BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin cepat pula perkembangan teknologi di dunia ini, misalnya teknologi komputerisasi, banyak sekali pengguna komputer disemua kalangan masyarakat mulai dari pengguna individu (stand alone) perusahaan kecil bahkan perusahaan yang sudah maju sekali pun. Tetapi mayoritas komputer yang banyak digunakan di kalangan masyarakat adalah sistem komputer individual (stand alone), yaitu sistem komputer yang berdiri sendiri tanpa ada hubungan antar komputer maksudnya tidak berhubungan antara komputer satu dengan komputer yang lain atau dengan internet. Hal ini menyulitkan kita untuk berkomunikasi dengan komputer yang lain, misalnya kita ingin mengambil data dari komputer lain kita harus pergi ke komputer itu, kegiatan tersebut sangatlah merugikan karena jika kita sedang sibuk maka kita akan bisa menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik. Untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi, perkembangan teknologi sekarang ini sudah memperkenalkan kepada kita yaitu sistem komputer jaringan berbasis client – server. Sistem komputer jaringan inilah yang membuat kita cepat menyelesaikan pekerjaan karena dalam sistem tersebut tersedia fasilitas – fasilitas yang dapat memudahkan kita untuk berkomunikasi, misalnya website, FTPsite dan surat elektronik atau yang biasa kita sebut dengan Email. Web site saat ini adalah termasuk media komunikasi yang sangat populer karena disamping tidak menggunakan tenaga yang banyak dan juga memakan biaya yang relatif tidak mahal, karena kita tinggal menyiapkan sebuah PC yang dikoneksi ke internet dan kita bisa browsing ke website – website yang kita inginkan, selain itu website juga dapat digunakan untuk mempromosikan suatu produk, perusahaan, lembaga atau institusi. Webserver juga dikenal dengan nama HTTP Server. Salah satu aplikasi HTTP server yang terkenal dan terbaik saat ini adalah Apache HTTP server karena kehandalannya kecepatannya dan open source. FTPsite atau yang biasa kita sebut dengan File Transfer Protokol, dalam hal ini kita dapat sharing data dari komputer satu ke komputer lainnya atau dari komputer server ke komputer client. Contoh program yang biasa digunakan untuk FTP server adalah proftpd, vsftpd dll, disini nanti kita akan membahas tentang protpd.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin hari semakin cepat pula perkembangan teknologi di dunia ini, misalnya
teknologi komputerisasi, banyak sekali pengguna komputer disemua kalangan masyarakat
mulai dari pengguna individu (stand alone) perusahaan kecil bahkan perusahaan yang
sudah maju sekali pun. Tetapi mayoritas komputer yang banyak digunakan di kalangan
masyarakat adalah sistem komputer individual (stand alone), yaitu sistem komputer yang
berdiri sendiri tanpa ada hubungan antar komputer maksudnya tidak berhubungan antara
komputer satu dengan komputer yang lain atau dengan internet. Hal ini menyulitkan kita
untuk berkomunikasi dengan komputer yang lain, misalnya kita ingin mengambil data
dari komputer lain kita harus pergi ke komputer itu, kegiatan tersebut sangatlah
merugikan karena jika kita sedang sibuk maka kita akan bisa menyelesaikan pekerjaan
kita dengan baik.
Untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi, perkembangan teknologi
sekarang ini sudah memperkenalkan kepada kita yaitu sistem komputer jaringan berbasis
client – server. Sistem komputer jaringan inilah yang membuat kita cepat menyelesaikan
pekerjaan karena dalam sistem tersebut tersedia fasilitas – fasilitas yang dapat
memudahkan kita untuk berkomunikasi, misalnya website, FTPsite dan surat elektronik
atau yang biasa kita sebut dengan Email.
Web site saat ini adalah termasuk media komunikasi yang sangat populer karena
disamping tidak menggunakan tenaga yang banyak dan juga memakan biaya yang relatif
tidak mahal, karena kita tinggal menyiapkan sebuah PC yang dikoneksi ke internet dan
kita bisa browsing ke website – website yang kita inginkan, selain itu website juga dapat
digunakan untuk mempromosikan suatu produk, perusahaan, lembaga atau institusi.
Webserver juga dikenal dengan nama HTTP Server. Salah satu aplikasi HTTP server
yang terkenal dan terbaik saat ini adalah Apache HTTP server karena kehandalannya
kecepatannya dan open source.
FTPsite atau yang biasa kita sebut dengan File Transfer Protokol, dalam hal ini
kita dapat sharing data dari komputer satu ke komputer lainnya atau dari komputer server
ke komputer client. Contoh program yang biasa digunakan untuk FTP server adalah
proftpd, vsftpd dll, disini nanti kita akan membahas tentang protpd.
Email atau surat elektronik ini menjadi alat komunikasi yang sangat banyak
digunakan dikarenakan memberikan banyak keuntungan baik dari segi biaya maupun
tenaga. Misalkan kita mengirim surat secara konvensional, mulai dari membuatnya
sampai terkirim ke alamat tujuan mamakan waktu yang cukup lama dan biaya yang
sangat mahal apabila tujuannya jauh, sedangkan apabila kita menggunakan email jarak
dan waktu sudah tidak menjadi kendala lagi.. Aplikasi untuk mail server yang sering
sekali digunakan di linux adalah Postfix MTA, selain postfix aplikasi email lainnya
seperti qmail, kedua aplikasi ini sangat menggunakan keamanan dan modularitas, tetapi
meskipun begitu kebanyakan orang menganggap postfix jauh lebih cepat dari qmail,
selain kedua aplikasi tersebut ada juga aplikasi email lainnya seperti sendmail.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dibuatnya laporan ini yaitu :
Merupakan salah satu syarat untuk dapat melaksanakan Uji
Kompetensi.
Merupakan salah satu syarat kelulusan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dibuatnya laporan ini adalah :
Agar pembaca dapat mengetahui maksud dari pembuatan laporan
ini.
Agar pembaca tahu bagaimana cara untuk mensetting jaringan.
Agar pembaca dapat memehami guna dan cara membangun Web
Server, FTP Server dan Mail Server dengan Linux Mandrake 9.2
dalam (LAN) Local Area Network
Agar pembaca dapat mempergunakan fasilitas yang ada pada
Jaringan Web Server, FTP Server dan Mail Server dengan Linux
Mandrake 9.2 pada (LAN) Local Area Network
BAB II
PROSES PRODUKSI/JASA
2.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanan
Kegiatan pembuatan jaringan komputer berbasis client – server dengan sistem
operasi linux Mandrake 9.2 ini dilaksanakan di Lab Technical Support SMK Negeri 1
Purwosari. Pelaksanaan dimulai pada bulan Desember. Berikut adalah jadual proses
pengerjaan Tugas Akhir.
Tabel 1. Jadual waktu dan tempat pelaksanaan proses pengerjaan proyek tugas
akhir
No Kegiatan
Statistik Kegiatan
Oktober Nopember Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengerjaan proposal
dan konsultasi
2 Proses Produk/Jasa
3 Pengerjaan laporan
4 Presentasi/Verifikasi
5 Ujian Semester ganjil
2.2 Alat dan Bahan
Tabel 2. Nama Alat Dan Bahan
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Pemilik
1. Komputer Server
Processor
Mainboard
Harddisk
CD ROM
Floppy Disk
Memory (RAM)
Casing
Power Supply
LAN Card
VGA
Monitor
Keyboard
Mouse
Intel Pentium IV LGA 775 2,66 GHz
Motherboard PC CHIPS P21G + CD Driver
Maxtor 40 GB
Samsung 52 X Max
Panasonic 3.5 “
Visipro DDR 256 MB
ATX Full Tower
Simbadda 350 Watt
VIA Rhine II 10/100 Fast Ethernet LAN Single Chip 100 Base-TX or 10 Base-T (On board)
32 MB (On Board)
Samsung Syncmaster 591S 15 “
Multimedia PS/2
Optical mouse PS/2
1 buah Sekolah
2. Komputer Client
Processor
Mainboard
Harddisk
CD ROM
Floppy Disk
Memory (RAM)
Casing
Power Supply
LAN Card
VGA
Monitor
Keyboard
Mouse
Intel Pentium IV LGA 775 2,66 GHz
Motherboard PC CHIPS P21G + CD Driver
Maxtor 40 GB
Samsung 52 X Max
Panasonic 3.5 “
Visipro DDR 256 MB
ATX Full Tower
Simbadda 350 Watt
VIA Rhine II 10/100 Fast Ethernet LAN Single Chip 100 Base-TX or 10 Base-T (On board)
32 MB (On Board)
Samsung Syncmaster 591S 15 “
Multimedia PS/2
Optical mouse PS/2
1 buah Sekolah
2. Switch 24 port 1 buah Sekolah
3. Stabilizer Min 500 Watt 1 buah Sekolah
4. Microsoft Windows XP
CD InstallerMicrosoft Production 1 Buah
5. CD Installer Linux Mandrake 9.2
Linux 3 Buah
6. Kabel UTP UTP 3 Meter
7. Konektor RJ-45 RJ-45 8 pin 6 Buah
No Nama Bahan Spesifikasi Jumlah Pemilik
1. Tool Set
Tang Crimping
Obeng Plus (+)
Obeng Minus (-)
RJ 45
Ukuran screw PC
Ukuran screw PC
1 buah
1 buah
1 buah
Sekolah
Sekolah
Sekolah
2. Kabel Tester RJ 45 1 buah Sekolah
2.3 Gambar Kerja
2.4 Proses Pengerjaan
2.4.1 Pengenalan Hardware Dan Teknik Perakitan Komputer
A. Mengenal Komponen-Komponen dalam Komputer
Sebelum Anda memulai merakit komputer, sebaiknya Anda mengenal
komponen-komponen dalam sistem komputer terlebih dulu. Komponen-
komponen tersebut antara lain :
1. Mother Board
Mother Board banyak macam dan tipenya, juga banyak mereknya. Masing-
masing tipe dan merek mempunyai spesifikasi sendiri-sendiri.
Sebagaimana arti leksikal dari kata 'mother' yang berarti 'ibu' dan juga kata
'main' yang berarti 'utama', motherboard yang secara fisik berupa papan sirkuit
(circuit board) merupakan salah satu dari komponen utama dalam
membangun/merakit sebuah komputer. Pada motherboard terdapat slot-slot atau
konektor-konektor untuk menghubungkan perangkat-perangkat lainnya seperti
CPU, video card, sound card, hard drive dan perangkat lainnya.
Jika kita mengumpamakan CPU sebagai 'otak' dari sebuah komputer, maka
motherboard dapat diumpamakan sebagai susunan syarafnya. Jika anda
menginginkan 'otak' dari sebuah komputer untuk bekerja secara cepat, anda juga
tentunya akan menginginkan bahwa setiap perangkat dalam komputer anda untuk
berkomunikasi secara cepat pula. Dapat disimpulkan bahwa setelah CPU,
motherboard merupakan bagian yang terpenting dalam membangun sebuah
komputer.
Salah satu contoh gambar Motherboard terlihat dibawah ini.
Motherboard
2. CPU / Processor
CPU (Central Processing Unit) atau sering juga disebut sebagai processor
merupakan komponen yang merupakan kontrol dalam memproses semua
instruksi yang akan dijalankan oleh sebuah komputer. Kita bisa mengasumsikan
CPU sebagai 'otak' dari sebuah komputer. CPU-lah yang memikirkan segalanya.
Kecepatan dari sebuah komputer didasarkan pada kecepatan CPU-nya, dimana
kecepatan CPU ini diberikan dalam satuan MHz (megahertz) dan GHz
(Gigahertz).
Bentuk nyata dari Processor seperti gambar dibawah ini.
Prosesor
3. Memory
Memory (RAM) merupakan media penyimpanan data, program dan
perintah-perintah yang terakhir digunakan sehingga semakin besar memory
semakin banyak ruang kosong untuk menyimpan data atau perintah terakhir,
dengan itu semakin cepat pula akses yang dilakukan. Memori dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
a. ROM ( Read Only memory)
Memory ini memiliki karakterisrik yang sesuai dengan namanya
yaitu data yang terkandung didalamnya tidak dapat diubah-ubah lagi dan
hanya dapat dibaca saja. Data di ROM ini dipergunakan untuk identitas
komputer itu sendiri. Hal ini terdapat pada BIOS (Basic Input Output
System). ROM dibedakan menjadi 3, yaitu :
PROM (Programmable ROM)
ROM ini memberikan kesempatan kepada pemakai untuk
mengubah data yang tersimpan secara default. Sebuah alat yang
bernama PROM Programmer bertugas membakar (Burning-in) sel
memory yang terdapat dalam chip ini. Setelah melalui proses
burning, maka PROM tidak dapat diubah-ubah lagi.
DDR SD
EPROM (Eraseable Programmable ROM)
Chip ini adalah perkembangan dari PROM, hanya saja
EPROM ini dapat dihapus isinya terlebih dahulu dengan
menggunakan sinar ultraviolet dan diprogram ulang secara electric.
EEPROM (Electrically Eraseable Programmable ROM)
Chip ini tidak jauh berbeda dengan EPROM, tetapi EEPROM
datanya dihapus dengan pulsa listrik (Electrical Pulses) tanpa
menggunakan sinar ultraviolet
b. RAM (Random Acces Memory)
Karakteristik dari RAM adalah dalam pengaksesan data yang
tersimpan dalam memory dilakukan secara acak (Random) bukan dengan
cara terurut (Sequencial). Ada bebrapa jenis RAM yaitu : SDRAM,
DDRAM, EDORAM, RDRAM, dll.
4. VGA Card (Video Graphic Adapter)
VGA Card adalah sebuah komponen hardware yang berbentuk kartu
elektronik yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan monitor
sehingga dapat menampilkan apa yang sedang dikerjakan oleh komputer.
Namun kini VGA Card tidak saja hanya berfungsi untuk menampilkan hasil
kerja pada layar monitor, bahkan fungsinya telah dikembangkan lagi untuk
menghasilkan tampilan 3 dimensi (3D) yang sangat baik untuk game. Ada juga
VGA Card yang sudah dikemas dalam motherboard yang disebut dengan VGA
Onboard.
