Top Banner
LABORATURIUM MEKANIKA TANAH FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG PENDAHULUAN Didalam merencanakan konstruksi bangunan sipil ( jembatan, jalan, dan bangunan gedung dan lain sebagainya ) diperlukan data tanah dasar / lapisan melalui pengujian atau test, yang hasilnya berupa informasi mengenai tanah, kekenyalan, jenis tanah secara kasar dan muka air tanah. Informasi ini tidak dapat digunakan sebagai data perhitungan maupun sebagai data pedoman penguji selanjutnya. Adapun yang dimaksud secara analisa / pengujian adalah pengukuran nilai properties maupun struktur dari tanah melalui pengujian (test). Pengujian dapat melalui / dilakukan dilapangan (langsung dilokasi0 maupun laboratorium (pengujian terhadap tanah). Rangkaian pekerjaan ini disebut, penyelidikan tanah. Dilapangan dikenal dengan metode-metode : a. Driling ( pengeboran ) b. Trial Pits ( sumur percobaan ) c. Sampling ( pengambilan contoh tanah ) KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
55

LAPORAN MEKATAN KETIK

Oct 24, 2015

Download

Documents

Fauzi Ramadhan

mekanika tanah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

PENDAHULUAN

Didalam merencanakan konstruksi bangunan sipil ( jembatan, jalan, dan bangunan

gedung dan lain sebagainya ) diperlukan data tanah dasar / lapisan melalui pengujian atau

test, yang hasilnya berupa informasi mengenai tanah, kekenyalan, jenis tanah secara kasar

dan muka air tanah. Informasi ini tidak dapat digunakan sebagai data perhitungan maupun

sebagai data pedoman penguji selanjutnya. Adapun yang dimaksud secara analisa / pengujian

adalah pengukuran nilai properties maupun struktur dari tanah melalui pengujian (test).

Pengujian dapat melalui / dilakukan dilapangan (langsung dilokasi0 maupun

laboratorium (pengujian terhadap tanah). Rangkaian pekerjaan ini disebut, penyelidikan

tanah. Dilapangan dikenal dengan metode-metode :

a. Driling ( pengeboran )

b. Trial Pits ( sumur percobaan )

c. Sampling ( pengambilan contoh tanah )

d. Penetapan Test

e. Vene Test

Sedangkan penelitian tanah dilaboratorium ialah pengujian tanah properties dan

struktual sebagai metode. Di Indonesia pada umunya menggunakan metode dari ASTM dan

ASSHTO yang sudah dimodifikasi dan sudah dikeluarkan oleh DinasPekerjaan Umum.

Dalam mengetahui kurikulum Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas

Muhammadiyah Palembang dan Mata Kuliah Mekanika Tanah I ialah pratikum penyelidikan

tanah dilapangan dan laboratorium.

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 2: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

BAB I

HAND BOR

I.1. Maksud

Untuk mengetahui batas muka air tanah pada suatu titik tanah dilapangan, serta mengambil contoh tanah tersebut untuk penelitian lebih lanjut dilaboratorium.

I.2. Alat penguji

Peralatan :

- Stang bor (rods).

- Stang T (handle).

- Stang pemutar.

- Mata bor.

- Kunci pipa.

- Alat bantu (cangkul/linggis).

I.3. Prosedur kerja

- Tentukan titik yang akan dibor, dan buatkan denah titk tersebut.

- Pasang mata bor pada ujung bawah rod, dan pasang handle pada ujung atas rod.

- Letakan (tegakkan) rod diatas titik yang akan dibor, lalu putar agar rod masuk kedalam lapisan tanah, umumnya pada kedalaman 10 s/d 20 cm digali terlebih dahulu, sebab untuk lapisan yang agak teguh mata bor agak sulit masuk dilapisan tanah .

- Pengeboran dihentikan pada setiap kelipatan 20 s/d 30 cm, atau berdasarkan panjang mata bor, dan rod diangkat lalu keluarkan tanah dari mata bor.

- lanjutkan pengeboran untuk kedalaman selanjutnya hingga kedalaman 10 meter atau bor sudah sulit untuk diputar.

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 3: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

I.4. Pencatatan

Hal – hal yang harus perlu diperhatikan setelah melakukan pengeboran:

- Di catat jenis, kondisi dan warnah tanah pada setiap stang bor diangkat.

- Di catat kedalaman bor dan kedalaman perubahan lapisan yang di bedakan berdasarkan jenis, kondisi, dan warna.

- Di catat kedalaman muka air tanah dan dilihat dari kejenuhan air, biasanya kondisi lapisan bawah tanah.

I.5. Pelaporan

Pelaporan disimpulkan dalam bentuk bor log yang dalamnya mencakup :

- Kedalaman bor.Kedalaman lapisan (perubahan lapisan).

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 4: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Bor Log

Kedalaman Profil Tanah No tabung

Jenis tanah ket

Kelompok :………………………

Nama Nrp Mengetahui,

1. Assiten Lab.Mekanikan tanah

2. 1. Hartini,ST (……………)

3. 2. Lindara Sari ,ST (……………)

4. 3. Budy setyawan (…………..)

5. 4. Hercules (…………..)

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 5: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

STANG BOR, STANG T ,STANG BOR, MATA BOR

PIPA

KUNCI DAN PIPA ALAT PENDORONG TANAH

PIPA

Page 6: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

BAB II

PROSEDUR UJI KADAR AIR TANAH

(ASTM D2216-98)

II.1. Maksud

Memeriksa kadar air dari suatu contoh tanah, kadr air tersebut memiliki pengertian perbandingan antara massa (berat) air yang dikandung tanah dalam massa (berat) kering tanah yang dinyatakan dalam persen %.

