LAPORAN TUTORIALSGD 4 LBM 2 BLOK 3
SISTEM HEMATOLOGI
NAMA ANGGOTA:1. ADHALIN FUKU HANDINI(31101400399)2. ALIFIA
MEDISTIANA(31101400400)3. CASSANDRA PRAMUDITA(112100123)4. CLARISSA
BONITA SYARAVINA(31101400413)5. DEVI KARTIKA ROHMAH(31101400417)6.
DEWI SARTIKA(31101400418)7. DITA WIDYANINGSIH(31101400420)8.
FEBRIANTO(112080018)9. ISMI SITI FATIMAH(31101400434)10. KARIZA
AULIYA(31101400435)11. NISA SAFITRI(31101400449)12. NONI TUHLIFI
MIADANI(31101400450)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN
AGUNGSEMARANG20141
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TUTORIALSGD 4 LBM I
SISTEM HEMATOLOGITelah Disetujui oleh :
Semarang, Desember 2014Tutor
Drg. Andina Rizkia, Sp.KG.NIK. 211009009
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL iLEMBAR PERSETUJUAN iiDAFTAR ISIiiiBAB I :
PENDAHULUANA. Latar Belakang 1B. Skenario 2C. Identifikasi Masalah
2BAB II : TINJAUAN PUSTAKAA. Landasan Teori 3B. Hasil Diskusi dan
Pembahasan 5C. Kerangka Konsep 16BAB III : PenutupA. Kesimpulan
17DAFTAR PUSTAKA 18
iii
BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangOrganism senantiasa berusaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya tak terkecuali pada ikan.
Salah satu mekanisme dalam menjaga kelangsungan hidup adalah dengan
melakukan proses metabolism yang didapat dari asupan makanan.
Organism memerlukan makanan dan oksigen untuk melakukan metabolisme
di seluruh tubuhnya. Berbagai proses metabolism menghasilkan sisa
(sampah) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi, baik
berupa bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh seperti oksigen
maupun hasil metabolism dan sisa-sisanya dilakukan oleh system
peredaran darah.Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata
mempunyai pola yang sama, namun tiap-tiap kelompok mempunyai
peredaran darah tertentu yang mempunyai anatomi organ peredaran
darah. Darah pada ikan mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel
dan plasma darah. Darah dalam tubuh memiliki fungsi sebagai
pengangkut bagi berbagai macam senyawa dan zat-zat yang diperlukan
tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan tubuh terhadap
ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu tubuh.Eritrosit
merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses
pengangkutan materi-materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung
hemoglobin yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih
banyak dari pada oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma
darah. Hemoglobin juga menyebabkan warna merah pada darah, sehingga
eritrosit disebut dengan sel darah merah. Sedangkan leukosit
merupakan salah satu sel darah lainnya yang sangat berperan sebagai
benteng tubuh dari berbagai ancaman.Manusia memiliki sistem
peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh
darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung
menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis,
lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu
darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah
aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran
halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali
ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava
inferior. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme,
obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke
ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
B. SkenarioJudul : Cek Darah Saat Pemeriksaan KesehatanYandi
(wanita, 25 tahun) ingin melamar pekerjaan di suatu Bank swasta.
Pada tahap pemeriksaan kesehatan, Yandi diminta untuk melakukan
complete blood test.Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa nilai
trombositnya agak turun, mencapai 140.000 sel/mm3 akan tetapi
sel-sel darah lain dalam keadaan normal, baik secara jumlah maupun
fungsi, bleeding time normal. Yandi kemudian melakukan konsultasi
dengan dokter untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi pada
dirinya.
C. Identifikasi Masalah1. Fungsi darah 2. Mekanisme pembekuan
darah dan faktor yang mempengaruhinya3. Jenis dan fungsi leukosit4.
Pembentukan darah5. Waktu perdarahan atau bleeding time6.
Macam-macam Complete Blood TestBAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan TeoriVolume darah yang 5 hingga 5,5 liter pada orang
dewasa terdiri dari 42-45% eritrosit, kurang dari 1% leukosit dan
trombosit, dan 55-58% plasma. Persentase volume darah total yang
ditempati oleh eritrosit dikeal sebagai hematokrit. (Sherwood,
2001)Plasma adalah suatu cairan kompleks yang berfungsi sebagai
medium transportasi untuk zat-zat yang diangkut dalam daah. Semua
konstituen plasma dapat berdifusi bebas menembus dinding kapiler
kecuali protein plasma, yang tetap berada di dalam plasma dan
melakukan berbagai fungsi. (Sherwood, 2001)Eritrosit atau sel darah
merah memiliki fungsi khusus mengangkut O2 dalam darah. Eritrosit
tidak memiliki nukleus, organel, atau ribosom, tetapi dipenuhi oleh
hemoglobin, yaitu molekul mengandung besi yang dapat berikatan
dengan O2 secara longgar dan reversibel dengan CO2 dan H+.