S3 Trio 3D/2X VGA Onboard
5. Monitor
Monitor berfungsi sebagai layar tempat menampilkan hal-hal yang anda
kerjakan di komputer anda. Monitor dapat dijalankan pada resolusi yang
berbeda-beda dan juga refresh rate yang berbeda-beda. Resolusi adalah ukuran
dari tampilan monitor dalam bentuk perkalian, yaitu jumlah pixel horizontal
dikali dengan jumlah pixel vertikal. Contoh yang paling sering digunakan
adalah monitor dengan resolusi 1024 x 768. Semakin besar angka-angka dalam
resolusi akan semakin kecil pixel yang digunakan dan semakin meningkatkan
ketelitian gambar yang ditampilkan. Refresh rate merupakan angka yang
menunjukkan seberapa cepat monitor me-refresh (menggambar ulang) gambar
yang ditampilkan di layar. Semakin tinggi refresh rate, akan semakin halus
gambar terlihat dan akan semakin nyaman untuk mata manusia.
6. Keyboard dan mouse
Keyboard adalah sebuah komponen input yang menggunakan tombol-
tombol huruf, angka dan karakter-karakter lainnya dan mouse merupakan
salah satu jenis komponen input yang bekerja dengan menggerakkan kursor
ketempat yang diinginkan. Dengan adanya mouse akan lebih mudah dan
cepat untuk memilih file atau menu yang diinginkan.
Gambar Keyboard dan Mouse
7. CD/DVD ROM Drive
CD-ROM Drive adalah keharusan untuk program-program saat ini.
Sebuah CD-ROM dapat menyimpan data hingga 720 MB, dan biasanya dipakai
sebagai cd instalasi program atau games. CD-ROM burner/writer digunakan
Tampak dari depan Tampak dari belakang Tampak dari samping
agar pengguna dapat membuat CD audio atau data mereka sendiri. Gambar dari
CD-ROM seperti terlihat dibawah ini.
Gambar CD ROM
8. Floppy Disk Drive
Floppy Disk Drive adalah suatu alat untuk membaca Diskette, ini sangat
diperlukan untuk mempersiapkan komputer sebelum di Install program.
Digunakan misalnya untuk Start Up, meng-install driver, format Hard Disk dan
untuk Partisi Hard Disk. Gambarnya seperti terlihat dibawah ini.
Gambar Floppy Disk Drive
9. Hard Disk
Hard Disk adalah sebuah media untuk menyimpan data atau Program.
Sekarang ini hard disk sudah menjadi suatu keharusan untuk sebuah komputer.
Semakin besar kapasitas Hard Disk, akan semakin banyak pula data atau
program yang dapat disimpan. Kapasitas Hard Disk yang ada sekarang ini
adalah 10 GB, 20 GB, 40 GB, bahkan ada yang 80 GB. GB singkatan dari
Gega Byte. Gambar contoh Hard Disk seperti terlihat dibawah ini.
Gambar Harddisk
10. Kabel Data
a. IDE 1
b. IDE 2
c. Floppy disk
Gambar Kabel Data
11. Sound Card
Adalah sebuah Card atau rangkaian yang ditambahkan kedalam
komputer yang berguna untuk mengolah dan mengeluarkan suara. Dengan
Sound Card ini komputer akan menjadi Multi Media dan akan terlihat lebih
hidup. Ada juga Sound Card yang sudah dikemas dalam motherboard yang
disebut dengan Sound Card .
12. Casing
Merupakan media yang berfungsi untuk menempatkan peralatan/
komponen komputer. Beberapa bentuk casing antara lain: standart, desktop,
slim desktop, mini/middle tower, dan lain-lain.
Gambar casing
Sound card PCI Sound card on board
Gambar Switch
PCI Ethernet Card
13. Switch
Switch adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan
menghubungkan beberapa node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan.
Pada jaringan yang umum salah satu port menghubungkan Switch tersebut ke
komputer server sedangkan port yang lainnya digunakan untuk
menghubungkan komputer client yang sudah memiliki NIC untuk membentuk
jaringan.
14. NIC (Network Interface Card)
NIC atau disebut juga dengan Ethernet merupakan komponen hardware
yang berbentuk kartu elektronik yang akan terpasang pada setiap komputer
yang akan dihubungkan kesuatu jaringan. NIC berfungsi untuk
menghubungkan kabel UTP ke HUB sehingga memungkinkan komputer untuk
dapat saling berhubungan. Kini NIC tidak hanya berbentuk kartu elektronik
tetapi juga ada yang sudah dikemas dalam satu produk dengan motherboard
atau yang lebih dikenal dengan Ethernet Onboard.
15. Kabel UTP (Unshielded Twister Pair)
Kabel UTP adalah kabel yang digunakan sebagai saluran komunikasi
yang tidak memiliki selang pembungkus (Unshielded). Untuk koneksi kabel
ini menggunakan konektor bertipe RJ-11 dan konektor RJ-45.
Gambar Kabel UTP
Ethernet Onboard
Gambar Konektor RJ - 45
16. Konektor
Konektor adalah benda yang digunakan untuk mengubungkan kabel
UTP dengan NIC ataupun dengan Switch. Dalam hal ini menggunakan
konektor RJ-45 karena sesuai dengan bentuk port pada NIC.
B. Perakitan CPU
1. Tips Perakitan
Sebelum Merakit sebuah PC, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan,
diantaranya adalah :
1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan
keringat akan jatuh keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui,
lalu saat kita menyalakan power supply maka terjadilah hubungan
pendek(short contact)dan rusaklah hasil rakitan kita.
2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki pin prosesor yang ada
termasuk chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang
dimiliki tubuh kita akan merusak komponen tersebut. Untuk mencegah
hal ini kita harus meng-ground-kan tubuh kita dengan cara memegang
casing saat power telah dihidupkan, atau dengan memakai gelang anti
statis.
3. Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru
power supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power
supply hidup akan merusak komponen yang akan dipasang dan juga hasil
rakitan kita.
4. Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan sebelum
memulai perakitan, agar seluruh kegiatan tidak terhambat pada
kemungkinan kurangnya peralatan yang ada.
2. Langkah-langkah perakitan.
1. Letakkan motherboard pada tempat yang datar atau diatas casing pada
tempat yang aman. Meletakkan motherboard pada tempat yang tidak rata
akan mengakibatkan kerusakan pada motherboard apabila dilakukan
pemasangan komponen
Gambar Motherboard
2. Pasang processor pada Motherboard. Pemasangan di luar casing
dimaksudkan untuk memudahkan anda dalam pemasangan tersebut.
Pasang pengait processor terlabih dahulu pada motherboard sebelum
memasang processor. Perhatikan gambar di bawah.
Gambar Pemasangan Processor LGA
Pemasangan processor disesuaikan dengan jenis processor dan
motherboard yang akan digunakan. Pada gambar di atas, processor
yang digunakan adalah Intel Pentium IV LGA 775 2,66 GHz .
3. Pasang SIMM RAM pada tempat yang tersedia pada motherboard
Gambar Posisi Pemasangan SIMM RAM
Pemasangan SIMM RAM pada slotnya harus mengikuti aturan yang
telah ditentukan, yaitu :
- Aturan praktis yaitu aturan yang menjelaskan bagaimana tata cara
memasangkan SIMM ketempatnya. Kesalahan ini dapat membuat
kerusakan pada motherboard.
- Aturan teknis yaitu aturan yang menjelaskan susunan tata letak
SIMM dalam hubungannya dengan pendeteksian terhadap
keberadaan dan kapasitas SIMM.
Pada slot memori, terdapat dua buah pengunci yang berfungsi untuk
mengunci posisi memori.
Untuk memasang memori, masukkan memori ke dalam slot memori dan
tekan sehingga kedua pengunci mengunci memori tersebut, seperti pada
gambar berikut.
`
Gambar Posisi pemasangan memori
4. Siapkan casing untuk pemasangan motherboard. Lepaskan penutup
samping casing (sebelah kanan) untuk memasang komponen yang lain.
Gambar Casing
5. Pasang Floppy disk, perhatikan tata letak pemasangan. Sesuaikan dengan
posisi dari casing.
6. Pasang baut Floppy, ini bertujuan agar floppy yang telah dipasang tidak
mudah lepas / goyang.
Gambar Pemasangan baut pada FDD
7. Pasang Harddisk pada casing, sesuaikan dengan model casing (biasanya
harddisk dipasang tepat di bawah floppy).
Gambar Memasang Harddisk Drive
8. Pasang baut untuk harddisk (empat buah baut)
Gambar Memasang baut pada harddisk
9. Pasang CDROM Drive pada casing, perhatikan tata letak pemasangan
cdrom sesuaikan dengan model casing yang anda gunakan. Masukkan
Tampak posisi floppy dari depan casing setelah
dipasang.Tampak pemasangan floppy.
cdrom secara perlahan kedalam casing lewat depan casing. Perhatikan
gambar di bawah.
10. Selanjutnya pasang baut untuk cdrom. Pasang sebanyak 4 buah.
Memasang baut pada CDROM
11. Pada casing, terdapat beberapa titik yang berfungsi untuk pemasangan
baut dan sekrup. Pasanglah baut dan sekrup tersebut pada tempatnya,
sesuaikan dengan jenis motherboard yang digunakan.
Posisi pemasangan Baut dan Sekrup
12. Masukkan motherboard pada casing secara perlahan (Pada sebagian
casing, alas casing dapat dilepas sehingga pemasangan motherboard
dapat dilakukan secara lebih mudah
Gambar Pemasangan CDROM
Memasangan mainboard pada casing
Pada saat pemasangan Motherboard, perhatikan bagian belakang
motherboard yang berisi konektor mouse, keyboard, serial dan paralel
port, agar terpasang dengan tepat pada dudukan casing yang ada.
13. Kemudian pasanglah baut yang disediakan pada Motherboard pada
beberapa titik yang sesuai dengan dudukan motherboard.
Gambar Pemasangan Baut
14. Pasang dan kencangkan seluruh baut pada motherboard
15. Pasang konektor Power Supply pada tempatnya di Motherboard
(Perhatikan : Untuk power Supply Type AT, Pasang konektor power
supply dengan kabel berwarna hitam berada di posisi tengah, kesalahan
pemasangan akan mengakibatkan kerusakan berat pada Motherboard)
Gambar Memasang kabel power supply pada mainboard
16. Pasang kabel data Harddisk (HDD) pada port IDE, CD-Rom drive pada
IDE Port dan Floppy Disk Drive(FDD) Pada port FDD pada motherboard
Pemasangan kabel data Harddisk. Perhatikan arah pemasangan kabel (pin 1)
Pemasangan kabel data Floppy. Perhatikan arah pemasangan kabel (pin 1)
Supaya diperhatikan pemasangan pin 1 pada motherboard. Ikuti
petunjuk pada Motherboard atau buku manual masing-masing.
17. Pasang kabel power untuk Harddisk dan Floppy
Gambar Pemasangan Kabel power FDD dan HDD
18. Pasang kabel switch, speaker, hdd LED dan power LED pada
Motherboard. Ikuti petunjuk yang ada pada buku manual masing-masing
Motherboard.
Gambar Pemasangan kabel power dan LED
19. Setelah perakitan selesai dilakukan, maka hasil yang diperoleh akan
seperti dibawah ini
Gambar Mainboard sudah terpasang
20. Atur kabel-kabel data dan power. Setelah selesai tutup kembali casing
anda dan pasanglah baut
Gambar Menutup casing dan membaut casing
21. Pasanglah Keyboard, Mouse, Data Monitor. Power Monitor dan Kabel
Power pada bagian belakang casing sesuai dengan konektor masing-
masing.
Gambar Pemasangan Keyboard, Mouse,
Data Monitor, Power Monitor dan Kabel Power
Usahakan memasang kabel Power setelah seluruh peripheral dan
konektor lain terpasang dengan baik untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada komponen apabila terjadi kesalahan pemasangan.
22. Setelah seluruh komponen telah terpasang dengan baik, lakukan uji
tampil dengan menghidupkan komputer.
Menghidupkan komputer
23. Apabila perakitan telah selesai dan semua telah terpasang, lalu
menghidupkan komputer untuk mengecek apakah semua telah benar,
untuk mengeceknya masuk ke BIOS dengan cara tekan tombol Del atau
tombol menurut petunjuk yang ditampilkan pada saat booting ketika
booting, tampilan BIOS adalah seperti berikut:
Gambar BIOS
2.4.2 Konsep Jaringan Komputer
A. Pendahuluan
Dalam beberapa tahun terakhir ini, teknologi komputer telah
berkembang sangat pesat. Akibat perkembangan teknologi yang sangat pesat
ini, maka teknologi-teknologi menjadi saling terkait. Perbedaan-perbedaan
yang terjadi dalam pengumpulan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan
informasi telah dapat diatasi. Dalam hal ini kemungkinan pengguna dapat
memperoleh informasi secara cepat dan akurat.
Sampai saat ini, teknologi dari jenis Personal Komputer hingga Super
Komputer terus mengalami perkembangan, sehingga meningkatkan kapasitas
dan pengolahan data. Penggabungan antara teknologi komputer dan
komunikasi berpengaruh sekali terhadap bentuk organisasi sistem komputer.
Konsep “Pusat Komputer” dalam sebuah ruangan yang berisi sebuah
komputer besar, tempat dimana semua pemakai mengolah pekerjaannya,
merupakan konsep yang ketinggalan zaman.
Model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi
suatu organisasi telah diganti oleh sekumpulan komputer yang berjumlah
banyak dan terpisah tetapi masih saling berhubungan dalam melaksnakan
tugasnya. Sistem ini disebut sebagai Jaringan Komputer (Computer
Network). Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan
interkoneksi sejumlah komputer. Dua buah komputer dikatakan membentuk
suatu jaringan bila keduanya dapat saling bertukar informasi.
B. Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom (stand alone)
yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol
komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
infromasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti
printer, harddisk dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan
sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai
lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung banyak komputer
ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer yang difungsikan
“pelayan” pengiriman data dan/atau penerimaan data serta mengatur
pengiriman dan penerimaan data di antara komputer-komputer yang
tersambung.
C. Tujuan Membangun Jaringan Komputer
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa
informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim
(transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.
Dalam membangun jaringan komputer memang tidak semudah tujuannya.
Ada beberapa hal yang masih dirasa menjadi kendala. Kendala-kendala itu
antara lain :
1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana
memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien.
2. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar-benar bebas dari masalah
gangguan (noise).