II.2. Alat uji

Oven, dengan suhu dapat diatur konstan pada 105℃−100℃ . Timbangan, yang mempunyai ketelitian sekurang-kurangnya:

o 0,01 gram ~ untuk massa kurang dari 100 gram

o 0,10 gram ~ untuk massa antara 100-1000 gram

o 1,00 gram ~ untuk massa lebih dari 1000 gram

Desicator Cawan timbang tertutup dari gelas atau logam tahan karat

II.3. Benda uji

Contoh tanah basah yang akan diperiksa dengan massa (berat) minimum tergantung pada ukuran terbesar dari butir tanah.

Ukuran butiran maximum Ukuran ayakan Massa tanah (basa) minimum

Ketelitian kadar air %

Ketelitian kadar air %

2,00 mm No.10 20 kg 20 kg4,75 mm No. 4 100 kg 20 kg9,5 mm No. 3/8 inci 500 kg 50 kg19 mm No. ¾ inci 2,5 kg 250 kg38 mm No . 1 ½ inci 10 kg 1kg76 mm 3 inci 50 kg 5 kg

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHKELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 7: LAPORAN MEKATAN KETIK

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

II.4. Pelaksanaan

- Bersihkan dan keringkan cawan timbangan, kemudian timbang dan catat massanya(M).

- Masukkan contoh tanah (basah)kedalam cawan timbangan, kemudian bersama tutupnya.

- Dalam keadaan terbuka, cawan bersama tanah dimasukan kedalam oven (105℃−110℃selama 16-24 jam. Tutup cawan diberi nama agar tidak tertukar dengan cawan lain

- Cawan dengan tanah kering diambil dari oven, didinginkan dalam desicator, setelah dingin cawan ditutup.

II.5. Hitungan

Kadar air (w) = massaair

massa tanahkeringx100 %

= m2−m3m3−m1

x 100 % ( dua angka dibelakang koma )

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 8: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Pemeriksaan kadar air

No cawan Y3 A3 B13

Berat cawan kosong (gr) 9 9 9

Berat cawan + tanah basa (gr) 18 19 20

Berat cawan + tanah kering (gr) 15 15 16

Berat butiran tanah(gr) 6 6 7

Berat air 3 4 4

Kadar Air % 50 66,67 57,14

Kadar Air rata-rata 57,93

Kelompok :………………………

Nama Nrp Mengetahui,

1. Assiten Lab.Mekanikan tanah

2. 1. Hartini,ST (……………)

3. 2. Lindara Sari ,ST (……………)

4. 3. Budy setyawan (…………..)

5. 4. Hercules (…………..)

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 9: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Keterangan :

Berat cawan : w1

Berat cawan + tanah basah : w2

Berat cawan + tanah kering : w3

Berat butiran : w3-w1

Berat air : w2-w3

Kadar air :w2−w3w2−w1

x 100 %

Kadar air rata-rata : I 1+ I 2+ I 3

3

Hasil percobaan

Diketahui :

Berat cawan kosong (w1y3) : 9 gr Berat cawan kosong (w1A3) : 9 gr Berat cawan kosong (w1b13) : 9 gr Berat cawan + tanah basah (w2zy3) : 16 gr Berat cawan + tanah basah (w2A3) : 17 gr Berat cawan + tanah basah (w2b13) : 19 gr Berat cawan + tanah kering (w3y3) : 14 gr Berat cawan + tanah kering (w3A3) : 14 gr Berat cawan + tanah kering (w3b13) : 16 gr

Ditanya :

a. Berat butiran (gr)b. Berat air (gr)c. Kadar air(%)d. Kadar air rata-rata(%)

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 10: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Penyelesaian :

a. Berat butiran I = w3y3 – w1y3= 15 – 9gr= 6 gr

Berat butiran II = w3a3 – w1a3 = 15 gr – 9gr

= 6 gr

Berat butiran III = w3b13 – w1b13 = 16 gr – 9gr = 7gr

b. Berat air (Ww1) I = w2y3 – w3y3 = 18 gr – 15gr = 3 gr

Berat air (Ww2) II = w2A3 – w3A3

= 19 gr– 15 gr

= 4 gr

Berat air (Ww3)III = w2b13 – w3b13

= 20 gr – 16 gr

= 4 gr

c. Kadar air (w1)I = W 2 y 3−W 3 y 3W 3 y3−W 1 y 3

X100 %

= 18– 1515−9

X100 %

= 50%

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 11: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Kadar air (w2) II =W 2 A3−W 3 A3W 3 A3−W 1 A3

X 100 %

= 19−1515−9

X 100 %

= 66,67%

Kadar air (w3) III =W 2b13−W 3b13W 3b13−W 1b13

X100 %

= 20−1616−9

X 100 %

= 57,14 %

d. Kadar air rata –rata = I 1+ I 2+ I 3

3

Atau

= w1+w2+w3

3

=50 %+66,67 %+57,14 %

3

= 57,93 %

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 12: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

II.6. Catatan.

1.a. Bila diragukan bahwa setelah 24 jam tanah belum kering, pengeringan dalam oven dilanjutkan beberapa jam dan pada penimbangan kedua yang berurutan, massa yang didapat tidak boleh dkurangi lagi (max selisih 0,1%).

b. untuk tanah yang mudah terbakar , seperti tanah yang mengandung bahan organik atau mengandung gips, gunakan temperatur oven sekitar 60 °−80℃. Waktu pengeringan bisa lebih dari 24 jam dan digunakan cara seperti tersebut pada butir I.a.