(Sherwood, 2001)Karena tidak mampu menganti komponen-komponennya,
eritrosit memiliki usia yang terbatas, yaitu sekitar 120 hari.
Sel-sel bakal yang belum berdiferensiasi di sumsum tulang membentuk
semua unsur sel darah. Produksi eritrosit (eritropoiesis) leh
sumsum tulang dalam keadaan normal seimbang dengan kecepatan
lenyapnya eritrosit, sehingga hitung sel darah merah konstan.
Entropoiesis dirangsang oleh eritropoitein, hormon yang dikeluarkan
ginjal sebagai respons terhadap penurunan penyaluran O2. (Sherwood,
2001)Leukosit atau sel darah putih adalah unit pertahanan tubuh.
Sel (Sherwood, 2001)ini menyerang benda asing yang masuk,
menghancurkan sel abnormal yang muncul di tubuh, dan membersihkan
debris sel. Terdapat lima jenis leukosit, yaitu Neutrofil,
Eosinofil, Basofil, Monosit, dan Limfosit. (Sherwood, 2001)Leukosit
terdapat di dalam darah hanya sewaktu transit dari tempat produksi
dan penyimpanan di sumsum tulang (dan juga organ-organ limfoid
untuk limfosit) dan tempat kerjanya di jaringan. Setiap saat,
sebagian besar leukosit berada di luar darah di jaringan untuk
tugas patroli atau bertempur. Semua leukosit memiliki rentang usia
yang terbatas dan harus diganti melalui diferensiasi dan
proliferasi sel-sel prekursor. Jumlah total dan presentasi setiap
jenis leukosit yang diproduksi bergantung pada kebutuhan pertahanan
sesaat tubuh. (Sherwood, 2001)Trombosit adalah fragmen sel yang
berasal dari megakariosit besar di sumsum tulang. Trombosit
berperan penting dalam hemostatis, penghentian perdarahan dari
pembuluh yang cedera. Tiga langkah utama pada hemostasis adalah:a.
Spasma vaskulerb. Pembentukan sumbat trombositc. Pembentukan
bekuan(Sherwood, 2001)Spasme vaskuler mengurangi aliran darah
melalui pembuluh yang cedera, sementara agregasi trombosit di
tempat cedera pembuluh dengan cepat menambal defek yang terjadi.
Trombosit muai berkumpul apabila berkontak dengan kolagen di
dinding pembuluh yang rusak. (Sherwood, 2001)Pembentukan bekuan
(koagulasi darah)memperkuat sumbat trombosit dan mengubah darah di
sekitar tempat cedera menjadi suatu gel yang tidak mengalir.
Sebagian besar faktor yang diperlukan untuk pembekuan darah selalu
terdapat di dalam plasma dalam bentuk prekursor inaktif. Sewaktu
pembuluh mengalami cedera, kolagen yang terpapar kemudian mengawali
reaksi berjenjang yang melibatkan pengaktifan suksesif
faktor-faktor pembekuan tersebut, yang akhirnya mengubah fibrinogen
menjadi fibrin. Fibrin, suatu molekul berbentuk benang yang tidak
larut, ditebarkan membentuk jaring bekuan; jaring ini kemudian
menangkap sel-sel darah dan menyempurnakan pembentukan bekuan.
Darah yang telah keluar ke dalam jaringan juga mengalami koagulasi
setelah bertemu dengan tromboplastin jaringan, yang juga
memungkinkan terjadinya proses pembekuan. Jika tidak lagi
diperlukan, bekuan darah dilarutkan oleh plasmin, suatu faktor
fibrinolitik yang juga diaktifkan apabila berkontak dengan kolagen.