D. Manfaat Jaringan Komputer
Secara umum, jaringan komputer mempunyai beberapa manfaat yang
lebih dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri dan dunia usaha
telah mengakui bahwa akses ke teknologi modern selalu memiliki
keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing yang terbatas dalam bidang
teknologi. Adapun manfaat yang didapat dalam membangun jaringan
komputer adalah sebagai berikut :
Sharing Resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau
peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada
jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari
pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya sangat jauh
sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya
tanpa mengalami kesulitan. Jadi dengan adanya sharing resources ini
dapat menekan biaya pembelian peripheral atau software karena adanya
peningkatan sumber daya tersebut.
Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya kemunikasi antar
pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau
informasi yang penting lainnya. Dengan menggunakan jaringan
komputer, dua orang atau lebih yang jaraknya sangat jauh akan lebih
mudah bekerja sama. Misalkan ada dua orang pegawai di suatu
perusahaan yang tempat tinggalnya berjauhan, mereka tetap bisa bekerja
sama dalam pembuatan laporan. Pada saat seorang pegawai membuat
suatu perubahan di sebuah dokumen on-line, pegawai lainnya dapat
mengetahui perubahan tersebut dengan segera, tidak perlu menunggu
datangnya surat.
Perubahan yang cepat inilah yang mengakibatkan kerja sama
dikelompok-kelompok kerja yang sangat jauh menjadi sangat mudah.
Dalam hal ini sistem penjadwalan, pemantauan kerja dan lainnya dapat
membuat tim bekerja dengan lebih efektif.
Integrasi Data
Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan
pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu
komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh
sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan
demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah
informasi setiap saat.
Pengembangan dan Pemeliharaan
Dengan adanya jaringan komputer ini, maka pengembangan
peralatan dapat dilakukan dengan meudah dan menghemat biaya,
misalnya untuk meningkatkan kualitas dari dot matrix printer ke laser
printer, maka diperlukan membeli laser printer sejumlah komputer yang
ada tetapi cukup satu buah karena printer tersebut dapat digunakan secara
bersama-sama. Jaringan komputer juga bisa memudahkan pemakai dalam
merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan
perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan
perhatian pada harddisk yang ada dikomputer pusat.
Keamanan Data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data.
Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses
para pemakai dan pasword, serta teknik perlindungan terhadap harddisk
sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama,
pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang
tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena
setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh
setiap pemakai.
2.4.3 Pengenalan LAN
A. Pendahuluan
Tujuan dari LAN adalah untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstasiun dalam suatu perusahaan yang menggunakan
peralatan secara bersama-sama dan saling bertukar informasi. Biasanya
jaringan ini dimiliki oleh perusahaan tanpa menggunakan fasilitas dari
perusahaan telekomunikasi umum. LAN berdasarkan jenis jaringannya dapat
dibedakan menjadi 2 hal yaitu : jarak dan topologi.
B. Jarak
Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan simpul yang berbeda di
daerah yang tidak terlalu jauh seperti dalam suatu bangunan atau suatu
gedung dengan radius maksimum 10 kilometer. Selain itu, pada jaringan ini,
kecepatan pengiriman data relatif tinggi yaitu 10 sampai 100 Mbps dengan
delay yang rendah dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil.
C. Topologi
Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara
bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi phisic
menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan sedangakan topologi
logika menguraikan perilaku komputer pada jaringan dari sudut pandang
operator, dalam hal ini pengiriman datanya.
Adapun topologi fisik meliputi :
File Server
Workstation
Workstation
Workstation
Workstation
Terminator Terminator
Topologi Bus
Lay out ini termasuk layout umum. Satu kabel utama
menghubungkan tipa simpul ke saluran tunggal komputer yang
mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan
ke dua simpul lainnya, kecuali komputer di salah satu ujung kabel, yang
masing-masing hanya terhubung kesatu simpul lainnya. Topologi ini
sering dijumpai pada sistem client/server, di mana salah satu komputer
pada jaringan tersebut difungsikan sebagai file server, yang berarti bahwa
komputer tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan
biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi (lihat gambar 1),
dengan kata lain, pada jenis ini semua terminal terhubung ke jalur
komunikasi. Informasi yang akan dikirim akan melewati semua terminal
pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi
yang dikirim sesuai dengan alamat yang dilewati, maka data atau
informasi tersebut akan diterima dan diproses. Jika alamat tersebut tidak
sesuai, maka informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang
dilewati.
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi.
Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision.
Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel
putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Gambar Topologi Bus
Workstation WorkstationWorkstation
WorkstationWorkstationFile Server
Topologi Ring
Topologi ini mirip dengan topologi bus, tetapi terminal yang
berada di ujung saling dihubungkan, sehingga menyerupai sebuah
lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh diperiksa alamatnya oelh
terminalyang dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi dilewatkan
sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminal dalam jaringan
saling tergantung, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal
maka seluruh jaringan akan terganggu. Lihat gambar 2 dibawah ini.
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
Lingkaran tertutup yang berisi node-node
Sederhana dalam layout
Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan
terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga
memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection
yang lebih sederhana
Problem: sama dengan topologi bus
Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan
direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti
topologi star
Gambar Topologi Ring
Topologi Star
Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai
pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-
terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari satu terminal
ke terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat menyediakan
jalur komunikasi khusus untuk dua terminal yang akan berkomunikasi.
Workstation WorkstationWorkstation
Workstation
Central node(consentrator)
File Server
Dengan kata lain semua kontrol dipusatkan pada satu komputer yang
dinamakan stasiun primer dan komputer lainnya dinamakan stasiun
sekunder. Setelah hubungan jaringan dimulai, setiap stasiun sekunder
dapat sewaktu-waktu menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa
menuggu perintah dari stasiun primer.
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic
data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node
Keunggulan : jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak
terganggu
Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya
menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.
Gambar Topologi Star
D. Analisis Pemilihan Topologi
Pada saat pemilihan topolgi jaringan, cukup banyak pertimbangkan
yang harus di ambil tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu
mendapat pertimbangan adalah sebagai berikut :
a. Biaya, sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
b. Kecepatan, sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam
sistem.
c. Lingkungan, adalah faktor-faktor lingkungan (misal: listrik) yang
berpengaruh pada jenis perangkat keras yang digunakan.
d. Ukuran, sampai seberapa besar jaringan. Apakah jaringan memerlukan
file server atau sejunlah server khusus.
e. Konektivitas, apakah pemakai yang lain (misalkan petugas lapangan
yang menggunakan komputer laptop perlu mengakses jaringan dari
berbagai lokasi.
Selain faktor-faktor diatas, perlu diperhatikan keuntungan dan kerugian dari
jenis topologi yang ada. Keuntungan dan kerugian dari masing-masing
topologi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 3.Keuntungan dan Kerugian Masing-Masing Topologi
Topologi Keuntungan KerugianBUS Hemat kabel.
Layout kabel sederhana. Mudah dikembangkan. Tidak butuh kendali pusat. Penambahan atau pengurangan
terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil. Kepadatan lalu lintas tinggi. Keamanan data kurang
terjamin. Kecepatan akan menurun bila
jumlah pemakai bertambah. Diperlukan repeater untuk jarak
jauh.RING Hemat kabel.
Tidak perlu penanganan bundel kabel khusus. Dapat melayani lalu lintas data
yang padat.
Peka kesalahan. Pengembangan jaringan lebih
kaku kerusakan pada media pengirim / terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan. Lambat, karena pengiriman
menunggu giliran token.STAR Paling flesibel karena
pemasangan kabel mudah. Penambahan atau pengurangan
stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain Kontrol terpusat karena : Memudahkan dalam deteksi dan
Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq. Artinya server ini
menggunakan domain .net yang berjalan pada server 192.168.10.24.
Setelah seluruh konfigurasi telah diuat, maka untuk menjalankan konfigurasi
yang baru tersebut restart layanan jaringan menggunakan perintah :
# service network restart
atau
# etc/rc.d/init.d/network restart
maka akan muncul :
Shutting down interface eth0: [ OK ]Shutting down loopback interface: [ OK ]Setting network parameters: [ OK ]Bringing up loopback interface: [ OK ]Bringing up interface eth0: [ OK ]
Jika tidak muncul kesalahan (yang ditandai dengan keterangan ok pada
setiap tahap restart), berarti langkah selanjutnya adalah menguji kartu jaringan
dengan perintah :
# ifconfig (yaitu untuk mengetahui secara jelas alamat IP)
Dengan perintah ini maka muncul :
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:02:44:2C:50:03inet addr:192.168.10.24 Bcast:192.168.10.255 Mask:255.255.255.0
# ping 192.168.10.24 (yaitu untuk menguji alamat IP apakah sudah dapat
digunakan dalam jaringan).
Jika tidak ada yang FAILED dalam merestart Network, maka kartu jaringan
telah bekerja dengan baik.
B. Konfigurasi Domain Name System (DNS) Server
1. Pendahuluan dan Konsep DNS Server
Domain Name System (DNS) server adalah suatu sistem dimana suatu alamat
IP akan dipetakan ke dalam bentuk nama dan sebaliknya sehingga memudahkan
proses komunikasi di internet.
Berikut ini akan dijelaskan proses penampilan gambar atau isi sebuah website
http://www.google.co.id. Perjalanan yang ditempuh untuk menerjemahkan IP secara
umum dapat dijelaskan seperti berikut :
1. Browser diarahkan ke situs http://www.google.co.id.
2. DNS server mencari data mengenai www.google.co.id dengan cara
menghubungi DNS server tertinggi yaitu . (dot) atau root server.
3. DNS root server menghubungi DNS server id (Top Level Domain/TLD).
4. DNS server id menghubungi DNS server co (Second Level Domain/SLD).
5. DNS server co menghubungi DNS server google.co.id.
6. DNS server yahoo.com mengenali subdomain www.google.co.id dan berhasil
menerjemahkan situs www.google.co.id ke IP 202.148.6.7.
7. IP tersebut dikirimkan kembali ke DNS server kemudian diberikan ke browser.
8. Browser mengarahkan langsung langsung ke IP 202.148.6.7 untuk
menghubungi web server http://www.google.co.id pada IP tersebut.
9. Maka gambar web akan muncul di browser.
Penelusuran Pohon DNS
2. Instalasi dan Konfigurasi BIND Sebagai DNS Server
Berkeley Internet Name Domain (BIND) adalah nama program server DNS
yang umum digunakan di internet. Konfigurasi BIND cukup sederhana dan hanya
terdiri dari dua kelompok file saja, yaitu file konfigurasi dan file master. File
konfigurasi berisi konfigurasi dasar dan daftar nama-nama zona yang dikelola dan
TLD
SLD
.com .net .org .id .de .nl .usa
root
.google
.co
.www .ftp .mail
.ac .or .net .go .sch .web
file master berisi informasi zona yang bersangkutan. Semua domain akan diatur
dalam file zona.
BIND akan otomatis terinstall pada saat melakukan instalasi Linux Mandrake
9.2 sebelumnya. Jika belum terinstall lakukan langkah langkah berikut :
a. Klik logo configuration packaging install software.
Gambar Install Software
b. Lakukan pencarian pada layanan search in names dengan kata kunci bind lalu
pilih seluruh service BIND. Kemudian klik install. Pada saat proses install
berlangsung komputer akan meminta CD installer dari Linux Mandrake 9.2.
Gambar Install BIND
c. Setelah terinstall, lakukan pengeditan pada file konfigurasi di /etc/named.conf
dengan perintah # vi /etc/named.conf. Sehingga file tersebut berubah
menjadi :
// generated by named-bootconf.pl// secret must be the same as in /etc/rndc.confkey "key" { algorithm hmac-md5; secret"c3Ryb25nIGVub3VnaCBmb3IgYSBtYW4gYnV0IG1hZGUgZm9yIGEgd29tYW4K";};controls {
@Shortcut yang menyatakan nama domain yang bersesuaian dengan zona ini.
IN Kata kunci protokol INTERNETSOA Nama record SOAns.ictcenter.net Nama Server yang menangani domain ini
admin.ictcenter.netKontak administratif berupa email ubaidistrator, dalam hal [email protected]
serialNomor urut yang dibangkitkan setiap kali ada perubahan konfigurasi
refreshInterval yang digunakan Secondary Server untuk mengontak Primary Server
retryWaktu tunggu yang digunakan oleh Secondary Server bila Primary Server down atau crash
expire Masa berlaku zona untuk Secondary Server tanpa harus melakukan refresh pada Primary Server jika down
minimumNilai default untuk masa berlaku data yang disimpan dalam cache
Di dalam BIND, semua waktu untuk serial, refresh, retry, expire
dan minimum diacu dalam satuan detik. Namun dapat dilakukan konversi
ke satuan waktu lain, seperti diperlihatkan tabel berikut :
Detik Waktu Lain Keterangan60 1M 1 Menit1800 30M 30 Menit3600 1H 1 Jam10800 3H 3 Jam21600 6H 6 Jam43200 12H 12 jam86400 1D 1 Hari259200 3D 3 Hari604800 1W 1 Minggu31536000 365D 365 Hari
2. NS, menyatakan Name Server yang berlaku.
@ IN NS ns.ictcenter.net.
3. A, menyatakan Address Internet atau alamat IP dari mesin yang ditangani
oleh DNS ini proses penerjemahan namanya.
ns IN A 192.168.10.24
4. CNAME, menyatakan nama Alias (Canonical Name). Contoh berikut ini
menyatakan bahwa mail adalah nama alias dari ns.ictcenter.net.
mail IN CNAME ns.ictcenter.net.
5. MX, menyatakan Mail Exchanger, digunakan untuk menunjuk mail
server yang menangani email domain atau subdomain ini.
IN MX 10 mail.ictcenter.net.
f. Langkah selanjutnya adalah membuat file zona reverse yaitu dengan
menjalankan perintah # vi /var/named/db.192.168.10.24 yang
akan membuat file baru di direktori /etc/named. Isi dari file ini adalah
sebagai berikut :
@ IN SOA ns.ictcenter.net. root.localhost.( 200022700 ; Serial 28800 ; Refresh 14400 ; Retry 3600000 ; Expire 86400 ) ; MinimumIN NS ns.ictcenter.net.
24 IN PTR ns.ictcenter.net.24 IN PTR www.ictcenter.net.24 IN PTR ftp.ictcenter.net.24 IN PTR mail.ictcenter.net.24 IN PTR ubaid.ictcenter.net.
Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq. Pada dasarnya
record-record pada zona ini tidak jauh berbeda dengan record pada zona forward
hanya saja terdapat record untuk PTR yang menyatakan pointer yaitu pemetaan
bahwa IP 192.168.10.24 dipetakan ke nama domain ictcenter.net.
g. Setelah semua file zona dibuat, maka langkah selanjutnya adalah menjalankan
DNS server melalui service named caranya dengan menjalankan perintah :
# service named restart
atau # /etc/rc.d/init.d/named restart
maka akan muncul :
Stopping named: [ OK ]Starting named: [ OK ]
h. Jika telah muncul status ok pada saat me-restart service named berarti
konfigurasi DNS yang baru sudah berjalan. Namun, jika muncul status failed
atau gagal berarti masih terdapat kekeliruan dalam mengkonfigurasi DNS.
3. Pengujian DNS Server
Untuk menguji server DNS yang telah dikonfigurasi apakah sudah dapat
dijalankan atau sudah tepat, maka digunakan tool nslookup untuk mengetahuinya.
Pengujian harus dilakukan pada zona forward dan zona reverse.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Jalankan perintah # nslookup www.ictcenter.net untuk menguji zona
forward untuk host www, maka akan muncul :
[root@ubaid / ]# nslookup www.ictcenter.netNote : nslookup is deprecate and may be removed from future releases. Consider using the ‘dig’ or ’host’ programs instead. Run nslookup with the ‘-sil[ent]’ option to prevent this message from appearing.> www.ictcenter.netServer : 192.168.10.24Address : 192.168.10.24#53
www.ictcenter.net canonical name = ns.ictcenter.net
Name : ns.ictcenter.netAddress : 192.168.10.24[root@ubaid / ]#
Jika muncul seperti dengan yang di atas, maka host www yang bekerja
di domain ictcenter.net sudah berjalan dengan baik. Untuk semua host seperti:
mail, ftp dan admin langkahnya hampir sama. Untuk lebih memastikan lagi
gunakan perintah ping. Bila terlihat seperti di bawah ini berarti sudah bekerja
dengan baik.
[root@ubaid / ]# ping www.ictcenter.netping -c 5 -s 56 -i 1 ns.ictcenter.net 2>&1PING ns.ictcenter.net (192.168.10.24) 56(84) bytes of data.64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.020 ms64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=2 ttl=64 time=0.029 ms64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=3 ttl=64 time=0.029 ms64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=4 ttl=64 time=0.028 ms64 bytes from ubaid (192.168.10.24): icmp_seq=5 ttl=64 time=0.029 ms
2. Jalankan perintah # nslookup 192.168.10.24 untuk menguji zona
reverse,. maka akan muncul :
[root@ubaid / ]# nslookup 192.168.10.24Note : nslookup is deprecate and may be removed from future releases. Consider using the ‘dig’ or ’host’ programs instead. Run nslookup with the ‘-sil[ent]’ option to prevent this message from appearing.> 192.168.10.24Server : 192.168.10.24Address : 192.168.10.24#53
31.10.168.192.in-addr.arpa name = ns.ictcenter.net[root@ubaid / ]#
Jika muncul seperti di atas, maka zona reverse yang telah dibuat sudah
berjalan dengan baik.
C. Konfigurasi Web Server
1. Pendahuluan Web Server
Web server adalah suatu layanan pengolahan dan penyimpanan suatu situs
web yang telah di-upload ke komputer server sehingga komputer client akan dapat
mem-browse-nya untuk mencari informasi dan menggunakan layanan web tersebut.
Dengan adanya web server, suatu situs web dapat diakses dengan
menggunakan browser tertentu sehingga situs web tersebut dapat ditampilkan di
browser.
Apache 2 sebagai server HTTP atau web merupakan software untuk
pengelolaan dan pembangunan web server. Program ini merupakan program web
server yang paling populer di dunia internet. Linux Mandrake 9.2 menyertakan
program ini pada installernya. Apache berasal dari kalimat ”A patchy web server”
yang artinya server web yang kode-kode programnya agak sulit dimengerti
dan ditelusuri. Meskipun demikian, kinerja dari Apache 2 ini terbukti cukup baik
dan tangguh. Apache 2 juga mampu melayani web dinamis yang mendukung bahasa
pemrograman PHP dan database SQL (MySQL dan PostgreSQL). Sehingga web
administrator akan lebih terbantu dengan adanya program ini.
2. Instalasi dan Konfigurasi Apache 2 sebagai Web Server
Untuk melakukan instalasi software web server dapat dilakukan dengan
menggunakan tool grafis install software. Namun Apache 2 sebagai software web
server akan otomatis terinstall saat dilakukan proses instalasi Linux Mandrake 9.2.
Jika belum, lakukan instalasi dengan langkah sebagai berikut :
a. Klik logo configuration packaging install software.
Gambar Install Software
b. Lakukan pencarian pada layanan search in names dengan kata kunci apache lalu
pilih Apache 2 beserta modul pendukungnya seperti ; common, manual, php,
mysql dan lain-lain jika diperlukan. Kemudian klik install. Pada saat proses
install berlangsung komputer akan meminta CD installer dari Linux Mandrake
9.2.
Gambar Install Apache 2 beserta Modul-Modulnya
c. Untuk konfigurasi awal kita mulai dari men-setting file httpd2.conf yang
merupakan file konfigurasi utama dari Apache 2. Caranya dengan menjalankan
perintah pada konsole yaitu # vi
/etc/httpd/2.0/conf/httpd2.conf. Lakukan pengeditan mengenai
infomasi server name yang tadinya localhost berubah menjadi ns.ictcenter.net.
Atau seperti yang terlihat di bawah ini (hanya sebagian) :
Mengenai konfigurasi di atas, disebutkan bahwa server root dari apache
ini berada di direktori /etc/httpd/2.0. Sedangkan nama servernya adalah
ns.ictcenter.net yang memiliki dokumen utama untuk penyimpanan web di
direktori /var/www/html.
Di dalam file httpd2.conf ini sebenarnya terdapat banyak sekali
parameter-parameter yang fungsinya untuk me-load modul-modul tambahan
untuk konfigurasi Apache ini. Termasuk salah satunya mengenai modul PHP
yang umum digunakan oleh para web desainer.
d. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.
e. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengeditan mengenai hak akses dari
direktori /var/www/html yang berada di file commonhttpd.conf. Caranya dengan
menjalankan perintah # vi /etc/httpd/2.0/conf/commonhttpd.conf.
Edit untuk direktori root menjadi direktori /var/www/html sehingga menjadi
seperti di bawah ini (hanya sebagian) :
#Restricted set of options<Directory /var/www/html> Options -All -Multiviews AllowOverride All <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all </IfModule></Directory>
Direktori ini disetting /var/www/html agar direktori ini bisa diakses
oleh semua pengguna dalam jaringan. Tidak hanya itu, untuk dokumen root dari
web server ini juga harus diaktifkan dan mengarah di direktori
/var/www/html sehingga terdapat parameter seperti di bawah ini :
DocumentRoot /var/www/html
Di dalam file commonhttpd.conf ini sebenarnya terdapat banyak sekali
direktori yang diset untuk konfigurasi apache ini. Web server ini sebenarnya
dijalankan oleh user dan group apache sehingga bila ingin menyimpan web dan
supaya dapat mem-browse-nya, maka ganti kepemilikan folder web tersebut ke
dalam user dan group apache. Tetapi hal pokok dari konfigurasi tersebut adalah
mengenai direktori /var/www/html dan dokumen root seperti di atas. Simpan
konfigurasi tersebut dengan perintah esc : wq.
f. Sekarang beralih pada konfigurasi tahap akhir, yaitu mengenai virtual host.
Dalam pembangunan web server kali ini akan diterapkan konsep virtual host
berbasis nama, artinya hanya dengan satu alamat IP dan satu program server
saja, server web dapat menyelenggarakan layanan web untuk banyak host atau
domain seperti ; www, mail, ftp dan lain-lain (Name-based). Ada juga dengan
banyak alamat IP untuk masing-masing alamat IP tersebut digunakan hanya
untuk melayani satu host saja (IP-based). Sehingga lakukan penambahan
tag/script untuk konfigurasi host www di direktori /var/www/html. Jalankan
perintah # vi /etc/httpd/2.0/conf/vhost/Vhost.conf,
f. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.
g. Kemudian restart layanan httpd dengan cara :
[root@admin / ]# service httpd restart
Shutting down httpd2: [ OK ]Starting httpd2: [ OK ][root@ubaid / ]#
h. Setelah konfigurasi di atas selesai dilakukan, jalankan layanan FTP server
dengan menjalankan perintah # service proftpd restart pada
konsole maka muncul :
Shutting down proftpd: [ OK ]Starting proftpd: [ OK ]
Berarti layanan FTP sudah siap digunakan dan pasti bekerja dengan baik
3. Pengujian FTP Server
Pengujian layanan FTP secara lokal pada server dapat dilakukan dengan 2
cara. Cara yang pertama yaitu dengan mengakses ftp melalui konsole / mode teks,
lalu cara yang kedua adalah melalui web browser lokal.
a. Melalui konsole / mode teks
Berikut ini adalah sesi FTP menggunakan tool ftp pada shell Linux untuk
login sebagai pengguna ubaid :
[root@ubaid / ]# ftp ftp.ictcenter.net
Connected to ftp.ictcenter.net (192.168.10.24).Name (ftp.ictcenter.net: root): ubaid331 Please specify the password.Password :230 Login sucessful. Have fun.Remote system type is UNIX.Using binary mode to transfer files.ftp>bin200 Switching ti Binary mode.ftp>bye221 Goodbye.[root@admin / ]#
Sesi di atas menunjukkkan bahwa FTP server sudah berjalan dengan baik.
b. Melalui web browser lokal
1. Caranya dengan membuka web browser Konqueror pada menu networking.
2. Ketikkan alamat ftp.ictcenter.net, kemudian akan muncul kotak login.
Gambar Login FTP Server
3. Ketikkan username ubaid dan passwordnya ubaid lalu ok.
4. Maka kita sudah masuk di layanan FTP dari domain ictcenter.net.
Gambar Layanan FTP
E. Konfigurasi Mail Server
1. Pendahuluan Mail Server
Mail server yaitu sebuah server untuk surat elektronik (email) yang digunakan
untuk mengatur, mengambil dan mengirimkan email kepada para pengguna lokal
atau orang-orang yang berada di lingkungan server.
Terdapat dua protokol utama yang digunakan untuk memberikan layanan
email, yaitu SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) agar client dapat mengirim
email dan IMAP (Internet Mail Application Protocol) agar client dapat menerima,
mengambil dan membaca email.
Konfigurasi yang sedikit sulit adalah mempersiapkan potokol SMTP agar
bekerja dengan baik. Software yang menjalankan fungsi SMTP disebut dengan Mail
Transfer Agent (MTA). MTA yang paling banyak digunakan di lingkungan Linux
adalah Sendmail, Qmail dan Postfix.
2. Instalasi dan Konfigurasi Mail Server
A. Konfigurasi SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Linux Mandrake 9.2 menyertakan Sendmail sebagai MTA default untuk
menyampaikan pesan-pesan email, baik yang ditujukan kepada user-user pada
jaringan yang sama. Mta lain seperti Qmail dan Postfix dapat melakukan hal
yang sama danberjalan dengan baik di Linux tetapi kebanyakan administrator
masih memilih Sendmail sebagai MTA untuk digunakan di dalam jaringan
mereka karena ketangguhan dan skalabilitas.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menginstall Send mail
menggunakan tool grafis, lalu dilanjutkan dengan mengkonfigurasi file-filenya.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Menginstall Sendmail menggunakan tool grafis. Klik logo
configuration packaging install software. Lakukan pencarian pada
layanan search in names dengan kata kunci Sendmail lalu pilih semua
program Sendmail yang ada. Kemudian klik install. Pada saat proses install
berlangsung komputer akan meminta CD installer dari Linux Mandrake 9.2.
Sebelumnya lakukan remove terhadap software MTA lainnya jika ada
seperti Postfix atau Qmail, karena jika tidak diremove maka akan ada dua
jenis MTA yang menyebabkan crash/tabrakan sehingga MTA tidak akan
dapat berjalan dengan baik.
Install Sendmail
2. Setelah dilakukan penginstallan, langkah selanjutnya adalah
mengkonfigurasi file sendmail.mc yang merupakan file konfigurasi utama.
Jalankan perintah # vi /etc/mail/sendmail.mc. Ubah
masquerade_as dari localhost .localdomain menjadi
domain komputer server yaitu ictcenter.net. Sehingga akan menjadi :
divert(-1)dnl This is the macro config file used to generate the /etc/sendmail.cfdnl file. If you modify the file you will have to regenerate thednl /etc/sendmail.cf by running this macro config through the m4dnl preprocessor:dnldnl m4 /etc/sendmail.mc > /etc/sendmail.cfdnldnl You will need to have the sendmail-cf package installed for this todnl work.include(`../m4/cf.m4')dnldefine(`confDEF_USER_ID',``mail:mail'')dnlOSTYPE(`linux')dnlundefine(`UUCP_RELAY')dnlundefine(`BITNET_RELAY')dnldefine(`confALIAS_WAIT', `30')dnldefine(`confTO_CONNECT', `1m')dnldefine(`confTRY_NULL_MX_LIST',true)dnldefine(`confDONT_PROBE_INTERFACES',true)dnldefine(`PROCMAIL_MAILER_PATH',`/usr/bin/procmail')dnldnl define delivery mode: interactive, background, or queueddnl define(`confDELIVERY_MODE', `i')MASQUERADE_AS(`ictcenter.net')dnlFEATURE(`limited_masquerade')dnlFEATURE(`masquerade_envelope')dnl
FEATURE(`smrsh',`/usr/sbin/smrsh')dnlFEATURE(mailertable)dnldnl virtusertable: redirect incoming mail to virtual domain to particular user or domain FEATURE(`virtusertable',`hash -o /etc/mail/virtusertable')dnldnl genericstable: rewrite sender address for outgoing mail FEATURE(genericstable)dnlFEATURE(always_add_domain)dnlFEATURE(redirect)dnlFEATURE(use_cw_file)dnlFEATURE(local_procmail)dnlFEATURE(`access_db')dnlFEATURE(`blacklist_recipients')dnlFEATURE(`relay_based_on_MX')dnldnl FEATURE(dnsbl, `blackholes.mail-abuse.org', `Rejected - see http://www.mail-abuse.org/rbl/')dnldnl FEATURE(dnsbl, `dialups.mail-abuse.org', `Dialup - see http://www.mail-abuse.org/dul/')dnldnl FEATURE(dnsbl, `relays.mail-abuse.org', `Open spam relay - see http://www.mail-abuse.org/rss/')dnlFEATURE(`delay_checks')dnlFEATURE(`stickyhost')dnldnl SASL Configurationdnl extract from http://www.sendmail.org/~ca/email/auth.htmldnldnl Next two lines are for SMTP AuthenticationTRUST_AUTH_MECH(`LOGIN PLAIN')dnldefine(`confAUTH_MECHANISMS', `LOGIN PLAIN')dnldnldnl Next line stops sendmail from allowing auth without encryptiondefine(`confAUTH_OPTIONS', `A p y')dnldnldnl STARTTLS configurationdnl extract from http://www.sendmail.org/~ca/email/starttls.htmldnldefine(`CERT_DIR', `/etc/ssl/sendmail')dnldefine(`confCACERT_PATH', `CERT_DIR')dnldefine(`confCACERT', `CERT_DIR/CAcert.pem')dnldefine(`confSERVER_CERT', `CERT_DIR/MYcert.pem')dnldefine(`confSERVER_KEY', `CERT_DIR/MYkey.pem')dnldefine(`confCLIENT_CERT', `CERT_DIR/MYcert.pem')dnldefine(`confCLIENT_KEY', `CERT_DIR/MYkey.pem')dnldnldnl Uncomment next lines to hide identity of mail servedefine(`confPRIVACY_FLAGS',`goaway,restrictqrun,restrictmailq')dnl
dnl define(`confSMTP_LOGIN_MSG', `$j server ready at $b')dnlMAILER(smtp)dnlMAILER(procmail)dnl
Konfigurasi masquerade dimaksudkan untuk memberikan nama
[email protected] dan lain-lain. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah
esc : wq.