2. pemeriksaan kadar air tanah selain dilakukan pada tanah asli, juga merupakan pelengkap dari pengujian lain, seperti uji pemadatan, batas-batas konsistensi, konsolidasi,dan sebagainya.

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 13: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

OVEN TIMBANGA DIGITAL

DESIKATOR CAWANG

SPATULA

Page 14: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

BAB III

ANALISA SARINGAN

III 1. MAKSUD

Untuk menganalisa susunan butiran dari partikel-partikel tanah yang diuji (gradasi) yaitu dengan mempertimbangkan antara butiran-butiran tanah dengan pengayakan.

III 2. ALAT UJI

1. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr.2. 1 set saringan ( standard dari ASTM )3. Mesin pengguncang ( Sieve Shear)4. Oven denga pegatur suhu 1100 C – 1150 C.5. Wadah plastic tempat benda uji (tanah uji )

III 3. PROSEDUR KERJA

Siapkan sample dalam keadaan kering oven (oven dry) sebanyak :1. Sample berbentuk halus ( lempung , lanau , atau pasir halus ) sebanyak 100 gr

(min).2. Sample berbutir sedang (pasir kurus ) sebanyak 200 gr (min).3. Sample berbutir kasar (gravel) sebanyak 300 gr – 500 gr.

III 4. Menentukan berat sample yang akan diuji :

1. Sample dicuci dengan air, pencucian digunakan denagn saringan no.40 dan 200 agar material kasar tidak tertumpuk di saringan no 200 yang akan mengakibatkan kerusakan pada saringan itu.

2. Selesai pencucian sample dikeringkan dengan oven selama 24 jam dengan suhu 100 + 5o C.

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 15: LAPORAN MEKATAN KETIK

3. Sample dinginkan lalu disaring dengan susunan saringan yang telah disiapkan dengan menggunakan mesin pengguncang atau dengan tangan.

4. Timbang butiran yang tertahan pada masing-masing saringan.

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

1. PERHITUNGAN

1. Hitung berat kumulatif butir yang tertahan pada setiap saringan yaitu penjumlahan berat butiran yang tertahan pada saringan tersebut ditambahkan denga butiran yang tertahan pada saringan diatasnya .

2. Hitung persentase kumulatif butiran yang tertahan dibagi dengan rumus berat kumulatif yang tertahan dibagi dengan berat contoh kering.

3. Hitungan persentase komulatif butiran yang halus yaitu 100 % butiran yang tertahan.

2. CATATAN :Laporan percobaan analisa saringan meliputi :1. Jumlah persentase melalui masing-masing saringan , atau jumlah persentase

diatas masing-masing saringan dalam bilangan bulat.2. Grafik Akumulatif3. Hal lain yang dapat dilaporkan sebagai hasil dari analisa saringan adalah indikasi ,

baik buruknya sifat tanah tersebut yaitu : Koefisien keseragaman (Cu) dan koefisien kelengkungan (Cc).

Cu = D60D10

dimana :

D60 = 60 % tanah mempunyai ukuran partikel <D60

D10 = 10 % tanah mempunyai ukuran partikel <D10.

D30 = 30 % tanah mempunyai ukuran pertikel <D30

Cc = D302 / D60 . D10

1 ≤ Cc ≤ 3 Cc diantara 1 dan 3 , tanah baikCu > 4 Cu lebih dari 4 , tanah baikCu > 15 Cu lebih dari 15 , tanah sangat baik

Laporkan Cu dan Cc dengan hubungan langka dibelakang koma.

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 16: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Pemeriksaan Analisa Saringan

saringan Diameter butir (mm)

Berat Tanah tertahan (gr)

Komulatif tanah

tertahan(gr)

Komulatif tertahan (%)

Lolos (%)

No. 4 4.75 118 118 23.65 76.35

No.10 2.00 150 268 53.71 46.29

No.20 0.85 53 321 64.33 35.67

No.40 0.42 89 410 82.16 17.87

No.60 0.25 31 441 88.38 11.62

No.100 0.15 18 459 91.98 8.02

No.200 0.075 22 481 96.39 3.61

PAN 18 499 100 0

Kelompok :………………………

Nama Nrp Mengetahui,

1. Assiten Lab.Mekanikan tanah

2. 1. Hartini,ST (……………)

3. 2. Lindara Sari ,ST (……………)

4. 3. Budy setyawan (…………..)

5. 4. Hercules (…………..)

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 17: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