(Sherwood, 2001)
B. Hasil Diskusi dan Pembahasan1. Fungsi DarahDarah terdiri dari
cairan dan keeping-keping darah (55% plasma darah dan 45% sel
darah) volume darah total pada orang dewasa 6 liter atau 7-8% berat
badan. Fungsi darah yaitu sebagai alat transportasi, sebagai
pertahanan tubuh, sebagai regulasi keseimbangan ph peredarah darah,
mengangkut air, sari makanan dan oksigen serta menyebarkan
keseluruh tubuh, untuk ekskresi, menjaga suhu tubuh, mengedarkan
hormone dari kelenjar endokrin ke organ-organ tubuh, mengatur
keseimbangan air antara plasma darah dan cairan-cairannya, dan
sebagai pembekuan darah itu sendiri.
a. Mengatur keseimbangan asam basaTubuh menggunakan penyangga pH
(buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang
terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga ph bekerja
secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan.
Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat.
Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan
karbondioksida (suatu komponen asam).Jika lebih banyak asam yang
masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak
bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa
yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak
karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat. Pembuangan
karbondioksida.b. Mengatur keseimbangan tekanan osmotikProtein
plasma / albumin menjaga keberadaan air dalam plasma darah, dengan
demikian akan mempertahankan volume darah serta mencegah penimbunan
cairan dalam jaringan atau rongga tubuh.c. Sistem pertahanan
tubuhTubuh manusia terdapat plasma yang mengandung antibodi
(imunoglobin). Imunoglobin ini seperti IgM, IgG, IgA, IgD, IgE yang
berfungsi untuk mempertahankan tubuh dari mikroorganisme
patogen.Selain itu, sistem pertahanan tubuh manusia bisa didapat
dari peran leukosit itu sendiri. Leukosit memasuki ruang jaringan
dengan cara diapedesis, kemudian leukosit bergerak melewati ruang
jaringan dengan gerakan amoboid. Leukosit tertarik ke arah area
jaringan yang meradang dengan cara kemotaksis. Neutrofil dan dan
makrofag berfagositosis. Setelah difagositosis, kebanyakan partikel
dicerna oleh enzim intraseluler. Enzim ini adalah enzim proteolitik
yang khusus dipakai untuk mencerna bakteri dan bahan protein asing
lainnya. Selain itu netrofil dan makrofag juga mengandung bahan
bakterisidal yang membunuh sebagian bakteri.2. Mekanisme pembekuan
darah dan faktor yang mempengaruhinyaa. Mekanisme pembekuan
darahMekanisme secara umum melalui tiga langkah utama, yaitu:1)
Sebagai respon terhadap rupturnya pembuluh darah ata keruskan
darah, serangkaian reaksi kimiawi yang kompleks terjadi di dalam
darah yang melibatkan lebih dari selusin faktor pembekuan darah.
Hasil akhirnya teebentuknya suatu kompleks substansi teraktivasi
yang secara kolektif disebut aktivator protrombin.2) Aktivator
protrombin mengkatalis pengubahan protrombin menjadi trombin.3)
Trombin bekerja sebagai enzimuntuk mengubahfibrinogen menjadi
benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk
membentuk bekuan.Skema mekanisme pembekuan darahProtrombin
Ca++
Trombin Aktivator protrombin
Fibrinogen monomerFibrinogen
Ca++
Benang-benang fibrin
Trombin faktor stabilisasi fibrin yang teraktivasi (XIIIa)
Benang fibrin yang saling berikatan
b. Faktor yang mempengaruhi pembekuan darahFaktor faktor
pembekuan darah :I. Fibrinogen: precursor fibrin (protein
terpolimerisasi) II. Protrombin: precursor enzim proteolitik
thrombin dan mungkin akselerator lain dan konversi protrombinIII.
Tromboplastin: activator lipoprotein jaringan pada protrombinIV.
Kalsium: diperlukan untuk aktivasi protrombin dan pembentukan
fibrinV. Akselerator plasma globulin: suatu faktor plasma yang
mempercepat konversi protrombin menjadi thrombinVI. Akselerator
konversi protrombin serum: suatu faktor serum yang mempercepat
konversi protrombinVII. Globulin antihemofilik (AHG): suatu faktor
plasma yang berkaitan dengan faktor ke III trombosit dan faktor
chrismas (IX): mengaktivasi protrombinVIII. Faktor Crismas: faktor
serum yang berkaitan dengan faktor-faktor trombosit III dan VIII
mengaktivasi protrombinIX. Faktor Stuart-Prower: suatu faktor
plasma dan serum; akselerator konversi protrombinX. Pendahulu
tromboplastin plasma (PTA): suatu faktor plasma yang diaktivasi
oleh faktor Hageman (XII); akselerator pembentukan thrombinXI.