3. Selanjutnya tentukan nama domain yang emailnya dapat dikelola. Nama
domain tersebut dimasukkan ke dalam file local-host-names. Jalankan
perintah # vi /etc/mail/local-host-names. Sehingga berubah
menjadi seperti :
# local-host-names - include all aliases for your machine here.ictcenter.net
Baris di dalam file local-host-names di atas memungkinkan sendmail
digunakan untuk mengelola email yang ditujukan ke account di dalam
domain ictcenter.net. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.
4. Setelah itu, tentukan batasan domain mana yang emailnya dapat direlay
(diteruskan). Caranya dengan menambahkan baris ictcenter.net relay pada
file access. Jalankan perintah # vi /etc/mail/access. Sehingga
menjadi seperti :
# Check the /usr/share/doc/sendmail-8.12.9/README.cf file for a description# of the format of this file. (search for access_db in that file)# The /usr/share/doc/sendmail-8.12.9/README.cf is part of the sendmail-doc# package.## by default we allow relaying from localhost...localhost.localdomain RELAYlocalhost RELAY127.0.0.1 RELAYictcenter.net RELAY
Baris di dalam file access di atas menyatakan bahwa email dari
localhost akan dilanjutkan atau direlay. Email yang datang dari domain
ictcenter.net juga akan direlay oleh server. Simpan konfigurasi di atas
dengan perintah esc : wq.
5. Agar konfigurasi yang telah dilakukan dapat bekerja, resart service sendmail
dengan menjalanka perintah :
# service sendmail restart
Atau # /etc/rc.d/init.d/sendmail restart
Sehingga muncul :
Shutting down sendmail: [ OK ]Shutting down sm-client: [ OK ]Starting sendmail: [ OK ]Starting sm-client: [ OK ]
6. Setelah menunjukkan informasi ok seperti yang di atas, maka konfigurasi
sendmail yang baru telah berjalan.
B. Konfigurasi IMAP (Internet Mail Application Protocol)
Dengan adanya SMTP, client dapat mengirim email tetapi untuk
mengambil dan menerima email dari sever slient memrlukan protokol IMAP.
IPAM digunakan untuk mengambil email oleh aplikasi email berbasis web.
IMAP merupakan bagian dari master server xinetd.
Pada dasarnya untuk mengkonfigurasi dan menginstall protokol ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Menginstall Imap menggunakan tool grafis. Klik logo configuration
packaging install software. Lakukan pencarian pada layanan search in
names dengan kata kunci Imap lalu pilih semua program Imap yang ada.
Kemudian klik install. Pada saat proses install berlangsung komputer akan
meminta CD installer dari Linux Mandrake 9.2.
Install IMAP
2. Setelah dilakukan penginstalan aktifkan service IMAP dengan menjalankan
perintah :
# chkconfig imap on
Maka layanan Imap sudah otomatis aktif pada server xinetd
3. Untuk menjalankan konfigurasi yang baru dari server xinetd tadi, karena
terdapat tambahan Imap, restart service xinetd dengan menjalankan perintah
# service xinetd restart
atau # /etc/rc.d/init.d/xinetd restart
maka akan muncul :
Stopping xinetd: [ OK ]Starting xinetd: [ OK ]
4. Setelah menunjukkan informasi ok seperti yang di atas, maka Imap telah
berjalan.
C. Konfigurasi Web Client (SquirrelMail 1.2.8)
Layanan email berbasis web sangat diperlukan karena akan memudahkan
client dalam mengelola emailnya mulai dari pengiriman, penerimaan dan lain-
lain. Terkadang untuk membuat suatu web mail untuk client sangat sulit,
pasalnya web ini harus tampil komunikatif dengan client. Untuk lebih
membantu seorang administrator dalam membangun webmail,maka ada suatu
program yang dapat menghasilkan suatu webmail yang bagus. Program tersebut
adalah SquirrelMail 1.2.8. program/web ini mempunyai tampilan yang bagus,
serbaguna mudah dalam pengelolaan serta komunikatif.
Untuk memulai mengkonfigurasinya harus disediakan dahulu file master
SquirelMail 1.2.8. file ini tidak terdapat pada CD installer Linux Mandrake 9.2
sehinggga harus men-download dahulu dari internet. Setelah mendapatkan
filenya, maka langkah-langkah konfigurasinya dalah sebagai berikut :
1. Buat terlebih dahulu virtual host untuk server mail.ictcenter.net yang
memiliki dokumen root di direktori /var/www/html/mail. Dengan
menjalankan perintah
# vi /etc/httpd/2.0/conf/vhost/Vhost.conf, tambahkan
2. Simpan konfigurasi di atas dengan perintah esc : wq.
3. Kemudian restart layanan httpd dengan cara :
[root@admin / ]# service httpd restart
Shutting down httpd2: [ OK ]Starting httpd2: [ OK ][root@ubaid / ]#
4. Selanjutnya ekstrak file master SquirrelMail tersebut dengan perintah :
# tar zxvf squirrelmail-1.2.8.tar
5. Lalu pindahkan hasil ekstrakkan tersebut di direktori /var/www/html/mail
dengan perintah :
# mv squirrelmail-1.2.8.tar /var/www/html/mail
6. Setelah itu berpindahlah ke direktori /var/www/html/mail dengan perintah :
# cd /var/www/html/mail
7. Buatlah direktori baru bernama file untuk tempat file attachement di
direktori /var/www/html/mail dengan perintah :
# mkdir /var/www/html/mail/file
8. Lakukan konfigurasi Squirrel mail dengan menjalankan perintah #
./configure di dalam folder tempat mengekstrak squirrel tadi yaitu di
/var/www/html/mail
9. Maka akan muncul :
SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.2.0)---------------------------------------------------------Main Menu --1. Organization Preferences2. Server Settings3. Folder Defaults4. General Options5. Themes6. Address Books (LDAP)7. Message of the Day (MOTD)8. Plugins9. Database
D. Set pre-defined settings for specific IMAP servers
C. Turn color onS Save dataQ Quit
Command >>
10. Tentukan nama domain dengan cara pilih ketik angka 2 lalu tekan enter.
Lalu angka 1 enter. Isikan nama domain komputer server dengan
ictcenter.net lalu tekan enter.
The domain name is the suffix at the end of all email addresses. Iffor example, your email address is [email protected], then your domainwould be myorg.com.
[localhost]: ictcenter.net
11. Sehingga akan muncul :
SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.2.0)---------------------------------------------------------Server Settings1. Domain : ictcenter.net2. IMAP Server : localhost3. IMAP Port : 1434. Use Sendmail/SMTP : SMTP6. SMTP Server : localhost
7. SMTP Port : 258. Authenticated SMTP : false9. POP Before SMTP : false10. Server : courier11. Invert Time : false12. Delimiter : .
R Return to Main MenuC. Turn color onS Save dataQ Quit
Command >>
Lalu simpan dengan mengetik s enter dan kembali ke menu utama dengan
mengetik r enter.
12. Selanjutnya tentukan ke mana folder attachement disimpan. Pada langkah
awal tadi telah disebutkan mengenai pembuatan direktori baru yang
bernama file untuk menyimpannya. Pada menu awal ketik 4 enter lalu 3
enter. Ganti folder attachement dengan mengetik ../file/ lalu tekan enter dan
simpan dengan mengetik s enter. Maka akan muncul :
SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.2.0)---------------------------------------------------------General Options1. Default Charset : iso-8859-12. Data Directory : ../data/3. Attachment Directory : ../file/4. Directory Hash Level : 05. Default Left Size : 1506. Usernames in Lowercase : false7. Allow use of priority : true8. Hide SM attributions : false9. Allow use of receipts : true10. Allow editing of identity : true11. Allow server thread sort : false12. Allow server-side sorting : false14. Allow server charset search : true
R Return to Main MenuC. Turn color onS Save dataQ Quit
Command >>
13. Kembali ke menu awal dengan peintah r. Lakukan pengentrian service Imap
yang dipakai dengan mengetik d enter lalu isikan courier. Lalu tekan enter,
dan enter lagi.
14. Simpan dengan perintah s enter, maka konfigurasi Squirrel Mail sudah
selesai. Tekan q enter untuk keluar.
15. Langkah selanjutnya adalah mengganti kepemilikan dari folder
/var/www/html/mail menjadi milik apache karena apache yang bertindak
sebagai user yang menjalankan service web server, caranya dengan
menjalankan perintah :
# chown –R apache.apache /var/www/html/mail
16. Maka selesailah sudah konfigurasi web mail client.
3. Pengujian Mail Server
Untuk melakukan pengujian cobalah buka web browser Konqueror ketik
http://mail.ictcenter.net, maka akan muncul sebagai berikut :
Login SquirrelMail
Di sini akan dijumpai halaman login. Masukkan username dan password
ubaid kemudian klik tombol login, lalu akan muncul tampilan seperti pada gambar
berikut ini.
Aplikasi Web SquirrelMail
Aplikasi web SquirrelMail cukup mudah digunakan. Client dapat mengirim
email, memeriksa email yang masuk dan mengatur email yang dimiliki. Bahkan
dapat diganti beberapa konfigurasi tampilan, misalnya ; mengubah bahasa yang
digunakan menjadi bahasa Indonesia. Klik link option dan lakukan perubahan sesuai
keperluan. Untuk keluar dari aplikasi web tersebut hanya dengan klik link logout
yang terdapat pada pojok kanan atas.
F. Konfigurasi Samba Server
1. Pendahuluan
Samba adalah program aplikasi yang meng-implementasikan protocol
server message blok (smb) dilingkungan linux. Samba dapat menjadi jembatan
untuk mengatasi masalah komunikasi antar jaringan, baik dalam lingkungan
linux maupun platform lainya. Secara umum samba mempunyai beberapa
komponen antara lain:
1. smbd, yaitu samba daemon yang melayani file dan printer bagi klien seperti
windows ataupun LAN Manager.
2. nmbd, yaitu samba daemon yang melayani name server NetBIOS dan
fungsi-fungsi NetBIOS.
3. smbclient, yaitu program yang mengatur program aplikasi client layaknya ftp
service yang berfungsi untuk mengakses file atau printer yang di share pada
windows.
4. smbpasswd, yaitu sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai password yang
terenkripsi, baik dalam samba itu sendiri maupun untuk koneksi ke system
operasi lainnya.
2. Setting Samba
Konfigurasi server smb diatur dalam file smb.conf yang terdapat dalam
direktori /etc/samba. Isi file smb.conf dapat dibagi menjadi beberapa bagian
utama. Berikut ini adalah bagian-bagian utama file smb.conf:
1. [global]: menentukan konfigurasi umum server smb.
2. [home]: menetukan perlakuan terhadap login user.
3. [netlogon]: menentukan direktori bersama untuk mnyimpan script login user.
4. [profiles]: menentukan direktori bersama untuk menyimpan informasi logon
domain.
5. [printers]: menetukan pengaturan penggunaan printer.
Untuk mengkonfigurasi smb.conf ketik perintah:
#vi /etc/samba/smb.conf
Akan muncul isi file smb.conf yang digunakan untuk
menjalankan server smb sebagai server domain.
[global]
workgroup = ubaid
server string = Samba Server
hosts allow = 192.168.0. 127.
printcap name = /etc/printcap
load printers = yes
guest account = pcguest
max log size = 50
security = user
encrypt passwords = yes
smb passwd file = /etc/samba/smbpasswd
local master = no
os level = 33
domain master = yes
preferred master = yes
domain logons = yes
logon script = login.bat
wins support = yes
dns proxy = no
[homes]
comment = Home Directories
browseable = no
writable = yes
[netlogon]
comment = Network Logon Service
path = /home/netlogon
guest ok = yes
writable = no
share modes = no
Kemudian simpan dengan perintah esc :wq.
Setelah konfigurasi file smb.conf selesai, langkahs elanjunya yaitu merestart
samba dengan perintah:
# service smb restart
Shutting down SMB services: [ OK ]
Shutting down NMB services: [ OK ]
Starting SMB services: [ OK ]
Starting NMB services: [ OK ]
3. Menjalankan Samba server
Sebelum menjalankan server samba sebaiknya periksa terlebih dahulu file
konfigurasi sbm.conf dengan perintah:
#testparm
Load smb config files from /etc/samba/smb.conf
Processing section "[homes]"
Processing section "[netlogon]"
Processing section "[printers]"
Loaded services file OK.
