LAPORAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SAR MEDIS LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH KARIMUNJAWA-JEPARA, 03-10 AGUSTUS 2018 LATAR BELAKANG Negara Indonesia merupakan Negara dengan kerawanan bencana yang tinggi. Berbagai kejadian bencana dengan berbagai level telah terjadi di negara ini bahkan sejak negara ini belum resmi merdeka. Oleh karena itu negara merasa perlu memperkuat penanggulangan bencana ini di segala lini, serta melakukan penanganan secara komprehensif dengan melibatkan sektor pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Muhammadiyah melalui Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) atau yang dikenal juga Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) merupakan bagian dari unsur masyarakat yang berperan dalam kegiatan penanggulangan bencana. LPB Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyadari sepenuhnya bahawa kegiatan penanggulangan bencana membutuhkan relawan-relawan tangguh yang memahami respon kemanusiaan, memiliki kecakapan yang tinggi, siap siaga menjalankan tugas kemanusiaan, semangat kerelawanan yang tinggi pula, memiliki kepedulian kepada sesama, kemandirian, profesionalisme, solidaritas, sinergi, tanggung jawab, ikhlas tanpa pamrih dan siap menolong. Salah satu kegiatan penanggulangan bencana adalah pemberi pertolongan pertama dalam hal medis. Peran dan fungsi relawan medis sebagai garda terdepan dalam mengurangi kecacatan, menurunkan angka kematian, serta meningkatkan angka harapan hidup korban sangatlah penting. Namun demikian, kemampuan medis saja tidak cukup untuk mampu menjadi pemberi pertolongan pertama di garda terdepan ini. Relawan medis perlu memiliki bekal yang cukup dalam hal basic live survival agar mampu bertahan dalam kondisi ekstrim dengan tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang tenaga medis. Untuk memenuhi hal tersebut, LPB Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan pelatihan dan pendidikan SAR-Medik bagi para tenaga medis yang akan terlibat dalam kegiatan penanganan bencana khususnya pemberi layanan pertama. Dengan diadakannya diklat ini, diharapkan tenaga medis mampu
16
Embed
LAPORAN - tnkarimunjawa.idtnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ010818… · Laporan Pendidikan dan Pelatihan SAR Medis Karimunjawa, 03-10 Agustus 2018 Page 3 of
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SAR MEDIS LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
KARIMUNJAWA-JEPARA, 03-10 AGUSTUS 2018
LATAR BELAKANG
Negara Indonesia merupakan Negara dengan kerawanan bencana yang tinggi. Berbagai
kejadian bencana dengan berbagai level telah terjadi di negara ini bahkan sejak negara ini
belum resmi merdeka. Oleh karena itu negara merasa perlu memperkuat penanggulangan
bencana ini di segala lini, serta melakukan penanganan secara komprehensif dengan
melibatkan sektor pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Muhammadiyah melalui Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) atau yang dikenal juga
Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) merupakan bagian dari unsur
masyarakat yang berperan dalam kegiatan penanggulangan bencana. LPB Pimpinan Pusat
Muhammadiyah menyadari sepenuhnya bahawa kegiatan penanggulangan bencana
membutuhkan relawan-relawan tangguh yang memahami respon kemanusiaan, memiliki
kecakapan yang tinggi, siap siaga menjalankan tugas kemanusiaan, semangat kerelawanan
yang tinggi pula, memiliki kepedulian kepada sesama, kemandirian, profesionalisme,
solidaritas, sinergi, tanggung jawab, ikhlas tanpa pamrih dan siap menolong.
Salah satu kegiatan penanggulangan bencana adalah pemberi pertolongan pertama dalam
hal medis. Peran dan fungsi relawan medis sebagai garda terdepan dalam mengurangi
kecacatan, menurunkan angka kematian, serta meningkatkan angka harapan hidup korban
sangatlah penting. Namun demikian, kemampuan medis saja tidak cukup untuk mampu
menjadi pemberi pertolongan pertama di garda terdepan ini. Relawan medis perlu memiliki
bekal yang cukup dalam hal basic live survival agar mampu bertahan dalam kondisi ekstrim
dengan tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang tenaga medis.
Untuk memenuhi hal tersebut, LPB Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan
MPKU Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan pelatihan dan pendidikan SAR-Medik
bagi para tenaga medis yang akan terlibat dalam kegiatan penanganan bencana khususnya
pemberi layanan pertama. Dengan diadakannya diklat ini, diharapkan tenaga medis mampu
Laporan Pendidikan dan Pelatihan SAR Medis
Karimunjawa, 03-10 Agustus 2018
Page 2 of 16
memiliki kemampuan basic live survival serta mampu menjalin kerjasama dengan
relawan-relawan SAR sebagai tim pemberi layanan pertama.