Faktor Hageman: suatu faktor plasma; mengaktivasi PTA (XI)XII.
Faktor penstabil fibrin: faktor plasma; menghasilkan bekuan fibrin
yang lebih kuat yang tidak larut di dalam urea.3. Bleeding timeMasa
perdarahan atau bleeding time mengukuur hemostatis dan koagulasi.
Masa perdarahan tergantung atas: ketepatgunaan cairan jaringan
dalam memacu koagulasi, fungsi kapiler, dan trombosit. Pemeriksaan
ini terutama mengenai trombosit: jumlah, kemampuan untuk adhesi
pada subendotelium dan membentuk agregasi. Bila jumlah trombosit
kurang 100.000/mmk dan ada disfungsi trombosit maka masa perdarahan
memanjang. Masa perdarahan ada dua cara: metode Duke dan meode Ivy.
Kepekaan metode Ivy lebih baik, dengan nilai normal 1-7 menit
dengan nilai batas 7-11 menit. Metode Duke nilai normalnya 1-8
menit dengan nilai batas 3-6 menit.4. LeukositLekosit memiliki
nukleus namun tak memiliki hemoglobin. Rentang hidup lekosit adalah
beberapa jam hingga beberapa hari. Leukosit bersifat amuboid atau
tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit
menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan
leukosit menderita penyakit leukopenia. Jumlah lekosit adalah
4.000-11.000. Lekosit digolongkan menjadi 2 yaitu granulosit dan
agranulosit. Ciri dari granulosit atau lekosit granuler adalah
memiliki granula pada sitoplasma. Ada 3 macam granulosit, yaitu
netrofil atau polimorf (10-12 m), eosinofil (10-12 m) dan basofil
(8-10 m). Ciri dari agranulosit adalah tidak memiliki granula pada
sitoplasma. Ada 2 macam agranulosit yaitu limfosit (7-15 m) dan
monosit (14-19 m). 1. Leukosit Granulosit1) Eosinofil : berperan
dalam reaksi alergi, memerangi infeksi parasit.Eosinofil memiliki
granula bewarna merah dengan pewarnaan asam, ukuran dan bentuknya
hampir sama dengan neutrofil, tetapi granula dalam sitoplasmanya
lebih besar, banyaknya kira-kira 24%.Sel ini sangat penting dalam
respon terhadap penyakit parasitik dan alergi. pelepasan isi
granulnya kepatogen yang lebih besar membantu dekstruksinya dan
fagositosis berikutnya.Fungsi utama eosinofil adalah detoksifikasi
baik terhadap protein asing yang masuk ke dalam tubuh melalui
paru-paru ataupun saluran cerna maupun racun yang dihasilkan oleh
bakteri dan parasit. Eosinofilia pada hewan domestik merupakan
peningkatan jumlah eosinofil dalam darah. Eosinofilia dapat terjadi
karena infeksi parasit, reaksi alergi dan kompleks antigen-antibodi
setelah proses imun.
2) Basofil : melepaskan histamin kimia selama reaksi alergi,
yang menghasilkan tanda-tanda khas alergi seperti
gatal-gatal.Basofil memiliki granula bewarna biru dengan pewarnaan
basa, sel ini lebih kecil daripada eosinofil, tetapi mempunyai inti
yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat
granula-granula yang besar, banyaknya kira-kira 0,5 % di sumsum
merah.Jumlah basofil di dalam sirkulasi darah relatif sedikit. Di
dalam sel basofil terkandung zat heparin (antikoagulan). Heparin
ini dilepaskan di daerah peradangan guna mencegah timbulnya
pembekuan serta statis darah dan limfe, sehingga sel basofil diduga
merupakan prekursor bagi mast cell. Basofilia meupakan peningkatan
jumlah basofil dalam sirkulasi. basofilia pada hewan domestik dapat
terjadi karena hipotirodismus ataupun suntikan estrogen. Penurunan
jumlah sel basofil dalam sirkulasi darah atau basopenia dapat
terjadi karena suntikan corticosteroid pada stadium
kebuntingan.
3) Netrofil : melindungi tubuh dari infeksi dan bakteri dan
jamur, membunuh bakteri (fagositosis).Neutrofil memiliki granula
yang tidak bewarna, mempunyai inti sel yang terangkai, kadang
seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak berbintik-bintik
halus atau granula, serta banyaknya sekitar 60 -70 %.Neutrofil
merupakan leukosit darah perifer yang paling banyak. Sel ini
memiliki masa hidup singkat, sekitar 10 jam dalam sirkulasi.