Server role: ROLE_DOMAIN_PDC
Press enter to see a dump of your service definitions
# Global parameters
[global]
workgroup = UBAID
server string = Samba Server
log file = /var/log/samba/%m.log
max log size = 50
socket options = TCP_NODELAY SO_RCVBUF=8192
SO_SNDBUF=8192
printcap name = /etc/printcap
domain logons = Yes
os level = 33
preferred master = Yes
local master = No
domain master = Yes
dns proxy = No
wins support = Yes
hosts allow = 192.168.0. 127.[homes]
comment = Home Directories
read only = No
browseable = No
[netlogon]
comment = Network Logon Service
path = /home/netlogon
guest ok = Yes
share modes = No
[printers]
comment = All Printers
path = /var/spool/samba
printable = Yes
browseable = No
G. Konfigurasi Computer Client
Setelah computer server kita sudah terkonfigurasi dengan baik, langkah
selanjutnya yaitu menkonfigurasi computer klien. Computer klien yang kita pakai
menggunakan OS windows xp professional. Konfigurasi computer klien antara lain:
1. Klik kanan pada My Network Places – properties.
Gambar Klik kanan My Network Place
2. Kemudian klik kanan pada Local Area Conection – properties.
Gambar My Network Place
3. Muncul tampilan Local Area Connection Properties. Pada tab general pilih Internet
Protocol (TCP/IP) – properties.
Gambar Local Area Network Properties
4. Pada jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, pilih radio button Use the
following ip address. Kemudian isikan nomor ip seperti gambar.
Gambar Penomoran IP Address
5. Klik OK
H. Menjalankan Web Server, Mail Server, Dan Ftp Server Pada Computer Klient
Sebelum memulai pengetesan server yang telah kita buat melalui computer klient,
pastikan computer server dan computer klient saling terhubung.
1. Mencoba Web Server
Buka internet exploler, pada address bar ketik http://www.ictcenter.net, maka akan
muncul tampilan web seperti gambar berikut:
Gambar www.ictcenter.net
2. Mencoba Ftp Server
Seperti pada langkah diatas, pada address bar ketik ftp://ftp.ictcenter.net, maka
akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini.
Gambar Log On As
Kemudian isi nama user dan password, klik Log On. Akan muncul gambar
berikut.
Gambar ftp.ictcenter.net
3. Mencoba Mail Server
Lakukan seperti langkah diatas, ketik http://mail.ictcenter.net pada address bar.
Kemudian muncul tampilan dibawah ini.
Gambar mail.ictcenter.net
2.5 Hasil Yang Dicapai
1. Membangun sebuah jaringan LAN dengan sistem jaringan client
server bisa dilakukan asal kita punya kesabaran dan ketekunan.
2. Dengan membangun Server kita dapat menghemat waktu dan
biaya ketika akses ke jaringan internet.
3. Dengan berlatih secara terus menerus, maka membangun sebuah
jaringan dengan membangun web server, FTP Server dan mail
server pada Linux Mandrake 9.2 dalam LAN akan sangat mungkin
bisa dilakukan.
2.6 Perhitungan Laba/Rugi
No Bahan Harga satuan Banyak Jumlah
1. Komputer server (sewa) Rp 5.000,- 1 unit Rp 50.000,-
2. Komputewr Client (sewa Rp 50.000,- 1 unit Rp 50.000,-
3 Switch (sewa) Rp 10.000,- 1 buah Rp 10.000,-
4 Kabel Rp 2.500,- 4 meter Rp 10.000,-
5 Konektor RJ-45 Rp 5.000,- 4 buah Rp 20.000,-
6 Network Cable Tester Rp 20.000,- 1 buah Rp 20.000,-
7 Tang krimping Rp 30.000,- 1 buah Rp 30.000,-
8 CD Backup
Mandrake 9.2 Rp 5.000,- 3 buah Rp 15.000,-
Windows XP Rp 50.000,- 1 buah Rp 50.000,-
Jumlah Rp 255.000,-
Keuntungan 10 % Rp 25.500,-
PPh 15 % Rp 38.250,-
Ongkos kerja Rp 50.000,- per hari (selama 1 Minggu) Rp 350.000,-
Jumlah Total Rp 668.750,-
BAB III
TEMUAN
3.1 Keterlaksanaan (Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung)
Dari proses pengerjaan proyek tugas akhir ini, terdapat beberapa faktor yang
berperan penting dalam penyelesaiannya, yaitu:
1. Faktor Pendukung:
a. Para pembimbing dan pengajar khususnya dari jurusan informatika (Teknik
Komputer Jaringan) yang ikut membantu dalam penyelesaian proyek ini.
b. Pihak sekolah yang telah menyediakan satu set komputer server dan client,
Pentium 4, beserta OS pendukungnya sehingga dapat dimanfaatkan untuk proyek
tugas akhir ini.
c. Teman-teman yang banyak membantu selama proses pengerjaan tugas akhir ini.
2. Faktor Penghambat :
a. Kurangnya dana terutama dana material yang dialami peserta uji dalam proyek
tugas akhir ini.
b. Tidak memiliki komputer sendiri dirumah.
c. Belum menguasai tentang sistem operasi linux.
3.2 Manfaat yang Dirasakan
Dalam menyelesaikan proyek tugas akhir ini, banyak sekalli manfaat yang dapat
dirasakan, antara lain sebagai berikut:
1. Proyek ini sangat bermanfaat, karena dapat meningkatkan keahlian dalam
membangun sebuah jaringan komputer berbasis client-server.
2. Sangat puas dengan terselesainya proyek ini dalam rangka menghadapi ujian
kompetensi nanti.
3. Dapat meningkatkan citra SMK NEGERI 1 Purwosari pada dunia luar yaitu
masyarakat luas.
3.3 Pengembangan atau Tindak Lanjut
Setelah proyek tugas akhir ini selesai, pembangunan jaringan komputer berbasis
client-server ini akan dikembangkan menjadi sebuah ....
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Melalui penyusunan laporan ini diharapkan, dapat mengambil hal-hal yang
bermanfaat sehingga dapat dilakukan implementasi terhadapnya. Berkenaan dengan
materi yang telah dibahas diatas, penulis telah berusaha menjelaskannya secara jelas
dan sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti.
Pada dasarnya fungsi server adalah sebagai pelayan dari komputer client yang
menjadi domainnya. Pelayanan yang dilakukan adalah mulai dari ; penyimpanan,
pengolahan, pencetakan, dan pengamanan data. Tidak hanya itu, server juga bisa
bertindak sebagai layanan untuk web server, FTP server, mail server, proxy server,
SSH server dan lain-lain. Dengan demikian, kegiatan komputer client akan lebih
terbantu dengan adanya komputer server.
Untuk membangun sebuah server, juga diperlukan suatu langkah-langkah kerja
yaitu ; melakukan indentifikasi hardware yang diperlukan komputer server, melakukan
perakitan komputer server, instalasi sistem operasi server sekaligus pemformatan dan
pemartisian harddisk, lalu dilanjukan dengan konfigurasi sistem koneksi dan konfurasi
fungsi server, langkah terakhir melakukan pengujian fungsi server dengan komputer
client.
4.2 Saran
1. Agar disesuaikan kebutuhan untuk hardware komputer server (spesifikasinya harus
lebih tinggi dari komputer client).
2. Agar dalam kegiatan pembangunan server ini perlu diperhatikan dalam langkah-
langkah kegiatannya, harus sesuai urutannya.
3. Dalam hal sistem koneksi harus diperhatikan ketika melakukan pengerimpingan
pada kabel UTP. Lakukan pengujian hasil krimping dengan menggunakan UTP
tester.
4. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan
jatuh keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita
menyalakan power supply maka terjadilah hubungan pendek (short contact) dan
4. #/etc/named.conf// generated by named-bootconf.pl// secret must be the same as in /etc/rndc.confkey "key" { algorithm hmac-md5; secret"c3Ryb25nIGVub3VnaCBmb3IgYSBtYW4gYnV0IG1hZGUgZm9yIGEgd29tYW4K";};controls { inet 127.0.0.1 allow { any; } keys { "key"; };};options {
pid-file "/var/run/named/named.pid";directory "/var/named";/** If there is a firewall between you and nameservers you
want* to talk to, you might need to uncomment the query-source* directive below. Previous versions of BIND always asked* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged* port by default.*/// query-source address * port 53;
};// // a caching only nameserver config// zone "." {
type hint;file "named.ca";
};zone "0.0.127.in-addr.arpa" {
type master;file "named.local";
};zone "ictcenter.net" { type master; file "db.ictcenter.net";};zone "10.168.192.in-addr.arpa" { type master; file "db.192.168.10.24";};
5. #/etc/httpd/2.0/conf/httpd2.conf
### Main Configuration Section### You really shouldn't change these settings unless you're a guru###ServerRoot /etc/httpd/2.0#ServerName localhost#LockFile /etc/httpd/httpd.lockPidFile /var/run/httpd.pidErrorLog logs/error_logLogLevel warnDocumentRoot /var/www/html
### Dynamic Shared Object (DSO) Support### ### You should always leave those three, as they are needed for ### normal use.### mod_access (Order, Allow, etc..)### mod_log_config (Transferlog, etc..)### mod_mime (AddType, etc...)
###### Global Configuration#### We now support multiple apache configurations on the same server. In # common.conf, we put all directives that are common to all implementations# (httpd, httpd-perl, etc.)# For Apache2 we load all conf files in conf.dInclude /etc/httpd/conf.d/*.confInclude conf/commonhttpd.conf
###### IP Address/Port and Proxied configuration section#### The APACHEPROXIED setting can be set in /etc/rc.d/init.d/httpd if you# are using a proxy or accelerator, like the Apache-SGI or khttpd, so that# the fast web server serves static content while Apache handles the # cgi or php files
# Likewise, we can set apache as the server by default and send perl# requests via ProxyPass to apache-mod_perl. It increases performance# since the perl interpreter is only used for perl and the standard apache# does all the html and image files, with a smaller footprint.## If you install apache and apache-mod_perl, this is the default config.# If you don't want two web servers to use perl, uninstall apache, and# apache-mod_perl will not be proxied.
<IfModule mod_log_config.c>#Single logfile with access, agent and referer information#This is the default, if vlogs are not defined for the main serverCustomLog logs/access_log combined env=!VLOG#If VLOG is defined in conf/vhosts/Vhost.conf, we use this entryCustomLog "|/usr/sbin/advxsplitlogfile" vhost env=VLOG</IfModule>
###### Virtual Hosts #### We include different templates for Virtual Hosting. Have a look in the # vhosts directory and modify to suit your needs.Include conf/vhosts/Vhosts.conf#Include conf/vhosts/DynamicVhosts.conf#Include conf/vhosts/VirtualHomePages.conf
###### Performance settings Section##### Timeout: The number of seconds before receives and sends time out.#Timeout 300
## KeepAlive: Whether or not to allow persistent connections (more than# one request per connection). Set to "Off" to deactivate.#
KeepAlive On
## MaxKeepAliveRequests: The maximum number of requests to allow# during a persistent connection. Set to 0 to allow an unlimited amount.# We recommend you leave this number high, for maximum performance.#MaxKeepAliveRequests 100
## KeepAliveTimeout: Number of seconds to wait for the next request from the# same client on the same connection.#KeepAliveTimeout 15
# prefork MPM [THIS IS THE DEFAULT]# StartServers: number of server processes to start# MinSpareServers: minimum number of server processes which are kept spare# MaxSpareServers: maximum number of server processes which are kept spare# MaxClients: maximum number of server processes allowed to start# MaxRequestsPerChild: maximum number of requests a server process serves<IfModule prefork.c>StartServers 5MinSpareServers 5MaxSpareServers 10MaxClients 150MaxRequestsPerChild 0</IfModule>
# worker MPM# StartServers: initial number of server processes to start# MaxClients: maximum number of simultaneous client connections# MinSpareThreads: minimum number of worker threads which are kept spare# MaxSpareThreads: maximum number of worker threads which are kept spare# ThreadsPerChild: constant number of worker threads in each server process# MaxRequestsPerChild: maximum number of requests a server process serves<IfModule worker.c>StartServers 2MaxClients 150MinSpareThreads 25MaxSpareThreads 75ThreadsPerChild 25MaxRequestsPerChild 0</IfModule>
# perchild MPM# NumServers: constant number of server processes# StartThreads: initial number of worker threads in each server process# MinSpareThreads: minimum number of worker threads which are kept spare# MaxSpareThreads: maximum number of worker threads which are kept spare# MaxThreadsPerChild: maximum number of worker threads in each server process# MaxRequestsPerChild: maximum number of connections per server process<IfModule perchild.c>NumServers 5StartThreads 5MinSpareThreads 5MaxSpareThreads 10MaxThreadsPerChild 20MaxRequestsPerChild 0</IfModule>
6. #/etc/httpd/2.0/conf/commonhttpd.conf### Common server configuration#User apacheGroup apache#
# ServerAdmin: Your address, where problems with the server should be# e-mailed. This address appears on some server-generated pages, such# as error documents.#ServerAdmin root@localhost
# DocumentRoot: The directory out of which you will serve your# documents. By default, all requests are taken from this directory, but# symbolic links and aliases may be used to point to other locations.# DO NOT MODIFY THIS ONE, USE httpd.conf and httpd-perl.conf#DocumentRoot /var/www/html## Each directory to which Apache has access, can be configured with respect# to which services and features are allowed and/or disabled in that# directory (and its subdirectories). ## First, we configure the "default" to be a very restrictive set of # permissions. ## Also, for security, we disable indexes globally##<Directory /># Options -Indexes FollowSymLinks# AllowOverride None#</Directory>#Restricted set of options <Directory /> Options -All -Multiviews AllowOverride None <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all </IfModule></Directory>## Note that from this point forward you must specifically allow# particular features to be enabled - so if something's not working as# you might expect, make sure that you have specifically enabled it# below.### UserDir: The name of the directory which is appended onto a user's home# directory if a ~user request is received.#<IfModule mod_userdir.c> UserDir public_html</IfModule>## DirectoryIndex: Name of the file or files to use as a pre-written HTML# directory index. Separate multiple entries with spaces.#<IfModule mod_dir.c> DirectoryIndex index.html index.html.var index.php index.php3 index.shtml index.cgi index.pl index.htm Default.htm default.htm index.xml</IfModule>## AccessFileName: The name of the file to look for in each directory# for access control information.#AccessFileName .htaccess## The following lines prevent .htaccess files from being viewed by# Web clients. Since .htaccess files often contain authorization# information, access is disallowed for security reasons. Comment# these lines out if you want Web visitors to see the contents of# .htaccess files. If you change the AccessFileName directive above,# be sure to make the corresponding changes here.#
# Also, folks tend to use names such as .htpasswd for password# files, so this will protect those as well.#<IfModule mod_access.c><Files ~ "^\.ht"> Order allow,deny Deny from all</Files></IfModule>## CacheNegotiatedDocs: By default, Apache sends "Pragma: no-cache" with each# document that was negotiated on the basis of content. This asks proxy# servers not to cache the document. Uncommenting the following line disables# this behavior, and proxies will be allowed to cache the documents.##CacheNegotiatedDocs
## UseCanonicalName: (new for 1.3) With this setting turned on, whenever# Apache needs to construct a self-referencing URL (a URL that refers back# to the server the response is coming from) it will use ServerName and# Port to form a "canonical" name. With this setting off, Apache will# use the hostname:port that the client supplied, when possible. This# also affects SERVER_NAME and SERVER_PORT in CGI scripts.#UseCanonicalName On## TypesConfig describes where the mime.types file (or equivalent) is# to be found.#<IfModule mod_mime.c> TypesConfig conf/apache-mime.types</IfModule>## DefaultType is the default MIME type the server will use for a document# if it cannot otherwise determine one, such as from filename extensions.# If your server contains mostly text or HTML documents, "text/plain" is# a good value. If most of your content is binary, such as applications# or images, you may want to use "application/octet-stream" instead to# keep browsers from trying to display binary files as though they are# text.#DefaultType text/plain## The mod_mime_magic module allows the server to use various hints from the# contents of the file itself to determine its type. The MIMEMagicFile# directive tells the module where the hint definitions are located.