TUJUAN
1. Meningkatan kapasitas anggota komite medis bencana di lingkungan Rumah Sakit
Muhammadiyah/ Aisyiyah agar siap terlibat langsung dalam kegaitan penanggulangan
bencana
2. Meningkatkan kapasitasrelawan medis bencana di lingkungan Rumah Sakit
Muhammadiyah/Aisyiyah agar siap terlibat langsung dalam kegiatan penanggulangan
bencana sekaligus menjadi champion terbentuknya komite kesehatan di rumah sakitnya
masing-masing
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan relawan medis bencana Muhammadiyah
dalam hal pertolongan pertama pada kondisi bencana
4. Meningkatnya pemahaman dan wawasan terhadap model pendidikan dan latihan di
alam terbuka
LOKASI DAN WAKTU PENYELENGGARAAN
Lokasi pelaksanaan diklat SAR-Medis dilaksanakan di PDM Jepara dan Kepulauan Karimun
Jawa.
Pendidikan dan Pelatihan SAR-Medik dilaksanakan selama 7 hari, tanggal 03-10 Agustus
2018.
SASARAN
1. Relawan medis bencana (dokter atau perawat) Rumah Sakit Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah
2. MPKU Pimpinan Pusat/ Pimpinan Wilayah/ Pimpinan Daerah Muhammadiyah
3. Mahasiswa/ pengajar Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah
Laporan Pendidikan dan Pelatihan SAR Medis
Karimunjawa, 03-10 Agustus 2018
Page 3 of 16
MATERI PENDIDIKAN LATIHAN
Materi Umum
1. Manajemen Penanggulangan Bencana
2. Manajemen Tanggap Darurat MDMC
Materi Lapangan
WATER RESCUE
1. Kemampuan dasar di air
2. Renang 150 m
3. Water trappen
4. Upnea
5. Floating
6. Water safety
7. Personal Floating Device
8. Olah gerak perahu
9. Teknik pertolongan di air
(Reach,Throw,Row,Go,Tow)
10. Marine Medicine
11. Evakuasi
12. Simulasi pencarian dan
penyelamatan (E-SAR)
JUNGLE RESCUE
1. Menejemen perjalanan
2. Rock Climbing (RC)
3. Navigasi Darat
4. Wilderness Medicine
5. Explorer Search And Rescue
(ESAR)
6. Jungle Survival and animal trap
7. Komunikasi SAR
Materi Afektif
1. Al Islam Ke-Muhammadiyahan
2. Kedisiplinan
3. Loyalitas
4. Dedikasi
5. Militansi
Laporan Pendidikan dan Pelatihan SAR Medis
Karimunjawa, 03-10 Agustus 2018
Page 4 of 16
PELAKU
Pelaksanaan diklat terdiri dari beberapa unsur yang terlibat:
1. Instruktur
Instruktur terdiri dari insrtuktur LPB PP Muhammadiyah sesuai dengan kompetensinya
2. Co. instruktur
Co. instruktur terdiri dari alumni diklat SAR purna 1 dan purna 2 serta alumni diklat SAR
MEDIS pertama yang direkomendaskan oleh instruktur
3. Peserta
Relawan medis bencana Rumah Sakit Muhammadiyah/ Aisyiyah, perwakilan MPKU
Pimpinan Pusat/ Pimpinan Wilayah/ Pimpinan Daerah Muhammadiyah, dan mahasiswa/
pengajar Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat Perguruaan
Tinggi Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah yang mendapat mandat dari instansi masing-masing
4. Observer
Observer merupakan instansi atau perseorangan yang diundang oleh LPB Pimpinan
Pusat Muhammadiyah
FASILITAS PESERTA
1. Kaos “SAR-MEDIS MUHAMMADIYAH”;
2. Sertifikat
3. Asuransi
4. Konsumsi selama kegiatan
5. Modul pelatihan
Laporan Pendidikan dan Pelatihan SAR Medis
Karimunjawa, 03-10 Agustus 2018
Page 5 of 16
PESERTA
DAFTAR PESERTA
SAR MEDIS MUHAMMADIYAH 2018
NO NAMA UMUR ASAL
1 Fahni Haris 32 Brebes
2 Muhammad mirad saputra 30 tahun Jakarta
3 Ibnu yanuar prasetyo 27 Surakarta
4 Galuh Iriantono 30 Sorong
5 Handayani 24 tahun Boyolali
6 Linggar bayu raga wijaya 24 Karanganyar
