Top Banner
160

Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Nov 24, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report
Page 2: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report
Page 3: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1

Daftar Isi

Table of Contents

Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report Laporan Direksi Director's Report Profil Perusahaan Company Profile Struktur Organisasi Organization Structure Profil Manajemen Management Profile Sumber Daya Manusia Human Resources Susunan Pemegang Saham The Composition of The Company's Shareholders Anak Perusahaan Subsidiary Company Informasi Sekuritas Securities Information Kronologis Pencatatan Saham Historical Shares Listing

03

10

12

15

17

18

22

23

25

27

26

Page 4: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

2 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Institutions and Professions as The Capital Market Penghargaan yang Diterima Appreciation Awards Analisis dan Pembahasan Manajemen Analysis and Management Discussion Ringkasan Dividen yang Sudah Dibayar 2002-2012 Summary of Dividents Paid 2002-2012 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Komite Audit Audit Committee Laporan Komite Audit Audit Committee Report Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Internal Audit Internal Audit Manajemen Resiko Risk Management Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Audit Committee Report Laporan Keuangan yang Telah Diaudit Audited Financial Report

28

30

31

40

41

48

50

52

57

61

63

65

53

Page 5: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 3

Ikhtisar Data Keuangan

Financial Highlight

No. Uraian (Description) 2011 2012 2013

1. Pendapatan bersih (Net Revenue) 161,413,570,091 146,690,966,909 131,333,196,189

2. Laba bruto (Gross Profit) 36,751,006,889 37,113,537,944 27,731,337,763

3. Laba/Rugi (Net income/loss ) (6,641,710,478) 20,608,530,035 66,813,230,321

yang dapat diatribusikan kepada / attributable to :

- Pemilik entitas induk / owners of the parent entity 3,900,447,054 21,235,777,635 57,886,539,191

- Kepentingan non pengendali / non controlling interest (10,542,157,532) (627,247,600) 8,926,691,130

4. Total laba (rugi) komprehensif (Total comprehensive income / loss)

(6,641,710,478) 24,449,221,203 68,001,612,724

yang dapat diatribusikan kepada / attributable to :

- Pemilik entitas induk / owners of the parent entity 3,900,447,054 25,076,468,803 59,074,921,594

- Kepentingan non pengendali / non controlling interest (10,542,157,532) (627,247,600) 8,926,691,130

5. Laba/Rugi per Saham (Net Income/loss per Share) 11.78 64.13 174.82

6. Jumlah Aset (Total Assets) 172,297,512,571 184,533,123,832 256,372,669,050

7. Jumlah Liabilitas (Total Liabilities) 41,153,432,429 28,939,822,487 32,944,704,261

8. Jumlah Ekuitas (Total Equity) 131,144,080,142 155,593,301,345 223,427,964,789

9. Rasio Laba/Rugi Terhadap Jumlah Aset(Rate of Return on Assets/ROA)

-3.85% 11.17% 26.06%

10. Rasio Laba/Rugi Terhadap Ekuitas(Rate of Return for the Owner's Equity)

-5.06% 13.25% 29.90%

11. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan(Net Profit Margin)

-4.11% 14.05% 50.87%

12. Rasio Lancar / Current Ratio 517.22% 859.23% 1017.42%

13. Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas / Total Debt to Equity Ratio 31.38% 18.60% 14.75%

14. Rasio Liabiltas terhadap Jumlah Aset (Total Debt to Total Capital Assets Ratio)

23.89% 15.68% 12.85%

Page 6: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

4 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Kapasitas Produksi

Production Capacity

2009 - 2013

Tahun(Year)

Formalin/Ton(Formaldehyde/Ton)

UF+UMF+PF+Lain-lain/Ton(UF+UMF+PF+Others/Ton)

Terpasang(Installed)

Produksi(Production)

Terpasang(Installed)

Produksi(Production)

2009 50.000 10.394 75.000 18.636

2010 50.000 12.148 75.000 20.293

2011 50.000 11.848 75.000 21.532

2012 50.000 12.752 75.000 19.375

2013 50.000 9.482 75.000 15.567

Grafik ProduksiProduction Capacity

2009 - 2013

5.000

15.000

25.000

35.000

45.000

55.000

65.000

75.000

85.000

2009 2010 2011 2012 2013

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

75.000

75.000

75.000

75.000

75.000

10.394

12.148

11.848

12.752

9.482 15

.56719.375

21.532

20.293

18.636

Formalin/Ton (Formaldehyde/Ton)Terpasang (Installed)

Formalin/Ton (Formaldehyde/Ton)Produksi (Production)

UF+UMF+PF+Lain-lain (UF+UMF+PF+Others/Ton)Terpasang (Installed)

UF+UMF+PF+Lain-lain (UF+UMF+PF+Others/Ton)Produksi (Production)

5.000

15.000

25.000

35.000

45.000

55.000

65.000

75.000

85.000

2009 2010 2011 2012 2013

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

75.000

75.000

75.000

75.000

75.000

10.394

11.043

11.848

11.592

9.482 15

.56719.375

21.532

20.293

18.636

5.000

15.000

25.000

35.000

45.000

55.000

65.000

75.000

85.000

2009 2010 2011 2012 2013

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

75.000

75.000

75.000

75.000

75.000

10.394

11.043

11.848

11.592

9.482

15.567

19.375

21.532

20.293

18.636

5.000

15.000

25.000

35.000

45.000

55.000

65.000

75.000

85.000

2009 2010 2011 2012 2013

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

75.000

75.000

75.000

75.000

75.000

10.394

11.043

11.848

11.592

9.482 15

.56719.375

21.532

20.293

18.636

5.000

15.000

25.000

35.000

45.000

55.000

65.000

75.000

85.000

2009 2010 2011 2012 2013

50.000

50.000

50.000

50.000

50.000

75.000

75.000

75.000

75.000

75.000

10.394

11.043

11.848

11.592

9.482

15.567

19.375

21.532

20.293

18.636

Page 7: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 5

Informasi Saham

Share Information

2012 - 2013

TahunYear Triwulan

Quarter

Jumlah Saham yang beredarTotal Shares

Number

Harga Saham/Share price Volume Perdagangan

Trading volume Rp

UnitTertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

2012

Triwulan 11st Quarter 331.129.952 820 630 720 3.106.950.000 4.257.000

Triwulan 22nd Quarter 331.129.952 720 590 670 438.965.000 637.000

Triwulan 33rd Quarter 331.129.952 720 390 395 224.512.500 385.500

Triwulan 44th Quarter 331.129.952 455 380 385 309.860.000 745.500

2013

Triwulan 11st Quarter 331.129.952 640 370 425 19.639.000 9.217.147.500

Triwulan 22nd Quarter 331.129.952 650 420 495 35.150.500 19.633.005.000

Triwulan 33rd Quarter 331.129.952 495 430 410 1.100.500 481.637.500

Triwulan 44th Quarter 331.129.952 490 385 470 1.344.000 569.492.500

Grafik Harga SahamShare Price in Graphic

2012 - 2013

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4100

100.000

100.000.000

20.000.000.000

331.

129

331.

129

720

495

390

430

395

410

224.

512

481.

637

745

1.10

0

331.

129

331.

129

455

490

380

385

385

470

309.

860

569.

492

7451.

344

331.

129

331.

129

820

820

630

370 720

425

3.10

6.95

0

9.21

7.14

74.

257

19.6

39

331.

129

331.

129

720

650

590

420

670

495

637

35.1

50

438.

965

19.2

17.1

47

Jumlah Saham yang beredar Total Shares Number

Tertinggi Highest

Terendah Lowest

Penutupan Closing

Volume Perdagangan Trading volume

Unit

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4100

100.000

100.000.000

20.000.000.000

331.

129

331.

129

720

495

390

430

395

410

224.

512

481.

637

745

1.10

0

331.

129

331.

129

455

490

380

385

385 470

309.

860

569.

492

7451.

344

331.

129

331.

129

820

820

630

370 720

425

3.10

6.95

0

9.21

7.14

74.

257

19.6

39

331.

129

331.

129

720

650

590

420

670

495

637

35.1

50

438.

965

19.2

17.1

47

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4100

100.000

100.000.000

20.000.000.000

331.

129

331.

129

720

495

390

430

395

410

224.

512

481.

637

745

1.10

0

331.

129

331.

129

455

490

380

385

385 470

309.

860

569.

492

7451.

344

331.

129

331.

129

820

820

630

370 720

425

3.10

6.95

0

9.21

7.14

74.

257

19.6

39

331.

129

331.

129

720

650

590

420

670

495

637

35.1

50

438.

965

19.2

17.1

47

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4100

100.000

100.000.000

20.000.000.000

33

1.1

29

33

1.1

29

72

04

95

39

04

30

39

54

10

22

4.5

12

48

1.6

37

74

51

.10

0

33

1.1

29

33

1.1

29

45

54

90

38

03

85

38

54

70

30

9.8

60

56

9.4

92

74

51.3

44

33

1.1

29

33

1.1

29

82

08

20

63

03

70

72

04

25

3.1

06

.95

0

9.2

17

.14

74

.25

71

9.6

39

33

1.1

29

33

1.1

29

72

06

50

59

04

20

67

04

95

63

73

5.1

50

43

8.9

65

19

.21

7.1

47

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4100

100.000

100.000.000

20.000.000.000

33

1.1

29

33

1.1

29

72

04

95

39

04

30

39

54

10

22

4.5

12

48

1.6

37

74

51

.10

0

33

1.1

29

33

1.1

29

45

54

90

38

03

85

38

54

70

30

9.8

60

56

9.4

92

74

51.3

44

33

1.1

29

33

1.1

29

82

08

20

63

03

70

72

04

25

3.1

06

.95

0

9.2

17

.14

74

.25

71

9.6

39

33

1.1

29

33

1.1

29

72

06

50

59

04

20

67

04

95

63

73

5.1

50

43

8.9

65

19

.21

7.1

47

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4100

100.000

100.000.000

20.000.000.000

33

1.1

29

33

1.1

29

72

04

95

39

04

30

39

54

10

22

4.5

12

48

1.6

37

74

51

.10

0

33

1.1

29

33

1.1

29

45

54

90

38

03

85

38

54

70

30

9.8

60

56

9.4

92

74

51.3

44

33

1.1

29

33

1.1

29

82

08

20

63

03

70

72

04

25

3.1

06

.95

0

9.2

17

.14

74

.25

71

9.6

39

33

1.1

29

33

1.1

29

72

06

50

59

04

20

67

04

95

63

73

5.1

50

43

8.9

65

19

.21

7.1

47

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4100

100.000

100.000.000

20.000.000.000

33

1.1

29

33

1.1

29

72

04

95

39

04

30

39

54

10

22

4.5

12

48

1.6

37

74

51

.10

0

33

1.1

29

33

1.1

29

45

54

90

38

03

85

38

54

70

30

9.8

60

56

9.4

92

74

51.3

44

33

1.1

29

33

1.1

29

82

08

20

63

03

70

72

04

25

3.1

06

.95

0

9.2

17

.14

74

.25

71

9.6

39

33

1.1

29

33

1.1

29

72

06

50

59

04

20

67

04

95

63

73

5.1

50

43

8.9

65

19

.21

7.1

47

Page 8: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

6 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Tahun(Year)

Total (Amount)

2009 18,608

2010 20,980

2011 21,325

2012 19,924

2013 15,771

Penjualan Dalam Ton

Sales In Volume

2009 - 2013

Grafik Penjualan Dalam TonSales In Volume Graphic

2009 - 2013

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

20092010

20112012

2013

18,608

20,980

21,325

19,924

15,771

Page 9: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 7

Penjualan Dalam Rupiah

Sales In Value

2009 - 2013

Tahun(Year)

Glue, Hardener & Formalin

Komponen Bahan BakuBasic Material Component

Total Penjualan(Amount)

2009 93.286.770.819 8.336.149.836 101.622.920.655

2010 97.283.942.857 26.888.127.259 124.172.070.116

2011 121.168.473.285 40.245.096.806 161.413.570.091

2012 114.646.992.757 32.043.974.152 146.690.966.909

2013 95.005.994.269 36.327.201.920 131.333.196.189

Grafik Penjualan Dalam RupiahSales In Volume Value

2009 - 2013

5.000

25.000

45.000

65.000

85.000

105.000

125.000

145.000

165.000

20092010

20112012

2013

93.286

8.336

101.622

97.283

26.888

124.172

40.245

121.168

161.413

114.646

32.043

146.690

95.005

36.327

131.333

Komponen Bahan Baku Basic Material Component

Glue, Hardener & Formalin

Total Penjualan Amount5.000

25.000

45.000

65.000

85.000

105.000

125.000

145.000

165.000

20092010

20112012

2013

93.286

8.336

101.622

97.283

26.888

124.172

40.245

121.168

161.413

114.646

32.043

146.690

95.005

36.327

131.333

5.000

25.000

45.000

65.000

85.000

105.000

125.000

145.000

165.000

20092010

20112012

2013

93.286

8.336

101.622

97.283

26.888

124.172

40.245

121.168

161.413

114.646

32.043

146.690

95.005

36.327

131.333

5.000

25.000

45.000

65.000

85.000

105.000

125.000

145.000

165.000

20092010

20112012

2013

93.286

8.336

101.622

97.283

26.888

124.172

40.245

121.168

161.413

114.646

32.043

146.690

95.005

36.327

131.333

Page 10: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

8 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Penjualan Tahun 2013 Dalam Ribuan Ton

Sales Record of 2013 in Thousand Tons

Produk(Product)

Ton(Ton)

Persentase(Percentage)

Glue UF 11.256 55,40%

Glue UMF 1.156 5,69%

Glue PF 2.984 14,69%

Formalin (Formaldehyde) 139 0,68%

Hardener 236 1.16%

Melamine 1.145 5,64%

Pupuk Urea 3.351 16,49%

Ammonium chloride 41 0,20%

Caustic soda, Phenol, dll 10 0,05%

20.318 100%

Grafik Penjualan Tahun 2013 Dalam Ribuan TonSales Record Graphic 2013 in Thousand Tons

0

2500

5000

7500

10000

12500

15000

Glue U

F

Glue U

MF

Form

alin

(Formaldehyde)Glue

PF

Harden

er

Melamine

Pupu

k Urea

Ammonium

chlor

ide

Caustic

soda

, Phe

nol, d

ll

Page 11: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 9

Rugi / Laba

Profit & Loss

2009 - 2013

Tahun Year

Laba (rugi) tahun berjalanProfit (loss) for the year

Total Laba (rugi) komprehensifTotal comprehensive income (loss)

JumlahAmount

yang dapat diatribusikan kepada /attributable to:

JumlahAmount

yang dapat diatribusikan kepada /attributable to:

Pemilik IndukOwners of the

parent

KepentinganNonpengendali

Non-controlling interest

Pemilik IndukOwners of the

parent

KepentinganNonpengendali

Non-controlling interest

2009 6,084,613,537 7,124,377,450 (1,039,763,913) 6,084,613,537 7,124,377,450 (1,039,763,913)

2010 14,033,568,032 14,749,983,545 (716,415,513) 14,033,568,032 14,749,983,545 (716,415,513)

2011 (6,641,710,478) 3,900,447,054 (10,542,157,532) (6,641,710,478) 3,900,447,054 (10,542,157,532)

2012 20,608,530,035 21,235,777,635 (627,247,600) 24,449,221,203 25,076,468,803 (627,247,600)

2013 66,813,230,321 57,886,539,191 8,926,691,130 68,001,612,724 59,074,921,594 8,926,691,130

Grafik Rugi / LabaProfit & Loss Graphic

2009 - 2013

6,084

7,124

(1,039)

14,033

14,749

(716)

(6,641)

(10,542)3,900

20,608

21,235

(627)

66,813

57,886

8,926

Page 12: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

10 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Laporan Dewan Komisaris

Board Of Commissioners’s Report

Para pemangku kepentingan yang terhormat,

Kondisi perekonomian Indonesia selama tahun 2013 mengalami pelemahan yang sangat berpengaruh terhadap iklim usaha. Jatuhnya nilai tukar Rupiah akibat dari keluarnya sejumlah besar investasi dan defisit neraca perdagangan merupakan hal utama yang menyebabkan pelemahan ini.

Akan tetapi, sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan sumber daya manusia, Indonesia tetaplah menjadi tujuan investasi yang menarik bagi banyak investor dari negara lain. Untuk menanggapi krisis dan menggarap potensi yang ada, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting untuk keluar dari permasalahan ekonomi. Kami berharap langkah-langkah pemerintah selanjutnya tetap sepadan dan terukur dan menghindari kebijakan yang kontra produktif yang bisa menurunkan aktifitas produksi dan menahan laju pertumbuhan ekonomi.

Dewan Komisaris menilai bahwa Dewan Direksi PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk patut diberikan apresiasi atas keberhasilannya memperlihatkan konsistensi untuk fokus pada peluang-peluang yang ada agar bisa melayani pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperoleh nilai tambah yang positif dari usaha-usahanya. Apresiasi juga patut diberikan atas keberhasilan Dewan Direksi menyelesaikan permasalahan hukum pada anak

To Whom It May Concern The condition of Indonesian economy during year 2013 had weakened and had affected the business condition. This was mainly because of the depreciation of the Rupiah and some huge investment had exited the market and the deficit of the trade balance.

However, as a country that is rich in both natural and human resources, Indonesia remains the investment destination for attractive investors. To overcome this crisis and to utilize the available resources, the Indonesian government had taken important steps to leap out of the economic problems. We hope that the government’s subsequent action remains fair and measured and avoiding a contra productive policy that could decrease production activity, thus restrain the economic growth.

The Board of Commissioners had assessed that the Board of Directors of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk deserved appreciation for its success on showing consistency on focusing available opportunities to serve the customers and all stakeholders to gain added value from the business operation. The Board of Directors also deserved appreciation on resolving the legal issue of the subsidiary

Page 13: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 11

perusahaan dan melaksanakan divestasi kepemilikan dalam PT Chang Chun DPN Chemical Industry yang hasilnya dapat memperkuat struktur keuangan Perseroan.

Ditengah kelanjutan gejolak ekonomi Indonesia dan tahun pemilu, prospek usaha tahun 2014 secara umum tampaknya akan tetap melandai hingga selesainya proses terbentuknya pemerintahan yang baru. Akan tetapi kami yakin, dengan semangat dan daya juang yang berkelanjutan untuk mengelola dengan baik peluang yang ada, Perseroan dapat terus meningkatkan kinerjanya dan memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan. Salah satu peluang yang ada adalah permintaan kayu lapis untuk pembangunan pasca bencana alam diberbagai tempat baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Dewan Komisaris menyampaikan terimakasih pada segenap pemegang saham, relasi Perseroan, anggota Direksi, segenap karyawan dan karyawati Perseroan yang telah bekerja dengan baik dalam mendukung tercapainya tujuan Perseroan.

Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris,For and behalf of the Board of Commissioners

Jakarta, Maret 2014

Ng Tjie KoangKomisaris Utama

President Commissioners

company and on divesting ownership shares in PT Chang Chun DPN Chemical Industry, which resulted in a stronger financial structure for the Company.

In the midst of the Indonesian economic fluctuation and the political election, the business prospect of year 2014 generally stagnant until the new government is formed. However, we are certain that with the spirit and optimistic attitude to manage well with the existing opportunity, the Company will continue to improve its operation and give the best to all stakeholders. One of the available opportunities is the demand for plywood for the post natural disaster development in several areas, both in domestic and market export.

The Board of Commissioners extends appreciation and gratitude to all shareholders, Company's affiliations, the Board of Directors, and all employees of the Company, who have performed well in supporting the Company’s mission.

Page 14: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

12 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Laporan Direksi

Director’s Report

Para pemegang saham yang terhormat, Pelambatan pertumbuhan ekonomi global pada banyak negara di dunia selama tahun 2013 mau tidak mau juga memberi pengaruh terhadap perekonomian di Indonesia. Namun demikian hal tersebut tak perlu dikuatirkan secara berlebihan, mengingat kemampuan, dan persyaratan-persyaratan yang ada untuk tumbuh bagi Indonesia cukup besar seperti jumlah sumber daya manusia, luas wilayah dan sumber daya alam. Terimbas permasalahan ekonomi tersebut, Perseroan di tahun 2013 membukukan penjualan yang sedikit menurun. Dibandingkan tahun 2012, penjualan perseroan menurun sekitar 10% dari pendapatan total 2012 sebesar Rp 146 milyar turun menjadi Rp 131 milyar pada 2013. Pendapatan ini merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan produk-produk utama dan penjualan komponen bahan baku. Melemahnya kurs valuta asing telah berkontribusi pada meningkatnya laba kurs mata uang asing sebesar ± Rp 3,525 milyar, yakni dari Rp 664 juta pada tahun 2012 menjadi Rp 4,190 milyar pada tahun 2013. Dari sisi pengeluaran, walaupun mengalami kenaikan atas beberapa komponen biaya, Perseroan tetap berusaha melakukan langkah-langkah efisiensi yang diperlukan. Hal ini terlihat dari menurunnya harga pokok pendapatan Perseroan dari 110 milyar pada tahun 2012 menjadi 104 milyar pada tahun 2013.

Dear all shareholders,

The slowdown in global economic growth of many countries in the world in year 2013 automatically had also affected the Indonesian economy. However, it should not be excessively worried about, as Indonesia had the favorable conditions, such as number of populations, human resources, natural resources, and other resources, which would certainly support its growth.

Affected by these economic issues, in year 2013 the Company booked a slightly lower sales. Compared to that of year 2012, sales decreased by 10%, from a total of Rp 146 billions in year 2012 to Rp 131 billions in year 2013. The depreciation in foreign currency exchange had contributed the increase in the gain on foreign exchange for ± Rp 3,525 billions, that is from Rp 664 millions in year 2012 to Rp 4,190 billions in year 2013. 

Looking at the Company's expenditure, despite an increase of several component costs, the Company had achieved the necessary efficiency. This can be observed on the decrease in the cost of goods sold from Rp 110 billions in year 2012 to Rp 104 billions in year 2013. Meanwhile, salary and employee welfare increased because the Board of Directors

Page 15: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 13

Sedangkan kenaikan gaji dan kesejahteraan karyawan meningkat karena Direksi beranggapan bahwa seluruh karyawan berhak mendapatkan reward atas kinerja yang telah diberikan khususnya selama tahun 2013 yang menghasilkan keuntungan signifikan dari divestasi usaha PT Chang Chun DPN Chemical Industry.

Pada akhir tahun 2013 nilai aset Perseroan dalam mata uang dolar AS jauh diatas Liabilitas dalam mata uang dolar AS. Nilai aset bersih Perseroan dalam mata uang AS per 31 Desember 2013 sebesar US$ 2.948,600.69. Peningkatan modal kerja ini juga terkait aksi Perseroan tahun 2013 berupa divestasi seluruh saham atau kepemilikan 25% saham milik Perseroan dalam PT. Chang Chun DPN Chemical Industry kepada Chang Chun Plastic Co. Ltd., Taiwan dengan nilai transaksi sebesar USD 4,455,310.00. Atas transaksi divestasi ini, Perseroan memperoleh laba sebesar Rp 44.269.891.310 dan merupakan penyumbang terbesar pada pencapaian kinerja Perseroan tahun 2013 yang sebesar Rp 66.813.230.321 dibanding tahun 2012 berjumlah sebesar Rp 20.608.530.035. Perseroan sebelumnya menargetkan jumlah laba bersih tahun 2013 sebesar 15 milyar.

Pada tahun 2013 ini anak Perusahaan mencatat Pemulihan Penurunan nilai sebesar Rp 30 milyar yang merupakan pemulihan atas jumlah Penyisihan Penurunan Nilai karena perusahaan anak telah mendapatkan hak pemulihan ijin beroperasi kembali sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0237K/30/MEM/2014 tanggal 30 Januari 2014. Direncanakan setelah perijinan dari dinas-dinas terkait tuntas, akan beroperasi segera.

Dari kondisi-kondisi diatas, secara keseluruhan Perseroan dan anak perusahaan selama tahun 2013 membukukan adanya kenaikan Laba Tahun Berjalan yang signifikan yaitu dari sebesar Rp 20 milyar pada tahun 2012, menjadi Rp 66,8 milyar pada tahun 2013.

Kebijakan strategis yang diambil direksi Perseroan dalam usaha mencapai kinerja yang diharapkan antara lain dengan memberikan harga jual yang kompetitif ditengah persaingan global yang semakin ketat, mempertahankan mutu produk dan pemberian pelayanan yang prima kepada setiap langganan, menggali sumber pendapatan lain dari penjualan komponen bahan baku dengan berusaha mencari pelanggan baru, mengelola aset-aset Perseroan dengan

believed that all employees should be rewarded, especially the significant profit during year 2013 from the divested ownership shares in PT Chang Chun DPN Chemical Industry.

At the end of year 2013, the value of the Company assets in US Dollar was far above the Liability in US Dollar. The value of the Company Net Asset in US Dollar per 31 December 2013 was US$ 2.948,600.69. This increase in working capital was related to the corporate action in year 2013, which was the divested shares of 25% ownership in PT. Chang Chun DPN Chemical Industry to Chang Chun Plastic Co. Ltd., Taiwan with transaction value of USD 4,455,310.00. Of this transaction, the Company gained profit of Rp 44.269.891.310 and was the greatest contributor to the operation target in year 2013, which was Rp 66.813.230.321, compared to that in year 2012 for Rp 20.608.530.035. The Company previously targeted Net profit in year 2013 for Rp 15 billions.

In year 2013 the Subsidiary Company recorded a recovery from the allowance for impairment in value for Rp 30 billions, because the subsidiary company had regained the mining licence in accordance to the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 0237K/30/MEM/2014 dated 30 January 2014. It is expected to be in operation after all permits from the related agencies are fulfilled .

Due to all those conditions above, Company and its subsidiaries for the year 2013 recorded an increase in profit significantly from Rp 20 billion in 2012, to $ 66.8 billion in 2013.

Strategic policy taken by the Company's Board of Directors in achieving its operation target, were giving competitive selling price within the tight global competition, sustain product quality, rendering prime service to each customer, exploring other source of income from selling of raw material component by looking for new customers, managing Company's assets, with careful principles such

Page 16: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

14 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

as managing investment, and saving on operational expenditures.

The operational obstacles faced by the Company have been handled well, such as the impact from the long dry season in West Kalimantan. The Company also hopes that this obstacle can be anticipated by the customers so that it would be better in the future, for example, in supplying wood raw material.

The Company is optimistic towards the adhesive business prospect in year 2014. The demand of plywood from the customers abroad is still high, which is supported by the fact that the economy from the developed countries such as Europe, United States of America, and Japan, is getting better. The plywood export volume from Indonesia to Japan has increased as, Japan is still in reconstruction stage for those houses that had been hit by the Fukushima tsunami.

The Company is committed to apply all the principles of Good Corporate Governance, such as, transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness. The evaluation done on the GCG application in year 2013 through the internal control system and the Company's operation management led to a good direction.

The Board of Directors thanked the Board of Commissioners, shareholders, related parties, and all employees for the supports and participation, to have a well-managed operation; also thanked the Financial Service Authority (OJK) for the supports and directions given to us.

prinsip kehati-hatian seperti mengelola investasi, serta melakukan penghematan biaya-biaya oprasional.

Kendala-kendala yang dihadapi Perseroan dalam kegiatan oprasional semuanya dapat ditangani dengan baik, seperti dampak dari musim kemarau panjang di Kalimantan Barat. Perseroan juga berharap kendala ini dapat diantisipasi oleh pelanggan supaya kedepannya lebih baik, misalnya kendala dalam pasokan bahan baku kayu.

Perseroan optimis terhadap prospek usaha perekat di tahun 2014 tetap bagus. Permintaan plywood pelanggan oleh konsumen luar negeri tetap tinggi, apalagi didukung oleh pertumbuhan perkonomian negara maju sudah mulai membaik seperti Eropa, Amerika dan Jepang. Volume ekspor plywood dari Indonesia ke Jepang meningkat karena sampai sekarang Jepang masih dalam tahap rekontruksi rumah yang terkena bencana tsunami di Fukushima.

Perseroan berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Yang Baik (Good Corporate Governance) yakni, transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran. Evaluasi terhadap pelaksanaan GCG tahun 2013 melalui sistem kontrol internal dan oprasional manajemen Perseroan menunjukkan ke arah yang baik.

Direksi menyampaikan terimakasih kepada Dewan Komisaris, segenap pemegang saham, semua relasi, seluruh karyawan-karyawati Perseroan atas kerjasama, dukungan serta partisipasinya sehingga semua bisa berjalan dengan baik dan terima kasih pula kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas dukungan dan arahan yang diberikan kepada kami.

Untuk dan Atas Nama Anggota Direksi,For and on behalf of the Board of Directors

Jakarta, Maret 2014

Siang Hadi WidjajaDirektur Utama

President Director

Page 17: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 15

Profil Perusahaan

Company Profile

Nama Perseroan : PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk Company's name Alamat Perseroan : • Kantor Pusat (head office) Company address Jl. Tanjung pura no. 263 D Pontianak 78122 Kalimantan Barat - Indonesia Phone : (0561) 736406 - 738220 Fax : (0561) 738136 • Kantor Perwakilan (Representative office) Menara Sudirman Lantai 12C Jl. Jenderal Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 - Indonesia Phone : (021) 5226728 - 5226729 - 5226738 - 5226739 Fax : (021) 5226779 • Pabrik (Factory) Jl. Adisucipto Km 10,6 Kalimantan Barat - Indonesia Phone : (0561) 721138 - 721834 Fax : (0561) 721124 Website perseroan : http://dpn.co.idCompany Website Alamat e-mail : [email protected] address

Page 18: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

16 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Profil

Profile

Riwayat Singkat Perseroan Perseroan didirikan bulan Maret 1982 berdasarkan Akte Pendirian No. 45 tanggal 18 Maret 1982. Berproduksi secara komersial pada awal tahun 1987 sampai sekarang. Perseroan bergerak pada bidang industri perekat kayu lapis, kimia dan pertambangan. Perseroan berdomisili di Pontianak, di tepi sungai Kapuas dengan luas ± 3 hektar dengan tenaga kerja ± 100 orang. Produk Perseroan Produk-produk yang dihasilkan : 1. Produk Utama • UreaFormaldehyde(UFGlue) • PhenolFormaldehyde(PFGlue) • UreaMelamineFormaldehyde(UMFGlue) 2. Produk setengah jadi • Formalin

3. Produk sampingan, sebagai bahan tambahan untuk proses produksi di industri pelanggan :

• HardenerUF • HardenerPF • HardenerUMF • HardenerPB • Addictive(pengikatemisi,dll)

Hardener, sebagai pelengkap / pengeras untuk produk utama, dipergunakan dalam proses produksi kayu lapis.

Visi dan Misi Perseroan antara lain : • Berperan aktif di bidang industri perekat kayu

lapis • Menciptakan tenaga-tenaga kerja trampil,

bertanggung jawab serta innovatif, berpartisipasi menciptakan lowongan kerja sektor industri perkayuan/perekat di daerah / nasional.

Company History in Brief The company was founded in March 1982 by Notary Deed No. 45, dated 18 March 1982. The Company started commercial operation in the early 1987 until now.

The Company operates in plywood adhesive industry, chemicals and mining. The Company is located in Pontianak, by the Kapuas River, with area of ± 3 ha, with ±100 skilled labor force. Company Product Manufactured products are as follows: 1. Main Product • UreaFormaldehyde(UFGlue)

• PhenolFormaldehyde(PFGlue) • UreaMelamineFormaldehyde(UMFGlue)

2. Semi-finished Product

• Formaldehyde 3. By product, as an additional material for customer’s

industrial production process : • HardenerUF

• HardenerPF • HardenerUMF

• HardenerPB • Additive(emissionbondingagent,etc)

Hardener, as a supplement / hardener for main

product, used in the production process for plywood.

Company's Vision and Mission: • Activelyparticipateinplywoodadhesiveindustry

• Createskilledlaborforce,responsibleandinnovative,participate in creating job opportunities in the wood/adhesive industry, both regionally and nationally.

Page 19: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 17

Struktur Organisasi

Organization StructureStruktur Organisasi

Organization Structure

RUPS Annual General Meeting of Shareholders

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komite Audit Audit Committee

Direktur Utama President Director

Siang Hadi Widjaja

Internal Audit Internal Audit

Direktur Keuangan Finance Director

Budiono

Manager Keuangan Finance Manager Lilis Bujang

Manager Akuntansi Accounting Manager Supemisda, S.E.

Manager Pemasaran Marketing Manager

Faujizah

Manager Pembelian Purchasing Manager

Sisca Candra

Direktur Operasi/Teknik Director of Operation / Technical A�airs

Ir. Honky Widjaja

Manager Pabrik Factory Manager

Gabriel Budianto, B.Sc

Direktur Administrasi Administration Director

Ir. Winata Indradjaja

Manajer Umum & Administrasi General & Administration Manager

Bong Jan Fen

Corneiles Tedjo E. , S.E., M.B.A

Ellys

Page 20: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

18 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Profil Manajemen

Management Profile

PROFIL KOMISARIS NG TJIE KOANG Komisaris Utama Warga negara Indonesia lahir di Jakarta pada tahun 1963. Pendidikan terakhir Golden Gate University MBA in Finance Investment dan University of San Fransisco BS in Finance. Sebelum bergabung dengan Perseroan pernah menjabat sebagai Direktur PT Gemini Mas Mulia Indah. Diangkat menjadi Presiden Komisaris perseroan sejak tahun 1996. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan no. 35 tanggal 13 Juni 2011.

BUDI SATRIA SANUSI Komisaris Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1943. Pendidikan terakhir adalah pada Takushoku University bidang Ekonomi di Tokyo lulus tahun 1966. Sebelum bergabung dengan Perseroan bekerja pada berbagai perusahaan Japan Engineering Consultants & Exports Inc Tokyo, Jepang di Jepang sampai tahun 1971 dan sebagai Direktur Utama PT Buana Loka Utama (1980-2002). Diangkat menjadi Direktur Perseroan (1982-2007), kemudian diangkat menjadi komisaris Perseroan sejak tahun 2007. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan no. 35 tanggal 13 Juni 2011.

COMMISSIONERS PROFILE

NG TJIE KOANG President Commissioner An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1963. Graduated with an MBA in Finance Investment from Golden Gate University; BS in Finance from University of San Francisco. Before joining the company, he was the Director of PT. Gemini Mas Mulia Indah. Has been the President Commissioner since 1996. Currently he is the President Commissioner of the Company based on the Memorandum of the Company Annual Shareholders' Meeting no. 35 dated 13 June 2011.

BUDI SATRIA SANUSI Commissioner An Indonesian citizen, was born in Jakarta in 1943. Graduated with a degree in Economic from Takushoku University – Tokyo in 1966. Before joining the company, he worked for Japan Engineering Consultants & Exports Inc. in Tokyo, Japan, until 1971, and was the President Director of PT. Buana Loka Utama (1980-2002). Had joined the company since 1982 until 2007 as Director; and as Commissioner since 2007. Currently he is the Company Commissioner of the Company based on the Memorandum of the Company Annual Shareholders' Meeting no. 35 dated 13 June 2011.

Page 21: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 19

CORNEILES TEDJO ENDRIYARTO Komisaris Independen Warga negara Indonesia lahir di Jakarta pada tahun 1972. Pendidikan terakhir di Waseda University Tokyo dengan gelar Master of Business Administration pada tahun 2004. Pengalaman kerja antara lain sebagai penasehat Independent Financial & Accounting, Anggota Komite Audit & Auditor lainnya. Diangkat menjadi Komisaris / Komisaris Independent Perseroan sejak tahun 2012. Saat ini beliau menjabat sebagai Komisaris / Komisaris Independent Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan no. 43 tanggal 15 Juni 2012. PROFIL DIREKSI SIANG HADI WIDJAJA Direktur utama Adalah seorang pengusaha, warga negara Indonesia yang lahir di Bandung pada tahun 1950, Pendidikan terakhir Ngee Ann Technical College di bidang Manajemen di Singapura. Diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan sejak berdirinya Perseroan. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan no. 35 tanggal 13 Juni 2011. WINATA INDRADJAJA Direktur Warga negara Indonesia, lahir di Tabanan, Bali pada tahun 1944, lulusan Technische Hochschule Aachen (Jerman Barat) dalam bidang teknik sipil dan mengikuti pelatihan manajemen Perseroan di Stuttgart, bekerja sebagai tenaga ahli pada perusahaan di Hanover pada tahun 1979-1981. Mulai bergabung sejak tahun 1983 dan diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 1990. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan no. 35 tanggal 13 Juni 2011.

CORNEILES TEDJO ENDRIYARTO Komisaris Independen An Indonesian citizen, born in Jakarta in year 1972. Graduated from Waseda University Tokyo with a degree in Master of Business Administration in year 2004. Previously worked as advisor for Independent Financial & Accounting, Audit Cimmittee , and other Committee and Auditor. Joined the Company in year 2012 as Commissioner/Independent Commissioner of PT. Duta Pertiwi Nusantara. Currently he is the Commissioner of the Company based on the Memorandum of the Company Annual Shareholders' Meeting no. 43 dated 15 June 2012.

BOARD OF DIRECTORS PROFILE SIANG HADI WIDJAJA President Director An entrepreneur, an Indonesian citizen, was born in Bandung in 1950. Graduated from Ngee Ann Technical College in Singapore with a Management degree. Appointed as the President Director since it was founded. Currently he is the President Director of the Company based on the Memorandum of the Company Annual Shareholders' Meeting no. 35 dated 13 June 2011.