# mod_mime_magic is not part of the default server (you have to add# it yourself with a LoadModule [see the DSO paragraph in the 'Global# Environment' section], or recompile the server and include mod_mime_magic# as part of the configuration), so it's enclosed in an <IfModule> container.# This means that the MIMEMagicFile directive will only be processed if the# module is part of the server.#<IfModule mod_mime_magic.c> MIMEMagicFile conf/magic</IfModule>## HostnameLookups: Log the names of clients or just their IP addresses# e.g., www.apache.org (on) or 204.62.129.132 (off).# The default is off because it'd be overall better for the net if people# had to knowingly turn this feature on, since enabling it means that# each client request will result in AT LEAST one lookup request to the# nameserver.#HostnameLookups Off
# EnableMMAP: Control whether memory-mapping is used to deliver
# files (assuming that the underlying OS supports it).# The default is on; turn this off if you serve from NFS-mounted# filesystems. On some systems, turning it off (regardless of# filesystem) can improve performance; for details, please see# http://httpd.apache.org/docs-2.0/mod/core.html#enablemmap## EnableMMAP off## EnableSendfile: Control whether the sendfile kernel support is # used to deliver files (assuming that the OS supports it).# The default is on; turn this off if you serve from NFS-mounted # filesystems. Please see# http://httpd.apache.org/docs-2.0/mod/core.html#enablesendfile##EnableSendfile off
# The following directives define some format nicknames for use with# a CustomLog directive (see below).#<IfModule mod_log_config.c>LogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b \"%{Referer}i\" \"%{User-Agent}i\"" combinedLogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b" commonLogFormat "%{Referer}i -> %U" refererLogFormat "%{User-agent}i" agentLogFormat "%v %h %l %u %t \"%r\" %>s %b %T" scriptLogFormat "%v %h %l %u %t \"%r\" %>s %b \"%{Referer}i\" \"%{User-Agent}i\" VLOG=%{VLOG}e" vhost <IfModule mod_logio.c> # You need to enable mod_logio.c to use %I and %O #LogFormat "%h %l %u %t \"%r\" %>s %b \"%{Referer}i\" \"%{User-Agent}i\" %I %O" combinedio </IfModule>## The location and format of the access logfile (Common Logfile Format).#CustomLog logs/access_log common## If you would like to have agent and referer logfiles, uncomment the# following directives.##CustomLog logs/referer_log referer#CustomLog logs/agent_log agent## If you prefer a single logfile with access, agent, and referer information# (Combined Logfile Format) you can use the following directive.##CustomLog logs/access_log combined</IfModule>## ServerTokens# This directive configures what you return as the Server HTTP response# Header. The default is 'Full' which sends information about the OS-Type# and compiled in modules.# Set to one of: Full | OS | Minor | Minimal | Major | Prod# where Full conveys the most information, and Prod the least.#ServerTokens Full## Optionally add a line containing the server version and virtual host# name to server-generated pages (error documents, FTP directory listings,# mod_status and mod_info output etc., but not CGI generated documents).# Set to "EMail" to also include a mailto: link to the ServerAdmin.# Set to one of: On | Off | EMail#ServerSignature On## Aliases: Add here as many aliases as you need (with no limit). The format is # Alias fakename realname#
<IfModule mod_alias.c>
# # Note that if you include a trailing / on fakename then the server will # require it to be present in the URL. So "/icons" isn't aliased in this # example, only "/icons/".. # Alias /icons/ /var/www/icons/ Alias /doc /usr/share/doc
# # ScriptAlias: This controls which directories contain server scripts. # ScriptAliases are essentially the same as Aliases, except that # documents in the realname directory are treated as applications and # run by the server when requested rather than as documents sent to the client. # The same rules about trailing "/" apply to ScriptAlias directives as to # Alias. # ScriptAlias /cgi-bin/ /var/www/cgi-bin/ ScriptAlias /protected-cgi-bin/ /var/www/protected-cgi-bin/
<IfModule mod_perl.c>#Provide two aliases to the same cgi-bin directory,#to see the effects of the 2 different mod_perl modes#for Apache::Registry ModeAlias /perl/ /var/www/perl/#for Apache::Perlrun ModeAlias /cgi-perl/ /var/www/perl/
</IfModule>
</IfModule># End of aliases.## Redirect allows you to tell clients about documents which used to exist in# your server's namespace, but do not anymore. This allows you to tell the# clients where to look for the relocated document.# Format: Redirect old-URI new-URL### Directives controlling the display of server-generated directory listings.#<IfModule mod_autoindex.c> # # FancyIndexing is whether you want fancy directory indexing or standard # <IfDefine !APACHE2> IndexOptions FancyIndexing NameWidth=* </IfDefine> <IfDefine APACHE2> IndexOptions FancyIndexing VersionSort NameWidth=* </IfDefine> # # AddIcon* directives tell the server which icon to show for different # files or filename extensions. These are only displayed for # FancyIndexed directories. # AddIconByEncoding (CMP,/icons/compressed.gif) x-compress x-gzip
AddIcon /icons/back.png .. AddIcon /icons/hand.right.png README AddIcon /icons/folder.png ^^DIRECTORY^^ AddIcon /icons/blank.png ^^BLANKICON^^ # # DefaultIcon is which icon to show for files which do not have an icon # explicitly set. # DefaultIcon /icons/unknown.png # # AddDescription allows you to place a short description after a file in # server-generated indexes. These are only displayed for FancyIndexed # directories. # Format: AddDescription "description" filename # #AddDescription "GZIP compressed document" .gz #AddDescription "tar archive" .tar #AddDescription "GZIP compressed tar archive" .tgz # # ReadmeName is the name of the README file the server will look for by # default, and append to directory listings. # # HeaderName is the name of a file which should be prepended to # directory indexes. # # If MultiViews are amongst the Options in effect, the server will # first look for name.html and include it if found. If name.html # doesn't exist, the server will then look for name.txt and include # it as plaintext if found. # ReadmeName README.html HeaderName HEADER.html # # IndexIgnore is a set of filenames which directory indexing should ignore # and not include in the listing. Shell-style wildcarding is permitted. # IndexIgnore .??* *~ *# HEADER* RCS CVS *,v *,t
</IfModule># End of indexing directives.## Document types.#<IfModule mod_mime.c> # # AddEncoding allows you to have certain browsers (Mosaic/X 2.1+) uncompress # information on the fly. Note: Not all browsers support this. # Despite the name similarity, the following Add* directives have nothing # to do with the FancyIndexing customization directives above. # AddEncoding x-compress Z AddEncoding x-gzip gz tgz
#
# AddLanguage allows you to specify the language of a document. You can # then use content negotiation to give a browser a file in a language # it can understand. # # Note 1: The suffix does not have to be the same as the language # keyword --- those with documents in Polish (whose net-standard # language code is pl) may wish to use "AddLanguage pl .po" to # avoid the ambiguity with the common suffix for perl scripts. # # Note 2: The example entries below illustrate that in quite # some cases the two character 'Language' abbreviation is not # identical to the two character 'Country' code for its country, # E.g. 'Danmark/dk' versus 'Danish/da'. # # Note 3: In the case of 'ltz' we violate the RFC by using a three char # specifier. But there is 'work in progress' to fix this and get # the reference data for rfc1766 cleaned up. # # Danish (da) - Dutch (nl) - English (en) - Estonian (ee) # French (fr) - German (de) - Greek-Modern (el) # Italian (it) - Korean (kr) - Norwegian (no) # Portugese (pt) - Luxembourgeois* (ltz) # Spanish (es) - Swedish (sv) - Catalan (ca) - Czech(cz) # Polish (pl) - Brazilian Portuguese (pt-br) - Japanese (ja) # Russian (ru) # AddLanguage ca .ca AddLanguage cs .cz .cs AddLanguage da .dk AddLanguage de .de AddLanguage el .el AddLanguage en .en AddLanguage eo .eo AddLanguage es .es AddLanguage et .ee AddLanguage fr .fr AddLanguage he .he AddLanguage hr .hr AddLanguage it .it AddLanguage ja .ja AddLanguage ko .ko AddLanguage kr .kr AddLanguage ltz .ltz AddLanguage ltz .lu AddLanguage nl .nl AddLanguage nn .nn AddLanguage no .no AddLanguage pl .po AddLanguage pt-br .pt-br AddLanguage pt .pt AddLanguage ru .ru AddLanguage sv .sv AddLanguage zh-TW .zh-tw AddLanguage eo .eo # # Specify a default charset for all pages sent out. This is # always a good idea and opens the door for future internationalisation # of your web site, should you ever want it. Specifying it as # a default does little harm; as the standard dictates that a page # is in iso-8859-1 (latin1) unless specified otherwise i.e. you # are merely stating the obvious. There are also some security # reasons in browsers, related to javascript and URL parsing # which encourage you to always set a default char set. # #AddDefaultCharset ISO-8859-1 # JMD 2003/09/15 Change to off, since it overrides the META tags AddDefaultCharset Off
# LanguagePriority allows you to give precedence to some languages # in case of a tie during content negotiation. # # Just list the languages in decreasing order of preference. We have # more or less alphabetized them here. You probably want to change this. # <IfModule mod_negotiation.c> LanguagePriority en cs de es fr it da nl et el ja kr no pl pt pt-br ru ltz ca sv tw ro# ForceLanguagePriority Prefer Fallback </IfModule> # # ForceLanguagePriority allows you to serve a result page rather than # MULTIPLE CHOICES (Prefer) [in case of a tie] or NOT ACCEPTABLE (Fallback) # [in case no accepted languages matched the available variants] # <IfModule mod_negotiation.c>#FUK ForceLanguagePriority Prefer Fallback </IfModule> # # Commonly used filename extensions to character sets. You probably # want to avoid clashes with the language extensions, unless you # are good at carefully testing your setup after each change. # See http://www.iana.org/assignments/character-sets for the # official list of charset names and their respective RFCs. # AddCharset ISO-8859-1 .iso8859-1 .latin1 AddCharset ISO-8859-2 .iso8859-2 .latin2 .cen AddCharset ISO-8859-3 .iso8859-3 .latin3 AddCharset ISO-8859-4 .iso8859-4 .latin4 AddCharset ISO-8859-5 .iso8859-5 .latin5 .cyr .iso-ru AddCharset ISO-8859-6 .iso8859-6 .latin6 .arb AddCharset ISO-8859-7 .iso8859-7 .latin7 .grk AddCharset ISO-8859-8 .iso8859-8 .latin8 .heb AddCharset ISO-8859-9 .iso8859-9 .latin9 .trk AddCharset ISO-2022-JP .iso2022-jp .jis AddCharset ISO-2022-KR .iso2022-kr .kis AddCharset ISO-2022-CN .iso2022-cn .cis AddCharset Big5 .Big5 .big5 # For russian, more than one charset is used (depends on client, mostly): AddCharset WINDOWS-1251 .cp-1251 .win-1251 AddCharset CP866 .cp866 AddCharset KOI8-r .koi8-r .koi8-ru AddCharset KOI8-ru .koi8-uk .ua AddCharset ISO-10646-UCS-2 .ucs2 AddCharset ISO-10646-UCS-4 .ucs4 AddCharset UTF-8 .utf8 # The set below does not map to a specific (iso) standard # but works on a fairly wide range of browsers. Note that # capitalization actually matters (it should not, but it # does for some browsers). # # See http://www.iana.org/assignments/character-sets # for a list of sorts. But browsers support few. # AddCharset GB2312 .gb2312 .gb AddCharset utf-7 .utf7 AddCharset utf-8 .utf8 AddCharset big5 .big5 .b5 AddCharset EUC-TW .euc-tw AddCharset EUC-JP .euc-jp AddCharset EUC-KR .euc-kr AddCharset shift_jis .sjis # # AddType allows you to tweak mime.types without actually editing it, or to # make certain files to be certain types. # AddType application/x-tar .tgz
AddType image/x-icon .ico # # AddHandler allows you to map certain file extensions to "handlers", # actions unrelated to filetype. These can be either built into the server # or added with the Action command (see below) # # If you want to use server side includes, or CGI outside # ScriptAliased directories, uncomment the following lines. # # To use CGI scripts: # AddHandler cgi-script .cgi # # For type maps (negotiated resources): # (This is enabled by default to allow the Apache "It Worked" page # to be distributed in multiple languages.) # AddHandler type-map var # Filters allow you to process content before it is sent to the client. # # To parse .shtml files for server-side includes (SSI): # (You will also need to add "Includes" to the "Options" directive.) # AddType text/html .shtml <IfDefine APACHE2> AddOutputFilter INCLUDES .shtml </IfDefine> <IfDefine !APACHE2> AddHandler server-parsed .shtml </IfDefine> # # Uncomment the following line to enable Apache's send-asis HTTP file # feature # #AddHandler send-as-is asis # # If you wish to use server-parsed imagemap files, use # AddHandler imap-file map # # To enable type maps, you might want to use # #AddHandler type-map var
</IfModule># End of document types.## Action lets you define media types that will execute a script whenever# a matching file is called. This eliminates the need for repeated URL# pathnames for oft-used CGI file processors.# Format: Action media/type /cgi-script/location# Format: Action handler-name /cgi-script/location### Putting this all together, we can internationalize error responses.## We use Alias to redirect any /error/HTTP_<error>.html.var response to# our collection of by-error message multi-language collections. We use # includes to substitute the appropriate text.## You can modify the messages' appearance without changing any of the# default HTTP_<error>.html.var files by adding the line:## Alias /error/include/ "/your/include/path/"## which allows you to create your own set of files by starting with the# /include/ files and copying them to /your/include/path/, # even on a per-VirtualHost basis. The default include files will display# your Apache version number and your ServerAdmin email address regardless
# of the setting of ServerSignature.## The internationalized error documents require mod_alias, mod_include# and mod_negotiation. To activate them, uncomment the following 30 lines.# Alias /error/ "/var/www/error"## <Directory "/var/www/error"># AllowOverride None# Options IncludesNoExec# AddOutputFilter Includes html# AddHandler type-map var# Order allow,deny# Allow from all# LanguagePriority en es de fr sv# ForceLanguagePriority Prefer Fallback# </Directory>## ErrorDocument 400 /error/HTTP_BAD_REQUEST.html.var# ErrorDocument 401 /error/HTTP_UNAUTHORIZED.html.var# ErrorDocument 403 /error/HTTP_FORBIDDEN.html.var# ErrorDocument 404 /error/HTTP_NOT_FOUND.html.var# ErrorDocument 405 /error/HTTP_METHOD_NOT_ALLOWED.html.var# ErrorDocument 408 /error/HTTP_REQUEST_TIME_OUT.html.var# ErrorDocument 410 /error/HTTP_GONE.html.var# ErrorDocument 411 /error/HTTP_LENGTH_REQUIRED.html.var# ErrorDocument 412 /error/HTTP_PRECONDITION_FAILED.html.var# ErrorDocument 413 /error/HTTP_REQUEST_ENTITY_TOO_LARGE.html.var# ErrorDocument 414 /error/HTTP_REQUEST_URI_TOO_LARGE.html.var# ErrorDocument 415 /error/HTTP_UNSUPPORTED_MEDIA_TYPE.html.var# ErrorDocument 500 /error/HTTP_INTERNAL_SERVER_ERROR.html.var# ErrorDocument 501 /error/HTTP_NOT_IMPLEMENTED.html.var# ErrorDocument 502 /error/HTTP_BAD_GATEWAY.html.var# ErrorDocument 503 /error/HTTP_SERVICE_UNAVAILABLE.html.var# ErrorDocument 506 /error/HTTP_VARIANT_ALSO_VARIES.html.var
# Customizable error responses come in three flavors:## 1) plain text#ErrorDocument 500 "The server made a boo boo."## 2) local redirects#ErrorDocument 404 /missing.html# to redirect to local URL /missing.html#ErrorDocument 404 "/cgi-bin/missing_handler.pl"# N.B.: You can redirect to a script or a document using server-side-includes.## 3) external redirects#ErrorDocument 402 http://www.example.com/subscription_info.html# N.B.: Many of the environment variables associated with the original# request will *not* be available to such a script.