7 Rizki Pangestu 25 tahun Prabumulih
8 KIRNAWAN FADHOLI 25 Temanggung
9 M. Aldi Rizmiansyah 20 Tahun Payaraman
10 Mohammad Noviar Jayanegara 32tahun Tuban
11 ARIEF SYAIFUL IHSAN 30 TAHUN BLORA
12 Agus yulianto 30 Lamongan
13 Mochammad Khoirul Mu'Minin 30 Bojonegoro
14 Mochammad Khoirul Mu'Minin 30 Bojonegoro
15 Mochammad Khoirul Mu'Minin 30 Bojonegoro
16 Septian Yuda Admaja 30 tahun Surabaya
17 Warsono 31th Pati
18 Arief Yanto 34 tahun Demak
19 wildan firdaus 31 lamongan
20 WARYONO 35 th Blora
21 Bhara Julyandhika Irdi 27 Tidore
22 Moch. Hamzanul muttaqin 28 Lamongan
23 Khoitul machis 27th Kudus
24 Mifta Wahyu Prastya 26 Lamongan
25 Ganda Harsono 24 tahun Probolinggo
26 Vicky Eka Novianto, Amd. Kep 31 Tahun Probolinggo
27 Arif Wahyu Setyo Budi 32 Ngawi
28 Fahmi Hidayat 26 tahun Tegal
29 Mohammad imam ghozali 30 Tegal
30 Ade Indah Irmayanti Yusuf 34 Jakarta
31 Deska yahya 24 Ponorogo
32 Deska yahya 24 Ponorogo
33 Zayid Al Amin 25 tahun Wonosobo
34 Rr. Dina Aga Irmayanti 28 Kediri
35 Muhammad khoirul mustofa 28 Ponorogo
36 EDI BACHTIAR ODA 29 TAHUN BIMA
37 febri erianto wibowo 28 lamongan
38 sidiq purnomo 29 tahun sleman
Laporan Pendidikan dan Pelatihan SAR Medis
Karimunjawa, 03-10 Agustus 2018
Page 6 of 16
39 Ramadhana 38 Jakarta
40 Septian Dany Andia 27 Lamongan
41 EDWIN PRATAMA 26 Kudus
42 Ki Ageng Nico Prasetyo nugroho 28 Lumajang
43 Nur 'Aini 25 Jember
44 Agung Rudiardi 25 tahun Lebak peniangan
45 Iwan setiawan 43th Tasikmalaya
46 ANGGRAETA PRAMUDITA PUTRA PERDANA 31 TAHUN KAB. SEMARANG
47 Kurniawan 36th mojokerto
48 Winarto, AMK 34 kebumen
49 Pawit Tristyo Djuniarto 40 Surabaya
50 Hidayah noor maulina 21 Kudus
51 Novi Kartikasari 20 Tahun Kudus
52 Faradhiba Maulina Ulya Nazihah 20 Tahun Jepara
53 Hidayah noor maulina 21 tahun Kudus
54 Hendro Purwoko 32 tahun Tulungagung
55 Ivan Jazid Adam 28 Wonosobo
RULE DIKLAT
Instruktur
Dalam melaksanakan tugasnya, instruktur berkewajiban:
1. Menjaga nama baik organisasi
2. Tidak diperbolehkan melakukan perbuatan / kegiatan yang dapat membahayakan
keselamatan instruktur dan peserta.
3. Tidak boleh berkata kotor, menyinggung SARA,
4. Tidak boleh melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap peserta ( pukul tendang, dll)
5. Tindakan hukuman terhadap peserta dilakukan sebagai konsekuensi atas pelanggaran
yang dilakukan peserta. Dalam hal tindakan tersebut instruktur harus senantiasa
melihat kondisi fisik peserta.
Peserta
1. Peserta wajib membawa perlengkapan standar sesuai dengan daftar.
2. Peserta dalam melakukan sesuatu harus selalu lapor dan ijin kepada instruktur
3. Dilarang membawa minuman keras dan obat-obatan terlarang
4. Wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Laporan Pendidikan dan Pelatihan SAR Medis
Karimunjawa, 03-10 Agustus 2018
Page 7 of 16
5. Wajib mengucapkan salam sapa setiap bertemu instruktur
6. Wajib mengucapkan terimakasih atas apapun yang diberikan
7. Wajib mengikuti seluruh rangkaian diklat
METODE DIKLAT
Kegiatan ini menggunakan metode utama learning by doing dengan teknik outdoor activity,
ceramah, simulasi dan role playing
ORGANISASI PELATIHAN DAN PENINJAU
Organisasi Pelatihan
Penasehat : H. Budi Setiawan, ST
Penanggungjawab : Al Afik, Ns, M.Kep
Komandan latihan : Fathul Faruq
Bidang-bidang :
Administrasi : Dzikrina Farah Adiba (local) & Lika Muflihah (PP)