WINATA INDRADJAJA Director An Indonesian citizen, was born in Tabanan, Bali in 1944. Graduated from Technische Hochschulu Aachen (West Germany) with a Civil Engineering degree, and attended an Organization Management course in Stuttgart, worked as an engineer for a company in Hanover in 1979-1981. Joined the company in 1983, and has been a Director since 1990. Currently he is the Company Director based on the Memorandum of the Company Annual Shareholders' Meeting no. 35 dated 13 June 2011.

Page 22: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

20 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

BUDIONO Direktur Warga negara Indonesia lahir di Pontianak pada tahun 1959, menempuh pendidikan di jurusan Manajemen Perusahaan dan Akuntansi tingkat terampil. Sebelum bergabung dengan Perseroan bekerja sebagai tenaga Accounting di Firma Riaco dan Bank Central Asia di Pontianak. Diangkat menjadi Manager Accounting Perseroan (1983-1993), Manager Pemasaran dan Manager Keuangan Perseroan (1993-2007), kemudian diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan no. 35 tanggal 13 Juni 2011. HONKY WIDJAJA Direktur Warga negara Indonesia lahir di Bandung pada tahun 1953 pendidikan terakhir Chemical Engineering di Dortmund University-West Germany sebelum bergabung dengan Perseroan pernah bergabung di perusahaan Planning and Construction for KHD Cement Industry-West Germany. Mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1983 dan diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan no. 35 tanggal 13 Juni 2011.

Selama tahun 2013 tidak ada pelatihan peningkatan kompetensi yang diikuti oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan.

BUDIONO Director An Indonesian citizen, was born in Pontianak in 1959, attended courses in Organization Management and Accounting. Before joining the company, worked as an accountant for Firma Riaco and Bank Central Asia in Pontianak. Joined the company as an Accounting Manager in 1983-1993, as a Marketing and Finance Manager in 1993-2007, and as a Director since 2007. Currently he is the Company Director based on the Memorandum of the Company Annual Shareholders' Meeting no. 35 dated 13 June 2011.

HONKY WIDJAJA Director An Indonesian citizen, was born in Bandung in 1953. Graduated from Dortmund University – West Germany with Chemical Engineering degree. Before joining the company, he worked for a Planning and Construction company, KHD Cement Industry – West Germany. Joined the company since 1983 and was appointed as a Company Director since 2007. Currently he is the Company Director based on the Memorandum of the Company Annual Shareholders' Meeting no. 35 dated 13 June 2011.

During year 2013 there was not any competency improvement training attended by the Board of Commissioners and Directors.

Page 23: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 21

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Anggota SejakMember since

BerakhirTerm Expires

Komisaris UtamaPresident Commissioner Ng Tjie Koang 1996 2016

Komisaris Commissioner Budi Satria Sanusi 2007 2016

Komisaris IndependenIndependent Commissioner Corneiles Tedjo E.,S.E., M.B.A. 2012 2016

DireksiBoard of Directors

Anggota SejakMember since

BerakhirTerm Expires

Direktur UtamaPresident Directors Siang Hadi Widjaja 1982 2016

DirekturDirectors Ir. Winata Indradjaja 1990 2016

DirekturDirectors Ir. Honky Widjaja, Dipl. Ing 2007 2016

DirekturDirectors Budiono 2007 2016

Dewan Komisaris & Direksi

Board Of Commissioners and Board of Directors

Page 24: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

22 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Sumber Daya Manusia

Human Resources

Jumlah KaryawanGrowth in The Number of Employees

Tahun(year)

Jenis Kelamin(Sex)

Tingkat Pendidikan(Level of Education)

Total(Amount)Pria Wanita SD SLTP SLTA Sarjana

(Male) (Female) (PS) (JHS) (SHS) (S1 Degree)

2009 85 22 16 16 66 13 111

2010 86 20 14 16 63 13 106

2011 86 23 12 20 64 14 110

2012 84 24 8 20 60 20 108

2013 86 22 9 20 60 19 108

Karyawan dan karyawati Perseroan merupakan aset Perseroan yang tak ternilai dan sumber daya manusia yang berkualitas, trampil serta memiliki dedikasi yang selalu dibina. Produk-produk yang berkualitas sesuai tuntutan mutu serta pelayanan yang memuaskan termasuk komitmen Perseroan dalam kegiatan-kegiatan sehari-harinya. Perlindungan tenaga kerja melalui jaminan sosial tenaga kerja, termasuk jaminan kesehatan, kecelakaan, kematian dan hari tua diselenggarakan dengan konsekuen agar para tenaga kerja merasa aman dan terlindungi dalam melakukan aktivitas-aktivitasnya. Beasiswa anak-anak karyawan yang berprestasi juga dimasukkan dalam program Perseroan. Lingkungan kerja yang kondusif, bersih, nyaman dengan peralatan / perlindungan kerja yang memadai demi tercapainya produktivitas serta kualitas kerja diimplementasikan secara terarah baik, serta membudayakan rasa cinta pada Perseroan dan lingkungannya.

The employees of the Company are considered priceless asset and qualified human resource, skillful and dedicated. The Company had committed to provide high quality product as well as satisfying service in its daily operation.

The company had protected its employees through the national social security program (Jamsostek), including health, accident, death and pension; so that the employees felt secured and protected in performing their activities. also, the company had scholarship program for employees' children with good academic performance. The Company implemented a condusive, clean, comfortable work environment with qualified work equipment and work safety, for achieving productivity and good work quality, as well as caring for the company and its surroundings.

Page 25: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 23

Susunan Pemegang Saham

The Composition Of The Company’s Shareholders

Pemegang Saham Share holder’s Name

PersentaseKepemilikanPercentage of Ownership

Jumlah SahamShares Number

Jumlah Modal SahamPaid in Capital

(Rp)

I. Kepemilikan diatas 5% Ownership above 5%

PT. Dutapermana Makmur 51.18 169,485,935 42,371,483,750

RBC Dexia Investor Service Trust A/C 8.43 27,899,935 6,974,983,750

Citibank Singapore 6.81 22,538,303 5,634,575,750

II. Kepemilikan atas nama Komisaris dan Direksi Commissioners and Directors Ownership

Siang Hadi Widjaja 5.71 18,899,111 4,724,777,750

Ir. Honky Widjaja 0.00 6,309 1,577,250

Budi Satria Sanusi 0.00 3,759 939,750

Ir. Winata Indradjaja 0.00 1,261 315,250

III. Kepemilikan oleh Masyarakat Public Ownership

Koperasi Cooperative 0.05 169,278 42,319,500

Masyarakat Public 27.82 92,126,061 23,031,515,250

Jumlah Total 100 331,129,952 82,782,488,000

Page 26: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

24 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Struktur Pemegang Saham

Shareholding Structure

51.18%

Siang Hadi WidjajaRBC Dexia InvestorServices Trus A/C

Citibank Singapore

Koperasi Karyawan Sejahtera

Ir. Honky Widjaja

Budi Satri Sanusi

Ir. Winata Indradjaja

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

8.43%

6.81%

27.82%

0.05%

5.71%

0.00%

0.00%

0.00%

PT Intitirta Primasakti60%

PT Dutapermana Makmur

Public

Page 27: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 25

Anak Perusahaan

Subsidiary Company

1. Anak Perusahaan : PT Intitirta Primasakti (Subsidiary Company)

Alamat : WISMA BSG (Address) Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta 10160, Indonesia Phone : 021-34834442 Fax : 021-34833874 Jumlah kepemilikan saham : 60% (Percentage of ownership) Bergerak dalam bidang : Pertambangan batu bara (Business operation) : Coal Mining Status operasi : Tahap persiapan untuk produksi (Operation Status) : In preparation for production stage

Page 28: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

26 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Informasi Sekuritas

Securities Information

Pada akhir tahun 2013 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk mencatat pemegang saham yang memiliki 331.129.952 lembar saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham yang dikeluarkan Perseroan hanya satu jenis yakni saham biasa. Setiap saham yang diterbitkan PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk memberikan hak yang sama kepada pemegangnya. Pemegang saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk memiliki kendali atas Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk memiliki komitmen untuk mengembalikan investasi pemegang saham dalam bentuk dividen.

At the end of year 2013 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk recorded its shareholders holding 331.129.952 shares listed in the Indonesia Stock Exchange. There was only one kind of share, that was the common stock. Every stock that had been issued by PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk gave equal rights to its shareholder. The shareholders of PT. Duta Pertiwi Nusantara had control over the company through the Annual Shareholders' Meeting. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk had the commitment to return its shareholders' investment in form of dividend.

Page 29: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 27

Kronologis Pencatatan Saham

Historical Shares Listing

BURSA EFEK INDONESIA (BEI)INDONESIA STOCK EXCHANGE (ISX)

Tindakan KorporasiCorporation Action

TahunYear

RasioRatio

Penambahan/Perubahan Jumlah Saham

Changes/Addition in Number of Shares

Jumlah Saham BeredarNumber of Shares Outstanding

Nilai ParPar Value

PendiriFounder 1990 10,312,000 10,312,000 1,000

Penawaran PerdanaInitial Public Offering 1990 2,270,000 12,582,000 1,000

Saham BonusBonus Shares 1991 1:1 12,582,000 25,164,000 1,000

Saham BonusBonus Shares

19948:1 3,145,500

Dividen SahamShares Dividend 4:1 6,291,000 34,600,500 1,000

Dividen SahamShares Dividend

19986:1 5,766,750 40,367,250 1,000

Pemecahan SahamStock Split 1:2 40,367,250 80,734,500 500

Dividen SahamShares Dividend 1999 10:3 24,220,350 104,954,850 500

Saham BonusBonus Shares 2000 5:1 20,990,970 125,945,820 500

Dividen SahamShares Dividend

200520:1 6,297,291 132,243,111 500

Saham BonusBonus Shares 23:4 21,903,591 154,146,702 500

Pemecahan SahamStock Split 2006 1:2 154,146,702 308,293,404 250

Saham BonusBonus Shares 2007 27:2 22,836,548 331,129,952 250

Page 30: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

28 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Institutions and Professions as The Capital Market

Lembaga Penunjang Pasar Modal : Biro Administrasi Efek 1. Datindo Entrycom Wisma Sudirman-Puri Datindo Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220 Telp. (021) 570 9009, Fax. (021) 570 9026

Memberikan jasa administrasi saham pasar sekunder Jumlah fee sebesar Rp 4.025.000/3 bulan

2. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Senayan, Jakarta Selatan 12190 Telp. (021) 5299-1099, Fax. (021) 5299-1199 PO. BOX. 3855 Jakarta 10038

Memberikan jasa penyimpanan efek dalam bentuk elekronik

Jumlah fee sebesar Rp 10.000.000/tahun

Profesi Penunjang Pasar Modal 1. Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata,

Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Jl. Kebon Sirih Timur 1 No. 267 RT.001/005

Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat 10340Telp. (021) 3144003, Fax. (021) 3144213

2. Kantor Notaris & PPAT Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama Lt. 6 Ruang C Jl. HR Rasuna Said Kav. 1 & 2 Kuningan Jakarta 12950 Telp. (021) 52907304-06, Fax. (021) 5261136

3. Konsultan Hukum PT Karsa Mulindo Semesta Plaza Bumi Daya, 25th Floor, Jl. Imam Bonjol no. 61, Jakarta 10310 Telp. (021) 31927069, Fax. (021) 2303989

Jasa konsultasi hukum berdasarkan kontrak tahunan Fee Rp 3.000.000/bulan

Institutions as The Capital Market : Capital Administration Bureau1. Datindo Entrycom Wisma Sudirman-Puri Datindo Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220 Telp. (021) 570 9009, Fax. (021) 570 9026

Rendering administration service for secondary market

Total fees of Rp 4.025.000/3 months

2. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Senayan, Jakarta Selatan 12190 Telp. (021) 5299-1099, Fax. (021) 5299-1199 PO. BOX. 3855 Jakarta 10038

Rendering electronical service for stock exchange custody.

Total fee of Rp 10.000.000/year

Professions as The Capital Market1. Public Accountant Office Paul Hadiwinata,

Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan Jl. Kebon Sirih Timur 1 No. 267 RT.001/005 Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat 10340 Telp. (021) 3144003, Fax. (021) 3144213 2. Public Notary & PPAT Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama Lt. 6 Ruang C Jl. HR Rasuna Said Kav. 1 & 2 Kuningan Jakarta 12950 Telp. (021) 52907304-06, Fax. (021) 5261136 3. Lawyer PT Karsa Mulindo Semesta Plaza Bumi Daya, 25th Floor, Jl. Imam Bonjol no. 61, Jakarta 10310 Telp. (021) 31927069, Fax. (021) 2303989 Legal service based on annual contract

Fee Rp 3.000.000/month

Page 31: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 29

4. Kantor Jasa Penilai Publik Raymond Yoranouw Central Business District Pluit Pluit Selatan Raya G17, Jakarta 14450 Telp. (021) 6611188, Fax. (021) 6622016

4. Assessor's office of public services Raymond Yoranouw Central Business District Pluit Pluit Selatan Raya G17, Jakarta 14450 Telp. (021) 6611188, Fax. (021) 6622016

Page 32: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

30 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Penghargaan Yang Diterima

Appreciation Awards

Berikut ini beberapa penghargaan yang pernah diterima oleh Perseroan, antara lain :

1. Penghargaan sebagai pembayar Pajak Penghasilan Badan tahun 1991 dengan menduduki peringkat ke tiga untuk daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

2. Penghargaan sebagai pembayar Pajak Penghasilan Badan tahun 1993 dengan menduduki peringkat ke satu untuk daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

3. Penghargaan sebagai juara III lomba Sanitasi/Kesehatan Lingkungan Perusahaan, untuk jenis Perusahaan Perkayuan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional yang ke-37, tanggal 12 Nopember 2001.

4. Tahun 2002 Perseroan menerima penghargaan sebagai peserta Program Jamsostek yang memenuhi tertib kepesertaan dan administrasi sesuai perundang-undangan sebagai wujud komitmen dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi tenaga kerja dan keluarganya.

5. Penghargaan sebagai donatur bencana Tsunami

pada tahun 2004.

6. Penghargaan berperan serta dalam usaha-usaha pemberantasan Narkoba.

The followings were several awards received by the company, such as: 1. Third ranked as business tax payer in 1991 for West

Kalimantan and Central Kalimantan.

2. First ranked as business tax payer in 1993 for West

Kalimantan and Central Kalimantan.

3. Third winner of Sanitation/Health in company

environment, for Timber company category, related to the 37th National Health Day, on 12 November 2001.

4. In year 2002 the Company received award as member of the program for workers’ national social security program (Jamsostek), in which the Company had fulfilled member’s compliance and administration according to the regulation as a commitment in providing security and welfare for workers and their families.

5. Award for donator for the Tsunami disaster in year

2004. 6. Award for participation in Drugs eradication.

Page 33: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 31

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Analysis and Management Discussion

Produksi Volume produksi Glue mengalami penurunan dari 18.890 ton pada tahun 2012 turun menjadi 15.321 ton pada tahun 2013 (turun sebanyak 3.569 ton atau 18,89%).

Volume produksi Hardener PF juga menurun, dari 485 ton pada tahun 2012 turun menjadi 246 ton pada tahun 2013 (turun 239 ton atau 49,28%).

Penurunan volume produksi Glue dan Hardener karena turunnya volume permintaan. Volume produksi barang setengah jadi berupa Formalin mengalami penurunan dari 12.752 ton pada tahun 2012 menjadi 9.482 ton pada tahun 2013 (turun 3.270 ton atau 25,64%), hal ini karena menurunnya produksi glue. Kapasitas produksi Kapasitas terpasang produksi cukup besar sehingga selama beberapa tahun terakhir tidak mengalami perubahan. Kapasitas produksi Formalin dan Glue masing-masing sebesar 50.000 ton dan 75.000. Anak perusahaan (PT Intitirta Primasakti) belum berproduksi, masih dalam tahap eksplorasi namun selama tahun 2013 sedang menghadapi perkara hukum dengan Kementerian ESDM sehingga untuk sementara tidak beroperasi. Penjualan Volume penjualan Glue mengalami penurunan dari 19.248 ton pada tahun 2012 turun menjadi 15.397 ton pada tahun 2013 (turun sebesar 3.851 ton atau 20,01%).

Volume penjualan Hardener PF juga menurun dari 498 ton pada tahun 2012, turun menjadi 236 ton pada tahun 2013 (turun 262 ton atau 52,61%).

Production The production volume of Glue had decreased from 18.890 tons in year 2012 to 15.321 tons in year 2013 (decreased by 3.569 tons or 18,89%).

The production volume of Hardener PF also decreased, from 485 tons in year 2012, to 246 tons in year 2013 (decreased by 239 tons or 49,28%). The decrease in production volume for Glue and Hardener was because of the decrease in demand. The production volume of the half-finished product, Formalin, decreased from 12.752 tons in year 2012 to 9.482 tons in year 2013 (decreased by 3.270 tons or 25,64%), this was because of the decrease in glue production. Production Capacity The installed production capacity was large enough so that in recent years, there had been no change. Production capacity for Formalin and Glue were 50.000 tons and 75.000 tons, respectively.

The Company's subsidiary (PT Intitirta Primasakti) had not been in production yet, remained in the exploration stage; however, during the year 2013, the company faced legal issue with the Ministry of Mineral and Energy; therefore, was not in operation at the moment.

Sales Sales Volume for Glue had decreased from 19.248 tons in year 2012 to 15.397 tons in year 2013 (decreased by 3.851 tons or 20,01%).

Sales volume for Hardener PF also decreased from 498 tons in year 2012, to 236 tons in year 2013 (decreased by 262 tons or 52,61%).

Page 34: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

32 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Volume penjualan barang setengah jadi berupa Formalin turun dari 177 ton pada tahun 2012 menjadi 139 ton pada tahun 2013 (turun 38 ton atau 21,47%).

Turunnya volume penjualan karena ada persaingan industri sejenis dari mancanegara (Malaysia), selain itu hasil Particle Board (PB) yang dihasilkan oleh industri lokal kalah bersaing dengan PB dari Asean terutama dari Thailand dan Vietnam.

Profitabilitas Profitabilitas Perseroan tahun 2013 menurun dibanding tahun 2012. Margin kotor turun dari 25,30% pada tahun 2012 menjadi 21,12% pada tahun 2013. ini dikarenakan naiknya beberapa harga pokok bahan baku utama produksi dan disisi lain Perseroan sulit menaikkan harga jual. Net profit margin meningkat signifikan dari 14,05% pada tahun 2012 menjadi 50,87% pada tahun 2013 karena tahun 2013 Perseroan menjual kepemilikan 25% saham pada PT Chang Chun Chemical Industry kepada PT Chang Chun Plastic Co., Ltd , atas penjualan tersebut Perseroan memperoleh laba sebesar Rp 44.269.891.310 dan telah dilakukan pemulihan atas beban penyisihan penurunan nilai beban eksplorasi & pengembangan milik anak perusahaan, PT Intitirta Primasakti sebesar Rp 30.014.449.408 sehubungan telah dimenangkannya perkara hukum antara PT Intitirta Primasakti dengan Kementrian ESDM. Analisis kinerja keuangan Perseroan meliputi: Aset Aset Lancar tahun 2012 sebesar Rp 107 milyar naik menjadi Rp 167 milyar pada th 2013 (naik Rp 60 milyar atau 56%) dikarenakan oleh naiknya nilai persediaan sebesar Rp 6 milyar (terutama dari naiknya persediaan bahan baku methanol sebesar Rp 5 milyar dan melamine powder sebesar Rp 1 milyar) dan penerimaan dari hasil divestasi saham entitas anak sebesar Rp 53 milyar. Aset tidak Lancar tahun 2012 sebesar Rp 77 milyar naik menjadi Rp 89 milyar pada tahun 2013 (naik Rp 12 milyar atau 16%). Kenaikan ini terutama dikarenakan oleh dipulihkannya penyisihan penurunan nilai atas beban eksplorasi dan pengembangan.

Sales Volume of half-finished product, Formalin, decreased from 177 tons in year 2012 to 139 tons in year 2013 (decreased by 38 tons or 21,47%).

The decrease in the sales volume was because of the foreign competitors of the same industry (Malaysia); besides, the Particle Board produced by the local industry was not as competitive as the PB from the Southeast Asean countries, mainly from Thailand and Vietnam. Profitability Company profitability in year 2013 decreased compared to that of year 2012. Gross profit margin decreased from 25,30% in year 2012 to 21,12% in year 2013. This was because of the increase in price of raw main material and the resistance in increasing the selling price.

Net profit margin increased significantly from 14,05% in year 2012 to 50,87% in year 2013 because in year 2013 the Company sold its ownership in 25% shares of PT. Chang Chun Chemical Industry to PT. Chang Chun Plastic Co., Ltd ; on this sales, the Company made profit of Rp 44.269.891.310, and had recovered the allowance on deferred exploration and development expense of the subsidiary, PT. Intitirta Primasakti of Rp 30.014.449.408, as the Company had won the lawsuit against the Ministry of Mineral and Energy.

The Company's financial analysis: Assets Current Assets in year 2012 were Rp 107 billions, increased to Rp 167 billions in year 2013 (increased by Rp 60 billions or 56%); this was because of the increase in Inventory by Rp 6 billions (mainly because of the increase in raw material methanol for Rp 5 billions and melamine powder for Rp 1 billion) and from divested shares in the subsidiary for Rp 53 billions. Non-current Assets in year 2012 were Rp 77 billions, increased to Rp 89 billions in year 2013 (increased by Rp 12 billions or 16%). This increase was mainly because of the recovery in the provision for the amortized exploration and develoment costs.

Page 35: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 33

Total Aset mengalami peningkatan sebesar Rp 71,84 milyar, dari Rp 184,5 milyar pada tahun 2012 menjadi Rp 256,37 milyar pada tahun 2013. Kenaikan ini dikarenakan oleh naiknya aset lancar dan aset tidak lancar. Liabilitas Liabilitas jangka pendek tahun 2012 sebesar Rp 12,51 milyar naik menjadi 16,42 milyar pada tahun 2013 (naik Rp 3,91 milyar atau 31,25%) dikarenakan oleh naiknya utang usaha sebesar Rp 2,29 milyar terutama utang dari pembelian bahan baku phenol dan pupuk urea yang belum jatuh tempo dan naiknya utang pajak sebesar Rp 1,96 milyar terutama naiknya utang pajak penghasilan (PPh) pasal 29 sehubungan dengan naiknya laba yang cukup signifikan dari divestasi saham entitas asosiasi. Liabilitas jangka panjang tahun 2012 sebesar Rp 16,43 milyar naik menjadi Rp 16,52 milyar pada tahun 2013 (naik Rp 90 juta atau 0,5%). Kenaikan ini karena naiknya kewajiban imbalan pasca kerja. Total Liabilitas mengalami kenaikan sebesar Rp 4 milyar, dari Rp 28,94 milyar pada tahun 2012 naik menjadi Rp 32,94 milyar pada tahun 2013 dikarenakan oleh naiknya liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang.

Ekuitas Ekuitas Perseroan mengalami peningkatan dari Rp 155,59 milyar pada tahun 2012 naik menjadi Rp 223,43 milyar pada tahun 2013 atau naik Rp 67,84 milyar karena tahun 2013 terjadi peningkatan laba yang cukup signifikan. Pendapatan Pendapatan bersih mengalami penurunan dari Rp 146,69 milyar pada tahun 2012 turun menjadi Rp 131,33 milyar pada tahun 2013 (turun Rp 15,36 milyar atau 10,47%) karena menurunnya volume penjualan glue sebanyak 3.851 ton atau sebesar Rp 18,48 milyar dan penurunan volume penjualan hardener sebanyak 262 ton atau sebesar Rp 1,1 milyar. Namun disisi lain pendapatan dari penjualan komponen bahan baku naik sebesar Rp 4,28 milyar.

Total Assets increased by Rp 71,84 billions, from Rp 184,5 billions in year 2012 to Rp 256,37 billions in year 2013. This increase was because of the increase in both current assets and non-current assets.

Liability Current Liability in year 2012 was Rp 12,51 billions, increased to Rp 16,42 billions in year 2013 (increased by Rp 3,91 billions or by 31,25%), this was due to the increase in Trade Payable of Rp 2,29 billions, mainly payables from buying raw material Phenol and Urea, which were not due payment yet; as well as the increase in Tax payable of Rp. 1,96 billions, mainly the increase in the Income Tax (PPh ps 29), in relation to the significant increase in the profit from the divested shares in the associated entity. Long-term Liability in year 2012 was Rp 16,43 billions, increased to Rp 16,52 billions in year 2013 (increased by Rp 90 millions or by 0,5%). This increase was because of the increase in Post-Employment Benefits Liability. Total Liability increased by Rp 4 billions, from Rp 28,94 billions in year 2012, increased to Rp 32,94 billions in year 2013; this was because of the increase in the current liability and long-term liability.

Equity The Company equity increased from Rp 155,59 billions in year 2012 to Rp 223,43 billions in year 2013, or increased by Rp 67,84 billions because in year 2013 there was a significant increase in profit.

Operating Income Net Income decreased from Rp 146,69 billions in year 2012 to Rp 131,33 billions in year 2013 (decreased by Rp 15,36 billions or 10,47%) because of the decrease in glue sales volume of 3.851 tons or Rp 18,48 billions, and the decrease in hardener sales volume of 262 tons or Rp 1,1 billions. However, income from sales of raw materials increased by Rp 4,28 billions.

Page 36: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

34 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Beban Beban usaha naik dari Rp 18,84 milyar pada tahun 2012 menjadi Rp 23,87 milyar pada tahun 2013 (naik Rp 5,03 milyar atau 26,70%) antara lain dikarenakan oleh naiknya biaya pengangkutan glue sebesar Rp 441 juta, biaya profesional Rp 373 juta terutama atas jasa penilaian aset dan ekuitas sehubungan dilakukannya divestasi saham entitas anak, pembayaran PNBP kawasan hutan sebesar Rp 428 juta serta naiknya gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp 4,46 milyar selain karena naiknya gaji tahunan juga ada pembagian bonus.

Laba (rugi) Kinerja Perseroan pada tahun 2013 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Laba tahun berjalan naik dari Rp 20,61 milyar pada tahun 2012 menjadi Rp 66,81 milyar pada tahun 2013 (naik Rp 46,20 milyar atau 224,16%). Hal ini terutama dikarenakan oleh naiknya laba selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 3,5 milyar, laba penjualan saham entitas asosiasi sebesar Rp 44 milyar dan pemulihan beban penyisihan penurunan nilai atas beban eksplorasi dan pengembangan sebesar Rp 30 milyar. Pendapatan komprehensif lain turun dari Rp 3,84 milyar menjadi Rp 1,19 milyar terutama penurunan dari keuntungan aktuarial dari program pensiun manfaat pasti. Total laba rugi komprehensif mengalami peningkatan dari Rp 24,45 milyar pada tahun 2012 naik menjadi Rp 68 milyar pada tahun 2013 karena naiknya laba tahun berjalan. Arus kas Arus kas dari aktivitas operasi turun Rp 7,19 milyar yakni dari Rp 6,53 milyar pada tahun 2013 menjadi Rp (660,73) hal ini disebabkan turunnya penerimaan dari penjualan dan naiknya pembayaran gaji dan kesejahteraan karyawan. Arus kas dari aktivitas investasi naik 357% atau sebesar 24,51 milyar, dari (Rp 6,86 milyar) menjadi Rp 17,65 milyar, hal ini terutama dikarenakan Perseroan menerima hasil penjualan saham entitas asosiasi (PT Chang Chun DPN Chemical Industry).

Operating Expense Operating expense increased from Rp 18,84 billions in year 2012 to Rp 23,87 billions in year 2013 (increased by Rp 5,03 billions or 26,70%), this was because of the increase in glue shipment expense of Rp 441 millions, professional fees of Rp 373 millions, mainly for asset and equity valuation service related to the divested subsidiary shares, payment of Forestry Tax PNBP of Rp 428 millions, also the increase on employee salary for Rp 4,46 billion, which also included employee bonus.

Profit (Loss) The Company financial operation in year 2013 increased significantly. Net Profit increased from Rp 20,61 billions in year 2012 to Rp 66,81 billions in year 2013 (increased by Rp 46,20 billions or 224,16%). This was mainly because of the increase in gain on foreign exchange of Rp 3,5 billions, gain on sales of shares in associated entity of Rp 44 billions and recovery on provision for amortized exploration and development expense of Rp 30 billions. Other comprehensive income decreased from Rp 3,84 billions to Rp 1,19 billions, mainly from the decrease in actuarial gain from the post-employment pension benefits program. The total of comprehensive profit/loss increased from Rp 24,45 billions in year 2012 to Rp 68 billions in year 2013 because of the increase in current profit. Cash Flow Cash Flow from Operating Activity decreased by Rp 7,19 billions, from Rp 6,53 billions in year 2013 to Rp (660,73), this was because of the decrease in proceeds from sales and the increase in employee salary and benefits. Cash Flow from Investing Activities increased by 357% or by Rp 24,51 billions, from (Rp 6,86 billions) to Rp 17,65 billions, this was mainly because of the Company received proceeds from selling the shares in the associated entity (PT. Chang Chun DPN Chemical Industry).

Page 37: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 35

Arus kas dari aktivitas pendanaan hanya naik sebesar Rp 249 juta dibanding tahun 2012 karena ada setoran peningkatan modal dari hak minoritas anak perusahaan, PT. Intitirta Primasakti yaitu PT. Ayrus Prima.

Total Arus kas secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar Rp 22,11 milyar yakni dari Rp 44,93 milyar pada tahun 2012 naik menjadi Rp 67,04 milyar pada tahun 2013 karena meningkatnya arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan serta pengaruh dari naiknya laba selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 4,10 milyar.

Kemampuan membayar utang Kemampuan membayar utang Perseroan sangat baik. Tingkat likuiditas diukur dari rasio lancar pada tahun 2013 sebesar 1017%, sedangkan tahun 2012 sebesar 859% (naik 18,39%). Selama ini Perseroan selalu membayar utang yang telah jatuh tempo tepat waktu.

Kemampuan membayar utang juga dapat diukur dari rasio leverage yakni rasio total liabilitas terhadap total ekuitas dan rasio total liabilitas terhadap total aset. Rasio liabilitas terhadap total ekuitas tahun 2013 sebesar 14,75% , tahun 2012 sebesar 18,60% sedangkan rasio total liabilitas terhadap total aset tahun 2013 sebesar 12,85%, tahun 2012 sebesar 15,68%. Masing-masing menunjukkan penurunan, hal ini menunjukkan kemampuan membayar utang yang semakin baik.

Kolektibilitas Piutang Tahun 2013 Perseroan menghapuskan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih atau yang telah dilakukan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar 100% yaitu sebesar Rp 37.743.334.294

Tingkat kolektibilitas piutang selain piutang yang telah dihapuskan termasuk lancar. Rata-rata kolektibilitas piutang pada tahun 2013 adalah 43 hari sedangkan tahun 2012 adalah 45 hari, menunjukkan penurunan yang artinya pengelolaan piutang yang semakin baik. Struktur Modal Perseroan berusaha mengelola struktur modal yang optimal supaya dapat memaksimalkan nilai bagi para pemilik atau pemegang saham, untuk itu manajemen selalu aktif memastikan adanya keseimbangan yang memadai antara ekuitas dan utang atau menjaga

Cash Flow from Financing activity increased by Rp 249 millions compared to that of year 2012 because there was capital increase from minority interest of subsidiary PT. Intitirta Primasakti, PT. Ayrus Prima. Total Cash Flow overall increased by Rp 22,11 billions, from Rp 44,93 billions in year 2012 to Rp 67,04 billions in year 2013 because of the increase in the cash flow from investing and financing activities, as well as the increase of gain on foreign exchange of Rp 4,10 billions.

Ability to pay debt The Company's ability to pay its debt is excellent. The liquidity ratio in year 2013 was 1017%, compared to that of year 2012 was 859% (increased by 18,39%). The Company always paid off all matured liabilities on time. The ability to pay debt also was measured by the leverage ratio, that is, total liability to total equity and total liability to total assets. Ratio of liability to total equity in year 2013 was 14,75% , in year 2012 was 18,60%; ratio of total liability to total assets in year 2013 was 12,85%, in year 2012 was 15,68%. Each showed a decrease, which indicates better ability to pay debts.

Accounts Receivable collectability In year 2013 the Company write-off those accoounts receivables that were clearly uncollectable or that had been put in the allowance for doubtful accounts for 100%, which were Rp 37.743.334.294 Accounts Receivable Collectability, other than those that had been written-off, were current. Average receivable collectability in year 2013 was 43 days; while it was 45 days in year 2012; showing a decrease which meant a better receivable management.

Capital Structure The Company tries to manage its capital structure optimally, so that it maximizes value for its shareholders. For this reason, the management has always actively assured that there is balance between equity and liability or keeping a healthy capital ratio. Loans will be assessed

Page 38: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

36 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

rasio modal yang sehat. Pembelanjaan dengan utang akan dikaji atau dibandingkan antara nilai tambah yang dihasilkan berupa peningkatan laba bersih yang kontribusi pada peningkatan ekuitas dengan beban bunga atas utang tersebut.

Dari tabel diatas, rasio struktur modal Perseroan mununjukkan nilai yang rendah artinya risiko finansial Perseroan kecil. Peningkatan laba bersih tahun 2013 mempengaruhi struktur modal Perusahaan, rasio total liabilitas jangka panjang terhadap ekuitas menurun dari 10,56% pada tahun 2012 turun menjadi 7,39% pada tahun 2013.

Prospek Usaha Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 melambat dan diperkirakan pada tahun 2014 akan lebih lambat lagi namun Perseroan melihat prospek usaha perekat tahun 2014 masih bagus. Berdasarkan data Asosiasi Manufaktur Kayu Lapis Jepang, volume ekspor plywood dari Indonesia ke Jepang tercatat meningkat. Adapun volume ekspor pada Januari - Agustus 2013 mencapai 746.562m3 atau naik 17,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 705.849 m3.

Menurut Direktur Utama PT. Kayu Lapis Indonesia (KLI), Bapak Budi Hermawan, Jepang selalu menjadi pasar yang sangat penting bagi eksportir kayu. Pasalnya, pemakaian kayu di Jepang sangat besar terutama setelah tsunami di Fukushima pada Maret 2011 dan

2012 2013

Liabilitas/liability- Jangka Pendek/ Current- Jangka Panjang/ Long Term

16,424,251,535 16,520,452,726

12,506,012,32816,433,810,159

Jumlah/Total 32,944,704,261 28,939,822,487

Ekuitas/Equity yang dapat diatibusikan kepada/ attributed to:

- Pemilik Induk/ Parent company- Kepentingan non pengendali/ Non-controlling interest

200,356,672,76823,071,292,021

146,248,700,4549,344,600,891

Jumlah/Total 223,427,964,789 155,593,301,345

Rasio Total liabilitas terhadap ekuitas/Debt RatioDebt to Equity Ratio

14.75% 18.60%

Rasio Total liabilitas jangka panjang terhadap ekuitasLong-term debt to equity ratio

7.39% 10.56%

or valuated for its added value on increasing net profit, which will be contributed to adding equity with interest expense on the liability.

From the table above, ratio of capital structure shows small value, which means the company's financial risk is small. The increase in net profit in year 2013 had affected the company's capital structure, long-term liability to equity ratio decreased from 10,56% in year 2012 to 7,39% in year 2013. Business Prospect Although the Indonesian economic growth for year 2013 was slowing down, and estimated to be even slower in year 2014, the Company predicted that the prospect for adhesive in year 2014 would still be promising. Based on the data from the Japanese Plywood Manufacturer Association, the plywood export volume from Indonesia to Japan reported to have increased. The export volume for period January - August 2013 reached 746.562m3 or increased by 17,21%, compared to that of the same period of last year 705.849 m3. According to the President Director of PT. Kayu Lapis Indonesia (KLI), Mr. Budi Hermawan, Japan has always been an important market for wood exporter. This is because the usage of wood in Japan is tremendous, especially after the Fukushima tsunami in March 2011, and now

Page 39: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 37

sekarang masih dalam tahap rekonstruksi rumah yang terkena dampak bencana tersebut memerlukaan banyak produk kayu lapis. Peningkatan permintaan kayu lapis dari Jepang juga didorong oleh persiapan penyelenggaraan Olimpiade 2020.

Permasalahannya saat ini Indonesia juga menghadapi persaingan dari produsen perekat dan produsen kayu lapis dari negara tetangga seperti Malaysia. Ada juga produsen plywood Indonesia yang produknya kurang mampu bersaing dengan produk dari mancanegara. Hal ini berimbas pada penjualan produk Perseroan.

Menghadapi persaingan yang cukup ketat, omzet penjualan tahun 2013 walaupun menurun namun masih melampaui jumlah yang ditarget dengan nilai realisasi sebesar Rp 131 milyar sedangkan target sebelumnya adalah sebesar Rp 116 milyar atau melebihi Rp 15 milyar. Laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 66,81 milyar sedangkan target sebelumnya sebesar Rp 15 milyar. Kenaikan yang sangat signifikan ini dikarenakan ada transaksi non reguler sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya yakni Perseroan memperoleh keuntungan dari penjualan saham entitas asosiasi dan pemulihan beban penyisihan penurunan nilai atas beban eksplorasi & Pengembangan. Untuk tahun 2014 omzet penjualan diproyeksikan masih akan menurun. Kemarau panjang di Kalimantan Barat selama triwulan I tahun 2014 yang mengakibatkan air sungai mengering sehingga pasokan bahan baku kayu ke pabrik langganan terhambat, disamping itu ada juga langganan yang mesin produksinya membutuhkan perawatan telah berkontribusi pada anjloknya volume penjualan glue selama kuartal I tahun 2014. Perseroan menargetkan omzet untuk tahun 2014 sebesar Rp 110 milyar dengan laba bersih sebesar Rp 6 milyar.