## This should be changed to the ServerRoot/manual/. The alias provides## the manual, even if you choose to move your DocumentRoot. You may comment## this out if you do not care for the documentation.###AliasMatch ^/manual(?:/(?:de|en|fr|ja|ko|ru))?(/.*)?$ "/var/www/manual$1"##<Directory "/var/www/manual"># Options Indexes# AllowOverride None# Order allow,deny# Allow from all## <Files *.html># SetHandler type-map# </Files>## SetEnvIf Request_URI ^/manual/de/ prefer-language=de
# SetEnvIf Request_URI ^/manual/en/ prefer-language=en# SetEnvIf Request_URI ^/manual/fr/ prefer-language=fr# SetEnvIf Request_URI ^/manual/ja/ prefer-language=ja# SetEnvIf Request_URI ^/manual/ko/ prefer-language=ko# SetEnvIf Request_URI ^/manual/ru/ prefer-language=ru# RedirectMatch 301 ^/manual(?:/(de|en|fr|ja|ko|ru)){2,}(/.*)?$ /manual/$1$2#</Directory>## ScriptAlias: This controls which directories contain server scripts.<Location /manual>Options MultiviewsErrorDocument 404 "The document you requested has not been installed on your system. Please install either apache-manual or apache2-manual RPMs.</Location><Location /manual-2.0>Options MultiviewsErrorDocument 404 "The document you requested has not been installed on your system. Please install the apache2-manual package.</Location><Location /manual-1.3>Options MultiviewsErrorDocument 404 "The document you requested has not been installed on your system. Please install the apache-manual package.</Location>## Customize behaviour based on the browser#<IfModule mod_setenvif.c>
# # The following directives modify normal HTTP response behavior to # handle known problems with browser implementations. # BrowserMatch "Mozilla/2" nokeepalive BrowserMatch "MSIE 4\.0b2;" nokeepalive downgrade-1.0 force-response-1.0 BrowserMatch "RealPlayer 4\.0" force-response-1.0 BrowserMatch "Java/1\.0" force-response-1.0 BrowserMatch "JDK/1\.0" force-response-1.0 # # The following directive disables redirects on non-GET requests for # a directory that does not include the trailing slash. This fixes a # problem with Microsoft WebFolders which does not appropriately handle # redirects for folders with DAV methods. # BrowserMatch "Microsoft Data Access Internet Publishing Provider" redirect-carfully BrowserMatch "^WebDrive" redirect-carefully BrowserMatch "^gnome-vfs" redirect-carefully
</IfModule># End of browser customization directives
## Allow server status reports, with the URL of http://servername/server-status# Change the ".your_domain.com" to match your domain to enable.#<IfModule mod_status.c> <Location /server-status> SetHandler server-status <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all allow from 127.0.0.1 #Allow from .your_domain.com </IfModule> </Location>#
# ExtendedStatus controls whether Apache will generate "full" status# information (ExtendedStatus On) or just basic information (ExtendedStatus# Off) when the "server-status" handler is called. The default is Off.##ExtendedStatus On</IfModule>
## Allow remote server configuration reports, with the URL of# http://servername/server-info (requires that mod_info.c be loaded).# Change the ".your_domain.com" to match your domain to enable.#<IfModule mod_info.c> <Location /server-info>
SetHandler server-info <IfModule mod_access.c> Order deny,allow
Deny from all allow from 127.0.0.1# Allow from .your_domain.com </IfModule> </Location></IfModule>
<IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all Allow from 127.0.0.1
</IfModule> </Location></IfModule>## There have been reports of people trying to abuse an old bug from pre-1.1# days. This bug involved a CGI script distributed as a part of Apache.# By uncommenting these lines you can redirect these attacks to a logging # script on phf.apache.org. Or, you can record them yourself, using the script# support/phf_abuse_log.cgi.##<Location /cgi-bin/phf*># Deny from all# ErrorDocument 403 http://phf.apache.org/phf_abuse_log.cgi#</Location>
<IfModule mod_include.c># XBitHack on</IfModule>
## This should be changed to whatever you set DocumentRoot to.#<Directory /var/www/html>
## This may also be "None", "All", or any combination of "Indexes",# "Includes", "FollowSymLinks", "SymLinksifOwnerMatch", "ExecCGI", or "MultiViews".## Note that "MultiViews" must be named *explicitly* --- "Options All"# doesn't give it to you.
# Options -Indexes FollowSymLinks MultiViews## This controls which options the .htaccess files in directories can# override. Can also be "All", or any combination of "Options", "FileInfo", # "AuthConfig", and "Limit"# AllowOverride All## Controls who can get stuff from this server.# <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory>
<Directory /var/www/perl> AllowOverride All Options -Indexes FollowSymLinks MultiViews ExecCGI <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory>
<IfModule mod_cgid.c>## Additional to mod_cgid.c settings, mod_cgid has Scriptsock <path># for setting UNIX socket for communicating with cgid.##Scriptsock /cgisock</IfModule><Directory /var/www/cgi-bin> AllowOverride All Options ExecCGI <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory><Directory /var/www/protected-cgi-bin> AllowOverride All Options ExecCGI <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all Allow from 127.0.0.1 #allow from .your_domain.com </IfModule></Directory>## Control access to UserDir directories. The following is an example# for a site where these directories are restricted to read-only.##<Directory /home/*/public_html># AllowOverride FileInfo AuthConfig Limit# Options MultiViews Indexes SymLinksIfOwnerMatch IncludesNoExec# <Limit GET POST OPTIONS PROPFIND># Order allow,deny# Allow from all# </Limit># <LimitExcept GET POST OPTIONS PROPFIND># Order deny,allow# Deny from all# </LimitExcept>#</Directory>
# These settings are pretty flexible, and allow for Frontpage and XSSI<Directory /home/*/public_html> AllowOverride All Options MultiViews -Indexes Includes FollowSymLinks <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory><Directory /home/*/public_html/cgi-bin> Options +ExecCGI -Includes -Indexes SetHandler cgi-script <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory><IfModule mod_perl.c> <Directory /home/*/public_html/perl>
<IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule> </Directory></IfModule><Directory /var/www/icons> Options -Indexes MultiViews AllowOverride None <IfModule mod_access.c> Order allow,deny Allow from all </IfModule></Directory><Directory /usr/share/doc> Options Indexes FollowSymLinks <IfModule mod_access.c> Order deny,allow Deny from all Allow from 127.0.0.1 #allow from .your_domain.com </IfModule></Directory>
7. #/etc/httpd/2.0/conf/vhost/Vhost.conf################# Vhosts.conf#This is where we store the VirtualHosts configuration. ##Since Apache 1.3.19, we modified the setup to include some nice tricks:##- We added the User and Group directives so VirtualHosts now work with# suexec directive. If set, Apache will run all cgi scripts under that# user and group (provided the uid and gid are > 100 for security). The# directories and cgi files *must* belong to that user/group for the# feature to work#- We added the Setenv VLOG directive. This works in conjunction with# the CustomLog in common.conf. When Setenv VLOG is set, apache will# create a /var/log/httpd/VLOG-YYYY-MM-<ServerName>.log instead of logging# to access_log. Use this instead of defining a special logfile for# each vhost, otherwise you eat up file descriptors.#- You can also specify a path for the VLOG for each Vhost, for example,# to place the logs in each user's directory. However, if you want to# use the file for accounting, place it in a directory owned by root,# otherwise the user will be able to erase it.#- I suggest only including the ErrorLog *only* if the vhost will use# cgi scripts. Again, it saves file descriptors! #- We added the Rewrite directives so vhosts will work with the # PERLPROXIED configuration
9. #/etc/mail/local-host-namesictcenter.net# local-host-names - include all aliases for your machine here.
10. #/etc/mail/access# Check the /usr/share/doc/sendmail-8.12.9/README.cf file for a description# of the format of this file. (search for access_db in that file)# The /usr/share/doc/sendmail-8.12.9/README.cf is part of the sendmail-doc# package.## by default we allow relaying from localhost...localhost.localdomain RELAYlocalhost RELAY127.0.0.1 RELAYictcenter.net RELAY
11. #/etc/mail/sendmail.mcdivert(-1)dnl This is the macro config file used to generate the /etc/sendmail.cfdnl file. If you modify the file you will have to regenerate thednl /etc/sendmail.cf by running this macro config through the m4dnl preprocessor:dnldnl m4 /etc/sendmail.mc > /etc/sendmail.cfdnldnl You will need to have the sendmail-cf package installed for this todnl work.include(`../m4/cf.m4')dnldefine(`confDEF_USER_ID',``mail:mail'')dnlOSTYPE(`linux')dnlundefine(`UUCP_RELAY')dnlundefine(`BITNET_RELAY')dnldefine(`confALIAS_WAIT', `30')dnldefine(`confTO_CONNECT', `1m')dnldefine(`confTRY_NULL_MX_LIST',true)dnldefine(`confDONT_PROBE_INTERFACES',true)dnldefine(`PROCMAIL_MAILER_PATH',`/usr/bin/procmail')dnldnl define delivery mode: interactive, background, or queueddnl define(`confDELIVERY_MODE', `i')MASQUERADE_AS(`ictcenter.net')dnlFEATURE(`limited_masquerade')dnlFEATURE(`masquerade_envelope')dnlFEATURE(`smrsh',`/usr/sbin/smrsh')dnl
FEATURE(mailertable)dnldnl virtusertable: redirect incoming mail to virtual domain to particular user or domain FEATURE(`virtusertable',`hash -o /etc/mail/virtusertable')dnldnl genericstable: rewrite sender address for outgoing mail FEATURE(genericstable)dnlFEATURE(always_add_domain)dnlFEATURE(redirect)dnlFEATURE(use_cw_file)dnlFEATURE(local_procmail)dnlFEATURE(`access_db')dnlFEATURE(`blacklist_recipients')dnlFEATURE(`relay_based_on_MX')dnldnl FEATURE(dnsbl, `blackholes.mail-abuse.org', `Rejected - see http://www.mail-abuse.org/rbl/')dnldnl FEATURE(dnsbl, `dialups.mail-abuse.org', `Dialup - see http://www.mail-abuse.org/dul/')dnldnl FEATURE(dnsbl, `relays.mail-abuse.org', `Open spam relay - see http://www.mail-abuse.org/rss/')dnlFEATURE(`delay_checks')dnlFEATURE(`stickyhost')dnldnl SASL Configurationdnl extract from http://www.sendmail.org/~ca/email/auth.htmldnldnl Next two lines are for SMTP AuthenticationTRUST_AUTH_MECH(`LOGIN PLAIN')dnldefine(`confAUTH_MECHANISMS', `LOGIN PLAIN')dnldnldnl Next line stops sendmail from allowing auth without encryptiondefine(`confAUTH_OPTIONS', `A p y')dnldnldnl STARTTLS configurationdnl extract from http://www.sendmail.org/~ca/email/starttls.htmldnldefine(`CERT_DIR', `/etc/ssl/sendmail')dnldefine(`confCACERT_PATH', `CERT_DIR')dnldefine(`confCACERT', `CERT_DIR/CAcert.pem')dnldefine(`confSERVER_CERT', `CERT_DIR/MYcert.pem')dnldefine(`confSERVER_KEY', `CERT_DIR/MYkey.pem')dnldefine(`confCLIENT_CERT', `CERT_DIR/MYcert.pem')dnldefine(`confCLIENT_KEY', `CERT_DIR/MYkey.pem')dnldnldnl Uncomment next lines to hide identity of mail servedefine(`confPRIVACY_FLAGS',`goaway,restrictqrun,restrictmailq')dnldnl define(`confSMTP_LOGIN_MSG', `$j server ready at $b')dnlMAILER(smtp)dnlMAILER(procmail)dnl