PENYELESIAN

1. Meng hitung (wn) :1. Wn 4 : 118 gr

2. Wn 10 : 118 gr + 150 gr = 268 gr

3. Wn 20 : 268 gr + 53 gr = 321 gr

4. Wn 40 : 321 gr + 89 gr = 410 gr

5. Wn 60 : 410 gr + 31 gr = 441 gr

6. Wn 100 : 441 gr + 18 gr = 459 gr

7. Wn 200 : 459 gr + 22 gr = 481 gr

8. Wn PAN : 481 gr + 18 gr = 499 gr

Menghitung kumulatif tetahan

1. % kumulatif tetahan = wnws

x 100%

= 118499

x 100%

= 23,65 %

2. % kumulatif tetahan = wnws

x 100%

= 268499

x 100%

= 53,71 %

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 18: LAPORAN MEKATAN KETIK

3. % kumulatif tetahan = wnws

x 100%

= 321499

x 100%

= 64,33 %

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

4. % kumulatif tetahan = wnws

x 100%

= 410499

x 100%

= 82,16 %

5. % kumulatif tetahan = wnws

x 100%

= 410499

x 100%

= 88,36 %

6. % kumulatif tetahan = wnws

x 100%

= 459499

x 100%

= 91,98 %

7. % kumulatif tetahan = wnws

x 100%

= 481499

x 100%

= 96,39 %

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 19: LAPORAN MEKATAN KETIK

8. % kumulatif tetahan = wnws

x 100%

= 499499

x 100%

= 100 %

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Menghitung Pn

1. % lolos Pn = (100 - Rn) %

= (100 – 23,65) % = 76,35 %

2. % lolos Pn = (100 - Rn) %

= (100 – 53,71) % = 46,29 %

3. % lolos Pn = (100 - Rn) %

= (100 – 64,33) % = 35,67%

4. % lolos Pn = (100 - Rn) %

= (100 – 82,10) % = 17,82 %

5. % lolos Pn = (100 - Rn) %

= (100 – 83,38) % = 11,,62 %

6. % lolos Pn = (100 - Rn) %

= (100 – 91,98) % = 8,02 %

7. % lolos Pn = (100 - Rn) %

= (100 – 91,36) % = 3,61 %

8. % lolos Pn = (100 - Rn) %

= (100 – 100) % = 0%

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 20: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TIMBANGAN DIGITAL 1 SET SARINGAN

SLEVE SHEAR OVEN

Page 21: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

BAB IV Prosedur Uji Batas Plastis

&

Indeks plastisitas Tanah

(ASTM D 4318 – 00)

IV 1. Maksud

Menentukan batas plastis suatu tanah.batas plastis tanah adalah kadar air

minimum (di nyatakan dalam persen) bagi tanah tersebut masih dalam keadaan

plastis.tanah ada dalam keadaan plastis apabila di giling menjadi batang-batang

berdiameter 3,2 mm (1/8 incin) mulai menjadi retak – retak.indeks plastis suatu tanah

adalah suatu rentang kadar air dimana tanah berperilaku plastis secara numerik.indeks

plastisitas adalah selisih antara batas cair dan batas plastisnya.

IV 2. Alat uji

1. Cawan porselen

2. Pestel (penumbuk / penggerus) dengan kapala karet atau terbungkus karet

3. Spatel

4. Plat kaca

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

WADAH PLASTIK SIKAT BESI

Page 22: LAPORAN MEKATAN KETIK

5. Saringan No. 40

6. Batang kawat 3,2 mm untuk pembanding

7. Alat-alat pemeriksa kadar air (lihat percobaan kadar air)

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

IV 3. Benda uji

Contoh tanah yang perlu disediakan untuk pemeriksaan ini sabanyak kurang lebih

15 gr – 20 gr contoh tanah ini harus bebas dan telah di bebaskan dari butir – butir yang

lebih besar dari 0,425 mm (yang tertahan oleh saringan No. 40).untuk contoh tanah yang

memang tidak mengandung butir – butir kasar mula-mula keringkan dalam suhu udara

(atau dengan alat pengering dengan suhu kurang dari 60oC) secukup sampai gumpalan –

gumpalan mudah diremukkan dan kemudian di saring,pecahkan gumpalan-gumpalan

tanah dengan digerus dalam mortar dengan menggunakan pastel (penumbuk/pnggerus)

berkepala karet / terbungkus karet.sehingga,menjadi butiran – butiran tanah tidak

rusak.bagian yang tertahan saringan No 40 di singkirkan dan bagian yang lewat saringan

No. 40 di gunakan sebagai benda uji. Persiapan benda uji ini sama dengan penyiapan

untuk pemeriksaan batas cair, sehingga bila pemeriksaan batas cair dan batas plastis

kedua – duanya dilakukan, persiapan benda uji dapat dilakukan bersama-sama.

IV 4. Pelaksanaan

1. Taruhlah tanah dalam cawan porselen, campur air sedikit demi sedikit sampai merata

benar. Kadar air yang diberikan adalah sampai tanah yang bersifat plastis dan dapat

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 23: LAPORAN MEKATAN KETIK

dengan mudah dibentuk menjadi bola dan tidak melekat pada jari bila ditekan dengan

tanah. Contoh tanah untuk batas platis ini bisa juga diambil dari contoh tanah yang

akan digunakan pengujian batas cair ( setelah diperam 16 jam).

2. Remas dan bentuklah menjadi bentuk bola atau ellipsoida dari contoh tanah sekitar 8

gram 9 dengan diameter kurang lebih 13 mm ). Gilinglah benda uji ini pada plat kaca

yang terletak pada bidang mendatar dibawah jari-jari tangan dengan ditekan.

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

3. Bila pada penggilingan diameter batang telah menjadi sekitar 3,2 mm ( bandingkan

dengan kawat pembandinng ). Apabila batang masih licin, ambil dan potong-potong

menjadi 6 atau 8 bagian. Kemudian remas seluruhnya dengan ibu jari dan jari-jari

lainnya dari kedua tangan sampai homogen, selanjutnya giling lagi seperti tadi. Jika,

setetelah digiling menjadi batang yang berdiameter 3,2 mm, ternyata batang masih

licin, ulangi begitu seterusnya sampai batang tanah tampak retak-retak dan tidak

dapat digiling menjadi batang yang lebih kecil ( meskipun belum mencapai diameter

3,2 mm 0.