Untuk mencapai target tersebut Perseroan berusaha mencari langganan baru, memperhatikan daya saing dalam harga, service yang prima, menjaga & mempertahankan mutu serta delivery yang tepat waktu.

remains in reconstruction stage, where those houses hit by the disaster need huge amount of plywood. The increase in plywood demand in Japan also is driven by the year 2020 Olimpic games preparation. The problem currently, Indonesia is also facing competition from adhesive producer and plywood producer from the neighbouring country, such as Malaysia. There is also local plywood producer whose product is not competitive enough compared to those from the foreign countries. These have impacted the sales on the company's product. Facing a very competitive market, although sales in year 2013 decreased, it had reached the target, with realized value of Rp 131 billions, while the previous target was Rp 116 billions or greater by Rp 15 billions. Net profit of the current year was Rp 66,81 billions, while previous target was Rp 15 billions. This significant increase was because there was irregular transaction, that is, the company had gained from the sales of the shares from the associated entity and recovery of the amortization of exploration and development expense. For the year 2014 sales is predicted to remain diminishing. Long drought in West Kalimantan during the first quarter of 2014 had drained the river, which then restraining the flow for the wood main material of the customers; besides there was customer whose machinery needed maintenance, that had contributed to the decrease in the sales volume of glue during the first quarter of year 2014. The company targeted sales for the year 2014 to Rp 110 billions, with net profit of Rp 6 billions. To achieve this target, the Company is attempting to seek new customers, observe price competition, prime service, sustain quality and maintain prompt delivery.

Page 40: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

38 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Dividen Tahun buku 2011 Perseroan tidak membagikan dividen karena mencadangkan biaya yang telah dikeluarkan oleh anak perusahaan, PT Intitirta Primasakti. Tahun buku 2012 Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 26 Juni 2013 mengumumkan pembagikan dividen sebesar Rp 4.966.949.280 atau Rp 15 per saham (lebih besar Rp 5 per lembar dibanding dividen tahun buku 2010 yang sebesar Rp 10 per lembar). Pelaksanaan pembagian dividen dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2013.

Untuk tahun buku 2013 Perseroan berencana untuk membagikan dividen yang besarnya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Informasi dan fakta material Perseroan tidak memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Tidak ada perubahan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan dan dampak terhadap laporan keuangan Perubahan Kebijakan Akuntansi Ikatan Akuntansi Indonesia telah menerbitkan standar akuntansi yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan yang periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 sebagai berikut : ISAK/IFAS 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK/IFAS 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas PSAK/SFAS 65 : Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK/SFAS 66 : Pengaturan Bersama

PSAK/SFAS 67 : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK/SFAS 68 : Pengukuran Nilai Wajar

PSAK/SFAS 1 (revisi 2013) : Penyajian Laporan Keuangan

PSAK/SFAS 4 (revisi 2013) : Laporan Keuangan Tersendiri

Dividend In the financial year 2011 the Company did not pay out any dividend because the Company had made provision for expenditure of the subsidiary PT. Intitirta Primasakti. In the financial year 2012 through the General Shareholders' Meeting, on 26th of June 2013, the Company had announced dividend pay-out for Rp 4.966.949.280 or Rp 15 per share (increased by Rp 5 per share compared to the dividend paid in financial year 2010, which was Rp 10 per share). Dividend pay-out disbursement was done on 22nd of August 2013. For the financial year 2013 the Company plans to have dividend pay-out, which amount will be decided in the General Shareholders' Meeting.

Information and Material Fact The Company does not have either information or material fact after the accountant's report.

There was not any significant change in the regulation that affected the Company nor to the financial report. Change in Accounting Policies The Indonesian Accountancy Board (Ikatan Akuntansi Indonesia) had published accounting standards that might have effect to the financial report that started on or after 1 January 2013: ISAK/IFAS 27 : Transfer of Asset from Customer ISAK/IFAS 28 : Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument

PSAK/SFAS 65 : Consolidated Financial Statement PSAK/SFAS 66 : Joint Arrangement PSAK/SFAS 67 : Disclosures of Interest in other Entities PSAK/SFAS 68 : Fair Value Measurement PSAK/SFAS 1 (revised 2013) : Presentation of Financial Statements

PSAK/SFAS 4 (revised 2013) : Separate Financial Statements

Page 41: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 39

PSAK/SFAS 15 (revisi 2013) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK/SFAS 24 (revisi 2013) : Imbalan Pasca Kerja

ISAK 27 dan 28 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2014 sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan.

PSAK/SFAS 15 (revised 2013) : Investment in Associates and Joint Venture PSAK/SFAS 24 (rrevised 2013) : Post Employment Benefit

IFAS 27 and 28 will be effective for the annual period beginning 1 January 2014 while the other new and revised standards will be effective for the annual period beginning 1 Januari 2015. As of the date of issuance of the financial statements, management is evaluating the impact of the standards and interpretations on the financial statements.

Page 42: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

40 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Ringkasan Dividen yang Sudah Dibayar 2002-2012

Summary Of Dividents Paid 2002-2012

Tahun Tanggal Pembayaran Jenis Dividen Dividen per Saham Ratio

(Year) (Payment Date) (Type of Dividens) dalam rupiah (Ratio)

(Dividend Amount)

2002 05 Agustus 2003August 05, 2003

Dividen Tunai(Cash Dividend)

Rp 10,-

2003 - - -

2004 04 Agustus 2005August 04, 2005

Dividen Tunai (Cash Dividend) Dividen Saham

(Shares Dividend) Saham Bonus (Bonus Shares)

Rp 25,-

20:1

23:4

2005 31 Juli 2006 Dividen Tunai (Cash Dividend)

Rp 3,-

2006 27 Juli 2007 Saham Bonus (Bonus Shares)

- 27:2

2007 25 Juni 2008 Dividen Tunai (Cash Dividend)

Rp 1,-

2008 - - -

2009 20 Juli 2010 Dividen Tunai (Cash Dividend)

Rp 6,-

2010 20 Juli 2011 Dividen Tunai (Cash Dividend)

Rp 10,-

2011 - - -

2012 22 Agustus 2013 Dividen Tunai (Cash Dividend)

Rp 15,-

Page 43: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 41

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Sebagai badan hukum Indonesia, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk patuh pada Undang-Undang Perseroan. Dibawah UU ini, Perseroan menerapkan kebijakan dan program Korporasi yang baik sesuai dengan peraturan dan ketentuan dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), Bursa Efek Indonesia dan peraturan/ketentuan Pemerintah Indonesia.

Perseroan mempraktikkan standar tertinggi dari prinsip-prinsip GCG, yaitu keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran setiap saat melalui penerapan nilai-nilai Korporasi yang profesional, etis, terbuka dan inovatif. Perseroan memiliki tiga organ Utama dalam penerapan GCG yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris dan Direksi. Masing-masing memiliki tugas peranan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) RRUPS merupakan lembaga tertinggi di PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk yang terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Ini merupakan forum utama tempat para pemegang saham dapat menggunakan hak dan wewenang mereka atas manajemen Perseroan.

Untuk melindungi kepentingan pemegang saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk setiap tahun menyelenggarakan RUPS Tahunan paling lambat 6 (enam) setelah tutup buku atau pada pertengahan bulan Juni, sedangkan RUPS Luar Biasa diadakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

RUPS yang memegang seluruh wewenang di luar yang telah didelegasikan kepada Komisaris ataupun Direksi.

Pada tanggal 26 Juni 2013 Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang pada pokoknya telah memutuskan hal-hal sebagai berikut:

As a legal entity, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk operates lawfully and practices the policies and program of the Good Corporate Governance, follow the code and regulation of the Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam), Indonesia Stock Exchange and regulation of the Indonesian Government.

The company practices highest standards of the Good Corporate Governance (GCG), which covers transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness at any time through applying the corporate values of being professional, ethical, open, and innovative. The company’s structure includes three main organs in practicing GCG, which includes Shareholders’ Meeting, Board of Commissioners, and Board of Directors. Each of these organs holds different functions, roles, and responsibilities. Shareholders' Meeting"The Shareholders’ Meeting is the highest organ in PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk, which includes the Annual Shareholders’ Meeting and the Extraordinary Shareholders’ Meeting. This is the main forum for the shareholders to exercise their rights and authority upon the company’s management." "To protect the needs of the shareholders, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk always assures to hold an Annual Shareholders’ Meeting six (6) months after year-end close, at the latest, or every mid June annually. The Extraordinary Shareholders’ Meeting is held when needed." Shareholders’ Meeting holds all rights outside those that have been delegated to either the Board of Commissioners or Board of Directors. On 26 June 2013 the Company held the Annual Shareholders' Meeting with the following decisions:

Page 44: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

42 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

1. a. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, termasuk Laporan Direksi dan Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan selama tahun buku 2012;

b. Menerima baik dan menyetujui serta

mengesahkan neraca perhitungan laba/rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan tanggal 25 Maret 2013 dengan pendapat "Wajar dalam semua hal yang material', dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2012, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku 2012.

2. Menyetujui penetapan penggunaan keuntungan / laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2012 sebesar Rp 20.608.530.035,-

a. Sebesar Rp 350.000.000,- dibukukan sebagai dana cadangan, guna memenuhi ketentuan pasal 70 dan 71 Undang Undang Perseroan Terbatas dan pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan.

b. Sebesar Rp 15.291.580.755,- dibukukan sebagai laba ditahan.

c. Sebesar Rp 4.966.949.280,- akan dibagikan

dalam bentuk dividen tunai, yang akan dibagikan kepada 331.129.952 saham atau sebesar Rp 15,- per saham.

Yang berhak atas dividen tunai tersebut adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 1 Agustus 2013 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Pelaksanaan pembayaran dividen tunai tersebut akan dilakukan mulai tanggal 22 Agustus 2013 dengan jadwal sebagai berikut :

1. a. Accepted and agreed on the Company Annual Report for the year ended 31 December 2012, including the Report of the Board of Directors and Supervisory Report of the Board of Commissioners during the financial year 2012;

b. Accepted and agreed as well as validated the Company's balance sheet, profit/loss statement for the financial year ended 31 December 2012 that had been audited by the Public Accountant firm of Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan on 25 March 2013 with opinion of "fair in all material aspect", therefore it released the members of the Board of Directors and Commissioners from responsibility and obligation (acquit et de charge) on managerial and supervisory act that had been performed during the financial year 2012, as long as their activities were disclosed in the balance sheet and the profit/loss statement of year 2012.

2. Agreed on the utilization of the profit/loss of the Company for financial year 2012 was Rp 20.608.530.035,-

a. Of the amount, Rp 350.000.000,- was booked as Fund Reserve, in order to fulfill the government corporate regulation point 70 and 71, and point 23 of the Articles of Association.

b. Rp 15.291.580.755,- ws booked as Retained Earnings.

c. Rp 4.966.949.280,- would be disbursed as cash dividend, that would be divided into 331.129.952 shares or Rp 15,- per share.

Those entitled to the cash dividend were those shareholders whose names were listed in the Company Shareholders' List on 1 August 2013 up to 16.00 West Indonesia Time. The cash dividend disbursement would be done starting 22 August 2013 with the following schedule :

Page 45: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 43

Selanjutnya sehubungan dengan pembagian dividen tunai tersebut diusulkan untuk memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan dan melaksanakan pembayaran dividen tunai tersebut kepada masing-masing pemegang saham termasuk tapi tidak terbatas untuk :

• Memotongsebagiandaridividentunaiyangakanditerima pemegang saham untuk pembayaran pajak penghasilan yang akan dikenakan atas dividen tunai yang merupakan kewajiban pemegang saham, dengan tarif sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

• Menetapkan dan/atau merubah jadwal dan tatacara pembagian dividen tunai tersebut diatas.

Mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar tentang tata cara pembayaran dividen tunai tersebut.

3. Menyetujui untuk memberi kuasa kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, untuk melakukan penunjukkan Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lainnya bagi kantor Akutan Publik yang ditunjuk tersebut.

4. a. Menyetujui memberi kuasa dan wewenang kepada PT Dutapermana Makmur selaku pemegang saham utama Perseroan yang memiliki 49,67% saham Perseroan untuk menentukan besarnya honorarium dan tunjangan lainnya kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris terhitung

Tanggal Date

Cum dividen tunai di pasar reguler dan negosiasiCum cash dividend in regular and negotiated market

29 Juli 2013

Ex dividen tunai di pasar reguler dan negosiasiEx cash dividend in regular and negotiated market

30 Juli 2013

Cum dividen tunai di pasar tunaiCum cash dividend in cash market

1 Agustus 2013

Ex dividen tunai di pasar tunaiEx cash dividend in cash market

2 Agustus 2013

Furthermore, in relation with the disbursement of the cash dividend, the Board of Directors was suggested to give rights and authority to perform the disbursement of the cash dividend to each shareholders including, but not limited to:

• Substract partly of the cash dividend disbursed tothe shareholder for the income tax payment on the cash dividend, which was shareholder's responsibility, according to the current tax rate.

• Declared on and/or change the schedule and theprocedures on the cash dividend.

Announced in 2 (two) newspaper about the procedures on the cash dividend disbursement.

3. Agreed to give authority to the Board of Directors with the authorization from the Board of Commissioners, to appoint the Public Accountant listed in the Financial Service Authority to audit the company's financial report for the year ended 31 December 2013 and gave authority to the Board of Directors to decide the service fee and other terms for the appointed Public Accountant.

4. a. Agreed and gave rights and authority to PT Dutapermana Makmur as main shareholder of the Company holding 49,67% Company shares to decide on the remuneration and other benefits to each member of the Board of Commissioners

Page 46: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

44 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

sejak bulan Januari 2013 sampai dengan diselenggarakannya RUPS Tahunan pada tahun 2014.

b. Menyetujui pelimpahan kuasa kepada Dewan

Komisaris Perseroan untuk menentukan gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya bagi para anggota Direksi Perseroan terhitung sejak bulan Januari 2013 sampai dengan diselenggarakannya RUPS Tahunan pada tahun 2014.

Semua hasil keputusan RUPST telah direalisasikan.

Dewan Komisaris Kewajiban/tugas Dewan Komisaris adalah mengawasi kebijakan direksi atas rencana bisnis, operasi dan pengelolaan Perseroan dan memberikan saran kepada Direksi dalam menjalankan dan mengelola Perseroan dan bertanggung jawab kepada para pemegang saham Perseroan.

Keanggotaan dan Masa Jabatan Keanggotaan Komisaris terdiri dari sedikitnya tiga (3) orang. Anggota Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS berhak untuk memberhentikan anggota Komisaris sewaktu-waktu sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota Komisaris dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.

Komisaris PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk terdiri dari tiga (3) orang anggota termasuk Presiden Komisaris, Komisaris dan Komisaris merangkap Komisaris Independen, sesuai persyaratan dari Otoritas Jasa Keuangan (Bapepam).

Rapat Komisaris Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau permintaan tertulis dari Direksi atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih

starting January 2013 to the time of the Annual Shareholders' Meeting being held in year 2014.

b. Agreed on granting authority to the company's

Board of Commissioners to decide on salary, service fee and other benefits for the members of the Board of Directors, since January 2013 to the time of the Annual Shareholders' Meeting being held in year 2014.

All decisions of the Annual Shareholders' Meeting had been realized.

Board of Commissioners The task of Board of Commissioners is to supervise management policies in general on either the company or the operations, and to give advice to the Board of Directors in managing the company, and is responsible to the shareholders.

Board Members and Assignment Period Member of the Board of Commissioners consists of at least three (3) persons. Member of the Board of Commissioners is appointed by the Shareholders’ Meeting. Shareholders’ Meeting has the right to dismiss the member of the Board of Commissioners at anytime before the assignment period ends, if the member of the Board of Commissioners is deemed incapable of performing its task as described in the Articles of the Association and/or Shareholders’ Meeting decision.

The Board of Commissioners of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk consists of three (3) members, including the President Commissioner, Commissioner, and Commissioner, assuming Independent Commissioner, according to the requirement from the Financial Service Authority (Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency).

Board of Commissioners Meeting According to the Articles of Association, Board of Commissioners will have a meeting at anytime if needed by one member of the Board of Commissioners or more, or by written request by the Board of Directors or by 1 (one) shareholder or more together holding 1/10 (one tenth) of

Page 47: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 45

bersama-sama memiliki 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah. Rapat komisaris adalah sah dan berhak untuk mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila dihadiri oleh lebih dari 50% anggota Komisaris. Dalam tiap rapat, setiap Komisaris berhak atas satu suara dan, selain itu juga dapat memberikan satu suara bagi Komisaris lain yang diwakilinya. Rapat juga dihadiri oleh Presiden Direktur. Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat 4 kali dengan tingkat kehadiran 100% untuk membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan operasional, kebijakan dan strategi Perseroan. Dewan Direksi Direksi bertanggung jawab mengelola PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk untuk kepentingan dan tujuan Perseroan, mewakili di dalam maupun di luar sidang pengadilan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Anggota dan Masa Jabatan Keanggotaan Direksi terdiri dari sedikitnya tiga (4) orang. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk masa jabatan 2 tahun atau lebih yang dapat diperpanjang. RUPS berhak untuk memberhentikan anggota Direksi sewaktu-waktu sebelum berakhirnya masa jabatan, jika anggota Direksi dipandang tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.

Rapat Direksi Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Dewan Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama memiliki 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.

the whole shares issued by the Company with legal voting rights. Meeting of the Board of Commissioners is binding and has the rights to take on a binding decision only if attended by more than 50% of the member of the Board of Commissioners. In every meeting, each Commissioner has the right to have one vote; beside it is allowed to give one vote for another Commissioner that is being represented. President Director also attends the meeting. During year 2013, the Board of Commissioners had held 4 (four) meetings with 100% attendance to discuss the issues related to operation, policies, and strategy of the Company.

Board of Directors Board of Directors is responsible to manage PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk for the interest and the policy of the company, representing either in or outside the judicial court, as it is regulated in the Articles of Association. Board Member and Assignment Period Member of the Board of Directors consists of at least three (3) persons. The members of Board of Directors are appointed by the Shareholder’s Meeting for period of 2 years or more, which can be extended. Shareholders’ meeting has the right to dismiss the member of the Board of Directors at anytime before the assignment period ends, if the member of the Board of Directors is deemed incapable to perform its duty according to the Articles of Association and/or the Shareholders’ Meeting. Board of Directors Meeting According to the Articles of Association, Board of Directors may have a meeting at anytime if needed by one member of the Board of Directors or more, or by written request by the Board of Commissioners or by 1 (one) shareholder or more together holding 1/10 (one tenth) of the whole shares issued by the Company with legal voting rights.

Page 48: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

46 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Sepanjang tahun 2013, Dewan Direksi telah mengadakan rapat 4 kali dengan tingkat kehadiran 100% untuk membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan operasional, kebijakan dan strategi Perseroan.

Direktur Utama Tugas Utama Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan serta memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan. Bersama-sama dengan para Direktur memeriksa dan mengusahakan langkah-langkah yang tepat dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan/implementasi rencana-rencana usaha, agar mendatangkan manfaat bagi Perseroan, masyarakat, lingkungan dan mengacu pada perundang-undangan yang berlaku dengan menciptakan nilai tambah bagi Perseroan dan semua pihak.

Direktur Keuangan Tugas Utama Mengelola keuangan Perseroan untuk meningkatkan kinerja keuangan Perseroan, mengendalikan efektivitas investasi pada Anak Perusahaan dan menyusun pelaporan keuangan sesuai peraturan-peraturan yang berlaku.

Direktur Operasional Tugas Utama Mengatur operasional Perseroan dengan dukungan sumber daya manusia yang terampil agar produktivitas Perseroan bisa tercapai, mutu produk, perawatan peralatan, meniadakan kegagalan-kegagalan produksi dan penyerahan barang tercapai secara optimal.

Direktur Administrasi Tugas Utama Bersama-sama dengan direktur lainnya berusaha mewujudkan Perseroan yang berkualitas, mengadakan kontak-kontak dengan instansi-instansi terkait, membantu menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan kelancaran operasional Perseroan, keamanan, lingkungan, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

During year 2013, the Board of Directors had held 4 (four) meetings with 100% attendance to discuss the issues related to operation, policies, and strategy of the Company.

President Director Main Responsibility To lead and to manage the company according to company’s objective and always strive to increase efficiency and effectiveness as well as to nurture and to manage company’s assets.

Together with the Board of Directors, analyzes and provides good input in decision making, implementation of operation plans, to bring advantage for the company, increase productivity, responsible management, towards the company, society, environment, and refers to the government regulation by adding value to the company and all related parties.

Finance Director Main Responsibility Manage the company’s finance, to increase the financial structure of the company, supervise investment effectiveness on the subsidiary and to prepare financial statements according to the rules and regulations.

Operation Director Main Responsibility Manage company’s operation with the support from qualified work force to achieve company’s productivity, product quality, and equipment maintenance, eliminate production failure, and optimize product time delivery. Administration Director Main Responsibility Together with the other member of the Board of Directors try to achieve a high-quality company, make contacts with related agencies, assist in handling all that is related to the company operation, safety, environment, society, and so forth.

Page 49: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 47

Remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

Prosedur dan dasar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan pertimbangan lingkup dan tanggung jawab pekerjaannya dan dirancang untuk memberikan penghargaan sesuai dengan jabatannya dan mendorong mereka mencapai kinerja yang terbaik. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, disetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada PT Duta Permana Makmur selaku pemegang saham utama Perseroan untuk menentukan besarnya remunerasi Dewan Komisaris dan pelimpahan kuasa kepada Dewan komisaris untuk menentukan besarnya remunerasi anggota Dewan Direksi.

Jumlah remunerasi Dewan komisaris dan Dewan Direksi tahun 2013 :

Dewan Komisaris Rp 3,509,047,967Dewan Direksi Rp 13,548,501,644Jumlah Rp 17,057,549,611

Komponen remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi terdiri dari : gaji, THR, tunjangan dan bonus tahunan.

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors

The remuneration procedure and terms for the Board of Commissioners and Directors are determined by their work scope and responsibility and is programmed to give appreciation according to their managerial position and to motivate them to perform at their best. Based on the result from the Annual Shareholders' Meeting, it was agreed that PT Duta Permana Makmur, as the main shareholder of the Company, was given the right and authority to decide on the amount of the remuneration for the Board of Commissioners and to authorize the Board of Commissioners to decide on the remuneration amount for the Board of Directors. The remuneration amoount of the Board of Commissioners and Directors in year 2013 : Board of Commissioners Rp 3,509,047,967Board of Directors Rp 13,548,501,644 Total Rp 17,057,549,611 Remuneration of the Board of Commissioners and Directos consist of: salary, annual holiday pay, benefits and annual bonus.

DAFTAR HADIR RAPAT KOMISARIS DAN DIREKSIATTENDANCE LIST OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS MEETING

KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS

RAPAT BOCBOC Meeting

RAPAT BOC & BODBOC & BOD Meeting

NG TJIE KOANG 100% 100%

BUDI SATRIA SANUSI 100% 100%

CORNEILES TEDJO ENDRIYARTO 100% 100%

DIREKSITHE BOARD OF DIRECTORS

RAPAT BODBOC Meeting

RAPAT BOC & BODBOC & BOD Meeting

SIANG HADI WIDJAJA 100% 100%

WINATA INDRADJAJA 100% 100%

BUDIONO 100% 100%

HONKY WIDJAJA 100% 100%

Page 50: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

48 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Komite Audit

Audit Committee

Untuk menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) pada Perseroan, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk telah membentuk Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris. Seluruh anggota Komite Audit yang diangkat oleh Dewan Komisaris merupakan pihak independen, dengan Ketua Komite Audit merangkap sebagai Komisaris Independen.

Sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris, mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas lainnya seperti :

1. Melakukan review atas laporan keuangan Perseroan atau informasi keuangan lainnya yang dikeluarkan oleh Perseroan.

2. Melakukan review atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundangan, baik dibidang Pasar modal maupun peraturan lain yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan

3. Melakukan review atas pemeriksaan yang dilakukan pengawasan internal dan tindak lanjut yang diperlukan.

4. Melakukan review kecukupan manajemen resiko yang diterapkan oleh Direksi dan memberikan laporan kepada Dewan Komisaris berbagai resiko yang mungkin dihadapi Perseroan.

5. Melakukan review dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perseroan sebagai Perusahaan Publik.

6. Memberikan usulan mengenai pengangkatan dan pemberhentian Eksternal Auditor independen yang bertugas melakukan audit terhadap perseroan.

Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan memiliki kewenangan untuk mengakses secara penuh,

To support the Company’s implementation of good corporate governance, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk had formed Audit Committee, to assist the Board of Commissioners. All members of the Audit Committee, elected by the Board of Commissioners, were independent parties, with the Head of Audit Committee being concurrent as Independent Commissioner.

According to the regulation from the Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam) No. IX.I.5, regarding the Establishment and Guidelines for Work Program of Audit Committee, the Audit Committee had the obligation and responsibility to give opinion to the Board of Commissioners on the reports or any issues reported by the Board of Directors to the Board of Commissioners, to identify issues that need Board of Commissioners’ attention, as well as to perform the following duties:1. Reviewing the Company's financial statement or

other financial information released by the Company.

2. Reviewing the company's obligation to the law and regulations, in the capital market or any other regulations related to the company's activity.

3. Reviewing the work performed by internal audit and the follow-up needed.

4. Reviewing the risk management sufficiency applied by the Board of Directors and giving reports to the Board of Commissioners on any possible risk that might be faced by the company.

5. Reviewing and reporting to the Board of Commissioners on any complaints related to the company as a public company.

6. Giving suggestion on the appointment and termination of Independent External Auditor who is responsible for auditing the company.

In performing its task, the Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners and has the rights to full, independent, and unlimited access to the employees' records,

Page 51: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 49

bebas dan tidak terbatas terhadap catatan karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan kewenangannya Komite Audit dapat bekerjasama dengan Internal Audit. Secara rutin dan berkala Komite Audit mengadakan pertemuan dengan Divisi Internal Audit untuk mengetahui permasalahan dan resiko yang dihadapi Perseroan berikut solusi yang telah dijalankan untuk peningkatan dan perbaikan kinerja.

Per tanggal 31 Desember 2013 susunan anggota Komite Audit terdiri dari:Ketua : Corneiles Tedjo Endriyarto, S.E., M.B.A. (Periode Januari - Desember 2013) Anggota : Drs. Halim Makopolo (Periode Januari - Desember 2013) Anggota : Tjhin Khim Kiat, S.E. (Periode Januari - Desember 2013)

PROFIL KOMITE AUDIT

CORNEILES TEDJO ENDRIYARTO, S.E., M.B.A.Ketua Komite AuditWarga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1972, pendidikan terakhir di Waseda University, Tokyo - Jepang. Pengalaman kerja antara lain sebagai Penasehat Independent Financial & Accounting, Anggota Komite Audit & Auditor lainnya. Diangkat menjadi Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012.

DRS. HALIM MAKOPOLOAnggota Komite AuditWarga Negara Indonesia lahir di Singkawang pada tahun 1962, pendidikan terakhir Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Management. Sebelumnya bekerja pada PT Barito Pasific Timber Pontianak, sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009 dengan surat keputusan Direksi no. 01/DPN/2009 tanggal 02/01/2009.

TJHIN KHIM KIAT, S.E.Anggota Komite AuditWarga Negara Indonesia, lahir di Pontianak pada tahun 1966, pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi. Pernah bergabung di salah satu Bank swasta Pontianak sebagai Marketing. Diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010 dengan surat keputusan Direksi no. 01/DPN/2010 tanggal 02/01/2010.

fund, assets, and other company resources related to its task performance. In exercising its rights, the Audit Committee may work together with Internal Audit. Routinely and periodically, the Audit committee holds meetings with Internal Audit Division to identify problems and risk faced by the company as well as solutions that had been done for work enhancement and improvement.

By the year ended 31 December 2013, the Audit Committee consists of:Chairman : Corneiles Tedjo Endriyarto, S.E., M.B.A. (Period January – December 2013)Member : DRS. Halim Makopolo (Period January – December 2013)Member : Tjhin Khim Kiat, SE (Period January – December 2013)

AUDIT COMMITTEE PROFILE

CORNEILES TEDJO ENDRIYARTO, S.E., M.B.A.Head of Audit CommitteeAn Indonesian citizen, was born in Jakarta in year 1972, graduated from Waseda University, Tokyo - Japan. Had previous experience in Independent Financial Accounting advisor, Audit Committee, Auditor, and others. Joined the Audit Committee of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk since year 2012.

DRS. HALIM MAKOPOLOMember of Audit CommitteeAn Indonesian citizen, was born in Singkawang in 1962. Graduated with a Bachelor degree in Management from the Management Institute (Sekolah Tinggi Ilmu Management). Previously worked for PT. Barito Pacific Timber, Tbk in Pontianak, as Director of Finance and Administration. Appointed as a member of the Audit Committee of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk since 2009 by the Letter of Declaration from the Board of Directors no. 01/DPN/2009 dated 02/01/2009.

TJHIN KHIM KIAT, S.E.Member of Audit CommitteeAn Indonesian citizen, was born in Pontianak in 1966, graduated with a Bachelor degree in Economics. Previously worked as Marketing staff in a private bank in Pontianak. Appointed as a member of the Audit Committee of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk since 2010 by the Letter of Declaration from the Board of Directors no. 01/DPN/2010 dated 02/01/2010.

Page 52: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

50 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Laporan Komite Audit

Audit Committee Report

Dalam rangka melaksanakan tugas Komite Audit dalam membantu Dewan Komisaris, Komite Audit selama tahun 2013 telah melakukan 4 (empat) kali pertemuan. Pertemuan-pertemuan tersebut dilaksanakan untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap Perseroan. Pengawasan yang dilakukan Komite audit meliputi pengawasan internal dalam pengelolaan Perseroan, maupun pengawasan eksternal terkait dengan ketaatan Perseroan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan dilakukan penelaahan atas laporan kegiatan pengawasan internal termasuk tentang tindak lanjut yang diperlukan oleh Perseroan, laporan keuangan Perseroan, serta pengelolaan resiko Perseroan.

Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Memberi masukan-masukan penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik

2. Melakukan review atas Laporan Keuangan PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk tahun 2013 yang diaudit oleh KAP Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan untuk memastikan memastikan bahwa pengungkapan dan isinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi dan rekomendasi yang diberikan oleh pihak auditor eksternal, konsistensi kebijakan akunting, keputusan yang diambil sehubungan dengan hal-hal penting dalam laporan keuangan dan independensi serta obyektivitas dari auditor eksternal.

3. Melaksanakan pertemuan dengan Dewan Direksi, untuk menilai efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan internal. Komite Audit memastikan pihak Manajemen telah melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk menindaklanjuti rekomendasi dari permasalahan yang ditemukan.

In performing its task supporting the Board of Commissioners, the Audit Committee had held 4 (four) meetings during the year 2013. These meetings were held to supervise the Company’s operation. The supervisory function of the Audit Committee includes internal control in managing the Company, as well as external control for compliance to the existing law and regulations.

In those meetings, the Audit Committee performed review of the report on internal control programs, including the follow-up needed by the Company, financial reports of the Company, and risk management of the Company. During the year 2013, the Audit Committee had performed the followings:

1. Give opinion on appointing the Public Accountant and the Public Accountant Firm

2. Reviewed the financial statement of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk year 2013 that had been audited by Public Accountant firm Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan to ensure that the disclosure and its contents were in accordance with accounting principles and the recommendation given by the external auditors, accounting policies consistency, decision made in relation with crucial issues in the financial reports and independency as well as objectivity by the external auditors.

3. Held meetings with the Board of Directors, to evaluate the effectiveness of the internal audit function. The Audit Committee ensured the management had performed what was deemed necessary to act on the recommendation from any issues found.

Page 53: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 51

4. Melaksanakan rapat dengan Dewan Direksi untuk memastikan bahwa seluruh faktor resiko yang penting telah diantisipasi secara layak oleh Perseroan.

Selama tahun 2013, seluruh anggota Komite Audit dapat 100% menghadiri pertemuan Komite audit, dengan rincian sebagai berikut:

4. Performed meetings with the Board of Directors to ensure all important risk factors had been fairly anticipated by the Company.

During the year 2013, all the members of the Audit Committee were 100% able to attend the Audit Committee meetings, with the details as follows:

Nama / Name Jabatan / Position Kehadiran / Attendance

Corneiles Tedjo E., S.E., M.B.A. Ketua Komite AuditChairman of Audit Committee

4/4

Drs. Halim Makopolo Anggota Komite AuditMember of Audit Committee

4/4

Tjhin Khim Kiat, S.E. Anggota Komite AuditMember of Audit Committee

4/4

Laporan ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.This Report was prepared and signed by the Audit Committee of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

Pontianak, Maret 2014 / March 2014

CORNEILES TEDJO E., S.E., M.B.A.Ketua Komite Audit

Head of Audit Committee

(TJHIN KHIM KIAT, S.E.) Anggota Komite Audit

Member of Audit Committee

DRS. HALIM MAKOPOLO Anggota Komite Audit

Member of Audit Committee

Page 54: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

52 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Untuk menghubungkan Perseroan dengan otoritas pasar modal, pemegang saham, media massa dan masyarakat umum, Perseroan menunjuk Winata Indradjaja sebagai Sekretaris Perusahaan yang juga menjabat sebagai Direktur Perseroan. Mengenai profil beliau telah dipaparkan sebelumnya pada bagian profil manajemen. Masa jabatan beliau sebagai Sekretaris Perusahaan sesuai dengan masa jabatan Direksi.

Tanggung jawab Sekretaris Perusahan mencakup bidang memelihara hubungan dengan otoritas pasar modal, pemegang saham, media massa, komunitas disekitar area operasional serta masyarakat umum.

Selama tahun 2013, Sekretaris melakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

2. Menyelenggarakan kegiatan Public Expose Tahunan

3. Menyelenggarakan rapat-rapat Direksi 4. Menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Komisaris

bersama Direksi 5. Mengadakan kunjungan / company visit ke Bursa

Efek Indonesia

To bridge the Company with the capital market authority, shareholders, mass media, and general public, the Company appointed Winata Indradjaja as the Corporate Secretary, which also holds position as Company Director. His profile had been explained before in the Management Profile section. His assignment period as the Corporate Secretary is the same as the assignment period as Company Director.

The responsibility of Corporate Secretary includes maintaining relationship with the capital market authority, shareholders, mass media, and the community surrounding operational area and general public.

During year 2013, the Corporate Secretary had done the following:

1. Held the Annual Shareholders' Meeting and Extraordinary Shareholders' Meeting

2. Held Annual Public Expose

3. Held meetings for Board of Directors 4. Held meetings for Board of Commissioners and

Directors. 5. Visited the Indonesian Stock Exchange

Page 55: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 53

Internal Audit

Internal Audit

Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan pemberbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Unit Internal adalah unit kerja yang menjalankan fungsi Audit Internal. Ini merupakan bagian dari sistem pengendalian internal perusahaan yang dibentuk untuk membantu Direktur Utama/Direktur memenuhi kewajibannya kepada Pemegang Saham berupa adanya kepastian pencapaian tujuan operasional perusahaan.

Tugas dan Tanggungjawab a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit

Internal tahunan;b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan

pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan;

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;

e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama/Direksi dan Dewan Komisaris;

f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

g. Bekerja sama dengan Komite Audit; h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu

kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila

diperlukan.

Internal Audit is an assurance and consultancy service, essentially independent and objective, to lift up the Company's value and improve the Company's operations, through a systematical approach in evaluating the Company's risk management system, and by controlling the Company's management system.

The Internal Unit is the work unit that undertakes the duties involved in the Internal Audit. The unit is part of the Company's Internal Monitoring System, established to assist the President Director / Board of Directors in fulfilling their responsibilites to the Shareholders, in achieving the Company's operational targets.

Roles and responsibilities a. Plan and execute the Annual Internal Audit Plan;

b. Assess and evaluate the implementation of the Internal Monitoring and risk management system, according to the Company's policy;

c. Examine and review the effeciency and effectiveness of the finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology, and the rest of the Company's departments;

d. Provide advice and objective information to improve the mechanisms upon assessment, to all levels of management;

e. Report the audit findings and present them to the President Director / Board of Directors, and the Board of Commissioners;

f. Monitor, analyze, and report any improvements made after the implementation of the recommendations given;

g. Cooperate with the Audit Committee; h. Devise a program to evaluate the Internal Unit in

terms of the Internal Audit undertaken; i. Undertake special assessment if required.

Page 56: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

54 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Selama tahun buku 2013 unit audit internal telah melakukan tugas-tugas sebagai berikut ini :1. Melakukan stock opname terhadap persediaan

barang/bahan (Barang jadi, Bahan baku, bahan pembantu & suku cadang)

2. Menguji efisiensi antara jumlah pemakaian bahan baku terhadap hasil output produksi.

3. Memonitor dan mengevaluasi pemakaian bahan bakar minyak

4. Memeriksa penjualan / distribusi hasil produksi dan piutang usaha

5. Memeriksa pembelian dan utang usaha

6. Memeriksa pelaporan keuangan 7. Mengevaluasi kehadiran, kedisiplinan karyawan /

karyawati, tanggung jawab dan lain-lainnya. Hasil evaluasi internal audit disampaikan kepada direksi sebagai bahan konsultasi dan memberikan rekomendasi kepada manajemen untuk perbaikan jika terdapat deviasi. Sistem pengendalian interen Perseroan yang diterapkan terhadap : 1. Pengendalian keuangan

Pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan agar investasi, alokasi biaya dan perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana Perusahaan. Pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.

