitologi dan histology serta juga dapat digunakan untuk

tujuan sitokimiawi seperti penelitian phosphatase dan

hyaluroidase (Handari, 1983).

“Mast cell” merupakan sel yang pertama kali dikenal

oleh Ehrlich tahun 1879 karena terlihat sebagai sebuah

sel yang besar yang terisi penuh dengan butir-butir.

Bentuk sel biasanya ovoid dengan inti bulat di tengah.

Biasanya inti sulit terlihat karena tertutup oleh butir-

butir yang menutupi memenuhi sel. Butir-butir dalam

sitoplasma tersebut diketahui mengandung bahan-bahan

seperti heparin, histamine, dan berbagai enzim yang

diketahui berhubungan dengan gejala alergi anafilaksi.

“Mast cell” atau mastosit diduga berasal dari sel-sel

darah yang dinamakan sel basofil yang juga memiliki

butir-butir (Subowo, 2002). “Mast cell” yang terdapat

pada jaringan tipis seperti mesenterium dapat diamati

dengan metode rentang.

Page 5: Laporan Mikroteknik Mesenterium

D. PROSEDUR KERJA

Membedah Mencit (Mus musculus) dan mengambil

jaringan subkutan atau mesenterium dengan cara

mengguntingnya. Menyiapkan gelas benda bersih dan bebas

lemak. Mesenterium direntangkan pada gelas benda dengan

menggunakan sonde agar tidak ada bagian yang terlipat.

Melakukan fiksasi dengan melakukan gelas benda ke dalam

staining jar yang berisi methyl alcohol selama 5 menit.

Sampel dicuci dengan memasukkan gelas benda dengan

memasukkan gelas benda ke dalam staining jar yang berisi

alcohol 50 % dan dilanjutkan dengan aquades masing-

masing beberapa celupan selama 2 menit. Selanjutnya

mewarnai sampel dengan zat warna hematoxylin dalam

staining jar selama 5 menit. Mencuci sediaan dengan air

mengalir dalam staining jar dalam staining jar sampai

terlihat warna biru cerah. Sampel didehidrasi dengan

memasukkan gelas benda ke dalam yang berisi alcohol 30%,

50 % dan 70% beberapa celupan secara berurut. Setelah

itu, melakukan pewarnaan dengan zat warna eosin selama

2-5 menit, mencucinya dengan memasukkan gelas benda

kedalam staining jar yang berisi alcohol 70% beberapa

Page 6: Laporan Mikroteknik Mesenterium

celupan dan dilanjutkan dengan dehidrasi dengan alcohol

70 %, 80%, 90% dan absolut pada staining jar masing-

masing beberapa celupan selama 2 menit yang setelah

didehidrasi pada masing-masing larutan tersebut, gelas

benda diusap menggunakan tissue mulai dari bagian bawah,

samping dan pinggir dari preparat untuk menghindari

terjadinya kontaminasi. Dilanjutkan dengan proses

dealkoholisasi dengan cara memasukkan gelas benda ke

dalam staining jar yang berisi alcohol xylol 3:1, 1:1,

dan 1:3 kemudian xylol murni I dan II dengan kembali

mengusap bagian gelas benda setelah tahap pencelupan

masing-masing larutan menggunakan tissue.

Langkah selanjutnya melakukan mounting dengan

meneteskan 1-3 tetes (secukupnya) Canada balsam dan

menutupnya dengan gelas penutup dengan bantuan jarum

pentul agar tidak terdapat gelembung udara. Proses

terakhir yaitu labeling dengan memberikan keterangan

sesuai dengan identitas preparat kemudian mengamati

preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran kuat,

mengambil foto dan menganalisis hasilnya.

E. HASIL PENGAMATAN

Page 7: Laporan Mikroteknik Mesenterium

Keterangan :

Mesenterium Mus musculusRentangFiksatif methyl alcoholPewarna HE4 November 2014Perbesaran 40 x 10

Bagian-bagian :