Sekitar 50 % neutrofil dalam darah perifer menempel pada dinding
pembuluh darah. Neutrofil memasuki jaringan dengan cara bermigrasi
sebagai respon terhadap kemotaktik.Neutrofil pada manusia dan hewan
menunjukkan perbedaan berdasarkan sintesis protein, ekspresi
receptor, metabolisme oksidatif, fungsi dan pewarnaan sitokimia.
Neutrofil yang cacat dapat dilihat dari jumlah maupun bentuknya.
Bentuk maupun jumlahnya berpotensi untuk menjelaskan tingkat
infeksi. Jumlah neutrofil pada mencit yaitu 0,3- 2,5 103/ l.
Neutrofilia merupakan peningkatan jumlah neutrofil. Penurunan
jumlah sel neutrofil di dalam sirkulasi (neutropenia) pada hewan
domestik dapat terjadi karena adanya peningkatan destruksi sel
neutrofil di dalam peredaran darah, peningkatan pengeluaran
neutrofil ke dalam jaringan tanpa diimbangi oleh pemasukan ke dalam
sirkulasi darah dan penurunan produksi sel neutrofil di sumsum
tulang.
1. Leukosit agranulosit1) Limfosit : Limfosit B (memproduksi
antibodi), sel T helper (mengaktifkan dan mengarahkan sistem
kekebalan tubuh thdp mikroorganisme), sel T sitotoksik (melepaskan
bahan kimia untuk menghancurkan patogen), sel T memori (membantu
sistem kekebalan tubuh untuk mengenali patogen tertentu), sel T
supresor (melindungi sel-sel normal tubuh). Limfosit memiliki
nucleus besar bulat dengan menempati sebagian besar sel limfosit
berkembang dalam jaringan limfe. Ukuran bervariasi dari 7 sampai
dengan 15 mikron. Banyaknya 20-25% dan fungsinya membunuh dan
memakan bakteri masuk ke dalam jaringan tubuh. Limfosit ada 2
macam, yaitu limfosit T dan limfosit B.
2) Monosit : menghancurkan dan menghapuskan sel-sel mati yang
tua dan rusak di dalam tubuh. Monosit memiliki ukuran yang lebih
besar daripada limfosit, protoplasmanya besar, warna biru sedikit
abu-abu, serta mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti
selnya bulat atau panjang. Monosit dibentuk di dalam sumsum tulang,
masuk ke dalam sirkulasi dalam bentuk imatur dan mengalami proses
pematangan menjadi makrofag setelah masuk ke jaringan. Fungsiya
sebagai fagosit. Jumlahnya 34% dari total komponen yang ada di sel
darah putih.
5. Pembentukan darahHemopoiesis (hematoiesis) yaitu proses
pembentukan elemen-elemen berwujud darah. Proses pembentukan ini
terutama terjadi di sumsum tulang merah misalnya di epifisis tulang
panjang (pangkal lengan dan tulang paha), tulang pipih (tulang
rusuk dan tulang kranium), vertebra dan tulang panggul. Di dalam
sumsum tulang merah, sel hemasitoblas membelah menjadi sel blas.
Sel-sel ini kemudian menjadi elemen berwujud darah dengan tergolong
menjadi beberapa kelompok. 1. Eritropoiesis. Eritropoiesis, yaitu
proses pembentukan darah khususnya darah merah (eritrosit). Proses
ini dimulai dengan terbentuknya proeritroblas yang berasal dari sel
hemopoitik. Setelah 3-5 hari, beberapa berkembang dengan
proliferasi ribosom (penggandaan ribosom) dan sintesis hemoglobin.