Pengendalian keuangan yang dilakukan oleh Perseroan antara lain: membuat anggaran/proyeksi keuangan setiap bulan, mengawasi pengeluaran/biaya, menetapkan kebijakan harga, memproyeksikan penjualan dan laba yang akan datang, menganalisis pendanaan dan pilihan investasi, membuat pelaporan keuangan yang handal dan terpercaya sesuai peraturan OJK/Bapepam dan PSAK.

Throughout year 2013, the Internal Unit has accomplished tasks as follows: 1. Conduct careful stocktaking across the Company's

inventory (raw materials, finished products, helping agents, and spareparts)

2. Assess the factory's efficiency of fuel usage in the manufacturing products

3. Monitor and evaluate fuel usage continuously

4. Examine sales / the products distribution outcome, and the corresponding accounts receivable

5. Examine purchases made and the corresponding accounts payable

6. Examine the Company's Financial Statement 7. Evaluate employees' attendance,discipline,

responsibilities, and other complementary elements.

The Internal Unit will present its findings to the Board of Directors as part of its consultancy services and will give recommendations to the management for improvement if any deviations have occurred. The Company's internal monitoring system towards the essential elements to the corporation is as follows: 1. Financial monitoring

Financial monitoring is an effort made to ensure that all investments, cost allocations made, and profits gained function as originally intended by the Company. It is also a phase where financial plans have been implemented, and therefore there is a requirement and opportunity to evaluate the response and adjustments required to ensure the plans' success, or guide the required changes according to the operational environment changes.

Financial monitoring was conducted through devising monthly budgets/financial projections, monitoring expenses, managing pricing policy, projecting sales and future profits, analyzing funding and investments choices, and generating credible and reliable financial reports that comply with the OJK/Bapepam dan PSAK policies and guidelines.

Page 57: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 55

2. Pengendalian operasional Pengendalian operasional adalah proses untuk menyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Sistem pengendalian operasional menuntut evaluasi sistematik atas kinerja dibandingkan standar atau target yang telah ditentukan sebelumnya. Pengendalian operasional yang dilakukan oleh perseroan yaitu dengan mengadakan rapat kerja setiap bulan antara anggota Direksi dengan para Manager/Kepala Bagian untuk membahas kegiatan oprasional Perseroan apakah berjalan sesuai program, kendala-kendala yang dihadapi serta solusi yang diambil. Pengendalian operasional Perseroan juga meliputi pengelolaan terhadap limbah industri agar tidak mencermari lingkungan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen Walaupun suatu perseroan telah memiliki sistem pengendalian interen namun perseroan tetap harus dapat memastikan bahwa sistem telah diimplementasikan secara benar, sehingga keberadaan Sistem Pengendalian Interen yang dimiliki tidak mubazir. Tidak efektifnya sistem pengendalian yang telah dibangun bisa jadi disebabkan oleh kurang pedulinya manajemen atau kekurang-mampuan pegawai dalam mengimplementasikan sistem pengendalian tersebut. Suatu Sistem Pengendalian Interen bisa saja memiliki kelemahan, yaitu efektifitas yang terbatas. Ada kemungkinan tidak dapat mencegah suatu kesalahan tertentu ataupun dapat diakali oleh personel, baik secara sendiri-sendiri maupun kolusi. Oleh karena itu reviu terhadap Sistem Pengendalian Interen merupakan tahapan yang cukup penting untuk mengetahui apakah Sistem Pengendalian Interen yang telah dibangun sudah berjalan efektif atau belum. Perseroan mereviu efektivitas sistem pengendalian interen dengan melakukan uji kepatuhan atau test of control melalui metode sampling statistik. Menurut Perseroan, selama tahun 2013 Sistem Pengendalian Interen telah berjalan efektif.

2. Operational monitoring Operational monitoring is a process to ensure the effectiveness and efficiency of every department. The operational monitoring demands for systematic evaluation of the results compared to the standards or targets set.

Operational monitoring is conducted through monthly meetings between the Directors, Managers/Departmental Heads to assess whether the operational activities have met the constructed programs, discuss the obstacles faced, and solutions agreed. Operational monitoring also included industrial waste management to avoid environmental pollution, as governed in Law No. 32 year 2009 about environmental protection and management.

Review of the Internal Monitoring effectiveness Despite having an Internal Monitoring System, the Company feels obliged to ensure correct implementation of system as initially intended, and that the existence of Internal Monitoring System is not taken for granted. Ineffective Internal Monitoring System could possibly result from the management's negligence or the employees' incapability in implementing the monitoring system.

An Internal Monitoring System is not without limitations; i.e. confined by effectivity. Possibilities of inability to prevent certain errors, despite being justifiable by individual or colluded personnels, are always present. Consequently, a review on the Internal Monitoring System itself is a relatively significant step in evaluating the system's effectivity.

The Company reviews the system's effectivity through test of control using statistical sampling method. According to the Company, the Internal Monitoring System has been effectively discharged throughout year 2013.

Page 58: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

56 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

PROFIL AUDIT INTERNAL Ellys Warga negara Indonesia lahir di Pontianak pada tahun 1969. Pendidikan terakhir adalah Universitas Terbuka di Pontianak jurusan Manajemen. Sebelum bergabung dengan Perseroan memulai karir di PT Viva Kontraktor pada tahun 1989 - 2003 dan pernah menjabat berbagai posisi di Perusahaan tersebut antara lain: Kepala Pembelian, Kepala Penjualan, Kepala Keuangan dan terakhir sebagai Kepala Accounting selama ± 10 tahun . Beliau bergabung dengan Perseroan pada tahun 2010. Diangkat sebagai Kepala Internal Audit Perseroan sejak tahun 2011 dengan surat keputusan Direksi no.01/DPN/2011 tanggal 01/08/2011.

INTERNAL AUDITOR PROFILE Ellys An Indonesian citizen, borned in 1969 and raised in Pontianak. She was a management graduate of Universitas Terbuka. Prior to joining the Company, she worked in PT Viva Kontraktor throughout 1989 till 2003 and served as the Chief in Purchasing, Sales, Finance, and Accounting department, owning 10 years' worth of experience. She joined the company in 2010 and was admitted to become the Company's Chief Internal Audit Unit since 2011 according to the Director's Letter no.01/DPN/2011 dated 01/08/2011.

Page 59: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 57

Manajemen Resiko

Risk Management

Suatu kegiatan bisnis pasti akan menghadapi berbagai risiko atau ketidak pastian, untuk itu diperlukan manajemen risiko yang bertugas untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengelola risiko-risiko relavan yang dihadapi agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Mengelola risiko berarti bagaimana manajemen memperlalukan risiko yang telah dinilainya. Perlakuan terhadap risiko dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu menghindari, mengabaikan, mengurangi, menerima atau mentransfer ke pihak lain. Suatu risiko akan dihindari apabila terlalu besar, sehingga tidak dapat menguntungkan bila diambil. Di sisi lain suatu risiko akan diabaikan bila dampak dan tingkat keterjadiannya kecil. Risiko yang lain mungkin bisa dikurangi sampai suatu tingkat tertentu dengan cara memperbaiki sistem, peralatan atau personel. Suatu risiko akan diterima bila memang tidak ada upaya yang dapat dilakukan misalnya karena peraturan pemerintah yang harus diikuti. Manajemen Perseroan mengidentifikasi risiko-risiko berikut ini yang berpotensi memberikan dampak kurang menguntungkan bagi Perseroan, yaitu:

1. Risiko Pasar Dengan semakin ketatnya persaingan global, Perseroan menghadapi risiko pasar. Upaya yang dilakukan Perseroan adalah dengan cara menjaga mutu produk, memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen serta menggali sumber-sumber pendapatan lainnya dari penjualan bahan baku dan mengupayakan bisnis anak perusahaan yang bergerak dalam bidang batubara dapat segera berproduksi.

2. Risiko cuaca

Risiko cuaca seperti musim kemarau panjang, akan mengakibatkan air Sungai Kapuas yang menjadi tumpuan Perseroan menjadi asin. Menghadapi risiko ini, upaya yang dilakukan Perseroan adalah menyetok air tawar yang banyak. Untuk proses pendinginan, Perseroan menggunakan air payau

A business operation will certainly face different kinds of risks or uncertainities. For this reason, it is the risk management responsibility to identify, analize, and manage the relevant risk that may emerge, so that the Company could serve its purpose.

Managing risk means how the management deals with the valuated risk. Dealing with risk can be done in several ways, such as, avoiding, ignoring, reducing, taking, or transferring to other party. A risk can be avoided if too big and does not have any advantage if taken. On the other hand, a risk will be ignored if it is small and carries little effect. Other risk can be reduced up to certain level by improving the system, equipment, or personnel. A risk will be taken if nothing can be done, for example, government regulation that needs to be obeyed.

The Company's management has identified the following risks, which potentially are disadvantegous to the Company:

1. Market Risk With the tight global competition, the Company is facing market risk. To overcome this the Company maintains product quality, renders best-quality service to the consumers, also brings out other sources of income from the raw material sales and accelerates the business operation from the subsidiary in coal mining to be in production soon.

2. Weather risk Weather risk, such as the dry season, will cause the Kapuas River, which the support for the Company, become salty. To overcome this risk, the Company is stocking a large amunt of fresh water. For cooling process, the Company uses brackish water, for production it uses fresh water. If there is not enough

Page 60: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

58 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

sedangkan untuk proses produksi menggunakan air tawar. Apabila air tawar tetap tidak mencukupi, maka Perseroan akan mengambil air ke Hulu. Selain itu, omzet penjualan akan menurun apabila terjadi kemarau panjang yang mengakibatkan air sungai mengering karena langganan Perseroan akan kesulitan memenuhi pasokan bahan baku kayu yang pengangkutannya menggunakan jalur sungai. Menghadapi risiko ini Perseroan hanya bisa menerima.

3. Risiko bencana alam

Untuk risiko bencana alam seperti banjir atau gempa bumi, Perseroan mentransfer risiko ke pihak ke tiga dengan cara mengasuransikan aset-aset Perseroan ke perusahaan asuransi.

4. Risiko kredit Upaya yang dilakukan Perseroan dalam menghadapi risiko kredit adalah berhati-hati dalam memberikan penjualan kredit, menganalisa terhadap debitur dan membatasi jumlah kredit yang diberikan. Perseroan tidak akan memberikan kredit baru sebelum kredit yang lama dilunasi.

5. Risiko Operasional Adalah risiko yang berhubungan dengan proses, personel kerja ataupun sistem yang digunakan dalam Perseroan, kondisi kantor, dan lain-lain. Upaya yang dilakukan Perseroan adalah menganalisa dan menjaga proses produksi, proses quality control yang baik untuk menghindari produk cacat, menjaga mesin-mesin produksi dalam keadaan baik, mengontrol efisiensi penggunaan bahan baku, dan sebagainya.

6. Risiko likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memonitor profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, menjaga saldo kecukupan kas dan setara kas/surat berharga untuk memenuhi keperluan operasi dan pembayaran utang.

7. Risiko mata uang asing Upaya yang dilakukan Perseroan adalah dengan mengusahakan agar aset dalam mata uang asing tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing.

fresh water, then the Company will get water from the main stream.

Besides, sales will decrease if there is long dry season that causes the river to dry because the Company's customers will have difficulties in supplying wood raw material by water transportation. Unfortunately, the Company has to accept this risk.

3. Risk of natural disaster To overcome the risk of natural disaster or earthquake, the Company has transfered the risk to a third party, by protecting the assets to through the insurance company.

4. Credit risk

To overcome credit risk, the Company is cautious in credit sales, analizes it debitors and limits credit amount. The Company will not add new credit if the previous one has not been paid off yet.

5. Operational risk is process-related risk, work personnel, or system used in the Company, office condition, and others. To overcome this, the company analyzes and observes production process, maintain good quality control process to avoid damaged product, keep production machinery in good condition, manaage efficiency control on use of raw material, and others.

6. Liquidity ratio To manage liquidity risk, the Company monitors assets maturity profile and financial liability, cash and cash equivalent balance, for operation needs and liability payment.

7. Foreign currency risk The Company maintains assets in foreign currency is sufficient to pay off any liability in foreign currency.

Page 61: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 59

8. Risiko Compliance/kepatuhan Risiko yang timbul karena tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan negara/daerah setempat. Upaya yang dilakukan Perseroan adalah melaksanakan usaha sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku antara lain seperti : Peraturan Amdal, Peraturan UMR, Peraturan Pajak, Peraturan Pasar Modal baik dari BEI maupun OJK) yang dapat mengakibatkan dicabutnya ijin Perseroan.

Perkara yang dihadapi Perseroan Selama tahun 2013 anak perusahaan Perseroan, PT Intitirta Primasakti menghadapi perkara hukum melawan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sesuai dengan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 3070 K/ 30 MEM/ 2011 tanggal 01 Desember 2011 tentang pengakhiran "Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara" milik PT Intitirta Primasakti dengan pertimbangan Perusahaan tidak melaksanakan kewajibannya mengenai periode Eksplorasi, Laporan dan Deposito Jaminan dan Periode Kajian Kelayakan, sampai batas yang telah ditentukan. Pada tanggal 13 Maret 2012, PT Intitirta Primasakti melakukan gugatan perkara hukum kepada Kementrian ESDM dan telah terdaftar pada Pengadilan Tata usaha Negara Jakarta, perkara No. 42/G/2012/PTUN.JKT Pengadilan Tata usaha Negara Jakarta memutuskan memenangkan PT Intitirta atas gugatan kepada Kementerian ESDM, yang putusannya di bacakan tanggal 16 Juli 2012, yang isinya menetapkan, Menteri ESDM RI untuk menunda pelaksanaan dan tindak lanjut keputusan Menteri ESDM RI Nomor : 3070 K/30/MEM/2011 tanggal 1 Desember 2011 tentang Pengakhiran PKP2B antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT Intitirta Primasakti.

Dari keputusan tersebut pihak Kementerian ESDM mengajukan banding ke pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dengan nomor perkara 229/B/2012/PT.TUN.JKT, dan telah mengeluarkan keputusan tertanggal 19 Desember 2012 yang isi putusannya adalah menguatkan Pengadilan Tata Usaha Negara

8. Compliance risk Risk that emerges because of incapability to obey regulations of the local government. To overcome this, the Company manages to obey rules and regulation, such as: Environmental Effect Analysis (Amdal), Minimum Wage (UMR), Taxes, Capital Market/Financial Service Authority Regulation, that may cause revocation of Company's operation permit.

Legal action against the Company During the year 2013 the subsidiary PT Intitirta Primasakti had lawsuit against the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM).

The decision of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia Number 3070 K/ 30 MEM/ 2011 dated 01 December 2011 on the termination of the "Agreement Coal Mining Concession (PKP2B)" of PT Intitirta Primasakti, was based on consideration that the Company did not perform its obligations regarding the Exploration Period, Reports and Deposit Guarantee as well as Feasibility Study Period, up to specified time limit.

On 13 March 2012, the Company brought legal action against the Ministry of Energy and Mineral Resources and had been listed on the State Administrative Court in Jakarta, case No. 42/G/2012/PTUN.JKT. Jakarta State Administrative Court has granted a winning verdict to PT Intitirta over the Ministry of Energy and Mineral Resources, the verdict was read out on 16 July 2012, the contents of which stipulated, Minister of Energy and Mineral Resources of Indonesia to cancel the implementation of and follow-up decision of the Minister of Energy and Mineral Resources No : 3070 K/30/MEM / 2011 dated 1 December 2011 on the termination of PKP2B between the Government of the Republic of Indonesia and PT Intitirta Primasakti. Of that decision, the Ministry of Energy and Mineral Resources appealed to the Jakarta High Administrative court with the case number 229/B/2012/PT.TUN.JKT, and had issued a decision dated 19 December, 2012, which strengthened the decision of Jakarta State

Page 62: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

60 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Jakarta nomor : 42/G/2012/PTUN.JKT tanggal 16 Juli 2012. Terhadap keputusan tersebut pihak Kementerian ESDM tertanggal 29 Januari 2013 telah mengajukan Permohonan Kasasi di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, namun pada tanggal 20 Maret 2013 PTUN mengeluarkan surat keterangan yang menyatakan bahwa pihak ESDM tidak menyampaikan memori kasasi dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonan kasasi dicatat dalam buku Register kasasi sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang maka Permohonan kasasi oleh ESDM dinyatakan tidak memenuhi syarat formal dan tidak diteruskan ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sesuai dengan putusan PTUN dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Kementrian ESDM memutuskan untuk membatalkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3070 K/30/MEM/2011 pada surat putusan Nomor 0237 K/30/MEM/2014 tertanggal 30 Januari 2014. Dengan pembatalan tersebut PK2B Perusahaan dinyatakan tetap aktif untuk wilayah seluas 48.174,8 Ha yang terdiri dari 494,8 Ha dan 47.680 Ha.

Pengaruh terhadap kondisi Perseroan setelah berakhirnya perkara hukum yang dimenangkan oleh Anak Perusahaan adalah Perseroan memulihkan Beban penyisihan penurunan nilai atas beban eksplorasi & pengembangan sehingga jumlah total aset Perseroan bertambah kembali.

Administrative Court number: 42/G/2012/PTUN.JKT dated 16 July 2012.

Against that decision, on 29 January 2013 the Ministry of Energy and Mineral Resources had appealed for cassation against the Decision of the State Administrative High Court. However, on 20 March 2013 PTUN issued decision letter stated that The Ministry of Energy and Mineral Resources did not deliver the cassation within 14 (fourteen) days after the cassation request was recorded in cassation registry book as regulated in the law; therefore, the cassation by the Ministry of Energy and Mineral Resources was ineligible and not forwarded to the supreme court of the Republic of Indonesia.

In accordance with the decision of the State Administrative Court and the High State Administrative Court , the Ministry of Energy and Mineral Resources decided to cancel the Decree of Ministry of Energy and Mineral Resources No. 3070 K/30/MEM/2011 on the decision letter No. 0237 K/30/MEM/2014 dated 30 January 2014. With this cancellation, the PKP2B of the Company was stated to remain active for the area of 48,174.8 hectares, which consists of 494.8 hectares and 47.680 hectares. The impact on the Company after the lawsuit won by the Subsidiary was that the Company recovered the amount of the Allowance for Amortization on exploration and development expense; therefore, total asset of the Company increased.

Page 63: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 61

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Perseroan didirikan selain bertujuan untuk memberi manfaat kepada pemilik atau pemegang saham, juga ikut bertanggungjawab terhadap konsumen, karyawan, kelestarian lingkungan hidup serta kepedulian terhadap pengembangan sosial dan kemasyarakatan.

Perseroan berkomitmen untuk menjalankan tanggung jawab tersebut melalui program-program atau kebijakan yang telah diimplementasikan selama bertahun-tahun, antara lain: 1. Lingkungan hidup - Menangani secara khusus padatan perekat

dan sludge, karena tergolong limbah B3 - Melakukan pemeriksaan rutin emisi cerong

genset dan boiler - Menampung limbah tersebut didalam

drum dan diberi label yang berisi jenis dan karakteristik limbah dan tanggal penyimpanan

- Mengolah limbah tersebut dengan sistim thermal yaitu dibakar dengan incenerator wajib dengan efisiensi pembakaran minimal 99% dan memenuhi standar emisi udara residu berupa cairan dan debu dikelola sebagai limbah B3

- Melaksanakan produksi bersih dengan prinsip 4R (Reuse, Reduction, Recovery dan Recyling)

- Mendaur ulang padatan lem beku, dijadikan material bangunan batako untuk dipakai sendiri

- Melaksanakan kegiatan pemantauan lingkungan RKL-RPL setiap 6 bulan sekali

Total biaya yang dikeluarkan dalam aspek lingkungan hidup selama tahun 2013 sebesar Rp 43.000.000,-

2. Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

- Memberikan penyuluhan kepada para pekerja akan pentingnya K3

- Penyediaan fasilitas klinik untuk karyawan - Memfasilitasi kegiatan-kegiatan sosial

keagamaan dan olahraga - Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)

untuk karyawan yang bekerja di tempat yang berisiko

The Company has a purpose of giving value to its owner or shareholders, not only that, but also it has responsibility towards its consumers, employees, environment preservation, also social and community development.

The Company is committed to fulfill those responsibilities through programs or policies that had been implemented for years, such as: 1. Living environment - Handle specifically on adhesive sediment and

sludge, because these are considered waste of B3. - Perform routine check on generators and broilers

emission. - Store these waste in a container and put label

describing the type of waste and its characteristic and the date of storing.

- Recycle these waste by the thermal system, that is, by burning with incenerator with minimum burning efficiency of 99% and fulfill the standard of air residue emission in form of liquid and dust, recycled into B3 waste.

- Perform clean production of 4R (Reuse, Reduction, Recovery dan Recyling)

- Recycle adhesive sediment, made into construction bricks for personal use.

- Perform environmental observation of RKL-RPL every 6 months

The total expense related to the environmental aspect during year 2013 was Rp 43.000.000,-

2. Practice of labor, health and work safety - Provide socialization to the workers on the

importance of K3 (work safety) - Provide health clinic for employees - Facilitate social, religious, and sports activities - Provide safety gear for employees working in

high-risk area

Page 64: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

62 | PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

- Setiap pagi semua karyawan diberi minum susu supaya sehat

Total biaya yang dikeluarkan dalam aspek praktik ketenagakerjaan selama tahun 2013 sebesar Rp 492.000.000,- 3. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan - Memperioritaskan tenaga kerja setempat /

masyarakat sekitar - Mengakomodir keinginan dan harapan

masyarakat untuk dapat bekerja pada Perseroaan

- Memberikan kesempatan kepada putra / putri di sekitar wilayah Perseroaan untuk diterima menjadi tenaga skill dan profesional

- Memberikan bantuan untuk peningkatan fasilitas sarana umum dan sosial

- Memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat sekitar ketika terjadi musim kemarau

Total biaya yang dikeluarkan dalam aspek pengembangan sosial dan kemasyarakatan selama tahun 2013 sebesar Rp 36.000.000,- 4. Tanggung jawab produk - Memberikan pengarahan kepada pihak

konsumen mengenai sistem / tata cara yang aman dalam melaksanakan pembongkaran / penerimaan produk dan bahaya yang dapat timbul / resiko yang dihadapi

- Alat-alat pelindung diri yang harus digunakan

- Mengukur ulang baik secara kualitas maupun kuantitas apabila produk sudah sampai dilokasi pembongkaran konsumen

- Sebagai Perseroan yang memproduksi perekat plywood, Perseroan juga memproduksi formalin yang merupakan bahan setengah jadi untuk pembuatan perekat. Untuk melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan formalin sebagai pengawet produk pangan, maka Perseroan belum pernah menjual ataupun mendistribusikan formalin kepada masyarakat secara langsung akan tetapi hanya dijual kepada Industri Laporan realisasi produksi, pemakaian & penjualan formalin secara berkala (per triwulan) dilaporkan ke Direktorat Jenderal Industri Agro & Kimia di Jakarta.

- Provide morning milk to support healthy employees

Total expense for labor practice in year 2013 was Rp 492.000.000,-

3. Social and community development - Prioritize local labor / local community - Acommodize community needs and expectation

for working for the Company

- Give opportunity to the surroundings community to become skillful and professional labor force.

- Provide assistance to improve public and social facilities

- Provide assistance in clean water supply to the surrounding community during the dry season

The total expense related to the social and community development in year 2013 was Rp 36.000.000,- 4. Product responsibility - Give instruction to the consumers regarding

system or safety procedures in unloading / receiving product and the possible danger or risk

- Safety instruments needed to be used - Remeasure in quality and quantity when

products reach consumers' unloading location

- As a plywood adhesive manufacturer, the Company also produces formaldehyde, which is half-finished product for making adhesive. To protect the community from formaldehyde misuse as food preservatives, the Company has never sold nor distributed formaldehyde to the community directly; but only sold to industries. The report on realization of production, usage and sales is reported quarterly to the Agro & Chemical Industry General Directorate in Jakarta.

Page 65: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 63

Surat PernyataanAnggota Dewan Komisaris dan Direksi

TentangTanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013

Statement Letter fromthe Board of Commissioners and Directors

onResponsibility on 2013 Annual Report of

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, Maret 2014

We, the undersigned, hereby declare that all information in this Annual Report of year 2013 of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk, has been completely presented, and we are fully responsible of the truthfullness of this Annual Report.

This statement has been declared truthfully.

Jakarta, March 2014

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

NG TJIE KOANGKomisaris Utama

President Commissioner

BUDI SATRIA SANUSIKomisaris

Commissioner

CORNEILES TEDJO E.Komisaris / Komisaris Independent

Commissioner / Independent Commissioner

KOMISARIS | BOARD OF COMMISSIONERS

BUDIONODirekturDirector

HONKY WIDJAJADirekturDirector

SIANG HADI WIDJAJADirektur UtamaPresident Director

WINATA INDRADJAJADirekturDirector

DIREKSI | BOARD OF DIRECTORS

Page 66: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 67: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 65

������������������������������PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

Laporan Keuangan KonsolidasianUntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012beserta Laporan Auditor Independen

Consolidated Financial StatementsFor the years ended

31 December 2013 and 2012 with Independent Auditor’s Report thereon

LAPORAN KEUANGAN YANG TELAH DIAUDITAUDITED FINANCIAL REPORT

Page 68: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 69: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak/ and Subsidiary

Laporan Keuangan Konsolidasian

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013

Consolidated Financial Statements

For the years ended 31 December 2013

beserta Laporan Auditor Independen/ with Independent Auditors’ Report thereon

Page 70: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 71: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Isi/ Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report Laporan keuangan konsolidasian/ Consolidated financial statements Laporan posisi keuangan konsolidasian/ Consolidated statements of financial position 1 - 2 Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Consolidated statements of comprehensive income 3 - 4 Laporan perubahan ekuitas konsolidasian/ Consolidated statements of changes in equity 5 Laporan arus kas konsolidasian/ Consolidated statements of cash flows 6 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian/ Notes to consolidated financial statements 7 - 80

Page 72: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 73: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report
Page 74: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page has been intentionally left blank

Page 75: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

No. : PHHAAF/204/EK/ANP/2014

Laporan Auditor Independen Komisaris/ Direksi dan Pemegang Saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan Iainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.

Independent Auditors’ Report The Board of Commissioners/ Directors and Shareholders PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary We have audited the accompanying financial statements of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary, which comprise the statement of financial position as of 31 December 2013, and the statement of comprehensive income, statement of changes in equity, and statement of cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information. Management's responsibility for the financial statements Management is responsible for the preparation and fair presentation of these financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines it is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error. Auditors' responsibility Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free from material misstatement.

Accountants &business advisers

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & RekanRegistered Public AccountantsDecree of the Finance Minister of the Republic of Indonesia No. 1033/KM.1/2009

Tel + 6221 314 4003 l Fax + 6221 314 4213 l 314 4363 (Finance)E-mail [email protected] l [email protected] l www.pkfhadiwinata.comJl. Kebon Sirih Timur 1 No. 267 (Jl. Jaksa) l Jakarta Pusat 10340 l PO. BOX 3190 l Jakarta 10031 l Indonesia

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan is member firm of the PKF International Limited network of legally independent firms and does not accept any responsibility or liability for the actions or inactions on the part of any other individual member firm or firms

Page 76: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors' judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion. Opinion In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary as of 31 December 2013, and their financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Drs. Theo Kusnawara, Ak., CA., BKP., CPA Izin Akuntan Publik/ Public Accountant License No. AP.0258

Izin Usaha KAP/ Business License No. 1033/KM.1/2009

25 Maret/ March 2014

Accountants &business advisers

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & RekanRegistered Public Accountants

Page 77: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

No. : PHHAAF/203/EK/ANP/2014

Laporan Auditor Independen Komisaris/ Direksi dan Pemegang Saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (“Perusahaan”) dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (“Perusahaan”) dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011, serta hasil usaha dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Independent Auditors’ Report The Board of Commissioners/ Directors and Shareholders PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary We have audited the consolidated statements of financial position of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. (the “Company”) and its subsidiary as of 31 December 2012 and 1 January 2012/ 31 December 2011, and the consolidated statements of comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year ended 31 December 2012. These consolidated financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audits. We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audits to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion. In our opinion, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its subsidiary as of 31 December 2012 and 1 January 2012/ 31 December 2011, and the consolidated results of their operations and their cash flows for the year ended 31 December 2012, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.

Accountants &business advisers

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & RekanRegistered Public AccountantsDecree of the Finance Minister of the Republic of Indonesia No. 1033/KM.1/2009

Tel + 6221 314 4003 l Fax + 6221 314 4213 l 314 4363 (Finance)E-mail [email protected] l [email protected] l www.pkfhadiwinata.comJl. Kebon Sirih Timur 1 No. 267 (Jl. Jaksa) l Jakarta Pusat 10340 l PO. BOX 3190 l Jakarta 10031 l Indonesia

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & Rekan is member firm of the PKF International Limited network of legally independent firms and does not accept any responsibility or liability for the actions or inactions on the part of any other individual member firm or firms

Page 78: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

Sebelum laporan ini, kami telah menerbitkan laporan auditor independen No. PHHAAF/206/EK/Ary/2013 tertanggal 25 Maret 2013 atas laporan keuangan PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk tanggal 31 Desember 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Sebagaimana yang diungkapkan dalam Catatan 39 dan 40 atas laporan keuangan konsolidasian terlampir, Perusahaan melakukan penyajian kembali atas laba (rugi) aset keuangan yang tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK 1 (Revisi 2009) dan melakukan reklasifikasi atas aset tetap ke properti investasi sesuai dengan PSAK 13 (Revisi 2009) yang menyebabkan dilakukannya penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 terlampir oleh Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

We previously expressed Independent Auditors’ Report No. PHHAAF/206/EK/Ary/2013 dated 25 March 2013 on the financial statements of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk as of 31 December 2012, 31 December 2011 and 1 January 2011, and for the years ended 31 December 2012 and 2011. As disclosed in Note 39 and 40 to the accompanying consolidated financial statements, the Company restatement for Profit (loss) of unrealized financial assets available for sale in relation with SFAS 1 (Revised 2009) and conducted a reclassification Investment property in relation with SFAS 13 (Revised 2009) which caused the restatement of the accompanying consolidated financial statements as of 31 December 2012 and 1 January 2012/ 31 December, 2011, and for the year ended 31 December 2012 by the Company as required by Indonesian Financial Accounting Standards.

Drs. Theo Kusnawara, Ak., CA., BKP., CPA Izin Akuntan Publik/ Public Accountant License No. AP.0258

Izin Usaha KAP/ Business License No. 1033/KM.1/2009

25 Maret/ March 2014

Accountants &business advisers

Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Ade Fatma & RekanRegistered Public Accountants

Page 79: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

1

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Per 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Consolidated Statements of financial positionAs of 31 December 2013

(In Rupiah)

Catatan/ 2013 2012 *) 2011 Note A s e t A s s e t s Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 2d, 2t, 3, 34 67.041.602.624 44.932.029.262 44.487.214.905 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 2e, 2t, 4 40.324.500.000 7.835.000.000 16.000.000.000 Short term investments Piutang usaha Trade receivables Pihak ketiga 2f, 2t, 5, 34 15.090.426.809 16.472.501.171 20.599.222.694 Third parties Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 2t, 6 1.155.068.716 856.223.351 1.862.626.408 Third parties Persediaan 2g, 7 43.312.845.339 37.051.645.774 31.534.942.541 Inventories Biaya dibayar dimuka 2h, 8 178.559.638 308.425.056 187.174.472 Prepaid expenses

Jumlah aset lancar 167.103.003.126 107.455.824.614 114.671.181.020 Total current assets Aset tidak lancar Non current assets Investasi pada entitas asosiasi 2e, 9 - 8.800.051.174 6.100.180.393 Investment in associated company Properti investasi 2j, 10 2.206.176.250 2.277.860.985 2.203.676.250 Investment property Aset tetap 2k, 11 11.734.067.653 10.841.508.178 11.162.623.619 Property, plant and equipment, Aset keuangan tidak lancar lainnya 2t, 12 15.171.891.498 23.342.617.208 15.530.166.777 Other non-current financial assets Aset pajak tangguhan bersih 2o, 17c 8.371.661.003 22.609.841.561 22.625.244.512 Deferred tax assets - net Biaya eksplorasi ditangguhkan 2l, 29 51.781.329.520 9.200.880.112 - Deferred exploration cost Uang jaminan 4.540.000 4.540.000 4.440.000 Security deposits Jumlah aset tidak lancar 89.269.665.924 77.077.299.218 57.626.331.551 Total non current assets Jumlah aset 256.372.669.050 184.533.123.832 172.297.512.571 Total assets

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

Page 80: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

2

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Laporan Posisi keuangan konsolidasian (lanjutan) Per 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Consolidated Statements of financial position (continued)As of 31 December 2013

(In Rupiah)

Catatan/ 2013 2012*) 2011 Note Liabilitas dan ekuitas Liabilities and equity Liabilitas jangka pendek Current liabilities Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 2t, 13, 34 10.200.943.412 7.915.877.697 16.395.380.272 Third parties Utang lain-lain Other payables Pihak ketiga 2t, 14 339.781.575 336.819.175 332.375.575 Third parties Utang dividen 15 1.244.979.505 1.200.911.690 1.200.911.690 Dividend payable Biaya masih harus dibayar 2t, 16, 34 108.648.269 384.802.747 99.421.622 Accrued expenses Utang pajak 17a 4.407.021.774 2.451.817.019 3.790.874.647 Taxes payables Uang muka penjualan - - 200.000.000 Advance of sales Pendapatan diterima dimuka - 92.907.000 28.971.000 Unearned revenue Jaminan sewa kantor 18 122.877.000 122.877.000 122.877.000 Office rental deposit Jumlah liabilitas jangka pendek 16.424.251.535 12.506.012.328 22.170.811.806 Total current liabilities Liabilitas jangka panjang Non current liabilites Kewajiban imbalan pasca kerja 2o, 2t, 20 16.520.452.726 16.433.810.159 18.982.620.623 Post employment benefit obligation Jumlah liabilitas jangka panjang 16.520.452.726 16.433.810.159 18.982.620.623 Total non current liabilities Jumlah liabilitas 32.944.704.261 28.939.822.487 41.153.432.429 Total liabilities Ekuitas Equity

Authorized capital of Modal dasar 540.000.000 lembar saham 540,000,000 shares premium in pada tahun 2013, 2012 dan 2011 dgn 2013, 2012 and 2011 with nilai nominal Rp 250 per saham par value of Rp 250 per share Ditempatkan dan disetor penuh Issued and paid-in sejumlah 331.129.952 lembar consisting of 331,129,952 saham pada tahun 2013, 2012 dan 2011 21 82.782.488.000 82.782.488.000 82.782.488.000 shares in 2013, 2012 and 2011 Agio saham 22 93.450.650 93.450.650 93.450.650 Share premium Komponen ekuitas lainnya 2e, 12 371.167.949 309.662.182 75.324.359 Other components of equity

Saldo laba Retained earnings Ditentukan penggunaannya 4.550.000.000 4.200.000.000 4.200.000.000 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 112.559.566.169 58.863.099.622 34.020.968.642 Unappropriated Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners kepada pemilik perusahaan induk 200.356.672.768 146.248.700.454 121.172.231.651 of the parent company Kepentingan Non-pengendali 24 23.071.292.021 9.344.600.891 9.971.848.491 Non-controlling interest Jumlah ekuitas 223.427.964.789 155.593.301.345 131.144.080.142 Total equity Jumlah liabilitas dan ekuitas 256.372.669.050 184.533.123.832 172.297.512.571 Total liabilities and equity *) Disajikan kembali, lihat catatan 39 *) As restated, see Note 39

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements, form an integral part of these consolidated financial statements.

Page 81: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

3

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Consolidated Statements of comprehensive incomeFor the years ended 31 December 2013

(In Rupiah)

2013 Catatan/ 2012 *) Note

Pendapatan bersih 131.333.196.189 2n, 25 146.690.966.909 Net sales

Beban pokok pendapatan (103.601.858.426) 2n, 26 (109.577.428.965) Cost of revenue Laba Bruto 27.731.337.763 37.113.537.944 Gross profit Beban usaha (23.872.233.545) 2n, 27 (18.838.042.247) Operating expenses Pendapatan lain-lain 8.822.675.706 28 4.780.026.908 Other income Pemulihan beban penyisihan Restitution for provision penurunan nilai atas beban in value of the exploration eksplorasi & pengembangan 30.014.449.408 2l, 29 - and development expense Beban lain-lain (59.344.247) 30 (48.660.141) Other expenses

Laba (rugi) usaha 42.636.885.085 23.006.862.464 Profit (loss) from operations

Beban pendanaan 31 (48.973.149) Financial expenses Laba penjualan saham Gain on sale of share entitas asosiasi 44.269.891.310 9 - associated company Bagian laba (rugi) bersih Net portion of gain (loss) of dari entitas asosiasi 416.054.066 9 2.699.870.781 associated company

Laba(rugi)sebelum Profit (loss) before pajak penghasilan 87.322.830.461 25.657.760.096 income tax

Penghasilan (beban) pajak : Tax income (expense) : Pajak kini (6.613.783.500) 2p, 17b (6.314.057.500) Current tax Pajak tangguhan (13.895.816.640) 2p, 17c 1.264.827.439 Deferred tax

Jumlah penghasilan (beban) pajak (20.509.600.140) (5.049.230.061) Total tax income(expense)

Laba (rugi) tahun berjalan 66.813.230.321 20.608.530.035 Profit (loss) for the year

Pendapatan komprehensif lainnya Other comprehensive income Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program Actuarial gains (losses) pensiun manfaat pasti 1.502.502.182 4.808.471.127 of defined benefit pension plan

Aset keuangan tersedia Available for sale untuk dijual 82.007.690 312.450.431 financial asset

Pajak penghasilan terkait (396.127.469) (1.280.230.390) Related income tax Jumlah pendapatan komprehensif Total other comprehensive lain setelah pajak 1.188.382.403 3.840.691.168 income after tax

Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income(loss) tahun berjalan, dipindahkan 68.001.612.724 24.449.221.203 for the year carried forward *) Disajikan kembali, lihat catatan 39 *) As restated, see Note 39

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

Page 82: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

4

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Anak Perusahaan Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Consolidated Statements of comprehensive income (continued)

For the years ended 31 December 2013

(In Rupiah)

2013 Catatan/ 2012 *) Note

Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss) tahun berjalan, pindahan 68.001.612.724 24.449.221.203 for the year, brought forward Jumlah laba (rugi) yang dapat Profit (loss) attributable to: diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 57.886.539.191 21.235.777.635 Owners of the parent entity Kepentingan non pengendali 8.926.691.130 24 (627.247.600) Non-controlling interest

66.813.230.321 20.608.530.035

Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss) yang dapat diatribusikan kepada: attributtable to : Pemilik entitas induk 59.074.921.594 25.076.468.803 Owners of the parent Kepentingan non pengendali 8.926.691.130 24 (627.247.600) Non-controlling interest

68.001.612.724 24.449.221.203

Laba (rugi) bersih per saham dasar 174,82 2q,32 64,13 Net basic earning (loss) per share *) Disajikan kembali, lihat catatan 39 *) As restated, see Note 39

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

Page 83: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

5

PT D

uta

Pert

iwi N

usan

tara

Tbk

da

n A

nak

Peru

saha

an

Lap

oran

per

ubah

an e

kuita

s kon

solid

asia

n U

ntuk

tahu

n ya

ng b

erak

hir p

ada

tang

gal-t

angg

al

31 D

esem

ber 2

013

(D

alam

Rup

iah)

PT D

uta

Pert

iwi N

usan

tara

Tbk

an

d its

Sub

sidi

ary

Con

solid

ated

stat

emen

ts o

f cha

nges

in e

quity

Fo

r the

yea

rs e

nded

31

Dec

embe

r 201

3 (I

n Ru

piah

)

M

odal

A

gio

saha

m/

Laba

yan

g be

lum

dire

alis

asi

Sald

o la

ba/ R

etai

ned

earn

ings

Ju

mla

h ek

uita

s/

Kep

entin

gan

Jum

lah

ekui

tas/

dite

mpa

tkan

Sh

are

prem

ium

da

ri ef

ek y

ang

ters

edia

unt

uk

To

tal e

quity

no

n pe

ngen

dali/

Non

To

tal e

quity

da

n di

seto

r/

diju

al/ U

nrea

lized

gai

n (lo

ss)

Dite

ntuk

an

Belu

m d

itent

ukan

Con

trol

ling

Inte

rest

Cat

atan

/ Is

sued

and

from

secu

ritie

s ava

ilabl

e pe

nggu

naan

nya/

pe

nggu

naan

nya/

N

ote

paid

-in c

apita

l

for s

ale

Appr

opri

ated

U

napp

ropr

iate

d

Sa

ldo

per 1

Jan

uari

201

2/

Bala

nce

as o

f 1 J

anua

ry 2

012

82

.782

.488

.000

93

.450

.650

75

.324

.359

4.

200.

000.

000

34.0

20.9

68.6

42

121.

172.

231.

651

9.97

1.84

8.49

1 13

1.14

4.08

0.14

2 La

ba (r

ugi)

kom

preh

ensi

f tah

un b

erja

lan

(D

isaj

ikan

kem

bali)

/ Com

preh

ensi

ve

inco

me

(loss

) for

the

year

(Res

tatd

)

-

- 23

4.33

7.82

3 -

24.8

42.1

30.9

80

25.0

76.4

68.8

03

(627

.247

.600

) 24

.449

.221

.203

Sald

o pe

r 31

Des

embe

r 201

2

(D

isaj

ikan

kem

bali)

/ Bal

ance

as o

f 31

Dec

embe

r 201

2 (R

esta

ted)

82.7

82.4

88.0

00

93.4

50.6

50

309.

662.

182

4.20

0.00

0.00

0 58

.863

.099

.622

14

6.24

8.70

0.45

4 9.

344.

600.

891

155.

593.

301.

345

Tam

baha

n m

odal

dis

etor

/

Ad

ditio

nal p

aid-

in c

apita

l

- -

- -

- -

4.80

0.00

0.00

0 4.

800.

000.

000

Cad

anga

n um

um/

G

ener

al re

serv

e 23

-

- -

350.

000.

000

(35

0.00

0.00

0)

- -

- D

ivid

en tu

nai/

Cas

h di

vide

nd

23

- -

- -

(4.9

66.9

49.2

80)

(4.9

66.9

49.2

80)

- (4

.966

.949

.280

) La

ba b

ersi

h ko

mpr

ehen

sif t

ahun

ber

jala

n/

Net

com

preh

ensi

ve p

rofit

for t

he y

ear

-

- 61

.505

.767

-

59.0

13.4

15.8

27

59.0

74.9

21.5

94

8.92

6.69

1.13

0 68

.001

.612

.724

Sa

ldo

per 3

1 D

esem

ber 2

013/

Ba

lanc

e as

of 3

1 D

ecem

ber 2

013

82

.782

.488

.000

93

.450

.650

37

1.16

7.94

9 4.

550.

000.

000

112.

559.

566.

169

200.

356.

672.

768

23.0

71.2

92.0

21

223.

427.

964.

789

Cat

atan

ata

s lap

oran

keu

anga

n m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an in

i sec

ara

kese

luru

han.

Th

e ac

com

pany

ing

note

s to

fin

anci

al s

tate

men

ts f

orm

an

inte

gral

par

t of

the

se

finan

cial

stat

emen

ts.

Page 84: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

6

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Laporan arus kas konsolidasian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Consolidated statements of cash flowsFor the years ended 31 December 2013

(In Rupiah) 2013 Catatan/ 2012 Note Arus kas dari Cash flows from operating aktivitas operasi : activities : Penerimaan kas dari pelanggan 147.201.896.656 165.878.284.784 Cash receipt from customers Pendapatan lainnya 373.846.848 504.576.000 Other revenues Pembayaran kepada pemasok (110.329.941.616) (125.484.723.797) Payment to suppliers Pembayaran gaji dan tunjangan (26.362.223.103) (20.281.112.205) Payment for salaries & allowances Pembayaran beban operasi lainnya (6.025.500.355) (7.257.887.846) Paymet for other operating activities Kas dihasilkan dari operasi 4.858.078.430 13.359.136.936 Cash generated from operations Pembayaran bunga - (48.973.149) Interest payment Pembayaran pajak penghasilan (5.518.809.232) (6.779.358.926) Payment of income tax Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided from (digunakan untuk) aktivitas operasi (660.730.802) 6.530.804.861 (used in) operating activities

Arus kas dari aktivitas Cash flows from investing investasi : activities : Penerimaan bunga 3.856.919.258 3.298.147.920 Interest income Pencairan (penempatan) investasi Divestment (placement) of jangka pendek (32.505.390.411) 8.165.000.000 short term investment Pembelian Purchase of aset tetap (3.554.588.671) (1.747.644.032) property, plant, and equipment Uang muka penjualan properti Advances for sales investasi - (200.000.000) invesment property Hasil penjualan Proceed from sales of aset tetap 659.500.000 2j, 11 325.000.000 property, plant, and equipment Pengurangan aset keuangan Decrease in other non-current tidak lancar lainnya 8.268.623.811 (7.500.000.000) financial assets Penerimaan penjualan saham Income from sales of shares

entitas asosiasi 53.485.996.550 - associated company’s Penambahan aset tidak lancar (12.566.000.000) (9.200.880.112) Addition of other non-current Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided (used in) (digunakan untuk) aktivitas investasi 17.645.060.537 (6.860.376.224) investing activities

Arus kas dari aktivitas Cash flows from financing pendanaan : activities : Pembayaran dividen tunai (4.550.539.979) 23 - Cash dividend payment Peningkatan modal disetor oleh Increase paid in capital by kepentingan non-pengendali 4.800.000.000 - non-controlling interest Kas bersih yang diperoleh (digunakan) Net cash provided from used in dari aktivitas pendanaan 249.460.021 - financing activities Kenaikan (penurunan) kas dan Increase (decrease) in cash setara kas 17.233.789.756 (329.571.363) and cash equivalents Pengaruh Effect of foreign exchange perubahan kurs 4.875.783.606 774.385.720 rate changes Saldo awal kas dan Beginning balance of cash setara kas 44.932.029.262 44.487.214.905 and cash equivalents Saldo akhir kas dan Ending balance of cash and setara kas 67.041.602.624 44.932.029.262 cash equivalents Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

7

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements

(In Rupiah) 1. Umum

a. Pendirian dan informasi umum

PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, SH., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah Helmi, SH., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-79/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah didaftarkan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum dengan surat No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal 14 Januari 2010.

Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri. Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha. Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 rata-rata 112 dan 113 karyawan. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012 adalah sebagai berikut:

1. General a. Establishment and general information

PT Duta Pertiwi Nusantara ("the Company"), was established based on in notarial deed No. 45, of Jahja Irwan Sutjiono, SH, notary in Jakarta, dated 18 March 1982. This Deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decree No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 dated 4 January 1986. The Company's Articles of Association have been amended for several times. The most recent amendment was documented in the notarial deed No. 34 dated 11 June 2009 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, concerning the changes in the Articles of Association to conform with regulation of Bapepam-LK No. IX.J.1. on Principles of the Company’s Articles of Association to conduct Offering on Equity Securities and Public Company, as contained in the Annex to Decree of Chairman of Bapepam-LK No: Kep-79/BL/2008 dated 14 May 2008. This Amendment has been registered to the Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, Directorate General of General Legal Administration with letter No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 dated 14 January 2010.

The Company is domiciled in Pontianak, West Kalimantan. The Company's head office is located at Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Meanwhile the factory is located at JI. Adisucipto Km. 10,6 Teluk Kapuas Village, Sei Raya, Subdistrict, Kubu Raya Regency, Pontianak 78391.

According to article 3 of the Company's Articles of association, the Company operates in the industry of glue, chemical goods, and mining. The Company began to produce commercially in 1987. The products are sold at local market. Over the current period, there is no expansion or contraction of Company’s business. The Company had employees for the years ended 31 December 2013 and 2012 with total average of 112 and 113 employees respectively. The Company's management as of 31 December 2013 and 2012 consists of the following:

Page 85: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

7

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements

(In Rupiah) 1. Umum

a. Pendirian dan informasi umum

PT Duta Pertiwi Nusantara (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, SH., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 34 tanggal 11 Juni 2009 dari Fathiah Helmi, SH., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan Penawaran Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-79/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah didaftarkan kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum dengan surat No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 tanggal 14 Januari 2010.

Perusahaan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri lem, barang-barang kimia dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri. Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha. Jumlah karyawan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 rata-rata 112 dan 113 karyawan. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012 adalah sebagai berikut:

1. General a. Establishment and general information

PT Duta Pertiwi Nusantara ("the Company"), was established based on in notarial deed No. 45, of Jahja Irwan Sutjiono, SH, notary in Jakarta, dated 18 March 1982. This Deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decree No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 dated 4 January 1986. The Company's Articles of Association have been amended for several times. The most recent amendment was documented in the notarial deed No. 34 dated 11 June 2009 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, concerning the changes in the Articles of Association to conform with regulation of Bapepam-LK No. IX.J.1. on Principles of the Company’s Articles of Association to conduct Offering on Equity Securities and Public Company, as contained in the Annex to Decree of Chairman of Bapepam-LK No: Kep-79/BL/2008 dated 14 May 2008. This Amendment has been registered to the Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, Directorate General of General Legal Administration with letter No. AHU-0002536.AH.01.09. Th 2010 dated 14 January 2010.

The Company is domiciled in Pontianak, West Kalimantan. The Company's head office is located at Jl. Tanjungpura No. 263D, Pontianak 78122. Meanwhile the factory is located at JI. Adisucipto Km. 10,6 Teluk Kapuas Village, Sei Raya, Subdistrict, Kubu Raya Regency, Pontianak 78391.

According to article 3 of the Company's Articles of association, the Company operates in the industry of glue, chemical goods, and mining. The Company began to produce commercially in 1987. The products are sold at local market. Over the current period, there is no expansion or contraction of Company’s business. The Company had employees for the years ended 31 December 2013 and 2012 with total average of 112 and 113 employees respectively. The Company's management as of 31 December 2013 and 2012 consists of the following:

Page 86: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

8

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

1. Umum (lanjutan) 1. General (continued)

a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) a. Establishment and general information (continued)

Dewan komisaris 2013 2012 Board of Commissioners Komisaris Utama Tn/Mr. Ng Tjie Koang Tn/Mr. Ng Tjie Koang President Commissioner Komisaris Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Tn/Mr. Budi Satria Sanusi Commissioner Komisaris Independen Tn/Mr. Corneiles Tedjo E Tn/Mr. Corneiles Tedjo E Independent Commissioner

Direksi Board of Directors Direktur Utama Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja Tn/Mr. Siang Hadi Widjaja President Director Direktur Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Tn/Mr. Ir. Winata Indradjaja Directors Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Tn/Mr. Ir. Honky Widjaja Direktur tidak terafiliasi Tn/Mr. Budiono Tn/Mr. Budiono Unaffiliated directors

Komite Audit Audit Committee Ketua Tn/Mr. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn/Mr. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Chairman Anggota Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Tn/Mr. Tjhin Khim Kiat, SE Members Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo Tn/Mr. Drs. Halim Makopolo

Jumlah kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 17.057.549.611 dan Rp 11.151.378.758.

The total amounts of compensation received by the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the years ended 31 December 2013 and 2012 amounting to Rp 17,057,549,611 and Rp 11,151,378,758 respectively.

b. Penawaran umum saham Perusahaan b. Public offering of the Company’s shares

Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat No. SI-118/SHM/MK.10/1990, untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 8 Agustus 1990 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek Jakarta).

On 18 June 1990 the Company obtained approval from the Minister of Finance in his Letter No. SI-118/SHM/MK-10/1990, to offer 2.270.000 of its shares to public, and on 8 August 1990, the entire Company's shares were listed on the PT Bursa Efek Indonesia (formerly PT Bursa Efek Jakarta).

c. Entitas Anak c. Subsidiary

Perusahaan memiliki saham Entitas Anak, sebagai berikut :

The Company has direct ownership interest in the following Subsidiary :

Persentase Mulai kepemilikan/ operasi Percentage of komersil/ ownership Start of Jumlah aset/Total assets Entitas Anak/ Domisili/ Jenis usaha/ tahun/year commercial 31 Desember / December Subsidiary Domicile Nature of business 2013 2012 operations 2013 2012

PT Intitirta Primasakti Jakarta, Pertambangan/ 60% 60% Tahap 59.535.827.769 25.084.763.501 Mining pengembangan/ Development stage

Page 87: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

9

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

1. Umum (lanjutan) 1. General (continued)

c. Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiary (continued)

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Entitas Anak masih dalam tahap berhenti operasi. Rencana produksi komersial Entitas Anak pada tahun 2011 ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Up to 31 December 2013, the Subsidiary stopped its operation. Commercial production plan of Subsidiary in 2011 was delayed until an unspecified time limit.

d. Penerbitan laporan keuangan konsolidasian d. Publishing of the consolidated financial statements

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting 2. Summary of significant accounting policies

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian a. Consolidated financial statement presentation

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan historis. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijadikan jaminan. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles generally accepted in Indonesia which is Indonesian Financial Accounting Standards and the regulation of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 on Financial Statement Presentation and Disclosure of Publicly Listed Companies, which are enclosed in letter No. KEP-347/BL/2012. The consolidated financial statements are prepared based on the historical cost concept. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, and by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks, and short term investment with maturity for three months or less and which are not used as collateral. These consolidated financial statements are presented in accordance with generally accepted accounting principles.

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, pada tanggal 25 Maret 2014.

The Company’s management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements and has approved that the Company’s consolidated financial statements for the year ended 31 December 2013 to be issued on 25 March 2014.

Page 88: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

10

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Mata uang fungsional Perusahaan adalah dalam Rupiah dan setiap Entitas Anak di dalam Kelompok Usaha menetapkan mata uang fungsionalnya sendiri dan transaksi-transaksi di dalam laporan keuangan dari setiap entitas diukur berdasarkan mata uang fungsional tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).

The functional currency of the Company is Rupiah and Subsidiary in the Group determines its own functional currency and items included in the financial statements of each entity are measured using that functional currency. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku efektif pada tahun 2013

Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“IFAS”) which effective in 2013

Pada tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang diisyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar.

On 1 January 2013, the Company adopts revised statements of financial accounting standards (“SFAS”) that are effective for application from that date. Changes to the Company’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the standards.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” yang wajib diterapkan untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan.

The Company is currently evaluating the impact that may result from adjustments to SFAS 60 (Revised 2010) "Financial Instruments: Disclosures" which is required to apply for financial reporting period that begins 1 January 2013. Early application of the above adjustments allowed.

PSAK/SFAS 38 (revisi/revised 2012) : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali/ Business Combination Under Common Control

PSAK/ SFAS 60 (revisi/revised 2011) : Instrumen Keuangan : Pengungkapan/ Financial instruments: Disclosures

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013.

PSAK 38 revisi, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” diterapkan pada kombinasi bisnis entitas sepengedali yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis dalam PSAK 22, “Kombinasi Bisnis” baik untuk entitas yang mengakuisisi bisnis maupun entitas yang melepas bisnis.

Indonesian Financial Accounting Standards Board issued SFAS No.. 38 (Revised 2012), "Business Combinations on Entities Under Common Control" which became effective on 1 January 2013.

Revised SFAS 38, "Business Combinations on Entities Under Common Control" applie to business combinations on entity under common control that meets the requirements of the business combination in SFAS 22, "Business Combinations" good for business entity or entities who acquired the business took off.

Page 89: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

11

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang berlaku efektif pada tahun 2013 (lanjutan)

Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“IFAS”) which effective in 2013 (continued)

Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan standar terdahulu selisih tersebut juga dicatat di ekuitas tetapi sebagai “Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

Entity releases business entities, in business the difference between the consideration received and the carrying amount of business that is released in equity and presented in the post additional paid-in capital in the consolidated statement of financial position. Under the previous standard excess is also recorded in equity but as a "Difference Restructuring Transactions on entity under common control".

Pencabutan standar akuntansi Withdrawal of accounting standards

Pencabutan standar dan interpretasi standar berikut yang penerapannya efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013 tidak berdampak material terhadap kinerja dan posisi keuangan Perusahaan:

The withdrawal of the following financial accounting standard and interpretation, which is effective for the financial period beginning on 1 January 2013 does not materially impact to the Company’s result and financial position:

PSAK/SFAS 51 : Akuntansi Kuasi - Reorganisasi/ Accounting for Quasi -

Reorganization

Standar dan interpretasi telah diterbitkan tetapi belum diterapkan

Ikatan Akuntansi Indonesia telah menerbitkan standar akuntansi yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan yang periode dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 sebagai berikut :

Standards and interpretations have been issued but not yet effective

The Indonesian Institutes of Accountants has issued the following revised accounting standards that may impact to the financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2013:

ISAK/IFAS 27 : Pengalihan Aset dari Pelanggan/ Transfer of Asset from Customer ISAK/IFAS 28 : Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas/

Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instrument PSAK/SFAS 65 : Laporan Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Financial

Statement PSAK/SFAS 66 : Pengaturan Bersama/ Joint Arrangement PSAK/SFAS 67 : Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain/ Disclosures of

Interest in other Entities PSAK/SFAS 68 : Pengukuran Nilai Wajar/ Fair Value Measurement

Page 90: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

12

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah) 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

a. Consolidated financial statement presentation (continued)

Standar dan interpretasi telah diterbitkan tetapi belum diterapkan (lanjutan)

Standards and interpretations have been issued but not yet effective (continued)

PSAK/SFAS 1 (revisi/revised 2013) : Penyajian Laporan Keuangan/ Presentation of Financial Statements PSAK/SFAS 4 (revisi/revised 2013) : Laporan Keuangan Tersendiri/ Separate Financial Statements PSAK/SFAS 15 (revisi/revised 2013) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama/ Investment in

Associates and Joint Venture PSAK/SFAS 24 (revisi/revised 2013) : Imbalan Pasca Kerja/ Post Employment Benefit

ISAK 27 dan 28 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2014 sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 januari 2015.

IFAS 27 and 28 will become effective for the annual period beginning 1 January 2014 while the other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2015.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan .

As of the date of issuance of the financial statements, management is evaluating the impact of the standards and interpretations on the financial statements.

b. Prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation

Sejak tanggal 1 Januari 2011 Since 1 January 2011

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1b, dimana Perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the Company and its Subsidiary, unless otherwise stated. The consolidated financial statements include the financial statements of a Subsidiary as mentioned in Note 1b, in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.

Semua saldo dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its Subsidiary as one business entity.

Page 91: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

13

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah) 2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

b. Prinsip konsolidasian (lanjutan) b. Principles of consolidation (continued)

Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Since 1 january 2011 (continued)

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal perusahaan induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara perusahaan. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Subsidiary is fully consolidated from the dates of acquisition, in the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control of the parent entity ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiary, more than half of the voting power of an entity. Losses of a non-wholly owned Subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.

Sebelum tanggal 1 Januari 2011 Prior to 1 January 2011

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan Entitas Anak) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dana operasional dari perusahaan yang diinvestasi (investee) untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari 50% hak suara.

Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun.

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan liabilitas non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entity controlled by the Company (and its Subsidiary) which are prepared up to 31 December each year. Control is achieved when the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Parent Company owns directly or indirectly through Subsidiary, more than 50% of the voting rights.

On acquisition, the assets and liabilities of a Subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition and the Company’s portion over the fair values of the identified net assets and liabilities acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five years.

When the cost of acquisition is lower than the Company’s portion over in the fair values of the identified assets and liabilities acquired as at the date of transaction, the fair values of acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The excess remaining after reducing the fair values of non-monetary assets and liabilities acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line method over 20 years.

Page 92: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

14

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

b. Prinsip konsolidasian (lanjutan)

Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)

b. Principles of consolidation (continued)

Prior to 1 January 2011 (continued)

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hasil akuisisi atau penjualan Entitas Anak selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat proses konsolidasi.

The interest of the minority shareholders is stated at the minority's proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority's share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest exceeding the minority interest are allocated against the interests of the parent. The results of Subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate.

Adjustments are made, where necessary to the financial statements of the Subsidiary to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.

All inter-company transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation process.

c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

c. Foreign currency transactions and translation of financial statements

Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company, are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.

Page 93: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

15

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued) e. Investasi e. Investment

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya dalam waktu enam bulan dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Time deposits

Time deposits with maturities of six month from the date of placement are presented as short investments and are stated at their par values.

Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal laporan posisi keuangan disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Time deposits with maturities of more than one year from statements of financial position date are presented as other non-current financial assets and are stated at their par values.

Investasi pada entitas asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaaan atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investee secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas entitas asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.

Investments in associated companies An associate is an entity over which the Parent Company is in a position to exercise significant influence, but has no control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.

Investment in associated companies is carried in the statements of financial position at cost and subsequently adjusted by post-acquisition changes in the Company’s share of the net assets of the associated company, less any impairment in the value of the invidual investment. Losses of the associated company in excess of the Company’s interest are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associated company, in this case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.

Page 94: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

16

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

e. Investasi (lanjutan) Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)

e. Investment (continued) Investments in associated companies (continued)

Goodwill dan goodwill negatif dari investasi pada entitas asosiasi diakui dan diamortisasi dengan cara yang sama dengan akuisisi dari perusahaan yang dikendalikan (lihat kebijakan akuntansi mengenai prinsip konsolidasi). Amortisasi goodwill dan goodwill negatif termasuk dalam bagian perusahaan atas laba entitas asosiasi.

Goodwill and negative goodwill from investment in associated company are recognized and amortized in the same manner as that for acquisition of controlled entities (see accounting policy for principles of consolidation). The amortization of goodwill and negative goodwill are included in the Company's share in the results of the associated company.

f. Piutang usaha f. Trade receivables

Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

Trade receivables are stated in net amount. Allowance for impairment losses is provided based on a review of the collectibility of the individual receivable accounts at the end of the year.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO).

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the First In First Out (FIFO) method.

Allowance of obsolete inventories is determined based on review result of the condition of inventories at the end of the period

h. Biaya dibayar dimuka h. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

i. Sewa i. Leases

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 30 (revisi 2011), “Sewa. Penerapan PSAK ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective on 1 January 2012, the Company and subsidiary adopt SFAS No. 30 (Revised 2011), “Rent”, There is no significant impact on the adoption of the revised SFAS on this consolidated financial statements

17

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

i. Sewa (lanjutan)

i. Leases (continued)

Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah:

- Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-aset tertentu.

- Perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu.

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebaga sewa operasi.

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Perusahaan sebagai penyewa.

i. Dalam sewa operasi, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

ii. Dalam sewa pembiayaan, setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat.

In determining whether an agreement is a lease or rental agreement contains, it should be noted the substance of the agreement and an evaluation:

- Fulfillment of the agreement depends on the use of an asset or specific assets.

- The agreement provides a right to use certain

asset. Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards of ownership are classified as operating leases.

Lease that transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of an asset. Property rights may ultimately be transferred, may also not be transferred, are classified as finance leases . Company as lesse.

i. In operating leases, lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term.

ii. In a finance lease, the lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the outstanding liability so as to achieve a periodic rate constant on the balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are presented as long-term debt. Interest element of the finance cost is charged to the comprehensive income statement each period during the lease term so as to produce a periodic rate constant over the balance of the liability. Property and equipment acquired through finance leases are depreciated over the shorter of the lease term and useful life.

Page 95: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

17

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

i. Sewa (lanjutan)

i. Leases (continued)

Dalam menentukan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa, perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah:

- Pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-aset tertentu.

- Perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tertentu.

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebaga sewa operasi.

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Perusahaan sebagai penyewa.

i. Dalam sewa operasi, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

ii. Dalam sewa pembiayaan, setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat.

In determining whether an agreement is a lease or rental agreement contains, it should be noted the substance of the agreement and an evaluation:

- Fulfillment of the agreement depends on the use of an asset or specific assets.

- The agreement provides a right to use certain

asset. Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards of ownership are classified as operating leases.

Lease that transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of an asset. Property rights may ultimately be transferred, may also not be transferred, are classified as finance leases . Company as lesse.

i. In operating leases, lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term.

ii. In a finance lease, the lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the outstanding liability so as to achieve a periodic rate constant on the balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are presented as long-term debt. Interest element of the finance cost is charged to the comprehensive income statement each period during the lease term so as to produce a periodic rate constant over the balance of the liability. Property and equipment acquired through finance leases are depreciated over the shorter of the lease term and useful life.

Page 96: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

18

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

i. Sewa (lanjutan) i. Leases (continued)

Perusahaan sebagai lessor

i. Apabila aset disewakan dengan sewa operasi, aset disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Penghasilan sewa diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

ii. Apabila aset sewa disewakan dengan sewa pembiayaan, nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang tersebut diakui sebagai penghasilan sewa pembiayaan tangguhan.

Company as lessor

i. When assets are leased to an operating lease, the asset is included in the statement of financial position according to the nature of the asset. Lease income is recognized as revenue by the straight-line basis over the lease term.

ii. When assets are leased with finance lease, the

present value of the lease payments is recognized as a receivable. The difference between the gross receivable and the present value of the receivable is recognized as a finance lease deferred income.

Penghasilan sewa diakui selama masa sewa dengan menggunakan metode investasi neto yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan.

Lease income is recognized over the term of the lease using the net investment method, which reflects a constant periodic rate of return.

j. Properti investasi j. Investment property

Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas akun pembelian properti investasi selama tahun berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran yang bisa langsung diatribusikan.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih antara hasil bersih pengurangan dan jumlah tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan pengakuannya.

The Company applied the cost value model to account for the purchase of investment property during the year. On initial recognition, investment property is measured at cost, including any direct attributable expenditure. An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently unused or no future economic benefits are expected from its disposals. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the income statement at the end of the year in which the item is derecognized.

Page 97: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

19

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbkand its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

k. Aset tetap - pemilikan langsung k. Property, plant and equipment – direct acquisition

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47 “Akuntansi Tanah”. ISAK No. 25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait. Perusahaan dan Entitas Anak memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :

Effective on 1 January 2012, the Group adopts SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”. The revised SFAS No. 16 also prescribes accounting for land and therefore, it also revokes SFAS No. 47 “Accounting for Land”. IFAS No. 25 which is effective on the same date, provides further guidance related to the treatments of certain landrights in Indonesia and the related costs. The Company and Subsidiary have chosen cost model in accounting policy of property, plant and equipment which are stated at cost less accumulated depreciation. Property, plant and equipment are classified as follows:

• Tanah • Golongan bangunan dan prasarana • Golongan bukan bangunan dan prasarana

yang terdiri terdiri dari :

> Golongan II : meliputi kendaraan/ alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun.

> Golongan III : meliputi mesin dan perlengkapan dengan masa manfaat lebih dari 8 tahun.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

• Land • Buildings and infrastructures • Nonbuildings and infrastructures consist of :

> Group II : consists of transportation and office furniture and fixtures with estimated useful lives of more than 4 years but not more than 8 years.

> Group III : consists of machinery and equipment with estimated useful lives of more than 8 years.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Page 98: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

20

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

k. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan) k. Property, plant and equipment – direct acquisition (continued)

Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining-balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai berikut:

Golongan II : 25% Golongan III : 10%

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Buildings and infrastructures are depreciated using the straight-line method at the rate of 5% per from acquisition cost, while nonbuildings are depreciated using the double-declining balance method with the following annual rates:

Group II : 25%Group III : 10%

When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the highest of net selling price or value in use.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.

Repairs and maintenance expenses are charged in the statements of income as incurred. Expenditures which extend the useful life of the assets or result in increasing future economic benefits such as increase in capacity improvement, the quality of output or standard of performance are capitalized.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun berjalan. Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.

When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts. Any resulting gain or loss is reflected in the current statement of income.

If the economic value of property, plant and equipment are no longer same with carrying amount, the asset must be stated at an amount commensurate with the value of the remaining economic value. The decrease of the usage value of property, plant and equipment is reported as loss in the current year.

The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed, and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.

Page 99: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

21

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

k. Aset tetap - pemilikan langsung (lanjutan) k. Property, plant and equipment - direct acquisition (continued)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bila telah selesai dan siap untuk digunakan.

Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs of construction in progress are transferred to the respective property, plant and equipment when completed and the asset is ready for use.

l. Beban eksplorasi ditangguhkan l. Deferred exploration cost

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika Entitas Anak ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan batubara yang ada.

Expenses incurred in connection with general research, license and exploration, geology and physics of the Subsidiary are deferred and will be amortized using production unit method of the estimated coal reserves. When the general mining operations begins

m. Transaksi hubungan berelasi m. Related parties transactions

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: a. Langsung atau tidak langsung melalui satu

atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan Entitas Anak ; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak ;

b. suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak ;

Effective 1 January 2011, the Company and its Subsidiary adopt SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments,in the consolidated financial statements as well as individual financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised SFAS on the consolidated financial statements.

A party is considered to be related party to the Company and its Subsidiary if: a. directly or indirectly through one or more

intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company and its Subsidiary; (ii) has an interest in the Company and its Subsidiary that gives significant influence over the Company and its Subsidiary; or (iii)has joint control over the Company and its Subsidiary;

b. the party is an related to the Company and its Subsidiary;

Page 100: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

22

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued) m. Transaksi pihak berelasi (lanjutan) m. Related parties transactions (continued)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika: (lanjutan) c. Perusahaan dan Entitas Anak sebagai

venture;

d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk;

e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

f. suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g. suatu pihak menyelenggarakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau perusahaan lain yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak .

A party is considered to be related party to the Company and its Subsidiary if : (continued) c. The Company and its Subsidiary is a

venturer;

d. the party is a member of the key management personnel of the Company and its Subsidiary or its parent;

e. the party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d);

f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by, or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

g. the party is conducting a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and its Subsidiary, or other entity that is a related party of the Company and its Subsidiary.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

n. Pengakuan pendapatan dan beban n. Revenue and expense recognition

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective from 1 January 2011, the Company and its Subsidiary adopt SFAS No. 23 (revised 2010), “Revenue”. The revised SFAS identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact on the adoption of the revised SFAS on this consolidated financial statements.

Page 101: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

23

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies (continued)

n. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

n. Revenue and expenses recognition (continued)

Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

Revenue from sales are recognized when the goods are delivered and ownership has been transferred to the customers. Expenses are recognized on accrual basis.

o. Imbalan pasca kerja o. Post-employment benefit

Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Revisi PSAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungan/kerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Perusahaan dan Entitas Anak memilih mempertahankan metode yang dipakai sebelumnya yaitu metode 10% koridor sehubungan dengan pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria yang timbul.

Effective on 1 January 2012, the Company and its Subsidiary adopt SFAS No. 24 (revised 2010), “Employee Benefits”. The revised SFAS permits an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains/losses, arising from defined benefit which among others, is immediate recognition of actuarial gains/losses in the period in which they occur in other comprehensive income. The Company and its Subsidiary decide to retain its previous method in accounting connection with the actuarial gain/losses i.e. the 10% corridor method.

Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

The Company and its Subsidiary in Indonesia provide defined post-employment benefits to their employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.

The calculation of post employment benefit is using Projected Unit Credit Method. Accumulated net actuarial gain and loss that has not been recognized exceeding the larger amount between 10% from present value of defined benefit and 10% fair value of assets program are recognized with straight line method during average of estimated year of services from all employees in the program.

Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak.

Past service expenses are charged directly when the compensation become vested and on the contrary will be recognized as expense with straight line method during average period until the compensation become vested.

Page 102: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

24

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

o. Imbalan pasca kerja (lanjutan) o. Post-employment benefit (continued)

Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

The amount that has been recognized as defined benefit on consolidated statements of financial position represents present value of defined benefit liability, which is adjusted to unrecognized actuarial gain and loss, unrecognized past service expense and fair value of program assets.

p. Pajak penghasilan p. Income tax

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”, yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. PSAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Effective on 1 January 2012, the Company and its Subsidiary apply SFAS No. 46 (revised 2010) “Income Taxes”, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements. The revised SFAS also prescribes an entity to present the underpayment/overpayment of income tax, including its interest/penalty, if any, as part of “Tax Expense - Current” in the consolidated statements of comprehensive income.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Page 103: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

25

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

p. Pajak penghasilan (lanjutan) p. Income tax (continued)

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk perusahaan yang berbeda. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except for items previously charged or credited directly to equity.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position in the same manner the current tax assets and liabilities are presented, except if these are for different legal entities. The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a Tax Assessment (“SKP”) shall be recognized as income or expense in the current period of the consolidated statement of comprehensive income, unless further settlement is submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria. Prior to 1 January 2012, the Company and Subsidiary presented interest and penalties for the underpayment of income tax, if any, as part of “Others - net” under Other Income (Expenses) in the interim consolidated statement of comprehensive income.

Page 104: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

26

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

q. Laba bersih per saham q. Net earnings per share

Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode. Jumlah saham yang beredar yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham sebesar 331.129.952 saham masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.

In accordance with SFAS No. 56 “Earning per Share”, basic earnings per share is calculated by dividing profit or loss available to common stockholders (net income) with the total of weighted avarage for common shares outstanding during the period. The number of shares outstanding used for the computation of earnings (loss) per share was 331,129,952 shares respectively in 2013 and 2012.

r. Informasi segmen r. Segment information

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis serta lingkungan ekonomi di mana Perusahaan beroperasi.

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Effective from 1 January 2011, the Company and its Subsidiary adopt SFAS No. 5 (revised 2009), “Operating Segments”. The revised SFAS requires disclosures that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the Entity engages and the economic environments in which it operates.

A segment is a distinguishable component of the Company and its Subsidiary that are engaged either in providing certain products and services (business segment) or in providing products and serices within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra- group balances and intra-group transactions are eliminated as part of the process of consolidation. Assets and liabilities that are jointly used in one or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.

Page 105: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

27

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

s. Penggunaan estimasi s. Use of estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

The preparation of the consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

t. Instrumen keuangan t. Financial instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Effective on 1 January 2012, the Company and its Subsidiary apply SFAS No. 50 (revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 50 (revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus.

SFAS 50 (revised 2010) contains the requirements for the prensetation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The disclosure requirements apply to the classification of financial instruments from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.

PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

Page 106: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

28

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Kelompok Usaha yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Kelompok Usaha mengelola risiko mereka.