4. Kumpulkan tanah yang retak-retak dan terputus-putus tersebut dan segera kerjakan

pemeriksaan kadar air ( lihat percobaan pemeriksaan kadar air ).

IV 5. Hitungan

1. Batas plastis adalah kadar air yang diperoleh pada pemeriksaan tersebut diatas yang

dinyatakan dalam persen. Laporkan batas plastis tanah tersebut berupa bilangan

bulat terdekat

2. Hitung indeks plastis yaitu selisih dari batas cair dan batas plastisnya.

PI = LL – PL

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 24: LAPORAN MEKATAN KETIK

Jika salah satu dari batas cair atau batas plastis karena keadaan tanahnya tidak dapat

diperoleh, laporkan bahwa indeks plastisnya = NP ( Non Plastic ).

3. Jika tanah banyak mengandung pasir, kerjakan pemeriksaan batas plastis dulu baru

batas cairnya. Jika batas plastis tidak dapat dilaksanakan, laporkan bahwa tanahnya

NP ( Non Plastic ).

4. Jika ternyata batas plastis tanah sama dengan atau lebih besar dari batas cair, juga

laporkan bahwa indeks plastisitasnya Non Plastic ( NP )

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Pemeriksaan Batas Plastis

No cawan Y1 Y3 Y4

Berat cawan kosong (gr) W1 9 9 9

Berat cawan + tanah basa (gr) W2 11 10 12

Berat cawan + tanah kering (gr) W3 10 9,4 10,5

Berat tanah kering (gr) W3-W1 1 0,4 1,5

Berat air (gr) W2-W3 1 0,6 1,5

Kadar Air % (w)=((w2-w3)/(w3-w1)) x 100%

100 150 100

Nilai PL rata-rata :

Kelompok :………………………

Nama Nrp Mengetahui,

1. Assiten Lab.Mekanikan tanah

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 25: LAPORAN MEKATAN KETIK

2. 1. Hartini,ST (……………)

3. 2. Lindara Sari ,ST (……………)

4. 3. Budy setyawan (…………..)

5. 4. Hercules (…………..)

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Penyelesaian

a. Berat Tanah Kering (Y1) = W3(y1) – W1(y1) = 10 gram – 9 gram = 1 gram

Berat Tanah Kering (Y3) = W3 (y3) – W1(y3)

= 9,4 gram – 9 gram = 0,4 gram

Berat Tanah Kering (Y4) = W3(y4) – W1(y4)

= 10,5 – 9 gram = 1,5 gram

b. Berat Air (Ww) Y1 = W2(y1) – W3(y1)= 11 gram – 10 gram= 1 gram

Berat Air (Ww) Y3 = W2(y3) – W3(y3)

= 10 gram – 9,4 gram

= 0,6 gram

Berat Air (Ww) Y4 = W2(y4) – W3(y4)

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 26: LAPORAN MEKATAN KETIK

= 12 gram – 10,5 gram

= 1,5 gram

c.Kadar Air (W1) = W 2 (Y 1 )−W 3 (Y 1)W 3 (Y 1 )−W 1 (Y 1)

= 11−1010−9

x100%

= 91,67 %

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Kadar Air (WY3) = W 2 (Y 3 )−W 3(Y 3)W 3 (Y 3 )−W 1(Y 3)

= 10−9,49,4−9

x 100%

= 150%

Kadar Air (WY4) = W 2 (Y 4 )−W 3 (Y 4)W 3 (Y 4 )−W 1(Y 4)

x 100%

= 12−10,510,5−9

x 100%

= 100%

c. Kadar Air Rata-rata = WY 1+WY 3=WY 4

3

= 100 %+150+100 %

3

= 116. 67 %

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 27: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

CASSAGRADE CASSAGRADE MANUAL

GROVING TOOLS CAWAN

SPATULA NO SARINGAN 40

Page 28: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

BAB V Prosedur uji batas cair tanah ( atterberg limits )

( ASTM D4318-00 )

V.1 Maksud

Menentukan pada keadaan batas cair tanah.batas cair tanah adalah kadar air tanah

tersebut pada keadaan batas peralihan antara cair dan keadaan plastis.

Alat uji batas cair adalah casagrande.kedua bagian dalam mangkok di pisah kan dengan

alat pembarut,terbentuk alur lebar 2 mm ( seperti yang di 25 pukulan dengan kecepatan 25

pukulan.

V.2 Alat uji

1. Alat batas cair casagraande

2. Alat pembarut (groving tools)

3. Cawan perselen

4. Pastel (penumbuk / pengerus) berkepala karet atau di bungkus karet

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BOTOL AIR DESTILASI PENUMBUK

Page 29: LAPORAN MEKATAN KETIK

5. Spatel

6. Saringan No.40

7. Air destilasi dalam botol cuci (wash bottle)

8. Alat-alat pemeriksaan kadar air (lihat percobaan kadar air)

V.3 Benda uji

Contoh alat yang digunakan disediakan untuk pemeriksaan ini sebanyak +300 – 400

gram. Contoh tanah ini telah dibebaskan atau bebas dari butiran – butiran yang lebih besar

dari 0,425 mm (yang tertahan saringan No 40). Untuk contoh tanah yang tidak mengandung

butir – butir kasar lebih besar 0,425 mm ( yang tertahan saringan No.40)

. untuk contoh tanah yang tidak mengandung butir-butir kasar lebih besar 0,425 mm

dapat langsung diperiksa batas cair tanpa persiapan lebih dahulu. Apabila contoh tanah

mengandung butir-butir kasar, mula-mula keringkan dalam suhu udara ( dengan

alatpengering dengan suhu kurang dari 60ᵒC )secukupnya saja, sampai dapat disaring dengan

saringan.