1. Serabut kolagen

2. Pembuluh

3. Tetes lemak

4. Mast cell

1

3

2

4

Page 8: Laporan Mikroteknik Mesenterium

F. PEMBAHASAN

Berdasarkan foto dan hasil pengamatan preparat

rentang mesenterium Mencit (Mus musculus) dengan

pewarnaan ganda yaitu hematoxylin dan eosin dapat

diketahui bahwa preparat yang kami buat dapat dikatakan

cukup baik dapat terwarnai cukup jelas sehingga dapat

teramati dengan jelas di bawah mikroskop. Bagian-bagian

yang teramati dapat terlihat kontras antara satu dengan

lainnya pada perbesaran 40 x 10. Pewarnaan ganda

memberikan warna merah ungu. Dimana zat warna

hematoxylin akan mewarnai inti sedangkan zat warna eosin

akan mewarnai bagian sitoplasma, sehingga bagian

struktur sel dapat dibedakan antara satu dengan yang

lainnya. Hasil pengamatan di bawah mikroskop preparat

mesenterium ini dapat terlihat benang-benang yang

merupakan susunan dari jaringan ikat longgar yang

menyusun mesenterium tersebut, sel-selnya berbentuk

bulat atau heksagonal tidak beraturan dan terdapat sel-

sel ovoid yang besar.

Sel-sel ovoid tersebut berinti disebut mast cell

yang memiliki ciri-ciri yaitu sel berbentuk ovoid dengan

butir-butir yang terdapat pada sitoplasma. Mast cell

dapat terwarna dengan jelas karena pada pembuatan

preparat ini menggunakan pewarna ganda. Zat warna

hematoxylin akan mewarnai butir-butir (granula) pada

Page 9: Laporan Mikroteknik Mesenterium

inti sel sedangkan zat warna eosin mewarnai bagian

sitoplasma. Pada pembuatan preparat rentang mesenterium

ini menggunakan fiksator methyl alcohol pada saat proses

fiksasi yang berfungsi untuk mematikan jaringan tanpa

harus mengubah strukturnya, sehingga preparat tersebut

dapat di amati sewaktu-waktu. Struktur jaringan hewan

pada preparat rentang ini terlihat secara utuh karena

sediaan diambil langsung sesaat setelah hewan mencit

tersebut mati, sehingga sel atau jaringan tubuh masih

hidup dan belum berubah bentuknya. Hal tersebut juga

merupakan salah satu alas an mengapa pada saat

pengambilan jaringan mesenterium setelah membedah mencit

tersebut harus dengan cepat direntangkan di atas gelas

benda tanpa dicuci terlebih dahulu.

Teramatinya bagian-bagian sel (morfologinya)

seperti ditemukannya jaringan ikat padat tak beraturan,

ada bagian mesenterium dan jaringan ikat longgar pada

bagian bawah kulit (sub kutis) tersebut sangat

tergantung dalam melakukan metode rentang dengan cara

merentangkan jaringan setipis mungkin sehingga dapat

teramati dibawah mikroskop dengan jelas morfologinya.

Semakin tipis jaringan yang direntangkan, maka akan

semakin jelas bagian dari morfologi yan akan teramati di

bawah mikroskop.

G. KESIMPULAN

Page 10: Laporan Mikroteknik Mesenterium

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis preparat

rentang mesenterium Mencit (Mus musculus) ini dapat

disimpulkan bahwa :

1. Jaringan yang tipis seperti mesenterium Mencit (Mus

musculus) dapaitut dibuat dengan metode rentang dan

pewarnaan ganda yaitu hematoxylin dan eosin.

2. Pewarnaan ganda tersebut memberi warna kontras. Dimana

zat warna hematoxylin mewarnai butir-butir (granula)

pada inti dan eosin mewarnai sitoplasma.

3. Pada preparat rentang mesenterium bagian yang teramati

yaitu mast cell, benang-benang kolagen dan sel-sel

berbentuk bulat, agar bagian tersebut teramati tehnik

merentangkan jaringan harus setipis mungkin.

H. SARAN

1. Untuk memberi warna yang lebih kontras sebaiknya

menggunakan pewarna ganda yaitu dengan zat warna

hematoxylin dan eosin

2. Untuk membuat preparat jaringan yang tipis sebaiknya

menggunakan metode rentang (spread)

3. Agar tidak terjadi penumpukan bagian-bagian dari

jaringan, sebaiknya dilakukan perentangan dengan

teknik yang benar yaitu dengan cara merentangkan

jaringan setipis mungkin.

I. DAFTAR PUSTAKA

Page 11: Laporan Mikroteknik Mesenterium

Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang:

Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Subowo. 1992. Histologi umum. Jakarta: PT.Bumi Aksara.Tim Pengampu. 2011. Taksunomi Hewan. Semarang: Jurusan

Biologi FMIPA UNNES.