SFAS No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Group is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Group manages those risks.

t1. Aset keuangan

Pengakuan awal

Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.

t1. Financial assets

Initial recognition

Financial assets within the scope of SFAS 55 (Revised 2011) are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate.

Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

The Company and Subsidiary determine the classification of their financial assets at initial recognition and, if allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each financial year-end.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not measured at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Page 107: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

29

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan (lanjutan) t1. Financial assets (continued)

Pengakuan awal (lanjutan)

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, investasi jangka pendek dan investasi pada entitas asosiasi.

Initial recognition (continued)

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market (regular trading) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company and Subsidiary commit to purchase or sell the assets.

The Company and Subsidiary’s financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, short term investment and investment in associated company.

Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: • Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Subsequent measurement The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Financial assets measured at fair value

through profit or loss

Financial assets measured at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition measured at fair value through profit or loss.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets measured at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value changes with gains or losses recognized in the consolidated statements of income.

Page 108: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

30

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate). Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, dan investasi jangka pendek Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.

t1. Financial asset (continued)

Subsequent measurement (continued) Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value are recognized in the consolidated statements of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.

• Loans and receivables

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

The Company’s and Subsidiary’s cash and cash equivalents, trade and other receivables, and short term investment are included in this category.

Page 109: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

31

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan (lanjutan) t1. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-To-Maturity (“HTM”)]

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki investasi HTM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 December 2013 and 2012.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available For Sale (“AFS”)]

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.

Subsequent measurement (continued)

• Held-to-maturity (HTM) investments

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

The Company and Subsidiary did not have any HTM investments for the years ended 31 December 2013 and 2012.

• Available-for-sale (AFS) financial assets

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available- for-sale or not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized.

Page 110: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

32

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) 2. Summary of significant accounting policies

(continued)

t. Instrumen keuangan (lanjutan) t. Financial instruments (continued)

t1. Aset keuangan (lanjutan) t1. Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS: - Investasi saham yang nilai wajarnya tidak

tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.

- Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.

- Investasi tersedia untuk dijual reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.

Subsequent measurement (continued)

At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.

The Company has the following investments classified as AFS: - Investments in shares of stock that do not

have readily ownership of capital in which the equity interest is less than 20%, and other long-term investments. These are carried at cost.

- Investments in equity shares that have readily ownership of capital in which the equity interest is less than 20% and which are classified as AFS. These are recorded at fair value.

- Investment in mutual funds are initially recognized at fair value plus transaction costs. Subsequent measurement of investments based on their classification. The classification is dependent on the purpose for which the investment was acquired and determined at initial recognition.

t2. Liabilitas keuangan

Pengakuan awal

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

t2. Financial liabilities

Initial recognition

Financial liabilities within the scope of SFAS 55 (revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiary determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, including directly attributable transaction costs.

Page 111: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

33

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)

t. Instrumen keuangan (lanjutan)

2. Summary of significant accounting policies (continued)

t. Financial instruments (continued)

t2. Liabilitas keuangan (lanjutan) t2. Financial liabilities (continued)

Pengakuan awal (lanjutan)

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi utang usaha, utang lain-lain, utang dividen, biaya yang masih harus dibayar, dan imbalan pasca kerja.

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Initial recognition (continued)

The Company and Subsidiary’s financial liabilities include trade payable, other payable, dividend payable, accrued expenses, and post employment benefit liability.

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Financial liabilities measured at fair value through profit or loss

Financial liabilities measured at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition measured at fair value through profit or loss.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

• Pinjaman dan utang

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of income.

• Loans and borrowings

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

Page 112: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

34

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)

t. Instrumen keuangan (lanjutan)

2. Summary of significant accounting policies (continued) t. Financial instruments (continued)

t3. Saling hapus dari instrumen keuangan t3. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

t4. Nilai wajar instrumen keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

t4. Fair value of financial instruments

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted active market bid or ask prices at the closing of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; usage of the current fair value of another instrument that is substantially similar; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

t5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

t5. Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or uncollectible. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Page 113: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

35

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)

t. Instrumen keuangan (lanjutan)

2. Summary of significant accounting policies (continued) t. Financial instruments (continued)

t6. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

t6. Impairment of financial assets At the end of each reporting period, the Company and Subsidiary evaluate whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets are impaired.

• Financial assets carried at amortized cost

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiary first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiary determine that there is no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether it is significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Page 114: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

36

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)

t. Instrumen keuangan (lanjutan)

2. Summary of significant accounting policies (continued) t. Financial instruments (continued)

t6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi (lanjutan)

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.

Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.

t6. Impairment of financial assets (continued)

• Financial assets carried at amortized cost (continued)

In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends over the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management's judgment whether current economic and credit conditions are in such condition that the actual losses are likely to be greater or less than the amount suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that the estimates remain appropriate.

When a subsequent event after impairement recognized causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed and recognized through statements of income.

\

t7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

Aset keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

t7. Derecognition of financial assets and liabilities

Financial assets

The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or the Company transfers the entire rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which the company transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability

Page 115: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

37

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan) t. Instrumen keuangan (lanjutan)

2. Summary of significant accounting policies (continued) t. Financial instruments (continued)

t7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Liabilitas keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.

t7. Derecognition of financial assets and liabilities (continued)

Financial liabilities

The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired. In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if the company does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.

Perusahaan menghapus bukukan saldo piutang pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapus bukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

The Company writes off a consumer financing receivables when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written-off is recorded as other income.

Page 116: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

38

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting (lanjutan)

u. Penurunan nilai aset non-keuangan

2. Summary of significant accounting policies (continued)

u. Impairment of non-financial assets

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset takberwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.

Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount. Recoverable amount of an asset is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. At each reporting date, non-financial assets, other than goodwill, that suffered impairment are reviewed for possible reversal of the impairment. Recoverable amount is immediately recognised in profit or loss, but not in excess of any accumulated impairment loss previously recognised.

Page 117: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

39

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

3. Kas dan setara kas 3. Cash and cash equivalents

Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari :

Cash and cash equivalents as of 31 December 2013 and 2012 consist of :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Kas 224.995.453 172.655.329 Cash on hand Jumlah kas 224.995.453 172.655.329 Total cash on hand

Bank : Cash in banks : Rekening Rupiah Rupiah accounts

Bank Permata, Pontianak 3.601.217.082 3.369.517.600 Bank Permata, Pontianak Bank Ekonomi, Pontianak 3.075.228.538 - Bank Ekonomi, Pontianak Bank Danamon, Pontianak 2.354.138.376 4.215.771.444 Bank Danamon, Pontianak Bank Windu, Jakarta 310.011.274 376.330.418 Bank Windu, Jakarta Bank OCBC NISP, Pontianak 264.468.938 5.437.299.393 Bank OCBC NISP, Pontianak Bank CIMB Niaga, Pontianak 154.489.891 - Bank CIMB Niaga, Pontianak Bank UOB Indonesia, Pontianak 122.097.998 85.850.933 Bank UOB Indonesia, Pontianak Bank BII, Pontianak 98.187.636 116.759.033 Bank BII, Pontianak Bank Windu, Pontianak 91.676.208 99.215.962 Bank Windu, Pontianak Bank UOB Indonesia, Jakarta 80.374.313 50.026.426 Bank UOB Indonesia, Jakarta Bank BTPN, Jakarta 76.465.426 278.203.269 Bank BTPN, Jakarta PT Bank Mandiri, Jakarta 53.466.402 29.032.448 PT Bank Mandiri, Jakarta Bank Mayapada, Pontianak 46.955.713 - Bank Mayapada, Pontianak Bank Panin, Pontianak 15.785.917 9.636.615 Bank Panin, Pontianak PT Bank Mandiri, Pontianak 15.422.454 8.756.930 PT Bank Mandiri, Pontianak

Sub jumlah 10.359.986.166 14.076.400.471 Sub total

Rekening Dollar Amerika Serikat US Dollar accounts Bank OCBC NISP, Pontianak 7.493.526.239 864.394.724 Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Windu, Pontianak 171.345.283 12.094.269 Bank Windu, Pontianak Bank CIMB Niaga , Pontianak 78.126.249 46.401.205 Bank CIMB Niaga, Pontianak Bank Permata, Pontianak 54.553.088 - Bank Permata, Pontianak Bank UOB Indonesia, Jakarta 29.603.668 23.410.683 Bank UOB Indonesia, Jakarta Bank Commonwealth, Pontianak 11.574.796 - Bank Commonwealth, Pontianak Bank Ekonomi , Pontianak - 32.899.274 Bank Ekonomi, Pontianak

Sub jumlah 7.838.729.323 979.200.155 Sub total

Simpanan deposito - Rupiah Time deposits - Rupiah

Bank Permata, Pontianak 7.000.000.000 - Bank Permata, Pontianak Bank CIMB Niaga, Pontianak 6.000.000.000 - Bank CIMB Niaga, Pontianak Bank BII, Pontianak 5.150.000.000 2.000.000.000 Bank BII, Pontianak Bank Windu, Pontianak 5.000.000.000 3.000.000.000 Bank Windu, Pontianak Bank Windu, Jakarta 2.574.941.682 1.517.273.307 Bank Windu, Jakarta Bank OCBC NISP, Pontianak 2.000.000.000 - Bank OCBC NISP, Pontianak Bank Mayapada, Pontianak 1.000.000.000 - Bank Mayapada, Pontianak Bank Nobu, Pontianak 1.000.000.000 - Bank Nobu, Pontianak Bank BTPN, Jakarta - 14.000.000.000 Bank BTPN, Jakarta

Sub jumlah 29.724.941.682 20.517.273.307 Sub total

Page 118: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

40

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

3. Kas dan setara kas (lanjutan) 3. Cash and cash equivalents (continued)

Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari : (lanjutan)

Cash and cash equivalents as of 31 December 2013 and 2012 consist of: (continued)

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012 Simpanan deposito Dollar Amerika Time deposits US Dollar

Bank CIMB Niaga, Pontianak 12.189.000.000 5.318.500.000 Bank CIMB Niaga, Pontianak Bank Windu, Pontianak 6.703.950.000 - Bank Windu, Pontianak Bank Ekonomi, Pontianak - 3.868.000.000 Bank Ekonomi, Pontianak Sub jumlah 18.892.950.000 9.186.500.000 Sub total Jumlah kas di bank 66.816.607.171 44.759.373.933 Total cash in banks

Jumlah kas dan setara kas 67.041.602.624 44.932.029.262 Total cash and cash equivalents

Suku bunga deposito: Interest rate on time deposits:Rupiah 6,25 % – 10 % 5,5% - 8,25% Rupiah US Dollar 3,40 %- 4 % 3% - 3,50% US Dollar

Tidak ada kas dan setara kas pada pihak berelasi. There are no cash and cash equivalents to related parties.

4. Investasi jangka pendek 4. Short term investments

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Deposito - Rupiah : Time deposits - Rupiah : Bank OCBC NISP, Pontianak 15.150.000.000 - Bank OCBC NISP, Pontianak Bank BII, Pontianak 10.080.000.000 1.000.000.000 Bank BII, Pontianak Bank CIMB Niaga, Pontianak 6.000.000.000 - Bank CIMB Niaga, Pontianak Bank Mayapada, Pontianak 3.000.000.000 - Bank Mayapada, Pontianak Bank Windu, Pontianak - 2.000.000.000 Bank Windu, Pontianak

Sub jumlah 34.230.000.000 3.000.000.000 Sub Total Deposito – Dollar Amerika Serikat :

Time deposit – US Dollar :

Bank Windu, Pontianak 6.094.500.000 4.835.000.000 Bank Windu, Pontianak

Sub jumlah 6.094.500.000 4.835.000.000 Sub total

Jumlah 40.324.500.000 7.835.000.000 Total

Suku bunga rata-rata deposito : Average interest rate on time deposits : Rupiah 4 % - 10% 5,5%- 7,25% Rupiah US Dollar 3,4 % - 3,75 % 3,50 % US Dollar

Page 119: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

41

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

5. Piutang usaha 5. Trade receivables

Saldo piutang usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari :

Trade receivables as of 31 December 2013 and 2012 consist of :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012 Pihak ketiga Third parties

PT Sabak Indah 7.827.875.000 6.652.487.500 PT Sabak Indah PT Erna Djuliawati 4.580.911.808 7.835.195.844 PT Erna Djuliawati PT Harjhon Timber 1.161.390.673 187.430.397 PT Harjhon Timber PT Sari Bumi Kusuma 770.568.965 1.150.610.173 PT Sari Bumi Kusuma PT Tunassumber Ideakreasi Kimia 455.334.800 - PT Tunassumber Ideakreasi Kimia CV Surya Utama 239.702.060 167.872.521 CV Surya Utama PT Wahana Mas Mulia 45.533.480 40.199.544 PT Wahana Mas Mulia PT Resource Alam Indonesia 9.110.023 - PT Resource Alam Indonesia PT Batasan - 14.408.760.680 PT Batasan PT Hutan Domas Raya - 8.704.853.122 PT Hutan Domas Raya PT Hasil Deliberty - 4.800.117.815 PT Hasil Deliberty PT Partikalindo Lestari - 3.964.642.767 PT Partikalindo Lestari PT Wana Bangun Agung - 3.646.125.418 PT Wana Bangun Agung PT Tunggal Yudi SP - 1.876.485.530 PT Tunggal Yudi SP PT Indopan Panel Boards - 438.705.192 PT Indopan Panel Boards PT Novopan Indotama - 188.695.513 PT Novopan Indotama PT Hutrindo Prajen - 78.958.697 PT Hutrindo Prajen PT Trinusa Armadhana - 74.694.752 PT Trinusa Armadhana

Jumlah 15.090.426.809 54.215.835.465 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai - (37.743.334.294) Allowance for impairment losses Jumlah piutang usaha, bersih 15.090.426.809 16.472.501.171 Total trade receivables, net

Rincian piutang usaha berdasarkan lokasi penjualan dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

Details of trade receivables based on sales area are as follows:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Jambi 7.827.875.000 6.652.487.500 Jambi Pontianak 6.761.683.529 36.788.156.320 Pontianak Jakarta 500.868.280 114.894.296 Jakarta Banjarmasin - 8.704.853.122 Banjarmasin Samarinda - 1.876.485.530 Samarinda Palembang - 78.958.697 Palembang

Jumlah piutang usaha bruto 15.090.426.809 54.215.835.465 Total gross trade receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - (37.743.334.294) Allowance for impairment losses Jumlah piutang usaha, bersih 15.090.426.809 16.472.501.171 Total trade receivables, net

Page 120: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

42

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

5. Piutang usaha (lanjutan) 5. Trade receivables (continued)

Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on currency, are as follows:

2013 2012

Mata uang asing Mata uang Rupiah Mata uang asing Mata uang Rupiah Foreign currency Rupiah currency Foreign currency Rupiah currency

USD 355.190,1 4.329.412.129 706.496,1 6.831.817.287 Rupiah 10.761.014.680 47.384.018.178

Jumlah/Total 15.090.426.809 54.215.835.465 Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses - (37.743.334.294)

Jumlah piutang usaha, bersih/ Total trade receivables, net 15.090.426.809 16.472.501.171

Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur, adalah sebagai berikut:

An aging schedule of trade receivables from third parties from the invoice date, is as follows:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Belum jatuh tempo 9.873.461.348 11.698.281.786 Not due Lewat jatuh tempo: Over due: 1 – 30 hari 5.216.965.461 4.774.219.385 1 – 30 days 31 – 60 hari - - 31 – 60 days 61 – 90 hari - - 61 – 90 days Diatas 150 hari - 37.743.334.294 Over 150 days Jumlah piutang usaha bruto 15.090.426.809 54.215.835.465 Total gross trade receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - (37.743.334.294) Allowance for impairment losses

Jumlah piutang usaha, bersih 15.090.426.809 16.472.501.171 Total trade receivables, net

Mutasi penyisihan kerugian penurunan nilai: Movement on allowance for impairment losses:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Saldo awal tahun 37.743.334.294 37.743.334.294 Beginning of year balance Penghapus bukuan piutang yang Uncollectible receivables

tidak dapat ditagih (37.743.334.294) - written-off

Saldo akhir tahun - 37.743.334.294 End of year balance Sejak 1 Januari 2010, piutang usaha dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan di catatan 2t6.

Since 1 January 2010, trade receivables are evaluated for impairment on the basis as described in note 2t6.

Page 121: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

43

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

5. Piutang usaha (lanjutan) 5. Trade receivables (continued)

Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar, sehingga tidak dibentuk penyisihan. Adapun yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk penyisihan berdasarkan estimasi kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan. Per 31 Desember 2012 dan 2011, terhadap debitur yang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, karena pertimbangan kemampuan bayarnya yang sangat diragukan, manajemen mengambil kebijakan untuk membentuk penyisihan 100% dari sisa nilai piutang yang belum tertagih. Namun, manajemen tetap berupaya terus melakukan penagihan terhadap sisa piutang tersebut.

All trade receivables up to 30 days overdue are deemed current, hence no allowance is provided. Meanwhile for those with more than 150 days overdue, allowance is made based on the assessment of debtors paying ability. As of 31 December 2012 and 2011, debtors with more than 150 days overdue, because of their highly doubtful paying ability, management decided to provide 100% allowance on the remaining balance. However, management still carries out efforts to collect the remaining amount.

Penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 37.743.334.294 telah dihapuskan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Duta Pertiwi Nusantara, Tbk nomor 01/SK/DPN/XII/13 tanggal 11/12/13 tentang Penghapusan Piutang yang Nyata-nyata Tidak Dapat Ditagih dan untuk memenuhi syarat yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 105/PMK.03/2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.03/2010 tentang Piutang Yang Nyata-nyata Tidak Dapat Ditagih yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto, maka telah diumumkan di International Media pada tanggal 19 Desember 2013. Dalam saldo piutang usaha tidak terdapat piutang usaha kepada pihak berelasi. Selama periode laporan, tidak ada piutang usaha yang direstrukturisasi dan yang dijadikan sebagai jaminan pinjaman Perusahaan.

Provision for doubtful accounts amounting to Rp 37,743,334,294 has been abolished in accordance with the Decree of the Board of Directors of PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk No.01/SK/DPN/XII/13 dated 11/12/13 on the Elimination of receivables is not a real Real-Billable and to meet the requirements set out in the Minister of Finance as the number 105/PMK.03/2009 amended by Regulation of the Minister of Finance 57/PMK.03/2010 regarding the uncollectible account receivable are deductible from gross income, it has been announced in the International Media on 19 December 2013. In trade receivables balance, there are no account receivables to related parties. Over the reporting period, there are no account receivables which were restructured nor pledged for the purpose of loan of the Company.

Page 122: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

44

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

6. Piutang lain-lain 6. Other receivables

Saldo piutang lain-lain pihak ketiga per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari :

Other receivables to third parties as of 31 December 2013 and 2012 consist of :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Karyawan 766.800.000 673.920.000 Employees Bunga deposito 286.554.481 121.923.625 Deposits interest Dividen reksa dana 80.352.062 60.379.726 Dividend mutual fund Sewa 21.250.000 - Rent Lain-lain 112.173 - Others

Jumlah piutang lain-lain bruto 1.155.068.716 856.223.351 Total gross other receivables Penyisihan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

Jumlah 1.155.068.716 856.223.351 Total

Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih.

Management believes that all other receivables are collectible, accordingly no allowance for impairment loss is made.

7. Persediaan 7. Inventories

Saldo persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari :

Inventories as of 31 December 2013 and 2012 consist of :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Barang jadi 1.531.938.552 1.732.325.614 Finished goods Barang dalam proses 4.116.714.727 3.471.571.234 Goods in process Raw materials and supporting Bahan baku dan bahan pembantu 36.482.161.134 30.634.776.836 materials Suku cadang 1.182.030.926 1.212.972.090 Spareparts Jumlah 43.312.845.339 37.051.645.774 Total Cadangan penyisihan persediaan Allowance for obsolescence usang - - inventory

Jumlah 43.312.845.339 37.051.645.774 Total Berdasarkan hasil penelaahan terhadap fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan atas nilai persediaan dan persediaan usang.

Based on the result of the assessment on physical condition of inventories, the management is of the opinion that no provision for decline in inventory value and obsolescence is necessary.

Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 4.666.132 pada 31 Desember 2013 dan 2012.

All inventories were insured with PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Central Asia against fire, and other possible risks for USD 4,666,132 at 31 December 2013 and 2012.

Page 123: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

45

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

7. Persediaan (lanjutan) 7. Inventories (continued)

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan. Semua persediaan tidak dijaminkan ke pihak ketiga

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses of the Company. All inventories are not pledged to any third party

8. Biaya dibayar dimuka 8. Prepaid expenses

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Asuransi 97.242.308 123.657.422 Insurance Tenaga kerja 48.050.600 49.662.000 Labor Sewa tanah, ruang kantor Rental land, office dan parkir 33.016.730 37.162.301 space and parking Lain-lain 250.000 2.943.333 Others Jasa profesional - 95.000.000 Professional fee

Jumlah 178.559.638 308.425.056 Total

Asuransi merupakan premi asuransi gedung, bangunan, peralatan pabrik, kendaraan, dan persediaan milik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

Insurance represents insurance coverage for building, factory equipment, vehicle, and inventories owned by PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.

9. Investasi pada entitas asosiasi 9. Investment in associated company

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Investasi di PT Chang Chun DPN Investment in PT Chang Chun DPN Chemical Industry Chemical Industry Biaya perolehan 1.500.000 lembar, Acquisition cost of 1.500.000 shares, (25%) 3.113.599.960 3.113.599.960 (25%) Bagian laba (rugi) Portion of profit (losses) of entitas asosiasi associated company Saldo awal 5.686.451.214 2.986.580.433 Beginning balance Tahun berjalan 416.054.066 2.699.870.781 Current year Saldo akhir 6.102.505.280 5.686.451.214 Ending balance

Jumlah investasi 9.216.105.240 8.800.051.174 Total investment

Penjualan saham entitas asosiasi (9.216.105.240) - Sales share associated company

Jumlah - - Total

Sesuai akte jual beli no. 28 tanggal 27 Agustus 2013, notaris Dina Chozie, 25% saham kepemilikan Perusahaan pada PT Chang Chun DPN Chemical Industry telah dijual kepada PT Chang Chun Plastic Co.Ltd sebesar USD 4.455.310 atau setara dengan Rp 53.485.996.550. Atas penjualan tersebut, Perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 44.269.891.310.

Based on deed of sale and purchase no 28 dated 27 August, 2013, Dina Chozie notary, 25 % shares owned by the Company in PT Chang Chun DPN Chemical Industry was sold to PT Chang Chun Plastic Co. Ltd of USD 4,455,310 or equal to Rp 53,485,996,550. On this sale, Gain for the Company is Rp 44,269,891,310.

Page 124: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

46

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

10. Properti investasi 10. Investment property

Saldo properti investasi per 31 Desember 2013 terdiri dari:

Investment property as of 31 December 2013 consist of :

Saldo awal Saldo akhir Beginning balance Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Ending balance 1-1-2013 Addition Deduction Reclassification 31-12-2013

Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Tanah/ Land 2.203.676.250 - - - 2.203.676.250 Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 1.433.694.697 - - - 1.433.694.697

Sub jumlah/ Sub total 3.637.370.947 - - - 3.637.370.947

Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 1.359.509.962 71.684.735 - - 1.431.194.697

Sub jumlah/Sub total 1.359.509.962 71.684.735 - `- 1.431.194.697

Nilai buku / Book value 2.277.860.985 2.206.176.250

Saldo properti investasi per 31 Desember 2012 terdiri dari:

Investment property as of 31 December 2012 consist of :

Saldo awal Saldo akhir Beginning balance Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Ending balance 1-1-2012 Addition Deduction Reclassification 31-12-2012

Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Tanah/ Land 2.203.676.250 - - - 2.203.676.250 Bangunan dan prasarana/ Building and facilities - - - 1.433.694.697 1.433.694.697

Sub jumlah/ Sub total 2.203.676.250 - - 1.433.694.697 3.637.370.947

Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Bangunan dan prasarana/ Building and facilities - - - 1.359.509.962 1.359.509.962

Sub jumlah/Sub total - - - 1.359.509.962 1.359.509.962

Nilai buku/ Book value 2.203.676.250 2.277.860.985 Properti investasi bangunan berupa ruang perkantoran seluas 222m2 berlokasi di Menara Sudirman lt.7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta. Umur manfaat bangunan 20 tahun. Beban penyusutan dialokasikan ke beban administrasi dan umum.

Investment property is a building area of 222 sqm of office space located in Tower 7th.fl Sudirman, Jl. jen. Sudirman Kav. 60, Jakarta. Useful life of the building is 20 years. Depreciation expense is allocated to general and administrative expenses.

Page 125: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

47

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

10. Properti investasi (lanjutan) 10. Investment property (continued)

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Tanah hak guna bangunan 931 m² Land with building use right, of 931 sqm berlokasi di Kel. Kebon Jeruk, Kec. located at Kel. Kebon Jeruk, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1.533.300.000 1.533.300.000 Kec.Kebon Jeruk, West Jakarta Tanah hak guna bangunan 94.750 m² Land with building use right of 94,750 sqm² berlokasi di Desa Kampung Sungai Located at Kampung Sungai Rengas, Pontianak 468.126.250 468.126.250 Rengas village, Pontianak Tanah hak guna bangunan 228 m² Land with building use right of 228 sqm berlokasi di Kel. Kebon Jeruk, Kec. located at Kel. Kebon Jeruk, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 202.250.000 202.250.000 Kec.Kebon Jeruk, West Jakarta

Jumlah 2.203.676.250 2.203.676.250 Total

Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti investasi di laporan posisi keuangan konsolidasian dengan menggunakan model biaya. Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu dengan luas 1.159 m² berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2012 ditetapkan sebesar Rp 5.905.105.000. Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak belum dapat ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual-beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang terjadi.

Management determines policy to present the value of the investment property in the consolidated statements of financial position using cost model. The fair value of those above mentioned land sites at Kebon Jeruk, Jakarta of 1,159 sqm according to Sales Value of land and building tax (NJOP)(PBB) in 2012 is set at Rp 5,905,105,000. Meanwhile, the fair value of land site at Kampung Sungai Rengas village, Pontianak area is difficult to be determined due land sale and purchase transactions are very rare in that area.

Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.

Land rights are held under “building use rights” which will expire between 2022 and 2027. The land rights are renewable.

Tanah berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta disewakan kepada PT Berkat Bukit Emas berlimpah. Jumlah pendapatan sewa tanah sebesar Rp 76.500.000 per 31 Desember 2013 dan Rp 81.000.000 per 31 Desember 2012. Ruang perkantoran di Menara Sudirman disewakan kepada PT Centralwatch Perkasa International. Jumlah pendapatan sewa gedung sebesar Rp 371.628.000 per 31 Desember 2013 dan Rp 359.640.000 per 31 Desember 2012.

Land is located in the District Kebon Jeruk, Jakarta leased to PT Berkat Bukit Emas Berlimpah. Total land rental income of Rp 76.500.000 as of 31 December 2013 and Rp 81.000.000 as of 31 December 2012. Sudirman Tower office space leased to PT Centralwatch Perkasa International. Total rental building income amounting to Rp 371,628,000 as of 31 December 2013 and Rp 359,640,000 as of 31 December 2012.

Page 126: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

48

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

11. Aset tetap 11. Property, plant and equipment

Saldo aset tetap per 31 Desember 2013 terdiri dari:

Property, plant and equipment as of 31 December 2013 consist of :

Saldo awal Saldo akhir Beginning balance Penambahan Pengurangan Ending balance 1-1-2013 Addition Deduction 31-12-2013

Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Tanah/ Land 1.704.402.150 - - 1.704.402.150 Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 5.503.641.359 - - 5.503.641.359 Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment 30.126.267.537 56.270.944 - 30.182.538.481 Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation 9.350.457.659 3.155.984.727 981.672.032 11.524.770.354 Inventaris kantor/Office furnitures & fixtures 2.007.065.374 342.333.000 - 2.349.398.374

Sub jumlah / Sub Total 48.691.834.079 3.554.588.671 981.672.032 51.264.750.718 Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 4.918.183.095 125.246.273 - 5.043.429.368 Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment 24.739.476.181 607.098.152 - 25.346.574.333 Kendaraan & alat pengangkutan/ Vehicles and transportation 6.470.911.047 1.225.668.635 436.631.845 7.259.947.837 Inventaris kantor/Office furniture & fixtures 1.721.755.578 158.975.949 - 1.880.731.527

Sub jumlah/Sub total 37.850.325.901 2.116.989.009 436.631.845 39.530.683.065 Nilai buku/ Book value 10.841.508.178 11.734.067.653

Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2013 sebagai berikut:

Details of disposal of property, plant and equipment during 2013 are as follows:

Harga perolehan/ Nilai buku/ Harga jual/ Laba (rugi)/ Acquisition cost Book value Selling price Gain (loss)

Mobil Mercedez Benz / Mercedez Benz car 816.429.850 539.571.033 600.000.000 60.428.967 Sepeda motor Honda Beat / Honda

Beat motorcycle 11.707.182 4.793.199 6.000.000 1.206.801 Sepeda motor Yamaha V80/ Yamaha V80 motorcycle 1.450.000 - 1.000.000 1.000.000 Sepeda motor Honda C86 / Honda C86 motorcycle 2.000.000 - 1.000.000 1.000.000 Sepeda motor Honda NF100 / Honda NF100 motorcycle 5.500.000 675.955 1.500.000 824.045 Mobil Honda Jazz / Honda Jazz car 144.585.000 - 50.000.000 50.000.000

Sub jumlah/ Sub total 981.672.032 545.040.187 659.500.000 114.459.813

Page 127: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

49

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

11. Aset tetap (lanjutan) 11. Property, plant and equipment (continued)

Saldo aset tetap per 31 Desember 2012 terdiri dari:

Property, plant and equipment as of 31 December 2012 consist of :

Saldo awal Saldo akhir Beginning balance Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Ending balance 1-1-2012 Addition Deduction Reclassification 31-12-2012

Harga perolehan/ Acquisition cost Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Tanah/ Land 1.704.402.150 - - - 1.704.402.150 Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 6.937.336.056 - - (1.433.694.697) 5.503.641.359 Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment 29.951.478.953 174.788.584 - - 30.126.267.537 Kendaraan dan alat pengangkutan/ Vehicles and transportation 8.183.329.967 1.494.044.850 326.917.158 - 9.350.457.659 Inventaris kantor/Office furniture & fixtures 1.928.254.776 78.810.598 - - 2.007.065.374 Aset dalam penyelesaian/ Construction in progress Nilai perolehan/ Acquisition value 7.749.706.281 - - - 7.749.706.281 Penyisihan/Provision (7.749.706.281) - - - (7.749.706.281)

Sub jumlah/ Sub total 48.704.801.902 1.747.644.032 326.917.158 (1.433.694.697) 48.691.834.079

Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung/Direct acquisition

Bangunan dan prasarana/ Building and facilities 6.078.006.285 199.686.772 - (1.359.509.962) 4.918.183.095 Mesin dan perlengkapan/ Machinery and equipment 24.124.958.917 614.517.264 - - 24.739.476.181 Kendaraan dan alat pengangkutan/ Vehicles and transportation 5.723.879.264 1.073.948.941 326.917.158 - 6.470.911.047 Inventaris kantor/Office furniture & fixtures 1.615.333.817 106.421.761 - - 1.721.755.578

Sub jumlah/Sub total 37.542.178.283 1.994.574.738 326.917.158 (1.359.509.962) 37.850.325.901

Nilai buku/ Book value 11.162.623.619 10.841.508.178 Rincian penjualan aset tetap selama tahun 2012 sebagai berikut:

Details of disposal of property, plant and equipment during 2012 are as follows:

Harga perolehan/ Nilai buku/ Harga jual/ Laba (rugi)/ Acquisition cost Book value Selling price Gain (loss)

Tongkang Selamat / Selamat barge 91.567.158 - 140.000.000 140.000.000 Tongkang Cahaya / Cahaya barge 155.000.000 - 160.000.000 160.000.000 Mobil Toyota Corrolla Great / Toyota Corolla Great car 71.000.000 - 22.000.000 22.000.000 Sepeda motor Yamaha Vega / Yamaha Vega motorcycle 9.350.000 - 3.000.000 3.000.000

Sub jumlah/ Sub total 326.917.158 - 325.000.000 325.000.000

Page 128: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

50

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

11. Aset tetap (lanjutan) 11. Property, plant and equipment (continued)

Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut :

Depreciation expenses of property, plant and equipment are charged as follows :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Beban overhead pabrik 838.833.432 820.264.893 Factory overhead Beban usaha 1.278.155.577 1.174.309.845 Operating expenses

Jumlah 2.116.989.009 1.994.574.738 Total

Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2022 sampai 2027. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.

Seluruh aset tetap kecuali tanah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 9.145.615.000 dan USD 4.045.668 pada 31 Desember 2013 dan Rp 7.448.615.000 dan USD 4.045.668 pada 31 Desember 2012.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal pelaporan.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

Land rights are held under “Building use rights” which will expire between 2022 and 2027. The land rights are renewable.

All property, plant and equipment, except land, were insured to PT Asuransi Buana Independen and PT Asuransi Central Asia against fire, theft and other possible risks for a total coverage of Rp 9,145,615,000 and USD 4,045,668 as of 31 December 2013 and Rp 7,448,615,000 and USD 4,045,668 as of 31 December 2012, respectively.

Management believes that there is no impairment in assets value as at each reporting date.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Property, plant and equipment were not pledged to any parties.

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

PT Intitirta Primasakti (Entitas Anak) memiliki dua pelabuhan yang dapat dipergunakan sebagai prasarana bongkar muat batu bara yang terletak di Talang Duku dan di Muara Bulian. Aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari harga perolehan beberapa sarana yang dibangun oleh PT Intitirta Primasakti di pelabuhan Talang Duku, Jambi seperti bunker penimbunan batu bara, bangunan ruang operator dan pondasi crushing plant.

PT Intitirta Primasakti (Subsidiary) has two coal loading ports used for cool loading facility located at Talang Duku and Muara Bulian. Construction in progress as of 31 December 2013 and 2012 included acquisition cost of facilities constructed by PT Intitirta Primasakti in Talang Duku port, Jambi such as coal storage bunker, operator room building, and crushing plant foundation.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan manajemen PT Intitirta Primasakti, dinilai bahwa pengoperasian sarana yang terdapat di pelabuhan Talang Duku tersebut kurang ekonomis dalam menunjang kegiatan produksi batu bara pada masa mendatang. Oleh karena itu, terhadap nilai perolehan sarana tersebut dilakukan penyisihan penurunan nilai. Namun demikian, manajemen PT Intitirta Primasakti tetap berencana untuk memfungsikan kembali sarana-sarana tersebut di tahun-tahun mendatang sebagai pelabuhan penyangga terutama apabila daya dukung kapasitas yang terdapat di Muara Bulian ternyata tidak mencukupi.

According to assessment made by PT Intitirta Primasakti’s management, it was determined that the utilization of Talang Duku port facilities was no longer economically adequate to support the coal production in the future. Accordingly, a provision was made to reduce the acquisition cost of the facilities construction. However, PT Intitirta Primasakti’s management still plans to utilize those facilities in the future as a buffer port in case when the production volume requirement exceeds the loading capacity of Muara Bulian Port.

Page 129: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

51

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

12. Aset keuangan tidak lancar lainnya 12. Other non-current financial assets

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Efek tersedia untuk dijual: Securities available for sale:

Biaya perolehan: At cost: Bank OCBC NISP (471.891 lembar) 423.591.000 - Bank OCBC NISP (471,891 shares) Bank OCBC NISP (351.633 lembar) - 279.281.400 Bank OCBC NISP (351,633 shares) Berlian Laju Tanker (2.133 lembar Berlian Laju Tanker (2,133 pada 2013 dan 2012) 452.899 452.899 shares in 2013 and 2012) Laba (rugi) yang belum direalisasi 156.800.099 258.682.259 Unrealized gain (loss) Nilai pasar efek 580.843.998 538.416.558 Market values Reksa dana - Rupiah Mutual fund - Rupiah

Bank Permata Bank Permata RDT NISP Proteksi RDT NISP Proteksi Income Plus XI 6.000.000.000 6.000.000.000 Income Plus XI Reksa dana Terproteksi Reksa dana Terproteksi Danareksa Proteksi V 500.000.000 500.000.000 Danareksa Proteksi V

Reksa dana Terproteksi Reksa dana Terproteksi Income Plus XIX 500.000.000 - Income Plus XIX

Bank BII, Pontianak Bank BII, Pontianak OSKN CPF 16 500.000.000 500.000.000 OSKN CPF 16 Laba (rugi) yang belum direalisasi (21.485.000) 154.200.650 Unrealized gain (loss) Nilai pasar Reksa dana 7.478.515.000 7.154.200.650 Market values mutual fund

Obligasi – Rupiah Obligation - Rupiah Subordinasi Berkelanjutan I Bank Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin tahap 1 tahun 2012 500.000.000 500.000.000 Panin phase 1 in 2012 Obligasi – US Dollar Obligasi – US Dollar

Indon42 Bank Permata 1.919.767.500 - Indon42 Bank Permata Indon42 Bank Commonwealth 1.895.389.500 - Indon42 Bank Commonwealth

Laba (rugi) yang belum direalisasi 359.575.500 - Unrealized gain (loss) Sub jumlah 4.674.732.500 500.000.000 Sub total Jumlah Aset keuangan Financial assets

tersedia untuk dijual 12.734.091.498 8.192.617.208 available for sale

Simpanan deposito - Rupiah Time deposits - Rupiah

Bank OCBC NISP, Pontianak - 15.150.000.000 Bank OCBC NISP, Pontianak

Simpanan deposito – US Dollar Time deposits – US Dollar

Bank CIMB Niaga, Pontianak 2.437.800.000 - Bank CIMB Niaga, Pontianak

Jumlah Simpanan Deposito 2.437.800.000 15.150.000.000 Sub total

Jumlah aset keuangan Total Other non-current tidak lancar lainnya 15.171.891.498 23.342.617.208 financial assets

Page 130: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

52

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

12. Aset keuangan tidak lancar lainnya (lanjutan) 12. Other non-current financial assets (continued)

Sesuai dengan PSAK 50 (revisi 2010), aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya, dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasikan disajikan sebagai bagian ekuitas.