Pecahkan gumpalan-gumpalan tanah dengan digerus dalam mortar dengan

menggunakan pestel ( penumbuk / penggerus ) dengan kepala terbungkus karet, sehingga

butiran – butiran tidak rusak . Kemudian saring degan saringan No.40. Bagian yang tertahan

saringan No. 40 disingkirkan dan bagian lewat saringan digunakan sebagai benda uji.

Persiapan alat :

1. Periksa alat Carsagrande yang akan digunakan, bahwa alat dalam keadaan dan dapat

bekerja dengan baik, baut-baut tidak longgar, sumbu mangkok tidak sangat aus

sehingga mangkok goyang dan mangkok tidak terlalu aus pada bagian alurnya, juga

dipriksa alat pembarut mempunyai ukuran yang benar.

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 30: LAPORAN MEKATAN KETIK

2. Periksa bahwa apabila pegangan diputar, mangkok akan terangkak setinggi 1 cm.

Gunakan pegangan alat pembarut sebagai pengukur. Bila tidak benar, atur sehingga

didapatkan tinggi jatuhnya 1 cm.

V.4 Pelaksanaan

1. Taruhlah contoh tanah ( sebanyak ± 200 gram ) dalam mangkok porselen, campur

rata dengan alat destilasi sebanyak kira-kira 15-20cc. Aduk tekan-tekan dan tusuk-

tusuk dengan spetel. Bila perlu tambahkan air secara bertahap tambah sekitar 1-

3cc,aduk, tekan dan tusuk-tusuk tambah air lagi dan seterusnya, sehingga diperoleh

adukan yang benar-benar merata.

2. Apabila adukan tanah ini telah merata dan kebasahannya telah menghasilkan sekitar

25-35 pukulan pada percobaan, contoh tanah diperam paling tidak selama 16 jam.

3. Setelah diperam, contoh ini diaduk-aduk lagi kemudian diuji dengan memasukkan

sebagian tanah tersebut dalam mangkok cassagrande. Gunakan spatel, sebar dengan

bbaik, sehingga tidak tertangkap gelembung udara dalam tanah

4. Ratakan permukaan tanah dan buat mendatar dengan tepat pada ujung mangkok.

Dengan demikian tebal tanah pada bagian terdalam akan terdapat 1cm. Jika, ada

kelebihan, kembalikan kelebihan tersebut kemangkok porselen.

5. Digunakan alat pembarut. Untuk membuat alur larus pada garis tengah mangkok

searah dengan sumbu alat sehingga tanah dipisahkan menjadi 2 bagian secara

simetris. Bentuk alur harus baik dan tajam dengan ukuran harus sesuai dengan alat

pembarut.

6. Untuk selanjutnya :

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 31: LAPORAN MEKATAN KETIK

a. Segera gerakan memutar, sehingga mangkok terangkkat dan jatuh pada alas

dengan kecepatan 2 putaran perdetik, sampai kedua bagian tanah bertemu kira-

kira 13mm (1/2 inci). Catatlah jumlah pukulan yang diperlukan tersebut.

b. Pada percobaan pertama tersebut, jumlah pukulan yang diperlukan harus antara

25-35 kal. Bila ternyata lebih dari 35 kali, berarti tanah kurang basah dan

kembalikan tanah dari mangkok cassagrande ke cawan porselen, tamabahkan

sedikit demi sedikit air dan aduk seperti sampai merata.

c. Cuci mangkok cassagrande dengan air, kemudian keringkan dengan kain

keringkan, kemudian ulangi pekerjaan tersebut pada No.3 – No.5a

7. Ambilah segera dari mangkok sebagian tanah dengan menggunakan spatel secara

melintang tegak lurus alur termasuk bagian tanah yang bertemu. Periksalah kadar air

tanah tersebut ( lihat percobaan kadar air ).

8. Ambil sisa tanah yang masih ada dalam mangkok dan kembalikan ke cawan

porselen, tambah lagi dengan air secara merata, cuci dan keringkan mangkok

9. Ulangi pekerjaan pada nomot-nomor 3,4,5a,6,7 sehingga diperoleh 3 atau 4 data

hubungan antara kadar air dan jumlah pukulan diantara 15-35 pukulan dengan masing-

masing selisihnya hampir sama percobaan ini harus dilaksanakan.

V. 5 Catatan

1. Suatu cara pendekatan untuk menentukan batas cair dapat di gunakan satu data

Jumlah pukulan dan kadar air di hitung dengan rumus:

LL = WN ( N/25)0,121

Dengan

LL = Batas cair

N = Jumlah pukulan yang di butuhkan untuk menutup alur pada tanah dengan Kadar

air WN

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 32: LAPORAN MEKATAN KETIK

Rumus ini hanya pendekatan dan dapat digunakan untuk harga anatara 20 sampai

30.adukan tanah dengan air harus benar –benar rata sehingga apa bila percobaan di

ulangi paling sedikit 2 kali harga n yang di peroleh tidak berubah.

2. Dalam pemeriksaan batas cair tanah sebaiknya tidak di gunakan tanah yang di

keringkan dalam open,karna batas cair tanah akan berubah.sebaik nya gunakan tanah

langsung dari lapangan.