Akhirnya, inti sel dikeluarkan, membuat depresi pada bagian pusat
sel. Eritrosit muda, yang biasa dikenal dengan retikulosit, yang
masih mengandung beberapa ribosom dan retikulum endoplasmik,
memasuki aliran darah dan kemudian berkembang menjadi eritrosit
dewasa setelah 1-2 hari. 1. Leukopoiesis Leukopoiesis adalah proses
pembentukan leukosit, yang dirangsang oleh adanya colony
stimulating factors atau faktor perangsang koloni. Penstimulasi
(perangsang) koloni ini dihasilkan oleh sel darah putih (leukosit)
dewasa. Perkembangan dari setiap sel darah putih dimulai dengan
terjadinya pembelahan sel batang temopoitik menjadi sel blas
seperti berikut ini. 1) Mieloblas yang akhirnya berkembang menjadi
leukosit granular (granulosit) yaitu eosinofil, neutrofil, dan
basofil. 2) Monoblas berkembang menjadi monosit. 3) Limfoblas akan
berkembang menjadi limfosit. 1. Trombopoiesis Jika di atas kita
sudah belajar mengenai pembentukan sel darah merah dan putih, maka
yang terakhir dari komponen darah yang akan kita ketahui lebih
lanjut yaitu pembentukan trombosit (keping darah). Pembentukan
keping darah dimulai dengan pembentukan megakarioblas dari sel
batang hemopoitik. Megakarioblas membelah tanpa sitokinesis menjadi
megakariosit, sel raksasa dengan inti besar dan multilobus (banyak
ruang). Megakariosit kemudian terpecah-pecah menjadi segmen-segmen
ketika membran plasma tertekuk ke dalam sitoplasma.6. Complete
Blood Test1. HemoglobinHemoglobin adalah molekul protein pada sel
darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari
paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam
hemoglobin membuat darah berwarna merah. Dalam menentukan normal
atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan
faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium
klinik, yaitu : 1) Laki-laki dewasa : 13,5-18 gr%2) Wanita dewasa :
11,5-16,5 gr%3) Bayi (kurang dari 3 bulan) : 13,6-19,6 gr%4) Umur 1
tahun : 11-13 gr%5) Umur 12 tahun : 11,5-14,8 gr%1. Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel
darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%).
Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan
untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%. 1. Hitung Jenis Leukosit (Diff
Count) Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah
berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang
masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen.
Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan
basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang
lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit. Hitung jenis
leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis
sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel
maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya
dinyatakan dalam sel/l. Nilai normal : Eosinofil 1-3%, Netrofil
55-70%, Limfosit 20-40%, Monosit 2-8%1. Leukosit (White Blood Cell
/ WBC) Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam
memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun
proses metabolik toksin, dll. Nilai normal leukosit berkisar 4.000
- 10.000 sel/ul darah. Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada
kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll,
sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi
bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia,
gagal ginjal, dll.1. Laju Endap Darah atau Erithrocyte
Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit
dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan
uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses
inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan
(nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi
stress fisiologis (misalnya kehamilan). International Commitee for
Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk
menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini
dikarenakan panjang pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet
Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi masih terdeteksi.
Nilai normal LED pada metode Westergreen : Laki-laki : 0 15 mm/jam
Perempuan : 0 20 mm/jam 1. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling
banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari
paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa
kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai normal
eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah,
sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul
darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus
hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal
jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit
yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid,
penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dan lainnya.
C. Kerangka Konsep
BAB IIIPENUTUP
A. KesimpulanDarah manusia adalah cairan di dalam tubuh
yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel
di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan
nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin
juga diedarkan melalui darah.Komponen-komponen darah yaitu
eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit. Leukosit terbagi menjadi dua berdasarkan ada tidaknya
granula, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit terdiri dari
eusinofil, basofil, dan neutrofil. Sedangkan agranulosit terdiri
dari limfosit dan monosit.Pada saat terjadi cedera vaskuler, darah
melakukan Adhesi trombosit atau datangnya trombosit ke tempat
cedera. Setelah itu trombosit menyatu atau agregasi trombosit.
Kemudian trombosit melebur dan pada akhirnya menyumbat vaskuler
sehingga darah membeku.Macam-macam pemeriksaan darah, yaitu:
pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, diff count, leukosit, laju
endap darah (LED), dan trombosit.
DAFTAR PUSTAKA
Fandson, R. D. (1992). Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi ke-4.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Feldman, B. F. (2000).
Veterinary Hematology Fifth Edition. California: Lippincot William
and Wilkins.Guyton, A. C. (1983). Fisiologi Manusia dan
Mekanismenya Terhadap Penyakit. Jakarta: EGC.Handayani, W. (2008).
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi.
Jakarta: Salemba Medika.Hoffbrand, V. (2006). At a Glance
Hematology. Jakarta: EMS.Sherwood, L. (2001). Fisologi Manusia dari
Sel ke Jaringan. Jakarta: EGC.