Harga pasar saham Bank OCBC NISP dan PT Berlian Laju Tanker Tbk masing masing adalah sebesar Rp 1.230 dan Rp 196 per lembar pada 31 Desember 2013 dan Rp1.530 dan Rp 196 per lembar pada 31 Desember 2012.

In accordance with SFAS 50 (revised 2010) available-for-sale financial assets are presented at fair value and the unrealized gain (loss) is presented as part of equity.

Stock market price of Bank OCBC NISP and PT Berlian Laju Tanker Tbk amounted to Rp 1,230 and Rp 196 per share on 31 December 2013 and Rp 1,530 and Rp 196 per share on 31 December 2012 respectively.

Perusahaan mulai menempatkan Obligasi Subordinasi Bank Panin pada tanggal 20 Desember 2012 sehingga harga pasar obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin tahap 1 per 31 Desember 2012 sama dengan harga saat penempatannya.

The company began to place Panin Bank Subordinated Bonds on 20 December, 2012 so that the market price of the Subordinate Bonds Sustainable I Bank Panin stage 1 as of 31 December 2012 equal to the price at placement.

Perusahaan memiliki sejumlah reksa dana meliputi Reksa dana NISP Proteksi Income Plus XI sebesar 6.000.000 unit dengan nilai aset bersih 1.022,77 pada 31 Desember 2013 dan 1.023,49 pada 31 Desember 2012, Reksa dana Danareksa proteksi V perusahaan memiliki 500.000 unit dengan nilai aset bersih 980,71 pada 31 Desember 2013 dan 1.012,43 pada 31 Desember 2012, Reksa dana OSKN CPF 16 memiliki 500.000 unit dengan nilai aset bersih sebesar 977,81 pada 31 Desember 2013 dan 1.014,09 pada 31 Desember 2012 dan Reksa dana NISP Proteksi Income Plus XIX sebesar 500.000 unit dengan nilai aset bersih 965,27 pada 31 Desember 2013.

The company has mutual funds include Reksadan NISP Proteksi Income Plus XI consisting of 6,000,000 units by the net asset value of 1,022.77 as of 31 December 2013 and 1,023.49 as of 31 December 2012, Reksadana Danareksa Proteksi V consisting of 500,000 units with the net asset value of 980.71 as of 31 December, 2013 and 1,012.43 as of 31 December, 2012, mutual funds OSKN CPF by 500,000 units with a net asset value of 977.81 in 31 December, 2013 and 1,014.09 in 31 December 2012 and Reksadana NISP Proteksi Income Plus XIX consisting of 500,000 unit with a net asset value 965.27 in 31 December 2013.

Perusahaan memperoleh Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham PT Bank NISP dengan rasio pembagian setiap 500 (lima ratus) saham PT Bank NISP yang dimiliki akan mendapatkan 171 (seratus tujuh puluh satu) HMETD, dimana setiap pemegang 1 HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru NISP dengan nilai nominal Rp125,- setiap saham, dengan harga pelaksanaan Rp1.200,- per saham. HMETD tersebut ditebus menjadi saham pada tanggal 14 Nopember 2013.

The Company got the first right issue shares of PT Bank NISP with split ratio of 500 (five hundred) shares of PT Bank NISP will get 171 (one hundred seventy one) right issue. Each holder of one right issue has a right to purchase 1 (one) new shares NISP with a nominal value of Rp 125, - per share, with an exercise price of Rp 1.200, - per share. Right issue was redeemable into shares on 14 November 2013.

Page 131: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

53

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)

(Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

12. Aset keuangan tidak lancar lainnya (lanjutan) 12. Other non-current financial assets (continued) Perusahaan menempatkan obligasi indon42 dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD 200.000 di Bank Permata dan Bank Commonwealth. Harga Pasar untuk masing-masing obligasi indon42 pada 31 Desember 2013 di Bank Permata dan Bank Commonwealth sebesar USD 170.500 dan USD 172.000.

The Company has put Bond Indon42 with nominal value each amounting to USD 200,000 in Bank Permata and Bank Commonwealth. Market Price for each Bond indon42 as of 31 December 2013 in Bank Permata and Bank Comonwealth is USD 170,500 and USD 172,000.

Suku bunga deposito rupiah - % Suku bunga deposito US Dollar 3,35% Suku bunga reksadana rupiah 6,2%-6,5% Kupon obligasi 9,40% Kupon obligasi pemerintah US Dollar 5,25%

Rupiah Interest rate deposit 4% - 5% US Dollar interest rate deposit - % Rupiah Interest rate of mutual fund 6,20% -6,5%Bond coupon 9,4%US Dollar Government 5,25%

Tidak ada penempatan deposito pada Pihak berelasi. No deposit is placed in the related parties.

13. Utang usaha 13. Trade payables

Saldo utang usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari :

Trade payables as of 31 December 2013 and 2012 consist of :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Pihak ketiga Third parties

Sumitomo Corporation Asia Pte.Ltd 7.078.025.291 4.756.462.194 Sumitomo Corporation Asia Pte.Ltd PT Goautama Sinarbatuah 2.153.536.000 - PT Goautama Sinarbatuah

OCI Trading (Shanghai) Co.,Ltd 950.742.000 2.590.196.530 OCI Trading (Shanghai) Co.,Ltd PT Wahana Mas Mulia - 550.000.000 PT Wahana Mas Mulia

Lain-lain (di bawah Rp 70 juta) 18.640.121 19.218.973 Others (below Rp 70 Million)

Jumlah 10.200.943.412 7.915.877.697 Total

Rincian utang usaha berdasarkan komoditi : Details of trade payables based on commodities:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Phenol 7.078.025.291 4.756.462.194 Phenol Pupuk Urea 2.153.536.000 - Urea fertilizer Melamine 950.742.000 2.590.196.530 Melamin Caustic soda - 550.000.000 Caustic Soda Bahan pembantu dan Supporting material suku cadang 18.640.121 19.218.973 and spareparts

Jumlah 10.200.943.412 7.915.877.697 Total

Page 132: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

54

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

13. Utang usaha (lanjutan) 13. Trade payables (continued)

Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on currency are as follows:

2013 2012 Mata uang asing Mata uang Rupiah Mata uang asing Mata uang Rupiah Foreign currency Rupiah currency Foreign currency Rupiah currency USD 658.689,58 8.028.767.291 759.737,20 7.346.658.724 USD Rupiah 2.172.176.121 569.218.973 IDR Jumlah 10.200.943.412 7.915.877.697 Total

Rincian umur utang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

Aging schedules of trade payables from third parties from the invoice date are as follows:

2013 2012 1 – 30 hari 3.110.434.440 3.149.941.368 1 – 30 days 31 – 60 hari 12.483.681 4.765.936.329 31 – 60 days 61 – 90 hari 7.078.025.291 - 61 – 90 days Jumlah utang usaha, bersih 10.200.943.412 7.915.877.697 Total trade payables, net

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar antara 30 sampai 90 hari. Dalam saldo utang usaha tersebut tidak terdapat utang usaha kepada pihak berelasi.

Perusahaan tidak memberikan jaminan atas utang usaha.

Tidak ada lindung nilai atas utang usaha karena berdasarkan pertimbangan manajemen tidak ada risiko yang besar terhadap keuangan Perusahaan dimana aset dalam mata uang asing cukup untuk menutupi utang dalam mata uang asing. Juga tidak ada restrukturisasi utang karena semua utang dapat dibayar tepat waktunya.

Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 90 days. In the balance of trade payables, there are no trade payables to related parties.

The Company does not provide collateral for trade payables.

There are no hedging for trade payables because according to management’s consideration there are no high risks on the Company’s financial whereas, assets in foreign currency are adequate to cover debt in foreign currency. There were no restructured trade payable because all payables can be paid on time.

Page 133: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

55

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

14. Utang lain-lain 14. Other payables

Saldo utang lain-lain per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari :

Other payables as of 31 December 2013 and 2012 consist of :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Pihak ketiga Third parties

PT Arpeni Pratama Ocean Line 246.925.300 246.925.300 PT Arpeni Pratama Ocean Line PT Pelabuhan Indonesia II, Jambi 59.472.875 59.472.875 PT Pelabuhan Indonesia II, Jambi Lain-lain 33.383.400 30.421.000 Others

Jumlah 339.781.575 336.819.175 Total

Rincian utang usaha menurut jenisnya adalah sebagai berikut

The details of trade payables based on its type, are as follows:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Pihak ketiga Third parties

Biaya pengangkutan 251.425.300 251.425.300 Transportation fee Sewa 88.356.275 85.393.875 Rental

Jumlah 339.781.575 336.819.175 Total

15. Utang dividen 15. Dividend payables Sejak tahun 1990, terdapat sejumlah dividen tunai yang belum diambil oleh pemegang saham yang berhak. Jumlah dividen yang belum diambil ini dicatat sebagai Utang Dividen sebesar Rp 1.244.979.505 tahun 2013 dan Rp 1.200.911.690 tahun 2012.

Since 1990, there has been a sum of cash dividend that remains unclaimed by the entitled shareholder. This amount is recorded as Dividend Payable amounting to Rp 1,244,979,505 in 2013 and Rp 1,200,911,690 in 2012.

16. Biaya yang masih harus dibayar

16. Accrued expenses Biaya yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut :

Accrued expenses are as follows :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Biaya profesional 40.000.000 31.167.123 professional fee Biaya angkut pengiriman lem 36.300.000 19.700.000 Freight cost - Glue distribution Asuransi 9.956.200 5.432.200 Insurance Dana Astek 6.100.300 5.520.400 Manpower insurance fund Biaya angkut pembelian bahan baku 3.894.445 310.716.050 Freight cost - raw material Lain-lain (di bawah Rp 6 juta) 12.397.324 12.266.974 Others (below Rp 6 Million)

Jumlah 108.648.269 384.802.747 Total

Page 134: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

56

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbkand its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

17. Perpajakan 17. Taxation

a. Utang pajak a. Taxes payable

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Pajak penghasilan badan 2.051.095.048 1.968.452 Corporate income tax Pajak penghasilan pasal 21 1.279.513.386 314.099.962 Income tax art 21 Pajak bumi dan bangunan 510.947.742 597.630.382 Land and building tax Pajak pertambahan nilai, keluaran 438.944.661 1.028.906.915 Value added tax - out Pajak penghasilan pasal 25 122.272.517 503.983.708 Income tax art 25 Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 2.883.300 5.147.100 Income tax article 4 section 2 Pajak penghasilan final (pasal 15) 1.308.000 - Income tax final (art 15) Pajak penghasilan pasal 23 57.120 80.500 Income tax art 23

Jumlah 4.407.021.774 2.451.817.019 Total b. Pajak penghasilan badan b. Corporate income tax

Penghasilan (beban) pajak Perusahaan terdiri dari :

Tax benefits (expenses) of the Company consist of the following :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Pajak kini Current tax Perusahaan (6.613.783.500) (6.314.057.500) The Company Entitas Anak - - Subsidiary

Jumlah (6.613.783.500) (6.314.057.500) Total

Penghasilan (beban) Deferred tax

pajak tangguhan income (expense) Perusahaan (8.997.520.433) 570.944.942 The Company Entitas Anak (4.898.296.207) 693.882.497 Subsidiary

Jumlah (13.895.816.640) 1.264.827.439 Total

Jumlah penghasilan (beban) pajak,bersih (20.509.600.140) (5.049.230.061) Total Tax benefits (expenses), net

Pajak tangguhan lihat catatan 17c. Deferred tax see note 17c.

Page 135: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

57

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

b. Pajak penghasilan badan (lanjutan) b. Corporate income tax (continued)

Pajak kini

Current tax Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2013 menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. Sedangkan Laba kena pajak dan pajak kurang bayar Perusahaan tahun fiskal 2012 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Reconciliation of taxable income results in 2013 became the basis for annual Tax Return for Corporate Income Tax. Whereas taxable income and tax underpayment of the Company for the fiscal year 2012 are in acxcordance with Income Tax Return which is submitted to the Tax Administration Office.

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan badan dengan taksiran penghasilan (rugi) kena pajak adalah sebagai berikut :

Reconciliation between profit (loss) before estimated corporate income tax and estimated taxable income (loss) is as follows :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Laba (rugi) sebelum pajak Profit (loss) before income tax penghasilan sesuai dengan laporan based on consolidated laba rugi konsolidasian 87.322.830.461 25.657.760.096 statements of income (Laba) rugi Entitas Anak (Profit) loss of Subsidiary sebelum pajak penghasilan (27.215.024.033) 2.262.001.497 before income tax

Laba (rugi) Perusahaan sebelum Profit (loss) of the Company before taksiran penghasilan estimated tax income (expense) (beban) pajak dipindahkan 60.107.806.428 27.919.761.593 carried forward Beda waktu : Timing differences : Penghapusan piutang usaha (37.743.334.294) - Receivables written off Beban imbalan pasca kerja 1.367.467.117 2.009.379.494 Post employment benefit expense Penyusutan Depreciation of property, plant, and aset tetap 385.785.453 274.400.270 equipment

Jumlah beda waktu (35.990.081.724) 2.283.779.764 Total timing differences

Beda tetap : Permanent differences : Penghasilan bunga dan jasa giro (3.343.171.610) (2.483.885.817) Interest income and demand deposit Penghasilan sewa (448.128.000) (440.640.000) Rental income Sumbangan 61.245.000 80.195.800 Donation Representasi 262.782.319 349.704.044 Representation Kenikmatan karyawan 602.389.394 480.397.441 Employees’ fringe benefit Bagian laba (rugi) entitas Gain (loss ) portion from asosiasi 5.686.451.214 (2.699.870.781) associated company Beban bunga pinjaman - 48.973.149 Interest expense on borrowings Pendapatan reksa dana (484.158.986) (282.184.652) Mutual fund income

Jumlah beda tetap 2.337.409.331 (4.947.310.816) Total permanent differences

Laba (rugi) fiskal, bersih 26.455.134.035 25.256.230.541 Taxable income (deficit), net

Page 136: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

58

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

b. Pajak penghasilan badan (lanjutan) b. Corporate income tax (continued)

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Taxable income (deficit), Laba (rugi) fiskal, dibulatkan 26.455.134.000 25.256.230.000 rounded off

Perhitungan taksiran pajak Provision for income tax Penghasilan : calculation :

25% x Rp 26.455.134.000 6.613.783.500 - 25% x Rp 26,455,134,000 25% x Rp 25.256.230.000 - 6.314.057.500 25% x Rp 25,256,230,000

Taksiran penghasilan kena pajak Provision for taxable income

Perusahaan 6.613.783.500 6.314.057.500 Company Entitas Anak - - Subsidiary

Dikurangi uang muka pajak Less prepaid taxes Perusahaan Company Pajak penghasilan pasal 22 (1.015.179.370) (649.353.800) Income tax article 22 Pajak penghasilan pasal 25 (3.547.509.082) (5.662.735.248) Income tax article 25

(4.562.688.452) (6.312.089.048)

Utang pajak penghasilan Income tax payable kurang bayar 2.051.095.048 1.968.452 under paid

Page 137: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

59

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

c. Pajak tangguhan c. Deferred tax

Rincian dari aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut :

The details of the Company’s deferred tax assets are as follows :

2013 1 Januari/ Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan (dibebankan) ke Koreksi fiskal beban 31 Desember/ January 2013 ke laporan laba rugi/ pendapatan komprehensif penyusutan/ Fiscal December 2013 Credited (charged) lainnya/ Credited (charged) correction for to income statements to other comprehensive depreciation expenses income (OCI)

Perusahaan/ The Company

Aset (liabilitas) pajak tangguhan/ Deferred tax assets (liabilities) : Penyisihan piutang ragu-ragu/

Allowance for doubtful account 9.435.833.575 (9.435.833.575) - - - Imbalan pasca kerja/

Post employment benefit obligations 3.921.987.836 341.866.779 (375.625.546) - 3.888.229.069 Penyusutan aset tetap/ Depreciation

of property, plant, and equipment 255.091.328 96.446.363 - 53.763.551 405.301.242 Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available for sale financial asset (103.220.727) (20.501.923) (123.722.650) Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/ Deferred tax assets (liabilities), net 13.509.692.012 (8.997.520.433) (396.127.469) 53.763.551 4.169.807.661

Entitas Anak/ Subsidiary

Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih / Deferred tax assets (liabilities), net 9.100.149.549 (4.898.296.207) - - 4.201.853.342

Aset (liabilitas) pajak tangguhan,

bersih konsolidasian/ Deferred tax assets (liabilities), net consolidated 22.609.841.561 (13.895.816.640) (396.127.469) 53.763.551 8.371.661.003

2012

1 Januari/ Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan (dibebankan) ke 31 Desember/ January 2012 ke laporan laba rugi/ pendapatan komprehensif lainnya/ December 2012 Disajikan kembali/ Credited (charged) Credited (charged) to other Restatemend to income statements comprehensive income (OCI)

Perusahaan/ The Company

Aset (liabilitas) pajak tangguhan/

Deferred tax assets (liabilities) : Penyisihan piutang ragu-ragu/

Allowance for doubtful account 9.435.833.575 - - 9.435.833.575 Imbalan pasca kerja/

Post employment benefit obligations 4.621.760.744 502.344.874 (1.202.117.782) 3.921.987.836 Penyusutan aset tetap/ Depreciation

of property, plant, and equipment 186.491.260 68.600.068 - 255.091.328 Aset keuangan tersedia untuk dijual/

Available for sale financial asset (25.108.119) (78.112.608) (103.220.727) Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/

Deferred tax assets (liabilities), net 14.218.977.460 570.944.942 (1.280.230.390) 13.509.692.012

Entitas Anak/ Subsidiary

Aset (liabilitas) pajak tangguhan, bersih/ Deferred tax assets (liabilities), net 8.406.267.052 693.882.497 - 9.100.149.549

Aset (liabilitas) pajak tangguhan,

bersih konsolidasian/ Deferred tax assets (liabilities), net consolidated 22.625.244.512 1.264.827.439 (1.280.230.390) 22.609.841.561

Page 138: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

60

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

17. Perpajakan (lanjutan) 17. Taxation (continued)

c. Pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax (continued)

Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :

Reconciliation between the total tax benefit (expense) and the amounts computed by multiplaying the effective tax rate to income before tax is as follows :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Perusahaan The Company

Laba (rugi) Perusahaan sebelum Profit (loss) of the Company before taksiran penghasilan estimated tax (beban) pajak 60.107.806.428 27.919.761.593 income (expense) Tarif pajak (2013:25%, Tax rates (2013:25%, 2012:25%) (15.026.951.500) (6.979.940.250) 2012:25%)

Efek pajak perbedaan tetap : Tax effect of permanent differences : Interest income and demand Penghasilan bunga dan jasa giro 835.792.903 620.971.454 deposits Bagian (rugi) laba entitas Gain (loss) portion from asosiasi (1.421.612.804) 674.967.695 associated company Penghasilan sewa 112.032.000 110.160.000 Rental income Pendapatan reksadana 121.039.747 70.546.163 Mutual fund income Beban bunga pinjaman (12.243.287) Interest expense on borrowings Sumbangan (15.311.250) (20.048.950) Donation Representasi (65.695.580) (87.426.011) Representation Kenikmatan karyawan (150.597.349) (120.099.360) Employee’s fringe benefit

Jumlah (584.352.333) 1.236.827.704 Total

Manfaat (beban) pajak (15.611.303.833) (5.743.112.546) Tax benefit (expense) Lain–lain pembulatan (100) (12) Other rounded-off

Jumlah penghasilan (beban) Total income tax benefit pajak penghasilan (15.611.303.933) (5.743.112.558) (expense) Entitas Anak Subsidiary Penghasilan (beban) Income tax benefit pajak penghasilan (4.898.296.207) 693.882.497 (expense)

Jumlah penghasilan (beban) Total income tax benefit pajak penghasilan (20.509.600.140) (5.049.230.061) (expense)

Page 139: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

61

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

18. Jaminan sewa kantor 18. Office rental deposit

Deposit tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 122.877.000 merupakan deposit atas sewa gedung kantor di Sudirman Menara sesuai kontrak perjanjian nomor : 001/MS-LA/I/2011 kepada PT Centralwatch Perkasa International.

Deposit in 2013 and 2012 amounting to Rp 122,877,000 respectively, represents deposit on office building rental in the Sudirman Tower according to contract number: 001/MS-LA/I/2011 to PT Centralwatch Perkasa International.

19. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi 19. Transactions with related parties Pada tahun 2013 dan 2012 tidak ada transaksi kepada pihak berelasi.

In 2013 and 2012 there is no transaction to related parties.

20. Kewajiban imbalan pasca kerja 20. Long-term post-employment benefit obligations

Perusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawannya sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 112 dan 113 karyawan per 31 Desember 2013 dan 2012.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut:

The Company and Subsidiary provide post employment defined benefit to its employees in accordance with prevailing Labor Law No. 13/2003.

Total employees entitled for the post-employment benefits are 112 and 113 as of 31 December 2013 and 2012.

Post employment benefit expense recognized in consolidated income statements is as follows:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Biaya jasa kini 771.123.827 1.513.021.249 Current service cost Biaya bunga 911.065.179 922.580.906 Interest cost Keuntungan (kerugian) aktuaria yang Recognized actuarial diakui 16.838.393 (48.061.442) gain (loss) Amortisasi biaya jasa lalu Amortization of past service cost (belum menjadi hak) 11.951.750 11.951.750 (non vested)

Jumlah beban imbalan Total post employee pasca kerja 1.710.979.149 2.399.492.463 benefit expense

Imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

Post employment benefit liability recognized in the consolidated statements of financial position is as follows:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Present value of defined Nilai kini kewajiban imbalan pasti 16.616.901.792 16.786.526.287 benefit obligation

Status pendanaan 16.616.901.792 16.786.526.287 Financing status Liabilitas masa lalu yang belum diakui Unrecognized past liability (belum menjadi hak) (56.292.747) (68.244.497) (non vested) Keuntungan (kerugian) aktuaria yang Unrecognized actuarial belum diakui (40.156.319) (284.471.631) gain (loss)

Liabilitas (aset) yang diakui Liability (asset) recognized in di laporan posisi keuangan 16.520.452.726 16.433.810.159 statements of financial position

Page 140: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

62

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

20. Kewajiban imbalan pasca kerja (lanjutan) 20. Long-term post-employment benefit obligations (continued)

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The changes of net liability in the consolidated statements of financial position are as follows :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Saldo awal 16.433.810.159 18.982.620.623 Beginning balance Pembayaran imbalan pada Payment of current year tahun berjalan (121.834.400) (139.831.800) benefit expenses Beban imbalan pada tahun berjalan 1.710.979.149 2.399.492.463 Current year benefit expense Pendapatan komperhensif lain (1.502.502.182) (4.808.471.127) Other comprehensive income

Jumlah kewajiban Total post employment imbalan pasca kerja 16.520.452.726 16.433.810.159 benefit obligations

Perhitungan imbalan pasca kerja per 31 Desember 2013 dan 2012 mengacu pada laporan aktuaris independen dari PT Dian Artha Tama masing-masing tanggal 20 Januari 2014 dan 21 Desember 2012.

The calculation of post employment benefit as of 31 December 2013 and 2012 is based on statements of independent actuary of PT Dian Artha Tama dated 20 January 2014 and 21 December 2012, respectively.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

The main assumptions used to determine actuarial valuation are as follows:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Tingkat diskonto 8,5% 5,5 % Discount rate Tingkat proyeksi kenaikan gaji 10% 10 % Projection rate of salary increase Commissioner standard Commissioner standard Tingkat mortalita Ordinary 1980 Ordinary 1980 Mortality rate Tingkat pengunduran diri 0,5% 0,5% Resignation rate

Frekuensi penilaian dilakukan per triwulan. Sesuai dengan laporan aktuaris tersebut, seluruh biaya jasa lalu yang telah menjadi hak atau vested dibebankan pada tahun berjalan.

Assessments are made quarterly. Based on actuarial report, all past vested provision cost, has been credited in the current year.

Jumlah untuk PEB Nilai Kini Kewajiban, Nilai Wajar Aset dan Rencana status pendanaan dan Penyesuaian pengalaman (Keuntungan Aktuaria/ Rugi) dari tahun 2009 sampai 2013 direpresentasikan sebagai berikut :

Total Present Value of Liabilities for PEB, Fair Value of Assets and funding status Plan and experience adjustments (gains Actuary/ Loss) from 2009 to 2013 represented as follows:

2013 2012 2011 2010 2009

Nilai kini kewajiban imbalan pasti/Present value of defined benefit obligation 15.552.916.280 15,687,951,345 13,891,575,925 11,650,952,290 9,998,957,257 Nilai wajar aset program/Assetsprogram at as fair value - - - - - Defisit program/ Deficit program 15.552.916.280 15,687,951,345 13,891,575,925 11,650,952,290 9,998,957,257 Experience adjusment on liability program 174.755.880 478,569,040 471,730,962 564,268,153 394,564,825

63

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

21. Modal saham 21. Capital stock

Komposisi para pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2013 dan 2012 didukung data yang bersumber dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut :

The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2013 and 2012 supported with data from PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and Securities Administration Bureau i.e PT Datindo Entrycom is as follows :

31 Desember/ December 2013

Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal PT Dutapermana Makmur 169.485.935 51,18 42.371.483.750 PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service RBC Dexia Investor Service Trust A/C 27.899.935 8,43 6.974.983.750 Trust A/C Citibank Singapore 22.538.303 6,81 5.634.575.750 Citibank Singapore Siang Hadi Widjaja 18.899.111 5,71 4.724.777.750 Siang Hadi Widjaja Kop. Karyawan Sejahtera 169.278 0,05 42.319.500 Kop. Karyawan Sejahtera Ir. Honky Widjaja 6.309 0,00 1.577.250 Ir. Honky Widjaja Budi Satria Sanusi 3.759 0,00 939.750 Budi Satria Sanusi Ir. Winata Indradjaja 1.261 0,00 315.250 Ir. Winata Indradjaja Masyarakat/Publik 92.126.061 27,82 23.031.515.250 Society/Public Jumlah 331.129.952 100 82.782.488.000 Total

31 Desember/ December 2012

Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal PT Dutapermana Makmur 164.485.935 49,67 41.121.483.750 PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service RBC Dexia Investor Service Trust A/C 33.114.435 10,00 8.278.608.750 Trust A/C Merril Lynch, Pierce, Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith 22.538.303 6,81 5.634.575.750 Fenner, and Smith Siang Hadi Widjaja 18.899.111 5,71 4.724.777.750 Siang Hadi Widjaja Kop. Karyawan Sejahtera 604.278 0,18 151.069.500 Kop. Karyawan Sejahtera Ir. Honky Widjaja 6.309 0,00 1.577.250 Ir. Honky Widjaja Budi Satria Sanusi 3.759 0,00 939.750 Budi Satria Sanusi Ir. Winata Indradjaja 1.261 0,00 315.250 Ir. Winata Indradjaja Masyarakat/Publik 91.476.561 27,63 22.869.140.250 Society/Public Jumlah 331.129.952 100 82.782.488.000 Total

Jenis saham Perusahaan merupakan saham biasa Type of Company's shares are ordinary shares

Page 141: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

63

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

21. Modal saham 21. Capital stock

Komposisi para pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2013 dan 2012 didukung data yang bersumber dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut :

The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2013 and 2012 supported with data from PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and Securities Administration Bureau i.e PT Datindo Entrycom is as follows :

31 Desember/ December 2013

Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal PT Dutapermana Makmur 169.485.935 51,18 42.371.483.750 PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service RBC Dexia Investor Service Trust A/C 27.899.935 8,43 6.974.983.750 Trust A/C Citibank Singapore 22.538.303 6,81 5.634.575.750 Citibank Singapore Siang Hadi Widjaja 18.899.111 5,71 4.724.777.750 Siang Hadi Widjaja Kop. Karyawan Sejahtera 169.278 0,05 42.319.500 Kop. Karyawan Sejahtera Ir. Honky Widjaja 6.309 0,00 1.577.250 Ir. Honky Widjaja Budi Satria Sanusi 3.759 0,00 939.750 Budi Satria Sanusi Ir. Winata Indradjaja 1.261 0,00 315.250 Ir. Winata Indradjaja Masyarakat/Publik 92.126.061 27,82 23.031.515.250 Society/Public Jumlah 331.129.952 100 82.782.488.000 Total

31 Desember/ December 2012

Jumlah saham Pemilikan (%) Jumlah nominal Total shares Ownership (%) Total nominal PT Dutapermana Makmur 164.485.935 49,67 41.121.483.750 PT Dutapermana Makmur RBC Dexia Investor Service RBC Dexia Investor Service Trust A/C 33.114.435 10,00 8.278.608.750 Trust A/C Merril Lynch, Pierce, Merril Lynch, Pierce, Fenner, and Smith 22.538.303 6,81 5.634.575.750 Fenner, and Smith Siang Hadi Widjaja 18.899.111 5,71 4.724.777.750 Siang Hadi Widjaja Kop. Karyawan Sejahtera 604.278 0,18 151.069.500 Kop. Karyawan Sejahtera Ir. Honky Widjaja 6.309 0,00 1.577.250 Ir. Honky Widjaja Budi Satria Sanusi 3.759 0,00 939.750 Budi Satria Sanusi Ir. Winata Indradjaja 1.261 0,00 315.250 Ir. Winata Indradjaja Masyarakat/Publik 91.476.561 27,63 22.869.140.250 Society/Public Jumlah 331.129.952 100 82.782.488.000 Total

Jenis saham Perusahaan merupakan saham biasa Type of Company's shares are ordinary shares

Page 142: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

64

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

22. Agio saham 22. Additional paid-in capital

Riwayat perubahan saldo agio saham sejak penawaran umum saham Perusahaan pada tahun 1990 hingga 31 Desember 2007 dapat diuraikan sebagai berikut:

The changes in this account balance since the initial public offering of the Company's share in 1990 up to 31 December 2007 can be summarized as follows:

Hasil emisi IPO tahun 1990 18.387.000.000 Proceeds from IPO in 1990 Jumlah nominal saham (2.270.000.000) Total value of shares issued Saldo agio saham per 31 Desember 1990 16.117.000.000 Balance of share premium as of 31 December 1990 Pembagian saham bonus tahun 1991 (12.582.000.000) Bonus share issuance in 1991 Saldo agio saham per 31 Desember 1991, Balance as of 31 December 1991, 1992 1992 dan 1993 3.535.000.000 and 1993 Pembagian saham bonus tahun 1994 (3.145.500.000) Bonus share issuance in 1994 Saldo agio saham per 31 Desember 1995, Balance as of 31 December 1995, 1996 1996, 1997 dan 1998 389.500.000 1997 and 1998 Penambahan agio saham dari penerbitan dividen saham (24.220.350 lembar) pada The additions in from the issuance of tahun 1999 21.192.806.250 share dividend (24.220.350 shares) in 1999 Saldo agio saham per 31 Desember 1999 21.582.306.250 Balance of share premium as of 31 December 1999 Pembagian saham bonus tahun 2000 (10.495.485.000) Bonus share issuance in 2000 Saldo agio saham per 31 Desember 2000, Balance of share premium as of 31 December 2000, 2001, 2001, 2002, 2003 dan 2004 11.086.821.250 2002, 2003 and 2004 Penambahan agio saham dari penerbitan dividen saham (6.297.291 lembar) pada The additions in share premium from the issuance of tahun 2005 5.667.561.900 share dividend (6,297,291 shares) in 2005 Pembagian saham bonus tahun 2005 (10.951.795.500) Bonus share issuance in 2005 Pembagian saham bonus tahun 2007 (5.709.137.000) Bonus share issuance in 2007 Balance of additional paid-in capital Saldo agio saham per 31 Desember 2013 as of 31 December 2013 dan 2012 93.450.650 and 2012

Page 143: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

65

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

23. Saldo laba ditentukan penggunaannya 23. Appropriated retained earning

Pembagian laba tahun buku 2012

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris No. 115 tanggal 26 Juni 2013 dari Fathiah Helmi, SH., notaris di Jakarta, Perusahaan telah mengumumkan pembagian dividen kas untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 4.966.949.280 atau sebesar Rp 15 per saham dan menetapkan cadangan umum sebesar Rp 350.000.000.

Perusahaan tidak membagikan dividen dan menetapkan cadangan umum untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011

Income Distribution for fiscal year of 2012 Based on decision made by General Shareholders’ Annual Meeting as documented in notarial deed No. 115 dated 26 June 2013 of Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, the Company has declared the distribution of cash dividend for the year ended 31 December 2012 amounting to Rp 4,966,949,280 or Rp 15 per share and determined the general reserve of Rp 350,000,000. The company does not distribute dividends and establish a general reserve for the fiscal year ended 31 December 2011.

24. Kepentingan non-pengendali 24. Non-controlling interest

Akun ini merupakan nilai ekuitas PT Ayrus Prima sebagai pemegang 40% saham pada PT Intitirta Primasakti (Entitas Anak) dengan rincian sebagai berikut:

This account represents equity value of PT Ayrus Prima as the 40% shareholder of PT Intitirta Primasakti (Subsidiary), with details as follows:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Modal disetor 32.800.000.000 28.000.000.000 Paid-in capital Bagian saldo rugi bersih awal tahun (18.655.399.109) (18.028.151.509) Beginning balance of net loss Bagian laba ( rugi) bersih tahun Current balance berjalan 8.926.691.130 (627.247.600) of net profit (loss)

Ekuitas pemegang saham minoritas 23.071.292.021 9.344.600.891 Minority shareholder’s equity

25. Pendapatan bersih 25. Net sales 31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Pendapatan utama Main revenues Glue 93.298.956.799 111.782.169.895 Glue Hardener 1.137.400.000 2.241.000.000 Hardener Formalin 569.637.470 623.822.862 Formaline 95.005.994.269 114.646.992.757

Pendapatan komponen Revenue of bahan baku raw material Component Melamin, urea dll 36.327.201.920 32.043.974.152 melamine, urea etc

Pendapatan bersih 131.333.196.189 146.690.966.909 Net sales

Page 144: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

66

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

25. Pendapatan bersih (lanjutan) 25. Net sales (continued)

Rincian pembeli dan jumlah penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut :

The detail of buyers and total sales of more than 10% from total net sales are as follows :

2013 2012

% Rupiah/ % Rupiah/ Rupiah Rupiah PT Erna Djuliawati 62,07 % 81.518.947.587 63,80 % 93.588.621.055 PT Erna Djuliawati PT Sabak Indah 22,05 % 28.952.820.000 19,10 % 28.020.492.500 PT Sabak Indah PT Indopan Panel Boards 2,62 % 3.443.022.965 13,01 % 19.079.360.409 PT Indopan Panel Boards

Jumlah 86,74 % 113.914.790.552 95,91 % 140.688.473.964 Total

Selama tahun buku 2013 dan 2012, tidak ada penjualan kepada pihak berelasi.

During 2013 and 2012, there were no sales to related parties.

26. Harga pokok pendapatan 26. Cost of revenue

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Harga pokok pendapatan utama Revenue cost of goods sold

Bahan baku yang digunakan 57.400.385.812 70.198.691.836 Raw materials used Tenaga kerja langsung 1.541.966.250 1.124.583.020 Direct labor Biaya overhead pabrik 14.125.748.266 11.878.282.350 Factory overhead

Jumlah biaya produksi 73.068.100.328 83.201.557.206 Total production cost Persediaan dalam proses (formalin) Work in process (formaline)

Awal tahun 3.471.571.234 2.576.544.586 Beginning of year Akhir tahun (4.116.714.727) (3.471.571.234) End of year

Biaya pokok produksi 72.422.956.835 82.306.530.558 Cost of goods manufactured

Persediaan barang jadi Finished goods inventory Awal tahun 1.732.325.614 3.531.768.343 Beginning of year Akhir tahun (1.531.938.552) (1.732.325.614) End of year 72.623.343.897 84.105.973.287 Harga pokok komponen Cost of revenue bahan baku raw material component Melamine, urea dll 30.978.514.529 25.471.455.678 melamine, urea etc Harga pokok pendapatan 103.601.858.426 109.577.428.965 Cost of revenue

Page 145: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

67

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

26. Harga pokok pendapatan (lanjutan) 26. Cost of revenue (continued)

Rincian pemasok dan jumlah pembelian yang melebihi 10 % dari jumlah pembelian bersih adalah sebagai berikut :

The details of suppliers and total purchases more than 10% from total net purchases are as follows :

31 Des 2013 31 Des 2012 % 31 Dec 2013 % 31 Dec 2012

PT Humpuss 25,08 % 23.808.731.673 20, 95 % 20.612.026.655 PT Humpuss PT Goautama Sinarbatuah 15,07 % 14.305.628.000 % - PT Goautama Sinarbatuah Puyang Hongye Import Puyang Hongye Import And Export Comm.Co.Ltd 12,12 % 11.505.733.359 % - And Export Comm.Co.Ltd OCI Trading (Shanghai) Co.,Ltd 11,28 % 10.712.641.640 % - OCI Trading (Shanghai) Co.,Ltd PT Jasa Putra Khatulistiwa 9,63 % 9.137.727.272 31, 32 % 30.807.793.954 PT Jasa Putra Khatulistiwa Sumitomo Corporation 7,02 % 6.663.412.931 16, 72 % 16.442.893.412 Sumitomo Corporation OCI Nitrogen B.V - % - 15,00 % 14.760.217.959 OCI Nitrogen B.V

Jumlah 80,20 % 76.133.874.875 83, 99 % 82.622.931.980 Total

27. Beban usaha 27. Operating expenses 31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Beban penjualan Selling expenses

Gaji dan kesejahteraan karyawan 5.428.251.515 3.982.557.763 Employees’ salary and benefits Pengiriman dan pengangkutan 1.465.786.000 1.025.286.000 Delivery and transportation Penyusutan 269.789.364 359.719.152 Depreciation Iklan dan promosi 91.452.000 51.105.600 Advertisement and Promotion Operasi armada lainnya 56.201.629 57.553.694 Other fleet operations Pemeliharaan dan perbaikan kapal 41.875.314 40.988.058 Repair and maintenance of ships Gudang dan pengepakan 24.446.402 31.367.457 Warehousing and packaging Beban keperluan kapal 17.293.706 23.658.629 Ship supplies Iuran asosiasi 4.800.000 4.800.000 Association contribution

Jumlah beban penjualan Total selling expenses dipindahkan 7.399.895.930 5.577.036.353 carried forward

Page 146: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

68

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

27. Beban usaha (lanjutan) 27. Operating expenses (continued)

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012 Jumlah beban penjualan Total selling expenses

pindahan 7.399.895.930 5.577.036.353 brought forward

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

Gaji dan kesejahteraan karyawan 10.750.164.027 7.738.742.584 Employees’ salaries and benefits Imbalan pasca kerja 1.589.144.750 2.259.660.663 Post-employment benefits expense Penyusutan 1.080.050.948 814.590.693 Depreciation Jasa profesional 634.878.635 261.866.448 Professional fee Pajak dan perijinan lainnya 484.562.059 123.578.712 Taxes and other licences Sewa 420.221.770 377.905.326 Rental Jamuan 262.782.319 406.319.494 Entertainment Keperluan kantor dan cetak 239.740.107 210.529.075 Office supplies and printing Reparasi dan pemeliharaan 219.641.271 153.123.970 Repair and maintenance Pos dan telekomunikasi 183.873.842 167.630.473 Post and telecommunication Transportasi dan perjalanan dinas 178.313.049 155.379.525 Transportation and travelling Sumbangan 109.716.800 93.449.000 Donations Rapat 108.192.500 81.609.050 Meetings Pencatatan saham 69.400.000 70.741.667 Stock registration fee Asuransi 68.897.679 61.177.855 Insurance Listrik dan air 56.500.859 48.042.352 Electricity and water Beasiswa/magang/pelatihan 2.400.000 5.180.000 Scholarship / internship / training Lain-lain 13.857.000 231.479.007 Others Total general and Jumlah beban umum dan administrasi 16.472.337.615 13.261.005.894 administrative expenses

Jumlah beban usaha 23.872.233.545 18.838.042.247 Total operating expenses

28. Pendapatan lain-lain 28. Others income

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Laba kurs mata uang asing-bersih 4.189.721.925 664.340.655 Gain of foreign exchange, net Penghasilan bunga 3.561.387.476 3.067.855.657 Interest income Pendapatan dividen reksa dana 484.158.986 282.184.652 Dividend income from mutual funds Penghasilan sewa 448.128.000 440.640.000 Rental income Laba penjualan Gain on sale of property, plant

aset tetap 114.459.813 325.000.000 and equipment Lain-lain – bersih 24.819.506 5.944 Others, net

Jumlah 8.822.675.706 4.780.026.908 Total

Page 147: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

69

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

29. Beban eksplorasi ditangguhkan 29. Deferred exploration cost

Saldo beban eksplorasi ditangguhkan per 31 Desember 2013 dan 2012 terdiri dari :

Deferred exploration cost as of 31 December 2013 and 2012 consists of :

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Area A (seluas 47,680 ha) 7.828.260.416 7.828.260.416 A district (47,680 hectares) Area B (seluas 494.8 ha) 43.953.069.104 31.387.069.104 B district (494.8 hectares)

Jumlah 51.781.329.520 39.215.329.520 Total Penyisihan penurunan nilai (30.014.449.408) (30.014.449.408) Allowance for impairment in value Pemulihan penurunan nilai 30.014.449.408 - Reversal for impairment in value

Jumlah 51.781.329.520 9.200.880.112 Total

Biaya ditangguhkan merupakan kapitalisasi atas beban eksplorasi dan pengembangan usaha yang akan diamortisasi setelah Perusahaan berjalan secara komersial.

Deferred expense represents the capitalization of the exploration and business development expenses that will be amortized after the Company started its commercial operation.

Di tahun 2013 terdapat penambahan mutasi atas saldo biaya eksplorasi ditangguhkan sebesar Rp 42.580.449.408, yang terdiri dari pemulihan penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 30.014.449.408 dan beban perkara hukum sebesar Rp 12.566.000.000.

Pemulihan penurunan nilai dilakukan oleh manajemen dikarenakan pihak Perusahaan telah mendapatkan hak pemulihan ijin beroperasi kembali sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No: 0237 K/30/MEM/2014 tanggal 30 Januari 2014 (lihat catatan 36b).

In the year 2013 there were additional mutations in the balance of deferred exploration costs amounting to Rp 42,580,449,408, which consists of recovery of provision for impairment amounting to Rp 30,014,449,408 and lawsuit expenses of Rp 12,566,000,000.

Recovery of impairment made by management because the company has acquired the right to permit recovery operations again in accordance with the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No.: 0237 K/30/MEM/2014 dated 30 January 2014 (see note 36b).

Dan tahun 2012 terdapat mutasi atas saldo biaya eksplorasi ditangguhkan sebesar Rp 9.200.880.112 yang terdiri dari beban perijinan di lapangan Rp 51.932.212 dan beban perkara hukum sebesar Rp 9.148.947.900.

In 2012 there were mutations in the balance of deferred exploration costs amounting to Rp 9,200,880,112 consisting of the burden of licensing in the field of Rp 51,932,212 and lawsuits expenses of Rp 9,148,947,900.

30. Beban lain-lain 30. Others expense

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Beban administrasi bank 59.103.064 48.660.141 Bank administration expense Lain-lain - bersih 241.183 - Others, net

Jumlah 59.344.247 48.660.141 Total

31. Beban pendanaan 31. Financial expense

Saldo beban pendanaan tahun 2013 dan 2012 sebesar nihil dan Rp 48.973.149 merupakan beban bunga atas pinjaman uang dari Bank of Tokyo Mitsubishi. Utang ini telah lunas di tahun 2012.

The balance of financing expense in 2013 and 2012 amounting to nil and Rp 48.973.149 represent interest expense on loan from the Bank of Tokyo Mitsubishi. This debt was paid off in 2012.

Page 148: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

70

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

32. Laba bersih per saham 32. Net earnings per share

Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan hanya 1 (satu) jenis saham biasa dengan nilai nominal yang sama yaitu Rp 250 per lembar. Perhitungan laba (rugi) per saham adalah sebagai berikut:

The Company only issued one common stock with the same par value of Rp 250 / share. The calculation of earnings (loss) per share is as follows:

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Dec 2013 31 Dec 2012

Laba bersih kepada pemegang saham 57.886.539.191 21.235.777.635 Net income attributable to shareholders Jumlah saham beredar Total outstanding shares (rata-rata tertimbang) 331.129.952 331.129.952 (weighted average)

Laba bersih per saham dasar 174,82 64,13 Net basic income per share

33. Informasi segmen usaha 33. Business segment information Segmen usaha

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan Entitas Anak dibagi dalam dua divisi operasi - industri lem dan pertambangan. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Perusahaan dan Entitas Anak.

Business segments

For management’s reporting purpose, the Company and its Subsidiary are divided into two operation divisions i.e. glue industry and coal mining. The two divisions are used as basis of reporting primary segment of the Company and its Subsidiary.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Below is the segment information based on business segment:

2013 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Pendapatan/Revenues

Penjualan pihak ketiga/ Sales to third parties 131.333.196.189 - - 131.333.196.189 Beban Pokok Pendapatan Cost of revenue (103.601.858.426) - - (103.601.858.426)

Laba kotor/ Gross profit 27.731.337.763 - - 27.731.337.763

Pendapatan lain-lain/ Other income 8.598.639.265 224.036.441 - 8.822.675.706 Beban usaha/ Operating expenses (20.851.036.733) (3.021.196.812) (23.872.233.545) Beban lain-lain /Other expenses (57.079.243) (2.265.004) - (59.344.247) Pemulihan (penurunan) nilai atas biaya eksplorasi dan pengembangan/ Recovery (impairment) in value of exploration and development cost - 30.014.449.408 - 30.014.449.408 Laba (rugi) usaha operating income 15.421.861.052 27.215.024.033 - 42.636.885.085

Beban Pendanaan/ Financial expense - - - - Bagian laba (rugi) bersih dari entitas Asosiasi/ Net portion of gain (loss) of associated company 13.806.090.762 (13.390.036.696) 416.054.066 Laba penjualan saham entitas asosiasi/ Sales profit of assiciated company share 44.269.891.310 - - 44.269.891.310 Laba (rugi) sebelum pajak/ Profit (loss) before tax 73.497.843.124 27.215.024.033 (13.390.036.696) 87.322.830.461

Penghasilan (beban) pajak/ Tax income (expense) (15.611.303.933) (4.898.296.207) - (20.509.600.140) Laba (rugi) tahun berjalan/ gain (loss) for the year 57.886.539.191 22.316.727.826 (13.390.036.696) 66.813.230.321 dipindahkan / Carry forward

Page 149: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

71

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

33. Informasi segmen usaha (lanjutan) 33. Business segment information (continued)

Segmen usaha (lanjutan)

Business segments (continued)

2013 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Laba (rugi) tahun berjalan/ gain (loss) for the year 57.886.539.191 22.316.727.826 (13.390.036.696) 66.813.230.321 pindahan / brought forward

Pendapatan komprehensif lainnya / Other comprehensive income : - - - Keuntungan (kerugian) aktuarial atas program manfaat pasti/ Actuarial gains (losses) of defined benefit plan 1.502.502.182 - - 1.502.502.182 Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available for sale financial asset 82.007.690 - - 82.007.690 Pajak penghasilan terkait/ Related income tax (396.127.469) - - (396.127.469) Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak/ other comprehensive income

after tax for the year 1.188.382.403 - - 1.188.382.403

Total laba rugi komprehensif/ Total comprehensive income (loss) 59.074.921.594 22.316.727.826 (13.390.036.696) 68.001.612.724

Laba (rugi ) yang dapat diatribusikan kepada/ Profit (loss) attributable to : - Pemilik entitas induk/ Owner of the Parent 57.886.539.191 - - 57.886.539.191 - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest - 23.316.727.826 (13.390.036.696) 8.926.691.130

57.886.539.191 22.316.727.826 (13.390.036.696) 66.813.230.321

Laba (rugi ) bersih komprehensif diatribusikan kepada/ Comprehensive income (loss)net attributtable to : - Pemilik entitas induk/ Owner of the Parent 59.074.921.594 - - 59.074.921.594 - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest - 22.316.727.826 (13.390.036.696) 8.926.691.130

59.074.921.594 22.316.727.826 (13.390.036.696) 68.001.612.724

Informasi lainnya/ Other informations

Aset segmen/ Segment assets 231.443.779.316 59.535.827.769 (34.606.938.035) 256.372.669.050 Liabilitas segmen/ Segment liabilities 31.087.106.548 1.857.597.713 - 32.944.704.261 Pengeluaran modal/ Capital expenditures 3.554.588.671 - - 3.554.588.671 Penyusutan/ Depreciation 2.006.110.649 110.878.360 - 2.116.989.009

ARUS KAS SEGMEN / SEGMENT CASH FLOW

Arus kas dari / Cash flow from:

Aktivitas operasi/ Operating activities 2.161.711.976 (2.822.442.778) - (660.730.802) Aktivitas investasi/ Investing activities 29.983.814.651 (12.338.754.114) - 17.645.060.537 Aktivitas pendanaan/ Financing activities (11.750.539.979) 12.000.000.000 - 249.460.021

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas/ Increase (decrease) cash and cash equipment 20.394.986.648 (3.161.196.892) - 17.233.789.756 Kas dan setara kas awal tahun/ Cash and cash equivalents beginning years 38.685.710.000 6.246.319.262 - 44.932.029.262 Pengaruh perubahan kurs mata uang/asing Effect on changes of foreign currency 4.869.963.031 5.820.575 - 4.875.783.606

Kas dan setara Kas akhir tahun/ Ending balance of cash and cash equivalents 63.950.659.679 3.090.942.945 - 67.041.602.624

Page 150: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

72

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

33. Informasi segmen usaha (lanjutan) 33. Business segment information (continued)

Segmen usaha (lanjutan)

Business segments (continued) 2012 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Pendapatan/ Revenues

Penjualan pihak ketiga/ Sales to third parties 146.690.966.909 - - 146.690.966.909 Beban Pokok Pendapatan Cost of revenue (109.577.428.965) - - (109.577.428.965)

Laba kotor/ Gross profit 37.113.537.944 - - 37.113.537.944

Beban usaha/ Operating expenses (15.993.035.254) (2.845.006.993) (18.838.042.247) Pendapatan lain-lain/ Other income 4.194.651.766 585.375.142 - 4.780.026.908 Beban lain-lain/ Other expenses (46.290.495) (2.369.646) - (48.660.141)

Laba (rugi) sebelum pajak/ Profit (loss) before 25.268.863.961 (2.262.001.497) - 23.006.862.464

Beban pendanaan/ Financial expenses (48.973.149) - - (48.973.149) Laba (rugi) perusahaan asosiasi / Gain (loss) of Associated Company 1.758.999.381 - 940.871.400 2.699.870.781

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Profit (loss) before Income tax 26.978.890.193 (2.262.001.497) 940.871.400 25.657.760.096

Penghasilan (beban) pajak/ Tax income (expense) (5.743.112.558) 693.882.497 - (5.049.230.061)

Laba (rugi) setelah pajak/gain (loss) after tax 21.235.777.635 (1.568.119.000) 940.871.400 20.608.530.035

Pendapatan komprehensif lainnya / Other comprehensive income Keuntungan (kerugian) aktuarial atas program manfaat pasti/ Actuarial gains (losses) of defined benefit pension plan 4.808.471.127 - - 4.808.471.127 Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available for sale financial asset 312.450.431 - - 312.450.431 Pajak penghasilan terkait/ Related income tax (1.280.230.390) - - (1.280.230.390) Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak/ other comprehensive income

after tax for the year 3.840.691.168 - - 3.840.691.168 Total laba rugi komprehensif/ Total comprehensive income (loss) 25.076.468.803 (1.568.119.000) 940.871.400 24.449.221.203 Laba (rugi ) yang dapat diatribusikan kepada/ Profit (loss) attributable to : - Pemilik entitas induk/ Parent owner 21.235.777.635 - - 21.235.777.635 - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest - (1.568.119.000) 940.871.400 (627.247.600)

21.235.777.635 (1.568.119.000) 940.871.400 20.608.530.035

Laba (rugi ) bersih komprehensif diatribusikan kepada/ Comprehensive income net (loss) attributtable to : - Pemilik entitas induk/ Parent owner 25.076.468.803 - - 25.076.468.803 - Kepentingan non pengendali/ Non controlling interest - (1.568.119.000) 940.871.400 (627.247.600)

25.076.468.803 (1.568.119.000) 940.871.400 24.449.221.203

Page 151: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

73

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

33. Informasi segmen usaha (lanjutan) 33. Business segment information (continued)

Segmen usaha (lanjutan) Business segments (continued)

2012 Industri lem/ Pertambangan/ Eliminasi/ Konsolidasi/ Glue industry Mining Elimination Consolidated

Informasi lainnya/ Other informations

Aset segmen/ Segment assets 173.465.261.670 25.084.763.501 (14.016.901.339) 184.533.123.832 Liabilitas segmen/ Segment liabilities 27.216.561.216 1.723.261.271 - 28.939.822.487 Pengeluaran modal/ Capital expenditures 1.747.644.032 - - 1.747.644.032 Penyusutan/ Depreciation 1.828.084.719 166.490.019 - 1.994.574.738 ARUS KAS SEGMEN / SEGMENT CASH FLOW

Arus kas dari : / Cash flow from:

Aktivitas operasi/ Operating activities 8.840.841.667 (2.310.036.806) - 6.530.804.861 Aktivitas investasi/ Investing activities (14.243.465.952) 7.383.089.728 - (6.860.376.224) Aktivitas pendanaan/ Financing activities - - - -

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas/ Increase (decrease) cash and cash equivalents (5.402.624.285) 5.073.052.922 - (329.571.363) Kas dan setara kas awal tahun/ Cash and cash equivalent, beginning years 43.315.353.869 1.171.861.036 - 44.487.214.905 Pengaruh perubahan kurs mata uang/asing Effect on changes of foreign currency 772.980.416 1.405.304 - 774.385.720

Saldo Akhir Kas dan setara Kas/ Ending balance of cash and cash equivalents 38.685.710.000 6.246.319.262 - 44.932.029.262

Selama tahun buku 2013 dan 2012 tidak ada transaksi bisnis antar segmen.

During fiscal year 2013 and 2012 there was no business transactions between segments.

34. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing 34. Assets and liabilities in foreign currencies

Mata uang/ 31-12-2013 31-12 -2012 Currency Nilai/Value Rp’000 Nilai/Value Rp’000

Aset/ Assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents USD 2.197.948,17 26.790.790 1.053.457,65 10.186.935 Piutang usaha/ Trade receivables USD 355.190,10 4.329.412 706.496,10 6.831.817 Piutang bunga deposito/ Deposit interest USD 11.997,00 146.231 378,63 3.661 Investasi jangka pendek/ Short term investment USD 500.000,00 6.094.500 500.000 4.835.000 Aset keuangan tidak lancar lainnya/ Other non current financial assets USD 542.500,00 6.612.533 - -

Jumlah aset/Total assets 3.607.635,27 43.973.466 2.260.332,38 21.857.413

Liabilitas/ Liabilities Utang usaha/ Trade payables USD 658.689,58 8.028.767 759.737,20 7.346.659 Biaya masih harus dibayar/ Accrued expenses USD 345,00 4.205 - -

Jumlah liabilitas/ Total liabilities 659.034,58 8.032.972 759.737,20 7.346.659

Aset bersih/ Net assets 2.948.600,69 35.940.494 1.500.595,18 14.510.754

Page 152: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

74

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

34. Aset dan liabilitas dalam mata uang asing

(lanjutan) 34. Assets and liabilities in foreign currencies

(continued)

Pada tanggal 31 December 2013 and 2012, seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing berupa dollar Amerika Serikat dikonversikan ke Rupiah dengan nilai kurs masing-masing sebesar Rp 12.189 dan Rp 9.670 per 1 Dollar Amerika Serikat.

As of 31 December 2013 and 2012, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currency (i.e. US Dollar) are translated into using foreign exchange rate of Rp 12,189 and Rp 9,670 per USD 1, respectively.

35. Manajemen resiko 35. Risk management

Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perusahaan menghadapi risiko yang terkait dengan instrumen keuangan (risiko keuangan) sehingga manajemen mengambil kebijakan yang dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak keuangan yang akan merugikan.

In conducting its business activities, the Company faces risks associated with financial instruments (financial risk) so that management took measures intended to minimize the financial impact which would be detrimental.

a. Resiko mata uang asing a. Foreign exchange risk

Untuk meminimalisasi risiko terhadap mata uang asing, manajemen melakukan kebijakan dengan mengupayakan aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing. Apabila aset yang tersedia tidak mencukupi, maka manajemen akan segera melakukan pembelian mata uang asing di saat- saat yang tepat dengan cara selalu memantau fluktuasi/perubahan nilai tukar (kurs) mata uang asing.

To minimize the risk of foreign currency, management applied the policy by providing assets in foreign currencies are always available or sufficient to pay off liabilities in foreign currencies. If the available assets are insufficient, then the management will soon make a purchase of foreign currency at the right moments by always monitoring the fluctuations / changes in exchange rates of foreign currency.

Manajemen memandang belum perlu melakukan aktivitas lindung nilai (hedging) untuk mengelola risiko terkait mata uang asing karena aset dalam mata uang asing yang tersedia cukup untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing.

Management considers that hedging is not necessary to manage risks associated with foreign currency as available foreign currency assets are sufficient to pay off liabilities in foreign currencies.

b. Risiko pasar

Pengelolaan terhadap risiko pasar dimaksudkan untuk memastikan kemampuan kelangsungan usaha Perusahaan. Kondisi perekonomian di sektor perkayuan yang semakin sulit mengakibatkan Perusahaan menghadapi risiko pasar.

b. Market risk Management of market risks is intended to ensure continuity of operations capabilities. Economic conditions in the timber sector resulted in an increasingly difficult market risks facing the Company.

Page 153: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

75

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

35. Manajemen risiko (lanjutan) 35. Risk management (continued)

b. Risiko pasar (lanjutan) b. Market risk (continued)

Langkah-langkah yang tempuh oleh Perusahaan dalam pengelolaan terhadap risiko pasar adalah menjaga dan mempertahankan mutu produk terhadap saingan dari luar dan pemberian pelayanan yang prima kepada setiap konsumen. Di samping itu Perusahaan juga berusaha menggali sumber-sumber pendapatan lainnya terutama dari penjualan bahan baku serta mengharapkan anak perusahaan PT Intitirta Primasakti yang bergerak dibidang pertambangan batu bara dapat segera berproduksi.

The steps that are taken by the Company for market risk management is to maintain and sustain the quality of the product against competition from outside and giving excellent service to every customer. Besides, the Company is also trying to explore other sources of revenue primarily from the sale of raw materials as well as expecting a subsidiary of PT Intitirta Primasakti engaged in coal mining can be immediately productive.

c. Risiko kredit c. Credit risk

Perusahaan memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha dan aset keuangan lainnya. Perusahaan mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan aset keuangan lainnya dengan memonitor reputasi, peringkat kredit dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Terkait dengan kredit atas piutang usaha kepada pelanggan, selain piutang usaha kepada pelanggan yang sudah disisihkan 100% karena pabriknya sudah tidak beroperasi lagi maka terhadap pelanggan lainnya yang masih eksis maupun pelanggan baru, Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan analisa kredit terhadap masing-masing pelanggan. Perusahaan akan menetapkan batasan kredit dengan cara tidak memberikan kredit baru sebelum kredit lama dilunasi.

The Company has credit risk is mainly derived from bank deposits, trade receivables and other financial assets. The Company manages credit risk appertain with bank deposits and other financial assets by monitoring the reputation, credit rating and reduces the risk of aggregate from each party to the contract. Appertain with the receivables business credit to customers, in addition to account receivables to customers who have opted out 100% because firm its no operation and then the other customers that still exist as well as new customers, The company apply to the policy to grant credit based on the principle of prudence, perform credit analysis for each client. The Company will apply for credit limits by not giving credit for new credit before long settled.

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memonitor profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, menjaga saldo kecukupan kas dan setara kas/surat berharga untuk memenuhi keperluan operasi dan pembayaran utang.

Management of liquidity risk by monitoring the maturity profile of financial assets and liabilities, maintaining sufficient cash and cash equivalents / securities to get requirement operating and debt repayment payable.

Page 154: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

76

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

36. Perikatan dan kontinjensi 36. Engagement and contingent

a. Perjanjian sewa a. Rental agreement

i. PT Sentralwatch Perkasa Internasional i. PT. Sentralwatch Perkasa Internasional

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa No. 01/MS-LA/I/2011 tanggal 12 Januari 2011, PT Duta Pertiwi Nusantara menyewakan ruang perkantoran seluas 222 m2 yang berada di Menara Sudirman Lt. 7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta kepada PT Sentralwatch Perkasa Internasional. Jangka waktu sewa 7 tahun 4,5 bulan (tujuh tahun empat setengah bulan) mulai dari 15/02/11 sampai dengan tanggal 30/06/18. Harga sewa :

15/02/11-30/06/12 = Rp 145.000/m2/bulan 01/07/12-30/06/15 = Rp 155.000/m2/bulan 01/07/15-30/06/18 = Rp 178.250/m2/bulan

Jaminan sewa sebesar 3 (tiga) bulan = Rp 122.877.000.

Under the lease agreement No. 01/MS-LA/I/2011 dated 12 January 2011, PT Duta Pertiwi Nusantara rented office space covering an area of 222 sqm located in Menara Sudirman Lt. 7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta to PT Sentralwatch Perkasa Internasional. Lease period is 7 years and 4.5 months (seven year four and a half months) starting from 15/02/11 through 30/06/18. Rental price: 15/02/11 - 30/06/12 = Rp 145,000/sqm/month 01/07/12 - 30/06/15 = Rp 155,000/sqm/month 01/07/15 - 30/06/18 = Rp 178,250/sqm/month

Rental guarantee for 3 (three) months =Rp 122,877,000.

Jumlah pendapatan sewa ruang kantor sebesar Rp 371.628.000 pada tahun 2013 dan Rp 359.640.000 pada tahun 2012. Bila pihak penyewa lalai untuk melakukan pembayaran harga sewa, beban jasa dan biaya lain yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal yang telah ditentukan, maka pihak penyewa dikenakan denda sebesar 2,5% (dua setengah) persen per bulan dari jumlah pembayaran yang telah jatuh tempo tersebut yang dihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal pembayaran.

The amount of office space rental income during 2013 amounted to Rp 371,628,000 and Rp 359,640,000 in 2012. If the tenant fails to pay the rent, service charge and other charges past due for more than 30 (thirty) days from the date specified, then the tenant is charged of penalty of 2.5% (two and a half percent) per month of the total payment that was due, calculated from the due date until the date of payment.

ii. PT Berkat Bukit Emas Berlimpah ii. PT Berkat Bukit Emas Berlimpah

Berdasarkan surat Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 25 Mei 2007, PT Duta Pertiwi Nusantara menyewakan tanah yang terletak di Jl. Arjuna Selatan No. 46-49, Jakarta seluas 1.159 m2, dengan harga Rp 75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah) per tahun selama 5 (lima) tahun dari tanggal 01 Juni 2007 sampai dengan 31 Mei 2012 kepada PT Berkat Bukit Emas Berlimpah.

Based on lease agreement dated 25 May 2007, PT Duta Pertiwi Nusantara rented land located in Jl. Arjuna Selatan No. 46-49, Jakarta with an area of 1159 sqm, with a price of Rp 75,000,000 million (seventy five millionrupiah) per annum for 5 (five) years from the date of 1 June 2007 through 31 May 2012 to PT Berkat Bukit Emas Berlimpah.

Page 155: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

77

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

36. Perikatan dan kontinjensi (lanjutan) 36. Engagement and contingent (continued)

a. Perjanjian sewa (lanjutan) a. Rental agreement (continued)

ii. PT. Berkat Bukit Emas Berlimpah (lanjutan) ii. PT. Berkat Bukit Emas Berlimpah (continued)

Pada tanggal 28 Mei 2012 ditandatangani surat perjanjian perpanjangan sewa menyewa No. DPN/PJ/01/V/2012 untuk masa 3 tahun 4 bulan.

On 28 May 2012 it was signed a lease extension agreement letter No. DPN/PJ/01/V/2012 for a period of3 years 4 months.

b. Kontinjensi b. Contingent

Perkara-perkara dalam proses di Pengadilan Court cases still in progress

Sesuai dengan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 3070 K/ 30 MEM/ 2011 tanggal 1 Desember 2011 tentang pengakhiran “Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara” (PKP2B).

In accordance with the decision of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia Number 3070 K/ 30 MEM/ 2011 dated 1 December, 2011 on the termination of the "Agreement Coal Mining concession" (PKP2B).

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian ESDM melakukan pengakhiran PKP2B dengan PT Intitirta Primasakti (Entitas Anak) serta mewajibkan Entitas Anak untuk melakukan likuidasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Keputusan tersebut dilakukan atas pertimbangan karena Perusahaan tidak melaksanakan kewajibannya mengenai Periode Eksplorasi, Laporan dan Deposito Jaminan dan Periode Kajian Kelayakan, sampai batas yang telah ditentukan.

Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan melakukan gugatan perkara hukum kepada Kementrian ESDM dan telah terdaftar pada Pengadilan Tata usaha Negara Jakarta, perkara No. 42/G/2012/PTUN.JKT.

The Government of the Republic of Indonesia in this case the Ministry of Energy and Mineral Resources terminated the PKP2B with PT Intitirta Primasakti (Subsidiary) and required Subsidiary to conduct the liquidation in accordance with applicable regulations.

The decision was made in consideration for the Company did not perform its obligations regarding the Exploration Period, Reports and Deposit Guarantee as well as Feasibility Study Period, up to specified limits.

On 13 March 2012, the Company brought legal action against to the Ministry of Energy and Mineral Resources and has been listed on the Jakarta Administrative Court business, case No. 42/G/2012/PTUN.JKT.

Harga sewa : 25/05/07-31/05/12 = Rp 75.000.000/tahun 01/06/12-30/09/12 = Rp 75.000.000/tahun 01/10/12-30/09/15 = Rp 85.000.000/tahun

Jumlah pendapatan sewa tanah sebesar Rp 76.500.000 pada tahun 2013 dan Rp 81.000.000 pada tahun 2012.

Rental price: 25/05/07-31/05/12 = Rp 75.000.000/year 01/06/12-30/09/12 = Rp 75,000,000/year 01/10/12-30/09/15 = Rp 85,000,000/year

Total land rental income amounting to Rp 76,500,000 in 2013 and Rp 81,000,000 in 2012.

Page 156: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

78

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

36. Perikatan dan kontinjensi (lanjutan) 36. Engagement and contingent (continued)

b. Kontinjensi (lanjutan) b. Contingent (continued)

Pengadilan Tata usaha Negara Jakarta memutuskan memenangkan PT Intitirta atas gugatan kepada Kementerian ESDM, yang putusannya di bacakan tanggal 16 Juli 2012, yang isinya menetapkan, Menteri ESDM RI untuk menunda pelaksanaan dan tindak lanjut keputusan Menteri ESDM RI Nomor : 3070 K/30/MEM/2011 tanggal 1 Desember 2011 tentang Pengakhiran PKP2B antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT Intitirta Primasakti.

Jakarta State Administrative Court decided to win the PT Intitirta in lawsuit over the Ministry of Energy and Mineral Resources, the verdict was read out on 16 July 2012, the contents of which stipulated, Minister of Energy and Mineral Resources of Indonesia to delay the implementation of and follow-up decision of the Minister of Energy and Mineral Resources No : 3070 K/30/MEM / 2011 dated 1 December 2011 on the termination PKP2B between the Government of the Republic of Indonesia and PT Intitirta Primasakti.

Dari keputusan tersebut pihak Kementerian ESDM mengajukan banding ke pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dengan nomor perkara 229/B/2012/PT.TUN.JKT, dan telah mengeluarkan keputusan tertanggal 19 Desember 2012 yang isi putusannya adalah menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta nomor : 42/G/2012/PTUN.JKT tanggal 16 Juli 2012.

Due to such decision, the Ministry of Energy and Mineral Resources appealed to the Jakarta High Administrative court with the case number 229/B/2012/PT.TUN.JKT, and has issued a decision dated 19 December, 2012 that the contents of the decision strengthen the decision of Jakarta State Administrative Court number: 42/G/2012/PTUN.JKT dated 16 July 2012.

Terhadap keputusan tersebut pihak Kementerian ESDM tertanggal 29 Januari 2013 telah mengajukan Permohonan Kasasi di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, namun pada tanggal 20 Maret 2013 PTUN mengeluarkan surat keterangan yang menyatakan bahwa pihak ESDM tidak menyampaikan memori kasasi dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonan kasasi dicatat dalam buku Register kasasi sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang maka Permohonan kasasi oleh ESDM dinyatakan tidak memenuhi syarat formal dan tidak diteruskan ke Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Againts that decision, that the Ministry of Energy and Mineral Resources dated 29 January, 2013 has appealed cassation against the Decision of the State Administrative High Court. However, on 20 March 2013 PTUN issued decision letter stated that The Ministry of Energy and Mineral Resources did not deliver cassation in the terms of 14 (fourteen days) after it was recorded in register book as in law that the cassation by Ministry of Energy and Mineral Resources was uneligible and not forwarded to the supreme court of the Republic of Indonesia.

37. Peristiwa setelah tanggal neraca 37. Subsequent event review

Sesuai dengan putusan PTUN dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Kementrian ESDM memutuskan untuk membatalkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3070 K/30/MEM/2011 pada surat putusan Nomor 0237 K/30/MEM/2014 tertanggal 30 Januari 2014. Dengan pembatalan tersebut PK2B Perusahaan dinyatakan tetap aktif untuk wilayah seluas 48.174,8 Ha yang terdiri dari 494,8 Ha dan 47.680 Ha.

In accordance with the decision of the Administrative Court and the Administrative Court of Appeal decided to cancel the Ministry of Energy and Mineral Resources Decree No. 3070 K/30/MEM/2011 the decision letter No. 0237 K/30/MEM/2014 dated 30 January 2014. With the cancellation of the PK2B the company was stated to be in business for an area of 48,174.8 hectares which consists of 494.8 hectares and 47,680 hectares.

Page 157: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

79

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

38. Estimasi dan pertimbangan akuntansi yang penting

38. Significant accounting estimates and judgements

Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah.

Estimates and judgements used in preparing the consolidated financial statements are continually evaluated based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from those estimates. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.

Aset tetap Property, plant, and equipment

Perusahaan menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan aset tetap milik Perusahaan. Perusahaan akan menyesuaikan beban penyusutan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau Perusahaan akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya.

The Company determines the estimated useful lives and related depreciation charges for the Company’s property, plant, and equipment. The Company will revise the depreciation charge when the useful lives are different to those previously estimated, or the Company will write off or reduce technically obsolete or non-strategic assets that have been disposed off.

Imbalan pasca kerja Post Employment benefits obligation

Nilai kini imbalan pasca kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan sejumlah asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat kewajiban imbalan pasca kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas asset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk kewajiban imbalan pasca kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.

The present value of the employees’ benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long-term rate of return on the relevant plan assets and the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount post of employment benefits obligation. The expected return on plan assets assumption is determined on a similar basis, taking into consideration long-term historical returns, asset allocation and future estimates of long-term investment returns. Other key assumptions for post employment benefits obligation are partly based on current market conditions.

Pajak penghasilan Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant consideration is made in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and the calculation of the tax determination which are uncertain during the normal business activities. Company and its Subsidiary recognize the corporate income tax liability based on estimates of whether there are additional corporate income taxes.

Page 158: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report

80

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dan Entitas Anak Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) (Dalam Rupiah)

PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk and its Subsidiary

Notes to consolidated financial statements (continued)

(In Rupiah)

39. Penyajian kembali 39. Restatement

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menyajikan kembali laporan laba rugi komprehensif yang diterbitkan sebelumnya berkaitan dengan penyajian laba (rugi) yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual.

Perusahaan mempertimbangkan kembali interpretasi atas fakta dan keadaan dan perlakuan akuntansi yang sesuai untuk Laba (rugi) yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia dijual langsung dikreditkan ke Laporan Perubahan Ekuitas sehingga tidak tercermin dalam Laporan laba rugi komprehensif.

In the current year, the Company has restated comprehensive income statement previously issued relating to the presentation of net realize profit (loss) on financial assets available for sale.

The Company reconsidered the interpretation of the facts and circumstances and applicable accounting treatment for Profit (loss) of unrealized financial assets available for sale directly credited to the Statement of Changes in Equity that is not reflected in the statements of comprehensive income.

Berikut disajikan akun-akun dalam laporan keuangan tahun 2012 sebelum dan sesudah disajikan kembali :

Accounts in the final statement for the year 2012, before and after restatement are as follow :

Sesudah disajikan Sebelum disajikan kembali/ kembali/ After restatement Before restatement

Jumlah pendapatan Total other comprehensive komprehensif lain setelah pajak 3.840.691.168 3.606.353.345 income after tax

Jumlah laba (rugi) komprehensif Total comprehensive Tahun berjalan 24.449.221.203 24.214.883.380 income (loss) for the year

Aset pajak tangguhan bersih 22.609.841.561 22.713.062.288 Deferred tax assets - net

Jumlah aset 184.533.123.832 184.636.344.559 Total asset

Jumlah ekuitas 155.593.301.345 155.696.522.072 Total equity

40. Reklasifikasi 40. Reclassification Akun dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Akun yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut:

Certain accounts in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012 have been reclassified to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2013. The accounts that have been reclassified as follows:

Sesudah disajikan Sebelum disajikan kembali/ kembali/ After restated Before restated

Properti investasi 2.277.860.985 2.203.676.250 Investment property

Property, plant Aset tetap 10.841.508.178 10.915.692.913 and equipment

Page 159: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report
Page 160: Laporan Tahunan · Laporan Tahunan Annual Report 2013 | 1 Daftar Isi Table of Contents Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner's Report