3. Dalam percobaan ini,kedua bagian tanah dalam mangkok casagrande harus bertemu

karena mengalirnya tanah dan tidak karena bergesernya tanah terhadap dasar

mangkok.

4. Ada 2 macam alat pembarut yaitu alat barut casagrande yang lebih besar sesuai

tanah kohesif,sedangkan alat pembarut ASTM lebih sesuai untuk tanah berpasi

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Pemeriksaan Batas Cair

No cawan T2 A1 2A B13 E8 S6

Jumlah pukulan N 24 21 38 36 18 30

Berat cawan kosong (gr) W1 9 9 9 9 9 9

Berat cawan + tanah basa (gr) W2 15 14 17 18 16 16

Berat cawan + tanah kering (gr) W3 13 12 14 13 13 14

Berat tanah kering (gr) W3-W1 4 3 5 4 4 5

Berat air (gr) W2-W3 2 2 3 5 3 2

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 33: LAPORAN MEKATAN KETIK

Kadar Air % (w)=((w2-w3)/(w3-w1)) x 100%

50 66,67 60 125 75 40

Kelompok :………………………

Nama Nrp Mengetahui,

1. Assiten Lab.Mekanikan tanah

2. 1. Hartini,ST (……………)

3. 2. Lindara Sari ,ST (……………)

4. 3. Budy setyawan (…………..)

5. 4. Hercules (…………..)

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

Hitung

Setiap data kadar air tanah dan jumlah pukulan merupakan satu titik dalam

graft,dengan jumlah pukulan sebagai absis (dengan skala log) dan kadar air sebagai

ordinat (dalam persen dengan skala biasa).

Tarik garis lurus penghubung terbaik dari titik – titik yang di peroleh pada

potongan garis penghubung tersebut dengan garis vertikal 25 pukulan. Batas cair di

laporkan sebagai bilangan bulat yang terdekat.

a.) Berat tanah kering (T2) =W3-W1

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 34: LAPORAN MEKATAN KETIK

=13 gr – 9 gr

=4 gr

Berat tanah kering (A1) =W3-W1

=12 gr – 9 gr

=3 gr

Berat tanah kering (2a) =W3-W1

=14 gr – 9 gr

=5 g

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH

Berat tanah kering (B13) =W3-W1

=13 gr – 9 gr

=4 gr

Berat tanah kering (E8) =W3-W1

=13 gr – 9 gr

=4 gr

Berat tanah kering (S6) =W3-W1

=14 gr – 9 gr

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 35: LAPORAN MEKATAN KETIK

=5 gr

b). Berat air (WW) (T2) =W2-W3

=15gr – 13 gr

=2 gr

Berat air (WW) (A1) =W2-W3

=14gr – 12 gr

=2 gr

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH

Berat air (WW) (2A) =W2-W3

=17gr – 14 gr

=3 gr

Berat air (WW) (B13) =W2-W3

=18gr – 13 gr

=5 gr

Berat air (WW) (E8) =W2-W3

=16gr – 13 gr

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 36: LAPORAN MEKATAN KETIK

=3 gr

Berat air (WW) (S6) =W2-W3

=16gr – 14 gr

=2 gr

C.) kadar air (W) (T2) = W 2−W 3

W 3−W 1

x 100%

= 24

x 100%

= 50 %

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH

kadar air (W) (A1) = W 2−W 3

W 3−W 1

x 100%

= 23

x 100%

= 66,67 %

kadar air (W) (2A) = W 2−W 3

W 3−W 1

x 100%

= 35

x 100%

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 37: LAPORAN MEKATAN KETIK

= 60 %

kadar air (W) (B13) = W 2−W 3

W 3−W 1

x 100%

= 54

x 100%

= 125 %

kadar air (W) (E8) = W 2−W 3

W 3−W 1

x 100%

= 34

x 100%

= 75 %

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH

kadar air (W) (S6) = W 2−W 3

W 3−W 1

x 100%

= 25

x 100%

= 40 %

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 38: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

CAWAN PENUMBUK

Page 39: LAPORAN MEKATAN KETIK

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

BAB VI

KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR

IV 1. MAKSUDPemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah. Perlawanan konus adalah perlawanan terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan panjang.

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

SPATULA PLAT KACA

TISSU SARINGAN NO 40

Page 40: LAPORAN MEKATAN KETIK

IV 2. PERALATANa. Mesin sondir ringan ( 2ton ) atau mesin sondir berat ( 10 ton ).b. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai kebutuhan

dengan panjang masing-masing 1 m.c. Manometer masing-masing 2 buah dengan kapasitas ;

i. Sondir ringan 0 sampai 50 kg/cm2 dan 0 sampai 250 kg/cm2.

ii. Sondir berat 0 samapai 50 kg/cm2 dan 0 sampai 600 kg/cm2.d. Konus dan bikonuse. 4 (empat) buah angker dengan perlengkapan (angker daun atau spiral).f. Kunci-kunci pipa, alat-alat pembersih, oli, minyak hidrolik (kastrol oli, SAE 10)

dan lain-lain.

VI 3. BENDA UJI

VI 4. CARA MELAKUKAN

a. i. Pasang dan aturlah agar mesin sondir vertical ditempay yang akan diperiksa

dengan menggunakan secara kuat kedalam tanah.ii. Pengisian minyak hidrolik harus bebas dari gelembung udara.

b. Pasang konus atau bikonus, sesuai kebutuhan pada ujung pipa pertama.c. Pasang rangkaian pipa pertama beserta konus tersebut (b) pada mesin sondir.d. Tekanlah pipa untuk memasukkan konus atau bikonus sampai kedalaman tertentu,

umumnya setiap 20 cm.

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

e. Tekanlah batang.i. Apabila dipergunakan bikonus maka penetrasi ini pertama-tama akan

menggerakan ujung konus kebawah sedalam 4 cm, dan bacalah menometer sebagai perlawanan penetrasi konus (PK). Penekanan selanjutya akan menggerakan konus beserta selubung kebawah sedalam 8 cm ; bacalah manometer sebagai hasil jumlah perlawanan (JP), yaitu perlawanan penetrasi konus (PK) dan hambatan lekat (HL).

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 41: LAPORAN MEKATAN KETIK

ii. Apabila dipergunakan konus maka pembacaan manometer hanya dilakukan pada penekanan pertama (PK).

f. Tekanlah pipa bersama batang sampai kedalaman berikutnya yang akan diukur. Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm.

VI 5. PERHITUNGAN :Pekerjaan sondir ringan diberhentikan pada keadaan sebagai berikut :

o Untuk sondir ringan pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/cm2 atau kedalaman maksimum 30 m.

o Untuk sondir berat pada waktu tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 500 kg/cm2 atau kedalaman maksimum 50 m.\

a) Hambatan lekat dihitung dengan rumus :

HL = (JP – PK ) AB

A = tahap pembacaan = 20 cm

B = factor alat atau,

luas konusluas torak

= 10

b) Jumlah hambatan lekat = JHLi = ∑0

i

HL

i = kedalaman yang dicapai konus.c) Buatlah grafik :

i. Perlawanan penetrasi konus terhadap kedalamanii. Jumlah hambatan lekat terhadap kedalaman

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

VI 6. PELAPORAN :a. Lokasi titik sondirb. Titik nol sondir harus diikat terhadap suatu titik tetap.c. Laporkan grafik :

i. Perlawanan penetrasi konus terhadap kedalamanii. Jumlah hambatan lekat terhadap kedalaman.

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 42: LAPORAN MEKATAN KETIK

VI 7. CATATAN :a. Keuntungan yang diperoleh pada penggunaan alat ini adalah :

i. Baik untuk lapisan tanah lempungii. Dapat dengan cepat menentukan letak lapisan tanah keras.iii. Dapat memperkirakan perbedaan lapisan tanah.iv. Dapat dipergunakan untuk menghitung daya dukung lapisan tanah

lemoung dengan mempergunakan rumus empiris.b. Kerugian pada penggunaan alat ini adalah :

i. Tidak dapat dipergunakan untuk lapisan tanah yang berbutir kasar, terutama lapisan tanah yang mengandung kerikil dan batu.

ii. Hasil penyondiran sangat meragukan apabila letak alat tidak vertical, atau konus/bikonus tidak bekerja dengan baik.

c. Setiap penggunaan alat sondir harus dilakukan kalibrasi dan pemeriksaan perlengkapan :i. Manometer-manometer yang akan digunakan masih dalam keadaan baik

sesuai dengan standar yang berlaku.ii. Ukuran konus yang akan dipergunakan harus sesuai dengan ukuran

standar seperti GAmbar No. 1.d. Setiap tahap pemeriksaan batang akan dimulai jarum manometer harus

menunjukan angka nol.e. Apabila alat sondir sudah mulai terangkat sedangkan tekanan manometer belum

mencapai 150 kg/cm2 untuk sondir ringan atau 500 kg/cm2 untuk sondir berat, alat sondir diberi pemberat

f. Pada alat sondir yang masih baik batas kapasitas tersebut (ad 5) dapat dinaikkan menjadi 200 kg/cm2 untuk sondir ringan dan 550 kg/cm2 untuk sondir berat.

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANG

P E N Y O N D I R A N

PB-0101-76

Kedalaman

M.T(m)

Perlawanan

penetrasi konus

Jumlah

perlawanan

Hambatan lekat

HL=JP-PKHL X

2010

Jumlah

hambatan

Hambatan

setempat*

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 43: LAPORAN MEKATAN KETIK

(PK)(kg/cm2) (JP)(Kg/cm2) (Kg/cm2) (kg/cm) lekat (JHL)

(kg/cm)

HE=HL/10

(kg/cm)

0,00

20 11 11.5 0.5 1 1 0.05

40 10 13 3 6 7 0.3

60 8 14 6 12 19 0.6

80 12 20 8 16 35 0.8

1,00 6 11 5 10 45 0.5

20 6 7 1 2 47 0.1

40 7 13.5 6.5 13 60 0.65

60 9.5 14.5 5 10 70 0.5

80 7 14.5 7.5 15 85 0.75

2,00 8 13 5 10 95 0.5

20 9 13 4 8 103 0.4

40 7 13 6 12 115 0.6

60 6 12 6 12 127 0.6

80 7 13 6 12 139 0.6

3,00 9 15 6 12 151 0.6

Kelompok :………………………

Nama Nrp Mengetahui,

1. Assiten Lab.Mekanikan tanah

2. 1. Hartini,ST (……………)

3. 2. Lindara Sari ,ST (……………)

4. 3. Budy setyawan (…………..)

5. 4. Hercules (…………..)

LABORATURIUM MEKANIKA TANAHFAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH PALEMBANGZ

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Page 44: LAPORAN MEKATAN KETIK

KELOMPOK 6/MEKANIKA TANAH/UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG